tmj stm 1

Upload: roni-handika

Post on 14-Oct-2015

83 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tmj

TRANSCRIPT

LAPORAN PRATIKUM FISIOLOGISENDI TEMPORO MANDIBULAR

Oleh:Roni handika131610101068

LABORATURIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2014

BAB IDASAR TEORITemporomandibular joint ( TMJ ) adalah persendiaan dari kondilus mandibula dengan fossa gleinodalis dari tulang temporal. Temporomandibula merupakan sendi yang bertanggung jawab terhadap pergerakan membuka dan menutup rahang mengunyah dan berbicara yang letaknya dibawah depan telinga.Sendi temporomandibula merupakan satu-satunya sendi di kepala, sehingga bila terjadi sesuatu pada salah satu sendi ini, maka seseorang mengalami masalah yang serius. Masalah tersebut berupa nyeri saat membuka, menutup mulut, makan, mengunyah, berbicara, bahkan dapat menyebabkan mulut terkunci. Kelainan sendi temporomandibula disebut dengan disfungsi temporomandibular. Salah satu gejala kelainan ini munculnya bunyi saat rahang membuka dan menutup. Bunyi ini disebut dengan clicking yang seringkali, tidak disertai nyeri sehingga pasien tidak menyadari adanya kelainan sendi temporomandibular. Sendi temporomandibula atau Temporomandibular Joint (TMJ) adalah suatu persendian yang sangat kompleks di dalam tubuh manusia. Selain gerakan membuka dan menutup mulut, sendi temporomandibula juga bergerak meluncur pada suatu permukaan (ginglimoathrodial). Selama proses pengunyahan sendi temporomandibula menopang tekanan yang cukup besar. Oleh karena itu, sendi temporomandibula mempunyai diskus artikularis untuk menjaga agar kranium dan mandibula tidak bergesekan.Sendi tempromandibula mempunyai peranan penting dalam fungsi fisiologis dalam tubuh manusia. Identifikasi anatomi maupun radioanatomi dari struktur persendian ini merupakan suatu hal yang sebaiknya dapat dipahami secara baik. Pemahaman struktur sendi temporomandibula dapat berguna bagi dasar diagnosis dan perawatan dalam upaya penanganan keluhan pasien, terutama masalah yang menyangkut oklusi dan fungsi fisiologis pengunyahan.Dalam sistem stomatognati, fungsi fisiologis dari pergerakan rahang ditunjang oleh keharmonisan oklusi gigi. Oklusi yang baik dibentuk oleh susunan gigi dan lengkung rahang yang seimbang dalam posisi oklusi sentrik. Kondisi ideal tercapai apabila susunan gigi mengikuti pola kurva Spe dan bola Monson. Perubahan oklusi dapat disebabkan berbagai hal, antara lain karena hilangnya gigi karena proses pencabutan. Kehilangan gigi yang dibiarkan tanpa segera disertai pembuatan protesa, dapat menyebabkan terjadinya perubahan pola oklusi karena terputusnya integritas atau kesinambungan susunan gigi. Pergeseran atau perubahan inklinasi serta posisi gigi, disertai ekstrusi karena hilangya posisi gigi dalam arah berlawanan akan menyebabkan pola oklusi akan berubah, dan selanjutnya dapat menyebabkan tarjadinya hambatan atau interference pada proses pergerakkan rahang.Gambaran radiografi panoramik memberikan gambaran kondilus, ramus, dan badan mandibula dalam satu foto. Gambaran ini biasanya penting untuk mengevaluasi kondilus yang mengalami erosi tulang yang luas, pertumbuhan atau patahan dari fraktur. Selain itu, di dalam foto panoramik terlihat regio prossessus kondilaris dan subkondilaris pada kedua sisi sehingga bisa langsung dilakukan perbandingan antara kondilus kanan dan kiri. Hal ini sangat bermanfaat untuk mendiagnosa fraktur kondilus. Sedangkan perbandingan sendi penting dalam hubungannya dengan pertumbuhan yang abnormal, seperti yang diperlihatkan pada agenesis kondilaris, hyperplasia, atau hipoplasia serta ankilosis.Sendi TemporomandibularTMJ dibentuk oleh kondilus yang terletak pada tulang mandibula dan fossa pada tulang temporal. Kedua tulang ini dipisahkan oleh discus artikularis. Sendi kiri dan kanan pada mandibula dihubungkan oleh ligamen dan otot yang menghasilkan hubungan bilateral antara satu bagian mandibula dengan kranium yang disebut Craniomandibular Articulation Struktur sendi temporomandibula terdiri dari fossa glenoidales, processus kondilodeus, eminentia artikularis, kapsula arikularis, diskus artikularis, dan membran sinovial. Gambar 1. Struktur Sendi Temporomandibula

Kondilus mandibula adalah tulang dengan struktur elipsoid melekat pada ramus mandibula. Berbentuk cembung pada seluruh permukaan, walaupun sedikit terlihat datar pada permukaan bagian posterior, dan berbentuk seperti tombol lebih lebar pada daerah mediolateral daripada anteroposterior. Kondilus berbentuk lonjong dan mempunyai poros yang berorientasi mediolateral. Permukaan tulang artikular terdiri atas cekungan fossa artikular dan bagian dari eminensia artikular. Meniskus adalah suatu suatu jaringan fibrosa, berbentuk pelana yang merupakan struktur yang memisahkan kondilus dan tulang temporal.

Gambar 2 . Tulang kranial dan Tulang Mandibula

Kapsula artikularis merupakan jaringan ikat fibrous tipis berada di sekeliling sendi temporomandibula dan secara anatomi dan fungsi membatasi pergerakan sendi temporomandibula. Kapsula melekat di posterior pada tulang temporal dan di inferior pada leher kondilus. Membran sinovial menghasilkan cairan sinovial yang masuk kedalam celah sendi melalui permukaan dalam kapsula. Fungsi lain kapsula artikularis adalah membatasi cairan sinovial yang masuk kedalam permukaan artikular. Kapsula diperkuat oleh ligamen temporomandibula pada saat sendi bergerak ke arah lateral.Diskus Artikularis disusun oleh jaringan ikat fibrous avaskuler dan di sekeliling diskus terdapat sedikit persarafan. Bila diskus artikularis yang normal dipotong secara sagital maka akan terlihat gambaran bikonkaf. Pada penampang sagital, diskus artikularis dapat dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan ketebalannya. Daerah tengah merupakan daerah paling tipis dan disebut zona intermediat, yang berfungsi sebagai tempat perlekatan permukaan artikularis dari kondilus.

Gambar 3. Posisi Normal Diskus Artkularis Adalah Posisi jam 12, Posisi Diskus Artikularis Berhimpit dengan Puncak Kondilus pd Satu Garis Lurus Ketebalan diskus sesuai antara zona anterior dan posterior pada zona intermediat. Zona posterior sedikit lebih tebal dibandingkan zona anterior. Diskus artikularis terletak di antara kepala kondilus dan fossa artikularis. Pada keadaan normal, permukaan artikular kondilus terletak pada zona intermediat diskus artikularis, dan dibatasi oleh ketebalan bagian anterior dan posterior .Perlekatan pada bagian posterior diskus artikularis terletak pada jaringan ikat longgar yang memiliki lebih banyak pembuluh darah dan persarafan. Hal ini dikenal dengan retrodiskal tissue atau perlekatan posterior. Bagian atas disebut juga lamina superior, mengandung lebih banyak elastin. Lamina superior melekat pada plat timpani. Bagian bawah perlekatan posterior ini juga disebut lamina inferior. Bagian lateral dan medial dari diskus artikularis menempel pada sisi kondilus untuk membantu menahan gerakan pasif yang mungkin terjadi pada kondilus dan diskus artikularis.

Gb.4.Komponen tulang pada persendian dilihat dari samping B.Kepala kondilus dilihat dari aspek anterior C.Basis rahang dilihat dari bawah. Fossa glenoidalis (yang ditunjukkan oleh anak panah) dan angulasinya terhadap bidang koronal.

Gb.5. Diagram potongan sagital kanan TMJ yang menunjukkan komponen-komponennyaPergerakan Normal sendi TemporomandibulaSecara fisiologis terjadi pergerakan sendi temporomandibula. Gerakan mandibula dalam hubungannya dengan rahang atas dapat diklasifikasikam sebagai berikut :1. Gerak membukaGerak membuka diawali dengan berkontraksi muskulus petrygoideus lateralis yang berfungsi menarik kondiloideus ke depan menuju eminensia artikularis. Pada saat bersamaan, serabut posteriormuskulus temporalis harus relaksasi dan keadaan ini akan diikuti dengan relaksasi muskulus masseter, serabut anterior muskulus pterygoideus medialis yang berlangsung cepat dan lancar. Keadaan ini akan memungkinkan mandibula berotasi di sekitar sumbu horizontal, sehingga prosessus kondilus akan bergerak ke depan sedangkan angulus mandibula bergerak ke belakang. Dagu akan terdepresi, keadaan ini berlangsung dengan dibantu gerak membuka yang kuat dari muskulus digastrikus, muskulus geniohyoideus dan muskulus mylohyoideus yang berkontraksi terhadap os hyoideum yang relatif stabil, ditahan pada tempatnya oleh muskulus infrahyoideum. 2. Gerak menutup Penggerak utama adalah muskulus masseter, muskulus temporalis, muskulus pterygoideus medialis. Rahang dapat menutup pada berbagai posisi, dari menutup pada posisi protusi penuh sampai menutup pada keadaan prosesus kondiloideus berada pada posisi saling posterior dalam fossa glenoidalis. Gerak menutup pada posisi protrusi memerlukan kontraksi muskulus pterygoideus lateralis, yang dibantu oleh muskulus pterygoideus medialis. Caput mandibula akan tetap pada posisi ke depan eminensia artikularis. Pada gerakan menutup retrusi, serabut posterior muskulus temporalis akan bekerja bersama dengan muskulus massetr untuk mengembalikan prosesus kondiloideus ke dalam fossa glenoidalis, sehingga gigi geligi dapat saling berkontak pada oklusi normal18. Pada gerak menutup cavum oris, kekuatan yang dikeluarkan otot pengunyahan akan diteruskan terutama melalui gigi geligi ke rangka wajah bagian atas. 3. Protrusi Pada kasus protrusi bilateral, kedua prosesus kondiloideus bergerak ke depan dan ke bawah pada eminensia artikularis dan gigi geligi akan tetap pada kontak meluncur yang tertutup. Penggerak utama pada keadaan ini adalah muskulus pterygoideus lateralis dibantu oleh muskulus pterygoideus medialis. Serabut posterior muskulus temporalis merupakan antagonis dari kontraksi muskulus pterygoideus lateralis. Muskulus masseter, muskulus pterygoideus medialis dan serabut anterior muskulus temporalis akan berupaya mempertahankan tonus kontraksi untuk mencegah gerak rotasi dari mandibula yang akan memisahkan gigi geligi. Kontraksi muskulus pterygoideus lateralis juga akan menarik discus artikularis ke bawah dan ke depan menuju eminensia artikularis. 4. Retruksi Pada gerakan retrusi, caput mandibula bersama dengan diskus artikularisnya akan meluncur ke arah fossa mandibularis melalui kontraksi serabut posterior muskulus temporalis. Muskulus pterygoideus lateralis adalah otot antagonis dan akan relaksasi pada keadaan tersebut. Elastisitas bagian posterior diskus artikularis dan capsula articulatio temporomandibularis akan dapat menahan agar diskus tetap berada pada hubungan yang tepat terhadap caput mandibula ketika prosesus kondiloideus bergerak ke belakang.5. Gerak lateralPada saat rahang digerakkan dari sisi yang satu ke sisi lainnya untuk mendapat gerak pengunyahan antara permukaan oklusal premolar dan molar, prosesus kondiloideus pada sisi tujuan arah mandibula yang bergerak akan ditahan tetap pada posisi istirahat oleh serabut posterior muskulus temporalis sedangkan tonus kontraksinya akan tetap dipertahankan oleh otot-otot pengunyahan lain yang terdapat pada sisi tersebut. pada sisi berlawanan prosesus kondiloideus dan diskus artikularis akan terdorong ke depan ke eminensia artikularis melalui kontraksi muskulus pterygoideus lateralis dan medialis, dalam hubungannya dengan relaksasi serabut posterior muskulus temporalis. Jadi, gerak mandibula dari sisi satu ke sisi lain terbentuk melalui kontraksi dan relaksasi otot-otot pengunyahan berlangsung bergantian, yang juga berperan dalam gerak protrusi dan retrusi.Pada saat terjadi pergerakan normal, terdapat 2 macam gerakan dari kondiloilus pada senditemporomandibula, yaitu :1. Gerak rotasi, yaitu gerakan mengelilingi rongga inferior ( ruang di antara kondilus dan diskus artikulasi ) yang terjadi antara diskus artikularis terhadap permukaan artikukasi terhadap permukaan artikulasi prosesus kondiloideus sehingga diskus bergerak sedikit ke posterior, kondilus ke anterior, muskulus pterygoideus lateral inferior dan muskulus pterygoideus lateral superior berkontraksi.2. Gerakan tranlasi Yaitu gerakan yang kompleks dari prosessus kondiloideus dan diskus artikularis terhadap permukaan fossa glenoidus. Gerak translasi terjadi di dalam rongga superior sendi antara permukaan atas diskus artikukaris dan permukaan fossa glenoidalis sehingga diskus beserta kondilus bergerak ke anterior sampai ke eminensia artikularis. Semua otot dalam keadaan kontraksi. Diskus artikularis berperan sebagai tulang yang tidak terkalsifikasi pada gerakan kedua ini.

BAB IIHASIL PENGAMATAN

2.1 Pemeriksaan Gerakan STM Secara PalpasiJenis Kelamin Orang CobaGerakan STM (simetri/normal/terjadi hambatan/...)

Laki-lakiSimetris, gerakan ke bawah dan ke depan, tidak ada hambatan

Perempuan Simetris, gerakan ke bawah dan ke depan, tidak ada hambatan

2.2 Pemeriksaan Bunyi STM Secara AuskultasiJenis Kelamin Orang CobaGerakan STM (sakit/krepitasi/clicking/popping/...)

Laki-lakinormal

Perempuannormal

2.3Pemeriksaan Gerakan MandibulaJenis Kelamin Orang CobaA. Jarak Maksial(mm)B. Waktu Maksimal (menit)

Perempuan 49 mm34 detik

Laki-laki79 mm2 menit 55 detik

Jenis Kelamin Orang CobaGerakan mandibulaPerubahan kondil

PerempuanC. Antero-Posterior Ke depan, ke belakang

D. LateralSaat bergerak ke kanan kondil sebelah kiri terasa lebih menonjol dan sebaliknya

E. Koordinasi GerakanKondil simetris

Saat membuka menutup : kondil bergerak ke bawah ke atasF. Kelelahan Pada Gerakan Mandibula Menutup MulutJenis kelamin orang cobaLamanya membuka mulut secara maksimalWaktu sampai timbul kelelahan (menit)

Laki lakiWaktu maksimal (ex. X menit)50 detik

Istirahat 10 menit

dari waktu maksimal (0,5 dari X menit + pemijatan)2 menit 12 detik

Istirahat 10 menit

dari wkatu maksimal (0,5 dari X menit + pajanan sinar infra merah)3 menit 18 detik

2.4Gerakan STM Pada Beberapa Posisi KepalaJenis kelamin orang cobaPosisi kepalaJarak kondil tragus (mm) dan apa yang dirasakan

Perempuan Tegak lurus35 mm

PerempuanMenunduk30 mm

PerempuanMenengadah40 mm

PerempuanTerlentang10 mm

PerempuanKesamping25 mm

PerempuanIstirahat40 mm

PERTANYAAN1. Apa yang menyebabkan bunyi sendi ? Adanya gangguan atau kelainan fungsional pada sendi temporomandibula. Disebabkan karena pada sendi temporomandibula yang diberi beban berlebih akan menyebabkan gangguan struktur dari temporomandibula joint. Seperti adanya tekanan yang berlebihan yang terus menerus pada akhirnya menyebabkan perforasi dan keausan sampai terjadi fraktur pada diskus yang dapat mendorong perubahan pada permukaan artikular. Perubahan tempat diskus dengan reduksi yang dapat membuat diskus mengalami pengurangan dalam pergerakan membuka mulut, pada umumnya terjadi clicking sewaktu membuka dan menutup mulut.2. Apa perbedan krepitus, clicking dan popping ? Clicking : gerakan pada sendi temporomandibula yang menyebabkan munculnya bunyi klik Krepitus : gerakan pada sendi temporomandibula yang meyebabkan munculnya bunyi suara tunggal seperti bunyi kertakan/gemeretak Popping : gerakan pada sendi temporomanidibula yang menyebabkan munculnya bunyi letupan.3. Bagaimana pola pergerakan kondil pada saat membuka dan menutup mulut ? Membuka mulutDiskus artikularis dan kondil bersama-sama meluncur ke bawah sepanjang emenesia artikularis dan diskus artikularis berputar pada kepala kondil ke arah posterior. Menutup mulutKedudukan kepala kondil berada pada bagian tengah diskus yaitu bagian yang tipis. Saat proses ini, otot masseter akan berkontraksi dan meluncurkan kondilus ke posterior.

4. Mengapa dapat timbul gerakan inkoordinasi mandibula ? Karena kontraksi antara otot-otot mandibula untuk melawan resistensi selama gerakan pembukaan, menutup, dan gerakan mandibula ke lateral, posterios dan anterior.5. Apakah posisi tidur dapat berpengaruh pada kondsi mandibula? Jelaskan mekanismenya. Ya, kelainan pada sendi mandibula pada umumnya berhubungan dengan otot tubuh, terutama otot kepala, leher, pundak.. Seseorang yang mempunyai kebiasaan tidur dalam posisi tengkurap dengan leher yang menikung 90 ke salah satu sisi memberikan dampak yang sama seperti orang yang membengkokkan kepalanya sepanjang hari. Dengan demikian posisi pleksus brakhialis berada di atas kostaklavikular. Posisi seperti ini sangat buruk bagi otot-otot di daerah leher dan dapat menyebabkan torticollis (kontraksi otot leher) akut pada otot sternokleidomastoid. Sehingga menyebabkan kelainan pada sendi mandibula6. Mengapa membuka mulut maksimal menimbulkan kelelehan dan nyeri? Jelaskan mekanismenya. Penggunaan berlebih pada diskus dan ligament-ligamen yang berhubungan dengan TMJ dapat menyebabkan fleksibilitas pada discus dan ligament tersebut menurun, dan bila tidak ditanggulangi dan terus berlanjut akan menyebabkan inflamasi yang berakhir pada rupture discus dan ligament yang akan menimbulkan sensasi nyeri pada individu. Selain terjadinya inflamasi pada discus, dapat pula terjadi inflamasi dari otot akibat hiperfungsi dari system musculoskeletal yang akan menimbulkan nyeri juga.7. Apa fungsi pemijatan pada kelelahan?jelaskan mekanismenya! Pemijatan pada stm ini berfungsi untuk memulihkan kembali kerja dari stm tersebut dan mengatasi kelelahan.

8. Apa fungsi infra red pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya ! Pemberian infrared bertujuan untuk menghilangkan kelelahan pada kerja stm disamping denga metode pemijatan

BAB IIIPEMBAHASAN

Pada percobaan pemeriksaan gerakan sendi temporomandibular secara palpasi dilakukan pada 2njenis orang coba yaitu perempuan dan laki-laki. Palpasi dilakukan dengan memegang daerah meatus acusticus externus, 0,5 1cm di depan lubang telinga. Apabila dilihat maka keadaan di daerah sekitar telinga yaitu normal. Namun pada saat pemeriksaan didapatkan hasil pada orang jenis kelamin perempuan tidak terdapat kelainan apapun. Pada keduanya terjadi sendi temporo mandibula yang Simetris, gerakan ke bawah dan ke depan, tidak ada hambatan.Percobaan untuk pemeriksaan bunyi sendi temporomandibula secara auskultasi dengan mengggunakan stetoskop yang ditempelkan di daerah meatus acusticus externus. Pada saat didengarkan, pada orang coba kelamin perempuan ternyata adanya bunyi pada saat sendi temporomandibula digerakkan. Mandibula digerakaan bersamaan dengan adanya bunyi seperti popping yang sangat jelas pada saat rahang bawah digerakan.Pada pemeriksaan gerakan mandibula antara orang coba laki-laki dan perempuan terjadi perbedaan jarak maksimal (mm) dan waktu maksimal (menit). Dalam pengamatan kelompok kami, jarak maksimal pemeriksaan gerakan mandibula Pada orang coba perempuan, lebih besar dibandingkan dengan orang coba laki-laki. Jarak maksimal pada orang coba perempuan sebesar 49 mm, sedangkan pada orang coba laki-laki jarak maksimal gerakan mandibula sebesar 79 mm. Selain terjadi perbedaan antara jarak maksimal terjadi pula perbedaan dalam waktu maksimal, yang mana pada perempuan waktu maksimal terjadi lebih cepat (34 detik) dibandingkan laki-laki (2 menit 55 detik). Pada tabel kedua orang coba adalah perempuan, perubahan condil yang terjadi pada gerakan mandibula pada saat antero posterior yaitu posisi condil ke depan dan ke belakang. Perubahan condil pada saat lateral yaitu saat bergerak ke kanan condil sebelah kiri terasa lebih menonjol dan dan saat bergerak ke kiri condil sebelah kanan terasa lebih menonjol. Perubahan condil yang terjadi pada gerakan mandibula pada saat koordinasi gerakan kodil berada dalam posisi simetris.Pada percobaan kelelahan gerakan mandibula menutup mulut yang dilakukan dengan membuka mulut mulut semaksimal mungkin dan dihitung waktu timbul kelelahan. Pada orang coba waktu maksimal yang diperoleh yakni 50 detik. Setelah diberi pemijatan waktu timbul kelelahan menjadi lebih lama yakni 2 menit 12 detik . Dan setelah diberi infra merah kelelahan timbul dalam waktu 3 menit 18 detik. Hasil ini sesuai dengan teori, karena dengan melakukan pemijatan dapat memperlancar peredaran darah dan hal ini berarti makin memperlancar pula aliran oksigen dari dari darah ke jaringan, yang dapat menurunkan kadar asam laktat pada otot dengan mengubahnya menjadi glukosa kembali, sehingga kelelahan dapat timbul lebih lama. Sedangkan pada penggunaan onfra merah, seharusnya waktu kelelahan menjadi lebih lama, karena menimbulkan panas dan menyebabkan vasokontriksi sehingga peredaran darah lancer. Tetapi, disini terjadi kesalahan hal ini kemungkinan terjadi karena orang coba terlalu lelah setelah membuka mulut terlalu lama.Pada percobaan gerakan STM pada beberapa posisi kepala orang coba diperintahkan untuk duduk tegak dan dilakukan pemeriksaan pada kondil untuk mengetahui jarak antara kondil-tragus pada posisi kepala yang berbeda-beda.Dari tabel diatas terlihat bahwa posisi kondil-tragus terjauh adalah pada posisi menunduk dengan jarak 15 mm.Sedangkan posisi kondil terdekat adalah pada posisi menengadah dengan jarak 40 mm.

BAB IVKESIMPULANSendi tempromandibula mempunyai peranan penting dalam fungsi fisiologis dalam tubuh manusia. Sendi temporomandibula atau Temporomandibular Joint (TMJ) adalah suatu persendian yang sangat kompleks di dalam tubuh manusia. Selain gerakan membuka dan menutup mulut, sendi temporomandibula juga bergerak meluncur pada suatu permukaan (ginglimoathrodial). Selama proses pengunyahan sendi temporomandibula menopang tekanan yang cukup besar. Oleh karena itu, sendi temporomandibula mempunyai diskus artikularis untuk menjaga agar kranium dan mandibula tidak bergesekan. Lebar rahang dan jenis kelamin berpengaruh pada proses membuka dan menutup mulut ini.

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Airlangga/Sub-Bagian Bedah Mulut Instalasi Gigi dan Mulut RSU Dr. Soetomo (diakses pada tanggal 28 februari 2013)