trauma mata mekanik

7
BAB I PEMBAHASAN 1. DEFINISI Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata.Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata.Alat rumah tangga sering menimbulkan perlukaan atau trauma mata(Sidarta,2005) Trauma mata adalah kondisi mata yang mengalami trauma (rudapaksa)baik oleh zat kimia maupun oleh benda keras dan tajam(Anas,2010) 2. KLASIFIKASI TRAUMA 1. Trauma Mekanik a. Trauma Tumpul adalah trauma pada mata akibat benturan mata dengan benda yang relatif tumpul,keras maupun tidak keras.Trauma tumpul dapat menyebabkan cedera perforasi dan non perforasi.Trauma tumpul pada mata dapat mengenai organ eksterna(orbita dan palpebra)atau interna(konjungtiva,kornea,iris atau badan silier,lensa,korpus viterus,retina dan nervus optikus(N.II). b. Trauma Tajam adalah trauma pada mata akibat benda tajam atau benda asing yang masuk ke mata. 2. Trauma Kimia a. Trauma kimia asam adalah trauma pada mata akibat substansi yang bersifat asam. b. Trauma kimia basa adalah trauma pada mata akibat substansi yang bersifat basa. 3. Trauma Fisis a. Trauma termal adalah misalnya panas api,listrik,sinar las,sinar matahari. b. Trauma bahan radioaktif adalah misalnya sinar radiasi bagi pekerja radiologi.

Upload: dama-cinta-islam

Post on 23-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB IPEMBAHASAN

1. DEFINISITrauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata.Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata.Alat rumah tangga sering menimbulkan perlukaan atau trauma mata(Sidarta,2005)Trauma mata adalah kondisi mata yang mengalami trauma (rudapaksa)baik oleh zat kimia maupun oleh benda keras dan tajam(Anas,2010)

2. KLASIFIKASI TRAUMA

1. Trauma Mekanika. Trauma Tumpul adalah trauma pada mata akibat benturan mata dengan benda yang relatif tumpul,keras maupun tidak keras.Trauma tumpul dapat menyebabkan cedera perforasi dan non perforasi.Trauma tumpul pada mata dapat mengenai organ eksterna(orbita dan palpebra)atau interna(konjungtiva,kornea,iris atau badan silier,lensa,korpus viterus,retina dan nervus optikus(N.II).b. Trauma Tajam adalah trauma pada mata akibat benda tajam atau benda asing yang masuk ke mata.2. Trauma Kimiaa. Trauma kimia asam adalah trauma pada mata akibat substansi yang bersifat asam.b. Trauma kimia basa adalah trauma pada mata akibat substansi yang bersifat basa.3. Trauma Fisisa. Trauma termal adalah misalnya panas api,listrik,sinar las,sinar matahari.b. Trauma bahan radioaktif adalah misalnya sinar radiasi bagi pekerja radiologi.

3. ETIOLOGITrauma tumpuldisebabkanakibat benturan mata dengan benda yang relatif besar, tumpul, keras maupun tidak kerasmisalnya terpukul, kena bola tenis, atau shutlecock, membuka tutup botol tidak dengan alat, ketapel.Trauma tumpul dapat menyebabkan perlukaan ringan yaitu penurunan penglihatan sementara sampai berat,yaitu perdarahan didalam bola mata,terlepasnya selaput jala(retina)atau sampai terputusnya saraf penglihatan sehingga menimbulkan kebutaan menetap.

4. PATOFISIOLOGI

5. MANIFESTASI KLINIK

A.Trauma Tumpula.Rongga Orbita : suatu rongga yang terdiri dari bola mata dan 7 ruas tulang yang membentuk dinding orbita (lakrimal, ethmoid, sfenoid, frontal, maksila, platinum dan zigomatikus.Jika pada trauma mengenai rongga orbita maka akan terjadi fraktur orbita, kebutaan (jika mengenai saraf), perdarahan didalam rongga orbita, gangguan gerakan bola mata.b.Palpebra :Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, sertamengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinardan pengeringan bola mata.Kelopak mempunyai lapis kulit yangtipis padabagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal.Gangguan penutupan kelopak(lagoftalmos)akanmengakibatkan keringnya permukaan matasehingga terjadi keratitis.Jika pada palpebra terjadi trauma tumpul maka akan terjadi hematom, edema palpebra yang dapat menyebabkan kelopak mata tidak dapat membuka dengan sempurna (ptosis), kelumpuhan kelopak mata (lagoftalmos/tidak dapat menutup secara sempurna).c.Konjungtiva :Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang.Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea.edema, robekan pembuluh darah konjungtiva (perdarahan subkonjungtiva) adalah tanda dan gejala yang dapat terjadi jika konjungtiva terkena trauma.d.Kornea :Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depandan terdiri dari beberapa lapisan. Dipersarafi oleh banyak saraf.Edema kornea, penglihatan kabur, kornea keruh, erosi/abrasi, laserasi kornea tanpa disertai tembusnya kornea dengan keluhan nyeri yang sangat, mata berair, fotofobi adalah tanda dan gejala yang dapat muncul akibat trauma pada kornea.e.Iris atau badan silier : merupakan bagian dari uvea.Pendarahan uvea dibedakan antara bagian anterior yang diperdarahi oleh 2 buah arteri siliar posterior longus yang masuk menembus sklera di temporaldan nasal dekat tempat masuk saraf optik dan 7 buah arteri siliar anterior, yang terdapat 2 pada setiap otot superior, medial inferior, satu pada otot rektus lateral. Arteri siliar anterior dan posterior ini bergabung menjadi satu membentuk arteri sirkularis mayor pada badan siliar. Uvae posterior mendapat perdarahan dari 15 - 20 buah arteri siliar posterior brevis yang menembus sklera di sekitar tempat masuk saraf optik.hifema (perdarahan bilik mata depan), iridodialisis (iris terlepas dari insersinya) merupakan tanda patologik jika trauma mengenai iris.f.Lensa :Lensa merupakan badan yang bening.Secara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu:Kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi untuk menjadi cembung, jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan,terletak di tempatnya.Secara patologik jika lensa terkena trauma akan terjadi subluksasi lensa mata (perpindahan tempat).g.Korpus vitreus : perdarahan korpus vitreus.h.Retina :Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran daripada serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara badan kacadan koroid.Letaknya antara badan kacadan koroid.1,2Bagian anterior berakhir pada ora serata. Dibagian retina yang letaknya sesuai dengan sumbu penglihatan terdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira berdiameter 1 - 2 mm yang berperan penting untuk tajam penglihatan. Ditengah makula lutea terdapat bercak mengkilat yang merupakan reflek fovea.Secara patologik jika retina terkena trauma akan terjadi edema makula retina, ablasio retina, fotopsia, lapang pandang terganggu dan penurunan tekanan bola mata.i.Nervus optikus : N.II terlepas atau putus (avulsio) sehingga menimbulkan kebutaan

6. DIAGNOSA

1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada kornea atau peningkatan tekanan intraokular dan kerusakan jaringan mata.2. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan sekunder terhadap interupsi permukaan tubuh.3. Gangguan sensori perseptual : penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/status organ indera.Lingkungan secara terapetik dibatasi.4. Ansietas yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit,prognosis.

7. INTERVENSI1. Tujuan : nyeri berkurang,hilang atau terkontrol.a. Kaji derajat nyeri setiap hari atau sesering mungkin jika diperlukan.Rasional:nyeri trauma umumnya menjadi keluhan utama terutama nyeriakibat kerusakan kornea.b. Terangkan penyebab nyeri dan faktor yang dapat memprovokasi nyeri.Rasional:nyeri disebabkan oleh efek kimiawi atau fisik benda dan nyeri dapat meningkat akibat provokasi:menekan mata terlalu kuat:gerakan mata tiba-tiba.c. Kolaborasi pemberian analgesik.Rasional:analgesik berfungsi untuk meningkatkan ambang nyeri.d. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi pada klien.Rasional:mengurangi nyeri dengan manipulasi psikologis.2. Tujuan : tidak terjadi infeksi.a. Kaji perilaku sehari-hari yang memungkinkan timbulnya infeksi mata.Rasional:berbagai tindakan mungkin tidak disadari oleh klien sebagai hal yang dapat menyebabkan infeksi,seperti menggosok atau memegang mata.b. Ajarkan perilaku yang baik untuk mengurangi resiko infeksi.Rasional:meningkatkan pemahaman klien akan pentingnya perilaku mencegah infeksi.c. Ajarkan berbagai tanda infeksi.Rasional:meningkatkan pengetahuan klien tentang tanda infeksi mata yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat komplikasi dari penyakit sekarang.d. Anjurkan klien untuk melaporkan sesegera mungkin apabila mengenali tanda infeksi.Rasional:meningkatkan rasa percaya dan kerjasama perawat-klien. 3. Tujuan : klien melaporkan kemampuan yang lebih baik untuk proses rangsang penglihatan dan mengkomunikasikan perubahan visual.a. Kaji ketajaman penglihatan klien.Rasional:mengidentifikasi kemampuan visual klien.b. Dekati klien dari sisi yang sehat.Rasonal:memberikan rangsang sensori,mengurangi rasa isolasi/terasing.c. Sesuaikan lingkungan untuk optimalisasi penglihatan:1) Orientasikan klien terhadap ruang rawat.2) Letakkan alat yang sering digunakan di dekat klien atau pada sisi mata yang lebih sehat.3) Berikan pencahayaan cukup.4) Hindari cahaya menyilaukan.Rasional:meningkatkan kemampuan persepsi sensori.d. Anjurkan penggunaan alternatif rangsang lingkungan yang dapat diterima :auditorik,taktil. Rasional:meningkatkan kemampuan respon terhadap stimulus lingkungan.4. Tujuan : tidak terjadi kecemasan.a. Kaji derajat kecemasan,faktor yang menyebabkan kecemasan,tingkat pengetahuan dan ketakutan klien akan penyakit.Rasional:umumnya faktor yang menyebabkan kecemasan adalah kurangnya pengetahuan dan ancaman aktual terhadap diri.Pada klien dengan trauma mata rasa nyeri dan penurunan lapang penglihatan menimbulkan ketakutan utama.b. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya tentang penyakitnya.Rasional:menimbulkanrasa aman dan perhatian bagi klien.c. Beri dukungan psikologis.Rasional:dukungan psikologis dapat berupa penguatan tentang kondisi klien,keaktifan klien dalam melibatkan diri dalam perawatan maupun mengorientasikan bagaimana kondisi penyakit yang sama menimpa klien yang lain.d. Terangkan setiap prosedur yang dilakukan ,jelaskan tahap perawatan yang akan dijalani.Rasional:mengurangi rasa ketidaktahuan dan kecemasan yang terjadi.

8. PENATALAKSANAAN TERAPIBerikut ini adalah beberapa penanganan yang mungkin dapat digunakan sebagai pada kasus trauma mata akibat trauma mekanik, antara lain :

1.Penatalaksanaan sebelum tiba di RS, antara lain :a.Mata tidak boleh dibebat dengan tekanandan diberikan perlindungan tanpa kontak.b.Tidak boleh dilakukan manipulasi yangberlebihan dan penekanan bola mata.c.Benda asing tidak boleh dikeluarkantanpa pemeriksaan lanjutan.d.Sebaiknya pasien di puasakan untukmengantisipasi tindakan operasi.

2.Penatalaksanaan di RS, antara lain :a.Pemberian antibiotik spektrum luasb.Pemberian obat sedasi, antiemetik, dananalgetik sesuai indikasi.c.Pemberian toksoid tetanus sesuai indikasi.d.Pengangkatan benda asing di kornea,konjungtiva atau intraokuler.e.Tindakan pembedahan /penjahitan sesuaidengan kausa dan jenis cedera.f.Sisa-sisa lensa dan darah dikeluarkandengan aspirasi dan irigasi mekanis atauvitrektomi.