1. pancasila - tan malaka.doc

Upload: fengkie-junis

Post on 07-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tan Malaka, sebuah nama historis yang kurang bergema di tanah yang ia perjuangkan. Seorang tokoh pejuang yang cerdas, berkeinginan kuat, pantang menyerah, revolusioner, radikal, dan pemberani namun hidupnya berakhir tragis dan saat-saat kematiannya adala

Tan Malaka, sebuah nama historis yang kurang bergema di tanah yang ia perjuangkan. Seorang tokoh pejuang yang cerdas, berkeinginan kuat, pantang menyerah, revolusioner, radikal, dan pemberani namun hidupnya berakhir tragis dan saat-saat kematiannya adalah sebuah ironi untuk catatan hitam sejarah Republik Indonesia. Dan jasa Tan Malaka seperti dihapus dari catatan sejarah RI karena afliasi dan ideologi beliau yang berhaluan komunisme.

Beliau lahir tanggal 2 Juni 1987 di Suliki, Sumatera Barat. Orang tua beliau bernama Rasad Caniago dan Sinah Sinabur.[1] Tokoh yang bernama asli Ibrahim ini memiliki gelar semi-bangsawan Datuk Tan Malaka yang didapat dari ibunya karena masyarakat Minang yang menggunakan sistem matrilineal.[2]

Ia menempuh pendidikannya di Kweekschool, sebuah sekolah keguruan, di Fort de Kock.[3] Seorang guru yang melihat potensi beliau lalu mengusulkan agar Tan Malaka melanjutkan sekolahnya ke Belanda.[2] Selama menempuh pendidikannya, beliau membaca karya-karya tokoh Kiri seperti Karl Marx, Friedrich Engels, dan Vladimir Lenin.[3]

Tan Malaka adalah orang yang sangat maju pemikirannya dibandingkan orang lain pada masanya, bahkan jika dibandingkan dengan orang-orang pada masa sekarang. Ini dibuktikan oleh salah satu karya besarnya pada tahun 1948 yang berjudul Madilog (Materialisme-Dialetika-Logika). Berlatar belakang oleh kritiknya dengan cara berpikir masyarakat yang masih menggunakan logika mistika, yaitu cara berpikir yang masih berdasarkan kepercayaan atas hal-hal mistik dan gaib. Oleh karena itu buku ini membahas tentang cara berpikir dimana pembuktian dan fakta adalah landasan utamanya. Dan paparan beliau dalam Madilog ini masih relevan hingga zaman sekarang.

Bisa dibilang, Tan Malaka adalah The Real Founding Father of Indonesia. Karena ia yang pertama kali mencetuskan sebuah negara bernama Republik Indonesia lewat karyanya yang berjudul Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia) tahun 1924. Bung Karno selalu membawanya, kata Sayuti Melik seperti yang dikutip Hadidjojo Nitimihardjo dalam pengantar edisi terjemahan Naar de Republiek.[4] Yang selalu dibawa oleh Soekarno maksudnya adalah buku Naar de Republiek Indonesia ini. Selain Soekarno, Prof. Mr. Moh. Yamin juga pernah berkata, "Ia (Tan Malaka) pantas menerima segala kehormatan sebagai Bapak Republik Indonesia, seperti telah diramalkannya di dalam risalahnya tahun 1924,"[5] Dua hal ini menunjukkan bahwa ide-ide dan pemikiran Tan Malaka memiliki pengaruh besar dalam menginspirasi tokoh-tokoh pejuang Indonesia dalam membangun sebuah negara yang dikenal dengan Republik Indonesia.

Selain pemikirannya yang sangat maju, tokoh ini juga memiliki semangat juang yang tinggi serta pantang menyerah. Meskipun beliau dibuang dan diasingkan ke berbagai belahan dunia, selama dalam masa pengasingan maupun saat berada di tanah air beliau tetap berjuang dengan aktif dalam berbagai organisasi, baik sebagai anggota di dalamnya maupun sebagai pendiri organisasi. Beberapa organisasi dimana beliau ikut aktif berkontribusi dalam perjuangan bangsa adalah CPH, PKH, Sarekat Islam, Komintern, PKI, PARI, PP, dan Murba. Walaupun beberapa dari organisasi itu akhirnya memiliki pandangan yang berseberangan.

Pada awal tahun 1949, tepatnya di bulan Februari, beliau wafat, ditembak oleh tentara. Bukan oleh tentara sekutu, bukan oleh tentara soviet, bukan juga oleh tentara musuh, namun oleh tentara Republik Indonesia di Kediri, Jawa Timur, Indonesia.[1] Ironis memang. Seorang pejuang kemerdekaan yang dibunuh oleh tentara Republik yang diperjuangkannya lalu terlupakan oleh sejarah.

Referensi

[1] a b Merdeka.com (n.d.). Profil Tan Malaka. Diakses tanggal 4 September 2015. Dari

http://profil.merdeka.com/indonesia/t/tan-malaka/.

[2] a b Jarvis, Helen (1987). Tan Malaka: Revolutionary or Renegade (PDF). Bulletin of Concerned Asian Scholars 19 (1): 4155. doi:10.1080/14672715.1987.10409868. ISSN 0007-4810.

[3] a b Syaifudin (2012). Tan Malaka: Merajut Masyarakat dan Pendidikan Indonesia yang Sosialistis. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. ISBN 978-979-25-4911-9.

[4] Netzaar (2013). Tan Malaka: Bapak Republik yang Terlupakan. Diakses tanggal 4 September 2015. Dari

http://www.kompasiana.com/netzaarideas/tan-malaka-bapak-republik-yang-terlupakan_552c1b1a6ea8349a568b4582.

[5] Merdeka.com (2014). Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia yang mahir revolusi. Diakses tanggal 4 September 2015. Dari

http://www.merdeka.com/peristiwa/tan-malaka-bapak-republik-indonesia-yang-mahir-revolusi.html.