tugas ekstraksi

3
Octarosa Astri Ponjasari 21100112140054 Teknik Geologi, UNDIP Tugas Kimia Fisik 1. Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi suatu zat terlarut diantara dua fase cair yang tidak saling bercampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan bersih baik untuk zat organik maupun zat anorganik. Cara ini juga dapat digunakan untuk analisis makro maupun mikro. Selain untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga banyak digunakan untuk pekerjaan- pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia dan anorganik di laboratorium (Alimin, 2007, hal: 51). Beberapa cara dapat mengklasifikasikan sistem ekstraksi. Cara klasik adalah mengklasifikasi berdasarkan sifat zat yang diekstraksi, sebagai khelat atau sistem ion berasosiasi, akan tetapi klasifikasi sekarang didasarkan pada hal yang lebih ilmiah, yaitu proses ekstraksi. Bila ekstraksi ion logam berlangsung, maka proses ekstraksi berlangsung pada mekanisme tertentu. Berarti jika ekstraksi berlangsung melalui pembentukan khelat atau struktur cincin, ekstraksi dapat diklasifikasikan sebagai ekstraksi khelat (Khopkar, 2008, hal: 91-92). - Cara klasik adalah mengklasifikasi berdasarkan sifat zat yang diekstraksi, sebagai khelat atau sistem ion berasosiasi. - Dengan pelarut organik 1. Maserasi 2. Perkolasi 3. Sokletasi - Dengan pelarut air 1. Dekokta 2. Infusa 3. Destilasi Uap - Ekstraksi dengan cara modern 1. Ekstraksi Ultrasonik 2. Ekstraksi dengan bantuan irradiasi microwave 3. Ekstraksi fluid super kritis (Supercritical Fluid Extraction)

Upload: octarosa

Post on 26-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kimia

TRANSCRIPT

Page 1: tugas ekstraksi

Octarosa Astri Ponjasari 21100112140054 Teknik Geologi, UNDIP

Tugas Kimia Fisik

1. Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi suatu zat terlarut diantara dua fase cair yang tidak saling bercampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan bersih baik untuk zat organik maupun zat anorganik. Cara ini juga dapat digunakan untuk analisis makro maupun mikro. Selain untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga banyak digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia dan anorganik di laboratorium (Alimin, 2007, hal: 51). Beberapa cara dapat mengklasifikasikan sistem ekstraksi. Cara klasik adalah mengklasifikasi berdasarkan sifat zat yang diekstraksi, sebagai khelat atau sistem ion berasosiasi, akan tetapi klasifikasi sekarang didasarkan pada hal yang lebih ilmiah, yaitu proses ekstraksi. Bila ekstraksi ion logam berlangsung, maka proses ekstraksi berlangsung pada mekanisme tertentu. Berarti jika ekstraksi berlangsung melalui pembentukan khelat atau struktur cincin, ekstraksi dapat diklasifikasikan sebagai ekstraksi khelat (Khopkar, 2008, hal: 91-92). - Cara klasik adalah mengklasifikasi berdasarkan sifat zat yang diekstraksi,

sebagai khelat atau sistem ion berasosiasi.

- Dengan pelarut organik

1. Maserasi

2. Perkolasi

3. Sokletasi

- Dengan pelarut air

1. Dekokta

2. Infusa

3. Destilasi Uap

- Ekstraksi dengan cara modern

1. Ekstraksi Ultrasonik

2. Ekstraksi dengan bantuan irradiasi microwave

3. Ekstraksi fluid super kritis (Supercritical Fluid Extraction)

Page 2: tugas ekstraksi

2. Ekstraksi adalah salah satu cara pemisahan dua atau lebih zat dalam suatu

campuran. prinsip yang digunakan dalam ekstraksi adalah kelarutan suatu zat

yang akan dipisahkan. suatu zat pasti memiliki kelarutan terhadap pelarut, sekecil

apapun itu. Pengertian lain ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat dengan

pelarut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan

pelarut cair. Untuk memilih jenis pelarut yang sesai harus diperhatikan faktor-

faktor sebagai berikut:

1. Harga konstanta distribusi tinggi untuk gugus yang bersangkutan dan

konstanta distribusi rendah untuk gugus pengotor lainnya.

2. Kelarutan pelarut organik rendah dalam air

3. Viskositas kecil dan tidak membentuk emulsi dengan air

4. Tidak mudah terbakar dan tidak bersifat racun

5. Mudah melepas kembali gugus yang terlarut didalamnya ntk keperluan

analisa lebih lanjut

3. Alat yang digunakan pada ekstraksi pelarut cair-cair adalah corong pemisah. Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola, mempunyai penyumbat di atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dankerannya terbuat dari kaca ataupun teflon. Ukuran corong pemisah bervariasi antara 50 mL sampai 3 L. Dalam skala industri, corong pemisah bisa berukuran sangat besar dan dipasang sentrifuga. Dalam memakai corong ini, campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong (Wikipedia2, 2012). Bahan yang digunakan dalam ekstraksi pelarut cair-cair yaitu kloroform dan metanol. Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius, meskipun kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau industri. Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap (Wikipedia3, 2012).

Page 3: tugas ekstraksi

Metanol, juga dikenal sebagai metil alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimiaCH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada “keadaan atmosfer” ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Ia digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri (Wikipedia4, 2012). Selain kloroform dan metanol, air juga digunakan sebagai pelarut dalam ekstraksi pelarut cair-cair. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogenyang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidakberbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-) (Wikipedia5, 2012)