tugas iad

25
MAKALAH ILMU ALAM DAS NAMA : 1. Rizka Afridhita L100120013 2. Wahyu Sumunaring Tyas L100120014 3. Ika Susilawati L100120015 4. Tantri Aji Putri 1

Upload: antoo-jabrik

Post on 07-Feb-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas IAD

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Iad

MAKALAH ILMU ALAM DASAR

NAMA :

1. Rizka Afridhita L1001200132. Wahyu Sumunaring Tyas L1001200143. Ika Susilawati L1001200154. Tantri Aji Putri L100120016

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA1

Page 2: Tugas Iad

Daftar isi

Cover

Daftar isi ............................................................................................................. 1

Asal mula kehidupan .......................................................................................... 2

Sejarah perkembangan teori evolusi makhluk hidup .......................................... 6

Persebaran makhluk hidup .................................................................................. 9

Evolusi kehidupan ............................................................................................. 14

Daftar pustaka ................................................................................................... 17

2

Page 3: Tugas Iad

Asal Mula Kehidupan di Bumi

Para ahli telah melakukan berbagai penelitian mengenai asal mula kehidupan di bumi. Dari sekian banyak penelitian, dikelompokkanlah berbagai teori mengenai asal mula kehidupan, yaitu : Abiogenesis, Biogenesis dan Neoabiogenesis.

1) Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea) Teori ini di kemukakan oleh filosof Yunani bernama Aristoteles (384-322 SM) dan

di dukung oleh Antonie van Leeuwenhoek dan Nedham. Teori ini mengemukakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati atau terjadi secara spontan. 

2) Teori Biogenesis Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis. Teori ini menyatakan bahwa makhluk

hidup bukan berasal dari benda mati, melainkan dari makhluk hidup itu sendiri juga. Terdapat tiga penelitian yang mendukung teori ini, diantaranya dari :

Fransisco Redy (1688)

             

Fransisco Redy membuat sebuah penelitian dengan memasukkan daging ke dalam enam toples : 2 toples : tidak di berikan penutup (gambar samping kiri)2 toples : tertutup rapat (gambar di tengah)2 toples : lagi di tutup dengan menggunakan kain kasa (gambar samping kanan).

Terlihat pada gambar bahwa toples yang tidak tertutup, akan di hinggapi lalat, sehingga lalat tersebut akan bertelur dan dari telur tersebut akan menghasilkan belatung. Pada toples yang tertutup rapat, lalat tidak menghinggapi daging tersebut, dan lalat pun tidak bertelur di dalamnya. Dan pada toples yang tertutup kain kasa, lalat tidak menghinggapi daging, namun menempel pada kain kasa karena menghirup aroma dari daging, dengan menempel, lalatpun akan bertelur di atas kain kasa tersebut. Dari percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa mengapa makhluk hidup (belatung) ada, karena lalat yang sengaja meletakkan telurnya pada daging tersebut. Jadi, menurutnya, makhluk hidup berasal dari telur (omne vivum ex ovo).

3

Page 4: Tugas Iad

Lazzaro Spallanzani (1750)              

             

Spalanzani melakukan percobaan dengan menggunakan tiga tabung : Tabung I    : tidak dipanaskan dan di tutup rapatTabung II   : dipanaskan namun di biarkan terbuka. Tabung III  : dipanaskan dan di tutup rapat.

Hasil dari eksperimen tersebut adalah tabung yang tertutup, baik itu di panaskan maupun tidak, air kaldu tidak membusuk dan tidak akan terdapat mikroorganisme di dalamnya. Namun sebaliknya dengan tabung yang terbuka, air kaldu akan mebusuk dan terdapat banyak mikroorganisme di dalamnya. Spallanzani menyimpulkan, bahwa makhluk hidup bukan berasal dari air kaldu, melainkan dari makhluk hidup lainnya (yang berasal dari udara). Jadi, adanya pembusukan air kaldu, karena adanya kontaminasi mikroba dari udara dengan air kaldu tersebut. Namun, pendapat ini di tentang oleh ahli Abiogenesis, mereka mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh, karena tidak terdapat di udara. 

Louis Pasteur 

Louis pasteur menyempurnakan percobaan dari Redi dan Spallanzani. ia membuat percobaan dengan menggunakan air kaldu yang dimasukkan ke dalam pipa berbentuk leher angsa, air kaldu tersebut di panaskan. Setelah dipanaskan, air kaldu di dinginkan dan di letakkan di tempat yang aman dalam keadaan posisi tegak. Ketika dilihat keesokan harinya, air kaldu tersebut tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme. Pasteur mencoba memiringkan pipa tersebut, hingga air kaldu mengalir ke permukaan pipa dan bersentuhan dengan udara. Setelah didiamkan dan dilihat keesokan harinya, air kaldu tersebut telah membusuk dan terkandung banyak mikroorganisme di dalamnya. 

Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.

4

Page 5: Tugas Iad

Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan ke posisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk.  Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi keruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Melalui percobaan ini, terbuktilah bahwa adanya makhluk hidup tidak terjadi secara spontan.

Dengan ini, muncullah paham baru tentang asal-usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis :

omne vivum ex ovo  = setiap makhluk hidup berasal dari telur omne ovum ex vivo  = setiap telur berasal dari mahluk hidup omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya .

3) Teori Neoabiogenesis

Teori Evolusi Kimia

      

           

           Setelah diterimanya teori Biogenesis, muncul lagi satu pertanyaan "lalu, dari manakah asal mula makhluk hidup yang pertama?". Harold Urey mengatakan bahwa pada periode tertentu, atmosfer bumi mengandung molekul Metana (CH4), Amonia (NH4), Air (H20) dan karbon dioksida (CO2). Karena pengaruh dari energi petir dan sinar kosmis, zat-zat tadi bereaksi. Hasil reaksi tersebut menghasilkan makhluk hidup pertama yang diduga sebagai virus. 

Untuk membuktikan teori ini, Stanley Miller melakukan sebuah percobaan. Peralatan yang dirancang Miller, yakni ruang bunga api diisi dengan campuran gas meniru atmosfer purba, sementara botol kaca kecil diisi dengan air murni seperti sup purba. Miller membuat kilat buatan dengan bunga api listrik di antara dua elektroda dalam atmosfer buatan tersebut. Ia juga memanaskan air laut tiruannya. Percobaan ini berlangsung selama seminggu dan dapat menghasilkan beragam senyawa organik.

5

Page 6: Tugas Iad

Teori Evolusi Biologi

Tahapan Evolusi Biologi menurut Ivanovich Oparin :

1. Bumi primitif, atmosfer mengandung : hidrogen, air, metana dan ammonia.2. Sintesis dari campuran organik sederhana : alkohol, gliserin, asam organik, purin dan

pirimidin.3. Sintesis dari makromolekul : karbohidrat, lemak, protein, enzim, nukleotida, dan asam

nukleat.4. Gabungan dari berbagai makromolekul membentuk partikel-partikel besar dan

kompleks.5. Membran membungkus organisme-organisme heterotrof primitif yang melakukan

fermentasi.6. Permulaan duplikasi dan reproduksi molekular 7. Fotosintesis dan respirasi.

Seperti pada percobaan teori Evolusi Kimia, zat-zat anorganik (air, metana, karbon dioksida dan amonia) membentuk zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi listrik yang berasal dari petir.  Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada titik kondensasi, terjadi hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke lautan yang panas. 

Di lautan ini terbentuk sup purba (bahan organik yang terdapat di perairan) atau  sup primordial. Sup purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup purba, terkandung zat anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung.

6

Page 7: Tugas Iad

SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI MAKHLUK HIDUP

Evolusi merupakan bangunan ilmu terbesar, dan perkembangannya sangat luas. Meliputi pokok bahasan yang beragam dan terdapat bagian-bagian yang agak ditakutkan. Para ahli biologi evolusi sekarang meneliti evolusi dari berbagai disiplin ilmu, seperti genetika molekuler, morfologi dan embriologi. Mereka juga bekerja dengan peralatan yang beragam seperti dengan larutan kimia di dalam tabung reaksi, tingkah laku hewan di hutan rimba, fosil yang dikoleksi dari daerah-daerah purbakala dan batu-batu karang atau gunung-gunung batu.Idea yang mudah dimengerti dan sederhana dari evolusi adalah seleksi alam (natural selection), karena dapat diuji secara ilmiah dalam semua lingkungan. Idea seleksi alam ini merupakan idea yang mampu diterima semua ilmu, dan hanya teori ini yang diklaim bisa mempersatukan pendapat-pendapat berbeda dalam biologi. Dengan teori ini berbagai temuan fakta yang ada di hutan hujan tropik, perubahan dan macam-macam warna yang terdapat di kebun botani, serta sekawanan hewan yang sementara bermain di daerah peternakan, dapat dijelaskan. Pikiran tentang evolusi sudah tercetus jauh sebelum Charles Darwin menerbitkan bukunya, “On The Origin Of Species By Means Of Natural Selection, and The Favoured Races In The Struggle For Life”

Teori Evolusi Sebelum Darwin

Sejarah munculnya teori-teori evolusi sebenarnya baru dimulai pada tahun 1859, dengan dipublikasikan buku On the Origin of Species, meskipun kebanyakan idea-idea Darwin kenyataannya telah ada sejak masa lampau. Kenyataan bahwa bahwa makhluk hidup beraneka ragam dan megalamimi perubahan sudah teramati sejak lama, namun hal ini tidak melahirkan konsep-konsep evolusi sebagaimana yang terjadi pada masa Darwin.

Teori Evolusi Masa Darwin

Pada tahun 1859, Charles Darwin menerbitkan bukunya dengan judul On the Origin of Species by Means of Natural Selection or the Preservation of Favoured Races in The Struggle for Life. Dalam bukunya ini ditekankan bahwa untuk dapat bertahan hidup agar tidak punah perlu adanya perjuangan untuk hidup.Teori evolusi Darwin merupakan teori yang didasar atas fakta-fakta hasil observasi baik dari lingkungan sekitarnya maupun dari peristiwa alam yang sesunggguhnya.

Fakta tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa sesungguhnya evolusi terjadi di lingkungan makhluk hidup, dan atas dasar fakta tersebut Darwin menrumuskan wawasannya tentang seleksi alam, dengan mengemukakan 2 makna wawasan yaitu adanya evolusi organik dan evolusi organik terjadi karena peristiwa seleksi alam.

7

Page 8: Tugas Iad

1. Fakta yang menjadi dasar Teori Seleksi Alam Darwin yang dikenal sebagai prinsip-prisip seleksi alam Darwin adalah: a. Fertilitas makhluk hidup yang tinggi b. Jumlah individu secara keseluruhan yang hampir tidak berubah c. Perjuangan untuk hidup d. Keanekaragaman dan hereditas e. Seleksi alam f. Lingkungan yang terus berubah

2. Evolusi Organik terjadi karena peristiwa seleksi alam

Teori Evolusi Genetika

Teori ini dipelopori oleh George Mendel. Ia mengemukakan teori genetika yang menyangkut adanya sejumlah sifat yang dikode oleh satu macam gen.

Hukum Pertama Mendel

. Sekarang konsep ini yang dikenal dengan Hukum Mendel Pertama – Hukum Segregasi.

Hukum Kedua Mendel

Mendel kemudian melakukan penyelidikan terhadap kacang ercis (Pisum zativum) dengan dua ciri atau tanda beda sekaligus, yakni bentuk benih (bundar atau keriput) dan warna benih (kuning atau hijau).

Pentingnya Karya Mendel dalam Evolusi

Temuan Mendel mempunyai implikasi penting. Karyanya membantah adanya teori percampuran dalam keturunan (The Blending Theory of Inheritance) yaitu, pemikiran bahwa ciri-ciri orang tua diwariskan kepada anak dan kemudian bercampur, lalu diwariskan ke generasi berikut dalam bentuk campuran.

Perbedaan Pendapat dan Tantangan yang Berkembang

Teori Darwin menimbulkan efek sosial yang menghebohkan karena dianggap bertentangan dengan pedoman hidup yang berlaku saat itu, baik yang menyangkut segi agama maupun yang menyangkut etika sosial.

Bentuk-bentuk Adaptasi Suatu Kehidupan

Adaptasi merupakan salah satu konsep krusial dari teori-teori evolusi. Dalam hal ini, satu tujuan utama biologi evolusi moderen adalah untuk menjelaskan bentuk-bentuk adaptasi yang kita temui pada kehidupan organisme di dunia. Adaptasi menunjuk kepada ‘bentuk’ makluk hidup yaitu suatu bentuk organ makluk hidup yang berubah agar supaya makluk hidup tersebut dapat bertahan hidup (survive) dan bereproduksi di alam.

8

Page 9: Tugas Iad

Konsep adaptasi menjadi mudah dipahami dengan dibantu contoh-contoh. Banyak atribut (ciri-ciri atau karakter) pada suatu makluk hidup yang dapat digunakan untuk mengilustrasikan adaptasi, karena kebanyakan ciri atau karakter berupa struktur, metabolisme, dan tingkah laku suatu makluk hidup akan terbentuk agar supaya mereka dapat bertahan hidup. Contoh yang sering digunakan Darwin untuk menjelaskan konsep ini adalah perubahan yang terjadi pada burung finch. Burung finch menunjukkan banyak bentuk adaptasi terutama pada ciri bentuk paruhnya. Adaptasi ciri-ciri ini memungkinkan burung finch menggali lubang di dalam pohon untuk menyimpan makanan, memakan insekta yang terdapat di dalam pohon, dan menghisap getah dari pada pohon. Lubang di pohon digunakan juga untuk meletakkan telur. Burung finch mempunyai banyak bentuk bentuk paruh yang telah berkembang dalam adaptasi. Dengan paruh yang panjang, untuk mencari insekta yang cocok dari dalam lubang. Mereka juga mempunyai paruh dengan pelindung gigi yang kuat sebagai pengerat, kaki yang pendek, dan mempunyai kuku jari yang panjang untuk menaiki pohon. Burung finch lebih mampu bertahan hidup dalam habitat alami oleh karena memiliki mekanisme adaptasi dari atribut-atribut yang dimiliki tersebut.

9

Page 10: Tugas Iad

PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP

Secara alamiah di alam ini terdapat beraneka ragam jenis kehidupan. Kehidupan tersebut tersebar di berbagai lapisan biosfer, seperti di permukaan bumi, di dalam tanah, air, dan udara. Masing-masing kehidupan berbeda satu sama lain, bahkan makhluk hidup yang terdapat pada satu lapisan pun masih terdiri atas bermacam jenis. Terjadinya keanekaragaman makhluk hidup ditentukan oleh berbagai hal, antara lain sebagai berikut.

1. Proses Perkembangan Makhluk Hidup (Evolusi) Dalam masa kehidupan suatu jenis makhluk hidup terjadi proses perkembangan dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih sempurna. Perubahan tersebut terjadi secara perlahan-lahan dan dalam waktu yang lama sekali.

2. Seleksi Alam Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup oleh alam sehingga yang tetap tinggal hanyalah makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri.

3. Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan (Adaptasi) Jika suatu makhluk hidup ingin tetap tinggal hidup maka dia harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya. Sebagai contoh, kucing di daerah tropis memiliki bulu yang lebih tipis diban ding kucing yang hidup di daerah beriklim dingin. Makhluk tersebut dapat dikatakan telah beradaptasi dengan lingkungannya masing-masing.

Dalam hal penyebaran makhluk hidup, pada masing-masing lapisan biosfer pun terdapat perbedaan. Bagi kehidupan di darat penyebaran makhluk hidup dipengaruhi oleh iklim, kesuburan tanah, bentuk permukaan bumi, ketersediaan air, dan lain-lain. Sebagai contoh, manusia memiliki kecenderungan untuk menempati suatu daerah yang memiliki kondisi alam yang menguntungkan baginya sehingga terjadilah pengelompokan penduduk di daerah-daerah yang subur dengan persediaan air yang cukup.

Bagi kehidupan perairan, di laut misalnya lebih dipengaruhi oleh suhu, kadar mineral, kedalaman, dan lain sebagainya. Kita akan mendapati bahwa daerah yang kaya dengan jenis ikan terdapat pada lapisan atas hingga kedalaman tertentu yang dapat dicapai sinar matahari. Hal ini terjadi karena adanya proses fotosintesis yang menyediakan bahan makanan bagi kehidupan di dalamnya, sedangkan

10

Page 11: Tugas Iad

pada dasar laut yang dalam proses fotosintesis sangat sedikit terjadinya sehingga makhluk hidup yang ada pun memiliki bentuk yang khas.

Beruntunglah kita sebagai bangsa Indonesia dengan kondisi alam yang subur dan iklim yang memungkinkan segala kehidupan tumbuh dan berkembang. Keanekaragaman sumber daya hayati Indonesia termasuk golongan yang tertinggi di dunia. Lebih dari 10% atau 25.000 jenis flora dan 220.000 jenis fauna dari seluruh dunia hidup di Indonesia. Di samping itu terdapat pula jenis-jenis sumber daya hayati yang hanya ada di Indonesia.

Beranekaragamnya makhluk hidup beserta penyebarannya masingmasingsesungguhnya bersifat saling melengkapi, membentuk suatu rangkaian ekosistem yang luas sehingga bila salah satu unsurnya terganggu maka terganggulah keseluruhannya. Sifat gangguan tersebut dapat berupa bencana alam dan berupa perusakan oleh manusia. Bencana alam yang dapat merusak lingkungan antara lain banjir, letusan gunung api, gempa, topan, kemarau, dan lain-lain. Pada kenyataannya kerusakan terbesar sering datang dari ulah manusia, baik disadari maupun tak di sadari seperti perusakan hutan, terusirnya suatu kelompok hewan karena tempatnya semula dihuni manusia, dan lain sebagainya sehingga karena ulah manusia pula timbul bencana alam yang pada akhirnya hanya mendatangkan kerugian bagi manusia sendiri. Kita sebagai manusia yang memiliki kelebihan dari makhluk hidup yang lain wajib ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup kita sendiri.

Faktor-faktor persebaran makhluk hidup :

Faktor-faktor persebaran makhluk hidup di permukaan bumi yang tidak merata antara lain:

• Perbedaan iklim, suhu, curah hujan, kelembaban, dan angin.

• Keadaan tanah, humus tanah, ukuran butir tanah, tingkat kegemburan, mineral hara (mineral organik), air tanah, dan kandungan udara.

• Tinggi rendahnya permukaan bumi mempengaruhi pola penyinaran matahari.

• Tindakan manusia mempengaruhi bentang alam yang sudah ada. Contohnya : daerah tandus menjadi daerah hutan.

Persebaran komunitas Tumbuhan di Dunia

Pada tahun 1889 C. Hart Meeriem, seorang peneliti biologi alam, mengemukakan model persebaran tumbuhan berdasar variasi ketinggian pada Gunung San Fransisko dari kaki hingga puncaknya. Model tersebut ternyata sejalan dengan pola persebaran tumbuhan dari garis tropis ekuator hingga ke arah utara maupun selatan. karena tempetaratur berubah sesuai dengan ketinggian sebagaimana pula garis lintang (latitude) selatan dan utara, maka Meeriem berkesimpulan bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah dipengaruhi oleh temperatur. curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman besar. sebaliknya,

11

Page 12: Tugas Iad

semakin kita bergerak ke daerah dengan curah hujan rendah tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan kecil, belukar, padang rumput, dan akhirnya kaktus atau tanaman padang pasir lainnya.

Penyebaran Komunitas Fauna di Dunia

Keadaan iklim sangat berpengaruh terhadap keadaan tumbuh-tumbuhan, sedangkan keadaan tumbuh-tumbuhan mempengaruhi adanya jenis-jenis fauna tertentu. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah (bioma) tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah itu untuk memberi makanan. Secara langsung atau tidak, iklim sangant berpengaruh pula pada penyebaran fauna. Akibat pengaruh iklim terdapatlah fauna pegunungan, fauana dataran rendah, fauna padang rumput (sabana), fauna hutan tropis, dan lain sebaginya.

Fauna di daerah padang rumput

Di daerah padang rumput lebih banyak terdapat spesies-spesies hewan bila dibandingkan dengan habitat darat lainnya. Hewan pemakan rumput yang besar-besar, misalnya zebra di Afrika, kanguru di Australia, dan bison di Amerika merupakan konsumen primer di padang rumput. Predator yang terdapat di padang rumput seperti singa dan anjing liar memangsa herbivora besar, sedangkan ular memangsa herbivora kecil. Selain vertebrata herbivora, dipadang rumput banyak juga terdapat insekta, misalnya belalang dan capung.

Fauna di daerah gurun

Hewan-hewan kecil di daerah gurun hidup dalam lubang. Hewan-hewan itu akan keluar untuk mencari mangsa pada pagi atau malam hari. Hewan-hewan gurun beradaptasi terhadap lingkungan yang panas dan gersang. Mamalia besar jarang yang bisa hidup di daerah gurun. Hewan besar sukar menyesuaikan diri terhadap suhu tinggi dan ketiadaan air. Satu diantara jenis hewan besar yang mampu bertahan hidup dengan baik di daerah panas adalah unta. Jenis hewan yang banyak terdapat di gurun adalah ular, rodentia, dan kadal.

Fauna di daerah tundra

Urutan bioma dari daerah ekuator ke kutub, sama dengan urutan bioma dari daratan di daerah ekuator ke arah vertikal. Kearah vertical (meninggi), suhu dan curah hujan menentukan komunitas. Urutan bioma dari suatu gunung tinggi yang terdapat di daerah tropika adalah hutan gugur, hutan konifer, tundra, dan lumut. Beberapa hewan yang hidup di bioma tundra ada yang hidup menetap dan ada pula yang hanya datang di daerah itu pada musim panas saja untuk bertelur. Hewan yang hidup menetap di daerah ini, baik jenis burung maupun mamlia, mempunyai bulu atau rambut yang tebal. Bulu tebal ini berfungsi untuk melindungi tubuhnya dari suhu rendah. Untuk perlindungan terhadap suhu rendah, hewan-hewan itu mengalami perubahan warna, yakni menjadi putih pada musim dingin. Warna putih tersebut merupakan warna pelindung di atas salju dan juga mengurangi kehilangan panas oleh radiasi matahari. Herbivora yang besar, misalnya muskox dan reindeer, mendapat cukup makanan, yaitu lumut dan lichenes. Jumlah spesies makhluk hidup yang menetap di daerah tundra sangat sedikit. Bahkan, lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah spesies yang hidup di gurun. Makin ke arah kutub dari daerah tundra terdapat es. Di daerah ini hewan yang dapat hidup adalah hewan-hewan seperti walrus, seal, dan penguin yang berbulu tebal. Hewan mamalia lain yang dapat hidup di tundra adalah beruang kutub, kelinci kutub, dan lemur.

12

Page 13: Tugas Iad

Sementara jenis serangga sangat banyak, khususnya lalat yang telurnya tahan dingin dan telur-telur tersebut menetas pada musim panas.

Fauna di daerah hutan basah

Hewan-hewan hutan basah tropika yang sering kita jumpai adalah babi hutan, kera, burung, kucing hutan, bajing, dan lain sebaginya. Apabila kita masuk hutan tropika yang gelap pada siang hari, kita tidak menjumpai banyak hewan. Seakan-akan hutan tersebut tidak dihuni oleh hewan. Hal ini disebabkan karena gelapnya dasar hutan dan hewan pada waktu siang banyak yang hidup di daerah tudung. Dengan demikan, tidak terlihat dari bawah. Selain itu, banyak hewan di hutan tersebut yang beraktivitas di malam hari. Suatu contoh keadaan ekologi yang sama walaupun letak geografis daerahnya berjauhan adalah bahwa herbivora menjadi buruan dari karnivora. Contoh karnivora di daerah Asia-Afrika adalah macan tutul, sedangkan di Amerika adalah jaguar.

Fauna di daerah hutan gugur

Beberap hewan yang hidup di daerah hutan gugur adalah beruang, rusa, raccoon, tupai, rubah, dan burung pelatuk.

Fauna di daerah taiga

Kebanyakan burung yang hidup di daerah taiga adalah burung yang berimigrasi ke selatan pada waktu musim gugur. Hewan yang khas terdapat di taiga adalah moose. Ada juaga hewan yang lain walaupun tidak banyak, seperti beruang hutan, ajag, dan marten.

Flora dan Fauna adalah panggilan akrab buat tumbuhan dan hewan. Mereka adalah makhluk

hidup juga yang suka melakukan persebaran. 

Mereka melakukan perpindahan itu bukan dengan kemampuan internalnya saja, seperti

berjalan dll. Mereka dibantu oleh sistem alam yang telah ada. Nah, persebaran tumbuhan dan

hewan di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :

A. Penyebab Persebaran

1.Tekanan Populasi, dengan bertambahnya jumlah populasi di dunia ini, maka tumbuhan dan

hewan akan berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain dan menyebabkan jumlah

mereka tersebar di dunia

2.Persaingan, persaingan yang dimaksudkan disini adalah perebutan wilayah kekuasaan.

Nah, tumbuhan yang kuat mempertahankan wilayahnya akan menghasilkan populasi besar

sehingga ia menyebar.

13

Page 14: Tugas Iad

3.Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan

ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak

cocok untuk terus menempati daerah asal.

B. Sarana Persebaran

1.Udara, dalam hal ini digunakan oleh hewan untuk terbang. Sedangkan hewan

menggunakan tekanannya dalam bentuk perpindahan benih dari satu tempat ke tempat yang

lain.

2.Air, kemampuan hewan dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan

perpindahan mudah terjadi.  Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan

menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.

3.Tanah, sudah jelas. Hewan dan tumbuhan membutuhkan tanah untuk persebaran.

4.Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat menyebabkan

perpindahan tumbuhan dan hewan. Seperti tikus yang terperangkap di dalam tas seseorang,

atau mungkin benih kembang sepatu yang melengket si baju seseorang.

C. Hambatan Persebaran

1.Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat

persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah hujan.

2.Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat

memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang

cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali

tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya

tebal dan gembur.

3.Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran tumbuhan

dan hewan seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.

4.Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan

makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat tumbuhan dan hewan dalam bermigrasi.

Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.

14

Page 15: Tugas Iad

Evolusi kehidupan

Evolusi merupakan cabang biologi yang mempelajari sejarah asal usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain. Evolusi secara harfiah dapat diartikan sebagai perubahan perlahan-lahan. Oleh karenanya, yang dimaksud dengan evolusi biologi adalah perubahan/ perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk sederhana menuju bentuk yang lebih kompleks. Evolusi biologi mencakup dua peristiwa yaitu:

1. Evolusi anorganik, merupakan  evolusi mengenai asal usul makhluk hidup yang ada di muka bumi ini berdasarkan fakta dan penalaran teoritis;

2. Evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis, yaitu mengenai asal usul spesies dan hubungan kekerabatannya.

Secara garis besar ada beberapa kategori evolusi yaitu evolusi progresif, evolusi regresif, evolusi divergen, dan evolusi konvergen. Evolusi progresif merupakan evolusi yang mengarah pada kemungkinan populasi suatu spesies dapat bertahan hidup. Sebaliknya, evolusi regresif merupakan evolusi yang mengarah pada kemungkinan populasi suatu spesies menjadi punah. Hasil akhir evolusi merupakan evolusi divergen dan evolusi konvergen. Evolusi divergen merupakan perubahan dari satu spesies menjadi banyak spesies baru. Sementara itu, evolusi konvergen merupakan perubahan pada organ yang berbeda pada spesies-spesies yang memiliki hubungan kekerabatan jauh menuju kesamaan fungsi organ tersebut.

Ada beberapa teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli biologi pada masa sebelum teori evolusi Darwin maupun pada masa sesudah teori evolusi Darwin.

15

Page 16: Tugas Iad

Teori skala alami dan teologi alam. Sejumlah filsuf Yunani klasik percaya adanya evolusi kehidupan. Plato (427 – 347 SM) percaya pada dua dunia, yaitu dunia yang ideal dan abadi, serta dunia maya (khayal) yang tidak sempurna. Kedua dunia tersebut dapat dipahami dengan menggunakan alat indera manusia. Evolusi menurutnya akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan teradaptasi sempurna dengan lingkungannya. Aristoteles (384 – 322 SM) menganut teori skala alami (scalae naturae). Skala alami membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala atau tangga yang kompleksitasnya meningkat kearah atas. Setiap bentuk kehidupan mempunyai suatu tangga dengan anak tangganya masing-masing yang berada pada tingkatan yang berbeda-beda. Pandangannya mengenai hidup ini berlaku selama 2000 tahun, spesies diyakini telah permanent, sempurna, dan tidak berkembang lagi.

Pada tahun 1700-an, perkembangan ilmu biologi di Eropa dan Amerika didominasi oleh teori teologi alam. Teologi alam merupakan suatu filosofi yang bertujuan untuk menemukan rencana Tuhan dengan mempelajari alam. Ahli-ahli teologi melihat adaptasi organisme sebagai bukti bahwa Tuhan telah mendesain sedemikian rupa tiap-tiap spesies dengan suatu tujuan tertentu. Satu hal yang objektif dari teologi alam adalah adanya klasifikasi spesies untuk mengungkapkan tingkatan-tingkatan skala dari kehidupan yang diciptakan oleh Tuhan.

Teori Evolusi Lamarck

Teori evolusi Jean Baptise de Lamarck (1744-1829) berisi dua gagasan utama. Pertama, gagasan use and disuse atau digunakan dan tidak digunakan. Bagian tubuh yang digunakan secara intensif untuk menghadapi suatu lingkungan tertentu akan menjadi lebih besar dan kuat. Sementara bagian tubuh yang jarang digunakan akan mengalami kemunduran. Kedua, sifat atau ciri-ciri yang diperoleh dari lingkungan dapat diwariskan kepada keturunannya. Pada konsep pewarisan sifat ini, modifikasi pada organisme yang diperoleh selama hidupnya akan diwariskan pada keturunannya.

Awalnya nenek moyang jerapah berleher pendek. Leher jerapah mengalami pemanjangan untuk menjangkau daun yang lebih tinggi di pohon. Akibat penjuluran leher yang terus menerus, leher jerapah menjadi panjang. Jerapah dengan leher panjang diwariskan pada semua keturunannya.

Teori Evolusi Darwin

Charles Robert Darwin (1809 – 1882) lahir di Shrewburry di daerah Inggris bagian barat. Teori yang dikemukakan Darwin berdasarkan hasil pengamatannya selama berlayar dengan kapal Beagle ke kepulauan Galapagos, juga melakukan studi terhadap berbagai ilmu.Setelah melalui pengamatan dan kajian yang mendalam, akhirnya Charles Darwin

16

Page 17: Tugas Iad

mengemukakan teori evolusinya dalam buku yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection atau Asal Mula Spesies yang Terjadi Melalui Seleksi Alam. Buku ini diterbitkan pada tanggal 24 November 1859.

Buku Darwin tersebut mengandung dua teori utama. Pertama, spesies-spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup dimasa lalu. Kedua, seleksi alam merupakan penyebab evolusi adaptif.

Teori Evolusi Wallac

Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengembangkan suatu teori seleksi alam yang pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Darwin. Teori evolusi Wallace berasal dari hasil ekspedisi ke daerah bekas jajahan Inggris di Malaysia, kemudian Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa fauna di Indonesia Barat berbeda dengan Indonesia Timur. Pengamatan yang lain tentang hukum alam yaitu terjadinya persaingan antara individu intra maupun inter spesies atau survival of the fittest.

Teori Darwin dan Wallace

Awalnya jerapah memiliki variasi panjang leher, ada yang pendek ada yang panjang. Seleksi alam lebih menguntungkan jerapah leher panjang. Jerapah leher panjang bisa menjangkau daun yang tinggi, bisa bertahan hidup sedangkan yang leher pendek tidak bisa. Jerapah leher panjang diwariskan pada keturunannya. Pada generasi berikutnya leher jerapah tetap bervariasi, tapi didominasi oleh jerapah leher panjang.

17

Page 18: Tugas Iad

Teori Evolusi Weismann.

August  Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Hal ini bermakna bahwa evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.

 

Daftar pustaka

http://maSSofa.woRdPRess.com/2008/01/18 Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya.

http://wikipedia.com/2008/01/18 Perkembangan Evolusi Makhluk Hidup.

http://maSSofa.woRdPRess.com/2008/01/18 Evolusi Kehidupan.

18