abortus

11
I. ABORTUS Nama penyakit : Abortus Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram. Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu. Abortus inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri, masi ada yang tertinggal. Abortus insipiens adalah abortus yang sedang mengancam dimana serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masi dalam kavum uteri. Abortus imminens adalah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi perdarahan pervaginam , ostium uteri masi menutup dan hasil konsepsi masi baik dalam kandungan. “Missed abortion” adalah abortus dimana embrio atau fetus telah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu, akan tetapi hasil konsepsi seluruhnya masi tertahan dalam kandungan selama 6 minggu atau lebih. Abortus habitualis adalah keadaan terjadinya abortus tiga kali berturut turut atau lebih. Kriteria diagnose : Ada terlambat haid atau amenorea kurang dari 20 minggu. Perdarahan pervaginam mungkin disertai jaringan hasil konsepsi, rasa sakit atau kram perut di daerah atas simfisis.

Upload: olmenp

Post on 13-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

abortus imminens

TRANSCRIPT

I. ABORTUS

Nama penyakit:AbortusAbortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram.Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu.Abortus inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri, masi ada yang tertinggal.Abortus insipiens adalah abortus yang sedang mengancam dimana serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masi dalam kavum uteri.Abortus imminens adalah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi perdarahan pervaginam , ostium uteri masi menutup dan hasil konsepsi masi baik dalam kandungan.Missed abortion adalah abortus dimana embrio atau fetus telah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu, akan tetapi hasil konsepsi seluruhnya masi tertahan dalam kandungan selama 6 minggu atau lebih.Abortus habitualis adalah keadaan terjadinya abortus tiga kali berturut turut atau lebih.

Kriteria diagnose:Ada terlambat haid atau amenorea kurang dari 20 minggu. Perdarahan pervaginam mungkin disertai jaringan hasil konsepsi, rasa sakit atau kram perut di daerah atas simfisis.Diagnosis abortus imminens ditentukan karena pada wanita hamil terjadi perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai mules sedikit atau tidak sama sekali, uterus membesar sebesar tuanya kehamilan, serviks belum membuka , dan tes kehamilan positif. Pada beberapa wanita hamil dapat terjadi perdarahan sedikit pada saat haid yang semestinya dating jika tidak terjadi pembuahan. Hal ini disebabkan oleh penembusan vili koriales ke dalam desidua, pada saat implantasi ovum. Peradarahan implantasi biasanya sidikit , warnanya merah, dan cepat berhenti, Tidak disertai mulas mulas . Abortus insipiens adalah peristiwa peradrahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan dilatasi serviks uteri dengan hasil konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules biasanya lebih sering dan kuat.Abortus inkompletus ialah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan kurang dari 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan vaginal, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksterna.Perdarahan pada abortus inkompletus dapat banyak sekali sehingga menyebabkan syok,. Peradarahan tidak akan berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan.Pada abortus kompletus semua hasil konsepsi sudah keluar. Diagnosis dapat dipermudah apabila hasil konsepsi dapat diperiksa dan dapat dinyatakan bahwa semuanya sudah keluar dengan lengkap.Diagnosis missed abortion biasanya tidak dapat ditentukan dalam satu kali pemeriksaan , melainkan memerlukan waktu pengamatan untuk menilai tanda tanda tidak tumbuhnya malahan mengecilnya uterus. Missed abortion biasanya didahului oleh tanda tanda abortus imminens yang kemudian menghilang secara spontan atau setelah pengobatan.

Diangnosis diferensial:- Abortus komplit-Abortus inkomplit-Abortus insipiens-Abortus imminens-Missed abortion-Kehamilan ektopik tergangguPemeriksaan penunjang:Diperlukan pada abortus imminens, abortus habitualis, dan missed abortion1. Pemeriksaan Doppler dan USG2. Kadar fibrinogen pada missed abortion3. Test kehamilan

Konsultasi: Tidak adaPerawatan rumah sakit:Umumnya setelah tindakan kuretase pasien abortus daopat segera pulang ke rumah. Kecuali bila ada komplikasi seperti perdarahan banyak yang menyebabkan anemia berat atau infeksi.Terapi:Penangan abortus imminens terdiri dari :1. Istirahat baring. Istirahat penting untuk menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsangan mekanis.2. Tokolitik : Nifedipine 3 x 10 mg Duvadilan tab 3 x 1

Abortus insipiens dengan kehamilan kurang dari 12 minggu , biasanya disertai dengan perdarahan , penanganan terdiri atas pengosongan uterus dengan segera. Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilakukan dengan kuret, vakum atau cunam abortus, disusul dengan kerokan.Apabila abortus inkomplitus disertai dengan syok karena perdarahan, segera harus diberikan infuse intravena cairan NaCl fisiologis atau cairan ringer yang selekas mungkin disusul dengan darah. Setelah syok diatasi dilakukan kerokan. Pasca tindakan ergometrin intramuscular untuk mempertahankan kontrkasi uterus.Penderita dengan abortus kompletus tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia perlu diberikan sulfas ferosus dan dianjurkan supaya makanannya mengandung banyak protein, vitamin, dan mineral.Pada missed abortion bila kadar fibrinogen normal, jaringan konsepsi dapat segera dikeluarkan. Sebaliknya bila kadar fibrinogen rendah, perbaiki dulu dengan cara memberikan fibrinogen kering atau darah segar . Setelah ada perbaikan, lakukan kuretase. Tindakan kuretase pada missed abortion tidak jarang menghadapi kesulitan karena plasenta melekat erat pada dinding uterus.

Penyulit:1. AnemiaBiasanya anemia post hemorrhagis. Pengobatannya adalah pemberian darah atau komponen darah.3. Infeksi4. PerforasiInformed consent:TertulisLama perawatan:Pasca kuretase tidak perlu dirawat kecuali ada komplikasiMasa pemulihan:Dapat diberikan cuti paling lama 2 mingguOutput:Tidak adaPatologi anatomi:Jaringan konsepsi dikirim ke laboratorium Patologi Anatomi, bila fasilitas memungkinkan.

II. BEKAS SEKSIO SESAREA

Nama penyakit/diagnosis:Bekas Seksio SesareaKriteria diagnosis:- Operasi seksio sesaria pada kehamilan sebelumnya-Parut bekas seksio sesarea-Hamil-Persalinan pervaginam sebelumnya-Indikasi seksio sesarea-Jumlah seksio sesarea telah dialamiDiagnosa diferensial:Tidak adaPemeriksaan penunjang:USG untuk menentukan usia kehamilan pada trimester IKonsultasi:Tidak adaPerawatan rumah sakit:Dirawat 2 minggu sebelum taksiran persalinan apabila : Tingkat pendidikan rendah Transportasi sulit Tempat tinggal jauh Untuk pendidikanTerapi:a. Seksio sesarea apabila : Seksioa sesarea terdahulu seksio sesarea klasik/corporal Penyembuhan luka operasi buruk Sudah 2 kali atau lebih seksio sesareaDisertai oleh penyulit lain seperti : Kelainan letak Kelainan presentasi Kehamilan lewat waktu dengan pelvic skor rendah Plasenta previa CPD Distosiab. Partus pervaginam bila hal hal diatas tidak adaPenyulit:- rupture uteri-Kematian janinInformed consent:TertulisLama perawatan:5-7 hariMasa pemulihan:6 minggu

III.DISTOSIANama Penyakit: Distosia Distosia adalah persalinan abnormal yang ditandai oleh kelambatan atau tidak adanya kemajuan proses persalinan dalam ukuran satuan waktu tertentu,

Kriteria Diagnosis: Distosia terjadi dalam kala I dank ala II. Beberapa hal yang harus diketahui dalam penerapan penilaian proses persalinan ialah sebagai berikut :a. Fase persalinan Fase persalinan dalam kala I dan kala II sehubungan dengan proses membukanya serviks adalah :1. Fase laten : mulai pembukaan 0 sampai 3 cm2. Fase akselerasi : pembukaan 3 cm menjadi 4 cm3. Fase dilatasi maksimal : pembukaan 4 cm menjadi 9 cm4. Fase deselerasi : pembukaan 9 cm menjadi lengkap (10cm)5. Kala II : pembukaan lengkap samapai bayi lahirb. Ukuran satuan waktu1. Fase laten : 8 jam2. Fase akselerasi : 2 jam3. Fase dilatasi maksimal : 2 jam4. Fase deselerasi : 2 jam5. Kala II : primigravida 2 jam Multigravida 1 jam

c. Parameter untuk menilai proses kemajuan persalinan1. Pembukaan serviks dihubungkan dengan fase persalinan2. Ukuran satuan waktu setiap fase persalinan3. Turunnya presentasi janin ( bidang hodge atau station)4. Perubahan posisi denominator

Persalinan normal adalah suatu proses yang progresif yang berlangsung dalam batas tertentu. Apabila batas waktu tersebut dilampaui tanpa diikuti oleh kemajuan proses persalinan, maka dianggap telah berlangsung persalinan abnormal atau distosia.

Diferensial diagnosis: Apabila telah dilakukan analisis proses kemajuan persalinan dan dijumpai distosia , maka harus dicari penyebab distosia yang mungkin berasal dari salah satu Faktor atau gabungan dari beberapa factor berikut ini :a. Kelainan tenaga , yaitu kelainan his atau tenaga meneranb. Kelainan janin , yaitu kelainan besar janin, letak janin, presentasi janin, atau posisi janinc. Kelainan jalan lahir , yaitu kelainan tulang panggul atau jaringan lunak pelvis

Pemeriksaan Penunjang : USG, Perawatan rumah sakit: Seksio sesarea atau tindakan yang ada kemungkinannnya untuk prosedur anestesi maupun seksio sesarea harus dilakukan di rumah sakit yang mempunyai fasilitas bedah.

Terapi: Disesuaikan dengan sebab distosia dengan memperhatikan indikasi, syarat, kontraindikasi dan komplikasi misalnya :a. Akselerasi persalinanb. Ekstraksic. Seksio sesariad. Dan lain-lain

Penyulit: Pada ibu Partus lama Infeksi intrapartum Ruptur uteri Fistulasi Perlukaan jalan lahirPada janin/bayi : Asfiksia Cedera Kematian

Informed Consent: Dibuat tertulis saat penderita masuk rumah sakitLama perawatan: - Persalinan pervaginam 4-5 hari SC 6-7 hari

Masa pemulihan: 42 hariOutput: Ibu dan Bayi sehat tanpa komplikasi beratPatologi anatomi: Tidak ada yang khusus