91354622 abses periodontal

10
Gambaran Klinis dari periodontitis Kronis: - Adanya penumpukan plak supra gingiva dan subgingiva yang biasa di sertai dengan pembentukan kalkulus - Tanda- tanda inflamasi gingiva - Pembentukan poket periodontal yang apabila terjadi resesi gingival bersamaan dengan kehilangan perlekatan maka poket periodontal nya tetap dangkal - Kehilangan dangkal - Supuratif (bernanah) - Pada pasien dengan OH buruk khas gingiva bisa terjadi pembengkakan ringan hingga moderat dengan warna merah pucat - Hilangnya stippling gingiva dan perubahan permukaan topography bisa meliputi margin gingiva yang kasar dan pipih atau papila berkawah - Perdarahan pada pemeriksaan poket menggunakan probe - Perdarahan spontan - Eksudat dari cairan sulkus dan supuratif dari poket - Dapat di temukan kehilangan tulang vertikal dan horizontal. Pemeriksaan Klinis 1. Pemeriksaan kesehatan Pemeriksaan kesehatan meliputi riwayat medis dan kesehatan gigi a. Riwayat Medis Alasan pentingnya riwayat medis adalah: Untuk menemukan manifestasi oral dari kondisi sistemik tertentu seperti leukimia, DM, gangguan hormonal, dan lain-lain. Untuk memastikan adanya kondisi sistemik seperti kehamilan, DM, kelainan darah, defisiensi nutrisi yang dapat merubah respon hospes terhadap bakteri. Untuk menentukan ada atau tidaknya kondisi sistemik tertentu yang membutuhkan modifikasi. b. Riwayat kesehatan gigi Pemeriksaan Gigi menyeluruh - Pemeriksaan jaringan lunak; pemeriksaan ini adalah penulusuran adanya kanker rongga mulut atau tidak. - Posisi gigi; meliputi kesesuaian lengkung rahang, maloklusi morfologi, dan migrasi gigi. - Karies; meliputi pemeriksaan lokasi, jenis, dan luas karies. - Perawatan Restoratif - Kebiasaan; misalnya kebiasaan merokok ,menjulurkan lidah, dan lainnya.

Upload: premaysari

Post on 16-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Abses Periodontal

TRANSCRIPT

Gambaran Klinis dari periodontitis Kronis:-Adanya penumpukan plak supra gingiva dan subgingiva yang biasa di sertai dengan pembentukan kalkulus-Tanda- tanda inflamasi gingiva-Pembentukan poket periodontal yang apabila terjadi resesi gingival bersamaan dengan kehilangan perlekatan maka poket periodontal nya tetap dangkal-Kehilangan dangkal-Supuratif (bernanah)-Pada pasien dengan OH buruk khas gingiva bisa terjadi pembengkakan ringan hingga moderat dengan warna merah pucat-Hilangnya stippling gingiva dan perubahan permukaan topography bisa meliputi margin gingiva yang kasar dan pipih atau papila berkawah-Perdarahan pada pemeriksaan poket menggunakan probe-Perdarahan spontan-Eksudat dari cairan sulkus dan supuratif dari poket-Dapat di temukan kehilangan tulang vertikal dan horizontal.

Pemeriksaan Klinis1.Pemeriksaan kesehatanPemeriksaan kesehatan meliputi riwayat medis dan kesehatan gigia.Riwayat MedisAlasan pentingnya riwayat medis adalah:Untuk menemukan manifestasi oral dari kondisi sistemik tertentu seperti leukimia, DM, gangguan hormonal, dan lain-lain.Untuk memastikan adanya kondisi sistemik seperti kehamilan, DM, kelainan darah, defisiensi nutrisi yang dapat merubah respon hospes terhadap bakteri.Untuk menentukan ada atau tidaknya kondisi sistemik tertentu yang membutuhkan modifikasi.b.Riwayat kesehatan gigiPemeriksaan Gigi menyeluruh-Pemeriksaan jaringan lunak; pemeriksaan ini adalah penulusuran adanya kanker rongga mulut atau tidak.-Posisi gigi; meliputi kesesuaian lengkung rahang, maloklusi morfologi, dan migrasi gigi.-Karies; meliputi pemeriksaan lokasi, jenis, dan luas karies.-Perawatan Restoratif-Kebiasaan; misalnya kebiasaan merokok ,menjulurkan lidah, dan lainnya.-Kondisi pulpa gigi, khususnya yang mengalami kehilangan tulang yang hebat-Kegoyangan gigi (tes mobilitas)

Pemeriksaan jaringan periodontal-Warna, bentuk dan konsistensi gingiva-Perdarahan dan eksudasi purulen-Kedalaman poket (kedalaman probing)Cara pemeriksaan kedalaman poket :a.Selipkan prob ke dalam poket sedapat mungkin sejajar dengan poros panjang gigi dengan tetap menjaga permukaan gigi sampai dirasakan adanya tahananb.Prob dijalankan mengelilingi gigi. Probing dilakukan mulai dari interproksiamal gigi permukaan vestibular, dijalankan ke arah mesial sepanjang permukaan vestibular sampai ke interproksimal mesial, kemudian dilakukan dengan cara yang sama di permukaan oral.-Jarak antara tepi gingiva ke pertautan semento-enamel-Hubungan antara pertautan semento-enamel dan dasar poket-Lebar keseluruhan gingiva berkeratin, hubungan antara kedalama probing dan pertemuan muko-gingiva dan pengaruh letak frenulum serta perlekatan otot terhadap tepi gingiva-Perluasan patologis dari daerah furkasi

Pemeriksaan Oklusal-Evaluasi kebisaan parafungsi yang dilakukan pasien-Menentukan kontak sisi kerja-Menentukan kontak sisi penyeimbang-Menentukan kontak pada posisi protrusif-Menentukan ekstrusi protrusif-Memeriksa pergerakan gigi selama gerak mengunyah-Menentukan hubungan gigi-geligi kontak terbuka yang tidak teratur tempat-tempat impaksi makanan, permukaan oklusal yang kasar

Pemeriksaan RadiografiHal-hal yang dapat ditemukan dari gambaran radiografi :-Morfologi dan panjang akar-Perbandingan mahkota-Perkiraan banyaknya kerusakan tulang-Hubungan antara sinus maksilaris dengan kelainan bentuk jaringan periodontal-Resorpsi tulang horizontal dan vertikan pada puncak tulang interproksimal-Pelebaran ruang ligamen periodonsium di daerah mesial dan distal akar-Keterlibatan furkasi tingkat lanjut-Kelainan periapek-Kalkulus-Restorasi yang overhanging-Fraktur akat-Karies-Resorpsi akar

Pemeriksaan depositPemeriksaan materi yang terakumulasi pada permukaan gigi seperti pemeriksaan plak dan kalkulus.

Pemeriksaan penunjang lainnyaPemeriksaan cairan krevikular gingiva untuk mengetahui adanya enzim katabolik.2,4

1.2RADIOLOGI

Penilaian radiograf pada kondisi periodontal mencakup:a.Jumlah tulang yang adab.Kondisi alveolar crestc.Kehilangan tulang di area furkasid.Lebar ruang ligamen periodontale.Faktor iritan lokal yang menaikkan resiko penyakit periodontal-Kalkulus-Restorasi yang burukf.Panjang dan morfologi akar, serta rasio mahkota-akarg.Kontak interproksimal yang terbuka, sehingga menjadi tempat food impaksih.Penilaian anatomi-Posisi sinus maksila, dalam hubungannya pada cacat periodonsium-Gigi yang hilang, berlebih, impaksi, dan gigi yang menyinggung.i.Penilaian patolologik-Karies-Lesi periapikal-Resorpsi akar.7

Referensi :

1.Hasel. Thomas M.Color Atlas of Dental Medicine. 23.2.Dhalimunthe, Saidina Hamzah.Periodonsia, Edisi Revisi. Medan: Departemen Periodonsia FKG-USU. 2008. 87, 105-141, 1-32, 127-130

Pencegahan :

Pencegahan penyakit periodontal antara lain dengan cara :1.Menyikat gigi setiap habis makan dengan pasta gigi yang mengandung fluoride2.Membersihkan sela-sela antara gigi dengan dental floss, dental floss ini gunanya untuk mengangkat sisa makanan yang terdapat di leher gigi dan di bawah gusi3.Saat ini sudah banyak di produksi "dental water jet" yang terbukti lebih efektif menghilangkan perdarahan gusi di bandingkan dental floss4.Makanan bergizi yang seimbang5.Mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk dilakukan pemeriksaan rutin dan cleaningPenampakan luar sangat bervariasi tergantung dari lamanya waktu terjadinya penyakit dan respons dari jaringan itu sendiri. Warna gingiva bervariasi dari merah sampai merah kebiruan. Konsistensinya dari odem sampai fibrotik. Teksturnya tidak stippling, konturnya pada gingiva tepi membulat dan pada interdental gingiva mendatar. Ukurannya rata-rata membesar, junctional epithelium berjarak 3-4 mm kearah apikal dari CEJ. Tendensi perdarahan banyak, pada permukaan gigi biasanya terdapat kalkulus diikuti dengan adanya eksudat purulen dan terdapat poket periodontal yang lebih dari 2mm, terjadi mobilitas gigi.

Abses Periodontal

Abses periodontaladalah suatu proses inflamasi purulen yang terlokalisir yang melibatkan struktur periodontal yang lebih dalam. Abses periodontal merupakan infeksi purulen yang terlokalisir pada jaringan periodontal dan terklasifikasi berdasarkan asal jaringan yang terinfeksi. Pembentukan abses ini biasanya dikaitkan dengan adanya poket infraboni, poket dalam yang kompleks, dan keterkaitan furkasi. Adanya benda asing yang terdesak masuk ke dalam poket yang dalam menyebabkan penyumbatan dan terhalangnya drainase sehingga terbentuklah abses. Abses periodontal dapat terjadi secara akut atau kronis. Lesi akut sering mereda dan menetap menjadi lesi kronis sedangkan lesi kronis dapat berubah tiba-tiba menjadi akut.

Mekanisme terjadinya abses periodontal :Periodontal abses terjadi ketika bakteri menginfeksi gusi,menyebabkan penyakit gusi (yang dikenal sebagai periodontitis). Periodontitis menyebabkan radang di dalam gusi anda, yang dapat membuat jaringan yang mengelilingi akar gigi anda (periodontal ligament) terpisah dari dasar tulang gigi. Perpisahan ini menciptakan suatu celah kecil yang dikenal sebagai suatu periodontal pocket, yang sulit untuk dibersihkan dan membolehkankan bakteri masuk dan menyebar. Periodontal abses dibentuk oleh bakteri dalam periodontal pocket. Keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan tulang alveolar sehingga terjadi gigi goyang.

ETIOLOGI ABSES PERIODONTAL

Etiologi abses periodontal adalah 1. perluasan infeksi dari poket ke jaringan periodontal. pendukung terlokalisirnya proses inflammatory supuratif sepanjang lateral akar.2. perluasan inflamasi dari permukaan dalam poket ke lateral. dinding saku abses bila obstruksi3. complex poket4. skeling yang tidak sempurna5. perforasi pada dinding lateral akar sewaktu perawatan endodontik.6. Obstruksi orifisium yang dalam.7. Kerusakan gingiva akibat benda asing8. Akibat penyakit pulpa9. Perubahan respon hospesAbses ini kemungkinan dibentuk dari oklusi atau trauma pada rongga periodontal pocket menyebabkan perluasan infeksi dari pocket ke dalam jaringan sekitar. Hal ini disebabkan masuknya makanan di sela-sela gigi seperti tulang ikan, lepasnya bulu sikat gigi, atau penekanan dinding pocket akibat tindakan terapi orthodentik atau kekuatan mengunyah yang tidak wajar. Normalnya sisa abses berada pada jaringan periodontal, kemudian perkembangannya tergantung pada:- virulensi, tipe dan jumlah organisme penyebab- kesehatan jaringan periodontal pasien- efisiensi dari mekanisme pertahanan tubuh host yang spesifik dan non spesifik

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/dentistry-oral-medicine/2271076-abses-periodontal/#ixzz1sjt2j336

Kegoyangan gigi sulung dapat disebabkan karena adanya nanah di sekitar jaringan ikat/ pendukung giginya [baca: abses periodontal], yang menyebabkan ikatan antara gigi dengan tulang rahang terganggu untuk sementara.

Pada kasus ini, pilihan terapinya bukan pencabutan, tapi menghilangkan kumpulan nanah tersebut. begitu nanah hilang, giginya akan menguat kembali di tulang rahang.

Periodontal abses PERIODONTAL ABSES

Periodontitis abses ialah suatu inflamasi yang mengandung nanah dijaringan periodontal, bias bersifat kronis atau akut, sering kali abses menjadi kronis dan abses kronis menjadi akut. Periodontal abses terlihat adanya pengumpulan pus sepanjang akar gigi disebabkan infeksi jaringan periodontal dan gigi masih vital, periodontal abses terjadi akibat adanya factor iritasi, seperti plak, kalkulus, infaksi bakteri, infaksi makanan atau trauma jaringan. Keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan tulang alveolar, sehingga terjadi gigi goyang.Periodontal abses didiagnosa berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan radiography.Gejala klinis abses akut sebagai berikut :Sekeliling ginggiva jadi membesar, merah, edema, dengan permukaan yang lembut dan mengkilatGigi sensitive bila diperkusiEksudat purulent bias dikeluarkan dengan pembukaan pocketEfek sistemik termasuk malaise, demam, dan pembengkakan kelenjar limph regionalAbses bisa tampak sebagai peninggian yang melingkar pada ginggivaBerdenyut, dan menyebabkan sakit yang menyebarPeriodontal pocket sering dalam dan biasanya berhubungan dengan abses itu. Ini dapat dicatat dengan pemeriksaan periodontalGejala klinis pada umumnya asymptomatic, walaupun sering mengarah ke abses akut. Jika abses telah menyangkut kedua-duanya pada periodontal dan jaringan sekelilingnya. Karakteristik klinis dan gejala kedua-duanya mungkin muncul secara bersamaan.Gambaran radioghrapy pada periodontal abses pada umumnya tampak radio luncent pada samping permukaan gigi, secara khas nampak di apex dari akar. Walau bagaimanapun karena lokasi anatomi, kadang-kadang tidak ada perubahan gambaran radiography, kerusakan tulang yang luas dapat terlihat. Gambaran radiography tidak bisa digunakan sebagai satu-satunya pembantu diagnosa periodontal absesm karena variasi lokasi dan langkah-langkah perkembangan dari abses. Prognosis gigi pada periodontal abses tergantung pada jumlah dan jenis kerusakan tulang, posisi gigi dan abses dan mobilitas dari gigi Prognosis untuk regenerasi tulang yang mengalami infeksi akut adalah lebih baik dari pada regenerasi tulang yang mengalami lesi kronis.PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN

Pada pengobatan periodontal abses ada beberapa langkah yaitu :Diagnosa yang benar adalah penting sebab periodontal abses mungkin juga salah diagnosa seperti periapical abses dan oleh karena itu salah therapy. Diagnosa yang bergantung pada penemuan klinis, penemuan radiography, dan pemeriksaan pulpa.Langkah pertama adalah mengurangi abses dan radang yang akut itu. Drainase harus dengan kuret pada pocket atau insisi abses itu. Pencabutan gigi diperlukan untuk melengkapi drainase eksudat purulentTerapi antibiotic adalah indikasi dimana demam atau lymphadenopathy servical terjadi.Kedua langkah yaitu pengurangan pocket untuk mengangkat penyebab dan abses. Hal ini dapat menyelesaikan secara efisien pada perawatan periodontal.Penyesuaian oclusal dan splinting perlu dilakukanJika abses telah melibatkan jaringan periodontal dan apex dari gigi, edodontic seperti halnya perawatan periodontal diperlukan untuk berlangsungnya penyembuhanPembersihan plaque dan kalkulusMemperbaiki kerusakan jaringan periodontal dan meningkatkan kebersihan mulut.Pencegahan yang dapat dilakukan pada periodontal abses yaitu :1. Pasien diabetes mellitus dengan periodontitis perlu mendapat perawatan medis pasti yang cepat dan terapi periodontal, sebab mereka khusus yang peka terhadap perkembangan periodontal abses.2. Pasien dengan periodontal pocket atau yang potensial periodontal pocket harus diamati dan ditetapkan program control dan harus selalau diingatkannya.3. Pengurangan pocket secara efektif dan pembasan trauma oclusal seharusnya dilakukan.

Penyuluhan pada pasien tentang periodontal abses penting diberikan meliputi :Penyebab dan mekanisme kondisi ini harus diterangkan kepada pasienAntibiotic sistemik mungkin diperlukan dan harus sesuai dengan ketentuanPasien harus kerkumur-kumur dengan air hangat setiap 2 jam.Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa periodontal abses merupakan suatu inflamasi yang mengandung nanah dijaringan periodontal, yang bias bersifat kronis atau akut. Penyebab radang yang utama pada abses akut adalah polymorphonuclear leukocyte dan pada abses kronis adalah lymphosyte. Periodontal abses ini terjadi karena beberapa factor iritasi yang menyebabkan terjadinya periodontal abses tersebut, termasuk diantaranya seperti plak, kalkulus, invasi bakteri, impaksi makanan dan trauma jaringan. Periodontal abses dapat di diagnosa berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan radiography, dengan pengobatan seperti antibiotic juga dengan tindakan seperti drainase maka periodontal dapat diatasi walaupun prognosanya tergantung pada jumlah dan jenis kerusakan tulang, posisi gigi dan abses dan mobilitas dari gigi tersebut.