tugas 1 mk; kapita selekta

4
LAPORAN Tugas 1 Mata Kuliah (GEP 655): Kapita Selekta Pemodelan Berbasis Citra Oleh : Emil Salim Rasyidi 15/387548/PGE/08239 PROGRAM PASCASARJANA PENGINDRAAN JAUH FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2016

Upload: emil-tengwar

Post on 15-Jul-2016

237 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

kapita selekta

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 1 Mk; Kapita Selekta

LAPORAN

Tugas 1

Mata Kuliah (GEP 655): Kapita Selekta Pemodelan Berbasis Citra

Oleh :

Emil Salim Rasyidi

15/387548/PGE/08239

PROGRAM PASCASARJANA PENGINDRAAN JAUH

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: Tugas 1 Mk; Kapita Selekta

Analisis Perkembangan Perkotaan Dengan Variabel Morfologi Perkotaan

Menggunakan Permodelan Spasial Cellular Automata

(Studi Kasus Kawasan Metropolitan Mamminasata )

A. Latar Belakang

Penggunaan lahan merupakan hasil akhir dari setiap bentuk campur tangan kegiatan

(intervensi) manusia terhadap lahan di permukaan bumi yang bersifat dinamis dan berfungsi

untuk memenuhi kebutuhan hidup baik material maupun spiritual (Arsyad, 1989 dalam As-

Syakur A.R dkk, 2008). Jadi perubahan lahan terjadi dikarenakan kebutuhan manusia akan

faslititas-fasilitas yang mendukung aktifitas baik diskala lingkungan tempat tinggal maupun

diskala kota ataupun wilayah.

Perubahan penggunaan lahan adalah bertambahnya suatu penggunaan lahan dari satu sisi

penggunaan ke penggunaan yang lainnya diikuti dengan berkurangnya tipe penggunaan lahan

yang lain dari suatu waktu ke waktu berikutnya, atau berubahnya fungsi suatu lahan pada

kurun waktu yang berbeda (Martin, 1993 dalam Wahyunto dkk, 2001). Semakin

bertambahnya jumah penduduk maka semakin besar tingkat probabilitas perubahan lahan.

Perubahan lahan terkhususnya pada daerah perkotaan memiliki tingkat perubahan dari

kurun waktu yang singkat namun dengan perubahan yang besar. Terjadinya pembangunan

sektor penunjang kebutuhan masyarakat dan kebutuhan pokok pembangunan untuk fasilitas

pendukung yang menunjang fungsi fasilitas yang lainnya.

Perkembangan kota sangat berkaitan dengan fungsi waktu, dengan mengetahui pola

perkembangan perkotaan maka dengan memanfaatkan citra dengan kualitas temporal

diharapkan dapat mengkaji variabel yang berpengaruh terhadap morfologi perkotaan

sehingga dengan faktor-faktor yang mempengaruhi didapatkan variabel yang mendukung

guna menganalisis kawasan maminasata dengan menggunakan cellular automata.

Ekspansi lahan terbangun secara spasial dapat dimonitoring dan diprediksi melalui sebuah

pemodelan. Model Cellular Automata (CA) merupakan salah satu model spasial yang

mampu memprediksi tutupan/penggunaan lahan, sehingga penggunaan model ini untuk

prediksi perkembangan lahan terbangun sangat dimungkinkan ( Bowo Susilo, 2012).

Dengan ditetapkannya PP Tahun 2008 tentang RTRWN menetapkan kawasan

metropolitan Mamminasata (Makassar, Maros, Gowa dan Takalar) maka terdapatnya

perubahan tutupan lahan yang terjadi pada daerah yang termasuk kawasan mamminasata dari

Page 3: Tugas 1 Mk; Kapita Selekta

tahun 2008 hingga sekarang sekarang. Kemudian terdapatnya pembangunan baik dari aspek

prasarana terkhusus pada aksesibilitas seperti pembangunan jalur kereta dapat memberikan

perubahan morfologi yang sangat besar. Oleh karena itu, diharapkan dengan dengan

menganalisis setiap variabel baik variabel dependen (perubahan tutupan lahan non terbangun

menjadi tebangun) maupun variabel independen (faktor pendorong lahan terbangun) yang

selanjutnya akan dijadikan peta probabilitas penutupan lahan pada proses permodelan cellular

automata akan memberikan gambaran atau proyeksi perkembangan perkotaan pada kawasan

metropolitan Mamminasata.

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan penelitian maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Menkaji faktor yang mempengaruhi perubahan penutupan lahan berdasarkan

variabel dari analisis morfologi kawasan metropolotan Mamminasata

2. Mengkaji sebaran, luasan, pola, struktur dan arah perkembangan penutupan lahan

terbangun pada kawasan metropolitan Mamminasata.

C. State of Art keilmuan yang dipelajari.

1. Disiplin Ilmu S1 (Prodi Teknik Pengembangan Wilayah dan Kota)

Dengan berpondasikan disiplin ilmu pengembangan wilayah dan kota pada tingkat

sarjana diharapkan dapat membantu dalam mengkaji variabel probabilitas

penutupan lahan dengan menitiberatkan kajian morfologi guna mendapatkan

faktor pendorong lahan terbangun serta variabel dependen.

2. Disiplin ilmu S2 ( Jurusan Penginderaan Jauh)

Dengan pengetahuan serta pembelajaran pada perkuliahan pascasarjana

diharapkan pada saat kajian proses filtering citra, proses pembuatan peta

probabilitas yang akan dijadikan sebagai bahan analisis penetuan piksel yang akan

diputuskan berubah kelas pada permodelan cellular automata.

Page 4: Tugas 1 Mk; Kapita Selekta

Daftar Pustaka

As-Syakur. A.R., dkk. 2008, Studi Perubahan Penggunaan Lahan di Das Badung, Jurnal

Bumi Lestari, Vol. 10. Indonesia

Iwan Suprijanto. 2005. Karakteristik Spesifik, Permasalahan dan Potensi Pengembangan

Kawasan Kota Tepi Laut/Pantai (Coastal City) di Indonesia. Indonesia

Susilo, B., Wijaya, M. S.,. 2012. Integrasi Model Spasial Cellular Automata Dan Regresi

Logistik Biner Untuk Pemodelan Dinamika Perkembangan Lahan Terbangun ( Studi

Kasus Kota Salatiga) Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.