tugas ikt

22
NAMA : RATRI DIANA SARI NPM : 13700053 KELAS : 2013A Anestesi: Efek Samping Menggunakan Epidural saat Persalinan Ketika seorang wanita mengalami persalinan, rasa sakit umumnya turut menyertai selama proses kelahiran bayi. Ketika rasa sakit begitu hebat, dokter mungkin akan memberikan epidural sebagai anestesi atau penghilang rasa sakit. Suntikan epidural memiliki sifat anestesi lokal yang akan membuat bagian pinggang ke bawah kehilangan sensasi rasa yang berarti membebaskan proses persalinan dari rasa sakit. Meskipun epidural amat bermanfaat menghilangkan rasa sakit, terdapat beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Berikut adalah efek samping epidural. Setelah Kelahiran 1. Mengganggu proses persalinan Epidural akan memperlambat proses persalinan dan mengurangi kemampuan kontraksi rahim. Hal ini karena epidural menghambat pelepasan hormon oksitosin selama persalinan untuk membantu kontraksi rahim.

Upload: nidia-purnama-putri

Post on 04-Oct-2015

233 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

IKT

TRANSCRIPT

NAMA: RATRI DIANA SARINPM: 13700053KELAS: 2013A

Anestesi: Efek Samping Menggunakan Epidural saat Persalinan

Ketika seorang wanita mengalami persalinan, rasa sakit umumnya turut menyertai selama proses kelahiran bayi.Ketika rasa sakit begitu hebat, dokter mungkin akan memberikan epidural sebagai anestesi atau penghilang rasa sakit.Suntikan epidural memiliki sifat anestesi lokal yang akan membuat bagian pinggang ke bawah kehilangan sensasi rasa yang berarti membebaskan proses persalinan dari rasa sakit.Meskipun epidural amat bermanfaat menghilangkan rasa sakit, terdapat beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.Berikut adalah efek samping epidural.Setelah Kelahiran1. Mengganggu proses persalinanEpidural akan memperlambat proses persalinan dan mengurangi kemampuan kontraksi rahim.Hal ini karena epidural menghambat pelepasan hormon oksitosin selama persalinan untuk membantu kontraksi rahim.Ketika kemampuan kontraksi rahim menurun, suntikan pitocin harus diberikan yang merupakan bentuk sintetis dari oksitosin.2. Menurunkan tekanan darahDalam beberapa kasus, epidural akan menurunkan tekanan darah.3. Masalah kandung kemihEpidural mungkin akan mempengaruhi kemampuan untuk mengendalikan kandung kemih. Dalam pengaruh epidural, pasien tidak merasa kalau kandung kemihnya sudah penuh.4. Sakit kepalaSalah satu efek samping utama epidural adalah timbulnya sakit kepala. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebocoran cairan tulang belakang.Jika sakit kepala tidak kunjung hilang maka blood patch diberikan kepada pasien.Blood patch adalah injeksi yang mengandung darah pasien yang diberikan ke dalam ruang epidural untuk meredakan sakit kepala.5. Nyeri punggungEpidural juga bisa memicu nyeri punggung yang kadang tidak hilang lama setelah melahirkan.Efek Samping pada BayiBayi mungkin mengalami kesulitan saat menyusu ke puting yang dapat menyebabkan banyak masalah.Selain itu, selama persalinan bayi mungkin mengalami depresi pernapasan, malposisi, dan peningkatan denyut jantung.Efek Samping Jangka PanjangBerikut adalah beberapa efek samping jangka panjang epidural.1. Berpotensi menyebabkan kebocoran cairan tulang belakang yang memicu mual dan sakit kepala.2. Penurunan kekebalan tubuh.3. Peningkatan abnormal nafsu makan.4. Membuat gula darah menjadi tinggi.5. Tubuh menjadi rentan terhadap infeksi.6. Berpotensi menyebabkan radang perut dan katarak.7. Menyebabkan nekrosis avaskular (tulang mati) yang bisa terjadi di bahu, pinggul, atau lutut.8. Mungkin memperburuk diabetes pada pasien yang sudah menderita kondisi ini.9. Berisiko menyebabkan kerusakan saraf permanen.Memiliki pengetahuan mendalam tentang efek samping epidural akan menjadi bekal sebelum menyetujui penggunaan anestesi ini.Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan epidural selama persalinan.[

Kelemahan Otot

DEFINISIKelemahan Otot merupakan masalah yang sering terjadi, tetapi seringkali memberikan arti yang berbeda kepada setiap penderitanya.Beberapa penderita hanya merasakan lelah. Tetapi pada kelemahan otot yang sejati, meskipun sudah berusaha sekuat tenaga, kekuatan yang normal tidak akan dicapai.

Kelemahan bisa terjadi di seluruh tubuh, atau hanya terbatas di satu lengan, tungkai, tangan atau jari tangan.

PENYEBABKelemahan otot bisa disebebkan oleh kelainan di otot, tendon, tulang atau sendi; tetapi yang paling sering menyebabkan kelemahan otot adalah kelainan pada sistem saraf.Kadang kelemahan otot terjadi setelah sembuh dari suatu penyakit dan seringkali timbul karena penuaan (sarkopenia).

Penyebab kelemahan ototPenyebab Contoh AkibatKerusakan otak Stroke atau tumor otak Kelemahan atau kelumpuhan pada sisi yg berlawanan dengan otak yg mengalami kerusakanBisa mempengaruhi kemampuan berbicara, menelan, berfikir & kepribadianKerusakan medula spinalis Cedera pada leher atau punggung, tumor medula spinalis, penyempitan saluran spinal, sklerosis multipel, mielitis transversus, kekurangan vitamin B12 Kelemahan atau kelumpuhan pada lengan dan tungkai, hilangnya rasa, nyeri punggungBisa mempengaruhi fungsi seksual, pencernaan & kandung kemihKemunduran saraf pada medula spinalis Sklerosis lateral amiotrofik Hilangnya kekuatan otot tanpa disertai oleh hilangnya rasaKerusakan akar saraf spinalis Ruptur diskus di leher atau tulang belakang bagian bawah Nyeri leher & kelemahan atau mati rasa di lengan, nyeri punggung bagian bawah, skiatika & kelemahan atau mati rasa pada tungkaiKerusakan pada 1 saraf(mononeuropati) Neuropati diabetik, penekanan lokal Kelemahan atau kelumpuhan otot & hilangnya rasa di daerah yg dipersarafi oleh saraf yg terkenaKerusakan pada beberapa saraf(polineuropati) Diabetes, sindroma Guillain-Barr, kekurangan folat, penyakit metabolik lainnya Kelemahan atau kelumpuhan otot & hilangnya sensasi di daerah yg dipersarafi oleh saraf yg terkenaKelainan pada neuromuscular junction Miastenia gravis, keracunan kurare, sindroma Eaton-Lambert, keracunan insektisida Kelumpuhan atau kelemahan pada beberapa ototPenyakit otot Penyakit Cudhenne (distrofi muskuler)Infeksi atau peradangan (miositis virus akut, polimiositis) Kelemahan otot yg progresif di seluruh tubuhNyeri dan kelemahan ototKelainan psikis Depresi, gejala khayalan, histeria (reaksi konversi), fibromialgia Kelemahan di seluruh tubuh, kelumpuhan tanpa kerusakan saraf

GEJALAAtrofi (penciutan otot) bisa merupakan akibat dari:- kerusakan otot atau sarafnya- jarang digunakan (karena menjalani tirah baring dalam waktu yang lama).

Dalam keadaan normal, pembesaran otot (hipertrofi) bisa terjadi setelah melakukan olah raga beban.Pada seseorang yang sakit, hipertrofi terjadi karena otot tersebut bekerja lebih berat untuk mengkompensasi kelemahan otot yang lainnya.Pembesaran otot juga bisa terjadi jika jaringan otot yang normal digantikan oleh jaringan yang abnormal, seperti yang terjadi pada amiloidosis dan kelainan otot bawaan tertentu (misalnya miotonia kongenital).

Fasikulasi (kedutan ototdibawah kulit yang tidak teratur dan tampak dari luar) biasanya menunjukkan kelainan saraf, meskipun kadang terjadi pada orang yang sehat (terutama jika gugup atau kedinginan) dan sering terjadi pada otot betis dari orang tua.Otot yang tidak dapat mengendur (miotonia) biasanya menunjukkan adanya kelainan pada otot, bukan pada sarafnya.

Membedakan kelemahan otot berdasarkan sumbernya

Kelainan Saraf Kelainan OtotOtot mengecil tetapi lebih kuat Otot lebih lemahTerjadi kedutan otot dibawah kulit Kedutan otot tidak terjadi dibawah kulitRefleks menurun atau hilang sama sekali REfleks tetap ada meskipun otot sangat lemahHilangnya rasa di seluruh otot yg melemah Rasa (sentuh & hangat) normal tetapi terdapat nyeri tumpul

DIAGNOSAPemeriksaan otot dilakukan secara sistematis, mulai dari wajah dan leher, lalu lengan dan akhirnya tungkai.Dalam keadaan normal, seseorang dapat menahan rentangan lengannya selama beberapa menit tanpa gemetaran. Ketidakmampuan menahan lengan dengan kokoh bisa merupakan pertanda adanya kelemahan otot.Kekuatan melawan tahanan diuji dengan mendorong atau menarik dari arah yang berlawanan.Tes fungsional dilakukan dengan meminta penderita melakukan hal-hal berikut:- bangkit dari kursi tanpa bantuan lengan- jongkok dan bangkit dari jongkok- berdiri diatas jari kaki dan tumit- menggenggam benda.

Dalam keadaan normal, otot bersifat kokoh tetapi tidak keras dan licin, tidak berbenjol-benjol.

Pemeriksaan neurologis menyeluruh bisa membantu menentukan berbagai kelainan rasa, koordinasi, gerakan motor dan refleks.Uji kecepatan penghantaran saraf bisa membantu menentukan fungsi saraf.Elektromiogram dilakukan untuk menentukan kelainan otot.

Jika kelainan terletak pada otot, maka bisa dilakukan biopsi otot untuk diperiksa dibawah mikroskop.Pemeriksaan darah digunakan untuk menentukan laju endah darah (yang akan meningkat jika terjadi peradangan) dan kadar kreatin kinase (enzim otot yang dilepaskan ke dalam aliran darah jika terjadi kerusakan otot).

PENGOBATANPengobatan tergantung kepada penyebabnya

KINESIOLOGI

Articulatio coxae

Articulatiocoxaemempunyaikisarangerakanyangluas,tetapilebihterbatasdaripada articulatio humeri. Beberapa gerakan terpaksa demi kekuatan dan kestabilan.Kakuatan sendi sebagian besar bergantung pada bentuk tulang-tulang yang ikut dalampersendian dan kekuatan ligamentum. Bila lutut difleksikan, fleksi dibatasi oleh permukaananterior atas yang berkontak dengan dinding anterior abdomen. Bila lutut diluruskan(ekstensi), fleksi dibatasi oleh tegangan otot-otot hamstring. Ekstensi, yaitu gerakan tungkaiatas yang difleksikan kebelakang kembali keposisi anatomi, dibatasi oleh teganganligamentum iliofemorale, ligamentum pubofemorale dan ligamentum ischiofemorale.Gerakan abduksi dibatasi oleh tegangan ligamentum pubfemorale, dan adduksi dibatasioleh kontak dengan tungkai sisi yang lain dan oleh tagangan ligamentum teresfemoris.Rotasi lateral dibatasi oleh tegangan ligamntum iliofemorale dan ligamentum pubfemorale,dan rotasi medial dibatasi oleh ligamentum ischiofemorale.Gerakan-gerakan :1.Fleksi : dilakukan olehm.iliopsoas, m.rectus femoris, m.sartosius, mm.adductores.2.Ekstensi :dilakukanoleh m.gluteus maximus danotot-otot hamstring.3. Abduksi : dilakukan oleh m.gluteus medius dan minimus, dan dibantu olehm.sartorius, m.tensor fasciae latae danm.piriformis.4.Adduksi : dulakukan oleh m.adductor brevisserta serabut-serabut adductor magnus.Otot-otot ini dibantuoleh m.pectineus dan m.gracilis5.Rotasi lateral : dilakukan o/ m.piriformis, m.obturatorius internus dan externus,m.gemellus superior dan inferior, m.quadratus femoris dibantu oleh m.gluteusmaximus.6.Rotasi medial dilakukan o/ serabut2 anterior dr m.gluteus medius dan minimus danm.tensor fasciae latae.7.CircumduksimerupakankombinasiArticulatio genus

Fleksi dihambat o/tegangan m.quadriceps femoris dan terjepitnya lig.cruciaticumanterius, mm.flexores diantara femur dan tibia. Digerakkan o/mm.semitendinesus,semimembranosus, biceps femoris, gracilis, sartorius, popliteus, gastrocnemius. Ekstensi dihambat o/lig.cruciatum posterius dan lig.collateralia. Digerakkan o/mm.quadriceps femoris, m.tensor fasciae latae. Rotasi : eksorotasi digerakkan o/ mm.biceps femoris, m.tensor fasciae latae dancaput medialis danm.gastrocnimeus.

Endorotasi digerakkan o/ mm.semimembranosus, m.sartorius, m.semitendinosus,popliteus dancaputlateraledangastrocnimeus

Articulatio talocruralis

Pada dorsoflexi kaki bagian depan mm.tibialis anterior, ekstensor hallucis longusdanekstensor digitorum longus. Plantofleksi dilakukan o/ mm.gastrocnemius, m.soleus, m.tibialis posterior, m.flexorhallucis longus, dan m.flexor digitorum longus, m.peronaeus lengus dan peroneusbrevis.

Articulatio talotarsalis

Supinatio (inversio) : gerakmengangkat pinggir medial kakikeatas. Pronatio (eversio): gerak mengangkat pinggir lateral kaki keatas. Supinasi-adduksi: kaki digerakkan o/ otot2 yg berjalan dibelakang sumbu gerak:mm.gastrocnemius, m.soleus, m.flexor hallucis longus, m.flexor digitorum longus,m.tibialis posterior dan anterior.

Pronasi-abduksi: kaki akan digerakkan oleh otot yang berjalan didepan sumbu gerakitu: mm.peronael longus dan m.ekstensor hallucis longus.

Apa itu drop food???Foot drop adalah sebuah nama sederhana untuk masalah kompleks yang berpotensi. Foot drop dapat dikaitkan dengan berbagai kondisi seperti dorsiflexor cedera, cedera saraf perifer, stroke, neuropati, toksisitas obat, atau diabetes.Drop food adalah kelumpuhan pada kaki akibat saraf peroneus profundus. Kaki jadi seperti kaki ayam yang sedang melangkah, yaitu kaki tidak bisa menapak tanah dengan rata. Kaki juga tidak punya kekuatan untuk melangkah. Jadinya, untuk melangkah pun kaki seakan-akan diseret sebab memang tidak mungkin untuk melangkah secara normal. Gangguan ini sering terjadi akibat seseorang sering duduk dengan menyilangkan kaki atau bisa juga karena sering cukup lama bersila. (Ade. Tabloid Nyata hal 42 minggu III Juli 2007)Foot drop (juga dikenal sebagai drop food) mengacu pada kekacauan yang melibatkan orang, AOS otot pergelangan kaki dan kaki. Seseorang dengan kaki drop memiliki kontrol terbatas atas gerakan kaki yang terkena bencana. Kurangnya kontrol atas otot-otot di pergelangan kaki dan kaki hasil di berubah huyung. Biasanya orang dengan kaki drop akan berjalan dengan langkah tinggi yang berlebihan, sehingga yang terkena menampar kaki di atas tanah. Hal ini sering disebut sebagai Footdrop Galt.Foot drop dapat didefinisikan sebagai suatu kelemahan signifikan pergelangan kaki dan kaki Dorsofleksi. Kaki dan pergelangan kaki dorsiflexors termasuk tibialis anterior, halusis ekstensor longus, dan ekstensor digitorum longus. Otot-otot ini membantu tubuh pastinya kaki selama fase ayunan dan kontrol plantar fleksi tumit kaki pada mogok. Kelemahan dalam kelompok ini hasil otot dalam equinovarus cacat. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai steppage gaya berjalan, karena pasien cenderung untuk berjalan dengan fleksi yang berlebihan pinggul dan lutut untuk mencegah jari-jari kaki dari penangkapan di tanah selama fase ayunan. Selama gaya berjalan, gaya menyerang tumit melebihi berat badan, dan arah vektor reaksi tanah lewat di belakang pergelangan kaki dan lutut pusat.Hal ini menyebabkan plantar kaki untuk flex dan, jika tidak terkendali, untuk menampar tanah. Biasanya, eksentrik memanjang tibialis anterior, yang mengontrol plantar fleksi, menyerap kejutan tumit mogok. Foot drop dapat menghasilkan jika ada cedera pada dorsiflexors atau untuk setiap titik di sepanjang jalur saraf yang memasok mereka. (James W Pritchett, MD, e-medicine)Foot drop dicirikan oleh steppage gaya berjalan (gait dropfoot). Ketika orang dengan berjalan kaki drop, menampar kaki ke lantai. Menyeimbangkan kaki untuk menjatuhkan, pasien harus menaikkan paha berlebihan, sedemikian rupa sehingga tampak seolah-olah pasien berjalan di atas.PENYEBAB DROP FOODDrop food (kelemahan di pergelangan kaki Dorsofleksi) Akan tetapi bukan merupakan penyakit tetapi lebih mirip gejala dari masalah mendasar (dapat neurologis, anatomis otot atau masalah). Mungkin bersifat sementara atau permanen, tergantung pada penyebab itu. Penyebab paling umum untuk drop sindrom kaki adalah cedera pada saraf peroneal di bagian atas betis belakang lutut. Penyebab utama lainnya drop food juga termasuk multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), penyakit Parkinson, penyakit Lou Gehrig, dan distrofi otot.Kehilangan kendali dalam diri seseorang, AOS kaki dan pergelangan kaki yang mengakibatkan penurunan seringkali disebabkan oleh cedera pada seseorang, peroneal AOS saraf, yang membentang di sepanjang bagian luar seseorang, AOS kaki antara bagian bawah lutut ke bawah melalui kaki ke jari kaki. The peroneal saraf dapat mengalami kerusakan oleh fraktur ke kaki atau cedera lain ke skiatik saraf, syaraf utama di kaki.Kerusakan Saraf PeronealPenyebab paling umum dari drop food adalah lumbalis herniated disc di dekat bagian bawah tulang belakang. Sebuah lumbal herniated disc skiatik mempengaruhi saraf dan sering menyebabkan seseorang kehilangan beberapa jumlah kontrol atas pergelangan kaki dan kaki.

Mempengaruhi Herniated Lumbar Disc iskiadikus SyarafGenetik penyakit-penyakit seperti Amyotrophic lateral sclerosis (ALS), Multiple Sclerosis (MS), atau Penyakit Parkinson juga dapat mengurangi tenaga yang skiatik peroneal saraf atau saraf dan mengurangi kemampuan orang yang bersangkutan untuk mengendalikan otot-otot kaki dan pergelangan kaki.Ada juga yang mengatakan bahwa drop food ini akibat dari seseorang sering duduk dengan menyilangkan kaki atau bisa juga karena sering cukup lama bersila.PresentasiPeroneal neuropati disebabkan oleh kompresi pada kepala fibula adalah neuropati kompresi paling umum di ujung bawah. Foot drop merupakan gejala yang paling terkenal. Semua kelompok usia terkena sama, tetapi lebih sering terjadi pada laki-laki (laki-laki-wanita rasio 2.8:1). Sembilan puluh persen dari lesi peroneal sepihak, dan mereka dapat mempengaruhi kanan atau kiri dengan frekuensi yang sama.Sebuah kaki setetes perhatian khusus untuk dokter bedah ortopedi adalah palsi saraf peroneal dilihat setelah lutut total artroplasti atau proksimal tibia osteotomy. Perkiraan tingkat komplikasi ini adalah 0,3-4% setelah lutut total artroplasti dan 3-13% setelah proksimal tibia osteotomy. Iskemia, mekanis iritasi, traksi, menghancurkan cedera, dan lecet dapat menyebabkan cedera pada intraoperative saraf peroneal. Koreksi valgus yang parah atau deformitas fleksi juga telah disarankan untuk meregangkan syaraf dan peroneal mengakibatkan palsy. Pascaoperasi penyebab kelumpuhan saraf peroneal termasuk hematom atau constrictive dressing.Dalam sebuah penelitian oleh Cohen et al, risiko relatif palsy adalah 2,8 kali lebih besar bagi pasien yang telah menerima anestesi epidural untuk total lutut artroplasti daripada bagi mereka yang diterima umum atau tulang belakang anesthesia.2 Satu postulation adalah bahwa kemungkinan penurunan anestesi epidural proprioception dan sensasi , terus pascaoperasi batas tertentu, yang memungkinkan anggota tubuh untuk beristirahat di sebuah negara yang tidak dilindungi rentan terhadap kompresi lokal. Selain itu, intraoperative kerusakan neurologis mungkin belum siap jelas dalam periode pasca-operasi segera karena efek berkelanjutan epidural anestesi. Dalam penelitian yang sama, risiko relatif palsy adalah 6.5 kali lebih besar pada pasien yang memiliki Laminektomi lumbalis sebelumnya.Serangkaian kaki pasien yang mengembangkan drop artroplasti pinggul primer berikut yang hati-hati menguji dan ditemukan memiliki tulang belakang stenosis.3 Hingga 70% dari pasien yang menjalani hip artroplasti memiliki bukti elektromiografi cedera saraf, tetapi mereka jarang mempunyai Pasien dengan symptoms.4 klinis yang sudah ada sebelumnya Stenosis tulang belakang diyakini pada peningkatan risiko untuk menjatuhkan kaki pinggul berikut artroplasti karena proksimal ini kompromi. Ini adalah fenomena naksir ganda dijelaskan secara lebih rinci dalam bagian Patofisiologi.

EtiologiFoot drop langsung dapat mengikuti cedera pada dorsiflexors. Beberapa kasus pecahnya tendon tibialis anterior menuju kaki drop dan kecurigaan dari kelumpuhan saraf peroneal telah dilaporkan. Ruptur tendon subkutan ini biasanya terjadi setelah trauma ringan dengan kaki di plantar fleksi.

Sindrom kompartemen juga dapat menyebabkan meter. Ini adalah bedah darurat dan tidak berhubungan hanya dengan fraktur atau trauma akut. Maret gangren, sebuah bentuk dari sindrom kompartemen anterior, dianggap karena edema dan perdarahan kecil otot-otot dalam kompartemen anterior terjadi setelah aktivitas berat pada individu tidak terbiasa untuk itu. Deep sindrom kompartemen posterior juga dapat mengakibatkan kaki drop sebagai sequela terlambat karena pembentukan contracture resultan.Neurologis penyebab penurunan kaki termasuk dalam mononeuropathies dari peroneal, peroneal umum, atau skiatik saraf. Lumbosacral plexopathy, lumbal radiculopathy, penyakit motor neuron, atau parasagittal kortikal atau subkorteks lesi serebral juga dapat bermanifestasi sebagai meter. Lesi ini dapat dibedakan melalui pemeriksaan klinis dan electrodiagnostic.Perilaku umum penyebab penurunan adalah kebiasaan kaki melintasi legs.5 Kasus-kasus ini biasanya menyelesaikan dengan penghentian kebiasaan. Foot drop juga dapat dilihat sebagai kombinasi neurologis, berotot, dan anatomi disfungsi. Charcot kaki adalah satu contoh.PatofisiologiPatofisiologi adalah kerusakan saraf kaki biasanya menyebabkan drop adalah sebagai berikut: Integritas fungsional dari sebuah akson dan sasaran yang terus-menerus tergantung pada pasokan bahan trophic disintesis di perikaryon saraf dan diangkut ke akson, yang dikenal sebagai aliran axoplasmic. A lecet menyela aliran ini. A crush cedera mungkin kompromi itu juga.Sebuah fenomena naksir ganda terjadi ketika sebuah proksimal penghinaan dalam akar saraf aliran axoplasmic berkurang, membuatnya lebih rentan terhadap cedera. Sebuah lesi distal kompromi lebih lanjut aliran, dan hasil palsy klinis. Ini adalah fenomena dianggap bertanggung jawab atas peningkatan risiko kaki drop setelah penggantian pinggul pada pasien dengan stenosis tulang belakang sudah ada sebelumnya. Stenosis tulang belakang menyebabkan proksimal kompromi, dan bentangan intraoperative saraf skiatik menyediakan distal penghinaan.Rehabilitasi dan PengobatanTerapi rehabilitatif drop kaki bervariasi tergantung pada akar penyebab kondisi orang tertentu. Diagnosa yang tepat dari akar penyebab jelas penting dalam menentukan program perawatan untuk mengatasi masalah. Untuk kasus-kasus yang melibatkan cedera, MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau EMG (elektromiogram) dapat digunakan untuk memahami masalah inti. Stabilisasi seseorang, AOS kaki dapat dilakukan dengan memasang pasien dengan Ankle Foot Orthosis (Afo) atau setetes kaki penjepit. Pembedahan kadang-kadang digunakan untuk memperbaiki kerusakan apa pun yang telah dilakukan untuk saraf. Secara umum, ortopedi kaki setetes perangkat, seperti setetes penyangga kaki atau pergelangan kaki orthosis (menstabilkan orthosis) akan digunakan untuk stablise kaki dan pergelangan kaki. Analisis gaya berjalan dan pelatihan akan dimasukkan sebagai terapi untuk mendapatkan pasien untuk berjalan dengan baik. Namun jika kondisi kritis, maka operasi akan dipertimbangkan.Ada juga yg mengatakan cara pengobatannya yaitu, Sebelum mengobati kelumpuhan karena gangguan saraf, baik saraf radialis, ulnaris, maupun peroneus profundus, penderita haruslah melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan ini dengan alat EMG atau Electromyogram.Caranya, dengan menusukkan jarum ke bagian yang hendak diperiksa. Jarum itu disambung ke layar monitor dan dari sana di ketahui kondisi saraf yang sedang diperiksa. Dalam layar itu bisa dilihat bagaimana kondisi saraf seseorang. Apakah masih pada taraf normal atau harus melalui terapi.

Untuk tahap awal, terapi ini harus dilakukan dokter. Tapi, setelah itu pasien dan keluarganya diberi pelatihan untuk melakukan terapi dirumah. Terapi ini disesuaikan dengan jenis kelumpuhan, apakah Drop hand, claw hand, atau drop foot, lanjut Saiful.Tapi perlu diperhatikan, sebelum dilakukan pengobatan, harus diperhatikan pengobatan, harus diperhatikan apakah kelumpuhan itu memang karena saraf yang terjepit atau karena sebab lain, seperti kencing manis atau kebiasaan minum-minuman keras.Jika dua hal terakhir tidak ada, baru diperiksa dengan EMG.