wyke kusmasari - repository.widyakartika.ac.id
TRANSCRIPT
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL RISET TERAPAN 2015 | SENASSET 2015 “Model Smart City dalam Mendukung Pembangunan Nasional”
Serang, 12 Desember 2015
Editor :
Wyke Kusmasari
Tb. Ai Munandar
Penyunting Naskah :
Drs. Suryaman., MM
Dr. Iksal., MT
H. Abdul Malik., M.Si
Denny Kurnia, SE., MM
H. M. Kamil Husain, Lc., M.SI
Suherman, M. Kom
Drs. Abdul Malik., M.Si
Ing. Farid Wajdi, M.Eng
Desain Sampul dan Tata Letak :
Ardiansyah
Penerbit
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Universitas Serang Raya
Email:
[email protected]; [email protected]
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk
dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari pengarang atau penerbit
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL RISET TERAPAN 2015 | SENASSET 2015 “Model Smart City dalam Mendukung Pembangunan Nasional”
Serang, 12 Desember 2015
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur Kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, hidayan dan inayah Nya sehingga kegiatan Seminar
Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 dapat terselenggara. Kegiatan ini memiliki
beberapa tujuan diantaranya : 1) Ruang sharing pengetahuan dengan lintas keilmuan antar
dosen Universitas Serang Raya dengan para dosen, peneliti, pakar dan praktisi dari berbagai
bidang dan institusi; 2) Ajang untuk bertukar pengalaman dan menjalin relasi yang lebih
baik diantara sesama dosen, peneliti, pakar dan praktisi; 3) media ruang bagi dosen dan
mahasiswa Univeritas Serang Raya untuk mendiseminasikan hasil penelitiannya di tingkat
nasional; 4) Ajang untuk bertemu dan berdiskusi secara ilmiah antar peneliti, praktisi, pakar
dan dosen se-Indonesia melalui sharing hasil penelitiannya, dan 5) Menjadi ajang tahunan
yang selalu menghadirkan topik-topik riset terapan yang dapat langsung dimanfaatkan oleh
stake holder.
Ucapan terima kasih Kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam kegiatan SENASSET 2015. Pada kegiatan Call for Papers ini, panitia menerima 61
makalah yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi baik negeri maupun swatsa. Hasil
reviewe makalah kemudian dipublikasikan dengan bidang sebagai berikut :
• Bidang Teknologi dan Informasi
• Bidang Teknik dan Sains
• Bidang Ilmu Sosial dan Politik
• Bidang Manajemen dan Akuntansi
Tema kegiatan SENASSET 2015 ini mengusung tema “Model Smart City Dalam
Mendukung Pembangunan Nasional” yang diharapkan mampu memberikan kontribusi
berupa ide dan pemikiran terkait proses penerapan Smart City bagi pemerintahan melalui
hasi-hasil penelitian yang dilakukan akademisi maupun praktisi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Pendidikan Informatika (YPI),
Rektor Universitas Serang Raya, Tim Reviewer, Panitia SENASSET 2015, Pemakalah,
Sponsor dan semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi mensukseskan kegiatan
ini.
Permohonan maaf Kami sampaikan kepada semua pihak sekiranya selama proses
penyelenggaraan kegiatan SENASSET 2015 ini terdapat kekurangan dan kesalahan.
Akhir kata, selamat Berseminar dan berbagi pengetahuan melalui hasil penelitian.
Serang, 12 Desember 2015
Ketua SENASSET 2015
Tb. Ai Munandar, S.Kom., MT
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL RISET TERAPAN 2015 | SENASSET 2015 “Model Smart City dalam Mendukung Pembangunan Nasional”
Serang, 12 Desember 2015
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Perangkat Lunak Implementasi Fuzzy Mamdani Untuk Seleksi Siswa Baru -
Agus Nursikuwagus & Agis Baswara ..................................................................... 1
Implementasi Data Warehouse Pada Perguruan Tinggi (Studi Kasus di STMIK
Raharja Kota Tangerang) - Arief Herdiansah, Nora Fitriawati & Farhamzah ..... 9
Model Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beasiswa: Studi Kasus Pada
Fakultas Informatika Dan Komputer Universitas Mathla’ul Anwar Banten - Ayu
Mira Yunita ............................................................................................................. 16
Aplikasi Mobile Wisko Banten Menggunakan Teknologi GPS Navigation -
Daru Anugerah Setiawan & Harsiti ....................................................................... 21
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Pada
Universitas Serang Raya Dengan Menggunakan Metode Electre - Endah
Kurniawati & Harsiti.............................................................................................. 26
Pemanfaatan Bussiness Intelegent Untuk Menganalisis Menu Favorit Dalam
Meningkatkan Omset Pada Restoran Payo - Euis Nurninawati, Luthfia Fauzia
Dewi Aryanti & Syarif Hidayatullah ...................................................................... 32
Penggunaan Mobile/ Smart Tablet Pada Aktivitas Akademis Bimbingan Skripsi
Di Universitas Serang Raya - Eva Safaah & Yani Sugiyani ................................... 38
Sistem Informasi Geografis Pencarian Lokasi Kuliner Berbasis Web Di Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Banten - Helen Pratiwi & Harsiti .............. 45
Digitalisasi Permainan Tradisional Indonesia Menggunakan Sensor Kinect -
Heri Purwanto & Firmansyah Hasballah .............................................................. 51
Pengembangan Sistem Informasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Berbasis
Musrenbang Dan Usulan Masyarakat (Studi Kasus : Bappeda Kabupaten
Bekasi) - Heri Purwanto & Dika Haris Abdurahman ............................................ 57
Pengembangan Model Aplikasi Administrasi Pelayanan Kesehatan Di
Puskemas Dengan Cloud Computing Berbasiskan Open Source – Honni ............ 63
Implementasi Fuzzy Inference System Metode Tsukamoto Untuk Menentukan
Rumus Penerimaan Waste Paper Local - Haris Triono Sigit, Iqbal Fernando &
Teja Laksana Putra ................................................................................................ 69
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL RISET TERAPAN 2015 | SENASSET 2015 “Model Smart City dalam Mendukung Pembangunan Nasional”
Serang, 12 Desember 2015
iv
Kapasitas Dan Kompleksitas Penyisipan Data Dengan Kompresi Lzw Dan
Enkripsi RSA - Gelar Budiman, Ledya Novamizanti & Iwan Iwut Tritoasmoro ... 79
Perancangan Sistem Kendali Suhu Dan Karbon Dioksida Pada Closed House
Broiler Berbasis PID - Muhtar ............................................................................... 85
Pemanfaatan ICT Oleh Guru Melalui Pembelajaran Matematika Berbantuan
Microsoft Mathematics Untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 -
Rina Oktaviyanthi, Yani Supriani & Ria Noviana Agus ......................................... 92
Pemanfaatan Electronic Document Pada Akreditasi Program Studi
Menggunakan Metode An End-To-End Solution - Yani Sugiyani & Eva Safaah .. 98
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Asisten Laboratorium Komputer
Menggunakan Metode Electre Pada Universitas Serang Raya - Rinny Lestari &
Harsiti ..................................................................................................................... 103
Digital Dashboard E-Bussiness Pengadaan Material Fabrikasi Pada PT Dharma
Eka - Saryani, Arief Herdiansah & Muhammad Yusup Jaya Saputra ................... 109
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Mata Dengan Metode Certainty Factor -
Sumiati, Ari Prasetyo & Rohmawati ...................................................................... 115
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan PT. Sigma Mitra Sejati
Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani - Ahmad Ra’sul Fikri, Sumiati & Marlia
Purnamasari ........................................................................................................... 120
Aplikasi Pelayanan Kesehatan Online Pada Klinik Alinda Husada Berbasis Web
- Yudhistira Bahtiar & Susilawati .......................................................................... 125
Segmentasi Citra Dengan Variasi RGB Dan Algoritma Perceptron - Teady
Matius Surya Mulyana............................................................................................ 132
Penerapan Algoritma Prim Dalam Menentukan Jalur Angkutan Kota Serang -
Usep Sholahudin & Wahyuddin ............................................................................. 141
Penggunaan Single Sign On Untuk Login User Ke Beberapa Aplikasi - Dina
Fitria Murad, Jayanti & Criswina ......................................................................... 145
Disain Aplikasi e-recruitment di Pt. Bina Cipta Abadi - Silvia Ayunda Murad,
Edy Bill Stephen & Manson Wahid Akbar ............................................................. 151
Rancang Bangun Sistem Pengendali Suhu Ruangan Menggunakan Fuzzy Logic
Berbasis Mikrokontroler (Studi Kasus:PT.Eka Paper Tube Asri) – Iksal,
Rudianto & Nandan Darussalam ........................................................................... 158
Prototipe Pesan Rahasia Menggunakan Metode LSB Pada Steganografi -
Agung Triayudi & Saefudin .................................................................................... 167
The Application Of Multimedia-Based Presentation In Improving Students’
Speaking Skill - Imam Fauzi .................................................................................. 172
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL RISET TERAPAN 2015 | SENASSET 2015 “Model Smart City dalam Mendukung Pembangunan Nasional”
Serang, 12 Desember 2015
v
Implementasi E-Registrasi Siswa Pada SMK Excellent 1 - Saryani, Herva
Emilda Sari & Siti Maesaroh ................................................................................. 180
Pemanfaatan Information Communication Technology (Internet) Dalam
Pengajaran Bahasa Inggris - Eva Fachriyah & Ratu Dea Mada ............................ 185
Pengembangan Model Tahapan Digital Forensic Untuk Mendukung Serang
Sebagai Kota Bebas Cybercrime - Vidila Rosalina & Dadang Herli .................... 195
Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Penunjang Efektivitas Pengendalian
Internal Penggajian Di SMK BAM - Meta Amalya Dewi, Lestarini Putri & Rifqi
Attaqi ...................................................................................................................... 201
Aplikasi Dashboard Pembukuan Produksi Nasabah Sebagai Pengukur Capaian
Target (Studi Kasus : AJB Bumiputera 1912) - Meta Amalya Dewi, Feny Nur
Anggraeni & Siti Durotul Muawanna .................................................................... 208
BIDANG TEKNIK DAN SAINS
Pemanfaatan Air Tua Sebagai Penggumpal Tahu Untuk Mewujudkan Teknologi
Bersih Pada Proses Pembuatan Tahu Di Desa Kaliboto-Lumajang - Tri Widjaja,
Budi Setiawan, Danawati Hari Prajitno & Toto Iswanto ...................................... 214
Kajian Potensi Daur Ulang Sampah Plastik Di Kota Pontianak Kalimantan
Barat - Laili Fitria & Mutiara Rizki Khatulistiwa .................................................. 221
Rancang Bangun Turbin Angin Pembangkit Energi Baru Terbarukan Oleh UPT-
LAGG BPPT - Subagyo & Gunawan Widjiatmoko ............................................... 228
Glokalisasi: Proses Kreatif Berbasis Budaya Lokal Yang Berpotensi Global
(Studi Kasus Desain Mebel) - Filipus Priyo Suprobo & Adi Santosa .................... 234
Membran Nanofiltrasi PSF-TFC (Polysulfone-Thin Film Composite) Untuk
Penyingkiran Zat Warna Limbah Tekstil - Andrew Sutedja, Dave Mangindaan,
Gabriel Febrianto, Doni Karisma, & Claresta A. Josephine ................................. 241
Laboratorium Aerogasdinamika Dan Getaran Dalam Mendukung Terwujudnya
Smart Building Sebagai Komponen Smart City Di Indonesia – Subagyo ............. 247
Penyingkiran Zat Warna Dari Air Limbah Tekstil Menggunakan Membran
Nanofiltrasi Polyetherimide - Gabriel Febrianto, Doni Karisma, Claresta A.
Josephine, Andrew Sutedja & Dave Mangindaan .................................................. 256
Identifikasi Kadar Debu Dan Pengaruh Terhadap Keluhan Subyektif Pernapasan
Karyawan Silo PLTU - Deis Fitria, Yayan Harry Yadi & Lovely Lady ................ 260
Penerapan Total Productive Maintenance Dengan Menggunakan Metode
Overall Equipment Effectiveness Di PT PLN Sektor Pembangkitan Cilegon -
Heru Winarno & Septian Setiaji ............................................................................ 265
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL RISET TERAPAN 2015 | SENASSET 2015 “Model Smart City dalam Mendukung Pembangunan Nasional”
Serang, 12 Desember 2015
vi
Model Atap Rumah Sebagai Kolektor Pelat Datar Energi Surya Untuk Daerah
Jalur Khatulistiwa - Yazmendra Rosa, Rino Sukma, Dian Wahyu & Eka Sunitra . 272
Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Risiko K3 Pada Tindakan Perawatan &
Perbaikan Menggunakan Metode Hirarc (Hazard Identification And Risk
Assesment Risk Control) Pada PT. X - Supriyadi, Ahmad Nalhadi, Abu Rizaal ... 281
BIDANG EKONOMI
Pengaruh Kepercayaan, Program Periklanan Dan Pemasaran Online Dengan
Minat Beli Terhadap Keputusan Pembelian Pada OLX.Co.Id - Mujiyana,
Mujiyani & Ahmad Novel ....................................................................................... 287
Pengaruh Beban Pajak Tangguhan, Aktiva Pajak Tangguhan, Akrual, Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak Di Indonesia - Suci Iryanti,
Anggita Citra Pertiwi, Iman Fachrurozi & Nawang Kalbuana ............................. 292
Pengaruh Komisaris Independen, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Pemilihan Auditor Di Indonesia - Dian Andriani, Deny Puspita, Yuli Handayani
& Ema Pratiwi ........................................................................................................ 299
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Beban Pajak Tangguhan, Dan Tingkat Pajak
Efektif Terhadap Penghindaran Pajak Di Indonesia - Nunung Haryani Agustin
& Nawang Kalbuana .............................................................................................. 307
Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Perawat Rumah Sakit Di Jakarta - Velda Ruth Ruminar Manik ............................. 315
Pengaruh Modal Kerja, Profitabilitas Dan Agunan Terhadap Pemberian Kredit
Pada Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK) Curug - Gina Syihabul Millah,
Nawang Kalbuana & Yohana ................................................................................. 323
Memahami Calon Pelanggan Jasa Pendidikan Tinggi Untuk Merancang Strategi
Pemasaran Yang Efektif - Muhammad Johan Widikusyanto ................................. 331
BIDANG ILMU SOSIAL
Kampung Cerdas (Smart Kampong): Strategi Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi Dalam Meningkatkan Layanan Publik Dan Memajukan
Perekonomian Masyarakat - Puji Wahono ............................................................. 337
Pemanfaatan Informasi Akuntansi Untuk Pengambilan Keputusan Bisnis Bagi
Pelaku Usaha Kecil Dan Menengah - Zarah Puspitaningtyas ............................... 345
Manajemen Strategis Smart City - Djoko Poernomo ............................................. 350
Sistem Desentralisasi Dan Penerapan Konsep Smart City Dalam Meningkatkan
Tingkat Competitivness Dan Kemudahan Berbisnis Daerah Perkotaan Di
Indonesia : Sebagai Kajian Pendahuluan - Delly Maulana & Ardiansyah ............. 356
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL RISET TERAPAN 2015 | SENASSET 2015 “Model Smart City dalam Mendukung Pembangunan Nasional”
Serang, 12 Desember 2015
vii
Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan Patuk “Oyo Wening
Santosa” - Rini Dorojati, Nuraini Dwi Astuti & Hartono ...................................... 361
BIDANG LAIN-LAIN
Pelatihan Mahasiswa UNSERA Dalam Pengolahan Data Menggunakan
Statistical Product and Service Solution (SPSS) - Yani Supriani & Rina
Oktaviyanthi............................................................................................................ 366
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Statistika Sosial Menggunakan SPSS - Yani
Supriani & Harsiti .................................................................................................. 369
Perancangan Sistem Informasi Perhitungan Honor Guru Berbasis Web Pada
Sma Islamic Centre Kota Tangerang - Rosdiana, Ganis Dwi Prasetyo & Metta
Nurfitriani ............................................................................................................... 371
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
234
GLOKALISASI: PROSES KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL YANG
BERPOTENSI GLOBAL
(STUDI KASUS DESAIN MEBEL)
Filipus Priyo Suprobo1, Adi Santosa2 1) Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Widya Kartika
Jalan Sutorejo Prima Utara II/ no. 1, Surabaya, Jawa Timur 60113 2) Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra
Jalan Siwalankerto 121-131, Surabaya, Jawa Timur 60236
E-mail: [email protected]), [email protected])
ABSTRAKS
Potensi industri kreatif sangatlah besar, terutama ditentukan oleh sumber daya ide yang terus berkelanjutan.
Budaya lokal yang meliputi material alam, sosial masyarakatnya, hasil produksi lokal, tradisi budaya, dan
lingkungan alamnya adalah sumber-sumber ide yang selalu ada dan berkelanjutan untuk menjadi “Smart
Resources” dalam menghasilkan “Smart Products” melalui “Smart Ways”. Kurangnya riset mendalam yang
memberikan gambaran yang mudah bagi pelaku industri kreatif untuk berproses kreatif mendorong
diperlukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model dasar pengetahuan bagi
pengembangan produk, terutama mebel modern berbasis budaya lokal untuk potensi pasar global. Dan untuk
mencapainya digunakan pendekatan design thinking sebagai “Smart Ways” dengan kegiatan utama melakukan
proses eksplorasi pengembangan produk mebel berbasis budaya lokal dalam konteks sesungguhnya, yang
kemudian diperbandingkan dengan pemodelan teori sebelumnya dari hasil kajian literatur.
Hasil riset adalah bangunan model yang direkomendasikan sebagai “Smart Ways” dalam bentuk tahapan
langkah yang terdiri atas identifikasi, ekstraksi sumber budaya lokal, penggalian pengalaman empiris,
pembuatan konsep semiotika dan menetapkan batasan desain.
Kata Kunci: Desain, Budaya, Lokal, Global, Design Thinking
1. PENDAHULUAN
Industri mebel adalah pergerakan usaha diantara
dua bidang besar, yakni apabila dari sudut pandang
bahan baku kayu, termasuk dalam industri berbasis
agro dan apabila dari segi pengembangan
produknya, termasuk dalam industri berbasis kreatif.
Atas dasar basis kreatifitas ini, permebelan
Indonesia sebenarnya memiliki peluang yang cukup
besar karena keberagaman sosio-kultural bangsa ini
dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah
kering. Percepatan pertumbuhan industri mebel dan
produktivitasnya haruslah diimbangi dengan
pengembangan produk yang mengerti atas
kebutuhan pasar modern saat ini.
Salah satu bahan baku dalam suatu sistem
pengembangan produk adalah ide atau inspirasi. Hal
warisan budaya lokal bangsa sebagai sumber
inspirasi bukanlah suatu eutopia yang sulit
diwujudkan. Hal tersebut justeru sangat
dimungkinkan dengan banyaknya artifak baru dan
modern yang terinspirasi oleh sosio-kultural
tradisional suatu bangsa.
Di industri kreatif perangkat lunak dikenal
Ubuntu sebagai Operating System yang
semangatnya terinspirasi oleh semangat hidup
kebersamaan suku-suku lokal di Afrika Selatan dan
saat ini menjadi merk internasional di dunia open
source (perangkat lunak terbuka). Semangat lokal
untuk pasar global inilah yang harus mulai
disadarkan kepada bangsa ini sebagai modal kreatif
yang tidak akan pernah habis dieksplorasi. Dan
mengapa tidak, hal tersebut diberlakukan pada
pengembangan mebel di Indonesia?
Budaya lokal adalah budaya asli daerah yang
menawarkan fitur-fitur budaya atau cara hidup yang
berpotensi menjadi inspirasi desain (Setiawan,
2011). Beberapa penelitian yang lain juga
mengungkapkan bahwa budaya lokal mengandung
tingkatan (level) dan lapisan (layer) yang bersifat
konkret atau denotatif sampai mengarah ke
pemaknaan konotatif (Lin, R., Sun, MX., Chang,
YP., Chan, YC., Hsieh, YC., & Huang, YC., 2007;
Lin R., 2009; Moalosi, R., Popovic, V., Hickling-
Hudson, AR., 2007; 2010). Budaya lokal dapat
berupa hasil seni, tradisi, pola pikir, atau hukum adat
dengan fitur-fiturnya dapat bersumber dari mulai
alam, artifak produksi, masyarakat dan cara
hidupnya, maupun faktor situs/lanskap asal
daerahnya (Hsiao SW., Kuo PH., Wang MF.,
2011).
Budaya dalam penelitian Lin, R. et al (2009)
dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) lapis, yang
meliputi (1) Physical atau material culture, termasuk
makanan, garmen, transportasi dan obyek terkait
lainnya, (2) Social atau behavioral culture, termasuk
hubungan manusia dan organisasi sosial lainnya, (3)
Spiritual atau ideal culture, termasuk seni dan
keyakinan. Tiga lapis budaya ini dapat disesuaikan
dan dipetakan dengan level budaya maupun fitur
desain yang dikembangkan menurut pendekatan
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
235
Norman (2004) menjadi teridentifikasi sebagai
berikut: (1) the inner level – Reflective Design yang
berisikan konten khusus seperti cerita/hikayat, emosi
dan fitur pemaknaan budaya lainnya, (2) the mid
level – Behavioral Design yang berisikan fungsi,
cara penggunaan, usabilitas, keamanan dan (3) the
outer level – Visceral Design yang bersentuhan
dengan konteks warna, tekstur, bentuk, dekorasi,
pola permukaan, kualitas garis dan detail lainnya
secara visual.
Gambar 1. Model Pengembangan Produk Kultural (R. Lin et al., 2007, 2009)
Berdasarkan konsep ini, model pengembangan
produk berbasis budaya telah dikembangkan oleh
Lin, R. et al (2007) dan meluncurkan sebuah model
yang pada intinya terdiri atas tiga fase, yakni model
konseptual, riset dan proses desain, seperti pada
gambar 1. Model konseptual menekankan pada
bagaimana mengektraksi fitur budaya dari obyek
budaya dan kemudian mentransformasinya menjadi
model desain, lalu menjadi landasan untuk
mewujudkan produk modern yang bernilai budaya.
Metode risetnya terdiri atas tahap identifikasi, tahap
terjemahan, dan tahap implementasi. Sedangkan
untuk proses desain, Setiawan (2011) juga
menerangkan kembali konsep Lin, R. et al (2007,
2009) ini dalam 4 (empat) langkah proses desain
sebagai langkah praktis untuk merancang sebuah
produk budaya. Langkah tersebut adalah investigasi
(pengaturan skenario), interaksi (bercerita),
pengembangan (penulisan naskah) dan pelaksanaan
(merancang produk) untuk menjadi desain final
sebuah produk budaya.
Sementara di penelitian lainnya yang dilakukan
Moalosi et.al (2007, 2010) disampaikan bahwa
proses desain yang melibatkan budaya dapat dicapai
dengan menemukan kunci-kunci fitur budaya yang
berkembang dari 3 (tiga) domain, yakni pengguna,
produk dan desainer. Sumber-sumber pemberi
informasi dapat digali seluas-luasnya dari faktor
pengguna maupun produk.
Dalam riset lainnya yang dilakukan oleh Hsiao et
al. (2011), mencoba mengusulkan model
pengembangan produk budaya lokal untuk
meningkatkan fitur yang membedakan produk
khusus lokal dan menjaga manfaat ekonominya,
khususnya di Nantou County, daerah berbudaya di
Taiwan. Metode Hsiao (2011) mengeksplorasi
bagaimana untuk menempatkan sumber daya budaya
lokal secara sistematis dan mengumpulkan literatur
dan sejarah bahan lokal untuk membangun basis
pengetahuan simbol dalam teori semiologi guna
mengembangkan produk dengan basis budaya lokal.
Metode utama yang digunakan dalam penelitian
Hsiao (2011) adalah metode semiologi, yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan model
pengembangan produk budaya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan dasar simbol
sungguh membantu untuk mengembangkan produk
yang memiliki budaya lokal, sejarah, cerita, dan
karakteristik unik. Ini memberikan desainer metode
untuk mengembangkan produk berdasarkan sumber
daya budaya lokal, landscape, notasi, dan unsur-
unsur simbolisasi lainnya, sehingga tidak hanya
memperpendek masa konstruksi/desain, tetapi
menangkap kehebatan budaya produk itu sendiri.
Pengembangan produk berbasis budaya lokal
dilakukan juga oleh Liu dan Wang (2011) tetapi
tidak dengan pendekatan semiotika, melainkan cara
ilmiah lainnya, yakni TRIZ. TRIZ (Theory of
Invenitive Problem Solving) adalah metode
pemecahan masalah berdasarkan logika dan data,
bukan intuisi, yang mempercepat kemampuan tim
proyek untuk menyelesaikan masalah ini secara
kreatif.
Sementara, dalam perkembangan desain produk
di Indonesia yang risetnya dilakukan di kota
Bandung, Jepara, Jakarta dan Yogyakarta terdapat
indikasi yang jelas, diantaranya adalah 1) Nilai
estetis memiliki keterkaitan sinergis dengan wacana
fisik yang tengah berlangsung di zamannya, 2) Nilai
estetis modern di Indonesia mengalami pergeseran
ke arah bentuk-bentuk yang berkembang dalam
wacana estetik dunia, 3) Nilai estetis merupakan
bagian yang tak terpisahkan dalam proses
transformasi budaya bangsa secara keseluruhan, 4)
Pergeseran nilai estetis di abad ke-20 mencerminkan
terjadinya proses transformasi budaya dalam bentuk
terbatas, 5) Daya tahan nilai estetis yang cukup lama
terjadi pada nilai-nilai estetis tradisional, meskipun
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
236
tetap mengalami pengembangan-pengembangan
(Sachari, 2006).
Dengan mendasarkan pada perkembangan riset
pengembangan produk berbasis budaya lokal yang
telah berkembang seperti pada penelitian R. Lin et al
(2007, 2009), Moalosi et al (2007, 2010), Hsiao et al
(2011) dan Liu et al (2011) dengan didukung temuan
Sachari (2006) sebelumnya yang menunjukkan nilai
pergeseran atas pengaruh global meskipun masih
ada ketahanan nilai-nilai tradisional di dalamnya,
maka perlu pemikiran untuk mengembangkan model
desain mebel yang lebih mudah diduplikasi bagi
pelaku desain atau industri kreatif, khususnya mebel.
Peta pelaku industri yang berkarakter pengikut tren
pasar harus mulai dirubah dengan belajar
menterjemahkan konsep global-lokal. Diperlukan
upaya lebih untuk mentransformasi pola penggunaan
semiologi dan semantik sebagai dasar pengetahuan
inspirasi lokal bagi produk modern ini.
Sedangkan dari potensi pasar modern, baik
domestik maupun global juga mengalami perubahan
dari sisi kecenderungan yang dulunya berorientasi
suplai menjadi konsumen (demand driven). Efek
dari industri yang berorientasi konsumen ini
menjadikan sistim produksi bersifat non-masal,
sangat kustomistik, penuh variasi dan menonjolkan
kandungan emosional dan selera. Fenomena era
modern ini harus dapat direspon dengan cepat dan
tepat dalam beberapa tahun ke depan, baik dalam
melakukan evolusi atas teknologi industri menjadi
basis non-massal ataupun melibatkan industri
manufaktur yang ada untuk lebih diberdayakan oleh
ide secara lebih fleksibel (Pangestu, 2009).
Dalam kaitannya dengan menghubungkan antara
aspek pasar dengan perkembangan sosial budaya
yang menjadi sumber inspirasi atas pengembangan
produk, Supriyono (2012) menuturkan bahwa dalam
aspek-aspek kultural masyarakat mempunyai
dampak tertentu terhadap aktivitas pemasaran yang
dilakukan pelaku usaha. Situasi-situasi yang berbeda
dalam era global-lokal saat ini mulai muncul, baik
yang global datang menolong yang lokal, maupun
yang global menyisip ke dalam yang lokal, entah
yang lokal menjadi global, entah membentur yang
global namun tetap dipengaruhi oleh yang global itu
(Chaubet, 2013). Ketiganya memiliki contoh dan
menjadi strategi dalam menekankan pentingnya
berproses dalam dunia globalisasi, yang alih-alih
adalah proses glokalisasi. Label ‘Warisan Dunia”
dari UNESCO yang dibuat semenjak tahun 1970
adalah suatu bukti bagimana yang global menolong
yang lokal. Hal ini pun juga telah disinggung oleh
Setiawan (2011) dalam hal wayang kulit, seni batik
dan keris sebagai “World Heritage”. Coca Cola dan
McDonald adalah contoh bagaimana produk global
menyisip ke dalam yang lokal dengan melokalkan
produk-produknya untuk menembus pasar lokal
dengan segala atributnya.
Kasus Bali adalah contoh khas suatu situasi
dimana budaya lokal (tari-tarian) mengalami
pembaharuan dengan adanya pariwisata massal di
akhir tahun 70-an. Dari 30.000 wisatawan pada
tahun 1970, jumlahnya melonjak menjadi 2 juta
pada tahun 2000. Hal ini adalah dampak atas
dibarenginya penciptaan pariwisata budaya Bali
dengan pembaharuan dan peningkatan pertunjukan-
pertunjukan budaya lokal Bali. Hal pertunjukan-
pertunjukan itu searah dengan label Indonesianisasi
yang juga meningkat, yakni Indonesia adalah Bali
atau Bali adalah Indonesia menjadi bias, tetapi
semuanya bersepakat bahwa Bali adalah budaya
lokal (Chaubet, 2013).
Berdasarkan dua masalah pokok, yakni 1)
adanya potensi modal kreatif yang berbasis budaya
lokal yang masih kurang diaplikasikan dalam
pengembangan produk mebel, dan 2) pergerakan
perubahan pasar domestik maupun global, maka
dapat dirumuskan suatu permasalahan utama perihal
bagaimana meletakkan model dasar pengetahuan
dalam pengembangan desain mebel berbasis budaya
lokal untuk pasar modern domestik maupun global.
Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini
adalah membangun model dasar pengetahuan bagi
pengembangan mebel berpotensi global dengan
berbasis budaya lokal. Dan untuk mencapainya perlu
dilakukan proses eksplorasi pengembangan produk
mebel berbasis budaya lokal dalam konteks
sesungguhnya, yang kemudian diperbandingkan
dengan model sebelumnya dari hasil kajian literatur.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan design
thinking, yang terdiri atas tahap inspirasi,
interpretasi, menghasilkan ide, eksperimen, dan
evolusi (IDEO, 2012). Partisipan terdiri atas
partisipan mahasiswa tingkat ketiga atau Semester 6
yang dipilih secara purposive karena karya mereka
yang lebih mengedepankan penggunaan sumber
daya local dengan luaran prototype.
Kualifikasi partisipan mahasiswa adalah sudah
mengikuti kegiatan studio desain mebel di Jurusan
Desain Interior Universitas Kristen Petra Surabaya
dari mulai tingkat mengkaji produk, desain mebel
sederhana, dan desain mebel multifungsi. Proses
yang dilakukan partisipan mahasiswa adalah dimulai
dari kegiatan perumusan masalah, pemrograman
untuk menetapkan penyelesaian solusi, proses
skematik, pengembangan, produksi dan kemudian
ditutup dengan pameran bersama untuk
mendapatkan umpan balik.
Lama kegiatan ini semua adalah selama empat
bulan, dari mulai pertengahan Februari sampai
dengan Juni 2015.
Sebagai tolak ukur adalah studi literatur yang
diperlukan dalam kajian awal, interpretasi sampai
dengan membangun model/kerangka pemikiran
visual untuk mendukung proses eksplorasi yang
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
237
dilakukan oleh para partisipan. Studi literatur ini
melibatkan tiga belas sumber pustaka berbeda dan
berhubungan langsung dengan topik penelitian, yang
disajikan oleh sekitar sepuluh peneliti terdahulu.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Rekam jejak proses eksplorasi partisipan
mahasiswa terkategorisai berdasarkan skema
kode/tema. Tema-tema yang dihasilkan adalah
sumber budaya lokal, programming, desain dan
implementasi dengan tolak ukur pembanding adalah
kajian literatur.
Tabel 1. Analisis Proses Eksplorasi Desain Mebel Partisipan
No Desain Mebel Sumber Inspirasi Proses
Programming
Proses Desain dan
Implementasi
Kesesuaian dengan
Studi Literatur
1
Partisipan 1
a. Berangkat dari
fakta lokal bahwa
Indonesia adalah
penghasil ikan
terbesar kedua di
dunia.
b. Artefak “Jala” dan
bagian kehidupan
Nelayan pencari
ikan
a. Eksplorasi
Literatur,
lapangan dan
pengalaman
penggunaan
material lokal
kayu kelapa dan
rotan
b. Merumuskan dan
menetapkan
permasalahan
a. Penetapan
Konsep Desain
b. Pembuatan sketsa
c. Pengembangan
ergonomi
d. Pemilihan Desain
dan pembuatan
gambar produksi
e. Proses produksi
termonitor
Penggunaan unsur
human & artefak lokal
(Hsiao, 2011)
Pendekatan semiotika
yang kuat (Lin: 2007,
2009 & Hsiao, 2011)
2
Partisipan 2
a. Bentukan karakter
budaya Cina
sebagai target
pasar.
b. Penyisipan motif
lengkung batik
kawung (budaya
lokal) ke dalam
bentuk 3 dimensi
kaki meja.
a. Eksplorasi
literatur Trend
Global Home
Furniture,
Tipologi tren
target pasar
global Asia,
Cina, ergonomi
& studi lapangan
kelebihan
kelemahan
produksi
b. Merumuskan dan
menetapkan
masalah
a. Konsep Desain
b. Pembuatan sketsa
c. Pemilihan Desain
dan pembuatan
gambar produksi
d. Proses produksi
Penggunaan unsur
artefak lokal (Hsiao,
2011)
Pendekatan semiotika
yang kuat (Lin: 2007,
2009 & Hsiao, 2011)
3
Partisipan 3
a. Sifat material
lokal kayu kelapa
dan rotan
b. Bentukan karakter
cirikhas budaya
Jepang sebagai
sasaran pasar
a. Eksplorasi
literatur Trend
Global Home
Furniture,
Tipologi tren
target pasar
global Asia,
Jepang & studi
lapangan SDM
b. Merumuskan dan
menetapkan
permasalahan
a. Penetapan produk
& batasan
ergonomi
b. Konsep Desain
c. Pembuatan sketsa
d. Pemilihan Desain
dan pembuatan
gambar produksi
e. Proses produksi
Penggunaan material
lokal sebagai inspirasi
(Hsiao, 2011)
Kegiatan perancangan
sebagai interaksi antara
desainer, user, budaya
& teknologi (Lin,
2007, 2009 & Moalosi,
2007, 2010)
4
Partisipan 4
a. Bentukan karakter
cirikhas budaya
Jepang sebagai
sasaran pasar.
b. Pengenalan
Kelebihan &
Keterbatasan
produksi
c. Penguatan
Material sebagai
nilai ke-lokal-an
a. Eksplorasi
literatur Trend
Global Home
Furniture,
Tipologi tren
target pasar
global Asia,
Jepang & studi
kunjungan
lapangan SDM
b. Eksplorasi
mendalam jenis
material kayu
kelapa dan rotan.
a. Penetapan
Konsep Desain
b. Penyertaan
batasan ergonomi
c. Pembuatan sketsa
dan multiview
atas produk
d. Pemilihan Desain
dan pembuatan
gambar produksi
e. Proses produksi
termonitor
sampai dengan
selesai.
Penggunaan material
lokal sebagai inspirasi
(Hsiao, 2011)
Kegiatan perancangan
sebagai interaksi antara
desainer, user, budaya
& teknologi (Lin,
2007, 2009 & Moalosi,
2007, 2010)
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
238
No Desain Mebel Sumber Inspirasi Proses
Programming
Proses Desain dan
Implementasi
Kesesuaian dengan
Studi Literatur
c. Merumuskan dan
menetapkan
permasalahan
5
Partisipan 5
a. Bentukan karakter
cirikhas budaya
Jepang sebagai
sasaran pasar.
b. Pengenalan
Kelebihan &
Keterbatasan
produksi
c. Memadukan ciri
lokal kedaerahan
“Minangkabau”
dan samurai dari
Jepang
a. Eksplorasi
literatur Trend
Global Home
Furniture,
Tipologi tren
target pasar
global Asia,
Jepang & studi
kunjungan
lapangan SDM
b. Merumuskan dan
menetapkan
permasalahan
a. Penetapan
Konsep Desain
b. Penyertaan
batasan ergonomi
c. Pembuatan sketsa
d. Pemilihan Desain
dan pembuatan
gambar produksi
e. Proses produksi
termonitor
sampai dengan
selesai.
Penggunaan unsur
artefak lokal (Hsiao,
2011)
Pendekatan semiotika
yang kuat (Lin: 2007,
2009 & Hsiao, 2011)
6
Partisipan 6
a. Bentukan karakter
cirikhas
budaya Kolonial
sebagai glokalisas
i Indonesia
b. Pengenalan
Kelebihan &
Keterbatasan
produksi atas
material lokal
c. Mencari pola
sinergitas antara
lokal dan global,
yaitu warna
natural dan
upholstery
a. Eksplorasi
literatur Trend
Global Home
Furniture,
ergonomi & studi
lapangan
kelebihan
kelemahan
produksi
b. Merumuskan dan
menetapkan
permasalahan
a. Penetapan
Konsep Desain
b. Pembuatan sketsa
c. Pemilihan Desain
dan pembuatan
gambar produksi
d. Proses produksi
termonitor
sampai dengan
selesai.
Penggunaan unsur
budaya lokal yang kuat
(Hsiao, 2011)
Pendekatan semiotika
yang kuat (Lin: 2007,
2009 & Hsiao, 2011)
Berdasarkan tabel 2 ditemukan adanya gap yang
belum disajikan detail oleh literatur, yaitu upaya
untuk mengetahui tren global berdasarkan kondisi
pasar sasaran global yang hendak dituju dan
bagaimana mendalami aspek-aspek lokal secara
lebih intensif, baik dengan cara merasakan secara
langsung, membedah karakteristik material, dan
studi atas keterbatasan produksi.
Hal bagaimana memahami lingkungan global
memang telah disinggung oleh Lin P. (2007, 2009)
tetapi secara spesifik bagaimana itu distrategi untuk
menuju pasar sasaran global tertentu belum dibahas
mendetail. Partisipan mahasiswa sebenarnya juga
telah melakukan apa yang disebut strategi global-
lokal (Chaubert, 2013). Hal terakhir dalam konteks
memahami inspirasi lokal juga sangat berbeda
dengan yang dilakukan oleh Hsiao (2011). Hsiao et
al (2011) lebih cenderung untuk selesai
mengekplorasinya hanya pada menjadikannya
gambar atau picturization, belum sampai
membedahnya secara mendalam.
Pada akhirnya model yang ditetapkan adalah
dengan mendasarkan tahapan proses kerja kreatif
dan tidak berdasarkan kerangka pemikiran filosofis
yang mencoba mengkaitkan antara proses dan peran
desainer seperti pada penelitian-penelitian
sebelumnya. Hal ini dipilih dengan pertimbangan
bahwa dengan model berupa proses kreatif akan
memberikan kemudahan bagi siapa pun yang
membacanya, termasuk para pelaku industri kreatif
yang lebih memahami konteks konkret dibandingkan
pemikiran abstrak. Dengan model tahapan
menjadikan proses kreatif sendiri lebih menjelaskan
secara langkah demi langkah yang mengandung
unsur mudah untuk dilakukan oleh siapa saja,
sebagaimana filosofi Steve Job bahwa apabila mesti
satu klik mengapa harus dua klik untuk setiap
produk mouse Apple-nya. Model final tersebut dapat
dilihat pada gambar 2.
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
239
Gambar 2. Model Dasar Pengetahuan Budaya
Lokal Model dasar pengetahuan ini pada hakekatnya
adalah proses identifikasi sebagai langkah pertama.
Identifikasi dari berbagai sumber lokal yang
kemudian diekstraksi dalam konteks denotatif dan
konotatif. Hsiao et al (2011) menetapkan sekurang-
kurangnya ada lima sumber budaya lokal, yakni
natural, human, production, cultural dan landscape.
Para peneliti sebelumnya justeru meletakkan dasar
pengetahuan ini sebagai bagian dari proses
identifikasi (R. Lin, 2007, 2009; Moalosi et al.,
2007, 2010; Hsiao et al., 2011). Hasil ekstraksi
sebagai langkah kedua diterjemahkan dalam
bangunan matrik visual yang siap menjadi sumber
inspirasi para desainer. Penambahan proposisi
diajukan untuk melengkapi bagian yang menjadi gap
dalam penelitian ini, yakni pada langkah ketiga.
Proposisi itu adalah menambahkan kegiatan
penggalian pengalaman untuk menghasilkan
batasan-batasan desain. Penggalian pengalaman
dapat berupa kegiatan merasakan secara langsung,
bedah karya, dan olah bangun sumber-sumber
budaya lokal. Penggalian pengalaman dapat
diupayakan secara empiris seperti dideskripsikan
dalam gambar 3 dan 4.
Gambar 3. Kegiatan Penggalian Pengalaman
Empiris oleh Partisipan
Gambar 4. Upaya memadukan Konsep Semiotika
& Batasan Desain dalam Pengalaman Empiris
Melalui pengalaman secara langsung seperti
halnya yang dialami oleh para partisipan mahasiswa,
para desainer maupun pemangku kepentingan yang
terlibat dapat merekomendasikan batasan-batasan
desain sebagai langkah kelima dari dasar
pengetahuan. Dengan demikian, batasan desain
adalah bagian dari proposisi baru dalam penelitian
ini juga, yang sudah didapatkan di awal kegiatan
pra-desain untuk meminimalkan pola trial and error
yang akan membuang waktu, tenaga dan biaya.
Konsep semiotika dalam langkah keempat
bersama-sama dengan batasan desain dalam langkah
kelima menjadi bagian yang secara bersama-sama
sebagai luaran atas bangunan dasar pengetahuan
budaya lokal ini dan menjadi inspirasi dalam proses
desain mebel selanjutnya.
4. KESIMPULAN
Model desain mebel berbasis budaya lokal pada
prinsipnya mempertemukan sumber lokal untuk
kemudian diekstraksi, digali pengalaman
empirisnya, sehingga menghasilkan konsep
semiotika dan batasan desain yang logis dalam
menjadi sumber inspirasi yang tinggal pakai untuk
mengembangkan produk mebel modern.
Model yang ditawarkan saat ini memberikan
kontribusi dalam membangun dasar pengetahuan
atas budaya lokal dan menjadi dasar dalam
menetapkan suatu set skenario atas pengembangan
produk mebel yang bersesuaian dengan lingkungan
global saat ini. Model ini masih dalam tahap
pembentukan dan perlu pengujian untuk semakin
memurnikannya melalui praktek baiknya. Penelitian
selanjutnya adalah menjadikan model ini dapat
diimplementasikan dan mendokumentasikan untuk
menjadi sistim yang mudah diduplikasi oleh pelaku
industri kreatif.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih disampaikan kepada Direktorat
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Indonesia untuk skema
hibah 2015. Peneliti juga menyampaikan terima
kasih kepada para partisipan ahli Universitas Widya
Kartika Surabaya dan para partisipan mahasiswa
Universitas Kristen Petra Surabaya
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
240
PUSTAKA
Chaubet, F. (2013). Globalisasi Budaya.
Yogyakarta: Jalasutra. Hsiao SW., Kuo PH., Wang MF. (2011). A Study on
the Local Culture Commodity Developing Mode-
A Case Study in Nantou County. 9th Annual
Hawaii International Conference on Arts &
Humanities. Honolulu, Hawaii: Hawaii
International Conference Humanities.
IDEO. (2012). Design Thinking for Educators. Palo
Alto: IDEO.
Lin, R. (2007). Transforming Taiwan aboriginal
cultural features into modern product design: A
case study of a cross- cultural product design
model. International Journal of Design 1(2), 45-
53.
Lin, R. (2009). Designing “Friendship” into
Modern Products. Friendships: Types, Cultural,
Psychological and Social. Nova Science
Publishers, Inc.(ISBN: 978-1-61668-008-4).
Lin, R., Sun, MX., Chang, YP., Chan, YC., Hsieh,
YC., & Huang, YC. (2007). Designing “culture”
into modern product: a case study of cultural
product design in Usability and
Internationalization. HCI and Culture (hal. 146-
153). Springer Berlin Heidelberg.
Liu, E., Wang, W. (2011). A Study on The
Application of Triz Inventive Principles to
Cultural Product Design. The Asian Conference
on Arts and Humanities ISSN: 2186-229x. The
Asian Conference on Arts and Humanities
Official.
Moalosi, R., Popovic, V., Hickling-Hudson, AR.
(2007). Strategies for infusing cultural elements
in product design. Design Education Forum of
South Africa (DEFSA). Design Education Forum
of South Africa (DEFSA).
Moalosi, R., Popovic, V., Hickling-Hudson, AR.
(2010). Culture-orientated product design.
International journal of technology and design
education 20(2), 175-190.
Norman, D. (2004). Emotional Design. New York:
Basic Books.
Pangestu, D. (2009). Pengembangan Ekonomi
Kreatif Indonesia 2025. Jakarta: Kementerian
Perdagangan dan Ekonomi Kreatif.
Sachari, A. (2006). PERGESERAN GAYA PADA
DESAIN FURNITUR INDONESIA ABAD KE-
20 Studi Mengenai Pemberdayaan Nilai Estetis
Menghadapi Keterbukaan Budaya. Dimensi
Interior, 4(1), 9.
Setiawan, A. (2011). Transformation to Product
Design Features Modern Culture. Jurnal Ilmiah
Dinamika Teknik, 5(2).
Supriyono, F. (2012). Pentingnya Pemahaman
Aspek Budaya Konsumen Dalam
Mengimplementasikan Program Pemasaran. Bina
Ekonomi, 7(2).