tumbuh dalam keberlanjutan reswara 2018... · stakeholder mapping 119 komite konsultasi masyarakat...
TRANSCRIPT
Ikhtisar 20182018 Highlights
12018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
2018Laporan KeberlanjutanSustainability Report
TUMBUH DALAMKEBERLANJUTAN
Grow in Sustainability
Ikhtisar 20182018 Highlights
2 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
TUMBUH DALAM KEBERLANJUTANGrow in Sustainability
Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak di industri pertambangan, khususnya batubara sangatlah bergantung pada sumber daya alam untuk keberlangsungannya. Dalam upaya mempertahankan keberlangsungan dan menjadikannya sebagai industri yang berkelanjutan, fondasi keberlanjutan bisnis harus dibangun di setiap lini operasinya. Hal ini wajib dilakukan agar Perseroan dan anak usaha dapat terus tumbuh berkelanjutan meskipun sumber daya alam batubara berkurang dan bahkan habis.
Fondasi keberlanjutan ini dimulai dengan komitmen pengungkapan dampak dan programnya yang tertuang dalam laporan keberlanjutan. Parameter yang terukur dalam menilai berbagai program menjadi sebuah tolak ukur guna menilai pencapaian tingkat keberlanjutan. Upaya perbaikan dan penyempurnaan pun terus dilakukan secara terukur. Pada 2018 lalu, Perseroan terus memperkuat fondasi keberlanjutan yang berbasis pada pengukuran pengelolaan dampak operasional dengan berbagai program untuk lingkungan dan masyarakat, serta optimalisasi dampak ekonomi dari operasional yang ada.
The Company, as engaged in the mining industry, especially coal, is highly dependent on natural resources for its sustainability. In its endeavor to maintain sustainability and create a sustainability industry, thus the business sustainability shall be built on every line of the Company’s operations. It shall be done so that the Company and its subsidiaries can continue to grow sustainably even though that the natural resources of coal have been reduced and also exhausted.
The foundation of sustainability begins with the commitment to disclose the impacts and the programs contained in the sustainability report. Measured parameters in assessing various programs become a benchmark for evaluating achievement of the level of sustainability. The Company continuously makes efforts for the improvement of its steady sustainability. In 2018, the Company continued to strengthen its sustainability foundation through measuring the management of operational impacts with various programs for the environment and the community, as well as optimizing the economic impact of existing operations.
Ikhtisar 20182018 Highlights
32018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
PENDAHULUANIntroduction
Selamat datang di Laporan Keberlanjutan PT Reswara Minergi Hartama Periode 2018. [GRI 102-1]
PT Reswara Minergi Hartama dan entitasnya dalam laporan ini selanjutnya disebut “Reswara”, “Kami”, “Perusahaan”, atau “Perseroan”. Laporan ini merupakan Laporan Keberlanjutan Pertama yang disusun oleh Reswara dalam upaya menyajikan dampak atas berbagai aktivitas perusahaan di sisi ekonomi, lingkungan dan sosial. Melalui laporan ini dapat pula dinilai sampai sejauh mana kontribusi Reswara dalam pencapaian sasaran Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Laporan ini, meski yang pertama, selanjutnya akan disusun setiap tahunnya guna mengukur upaya perbaikan yang dilakukan Perusahaan dari tahun ke tahun. [GRI 102-50] [GRI 102-52]
Laporan ini disusun sesuai dengan GRI standards opsi “Core”. Ini merupakan standar internasional pelaporan keberlanjutan yang baru diluncurkan oleh Global Reporting Initiative (GRI) pada Oktober 2016 sebagai pengganti GRI G4. Laporan ini diluncurkan pada Agustus 2019. [GRI 102-51] [102-54]
Guna memudahkan pembaca menemukan standar GRI, kami mencantumkan indeks disclosure GRI pada setiap halaman yang relevan. Adapun daftar indeks Standar GRI secara keseluruhan disajikan pada bagian akhir Laporan ini. [GRI 102-55]
Greeting from PT Reswara Minergi Hartama, this is our Sustainability Report of 2018. [GRI 102-1]
In this report, PT Reswara Minergi Hartama and its entity are act as “Reswara”, ‘Us”, “Corporate”. Or “Company”. This is the first Sustainability Report which arranged by Reswara in order to present Company’s activities impact on economy, environment and social issues. The report issued to assessed on some extent of Reswara’s contribution in achieving the goals of Sustainable Development Goals (SDGs). This report is the first trial, and for the futher step will be prepared annualy to marking company’s improvement. [GRI 102-50] [102-52]
This report is arranged based on GRI Standards “Core” option. This is an international standard of sustainability reporting launched by Global Reporting Initiative (GRI) in October 2016 as a substitute for GRI G4. This report was launched in August 2019. [GRI 102-51] [GRI 102-54]
To make easiers for readers to find GRI standards, we include the GRI disclosure index on each relevant page. The list of GRI Standard indexes is presented at the end of this Report. [GRI 102-55]
Ikhtisar 20182018 Highlights
4 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Pelatihan dan Pengembangan KaryawanTraining and Education 74Pengembangan KarirCareer Development 76Demografi KaryawanEmployee Demographics 79Pekerja Kontraktor Jasa PertambanganMining Services Contractor Workers 80RekrutmenRecruitment 81
Struktur Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structure 66Prinsip Kehati-hatianPrudential Principle 67Mekanisme Saran dan KekhawatiranMechanisms for advice and concernsabout ethics 68Prakarsa Internasional dan Keanggotaan dalam OrganisasiInternational Initiatives and Membership of Association 70
Dampak Penambangan Terhadap Lingkungan yang TeridentifikasiImpact of Mining on Environments 85Konsumsi energi dalam organisasiEnergy consumption within the organization 86Pemanfaatan AirWater Utilization 88Emisi dan Gas BuangEmissions and Exhaust Gases 91Pelepasan air berdasarkan kualitasdan tujuanWater discharge by quality and destination 94Pengelolaan Limbah BerbahayaDisposal Method of Hazardous Waste 96
INSAN RESWARAReswara Personel
PENGELOLAAN YANG BERKELANJUTANSustainable Governance
TAMBANG YANG BERKELANJUTANSustainable Mining
62
82
72
DAFTAR ISITable of Contents
Peristiwa PentingLandmark 8Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications 12Kinerja Operasional dan KeuanganFinancial and Operational Performance 15
Sambutan Direktur UtamaReport from President Director 19
Identitas PerusahaanCompany Identity 45Wilayah OperasiSite Operation 46Visi, Misi, Nilai Perusahaan dan EtikaVision, Mission, Core Values and Ethics 48Jejak LangkahMilestone 52Rantai PasokanSupply Chain 54Produk dan JasaServices and Products 56Entitas yang termasuk dalam laporan keuangan dikonsolidasiEntities Included in Reswara’s Consolodated Financial Report 57PasarMarkets 60
Parameter Laporan Report Framework 29
IKHTISAR 2018Highlights 2018
TENTANG LAPORAN KAMIAbout Our Report
TUMBUH DALAM KEBERLANJUTANGrow in Sustainability
PROFIL PERUSAHAANCompany Profile
PERNYATAAN DARI PEMBUAT KEPUTUSAN SENIORStatement from senior decision maker
42
6
26
Ikhtisar 20182018 Highlights
52018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Komite Keselamatan dan Kesehatan kerjaOccupational Health and Safety Committee 104Performa Keselamatan & Kesehatan kerjaOccupational Safety and Health Performance 106Pemantauan Lingkungan dan Kesehatan KerjaMonitoring of Environmental and Occupational Health 108
Standar GRI dan kesesuaian SDGsGRI Standard and SDGs compliance 152Lembar Umpan BalikFeedback Sheet 158
Evaluasi pendekatan manajemen Evaluation and Management Approanch 113Pengelolaan dampak berbasis masyarakatCommunity Based Impact Management 114Program pengembangan masyarakat lokalLocal community development program 118Rencana keterlibatan pemangku kepentingan berdasarkan pemetaan pemangku kepentinganStakeholder engagement plan based on stakeholder mapping 119Komite konsultasi masyarakat lokal luas dan proses yang menyertakan kelompok rentanExtensive local community consultation committe and processes that include vulnerable groups 119Dewan kerja, komite kesehatan dan keselamatan kerja, serta badan-badan perwakilan pekerja lain untuk menangani dampakWork councils, occupational health and safety committees, and other workers’ representative bodies to handle impacts 120Proses pengaduan keluhan masyarakat lokal secara formalThe process of formally complaining from local communities 122Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki dampak negatif signifikan terhadap masyarakat lokalSignificant negative impact on local communities 122
Potensi dan tantangan kawasan Potential and Challenges of Mining Area 142Dampak operasi perusahaan yang teridentifikasiImpact of Identified Company Operations 143Spesies Dilindungi Pada Kawasan Pembukaan Lahan Menurut IUCNProtected Species in Land Clearing Area According to IUCN 146Pemantauan dan pengembangan berkelanjutanImpact of Identified Company Operations 147
Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lingkungan hidupNon-compliance with environmental laws and regulations 97
K3 SEBAGAI FONDASIKEBERLANJUTAN OPERASIONAL OHS as the Foundation for Sustainable Operation
INDEX ISI GRIGRI Content Index
MEMBANGUN FONDASI MASYARAKAT YANG BERKELANJUTANBuilding a Foundation of Sustainable Community
MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATITake Care for Biodiversity
110
140
150
98
Batubara Energi BangsaCoal as National Energy Resources 128Produksi dan Konsumsi BatubaraCoal Production and Consumption 129Cadangan BatubaraCoal Reserves 132Kebijakan Internal StrategisStrategic of Internal Policy 134Bahan Baku UtamaMain Raw Materials 135Dampak EkonomiEconomic Impact 132Pemasok LokalLocal Suppliers and Vendors 137Menutup Tambang dengan BaikGood Mining Clousure 138
OPTIMALISASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAMOptimization of Natural Resource
126
Derajat keterasingan ekonomi atau fisik masyarakat lokal Gap of economic or physical of local communities 123Dampak Operasi Perusahaan yang TeridentifikasiImpact of Identified Company Operations 125
Ikhtisar 20182018 Highlights
6 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
IKHTISAR 20182018 Highlights
01
6 PT Reswara Minergi Hartama
Produksi dan Pendapatan Perseroan terus meningkat dan berdampak pada meningkatnya kinerja keberlanjutan.
The Company’s production and revenues still increase and have an impact on increasing sustainability performance.
Ikhtisar 20182018 Highlights
72018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018 72018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Ikhtisar 20182018 Highlights
8 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
PERISTIWA PENTINGLandmark
JANUARIJanuary
FEBRUARIFebruary
MARETMarch
25 Januari 2018 :Perseroan menetapkan target 2018 dalam Kick Off Meeting Reswara Group.
12 Januari – 12 Februari 2018 :Reswara Group melaksanakan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional di seluruh wilayah operasional yakni di Tunas Inti Abadi Kalimantan Selatan, Mifa Bersaudara dan Bara Energi Lestari di Aceh.
January 25, 2018 :The Company determined the 2018 in Reswara Group’s Kick Off Meeting.
January 12 – February 12, 2018 :Reswara Group held the National Occupational Health and Safety (OHS) month in all operational areas, namely Tunas Inti Abadi in South Kalimantan, Mifa Bersaudara and Bara Energi Lestari in Aceh.
7 Februari 2018 :Majalah Internal Perseroan, SWARA menerima penghargaan Internal Magazine Award (InMA) dari Serikat Perusahaan Surat Kabar dalam rangkaian Hari Pers Nasional di Padang, Sumatera Barat dengan kategori Majalah Internal Terbaik untuk Perusahaan Swasta.
February 7, 2018 :The Company’s internal magazine, SWARA, received an Internal Magazine Award (InMA) from the Union Press Company in commemorating National Press Day in Padang, West Sumatra. The award is in the category the Best Internal Magazine for Private Company.
22 Maret 2018 :Reswara raih Best Overall Improvement dalam ABM President Director’s Quality Award dengan program “Integration Interactive Dashboard Monitoring”
March 22, 2018 :Reswara achieved Best Overall Improvement at the ABM President Director’s Quality Award for the “Integration Interactive Dashboard Monitoring” program.
Ikhtisar 20182018 Highlights
92018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
MARETMarch
JUNIJune
MEIMay
24 Maret 2018 :Perseroan melaksanakan program Jam Bumi atau Earth Hour di Meulaboh, Aceh serta di Banjarmasin dan Sebamban, Kalimantan Selatan.
March 24, 2018 :The Company held an Earth Hour in Meulaboh, Aceh, as well as in Banjarmasin and Sebamban, South Kalimantan.
5 Juni 2018 :Perseroan memeringati Hari Lingkungan di seluruh wilayah operasional dengan berbagai kegiatan terkait lingkungan.
June 5, 2018 :The Company commemorated the Environmental Day in all operational areas by means of conducting various environment related activities.
3 Mei 2018:Perseroan dan anak usaha melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham.
7 Mei 2018 :Perseroan mengadakan Customer Gathering dalam rangkaian Coaltrans 2018 di Nusa Dua, Bali.
8 Mei 2018 :Tunas Inti Abadi dan Mifa Bersaudara meraih Penghargaan “Pengelolaan Lingkungan” dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
May 3, 2018:The Company and its subsidiaries held General Meeting of Shareholders.
May 7, 2018 :The Company held a Customer Gathering in a series of Coaltrans 2018 event in Nusa Dua, Bali.
May 8, 2018 :Tunas Inti Abadi dan Mifa Bersaudara achieved an “Environment Management” Award from the Indonesian Ministry of Energy and Mineral Resources.
Ikhtisar 20182018 Highlights
10 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
AGUSTUSAugust
17 Agustus 2018 :Reswara Group memeriahkan Hari Kemerdekaan dengan menghentikan operasional dan melaksanakan upacara peringatan di lokasi tambang di seluruh wilayah operasional.
August 17, 2018 :Reswara Group held commemoration ceremony of the Independence Day in all operational areas of mining locations, during which all the operations were ceased on that day.
OKTOBEROctober
1 Oktober 2018 :Reswara Group mengirimkan tim tanggap darurat atau Emergency Respons Team ke Palu guna membantu korban bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 28 September 2018.
Oktober 2018 :Mifa Bersaudara berhasil mencapai tingkat produksi 500 ribu ton per bulan untuk pertama kalinya semenjak berdiri.
20 Oktober 2018 :Reswara Group melalui Tunas Inti Abadi mengikuti Indonesia Fire Rescue and Challenge (IFRC) yang ke-18 di site PT Adaro Indonesia, Tanjung Tabalong, Kalimantan Selatan.
October 1, 2018 :Reswara Group sent an emergency response team to Palu to help victims of earthquake and tsunami that occurred on September 28, 2018.
Oktober 2018 :Mifa Bersaudara successfully achieved 500 thousand tons of monthly production for the first time since the establishment of the Company.
October 20, 2018 :Reswara Group through Tunas Inti Abadi participated at the 18th Indonesia Fire Rescue and Challenge (IFRC) held on site of PT Adaro Indonesia, Tanjung Tabalong, South Kalimantan.
Ikhtisar 20182018 Highlights
112018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
DESEMBERDecember
8 Desember 2018 :Reswara raih Asia Sustainability Rating 2018 dari National Center for Sustainability Reporting (NCSR) di Lampung.
17 Desember 2018 :Tim tanggap darurat (Emergency Response Team – ERT) Reswara Group mendapatkan penghargaan dari Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) atas sumbangsihnya di dalam kebencanaan nasional.
22 Desember 2018 :Reswara Group mengirimkan tim tanggap darurat bencana atau Emergency Response Team ke Banten guna membantu korban bencana alam tsunami pada 22 Desember 2018.
December 8, 2018 :Reswara achieved Asia Sustainability Rating 2018 from the National Center for Sustainability Reporting (NCSR) in Lampung.
December 17, 2018 :Reswara’s Emergency Response Team (ERT) received an award from the Ministry of Energy and Mineral Resources for its contribution to the national disaster event.
December 22, 2018 :Reswara Group sent an emergency response team to Banten to help victims of tsunami that occurred on December 22, 2018.
Ikhtisar 20182018 Highlights
12 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
PENGHARGAANAwards
PEMBERIPresented by
TanggalAwards
Reswara Minergi Hartama
SILVER, Penghargaan Majalah Internal Terbaik kategori Perusahaan Swasta dalam In-house Magazine Award (InMA)
SILVER, awarded for the Best Internal Magazine in the category Private Company at the In-house Magazine Award (InMA)
Serikat Perusahaan PersUnion Press Company
Februari 2018February 2018
SILVER, Asia Sustainability Report Rating
National Center for Sustainability Reporting (NCSR)
Desember 2018December 2018
Tunas Inti Abadi
ADITAMA, Penghargaan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan 2017
ADITAMA, Mining Environment Management Award 2017
Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralMinistry of Energy and Mineral Resources
Mei 2018May 2018
SILVER, Pencapaian SDGs 15 (Ekosistem Daratan) dengan Program Reklamasi Pasca Tambang dalam Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) SILVER, SDGs 15
Achievement (Land Ecosystem) with the Post Mining Reclamation Program at the Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA)
Badan Standardisasi Indonesia (BSN)Indonesian Standardization Body
September 2018September 2018
GOLD, atas pencapaian SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dengan Program Membangun Kesadaran dan Menghapus Stigma (HIV / AIDS) dalam Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA)
GOLD, for SDGs 13 achievement (healthy and prosperous life) with Building Awareness and Eradication of HIV/AIDS stigma at the Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA)
Badan Standardisasi Indonesia (BSN)Indonesian Standardization Body
September 2018September 2018
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAwards and Certifications
Ikhtisar 20182018 Highlights
132018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
PENGHARGAANAwards
PEMBERIPresented by
TanggalAwards
GOLD, atas pencapaian SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan Program Mencetak Generasi Peduli Lingkungan melalui Adiwiyata dalam Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA)
GOLD, for SDGs 4 (Quality Education) with the Program of Producing Generation that is Care for the Environment at the Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA)
Badan Standardisasi Indonesia (BSN)Indonesian Standardization Body
September 2018September 2018
PLATINUM, atas Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS
PLATINUM, for HIV and AIDS Prevention and Handling
Kementerian KetenagakerjaanMinistry of Manpower
Agustus 2017August 2017
Mifa Bersaudara
Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) Tahun 2017
Zero Accident Award 2017
Provinsi AcehAceh Province
Februari 2018February 2018
Penghargaan Wajib Pajak Pembayar Terbesar 2017
Award for being the Biggest Tax Payer 2017
KPP Pratama Meulaboh Mei 2018May 2018
UTAMA, Penghargaan Pengelolaan Keselamatan Pertambangan 2017 dari Kementerian ESDM
UTAMA, award for Mining Safety Management from the Ministry of Energy and Mineral Resources
Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralMinistry of Energy and Mineral Resources
Mei 2018May 2018
Ikhtisar 20182018 Highlights
14 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
PENGHARGAANAwards
PEMBERIPresented by
TanggalAwards
OHSAS 18001-2007 terkait Operasional Pertambangan Batubara dan Aktivitas Pendukungan
OHSAS 18001-2007 concerning Coal Mining Operational and Supporting Activities
SGS Juli 2018July 2018
ISO 9001-2015 terkait Operasional Pertambangan Batubara dan Aktivitas Pendukungan
ISO 9001-2015 concerning Coal Mining Operational and Supporting Activities
SGS Juli 2018July 2018
ISO 14001-2015 terkait Operasional Pertambangan Batubara dan Aktivitas Pendukungan
ISO 14001-2015 concerning Coal Mining Operational and Supporting Activities
SGS Juli 2018July 2018
Bara Energi Lestari
Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) Tahun 2017
Zero Accident Award 2017
Provinsi AcehAceh Province
Februari 2018February 2018
Ikhtisar 20182018 Highlights
152018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
KINERJA OPERASIONAL DAN KEUANGAN [GRI 201-4]Financial and Operational Performance [GRI 201-4]
Laba Usaha Mencapai
USD 85 Juta.Operating Profit Reaching
USD 85 Million.
Aset Tumbuh Menjadi
USD 54 Juta.Assets grew to
USD 54 Million.
9,95 22,98%
Perseroan mencatatkan penjualan sebanyak
The company recorded sales of
Mengalami peningkatan produksi sebesar
Increasing production by
Mifa berhasil mencapai produksi diatas
5 JUTA TONMifa Managed to achieve production over
5 MILLION TONS
JUTA TONMILLION TONS
6% 18%
152018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Ikhtisar 20182018 Highlights
Ikhtisar 20182018 Highlights
16 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Ikhtisar Rasio Keuangan Perusahaan / Company Financial Ratio HighlightsLaba Bersih* terhadap Jumlah Aset
24.00% 15.45% 1.77% -3.63% Net Profit* to Total Asset
Laba Bersih* terhadap Ekuitas 88.63% 419.26% -12.88% 23.36% Net Profit* to Equity
Laba Bersih* terhadap Pendapatan
26.36% 16.20% 2.62% -4.82% Net Profit* to Revenue
Rasio Lancar 0.474 1.46 1.06 0.55 Current Ratio
Rasio Total Liabilitas/ Total Ekuitas
2.692 26.13 (8.22) (7.43) Total Liabilities/ Total Equity
Rasio Total Liabilitas Terhadap Total Aset
0.729 0.96 1.14 1.16Total Liabilities Ratio to Total
Asset
Laporan Posisi Keuangan Perseroan / Company Financial Position StatementTotal Aset 353,053,731 298,972,526 253,932,351 253,504,270 Total Assets
Total Liabilitas 257,435,325 287,951,624 289,093,315 292,953,141 Total Liabilities
Total Ekuitas 95,618,408 11,020,903 (35,160,964) (39,448,871) Total Equity
Belanja Modal (9,828,260) (3,288,332) (4,287,904) (12,784,446) Capital Expense
Modal Kerja Bersih (51,858,952) 32,693,416 2,321,471 (22,017,052) Net Working Capital
Uraian Description
Laporan Ikhtisar Laba Rugi Konsolidasian / Consolidated Profit Loss Report HighlightPenjualan dan Pendapatan Jasa
321,457,201 285,283,360 171,767,951 191,217,566 Sales and Service Revenue
Laba Bruto 111,654,485 120,333,450 54,143,435 45,563,993 Gross Profit
Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi
(45,283,672) (41,874,326) (33,287,580) (43,441,408)Sales, General And
Administration Expense
Pendapatan Operasi Lainnya 49,306,125 1,557,633 1,889,770 3,052,880 Other Operational Revenue
Pendapatan (Beban) Operasi Lainnya
(12,152,673) 9,616 (432,829) (1,634,738)Other Operational (Expense)
Income
Laba (Rugi) Usaha 84,749,891 80,026,437 22,312,796 3,540,728 Operating Profit (Loss)
Depr. & Amort 15,691,626 14,921,534 18,877,041 14,134,973 Depr. & Amort
Ebitda 131,368,564 94,948,045 41,189,837 17,675,701 Ebitda
Laba Sebelum Pajak 103,524,265 65,165,005 9,386,514 (7,253,611) Profit Before Tax
Laba Periode/Tahun Berjalan 84,749,891 46,206,071 4,274,250 (9,214,426) Current Period/Year Profit
Jumlah Laba Komprehensif Periode /Tahun Berjalan
84,749,891 46,229,542 4,285,908 (9,139,235)Total Comprehensive Profit Of
The Current Period/Year
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Yang Dapat Didistribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali
2,168,965 (1,553,124) (5,582,250) (6,875,751)Total Profit (Loss) Distributed To
The Non-Controlling Interest
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Yang Dapat Didistribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
82,428,543 47,735,800 9,868,158 (2,263,483)Total Comprehensive Profit
(Loss) Distributed To The Owner of Parent Entity
2018 2017 2016 2015
(Dalam USD / In US$)
Ikhtisar 20182018 Highlights
172018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
2018 353,053,713
2017 298,972,562
2016 253,932,351
2015 253,504,270Total AsetTotal Assets
(Dalam Juta USD | In million USD)
18% 10,6%
257,435,325
287,951,624
298,093,315
292,953,141
Total LiabilitasTotal Liabilities
(Dalam Juta USD | In million USD)
12,7% 7,2%
111,654,485
120,333,450
54,143,435
45,563,993
Laba BrutoGross Profit
2018 321,457,201
2017 285,283,360
2016 171,767,951
2015 191,217,566Penjualan dan Pendapatan JasaSales and Service Revenue
2018 257,435,325
2017 287,951,624
2016 298,093,315
2015 292,953,141Total LiabilitasTotal Liabilities
321,457,201
285,283,360
171,767,951
191,217,566
Penjualan dan Pendapatan JasaSales and Service Revenue
(Dalam Juta USD | In million USD)
10,6% 12,7%
Ikhtisar 20182018 Highlights
18 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMAReport from the Board of President Director
Ikhtisar 20182018 Highlights
18 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Ikhtisar 20182018 Highlights
192018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Laporan Keberlanjutan ini merupakan laporan yang kedua disusun oleh Reswara selaku perusahaan pertambangan terintegrasi yang merupakan anak perusahaan dari PT ABM Investama Tbk. Komitmen penyusunan laporan ini merupakan bentuk perbaikan yang terus menerus yang dilakukan oleh Reswara dan anak usaha dalam upaya menjaga keberlanjutan perusahaan. Kehadiran Perusahaan dimanapun haruslah dapat memberikan manfaat secara maksimal bagi lingkungan dan masyarakat, serta perusahaan itu sendiri agar tercipta keberlanjutan dari berbagai sisi.
This sustainability report is the second report written by Reswara as integrated mining company. The commitment to write this document is an effort to better increase sustainability by Reswara and its child companies. The presence of the Company anywhere should give utmost benefits for the society and environment. The Company also needs to be benefited to create sustainability.
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,Dear stakeholders,
Program keberlanjutan merupakan solusi utama agar perusahaan tetap tumbuh, masyarakat tetap sejahtera dan lingkungan tetap mampu mendukung kelangsungan semua makhluk di dalamnya.
Sustainability program is the main solution to allow the Company growth, community prosperity, and environment stability (to allow all beings to live better).
Adrian E SjamsulDirektur UtamaPresident Director
Ikhtisar 20182018 Highlights
20 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Laporan yang dikenal juga sebagai Sustainability Report (SR) ini menjadi potret aktivitas Perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan, baik di internal maupun eksternal. Segala aktivitas Perusahaan yang berdampak pada para pemangku kepentingan dan juga lingkungan akan disampaikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sehingga, proses menuju keberlanjutan Perusahaan dan juga lingkungannya akan dengan mudah dilihat oleh para pemangku kepentingan.
Kelangsungan dan pertumbuhan Perusahaan tidak mungkin akan dicapai tanpa dukungan dari berbagai pihak, para Pemangku Kepentingan dan juga lingkungan. Dengan memperhatikan dan memberi dampak positif terhadap Ekonomi (Profit), Lingkungan (Planet) dan Sosial (People), maka keberlanjutan Perusahaan akan tercipta, dan pasti akan berdampak pada kelangsungan dan pertumbuhan bisnis secara terus menerus.
Reswara yakin, Perusahaan akan tumbuh dan berkembang untuk jangka panjang dan juga akan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, apabila Prinsip 3P ini dijalankan secara konsisten. Konsistensi dan komitmen kami akan tergambar dalam laporan yang kami hadirkan ini, yakni Laporan Keberlanjutan 2018.
Berbagai upaya dilakukan guna memaksimalkan dampak positif dan menurunkan dampak negatif dari operasional Perusahaan yang sangat mengandalkan sumber daya alam. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia internal dan juga masyarakat sekitar menjadi hal mendasar yang harus dilakukan, agar berbagai program keberlanjutan dapat berjalan dengan baik, sesuai tujuan bersama.
Komitmen KeberlanjutanPerusahaan sangat menyadari bahwa bidang usaha pertambangan sumber daya alam, khususnya batubara bukanlah produk yang berkelanjutan. Batubara di wilayah operasional Perusahaan dipastikan akan habis setelah dilakukan eksploitasi. Oleh karena itu, upaya kami menuju keberlanjutan bukanlah dari sisi produksi atau penjualan. Kami berkomitmen mencapai keberlanjutan dengan membangun fondasi yang berkelanjutan di masyarakat, lingkungan dan juga keuangan. Dengan adanya keberlanjutan dari sisi masyarakat dan lingkungan serta keuangan, maka keberlangsungan dan pertumbuhan Perusahaan akan terus ada, meski batubara itu sendiri akan berkurang, bahkan habis.
Also known as Sustainability Report (SR), the report is written as a spectacle of the Company’s activities for every stakeholders, both internal and external. Every activity carried out by the Company impacting the environment and stakeholders will be presented with a defined standard. Thus, the progress towards the Company and environmental sustainability could be easier seen by stakeholders.
The Company will never be sustainable and grow without support from various parties, both from the society and from stakeholders. By considering and giving positive effect towards economy (profit), environment (planet), and social (people), the Company could be sustainable. The sustainability of the Company will affect its longevity and growth.
Reswara believes that if the 3P principle is applied consistently, the Company will prosper and will benefit its surroundings. Our consistency and commitment will be seen in our 2018 Sustainability Report.
We strive on our effort to reduce negative impact of our operation, which is highly reliant of natural resources. Thus, the continuous improvement of internal human resource quality and society awareness is a must to support various sustainability project, which will allow everyone to achieve their goals.
Sustainability CommitmentThe Company is well aware that mining natural resource, especially coal, is not sustainable. The coal available in the Company’s operational areas will be exhausted after being exploited. Thus, we divert our sustainability effort from production or sales to continuing foundation in society, environment, and financial. With those three aspects in effect, the Company will be able to retain sustainability and growth even when the coal is exhausted.
Ikhtisar 20182018 Highlights
212018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Kami menyadari, berkurangnya potensi batubara akan merugikan banyak pihak, termasuk Perusahaan jika tidak diantisipasi dan dikelola dengan baik. Program keberlanjutan merupakan solusi utama agar Perusahaan tetap tumbuh, masyarakat tetap sejahtera dan lingkungan tetap mampu mendukung kelangsungan semua makhluk di dalamnya. Untuk itu, kami akan menyampaikan dampak dari operasional dan strategi pengelolaannya agar tercipta keberlanjutan bagi semua pemangku kepentingan.
Dampak EkonomiOperasional Reswara dapat berjalan atas kepercayaan pemerintah Indonesia dalam memberikan sumber daya alamnya untuk dikelola oleh Reswara dan juga entitasnya. Kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah menjadi amanah agar Reswara Group dapat memberikan manfaat yang luas baik dari sisi ekonomi, lingkungan maupun sosial.
Kehadiran Reswara haruslah menciptakan nilai-nilai ekonomi bagi para pemangku kepentingan, meliputi pekerja, pelanggan, investor, pemerintah dan masyarakat. Dampak ekonomi selama 2018 terhadap pelanggan menunjukan peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Reswara selama 2018 berhasil berproduksi dan menjual batubara sekitar 9,9 juta ton. Ini merupakan produksi tertinggi Reswara selama Perusahaan beroperasi atau sejak 2009. Jika dibandingkan tahun sebelumnya yang berproduksi di angka 8 juta ton, terjadi peningkatan produksi sebesar 1,9 juta ton.
Hasil dari penjualan, Reswara secara konsol mencatatkan pendapatan sebesar USD321,46 juta, meningkat 12,67% dari perolehan di 2017 sebesar USD285,28 juta. Di 2018, realisasi laba bersih Reswara mencapai USD84,75 juta atau meningkat 83,41% jika dibandingkan dengan laba bersih pada 2017 yang sebesar USD46,21 juta.
Pencapaian ini tentu akan berdampak pada berbagai penerimaan negara dan juga para dampak ekonomi lainnya kepada para pemangku kepentingan. Khusus bagi penerimaan negara, Pemerintah Pusat dan Daerah akan mendapatkan pemasukan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) seperti royalti, land rent, dan lainnya. Selain itu, negara juga akan menerima pajak sesuai dengan regulasi, baik dari Perusahaan maupun dari karyawan serta kontraktor yang menerima manfaat.
We have realized that the declining potential of coal will have a negative impact towards a lot of parties, including the Company, if it is not anticipated and maintained well. Sustainability program is the main solution to allow the Company growth, community prosperity, and environment stability (to allow all beings to live better). Thus, we will explain the operational danger of our operation and the strategy to maintain it to allow sustainability for everyone.
Economic ImpactReswara is aware that the Company will only run if Indonesian government trusts it to maintain its natural resources. The trust given by the Government is considered a gift for Reswara, and as a result, Reswara is driven to give utmost benefits in economic, community, and social sense.
The presence of Reswara should give economical value for every stakeholders, such as workers, consumers, investors, the Government, and the community. The economic impact towards consumers during 2018 has increased compared to previous years.
In 2018, Reswara produced and sold 9.9 million tons of coal, the highest amount produced since the start of the Company in 2009. When compared to the previous year’s production at 8 million tons, hence there has been an increase of 1.9 million tons.
The Company’s console income from coal sales reached USD 321.46 million, an increase of 12.67% YoY. In 2017, the Company earned USD 285.28 million. In 2018, the Company netted USD 84.75 million in profit, an increase of 83.41% compared to 2017’s profit of USD 46.21 million.
This achievement will benefit various parties, such as the Government and stakeholders’ income. As far as the Government’s income is concerned, the Central and Regional Government will get Non-Tax State Revenue such as royalties, land rent, etc. The Government will also receive taxes according to the regulation, both from the Company and from the workers and contractors who received the benefits.
Ikhtisar 20182018 Highlights
22 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Dampak ekonomi ini terus dikelola Perusahaan dengan baik dan transparan. Kepatuhan terhadap semua kewajiban dibuktikan dengan berbagai penghargaan dari kantor pajak dimana Perusahaan beroperasi, baik di Aceh maupun Kalimantan Selatan. Perseroan juga tidak pernah terlambat dalam membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dibuktikan dengan tidak pernah diterbitkannya teguran lisan atau tulisan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Dalam upaya menjaga transparansi dan kredibilitas pengelolaan ekonomi Perseroan dan juga anak usaha, setiap tahunnya Perseroan melakukan audit eksternal dari lembaga auditor independen yang kemudian dipublikasikan secara transparan dalam laporan tahunan Perseroan.
Dampak positif ekonomi yang didapat Perseroan secara langsung meningkatkan putaran perekonomian di daerah operasional. Penyerapan tenaga kerja dan peluang usaha lainnya tercipta dari operasional yang berjalan baik dan lancar. Peningkatan penerimaan daerah juga mengakibatkan alokasi dana pembangunan turut meningkat. Selain itu, Perseroan juga secara langsung memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat melalui berbagai program tanggung jawab sosial Perusahaan, khususnya di bidang pemberdayaan dan pengembangan masyarakat sekitar wilayah tambang.
Dampak LingkunganReswara sebagai Perusahaan pertambangan, sangat bergantung pada sumber daya alam dalam setiap operasionalnya. Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab menjadi sebuah keharusan bagi Reswara. Hal ini dilakukan guna mencapai keberlanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk Perusahaan.
Grup Reswara dalam melakukan proses penambangan pasti menyebabkan perubahan bentang alam. Pengupasan lapisan tanah atas akan mengakibatkan pohon-pohon dan tanaman lainnya ditebang. Proses land clearing atau pembersihan kawasan ini dilakukan secara proper dengan mengikuti aturan yang berlaku. Tanah lapisan atas kemudian dipindahkan pada tempat yang tidak mengalami gangguan. Tanah ini disimpan untuk nantinya digunakan lagi saat penutupan tambang. Tanah bagian atas ini tidak boleh dicampur dan diperlakukan dengan baik agar unsur-unsur di dalamnya tetap terjaga.
The economic impact will be managed transparently in a good manner by the Company. The compliance to every regulation is shown by various tax awards rewarded by tax offices where the company operates, such as Aceh and South Borneo. The Company also never fails to pay Non-Tax State Revenue, proven by the absence of written or oral reprimands from Ministry of Energy and Mineral Resources.
In an effort to maintain transparency and credibility in the Company’s economy management, every year the Company conducts external audit by hiring independent external auditor board. The results of such audit are reported transparently in company’s Annual Report.
The positive economic impact created by the Company directly increased economic turnover in the operational region. The operation also allows for workforce absorption and also create business opportunities. The rise of regional income will also result in the increasing development budget. Moreover, the Company also directly give economic impact to the society through corporate social responsibility programs, mainly through the empowerment and development of mining communities.
Environmental ImpactAs a mining company, Reswara is reliant of natural resources in its operation. Thus, proper environment maintenance is a must for Reswara. The maintenance is done to assert sustainability for every stakeholders, including the Company.
On its mining operation, Reswara will cause environmental changes. Stripping the topsoil will cause trees and other crops to be cut down. The process of land clearing or cleaning of this area is done properly by following the rules. The topsoil is then moved to a place that has no interference. This land is stored for later use when the coal mine is closed. This upper ground must not be mixed and should be treated properly so that the elements in it are maintained.
Ikhtisar 20182018 Highlights
232018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Untuk dapat mengambil batubara di dalam tanah, maka dilakukan pemindahan lapisan penutup atau dikenal dengan overburden removal. Saat mencapai lapisan batubara, kemudian batubara diangkut atau diproduksi untuk digunakan. Proses ini dipastikan akan membuat lubang tambang yang kedalamannya beragam. Ini akan menjadi masalah utama dalam penambangan yang disebut mengubah bentang alam.
Usai penambangan, lubang tambang kembali ditutup dengan tanah yang telah dipindahkan tadi. Selanjutnya lapisan atas atau top soil yang semula kembali diletakkan di lapisan teratas. Proses reklamasi lahan tembang mulai dilakukan. Diawali dengan perlakuan tanah yang baik, kemudian dilanjutkan dengan penebaran benih tanaman yang sesuai dengan kondisi awal. Semua proses ini memiliki mekanisme dan aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Dapat dipastikan, jika proses penambangan dilakukan dengan mengikuti aturan, maka kondisi lingkungan akan kembali baik, meski tidak seperti semula. Bahkan kondisi pasca tambang dapat lebih baik dari kondisi semula karena direncanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan. Kondisi lingkungan yang berkelanjutan ini dapat menopang masyarakat dan juga Perusahaan secara produktif.
Pada 2018, Grup Reswara telah melakukan reklamasi di dalam IUP pada area seluas 696,26 Ha lahan bekas tambang. Jumlah ini terdiri dari 51,28 Ha di Aceh dan 644,98 Ha di Kalimantan Selatan. Di luar area IUP, Grup Reswara melalui TIA juga telah melakukan reklamasi atau rehabilitasi kawasan seluas 2.067,8 Ha. Reklamasi atau rehabilitasi di luar kawasan tambang lebih difokuskan pada rehabilitasi daerah aliran sungai. Ini dilakukan agar sumber air bagi masyarakat tetap dapat terjaga.
Dampak SosialReswara selaku Perusahaan pertambangan yang diberikan amanah guna mengelola sumber daya alam Indonesia terus berupaya memberikan manfaat sebesar-besarnya terhadap aspek sosial Perusahaan, khususnya di wilayah operasional. Distribusi nilai ekonomi kepada masyarakat, diwujudkan dalam bentuk alokasi dana Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM). Semakin besar produksi akan berdampak pada semakin besarnya dana yang akan diinvestasikan bagi komunitas lingkar tambang.
To extract the coal from the land, overburden removal process is done to move the topsoil. When the coal is revealed, it is then brought up or produced to use. This process inevitably will create holes with varying sizes, and a major problem in mining. This problem is called “changing the landscape.”
After mining, the mine pit will be closed again with the soil that had been moved earlier. Furthermore, the top soil which was originally there will be put back in the top layer. The process of reclaiming the land begins, starting from good soil treatment, then spreading the seeds of plants according to the initial conditions. All of these processes have mechanisms and rules set by the Government.
It can be assured that if the mining process is done according to the rules, the environment will still be well, even if it is not restored to its previous state. The land state after mining could even be better because the restoration is planned according to the community and environmental needs. The sustainable environment condition could support the community and the Company productively.
In 2018, the Reswara Group has carried out reclamation in the IUP in an area of 696.26 ha of ex-mining land. This number consists of 51.28 hectares in Aceh and 644.98 hectares in South Borneo. Outside the IUP area, the Reswara Group through TIA has also reclaimed or rehabilitated an area of 2,067.8 hectares. Reclamation or rehabilitation outside the mine area is more focused on rehabilitating watersheds. This is done so that water sources for the community can be maintained.
Social ImpactAs a mining company entrusted to manage Indonesia’s natural resources, Reswara strives to give utmost benefits socially, especially in its operating regions. The economic value distribution to the community is created through Community Empowerment and Development fund. The larger the production is, the larger the fund will be. This fund will be invested in the communities across the mining operation.
Ikhtisar 20182018 Highlights
24 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Pada 2018, Reswara melalui anak usahanya yakni TIA, Mifa dan BEL telah mengeluarkan dana sebesar Rp17.123.487.513 (tujuh belas miliar seratus dua puluh tiga juta empat ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus tiga belas rupiah) yang disalurkan melalui berbagai kegiatan bidang pemberdayaan dan pengembangan masyarakat yang mencakup aspek kesehatan, lingkungan hidup, sosial dan kemasyarakatan, ketenagakerjaan dan K3, serta pendidikan dan pelatihan.
Selain pelaksanaan program PPM, dampak yang lebih besar dari hadirnya operasional Perusahaan adalah putaran ekonomi. Operasional Perusahaan melibatkan begitu besar masyarakat lokal baik di Aceh maupun Kalimantan Selatan. Dari sisi tenaga kerja lokal, Perseroan berkomitmen untuk menyerap lebih dari 70% masyarakat lokal.
Selain itu, Perseroan juga sangat mengutamakan kontraktor dan penyalur (supplier) lokal dalam mendukung operasional Perusahaan. Selain lebih hemat dan lebih cepat, Perusahaan juga berupaya maksimal melahirkan dan menumbuhkan pengusaha-pengusaha baru di wilayah tambang.
Berbagai upaya ini diharapkan dapat berkelanjutan bahkan sampai sumber daya batubara berkurang dan habis. Kemampuan dan keahlian yang didapat di saat tambang beroperasi secara maksimal dapat menjadi bekal untuk terus berkreativitas di manapun dan kapanpun.
Pandangan ke DepanReswara terus berupaya memberikan nilai tambah di setiap kegiatan operasional yang dijalankannya, dimana Hal ini sesuai dengan Visi dan Misi yang dimiliki. Tekad dan komitmen yang dijalankan salah satunya adalah dengan membangun pondasi keberlanjutan Perseroan di setiap lini bisnisnya. Keberlanjutan yang dibangun bukan berorientasi pada kelangsungan dan keuntungan bisnis semata, namun lebih dari itu dimana keberlanjutan yang dimaksud harus berdampak pada seluruh pemangku kepentingan dan juga lingkungan.
Untuk itu, komitmen pengukuran dampak operasional dan pengelolaannya yang tertuang dalam laporan ini merupakan salah satu alat yang menjadi acuan. Berbagai upaya, pencapaian dan perbaikan tercermin dalam pengungkapan laporan ini.
In 2018, Reswara, through its subsidiary, TIA, Mifa and BEL, spent Rp. 17,123,487,513 which was channeled through various activities in the field of community empowerment and development covering aspects of health, environment, social and community, employment and OSH, and education. and training.
In addition to the implementation of the PPM program, the greater impact of the Company’s operational presence is the economic cycle. The Company’s operations involve a large number of local communities in both Aceh and South Kalimantan. In terms of local labor, the Company is committed to absorbing more than 70% of the local community.
In addition, the Company also prioritizes local contractors and suppliers in supporting the Company’s operations. In addition to being more economical and faster, the Company also strives to create and grow new entrepreneurs in the mining areas.
These efforts are expected to be sustainable even until coal resources are reduced and exhausted. The ability and expertise gained when the mine operates optimally can be a provision to continue to be creative wherever and whenever.
Outlook ForwardIn accordance to the Company’s vision and mission, Reswara continues to strive to be a good corporate citizen in every operational operation. One of the manifestation of this mission is by building the Company’s foundation of sustainability in each of its business lines. Sustainability that is built is not always business oriented. Moreover, the intended sustainability must have an impact on all stakeholders as well as the environment.
For this reason, the commitment to measure operational and management impacts contained in this report is one of the tools that has become a reference. Various efforts, achievements and improvements are reflected in the disclosure of this report.
Ikhtisar 20182018 Highlights
252018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Perseroan terus berupaya menjadikan agar industri pertambangan dapat menjadi industri yang berkelanjutan dan memiliki manfaat optimal bagi semua pihak. Penerapan standar pertambangan dengan mengacu pada praktik penambangan yang baik atau good mining practices akan terus dilakukan di setiap wilayah operasional. Citra bahwa tambang selalu merusak harus dibuktikan dengan langkah nyata adanya tambang yang berkelanjutan. Bermanfaat dan akan terus bermanfaat meski sumber daya alam batubaranya telah habis. Sebab keberlanjutan terletak pada optimalnya daya dukung lingkungan yang ditinggalkan bagi semua pihak.
Akhir kata, atas nama Direksi Reswara, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungannya terhadap kegiatan operasional Reswara selama ini, khususnya di 2018.
Adrian E SjamsulDirektur Utama
President Director
The Company continues to make it possible for the mining industry to become a sustainable industry and has optimal benefits for all parties. The implementation of mining standards by referring to good mining practices or good mining practices will continue to be carried out in each operational area. The image that the mine is always damaging must be proven by the concrete steps of a sustainable mine. A sustainable mine is useful and will continue to be useful even though the coal’s natural resources have run out because sustainability lies in the optimal carrying capacity of the environment left for all parties.
Finally, on behalf of the Reswara Directors, we express our gratitude to all Reswara employees and other stakeholders for their various supports so far, especially in 2018.
Tentang Laporan KamiOur Report
26 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
TENTANG LAPORAN KAMIOur Reports
02
26 PT Reswara Minergi Hartama
Laporan Keberlanjutan 2018 kali ini merupakan yang kedua kalinya disusun. Selain menjadi komitmen, penyusunan ini menjadi panduan dalam membangun fondasi keberlanjutan di Perseroan.
This 2018 Sustainability Report is the second to have been compiled. In addition to being part of a commitment, this report compilation is a guideline towards building the foundation of sustainability in the Company
Tentang Laporan KamiOur Report
272018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018 272018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Tentang Laporan KamiOur Report
28 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
TENTANG LAPORANKEBERLANJUTAN RESWARA About Reswara 2018 Sustainability Report
Bagi Reswara Group, Laporan Keberlanjutan ini sangat penting bagi para pemangku kepentingan, dalam melihat strategi perusahaan menghadapi berbagai tantangan. Ditambah bisnis perusahaan yang bergerak di sektor bahan baku energi, khususnya batubara. Oleh karena itu, kami berupaya menghadirkan sebuah laporan yang dapat menggambarkan berbagai upaya perusahaan yang telah dilakukan dalam memertahankan keberlanjutannya. Informasi terkait tata kelola, kinerja operasional dan sosial serta lingkungan, dapat terlihat di dalam laporan ini bagi seluruh pemangku kepentingan dan juga sebagai upaya mendukung keterbukaan informasi.
Laporan ini juga akan menggambarkan upaya kami dalam mendukung berbagai program Pemerintah di sektor energi dan lingkungan di dalam operasional pertambangan, khususnya batubara. Kami juga menghadirkan berbagai upaya dalam melakukan pembangunan melalui investasi sosial dan partisipasi pengembangan masyarakat.
Laporan Keberlanjutan Reswara Group 2018 akan disusun setiap tahun dan merupakan pelengkap dari Laporan Tahunan 2018. Pada periode ini, Reswara Group menyampaikan Laporan Keberlanjutan yang merefleksikan semua kegiatan pada periode 1 Januari hingga 31 Desember 2018. Laporan ini mencakup aktivitas Reswara dan juga Anak Perusahaan. Guna mempermudah penyampaian, penggunaan istilah “Reswara”, “Perusahaan”, “Perseroan”, atau “Kami” digunakan untuk mewakili PT Reswara Minergi Hartama dan juga Anak Usaha.
Reswara Group believes that the sustainability report plays a significant role for the stakeholders in gaining insights into the corporate strategies that take on various challenges. This is especially important for businesses engaged in the energy feedstock sector, particularly coal. Hence, we strived to present a report that would describe the Company’s various efforts as a way of preserving its sustainability. Thus, stakeholders can view all information related to Corporate Governance, operational, social and environmental performances in this report. The report also marks our efforts to support information disclosure.
This report also describes our support in a number of the Government’s programs in energy sector and environment within mining operations, especially coal. We also present our various efforts in social investment and community development participation.
The 2018 Reswara Group’s Sustainability Report will be compiled annually every year, and it complements to the 2018 Annual Report. Throughout this period, Reswara Group delivered its Sustainability Report that reflected all activities during the period of January 1 – December 31, 2018. The report covers Reswara’s activities and its subsidiaries. In order to make it easy in presenting the report, the use of the terms “Reswara”, “the Company” or “We” are used to represent PT Reswara Minergi Hartama and its subsidiaries.
Tentang Laporan KamiOur Report
Tentang Laporan KamiOur Report
292018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
PARAMETER LAPORAN[GRI 102-54][GRI 102-55]Report Framework [GRI 102-54][GRI 102-55]
Laporan Keberlanjutan 2018 disusun berdasarkan Panduan dari Global Reporting Initiative dengan opsi inti pada aspek-aspek tertentu yang material (Core Option) dan Laporan Tahunan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Kriteria yang diungkap mengacu pada standar GRI sebagaimana tabel di bawah ini:
The 2018 sustainability report is compiled based on the Global Reporting Initiative’s guidelines with the core option on specific material aspects (Core Option). Meanwhile, the Annual report is based on the Financial Services Authority’s reporting regulation. The criteria disclosed are referred to GRI standard as shown in the table below:
KRITERIA YANG DIBUTUHKANRequired Criteria
OPSI INTICore Option
Penggunaan klaim yang benar (pernyataan penggunaan) dalam setiap materi yang dipublikasikan dengan proses pengungkapan berdasarkan Standar GRIUse the correct claim (statement of use) in any published materials with disclosures based on the GRI Standards
Menyertakan pernyataan berikut: ‘Laporan ini telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI: Opsi Inti’Include the following statement: ‘This report has been prepared in accordance with the GRI Standards: Core option’
Penggunaan GRI 101: Yayasan diminta mengikuti proses dasar dalam mempersiapkan laporan keberlanjutan Use GRI 101: Foundation to follow the basic process for preparing a sustainability report
Mematuhi semua persyaratan dalam Bagian 2 GRI 101: Yayasan (‘Menggunakan Standar GRI untuk pelaporan keberlanjutan’)Comply with all requirements in Section 2 of GRI 101: Foundation (‘Using the GRI Standards for sustainability reporting’)
Penggunaan GRI 101: Pengungkapan secara umum dalam melaporkan informasi kontekstual terkait organisasi Use GRI 102: General Disclosures to report contextual information about the organization
Mematuhi semua persyaratan pelaporan untuk pengungkapan berikut berdasarkan GRI 102: Pengungkapan Umum:• Pengungkapan 102-1 hingga 102-13 (Profil Organisasi)• Pengungkapan 102-14 (Strategi)• Pengungkapan 102-16 (Etika dan integritas)• Pengungkapan 102-18 (Tata Kelola)• Pengungkapan 102-40 hingga 102-44 (Keterlibatan
pemangku kepentingan)• Pengungkapan 102-45 hingga 102-56 (Praktek
pelaporan)Comply with all reporting requirements for the following disclosures from GRI 102: General Disclosures:• Disclosures 102-1 to 102-13 (Organizational profile)• Disclosure 102-14 (Strategy)• Disclosure 102-16 (Ethics and integrity)• Disclosure 102-18 (Governance)• Disclosures 102-40 to 102-44 (Stakeholder
engagement)• Disclosures 102-45 to 102-56 (Reporting practice)
Tentang Laporan KamiOur Report
30 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
KRITERIA YANG DIBUTUHKANRequired Criteria
OPSI INTICore Option
Penggunaan GRI 103: Pendekatan Manajemen untuk melaporkan pendekatan manajemen dan Batasan topik untuk semua topik material Use GRI 103: Management Approach to report the management approach and the topic Boundary for all material topics
Untuk setiap topik materi, diwajibkan mengikuti semua persyaratan pelaporan dari GRI 103: Alasan Pendekatan Manajemen terkait hal yang tidak dapat diungkapkan hanya diizinkan untuk Pengungkapan 103-2 dan 103-3For each material topic, comply with all reporting requirements from GRI 103: Management Approach Reasons for omission are only permitted for Disclosures 103-2 and 103-
Penggunaan topik spesifik dari standar GRI (seri 200, 300, 400) untuk melaporkan topik-topik material Use the topic-specific GRI Standards (series 200, 300, 400) to report on material topics
Untuk setiap topik material yang mencakup topik spesifik standar GRI:• Kewajiban mematuhi semua persyaratan pelaporan
di bagian ‘Pengungkapan pendekatan manajemen’• Kewajiban mematuhi semua persyaratan pelaporan
untuk setidaknya satu pengungkapan topik khusus• Untuk setiap topik materi yang tidak tercakup
dalam Standar GRI, disarankan untuk melaporkan pengungkapan lain yang sesuai untuk topik tersebut
• Alasan untuk hal yang tidak dapat diungkapkan diizinkan untuk semua pengungkapan topik khusus
For each material topic covered by a topic specific GRI Standard:• Comply with all reporting requirements in the
‘Management approach disclosures’ section• Comply with all reporting requirements for at least
one topic-specific disclosure• For each material topic not covered by a GRI
Standard, it is recommended to report other appropriate disclosures for that topic
• Reasons for omission are permitted for all topic-specific disclosures
Memastikan bahwa alasan-alasan untuk hal yang tidak dapat diungkapkan digunakan dengan benar, jika bisa diaplikasikan Ensure that reasons for omission are used correctly, if applicable
Mematuhi semua persyaratan dalam klausa 3.2 (alasan untuk tidak mengungkapkan) Comply with all requirements in clause 3.2 (Reasons for omission)
Pemberitahuan kepada GRI terkait implementasi standarisasi Notify GRI of the use of the Standards
Mematuhi semua persyaratan dalam klausa 3.4 (Penyampaian kepada GRI atas implemetasi standarisasi)Comply with all requirements in clause 3.4 (Notifying GRI of the use of the Standards
Data dan informasi yang disajikan merupakan kegiatan yang kami lakukan dalam sebuah proses rantai produksi batubara, dari awal hingga akhir, dari perizinan, penambangan hingga penjualan. Kesemua aktivitas operasi yang memiliki dampak signifikan pada aspek tata kelola, lingkungan dan sosial akan dipaparkan dalam laporan ini.
The data and information presented are the activities that we carry out in coal production chain processes, from beginning to end, from licensing, mining to sales. All operational activities that have significant impacts on governance, environmental and social aspects will be presented in this report.
Tentang Laporan KamiOur Report
312018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Periode Pelaporan Laporan Keberlanjutan 2018 memuat aktivitas dan dampak operasional periode 1 Januari sampai 31 Desember 2018. Laporan ini merupakan laporan keberlanjutan kedua dan akan disusun setiap tahunnya sesuai periode tahun buku Perseroan. Laporan sebelumnya dikeluarkan pada 1 Agustus 2018. [GRI 102-50][GRI 102-51][GRI 102-52]
Reporting PeriodThe 2018 Sustainability Report contains operational activities and their impacts during the period of January 1 - December 31, 2018. This is the second sustainability report and will be compiled annually according to the Company’s fiscal year period. The previous report was published on August 1, 2018. [GRI 102-50][GRI 102-51][GRI 102-52]
Struktur PelaporanReport Structure
0104 05 06
0302Pengelolaan yang BerkelanjutanPengelolaan yang Berkelanjutan
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalK3 sebagai Fondasi Keberlanjutan Operasional
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya AlamOptimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam
Menjaga Keanekaragaman HayatiMenjaga Keanekaragaman Hayati
Tambang yang BerkelanjutanTambang yang Berkelanjutan
Insan Reswara Reswara People
Struktur pelaporan keberlanjutan yang pertama ini terdiri dari:
The Structure of this first Sustainability Report consists of:
Perubahan Signifikan dan Pernyataan Ulang [GRI 102- 48][GRI 102- 49]Laporan keberlanjutan kami kali ini masih memuat topik material yang sama dengan tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan mengingat aspek material yang masih sesuai serta guna mengukur perkembangan implementasi program terhadap keberlanjutan. Dalam hal pengukuran, tidak ada perubahan signifikan dalam penghitungan atau penyajian data.
Significant Changes and Re-Statement [GRI 102- 48] [GRI 102- 49]Our sustainability report at the moment still contains the same material topics as those reported in the previous year. This is done by taking into account material aspects that are still appropriate, and to measure the progress of the sustainability programs. As for measurement, there are no significant changes in the calculation or presentation of data.
Tentang Laporan KamiOur Report
32 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Proses Menentukan Konten Laporan [GRI 102-46]The process in determining report content [GRI 102-46]
Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk menentukan isi laporanPrinsip-Prinsip Pelaporan untuk menentukan isi laporan
1. Akurasi Accuracu2. Keseimbangan Balance3. Kejelasan Clarity4. Keterbandingan Keterbandingan5. Keandalan Keandalan6. Ketepatan waktu Ketepatan waktu
Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk menentukan kualitas laporanReporting Principles to Determine the Reporting Quality
1. Inklusivitas pemangku kepentingan
Stakeholders’ inclusiveness2. Konteks Keberlanjutan Sustainability Content3. Materialitas Materiality4. Kelengkapan Equipment
Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk menentukan isi laporanReporting Principles to Determine the Reporting Content
Prinsip kelengkapan dilakukan melalui pengujian atas topik spesifik yang material, mencakup aspek ketersediaan data, maupun penetapan batasan topik.
The principle of completeness is carried out through examination of the materiality of specific topics, including the data availability aspects, as well as determining the topic limitations.
Inklusivitas para pemangku kepentingan dilakukan melalui Workshop atau diskusi dengan pemangku kepentingan dan penjajakan tingkat materialitas. prinsip inklusivitas juga diterapkan melalui umpan balik para pemangku kepentingan terhadap berbagai aktivitas Perusahaan.
Stakeholders’ inclusiveness is carried out through workshops or discussions with stakeholders and assessment of materiality levels. It is also applied through stakeholders’ feedback on various Company’s activities.
Prinsip materialitas diterapkan dalam menentukan konten laporan mengidentifikasi topik spesifik, yang dilanjutkan dengan pengujian tingkat materialitas topik.
The principle of materiality is applied to determine report content in identifying specific topics, followed by testing the materiality level of the topic.
Prinsip konteks keberlanjutan dalam penentuan laporan maksudnya adalah, bahwa konten laporan adalah isu dan topik yang berhubungan dengan konteks keberlanjutan, meliputi aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Keberlanjutan dalam hal ini diartikan pula sebagai kelestarian.
The principle of sustainability context in determining the report means that report content is of issue and topic that relates to the context of sustainability, covering the economic, environmental and social aspects. Sustainability in this case is also defined as continuity.
Tentang Laporan KamiOur Report
332018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk menentukan kualitas laporanPrinsip-Prinsip Pelaporan untuk menentukan isi laporan
AkurasiInformasi yang disampaikan diukur secara kuantitatif sehingga tingkat akurasi dapat dipertanggungjawabkan dengan parameter yang telah ditentukan untuk menilai kinerja organisasi pelapor.Information submitted is measured quantitatively so that the level of accuracy is accountable and with parameters determined to assess performance of the organization reporting.
Kejelasan Laporan menyajikan informasi dengan cara yang dapat dimengerti, dapat diakses, dan dapat digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan organisasi, baik dalam bentuk cetak atau melalui saluran lain.Reports present information in a way that is understandable, accessible, and can be used by a variety of organizational stakeholders, whether in print or through other channels.
KeandalanKami mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan melaporkan informasi serta proses yang digunakan dalam persiapan laporan dalam bentuk yang dapat diperiksa, serta memiliki kualitas dan materialitas dari informasinya.We collect, record, compile, analyze, and report information and processes used in the preparation of reports in a form that can be checked, and has the quality and materiality of the information.
Keseimbangan Informasi yang dilaporkan tidak hanya memuat aspek positif operasional, tapi juga dampak negatif dari aktivitas Perusahaan agar terjadi keseimbangan dan memungkinkan penilaian beralasan atas kinerja secara keseluruhan.Information reported does not only contain operational positive aspects, but also negative impacts of the Company’s activities. This is to bring about balance and to allow reasonable assessment of the overall performance
Keterbandingan Informasi yang dipilih, disusun, dan dilaporkan konsisten. Informasi disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang bisa mendukung analisis relatif terhadap organisasi lainnya.Information selected, compiled, and reported consistently. Information is presented in a way that allows stakeholders to analyze changes in organizational performance over time, and which can support analysis relative to other organizations.
Ketepatan waktuInformasi dilaporkan secara rutin sehingga tersedia tepat waktu bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan.Information is reported regularly so that it is available on time for stakeholders to make decisions.
Kami menyajikan aspek-aspek yang penting bagi keberlanjutan Perusahaan dan Pemangku Kepentingan dalam Laporan Keberlanjutan Reswara Group 2017. Pemilihan aspek dilakukan dengan mengidentifikasi semua isu keberlanjutan yang dihadapi Perusahaan dan anak usaha sepanjang 2017. Berbagai aspek yang relevan kemudian dipilah menjadi prioritas dengan uji materialitas. Semua Departemen, baik di Reswara maupun anak usaha meninjau dan mengevaluasinya.
We presented the aspects that are important to the sustainability of the company and stakeholders in Reswara Group’s 2017 Sustainability Report. Aspect selection is conducted by identifying all the sustainability issues which the Company and its subsidiaries had to overcome with throughout 2017. Various relevant aspects were then sorted out into list of priorities through testing its materiality. The entire departments, either at Reswara and its subsidiaries then conducted a review and evaluation on them.
Tentang Laporan KamiOur Report
34 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Alur proses pemilihan pembahasanThe flow of the selection process of the discussion items
Kami masih mengacu pada topik material tahun sebelumnya dikarenakan masih relevannya materialitas yang ada dengan kondisi aktual. Selain itu, hal ini guna mengukur tingkat perbaikan dari proses keberlanjutan perusahaan dan anak usaha.
We are still referring to the topic of material in the previous year because of the relevance of the existing materiality to the actual conditions. In addition, this is to measure the level of improvement of the sustainability process of the company and its subsidiaries.
Kami melakukan sebuah proses yang bertahap dalam mengidentifikasi topik yang relevan bagi Perusahaan. Dimulai dengan workshop ISO26000 dan pelaporannya pada 29-30 Maret 2017 lalu, yang kemudian dilanjutkan dengan workshop lanjutan pada 2 Oktober 2017. Berbagai topik relevan diinventarisasi, baik dalam tataran operasional di anak usaha, maupun dalam hal pengembangan bisnis dan penjualan di Reswara sendiri. Kesemua workshop melibatkan perwakilan departemen terkait dari Reswara Group (Reswara dan juga anak usaha)We conducted a gradual process in identifying topics that are relevant to the Company. Starting with the ISO26000 workshop and its reporting on March 29-30, 2017, which was then followed by a follow up workshop on October 2, 2017. Various relevant topics were inventoried, including the operational level at subsidiaries, and the business development and sales at Reswara. All workshops’ participants were representatives of relevant departments from Reswara Group (Reswara and also subsidiaries)
Selanjutnya, dari hasil inventasrisasi topik relevan tersebut, dilakukan proses skoring atau penilaian guna mengukur tingkan signifikansi dampak terhadap operasional Perusahaan. Proses ini dilakukan oleh masing-masing Departemen di tiap Perusahaan terkait dampak operasional yang dilakukan. Parameter utama yang sangat diperhatikan adalah persepsi dari pemangku kepentingan yang dapat menimbulkan dampak signifikan bagi keberlanjutan perusahaan. Dengan pemilahan ini, maka kami dapat lebih fokus dalam mengungkapkan upaya dan dampak dari operasional Perusahaan terhadap keberlanjutan kami.The next step is the scoring process of assessment on the list of inventory of relevant topics in order to measure out the level of significance of the impact on Company’s operation. The main parameters mostly concerned are the perceptions of stakeholders that can have a significant impact on company sustainability. With this classifying process, we are able to focus more with the disclosure of the efforts and impacts of the Company’s operations on our sustainability.
Dari hasil pemilahan dan penilaian berdasarkan persepsi dan dampak terhadap keberlanjutan perusahaan, maka nilai atau skor terbesar dijadikan aspek material dalam laporan ini. Dari hasil validasi, maka aspek yang dianggap material adalah aspek pengelolaan lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat, Tata Kelola, Keanekaragaman Hayati serta Produksi dan Konsumsi. Pada tahap ini, Direksi juga melakukan validasi dan persetujuan atas aspek material yang diungkapkan dalam Laporan Keberlanjutan yang pertama ini.In the results of categorizing and assessment process based on perceptions and impacts on company sustainability, those with the highest score made the material aspects in this report. From the results of validation, the aspects that are deemed material are environmental management, Occupational Health and Safety, Community Development and Empowerment, Governance, Biodiversity and Production and Consumption. At this stage, the Board of Directors also validates and approves the material aspects to be disclosed in this first Sustainability Report.
TAHAP IPhase I
TAHAP IIPhase II
TAHAP IIIPhase II
IdentifikasiIdentifications
PrioritasiPrioritization
TinjauanReview
Tentang Laporan KamiOur Report
352018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Kontak, Informasi dan Umpan Balik [GRI 102-53]Kami sangat menghargai saran, masukan, dan pertanyaan dari para pemangku kepentingan atas data dan informasi yang disajikan dalam Laporan ini. Untuk menyampaikannya kepada kami, dapat mengisi formulir yang ada di laman situs perusahaan www.reswara.co.id atau langsung menghubungi kami di alamat:
Pemangku Kepentingan Reswara [GRI 102- 42]Pemangku kepentingan adalah mereka yang mampu memengaruhi operasional dan arah strategis Perusahaan, serta mereka yang terdampak dari operasional dan arah strategis Reswara. Untuk itu, pelibatan pemangku kepentingan menjadi amat penting dan strategis bagi Reswara. Dalam penyusunan laporan keberlanjutan ini, pelibatan para pemangku kepentingan kami lakukan dengan mengacu pada standar Global Reporting Initiative (GRI).
Reswara’s Stake Holders [GRI 102- 42]
Stakeholders are those with the ability to influence the operations and strategic direction of the Company, as well as whom affected by Reswara’s operations and strategic direction. Therefore, stakeholder’s involvement is essential and strategic for Reswara. The involvement of our stakeholders in the preparation of this sustainability report is by referring to the Global Reporting Initiative (GRI) standard.
Contact, Information and Feed Back [GRI 102-53] We greatly appreciate all suggestions, input and inquieries from stakeholders regarding the data and information presented in this Report. For further question, kindly fill out the form on the company’s website or contact us at the following address:
Divisi External Relation & Corporate CommunicationExternal Division & Corporate Communication
PT Reswara Minergi HartamaGedung TMT 1 Lt.9Jln Cilandak KKO No.1Jakarta - 12560IndonesiaTelp: 021 – 2997 6733Email: [email protected]/Website: www.reswara.co.id
BISNIS PROSESBusiness Process
DAMPAKImpact
PEMANGKU KEPENTINGANStake Holders
Perencanaan strategis dan anggaranStrategic planning and budget
1. Penetapan biaya2. Penetapan rencana strategis3. Hasil kinerja anak usaha4. Harga pasar produk1. Costing2. Strategic planning3. Subsidiaries’ performance result4. Product market price
1. Pemegang saham2. Induk usaha3. Anak usaha1. Shareholders2. Parent/ Holding Company 3. Subsidiary
Tentang Laporan KamiOur Report
36 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
BISNIS PROSESBusiness Process
DAMPAKImpact
PEMANGKU KEPENTINGANStake Holders
Pengembangan bisnis dan proyekBusiness & Project Development
1. Penjualan perusahaan2. Kelengkapan administrasi dan
perizinan perusahaan3. Transparansi informasi4. Dukungan operasional1. Company sales2. Complete administration and
company’s license3. Information transparency4. Operational support
1. Pemegang saham2. Anak usaha3. Partner bisnis/pemilik perusahaan
sebelumnya4. Kontraktor/vendor5. Pemerintah daerah/pusat6. Lembaga hukum7. Penegak hukum8. Pekerja1. Shareholders2. Subsidiary3. Previous business partners /
company owners4. Contractor / vendor5. Local / central government6. Legal institutions7. Law enforcement8. Workers
OperasionalOperation
Kelancaran operasionalOperational continuity
1. Anak usaha2. Pemerintah daerah/pusat3. Vendor/kontraktor4. Karyawan5. Masyarakat6. Penegak hukum7. Organisasi/asosiasi8. LSM9. Media10. Lembaga survey1. Subsidiary2. Local / central government3. Vendor / contractor4. Employees5. Community6. Law enforcement7. Organization / association8. NGOs9. Media10. Survey institution
Pemantauan BisnisBusiness monitoring
1. Tindak lanjut rekomendasi2. Komplain dari penjual atau
pelanggan1. Follow-up recommendations2. Complaints from sellers or
customers
1. Anak usaha2. Pelanggan/buyer3. Penjual/vendor1. Subsidiary2. Customer / buyer3. Seller / vendor
PelaporanReporting
1. Input data2. Menerima laporan1. Data Input2. Receiving/Collecting reports
1. Pemerintah2. Anak Usaha1. Government2. Subsidiary
Tentang Laporan KamiOur Report
372018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
PEMANGKU KEPENTINGANStake Holders
METODE PELIBATAN/PENDEKATANEngagement Method
FREKUENSIFrequency
1. Pemegang Saham Share Holders
RUPS | GMSRapat | Meeting
Rutin & situasionalRoutines & Accordingly
2. Induk Usaha Parent/ Holding Business
Rapat | Meeting Rutin & situasionalRoutines & Accordingly
3. Anak usaha Subsidiary
Rapat berkala | Periodic MeetingKomunikasi/koordinasi | Communication/Coordination
Rutin & situasionalRoutines & Accordingly
4. Karyawan Employees
Musyawarah | TownhallRapat | MeetingJajak pendapat | PollingSilaturahmi | Gathering
Rutin & situasionalRoutines & Accordingly
5. Pemerintah Daerah/Pusat Local/Central Government
Laporan | ReportPerizinan | Licensing/PermitKonsultasi | Consultation
Rutin & situasionalRoutines & Accordingly
6. Masyarakat Society
Pertemuan langsung | Face to face interaction SituasionalAccordingly
7. Masyarakat Society
Kunjungan wilayah operasional | Site visit SituasionalAccordingly
8. Pelanggan buyer
Jajak pendapat | PollingUmpan balik penjualan | Sales feedbackKontrak | Contract
SituasionalAccordingly
9. Kontraktor Vendor (contractor)
Kontrak | ContractRapat | Meeting
SituasionalAccordingly
10. Penegak hukum Law Enforcer
Konsultasi | Consultation SituasionalAccordingly
11. Organisasi/Asosiasi` Organization/Association
Rapat | Meeting SituasionalAccordingly
12. LSM` NGO
Silaturahmi | Gathering SituasionalAccordingly
13. Lembaga Survey` Surveyor
Kontrak | Contract SituasionalAccordingly
14. Partner bisnis/pemilik Perusahaan sebelumnya
Business Partner/previous owner company
Konsultasi | Consultation SituasionalAccordingly
Metode Pelibatan/Pendekatan Pemangku Kepentingan [GRI 102-43]Involvement Method / Stakeholder Approach [GRI 102-43]
Dalam Laporan ini, Reswara menyajikan aspek-aspek yang penting bagi keberlanjutan Perusahaan dan Pemangku Kepentingan. Pemilihan aspek dilakukan dengan mengidentifikasi semua isu keberlanjutan yang dihadapi Perusahaan sepanjang 2018, aspek-aspek yang relevan diprioritasi dengan uji materialitas untuk kemudian ditinjau secara internal.
In this Report, Reswara presents the important aspects for the sustainability of the Company and Stakeholders. Aspects selection process is conducted by identifying all the sustainability issues the Company had faced and overcome throughout 2018, the relevant aspects are prioritized through material examination and internal review.
Tentang Laporan KamiOur Report
38 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Pe
ng
aru
h p
ad
a p
ers
ep
si p
em
an
gku
ke
pe
nti
ng
an
Infl
ue
nce
of t
he
sta
keh
old
ers
Keanekaragaman hayati
Biodiversity
Pemanfaatan AirWater Utilization
Keselamatan dan Kesehatan KerjaHealth and safety
EmisiEmission
Konsumsi Energi
Energy Consumption
Pengelolaan limbah
Waste management
Kepatuhan RegulasiCompliance
Ketenaga kerjaanEmployment
Pengembangan komunitasCommunity Development
Produksi dan KonsumsiProduction and Consumption
Pengaruh dampak pada keberlanjutan Reswara Influence of the impact on Reswara sustainability
Matriks aspek material: [GRI 102-44] [GRI 102-47]Matrix of Materiality Aspect: [GRI 102-44] [GRI 102-47]
Cakupan Pelaporan [GRI 102-47]Tabel berikut ini merupakan daftar aspek material dari hasil uji materialitas dan relevansinya dengan rantai produksi batubara Reswara Group. Laporan Keberlanjutan Reswara 2018 memuat 13 aspek yang material. Penentuan aspek material merupakan yang pertama dilakukan dalam pembuatan Laporan Keberlanjutan Reswara Group.
Reporting Boundaries [GRI 102-47] The following table the list of material aspects acquired from the materiality test results and their relevance to Reswara Group’s coal production chain. The Reswara’s 2018 Sustainability Report comprises of 13 material aspects. The selection of material aspects is the initial item carried out during the writing process the Reswara Group Sustainability Report.
ASPEK MATERIALMateriality Aspect
CAKUPAN INTERNALInternal Boundaries
KODE PENGUNGKAPANThe code of usedRESWARA
ANAK USAHASubsidiary
Kalimantan Selatan
(Tunas Inti Abadi
ACEH (Mifa & BEL)
Menambang dengan RamahEnvironmentally-friendly mining process
Konsumsi energi dalam organisasiEnergy Consumption within organization
X X 302-1
Pengambilan air berdasarkan sumberWater Utilization based on its source
X X 303-1
Tentang Laporan KamiOur Report
392018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
ASPEK MATERIALMateriality Aspect
CAKUPAN INTERNALInternal Boundaries
KODE PENGUNGKAPANThe code of usedRESWARA
ANAK USAHASubsidiary
Kalimantan Selatan
(Tunas Inti Abadi
ACEH (Mifa & BEL)
Direct (Scope 1) GHG emissions
X X 305-1
Pelepasan air berdasarkan kualitas dan tujuanWater discharge based on quality and purpose
X X 306-1
Pengangkutan limbah berbahayaHauling of hazardous waste
X X 306-4
Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lingkungan hidupNon-compliance with environmental laws and regulations
X X 307-1
Budaya K3 sebagai KarakterThe Health and Safety culture with character
Perwakilan pekerja dalam komite resmi gabungan manajemen-pekerja untuk kesehatan dan keselamatanWorkers’ representation in official joint committee of workers-management for health and safety
X X X 403-1
Jenis kecelakaan kerja dan tingkat kecelakaan kerja, penyakit akibat pekerjaan, hari kerja yang hilang, dan ketidakhadiran, serta jumlah kematian terkait pekerjaanType of workplace accidents and rates of workplace accidents, occupational diseases, lost workdays, and absenteeism, as well as the number of work-related deaths
X X 403-2
Pengembangan Komunitas Lingkar TambangCommunity Development
Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan program pengembanganActivity/Operation involving local community, impact assessment and development program
X X 413-1
Tentang Laporan KamiOur Report
40 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
ASPEK MATERIALMateriality Aspect
CAKUPAN INTERNALInternal Boundaries
KODE PENGUNGKAPANThe code of usedRESWARA
ANAK USAHASubsidiary
Kalimantan Selatan
(Tunas Inti Abadi
ACEH (Mifa & BEL)
Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki dampak negatif signifikan terhadap masyarakat lokalOperations that is leading to actual and potentially significant negative impact towards local communities
X X 413-2
Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung JawabResponsible production and consumption
Batubara sebagai Energi Utama BangsaCoal as the country’s primary energy
Konsumsi dan Produksi Batubara NasionalNational Coal Consumption and Production
Optimalisasi dan Penambahan CadanganOptimization and Reserves Addition
Kampanye Konsumsi yang Bertanggung jawabResponsible Consumption Campaign
Bahan baku utamaPrimary energy feedstock
301-1
Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikanGenerated and distributed direct economic value
X 201-1
Proporsi pengeluaran untuk pemasok lokalProportion of expenditure for local suppliers
X 204-1
Seleksi pemasok baru dengan menggunakan kriteria sosialSelection of new suppliers by using social criteria
X X 414-1
Dampak Sosial Negatif dalam Rantai PasokanNegative Social Impact in Supply Chain
X X 414-2
Tentang Laporan KamiOur Report
412018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
ASPEK MATERIALMateriality Aspect
CAKUPAN INTERNALInternal Boundaries
KODE PENGUNGKAPANThe code of usedRESWARA
ANAK USAHASubsidiary
Kalimantan Selatan
(Tunas Inti Abadi
ACEH (Mifa & BEL)
Menutup Tambang dengan BijakWisely-manner mine closure
XGRI-4 Mining &
Metal
Ketenagaker-jaanEmployment
Informasi KekaryawananEmployee Information
X X X 102-8
Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawanRecruitment of new employees and turnover
X X X 401-1
Rata-rata jam pelatihan per tahun per karyawanAverage training hours per employee per year
X X X 404-1
Persentase karyawan yang menerima tinjauan rutin terhadap kinerja dan pengembangan karierPercentage of employee receiving periodic reviews of performance and career development
X X X 404-3
Keanekarag-aman HayatiBiodiversity
Dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa pada keanekaragaman hayatiSignificant impact of activities, products and services on biodiversity
X X 304-2
Spesies Dilindungi Pada Kawasan Pembukaan Lahan Tahun 2017 Menurut IUCN
X X 304-4
Penilai Independen [GRI 102-56] Penilai atau assurance sangat diperlukan dalam mengetahui kebenaran dan kesesuaian laporan dengan kondisi di lapangan. Proses ini juga akan meminimalisasi tingkat kesalahan dalam penyusunan sebuah laporan. Penilaian yang dilakukan secara independen juga sekaligus meningkatkan kredibilitas laporan serta perusahaan itu sendiri. Reswara dalam hal ini masih pada tahapan menyiapkan tim internal guna menyusun Laporan Keberlanjutan yang sesuai dengan standar internasional. Kali ini, belum pada tahapan melakukan penilaian independen. Di rencanakan, dalam waktu-waktu yang akan datang, tim penilai independen akan dilibatkan dalam proses penyusunan laporan ini.
External Assurance [GRI 102-56]Assurance are required to validate the factual and the conformity between what is reported with actual condition in the field. Additionally, it will minimalize error margin in preparing a report. An independent assurer aims to increase the credibility of a report and the company itself. Currently Reswara is preparing an internal team to compile Sustainability Report with international standards. However, in this first report, we are yet to include an external assurer though we have planned to do so in our next sustainability report.
Profil PerusahaanCompany Profile
42 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
PROFIL PERUSAHAANCompany Profile
03
42 PT Reswara Minergi Hartama
Reswara berkomitmen untuk mengelola sumber daya alam batubara indonesia berdasarkan praktik penambangan yang baik.
Reswara is committed to manage the Indonesian coal resources based on the best mining practices.
Profil PerusahaanCompany Profile
432018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018 432018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Profil PerusahaanCompany Profile
44 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
TENTANG KAMIAbout Us
Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 38 tanggal 19 Oktober 2010, dibuat di hadapan Notaris Justriany Koni, S.H., dan disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: AHU-53760.AH.01.01 Tahun 2010 dan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir adalah Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 24 tanggal 16 Mei 2016 yang dibuat di hadapan Sugih Haryati, SH, M.Kn.,Notaris di Tangerang, dan telah diumumkan berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor: AHU-AH.01.03.0056488.
Reswara melalui anak usahanya memiliki Izin Usaha Pertambangan tambang batubara di Indonesia yang memproduksi batubara termal dengan kandungan abu dan sulfur rendah. Melalui sumber daya yang dimiliki, Reswara telah menjadikan dirinya sebagai perusahaan tambang terintegrasi dari hulu sampai hilir, dari tambang sampai ke pelabuhan.
Dengan demikian, produksi batubara, penjualan dan juga pengangkutan sampai ke tongkang atau vessel dikelola dalam satu grup, yaitu Reswara Group. Kondisi ini diperkuat dengan Reswara yang berada di bawah payung Grup ABM yang merupakan perusahaan energi terintegrasi. Dengan dukungan dari seluruh entitas keluarga besar Grup ABM, operasional Reswara dan anak usaha menjadi lebih mudah dan lancar.
Batubara Kalimantan Selatan saat ini dipasarkan sebagai “Compliant Coal”, dan batubara Aceh dipasarkan sebagai “Solution Coal”. Keduanya dibutuhkan oleh perusahaan pembangkit listrik baik di pasar domestik maupun luar negeri seperti India, Tiongkok, Thailand, Filipina dan lainnya, untuk digunakan sebagai batubara campuran. [GRI 102-2, 102-6]
The Company was founded based on Articles of Association No. 38 dated October 20,, 2010 made before the notary Justriany Koni, S.H. dan ratified based on the Decree of Minister of Justice and Human Rights Number: AHU-53760.AH.01.01 of 2010 and had gone through several amendments. The latest amendment was the Resolution Statement of Annual General of Shareholders Meeting No. 24 dated May 26, 2016 made before the notary Sugih Haryati, S.H., M.Kn. in Tangerang and had been announced based on the Receipt of Notification of Amendment of Company’s Data Number: AHU-AH.01.03.0056488.
Reswara, through its subsidiaries, holds coal mining business license in Indonesia that produces thermal coal with low ash and Sulphur content. Through its resources, Reswara has transformed itself into an integrated mining company, from upstream to downstream, from the mine pit to port
Thus, the coal production, trading and hauling to barges or vessels are managed within Reswara Group. This condition is further enhanced by Reswara’s position under the umbrella of ABM Group, an integrated energy company. With all the support coming from all subsidiaries under the ABM Group, Reswara’s and its entities’ operations become more solid and feasible.
Our coal production from South Kalimantan is currently being marketed as “Compliant Coal” and that of from Aceh as “Solution Coal”. These two types of coal are widely sought for by power companies in the domestic and international markets such as India, China, Thailand, the Philippines and others, to be used as mixed coal.[GRI 102-2, 102-6]
Profil PerusahaanCompany Profile
44 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Profil PerusahaanCompany Profile
452018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
IDENTITAS PERUSAHAAN [GRI 102-1] [GRI 102-2] [GRI 102-3] [GRI 102-5] [GRI 102-7]Corporate Identity [GRI 102-1] [GRI 102-2] [GRI 102-3] [GRI 102-5] [GRI 102-7]
Nama PerusahaanCompany Name PT Reswara Minergi Hartama
Bidang UsahaLine of Business
Perdagangan Besar Bahan Bakar Padat, Batubara, Cair dan Gas.Major Trading in Solid Fuel, Coal, Liquid and Gas.
Status PerusahaanCorporate Status
SwastaPrivate
Kepemilikan Ownership
1. PT ABM Investama Tbk (608.685.000 lembar / 99,99%) PT ABM Investama Tbk (608,685.000 shares / 99.99%)2. PT Sanggar Sarana Baja (2.500 lembar / 0,01%) PT Sanggar Sarana Baja (2,500shares / 0.01%)
Tanggal PendirianDate of Establishment
19 Oktober 2010October 19, 2010
Dasar Hukum PendirianLegal basis of Establishment
Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 38 tanggal 10 Oktober 2010, yang dibuat dan ditandatangani di hadapan Justriany Koni, S.H., Notaris di Jakarta, disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: AHU-53760.AH.01.01 Tahun 2010Articles of Association of Limited Liability Company No. 38 dated October 10, 2010, made before the notary Justriany Koni, S.H. in Jakarta, ratified based on the Letter of Decree of Ministry of Justice and Human Rights Number AHU-53760.AH.01.01 Year 2010
Modal DasarAuthorized Capital
Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) terbagi atas 1.000.000.000 (satu miliar) lembar saham , masing-masing saham bernilai Rp1.000 (seribu Rupiah). Rp1,000.000,000,000 (one trilion Rupiah) consists of 1,000,000,000 (one billion) shares, each valued at Rp1,000 (one thousand Rupiah).
Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued andPaid-Up Capital
Rp608.687.500.000,- (enam ratus delapan miliar enam ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu Rupiah) Rp608,687,500,000 (six hundred and eight billion six hundred and eighty seven million five hundred thousand Rupiah)
Jumlah Pegawai Total Employee
527 Karyawan per 31 Desember 2018527 employees as of December 31, 2018
Kantor Office Address
Kantor Pusat / Head Office :Gedung TMT 1, Lantai 9Jl. Cilandak KKO No. 1Jakarta 12560 IndonesiaP.+622129976756
Kantor Operasional Tunas Inti AbadiTunas Inti Abadi Operation OfficeJl. Propinsi KM 204, SebambanKec. Sungai Loban, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan SelatanTelp. +62 21 2997 6747Fax. +62 21 2997 6746
Kantor Operasional Tambang Mifa BersaudaraMifa Bersaudara Mining OfficeDesa Sumber Batu, Meurebo, Aceh Barat 23615Telp. +62 21 2997 6756Fax. +62 21 2997 6732
Kantor Operasional Pelabuhan Mifa BersaudaraMifa Bersaudara Port OfficeJl. Meulaboh-Tapak Tuan Km.8 Desa Peunaga Cut Ujong, Meurebo, Aceh Barat 23615Telp. +62 21 2997 6756Fax. +62 21 2997 6732
Kantor Operasional Bara Energi LestariBara Energi Lestari Operation OfficeJl. Desa Seumambek Kecamatan Suka Makmue, Nagan Raya, Aceh 23671Telp. +62 21 2997 6756Fax. +62 21 2997 6732
SitusWebsite www.reswara.co.id
Profil PerusahaanCompany Profile
46 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
WILAYAH OPERASI [GRI 102-4]Site [GRI 102-4]
ACEH
JAKARTA
SEBAMBAN
Profil PerusahaanCompany Profile
472018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Profil PerusahaanCompany Profile
48 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
VISI, MISI, NILAI PERUSAHAANDAN ETIKA [GRI 102-16]Corporate Vision, Mission and Value and Code of Ethics [GRI 102-16]
Menjadi perusahaan pertambangan terintegrasi di Indonesia yang terkemuka dalam pertumbuhan, efisiensi dan reputasi.
To become a leading integrated mining company in Indonesia in growth, efficiency and reputation.
VISIVision
MISIMission
1. Secara terus menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia;
2. Selalu memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan yang memaksimalkan nilai pemegang saham;
3. Senantiasa menyediakan solusi - solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan; dan
4. Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai warga korporat yang baik.
1. To continually create meaningful and challenging job opportunities for as many Indonesians as possible
2. To ensure sustainable and profitable growth that maximizes shareholder value
3. To provide value-added solutions that will optimize customer satisfaction; and
4. To actively engage within communities as good corporate citizen
Profil PerusahaanCompany Profile
48 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Profil PerusahaanCompany Profile
492018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
NILAI NILAI INTICore Values
INTEGRITASIntegrity
KEUNGGULANExcellence
PROAKTIFProactive
TANGGUNG JAWABAccountability
KERJA SAMA KELOMPOKTeam Work
PENGEMBANGAN BERKELANJUTANContinuous Development
1. Integritas | Integrity Kami senantiasa menerapkan standar etika dan moral tertinggi dengan selalu mengedepankan azas
kejujuran dan keadilan dalam setiap kegiatan We enforce the highest ethical and moral standards, demonstrating honesty and fairness in all activities
2. Pengembangan Berkelanjutan | Continuous Development Kami bertekad untuk senantiasa mengembangkan perusahaan kami berikut sumberdaya manusianya We are committed to continuously developing both our companies and employees
3. Keunggulan | Excellence Kami terus berupaya untuk mencapai standar kinerja tertinggi We continuously strive to achieve the highest standard of result.
4. Proaktif | Proactive Kami terus mencari dan mengadopsi teknik dan pendekatan baru untuk meningkatkan mutu bisnis kami We pursue and adopt new techniques and approaches to improve our business quality.
5. Tanggung Jawab | Accountability Kami bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan atas segala keputusan dan tindakan
yang kami ambil We assume responsibility to stakeholders for all the decisions and actions taken.
6. Kerjasama Kelompok | Team Work Kami mendorong dan mendukung keanekaragaman tenaga kerja berdasarkan azas saling percaya
dan menghormati, serta bersama-sama mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan dengan berkomunikasi secara baik
We promote and support a multicultural workforce, based on trust and respect, achieving goals by communicating appropriately.
Profil PerusahaanCompany Profile
50 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN Leadership Traits
Menunjukkan kompetensi kepemimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat.Display leadership competence in making correct decisions.
Terus mengembangkan potensi diri dan mencari tantangan baru.Develop self-potential and seek new challenges.
Selalu bersikap tulus, rendah hati, dapat diandalkan, dan jujur dalam menjaga kepercayaan.Be sincere, modest, reliable, and straightforward in maintaining trustworthiness.
Dapat menetapkan tujuan secara menyeluruh; memiliki visi yang dapat dikomunikasikan dengan baik dan kemudian dimiliki oleh seluruh anggota organisasi; mempunyai gambaran bagaimana cara untuk meraih keberhasilan dan menetapkan prioritas berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan.Set encompassing goals; have a well-communicated vision that all members of the organization would take into ownership; envision how to succeed and establish priorities based on the company’s core values.
Memperlihatkan kepercayaan diri dalam semua interaksi; memegang kendali; memiliki daya tahan; senantiasa berkomunikasi, memberi inspirasi, dan memberdayakan para karyawan untuk terus berprestasi.Exhibit confidence in all interactions; take charge; demonstrate endurance; communicate, inspire, and empower others to achieve new heights.
KOMPETENCOMPETENT
MENGAKTUALISASI DIRISELF ACTUALIZING
JUJUR DAN RENDAH HATI HONEST AND HUMBLE
BERWAWASAN KE DEPANVISIONARY
MENGINSPIRASIINSPIRING
Profil PerusahaanCompany Profile
512018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
ETIKA DAN TINGKAH LAKU DALAM KERJA [GRI 102-16] Code of Work Ethic & Conduct [GRI 102-16]
Profil PerusahaanCompany Profile
Sebagai acuan bagi perusahaan dan karyawan dalam menjalankan kegiatan usaha dan berhubungan dengan para pemangku kepentingan, Reswara telah menyusun dan menerbitkan Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Ethic & Conduct). Dalam implementasinya, setiap pimpinan Departemen/Divisi wajib memastikan bahwa Pedoman ini telah diterapkan dengan baik di bagian yang dipimpinnya.
As a reference for the Company and employees in conducting business activity and in contact with the stakeholders, Reswara has drawn up and published Guide to Code of Ethics and Conduct. In its implementation, every department/division’s leader is obliged to ensure that the Guide is properly applied in their respective department/division
Profil PerusahaanCompany Profile
52 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
JEJAK LANGKAH [GRI 102-10] Milestones [GRI 102-10]
Desember 2007, PT Sumberdaya Sewatama dan PT Sanggar Sarana Baja mengakuisisi TIA, sebuah Izin Usaha Pertambangan pertambangan batubara di Provinsi Kalimantan Selatan.December 2007, PT Sumberdaya Sewatama and PT Sanggar Sarana Baja acquired TIA, a coal mining business license located in South Kalimantan Province.
November 2010, Reswara didirikan, diposisikan sebagai sebuah sub-holding Grup ABM di bidang perusahaan pertambangan terintegrasi.November 2010, Reswara was founded and positioned as ABM Group’s sub-holding company in integrated mining business.
Fasilitas infrastruktur penunjang di lokasi tambang Aceh selesai
dibangun dan Mifa siap memulai fase komersial.
Supporting infrastructure facility in Aceh mining site concluded its construction and Mifa was set to
initiate the commercial phase.
Januari 2015, Reswara Group melakukan ekspor perdana batubara Aceh ke India dengan menggunakan fasilitas pelabuhan khusus milik sendiri.January 2015, Reswara made its first export of Aceh-originated coal to India through its own port facility.
April 2015, Gubernur Aceh Zaini Abdullah meresmikan beroperasinya industri tambang batubara terpadu pertama di Aceh, yaitu Mifa. April 2015, Zaini Abdullah, Governor of Aceh Province officiated the opening of MIFA, Aceh’s first integrated coal mining industry.
Perseroan resmi memperoleh izin usaha pertambangan operasi produksi khusus pengangkutan dan penjualan (IUP OPK-PP) dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral melalui Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 57/1/IUP-PB/PMDN/2016 tertanggal 22 Agustus 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 863.K/30/DJB/2012 tertanggal 5 Oktober 2012. Dengan adanya Izin tersebut, Perseroan berhak untuk melakukan pembelian, pengangkutan dan penjualan.The Company Group officially obtained its Special Mining Production Operation for Hauling and Selling (IUP OPK-PP) from the Director General of Mineral and Coal, Ministry of Energy and Mineral Resources, the Republic of Indonesia through the Decree of the Chairman of Indonesian Coordinating Board of Invesment Number 57/1/IUP-PB/PMDN/2016 dated 22 Agustus 2016 regarding the Third Amendment of the Decree of Minister of Energy and Mineral Resources No. 863.K/30/DJB/2012 dated 5th October 2012. With this, the Company has been granted the right for coal purchasing, hauling and trading.
Desember 2010, PBR didirikan untuk mendukung perdagangan batubara di bawah payung Reswara Group. Sekaligus sebagai pengelola jasa kepelabuhanan terminal khusus batubara.December 2010, PBR was established under the umbrella of Reswara Group, to support the coal trading business as well as port administrator for coal terminal.
9 Desember 2010, TIA diakuisisi oleh Reswara Group.Reswara Group acquired TIA on December 9th, 2010.
2007
2016
2015
2014
2010
TIA memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan
OHSAS 18001:2007 dari Lembaga Audit Sertifikasi PT SGS Indonesia.
TIA acquired certification of ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, and OHSAS 18001:2007 from PT SGS
Indonesia, Certification Audit Institution.
Profil PerusahaanCompany Profile
532018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Reswara Group melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan, untuk mempercepat pelunasan utang kepada Para Pemegang Saham.Reswara Group increased its issued and paid-up capital to accelerate the debt acquittal to Shareholders.
Reswara Group mengakuisisi 70 persen saham PT Media Djaya Bersama, pemilik dua Izin Usaha Pertambangan pertambangan di Provinsi Aceh yaitu Mifa di Kabupaten Aceh Barat dan BEL di Kabupaten Nagan Raya. Reswara Group acquired 70% shares of PT. Media Djaya Bersama, owner to two mining business licenses in Aceh Province which are Mifa in West Aceh Regency and BEL in Nagan Raya Regency.
TIA memeroleh status “Clear and Clean” dari Direktur Jenderal Mineral
dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia.
TIA received “Clear and Clean” status from the Director General of Mineral and
Coal of the Ministry of Energy and Mineral Resources, Republic of Indonesia.
2011
2017
2013
2012
Mifa dan BEL melakukan peningkatan modal disetor untuk memperkuat fundamental kinerja Reswara Group. Mifa and BEL increased its issued capital to strengthen the fundamental of Reswara Group’s performance.
Mifa memulai tambang percobaan (pilot mining) dan secara perdana mengirimkan batubara hasil produksinya ke PT Lafarge Cement Indonesia pada Oktober 2012. Ini menjadi tonggak sejarah bagi Aceh karena untuk pertama kalinya, Aceh melakukan penongkangan atau pengapalan batubara, meski dalam skala kecil. Dengan demikian, Reswara Group dapat dikatakan sebagai Pioneer industri batubara di Aceh.Mifa commenced its pilot mining and made its first transportation of the produce to PT. Lafarde Cement Indonesia on October 2012. It is the historical point for Aceh Province in coal barging/shipping, although only in small scale. Thus, it is safe to say that Reswara Group through its subsidiaries is the Pioneer for Aceh’s coal industry.
Fasilitas baru di Terminal Khusus batubara PT Tunas Inti Abadi berupa
laboratorium Geoservices dan Flatback Feeder Breaker mulai dioperasikan.
PT. Tunas Inti Abadi, the new facility of Geoservices laboratory and Flatback Feeder Breaker installed in the coal-
designated terminal, began operational.
Perusahaan melepas anak usahanya yang bergerak di bidang pengelolaan jasa kepelabuhanan yakni PT Pelabuhan Buana Redja (PBR). Reswara semakin fokus di sektor penambangan, khususnya batubara.The Company sold/released PT. Pelabuhan Buana Redja (PBR), a subsidiary who operates port services. Thus, making Reswara Group more focus in the mining business, particularly coal.
Profil PerusahaanCompany Profile
54 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
MineReclamation
Penumpukan batu bara yang
sudah disesuaikan ukurannya
Crushed Coal Stockpiling
Pengangkutan Batubara ke ROMCoal Hauling to ROM
Pemecahan BatubaraCoal Crushing
Transfer batu baramelalui Conveyor Kapasitas
Max 4.500 ton/jam Coal barging through loading conveyor with max. capacity
4,500 MT/hour
Pemindahan batubara ke tongkang
Coal Barging
Pengupasan TanahOverburden Removal
Pengambilan BatubaraCoal Getting
Penumpukan batu bara di stockpile pelabuhan
Coal Stockpiling at Port
Pengangkutan ke PelabuhanCoal Hauling to Port
Transhipment
Pembukaan dan penataan tanah tutupanLand clearing & Top selling
RANTAI PASOKAN [GRI 102-9] Supply Chain [GRI 102-9]
Profil PerusahaanCompany Profile
552018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
MineReclamation
Penumpukan batu bara yang
sudah disesuaikan ukurannya
Crushed Coal Stockpiling
Pengangkutan Batubara ke ROMCoal Hauling to ROM
Pemecahan BatubaraCoal Crushing
Transfer batu baramelalui Conveyor Kapasitas
Max 4.500 ton/jam Coal barging through loading conveyor with max. capacity
4,500 MT/hour
Pemindahan batubara ke tongkang
Coal Barging
Pengupasan TanahOverburden Removal
Pengambilan BatubaraCoal Getting
Penumpukan batu bara di stockpile pelabuhan
Coal Stockpiling at Port
Pengangkutan ke PelabuhanCoal Hauling to Port
Transhipment
Pembukaan dan penataan tanah tutupanLand clearing & Top selling
Profil PerusahaanCompany Profile
56 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
PRODUK DAN JASAProduct and Services
Perseroan memiliki 2 produk unggulan batubara kalori rendah menengah yang di produksi dari Wilayah operasional Kalimantan Selatan dan Aceh. Produk tersebut adalah:
Produk ini berasal dari wilayah operasional Kalimantan Selatan (TIA) dengan kemampuan rata-rata produksi 5-6 juta metrik ton batubara per tahunnya.
The Company offers two flagship products of coal with low-to-mid calories content produced from South Kalimantan and Aceh operational areas. They are:
The product come from South Kalimantan operational area (TIA) with annual coal production averaging 5-6 million metric tons.
Total Moistures (arb) 37% approx
Ash (adb) 6 - 8%
Volatile Matter (adb) 43% approx.
Fixed Carbon (adb) by difference
Gross Calorific (arb) 4.100 - 3.900 Kcal/kg
Gross Calorific (adb) 5.500 - 5.300 Kcal/kg
Sulphur (adb) 0,3 - 0,5%
HGI 55 approx
Total Moistures (arb) 45% approx.
Inherent Moistures (adb) 15% approx.
Ash (adb) 8 % approx.
Volatile Matter (adb) 42% approx.
Fixed Carbon (adb) by difference
Gross Calorific (adb) 3.400 - 3.200 Kcal/kg
Sulphur (adb) 0,3% approx.
HGI 42 approx
Parameter
Parameter
Value
Value
1. COMPLIANT COAL
2. SOLUTION COAL
Profil PerusahaanCompany Profile
572018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
PT Tunas Inti Abadi
ENTITAS YANG TERMASUK DALAM LAPORAN KEUANGAN DIKONSOLIDASI [GRI 102-45]Entities included in Reswara’s Consolidated Financial Report [GRI 102-45]
Laporan ini hanya mencakup entitas anak Tunas Inti Abadi (Kalimantan Selatan), Mifa Bersaudara dan Bara Energi Lestari (Aceh). Adapun Media Djaya Bersama tidak terdapat aktivitas operasional sehingga tidak diungkap dalam laporan ini. Entitas pelaporan yang disampaikan, termasuk laporan keuangan konsolidasian telah diaudit oleh pihak independen, dengan wilayah operasi Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan Aceh Barat, Aceh serta Kantor Pusat Jakarta. Laporan audit konsolidasian terapat dalam Laporan Tahunan 2018.
This report only covers Tunas Inti Abadi (South Kalimantan) subsidiaries, Mifa Bersaudara and Bara Energi Lestari (Aceh). The Media Djaya Bersama has no operational activities; thus, it is not included in this report. The reporting entities submitted, including the consolidated financial statements, have been audited by an independent party, with the operational area of Tanah Bumbu, South Kalimantan and West Aceh, and the Jakarta Head Office. The consolidated audit report is included in the 2018 Annual Report.
PT Tunas Inti Abadi (TIA) didirikan pada 11 November 2003, yang kemudian diakuisisi pada 18 Desember 2007 oleh PT Tiara Marga Trakindo melalui anak perusahaannya yaitu PT Sumberdaya Sewatama dan PT Sanggar Sarana Baja. TIA kemudian diakuisisi oleh PT ABM Investama, Tbk pada 23 Oktober 2009. Setahun kemudian, tepatnya pada 9 Desember 2010, Perseroan melakukan akuisisi terhadap TIA. Sebagai bagian dari Reswara Group, TIA bergerak dalam usaha produksi dan penjualan batubara. Produk batubara TIA memiliki merek dagang “TIA The Compliant Coal” dengan kandungan sulfur dan abu yang rendah. TIA memiliki Izin Usaha Pertambangan pertambangan batubara di Kecamatan Kusan Hulu dan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Adapun luas area Izin Usaha Pertambangan pertambangan Perseroan sebesar 3.085 Ha (Hektar).PT Tunas Inti Abadi (TIA) was established on November 11, 2003, then acquired by P. Tiara Marga Trakindo through its subsidiaries, PT Sumberdaya Sewatama and PT Sanggar Sarana Baja on October 23, 2009. The following year, on December 9, 2010, RMH acquired TIA. As part of Reswara Group, TIA’s line of business is coal production and trading. Its produce is marketed as “TIA The Compliant Coal” with low-sulphuric and ash content. TIA holds coal mining business license in Kusan Hulu and Loban River Counties of Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan Province covering 3,085 hectares of land.
Dewan Komisaris :Board of Commissioners
Feriwan Sinatra Direksi :Board of Directors
Dadik Kiswanto
Kinerja | Performance: Kinerja operasional TIA di 2016 cenderung stabil. TIA telah mencapai tingkat produksi bulanan yang stabil sebesar lebih dari 500 ribu metrik ton batubara. TIA berhasil mencapai total produksi sebesar 5,8 juta metrik ton batubara di 2016 setelah di 2015 memproduksi sekitar 5,4 juta metrik ton batubara.TIA’s operational performance in 2016 had been stable. TIA has achieved a stable monthly production of more than 500 thousand metric tons of coal. Total 2016 production was 5.8 million metric tons compared to approximately 5.4 million metric tons in 2015.
Profil PerusahaanCompany Profile
58 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
PT Media Djaya Bersama
PT Mifa Bersaudara
PT Media Djaya Bersama (MDB) didirikan dengan Akta Pendirian Perseroan No. 03 Tanggal 06 Mei 2005, dibuat di hadapan Mita Damayanti, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Perusahaan resmi bergabung dalam Grup ABM di bawah payung Perseroan dengan entitas di bawahnya yaitu Mifa dan BEL, keduanya merupakan perusahaan pemegang IUP-OP di Aceh.Operasional MDB difokuskan dan diserahkan ke masing-masing anak perusahaan, yaitu Mifa dan BEL.PT Media Djaya Bersama (MDB) was established based on the Articles of Association No. 03 dated May 6, 2005, made before the notary Justriany Koni, S.H., M.Kn., in Jakarta. MDB officially joined the Group ABM under Reswara Group along with its two subsidiaries, Mifa and BEL, both hold the IUP-OP Licenses in Aceh. MDB’s operations are focused on and running by its subsidiaries, Mifa and BEL.
Dewan Komisaris :Board of Commissioners
Feriwan SinatraHendri Naldi
Direksi :Board of Directors
Slamet HaryadiRicky Nelson Irsan Sosiawan
Kinerja | Performance: Secara konsolidasi, MDB telah menghasilkan 555 ribu metrik ton batubara selama 2016. Turun dibandingkan 2015 yang berproduksi hingga 1,5 juta metrik ton batubara. Consolidated performance indicates that MDB has produced 555 thousand metric tons of coal in 2016 which is relatively lower compared to its 2015 production of 1,5 million metric tons.
PT Mifa Bersaudara (Mifa) yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 69 tanggal 14 Januari 2002 dan telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. C-03647.HT.01.01.TH.2002 dan telah mengalami beberapa kali perubahan. Mifa merupakan salah satu anak perusahaan dari MDB yang bergerak dalam bidang pertambangan dan penjualan batubara dengan luasan wilayah Izin Usaha Pertambangan seluas 3.134 Hektar (Ha) dan beroperasi di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Berdasarkan laporan eksplorasi sesuai standard JORC yang dikeluarkan oleh PT Runge Indonesia pada Juli 2011, perusahaan memiliki sumber daya batubara sebesar 383 juta metrik ton batubara.PT Mifa Bersaudara (Mifa) was established based on the Articles of Association No. 69 dated January 4, 2002 and ratified by the Decree of Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-03647.HT.01.01. Year 2002 and has underwent several changes. Mifa is one of MDB’s subsidiaries that operates in coal mining and trading with concession area covering 3,134 hectares in West Aceh Regency, Aceh Province. Based on JORC standardized exploration report issued by PT Runge Indonesia in July 2011, the concession contains 383 million metric tons of coal reserve.
Dewan Komisaris :Board of Commissioners
Feriwan SinatraHendri NaldiSlamet Haryadi
Direksi :Board of Directors
Ricky Nelson Irsan Sosiawan
Kinerja | Performance: Selama 2016, Mifa telah memproduksi 465 ribu metrik ton batubara. Turun dari 2015 yang mampu berproduksi hingga 1,4 juta metrik ton batubara. In 2016, Mifa produced 465 thousand metric tons of coal, lower than that in 2015 where Mifa produced 1,4 million metric tons of coal.
Profil PerusahaanCompany Profile
592018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
PT Bara Energi Lestari
PT Bara Energi Lestari (BEL) didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 04 tanggal 24 Juni 2005, dan telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No: AHU-00976.AH.01.01.Tahun 2008 tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas dan telah mengalami beberapa kali perubahan. BEL merupakan salah satu anak perusahaan dari MDB yang bergerak dalam bidang pertambangan dan penjualan batubara dengan luasan wilayah Izin Usaha Pertambangan seluas 1.495 Ha Hektar dan yang beroperasi di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Berdasarkan laporan eksplorasi sesuai standard JORC yang dikeluarkan oleh PT Runge Indonesia pada Juli 2011, BEL memiliki sumber daya batubara sebesar 72 juta metrik ton batubara.PT Bara Energi Lestari (BEL) was established based on Articles of Association No. 04 dated June 24, 2005 and ratified by the Decree of Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia Number: AHU-00976.AH.01.01. Year 2008 regarding Approval of Articles of Association of Limited Liability Corporation and has gone through several changes. BEL is one of MDB’s subsidiaries that operates in coal mining and trading with concession area covering 1,495 hectares in Nagan Raya Regency, Aceh Province. Based on JORC standardized exploration report issued by PT Runge Indonesia in July 2011, the concession boasts 72 million metric tons of coal resource.
Dewan Komisaris :Board of Commissioners
Feriwan SinatraHendri NaldiSlamet Haryadi
Direksi :Board of Directors
Ricky Nelson Irsan Sosiawan
Kinerja | Performance: Pada 2016, total volume penjualan batubara BEL tercatat sebesar 105 ribu metrik ton batubara. Relatif stabil jika dibandingkan 2015 yang berproduksi sebesar 94 ribu metrik ton batubara. In 2016, BEL’s total trading volume was 105 thousand metric tons which was relatively stable compared to 2015 production of 94 thousand metric tons.
Profil PerusahaanCompany Profile
60 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
PASAR [GRI 102-6]Market [GRI 102-6]
Reswara berkomitmen untuk mengelola sumber daya alam batubara Indonesia berdasarkan Praktik Penambangan yang Baik dan didistribusikan ke pelanggan dengan mengutamakan kepentingan dalam negeri.
Pelanggan kami berasal dari berbagai negara dan industri. Namun kesemuanya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Selain dipasarkan di dalam negeri, batubara kami juga diekspor ke beberapa negara seperti Tiongkok, India, Vietnam, Thailand dan lainnya yang terletak di Asia. Industri yang menggunakan produk kami adalah pembangkit listrik, pabrik semen, kertas dan industri lainnya yang memiliki pembangkit sendiri.
Reswara is committed to manage the Indonesian coal resources based on the best mining practice and distribution to customer by prioritizing the national interest.
Our customers come from various countries and industries, mostly use the products as fuel for power plants. Besides domestic market, our product is also exported to several countries such as China, India, Vietnam, Thailand and other Asian countries. Industries that use our products are power plant, cement and paper factories and other industries with their own power plant facilities.
Profil PerusahaanCompany Profile
Profil PerusahaanCompany Profile
612018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
MALAYSIA
INDONESIA
PETA PASAR [GRI 102-6]Market Map [GRI 102-6]
TIONGKOK
INDIA
THAILAND VIETNAM
PHILIPINES
Pengelolaan yang BerkelanjutanSustainable Governance
62 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
PENGELOLAANYANG BERKELANJUTANSustainable Governance
04
62 PT Reswara Minergi Hartama
Arti penting tata kelola dapat terlihat dari berkurangnya risiko dan kelancaran operasional. Oleh karena itu, Perseroan akan terus berupaya meningkatkan implementasi tata kelola yang baik sesuai dengan regulasi dan pedoman yang berlaku.
The importance of governance can be seen from the reduced risk and smooth operation. Therefore, the Company will continue to work to improve the implementation of good governance in accordance with applicable regulations and guidelines.
Pengelolaan yang BerkelanjutanSustainable Governance
632018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018 632018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Pengelolaan yang BerkelanjutanSustainable Governance
64 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Implementasi tata kelola perusahaan yang baik merupakan alat untuk menjaga kelangsungan bisnis, menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan, dan menumbuhkan integritas perusahaan. Reswara Group yang merupakan perusahaan tambang terintegrasi, dan terus berupaya menjadi yang terkemuka di Indonesia dalam pertumbuhan, efisiensi dan reputasi, selalu berupaya mengikuti perkembangan praktik terbaik Corporate Governance, baik di tingkat nasional maupun regional. Untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan pada level yang lebih tinggi, Reswara Group senantiasa membangun sinergi dan aliansi bisnis yang kuat antara Reswara sebagai holding dan seluruh Perusahaan Anak melalui Tata Kelola Terintegrasi guna menciptakan nilai tambah bagi Reswara Group secara berkelanjutan.
The implementation of good corporate governance is a tool to maintain business continuity, preserving the trust of stakeholders and to nurture corporate integrity. Reswara Group as an integrated mining company and in its constant effort to become leading business in Indonesia in terms of growth, efficiency and reputation, will stay abreast with the advancement of the best corporate governance practices, nationally and regionally. To implement Corporate Governance on higher level, Reswara Group continues to build strong business synergies and alliances amongst Reswara as a holding and its Subsidiaries through Integrated Governance in order to create a sustainable added value for Reswara Group.
Sebagai panduan pelaksanaan GCG di lingkungan kerja, Reswara Group telah menyusun berbagai pedoman dan kebijakan yang wajib dipatuhi oleh seluruh pemangku kepentingan Pedoman dan Kebijakan tersebut diantaranya adalah:
As a guidance tool of the GCG implementation in workplace, Reswara Group has compiled various guidelines and policies to which all stakeholders are obligated obey. The guidelines and policies include:
Pengelolaan yang BerkelanjutanSustainable Governance
652018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual)Work Guidelines for the Board of Commissioners and Directors (Board Manual)
Peraturan PerusahaanCompany Regulations
Prosedur PerusahaanCompany procedures
Pedoman Etika dan PerilakuEthics and Behavior Guidelines
Kebijakan PerusahaanCompany Policy
Asesmen GCGGCG Assessment
Pendekatan yang dilakukan dalam mengimplementasikan GCG adalah melalui penyelarasan antara program – program GCG dengan nilai – nilai inti dan rencana strategis Reswara Group. Dalam pelaksanaan praktik tata kelola, Reswara Group senantiasa berpedoman pada 5 prinsip GCG, yaitu :
i. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai Reswara Group. Berkenaan dengan hal ini, Reswara Group telah menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, jelas dan konsisten kepada para pemangku kepentingan.
ii. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan Reswara Group terlaksana secara efektif dan semua pihak dapat bertindak sesuai dengan hak, kewajiban dan wewenang yang telah ditetapkan.
iii. Tanggung jawab, yaitu kesesuaian pengelolaan terhadap Standar Prosedur Operasional, kebijakan Reswara Group dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan tanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan.
iv. Independensi, yaitu pengelolaan Reswara Group secara profesional dan bertindak secara mandiri tanpa mengabaikan kerja sama yang baik.
v. Kewajaran, yaitu selalu mengutamakan keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak – hak pemangku kepentingan.
The approach adopted in the GCG implementation is by the alignment of GCG programs and Reswara Group’s core values and strategic plans. In implementing its governance practices, Reswara Group adheres itself to the 5 GCG principles, namely:
i. Transparency, disclosure in the decision making process and in presenting material and relevant information related to Reswara Group. In this regard, Reswara Group has provided an accurate, timely, clear and consistent information to stakeholders.
ii. Accountability, transparency of organization’s function, execution and accountability thus the management of Reswara Group is carried out effectively and all parties can act accordance to its respective rights, obligations and authorities that have been previously established.
iii. Responsibility, meaning the suitability of the management on the Standard Operating Procedures, Reswara Group’s policies and the applicable laws and regulations as well as carrying out responsibilities to the community and the environment.
iv. Independence, means managing Reswara Group professionally and acting independently without neglecting good cooperation.
v. Fairness, means to constantly prioritize justice and equality in fulfilling the rights of stakeholders.
Pengelolaan yang BerkelanjutanSustainable Governance
66 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
STRUKTUR TATA KELOLAPERUSAHAAN [GRI 102-18]Corporate Governance Structure [GRI 102-18]
Sesuai ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas, struktur tata kelola Reswara Group terdiri dari 3 (tiga) Organ Perusahaan yaitu: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS adalah forum pengambilan keputusan tertinggi bagi pemegang saham. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memegang semua wewenang yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi sejauh diperkenankan oleh Undang-Undang Perusahaan terbatas dan atau Anggaran Dasar Perusahaan. Forum RUPS terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUSPLB).
Dewan Komisaris bertugas mengawasi jalannya pengelolaan perusahaan dan Direksi bertugas mengelola perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang tanggung jawab terpisah sesuai fungsinya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Whistle Blower, Group Executive Management, Komite Investasi dan Divestasi dan Komite GCG untuk membantu dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya termasuk memberdayakan fungsi pengawasan yang dijalankannya dan merumuskan kebijakan Dewan Komisaris sesuai ruang lingkup tugasnya.
Direksi memiliki organ-organ pendukung yang bertugas untuk mengendalikan mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi GCG yaitu: Komite Audit Internal dan Komite Manajemen Risiko.
In accordance to the provisions of the Limited Liability Company Law, the governance structure of Reswara Group consists of 3 (three) Company Organs: General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Directors. The GMS is the highest decision-making forum for shareholders. The General Meeting of Shareholders (GMS) holds all authority not delegated to the Board of Commissioners or Board of Directors to the extent that is permitted by limited Company Law and / or the Company’s Articles of Association. The GMS Forum consists of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUSPLB).
The Board of Commissioners is responsible in supervising the management process of the company and the Board of Directors is in charge in managing the company. The Board of Commissioners and the Board of Directors have separate responsibilities according to their functions as stipulated in the laws and regulations and the Company’s Articles of Association.
The Board of Commissioners formed the Audit Committee, the Whistle Blower Committee, the Group Executive Management, the Investment and Divestment Committee and the GCG Committee to assist in carrying out its duties and responsibilities including empowering its supervisory functions and formulating the Board of Commissioners’ policies according to the scope of its duties.
The Board of Directors has supporting organs that is in charge of controlling, guiding and responsible for the implementation of GCG, which are: Internal Audit Committee and Risk Management Committee.
Pengelolaan yang BerkelanjutanSustainable Governance
672018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
PRINSIP KEHATI-HATIAN [GRI 102-11]Precautionary Principle [GRI 102-11]
Dalam upaya mencapai keberlanjutan Reswara, Direksi memiliki kewenangan penuh dalam membuat dan mengambil keputusan serta memastikan implementasi setiap kebijakan di bidang keuangan, lingkungan dan sosial. Keseluruhan kebijakan akan dituangkan dalam program kerja tahunan dan KPI yang diawasi dan ditinjau secara berkala.
Komisaris Reswara, sesuai dengan kewenangannya akan memantau secara keseluruhan tingkat keberhasilan kinerja Perusahaan. Selain itu, dalam mendukung kinerja di bidang keuangan, lingkungan dan sosial, setiap komite melakukan fungsinya guna memastikan program kerja dapat berjalan dengan baik dan sesuai tujuan.
In its effort to achieve Reswara’s sustainability, the Board of Directors has full authority in making all decisions as well as ensuring the implementation of every policy in finance, environment and social sectors. The entire policies will be stated in annual work programs and KPIs that are monitored and reviewed periodically.
Reswara’s Board of Commissioner, in accordance to its authority will monitor the overall success rate of the Company’s performance. In addition, in supporting the performance in finance, environment and social sectors, each committee carries out its respective function to ensure that the work program could run smoothly and according to its objectives.
RUPS
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Komite Audit
Audit Committee
Group Executive
ManagementGroup Executive
Management
Komite GCG
GCGCommittee
Komite Audit
InternalInternal Audit
Committee
Komite Whistle Blower
Whistle BlowerCommittee
Komite Investasi dan
DivestasiInvestment and
Divestment Committee
Komite Manajemen
RisikoRisk
Management Committee
DireksiDirector
Reswara di bawah payung ABM Investama Tbk, telah memiliki Divisi Internal Audit guna menjalankan proses evaluasi atas efektivitas, efisiensi serta kepatuhan dalam pelaksanaan sistem pengendalian internal. Tim ini memiliki kualifikasi profesi dan kompetensi yang ditandai dengan sertifikat profesi auditor internal di bidang Internal Audit dan Manajemen Risiko baik dari lembaga Nasional maupun International.
Selain itu, ABM selaku induk usaha memiliki Komite Audit yang bersifat independen. Komite ini juga secara berkala melakukan pengawasan dan meminta laporan terhadap keseluruhan aktivitas Reswara dan juga entitasnya.
Reswara, under the umbrella of ABM Investama Tbk, has an Internal Audit Division to carry out the evaluation process on effectiveness, efficiency and compliance in the implementation of the internal control system. This team possesses professional qualifications and competencies marked by the certificate of internal auditor profession in the field of Internal Audit and Risk Management from both National and International institutions.
Additionally, ABM as the holding company has an independent Audit Committee with main duties of supervising and requesting periodic reports of Reswara and its entities’ entire activites.
Pengelolaan yang BerkelanjutanSustainable Governance
68 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Reswara, terbuka untuk setiap laporan dari berbagai pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal terhadap dugaan pelanggaran /perbuatan yang terkait dengan:
a. Korupsi;b. Kecurangan;c. Ketidakjujuran;d. Gratifikasi;e. Perbuatan melanggar hukum (termasuk
pencurian, penggunaan kekerasan terhadap karyawan atau pimpinan, pemerasan, penggunaan narkoba, pelecehan, dan perbuatan kriminal lainnya);
f. Pelanggaran ketentuan perpajakan, atau peraturan perundang-undangan lainnya termasuk namun tidak terbatas pada pemalsuan tandatangan, penggelapan, perusakan barang milik perusahaan, lingkungan hidup, mark-up, under invoice, ketenagakerjaan, dll;
g. Pelanggaran Pedoman Etika Reswara Group atau pelanggaran norma-norma kesopanan pada umumnya termasuk namun tidak terbatas pada benturan kepentingan dan terlibat dalam kegiatan masyarakat yang dilarang;
h. Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, atau membahayakan keamanan Reswara Group;
i. Perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian finansial atau non-finansial terhadap atau merugikan kepentingan Reswara Group;
j. Pelanggaran prosedur operasi standar (Standard Operating Procedure - SOP) Reswara Group, terutama terkait dengan pengadaan barang dan jasa, pemberian manfaat dan remunerasi; dan
k. Melanggar prinsip dan praktek usaha yang berlaku umum.
Setiap Pihak Terkait Reswara Group atau pihak ketiga di luar Reswara Group yang merasa dirugikan atau hanya ingin melaporkan terjadinya Pelanggaran dapat melaporkannya dengan kronologi dan bukti atau setidaknya bukti permulaan. Laporan bukan merupakan pernyataan kebencian atau fitnah.
Reswara, open to every report coming from various stakeholders, both internally and externally on alleged violations that is related to:
a. Corruption;b. Fraud;c. Dishonesty;d. Gratification;e. Unlawful acts (including theft, use of violence
against employees or leaders, extortion, drug use, harassment, and other criminal acts);
f. Violation of tax provisions, or other legislation including but not limited to falsification of signatures, embezzlement, destruction of company property, environment, mark-up, under invoice, employment, etc. ;
g. Violations of Reswara Group’s Ethics Guidelines or violations of courtesy norms in general, including but not limited to conflicts of interest and involvement in prohibited community activities;
h. Acts of endangerment of work safety and health or the safety of Reswara Group;
i. Actions that may cause financial or non-financial losses to or detrimental to the interests of Reswara Group;
j. Violation of Reswara Group’s Standard Operating Procedure (SOP), especially related to the procurement of goods and services, the provision of benefits and remuneration; and
k. Violation in principles and business practices that are generally applicable.
Each party related to Reswara or third parties outside of Reswara Group who feel aggrieved or only wanting to inform of a possible violation could submit their report along with the event chronology and evidence or at least preliminary evidence. These reports should not be statements of hatred or slander.
MEKANISME SARANDAN KEKHAWATIRAN [GRI 102-17] Suggestion and Concern Mechanism [GRI 102-17]
Pengelolaan yang BerkelanjutanSustainable Governance
692018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Laporan pelanggaran dapat dilakukan oleh Pelapor melalui surat elektronik (e-mail) atau mengirimkan laporan tertulis ke alamat dibawah ini:
Report on violations can be submitted via electronic mail (e-mail) or in written to the address below:
[email protected] | or
PT ABM Investama TbkGedung TMT I, Lantai 18, Suite 1802
Jl. Cilandak KKO, No.I, Cilandak, Jakarta SelatanUp. Komisaris Independen/Komite Audit
Attn to. Independence Commissioner/ Audit Committee
Atas laporan yang terbukti kebenarannya, Reswara Group akan memberikan perlindungan terhadap pelapor. Perlindungan bagi pelapor meliputi:
a. Jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan isi laporan yang disampaikan
b. Jaminan perlindungan terhadap perlakuan yang merugikan pelapor
c. Jaminan perlindungan kemungkinan adanya tindakan ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak terlapor
Apabila berdasarkan hasil investigasi terbukti terlapor melakukan fraud/pelanggaran, maka akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Setiap laporan WBS yang masuk akan dicatat/diregistrasi oleh Tim WBS, kemudian dievaluasi berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh, kemudian dibuat rekomendasi apakah akan dilakukan investigasi ataukah ditutup.
Jika ditindak-lanjuti dengan investigasi, maka Tim WBS menyampaikan perkembangannya kepada Dewan Komisaris.
Setelah selesai investigasi, maka Tim WBS menyampaikan laporan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, yang kemudian akan diterbitkan Surat Keputusan Dewan Komisaris yang antara lain keputusannya adalah penindakan, perbaikan sistem atau penutupan kasus.
For any proven reports, Reswara Group will provide protection to its informer. The protection includes:
a. Guarantee of confidentiality of informer’s identity and the contents of the submitted report
b. Guarantee of protection against treatment that is detrimental to the informer
c. Guarantee of protection for any possible threats, intimidation, punishment or unpleasant act from the alleged party
In the event that the investigations should resulted in the conviction that an act of fraud/violation has been indeed committed, the alleged party will be sanctioned in accordance to applicable provisions.
Every submitted WBS report will be recorded and then evaluated based on the evidence obtained, and followed by a recommendation by the WBS team to whether to proceed with an investigation or to close the case.
If the teams should decide to proceed with an investigation, the WBS Team will then present the progress of the investigation to the Board of Commissioners.
Upon completion of the investigation, the WBS Team will submit the reports along with its recommendations to the Board of Commissioners. Subsequently, Board of the Commissioners will issue the Commissioners’ Decree, containing the BoC’s decision whether an enforcement will be taking place, system improvement or to close the case.
Pengelolaan yang BerkelanjutanSustainable Governance
70 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Rintangan utama dalam pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah fenomena perubahan iklim dan pemanasan bumi. Reswara menyadari, berkontribusi di fenomena alam tersebut sebagai akibat kegiatan operasional perusahaan untuk kemudian senantiasa berupaya meminimalisir dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Reswara ikut serta berpartisipasi pada upaya dunia dalam menekan pemanasan bumi, melalui penerapan beberapa prakarsa internasional seperti ISO 26000 serta SDG’s.
Dalam upaya memerluas jaringan hubungan bisnis dan memerkuat eksistensi perusahaan di tengah masyarakat dan komunitas terkait, Reswara ikut aktif di beberapa asosiasi. Sampai dengan akhir 2017, Reswara dan entitasnya telah berpartisipasi aktif dalam beberapa organisasi berikut:
1. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI)
Asosiasi ini terbentuk pada 20 September 1989 guna menghadapi berbagai tantangan di industri batubara nasional. Ia merupakan organisasi non-pemerintahan, non-profit dan non-politik yang mencakup aspek hulu (eksplorasi dan eksploitasi) dan hilir (pemasaran distribusi, pemanfaatan dan penambangan) dari industri batubara di Indonesia.
The main hurdle in achieving the goals of Sustainable Development is the phenomenon of climate change and global warming. Reswara realizes for having its fair share in contributing to these natural phenomena which emerge as a result from its operational activities, shall remain with its effort to minimize the environmental impacts.
Reswara is taking on its own part in the world’s effort to reduce global warming, through the implementation of several international initiatives such as ISO 26000 and SDG’s.
Aim to expand its network of business relationships and strengthen its existence in the general community as well as relevant business communities, Reswara is currently involved in several associations. As of the end of 2017, Reswara and its entities are active members in the following organizations:
1. Indonesian Coal Mining Association (APBI)
APBI was founded on September 20th 1989 to face the various challenges in the national coal industry. It is a non-governmental, non-profit and non-political organization that covers the upstream aspects (exploration and exploitation) and downstream aspects (marketing distribution, utilization and mining) of the coal industry in Indonesia.
Jumlah Laporan WBS Tahun 2018 serta Tindak LanjutnyaJumlah pengaduan laporan pelanggaran yang diterima oleh Tim WBS masuk selama 2018 sebanyak 33 (tiga puluh tiga) pengaduan laporan pelanggaran. Dari 33 pengaduan Laporan yang di terima, sebanyak 21 (64%) telah selesai ditindaklanjuti, 5 (15%) sedang dalam proses pemeriksaan, dan sisanya 7 (21%) kasus tidak dilanjutkan karena tidak memenuhi ketentuan WBS atau kekurangan bukti yang cukup.
Number of WBS Reports for 2018 and Follow UpThe number of complaints of violation reports received by the WBS Team entered during 2018 was 33 (thirty three) complaints of violation reports. Of the 33 reports that were received, 21 (64%) had been followed up, 5 (15%) were in the process of being examined, and the remaining 7 (21%) cases were not continued because they did not meet the WBS provisions or lacked sufficient evidence.
PRAKARSA INTERNASIONAL DAN KEANGGOTAAN DALAM ORGANISASI [GRI 102-12] [GRI 102-13]International Initiatives and Membership in Organizations [GRI 102-12] [GRI 102-13]
Pengelolaan yang BerkelanjutanSustainable Governance
712018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Asosiasi ini bertujuan menciptakan wadah bagi anggotanya untuk mendiskusikan berbagai tantangan bersama, bertukar ide dan bekerja menuju tujuan bersama untuk industri pertambangan batubara.
Saat ini APBI memiliki lebih dari 150 anggota yang terdiri dari industri batubara, baik pemegang izin eksplorasi dan produksi, serta perusahaan jasa pertambangan yang mendukung industri batubara itu sendiri.
2. Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI)
ABUPI merupakan organisasi bagi pelaku bisnis di Indonesia dalam bidang pelabuhan, yaitu Badan Usaha Pelabuhan (BUP), Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dan Terminal Khusus (Tersus). Keikutsertaan Reswara melalui entitasnya dikarenakan Reswara memiliki pelabuhan khusus batubara di Kalimantan Selatan dan Aceh.
3. Inisiatif Transparansi Industri Ekstraktif (EITI)
EITI dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden tentang Transparansi Pendapatan Negara dan Pendapatan Daerah yang Diperoleh dari Industri Ekstraktif ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 23 April 2010.
EITI mengutamakan prinsip-prinsip peningkatan kesejahteraan umum, good governance, transparansi, sustainable development serta keterlibatan dari berbagai pemangku kepentingan seperti instansi pemerintah, NGOs, CSO serta kalangan bisnis sesuai prinsip-prinsip dan kriteria dari EITI.
4. Organisasi Profesi Sebagian Pimpinan dan Karyawan
Reswara dan anak usaha aktif di berbagai organisasi Profesi seperti Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) dan juga Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI). Keikutsertaan ini sangat bermanfaat bagi keberlanjutan Reswara guna mengaktualisasi dan meningkatkan kualitas internal Reswara. Selain itu, sebagai bentuk sumbangsih dan keterbukaan informasi bagi masyarakat dan Negara.
The association’s main goal is to create a forum for its members to discuss all forms of common challenges, to exchange ideas and to work towards a common goal for the coal mining industry.
Currently APBI has more than 150 members consisting of the coal industry, both holders of mining exploration and production permits, and mining services companies that provide support to the coal industry itself.
2. Indonesian Port Business Entity Association (ABUPI)
ABUPI is an organization aimed for business practitioners in Indonesia that specializes on port management, namely the Port Business Entity (BUP), Terminals for individual Interest (TUKS), and Special Terminals (Tersus). Reswara’s participation through its entities is due to its ownership of coal-only port in South Kalimantan and Aceh.
3. Extractive Industries Transparency Initiative (EITI)
EITI was formed based on the Presidential Decree on Transparency of State Revenues and Regional Revenues Obtained from Extractive Industries signed by President Susilo Bambang Yudhoyono on April 23, 2010.
EITI prioritizes the principles of the enhancement of public welfare, good governance, transparency, sustainable development and the involvement of various stakeholders such as government agencies, NGOs, CSOs and business practitioners according to the principles and criteria of EITI.
4. Profession Organization Some of leaders and employees of
Reswara and subsidiaries are active in various profession organizations namely the Indonesian Mining Experts Association (Perhappi) and Indonesian Mining Safety Profession Association (APKPI). This participation is very beneficial for the sustainability of Reswara to actualize and improve its internal quality. On the other hand, it is a form of contribution and information disclosure for the community and the Country.
Insan ReswaraReswara Personel
72 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
INSAN RESWARAReswara Personel
05
72 PT Reswara Minergi Hartama
Reswara menyadari, keberhasilan usaha, dan berbagai capaian lainnya tidak bisa dilepaskan dari kerja keras insan Reswara di seluruh lini perusahaan dan juga anak usaha. Kompetensi, semangat dan tanggung jawab yang tinggi membuat Reswara dapat tumbuh berkembang sesuai dengan sasaran strategis Perusahaan.
Reswara is aware that the success of business and other achievements are inseparable from the Reswara personnel’s hard-working attitude in all lines of the Company and its subsidiaries. Competence, enthusiasm and high responsibility contribute to Reswara’s growth according to the Company’s strategic goals.
Insan ReswaraReswara Personel
732018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018 732018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Insan ReswaraReswara Personel
74 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Oleh sebab itu, Reswara berkomitmen untuk terus memberikan kenyamanan dan keamanan di lingkungan kerja dalam rangka mencapai Visi dan Misi sasaran strategis untuk menjadi perusahaan pertambangan terkemuka yang terintegrasi.
Therefore, Reswara is committed to continually provide convenience and security at working environment in order to achieve the Vision and Mission strategic goals to become a leading integrated mining company.
Reswara memandang sumber daya manusia sebagai salah satu pemangku kepentingan yang sangat penting dan berharga bagi keberlanjutan Perusahaan. Oleh karena itu, Reswara terus melakukan peningkatan kompetensi, baik soft skill maupun hard skill.
Perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan kompetensi karyawan sesuai dengan fungsi dan bidang kerjanya. Komitmen ini tercermin dalam biaya dan jumlah jam yang dikeluarkan untuk berbagai pelatihan, baik soft skill maupun hard skill.
Sepanjang 2018, total investasi untuk pelatihan dan pengembangan karyawan Grup Reswara mencapai Rp1.567.200.090, yang digunakan untuk pelatihan noneksekutif sebesar Rp1.496.200.090 dan pelatihan eksekutif sebesar Rp71.000.000.
Sementara, total waktu yang digunakan untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan skill ini adalah 16.646 jam dengan rincian 16.582 Jam pelatihan non-eksekutif dan 64 jam pelatihan eksekutif.
Reswara views human resources as one of the most influential and valuable stakeholders for the Company’s sustainability. Therefore, Reswara continues to improve competence, both soft skills and hard skills.
The Company is committed to continually develop the employees’ competencies in accordance with their functions and fields of work. This commitment is reflected in the costs and number of hours spent on various trainings, both soft skills and hard skills.
Throughout 2018, the total investment for Reswara Group employees’ training and development programs reached IDR1,567,200,090, used for non-executive training of IDR1,496,200,090 and executive training of IDR71,000,000.
Meanwhile, the total time spent in training and skill development programs was 16,646 hours with details of 16,582 hours of non-executive training and 64 hours of executive training.
PELATIHAN DAN PENGEMBANGANKARYAWAN [GRI 404-1]Employee Training and Development [GRI 404-1]
Insan ReswaraReswara Personel
752018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
PERUSAHAANCompany
JUMLAH JAM PELATIHANNumber of Training Hours
Reswara 2.062
TIA 4.772
MIFA Bersaudara 0
BEL 9.300
TOTAL 16.582
PERUSAHAANCompany
JUMLAH JAM PELATIHANNumber of Training Hours
Reswara 0
TIA 32
MIFA Bersaudara 0
BEL 32
TOTAL 64
Pelatihan Non-Eksekutif 20182018 Non-Executive Training
Pelatihan Eksekutif 20182018 Executive Training
PERUSAHAANCompany
JUMLAH JAMTotal Hours
PERSENTASE JAM (%)Percentage of Hour (%)
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale
Reswara 1.326 736 64 36
TIA 4.480 308 94 6
Mifa 3.264 88 97 3
BEL 388 8 98 2
Selain itu, proses penanaman nilai-nilai perusahaan juga terus dilakukan dengan berbagai program. Guna mendukung hal tersebut, komunikasi intensif menjadi jembatan penghubung pekerja dengan perusahaan. Segala sesuatu yang terkait dengan pengembangan karir, remunerasi sesuai kinerja, serta terjaminnya kesejahteraan menjadi fokus dalam tata kelola sumber daya manusia.
In addition, the process of instilling company values is also continuously carried out through various programs. To support the implementation, intensive communication links between workers and the company. Everything related to career development, remuneration according to performance, and guaranteed welfare are the focus of human resource governance.
Insan ReswaraReswara Personel
76 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Dalam pengelolaan sumber daya manusia, Reswara terus berupaya untuk meningkatkan profesionalitas dan kompetensi pekerja sesuai dengan peta jalan pengembangan yang telah disusun. Indikasi adanya kenyamanan dan keamanan bekerja dapat dilihat antara lain dari rendahnya angka perputaran pekerja, ketiadaan pekerja dikenai PHK, adanya tingkat jam kerja aman yang tinggi, dan meningkatnya kualitas pekerja sesuai hasil penilaian kompetensi.
Reswara telah memiliki ‘Grading System’ dan ‘Job Description’ yang mengatur secara jelas mengenai jenjang kepangkatan dan tugas serta tanggung jawab untuk setiap posisi. Untuk mengoptimalkan program tersebut, Reswara melakukan pengembangan kompetensi karyawan melalui ‘Competency Assessment Program’ untuk seluruh posisi (100%) yang ada di Perusahaan.
Hasil dari assessment dijadikan acuan untuk menganalisa kebutuhan pengembangan karyawan dalam rangka peningkatan kompentensi dan jenjang karir karyawan seluruh karyawan Reswara (100%).
In managing human resources, Reswara continually strives to improve the professionalism and competence of employees in accordance with the set development roadmap. The convenience and safety of work are indicated among others, by the employees’ low turnover rates, the non-existence of workers subject to layoffs, the high levels of safe working hours, and increasing quality of employees according to the results of competency assessments.
Reswara has a ‘Grading System’ and ‘Job Description’ which clearly regulates the ranks, duties and responsibilities for each job position. To optimize the program, Reswara develops employee competencies through the ‘Competency Assessment Program’ for all job positions (100%) in the Company.
The assessment results are used as a reference for analyzing employee development needs in order to increase the competence and career path of all Reswara employees (100%).
RESWARA
JENJANG MANAJEMENCompany
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale
JUMLAHTotal
Director 2 3,64% 0 0,00% 2
General Manager 0 0,00% 1 1,82% 1
Senior Manager 2 3,64% 0 0,00% 2
Manager 4 7,27% 3 5,45% 7
Staff & Non Staff 28 50,91% 15 27,27% 43
TOTAL 36 65,45% 19 34,55% 55
PENGEMBANGAN KARIR [GRI 404-3] Career Development [GRI 404-3]
Insan ReswaraReswara Personel
772018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
TIA
JENJANG MANAJEMENCompany
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale
JUMLAHTotal
Director 1 0,51% 0 0,00% 1
General Manager 1 0,51% 0 0,00% 1
Senior Manager 0 0,00% 0 0,00% 0
Manager 4 2,05% 0 0,00% 4
Staff & Non Staff 174 89,23% 15 7,69% 189
TOTAL 180 92,31% 15 7,69% 195
MIFA
JENJANG MANAJEMENCompany
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale
JUMLAHTotal
Director 1 0,42% 0 0,00% 1
General Manager 0 0,00% 0 0,00% 0
Senior Manager 2 0,84% 0 0,00% 2
Manager 5 2,10% 1 0,42% 6
Staff & Non Staff 217 91,18% 12 5,04% 229
TOTAL 225 94,54% 13 5,46% 238
BEL
JENJANG MANAJEMENCompany
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale
JUMLAHTotal
Director 1 2,56% 0 0,00% 1
General Manager 0 0,00% 0 0,00% 0
Senior Manager 0 0,00% 0 0,00% 0
Manager 1 2,56% 0 0,00% 1
Staff & Non Staff 36 92,31% 1 2,56% 37
TOTAL 38 97,44% 1 2,56% 39
Insan ReswaraReswara Personel
78 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Disamping memiliki program Competency Assessment Program, Perseroan juga memiliki agenda pertemuan berkala setiap semesternya untuk mendiskusikan rencana pengembangan dan jenjang karir karyawan. Dalam pertemuan tersebut pimpinan Perseroan membahas dan menentukan kenaikan jabatan atau promosi karyawan dengan berpedoman kepada hasil pengembangan yang telah dilakukan dan juga hasil kinerja daripada karyawan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
Secara berkala, Reswara menyelenggarakan employee opinion survey untuk mendapatkan masukan dari seluruh karyawan mengenai kondisi internal Reswara. Hasil survey digunakan dalam merumuskan penyempurnaan dan penyesuaian berbagai kebijakan strategis dalam manajemen Perusahaan.
Dari sebaran jenis kelamin (gender), perempuan memiliki persentase masih sangat sedikit. Hal ini dikarenakan industri pertambangan masih didominasi oleh laki-laki. Dalam hal pengembangan karir, Reswara sama sekali tidak mempertimbangkan faktor gender atau sangat menjunjung kesetaraan. Pertimbangan dan penilaian terhadap pengembangan karir berdasarkan kinerja, kapasitas dan kapabilitas serta beban kerja yang dimiliki setiap insan karyawan [GRI 202-1].
Besides having a Competency Assessment Program, the Company also has a periodic meeting agenda every semester to discuss the employees’ development plans and career paths. In the meeting, the Company’s leaders discuss and determine the employees’ promotion based on the development results that has been carried out and the performance results of the employees adjusted to the organization needs.
Periodically, Reswara holds an employee opinion survey to get input from all employees regarding Reswara’s internal conditions. The survey results are used in formulating improvements and adjustments to various strategic policies in the Company management.
From the distribution of gender, women have a very small percentage as the mining industry is still being dominated by men. In career development, Reswara upholds equality by not considering gender difference. Consideration and assessment of career development are based on performance, capacity and capability as well as the workload that each employee has [GRI 202-1].
Insan ReswaraReswara Personel
792018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
TAHUNYear
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale JUMLAH
TotalPermanenPermanent
KontrakContract
PermanenPermanent
KontrakContract
2014 300 108 59 21 488
2015 324 83 59 9 475
2016 293 148 39 6 486
2017 311 148 40 5 504
2018 359 120 42 6 527
KARYAWAN PERMANEN Permanent Employee
2018 2018
KARYAWAN KONTRAK Contract
Employee
PerempuanFemale
Laki-lakiMale
PerempuanFemale
Laki-lakiMale
10% 5%90% 95%
DEMOGRAFI KARYAWANEmployee Demographics
Demografi sumber daya manusia Reswara secara umum dapat tergambar dari grafik/tabel di bawah ini:
Reswara’s human resource demographics generally are illustrated from the following charts/tables:
Insan ReswaraReswara Personel
80 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
PERUSAHAANCompany
TIA Mifa BEL JUMLAHTotal
Internal 195 238 39 472
KontraktorContractor
1.525 1.250 213 2.988
Jumlah Pekerja berdasarkan Penanggung JawabTotal Employees based on the Person in Charge
Industri pertambangan batubara memiliki rantai produksi yang cukup panjang, mulai dari pembebasan lahan, sampai dengan penongkangan atau pengapalan. Dalam prosesnya, Perusahaan menggunakan para kontraktor atau pihak lain agar produksi dapat berjalan dengan normal. Secara pengendalian atau control, kesemuanya masih di bawah tanggung jawab Perusahaan.
The coal mining industry has a fairly long production chain, starting from land acquisition, up to shipping. In the process, the Company uses contractors or other parties to ensure the production run well. By controlling, all of the contractors are still under the Company’s responsibility.
TAHUNYear
Kalimantan Aceh JakartaJUMLAH
TotalPermanenPermanent
KontrakContract
PermanenPermanent
KontrakContract
PermanenPermanent
KontrakContract
2014 174 34 132 92 53 3 488
2015 171 30 161 59 51 3 475
2016 155 47 139 107 38 0 486
2017 152 44 145 107 54 2 504
2018 156 39 190 87 55 0 527
Jumlah Pekerja berdasarkan Lokasi [GRI 102-8]Total Employees based on Location [GRI 102-8]
PEKERJA KONTRAKTOR JASAPERTAMBANGAN [GRI 102-8]Mining Services Contractor Workers [GRI 102-8]
Insan ReswaraReswara Personel
812018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
KATEGORICategory
USIA < 30 THN
Age < 30 years old
USIA 30-50 THN
Age 30-50 years old
USIA > 50 THN
Age > 50 years old
JENIS KELAMINGender
WILAYAHRegion
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale
JAKARTA
KALIMANTAN SELATAN
South Kalimantan
ACEH
Karyawan baruNew employees
15 11 - 21 5 3 1 22
PergantianSubstitution
18 8 - 26 2 1 6 21
Karyawan baru dan tingkat pergantian berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayahNew employees and change rates based on age group, gender, and region
Industri batubara tidak mengenal adanya pekerja musiman, atau peningkatan dan penurunan pekerja dalam kondisi tertentu. Proses produksi dilakukan secara terus menerus dan stabil sepanjang tahun sesuai dengan perencanaan yang dilakukan. [GRI 102-8]
Keseluruhan data dan informasi Sumber Daya Manusia dilakukan aktualisasi setiap bulannya dari seluruh anak usaha dan juga para kontraktor yang bekerja di seluruh wilayah operasional Perusahaan, baik di Aceh, Kalimantan dan juga Jakarta.
The coal industry is well-known by not having seasonal workers, or an increase and decrease of workers under certain conditions. The production process is carried out continuously and stably throughout the year in accordance with the planning carried out. [GRI 102-8]
All data and information on Human Resources are actualized every month from all subsidiaries and contractors working in all areas of the Company’s operation, both in Aceh, Kalimantan and Jakarta.
REKRUTMEN [GRI 401-1]Recruitment [GRI 401-1]
Selama 2018, Reswara dan entitasnya melakukan proses rekrutmen untuk memenuhi 26 posisi yang dibutuhkan. Rekrutmen ini dilakukan atas dasar evaluasi peningkatan kebutuhan organisasi dan penggantian karyawan.
Throughout 2018, Reswara and its entity conducted a recruitment process to fulfill 26 position needed. This recruitment is carried out on the basis of an evaluation of increasing organizational needs and employee replacements.
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
82 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
TAMBANG YANG BERKELANJUTANSustainable Mining
06
82 PT Reswara Minergi Hartama
Aktivitas penambangan harus memberi manfaat tanpa harus mengorbankan keseimbangan ekosistem alami.
Mining activities must provide benefits without sacrificing the balance of the natural ecosystem.
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
832018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018 832018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
84 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
TAMBANG YANG BERKELANJUTAN(GRI 103-1, 103-2, 103-3)Sustainable Mining [GRI 103-1, 103-2, 103-3]
Dalam melakukan aktivitas penambangan, kami percaya bahwa sumber daya alam harus senantiasa dikelola dengan baik. Aktivitas penambangan harus memberi manfaat tanpa harus mengorbankan keseimbangan ekosistem alami. Oleh karena itu, dalam beroperasi kami berpedoman pada kaidah penambangan yang baik (good mining practices) serta mengadopsi teknik-teknik penambangan modern agar dapat meminimalisir dampak terhadap lingkungan hidup.
Dalam melakukan aktivitas penambangan, kami membutuhkan sumber energi yang dipergunakan untuk menggerakkan peralatan baik di area tambang, pelabuhan, maupun fasilitas pendukung seperti kantor dan mess, serta workshop kontraktor. Oleh karenanya, kami memanfaatkan dua sumber energi utama yaitu listrik dan bahan bakar minyak (BBM).
Oleh karena itu, kami mengupayakan pengelolaan secara periodik terutama terhadap beberapa parameter yang berkaitan langsung dengan konsumsi energi, air, emisi, dan limbah berbahaya (limbah B3). Dalam pengukurannya, kami berpedoman pada peraturan yang berlaku berikut standar satuan yang digunakan. Komitmen Manajemen terhadap pemenuhan kepatuhan terhadap Peraturan tersebut diterjemahkan ke dalam kebijakan serta SOP. Pengukuran terhadap parameter-parameter dimaksud, dilakukan di lingkungan internal yaitu wilayah tambang hingga pelabuhan milik Perusahaan.
Komitmen nyata manajemen terhadap hal ini juga ditunjukkan melalui komite audit internal yang secara spesifik bertanggungjawab terhadap pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup. Komite ini bertugas melakukan pengawasan, evaluasi, dan rekomendasi untuk memastikan pengelolaan tambang tidak menyebabkan ketimpangan ekosistem yang serius.
In carrying out mining activities, we believe that natural resources must always be managed well. Mining activities must provide benefits without sacrificing the balance of the natural ecosystem. Therefore, in executing our operations, we are guided by good mining practices as well as adopting modern mining techniques to minimize the negative impact on the environment.
In conducting mining activities, we need energy sources that are used to drive equipment both in the mine area, port, and supporting facilities such as offices and messes, as well as contractor workshops. Therefore, we utilize two main energy sources, namely electricity and fuel oil (BBM).
Hence, we strive to manage periodically, especially for a number of parameters that are directly related to energy consumption, water, emissions, and hazardous waste (B3 waste). In its measurement, we are guided by applicable regulations and the unit standards used. Management’s commitment to meeting compliance with these Regulations is translated into policies and SOPs. The measurement of these parameters is carried out in the internal environment, namely the mining area to the Company’s port.
The management’s real commitment to this issue is also demonstrated through an internal audit committee that is specifically responsible for managing occupational Health and Safety and the environment. This committee is tasked with carrying out supervision, evaluation and recommendations to ensure that the mining
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
852018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
DAMPAK PENAMBANGAN TERHADAP LINGKUNGAN YANG TERIDENTIFIKASIImpact of Mining on Environments
DAMPAKImpact
SUMBER DAMPAKImpact Source
STRATEGI PENANGANANImpact Source
Penurunan kualitas udara, berupa peningkatan kadar debu dan polusi pada udara ambien
Decreasing air quality, in the form of increased levels of dust and pollution in the air.
- Proses penambangan- Proses pengangkutan
batubara- Proses pengapalan
batubara ke tongkang
- Mining process - The process of
transporting coal- The process of shipping
coal to barges
- Memberlakukan pembatasan muatan dan kecepatan maksimum saat melintas di jalan angkut ( jalan hauling)
- Melakukan penyiraman secara rutin pada jalan hauling
- Pembuatan tempat pengisian water truck di sepanjang jalan hauling
- Penggunaan material base corse untuk jalan hauling
- Penyemprotan hydrosol pada batubara di ban berjalan (conveyor)
- Uji emisi secara berkala
- Applying maximum load and speed restrictions when crossing the haul road (hauling road)
- Regular watering on the hauling road- Making a water truck filling point along
the hauling road- Use of base corse material for hauling
roads- Spraying hydrosol on coal on
conveyor- Emission testing regularly
Peningkatan kebisingan, berupa perubahan tingkat kebisingan.
Increased noise, in the form of changes in noise level.
Perubahan bentang alamLandscape change
- Aktivitas pembukaan lahan.
- Aktivitas penggalian dan pemindahan tanah penutup (over burden).
- Proses penambangan.- Proses reklamasi pasca
tambang
- Land clearing activities- Activities of excavation
and overburden removal- Mining process- Post-mining reclamation
process
- Penghijauan di area sekitar sedimen pond dan tanggul jalan
- Revegetasi pada lahan bekas tambang dan rekayasa untuk melindungi tanah tutupan (bank soil)
- Penggunaan pupuk organik- Pemeliharaan tanaman (pembibitan,
pemupukan, penyulaman, pengkayaan dan pembersihan gulma)
- Greening in the area around pond sediments and road embankments
- Revegetation on ex-mining land and engineering to protect bank soil
- Use of organic fertilizers- Maintenance of plants (nursery,
fertilization, planting, enrichment and cleaning of weeds)
Perubahan kualitas tanah
Changes in soil quality
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
86 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
DAMPAKImpact
SUMBER DAMPAKImpact Source
STRATEGI PENANGANANImpact Source
Penurunan kualitas air, berupa peningkatan kadar bahan-bahan pencemar dalam perairan
Decrease in water quality, in the form of increasing levels of pollutans in water
- Aktivitas penggalian dan pemindahan tanah penutup (over burden).
- Air limpasan tambang
- Activities of excavation and overburden removal
- Mine runoff water
- Pengendalian erosi dan sedimentasi dengan rekayasa aliran air
- Pembuatan dan perawatan periodik kolam Water Monitoring Point (WMP).
- Melakukan sampling kualitas air limbah tambang setiap bulan pada semua Water Monitoring Point (WMP) ditambang dan pelabuhan.
- Melakukan treatment air asam tambang dengan melakukan pengapuran, pH adjuster, kuriflock dan pemberian tawas
- Revegetasi
- Control of erosion and sedimentation with water flow engineering
- Periodic manufacture and maintenance of a pool of Water Monitoring Points (WMP).
- Sampling the quality of mine wastewater every month at all Water Monitoring Points (WMPs) at every mine and harbor.
- Treatment of acid mine drainage by liming, pH adjuster, kuriflock and administration of alum
Keanekaragaman Hayati
Biodiversity
Seluruh kegiatan penambangan dan aktivitas pendukung lainnya
All mining activities and other supporting activities
- Studi populasi keanekaragaman hayati
- Pembibitan tanaman lokal langka di nursery
- Edukasi dan sosialisasi masyarakat
- Study of biodiversity populations- Nurseries of local rare plants in
nurseries- Education and socialization for the
society.
Pasokan energi primer kami masih mengandalkan bahan bakar minyak (BBM). Pasokan BBM diperoleh dengan cara membeli dari pemasok pihak ketiga. BBM dimanfaatkan sebagai energi primer di area tambang, pelabuhan, dan infrastruktur pendukung. BBM dipakai pada seluruh operasional alat berat, kendaraan ringan (light vehicle), hingga generator set (genset) untuk menyuplai kebutuhan listrik harian. Pada area yang terjangkau dengan jaringan listrik
Our primary energy supply still relies on fuel oil (BBM). The fuel supply is obtained by buying from third party suppliers. BBM is used as primary energy in the area of mines, ports and supporting infrastructure. BBM is used in all heavy equipment operations, light vehicles, to generator sets to supply daily electricity needs. In areas that are affordable with the National Electricity Company (PLN) electricity network such as in the Aceh mine, electricity can
KONSUMSI ENERGI DALAMORGANISASI [GRI 302-1]Energy consumption in organizations [GRI 302-1]
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
872018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Perusahaan Listrik Negara (PLN) seperti di tambang Aceh, listrik dapat langsung tersalurkan ke jaringan instalasi milik Perseroan. Sumber energi sekunder ini dapat mengurangi pemakaian BBM Perusahaan.
Konsumsi bahan bakar minyak jika dibandingkan dengan produksi batubara antara 2018 dan 2017 akan terlihat penurunannya seperti tabel di bawah ini:
Consumption of fuel oil when compared to coal production between 2018 and 2017 will be seen as a decline as the table below:
be directly channeled to the Company’s installation network. This secondary energy source can reduce the Company’s fuel consumption.
SUMBER ENERGIEnergy Source
JUMLAH PEMAKAIAN Number of Usage
2018 2017Kalimantan
SelatanSouth
Kalimantan
AcehAceh
Kalimantan SelatanSouth
Kalimantan
AcehAceh
BBM, Gas (Tidak Terbarukan) (Kilo liter)BBM, Gas, (Not Renewable) (KG, Liter)
36.057 23.387,34 30.975 16.138,00
Solar Panel, PLTA (Terbarukan) (KwH)Solar Panel, PLTA (Renewable) (KwH)
- - - -
TOTAL PemakaianTotal Usage
36.057 23.387,34 30.975 16.138,00
WILAYAHRegion
2018 PERSENTASE KENAIKAN / PENURUNAN
Increase /Decrease
Percentage
(%)
2017
PEMAKAIAN BBM (KILO LITER)
BBM Usage (Kiloliters)
PRODUKSI(RIBU TON)
Production (thousand tons)
KONSUMSI RATA RATA (L/TON)
Average Consumption
(L/Ton)
PEMAKAIAN BBM (KILO LITER)
BBM Usage (Kiloliters)
PRODUKSI(RIBU TON)
Production (thousand tons)
KONSUMSI RATA RATA (L/TON)
Average Consumption
(L/Ton)
Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
36.057 4.656,29 7,74 32,98 30.974,80 5.325,85 5,82
AcehAceh
23.387,34 5.287,76 4,42 28,36 16.138,00 2.616,96 6,17
SUMBER ENERGIEnergy Source
JUMLAH PEMAKAIAN (KwH)Number of Usage
2018 2017Kalimantan
SelatanSouth
Kalimantan
AcehAceh
Kalimantan SelatanSouth
Kalimantan
AcehAceh
Listrik | Electrical Power 16.480 6.112.615,10 17.982 1.280.826
Pemanasan | Heater - - - -
Pendingin | Cooler - - - -
Uap | Steam - - - -
TOTAL PemakaianTotal Usage
16.480 6.112.615,10 17.982 1.280.826
Tabel Pemakaian Daya Listrik PerusahaanCompany Electrical Power Usage Table
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
88 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
WILAYAHRegion
BBMBBM
ListrikElectrical Power
Kilo Liter Giga Joule KwH Giga Joule
Kalimantan Selatan | South Kalimantan
36.057 1.366.552,9 16.480 59,28
Aceh | Aceh 23.387,34 940.101 6.112.815 21.988,54
TOTALTotal
59.444 2.396.653,9 6.129.295 22.047,82
Penggunaan Total EnergiTotal Energy Usage
Sebagai langkah efisiensi untuk mengurangi pemakaian energi, baik BBM maupun listrik, kami melakukan upaya-upaya penghematan melalui hal berikut, yang akan kami terus lakukan di tahun-tahun mendatang:
1. Meningkatkan efektifitas operasional2. Memperpendek jarak angkut overburden dan
juga coal hauling3. Mengganti penggunaan generator menjadi
listrik PLN4. Sosialisasi penghematan energi terhadap
karyawan5. Perawatan kendaraan dan alat operasional
sesuai prosedur
As an efficiency measure to reduce energy consumption, both fuel and electricity, we make savings efforts through the following, which we will continue to do in the coming years:
1. Improve operational effectiveness2. Shorten the hauling distance of overburden
and coal hauling3. Change the use of generators to PLN electricity
4. Dissemination of energy savings to employees
5. Vehicle maintenance and operational equipment according to procedures
Dengan adanya aktivitas penambangan, Perusahaan memerlukan air untuk mendukung aktivitas produksi. Perseroan juga memanfaatkan air untuk kebutuhan harian rumah tangga di wilayah operasi.
Perseroan memanfaatkan air sumber berupa air tanah dan air permukaan. Dalam pemanfaatannya, Perseroan memberlakukan kebijakan lain yaitu pengawasan dan pemantauan yang ketat terhadap penggunaan air, untuk memastikan sumber air tidak tercemar. Di samping itu, air yang dilepaskan setelah dimanfaatkan harus diperiksa kualitasnya secara berkala oleh pihak independen untuk memastikan kualitasnya sudah sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga tidak berdampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan.
With mining activities, the Company needs water to support production activities. The company also uses water for daily household needs in the operating area.
The Company uses water source in the form of ground water and surface water. In its utilization, the Company applies other policies namely strict supervision and monitoring of water use, to ensure that water sources are not polluted. In addition, the water released after use must be periodically checked for quality by an independent party to ensure that the quality is in accordance with the quality standards set by the government, so that it does not adversely affect health and the environment.
PEMANFAATAN AIR [303-1] [303-2]Utilization of Water [303-1] [303-2]
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
892018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
SUMBER AIRWater Source
VOLUME TERAMBIL (RIBU M3)Volume Collected (Thousand M3)
2018 2017
Kalimantan SelatanSouth
Kalimantan
AcehAceh
Kalimantan SelatanSouth
Kalimantan
AcehAceh
Air Tanah Ground Water
14,89 25,99 14,76 25,70
Air Permukaan (DAS, sungai, danau, dan laut)Surface Water (DAS, river, lake, and sea)
199,75 420,00 197,97 396,00
Air tadah hujanRainfed Water
tidak dimanfaatkan
Not Utilized
tidak dimanfaatkan
Not Utilized
tidak dimanfaatkan
Not Utilized
tidak dimanfaatkan
Not Utilized
Sumber air lainnya (mis: pembelian dari pihak ketiga)Other water source, (Exp: bought from third party)
tidak dilakukan
Are not done
tidak dilakukan
Are not done
tidak dilakukan
Are not done
tidak dilakukan
Are not done
TOTALTotal
214,64 445,99 212,74 421,70
Dalam upaya melakukan konservasi air tanah, salah satunya yang dilakukan Perusahaan adalah melaksanakan revegetasi kawasan dan juga membuat void atau penampungan air buatan dari bekas lubang tambang. Pada 2018, Grup Reswara telah melakukan reklamasi di dalam IUP pada area seluas 696,26 Ha lahan bekas tambang. Jumlah ini terdiri dari 51,28 Ha di Aceh dan 644,98 Ha di Kalimantan Selatan.
Selain melakukan reklamasi dan revegetasi, Kami juga melakukan rehabilitasi DAS di luar kawasan operasional. Kemajuan kegiatan rehabilitasi DAS untuk tahun 2018 ini dilakukan di lokasi rehabilitasi DAS yaitu di Kawasan Konservasi Tahura Sultan Adam Tiwingan dengan total luasan yang telah di tanam seluas 430 Hektar, dari total luasan kewajiban rehabilitasi DAS 2,117.70 Hektar sesuai SK Rehabilitasi DAS yang dimiliki oleh TIA. Rehabilitasi DAS di Kawasan Konservasi Tahura Sultan Adam Tiwingan yang ditanam oleh TIA direncanakan juga menjadi salah satu tujuan wisata di daerah Kalimantan Selatan.
In an effort to conserve groundwater, one of the things that the Company does is to carry out revegetation of the area and also make voids or storage of artificial water from ex-mine pit. In 2018, the Reswara Group has carried out reclamation in the IUP in an area of 696.26 ha of ex-mining land. This number consists of 51.28 hectares in Aceh and 644.98 hectares in South Kalimantan.
In addition to reclamation and revegetation, we also conduct watershed rehabilitation outside the operational area. The progress of watershed rehabilitation activities in 2018 was carried out in watershed rehabilitation locations, namely in the Sultan Adam Tiwingan Tahura Conservation Area with a total area of 430 hectares, from the total area of 2,117.70 hectares of watershed rehabilitation according to the TIA’s Watershed Rehabilitation Decree. Watershed rehabilitation in the Sultan Adam Tiwingan Tahura Conservation Area planted by TIA is also planned to be one of the tourist destinations in the South Kalimantan region.
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
90 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
KRITERIA PENGGUNAANUsage Category
VOLUME TERAMBIL (RIBU M3)Volume Collected (Thousand M3)
2018 2017
Kalimantan Selatan
South Kalimantan
AcehAceh
Kalimantan Selatan
South Kalimantan
AcehAceh
Kebutuhan rumah tangga (Mandi, Cuci, Kakus – MCK)Household necessity (Bath, Washing, Toilet)
14,89 25,99 14,76 25,70
Aktivitas penunjang lainnyaOther supporting activities
199,75 420,00 197,97 396,00
TOTALTotal
214,64 445,99 212,74 421,70
Tabel Penggunaan AirTable of Water Consumption
Dalam meminimalisir dampak terhadap pemanfaatan air, kami melakukan pendekatan berupa efisiensi, daur ulang, dan konservasi air. Beberapa inisiatif konservasi air yang tengah dilakukan adalah sebagai berikut:
- Pemanfaatan air kolam sedimen untuk penyiraman jalan dan sarana produksi
- Pemanfaatan air hujan untuk sumber air baku serta pencucian unit
- Pembuatan sumur resapan dan lubang biopori di perkantoran & kawasan mess karyawan.
- Optimalisasi penggunaan air dari sumber mata air untuk kebutuhan domestik.
- Penggunaan air dengan sistem tertutup (closed loop).
- Pemasangan alat pengukur penggunaan air di seluruh fasilitas Perseroan (Tambang, Pelabuhan, Perkantoran, Mess karyawan, dan Kantin).
- Instalasi Water Treatment Plant untuk proses daur ulang air.
In minimizing the impact on water utilization, we take the approach of efficiency, recycling and water conservation. Some of the water conservation initiatives being carried out are as follows:
- Utilization of sediment pond water for watering roads and production facilities
- Utilization of rain water for raw water sources and unit washing
- Making infiltration wells and biopore holes in offices & employee mess areas.
- Optimizing the use of water from springs for domestic needs.
- Use of water with a closed loop system.
- Installation of water usage measuring devices in all Company facilities (Mine, Port, Offices, Employee Mess, and Canteen).
- Installation of a Water Treatment Plant for the water recycling process.
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
912018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Tabel Pengukuran Kadar Emisi Lokasi TambangTable of Emission Level at Mining Area
WILAYAH OPERASIOperation Area
Total Kadar Emisi Terukur (mg/NM3) Total Measured Emission Levels(mg/NM3)
2018 2017
Nitrogen DioksidaNitrogen Dioxide
(NO2)
Karbon Monoksida Carbon Monoxide
(CO)
Nitrogen DioksidaNitrogen Dioxide
(NO2)
Karbon Monoksida Carbon Monoxide
(CO)Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
7,238 217,143 2121,27 2330,21
AcehAceh
812,43 155,36 68,34 44,28
Baku MutuQuality Standards
1.000 600 1.000 44,28
Emisi yang diukur oleh Reswara dibagi menjadi dua kategori, yakni emisi tidak bergerak yang mayoritas berasal dari penggunaan generator set (genset) sebagai sumber listrik, dan emisi bergerak yang berasal dari sisa pembakaran mesin alat berat, kendaraan pengangkut, serta peralatan bergerak lainnya.
Apabila ditemukan ketidak sesuaian dengan parameter ideal, maka fungsi terkait akan mengoreksinya dengan NCR (Non-conformity report) atau RTP (Rencana Tindakan Perbaikan). NCR digunakan ketika ada hasil temuan pada saat dilakukan proses audit, sedangkan RTP digunakan untuk temuan insidentil dan atau masih dalam tahap dugaan.
Emissions measured by Reswara are divided into two categories, which are immovable emissions, the majority of which come from the use of generator sets as a source of electricity, and movable emissions from combustion from heavy machinery, transport vehicles and other mobile equipment.
If a discrepancy is found with the ideal parameters, the related function will correct it with an NCR (Non-conformity report) or RTP (Corrective Action Plan). NCR is used when there are findings at the time of the audit process, while RTP is used for incidental findings and / or is still in the estimation stage.
EMISI DAN GAS BUANG [305-1] [305-4]Emissions and Exhaust Gases [305-1] [305-4]
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
92 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Tabel Pengukuran Kadar Emisi Lokasi Penunjang (Pengolahan B3, Kantor, Mess, dll)Measurement Table of Emission Levels of Supporting Location (B3 Management, Office, Dormitory, Etc)
WILAYAH OPERASIOperation Area
Total Kadar Emisi Terukur (mg/NM3) Total Measured Emission Levels(mg/NM3)
2018 2017
Nitrogen DioksidaNitrogen Dioxide
(NO2)
Karbon Monoksida Carbon Monoxide
(CO)
Nitrogen DioksidaNitrogen Dioxide
(NO2)
Karbon Monoksida Carbon Monoxide
(CO)Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
4,586 114,289 231,96 825,68
AcehAceh
188,14 127,08 163,58 165,69
Baku MutuQuality Standards
1.000 600 1.000 600
Tabel Pengukuran Kadar Emisi Lokasi PelabuhanLocal Harbor Emission Measurement Table
WILAYAH OPERASIOperation Area
Total Kadar Emisi Terukur (mg/NM3) Total Measured Emission Levels(mg/NM3)
2018 2017
Nitrogen DioksidaNitrogen Dioxide
(NO2)
Karbon Monoksida Carbon Monoxide
(CO)
Nitrogen DioksidaNitrogen Dioxide
(NO2)
Karbon Monoksida Carbon Monoxide
(CO)Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
6,477 205,714 231,96 825,68
AcehAceh
137,08 123,36 163,58 165,69
Baku MutuQuality Standards
1.000 600 208,12 1.000
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
932018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Tabel Pengukuran Intensitas Gas Rumah Kaca Organisasi (ton CO2e) wilayah Operasional AcehTable of Greenhouse Organization Gas/Carbon Gas Intensity, Aceh Site
Tabel Pengukuran Intensitas Gas Rumah Kaca Organisasi (ton CO2e) wilayah Operasional Kalumantan SelatanTable of Greenhouse Organization Gas/Carbon Gas Intensity, South Kalimantan Site
SUMBER EMISIEmission Source
2018(ton Eq. Co2)
2017(ton Eq. Co2)
Emisi langsung yang dihasilkan dari aktivitas Operasi (pemakaian BBM) - Scope 1 Direct Emission from Operation Activity (Oil Consumption) - Scope 1
16.145 36.561,287
Emisi tidak langsung yang dihasilkan dari energi yang dibeli (mayoritas energi listrik) - Scope 2Indirect Emission from produced energy (mainly electricity) - Scope 2
2.290 1.141,216
Emisi lainnya termasuk rantai pasok, transportasi karyawan, dll – Scope 3Other emission including supply chain, employee transportation, etc - Scope 3
1.560 736,519
TOTALTotal
19.995 38.439,021
SUMBER EMISIEmission Source
2018(ton Eq. Co2)
2017(ton Eq. Co2)
Solar (Produksi, transportasi karyawan dll)Solar (Production, employee transportation etc.)
95.236,84 81.813,75
Energy yang dibeli (Listrik)Energy purchased (Electricity)
20,98 22,89
TOTALTotal
95.258 81.837
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
94 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Aktivitas penambangan kami menghasilkan efluen (air buangan) yang memiliki ciri khusus seperti derajat keasaman yang tinggi atau padatan tersuspensi yang cukup signifikan. Oleh karena itu, kami melakukan pengelolaan agar seluruh air yang keluar dari kawasan penambangan tidak bersifat merugikan kesehatan dan lingkungan.
Upaya pencegahan pencemaran dan pengurangan beban lingkungan terhadap air permukaan dilakukan dengan cara membangun sistem pengolah air tertutup. Dengan sistem ini, setiap timbulan air larian dari tambang disalurkan ke kolam-kolam pengendapan untuk diolah. Semua air yang dibuang dari areal penambangan diuji setiap bulan untuk memastikan kualitasnya agar sesuai dengan Baku Mutu Kualitas Air yang berlaku. Baku mutu kualitas air di masing-masing wilayah operasi berbeda, sesuai dengan penetapan dari Pemerintah setempat.
Our mining activities produce effluents (waste water) that have special characteristics such as high acidity or significant suspended solids. Therefore, we manage so that all water that comes out of the mining area is not detrimental to health and the environment.
Efforts to prevent pollution and reduce the environmental burden on surface water are carried out by building a closed water treatment system. With this system, each runoff water from the mine is channeled to settling ponds to be processed. All water discharged from the mining area is tested every month to ensure its quality is in accordance with the applicable Water Quality Standards. Water quality standards in each area of operation are different, according to the stipulation from the local Government.
Pengelolaan Air Limpasan yang Dilepas ke Badan Air Management of Run-off Water Discharged into Body of Water
WILAYAH OPERASIOperation Area
Total Volume Air Limpasan yang Dilepas ke Badan Air (m3/hari)Total Volume of water discharged into body of water (m3/day)
2018 2017
AKTUALActual
TargetTarget
AKTUALActual
TargetTarget
Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
2.723 3.000 2.616,92 3.000
AcehAceh 5.774,35 6.000
Belum dilakukan pengukuran
Not yet measured
belum ditetapkan
PELEPASAN AIR BERDASARKAN KUALITAS DAN TUJUAN [306-1]Release of water based on quality and purpose [306-1]
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
952018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Volume Air Limpasan yang Dilepas ke Badan AirVolume of Run-off water discharged to body of water
Parameter Baku mutu (rata-rata)
Quality Standards Parameter(average)
2018 2017
Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
AcehAceh
Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
AcehAceh
Nilai PerolehanAcquired
Value
Baku Mutu
Quality Standard
Nilai PerolehanAcquired
Value
Baku Mutu
Quality Standard
Nilai PerolehanAcquired
Value
Baku MutuQuality
Standard
Nilai PerolehanAcquired
Value
Baku MutuQuality
Standard
Sifat FisikaPhysical Properties
TSS (mg/L) 7,00 ≤ 200 53,99 ≤ 200 6,00 76,25 ≤ 200
TDS (ppm) Tidak DiukurNot Measured
Tidak DiukurNot Measured
Tidak DiukurNot Measured 76,02
Sifat KimiaChemical Properties
Ph 6,5 6-9 7,3 6-9 6,2 6-9 6,7 6-9
DO Tidak DiukurNot Measured
Tidak DiukurNot Measured
Tidak DiukurNot Measured
Tidak DiukurNot Measured
S04 (sulfat) Tidak DiukurNot Measured
Tidak DiukurNot Measured
Tidak DiukurNot Measured
Tidak DiukurNot Measured
Fe (besi) - mg/L
0,190 ≤ 7 0,770 ≤ 7 0,182 1,941
Mn (mangan) - mg/L
< 0,023 ≤ 4 0,144 ≤ 4 < 0,023 0,055
Cd (kadmium) - mg/L
≤ 0,015 ≤0,05 Tidak DiukurNot Measured ≤0,05 Tidak Diukur
Not MeasuredTidak Diukur
Not Measured
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
96 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Kegiatan operasi penambangan melibatkan bahan baku kimia yang menghasilkan limbah. Yang apabila tidak dikelola dapat berpotensi mencemari lingkungan. Reswara mengedepankan kepatuhan terhadap ketentuan hukum yang berlaku dalam mengelola dan mengolah limbah. Wujud komitmen manajemen tersebut tertuang dalam Kebijakan Sistem Manajemen Terintegrasi yang dijalankan Perseroan.
Mining operations involve chemical raw materials that produce waste. Which if not managed can potentially pollute the environment. Reswara emphasizes compliance with applicable legal provisions in managing and processing waste. This form of management commitment is contained in the Integrated Management System Policy implemented by the Company.
Kategori Limbah Berdasarkan Bentuk (Ton) Waste Category based on Form (Ton)
KATEGORI LIMBAHWaste
Category
JENISType
UPAYA PENGELOLAANHandling
2018 2017
Kalimantan SelatanSouth
Kalimantan
AcehAceh
Kalimantan SelatanSouth
Kalimantan
AcehAceh
CairLiquid
Oli BekasUsed Oil
- Reuse- Diserahkan
kepada pengumpul/ pemanfaat berizin
- Reuse- Donated/given
to licensed used items collector /user.
241,04 140,955 226,891 80,6
PadatSolid
Filter Oli BekasUsed Oil Filter
Diserahkan kepada pengumpul/ pemanfaat berizinDonated/given to licensed used items collector/user.
21,71 16,101 20,65 8,50
Accu/ baterai BekasUsed Battery
Diserahkan kepada pengumpul/ pemanfaat berizinDonated/given to licensed used items collector/user.
7,14 2,61 5,52 3,08
PENGELOLAAN LIMBAH BERBAHAYA [306-2]Hazardous Waste Management [306-2]
Tambang yang BerkelanjutanSustainable Mining
972018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
KATEGORI LIMBAHWaste
Category
JENISType
UPAYA PENGELOLAANHandling
2018 2017
Kalimantan SelatanSouth
Kalimantan
AcehAceh
Kalimantan SelatanSouth
Kalimantan
AcehAceh
PadatSolid
Bahan Terkontaminasi (kertas filter, majun, sarung tangan, dll)Contaminated Material (paper filter, majun, gloves, etc)
Diserahkan kepada pengumpul/ pemanfaat berizinDonated/given to licensed used items collector/user.
17,79 9,49 54,58 6,03
Hose bekas, cartridge/ toner bekas, limbah elektronikUsed hose, used cartridge/toner, electronic waste.
Diserahkan kepada pengumpul/ pemanfaat berizinDonated/given to licensed used items collector/user.
5.464 4,30 5,50 1,93
TOTALTotal
5.751,67 173,44 313,15 100,13
Sepanjang 2018, baik di seluruh wilayah operasional Reswara (TIA, Mifa dan BEL) tidak pernah menerima laporan dan pengaduan dari masyarakat maupun pihak berwenang terkait gangguan keanekaragaman hayati dan habitat di dalam badan air maupun hal-hal yang terkait dengan pengelolaan lingkungan lainnya.
Throughout 2018, all operational areas of Reswara (TIA, Mifa and BEL) have never received reports and complaints from the public or authorities related to disturbances of biodiversity and habitat in water bodies as well as matters related to other environmental management.
KETIDAKPATUHAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN LINGKUNGAN HIDUP [307-1]Non-compliance with environmental laws and regulations [307-1]
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
98 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
K3 SEBAGAI FONDASI KEBERLANJUTAN OPERASIONALOHS as Sustainable Operational Foundation
07
98 PT Reswara Minergi Hartama
Rendahnya kecelakaan kerja dan tingkat ketidakhadiran umumnya dihubungkan dengan tren positif dalam semangat dan produktivitas.
The low rate of work-related accidents and absence is closely related to positive trend of enthusiasm and productivity.
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
992018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018 992018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
100 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalDalam menjalankan operasional tambang, Grup Perseroan senantiasa berusaha mengedepankan standar yang tinggi dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penerapan K3 di area operasional Grup Perseroan diupayakan untuk terus ditingkatkan semaksimal mungkin. Sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan maupun kerugian akibat insiden yang terjadi.
Rendahnya kecelakaan kerja dan tingkat ketidakhadiran umumnya dihubungkan dengan tren positif dalam semangat dan produktivitas. Pengungkapan ini menunjukkan apakah praktik manajemen kesehatan dan keselamatan menghasilkan lebih sedikit insiden kesehatan dan keselamatan kerja.
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangan, Perusahaan menerapkan sistem manajemen pengendalian risiko keselamatan pertambangan yang terdiri atas keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan, dan keselamatan operasi pertambangan. Sistem ini mengacu kepada standar pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan yang diatur oleh Pemerintah melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.26 tahun 2018 tentang Pelaksanaan kaidah Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara dan Keputusan Menteri ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan tersebut, Perseroan membuat kebijakan Sistem Manajemen Terintegrasi yang meliputi manajemen
In carrying out mining operation, we continuously strive to prioritize high standard for Occupational Health and Safety (OHS) aspects. The implementation of K3 in the Company’s operational is encouraged towards maximum enhancement. So, it is expected to avoid possible accidents and loss.
The low rate of work-related accidents and absence is closely related to positive trend of enthusiasm and productivity. This disclosure shows that whether or not Occupational Health and Safety management results in lower rate of Occupational Health and Safety incidents.
In implementing mining activities, the Company applies management system of mining safe risk control, consisting of mining occupational Health and Safety, and mining operation safety. The system refers to the Mining Occupational Health and Safety regulated by Government through Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No.26 Year 2018 on The Implementation of Good Mining Rules and Supervision of Mineral and Coal Mining and Minister of Energy and Mineral Resources Decree No.1827.K / 30 / MEM / 2018 on Guidelines for Implementing Good Mining Practices
As a manifestation of compliance towards the regulation, the Company establishes policy of Integrated Management System that includes quality,
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
1012018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
mutu, kesehatan, keselamatan kerja pertambangan, lingkungan hidup, keamanan dan tanggung jawab sosial secara berkelanjutan dalam seluruh tahapan kegiatan operasional penambangan dan pendukungnya. Penjabaran kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan menyediakan alat pelindung diri secara cuma–cuma dan menjamin semua karyawan diwajibkan menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya karyawan.
2. Perusahaan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan seluruh lokasi kerja sebelum karyawan melaksanakan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab dari karyawan tersebut. Sehingga seluruh karyawan dapat bekerja dengan aman,nyaman dan bebas dari resiko cidera.
3. Perusahaan senantiasa mengimplementasikan Sitem Manajemen keselamatan pertambangan (SMKP) dalam menjalankan kegiatan operasional Pertambangan.
4. Perusahaan melakukan pengelolaan Keselamatan Operasi Pertambangan (KO Pertambangan) terhadap seluruh sarana dan prasarana pendukung kegiatan pertambangan yang meliputi unit utama dan unit pendukungnya.
5. Perusahaan memfasilitasi karyawan untuk melakukan pengecekan kesehatan secara berkala dan karyawan wajib mengikuti program tersebut sehingga karyawan terbebas dari resiko penyakit menular berbahaya seperti: HIV/AIDS, Hepatitis, dll.
6. Perusahaan selalu berupaya mengurangi kerusakan harta benda melalui pelatihan K3LH, mewajibkan seluruh pengawas untuk melaksanakan safety accountability, melakukan inspeksi terhadap unit kendaraan dan peralatan secara berkala, serta menyediakan peralatan tanggap darurat dan membentuk tim tanggap darurat.
health, mining work safety, living environment, safety and sustainable social responsibility in all stages of mining and supporting operational activities. The policy is elaborated as follows:
1. The Company provides complimentary body-protective tools and guarantees that all employees are obliged to wear it in accordance with their respective type of function in the mining operation.
2. The Company conducts supervisory and inspection of the entire working area before the employees conduct their daily tasks and duties. It is believed that all employees can work safely, comfortably and free from injury risk.
3. The Company always implements Mining Safety Management System (SMKP) in its mining activities.
4. The Company conducts the Mining Operation Safety (KO Pertambangan) towards all mining supporting facilities and infrastructures that include both main and supporting units.
5. The Company facilitates their employees to carry out periodic health checking and obliges them to participate in the program so that they shall be free from risk of dangerous infectious diseases, such as: HIV/AIDS, hepatitis, etc.
6. The Company always strives to reduce property damage through HSE training, require all supervisors to carry out safety accountability, carry out inspections of vehicle and equipment units regularly, and provide emergency response equipment and form emergency response teams.
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
102 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
NOPROGRAM KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJAOccupational Health and Safety Program
FREKUENSI PELAKSANAAN
Execution Frequency
KALIMANTAN SELATAN
South Kalimantan
ACEHAceh
1 Induksi dan re-induksi untuk karyawan dan tamuInduction and Re-Induction for Employees and Guests
Kondisional atau sesuai kebutuhanConditional
or when required
√ √
2 Kampanye K3OHS Campaign
√ √
3 OSI (on spot inspection) untuk area kerjaOn the Spot Inspection in the work area
√ √
4 Inspeksi tongkang dan tugboatBarge and Tugboat Inspection
√ √
5 Inspeksi Terpadu dari Kementerian ESDMIntegrated Inspections with Ministry of Energy and Mineral Resources
√ √
6 Commisioning kendaraan atau unit light vehicle dan tongkangVehicle or Light Vehicle and Barge Unit Commissioning
√ -
7 Pemasangan, inspeksi, pemantauan rambu dan label safetyAssembly, inspection, signs and safety label monitoring
√ √
8 Pengembangan Kompetensi Karyawan (tingkat pratama, madya, utama) dan sertifikasi keahlian ( juru ukur, PFSO, ahli kepelabuhanan, dll)Employee Capacity Development (first, middle, and main level) and expertise certification (measurer, PFSO, port expert, etc)
√ √
9 Inspeksi fatigue setiap shift siang dan shift malamFatigue Inspection on every day and night shift
HarianDaily
√ √
10 HSE Meeting untuk level Officer/Supervisor/Pengawas setiap mingguHSE Meeting for Officer/Supervisor/Inspector level every week Mingguan
Weekly
√ √
11 Inspeksi kelengkapan unit dan kelengkapan karyawan (SIMPER dan ID Card)Unit and employee completeness inspection (SIMPER and ID Cards)
2x semingguTwice/week
√
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
1032018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
NOPROGRAM KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJAOccupational Health and Safety Program
FREKUENSI PELAKSANAAN
Execution Frequency
KALIMANTAN SELATAN
South Kalimantan
ACEHAceh
12 Inspeksi kecepatan kendaraan di jalan hauling dan tambangVehicle speed inspection in hauling road and mining area
MingguanWeekly
3x seminggu3 times/week
√
13 Monitoring kesehatan karyawan setiap minggu dan sosialisasi topik kesehatanWeekly employee health monitoring and socialization of health issues
√ √
14 Kampanye dan in-house training K3OHS Campaign and In-house training
√ -
15 Pertemuan Bulanan Safety CommitteeSafety Committee Monthly Meeting
BulananMonthly
√ √
16 Inspeksi tambang, workshop, jalan hauling, office, mess, kantin, area portMining, workshop, hauling road, office, dorm, canteen, and port area inspection
√ √
17 Inspeksi peralatan dan fasilitas tanggap darurat (area Kantor, Mess, Kantin, Fuel Storage, TPS Limbah B3, Jetty)Tools and emergency response facility inspection (office area, dorm, canteen, Fuel Storage, B3 Waste Disposal and jetty area)
√ √
18 Uji bahan makanan dari zat berbahayaHazardous substance testing on food
19 Kampanye dan in-house training K3OHS Campaign and in-house training
4x seminggu4 times/month
2x sebulanTwice/month
20 Monitoring kesehatan karyawan setiap minggu dan sosialisasi topik kesehatanWeekly employee health monitoring and socialization on health issues
1x sebulanOnce/month
21 Commisioning kendaraan atau unit light vehicle dan tongkangVehicle or Light Vehicle and Barge Unit Commissioning Tahunan
Annually
2x setahunTwice/Year
2x setahunTwice/Year
22 Audit InternalInternal Audit
1x setahunOnce/Year
2x setahunTwice/Year
23 Sertifikasi PeralatanTools Certification
1x setahunOnce/Year
1x setahunOnce/Year
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
104 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Perseroan tidak memberlakukan kebijakan pengaturan hubungan kerja melalui Perjanjian Kerja Bersama (PKB) maupun membentuk serikat pekerja. Meski demikian, perhatian terhadap keterwakilan individu terkait aspek keselamatan dan kesehatan kerja senantiasa menjadi prioritas utama. Komitmen ini diwujudkan melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara (SMKP Minerba). Manifestasinya antara lain melalui peningkatan kemampuan internal karyawan dan kontraktor dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan (diklat) Auditor Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara (SMKP Minerba).
Selanjutnya, Perusahaan membentuk dan menugaskan “komite safety” untuk melakukan sosialisasi, pelatihan, pendampingan, hingga evaluasi secara berkesinambungan baik kepada internal fungsi Perusahaan maupun kepada seluruh kontraktor dan mitra bisnis terkait performa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan wilayah operasional. Secara struktur, komite ini ada didalam organisasi melalui Departemen HSE (Health, Safety, and Environment) yang bertugas membantu Kepala Teknik Tambang dalam pengelolaan K3. Secara berkala, anggota ini mengadakan pertemuan dengan seluruh pimpinan kontraktor dan mitra bisnis Perusahaan untuk membahas seputar isu keselamatan dan kesehatan kerja operasional. Penerapan standar K3 juga menjadi bagian dari penilaian performa individu (Key Performance Indicator – KPI) setiap karyawan.
The Company does not enforce labor relations regulation policies through the Collaboration Agreement (PKB) or through the establishment of employee union. Nevertheless, attention to individual representation regarding aspects of occupational Health and Safety has always been a top priority. This commitment is realized through the implementation of the System for Coal and Mineral Mining Operations (SMK Minerba). The manifestations include improving internal capabilities of employees and contractors by implementing education and training (training) for Auditors of Mineral and Coal Mining Safety Management Systems (SMK Minerba).
Furthermore, the Company formed and commissioned a “safety committee” to conduct socialization, training, assistance, and continuous evaluation of both the Company’s internal functions and all contractors and business partners regarding the performance of Occupational Health and Safety (K3) in the operational area. Structurally, this committee is in the organization through the Department of HSE (Health, Safety, and Environment) which is tasked with assisting the Head of Mining Engineering in managing K3. Periodically, this member holds a meeting with all the leaders of the Company’s contractors and business partners to discuss the issues of operational Health and Safety. The implementation of the K3 standard is also part of the individual performance assessment (Key Performance Indicator - KPI) for each employee.
KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) [GRI 403-1]Occupational Health and Safety Committee [GRI 403-1]
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
1052018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
NO SERTIFIKASICertification
WILAYAH OPERASIOperational Area
ACEHAceh
KALIMANTAN SELATAN
South Borneo
1 Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Minerba (SMKP-Minerba)System for Coal and Mineral Mining Operations (SMK Minerba)
√ √
2 Sistem Manajemen TerintegrasiIntegrated Management System
√ √
3 ISO 9001: 2015 √ √
4 ISO 14001: 2015 √ √
5 OHSAS 18001 √ √
STANDARISASI K3K3 Standardization
UNIT SATUANUnits
WILAYAH OPERASIOperational Area
2018 2017
KALIMANTAN SELATAN
South Borneo
ACEHAceh
KALIMANTAN SELATAN
South Borneo
ACEHAceh
1 Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Minerba (SMKP-Minerba)System for Coal and Mineral Mining Operations (SMK Minerba)
ProsentasePercentage
98.03 91,52 94,84 76,68
2 Audit K3 InternalInternal OHS Audit
Temuan (Major/ Minor)Findings (Major/Minor)
10 22 12 32
3 Zero Accident JamHours
4.270.625 3.131.201 3.053.217 2.284.429
4 Sertifikasi ProfesiProfessional Certification
OrangPeople 162 122 65
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
106 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Melalui penerapan K3, kami terus membangun sistem keselamatan yang baik serta tingkat disiplin operasional yang tinggi. Tujuan dari kepatuhan terhadap K3 adalah pencapaian target zero harm/nihil celaka.
Kami mengkategorikan tingkat kecelakaan sebagai berikut:
1. Berpotensi celaka/ Near Miss Kejadian tak terduga/tak terencana
(unplanned event) yang tidak menimbulkan cidera pada manusia atau pun kerusakan pada alat, tetapi berpotensi terhadap dampak yang lebih serius termasuk pencemaran lingkungan.
2. First Aid Kecelakaan yang menyebabkan cidera pada
pekerja dan kemudian dapat bekerja kembali dalam waktu 24 jam terhitung dari waktu terjadinya kecelakaan berdasarkan surat rekomendasi dari dokter. Dalam kasus ini tidak menyebabkan kehilangan waktu kerja pada shift/hari berikutnya.
3. Ringan/ Minor Injury Kecelakaan yang menyebabkan cidera
pada pekerja sehingga tidak mampu bekerja lebih dari 1 (satu) hari dan kurang dari 3 (tiga) minggu. Pada kategori ini juga mencakup kasus Kecelakaan yang menyebabkan cidera pada pekerja dan membutuhkan perawatan luka dari tenaga medis yang professional (perawat/dokter). Kasus ini tidak bisa ditangani hanya sekedar pertolongan pertama pada kecelakaan (First Aid).
4. Berat/ Major Injury Kecelakaan berat (Major Injury) adalah
Kecelakaan yang menyebabkan cidera pada pekerja sesuai spesifikasi pada Lampiran III huruf A nomor 2 Kepmen ESDM No. 1827/K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik.
Through the implementation of OHS, we keep striving to develop proper safety system and high level of operational discipline. The obe
We categorize the level of accidents as follow:
1. Near Miss Unexpected/unplanned events that do not
cause injury or damage, but potentially results in more serious impact, such as pollution.
2. First Aid Accidents that cause injury to employees
and later can work in 24 hours from the time of accidents occurred based on doctor recommendation. In this case, it does not cause any loss of work hours of the following shift/day.
3. Minor Injury Accidents that cause injury rendering inability
to resume duty for more than one day and less than three weeks. This category of accident also includes accidents that cause injury and require medical attention from professional medical personnel (nurse/doctor). This case cannot be handled simply with First Aid.
4. Major Injury Major Injury is an accident which causes injury
to workers according to the specifications in Appendix III letter A number 2 of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 1827 / K / 30 / MEM / 2018 on Guidelines for Implementing Good Mining Practices.
PERFORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) [GRI 403-2]Occupational Health and Safety OHS Performance [GRI 403-2]
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
1072018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
5. Fatal/Fatality Kecelakaan tambang yang mengakibatkan
pekerja tambang mati akibat kecelakaan tersebut.
6. Kerusakan Harta Benda/Property Damage & Fire Case
Adalah kecelakaan yang berakibat kerusakan peralatan atau unit tetapi tidak disertai cidera pada manusia.
Selama tahun 2018, Perusahaan mencatat ada beberapa insiden yang dialami karyawan dan pekerja lain. Total jumlah peristiwa kecelakaan kerja mencapai 116 kasus, namun berhasil mencapai “zero fatality”. Pencatatan dan pelaporan statistik kecelakaan dilakukan secara terintegrasi menurut standar Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.26 tahun 2018 tentang Pelaksanaan kaidah Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara.
5. Fatal/Fatality Mine accidents resulted in mine workers dying
due to the accident.
6. Property Damage & Fire case (damage on tools)
Is accidents that cause damage on tools or units but do not cause any injury.
Throughout 2018, the Company recorded that there were incidents experienced by employees and other workers. Total incidents were 116 cases, but it still obtains “zero fatality”. The incident statistic records and reports are conducted in integrated according to the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No.26 Year 2018 on the Implementation of Good Mining Pracitices and Supervision of Mineral and Coal Mining.
WILAYAH OPERASIOperational Area
UNITUnit
JUMLAHTotal
2018 2017
AcehAceh
KasusCases
60 71
Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
KasusCases
56 61
TOTAL | Total 116 132
Tabel Tingkat dan Jumlah Kecelakaan Kerja Karyawan 2018Table of Level and Number of Employee Accidents 2018
TINGKAT KECELAKAAN KERJALevel of Work Accidents
ACEHMale
KALIMANTAN SELATANSouth Kalimantan
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale
Berpotensi celaka | Near miss 7 0 6 0
Kerusakan properti & Fire Case | Property Damage/Fire case
15 0 0 0
Ringan | First Aid 1 0 1 0
Cedera Ringan | Minor Injury 3 0 0 0
Cedera Berat | Major Injury 0 0 0 0
Mati | Fatality 0 0 0 0
TOTAL | Total 26 19 7 0
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
108 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Tabel Tingkat dan Jumlah Kecelakaan Kerja Seluruh Pekerja (tidak termasuk Karyawan)Table of Level and Number of Work Accidents for All Workers (excluding Employees)
TINGKAT KECELAKAAN KERJALevel of Work Accidents
2018 2017
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale
LAKI-LAKIMale
PEREMPUANFemale
Berpotensi celaka | Near miss 19 0 8 0
Kerusakan properti & Fire Case | Property Damage/Fire case
66 0 41 0
Ringan | First Aid 0 0 0 0
Cedera Ringan | Minor Injury 2 0 0 0
Cedera Berat | Major Injury 1 0 1 0
Mati | Fatality 0 0 0 0
TOTAL | Total 88 0 50 0
Reswara juga mematuhi Kepmenkes no. 1405 tahun 2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri, Permenaker No. 13 Tahun 2011 NAB Faktor Fisika dan Kimia dan, Permenkes No. 70 tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri Tahun 2016.
Peraturan tersebut dijadikan acuan untuk mengetahui seberapa besar atau berat tingkat paparan dari berbagai faktor risiko berbahaya di lingkungan kerja sebagai akibat dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pekerja ditempat kerja, yang dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan / penyakit akibat. Kami melakukan pemantauan langsung ditempat kerja dengan cara :
Reswara also obeys the Decision of Minister of Health No. 1405 of 2002 concerning Requirement of Office and Industrial working environment, Regulation of Minister of Manpower No. 13 of 2011 concerning Physical and Chemical Factor of Nab and Regulation of Minister of Health No. 70 of 2016 concerning Health Standard at Industrial Work Environment.
The aforementioned regulation are points of reference to show us how big and severe the level of exposure is from various harmful risk factors in the working environment caused by operation conducted by workers in the work area that may result in potential accidents/diseases. We carry out direct monitoring in the work area by, among others:
PEMANTAUAN LINGKUNGANDAN KESEHATAN KERJAMonitoring of Work Health and Environment
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan OperasionalOHS as Sustainable Operational Foundation
1092018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
1. Melakukan pengukuran beberapa parameter dari faktor fisik, kimia, biologi.
2. Melakukan pengambilan sampel atau spesimen dari parameter yang dicurigai atau dianggap berbahaya.
3. Melakukan analisa dari uji pemeriksaan laboratorium atau pengukuran dengan menggunakan peralatan khusus sesuai parameter yang akan diuji.
Hasil dari pengukuran atau pemeriksaan yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan Nilai Ambang Batas dari masing – masing parameter. Dalam melakukan analisa, kami bekerja sama dengan Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Pemerintah Provinsi atau Kabupaten.
1. Conducting measurement on several parameters, such as physical, chemical and biological factors.
2. Carrying out sampling or specimen extraction from parameter considered suspicious or hazardous
3. Carrying out analysis from laboratory test or measurement by using specific tools in accordance with tested parameters.
The results of the measurements or examinations obtained are then compared with the Threshold Value of each parameter. In conducting the analysis, we are working with the Occupational Health and Safety Center, the Manpower and Transmigration Office, and the Provincial or District Government.
TINGKAT KECELAKAAN KERJALevel of Work Accidents
TEMUAN KASUS DIATAS NAB
2018 2017
KALIMANTAN SELATAN
South Kalimantan
ACEHAceh
KALIMANTAN SELATAN
South Kalimantan
ACEHAceh
Debu | Dust 0 0 1 0
Kebisingan | Noise 0 0 2 2
Iklim Kerja | Heat Stress 0 0 0 0
Ergonomi | Ergonomy 0 0 2 0
Tingkat Pencahayaan | Lighting 0 0 4 5
Getaran | Vibration 0 0 0 4
Mikrobiologi udara | Airborne Microbiology
0 0 0 0
TOTAL | Total 0 0 9 11
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
110 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
MEMBANGUN FONDASI MASYARAKAT YANG BERKELANJUTANBuilding a Foundation of Sustainable Community
08
110 PT Reswara Minergi Hartama
Reswara senantiasa berkomitmen untuk terus menerus bertindak sesuai etika dan bersinergi dengan masyarakat.
Reswara is always committed to continuously act according to ethics and synergize with the community.
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
1112018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018 1112018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
112 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Komponen kemasyarakatan adalah salah satu elemen penting dalam mendukung kesinambungan dan kelancaran operasi. Hal ini tidak lepas dari dampak yang mungkin timbul akibat aktivitas Perusahaan, baik dampak lingkungan, ekonomi, maupun sosial budaya. Tanpa dukungan dari masyarakat, Reswara akan menghadapi banyak kendala dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, Reswara senantiasa berkomitmen untuk terus menerus bertindak sesuai etika dan bersinergi dengan masyarakat. Berikut adalah landasan kebijakan yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan tanggung jawab sosial Perusahaan:
1. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, (Pasal 108, Pasal 109).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Pasal 106, 107 dan 108).
4. Undang-undang Pemerintah Aceh Nomor 11 Tahun 2006 Bagian Ketiga tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam, (Pasal 158 dan 159).
5. Qanun Provinsi Aceh Nomor 15 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara.
6. ISO 26000
7. Prinsip Tanggung Jawab Sosial UN (UNGC)
Penilaian dampak sosial, termasuk penilaian dampak gender, berdasarkan proses partisipatif; Reswara melakukan upaya pengelolaan hubungan kemasyarakatan dengan cara melakukan pemetaan sosial. Dalam tahap ini, Reswara bekerjasama dengan lembaga profesional independen dengan tujuan agar bisa menggali kondisi riil masyarakat setempat seobjektif mungkin.
Community component is one of the influential elements in supporting continuity and smooth operation. It is inseparable from the emerges that might arise due to the Company’s activities, environmental, economic and socio-cultural impacts. Without any support from the community, Reswara will face many obstacles in achieving its goals. Therefore, Reswara is always committed to continuously act according to ethics and synergize with the community. Following are the basis of policies used as guidelines in carrying out corporate social responsibility:
1. Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Companies.
2. Law No. 4 Year 2009 concerning Mineral and Coal Mining (Article 108, Article 109).
3. Government Regulation No. 23 Year 2010 concerning Implementation of Mineral and Coal Mining Business Activities (Articles 106, 107 and 108).
4. The Government of Aceh Law No. 11 Year 2006 Part Three concerning Management of Natural Resources, (Articles 158 and 159).
5. Qanun of Aceh Province No. 15 Year 2017 concerning Management of Mineral and Coal Mining
6. ISO 26000
7. Principles of UN Social Responsibility (UNGC
Social impact assessment, including gender impact assessment, based on participatory process;Reswara endeavors to manage community relations by conducting social mapping. In this stage, Reswara collaborates with independent professional institutions to explore the real conditions of the local community as objective as possible.
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
1132018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Wilayah cakupan tanggung jawab sosial Perusahaan meliputi sekitar daerah operasional TIA dan MDB hingga kawasan diluar IUP yang ditunjuk sesuai dengan regulasi yang berlaku. Perusahaan melakukan pelibatan masyarakat (local engagement) berdasarkan pemetaaan sosial (social mapping) yang telah dilakukan di tahap awal penambangan. Dengan karakter tambang yang khas, Reswara berupaya untuk mengembangkan masyarakat di semua tahapan aktivitas penambangan.
Berdasarkan studi dasar kebutuhan masyarakat (community needs assessment) di sekitar wilayah operasi yang telah disusun, Perusahaan berupaya untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam merumuskan usulan kegiatan dengan mengutamakan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Prinsip transparansi dan akuntabilitas didasari pertimbangan sinergi program dengan program pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih.
The coverage area of the Company’s social responsibility includes surrounding the operational area of TIA and MDB to the area outside IUP designated in accordance with the applicable regulations. The Company conducts local engagement based on social mapping that has been conducted in the early stages of mining. With the signature character of mine, Reswara strives to develop the community at all stages of mining activities.
Based on a community needs assessment surrounding the operational area that has been arranged, the Company strives to encourage an active community participation in formulating proposed activities by prioritizing the principles of transparency and accountability. These are based on consideration of program that is synergy with regional government programs in order that any overlapping does not occur.
EVALUASI PENDEKATAN MANAJEMEN [GRI 103-3]Evaluation of Management Approach [GRI 103-3]
Upaya penilaian dampak operasi terhadap kondisi lingkungan dan sosial masyarakat lokal dijalankan secara simultan oleh Perusahaan. Efektifitas penanganan dampak operasi terhadap masyarakat lingkar tambang dilakukan secara periodik dengan melibatkan pihak independen untuk mendapatkan hasil pengukuran yang valid dan netral.
Di wilayah operasi Kalimantan Selatan, Perusahaan melakukan pengukuran dengan metode Indeks Kepuasan Masyarakat dan Indeks Pembangunan Manusia. Sedangkan di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, upaya monitoring dan evaluasi program sedang diupayakan dengan melibatkan dinas-dinas terkait dan Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP).
Efforts to assess the operational impact on the environmental and social conditions of local communities are carried out simultaneously by the Company. The effectiveness of handling the operational impact on the community surrounding the mining site is carried out periodically by involving the independent parties to obtain valid and neutral measurement results.
In the South Kalimantan operating area, the Company measures using the methods of Community Satisfaction Index and Human Development Index. Meanwhile, in West Aceh and Nagan Raya Regencies, monitoring and evaluation programs are carried out by involving relevant agencies and the Corporate Social Responsibility Forum (TJSLP).
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
114 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
WILAYAH OPERASIOperational Area
2018 2017
INDEKS KEPUASAN
MASYARAKAT(STANDAR MUTU
5,00)Community
Satisfaction Index(quality standard
5.00)
INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA(STANDAR MUTU
4,00)Human
Development Index(quality standard
4.00)
INDEKS KEPUASAN
MASYARAKAT(STANDAR MUTU
5,00)Community
Satisfaction Index(quality standard
5.00)
INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA(STANDAR MUTU
4,00)Human
Development Index(quality standard
4.00)
Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
3,52 – Kategori Puas (rerata)
3.52 - Satisfied Category (mean)
70,62 (rerata)70.62 (mean)
AcehAceh
Belum dilakukan pengukuran
Not yet measured
Belum dilakukan pengukuran
Not yet measured
Metode pengukuran lain terhadap pengelolaan manfaat terhadap masyarakat lokal secara konsisten dilakukan Perseroan melalui keikutsertaan dalam beberapa ajang penghargaan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah yaitu PROPER, Indonesia SDGs Award (ISDA), dan Indonesia CSR Award (ICA), serta lembaga independen penggiat CSR lainnya. Hasil penilaian tersebut terungkap dalam penghargaan dan sertifikasi yang diperoleh Perusahaan.
Sebelum perusahaan beroperasi, baik di Kalimantan Selatan maupun Aceh, Perusahaan melakukan analisa dampak lingkungan yang dilakukan oleh pihak independen tersertifikasi sesuai dengan regulasi Pemerintah. Hasil penelitian dan analisa dampak kemudian disusun menjadi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Di dalam dokumen juga ditetapkan cara pengelolaan dari berbagai dampak operasi. Dokumen AMDAL kemudian diseminarkan dan disosialisasikan dengan melibatkan masyarakat Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya di sekitar wilayah operasi. Setelah disetujui, kemudian disahkan oleh Pemerintah.
Prior to the company operation, both in South Kalimantan and Aceh, the Company conducted an environmental impact analysis carried out by a certified independent party in accordance with Government’s regulations. The results of the impact research and analysis were compiled into an Environmental Analysis (AMDAL) document. It also stipulated the management of various operational impacts. The AMDAL document was disseminated and socialized by involving the local government community and other stakeholders around the operating area. Upon the approval, it was authorized by the Government.
Other measurement methods for managing benefits towards the local community have been consistently conducted by the Company through participation in several national level awards held by the Government, namely PROPER, Indonesia SDGs Award (ISDA), and Indonesia CSR Award (ICA), as well as other independent insititutions owned by CSR activists. The assessment results are revealed in the awards and certifications obtained by the Company.
PENGELOLAAN DAMPAKBERBASIS MASYARAKAT [GRI 413-1]Community Based Impact Management [GRI 413-1]
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
1152018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Dokumen AMDAL tidak hanya memuat dampak di bidang lingkungan semata. Dokumen ini mengungkapkan berbagai dampak operasi yang mungkin ditimbulkan terhadap masyarakat. Namun di dalam dokumen, pengelolaan lebih fokus pada upaya pengelolaan dampak guna mengurangi dampak yang ditimbulkan, bukan program pengembangan masyarakat.
Selanjutnya, Perseroan melakukan pemetaan sosial atau social mapping guna mengetahui secara spesifik kondisi awal masyarakat dan dampak yang ditimbulkan operasi terhadap masyarakat sekitar. Social mapping yang dilakukan di Kalimantan Selatan pada 2010 dilaksanakan oleh SEAMEO BIOTROP. Dari pemetaan yang dilakukan di Kalimantan Selatan terlihat potensi dampak dan rekomendasi program sosial yang sebaiknya dilakukan.
Di wilayah operasional Aceh, social mapping dilakukan pada 2012 yang juga oleh SEAMEO BIOTROP. Pemetaan kedua dilakukan oleh Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD) pada 2014. Dari semua pemetaan yang dilakukan, secara umum rekomendasi yang sebaiknya dilaksanakan oleh Perusahaan adalah:
1. Pelibatan tenaga kerja lokal dalam mendukung operasional perusahaan. Implementasi dari rekomendasi ini diwujudkan dengan memperkerjakan lebih dari 70% warga lokal sebagai karyawan. Proses rekrutmen juga dilakukan seterbuka mungkin dengan lebih mengutamakan masyarakat terdampak langsung.
2. Peningkatan kapasitas SDM masyarakat.
Pelibatan tenaga kerja lokal kemudian disertai dengan peningkatan kapasitas SDM. Ini bertujuan agar keterlibatan tersebut diimbangi dengan kapasitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berbagai pelatihan yang dilakukan Perusahaan guna peningkatan SDM tidak membedakan asal usul pekerja. Pelatihan hanya berorientasi pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan bidang kerja yang dijalankan.
3. Memperkuat sumber penghidupan masyarakat.
Implementasi dari rekomendasi ini dilaksanakan dengan menjadikan masyarakat sebagai mitra kerja dan memberi pendampingan. Pelibatan masyarakat sebagai
AMDAL document does not only contain impacts on the environment, but also reveals the various operational impacts that might occur in the community. However, in the document, the management focuses more on the efforts of impact management to reduce the caused impacts, not in the form of community development program.
Afterwards, the Company conducted social mapping to specifically discover the community’s initial condition and the operational impact on the surrounding community. The social mapping in South Kalimantan was done in 2010 by BIOTROP SEAMEO. Through the mapping in South Kalimantan, the potential impacts and recommendations of social programs should be carried out.
In the operational area of Aceh, social mapping was held in 2012 also by BIOTROP SEAMEO. The second mapping was carried out by the Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD) in 2014. Of all the mapping, generally the recommendations that should be conducted by the Company include:
1. Involvement of local workers in supporting the company’s operation.
The implementation of this recommendation is realized by employing more than 70% of local residents as employees. The recruitment process is also carried out as openly as possible by prioritizing the directly-affected communities.
2. Increasing community human resource capacity.
The involvement of local workforce is along with an increase in HR capacity. This is intended so that the involvement is balanced with the right capacity according to the company needs. Various trainings conducted by the Company to increase HR capacity do not differenciate the origin of workers. Training is only oriented towards increasing the HR’s capacity and capability according to the Company needs and the field of work.
3. Strengthening community livelihoods. The implementation of this recommendation
is carried out by making the community as partners and providing assistance. The community involvement as work partner
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
116 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
mitra kerja secara langsung memperkuat sumber ekonomi masyarakat. Selain itu, bagi masyarakat yang tidak dapat terlibat langsung dengan operasional diberikan pendampingan dan pelatihan secara kelompok terkait penguatan profesi yang mereka jalankan. Pendampingan ini dilakukan dengan mengikutsertakan Dinas terkait.
4. Menyelesaikan sengketa agraria. Pembebasan lahan dan pengalih fungsian lahan merupakan sebuah kepastian dalam proses penambangan. Oleh karena itu, penguasaan terhadap lahan tidak boleh merugikan masyarakat setempat. Dalam hal ini, Perusahaan melakukan pembebasan lahan secara proper sesuai dengan ketentuan hukum. Perusahaan secara maksimal memberikan yang terbaik kepada masyarakat yang terdampak terhadap pembebasan lahan.
5. Memperketat pengawasan perusahaan lokal. Pelibatan masyarakat lokal sebagai mitra
kerja secara langsung akan memberi dampak terhadap operasional perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan terus melakukan pendampingan kepada seluruh mitra kerja agar profesional dan mematuhi segala regulasi yang ada. Ini juga merupakan upaya Perusahaan agar para mitra kerja menjadi wiraswasta yang handal dan dapat berkiprah secara lebih luas dan berkelanjutan.
6. Mengelola dan memperbaiki lingkungan hidup.
Upaya ini dilakukan dengan mematuhi dokumen AMDAL yang telah disetujui serta mengikuti semua regulasi pertambangan di bidang lingkungan.
directly strengthens the community’s economic resources. In addition, people who cannot be involved directly with the operation are provided with assistance and training in groups related to strengthening their profession. This assistance is carried out by involving the relevant government agencies.
4. Resolving agrarian disputes. Land acquisition and land transfer function are
inevitable processes in mining. Therefore, land control must not harm the local community. In this case, the Company conducts a proper land acquisition in accordance with the legal provisions. The Company provides the best to the people affected by land acquisition.
5. Tightening supervision of local companies. The involvement of local community as work partner directly will have an impact on the company operation. Therefore, the Company continually provides assistance to all work partners to uphold professionalism and compliance with all existing regulations. This becomes the Company’s effort so that its partners become reliable entrepreneurs and can contribute in a broader and more sustainable manner.
6. Managing and improving the environment.
This effort is carried out by complying with the approved AMDAL document and following all mining regulations in the environment.
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
1172018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
7. Mengembangkan komunikasi yang efektif dengan stakeholder.
Perseroan dalam hal ini memiliki bagian kehumasan yang terlibat langsung dengan masyarakat sekitar. Dengan adanya bagian kehumasan, Perusahaan dapat secara langsung berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Selain itu, penguatan komunikasi terhadap pemangku kepentingan lainnya juga dilakukan dengan melaksanakan agenda rutin pertemuan yang telah disusun setiap tahunnya.
Dari sisi gender, khususnya perempuan, tidak ditemukan dampak khusus dari operasional secara langsung. Hal ini juga terkait dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat yang didominasi kiprah laki-laki. Posisi perempuan di masyarakat sekitar tambang sangat tergantung dari apa yang diberikan laki-laki. Peran tersebut jarang sekali yang muncul atas inisiatif pribadi ataupun pilihan masyarakat umum. Perempuan dewasa atau yang sudah menikah yang memiliki jabatan sosial umumnya, untuk menjalankan jabatan atau posisi tersebut harus atas seizin suami atau wali hakimnya.
Meskipun demikian, Perseroan terus berupaya melibatkan perempuan dalam operasional dan juga program pengembangan masyarakat. Hal ini dilakukan dengan:
1. Merekrut perempuan setempat sebagai pekerja
2. Menjadikan perempuan sebagai mitra kerja seperti di bagian dapur dan makanan, kebersihan, dan juga penanaman atau reklamasi
3. Melibatkan perempuan untuk mengaktifkan Posyandu
4. Memberikan pelatihan ketrampilan terhadap perempuan lokal seperti menjahit, menenun, berternak serta berkebun.
7. Developing effective communication with stakeholders.
In this case, the Company has a public relation department that is directly involved with the surrounding community. Through this department, the Company can directly interact with the surrounding community. In addition, strengthening communication with other stakeholders is also carried out by holding regular meeting agenda that has been arranged annually.
In gender espect, especially women, there is no specific impact from operation directly. This is also related to the socio-cultural condition of the local community which are dominated by men. The women position in the community around the mining site is very dependent on male authority. Women roles rarely emerge on personal initiative or the choice of general public. An adult woman or married woman who has a general social position must get the permission from her husband or guardian to carry out that position.
Nevertheless, the Company continually tries to involve women in operation and community development programs. This is carried out by:
1. Recruiting local women as workers
2. Making women as work partners such as in the food and kitchen, hygiene, and planting or reclamation
3. Involving women to activate integrated service post (Posyandu)
4. Providing skills training to local women such as sewing, weaving, animal breeding and gardening.
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
118 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Seluruh dampak operasional secara berkala dilakukan pengukuran sesuai degan standar yang ditetapkan pemerintah. Pemantaun ini juga melibatkan Dinas terkait agar lebih independen dan terbuka dalam pengelolaan dampak yang ditimbulkan. Hasil pemantauan secara berkala dilaporkan Perseroan kepada Inspektur Tambang dan juga Dinas terkait.
All operational impacts are regularly measured according to the standards set by the government. The monitoring also involves the relevant government agencies to be more independent and open in managing the impacts. The results of periodic monitoring are reported by the Company to the Mining Inspector and the relevant government agencies.
PROGRAM PENGEMBANGANMASYARAKAT LOKAL [GRI 413-1]Local community development program [GRI 413-1]
Reswara mengelompokkan masyarakat pemangku kepentingan sesuai dengan intensitas terdampaknya berdasarkan peta wilayah operasi. Secara umum, Perseroan melakukan program-program pengembangan masyarakat melalui 6 (enam) bidang, yaitu:
1. Peningkatan kesehatan dan gizi.2. Pendidikan dan pelatihan. 3. Pembangunan infrastruktur.4. Pelestarian sosial kultur dan kearifan lokal.
5. Pemeliharaan dan pelestarian lingkungan serta keanekaragaman hayati.
6. Pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat.
Keenam bidang ini diasumsikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lingkar tambang, sesuai dengan pengelompokan pemangku kepentingan yang telah dilakukan sebelumnya. Selama Perusahaan beroperasi, program-program ini dijalankan secara paralel oleh bagian CSR/ Comdev Perusahaan dengan melibatkan masyarakat, baik secara individual maupun melalui kelompok tani, kelompok UKM, atau lembaga Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Metode ini diharapkan dapat menjawab tantangan di masa depan tentang proses transformasi masyarakat menjadi mandiri pasca tambang sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). [GRI 102-42, 102-43]
Reswara classifies stakeholder communities according to the intensity of impact according to the operating area map. In general, the Company conducts community development programs through six fields, namely:
1. Improving health and nutrition.2. Education and training.3. Infrastructure development.4. Preservation of social culture and local
wisdom.5. Maintenance and preservation of environment
and biodiversity.6. Empowerment and economic development of
the community.
These fields are expected to be able to meet the needs of the community around the mining site, in accordance with the stakeholders grouping that have been carried out previously. As long as the Company do the operation, these programs are conducted in parallel by the CSR/Community development section of the Company by involving the community, both individually and through farmer groups, SMEs groups, or Village Owned Enterprises (Bumdes). It is expected to be able to respond to the challenges in the future about the process of transforming the community to be independent after mining activities in accordance with the Sustainable Development Goals (SDGs). [GRI 102-42, 102-43]
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
1192018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
RENCANA KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN BERDASARKAN PEMETAAN PEMANGKU KEPENTINGAN [GRI 413-1]Stakeholder engagement plan based on stakeholder mapping [GRI 413-1]
KOMITE KONSULTASI MASYARAKAT LOKAL LUAS DAN PROSES YANG MENYERTAKANKELOMPOK RENTAN [GRI 413-1]Extensive local community consultation committee and processes that include vulnerable groups [GRI 413-1]
Secara periodik, program ini juga dipantau dan dievaluasi. Selain bertujuan untuk mengembangkan program menjadi semakin efektif, inisiatif ini juga berfungsi sebagai ruang komunikasi dua arah antara perusahaan dan masyarakat.
Metode pelibatan beserta daftar seluruh pemangku kepentingan secara lengkap telah disajikan dalam tabel daftar pemangku kepentingan di bagian lain dalam laporan ini. (102-7)
Periodically, this program is also monitored and evaluated. In addition to develop the programs to be more effective, this initiative also functions as a two-way communication medium between the company and the community.
The engagement method and complete list of all stakeholders are presented in the stakeholder list table in another sectios of this report. (102-7)
Hingga 2017, Perusahaan belum memiliki lembaga konsultasi masyarakat yang secara khusus melakukan pengelolaan terhadap isu-isu kelompok rentan. Namun sebagai komitmen atas pelaksanaan tanggung jawab sosial berkelanjutan, kami memulai inisiatif pengelolaan masyarakat rentan di masa yang akan datang.
Up to 2017, the Company have not yet owned a community consultation institution that specifically manages the issues of vulnerable groups. However, as a commitment to the implementation of sustainable social responsibility, we are starting the initiatives to manage vulnerable communities in the future.
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
120 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Komitmen tanggung jawab sosial di Reswara Group diatur melalui kebijakan tanggung jawab sosial yang terpusat di Induk (Reswara). Sedangkan di anak usaha, bagian External Relations & CSR bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pengembangan masyarakat . Bagian ini juga bertugas untuk melakukan koordinasi dengan fungsi lain di dalam Perusahaan dalam pengelolaan dampak aktivitas Perusahaan terhadap masyarakat. Secara berkala, pelaksanaan kegiatan diaudit dan dilaporkan, sehingga setiap dana yang dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan.
Di tataran anak usaha, Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja senantiasa mengawasi jalannya operasional. Bagian ini bertanggungjawab untuk memastikan kondisi aman di setiap area kerja serta pengelolaan lingkungan terlaksana setiap saat. Komite ini secara rutin mengadakan pertemuan dengan para pemangku kepentingan guna membahas dinamika operasi dan dampak yang mungkin timbul.
The commitment of social responsibility at Reswara Group is regulated through a policy of social responsibility centered on the holding company (Reswara). Meanwhile in subsidiaries, the External Relations & CSR section is responsible for implementing community development activities. It also has the duty to coordinate with other functions within the Company in managing the impact of the Company’s activities on the community. Periodically, the implementation of activities is audited and reported, thus any funds spent can be accounted for.
In subsidiaries, the Occupational Health and Safety Committee constantly supervises the operation. This section is responsible for ensuring safe condition in each work area and environmental management are carried out at all times. This committee routinely holds meetings with stakeholders to discuss operational dynamics and possible impacts.
DEWAN KERJA, KOMITE KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA, SERTA BADAN-BADAN PERWAKILAN PEKERJA LAIN UNTUK MENANGANI DAMPAK [GRI 413-1]Work councils, occupational health and safety committees, and other workers’ representative bodies to deal with impacts [GRI 413-1]
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
1212018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Tabel Rekapitulasi Keluhan dan Pengaduan dari Masyarakat Lingkar TambangTable of Recapitulation and Complaints From the Community Around the Mine
KATEGORI PENGADUANComplaint Category
FREKUENSI PENGADUANFrequency of Complaints JUMLAH
TOTALTotal Number
PROSENTASEPercentage
ACEHAceh
KALIMANTAN SELATAN
South Kalimantan
Lingkungan hidupEnvironment
7 0 7
Kesehatan komunitasCommunity health
0 0 0
Kepemilikan LahanLand Ownership
2 3 5
Ketenagakerjaan dan Rantai PasokanEmployment and Supply Chain
12 0 12
Aktivitas Inti PenambanganCore Mining Activities
1 0 1
LainnyaOthers
4 0 4
TOTALTotal
26 3 29 100%
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
122 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
OPERASI YANG SECARA AKTUAL DAN YANG BERPOTENSI MEMILIKI DAMPAK NEGATIF SIGNIFIKAN TERHADAP MASYARAKAT LOKAL [413-2]Actual operations that have potential to contribute to a significant negative impact on local community [413-2]
Lokasi operasi;Reswara memiliki dua wilayah operasi yang berbeda karakter. Lokasi penambangan di Kalimantan Selatan berada di dalam kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI), sedangkan lokasi tambang di Aceh berada pada kawasan perkebunan tanaman sawit yang terletak tidak terlalu jauh dengan pemukiman penduduk.
Location of operation;Reswara has two distinctive operating areas in characteristics. The mining sites in South Kalimantan are within the Industrial Plantation Forest (HTI) area, while the mining site in Aceh is in an oil palm plantation area located adjacent to the residential areas.
Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
PT Tunas Inti AbadiDesa Sebamban Baru,Kecamatan Sungai LobanTanah Bumbu, Kalimantan SelatanSebamban Baru Village, Sungai Loban Tanah Bumbu District, South KalimantanTelp.+62 21 2997 6756Email: [email protected]
AcehAceh
PT Mifa BersaudaraJl. Meulaboh – Tapaktuan KM 8Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meurebo, Kabupaten Aceh Barat,Aceh Peunaga Cut Ujong Village, Meurebo District, West Aceh Regency, AcehTelp.+62 21 2997 6756Email: [email protected]
Secara formal, masyarakat dapat melaporkan dan mengadukan keluhan terkait operasional secara langsung melalui kantor di masing-masing wilayah, yakni:
Formally, the public can report and submit complaints related to operation directly through the offices in each region, namely:
PROSES PENGADUAN KELUHANMASYARAKAT LOKAL SECARA FORMALThe process of formally complains from local communities
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
1232018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Masyarakat lingkar tambang di Kalimantan Selatan sudah sangat familiar terhadap industri tambang. Banyaknya Perusahaan tambang yang beroperasi berdampak positif terhadap sendi kehidupan masyarakatnya. Fasilitas kesehatan dan pendidikan dasar serta jaringan listrik dan teknologi informasi sudah tercukupi berkat kolaborasi Pemerintah setempat dan Perusahaan-perusahaan tambang. Meski tak dapat dipungkiri bahwa sebagian kecil penduduk masih berada di bawah garis kemiskinan dan tidak tersentuh oleh program Perusahaan.
Desa terdekat dari lokasi tambang di Kalimantan Selatan berjarak 10 km. Sebagian besar penduduk desa berprofesi sebagai petani sawit dan pekerja tambang. Secara tatanan sosial, masyarakatnya merupakan perpaduan dari beberapa suku yaitu Jawa, Banjar, dan Bugis. Organisasi kependudukan dari tingkatan desa hingga kabupaten cukup terstruktur dengan baik. Selain dari tambang, potensi sosial ekonomi dapat dikembangkan dari perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata sesuai dengan potensi sumber daya alamnya. Di lokasi tambang Aceh, masyarakatnya masih belum familiar dengan industri tambang. Industri tambang dan kebun baru kembali bergulir pasca tsunami di tahun 2004. Meski
The community around the mining site in South Kalimantan is very familiar with the mining industry. The number of mining companies operating South Kalimantan give a positive impact to the people’s lives. Basic health and education facilities as well as electricity and information technology networks have been fulfilled due to the collaboration of the local Government and mining companies although it is undeniable that a small proportion of the population live below the poverty line and does not get access to the Company’s programs.
The village closest to the mining site in South Kalimantan is 10 km away. Most of the villagers work as oil palm farmers and mine workers. In social aspect, the community consists of several tribes, namely Java, Banjar, and Bugis. Population organizations from village to district levels are quite well structured. Apart from mining, socio-economic potential can be developed from plantations, agriculture, livestock, fisheries and tourism in accordance with their natural resource potential.
At the Aceh mining site, the community is still not familiar with the mining industry. The new mining and garden industries revives after the tsunami in 2004. However, the mining site in Aceh is located
DERAJAT KETERASINGAN EKONOMIATAU FISIK MASYARAKAT LOKALDegree of Economic or Physical Alienation of Local Community
Dua karakter tambang yang berbeda ini memerlukan pengelolaan tersendiri. Tambang di Kalimantan Selatan mensyaratkan beberapa perizinan khusus, dan tambang di Aceh lebih lekat dengan dinamika sosio kultural terutama karena industri tambang masih relatif baru di wilayah ini.
These two different mining site characteristics require special management. The mining sites in South Kalimantan require several special permits, and mining sites in Aceh are more closely related to the socio-cultural dynamics especially since the mining industry is still relatively new in this region.
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
124 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
demikian, lokasi tambang di Aceh terletak tidak jauh dari pusat kota. Sehingga akses terhadap teknologi informasi, kesehatan, dan pendidikan dasar mudah ditemui. Kultur ke-Islaman yang sangat kental memberi warna tersendiri pada pembentukan karakter masyarakat di wilayah ini. Tatanan sosial penduduknya memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan adat istiadat yang dipadukan dengan metode kependudukan nasional.
Desa terdekat dari wilayah tapak proyek berjarak sekitar 3-4 km. Wilayah pemukiman penduduk ini di masa yang akan datang rentan terdampak langsung terhadap aktivitas operasi. Namun hingga saat ini, kami tengah mengupayakan beberapa inisiatif untuk mengatasi tantangan tersebut. Secara sosial ekonomi, potensi yang terdapat di wilayah Aceh adalah perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata.
Oleh karenanya, kami memiliki peta risiko sosial yang dikelola secara internal agar dapat ditindaklanjuti dengan efisien dan efektif. Secara umum, potensi dampak operasi Perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya ditampilkan pada tabel berikut.
adjacent to the city center. Thus, the access to information technology, health, and basic education is easily available. Islamic culture that is very thick gives its own color to the formation of community character in this region. The social order of the population has its own characteristics in accordance with the customs that are integrated with the national population method.
The closest village from the project site is around 3-4 km. This residential area in the future is risky to be directly affected by operational activities. However up to the present, we are working on several initiatives to overcome these challenges. Socio-economically, the potentials in Aceh are plantations, agriculture, livestock, fisheries and tourism.
Therefore, we have a social risk map that is managed internally thus it can be followed up efficiently and effectively. In general, the potential impact of the Company’s operation on the surrounding community is shown in the following table.
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan Buildinga a Foundation of Sustainable Community
1252018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Dampak Negatif AktualActual Negative Impact
PENANGANANHandling
Pembebasan Lahan/ berkurangnya lahan masyarakatLand Acquisition/decrease in community land
Ganti rugi secara layak sesuai peraturan dengan melibatkan aparatur desa dan juga Pemerintah Daerah serta Notaris atau Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)Appropriate compensation according to the regulations involving village officials and also the Regional Government and Notary or Land Deed Making Officer (PPAT)
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk wilayah hutanBorrow-to-Use Forestry Permit for forest area
Sewa pakai dengan Pemerintah Daerah untuk wilayah FasumRent use with the Regional Government for public facilities area
Kerusakan jalan lintas desaDamage to cross-village roads
Perbaikan dan perawatan secara berkalaPeriodic repair and maintenance
Pencemaran udara/debuAir/dust pollution
Penyiraman secara berkalaPeriodic watering
Pemasangan jaring penangkap debuInstallation of dust-catching nets
Penanaman pohonTree planting
Pengaturan kecepatan angkutan angkut/kendaraanRegulation of transportation/vehicle speed
Pengukuran kualitas udaraAir quality measurement
Pencemaran airWater pollution
Pembuatan settling pond atau water management planMaking a settling pond or water management plan
Pengukuran kualitas airWater quality measurement
DAMPAK OPERASI PERUSAHAAN YANG TERIDENTIFIKASI [GRI - 413-2]Impact of Identified Company Operations [GRI - 413-2
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
126 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
OPTIMALISASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAMOptimization of Natural Resources Management
09
126 PT Reswara Minergi Hartama
Batubara adalah sumber energi terpenting untuk pembangkitan listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok.
Coal is one of the important resources for electricity generator and functions as the main fuel.
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
1272018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018 1272018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
128 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Batubara adalah sumber energi terpenting untuk pembangkitan listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen. Harganya yang relatif lebih murah dibandingkan sumber energi lainnya membuat semakin banyak industri di dunia mengalihkan fokus energi mereka ke batubara, termasuk Indonesia.
Mulai era tahun 2000-an, Pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap program energi ambisiusnya. Ini dibuktikan dengan pembangunan berbagai pembangkit listrik, yang sebagian besar menggunakan batubara sebagai sumber energi. Pemerintah beranggapan, Indonesia memiliki cukup banyak cadangan batubara disertai harga investasi yang lebih murah dibandingkan jika menggunakan energi lainnya.
Begitu pentingnya batubara sebagai energi utama bangsa, Pemerintah akhirnya menerbitkan regulasi yang mewajibkan produsen batubara untuk mementingkan suplai ke dalam negeri. Pemerintah saat ini mengharuskan produsen batubara menyuplai minimal 25% dari total produksinya untuk kepentingan domestik. Jika tidak, maka jumlah produksi produsen tersebut akan diturunkan sesuai dengan perbandingan suplai domestiknya.
Coal is one of the important resources for electricity generator and functions as the main fuel for steel and cement production. The price that is relatively less expensive compared to other resources attracts many industries to shift their focus to coal energy, including Indonesia.
As of 2000s, the Indonesian Government was committed to its ambitious program. It is proven with the establishment of electricity generator, that most of it used coal as the main energy resource. The Government believes that Indonesia possesses plenty of coal reserves and less expensive investment compared to other energy resources.
The significance of coal as the nation’s main energy makes the Government eventually issue the regulation that obliges coal producers to prioritize import. The Government recently requires coal producers to supply minimum 25% of total production for domestic purposes. Otherwise, the total production will be decreased in accordance with its comparison of domestic supply.
BATU BARA ENERGI BANGSACoal as Energy of Nation
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
1292018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Kebutuhan batubara dalam negeri ditargetkan akan terus meningkat. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan serapan dalam negeri sebesar 128 juta ton pada 2019. Jumlah tersebut lebih tinggi dari realisasi serapan 2018 yang mencapai 115 juta ton dari target sebesar 121 juta ton.
Dari sisi produksi dalam negeri, pada 2019 Pemerintah menargetkan produksi batubara nasional sebesar 489,12 juta ton. Jumlah ini naik dari target tahun lalu yang sebesar 485 juta ton dan lebih rendah dari realisasi tahun lalu yang mencapai 528 juta ton.
Serapan batubara nasional pada 2019 diproyeksikan akan terserap oleh PLTU sebanyak 95,73 juta ton, metalurgi sebesar 5,4 juta ton, pupuk sebesar 1,49 juta ton, semen sebanyak 16,15 juta ton, tekstil 3 juta ton, kertas 6,2 juta ton dan briket 14.500 ton.
The needs of coals domestically is predicted to keep increasing. The Government, through Ministry of Energy and Mineral Resources, targeted domestic absorption of 128 million ton in 2019. The number is higher than the realization in 2018, reaching 115 million tons of targeted 121 million tons.
On domestic production, in 2019, the Government targets national coal production of 489,12 million tons. The number is higher than last year’s target of 485 million tons and lower than last year’s realization of 528 million tons.
National coal absorption in 2019 is projected to be absorbed by Electric Steam Power Plant (PLTU) of 95,73 million tons, metallurgy of 5,4 million tons, fertilizers of 1,49 million tons, cement of 16,15 million tons, textile 3 million tons, paper of 6,2 million tons and briquettes of 14.500 tons.
Pemerintah, ingin meningkatkan konsumsi domestik batubara secara bertahap seiring meningkatnya kebutuhan energi listrik nasional. Pada 2025, batubara mensuplai sekitar 30% dari pencampuran energi nasional.
The Government is willing to increase consumption of domestic coals gradually, in line with the increased needs of national electricity energy. In 2025, coal industry is predicted to supply around 30% of national energy mix.
PRODUKSI DAN KONSUMSI BATUBARACoal Production and Consumption
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
130 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
2014
2014
2015
2015
2016
2016
2017
2017
2018
2018
76
458461
456461
548
86 91 97115
Pemanfaatan Batubara Domestik Terus Meningkat Domestic Coal Utilization Continues to Increase
PEMANFAATAN BATUBARA DOMESTIKDomestic Coal Utilization(dalam juta ton | in million ton)
PRODUKSI BATUBARA DOMESTIKDomestic Coal Utilization(dalam juta ton | in million ton)
Menjamin pasokan kebutuhan sumber energi primer dan bahan baku di dalam negeri serta pembangunan PLTU Mulut Tambang.Guaranteeing the needs of primary energy resources and domestic raw material and the establishment of PLTU Mulut Tambang.
Produksi batubara diutamakan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan sumber energi primer dalam negeri.Coal production is prioritized to guarantee the needs of domestic primary energy sources.
Realisasi Konsumsi Batubara DMO Pengguna Akhir Tahun 2018Realization of 2018 End User DMO Coal Consumption
NO. PENGGUNA AKHIREnd Users
REALISASI (JUTA TON)Realizations (million tons)
1. PLTU 91.14
2. Metalurgi | Metallurgy 1.75
3. Pupuk | Fertilizers 1.41
4. Semen | Cement 14.86
5. Tekstil | Textile 2.76
6. Kertas | Paper 3.15
7. Briket | Briquettes 0.01
TOTAL | Total 115.09
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
1312018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Karena relatif terjangkau dan tersedia secara luas, batubara tetap nomor satu sebagai bahan bakar dunia untuk menghasilkan listrik, memproduksi baja dan membuat semen.
Ketersediaannya yang melimpah dengan biaya yang relatif lebih rendah, menjadikan batubara sebagai opsi sumber bahan bakar pembangkit listrik yang paling banyak dipilih. Saat ini terdapat tambahan 29 GW (Giga Watts) pembangkit listrik tenaga batubara (Coal-Fired Power Plant/CFPP) yang sedang dibangun di Asia Tenggara, serta sejumlah besar CFPP lainnya yang telah diizinkan dan direncanakan, dimana sebagian besar terkonsentrasi pada dua negara, yaitu Indonesia dan Vietnam.
Akhir Agustus 2017, Indonesia dan Vietnam telah melakukan kerja sama di bidang energi, berupa pemasokan batubara sebagai bahan baku pembangkit listrik di Vietnam selama 5 tahun ke depan, dan dapat diperpanjang.
Indonesia merupakan negara produsen dan konsumen energi terbesar se-Asia Tenggara. Saat ini 40 juta penduduk Indonesia masih belum memiliki akses terhadap listrik, sehingga pemerintah berencana untuk menyelesaikan masalah elektrifikasi di Indonesia sampai dengan tahun 2019 mendatang.
Dalam memenuhi target tersebut, di tahun 2015 pemerintah Indonesia meluncurkan program fast-track yang bertujuan untuk menambah 35 GW kapasitas listrik selama periode 2015-2019. Saat ini batubara digunakan di lebih dari separuh pembangkit listrik dalam negeri, dan diperkirakan akan mendominasi bauran energi di masa mendatang.
Since it is relatively affordable and widely available, coals have become the world’s number one energy resource to generate electricity, and produce steels and cement.
The availability galore of coals with relatively low price makes coals as main energy resource for electricity generator that are mostly chosen. Todays, there are additional 29 GW (Giga Watts) of Coal-Fired Power Plant (CFPP) that is being built in South-East Asia, and most of other CFPP have been permitted and planned, in which most of them are concentrated in two countries, namely Indonesia and Vietnam.
As of the end of August 2017, Indonesia and Vietnam held a cooperative relationship in the field of energy, in the form of coals supply as raw materials for electricity generation in Vietnam for 5 years ahead that can be extended.
Indonesia is the largest energy producer and consumer country in Southeast Asia. Currently, 40 million people in Indonesia still do not have access to electricity, so the Government plans to resolve the issue of electrification in Indonesia until 2019.
In meeting these targets, in 2015 the Indonesian Government launched a fast-track program that aims to add 35 GW of electricity capacity during the 2015-2019 period. Recently, coal is used in more than half of the domestic power plants, and is expected to dominate the energy mix in the future.
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
132 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
CADANGAN BATUBARACoal Reserves
Berdasarkan tingkat produksi saat ini (dan apabila cadangan baru tidak ditemukan), cadangan batubara global diperkirakan habis sekitar 112 tahun ke depan. Cadangan batubara terbesar ditemukan di Amerika Serikat, Rusia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan India.
Indonesia saat ini menempati peringkat ke-9 dengan sekitar 2,2 % dari total cadangan batubara global berdasarkan BP Statistical Review of World Energy. Berdasarkan data terakhir (Maret 2018) dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan batubara Indonesia mencapai 26,2 miliar ton. Jika produksi batubara sebesar 461 juta ton tahun lalu, maka umur cadangan batubara masih 56 tahun apabila diasumsikan tidak ada temuan cadangan baru.
Selain cadangan batubara, masih ada juga sumber daya batubara yang tercatat sebesar 124,6 miliar ton. Untuk itu, Pemerintah terus mendorong upaya eksplorasi dalam rangka meningkatkan cadangan batubara tersebut.
Kalimantan tercatat sebagai wilayah yang menyimpan cadangan batubara terbesar, yaitu 14,9 miliar ton, disusul oleh Sumatera (11,2 miliar), dan Sulawesi (0,12 juta). Di wilayah Kalimantan,
Based on today’s production level (and if new reserves are not found), global coal reserves are expected to run out around 112 years ahead. The biggest coal reserves are found in United States of America, Russia, China, and India.
Indonesia is currently ranked 9th with around 2.2% of total global coal reserves based on the Statistical Review of World Energy BP. Based on the latest data (March 2018) from the Geological Agency of the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM), Indonesian coal reserve reached 26,2 billion tons. If coal production reached 461 million tons last year, then the age of coal reserves is still 56 years if it is assumed that no new reserves are found.
Besides coal reserves, there is also remained coal resources of 124,6 billion tons. Therefore, the Government must encourage exploration efforts in order to increase the coal reserves.
Kalimantan is the region that holds the largest coal reserves, namely 14.9 billion tons, followed by Sumatra (11.2 billion) and Sulawesi (0.12 million). In the Kalimantan region, the largest reserves are
132 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
1332018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
cadangan terbesar berada di wilayah Kalimantan Timur sebesar 7,5 miliar ton, Kalimantan Selatan sebesar 4,2 miliar ton dan Kalimantan Tengah 2,1 miliar ton. Sementara, Sumatera Selatan menjadi daerah yang memiliki cadangan terbesar di wilayah Sumatera dengan cadangan 8,9 miliar ton, disusul Jambi sebesar 1,1 miliar ton.
Mengingat cadangan batubara nasional relatif besar dibandingkan minyak dan gas bumi, batubara diharapkan menjadi andalan sumber energi Indonesia masa mendatang. Saat ini batubara digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan sumber energi thermal di industri. Dimasa mendatang, batubara dapat dimanfaatkan untuk memproduksi batubara cair untuk menggantikan BBM yang ketersediaannya makin terbatas dan harganya terus meningkat.
in the East Kalimantan region of 7.5 billion tons, South Kalimantan of 4.2 billion tons and Central Kalimantan of 2.1 billion tons. Meanwhile, South Sumatra has the largest reserves in Sumatra, with reserves of 8.9 billion tons, followed by Jambi of 1.1 billion tons.
Considering the relatively high national coal reserves compared to oil and gas, coal is expected to become a mainstay of Indonesia’s future energy sources. Presently, coal is used as fuel for electricity generation and thermal energy sources in the industry. In the future, coal can be used to produce liquid coal to replace fuel, whose availability is increasingly limited and the price continues to increase.
1332018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
134 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Batubara merupakan sumber daya alam milik negara yang diamanahkan pengelolaannya kepada perusahaan industri batubara berdasarkan perizinan yang telah ditetapkan Pemerintah. Oleh karena itu, seluruh operasional yang dilakukan perusahaan, termasuk Reswara melalui entitasnya, harus disetujui oleh Pemerintah dan dilaporkan kepada Pemerintah. Pengelolaan batubara tidak boleh dilakukan sesukanya oleh pemegang izin usaha pertambangan.
Menyadari kondisi batubara sebagai energi yang tidak terbarukan, dan sebagai menjaga amanah yang diberikan oleh Pemerintah kepada Perusahaan, Reswara selalu mengikuti segala regulasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam hal pengelolaan pertambangan batubara. Ini dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang diberikan Pemerintah kepada Reswara Group.
Di samping itu, Reswara juga terus mengampanyekan penghematan penggunaan energi dalam setiap kegiatannya. Berbagai hal dilakukan agar internal Reswara dan juga masyarakat sekitar, melakukan penghematan terhadap penggunaan energi, khususnya listrik.
Reswara selaku perusahaan pertambangan menghasilkan produk berupa bahan baku energi, khususnya untuk pembangkit listrik. Produk tersebut 100% merupakan materian tidak terbarukan yang kemudian dipasarkan setelah dilakukan pemecahan/crushing sesuai permintaan pelanggan. Dalam proses penambangan pun, material yang dibutuhkan utamanya adalah bahan bakar minyak untuk alat berat dan angkutannya.
Secara umum, dari proses sampai produk, Perusahaan menggunakan 100% material tidak terbarukan.
Reswara, as a mining company, produces products in the form of energy raw material, particularly for electricity generators. The product is 100% non-renewable material that is later marketed after ‘crushing’ in accordance with customers’ requests. In the mining process, the main material needed is oil fuel for heavy equipment and transportation.
In general, from processing to production phases, the Company utilizes 100% non-renewable materials.
Coal is a state-owned natural resource whose management is mandated to coal industry companies based on permits established by the Government. Therefore, all operations carried out by companies, including Reswara through their entities, must be approved by and reported to the Government. Coal management should not be done as desired by the mining business permit holders.
Recognizing the condition of coal as a non-renewable energy, and as a trustee given by the Government to the Company, Reswara always follows all regulations that have been set by the Government in terms of coal mining management. This is evidenced by various awards given by the Government to Reswara Group.
In addition, Reswara also continues to campaign for saving energy use in every activity. Various things have been done so that Reswara’s internal and surrounding communities can make savings on energy use, especially electricity.
KEBIJAKAN INTERNAL STRATEGIS [GRI 103]Strategic Internal Policy [GRI 103]
BAHAN BAKU UTAMAMain Raw Materials
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
1352018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
DAMPAK EKONOMI [GRI 201-1]Economic Impact [GRI 201-1]
Reswara akan terus memberikan kontribusi maksimal bagi pertumbuhan ekonomi para pemangku kepentingan, meliputi konsumen, pemasok, pemerintah, investor, pekerja, dan masyarakat. Kontribusi tersebut akan terus ditingkatkan melalui berbagai program yang disusun dan disahkan oleh Pemerintah selaku pemberi izin.
Salah satunya adalah Program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat yang akan terus ditingkatkan. Perusahaan juga patuh terhadap berbagai kewajiban ekonomi terhadap negara seperti pembayaran pajak dan penerimaan negara bukan pajak.
Begitu pula pembayaran dividen kepada pemegang saham akan meningkat seiring dengan meningkatnya laba perusahaan. Pemberian imbal jasa kepada Pekerja yang memadai dan hubungan kerja yang baik dengan pemasok dan konsumen. Kesemuanya merupakan indikator yang efektif untuk mengukur dampak ekonomi dari bisnis yang dijalankan Reswara.
Reswara will continue to make maximum contributions to the economic growth of stakeholders, including consumers, suppliers, governments, investors, workers, and society. This contribution will continue to be improved through various programs compiled and approved by the Government as licensor.
One of which is the community empowerment and development program that will continue to be improved. The Company also adheres to various economic obligations towards the state such as payment of taxes and non-tax state revenues.
By the same token, dividend payments to shareholders will increase along with the increase in the Company’s profits, compensation for adequate workers and good working relationships with suppliers and consumers. All of it are effective indicators for measuring the economic impact of Reswara’s business.
Nilai Ekonomi Dihasilkan dan Didistribusikan (USD) [GRI 201-1]Economic Value Generated and Distributed (US$) [GRI 201-1]
URAIANDescription
2018 2017 2016
Nilai Ekonomi yang Dihasilkan | Economic Value Generated
PenjualanSales
321.457.201 285.283.360 171.767.951
Penghasilan lainnyaOther Revenue
3.475.883 1.557.633 1.889.770
Total PendapatanTotal Income
324.933.083 287.369.769 173.657.721
Distribusi Nilai Ekonomi | Economic Value Distribution
Biaya operasiOperating Cost
217.932.940 180.428.564 139.504.902
Gaji karyawan dan tunjanganEmployee Salary and Other Benefits
9.109.506 10.054.640 8.196.363,07
DividenDividend
0 0 0
BungaInterest
18.361.825 15.690.343 13.595.967
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
136 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Kontribusi terhadap Negara (USD)Contribution to the Country (US$)
URAIANDescription
2018 2017 2016
Pembayaran kepada PemerintahExpenditures for the Government
41.318.069 30.330.805 15.936.428
Investasi untuk komunitasInvestment for Community
975.070 260.371 218.120
Total distribusi ekonomiTotal Distributed Economy
287.697.408,40 284.764.724 198.451.780
Nilai Ekonomi yang Ditahan | Detained Economic Value
Sebelum DividenBefore Dividends
84.597.508 46.182.676 4.285.908
Setelah DividenAfter Dividends
84.597.508 46.182.676 4.285.908
URAIANDescription
2018 2017 2016
RoyaltiRoyalty
16.766.913 13.769.069 9.206.347
Pajak PPH 25PPH 25 Tax
11.950.071 4.441.858 3.254.633
Pajak PPH 29PPH 29 Tax
10.001.074 10.118.178 1.729.577
Landrent 1.173.820 1.243.926 1.148.318
Pajak Bumi & BangunanProperty Taxes
1.426.190 757.774 597.553
TOTAL Total
41.318.068 30.330.805 15.936.428
Kontribusi ekonomi Perseroan terhadap penerimaan negara secara langsung dilakukan melalui ketaatan dalam mebayar pajak dan juga Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP. Total Pajak dan royalti yang telah disetor Perseroan mencapai 41.318.068 pada periode 2018.
The Company’s direct contribution to the state revenue is carried out by complying to pay taxed and non-tax state revenues or PNBP. The total Tax and Royalty that have been paid by the Company reached 41.318.068 in the period of 2018.
Kontribusi terbesar perusahaan tidak semata pada aspek finansial semata. Operasional kami di berbagai daerah telah secara langsung memacu putaran roda perekonomian. Banyaknya tenaga kerja yang terserap, baik langsung maupun tidak langsung telah membantu daerah dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan [GRI 203-2].
The Company’s biggest contribution is not only on financial aspects. Our operations located in several regions have directly spurred their economic wheels. The large number of workers absorbed, both directly and indirectly has helped the region to reduce unemployment and poverty [GRI 203-2].
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
1372018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Reswara memiliki wilayah operasional di 3 lokasi atau propinsi yakni Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan, Aceh Barat dan Nagan Raya di Aceh, serta Jakarta yang berfungsi sebagai kantor pusat. Dalam operasionalnya, Reswara selalu mengoptimalkan dan mengutamakan kontraktor dan pemasok lokal untuk mendukung jalannya operasi. Terutama bagi kontraktor dan pemasok yang memang sudah tersedia di lokal. Bahkan sebagian kontraktor dan pemasok dilahirkan, dibina dan diawasi oleh Perusahaan sebagai bentuk upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Lokal bagi Reswara diartikan sebagai sebuah propinsi, sesuai dengan perizinan yang berlaku bahwa izin pertambangan Perusahaan diterbitkan oleh Propinsi. Dalam laporan ini, pengungkapan kontribusi pemasok lokal akan difokuskan pada operasional di lapangan, yakni Kalimantan Selatan dan Aceh. Hal ini dikarenakan kedua daerah tersebut merupakan lokasi operasi yang signifikan bagi kami.
Berikut merupakan komposisi kontribusi kontraktor/pemasok lokal dan non lokal:
Reswara owns operational areas in 3 locations or provinces, such as Tanah Bumbu in South Kalimantan, West Aceh and Nagan Raya in Aceh, as well as Jakarta that functions as head office. In the operational activities, Reswara consistently optimizes and prioritizes local contractors and suppliers to support the operational activities, in particular for contactors and suppliers that are locally available. In fact, several contractors and suppliers are established, fostered and supervised by the Company as a manifestation of surrounding community welfare improvement.
The term ‘local’ for Reswara is defined as a province that is in accordance with prevailing regulation that the Company’s mining permit has been issued by the Provinces. In this report, the disclosure of local supplier contribution will be focused on field operation, such as in South Kalimantan and Aceh. It is because both regions are significant operational regions for us.
The followings are composition of local and non-local contractors/suppliers contribution:
PEMASOK LOKAL [GRI 204-1]Local Suppliers [GRI 204-1]
KONTRAKTOR / PEMASOK
Contractors / Suppliers
KALIMANTAN SELATANSouth Kalimantan
ACEHAceh
JUMLAH PEMASOKTotal Suppliers
TOTAL PENGELUARAN (RP)Total Expenditure
(IDR)
JUMLAH PEMASOKTotal Suppliers
TOTAL PENGELUARAN (RP)Total Expenditure
(IDR)
LokalLocal
154 63.032.285.738 66 51.399.371.204
Non-LokalNon-Local
80 337.154.203.981 106 87.589.484.271
Oleh karena komitmen Reswara dan entitasnya yang lebih mengutamakan kontraktor/pemasok lokal dalam mendukung operasionalnya, maka Perusahaan selalu mengutamakan dampak sosial dalam pemilihannya. Dampak sosial yang positif diyakini dapat mendukung kelancaran operasional organisasi.
Because of Reswara’s commitment and its entities that prioritize local contractors / suppliers in supporting their operations, the Company always prioritizes social impacts in its selection. Positive social impacts are believed to be able to support the smooth operation of the organization.
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
138 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
WILAYAHRegions
2018 2017
JUMLAH PEMASOK
Total Suppliers
DILAKUKAN SELEKSI SOSIALSocial Selection
JUMLAH PEMASOK
Total Suppliers
DILAKUKAN SELEKSI SOSIALSocial Selection
Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
234 100% 138 100%
AcehAceh
66 100% 120 100%
Dampak Sosial Negatif dalam Rantai Pasokan [GRI 414-1] [GRI 414-2]Dalam upaya memperlancar rantai pasokan, maka dukungan dari masyarakat dimana Perusahaan beroperasi merupakan hal yang mutlak diperlukan. Oleh karena itu, setiap pemasok dalam pemilihannya ikut mempertimbangkan kelancaran operasional dan dukungan masyarakat, khususnya pemasok dari non lokal.
Persentase pemasok baru yang diseleksi dengan menggunakan kriteria sosial dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Negative Social Impacts in the Supply Chain [GRI 414-1] [GRI 414-2]In an effort to facilitate the supply chain, the support of the communities in which the Company operates is absolutely necessary. Therefore, each supplier in his election also takes into account the smooth operation and support of the community, especially suppliers from non-local.
The percentage of new suppliers selected using social criteria can be seen from the table below
Dari hasil proses pengadaan dan penetapan pemasok, selama 2018 tidak ditemukan adanya dampak sosial negatif dari proses rantai pasokan. Hal ini dikarenakan dalam proses pengadaan dan penetapan sudah melalui proses seleksi yang menyeluruh, tidak hanya dari sisi teknis dan finansial, namun juga sosial.
Dari hasil proses pengadaan dan penetapan pemasok, selama 2018 tidak ditemukan adanya dampak sosial negatif dari proses rantai pasokan. Hal ini dikarenakan dalam proses pengadaan dan penetapan sudah melalui proses seleksi yang menyeluruh, tidak hanya dari sisi teknis dan finansial, namun juga sosial.
Seluruh industri pertambangan, khususnya batubara pada suatu ketika pasti akan menghentikan operasionalnya di saat cadangan sumber daya alam yang dikelola habis atau tidak ekonomis. Oleh karena itu, perencanaan penutupan tambang merupakan hal yang wajib dilakukan. Ini pun sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk semua pemegang izin tambang.
Keseluruhan wilayah operasi Reswara atau entitasnya memiliki dokumen perencanaan penutupan tambang. Dokumen ini disusun dengan proses independen dan dilakukan oleh ahli.
All mining industry, especially coal industry, at one moment will definitely halt its operational activities, especially when the managed natural resources run out or are not economical. Therefore, plan for mine closure is necessary. It is in accordance with regulation issued by the Government for all mining permit holders.
The entire Reswara’s operating areas or its entities have mine closure planning document. This document is prepared in an independent process and carried out by experts. Then the Government
MENUTUP TAMBANG DENGAN BAIK[GRI-4 MINING & METAL]Proper Mine Closure [GRI-4 Mining & Metal]
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Optimization of Natural Resources Management
1392018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Kemudian Pemerintah akan melakukan evaluasi dan mengesahkannya jika sesuai dengan yang dicita-citakan negara. Dokumen Pasca Tambang wajib ada sebelum proses eksploitasi atau penambangan dilakukan.
Dalam prosesnya, setiap tahun Perusahaan akan mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Pertambangan (RKAB) kepada pemerintah untuk disahkan sebelum dilakukan penambangan setiap tahunnya. Dokumen ini harus mengacu pada Dokumen Pasca Tambang yang telah disusun dan disahkan. Proses pengawasan dan evaluasi berjalan pada tahap ini.
Keseluruhan operasional dan wilayah operasi (100%) Reswara telah memiliki perencanaan pasca tambang yang telah disahkan oleh Dinas Pertambangan Propinsi.
Guna menjamin pelaksanaan proses pasca tambang, Perusahaan telah memberikan garansi melalui jaminan pasca tambang dengan besaran yang telah ditetapkan Pemerintah. Dana ini diletakkan di rekening bersama dan hanya bisa ditarik jika proses pasca tambang telah dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku.
will conduct an evaluation and ratify it if it is in accordance with what the country aspires to. The Post Mining Document must be available before the exploitation or before mining process is carried out.
In the process, every year, the Company will submit a Work Plan and Mining Cost Budget (RKAB) to the Government to be ratified before mining is carried out annually. This document must be documented in the Post Tamabang Document which has been compiled and approved. The monitoring and evaluation process is carried out at this stage.
The overall operational and operating area (100%) of Reswara has post-mining planning that has been approved by the Provincial Mining Service.
In order to guarantee the implementation of the post-mining process, the Company has provided a guarantee through post-mining guarantees with the amount determined by the Government. These funds are placed in a joint account and can only be withdrawn if the post-mining process has been carried out according to applicable regulations.
Dana Jaminan Reklamasi dan Pasca TambangPost-Mine and Reclamation Funds
ENTITASEntities
JAMINAN REKLAMASI (RP)Reclamation Guarantee (IDR)
JAMINAN PASCA TAMBANGPost-mine Guarantee
Tunas Inti Abadi 14,99 miliar | billion 4 miliar | billion
Mifa Bersaudara 1,03 miliar | billion 580,33 juta | million
Bara Energi Lestari 561,3 juta | million 1,79 miliar | billion
Terkait dengan kekaryawanan, Reswara berupaya untuk tetap mengoptimalkan karyawannya meski sudah memasuki era pasca tambang. Sebagian karyawan, sesuai dengan regulasi, akan tetap berada di wilayah operasional guna memastikan proses penutupan tambang selesai dengan baik.
Karyawan lainnya akan dipindahkan ke wilayah operasional yang lain yang merupakan entitas Reswara di lokasi yang berbeda. Dengan demikian, karyawan tetap aman dan nyaman dengan masa depan kerjanya.
Sampai saat ini, belum ada satu pun wilayah kerja Reswara yang telah memasuki fase pasca tambang.
Regarding employment, Reswara strives to keep optimizing its employees despite entering the post-mining era. Some employees, in accordance with regulations, will remain in the operational area to ensure the mine closure process that is properly completed.
Other employees will be transferred to other operating areas which are Reswara entities in different locations. Thus, employees remain safe and comfortable with their future work.
Until now, none of the Reswara work areas have entered the post-mining phase.
Menjaga Keanekaragaman Hayati Take Care of Biodiversity
140 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATITake Care of Biodiversity
10
140 PT Reswara Minergi Hartama
Perusahaan senantiasa menerapkan kaidah penambangan yang baik (good mining practice) untuk memastikan dampak yang ditimbulkan terhadap keanekaragaman hayati dapat diminimalkan.
The Company realizes that mining activities, since land clearing until coal extraction have changed natural hue that influences habitat for living things above it. Therefore, the Company always implements good mining practice to minimize the impact to biodiversity.
Menjaga Keanekaragaman Hayati Take Care of Biodiversity
1412018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018 1412018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Menjaga Keanekaragaman Hayati Take Care of Biodiversity
142 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
POTENSI DAN TANTANGAN KAWASANRegional Potential and Challenges
Perseroan senantiasa berupaya mengurangi dampak negatif dari kegiatan pertambangan yang dilakukannya terhadap lingkungan, sekaligus pada saat bersamaan menciptakan sumbangsih positif melalui penciptaan nilai tambah terhadap lingkungan. Hal ini tidak lepas dari lokasi penambangan Perseroan yang berbeda karakter.
The Company always strives to reduce negative impacts of mining activities that are conducted in the environment, and at the same time create positive contribution trough the creation of added value to the environment. It is strongly correlated with different characteristic of the Company’s mining locations. Our South Kalimantan mining project is situated within
Perusahaan menyadari kegiatan penambangan sejak pembukaan lahan hingga ekstraksi batubara berpotensi mengubah rona alam sehingga mempengaruhi habitat mahluk hidup di atasnya. Untuk itu, Perusahaan senantiasa menerapkan kaidah penambangan yang baik (good mining practice) untuk memastikan dampak yang ditimbulkan terhadap keanekaragaman hayati dapat diminimalkan.
Upaya pelestarian keanekaragaman hayati dipercaya Perseroan dapat bersinergi dengan program pemberdayaan masyarakat dalam rangka menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar tambang. Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan hidup tidak hanya dilakukan di lokasi tapak proyek kegiatan pertambangan tetapi juga dilaksanakan di luar tapak proyek.
Pelaksanaan rehabilitasi lahan dan reklamasi pasca tambang sebagai bentuk kepatuhan terhadap Peraturan Menteri ESDM No.7 Tahun 2014 Tentang Reklamasi dan Pasca Tambang. Perusahaan melakukan reklamasi progresif dengan merehabilitasi lahan pada lokasi yang telah selesai ditambang.
Komitmen pada rehabilitasi lahan dan reklamasi pasca tambang juga diwujudkan melalui alokasi provisi keuangan. Provisi keuangan masuk dalam komponen biaya lingkungan dalam Laporan Keuangan Perusahaan.
Program pelestarian keanekaragaman hayati disusun dan dikelola selaras dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAB) yang diperbarui dan disahkan oleh Pemerintah setiap tahunnya, serta dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) yang telah disusun sebelumnya.
The Company realizes that mining activities, since land clearing until coal extraction have changed natural hue that influences habitat for living things above it. Therefore, the Company always implements good mining practice to minimize the impact to biodiversity.
The Company believes that the efforts to biodiversity can synergize with community empowerment program in order to optimize community economy surrounding the mining area. Accordingly, the living environment management is not only conducted in location of mining activities project sites, but also is conducted outside the location.
The implementation of land rehabilitation and post-mining reclamation as a form of compliance to the Regulation of Minister of Energy and Mineral Resources No. 7 Year 2014 concerning Reclamation and Post-Mining. The Company carries out progressive reclamation by rehabilitating lands in locations that have been mined.
The commitment towards land rehabilitation and post-mining reclamation is also actualized through financial provision allocation. The financial provision is included into environment cost component in the Company’s Financial Report.
The conservation of biodiversity program is arranged and managed aligned with Work and Budget Plans (RKAB) that were updated and approved by Government every year, and Mine Closure Plan (RPT) document that was previously arranged.
Menjaga Keanekaragaman Hayati Take Care of Biodiversity
1432018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
DAMPAK OPERASI PERUSAHAAN YANG TERIDENTIFIKASI [GRI 304-2]Identified Impact from the Company Operations [GRI 304-2]
Lokasi penambangan di Kalimantan Selatan berada di dalam kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI), sedangkan lokasi tambang di Aceh berada pada kawasan perkebunan tanaman sawit yang terletak tidak terlalu jauh dengan pemukiman penduduk.
Kedua wilayah operasi tersebut memiliki potensi keanekaragaman hayati yang luar biasa. Misalkan area operasi Aceh yang dilalui oleh lintasan alami gajah, dan area operasi Kalimantan Selatan yang menjadi rumah sekawanan bekantan dan elang laut. Untuk memitigasi dampak operasi terhadap keanekaragaman hayati, Perseroan telah membuat strategi sebagai berikut:
the Industrial Plant Forest (HTI) area, while our other mining project in Aceh is situated in the middle of palm plantation which is not too far away from the residential areas.
Both Operation Areas have tremendous potential of biodiversity. For example, Aceh Operation Area is in line with elephants’ natural trajectory line/path and Kalimantan Operation Area is home to proboscis primates and sea eagles. To mitigate the operational impacts on biodiversity, the Company has made strategies as follows:
AKTIVITAS PERUSAHAAN
The Company Activities
RISIKO DAN DAMPAKRisks and Impacts
STRATEGI PENANGANANHandling Strategies
Pembukaan lahan Land Clearing
- Perubahan bentuk dan fungsi lahan
- Limpasan air asam tambang- Peningkatan intensitas debu- Berkurangnya sumber air
bersih- Ekosistem perairan laut
terganggu oleh aktivitas pelabuhan
- Potensi cemaran bahan kimia (hydrosol) untuk penyiraman batubara lepas ke badan air
- Alteration on land shape and function
- Mine run-off- Dust intensity upsurge - Loss of Spring - Disturbed marine ecosystem
due to port activity - Potential for chemical
contamination (hydrosol) for coal washing loose into body of water
- Penerapan sistem manajemen terintegrasi K3LH
- Sosialisasi terhadap stakeholder- Pemantauan dan Inspeksi reguler- Program reklamasi dan revegetasi- Pembuatan fasilitas pengolahan
limbah berbahaya (B3)- Pemantauan dan perawatan kolam
pengolahan endapan (settling pond)- Pembangunan fasilitas daur ulang air
(water treatment plant)- Konservasi mangrove- Transplantasi terumbu karang- Implementation of K3LH integrated
management system - Socialization to stakeholders- Monitoring and inspection on regular
basis - Reclamation and revegetation program- Construction of hazardous waste
management facility - Monitoring and maintenance of settling
ponds- Water treatment plant- Mangroves conservation - Coral Reef Transplantation
Pemindahan tanah penutup Overburden Removal
Penambangan batubaraCoal Getting
Peremukan batubara Coal Crushing
Pengangkutan BatubaraCoal Hauling
Pengapalan BatubaraCoal Shipping
Menjaga Keanekaragaman Hayati Take Care of Biodiversity
144 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Jika ditinjau dari dampak langsung dan tidak langsung, maka pengelompokannya seperti tabel di bawah ini:
If viewed from the direct and indirect impacts, the groupings are like the table below:
DAMPAK LANGSUNGDirect Impact
DAMPAK LANGSUNGIndirect Impact
- Operasional tambang, menyebabkan berkurang atau mengecilnya habitat
- Polusi udara dan suara yang muncul akibat operasional
- Mining Operation causes reduced or declined habitat
- Air and noise pollution arising due to the operation
- Masuknya manusia secara aktif ke dalam kawasan hutan
- Terjadi konversi habitat atau perubahan pola lintasan hewan
- Berkurangnya makanan alami dikarenakan berkurangnya kawasan hutan secara sementara
- Jalan angkut dapat menimbulkan pergeseran habitat
- Human actively entering into the forest- Habitat Conversion or change in the animal
trajectory line/path- Reduced natural food decreases temporary
forest area - Transport roads can cause habitat shift/
alteration
Dampak negatif dan positif terhadap keanekaragaman hayati dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Negative and positive impacts to the biodiversity can be seen in the table below:
JENIS DAMPAKTypes of Impact
SPESIES TERPENGARUHAffected Species
JANGKAUAN DAMPAK
Scope of Impact
DURASI DAMPAKDuration of Impact
Reversibilitas/ IrreversibilitasReversibility/Irreversibility
PositifPositive
UlinUlin
Seluas area tambang di Kalimantan SelatanAn area of mining in South Kalimantan
Sampai pasca tambang Until post-mining
Dalam reklamasi dan pasca tambang, Ulin termasuk tanaman yang harus dibudidaya dan dikembangkan sehingga populasinya akan semakin banyak akibat aktivitas perusahaanIn reclamation and post mining, Ulin is included into plants that must be cultivated and developed so the population will grow number due to the Company’s activities
Menjaga Keanekaragaman Hayati Take Care of Biodiversity
1452018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
JENIS DAMPAKTypes of Impact
SPESIES TERPENGARUHAffected Species
JANGKAUAN DAMPAK
Scope of Impact
DURASI DAMPAKDuration of Impact
Reversibilitas/ IrreversibilitasReversibility/Irreversibility
PositifPositive
GaharuAloe Wood
Seluas area tambang di Kalimantan SelatanAn area of mining in South Kalimantan
Sampai pasca tambang Until post-mining
Dalam reklamasi dan pasca tambang, Gaharu termasuk tanaman yang harus dibudidaya dan dikembangkan sehingga populasinya akan semakin banyak akibat aktivitas perusahaanIn reclamation and post mining, Aloe Wood is included into plants that must be cultivated and developed so the population will grow due to the Company’s activities
Pasak BumiPasak Bumi
Seluas area tambang di Kalimantan SelatanAn area of mining in South Kalimantan
Sampai pasca tambang Until post-mining
Dalam reklamasi dan pasca tambang, Pasak Bumi termasuk tanaman yang harus dibudidaya dan dikembangkan sehingga populasinya akan semakin banyak akibat aktivitas perusahaanIn reclamation and post mining, Pasak Bumi is included into plants that must be cultivated and developed so the population will grow due to the Company’s activities
NegatifNegative
BekantanProboscis Primates
Kawasan pelabuhan TIATIA port area
Selama pelabuhan beroperasiDuring port operation
Perusahaan telah dan terus mengembangkan kawasan bakau yang dapat dijadikan habitat bagi BekantanThe Company has continued and does continue to develop mangrove areas that can potentially be used as habitat for Proboscis Primates
GajahElephants
Lintasan jalan angkut batubaraCoal Haul Road
Selama perusahaan beroperasiDuring port operation
Jalur lintas gajah terganggu karena adanya aktivitas operasi perusahaan. Perusahaan bekerjasama dengan BKSDA melakukan upaya konservasi Gajah di AcehThe elephant crossing path is disrupted due to the Company’s operating activities. The company cooperates with BKSDA to carry out Elephant conservation efforts in Aceh
Menjaga Keanekaragaman Hayati Take Care of Biodiversity
146 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Eusideroxylon zwageri / Ulin
Ulin
Aquilaria malaccensis/
GaharuAloe Wood
Eurycoma apiculata/
Pasak BumiPasak Bumi
Nasalis larvatus/ BekantanProboscis Primate
Elephas maximus
sumatrensis/ Gajah
SumateraSumatran Elephant
Lanthanotus borneensis /
BiawakMonitor Lizard
Eretmochelys imbricata/
Penyu sisikHawksbill
Turtle
Manis javanica/
TrenggilingPangoline
Helarctos malayanus/
Beruang MaduHoney Bear
NOTEVALUATED
DATADEFICIENT
LEASTCONCERN
NEAR THREATENED <VULNERABLE> ENDANGERED CRITICALLY
ENDANGEREDEXTINCT INTHE WILD EXTINCT
NE DE LC NT DE EN CE EW EX
SPESIES DILINDUNGI PADA KAWASAN PEMBUKAAN LAHAN TAHUN 2018MENURUT IUCN [GRI 304-4] Protected Species in 2018 in Land Clearing Area According to IUCN [GRI 304-4]
Menjaga Keanekaragaman Hayati Take Care of Biodiversity
1472018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Proses reklamasi pasca tambang meliputi tahapan penutupan tambang, penimbunan lahan pasca tambang dan pelapisan tanah pucuk. Berikutnya, dilakukan pengendalian erosi, pembangunan drainase, pembangunan jalan revegetasi, penanaman pohon perintis dan endemik, perawatan dan pemeliharaan tanaman, pemantauan keberhasilan dan pemanfaatan. Masing-masing tahapan diikuti dengan program/kegiatan pendukung.
Komponen utama kegiatan reklamasi adalah adanya sarana pendukung rumah bibit (nursery) yang baik. Tanpa tersedianya pengelolaan nursery, maka kegiatan reklamasi tidak berjalan dengan baik dan lancar. Perseroan dalam menjalankan kegiatan reklamasi membangun nursery di sekitar perkantoran dan lahan reklamasi. Kegiatan yang paling banyak dilakukan di nursery adalah perbanyakan tanaman yang berasal dari biji seperti jenis bibit durian, nangka, cempedak, petai, ketapi, mahoni, sengon, trembesi, kapuk, turi, lamtoro dan kedaung, dan bibit dari stek seperti jabon, gamal, sungkai, bambu dan rumput vetiver.
Selain itu, ada juga beberapa jenis tanaman endemik lokal yang tidak bisa di produksi di nursery karena biji maupun indukan tanamannya tidak tersedia di sekitar lokasi tambang dibeli dari luar, seperti jenis gaharu, meranti dan ulin. Kegiatan di nursery lainnya yaitu pemeliharaan dan perawatan tanaman seperti penyiraman, pemupukan, pembersihan gulma, penggantian polybag yang rusak, seleksi bibit siap tanam, serta pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Post-mining reclamation process comprises of mining closure stages, post-mining landfill and topsoil coating. Next erosion control, construction of drainage, revegetation path construction, pioneering and endemic tree planting, care and maintenance of plants, and monitoring of success and utilization. Each stage is followed with supporting programs/activities.
The main component of reclamation is proper nursery activities. Without it, the reclamation activities will be ineffective and inefficient. In the reclamation activities, the Company establishes nursery around office and reclamation area. The most activity that is conducted in nursery is plant propagation from seeds such as durian, jackfruit, cempedak, petai, ketapi, mahogany, sengon, trembesi, kapok, turi, lamtoro and kedaung, and seedlings from cuttings such as jabon, gamal, sungkai, bamboo and vetiver grass.
In addition, there are also several types of local endemic plants that cannot be produced at the nursery because the seeds and broodstock are not available around the mine site and should be purchased from outside, such as the type of gaharu, meranti and ulin. Activities at other nurseries are maintenance of plants such as watering, fertilizing, cleaning weeds, replacing damaged polybags, selecting seedlings ready for planting, and controlling plant pests and diseases.
PEMANTAUAN DAN PENGEMBANGAN BERKELANJUTAN Sustainable Supervisory and Development
Menjaga Keanekaragaman Hayati Take Care of Biodiversity
148 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
AREA OPERASIOperation Area
KAPASITAS NURSERY PER TAHUN
Nursery Capacityper Year
JENIS TUMBUHANPlant Types
AcehAceh
20.000 bibit20.000 seeds
Sengon Laut, Sengon Buto, Trembesi, Gamelina, Karet, Ketapang, Jambu Mede, Durian, Petai, Pucuk Merah, Kelengkeng, Duku, Pinang, Mangga, Jambu, Alpukat, Jeruk, Rambutan, Sawo, Kedondong, Nangka, Saga, Laban/ManehSengon Laut, Sengon Buto, Trambesi, Gmelina, Rubber plant, Ketapang, Jambu Mede, Durian, Petai, Pucuk Merah, Kelengkeng, Duku, Pinang, Manggo, Guava, Avocado, Orange, Rambutan, Sapodilla, Kedondong, Jackfruit, Saga, Laban/Maneh
Kalimantan SelatanSouth Kalimantan
70.000 bibit70.000 seeds
Sengon, trembesi, gamal, gamelina, mahoni, merati, ulin, gaharu, sungkai, durian, nangka, cempedak, petai, jengkol, jambu mede.Sengon, trambesi, gamal, gamelina, mahoni, merati, ulin, gaharu, sungkai, durian, jackfruit, cempedak, petai, jengkol, jambu mente
STATUS LAHANLand Status
UNIT PENGUKURANMeasurement Unit
ACEHAceh
KALIMANTAN SELATAN
South Kalimantan
Luasan area terdampak sebelum reklamasiArea affected by prior to reclamation
Ha 311.57 1.847
Luasan Area reklamasi di dalam IUPReclamation area within the concession area
Ha 33.12 621,336
Luasan Area reklamasi di luar IUPReclamation area within the concession area
Ha 0 1.638,16
Area reklamasi yang telah dinyatakan berhasil dan dikembalikan ke PemerintahSuccessful reclamation area and has been officially handed over to the Government
Ha 0 128,8
Reklamasi yang dilakukan Perseroan juga menyentuh area di luar tapak proyek. Hal ini semata merupakan upaya terintegrasi Perseroan untuk mengupayakan pengembalian fungsi lahan seperti sedia kala seoptimal mungkin. Perseroan senantiasa berupaya agar terjadi percepatan pemulihan daya dukung ekosistem, hingga potensi sumber daya alam dapat dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan dan mewujudkan tercapainya cita-cita tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals –SDGs).
Reclamation conducted by the Company also reaches the outermost area of project site. It is the Company’s integration efforts to restore area’s functions as optimal as it was. The Company continuously strives to accelerate recovery of ecosystem carrying capacity, so the potential of natural resources can be harnessed by all stakeholders and the Company can achieve its sustainable development goals - SDGs.
Menjaga Keanekaragaman Hayati Take Care of Biodiversity
1492018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
PROGRAMPrigram
UNIT SATUANUnit
ACEHAceh
KALIMANTAN SELATAN
South Kalimantan
Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS)Watershed Rehabilitation
HektarAcre
N/A 2.177
Transplantasi Terumbu KarangCoral Reef Transplantation
M2
Square Meter
Dalam salah satu poin perencanaan tutup tambang, Perseroan mengupayakan agar seluruh ekosistem kembali pulih. Hal ini juga terkait dengan flora fauna endemik yang terdapat di wilayah operasi Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan menjalankan serangkaian inisiatif terintegrasi dari hulu ke hilir.
Rehabilitasi Daerah aliran sungai (DAS) dilakukan Perseroan untuk merehabilitasi kawasan hulu. Rehab DAS dilakukan Perseroan dengan menanam, merawat, dan menduplikasi berbagai jenis pohon di kawasan hulu (bukit, hutan, pegunungan, dsb), lahan kritis, dan pesisir sungai. Jenis pohon yang ditanam bervariasi dari jenis cepat tumbuh (fast growing), teduhan (canopy), penghasil buah, hingga tanaman khas pesisir seperti bakau.
Rehabilitasi DAS ini juga dilakukan di wilayah pesisir dan muara sungai (kawasan mangrove). Kawasan mangrove merupakan kawasan unik yang berfungsi sebagai katalis antara ekosistem darat dan laut. Ia berfungsi sekaligus sebagai filter sedimen yang berasal dari hulu sungai agar tidak terbawa sampai ke tengah laut, dan penyedia sumber mineral dan bahan makanan yang dibutuhkan oleh terumbu karang.
Di laut, Perseroan melakukan upaya transplantasi terumbu karang. Hal ini dilakukan paralel dengan progam rehabilitasi DAS agar terjadi sinergi dalam memperkuat daya dukung lingkungan. Terumbu karang bermanfaat sebagai penghalang gelombang yang dapat menyebabkan abrasi dan erosi di darat, sekaligus sebagai rumah bagi ikan–ikan yang bermanfaat sebagai sumber nutrisi di rantai makanan.
Pemantauan terhadap program konservasi keanekaragaman hayati dilakukan secara periodik. Mekanisme pemantauan dilakukan secara mandiri oleh Perseroan dan kemitraan dengan tenaga ahli serta lembaga yang kompeten. Kemitraan ini akan terus berlangsung hingga selesai proses penambangan, dan status wilayah dinyatakan telah berhasil dikembalikan seperti semula oleh Pemerintah.
In one of the mine closure planning points, the Company seeks to restore the entire ecosystem. This is also related to the endemic flora fauna found in the Company’s Operation Area. Therefore, the Company runs a series of integrated initiatives from upstream to downstream.
Watershed Rehabilitation (DAS) is carried out in order to rehabilitate the upstream area. DAS Rehabilitation is carried out by planting, maintaining, and duplicating certain types of trees in the upstream area (hills, forests, mountains, etc), critical land, and river coasts. The types of plants vary from fast growing species, canopy species, fruit producers, to coastal plants such as mangroves.
DAS Rehabilitation is also carried out in coastal area and river mouths (mangroves area). The mangrove area is a unique area that functions as catalyst between land and water ecosystem. It also functions as sediment filters coming from the upstream so that it is not carried on to the ocean, and as sources of mineral and food needed by coral reefs.
At sea, the Company carries out transplantation of coral reefs. It is carried out parallelly with DAS Rehabilitation program so that it results in synergy in strengthening the supporting elements of the environment. Coral reefs functions include as a wave barrier that can cause abrasion and erosion on land, and also as home to fish that is useful as nutrition source in food chain.
Monitoring on biodiversity conservation program is carried out periodically. The monitoring mechanism is carried out independently by the Company and partners, experts, and competent institutions. This partnership will continue until the mining process is complete, and area status has been successfully restored to its original state.
Indeks Isi GRI GRI Content Index
150 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
INDEKS ISI GRIGRI Content Index
11
150 PT Reswara Minergi Hartama
Indeks Isi GRI GRI Content Index
1512018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018 1512018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
Indeks Isi GRI GRI Content Index
152 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
STANDAR GRIGRI Standard
PENGUNGKAPANDisclosures
HALAMANPage Number
KESESUAIAN SDGSSDGs Compliance
GRI 101 Landasan 2016GRI 101 Foundation 2016
GRI 102 Pengungkapan Umum 2016GRI 102 General Disclosures 2016
Profil Organisasi / Organizational profile
102-1Nama OrganisasiName of The Organization
3, 45
102-2Kegiatan, merek, produk, dan jasaActivities, brands, products, and services
44, 45
102-3Lokasi kantor pusatLocation of headquarters
45
102-4Lokasi operasiLocation of operations
46
102-5Kepemilikan dan bentuk hukumOwnership and legal form
3, 45
102-6Pasar yang dilayaniMarkets served
44, 60-61
102-7Skala organisasiScale of the organization
45, 119
102-8
Informasi mengenai karyawan dan pekerja lainInformation on employees and other workers
80-81
102-9Rantai pasokanSupply chain
54-55
102-10
Perubahan signifikan pada organisasi dan rantai pasokannyaSignificant changes to the organization and its supply chain
52
102-11Pendekatan atau prinsip pencegahanPrecautionary Principle or approach
67
102-12Inisiatif eksternalExternal initiatives
70
102-13Keanggotaan asosiasiMembership of associations
29, 70
Strategi / Strategy
102-14
Pernyataan dari pembuat keputusan seniorStatement from senior decision-maker
29
Etika dan Integritas / Reporting Practice
102-45
Entitas yang termasuk dalam laporan keuangandikonsolidasiEntities included in the consolidated financial statements
57
102-46
Menetapkan isi laporan dan Batasan topikDefining report content and topic Boundaries
32
Indeks Isi GRI GRI Content Index
1532018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
STANDAR GRIGRI Standard
PENGUNGKAPANDisclosures
HALAMANPage Number
KESESUAIAN SDGSSDGs Compliance
GRI 102 Pengungkapan Umum 2016GRI 102 General Disclosures 2016
102-47Daftar topik materialList of material topics
38
102-48Pernyataan Ulang PelaporanRestatements of information
31
102-49Perubahan SignifikanChanges in reporting
31
102-50Periode pelaporanReporting period
3, 31
102-51Tanggal laporan terbaruDate of most recent report
3, 31
102-52Siklus pelaporanReporting cycle
3, 31
102-53
Titik kontak untuk pertanyaan mengenai laporanContact point for questions regarding the report
35
102-54
Klaim bahwa pelaporan sesuai dengan Standar GRIClaims of reporting in accordance with the GRI Standards
3, 55
102-55Indeks isi GRIGRI content index
29, 153
102-56Assurance oleh pihak eksternalExternal assurance
41
Insan Reswara / Our Peoople
GRI 103 Pendekatan Manajemen 2016GRI 103 Management Approach 2016
103-1
Penjelasan topik material dan penjelasannyaExplanation of the material topic and its Boundary
84
103-2
Pendekatan Manajemen dan komponennyaThe management approach and its components
84
103-3Evaluasi pendekatan ManajemenEvaluation of the management approach
84, 113
GRI 401 Kepegawaian 2016GRI 401 Employment 2016
401-1
Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawanNew employee hires and employee turnover
81
GRI 404 Pelatihan dan Pendidikan 2016GRI 404 Training and Education 2016
404-1
Rata-rata jam pelatihan per tahun per karyawanAverage hours of training per year per employee
74
404-3
Persentase karyawan yang menerima tinjauan rutin terhadap kinerja dan pengembangan karierPercentage of employees receiving regular performance and career development reviews
76
Indeks Isi GRI GRI Content Index
154 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
STANDAR GRIGRI Standard
PENGUNGKAPANDisclosures
HALAMANPage Number
KESESUAIAN SDGSSDGs Compliance
Tambang yang Berkelanjutan / Sustainable Mining
GRI 103 Pendekatan Manajemen 2016GRI 103 Management Approach 2016
103-1
Penjelasan topik material dan penjelasannyaExplanation of the material topic and its Boundary
84
103-2
Pendekatan Manajemen dan komponennyaThe management approach and its components
84
103-3Evaluasi pendekatan ManajemenEvaluation of the management approach
84, 113
GRI 302 Energi 2016GRI 302 Energy 2016v
302-1Konsumsi energi dalam organisasiEnergy consumption within the organization
86
GRI 303 Air 2016GRI 303 Water 2016
303-1 Pengambilan air berdasarkan sumberWater withdrawal by source
88
GRI 305 Emisi 2016GRI 305 Emissions 2016
305-1Emisi GRK (Cakupan 1) langsungDirect (Scope 1) GHG emissions
91
305-4Intensitas emisi GRKGHG emissions intensity
91
GRI 306 Air Limbah (Efluen) dan Limbah 2016GRI 306 Effluents and Waste 2016
306-1
Pelepasan air berdasarkan kualitas dan tujuanWater discharge by quality and destination
94
306-2Limbah Berdasarkan Jenis dan Metode PembuanganWaste by type and disposal method
96
GRI 307 Kepatuhan Lingkungan 2016GRI 307 Environmental Compliance 2016
307-1
Ketidakpatuhan terhadap undang-undang danperaturan lingkungan hidupNon-compliance with environmental laws and regulations
97
K3 sebagai Fondasi Keberlanjutan Operasional / OHS as the Foundation for Sustainable Operation
GRI 103 Pendekatan Manajemen 2016GRI 103 Management Approach 2016
103-1
Penjelasan topik material dan penjelasannyaExplanation of the material topic and its Boundary
84
103-2
Pendekatan Manajemen dan komponennyaThe management approach and its components
84
103-3Evaluasi pendekatan ManajemenEvaluation of the management approach
84, 113
Indeks Isi GRI GRI Content Index
1552018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
STANDAR GRIGRI Standard
PENGUNGKAPANDisclosures
HALAMANPage Number
KESESUAIAN SDGSSDGs Compliance
GRI 403 Kepatuhan Lingkungan 2016GRI 403 Occupational Health and Safety 2016
403-1
Perwakilan pekerja dalam komite resmi gabungan manajemen-pekerja untuk kesehatan dan keselamatanWorkers representation in formal joint management–worker health and safety committees
104
403-2
Jenis kecelakaan kerja dan tingkat kecelakaankerja, penyakit akibat pekerjaan, hari kerjayang hilang, dan ketidakhadiran, serta jumlahkematian terkait pekerjaanTypes of injury and rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and number of work-related fatalities
106
Membangun Fondasi Masyarakat yang Berkelanjutan / Optimization of Natural Resource
GRI 103 Pendekatan Manajemen 2016GRI 103 Management Approach 216
103-1
Penjelasan topik material dan penjelasannyaExplanation of the material topic and its Boundary
84
103-2
Pendekatan Manajemen dan komponennyaThe management approach and its components
84
103-3Evaluasi pendekatan ManajemenEvaluation of the management approach
84, 113
GRI 413 Masyarakat Lokal 2016GRI 413 Local Communities 2016
413-1
Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan program pengembanganOperations with local community engagement, impact assessments, and development program
114-120
413-2
Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki dampak negatif signifikan terhadap masyarakat lokalOperations with significant actual and potential negative impacts on local communities
122-125
Indeks Isi GRI GRI Content Index
156 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
STANDAR GRIGRI Standard
PENGUNGKAPANDisclosures
HALAMANPage Number
KESESUAIAN SDGSSDGs Compliance
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam / Optimization of Natural Resource
GRI 103 Pendekatan Manajemen 2016GRI 103 Management Approach 2016
103-1
Penjelasan topik material dan penjelasannyaExplanation of the material topic and its Boundary
84
103-2
Pendekatan Manajemen dan komponennyaThe management approach and its components
84
103-3Evaluasi pendekatan ManajemenEvaluation of the management approach
113
GRI 201 Kinerja Ekonomi 2016GRI 201 Economic Performance 2016
201-1
Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikanDirect economic value generated and distributed
135
GRI 202 Keberadaan Pasar 2016GRI 202 Market Presence 2016
202-1
Rasio standar upah karyawan entry-level berdasarkan jenis kelamin terhadap upah minimum regionalRatios of standard entry level wage by gender compared to local minimum wage
78
GRI 203 Dampak Ekonomi tidak Langsung 2016GRI 203 Indirect Economic Impacts 2016
203-2 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikanSignificant indirect economic impacts
136
GRI 204 Praktik Pengadaan 2016GRI 204 Procurement Practices 2016
204-1
Proporsi pengeluaran untuk pemasok lokalProportion of spending on local suppliers
137
GRI 414 Penilaian Sosial Pemasok 2016GRI 414 Supplier Social Assessment 2016
414-1
Seleksi pemasok baru dengan menggunakan kriteria sosialNew suppliers that were screened using social criteria
138
414-2
Dampak sosial negatif dalam rantai pasokan dan tindakan yang telah diambil Negative social impacts in the supply chain and actions taken
138
GRI-4 Mining & Metal
MM10Menutup Tambang Closure Planning
138
Indeks Isi GRI GRI Content Index
1572018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
STANDAR GRIGRI Standard
PENGUNGKAPANDisclosures
HALAMANPage Number
KESESUAIAN SDGSSDGs Compliance
Menjaga Keanekaragaman Hayati / Optimization of Natural Resource
GRI 103 Pendekatan Manajemen 2016GRI 103 Management Approach 2016
103-1
Penjelasan topik material dan penjelasannyaExplanation of the material topic and its Boundary
84
103-2
Pendekatan Manajemen dan komponennyaThe management approach and its components
84
103-3Evaluasi pendekatan ManajemenEvaluation of the management approach
113
GRI 304 Keanekaragaman Hayati 2016GRI 304 Biodiversity 2016
304-2
Dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa pada keanekaragaman hayatiSignificant impacts of activities, products, and services on biodiversity
143
304-4
Spesies Daftar Merah IUCN dan spesies daftar konservasi nasional dengan habitat dalam wilayah yang terkena efek operasiIUCN Red List species and national conservation list species with habitats in areas affected by operations
146
Indeks Isi GRI GRI Content Index
158 PT Reswara Minergi HartamaPT Reswara Minergi Hartama
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk membaca Laporan Keberlanjutan 2018 ini.Guna meningkatkan Laporan Keberlanjutan pada tahun-tahun mendatang kami berharap kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi Lembar Umpan Balik yang telah disiapkan, dan mengirimkannya kembali kepada kami.
1. Laporan Keberlanjutan ini telah memberikan informasi mengenai berbagai hal yang telah dilaksanakan Reswara dalam pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan.
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju
2. Materi dalam Laporan Keberlanjutan ini termasuk data dan informasi yang disajikan mudah dimengerti dan dipahami?
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju
3. Materi dalam Laporan Keberlanjutan ini, termasuk data dan informasi yang disajikan sudah cukup lengkap?
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju
4. Materi dalam Laporan Keberlanjutan ini, termasuk data dan informasi yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya?
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju
5. Bagaimana dengan tampilan Laporan Keberlanjutan ini, baik dari isi, desain dan tata letak, serta foto-foto?
Sudah Baik Tidak Tahu Kurang Baik
6. Informasi apa saja yang dirasakan bermanfaat dari Laporan Keberlanjutan ini?
............................................................................................................................................................................................
7. Informasi apa saja yang dirasakan kurang bermanfaat dari Laporan Keberlanjutan ini?
............................................................................................................................................................................................
8. Informasi apa saja yang dirasakan kurang dan harus dilengkapi dalam Laporan Keberlanjutan mendatang?
............................................................................................................................................................................................
Profil AndaNama Lengkap : .....................................................................................................................
Institusi/Perusahaan : ......................................................................................................................
Email : .....................................................................................................................
Identifikasi golongan pemangku kepentingan(pilih salah satu):• Pemerintah • LSM • Industri• Akademik • Media • Masyarakat• Lain-lain, mohon sebutkan
………………………………………………………………………………………………
Mohon formulir ini dikirimkan kembali kepada:
PT Reswara Minergi HartamaGedung TMT 1, Lantai 9Jl. Cilandak KKO No. 1Jakarta 12560, IndonesiaP. +622129976756E-mail : [email protected]
www.reswara.co.id
LEMBAR UMPAN BALIKFeedback Sheet
Indeks Isi GRI GRI Content Index
1592018 Sustainability Report | Laporan Keberlanjutan 2018
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANThis Page is Intentionally Left Blank
PT RESWARA MINERGI HARTAMA
Gedung TMT 1, Lantai 9Jl. Cilandak KKO No. 1 Jakarta 12560 Indonesia P.+622129976756
www.reswara.co.id