uveitis anterior ppt percobaan
TRANSCRIPT
UVEITIS ANTERIORUVEITIS ANTERIOR
Oleh: Wulan AnggrainiPembimbing: dr. Sri S Lukman Sp.M
Ilmu Penyakit Mata RSUD Kota Bekasi, Periode 3 Januari – 5 Februari 2011
Bola mata terdiri atas:
1.Dinding bola mata: Konjungtiva, Sklera, dan Kornea
2. Isi bola mata: Lensa, Uvea, Badan Kaca, dan Retina
Lapisan kedua dari bola mata setelah sklera
Merupakan jaringan lunak yang tdd: iris, badan silier dan koroid
Uvea
Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata.
Badan silier menghasilkan aqueous humour.
Koroid terutama memberikan nutrisi kepada retina bagian luar.
Uveitis adalah inflamasi traktus uvea (iris, korpus siliaris, dan koroid) dengan berbagai
penyebabnya
DEFINISI
Struktur yang berdekatan dengan uvea biasanya juga ikut mengalami inflamasi
peradangan iris dan badan siliar yang dapat berjalan akut maupun kronis biasanya bersifat unilateral
UVEITIS ANTERIOR
1 Penyebab dari iritis tidak dapat diketahui dengan melihat gambaran klinisnya saja.
2Iritis dan iridisiklitis dapat merupakan suatu manifestasi klinik reaksi imunologik terlambat, dini atau sel mediated terhadap jaringan uvea anterior.
3Uveitis anterior dapat disebabkan oleh gangguan sistemik di tempat lain, yang secara hematogen dapat menjalar ke mata atau timbul reaksi alergi mata
IDIOPATIK
Penyakit sistemik yang berhubungan dengan HLA-B27 seperti;-ankylosing spondilitis -sifilis-sindrom Reiter -penyakit lyme-penyakit crohn’s-Psoriasis-inflammatory bowel disease -Sarcoidosis-Juvenile idiopathic arthritis
TRAUMA DAN INFEKSI
Radang iris dan badan silier menyebabkan rusaknya Blood Aqueous Barrier
Terjadi peningkatan protein, fibrin, dan sel-sel radang dalam aquous humour.
Sel-sel radangmenempel di tepi pupil (koeppe nodules), sedangkan di iris (busacca nodules).
Radang menyebabkan TIO COP > TIO COA iris bombe (bombans).
Tidak ditemukan organisme patogen berespon baik terhadap kortikosteroid (hipersensitivitas).
Timbul iris dan badan silier Gejala injeksi silier, fotofobia,
penglihatan kabur, badan kaca keruh. Jika terdapat sinekia posterior, bentuk pupil tidak teratur.
Invasi mikroba aktif ke jaringan oleh organisme penyebab: mycobacterium tuberculosis atau toxoplasma gondii.
Mengenai uvea anterior maupun posterior
Gejala Non-granulomatosa Granulomatosa
Onset Akut Tersembunyi
Sakit Nyata Tidak ada atau ringan
Fotofobia Nyata Ringan
Penglihatan kabur Sedang Nyata
Merah sirkumkorneal Nyata Ringan
Perisipitat keratik Putih halus Kelabu besar
Pupil Kecil dan tak teratur Kecil dan tak teratur (bervariasi)
Synechia posterior Kadang-kadang Kadang-kadang
Nodul iris Kadang-kadang Kadang-kadang
Tempat Uvea anterior Uvea anterior dan posterior
Perjalanan Akut Menahun
Rekurens Sering Kadang-kadang
Akut terjadi kurang dari 6 minggu
Kronik terjadi lebih dari 6 minggu
Gejala dan tanda
Iridosiklitis akut
Glaukoma akut
Keratitis akut
Sakit Sakit rasa tertekan
Sakit sekali Sakit sekali
Visus Berkurang Sangat berkurang
Berkurang
Merah Injeksi perikorneal
Injeksi episkleral
Injeksi perikorneal
Iris Warna kotor Warna kotor Normal
Pupil Mengecil Sedikit melebar Normal/kecil
reaksi Lambat kaku Kuat
Katarak gangguan metabolisme lensa
Glaukoma uveitis anterior menimbulkan sinekia anterior perifer yang menghalangi aquous humour keluar dari sudut kamera anterior
Cystoid macular edema (CME) terjadi pada uveitis anterior yang berkepanjangan
Tujuan dari pengobatan uveitis anterior adalah:
memperbaikivisual acuity, meredakan nyeri pada ocular, menghilangkan inflamasi ocular atau
mengetahui asal dari peradangannya,
mencegah terjadinya sinekia, mengatur tekanan intraocular
Tujuan penggunaan kortikosteroid: mengurangi produksi eksudat, � menstabilkan membran sel, � menghambat penglepasan lysozym �
oleh granulosit, Dan menekan sirkulasi limposit. Contohnya:prednisolon acetate dan
deksamethasone
Cycloplegic mempunyai tiga tujuan yaitu: untuk mengurangi nyeri dengan
memobilisasi iris, mencegah terjadinya perlengketan iris
dengan lensa anterior (sinekia posterior), yang akan mengarahkan terjadinya iris bombe dan peningkatan tekanan intraocular,
menstabilkan blood-aqueous barrier dan mencegah terjadinya protein leakage (flare) yang lebih jauh
Contohnya: atropine, homatropine, scopolamin
Umumnya kasus uveitis anterior berespon baik jika dapat didiagnosis secara awal dan diberi pengobatan
Prognosis visual pada iritis kebanyakakan pulih dengan baik, tanpa adanya katarak, glaucoma atau posterior uveitis