251158149 laporan kasus obstetri peb
TRANSCRIPT
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 1/42
LAPORAN KASUS INDUVIDU
PADA NY. G2P1A0 HAMIL 39 MINGGU DENGAN
PREEKLAMPSIA BERAT DAN KPD 6 JAMDI RSU KABUPATEN TANGERANG
Di susu !"#$%
NAMA% AI&AH PUTRI PERMATASARI
NIM % P3.'3.2(.2.13.0)1
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
TAHUN 2016LEMBAR PENGESAHAN
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 2/42
LAPORAN KASUS INDUVIDU PADA NY. A G2P1A0 HAMIL 39 MINGGU
DENGAN PREEKLAMPSI BERAT DAN KPD 6 JAM
DI RSU KABUPATEN TANGERANG
M#*#+,$ui-
P#/i/i* L,$, P#/i/i* Is+i+usi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini tepat pada
waktunya. Laporan kasus induidu yang berjudul !Ny. " #$P%"& ' () Minggu
*engan Preeklampsia +erat dan P* am di /01 abupaten Tangerang2 ini
disusun dalam rangka memenuhi P 333.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengu4apkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan kepada
penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kasus ini masih
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 3/42
banyak kekurangan. 5leh karena itu, kritik dan saran yang bersi6at membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan kasus ini.
0emoga laporan kasus ini dapat memberikan man6aat dan tambahan
pengetahuan khususnya kepada penulis dan kepada pemba4a dalam menjalankan
praktek sehari-hari sebagai dokter. Terima kasih.
akarta, Maret $&%
Penulis
DATAR ISI
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 4/42
BAB I
PENDAHULUAN
A. L,+, B#",4,*
Tindakan operasi merupakan salah satu jalan untuk menolong
persalinan sehingga ter4apai well born baby dan well health mother . ini
tindakan operasi sudah dapat di terima oleh masyarakat bahkan sering
dijumpai permintaan persalinan dengan operasi Sectio caesarea, dengan insisi
dibagian awah dan persalinan berikut dilakukan dengan tindakan yang sama
serta diikuti sterilisasi memakai teknik M" 78asektomi Tuba9 7Manuaba,
$&&:9.
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka dinding perut dan dinding rahim. "da tiga teknik Sectio caesarea,
yaitu transperitonealis, 4orporal 7klasik9, dan ekstraperitoneal. 0e4tio caesar
adalah lahirnya janin, plasenta dan selaput ketuban melalui irisan yang dibuat
pada dinding perut dan rahim 7 Jurnal.unimus.ac.id, $&%;9.
+erdasarkan data yang diambil dari 4atatan rekam medik /01*
0awerigading Palopo dari bulan anuari < 0eptmber $&%; ter4atat data :$= ibu
bersalin, jumlah pasien bersalin normal sebanyak ;)> 7:?9, ibu bersalin
dengan Sectio caesarea sejumlah )& orang 7%$?9 dan $& orang 7$?9 terdiri
dari ibu bersalin dengan akum ekstraksi dan episiotomi. 3ndikasi persalinandengan Sectio caesarea antara lain adalah presentasi bokong (> orang 7;?9,
ketuban pe4ah dini 7P*9 %> orang 7$?9, preeklamsi ringan %& orang 7%?9,
preeklamsi berat %> orang 7$?9, @P* : orang 7&,)?9 dan induksi gagal (>
orang 7;?9.
B. Ruus, M,s,",$
Perumusan masalah dalam studi kasus ini adalah, !+agaimana
"suhan ebidanan pada Ny. " #$P%"& dengan PE+ dan P* am di
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 5/42
/01 abupaten Tangerang2
5. Tuu,
,. Tuu, Uu
Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. " #$P%"& dengan PE+ dan
P* am menggunakan manajemen kebidanan se4ara 05"P.
/. Tuu, K$usus
Mahasiswa mampuA
%. Melakukan pengkajian pada Ny. " #$P%"& dengan PE+ dan
P* am
$. Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan pada Ny. " #$P%"& dengan PE+ dan P*
am
(. Menentukan diagnosa potensial pada Ny. " #$P%"& dengan
PE+ dan P* am
;. Mengantisipasi penanganan atas tindakan pada Ny. " #$P%"&
dengan PE+ dan P* am
>. Menyusun ren4ana asuhan kebidanan pada Ny. " #$P%"&
dengan PE+ dan P* am
. Melaksanakan ren4ana tindakan yang telah disusun pada Ny. "
#$P%"& dengan PE+ dan P* am
:. Mengealuasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.
" #$P%"& dengan PE+ dan P* am
D. M,7,,+
,. B,*i M,$,sis8,
'asil laporan ini dapat digunakan sebagai bahan ealuasi ujian praktik
yang telah di lakukan penulis dapat dengan mudah menilai kekuragannya dan
dijadikan sarana untuk menambah keterampilan praktik.
/. B,*i Is+i+usi P#ii4,
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 6/42
'asil laporan ini dapat untuk dokumentasi dan saran tertulis yang
dapat meningkatkan kredibilitas instansi dan mewujudkan 4iitas yang
pro6essional.
:. B,*i L,$, P,4+i4
*engan adanya laporan kasus ini dapat meningkatkan pelayanan
kebidanan tentang asuhan kebidanan kehamilan serta meningkatkan
kesejahteraan ibu dan janin.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 7/42
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. PRE;EKLAMPSIA BERAT
1.1 D#7iisi
+erdasarkan ! Report of the National High Blood Pressure Education Program
or!ing "roup on High Blood Pressure in Pregnancy2 tahun $&&%%,;A
%. 'ipertensi ronik
"dalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan $& minggu atau
hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan $& minggu
dan hipertensi menetap sampai $ minggu pas4a persalinan.
$. Preeklampsia-eklampsia
Preeklampsi adalah hipertensi yang timbul setelah $& minggu kehamilan di
sertai dengan proteinuria.
Eklampsi adalah preeklampsi yang disertai dengan kejang dan atau koma.
(. 'ipertensi kronik dengan superimposed pree4lampsia
"dalah 'ipertensi kronik yang disertai tanda-tanda preeklampsia atau
hipertensi kronik disertai proteinuria.
;. 'ipertensi gestasional 7disebut juga transient hypertension9
"dalah hipertensi yang timbul pada saat kehamilan tanpa disertai proetinuria
dan hipertensi menghilang setelah ( bulan pas4a persalinan atau kehamilan
dengan tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.
'ipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik B %;&C)& mm'g.
Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan $ kali selang ; jam.
Proteinuria ialah adanya (&& mg protein dalam urin selama $; jam atau sama
dengan B %D dipstic! %.
Edema, dahulu edema tungkai, dipakai sebagai tanda-tanda preeklampsia,
tetapi sekarang edema tungkai tidak dipakai lagi, ke4uali edema generalisata
7anasarka9. Perlu dipertimbangkan 6aktor resiko timbulnya hipertensi dalam
kehamilan, bila didapatkan edema generalisata, atau kenaikan berat badan &,>:
kgCminggu. Primigraida yang mempunyai kenaikan berat badan rendah F &,(;
kgCminggu, menurunkan resiko hipertensi, tetapi meningkatkan resiko berat badan
bayi rendah%.
1.2 K",si7i4,si
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah kehamilan $& minggu
disertai dengan proteinuria.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 8/42
Preeklampsia dibagi menjadi $ yaitu A
%. Preeklampsia ringan
Preeklampsia ringan adalah preeklampsia dengan tekanan darah
sistolikCdiastolik B %;&C)& sampai F %&C%%& mm'g dengan proteinuria B D%
dipstik. Preeklampsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya hipertensi
disertai proteinuria danCatau edema setelah kehamilan $& minggu%,>.
$. Preeklampsia berat
Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik B %&
mm'g dan tekanan darah diastolik B %%& mm'g disertai proteinuria>.
Preeklampsia berat dibagi menjadi 7a9 Preeklampsia berat tanpa impending
eklampsia, dan 7b9 Preeklampsia berat dengan impending eklampsia. *isebut
impending eklampsia bila preeklampsia berat disertai gejala < gejala subjekti6
berupa nyeri kepala hebat, gangguan isus, muntah < muntah, nyeri
epigastrium, dan kenaikan progresi6 tekanan darah%,$,(,;.
Tabel Perbandingan Preeklampsi /ingan dan +erat;.
A/!,"i+,s P# #4",<si, Ri*, P# #4",<si, B#,+
T#4,, ,,$ i,s+!"i4 F %&& mm'g B %%& mm'g
P!+#iui, %D Persisten $D atau lebihN=#i K#<,", - "da
G,**u, <#*"i$,+, - "da
N=#i #<i*,s+iu - "da
O"i*ui, - "da
K#,* #4",<si, - "da
K#,+ii S#u Normal Meningkat
T!/!si+!<#i, - "da
P#i*4,+, #>i $,+i Minimal Nyata
R#s+i4si <#+u/u$,
7#+us
- Nyata
E#, <u"! - "da
1.3 E<i#i!"!*i
PreeklampsiaCeklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi di dunia khususnya negara-negara sedang berkembang.
Pada negara sedang berkembang 6rekuensi dilaporkan berkisar antara &,( ?
sampai &,: ?, sedang di negara-negara maju angka eklampsia lebih ke4il, yaitu
&,&> ? sampai &,% ?.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 9/42
*i 3ndonesia preeklampsia berat dan eklampsia merupakan penyebab
kematian ibu berkisar%,> ? sampai $> ?, sedangkan kematian bayi antara ;> ?
sampai >& ?.$ Eklampsia menyebabkan >&.&&& kematianCtahun di seluruh dunia,
%& ? dari total kematian maternal.>
1.( ,4+! Risi4!
Terdapat banyak 6aktor risiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan,
yang dapat dikelompokkan dalam 6aktor risiko sebagai berikutA%,$,
• Primigraida, primipaternitas
• 'iperplasentosis, misalnyaA mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes
mellitus, hidrops 6etalis, bayi besar
• 1mur yang ekstrim. 1sia kurang dari $& tahun atau lebih dari (> tahun
•
/iwayat keluarga pernah preeklampsiaCeklampsia• Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
• 5besitas /esiko terjadinya preeklampsia meningkat menjadi %(,( ? pada
wanita dengan +M3 (> kgCm$.
• PreeklampsiaCeklampsia dipengaruhi juga oleh paritas, genetik dan 6aktor
lingkungan
• Meningkat pada ras "6rika-"merika
1.) E+i!"!*i , P,+!7isi!"!*i
Penyebab hipertensi dalam kehamilan sampai saat ini belum diketahui pasti.
+eberapa penjelasan mengenai patogenesisnya masih berupa teori. Teori-teori
yang saat ini banyak dianut adalah %,$A
1. T#!i 4#",i, ?,s4u",is,si <",s#+,
• Pada kehamilan normal, dengan alasan yang belum jelas, terjadi inasi
tro6oblas ke lapisan otot polos askuler, sehingga lapisan otot beregenerasi
dan arteri spiralis dapat berdilatasi. *ilatasi lumen dan matriks di sekitar
askuler memberi e6ek menurunkan tekanan darah, penurunan resistensiaskular, dan peningkatan aliran darah ke jaringan plasenta G janin sehingga
terjadi remodeling arteri spiralis.
• Pada hipertensi dalam kehamilan, tidak terjadi inasi tro6oblas ke lapisan otot
askular G matriks sekitarnya. "kibatnya, lapisan myoepitel tetap keras dan
kaku sehingga tidak terjadi asodilatasi, bahkan relati6 mengalami
asokonstriksi. E6ek remodeling arteri spiralis yang normal pun tidak terjadi
yang kemudian menyebabkan peningkatan tekanan darah dan aliran darah
uteroplasenta menurun sehingga terjadi iskemia plasenta.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 10/42
2. T#!i Is4#i, P",s#+,- R,i4," B#/,s- , Dis7u*si E!+#"
Is4#i, <",s#+,- , <#/#+u4, !4si,@,i4," /#/,s
Pada teori inasi tropoblas, hipertensi dalam kehamilan teradi karena
kegagalan !remodeling arteri spiralis2 dengan akibat plasenta mengalami
iskemia.
Plasenta yang mengalami iskemia akan menghasilkan radikal
bebasCoksidan 7senyawa penerima elektron atau atomCmolekul yang
mempunyai elektron yang tidak berpasangan9. 0alah satu yang dihasilkan
adalah radikal hidroksil, yang bersi6at toksis terhadap membran sel endotel
yang banyak mengandung asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak
yang akan merusak membran sel, nukleus, dan protein sel endotel.
P#!4si, "#,4 s#/,*,i !4si, <,, $i<#+#si ,", 4#$,i",
Peroksida lemak sebagai bahan oksidan akan beredar dalam darah sebagai
bahan toksin, yang paling mudah terpengaruh oleh bahan ini adalah sel
endotel, karena sel endotel adalah yang paling dekat dengan aliran darah, dan
mengandung banyak asam lemak yang dengan mudah dapat diubah menjadi
lemak peroksida oleh oksidan hidroksil yang dihasilkan plasenta iskemik.
Dis7u*si s#" #!+#"Endotel yang terpapar peroksida lemak akan mengalami kerusakan dan
gangguan 6ungsi endotel, keadaan ini disebut !dis6ungsi endotel2, yang
mengakibatkan A
#angguan metabolisme prostaglandin, suatu asodilator kuat.
"gregasi trombosit ke daerah endotel yang mengalami kerusakan.
"gregasi trombosit memproduksi tromboksan, yang merupakan
asokonstriktor kuat.
Peningkatan permeabilitas kapiler Peningkatan produksi bahan-bahan asopresor, misalnya endotelin.
Peningkatan 6aktor-6aktor koagulasi
3. T#!i I+!"#,si Iu!"!*is I/u;J,i
• Pada kehamilan normal, tubuh ibu menerima hasil konsepsi, yang merupakan
suatu benda asing. *isebabkan oleh adanya human leu!ocyte antigen protein
" 7'L"-#9, yang memodulasi sistem imun, sehingga tidak bereaksi terhadap
hasil konsepsi.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 11/42
• 'L"-# ini ber6ungsi untuk melindungi tropoblas dari lisis oleh Natural #iller
7N9 ibu.
• Pada hipertensi dalam kehamilan, terjadi penurunan ekspresi 'L"-#.
+erkurangnya 'L"-# di sel desidua di daerah plasenta, menghambat inasi
tropoblas dalam desidua, yang penting dalam memudahkan asodilatasi
pembuluh darah dan matriks di sekitarnya.
(. T#!i A,<+,si K,i!?,s4u"#
• Pada kehamilan normal, pembuluh darah re6rakter terhadap bahan-bahan
asopressor, akibat adanya perlindungan dari sintesis prostaglandin oleh sel
endotel. /e6rakter artinya tidak peka atau dibutuhkan kadar yang lebih tinggi
untuk menimbulkan asokonstriksi.
• Pada hipertensi dalam kehamilan, endotel kehilangan daya re6rakternya
terhadap bahan asopressor, sehingga terjadi peningkatan kepekaan terhadap
rangsangan dari bahan-bahan tersebut, hingga dalam tahap pembuluh darah
menjadi sangat peka terhadap rangsangan bahan asopressor.
). T#!i *##+i4
"da 6aktor keturunan dan 6amilial dengan model gen tunggal. #enotipe ibu
lebih menentukan terjadinya hipertensi dalam kehamilan se4ara 6amilial jika
dibandingkan dengan genotie janin. Telah terbukti bahwa ibu yang mengalami
preeklampsia, $ ? anak perempuannya akan mengalami preeklmapsia pula,
sedangkan hanya = ? anak menantu mengalami preeklampsia.
6. T#!i D#7isi#si Gi>i T#!i i#+
• Penelitian lama menyebutkan bahwa terdapat hubungan adanya de6isiensi giHi
terhadap terjadinya hipertensi dalam kehamilan.
• Penelitian terbaru menyebutkan konsumsi minyak ikan dapat menurunkan
resiko. Penelitian lainnya juga menyebutkan, wanita yang mengkonsumsi
kalsium selama kehamilan, memiliki resiko lebih rendah mengalami '*,
dan angka kejadian preeklampsia lebih rendah pada wanita hamil yang diberi
suplemen kalsium daripada hanya glukosa.
'. T#!i s+iu"us i7",,si
• Teori ini didasarkan pada 6akta bahwa lepasnya debris 6ibroblas akan
merangsang terjadinya in6lamasi.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 12/42
• Pada kehamilan normal, hal ini juga terjadi, namun dalam batas wajar,
sehingga proses in6lamasi yang terjadi tidak menimbulkan masalah.
• *is6ungsi endotel mengakibatkan aktiasi leukosit yang sangat tinggi pada
aliran darah ibu sehingga in6lamasi yang terjadi bersi6at sistemik.
1.6 P#u/,$, sis+# , !*, <,, <##4",<si,1-2
,. V!"u# <",s,
Pada kehamilan normal, olume plasma meningkat dengan bermakna
7hiperolemia9, guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin. Peningkatan
tertinggi olume plasma pada hamil normal terjadi pada umur kehamilan ($-(;
minggu. 0ebaliknya, oleh sebab yang tidak jelas pada preeklampsia terjadi
penurunan olume plasma antara (&-;&? dibanding kehamilan normal, disebut
hipoolemia. 'ipoolemia diimbangi dengan asokonstriksi sehingga terjadi
hipertensi. 8olume plasma yang menurun memberi dampak yang luas pada organ-
organ penting.(
/. Hi<#+#si
'ipertensi merupakan tanda terpenting guna menegakkan diagnosis hipertensi
dalam kehamilan. Tekanan diastolik menggambarkan resistensi peri6er, sedangkan
tekanan sistolik, menggambarkan besaran 4urah jantung%.
Pada preeklampsia, peningkatan reaktiitas dimulai pada umur kehamilan $&
minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester 33. Tekanan darah
yang tinggi pada preeklampsia bersi6at labil dan mengikuti irama sirkardian
normal. Tekanan darah menjadi normal beberapa hari pas4a persalinan, ke4uali
pada beberapa kasus preeklampsia berat kembalinya tekanan darah normal dapat
terjadi $-; minggu pas4a persalinan.Tekanan darah bergantung terutama pada
4urah jantung, olume plasma, resistensi peri6er, dan iskositas darah%,$.
Timbulnya hipertensi adalah akibat asospasme menyeluruh dengan ukuran
tekanan darah B%;&C)& mm'g dalam $ kali pengukuran selang jam. *ipilihnya
tekanan diastolik )& mm'g yang disertai proteinuria, mempunyai korelasi dengan
kematian perinatal tinggi. Mengingat proteinuria berkorelasi dengan nilai absolute
tekanan darah diastolik, maka kenaikan 7perbedaan9 tekanan darah tidak dipakai
sabagai kriteria diagnosis hipertensi, hanya sebagai tanda waspada %,$.
:. u*si Gi,"
P#u/,$, 7u*si *i," is#/,/4, !"#$ $,";$," /#i4u+ %1-2
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 13/42
• Menurunnya aliran darah ke ginjal akibat hipoolemia mengakibatkan
terjadinya oliguria, bahkan anuria.
• erusakan sel glomerulus mengakibatkan meningkatnya permeabilitas
membran basalis sehingga terjadi kebo4oran dan mengakibatkan proteinuria.
Proteinuria terjadi pada akhir kehamilan, sehingga sering dijumpai
preeklampsia tanpa proteinuria, karena janin lebih dulu lahir.
• Terjadi glomerular capillary endotheliosis akibat sel endotel glomerular
membengkak dan disertai deposit 6ibril.
• #agal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubulus ginjal. +ila sebagian besar
korteks ginjal mengalami nekrosis, maka terjadi !nekrosis korteks ginjal2
yang bersi6at irreersibel.
•
*apat terjadi kerusakan intrinsik jaringan ginjal akibat asospasme pembuluhdarah. *apat diatasi dengan pemberian dopamin agar terjadi asodilatasi
pembuluh darah ginjal.
P!+#iui,
• +ila proteinuria timbul A
- 0ebelum hipertensi, umumnya merupakan gejala penyakit ginjal
- Tanpa hipertensi, maka dapat dipertimbangkan sebagai penyulit kehamilan
- Tanpa kenaikan tekanan darah diastolik B )& mm'g
• Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis pre-eklampsia, tetapi
proteinuria umumnya timbul jauh pada akhir kehamilan, sehingga sering
dijumpai preeklampsia tanpa proteinuria, karena janin sudah lahir lebih dulu.
• Pengukuran proteinuria, dapat dilakukan dengan urin dipsti4k %&&mgCl atau D
%, sekurang-kurangnya diperiksa $ kali urin a4ak selang jam dan
pengumpulan proteinuria dalam $; jam. *ianggap patologis bila besaran
proteinuria B (&& mgC$; jam.
As, U,+ S#u
1mumnya meningkat B > mgC44. 'al ini disebabkan oleh hipoolemia, yang
menimbulkan penurunan aliran darah ginjal dan mengakibatkan menurunnya
6iltrasi glomerulus, sehingga menurunkan sekresi asam urat. Peningkatan asam
urat dapat terjadi juga akibat iskemia jaringan.
K#,+ii
0ama halnya dengan kadar asam urat serum, kadar kreatinin plasma pada pre-
eklampsia juga meningkat. 'al ini disebabkan oleh hipoolemia, maka aliran
darah ginjal menurun, mengakibatkan menurunnya 6iltrasi glomerulus, sehingga
menurunnya sekresi kreatinin, disertai peningkatan kreatinin plasma. *apat
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 14/42
men4apai kadar kreatinin plasma B % mgC44, dan biasanya terjadi pada pre-
eklampsia berat dengan penyulit pada ginjal.
O"i*ui, , Aui,
5liguria dan anuria terjadi karena hipoolemia sehingga aliran darah ke ginjal
menurun yang mengakibatkan produksi urin menurun 7oliguria9, bahkan dapat
terjadi anuria. +erat ringannya oliguria menggambarkan berat ringannya
hipoolemia. 'al ini menggambarkan pula berat berat ringannya preeklampsia.
. E"#4+!"i+
adar elektrolit total menurun pada waktu hamil normal. Pada pre-eklampsia
kadar elektrolit total sama dengan hamil normal, ke4uali bila diberi diuretikum
banyak, restriksi konsumsi garam atau pemberian 4airan oksitosin yang bersi6atantidiuretik.
Pre-eklampsia berat yang mengalami hipoksia dapat menimbulkan gangguan
keseimbangan asam basa. Pada waktu terjadi kejang eklampsia kadar bikarbonat
menurun, disebabkan timbulnya asidosis laktat dan akibat kompensasi hilangnya
karbon dioksida.
adar natrium dan kalium pada preeklampsia sama dengan hamil normal,
yaitu sesuai dengan proporsi jumlah air dalam tubuh, sehingga tidak terjadi retensi
natrium yang berlebihan. 3ni berarti pada pre-eklampsia tidak diperlukan restriksi
konsumsi garam.
#. T#4,, !s!+i: 4!"!i <",s,@+#4,, !4!+i4
5smolaritas serum dan tekanan onkotik menurun pada umur kehamilan =
minggu. Pada preeklampsia tekanan onkotik makin menurun karena kebo4oran
protein dan peningkatan permeabilitas as4ular.
7. K!,*u",si , 7i/i!"isis
#angguan koagulasi pada preeklampsia, misalnya trombositopenia, jarang
yang berat, tetapi sering dijumpai. Pada preeklampsia terjadi peningkatan I*P,
penurunan antitrombin 333, dan peningkatan 6ibronektin
*. Vis4!si+,s ,,$
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 15/42
8iskositas darah ditentukan oleh olume plasma, molekul makroA 6ibrinogen
dan hematokrit. Pada preeklampsia iskositas darah meningkat, mengakibatkan
meningkatnya resistensi peri6er dan menurunnya aliran darah keorgan
$. H#,+!4i+
Pada hamil normal hematokrit menurun karena hipoolemia, kemudian
meningkat lagi pada trimester 333 akibat peningkatan produksi urin. Pada
preeklampsia hematokrit menurun karena hipoolemia yang menggambarkan
beratnya preeklampsia.
i. E#,
*apat terjadi pada kehamilan normal. Edema yang terjadi pada kehamilan
mempunyai banyak interpretasi, misalnya ;&? edema dijumpai pada hamil
normal, &? edema dijumpai dengan hipertensi, dan =&? edema dijumpai pada
kehamilan dengan hipertensi dan proteinuria.
Edema terjadi karena hipoalbuminemia atau kerusakan sel endotel kapiler.
Edema yang patologik adalah edema yang non$dependent pada muka dan tangan,
atau edema generelisata, dan biasanya disertai dengan kenaikan berat badan yang
4epat.
. H#,+!"!*i:
*isebabkan oleh hipoolemia akibat asospasme, hipoalbuminemia, hemolisis
mikroangiopatik akibat spasme arteriole, dan hemolisis akibat kerusakan endotel
arteriole. Perubahan tersebut dapat berupa peningkatan hematokrit akibat
hipoolemia, peningkatan iskositas darah, trombositopenia, dan gejala hemolisis
mikroangiopatik.
4. H#<,*asar perubahan pada hepar ialah asospasme, iskemia, dan perdarahan. +ila
terjadi perdarahan pada sel periportal lobus peri6er, akan terjadi nekrosis sel hepar
dan peningkatan enHim hepar. Perdarahan ini dapat meluas hingga di bawah
kapsula hepar dan disebut subskapular hematoma. 0ubkaspular hematoma
menimbulkan rasa nyeri di daerah epigastrium dan dapat menimbulkan ruptur
hepar, sehingga perlu pembedahan %,$.
". N#u!"!*i:
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 16/42
Perubahan neurologi4 dapat berupa A
• Nyeri kepala yang disebabkan oleh hiperper6usi otak, sehingga menimbulkan
asogenik edema.
• "kibat spasme arteri retina dan edema retina dapat terjadi gangguan isus.
#angguan isus dapat berupa pandanngan kabur, skotomata, amaurosis yaitu
kebutaan tanpa jelas adanya kelainan, dan ablasio retinae 7retinal deta4hment9.
• 'iperre6leksi sering dijumpai pada pre-eklampsia berat, tapi bukan 6aktor
prediksi terjadinya eklampsia.
• *apat timbul kejang eklamptik. Penyebab kejang eklamptik ialah edema
serebri, asospasme serebri, dan iskemia serebri.
• Perdarahan intrakranial meskipun jarang, dapat terjadi pada pre-eklampsia
berat dan eklampsia.
. K,i!?,s4u",
Perubahan kardioaskular disebabkan oleh peningkatan cardiac afterload
akibat hipertensi dan penurunan cardiac preload akibat hipoolemia.
. P,u
Penderita preeklampsia berat mempunyai resiko besar terjadinya edema paru.
Edema paru dapat disebabkan oleh payah jantung kiri, kerusakan endotel pada
pembuluh darah kapiler paru, dan menurunnya diuresis. *alam menangani edema
paru, pemasangan %entral &enous Pressure 7@8P9 tidak menggambarkan keadaan
yang sebenarnya dari pulmonary capillary wedge pressure.
!. J,i
Pre-eklampsia dan eklampsia memberi pengaruh buruk pada kesehatan janin
yang disebabkan oleh menurunnya per6usi utero-plasenta, hipoolemia,
asospasme, dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta.
*ampak pre-eklampsia dan eklampsia pada janin adalah A• 'ntrauterine growth restriction 731#/9 dan oligohidramnion
• enaikan morbiditas dan mortalitas janin, se4ara tidak langsung akibat
intrauterine growth restriction, prematuritas, oligohidroamnion, dan solusio
plasenta.
1.' G,/,, K"ii4 P##4",<si, /#,+ 1-2-3-(
Preeklampsia merupakan penyulit dalam kehamilan yang akut dan dapat
terjadi ante, intra dan postpartum. *ari gejala-gejala klinik preeklampsia dapat
dibagi menjadi preeklampsia ringan dan berat%,$.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 17/42
Pembagian preeklampsia ringan dan berat tidaklah berarti adanya dua
penyakit ang jelas berbed, sebab seringakali ditemukan penderita dengan
preeklampsia ringan dapat mendadak mengalami kejang dan jatuh dalam koma%,$.
#ambaran klinik preeklampsia berariasi luas dan sangat indiidual.
adang-kadang sukar untuk menentukan gejala preeklampsia mana yang timbul
lebih dahulu. Timbulnya hipertensi dan proteinuria merupakan gejala yang paling
penting. Namun, sayangnya penderita seringkali tidak merasakan perubahan ini.
+ila penderita sudah mengeluh adanya gangguan nyeri kepala, gangguan
pengelihatan atau nyeri epigastrium, maka penyakit ini sudah lanjut%,$.
B,+,s, %
Timbulnya hipertensi B %& C%%& mm'g disertai proteinuria dan atau edema pada kehamilan setelah $& minggu.
Preeklampsia digolongkan preeklampsia berat bila didapatkan hipertensi
dalam kehamilan dengan satu atau lebih gejala di bawah ini berikutA(
a. Tekanan darah sistolik B%& dan tekanan darah diastolik B%%& mm'g.
Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sedah dirawat di
rumah sakit dan sudah menjalani tirah baring
b. Proteinuria lebih > grC$; jam atau ;D dalam pemeriksaan kualitati6
4. 5liguria yaitu produksi urin F >&& 44 C $; jam
d. enaikan kadar kreatinin plasma
e. #angguan isus dan serebral A penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma,
dan pandangan kabur.
6. Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen 7akibat
teregangnya kapsula glisson9
g. Edema paru < paru dan sianosis
h. 'emolisis mikroangiopatik
i. Trombositopenia berat A F %&&.&&& sel C mm( atau penurunan trombosit
dengan 4epat
j. #angguan 6ungsi hepar 7kerusakan hepatoselular9A peningkatan kadar alanin
dan aspartate aminotransferase
k. Pertumbuhan janin intrauterin terhambat
l. 0indrom 'ELLP
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 18/42
1. P#,+,",4s,,,
A. Si4,< +#$,,< <#=,4i+=,% <#*!/,+, #i4,#+!s,
• Penderita preeklampsia berat harus segera masuk rumah sakit untuk rawat
inap dan dianjurkan tirah baring miring ke satu sisi 7kiri9. Perawatan yang
penting pada preeklampsia berat adalah pengelolaan 4airan, karena penderita
preeklampsia dan eklampsia mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya edema
paru dan oliguria. 0ebab dari kedua keadaan tersebut belum jelas, tetapi 6aktor
yang sangat memnentukan terjadinya edema paru dan oliguria adalah
hipoolemia, asospasme, kerusakan sel endotel, penurunan gradien tekanan
onkotik koloid 7 pulmonary capillary wedge pressure9%. 5leh karena itu,
monitoring input 4airan 7melalui oral ataupun in6us9 dan output 4airan
7melalui urin9 menjadi sangat penting. "rtinya harus dilakukan pengukuran
se4ara tepat berapa jumlah 4airan yang dimasukkan dan dikeluarkan. +ila
terjadi tanda-tanda edema paru, segera dilakukan tindakan koreksi 4airan,
yaitu dapat diberikan berupa >? /inger-dekstrose atau 4airan garam 6aali,
dengan jumlah tetesan %$> 44Cjam atau in6us dekstrose >? yang tiap % liternya
diselingi dengan in6us /inger laktat 7&-%$> 44Cjam9 >&& 44.
Pasien juga dipasangi kateter 6oley untuk mengukur pengeluaran urin.
5liguria terjadi bila produksi urin F(& 44Cjam dalam $-( jam atau F>&& 44C$;
jam. *iberikan antasida untuk menetralisir asam lambung sehingga bila
mendadak kejang, dapat menghindari aspirasi asam lambung yang sangat
asam. *iet yang 4ukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam%,>.
• P#/#i, !/,+ ,+i4#,*
a. Mg05;
b. *iaHepam
4. Ienitoin
5bat anti kejang yang banyak dipakai di 3ndonesia adalah magnesium
sul6at 7Mg05;:'$59. Magnesium sul6at menghambat atau menurunkan kadar
asetilkolin pada rangsangan serat sara6 dengan menghambat transmisi
neuromuskular. Transmisi neuromuskular membutuhkan kalsium pada sinaps,
sehingga pada pemberian magnesium sul6at, akan menggeser kalsium yang
kerja magnesium sul6at. Magnesium sul6at menjadi pilihan pertama untuk
kejang pada preeklampsia atau eklampsia. @ara pemberian magnesium sul6at
antara lainA%>
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 19/42
• Loading doseA inititial dose
; gram Mg05;A intraena, 7;&? dalam %& 449 selama %> menit
• (aintenance dose)
*iberikan in6us gram dalam larutan ringerC jamJ atau diberikan ;-> gram i.m.
0elanjutnya maintenan4e dose diberikan ; gram i.m tiap ;- jam.(
• 0yarat-syarat pemberian Mg05;A
a. 'arus tersedia antidotum Mg05;, bila terjadi intoksikasi yaitu kalsium
glukonas %&? K % g 7%&? dalam %& 449 diberikan i.. ( menit.
b. /e6lek patella 7D9 kuat
4. Irekuensi na6as % kaliCmenit, tidak ada tanda-tanda distress perna6asan.• Magnesium sul6at dihentikan bilaA
a. "da tanda-tanda intoksikasi
b. 0etelah $; jam pas4apersalinan atau $; jam setelah kejang terakhir
• *osis terapeutik dan toksis Mg05;
a. *osis terapeutikA ;-: mECL 7;,=-=,; mgCdl9
b. 'ilangnya re6lek tendonA %& mECL 7%$ mgCdl9
4. Tehentinya perna6asanA %> mECL 7%= mgCdl9
d. Terhentinya jantungA (& mECL 7( mgCdl9
• +ila terjadi re6rakter terhadap pemberian Mg05;, maka diberikan salah satu
obat berikutA tiopental sodium, sodium amobarbital, diaHepam, atau 6enitoin
• *iuretik tidak diberikan se4ara rutin, ke4uali bila ada edema paru, payah
jantung kongesti6 atau anasarka. *iuretik yang dipakai adalah 6urosemid.
• Pemberian antihipertensi
Masih banyak pendapat dari beberapa negara tentang penentuan batas 7cut off 9
tekanan darah untuk pemberian antihipertensi. +eberapa sumber menggunakan 4ut
o66 B%&C%%& mm'g, ada pula yang menentukan 4ut o66 %$mm'g%,>.
enis antihipertensi yang sering digunakan di 3ndonesia adalah Nifedipin, dosis
awal A%&-$& mg, diulangi (& menit bila perlu. *osis maksimum %$& mg per $;
jam. Ni6edipin tidak boleh digunakan sublingual karena e6ek asodilatasi sangat
4epat, sehingga hanya boleh diberikan per oral%,>.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 20/42
B. Si4,< +#$,,< 4#$,i",=,
1 P#,8,+, ,4+i7 ,*#si7
+erarti kehamilan segera diakhiriCditerminasi bersamaan dengan pemberian
pengobatan medikamentosa.(
Ii4,si%1-2-)
• I/u
- 1mur kehamilan B (: minggu
- "danya tanda-tandaC gejala impending eclampsia
- egagalan terapi pada perawatan konserati6, yaitu keadaan klinik dan
laboratoriik memburuk
- Perawatan konserati6 gagal
- Perawatan selama $; jam, tekanan darah tetap B %& C %%& mm'g
-Timbul onset persalinan, ketuban pe4ah, atau perdarahan
• J,i
- "danya tanda-tanda fetal distress
- "danya tanda-tanda intrauterine growth restriction 731#/9
- N0T non reakti6 dengan pro6il bio6isik abnormal
- Terjadinya oligohidramnion
• L,/!,+!i4
"danya tanda-tanda !0indroma 'ELLP khususnya menurunnya trombosit
dengan 4epat
P#*!/,+, M#i4,#+!s, %
1-)
%. Tirah baring miring ke satu sisi 7kiri9
$. 3n6us *ekstrose >? $& tetesCmenit
(. Pemberian Mg05;
• *osis "wal A +erikan Mg05; ; g 38 7bolus9
• *osis Pemeliharaan A Mg05; $ g C jam 38
;. +ila tekanan darah B %=&C%%& mm'g diberikan injeksi @lonidin &,%> mg 38
yang dien4erkan %& 44 *ekstrose >? diberikan sama dengan perawatan
konserati6 dilanjutkan Ni6edipin ( %& mg.
T#i,si 4#$,i",>
@ara mengakhiri kehamilan 7terminasi kehamilan9 dilakukan berdasar keadaan
obstetri4 pada waktu itu, apakah sudah inpartu atau belum.
• 3nduksi persalinan dengan drips 5ksitosin bila A
- esejahteraan janin baik
- 0kor pelik 7+ishop9 B >
• 5perasi 0eksio 0esarea bila A
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 21/42
- esejahteraan janin jelek
- 0kor pelik 7+ishop9 F >
2 P#,8,+, 4!s#?,+i7
+erarti kehamilan tetap dipertahankan bersamaan dengan pemberian
pengobatan medikamentosa. 3ndikasi perawatan konserati6 ialah bila kehamilan
preterm (: minggu tanpa disertai tanda-tanda impending eclampsia dengan
keadaan janin baik.%,>
". Pengobatan dilakukan di amar +ersalin C /uang 3solasi A>
a. Tirah baring dengan miring ke satu sisi 7kiri9
b. 3n6us *ekstrose >?, $& tetesCmenit
4. Pasang kateter tetap
d. Pemberian obat anti kejang A Magnesium 0ul6at 7Mg05;9
•
Langsung berikan dosis pemeliharaan Mg05; $ gCjam 38• 0yarat-syarat pemberian Mg05; A
- 'arus tersedia antidotum Mg05;, yaitu @al4ium #lukonas %&? 7% gr dalam
%& 449 diberikan 38 pelan 7( menit9.
- /e6leks patella 7D9
- Irekuensi perna6asan % Cmenit
- Produksi urine %&& 44 dalam ; jam sebelumnya.
e. Pemberian anti hipertensi 7bila tekanan darah B %=&C%%& mm'g9
3njeksi @lonidin % ampul 7&,%> mgC449 dilarutkanCdien4erkan dalam larutan
*ekstrose >? %& 44. Mula-mula disuntikkan > 44 38 perlahan-lahan selama >
menit. emudian setelah > menit tekanan darah diukur bila belum ada penurunan,
maka diberikan lagi > 44 38 perlahan-lahan selama > menit. 3njeksi @lonidin dapat
diberikan tiap ; jam sampai tekanan darah diastolik normal.
6. Pemeriksaan Laboratorium A
• 'b, Trombosit, 'ematokrit, "sam 1rat
• 1rine lengkap dan produksi urine $; jam
• Iungsi hati
• Iungsi ginjal+. Pengobatan dan ealuasi selama rawat inap di amar +ersalin A>
a. Tirah +aring
b. Medikamentosa A
• Ni6edipin ( %& mg 7po9.
• /oboransia
4. Pemeriksaan Laboratorium A
• 'b, Trombosit, 'ematokrit, asam urat
• 1rine lengkap dan produksi urine $; jam
• Iungsi hati
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 22/42
• Iungsi #injal
d. *iet biasa
e. *ilakukan penilaian kesejahteraan janin 7T#C10#9
Perawatan onserati6 dianggap gagal bila A>
• "danya tanda-tanda ! 3mpending Eklampsia ! 7keluhan subyekti69
• Penilaian kesejahteraan janin jelek
• enaikan tekanan darah progresi6
• "danya 0indroma 'ELLP
• "danya kelainan 6ungsi ginjal
Perawatan konserati6 dianggap berhasil bila A penderita sudah men4apai
perbaikan dengan tanda-tanda pre-eklampsia ringan dan perawatan dilanjutkan
sekurang-kurangnya selama ( hari lagi kemudian penderita boleh pulang. +ila
perawatan konserati6 gagal dilakukan terminasi.>
1.9 K!<"i4,si
a. Penyulit ibuA%,$
• Eklampsia
• 0istem sara6 pusat
Perdarahan intra4ranial, thrombosis ena sentral, hipertensi ense6alopati,
edema serebri, edema retina, ma4ular atau retina detachment dan kebutaan
korteks.
• #astrointestinal-hapatikaA subskapular hematoma hepar, rupture kapsul hepar
• #injalA gagal ginjal akut, nekrosis tubular akut
• 'ematologi4A *3@, trombositopenia dan hematoma luka operasi
• ardiopulmonarA edema paru kardiogenik atau nonkardiogenik, depresi atau
arrest , pernapasan, kardiak arrest , iskemia miokardium
• Lain-lainA asites, edema laring, hipertensi yang tidak terkendalikan.
b. Penyulit janinPenyulit yang terjadi pada janin ialah intrauterine fetal growth restriction,
solusio plasenta, prematuritas, sindroma distress napas, kematian janin
intrauterine, kematian neonatal perdarahan intraentrikular, necroti*ing
enterocolitis, sepsis, cerebral palsy.
SISTEM RUJUKAN
Pisi< Ruu4,
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 23/42
Pada pasien Preeklamsi +erat dan Eklampsi memiliki indikasi mutlak untuk
dilakukan rujukan ke 6asilitas yang lebih lengkap, agar pasien dapat tertolong
dengan segera. 3ndikasi tersebut adalah jikaA
%. Terdapat 5liguria 7F;&& mlC$; jam9
$. Terdapat sindrom 'ELPP
(. oma berlanjut lebih dari $; jam sesudah kejang
P#,*,, Hi<#+#si ,", K#$,i", P,, B#/,*,i Ti*4,+ P#",=,,
'ipertensi
arena
ehamilan
Preeklamsi
/ingan
Preeklamsi
+eratCEklamsi
'ipertensi
ronik
Polindes /awat jalan
%
seminggu
Pantau T*,
proteinuria,
kesejahtera
an janin
Tunggu
persalinan
aterm
• /awat
jalan
• 3stirahat
baring
• *iet biasa
• Tak perlu
obat-
obatan
• +ila tidak
ada
perbaikan,
rujuk
Pastikan
gejala dan
tanda
preeklamsi
berat.
Ni6edipin %&
mg dan
Mg05; ;& g
38 dalam %&
menit.
0iapkan
peralatan
untuk kejang
ateter urine
/ujuk ke /0
/awat
jalan
3stirahat
4ukup
+ila T*
%&
mm'g
beri
antihipertensi
Tidak ada
perbaikan
rujuk
Puskesmas 3dem
ika
keadaan
memburuk
tangani
sebagai
preeklamsi
• 3dem
•
F(minggu
rawat
jalan %
semingg
• Tidak ada
perbaikan
rawat
3dem
/ujuk /0
3dem
+ila T*
%&C%%&
mm'g
beri
antihiperte
nsi
Pikirkan
superimpo
sed
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 24/42
atau rujuk
ke /0
preeklamsi
/umah
0akit
endalikan
hipertensi
seperti pada
preeklamsi
Terminasi
kehamilan
jika terjadi
preeklamsi
berat
• Ealuasi
seperti
diatas
• +ila
terdapat
preeklams
i berat,
atau
tanda-
tanda
pertumbu
han janin
terhambat
terminasi
3dem
Penanganan
kejang
dengan
Mg05; dosis
awal dan
dosis
pemeliharaan
"ntihipertens
i
Persalinan
segera
Perawatan
postpartum
ika tidak
ada
komplikasi
tunggu
aterm
ika
terdapat
preeklamsi
,
pertumbuh
an janin
terhambat,
atau gawat
janin
terminasi
kehamilan
2. KETUBAN PE5AH DINI
%9 Pengertian
etuban pe4ah dini adalah pe4ahnya ketuban sebelum terdapat tanda
persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan.
Oaktu sejak ketuban pe4ah sampai terjadi kontraksi rahim disebut ketuban
pe4ah dini. etuban dinyatakan pe4ah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung 70arwono P,. $&&)9.
$9 Etiologi
Penyebab ketuban pe4ah dini masih belum jelas, maka preenti6
tidak dapat dilakukan ke4uali dalam usaha penekanan in6eksi. Menurut
0arwono P,. 7$&&)9, penyebab ketuban pe4ah dini adalah A
a. 0eriks inkompeten
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 25/42
b. etegangan rahim berlebihan
4. Polihidramnion
d. #emeli
e. elainan letak janin dalam rahim
6. /iwayat P* sebelumnya
g. elainan bawaan dari selaput ketuban
h. 3n6eksi agina
(9 Tanda dan #ejala
adang < kadang agak sulit atau meragukan kita apakah ketuban
benar sudah pe4ah atau belum apabila pembukaan kanalis serikalis belum
ada atau ke4il. @ara menentukannya sebagai berikut A
a. "danya 4airan berisi mekonium, erniks 4aseosa, rambut lanugo
b. "danya 4airan ketuban dari agina
4. Perubahan warna kertas lakmus dari merah menjadi biru
d. @airan berbau khas, tidak seperti bau urin 70arwono P,. $&&)9
;9 Pato6isiologi
Mekanisme terjadinya ketuban pe4ah dapat berlangsung sebagai
berikut A
a. etuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan
askularisasi sehingga dapat menyebabkan ketegangan rahim
b. +ila terjadi seriks inkompeten, maka selaput ketuban sangat lemah
dan mudah pe4ah dan mengeluarkan air ketuban
4. 3n6eksi yang menyebabkan terjadinya proses biomekanik pada selaput
ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban
pe4ahd. elainan bawaan selaput ketuban dimana selaput ketuban terlalu tipis
sehingga mudah pe4ah
Pato6isiologi P* menurut Oiknjosastro 7$&&9 yaitu P* terjadi
karena adanya kelainan pada amnion dan juga bisa pada selaput janin.
elainan pada hidramnion jumlahnya bisa men4apai $&&& 44 atau lebih.
arena olume berlebihan maka tekanan akan lebih besar. 'al ini akan
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 26/42
lebih memudahkan selaput janin mengalami kerusakan akibat dari selaput
janin yang jelek.
>9 *iagnosis
Tentukan pe4ahnya selaput ketuban. *itentukan dengan adanya
4airan ketuban di agina, jika tidak ada dapat di4oba dengan gerakan
sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien batuk atau mengedan.
Penentuan 4airan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus 7NitraHin
test9 merah menjadi biru, membantu dalam menentukan jumlah 4airan
ketuban dan usia kehamilan, kelainan janin. Tentukan usia kehamilan bila
perlu dengan pemeriksaan 10#. Tentukan ada tidaknya in6eksi, tanda-
tanda in6eksi bila suhu ibu (=o @, air ketuban yang keruh dan berbau.
Pemeriksaan air ketuban dengan tes LE" 7leukosit estrase9. Leukosit darah
%>.&&&Cmm(. anin yang mengalami tekhikardi, mungkin mengalami
in6eksi intrauterin.
Tentukan tanda-tanda inpartu. Tentukan adanya kontraksi yang
teratur, periksa dalam dilakukan bila akan dilakukan penanganan akti6
7terminasi kehamilan9 antara lain untuk menilai skor pelik 70arwono P,.
$&&)9.
9 omplikasi
a. +agi janin
%9 Prematuritas
$9 3n6eksi
(9 0emakin lama periode laten, semakin lama kala satu persalinan,
maka semakin besar insiden in6eksi
;9 Prolaps tali pusat>9 Mortalitas perinatal
b. +agi ibu
%9 Partus lama
"danya inkoordinasi kontraksi otot rahim akibat dari induksi
persalinan dengan oksitosis sehingga menyebabkan sulitnya
kekuatan otot rahim untuk meningkatkan pembukaan seriks
$9 Perdarahan post partum
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 27/42
(9 "tonia uteri
+ila pada saat ketuban per4ah seriks belum matang atau belum
membuka, maka akan memperlama proses persalinan dan
menyebabkan kelelahan pada ibu yang berakibat pada lemahnya
kontraksi uterus
;9 3n6eksi ni6as
"danya in6eksi intra partum akibat ketuban pe4ah lebih dari jam.
:9 Penatalaksanaan
a. onserati6
%9 /awat di rumah sakit
$9 +erikan antibiotika 7ampisilin ; >&& mg atau entromisin bila tak
tahan ampisilin9 dan metronidaHol $ >&& mg selama : hari.
(9 ika umur kehamilan F ($-(; minggu, dirawat selama air ketuban
masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi.
;9 ika usia kehamilan ($-(: minggu, belum inpartu, tidak ada
in6eksi, tes basa negati6 beri deksametason, obserasi tanda-tanda
in6eksi, dan kesejahteraan janin, terminasi pada kehamilan (:
minggu.
>9 ika usia kehamilan ($-(: minggu, sudah inpartu, tidak ada in6eksi,
berikan tokolitik 7salbutamol9, deksametason, dan induksi sesudah
$; jam.
9 ika usia kehamilan ($-(: minggu, ada in6eksi, beri antibiotik dan
lakukan induksi.
:9 Nilai tanda-tanda in6eksi 7suhu, lekosit, tanda-tanda in6eksi
intrauteri9=9 Pada usia kehamilan ($-(; minggu berikan steroid untuk mema4u
kematangan paru janin, dan kalau memungkinkan periksa kadar
lesitinm dan spingomielin tiap minggu. *osis betametason %$ mg
sehari dosis tunggal selama $ hari, deksametason 3M > mg setiap
jam sebanyak ; kali.
b. "kti6
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 28/42
%9 ehamilan (: minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal
seksio sesarea. *apat pula diberikan misoprosto $> g - >& g
intraaginal tiap jam maksimal ; kali.
$9 +ila ada tanda-tanda in6eksi berikan antibiotika dosis tinggi, dan
persalinan diakhiri.
a9 +ila skor pelik F >, lakukan pematangan seriks, kemudian
induksi. ika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio
sesarea.
b9 +ila skor pelik >, induksi persalinan, partus peraginam
70arwono P,. $&&)9.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 29/42
BAB III
LAPORAN KASUS
Asu$, K#/i,,
P#;- I+,;- P,s:, S#:+i! 5,#s,i, N=. S
i Ru,* OK 5ITO RSU K,/u<,+# T,*#,*
PRE; OPERASI
Tanggal A $$ Maret $&% No./M A &&=;%&(
Pukul A &).&& O3+
IDENTITAS
Is+i Su,i
Nama A Ny. " Tn. *1sia A (> tahun (> tahun
Pekerjaan A 3/T PN0
"gama A 3slam 3slam
"lamat A l. enanga /aya +lok * =, Tangerang
ANAMNESIS
Su/#4+i7 %
Pasien datang ke /01 abupaten Tangerang pada $$ Maret $&% pkl.
&).&& O3+, merupakan rujukan Puskesmas +alaraja dengan #$P%"& 'amil
() minggu anin Tunggal, 'idup, Presentasi epala. eluhan utama yang
dirasakan saat ibu saat datang adalah 3bu mengatakan mulai merasakan nyeri
perut menjalar ke pinggang sejak pukul &$.&& O3+ dan tidak lama kemudian
mengeluh keluar air yang merembes sekitar % jam kemudian. Lendir 4ampur
darah 7-9, pergerakan janin masih dirasakan. 3bu tidak mengeluh mual ataupun
muntah, nyeri ulu hati ataupun gangguan penglihatan. 3bu juga mengeluhkan
kedua kaki bengkak sejak sekitar % bulan yang lalu. /iwayat ehamilan, 3bu
mengatakan ini merupakan kehamilan yang kedua dan ibu tidak pernah
mengalami keguguran sebelumnya.. Menar4he pada usia %( tahun, lamanya
menstruasi Q hari, banyaknya ;Chari ganti pembalut, konsistensi 4air, dan
setiap haid ibu mengalami disminore, siklus haid $= hari. /iwayat menstruasi
7'P'T9 $$ uni $&%>, taksiran persalinan yaitu pada tanggal $) Maret $&%,
ibu merasakan pergerakan janin pertama kali pada usia kehamilan % minggu
dan pergerakan janin yang dirasakan dalam $; jam terakhir yaitu %& kali.
/iwayat kesehatan atau penyakit dahuluCsekarangCketurunanCkeluarga, ibu
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 30/42
mengatakan bahwa ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, paru < paru,
ginjal, hepatitis, asma, diabetes millitus, T+@. 3bu mengalami tekanan darah
tinggi saat usia kehamilan memasuki : bulan. /iwayat pernikahan, menikah
sejak Q ( tahun yang lalu dan merupakan pernikahan yang pertama. /iwayat
+, ibu tidak pernah menggunakan alat + sebelumnya. "ktiitas sehari <
hari, kebutuhan nutrisi pola makan ( kali sehari, jenis makanan yang
dikonsumsi berupa menu seimbang terdiri dari nasi, sayuran, lauk - pauk,
tidak ada jenis makanan yang tidak disukai dan tidak ada alergi pada jenis
makanan, serta perubahan porsi makannya sedikit tapi sering. Pola eliminasi
selama kehamilan yaitu +"+ Q% kali sehari, konsistensi setengah padat, +"
Q; kali sehari, warna jernih. Pola istirahat selama kehamilan, ibu tidur malam
sekitar Q jam, sedangkan tidur siang Q$ jam, keluhan yang di rasakan pusing.
ebiasaan hidup sehari < hari ibu tidak mengkonsumsi obat < obatanCjamu,
ibu tidak alergi pada obat, tidak merokok, tidak minuman beralkohol dan tidak
menggunakan N"PR". "ktiitas sehari < hari ibu adalah sebagai ibu rumah
tangga. 'ubungan seksual selama kehamilan satu kali dalam dua minggu dan
tidak ada keluhan yang dirasakan. Personal hygine mandi $ kali sehari, ganti
pakaian dalam dan luar ( kali sehari.
O/#4+i7 %
eadaan umum ibu baik, kesadaran 4ompos mentis dan keadaan
emosional stabil. Tanda < tanda ital yaitu tekanan darah %>&C%%& mm'g,
suhu (,>&@, nadi := kaliCmenit, perna6asan $& kaliCmenit. Tinggi badan %>>
4m, berat badan sebelum hamil >( kg, berat badan saat hamil > kg.
Pemeriksaan 6isik dari ujung rambut sampai ujungg kaki didapatkan,
kepala pada bagian rambut bersih, muka tidak ada 4loasma dan tidak ada
odema, mata konjungtia pu4at, sklera tidak kuning, hidung tidak ada
pengeluaran. Pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, dan tidak ada pembesaran ena jugularis.
Pada pemeriksaan dada retraksi dinding dada tidak ada, bunyi perna6asan
normal, bunyi jantung normal, irama teratur. Pada payudara bentuk simetris
kananCkiri, puting susu menonjol, areola hiperpigmentasi, pengeluaran DCD ,
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 31/42
benjolan tidak ada, tanda < tanda retraksi tidak ada dan kebersihan bersih.
+agian perut tidak ada bekas luka operasi, pembesaran sesuai dengan masa
kehamilan, kontraksi tidak ada, pelebaran ena tidak ada, terdapa linea nigra
dan striae liide.
Palpasi abdomen didapat TI1 (% 4m, bagian 6undus teraba bundar
lunak dan tidak melenting 7kepala9, bagian kanan teraba bagian-bagian ke4il
7ekstremitas9, bagian kiri teraba keras dan memanjang seperti papan
7punggung9, bagian terbawah teraba bulat keras dan melenting 7kepala9.
Pemeriksaan auskultasi pun4tum maimum terdengar pada kwadran satu ,
yaitu sebelah kiri bawah pusat ibu. Irekuensi * %(= kaliCmenit teratur.
Ekstremitas pada tangan dan kaki tidak 4yanosis kananCkiri, terdapat odema
pada kaki kanan dan kiri, re6lek patella DCD.
Pemeriksaan anogenitalia didapat pemeriksaan dalam adalah portio
tebal kaku, pembukaan tidak ada, ketuban negati6, presentasi kepala,
penurunan hodge 3.
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium terdapat hasil, haemoglobin
%$,:gr?, hematokrit (:?, eritrosit ;,= jutaCL, leukosit ),%$ %&S(CL,
trombosit $(> ribuCL, urine glukosa negati6 dan urine protein positi6 dua.
Pemeriksaan 10#A ketuban berkurang
A,"is,%
*iagnosaA
#$P%"& 'amil () minggu dengan pre-eklamsia berat dan kpd jam
anin Tunggal, 'idup, Presentasi epala
MasalahA
Pre-eklampsia berat 7T*A %>&C%&& mm'g dan urine protein positi6 dua9 dan
ketuban pe4ah dini sejak jam.
ebutuhanA
+ayi harus dilahirkan se4ara se4tio 4aesaria.
P#,+,",4s,,,%
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 32/42
a9 Melakukan serah terima pasien dari petugas ruang amar +ersalin.
b9 Melepaskan pakaian pasien dan memakaikan selimut. Pakaian telah
dilepas dan pasien telah dipakaikan selimut.
49 Memeriksa kelengkapan dokumen.
a. +erkas rekam medis A "da
b. 0urat ijin operasi A "da
4. 'asil laboratorium A "da
d. Puasa A Ya, sejak pukul &>.&& O3+
e. #igi palsu A Tidak ada
6. Perhiasan A Tidak ada
g. osmetik A Tidak ada
d9 Memeriksa keadaaan umum dan tanda < tanda ital ibu.
Tekanan *arah A %>&C%&& mm'g Nadi A =$ Cmenit
Perna6asan A $&Cmenit
e9 Memberikan ibu dukungan psikologi agar ibu tidak gelisah. ibu merasaagak tenang.
69 Melakukan persiapan instrumen
a. Menyiapkan set bowelA
o 0arung mayo
o *uk sedang = buah 7%% m9
o as operasi ( buah
o 'anduk tangan ( buah
o *uk besar atas % buah 7$$ m9
o *uk besar bawah % buah 7$,>% m9
o Pembungkus karet b. Menyiapkan 0et 0@A
o Mesin 0u4tion %
o Mesin diathermi
o Lampu operasi
o 0tandar in6us
o 'ak uterus % buah
o Langen ba4k % buah
o @anule su4tion % buah
o o4her panjang ; buah
o Penster klem buaho *uk klem > buah
o Pinset sirurgi $ buah
o Pinset anatomi $ buah
o Pinset diatermi % buah
o Nald 6oeder $ buah
o 04apel handle no.;
o #unting operator % buah
o #unting asisten % buah
o #unting benang % buah
o
"rteri klem sedang buah
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 33/42
o Nierbekken % buah
o orentang % buah
o om sedang $ buah
4. Menyiapkan set bahan habis pakai
o assa -rayo Na@l
o 0arung tangan steril
o +enang dan jarum jahit steril
o Plester anti air
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 34/42
INTRA OPERASI %
Tanggal A % Maret $&% Pukul A &).(& O3+
Su/#4+i7%
3bu mengatakan masih merasa takut untuk menjalani operasi namun
juga merasa lega karna akan segera dilakukan tindakan untuk melahirkan
bayinya.
O/#4+i7%
Pada pemeriksaan terdapat keadaan umum baik, kesadaran 4ompos
mentis, tanda < tanda italA tekanan darah %;&C%&& mm'g, nadiA :C menit,
respirasi %=Cmenit, saturasi 5$ )= ?, perdarahan Q $&& 44, 1rine >&& 44
A,"is,%
Ny. " #$P%"& hamil () minggu dengan PE+ dan P* jam dengan
intra operasi.
P#,+,",4s,,,%
a. Tim operasi yang terdiri dari dokter anastesi, dokter obgyn, perawat anak,
instrumentator, asisten operator telah siap. b. *ilakukan pembiusan oleh dokter anastesi pukul &).(& O3+ dengan
anastesi spinal. Pembiusan telah dilakukan.
4. *ilakukan desin6eksi pada area operasi dengan imodium %&?.
d. Melakukan dra6ing. *ra6ing telah dilakukan.
e. 3nsisi dimulai pukul &).;> O3+.
6. +ayi lahir pukul %&.&& O3+, jenis kelamin laki-laki, ++ (;&& gram, P+ >%
4m, L ((4m, L* (( 4m, LP $&4m. Perdarahan Q $&&44.
g. 5perasi selesai pukul %%.(& O3+
POST OPERASI%
Tanggal A % Maret $&% Pukul A %%.;> O3+
Su/#4+i7%
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 35/42
3bu mengatakan merasa lega karna persalinannya telah selesai, 3bu
mengatakan merasa kedinginan.
O/#4+i7%
Pemeriksaan keadaan umum lemah dan menggigil, kesadaran 4ompos mentis,
keadaan emosional stabil. Pada pemeriksaan TT8 didapat T* %(&C)& mm'g,
nadi : Cmenit, respirasi $& Cmenit, 0p5$ ))?. Pada pemeriksaan abdomen
didapati TI1 $ jari dibawah pusat, kontraksi baik, perdarahan Q >& 44, 1rine
>&& 44
0kor deteksi dini
a. esadaran A 4ompos mentis A $ b. 0aturasi 5$ A )) ? A $
4. Pernapasan A $$ Cmenit A $
d. 0irkulasi A %$(C=( mm'g A $
e. "kti6itas A $ ekstremitas A $
T5T"L A %&
A,"is,%
*iagnosa A Ny. " P$"& post operasi 0e4tio @aesaria dengan PE+ dan P*
jam
Masalah A keadaan ibu yang masih lemah dan kedinginan.
ebutuhan A terpenuhinya kebutuhan nutrisi dan 4airan.
P#,+,",4s,,, P
%. Pasien dibersihkan dari darah dan 4airan
$. Pasien diantar ke ruang re4oery.
(. Memantau keadaan umum, TT8, perdarahan luka operasi, perdarahan
peraginam dan kontraksi uterus di ruang re4oery.
;. 0erah terima pasien, kelengkapan data pasien, keadaan umum pasien,
plasenta pasien serta instruksi dokter untuk meminum obat setelah jam
pas4a operasi dan tirah baring selama $; jam kepada petugas ruang rawat.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 36/42
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY AC
G2P1A0 DENGAN POST OP SECTIO CAESAREA INDIKASI
PRE;EKLAMPSIA BERAT DAN KETUBAN PE5AH DINI
KPD DI RSU KABUPATEN TANGERANG
Tanggal $( Maret $&% jam &=.&& O3+
Su/#4+i7%
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 37/42
3bu mengatakan nyeri pada daerah luka post operasi berkurang, 3bu mulai
melakukan mobilisasi bertahap, sudah dapat miring kanan dan miring kiri dan
mulai duduk.
O/#4+i7%
%. eadaan umum ibu baik
$. esadaran komposmentis
(. Ekpresi meringis, nyeri tekan 7D9
;. Luka post operasi A tidak ada pembengkakan, warna kemerahan, panasC
demam 7-9 , perdarahan 7-9
>. TT8 A T* A %(&C)& mm'g NA =& Cmenit , /A $$ Cmenit 0A (,: &@.
. TI1 A $ jbpst
:. ontraksi uterus 7D9, teraba keras dan bundar =. Perdarahan Q %& 44
). #enitalia terpasang kateter
%&. umlah 1rineA %>& 44
Terapi A
%. 3n6use in6use /L $& tetesCmenit
$. ateter
(. @e6otaime % grCiC%$ jam
;. etorola4 % ampulC= jamCi
>. "sam me6enamat ( >&& mg
. *opamet ( >&& mg
:. 06 % %
A,"is,A
*iagnosa A P$"& Post 0@ hari ke-$
Masalah potensial A Potensial terjadi in6eksi pada luka bekas operasi
ebutuhan A Mobilisasi bertahap
P#,+,",4s,,,%%. Periksa keadaan umum dan ital sign setiap ; jam sekali
- TT8 A T* %$&C:& mm'g, NA =& Cm, 0A (,:& @, P A$& Cm
$. Periksa kontraksi uterus, TI1, perdarahan, pengeluaran Lo4hea
- TI1 setinggi pusat, kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
Lo4hia rubra, warna merah tua, dan berbau amis.
(. "njurkan ibu melakukan teknik dengan na6as dalam
- 3bu mendemontrasikan na6as dalam selama periode nyeri
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 38/42
;. Mengkaji karakteristik luka operasi
- Luka operasi tidak ada pembengkakan, warna kemerahan, panasC
demam 7-9 , perdarahan 7-9, pus 7-9.
>. Melakukan perawatan luka operasi
- Perawatan luka sesuai program terapi dan menjaga daerah luka agar
tetap bersih dan kering
. Mengajarkan breast care untuk memperlan4ar proses laktasi ibu dan bayi
- 3bu mengerti perawatan payudara
:. Menjelaskan 4ara menyusui yang benar
- 3bu mendemonstrasikan 4ara menyusui yang benar
=. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada masa ni6as, seperti 7 demam dan
sakit kepala yang hebat,bengkak pada wajah, tangan dan payudara,
perdarahan yang banyak serta lo4hea yang berbau busuk, bayi tidak mau
menyusu, in6eksi9
- 3bu mengerti tanda dan bahaya masa ni6as
). Melakukan perawatan kateter
- 1rine tertampung (>& 44, kateter lan4er
%&. Menjelaskan kepada ibu tentang perlunya menggunakan alat kontrasepsi
yang sesuai dengan keadaan ibu 7menyusui9 yaitu mini pil atau suntikan
+ ( bulan
- 3bu akan membi4arakan dengan suaminya.
%%. Memberikan terapi sesuai programA injeksi etorola4 % ampulCi dan
@e6otaime %grCi
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 39/42
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus berikut, Ny. " #$P%"& hamil () minggu dengan pre-
eklamsia dan P* jam. anin Tungga, 'idup, Presentasi epala, selanjutnya
akan dibahasA
Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik B
%& mm'g dan tekanan darah diastolik B %%& mm'g disertai proteinuria>. Pada
pasien ini terjadi preeklampsia berat tanpa impending eklampsia karena tidak
disertai gejala < gejala subjekti6 berupa nyeri kepala hebat, gangguan isus,
muntah < muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresi6 tekanan darah%,$,(,;
*ari riwayat "N@ sebelumnya, tidak pernah didapatkan riwayat tekanan
darah tinggi. 0elama kehamilan pasien melakukan ; kali "N@ dan hasilnya
normal. 'ipertensi baru diketahui kini ketika pasien ke PM karena sakit perut
yang menjalar sampe pinggang yaitu T* %>&C%&& mm'g, selain itu dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria positi6 dua, sehingga jika dilihat
dari tanda tersebut maka sudah tepat bahwa pasien didiagnosis dengan
preeklampsia berat.
etuban pe4ah dini adalah pe4ahnya ketuban sebelum terdapat tanda
persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Oaktu
sejak ketuban pe4ah sampai terjadi kontraksi rahim disebut ketuban pe4ah dini.
etuban dinyatakan pe4ah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung
70arwono P,. $&&)9. Penyebab ketuban pe4ah dini masih belum jelas, maka
preenti6 tidak dapat dilakukan ke4uali dalam usaha penekanan in6eksi.
Penatalaksanaan pada pasien ini telah dilakukan dengan baik sesuaidengan protap. Penatalaksanaan di /01 abupaten Tangerang sudah tepat yaitu
dengan melakukan perawatan intensi6, kombinasi antibiotik, antihipertensi,
sehingga pasien dapat tertangani dengan baik dan selamat serta ibu dan bayi
dalam keadaan yang baik pula.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 40/42
BAB V
PENUTUP
A. K#si<u",
*iagnosis pada pasien ini sudah tepat sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan
6isik dan penunjang yaitu #$P&"& 'amil () minggu dengan Pre-eklampsia
berat dan P* jam. anin Tunggal, 'idup, Presentasi epala
Penatalaksanaan yang dilakukan di /01 abupaten Tangerang sudah tepat
yaitu dengan terapi akti6 dan terminasi kehamilan se4epatnya, pemberian
Mg05;, dan perawatan intensi6 terhadap komplikasi yang terjadi
B. S,,
Pen4egahan antepartum berupa "N@ yang dilakukan perlu diperbaiki,
terutama kinerja proider agar "N@ lebih teratur. +ila "N@ dilakukan dengan
ideal, kemungkinan adanya komplikasi bisa dihindari.
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 41/42
7/25/2019 251158149 Laporan Kasus Obstetri Peb
http://slidepdf.com/reader/full/251158149-laporan-kasus-obstetri-peb 42/42
DATAR PUSTAKA
+. Prawirohardjo, 0arwono., $&%&. 'lmu #ebidanan 4hapter ;& A hipertensi dalam
kehamilan, p >(&->>;. PT. +ina Pustaka 0arwono PrawirohardjoA akarta
. @unningham I#, et al , editor. illiams -bstetry . $(rd Edition, se4tion 833 A
obstetri4al 4ompli4ation, 4hapter (; A 'ypertensie *isorders in Pregnan4y.
$&%&. M4-#raw 'ill A 10".
. #ibbs, /onald 0.et al. /anforth0s -bstetrics and "ynecology, +1th Edition
4hapter A % - 'ypertensie *isorders o6 Pregnan4y. $&&=. Lippin4ott Oilliams
G Oilkins A 10"
2. Iortner, imberly +., et al. Johns Hop!ins (anual of "ynecology and -bstetrics, 3he, rd Edition se4tion 33 < 5bstetri4s, 4hapter %; - 'ypertensie
*isorders o6 Pregnan4y. $&&:. Lippin4ott Oilliams G Oilkins A 10"
4. *oddy, ". ., et al . $&&=. Standar Pelayanan (edi! S(5 -bstetri dan
"ine!ologi RS6 (ataram. /01 Mataram A Mataram
7. 'ellen 8arney 7$&&:9, &ar8ey (idwifery. akartaA E#@
9. riebs. 7$&&=9. Bu!u :;ar :suhan #ebidanan. akartaA E#@
<. Manuaba. $&&>. "awat /arurat -bstetri$"ene!ologi dan -bstetri =
"ene!ologi
>. Medika*epkes /3. 7$&&(9. :suhan Persalinan Normal . akarta
+1. Prawirohardjo, 0arwono. 7$&&)9. Bu!u :cuan Nasional Pelayanan #esehatan
(aternal dan Neonatal. Ja!arta A PT bina Pustaka
++. Prawirohardjo, 0arwono.7$&%&9. 'lmu #ebidanan. akarta A PT +inaPustaka