4ad4 klp 5 makalah tahapan dalam membuat perencanaan pajak

30
Tahapan Perencanaan Pajak Kelompok 5 Andi Ardianzah 461 10 008 Nirwan Suparwan 461 10 011 Rahmawati R 461 10 015 Sri wahyuni Rachman 461 10 020 JURUSAN AKUNTANSI MANAJERIAL POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG Tahun Ajaran 2013-2014

Upload: nirwan-suparwan

Post on 22-Jun-2015

68 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

Tahapan Perencanaan Pajak

Kelompok 5

Andi Ardianzah 461 10 008

Nirwan Suparwan 461 10 011

Rahmawati R 461 10 015

Sri wahyuni Rachman 461 10 020

JURUSAN AKUNTANSI MANAJERIAL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tahun Ajaran 2013-2014

Page 2: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATARBELAKANG

Dalam era yang penuh dengan tidakpastian saat ini, ada dua hal yang pasti dan tidak

bisa dihindarkan oleh setiap orang selama hidupnya, yaitu ‘kematian’ dan ‘pajak’. Hampir

seluruh kehidupan perseorangan dan perkembangan dunia bisnis dipengaruhi oleh ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan. Pengaruh tersebut kadang-kadang cukup berarti,

sehingga para eksekutif komponen pajak merupakan komponen yang harus mendapatkan

perhatian yang cukup serius dan merupakan faktor yang menentukan bagi lancarnya suatu

bisnis.

Dari segi ekomoni, pajak merupakan pemindahan dari sumber daya dari sektor privat

(perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan mempengaruhi daya

beli (purchasing power) atau kemampuan belanja (spending power) dari sektor publik. Agar

tidak terjadi gangguan yang serius terhadap jalannya perusahaan, maka pemenuhan

kewajiban perpajakan harus dikelola dengan baik.

Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan

untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran

pembangunan. Sebaliknya bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi

laba bersih.

Minimalisasi beban pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang masih

berada dalam bingkai peraturan perpajakan sampai dengan yang melanggar peraturan pajak

(tax planning) atau tax sheltering. Umunya perencanaan pajak merujuk pada proses

merekayasa usaha dan transaksi wajib pajak supaya utang pajak berada dalam jumlah

Page 3: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

minimal tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Namun perencanaan pajak secara

lengkap, benar dan tepat waktu sehingga dapat menghindari pemborosan sumber daya.

Dalam pelaksanannya terdapat perbedaan kepentingan antara wajib pajak dengan

pemerintah. Wajib pajak berusaha untuk membayar pajak sekecil mungkin karena dengan

membayar pajak berarti mengurangi kemampuan ekonomis wajib pajak. Di lain pihak,

pemerintah memerlukan dana untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah, yang sebagian

besar beral dari penerimaan pajak.

Perbedaan kepentingan ini menyebabkan wajib pajak cenderung untuk mengurangi

jumlah pembayaran pajak, baik secara legal maupun ilegal. Hal ini dimungkinkan jika ada

peluang yang dapat dimanfaatkan, baik karena kelemahan peraturan pajak maupun sumber

daya manusia (fiskus).

Beberapa faktor yang memotivasi wajib pajak untuk melakukan penghematan pajak

dengan ilegal, antara lain :

a. Jumlah pajak yang harus dibayar. Besarnya pajak jumlah pajak yang harusoleh

wajib pajak. Semakin besar pajak yang harus dibayar, semakin besar pul

kecenderungan wajib pajak untuk melakukan pelanggaran.

b. Biaya untuk menyuap fiskus. Semakin kecil biaya untk menyuap fiskup, semakin

besar kecenderungan wajib pajak untuk melakukan pelanggaran.

c. Kemungkinan untuk ketahuan. Semakin kecil kemungkinan suatu pelanggaran

terdeteksi, semakin besar kecenderungan wajib pajak untuk melakukan

pelanggaran.

d. Besar sanksi. Semakin ringan sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran,

semakin besar kecenderungan wajib pajak untuk melakukan pelanggaran.

Page 4: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

II. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini sebagai berikut :

1. Menganalisis informasi data yang ada

2. Membuat satu model atau lebih rencana besarnya pajak

3. Evaluasi atas perencanaan pajak

4. Mencari kelemahan dan kemudian memperbaiki kembali rencana pajak

5. Memutakhiran rencana pajak

III. TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk informasi yang digunakan dalam melakukan perencanaan pajak sehingga

tidak melanggar peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana membuat model perencanaan pajak

dengan satu atau lebih model tanpa harus melanggar peraturan perundang-

undangan perpajakan yang berlaku.

3. Untuk mengetahui dan memahami cara mengevaluasi kelemahan serta mampu

untuk memperbaiki kembali suatu perencanaan pajak sampai pemutakhiran

rencana pajak yang telah disusun.

Page 5: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

BAB II

PEMBAHASAN

1. Menganalisis Informasi data yang ada

Tahapan pertama dari proses pembuatan tax planning adalah menganalisis komponen

yang berbeda atas pajak yang terlibat dalam suatu proyek dan menghitung seakurat mungkin

beban pajak yang harus ditanggung.

Ini hanya bisa dilakukan dengan mempertimbangkan masing-masing elemen dari pajak

baik secara sendiri-sendiri maupun secara total pajak yang harus dapat dirumuskan sebagai

perencanaan pajak yang paling efisien. Adalah juga penting untuk memperhitungkan

kemungkinan besarnya penghasilan suatu proyek dan pengeluaran-pengeluaran lain diluar

pajak yang mungkin terjadi. Untuk itu seorang manajer perpajakan harus memperhatikan

faktor-faktor baik dari segi internal maupun eksternal yaitu:

a. Fakta yang relevan

Dalam arus globalisasi serta tingkat persaingan yang semakin kompetitif maka

seorang manajer perusahaan dalam melakukan perencanaan pajak untuk

perusahaannya dituntut harus benar-benar menguasai situasi yang dihadapi, baik dari

segi internal maupun eksternal dan selalu dimutakhirkan dengan perubahan-

perubahan yang terjadi agar perencanaan pajak dapat dilakukan secara tepat dan

menyeluruh terhadap situasi maupun transaksi-transaksi yang mempunyai dampak

dalam perpajakan.

b. Faktor Pajak

Dalam menganalis setiap permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan

perencanaan pajak adalah tidak terlepas dari dua hal yang berkaitan dengan faktor-

faktor :

Page 6: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

Sistem perpajakan nasional yang dianut oleh suatu negara

Sikap fiskus dalam menafsirkan peraturan perpajakan baik undang-undang

domestik maupun kebijakan perpajakan.

Kedua hal utama sebelumnya akan diuraikan secara komprehensif sebagai berikut :

a) Jenis pajak yang ada

Pemerintah dalam membuat suatu kebijakan perpajakan akan memungut

berbagao jenis pajak yang disesuaikan dengn tujuan yang ingin dicapainya.

Untuk itu, seorang manajer dalam merencanakan pajak harus mengetahui

secara pasti apa saja kewajiban perpajakan yang dihadapi baik pajak lokal

maupun pajak luar negeri.

b) Masalah penafsiran atas suatu undang-undang/perjanjian

Masalah yang sering timbul dalam menentukan definisi dari suatu masalah

istilah, baik dalam konteks sistem legal yang dianut maupun dalam

hubungannya dengan sistem yang lain ataupun dalam suatu perjanjian adalah

msalah penafsiran atas suatu undang-undang atau perjanjian. Masalah-masalah

perencanaan pajak internasional seringkali timbul terutama disebabkan oleh

pengenaan pajak berganda baik oleh negara domisili maupun oleh negara

sumber, karena masing-masing negara menerapkan konsep perpajakan yang

berbeda.

c) Faktor penghubung

Kewajiban perpajkan memang sangat bergantung pada keberadaan faktor

penghubung antara yurisdiksi perpajakan pada satu sisi dan wajib pajak atau

per stiwa kena pajak di sisi lain.

Dalam hal wajib pajak perorangan yang menjadi faktor penghubung utama

adalah residen/domisili dan kewarganegaraan, sedangkan dalam hal WP badan

Page 7: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

yang menjadi faktor penghubungnya adalah manajemen dan tempat

didirikannya badan tersebut, serta penghubung penting lainnya adalah pusat

kepentingan ekonomi maupun keberadaan dari bentuk usaha tetap.

d) Residen/domisili dan kebangsaan pembayar pajak

Masalah residen/domisili sering merupakan faktor yang sangat penting dalam

menentukan dasar pengenaan pajak. Dalam melakukan perencanaan pajak,

banyak wajib pajak yang memanfaatkan faktor ini dengan cara sengaja

memiliki atau mempunyai residin lebih dari satu negara demi kepentingan

pajak.

Untuk menghindari pembayaran pajak, banyak begara yang berusaha

menciptakan suatu faktor penghubung yang lebih luas, agar usaha

pengurangan beban pajak oleh seseorang bisa diminimalkan atau dicakup oleh

undang-undang.

e) Bentuk badan dari pembayar pajak

Sistem perpajakan dihampir semua negara mempunyai perlakuan yang

berbeda atas kewajiban perpajakannya bergantung atas bentuk badan wjib

pajak, apakah perseorangan, persekutuan, perserikatan (trust), atau dalam

bentuk badan lainnya. Masing-masing bentuk badan dari wajib pajak akan

memperoleh perlakuan yang berbeda mulai dari beban pajak, pengurangan-

pengurangan yang diberikan, maupun tarif yang dikenakan.

f) Sumber penghasilan

Sumber penghasilan merupakan dasar pertimbangan apakash seseorang

dikenakan pajak atau tidak, terutama bagi negara yang menganut sistem

perpajakn sekunder. Hal ini penting karena sistem sekunder mengatur

penghasilan apa yang dikenakan pajak, siapa saja yang akan dikenakan pajak,

Page 8: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

apa dasar pengenaan pajaknya, berapa tarifnya, apa saja yang bisa

dikurangkan, dan lain-lain

g) Sifat dari transaksi atau operasi

Dalam bisnis terdapat bermacam-macam transaksi. Transaksi tertentu

mungkin mendapatkan perlakuan pajak yang merugikan, misalnya karena

pengenaan pajak kepada perusahaan dan menganut paham pendekatan entitas

terpisah (separate entity approach). Namun di pihak lan, juga ada pembebasan

dalam bentuk restitusi atas bea masuk yang sudah dibayar apabila hasil

keluarannya diekspor. Jadi, sudah seharusnya kita memerhatikan setiap aspek

perpajakn yang mungkin akan terjadi terhadap transaksi yang akan kita

lakukan.

h) Hubungan antara pembayar dengan pihak lain

Penentuan dasar pengenaan pajak, bahkan tarif suatu pajak, dipengaruhi oleh

beberapa hal, antara lain dengan siapa dan dalam bentuk apa kita

berhubungan. Banyak negara memberikan perlakuan khusus kepada induk

perusahaan dan anak perusahaan yang melaporkan keuntungan dan kerugian

secara terkonsolidasi sebagai satu perusahaan.

i) Insentif pajak

Umunya terdapat empat masam bentuk insentif pajak :

Pengecualian dari pengenaan pajak

Pengurangan dasar pengenaan pajak

Pengurangan tarif pajak

Penangguhan pajak

Insentif juga dapat berupa kompensasi kerugian, baik yang dapat dilakukan

pada tahun berikutnya maupun pada tahun sebelumnya.

Page 9: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

j) Perlindungan pajak

Perlindungan pajak berkaitan dengan kondisi :

Dimana tidak ada pajak yang harus dipungut

Dimana pajak hanya dipungut untuk kejadian pajak internasional atau

dipungut pada tarif terendah, atau hanya dipungut dari keuntungan

yang diperoleh dari sumber luar negeri

Dimana perlakuan khusus diberikan kepada wajib pajak tertentu atau

kejadian tertentu

Tujuan perlindungan pajak adalah untuk memberikan kepastian hukum bagi

perpajakan di masa akan datang.

k) Anti penghindaran

Di dalam sistem perpajakan anti penghindaran ini berkaitan dengan transaksi

yang wajar terutama dalam lingkup internasional. Banyak negara menyadari

kemungkinana hal tersebut sering terjadi. Terutama pada perusahaan

multinasional.

Secara universal, harga transfer merupakan transaksi merupakan transaksi

antara wajib pajak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dapat

mengakibatkan kurang wajarnya harga, biaya atau imbalan lain yang

direalisasikan dalam transaksi usaha. Harga transfer domestik merupakan

kegiatan yang berhubungan dengan perhitungan harga transfer barang atau

jasa antar badana dalam satu kelompok perusahaan atau antardivisi dalam satu

perusahaan si satu wilayah . sedangkan harga transfer internasional merupakan

aktivitas yang berkenaan dengan transaksi antardivisi dalam satu badan hukum

atau beberapa badan hukum yang dimiliki oleh pemegang saham yang sama.

Page 10: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

c. Faktor non Pajak lainnya

Beberapa faktor bukan pajak yang relevan untuk diperhatikan dalam penyusunan

suatu perencanaan pajak antara lain:

Masalah badan hukum

Sistem hukum yang berbeda terdiri dari berbagai tipe dari pada perusahaan.

Pemilihan bentuk badan usaha yang diusulkan sering dibuat sebagai fungsi

daripada seluruh peraturannya (baik untuk pajak maupun bukan pajak) dalam

rangka administrasi pembentukan dan pembubarannya.

Masalah mata uang dan nilai tukar

Dalam ruang lingkup perencanaan pajak yang bersifat internasional masalah

nilai tukar mata uang mempunyai dampak yang besar terhadap finansial suatu

perusahaan. Nilai tukar mata uang yang berfluktuasi atau tidak stabil

memberikan resiko usaha yang cukup tinggi. Apalagi jika ada masalah

devaluasi maupun revaluasi. Dari dampak finansial tentunya berakibat pada

posisi laba-rugi, apalagi bila terdapat banyak transaksi baik ekspor atau impor

maupun pinjaman dalam bentuk mata uang asing.

Masalah pengendalian devisa

Sistem pengendalian devisa yang dimuat suatu negara menjadi bahan

pertimbangan penting terutama jika suatu negara menganut pembahasan atau

larangan untuk mengadakan pertukaran atau transfer dana dari transaksi

internasional ataupun adanya larangan untuk menjamin uang atau menarik

uang dari luar tanpa adanya izin Bank Sentral atau Menteri Keuangan.

Berbagai macam aturan yang dibuat tentunya menjadi bahan pertimbanagan

bagi pengusaha untuk menanamkan modalnya atau tidak, karena perhitungan

laba-rugi akhirnya selalu menjadi patokan dasar dalam mengambil keputusan.

Page 11: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

Masalah Program intensif investasi

Masalah program insentif yang ditawarkan negara tertentu memberikan

pilihan bagi wajib pajak untuk melakukan investasi atau pemekaran usaha

pada suatu lokasi negara tertentu. Insentif inventasi yang merangsang bisa

berupa pemberian pinjaman dengan tarif bunga rendah, bebas bunga ataupun

adanya pemberian bantuan dari pemerintah.

Masalah faktor bukan pajak lainnya

Faktor bukan pajak lainnya seperti hukum dan sistem administrasi yang

berlaku, kestabilan ekonomi dan politik, tenaga kerja, pasar, ada/tidaknya

tenaga profesional, fasilitas perbankan, iklim usaha, bahasa, sistem akuntansi,

kesemuanya harus dipertimbangkan dalm penyusunan tax planning terutama

berkaitan dengan pemilihan lokasi investasi apakah berupa cabang, subsidiari

atau untuk keperluan lainnya.

2. Membuat satu model atau lebih rencana kemungkinan besarnya pajak

Model perjanjian internasional dapat melibatkan satu atau lebih tindakan berikut ini:

a. Pemilihan bentuk transaksi operasi atau hubungan internasional. Hampir semua

sistem perpajakan internasional paling tidak ada dua negara yang ditentukan lebih

dahulu. Dari sudut pandang perpajakan dalam hal ini proses perencanaan tidak bisa

berada di luar dari tahapan pemilihan transaksi, operasi dan hubungan yang paling

menguntungkan. Dividen, bungan, royalti dan keuntungan modal sering memperoleh

perlakuan perpajakan yang berbeda, baik ditingkat nasional maupun dalam perjanjian

antarnegara. Dengan demikian, perlu diperhitungkan dalam memutuskan suatu

perencanaan pajak. Sebagai contoh apakah investasi harus dilakukan dalam bentuk

saham sebagai hasil dari pemilihan saham atau dalam bentuk bunga sebagai hasil

Page 12: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

peminjaman uang. Dalam kasus industrial dan properti intelektual mungkin perlu

diputuskan apakah suatu hak harus dijual atau dieklpolitasi melalui royalti.

Metode yang harus diterapkan dalam menganalisis dan membandingkan beban pajak

maupun pengeluaran lainnya dari suatu proyek adalah

1. apabila tidak ada rencana pembatasan minimum pajak yang diterapkan.

2. apabila ada rencana pembatasan minimum diterapkan, berhasil atau pun gagal.

b. Pemilihan dari negara asing sebagai tempat melakukan investasi atau menjadi residen

dari negara tersebut. Dalam rencana perpajakan internasional mungkin diberi

perlakuan khusus dengan memilih antara dua atau lebih kemungkinan investasi di

negara-negara berbeda. Tidak hanya pertimbangan bisnis yang harus diperhatikan

tetapi juga keunggulan pengenaan pajaknya dalam memutuskan antara penawaran

untuk memiliki saham perusahaan diberbagai negara, pertimbangan-pertimbangan

berikut juga harus diperhitungkan :

1. Tarif yang dikenakan atas laba perusahaan di negara investasi

2. Apakah dividen yang dibagikan terutang weithholding taxes, jika ya berapa

tarifnya.

3. Apakah ada kredit pajak atau pengurangan pajak lainnya di negara domisili dari

pemegang saham sehubungan dengan pajak yang dibayak di negara investasi.

Dalam penbentukan anak perusahaan, faktor pajak dan nonpajak harus

diperbandingkan secara luas. Mungkin diperlukan pula perhitungan pajak penjualan

atau pajak pertambahan nilai (PPn). PPn secara umum adalah pajak atas komsumsi

yang dikenakan sehubungan dengan :

1. Penyerahan barang

2. Sewa atau jasa

3. Impor barang

Page 13: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

Dalam hal penyerahan barang atau jasa, jumlah pajak total tertagih dalam pembayaran

yang berbeda dari berbagai individu yang terlibat dengan dasar nilai yang

ditambahkan dari mereka (individu). Dalam hal impor, pajak yang dikenakan

dasarnya adalah nilai dari barang yang diimpor atau pengembalian (return) dari PPn

yang usdah dibayar atas barang atau jasa yang diekpor tersebut.

c. Penggunaan satu atau lebih negara tambahan. Dalam banyak kasus, pertimbangan

penghemaan pajak tidak hanya di pengaruhi oleh pemilihan yang hati-hati dari bentuk

transaksi, operasi maupun hubungan internasional, tetapi juga oleh penggunaan satu

atau lebih negara sebagai tambahan dari negara yang bersangkutan yang sudah ada

dalam data base. Perencanaan pajak internasional sebetulnya merupakan perluasan

yang sederhana dari perencanaan pajak nasional.

Dalam membuat model pengaturan yang paling tepat, penting sekali untuk

mempertimbangkan.

1. Apakah kepemilikan dari hak, surat berharga, dan lain-lain harus dikuasakan

kepada satu atau lebih perusahaan, individu, atau kombinasi dari semuanya itu.

2. Adakah hubungan antara berbagai individu dan entitas.

3. Oleh karena itu belum ditentukan lebih dahulu, dimana entitas tersebut harus

ditempakan.

3. Mengevaluasi pelaksanaan rencana pajak

Perencanaan pajak sebagai suatu perencanaan merupakan bagian kecil dari seluruh

perencanaan strategik perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi untuk melihat

sejauh mana hasil pelaksanaan suatu perencanaan pajak terhadap beban pajak. Evaluasi

tersebut meliputi :

Bagaimana jika rencana tersebut dilaksanakan

Page 14: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

Bagaimana jika rencana tersebut dilaksanakan dan berhasil dengan baik

Bagaimana jika rencana tersebut dilaksanakan tapi gagal.

Dari ketiga hipotesis di atas akan memberikan hasil yang berbeda. Dari hasil tersebut

barulah dapat ditentukan apakah pajak tersebut layak untk dilakasanakan atau tidak.

Perusahaan tentu akan memilih untuk melaksanakan perencanaan pajak karena ia bisa

menghemat pajak jika perencanaan pajak tersebut berhasil sesuai sasaran. Namun perlu

diperhatikan bahwa ada tambahan biaya hukum dan lain-lainnya yang mungkin terjadi

apabila pihak otoritas pajak tidak setuju dengan pos-posnya yang dikurangkan dari

perhitungan pajak (deductictive items) yang dapat dibawa ke pengadilan.

Rumus untuk menghitung laba dan rugi atas suatu perencanaan pajak dan aplikasinya.

Berikut adalah formulasi untuk menghitung laba dan ruginya suatu perencanaan pajak, yaitu :

A = Estimasi laba kotor suatu proyek jika tidak dilaksanakan perencanaan pajak

B = Estimasi laba kotor suatu proyek jika tidak dilaksanakan perencanaan pajak

C = Estimasi beban pajak jika tidak dilaksanakan

D = Estimasi beban pajak jika perencanaan pajak dilaksanakan dengan baik

E = Estimasi beban pajak jika perencanaan pajak dilaksanakan tetapi gagal

F = Estimasi biaya (selain pajak) dari proyek jika perencanaan pajak tidak

dilaksanakan

G = Estimasi biaya (selain pajak) dari proyek jika perencanaan pajak dilaksanakan

Formulasi ini bisa dipakai dengan kombinasi berikut :

a. Jika (A - F) lebih besar dari (B - G) rencana tersebut jangan dilaksanakan, kecuali

jika perbedaan lebih kecil dari (C - D).

Page 15: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

b. Jika E dianggap lebih material dari C maka keputusan untuk melaksanakan atau

tidak melaksanakan suatu perencanaan pajak tergantung pada kemungkinan

keberhasilan dari perencanaan tersebut. Jika tidak ada perbedaan material (A – F)

dan (B – G) maka bandingkan antara (C – D) dan (E – C) untuk memutuskan

dilaksanakan atau tidak perencanaan pajak tersebut.

c. Jika terdapat perbedaan material antara (A – F) dan (B – G) maka keputusan untuk

dilaksanakan atau tidaknya perencanaan adalah dengan membandingkan antara :

{B – (D + G)} – {A – (C + F)} dengan {A – (C + F)} – {B – (E + G)}.

Dengan menghitung dan membandingkan laba kotor (gross profit) pajak maupun

pengeluaran nonpajak (nontax expenditure) yang ditetapkan ada hipotesis, dapat diputuskan

implikasi yang terbaik bagi si pembayar pajak jika rencana tersebut berhasil dilaksanakan

atau posisi terburuk jika gagal.

Rumus/formula di atas bukanlah rumus yang baku dalam memutuskan suatu perencanaan

pajak apabila memang terdapat faktor penentu lain yang tidak dapat diperhitungkan seperti

ketatnya pengawasan devisa.

4. Mencari kelemahan dan kemudian memperbaiki kembali rencana pajak

Hasil suatu perencanaan pajak bisa dikatakan baik atau tidak tentunya harus dievaluasi

melalui berbagai rencana yang dibuat. Dengan demikian keputusan yang terbaik atas suatu

perencanaan pajak harus sesuai dengan bentuk transaksi dan tujuan operasi perbandingan

berbagai rencana harus dibuat sebanyak mungkin sesuai bentu perencanaan pajak yang

diinginan. Kadang suatu rencana harus diubah mengingat adanya perubahan peraturan

perundang-undangan. Walaupun diperlukan penambahan biaya atau kemungkinan

Page 16: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

keberhasilan sangat kecil. Sepanjang masih besar penghematan pajak yang bisa diperoleh,

rencana tersebut harus tetap dijalankan. Karena begaimanapun juga kerugian yan ditanggung

merupakan kerugian minimal.

Jadi akan sangat membantu jika pembuatan suatu rencana disertai dengan gambaran

atau perkiraan berapa peluang kesuksesan dan berapa laba potensial yang akan diperoleh jika

berhasil maupun kerugian potensial jika terjadi kegagalan.

5. Memutakhirkan rencana pajak (Updating the tax plan)

Meskipun suatu rencana pajak telah dilaksanakan dan proyek juga telah berjalan,

namun juga masih perlu mempertimbangkan setiap perubahan yang terjadi baik undang-

undang maupun pelaksanaannya di negara dimana aktivitas tersebut dilakukan yang mungkin

mempunyai dampak terhadap komponen dari suatu perjanjian, yang berkenaan dengan

perubahan yang terjadi di luar negeri atas berbagai macam pajak maupun aktifitas informasi

bisnis yang tersedia sangat terbatas.

Pemutakhiran dari suatu rencana adalah konsekuensi yang perlu dilakukan sebagaimana

dilakukan oleh masyarakat yang dinamis. Dengan memberikan perhatian terhadap

perkembangan yang akan datang maupun situasi yang terjadi saat ini, seorang manajer akan

mampu mengurangi akibat yang merugikan dari adanya perubahan, dan pada saat yang

bersamaan mampu mengambil kesempatan untuk memperoleh manfaat yang potensial.

a. Perencanaan pajak domestik

Sebelum melakukan suatu perencanaan pajak domestik, diperlukan pemahaman

yang mendalam mengenai maksud dan tujuan dari undang-undang dan peraturan

perpajakan yang berlaku, teori dan praktek akuntansi yang berlaku, serta praktik

administrasi perpajakan.

Page 17: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

b. Perencanaan pajak internasional

Berbicara tentang perencanaan pajak internasional tidak terlepas dari perusahan grup

mulri nasional. Tujuan utama di dalam perusahaan multinasional sebagaimana di banyak

perusahaan, selalu ingin meminimumkan biaya-biaya dan pajak. Namun, pengertian

minimalisasi total biaya pajak grup yang dibayar melalui masing-masing negara di mana

anggota grup tersebut berada. Setiap anggota grup tentunya membayar pajak seusai

hukum yang berlaku dan transfer yang dilakukan haruslah bersifat legal. Inilah yang

disebut sebagai penghindaran pajak atas pajak yang seharusnya dibayar.

Page 18: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

BAB III

a. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa

1. Dalam membuat perencanaan pajak hal yang pertama dilakukan adalah

dengan menganalisis kompenen yang berbeda atas pajak yang terlibat dalam

suatu proyek dan menghitung seakurat mungkin beban pajak yang harus

ditanggung termasuk faktor-faktornya baik internal maupun eksternal seperti

faktor yang relevan, faktor pajak maun faktor non pajak lainnya.

2. Bahwa model perjanjian internasional dapat melibatkan sau atau lebih atas

tindakan pemilihan bentuk transaksi operasi atau hubungan internasional,

pemilihan dari negara asing sebagai tempat melakukan investasi atau menjadi

residen dari negara tersebut dan penggunaan satu atau lebih negara tambahan.

3. Bahwa perencanaan pajak merupakan bagian kecil dari seluruh perencanaan

strategik perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi untuk melihat

sejauh mana hasil pelaksanaan suatu perencanaan pajak terhadap beban pajak

dengan menggunakan variabel-variabel hipotesis.

4. Pembuatan suatu rencana pajak disertai dengan gambaran atau perkiraan

berapa peluang kesuksesan dan berapa laba potensial yang akan diperoleh jika

berhasil maupun kerugian potensial jika terjadi kegagalan dengan melakukan

perbandingan sebanyak mungkin sesuai bentuk perencanaan pajak yang

diinginakn.

5. Pemutakhiran dari suatu rencana adalah konsekuensi yang perlu dilakukan

untuk memberikan perhatian terhadap perkembangan yang akan datang

Page 19: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

maupun situasi yang terjadi saat ini untuk mengurangi akibat yang merugikan

dari adanya perubahan, dan pada saat yang bersamaan mampu mengambil

kesempatan untuk memperoleh manfaat yang potensial.

b. SARAN

1. Untuk menghindari adanya utang pajak yang tingi perusahaan diharapkan

membuat perencanaan pajak supaya terhindar dari adanya spekulasi

penggelapan pajak yang bisa melanggar ketentuan peraturan perundang-

undang perpajakan.

2. Kami sebagai penulis makalah ini tentu merasa berharap saran dan kritik dari

berbagai pihak untuk kesempurnaan isi makalah ini, kami juga berharap

semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Page 20: 4AD4 KLP 5 Makalah Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak

DAFTAR PUSTAKA

Suandy, Erli. 2008. Perencanaan pajak. Jakarta ; salemba empat. edisi 4

Zain. Muhammad. 2003. Manajemen perpajakan. Jakarta ; salemba empat. Edisi 1