10 standart costing

29
SISTEM BIAYA STANDAR Oleh : Elly Ismiyah, ST., MT. 1

Upload: achmad16

Post on 20-Nov-2015

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perpajakan D3

TRANSCRIPT

  • SISTEM BIAYA STANDAROleh : Elly Ismiyah, ST., MT.*

  • Pendahuluan Sistem akuntansi biaya tidak saja dituntut mampu mengukur biaya aktual suatu organisasi di masa lampau (historis)Tetapi juga mampu memberikan informasi mengenai proyeksi atau estimasi biaya serupa di masa mendatangSehingga dikembangkan sistem akuntansi biaya standar biaya standar

    *

  • Biaya standar

    Patok duga (benchmark) yang secara efektif dan efisien ditetapkan di muka (predetermined) untuk biaya-biaya yang seharusnya dikonsumsi oleh suatu produk*

  • Keuntungan sistem biaya standarDapat dijadikan pijakan untuk perbandingan biaya (melakukan benchmarking)Perhitungan biaya standar diikuti dengan analisis varian memungkinkan manajer untuk menerapkan management by exceptionVarian dapat dijadikan alat untuk penilaian kinerja sehingga memotivasi karyawanPenggunaan standar dalam penentuan harga produk menyebabkan biaya produk yang lebih stabil dibandingkan dengan penggunaan biaya aktualSistem biaya standar lebih murah dari sistem biaya normal

    *

  • Tujuan dan manfaat sistem biaya standarBiaya standar didesain untuk memenuhi tujuan :Pengendalian biaya (cost control)Penentuan harga pokok produk (product costing)

    Biaya standar dan analisis varian bermanfaat, alasan :Menyediakan informasi kepada manajemen mengenai kendali suatu sistemSebagai dasar/basis suatu sistem evaluasi kinerjaMenyediakan informasi mengenai opportunity cost berkenaan dengan produksi suatu produkPenentuan harga produk*

  • Manfaat menggunakan sistem akuntansi biaya standarEstimasi biaya produkDalam hal ini standar dikembangkan untuk konsumsi per unit suatu produk akan bahan baku, tenaga kerja, dan overheadStandar ini akan bermanfaat bagi penentuan diterima tidaknya suatu pesanan dari pelangganAnggaran biaya dan pengeluaranTotal biaya konsumsi setiap aktivitas dapat diprediksi berdasarkan jumlah standar konsumsi untuk setiap aktivitas dalam menghasilkan produk/jasaNamun manajemen harus berhati-hari karena kemungkinan ada time lag saat anggaran disusun dan saat pelaksanaan *

  • Manfaat menggunakan sistem akuntansi biaya standar (2)Pengendalian biaya relatif terhadap standarDalam hal ini biaya aktual dibandingkan dengan biaya standar, dengan harapan biaya aktual akan tetap sejalan dengan standarSelisih keduanya disebut varian biaya, yang selanjutnya dianalisis untuk mencari penyebabnya*

  • Penyusunan biaya standarAnalisis data historisData historis dipercaya memiliki kegunaan untuk memprediksi masa depanTerutama dalam lingkungan produksi yang sudah mapan, dimana data historis telah cukup banyak terdokumentasikan dengan baikDiperlukan kehati-hatian terutama untuk menyusun standar bagi produk baru*

  • Penyusunan biaya standar (2)Analisis tugas (task analysis)Melakukan analisis terhadap proses pembuatan produk dengan tujuan menentukan biaya produk yang seharusnyaParadigma yang digunakan bergeser dari biaya produk di masa lampau menjadi biaya produk di masa mendatangAlat analisis yang kerap digunakan adalah time and motion studyGabungan keduanyaDimungkinkan untuk mencari standar terbaikNamun perlu diperhatikan perbandingan antara biaya yang harus dikeluarkan dengan harapan manfaat yang akan diperoleh*

  • Isu perilaku dalam penyusunan standarSalah satu isu tersulit dalam penyusunan standar apakah standar ideal atau standar praktis?

    Jawabannya tergantung pada pertimbangan situasi dan kondisi organisasi

    *

  • Standar ideal (perfection standard)Adalah kondisi ideal yang hendak dicapai dalam kondisi operasi yang nyaris sempurnaStandar ini memiliki keuntungan luar biasa dalam hal efisiensi, kualitas produk/jasa, konsumsi sumberdaya, dan kepastian kontinuitas operasiHal yang perlu dilakukan : meyakinkan karyawan bahwa hal tersebut memang memungkinkan untuk dicapai dan tersedia insentif menarik jika berhasil mencapainyaDi sisi lain, ada pendapat bahwa standar ini justru berakibat makin rendahnya motivasi karyawan , karena berfikir tidak mungkin untuk dicapaiPenghematan menyebabkan kualitas produk turun dan akhirnya perusahaan akan mengeluarkan lebih banyak biaya dari yang seharusnya

    *

  • Standar praktis (Practical standard)Standar masih ketat, namun diharapkan dapat dicapai dalam kondisi normalDiasumsikan bahwa efisiensi masih dapat dicapai dalam kondisi normal, bahkan masih memperbolehkan terjadinya delayStandar ini dipercaya lebih mampu memotivasi karyawan dalam pencapaian target tanpa harus merasa diawasi secara ketat

    Standar normalDalam standar normal, kerusakan (defects) dan limbah (waste) telah diperhitungkan dalam standar

    *

  • Kesimpulan Practical standards seharusnya diset pada tingkat yang memungkinkan untuk dicapai dengan upaya yang memadai dan efisienStandar ideal didasarkan pada kesempurnaan, dan kerap tidak memungkinkan untuk dicapai, serta demotivasi bagi sebagian besar karyawan*

  • Anggaran/budgetAlat yang lazim digunakan oleh manajemen dalam perencanaan dan pengendalian , adalah :Anggaran (budget) untuk perencanaan, dan Informasi umpan balik (feedback) untuk keputusan pengendalian

    Anggaran yang akan dibahas adalah anggaran jangka pendek, tidak lebih dari satu periode akuntansiBiasa disebut anggaran induk (master budget)*

  • Manfaat anggaran sbg alat manajemenPenyusunan anggaran mengharuskan manajemen melakukan perencanaanSemakin baik perencanaan, semakin besar harapan suksesAnggaran akan mendorong terciptanya koordinasi dan komunikasiProduksi melalui beberapa tahapan, maka anggaran memaksa manajemen mempertimbangkan berbagai hubungan sepanjang rantai nilaiTidak akan ada koordinasi tanpa komunikasi yang efektifAnggaran dapat dimanfaatkan sebagai patok duga (benchmark) bagi manajemen untuk evaluasi kinerjaAnggaran sebagai alat motivasiJika karyawan percaya anggaran disusun secara adil (fair)Anggaran yang tidak realistis akan merusak moral dan semangat kerjaSebagai dasar pola pikir (frame work) dalam melakukan penilaian kinerja (performance appraisal)*

  • Anggaran induk (master budget)Penyusunan anggaran induk dimulai dari penyusunan rencana penjualan

    Logikanya :penjualan men-drive produksiuntuk apa memproduksi banyak jika kemampuan menjualnya rendahpenjualan tidak mungkin melampaui kapasitas produksi

    *

  • Fungsi setiap budget*

  • Ilustrasi penyusunan anggaran indukDalam rapat penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) disepakati :Target penjualan adalah 6.400 unit z dengan harga jual Rp. 800/unitTarget persediaan adalah sbb:*

    UnitPer unitTotalProduk jadi awal900 Rp 500 Rp 450.000 Produk jadi akhir1.000 Rp 500 Rp 500.000 PDP awal&akhirBahan baku A awal2.200 Rp 10 Rp 22.000 Bahan baku A akhir1.300Bahan baku B awal4.000 Rp 30 Rp 120.000 Bahan baku B akhir4.6001 unit Z memerlukan 3 unit bahan baku A dan 5 unit bahan baku B

  • 1 unit Z memerlukan 1 jam tenaga kerja langsung, dengan upah Rp. 146 per jamAnggaran biaya non produksi adalah sbb:*

    ItemJumlahTelepon Rp 12.000 Internet Rp 5.000 Pemeliharaana Rp 100.000 Perjalanan dinas Rp 150.000 Iklan dan promosi Rp 225.000 Total Rp 492.000

  • Atas dasar target produksi dan proyeksi kegiatan, maka departemen Personalia mengajukan anggaran sbb:*

    Bagian ProduksiBiaya tenaga kerja langsung Rp 949.000 Biaya tenaga kerja tdk langsung Rp 232.000 Bagian AdministrasiAccounting Rp 200.000 Keuangan Rp 150.000 Bagian Administrasi dan PenjualanGaji Sales Rp 450.000 Gaji Analis pemasaran Rp 300.000 Bonus Rp 120.000 Total Rp 2.401.000

  • Manajer Pabrik memperkirakan anggaran biaya overhead pabrik (BOP) sbb:

    Perusahaan juga harus membayar bunga bank sebesar Rp. 58.000*

    ItemJumlahPenyusutan mesin Rp 500.000 Penyusutan gedung Rp 250.000 Asuransi Rp 15.000 Utilitas (listrik&air) Rp 75.000 Biaya bahan pembantu Rp 50.000 Biaya TK tdk lgsng Rp 232.000 Total Rp 1.122.000

  • Diminta:Susunlah Anggaran Induk yang terdiri dari BudgetPenjualanProduksiKebutuhan bahan bakuPembelian bahan bakuTenaga kerja langsungBiaya overhead pabrikHarga pokok produksiHarga pokok penjualanRugi laba (pajak 30%)

    *

  • Budget Penjualan dan ProduksiBudget Penjualan

    Budget Produksi (unit)

    *

    Harga Jual Per unit ZRp.800Proyeksi penjualan (unit)x6.400Proyeksi penjualan Rp.5.120.000

    Target penjualan unit Z6.400(+) Target persediaan akhir1.000+Total kebutuhan produk Z7.400(-) Persediaan awal900-Z yang harus diproduksi6.500

  • Budget Kebutuhan & Pembelian bahan bakuBudget kebutuhan bahan baku

    Budget Pembelian bahan baku

    Bila 1 unit produk Z memerlukan 3 unit A dan 5 unit B dan target produksi 6.500>> bahan baku A 6.500 x 3 = 19.500 unit>> bahan baku B 6.500 x 5 = 32.500 unit*

    Kebutuhan Bahan BakuBahan bakuTotal KebutuhanUnit costTotal costA19.500Rp. 10 Rp 195.000 B 32.500Rp. 30 Rp 975.000 Total Rp 1.170.000

    Bahan baku ABahan baku BTarget Persediaan akhir1.3004.600Kebutuhan pemakaian19.50032.500Total20.80037.100(-) Persediaan awal2.2004.000Pembelian bahan baku18.60033.100unit costx Rp. 10x Rp. 30Total cost Rp 186.000 Rp 993.000

  • Budget TK langsung & BOPBudget Tenaga Kerja langsung

    Budget Biaya Overhead Pabrik

    *

    Target Produksi6.500Tenaga kerja langsung per Zx 1Total jam kerja6.500Tarif per jamx Rp. 146Total biaya tenaga kerjaRp. 949.000

    ItemJumlahPenyusutan mesin Rp 500.000 Penyusutan gedung Rp 250.000 Asuransi Rp 15.000 Utilitas (listrik&air) Rp 75.000 Biaya bahan pembantu Rp 50.000 Biaya TK tdk lgsng Rp 232.000 Total Rp 1.122.000

  • Budget HP Produksi & HP PenjualanBudget Harga Pokok Produksi

    Budget Harga Pokok Penjualan

    *

    Biaya Bahan Baku Rp 1.170.000 B. Tenaga kerja langsung Rp 949.000 Biaya Overhead Pabrik Rp 1.122.000 Biaya Pabrikasi Rp 3.241.000 (+) Persediaan BDP awal Rp - (-) Persediaan BDP akhir Rp - Total Rp 3.241.000

    Harga Pokok Produksi Rp 3.241.000 (+) Persediaan barang jadi awal Rp 450.000 Persediaan siap untuk dijual Rp 3.691.000 (-) Persediaan barang jadi akhir Rp 500.000 Total Rp 3.191.000

  • Budget Rugi Laba*

    Penjualan Rp 5.210.000 (+) Harga Pokok Penjualan Rp (3.191.000)Laba kotor Rp 1.929.000 Biaya Administrasi & umum Rp 1.712.000 Laba Operasi Rp 217.000 Biaya Bunga Rp 58.000 Laba sebelum pajak Rp 159.000 pajak (30%) Rp 47.700 Laba bersih Rp 111.300

  • Sistem akuntansi biaya standarAdalah suatu sistem akuntansi dimana pencatatan biaya dilakukan berdasar standar, dan selisih (varian) dibebankan dalam rekening/perkiraan tersendiriDisusun berdasarkan 2 asumsi utama :

    Selisih (varian) diakui pada kesempatan pertamaPencatatan pada perkiraan barang dalam proses (BDP) sepenuhnya berdasar standar*

  • Ilustrasi pencatatan dengan biaya standar*

    NoketeranganDebet (Rp.)Kredit (Rp.)1Pembelian bahan baku secara kredit senilai Rp. 13.200.000 sedangkan berdasar standar nilainya Rp. 12.600.000Persediaan bahan bakuSelisih harga bahan baku hutang dagang(mencatat pembelian bahan baku)12.600.000600.000

    13.200.0002Biaya tenaga kerja langsung yang harus dibayar Rp. 20.580.000 sedangkann berdasar standar nilainya Rp. 21.000.000Upah pabrik selisih tarif tenaga kerja Hutang upah(untuk mencatat biaya tenaga kerja lsng)21.000.000420.00020.580.0003Pemakaian bahan baku untuk produksi dengan biaya aktual Rp. 12.600.000 sedangkan berdasarkan standar Rp. 12.000.000Barang dalam prosesSelisih kuantitas bahan baku persediaan bahan baku12.000.000600.000

    12.600.000