9. bab viii

3
SMKN 13 BANDUNG KIMIA TERPADU ANALISIS KALSIUM DALAM GiPSUM 22 BAB VIII PEMBAHASAN 1. Proses penambahan air dan HCl pekat p.a berfungsi untuk melarutkan sampel gipsum 2. Proses pemanasan setelah penambahan air dan HCl berfungsi untuk menyempurnakan proses pelarutan dan menguapkan kelebihan HCl. 3. Proses penyaringan setelah proses peleburan berfungsi untuk memisahkan larutan sampel dengan endapan SiO 2 yang tidak bisa larut dalam asam apapun kecuali asam fluorida. 4. Penambahan HCl 1 : 1 berfungsi untuk pengkondisikan suasana asam, agar saat penambahan (NH 4 ) 2 C 2 0 4 tidak langsung mengendap. 5. Penambahan metil merah berfungsi sebagai pengontrol pH larutan agar pada saat dinetralkan dengan NH 4 OH tidak terlalu basa, sebab jika terlalu basa kemungkinan akan terbentuk Ca(OH) 2 . 6. (NH 4 ) 2 C 2 O 4 berfungsi sebagai pereaksi pengendap. Penambahan pereaksi pengendap juga harus sangat berlebih untuk mencegah mengendapnya logam alkali yang akan menyebabkan jumlah presipitan dan kopresipitan bertambah dan menyebabkan kesalahan dalam proses analisis. 7. NH 4 OH berfungsi untuk penetral karena merupakan basa lemah dan penambahannya harus tetes demi tetes

Upload: dodyherdiansyah

Post on 29-Jun-2015

171 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9. bab VIII

SM

KN

13

BA

ND

UN

G

KIMIA TERPADUANALISIS KALSIUM DALAM GiPSUM

22

BAB VIII

PEMBAHASAN

1. Proses penambahan air dan HCl pekat p.a berfungsi untuk melarutkan

sampel gipsum

2. Proses pemanasan setelah penambahan air dan HCl berfungsi untuk

menyempurnakan proses pelarutan dan menguapkan kelebihan HCl.

3. Proses penyaringan setelah proses peleburan berfungsi untuk memisahkan

larutan sampel dengan endapan SiO2 yang tidak bisa larut dalam asam

apapun kecuali asam fluorida.

4. Penambahan HCl 1 : 1 berfungsi untuk pengkondisikan suasana asam, agar

saat penambahan (NH4)2C204 tidak langsung mengendap.

5. Penambahan metil merah berfungsi sebagai pengontrol pH larutan agar

pada saat dinetralkan dengan NH4OH tidak terlalu basa, sebab jika terlalu

basa kemungkinan akan terbentuk Ca(OH)2.

6. (NH4)2C2O4 berfungsi sebagai pereaksi pengendap. Penambahan pereaksi

pengendap juga harus sangat berlebih untuk mencegah mengendapnya

logam alkali yang akan menyebabkan jumlah presipitan dan kopresipitan

bertambah dan menyebabkan kesalahan dalam proses analisis.

7. NH4OH berfungsi untuk penetral karena merupakan basa lemah dan

penambahannya harus tetes demi tetes sambil diaduk agar perubahan pH

berlangsung lambat sehingga pembentukan partikel endapan berlangsung

lambat dan diperoleh endapan yang besar.

8. Pengendapan dilakukan dalam keadaan panas agar terbentuk endapan

yang besar sehingga mudah disaring dan dicuci.

9. Proses digest selama 1 jam agar partikel endapan besar – besar sehingga

jumlah kopresipitan berkurang dengan demikian endapan mudah dicuci.

10. Disaring dengan kertas saring berpori sedang (40) karena bentuk endapan

hablur atau kristal.

Page 2: 9. bab VIII

SM

KN

13

BA

ND

UN

G

KIMIA TERPADUANALISIS KALSIUM DALAM GiPSUM

23

11. Ca dicuci dengan air dingin agar kelarutan endapan selama proses

pencucian sekecil mungkin.

12. Dicuci sampai bebas Cl- dan C2O42- karena Cl- dan C2O4

2- bersifat reduktor

terhadap KMnO4 (bereaksi dengan KMnO4)

13. Fungsi penambahan H2SO4 sebagai pelarut endapan dan pengkondisi

suasana asam.

14. Dilakukan titrasi blanko pada kertas saring karena kertas saring merupakan

senyawa organik (selulosa) sehingga kemungkinan terjadi reaksi dengan

KMnO4.