unit kegiatan mahasiswa (ukm) paduan suara …

14
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume III, Nomor 1:77-90 Februari 2018 77 UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) PADUAN SUARA MAHASISWA (PSM) SUARA AKADEM UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH oleh: Muhammad Alfath 1* , Ahmad Syai 1 , Ramdiana 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Suara Akadem Universitas Syiah Kuala Banda Aceh”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses kegiatan latihan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) paduan suara akademia Unsyiah Banda Aceh, dan kendala apa saja yang dihadapi pada saat proses latihan paduan suara Akademia Unsyiah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kegiatan latihan paduan suara Akademia Unsyiah, serta mendeskripsikan kendala yang dihadapi pada saat proses latihan paduan suara Akademia Unsyiah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Pelatih dan Anggota paduan suara akademia Unsyiah, objek penelitian ini yaitu Sentra UKM Paduan Suara Mahasiswa Suara Akademia Unsyiah Banda Aceh. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses latihan paduan suara akademia Unsyiah Banda Aceh meliputi pemilihan latihan, pengenalan lagu Aneuk Nanggroe dan pembagian nada suara lagu Aneuk Nanggroe. Kendala-kendala yang dialami ketika proses latihan paduan suara akademia universitas syiah kuala Banda Aceh terdapat beberapa kesulitan yang wajar seperti peserta anggota tidak fokus pada saat latihan, pelatih tidak bisa mengajar dengan maksimal, kehadiran tidak tepat waktu dan kurangnya pemahaman anggota terhadap lagu Aneuk Nanggroe yang telah diberikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proses latihan paduan suara akademia Unsyiah Banda Aceh pada dasarnya sama dengan latihan pada UKM paduan suara mahasiswa lainnya. Sebelum pelatih melakukan latihan, pelatih mempersiapkan hal-hal penting dalam proses latihan paduan suara, yang meliputi perencanaa latihan, mempersiapkan lagu, partitur dan mempersiapkan tempat latihan. Kata Kunci: Proses latihan, Unit Kegiatan Mahasiswa, paduan suara PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung selama manusia hidup yang ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan, keterampilan dan nilai serta sikap pada diri manusia, hal ini sesuai dengan pernyataan Sadiman (1984:2) "Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku

Upload: others

Post on 12-Mar-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

77

UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) PADUAN SUARA MAHASISWA

(PSM) SUARA AKADEM UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH

oleh: Muhammad Alfath1*, Ahmad Syai1, Ramdiana1

1Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara

Mahasiswa (PSM) Suara Akadem Universitas Syiah Kuala Banda Aceh”. Adapun

yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses kegiatan

latihan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) paduan suara akademia Unsyiah Banda

Aceh, dan kendala apa saja yang dihadapi pada saat proses latihan paduan suara

Akademia Unsyiah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kegiatan

latihan paduan suara Akademia Unsyiah, serta mendeskripsikan kendala yang

dihadapi pada saat proses latihan paduan suara Akademia Unsyiah. Pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis

penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Pelatih dan Anggota paduan suara

akademia Unsyiah, objek penelitian ini yaitu Sentra UKM Paduan Suara

Mahasiswa Suara Akademia Unsyiah Banda Aceh. Sedangkan teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil

penelitian menunjukan bahwa proses latihan paduan suara akademia Unsyiah

Banda Aceh meliputi pemilihan latihan, pengenalan lagu Aneuk Nanggroe dan

pembagian nada suara lagu Aneuk Nanggroe. Kendala-kendala yang dialami ketika

proses latihan paduan suara akademia universitas syiah kuala Banda Aceh terdapat

beberapa kesulitan yang wajar seperti peserta anggota tidak fokus pada saat latihan,

pelatih tidak bisa mengajar dengan maksimal, kehadiran tidak tepat waktu dan

kurangnya pemahaman anggota terhadap lagu Aneuk Nanggroe yang telah

diberikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proses latihan paduan

suara akademia Unsyiah Banda Aceh pada dasarnya sama dengan latihan pada

UKM paduan suara mahasiswa lainnya. Sebelum pelatih melakukan latihan, pelatih

mempersiapkan hal-hal penting dalam proses latihan paduan suara, yang meliputi

perencanaa latihan, mempersiapkan lagu, partitur dan mempersiapkan tempat

latihan.

Kata Kunci: Proses latihan, Unit Kegiatan Mahasiswa, paduan suara

PENDAHULUAN

Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung selama manusia hidup

yang ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan, keterampilan dan nilai serta

sikap pada diri manusia, hal ini sesuai dengan pernyataan Sadiman (1984:2)

"Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan

berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. Salah satu

pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

78

dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang

bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang

menyangkut nilai dan sikap (afektif)".

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan yang kompleks, yang tidak

sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai

produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengelaman hidup.

Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar

dari seseorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa

dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang di harapkan.

Tindakan yang amat dibutuhkan dalam pembelajaran adalah merupakan interaksi

dua arah dari pelatih dan anggota paduan suara, dimana antara keduanya terjadi

komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Menurut Sagala (2005:217), metode latihan atau drill adalah metode

pembelajaran dengan cara mengulang-ulang, metode ini pada umumnya digunakan

untuk memperoleh suatu ketangkasan dan keterampilan dari apa yang telah

dipelajari. Jadi metode latihan atau drill merupakan penanaman kebiasaan-

kebiasaan tertentu guna memperoleh keterampilan, ketangkasan, kesempatan serta

ketepatan. Pada metode latihan satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-

ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu

keterampilan agar menjadi permanen (Sudjana, 1991:6). Dari uraian kedua

pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan menujukkan bahwa metode latihan

(drill) dipaduan suara perlu diikuti para anggota paduan suara dalam kegiatan

proses latihan, untuk memperoleh suatu proses latihan yang menyempurnakan

suatu keterampilan para anggota paduan suara agar supaya memperoleh suatu

ketangkasan di paduan suara akademia unsyiah agar menjadi permanen.

Musik merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang dapat di pelajari dan

digali secara otodidak maupun di dalam pendidikan. Menurut Sylado (1988:1) seni

musik adalah wujud hidup dari kumpulan ilusi dan alunan suara. Lebih jelas beliau

mengatakan bahwa alunan musik dengan nada yang berjiwa akan mampu

menggerakkan hati penikmatnya. Karena keindahan pada saat kita mendengar,

musik menjadi hiburan yang dapat membawa perasaan kita kedalam susana

tertentu. Musik juga dapat juga menjadi sebuah identitas suatu daerah tertentu, serta

di sebahagian karya musik tertentu seperti karya musik Mozzart telah digunakan

dalam dunia kesehatan untuk mengobati pasien yang menderita penyakit jiwa. Seni

musik sangat penting untuk dipelajari sehingga pada jenjang SD, SMP, dan SMA

pelajaran seni budaya yang di dalamnya terdapat materi musik. Dengan adanya

pelajaran seni budaya khususnya seni musik setidaknya dapat mengurangi beban

yang ada pada siswa dan siswi tersebut.

Paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster yang

umumnya sekaligus adalah pelatih paduan suara tersebut. Umumnya paduan suara

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

79

terdiri atas empat bagian suara (misalnya sopran, alto, tenor, dan bas), walaupun

dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat dalam paduan

suara. Selain empat suara, jumlah jenis suara yang paling lazim dalam paduan suara

adalah tiga, lima, enam, dan delapan. Bila menyanyi dengan satu suara, paduan

suara tersebut diistilahkan menyanyi secara unisono. Paduan suara dapat bernyanyi

dengan atau tanpa iringan alat musik. Bernyanyi tanpa iringan alat musik biasanya

disebut acappella. Bila bernyanyi dengan iringan, alat musik pengiring paduan

suara dapat terdiri atas alat musik apa saja, satu, beberapa, atau bahkan suatu

orkestra penuh.

UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) atau yang sering dikenal oleh mahasiswa

sebagai suatu kegiatan kampus merupakan suatu komunitas dimana mahasiswa-

mahasiswi dapat menyalurkan hobi, ide-ide, aspirasi, dan tenaga mereka yang

nantinya dapat berubah menjadi hal yang positif dan bermanfaat. UKM yang

sebagai suatu organisasi kemahasiswaan dikatakan sebagai tempat dimana

mahasiswa-mahasiswi dapat melatih kemampuan mereka dalam hal softskill. Hal

ini dikuatkan oleh Kepmendikbud RI. No. 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum

Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi bahwa organisasi kemahasiswaan

intra-perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke

arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawaan serta integritas

kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Adanya UKM dalam suatu

kampus adalah hal yang penting mengingat banyaknya manfaat yang dapat

diperoleh bagi mahasiswa. Pada masa orientasi mahasiswa baru biasanya

mahasiswa diperkenalkan dengan sederet UKM yang ada di dalam kampus. Namun

tidak menjadi jaminan bahwa mahasiswa tersebut dapat memilih suatu UKM yang

sesuai minat dan bakatnya.

Paduan suara akademia Universitas Syiah Kuala Banda Aceh merupakan

salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada di Universitas Syiah Kuala

Banda Aceh yang merekrut mahasiswa bidang vokal dalam bentuk paduan suara

maupun dalam bentuk instrument musik. Paduan suara ini sering tampil dalam

acara wisuda Universitas Syiah Kuala setiap 3 bulan sekali dan sering tampil dalam

acara organisasi masyarakat, acara resmi yang seperti partai-partai politik.

Berdasarkan hasil observasi, pada proses kegiatan latihan paduan suara

meliputi beberapa tahapan yang dilakukan oleh pelatih paduan suara akademia

Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Di saat melatih anggotanya seorang pelatih

harus memahami bagaimana mengajar materi paduan suara, untuk memudahkan

anggota paduan suara akademia memahami apa yang disampaikan oleh pelatihnya

dan sesuai yang diharapkan oleh anggotanya tersebut, sehingga membuat proses

kegiatan latihan dapat menyenangkan, tidak membosankan dan mencapai hasil

yang baik disaat latihan paduan suara. Waktu latihanlah dan proses pelatih

mengajarkan sebuah lagu wajib yang lain maupun lagu popular kepada anggota

paduan suara akademia menjadi sebuah lagu yang lebih menarik.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

80

Ukm Paduan suara akademia universitas syiah kuala banda aceh merupakan

ukm yang berada seputaran kampus unsyiah memiliki keinginan mahasiswa yang

besar tersebut termotivasi dengan adanya berbagai prestasi yang diraih dalam

bidang paduan suara/vokal serta keinginan mahasiswa untuk mengembangkan

kreativitasnya dalam bidang seni musik, khususnya paduanya suara

Berdasarkan uraian di atas sangat menarik untuk dilakukan penelitian

dengan berjudul “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Akademia

Universitas Syiah Kuala Banda Aceh”

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

karena sesuai dengan masalah yang akan diteliti, yaitu menyangkut dengan

dinamika perkembangan paduan suara mahasiswa (PSM) suara akademia

universitas syiah kuala.

Selanjutnya penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Menurut

Noor (2010:34): “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusahan

mendeskripsikan suata gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.

Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah di Gelanggang Mahasiswa

Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Alasan peneliti memilih lokasi di

Gelanggang Mahasiswa Universitas Syiah Kuala tersebut karena berdasarkan

observasi paduan suara akademia latihan mereka di Gelanggang Universitas Syiah

Kuala Banda Aceh. Data dan informasi yang dikumpulkan selama penelitian digali

dari beberapa sumber, yaitu: Pelatih paduan suara (T. Awaluddin), Pemusik paduan

suara (Dara Ardilla), Para anggota paduan suara

Subjek penelitian ini adalah pelatih, pemusik dan anggota paduan suara.

Objek penelitian ini adalah PSM suara akademia Unsyiah.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi, wawancara,

dan dokumentasi untuk mengetahui tentang perkembangan PSM suara akademia

unsyiah dan proses produksi pertunjukkan yang berlangsung.

Teknik analisis data yang dilakukan mencakup tiga kegiatan yaitu:

a. Data reduction (reduksi data)

b. Data display (penyajian data)

c. Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Proses Kegiatan Latihan UKM Paduan Suara Akademia Universitas Syiah

Kuala

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 12 April 2017 pukul 03:00 WIB,

UKM Paduan Suara Akademia Unsyiah ini berdiri sejak 10 Mei 2010 silam, yang

terletak di Skretariat: Gelanggang mahasiswa Prof. Madjid Ibrahim Jln. Syech

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

81

Abdurrauf No 1 Gelanggang Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,

diketahui anggota paduan suara berjumlah ±50 orang dan setiap tahun paduan suara

ini membuka pendaftaran baru untuk mahasiswa yang ingin bergabung dalam group

vokal paduan suara, yang diseleksi untuk mencari mahasiswa yang berbakat di

bidang vokal dan pendaftaran tersebut hanya merekrut ±50 mahasiswa yang sudah

mengikuti seleksi terlebih dahulu.

Pelatih atau instruktur paduan suara ada berjumlah dua orang, yaitu

Syawaludin dan Dara Aldila (pemusik/piano). Jumlah anggota yang diajarkan ada

20 orang dari ±50 orang yang terdaftar itu tergantung para anggota yang ada

diwaktu untuk latihan, karena jumlah anggota saat latihan bisa berubah-berubah

menjadi banyak atau sedikit.

Paduan suara akademia ada pembagian suara yang telah dipilih di saat

mahasiswa mendaftar masuk UKM tersebut, ada empat bagian suara yaitu:

1. Suara sopran : 27 Orang

2. Suara tenor : 6 Orang

3. Suara alto : 22 Orang

4. Suara bass : 4 Orang

Dalam kelompok paduan suara akademia menggunakan iringan musik yaitu

iringan keyboard yang dimainkan oleh Dara dan musik instrument. Berdasarkan

latar belakang dan kondisi yang ada pada UKM Paduan Suara Akademia Unsyiah,

maka Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti di UKM Paduan Suara Akademia

Unsyiah yang terletak di Jln. Syech Abdurrauf No 1 Gelanggang Mahasiswa Banda

Aceh. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan

dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan proses latihan

paduan suara, kemudian melakukan wawancara dengan pelatih sesuai dengan

panduan wawancara. Untuk melengkapi data hasil observasi dan wawancara

peneliti juga melakukan pengambilan foto dan video selama penelitian

berlangsung.

Latihan di mulai dari pelatih memberikan bahan lagu untuk paduan suara di

UKM paduan suara akademia yaitu lagu Aneuk Nanggroe. Latihan paduan suara

pada dasarnya hampir sama dengan pembelajaran musik vokal, bedanya hanya

dengan proses saat latihannya saja mereka lakukan, langsung mempraktikkan

sebuah lagu yang sudah ada. tidak mendalami lagi dengan teori-teori musik. Pelatih

memberikan proses latihannya dengan cara mendengar, meniru dan latihan

berulang-ulang. Kalau dilihat dari sebuah pembelajaran, prosesnya sama dengan

yang ada dalam metode pembelajaran yaitu metode imitasi dan metode latihan

(drill) Penggunaan metode imitasi pada paduan suara, yaitu menirukan apa yang

telah dicontohkan merupakan salah satu metode yang mempermudah dalam

pembelajaran khususnya vokal. Dari pembelajaran menirukan, diperlukan suatu

pengulangan materi dengan cara menerapkan hasil imitasi secara berulang ulang

yang dinamakan dengan metode drill.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

82

Dalam latihan paduan suara dengan mendengarkan dan menirukan, pelatih paduan

suara akademia menggunakan empat tahapan dalam latihannya yaitu sebagai

berikut:

1. Pemanasan

Pemanasan dalam bernyanyi sangat diperlukan karena dengan pemanasan

sebelum bernyanyi akan membuat pita suara lebih siap dalam menerima nada-

nada dalam sebuah lagu. Selain pemanasaan sebelum bernyanyi pelatih juga

menganjurkan kepada anggotanya untuk menjaga pola makan seorang vokalis

harus menjaga pola makan, menjaga pola makan menghindari makanan dan

minuman panas atau dingin yang didominasi rasa pedas, mengandung unsur

jahe, asam, dan berlemak dua jam sebelum pementasan.

Pemanasan sebelum melakukan latihan paduan suara dilakukan selama 10

menit yaitu dengan latihan pernafasan humming, latihan solmisasi. Latihan

pernafasan dilakukan dengan rileks dan mengambil udara sebanyak-banyaknya

kemudian dialirkan keseluruh tubuh, setelah itu dihembuskan sampai udara

dalam tubuh benar-benar habis, latihan pernafasan ini dilakukan berulang-ulang.

Menurut Syawaluddin latihan pernafasan dilakukan dengan tiga tahapan yaitu:

a. Ambil nafas dalam-dalam.

b. Tahan nafas selama beberapa hitungan. Dalam latihan-latihan selanjutnya,

hitungan ini secara berangsur-angsur ditingkatkan.

c. Setelah itu nafas dilepaskan.

Selanjutnya adalah muring. Muring adalah bersenandung tanpa membuka mulut,

dalam pemanasan di sini muring dilakukan sengan bersenandung “hmm”. Dalam

variasinya muring dilakukan dengan nada-nada tertentu sesuai dengan yang

dibutuhkan pelatih.

Pemanasan yang terakhir adalah dengan solmisasi, yang dilakukan adalah

menyanyikan nada nada sesuai dengan panduan pelatih. Misal arpegio (do mi

sol do sol mi do), tangga nada dari do- sol (do re mi fa sol fa mi re do), atau (do

si do re do re mi re mi fa mi fa sol fa sol la sol la si la si do). Setelah melakukan

berbagai rangkain pemanasan, maka sangat dirasa siap unruk melanjutkan

latihan paduan suara pada tahap berikutnya.

2. Latihan Pisah

Latihan pisah ini dilakukan dengan memisahkan 4 kelompok suara yang

sudah ada dalam daftar anggota UKM paduan suara akademia, yaitu suara satu

(Sopran), suara dua (Tenor), suara tiga (Alto) dan suara empat (Bass) . Hal ini

bertujuan agar masing-masing kelompok suara dapat berkonsentrasi pada bagian

suaranya masing-masing.

Dalam tahap latihan awal sebelum memisahkan kelompok paduan suara

sesuai dengan suaranya, pelatih memberikan contoh lagu yaitu dengan

membagikan partitur not angka lagu yang ada sekalian dengan lirik, mereka

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

83

hanya membaca liriknya saja karena hampir semua kurang bisa membaca

partitur not angka apa lagi not balok. Setelah partitur lirik ada ditangan mereka,

pelatih mengajak untuk menyanyikan lagu secara bersama-sama. Hal ini untuk

mengetahui secara bersama lagu dengan melodi aslinya.

3. Latihan Gabungan

Latihan gabungan adalah menggabungkan antara kelompok suara satu, dua,

tiga dan kelompok suara empat. Dalam tahap proses ini yang sangat sulit

dilakukan oleh pelatih. anggota paduan suara harus mampu berkonsentrasi

dengan bagian suaranya masing-masing. Jika dalam latihan gabungan ini ada

kelompok suara yang lupa dengan melodinya maka pelatih akan

membenarkannya. Dalam latihan gabungan, kelompok suara yang sering salah

dalam melodinya adalah kelompok suara dua, tiga dan empat, hal ini disebabkan

melodi yang dinyanyikan adalah bukan melodi asli melainkan terts nya. Biasa

saat latihan kesalahan yang sering kali dilakukan kelompok suara dua, tiga dan

empat dalam bernyanyi adalah ikut pada melodi kelompok suara satu. Jika ini

terjadi maka pelatih menghentikan mereka dan menyanyikan nada melodi yang

diantara suara dua, tiga dan empat yang salah untuk dinyanyikan lagi. Latihan

ini sangat membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Latihan ini dilakukan hingga

lebih dari 30 menit untuk sampai ke tahap benar dan lancar.

4. Pemusik

Berdasarkan hasil wawancara saya dengan pemusik paduan suara akademia

yaitu dengan kak dara adila pada tanggal 14 April 2017. Pemusik hanya

mengiringi anggota paduan suara memainkan instrument piano dengan beberapa

lagu yang menggunakan iringan piano dan ada juga hanya dengan musik yang

sudah ada. Dengan diiringan dengan pemusik sangat berbeda dengan putar

musik seperti karaoke, kalau langsung diringinkan oleh pemusik, penyanyi bisa

menyesuaiksan dengan pemusiknya jadi lagunya sangat menyatu dan sangat

berbeda dari musik karaoke. musik diputarin yang suda ada penyanyi hanya

mengikuti musiknya saja sambil bernyanyi tanpa ada dinamik.

Dari ada beberapa digunakan dalam latihan tersebut yang dilakukan pelatih

agar supaya para anggota untuk cepat menanggapi apa yang dilatihkan oleh

pelatih karena ini sangat memudahkan untuk anggota paduan suara bisa cepat

memahami lagu yang dia pelajari secara sama-sama melatihkan apa yang di

dengarkan dengan masing-masing bagian suara yang telah ditentukan, dengan

cara seperti ini pelatih paduan suara melakukan proses latihan akan lebih

memudahkan anggota paduan suara yang tidak bisa membaca not balok yaitu

partitur.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

84

Berdasarkan hasil observasi proses latihan ukm paduan suara akademia unsyiah ada

beberapa dalam bagian yaitu latihan pemanasahan, latihan pisah, gabungan dan

pemusik. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat diuraikan dalam selama proses latihan:

a. Pertemuan pertama (Hari Rabu tanggal 12 April 2017)

Pertemuan pertama ini pelatih paduan suara diproses awal pertemuan

latihan memberikan pemanasan terlebih dahulu baru sesudah itu pelatih

memberikan sebuah lagu yang akan dilatihkan kepada anggota paduan suara

yaitu lagu Aneuk Nanggroe. Pelatih menghidupi lagu Aneuk Nanggroe untuk

diperdengarkan kepada anggota paduan suara gimana lagunya itu, sesudah

mendengarkan masing-masing anggota di pisahkan dengan tingkat suara mereka

miliki yang telah ditentukan di awal masuk UKM paduan suara. Pertama-tama

pelatih memperdengarkan melodi nada suara 1 pakai nada dipiano dengan

dimainkan oleh pemusiknya, anggota paduan suara 1 menyimak nada-nada yang

didengarkannya sambil merekam nadanya menggunakan hp android, dan

menghafalkan nada-nadanya, suara 2, 3 dan 4 pun begitu juga. Pelatih juga

menyanyikan lagu tersebut supaya anggota paduan suara mengikuti apa yang

pelatih lakukan, kemudian pelatih memisahkan setiap anggotanya masing-

masing supaya mereka bisa mempelajari bagian nada suara mereka sambil

dipandu oleh pelatih juga agar pelatih bisa melihat apa mereka nyanyikan,

pelatih memberi 30 menit untuk latihan pisah ini. Baru kemudian pelatih

menyuruhkan untuk anggota suara 1 untuk menyannyikan nadanya tersebut

dengan diiringin pemusiknya dan seterusnya suara 2, 3 dan 4 sampai selesai

latihan. Sesudah latihan pelatih sama-sama menentukan jadwal latihan

selanjutnya.

b. Pertemuan kedua (Hari Sabtu tanggal 15 Maret 2017)

Para anggota masuk jam 4:20 sampai selesai latihan, sebelum melanjutkan

latihan yang kemarin mereka pelajari, pelatih seperti biasanya memberikan

latihan pemanasan terlebih dahulu, sesudah itu pelatih mengatur anggotanya

untuk gabung dengan masing-masing kelompok dan mengulang lagu yang

kemarin yang telah diajarkan dengan diiringinkan pemusik. Pelatih menyuruh

kelompok suara 1 untuk mengulang lagu pertemuan pertama dan begitu juga

suara kelompok 2, 3 dan 4. Di pertemuan ini setiap anggota kelompok sudah

hampir bisa dengan nadanya sendiri.

Di pertengah jam pertemuan kedua, pelatih mecoba menggabungkan

semua anggota kelompok untuk menyanyikan lagu Aneuk Nanggroe, sampai

menurut pelatih sudah hampir sesuai dengan pembagian-pembagian nada

mereka sendiri, baru pelatih mengakhiri proses latihannya pertemuan kedua ini.

Sebelum pulang mereka menentukan lagi jadwal selanjutnya.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

85

c. Pertemuan ketiga (Hari Rabu tanggal 19 April 2017)

Para anggota masuk jam 4:20, pelatih diawal pertemuannya tetap terlebih

dahulu untuk memberi pemanasan kepada anggota paduan suaranya. Kemudian

pemusik langsung mengiringin untuk melihat bagaimana hasil yang sudah

mereka belajar, untuk melihat tingkat latihan mereka selama ini dan disimak oleh

pelatih untuk mendengarkan hasil masing-masing anggota, apakah sudah sesuai

dengan partitur lagu Aneuk Nanggroe. Walaupun sudah digabungkan banyak

nada-nada yang baling, pelatih langsung mendekati suara nada tersebut dan

menyanyikan nada-nadanya dan dari anggota kelompok langsung mengikutinya,

itu dalam berlangsungnya saat lagi bernyanyi gabungan sampai semuanya bisa

mempertahankan nada dengan hasil yang sesuai dengan partitur. Dipertemuan

latihan ketiga ini, pelatih lebih memfokuskan anggota paduan suaranya untuk

latihan gabungan sampai bisa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses latihan paduan suara

akademia tidaklah diberikan sekaligus melainkan dengan tahapan-tahapan yang

harus dilakukan sehingga hasil yang didapatkan tercapai maksimal. Dengan cara

tersebut dapat menuntut para anggota untuk semakin aktif dalam mengasah tingkat

pemahamannnya.

Kendala yang Dihadapi pada Saat Proses Latihan Paduan Suara Akademia

Unsyiah Banda Aceh

Berdasarkan hasil wawancara dengan pelatih paduan suara akademia, dengan

Syawaluddin, dalam pelaksanaan latihan paduan suara akademia unsyiah yang

menjadi sebuah kendala disaat latihan, hanya terlihat pada awal latihan yaitu

kesulitannya anggota untuk mengahafal nada-nada lagu, apalagi sudah

digabungkan suara mereka, konstrentrasi mereka terhadap nada-nada mereka

sendiri menjadi lupa atau meniru nada-nada suara satu, dikarenakan mereka hanya

latihannya di saat latihan saja diluar latihan mereka tidak dapat membagi waktu

latihannya, terjadi kendalanya dengan tugas-tugas kampus dan kegiatan organisasi

lain. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan ada beberapa kendala sebagai

berikut:

1. UKM paduan suara akademia tidak memiliki tempat latihan yang mereka miliki

sendiri, terkadang mereka mencari tempat latihan di Gelanggang, saat mereka

latihan banyak orang-orang keluar-keluar masuk dalam gelanggang mereka

latihan tidak begitu fokus. UKM paduan suara akademia hanya latihan di studio

musik prodigy dalam waktu 2 minggu atau 1 minggu mau acara, mereka

menyewa studio satu jam di saat latihan. Studionya juga kurang memadai,

membuat mereka kurang fokus karena kepanasan, alat pendingin tidak berfungsi

karena pesertanya terlalu banyak dan ruang yang kecil.

2. Kedisiplinan dan kehadiran anggota paduan suara tidak professional, jadi proses

latihannya tidak begitu maksimal pelatih untuk melatihkan mereka, disaat ada

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

86

anggota baru masuk, latihan bisa terganggu perhatian mereka menjadi terfokus

ke teman mereka yang telat masuk, jadi latihannya terjadi terganggu kosentrasi

mereka suasana bisa saja menjadi berubah suasana pelatih saat latihan.

3. Not balok/not angka atau partitur lagu sangat penting untuk belajar tentang

musik, tetapi para anggota paduan suara akademia hampir semua tidak bisa

membaca partitur mereka hanya mengandalkan tarik suara mereka yang bagus,

karena rata-rata anggota paduan suara di sekolah pembelajaran musiknya tidak

begitu mendalami. Di sekolah mereka hanya diajarkan tentang teori sekedarnya

saja tidak begitu mendalam. Jadi pelatihpun sedikit susah untuk mengajarinya

dan menghabiskan sedikit waktu untuk melatihnya.

4. Menyesuaikan tempo lagu sangatlah susah bagi mereka terkadang mereka cepat

atau lambatnya bernyanyi lagu, menjadi tidak sesuai dengan temponya

5. Untuk pemusiknya mereka masih satu instrument musik yaitu piano, terkadang

mereka memakai musik karaoke, bukan seperti dulu lagi yang pemusiknya

mereka langsung live dimainkan oleh pemain musiknya, jadi paduan suara

mereka menjadi lebih bagus, seperti konser-konser besar jadi hasil paduan suara

dengan pemusik livenya menjadi tertarik orang-orang mendengarnya.

Pembahasan

Proses Pembelajaran Paduan Suara Akademia Unsyiah Banda Aceh

Menurut Burhan (1971:81) “mendengarkan adalah suatu proses menangkap,

memahami, dan mengingat dengan sebaik-baiknya dari apa yang telah didengar”.

Ada tiga tahapan dalam proses mendengarkan yaitu menangkap, memahami, dan

mengingat. Menangkap merupakan tahap awal dimana menentukan keberhasilan

mendengarkan. Pada tahap ini dibutuhkan konsentrasi penuh agar hasil

pendengaran sesuai dengan apa yang disampaikan orang lain kepadanya. Kemudian

hasil dengaran harus dipahami dan selanjutnya mudah untuk diingat.

Metode mendengarkan merupakan suatu proses untuk melakukan tindakan

maupun aksi yang dilakukan dengan melibatkan indera pendengaran (telinga)

sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah

informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan

motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya

melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain. Dalam

proses latihan yang digunakan oleh pelatih paduan suara akademia unsyiah adalah

mendengarkan nada lagu kepada kelompok paduan suara yang dilatihnya. Dalam

proses latihan paduan suara dengan mendengarkan, pelatih paduan suara

menggunakan tiga tahapan proses latihan yaitu sebagai berikut:

1. Pemanasan

Pemanasan dalam bernyanyi sangat diperlukan karena dengan pemanasan

sebelum bernyanyi akan membuat pita suara lebih siap dalam menerima nada-

nada dalam sebuah lagu. Selain pemanasaan sebelum bernyanyi pelatih juga

menganjurkan kepada anggotanya untuk menjaga pola makan seorang vokalis

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

87

harus juga dijaga, seperti menghindari makanan dan minuman panas atau dingin

yang didominasi rasa pedas, mengandung unsur jahe, asam, dan berlemak dua

jam sebelum pementasan.

2. Latihan Terpisah

Latihan pisah ini dilakukan dengan memisahkan 4 kelompok suara yang sudah

ada dalam daftar anggota UKM paduan suara akademia, yaitu suara satu

(Sopran), suara dua (Tenor), suara tiga (Alto) dan suara empat (Bass) . Hal ini

bertujuan agar masing-masing kelompok suara dapat berkonsentrasi pada bagian

suaranya masing-masing.

3. Latihan Gabungan

Latihan gabungan adalah menggabungkan antara kelompok suara satu, dua, tiga

dan kelompok suara empat. Dalam tahap proses ini yang sangat sulit dilakukan

oleh pelatih. Anggota paduan suara harus mampu berkonsentrasi dengan bagian

suaranya masing-masing. Jika dalam latihan gabungan ini ada kelompok suara

yang lupa dengan melodinya maka pelatih akan membenarkannya. Dalam

latihan gabungan, kelompok suara yang sering salah dalam melodinya adalah

kelompok suara dua, tiga dan empat, hal ini disebabkan melodi yang

dinyanyikan adalah bukan melodi asli melainkan terts nya.

4. Pemusik

Pemusik hanya mengiringi anggota paduan suara memainkan instrument piano

dengan beberapa lagu yang menggunakan iringan piano dan ada juga hanya

dengan musik yang sudah ada. Dengan diiringan dengan pemusik sangat berbeda

dengan putar musik seperti karaoke, kalau langsung diiringi oleh pemusik,

penyanyi bisa menyesuaikan dengan pemusiknya jadi lagunya sangat menyatu

dan sangat berbeda dari musik karaoke. Musik yang diputarin sudah ada,

penyanyi hanya mengikuti musiknya saja sambil bernyanyi tanpa ada dinamik.

Proses latihan inilah yang sekiranya dianggap layak dan membawakan hasil oleh

pelatih. Waktu yang relatif singkat dalam pencapaian satu materi dapat

mempermudah pelatih. Waktu yang dimiliki anggota paduan suara yang masih

duduk di bangku perkuliahan terhitung lumayan singkat. Apalagi proses latihan

paduan suara adalah salah satu ekstrakurikuler perkuliahan atau sebuah UKM

Paduan Suara Akademia Unsyiah. Sehingga waktu yang disediakan dari

latihanpun juga relatif singkat. Pelatih harus bisa mengatur waktu sedemikian

rupa agar latihan dapat tercapai sesuai dengan keinginan.

Menurut Pujiono (2009:1), metode Drill adalah merupakan suatu cara mengajar

dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa

sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Latihan pada drill

mengandung arti bahwa latihan tersebut selalu diulang-ulang untuk memperoleh

suatu keterampilan yang lebih sempurna. Menurut Jamalus dan Mahmud

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

88

(1981:34), metode drill digunakan untuk menanamkan suatu keterampilan

tertentu terhadap murid untuk belajar mandiri. Metode latihan atau drill ini

adalah metode yang digunakan untuk melatih siswa agar dapat memahami,

menghafal dan mengerti materi yang disampaikan, khususnya yang

berhubungan dengan teknik dan keterampilan untuk menanamkan kebiasaan.

Hal tersebut dikemukakan Sagala (2006:112) bahwa metode latihan (drill) atau

metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan

kebiasaan-kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu

ketangkasan, ketepatan, dan keterampilan.

Berdasar pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode latihan

(drill) adalah suatu cara mengajar dimana individu dilatih untuk belajar mandiri

dengan diberikan latihan-latihan untuk menanamkan suatu kebiasaan-kebiasaan

tertentu sebagai sarana untuk memperoleh ketangkasan, ketepatan dan

keterampilan. Contohnya, sebelum bernyanyi pelatih mencontohkan vokalisi a, i,

u, e, o. Kemudian individu menirukan vokalisi tersebut. Kegiatan menirukan yang

dilakukan secara berulang-ulang disebut latihan, dengan Metode drill.

Pembinaan paduan suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya latihan

disaat ada mau acara atau event-event saja. Padahal mestinya tidak demikian,

paduan suara memerlukan latihan terus menerus karena pada dasarnya paduan suara

adalah memadukan banyak suara. “Bila memahami trik/teknik latihan paduan suara

sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa dikerjakan sendiri, yang penting bisa

membuat program latihan yang baik, tentunya dengan sarana/tempat latihan yang

mendukung” (AFR, 2008:5).

Kendala yang Dihadapi pada Saat Proses Latihan Paduan Suara Akademia

Unsyiah Banda Aceh

Dalam proses pembelajaran pelatih memberikan bimbingan kepada para

anggotanya, pelatih sangat penting dalam suksesnya sebuah pembelajaran atau

latihan para anggota paduan suara, lebih dari itu pelatih sendiri membuat sebuah

strategi di saat latihan, dengan membuat sebuah strategi para anggota paduan suara

dapat memudahkan proses latihan dengan cepat menanggapi suatu proses latihan

paduan suara, tetapi dengan cara yang pelatih gunakan tidak jauh beda dengan guru-

guru yang latih paduan suara karena dengan strategi yang dia dapat dari pengalaman

dia ikut di paduan suara disaat masih duduk dibangku perkuliahan dengan materi

lagu aneuk nanggroe yang diajarkan kepada anak-anak paduan suara akademia

unsyiah.

Semua dari itu bisa saja proses latihan ada kendala-kendala yang dihadapi

pelatih di saat latihan, penyebab dari itu bisa terjadi para anggota latihan, di

karenakanakan sebuah UKM Paduan Suara Akademia merupakan sebuah kegiatan

ekstrakulikuler mahasiswa, para anggota tidak sepenuhnya maksimal untuk latihan

di saat latihan maupun di luar latihan karena beradu kegiatan kampus atau tugas

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

89

tanggung jawab sebagai mahasiswa dengan mata kuliah yang diutamakan, maka

dari itu latihan bisa terjadi sebuah hambatan pelatih.

Menurut pengamatan di lapangan pada saat kegiatan latihan paduan suara

dilakukan sering mengalami berbagai kendala yang terjadi pada saat proses latihan

berlangsung dari para anggota dan sebagainya sehingga pelatih harus lebih optimal

dalam menghadapi kendala tersebut:

1. Disaat latihan tidak semua kehadirannya

2. Tidak fokus dalam latihan

3. Kurang bisa baca not balok atau not balok

4. Tempat latihan kurang memadai

5. Tidak punya tempat latihan yang khusus untuk UKM Paduan suara

6. Kehadiran tidak tepat waktu

7. Masing-masing para anggota terkendala dengan waktu kuliah

Menurut uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa kendala-

kendala yang dihadapi pelatih bermacam ragam terhadap para anggota ketika saat

latihan paduan suara berlangsung.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan unit kegiatan mahasiswa (UKM) paduan suara akademia

universitas syiah kuala banda aceh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Proses kegiatan pelaksanaan latihan paduan suara adalah kesimpulan penelitian

ukm paduan suara akademia unsyiah Banda Aceh adalah proses latihan paduan

suara akademia unsyiah terdiri dari tahapan latihan pemanasan, latihan pisah

dan latihan gabungan. Kegiatan pemanasan pelatih menyuruh anggota untuk

pemanasan vokal terlebih dahulu agar supaya anggota paduan suara sangat di

rasa siap untuk proses latihan, latihan gabungan untuk memfokuskan masing-

masing suara nada 1, 2 dan 3, latihan gabungan ditandai dengan bernyanyi

bersama dengan digabungkan suara nada 1, 2 dan 3.

2. Kendala yang dihadapi proses latihan berlangsung yaitu :

a. Dihadapi pada saat tidak memiliki tempat latihan sendiri

b. Tidak fokus dalam latihan

c. Kurang bisa baca not balok atau not balok

d. Tempat latihan kurang memadai

e. Tidak punya tempat latihan yang khusus untuk UKM Paduan suara

f. Kehadiran tidak tepat waktu

g. Masing-masing para anggota terkendala dengan waktu kuliah

Saran

Penelitian UKM paduan suara akademia unsyiah Banda Aceh terdapat

beberapa kelemahan yang dapat dijadikan sebagai saran bagi peneliti selanjutnya

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Volume III, Nomor 1:77-90

Februari 2018

90

untuk melanjutkan atau mengembangkan penelitian ukm paduan suara akademia

unsyiah. Adapun saran dari peneliti sebagai berikut.

1. Seorang pelatih harus terlebih dahulu mendalami teori-teori musik agar supaya

dapat memberi sebuah pembelajaran kepada anggotanya untuk melakukan suatu

kegiatan dalam bermusik yaitu dalam bidang vokal.

2. Diharapkan kepada mahasiswa/anggota agar lebih disiplin dalam hal waktu

kuliah dengan organisasi maupun ekstrakuliler mahasiswa agar semua yang

dijalani bisa berjalan dengan lancar dan menjadi yang terbaik.

3. Diharapkan kepada instansi-instansi terkait dalam universitas syiah kuala untuk

mensosialisasikan dan memberikan wadah yang sesuai dengan yang di harapkan

kepada ukm paduan suara akademia.

DAFTAR PUSTAKA

AFR, Albert. 2008. Teknik Paduan Suara. Jakarta: Majalah Cakrawala TNI.

Alsa, Asmadi. 2010. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya

dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius

Bramantyo, R waskito Jati. 2007. Pembelajaran Vokal Paduan Suara Mudika

Greja Kristen Raja Ungaran. Skripsi. UNNES

Effendi, Rustam. 2014. Metodologi Penelitian Ekonomi. Banda Aceh: Fakultas

Ekonomi Universitas Syiah Kuala.

Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif Edisi

Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 1983. Metode 567 Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung:

Tarsito

Jamalus dan Mahmud, A. T. 1981. Musik 4. Proyek Pengembangan Buku SPG.

Jakarta: CV. Titik Terang.

Jamalus. 1988. Musik dan Praktek Perkembangan Buku Sekolah Pendidikan

Guru. Jakarta: CV. Titik Terang.

Raharjo, Slamet. 1990. Teori Seni Vokal untuk SMA, Guru, dan Umum.

Semarang

Sugiyono 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta

Tim Pusat Musik Liturgi. 1993. Menjadi Dirigen III Membina Paduan Suara.

Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Tim B3PTKSM. 1989. Cara Belajar Orang Dewasa. Semarang: IKIP Semarang

Press.

Winkel, W. S. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.