194991335 stenosis pilorus
Post on 02-Mar-2018
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 1/19
STENOSIS PILORUS
(Moammar Khadafy , Fatmawaty Zainuddin, Dario A. Nelwan)
I. PENDAHULUAN
Stenosis pilorus adalah penyempitan dari pilorus, yaitu bagian dari
lambung yang menuju ke usus halus. Dalam kondisi normal, makanan akan
dengan mudah melalui lambung menuju ke bagian pertama dari usus halus
melalui katup yang disebut pilorus. Pada Stenosis pilorus, otot otot pilorus
mengalami penebalan. Hal tersebut mencegah pengosongan isi lambungmenuju usus halus. (1)
Stenosis pilorus dapat terjadi pada anak anak maupun orang dewasa.
Pada anak anak, Stenosis pilorus dikenal dengan nama Infantile
Hypertropic Pyloric Stenosis (HPS). HPS adalah masalah yang biasa
terjadi pada bayi neonatus dan bayi yang masih muda, kebanyakan terjadi
pada bayi yang berusia !"# minggu. $tiologi kelainan ini masih belum jelas.
HPS ditandai dengan adanya hipertro%i dari otot otot pilorus, terutama
lapisan sirkular, yang mengakibatkan sumbatan parsial bahkan total pada
kanalis pilorus. (&)
'erbeda dengan anak anak, pada orang dewasa, Hypertropic Pyloric
Stenosis adalah gangguan yang jarang menjadi penyebab obstruksi jalan
keluar lambung. bstruksi pilorus pada orang dewasa dapat diklasi%ikasikan
menjadi dua, yaitu obstruksi pilorus primer dan sekunder. ebanyakan
kasus Hypertropic Pyloric Stenosis yang terjadi merupakan kejadian
sekunder yang timbul akibat adanya penyakit lain, misalnya karena adanya
jaringan parut akibat ulkus gaster atau duodenum dan *arcinoma ataupun
komplikasi dari tukak duodeni. +dapun jika kelainan Hypertropic Pyloric
Stenosis yang terjadi merupakan kejadian primer, maka sama halnya seperti
Stenosis Pilorus yang terjadi pada anak anak, kita akan mendapatkan adanya
hipertro%i dari otot otot pilorus tanpa ada penyebab penyakit lain. (,-)
1
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 2/19
II. EPIDEMIOLOGI
Stenosis Pilorus lebih sering terjadi pada orang kulit putih keturunan
$ropa tara, kurang sering pada orang kulit hitam, dan jarang pada orang
+sia.Stenosis pilorik terjadi sekitar 1" dari 1/// kelahiran bayi. asus ini
lebih sering terjadi pada anak laki"laki dari pada perempuan dengan ratio
!01 hingga -01. 'iasanya bayi kasus stenosis pilorus didiagnosa pada bayi
yang berusia !"# minggu, dan kebanyakan insiden kejadian ini ditemukan
pada bayi berusia &"- minggu. nsidens stenosis pilorus terlihat meningkat
pada bayi dengan golongan darah ' dan .(,2)
III. ETIOLOGI
Penyebab stenosis pilorus belum diketahui, tetapi bermacam macam
%aktor telah diketahui terlibat. ner3asi otot yang tidak nomal, menyusui, dan
stress pada ibu pada trimester telah diketahui ikut terlibat. 4agipula,
peningkatan prostaglandin serum, penurunan kadar nitrat oksidase sintase di
pilorus, dan hipergastrinemia pada bayi telah ditemukan tetapi kemungkinan
merupakan %enomena sekunder yang disebabkan statis dan distensi
lambung. 5aktor genetik mungkin berperan. ()
IV. ANATOMI
!
6ambar !
6aster, dilihat dari 3entral
Dikutip dari kepustakaan #
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 3/19
6aster terletak di dalam perut bagian atas mulai dari hipocondrium
kiri sampai epigastrium dan kadang kadang mencapai regio umbilicalis.
Dalam keadaan kosong lambung menyerupai tabung bentuk 7, dan bila
penuh, berbentuk seperti pir raksasa.(8,1/)
6aster mempunyai dua buah lengkungan atau cur3atura yaitu
cur3atura minor yang membentuk batas kanan gaster dan cur3atura major
yang membentuk batas kiri gaster. Selain itu, gaster mempunyai dua
permukaan yaitu %acies anterior dan %acies posterior serta dua pintu, yaitu
ostium cardiacum dan ostium pyloricum.(8)
4ambung terdiri dari - bagian utama, yaitu0 *ardia, 5undus, *orpus,
+ntrum dan Pylorus -. *ardia merupakan bagian yang kurang tegas
batasnya dan didapatkan segera setelah oesophagus masuk ke gaster. 5undus
gastricus merupakan bagian gaster yang letaknya paling tinggi, di atas dan
di sebelah kiri dari ostium cardiacum. 'agian ini biasanya berisi udara yang
ditelan masuk dan itu akan terlihat pada %oto roentgen dari abdomen. *orpus
gastricum adalah bagian antara %undus dan pylorus. Pars pylorica terdiri dari
dua bagian yaitu antrum pyloricum dan canalis pyloricus yang berakhir pada
pylorus, yaitu sphincter yang memisahkan gaster dan duodenum. 9usculus
sphincter pyloricus tidak mempunyai struktur seperti sphincter yang
sebenarnya. tot ini berkontraksi secara sinergis dengan peristaltik pylorus
secara keseluruhan.(8,11)
Struktur lapisan dinding lambung sama seperti lapisan dinding
organ saluran pencernaan yang lain namun di lambung terdapat tambahan
lapisan otot oblik yang berperan dalam mendukung %ungsi mekanis lambung
dan kemampuan lambung untuk membesar.
Struktur lapisan dinding lambung dari luar ke dalam adalah0
1. Serosa
!. 4apisan otot longitudinal
&. 4apisan otot *ircular
. 4apisan otot oblik
-. Submukosa
&
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 4/19
. 9ukosa muskularis
2. 9ukosa termasuk:terdiri dari lamina propria dan epitel kolumnar
lambung beserta kelenjar kelenjar dan pits lambung
;unika serosa atau lapisan luar merupakan bagian dari peritonium
3iseralis. Dua lapisan peritonium 3iseralis menyatu pada kur3atura minor
lambung dan duodenum kemudian terus memanjang ke hati, membentuk
omentum minus. Pada kur3atura mayor, peritonium terus ke bawah
membentuk omentum majus, yang menutupi usus halus dari depan seperti
sebuah apron besar.Seperti yang sudah disebutkan di atas, tidak seperti daerah saluran
cerna lain, bagian muskularis tersusun atas tiga lapis dan bukan dua lapis
otot polos0lapisan longitudinal di bagian luar, lapisan sirkular di tengah, dan
lapisan oblik di bagian dalam. Susunan serabut otot yang unik ini
memungkinkan berbagai macam kombinasi kontraksi yang diperlukan untuk
memcah makanan menjadi partikel"partikel yang kecil, mengaduk dan
mencampur makanan tersebut dengan cairan lambung, dan mendorongnya
ke arah duodenum.
Submukosa tersusun atas jaringan aerolar longgar yang
menghubungkan lapisan mukosa dan lapisan muskularis. 7aringan ini
memungkinkan mukosa bergerak dengan gerakan peristaltik. 4apisan ini
juga mengandung pleksus sara%, pembuluh darah, dan saluran lim%e.
9ukosa, lapisan dalam lambung, tersusun atas lipatan lipatan
longitudinal disebut rugae, yang memungkinkan terjadinya distensi lambung
sewaktu diisi makanan.
Pasokan darah lambung didapatkan secara eksklusi% dari cabang"
cabang aksis seliaka. Drainase 3ena lambung mengalir ke sistem portal.
Persara%an lambung. <aitu trunkus 3agal anterior dan posterior berasal dari
pleksus eso%agus dan memasuki abdomen melalui hiatus eso%agus. *abang"
cabang hepatika dari n.3agus anterior berjalan ke hepar. *abang seliaka dari
n.3agus posterior berjalan ke ganglion seliaka dimana cabang ini kemudian
mempersara%i usus ke bagian bawah sampai kolon trans3ersum distal.
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 5/19
=.3agus membawa sara% motoris dan sekretoris ke lambung. Sara% sekretoris
mempersara%i bagian yang mensekresi asam lambung yaitu korpus.(1/,11,1!)
V. PATOFISIOLOGI
Sampai saat ini pato%isiologi yang mendasari dis%ungsi pilorus pada
penderita hipertor%i stenosis pilorus belum diketahui secara pasti. =amun
berdasarkan hasil penelitian selama 1/ tahun terakhir telah ditemukan
hubungan antara lapisan otot yang mengalami hipertro%i dengan jumlah
sara% terminal, marker untuk sel Schawn peri%er, peptida, akti3itas sintesis
nitrat oksida, produksi >=+ messenger untuk mensintesis nitrat oksida.
9uncul sebuah postulat:dalil bahwa iner3asi yang abnormal dari lapisan
otot menimbulkan kegagalan relaksasi dari otot pylorus, meningkatkan
sintesis %aktor %aktor pertumbuhan, dan akibatnya terjadilah hipertropi,
hiperplasia, dan obstruksi. (!)
urangnya sintesis neuronal oksida nitrat sintase pada pleksus
myenterikus adalah %aktor penentu yang penting dalam patogenesis
terjadinya hipertro%i stenosis pilorus, seperti halnya patogenesis pada
akalasia, gastroparesis diabetik, penyakit Hirschprung, dan penyakit *hagas.
(1&)
-
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 6/19
6ambar 1lustrasi hipertro%i otot pilorus
Dikutip dari kepustakaan !
VI. DIAGNOSIS
VI.1 Gambaran Klinis
9untah tanpa empedu (nonbilious vomitting ) merupakan gejala
awal stenosis pilorus. 9untah pada stenosis pilorus merupakan
muntahan yang berasal dari isi lambung yang ditandai dengan muntah
yang berwarna kuning dan kadang berisi makanan yang telah dimakan
sebelumnya, tanpa adanya empedu (yang ditandai dengan muntahan
yang berwarna hijau). 9untah bisa menyembur atau tidak pada
awalnya tetapi biasanya progresi% dan terjadi segera setelah makan.
9untah bisa setiap kali setelah makan atau bisa intermitten. 9untah
biasanya mulai setelah umur & minggu, tetapi gejala muncul paling
awal pada umur 1 minggu, dan paling lambat pada umur - bulan.
Setelah muntah bayi akan merasa lapar dan ingin makan lagi. arena
muntah terus menerus, terjadilah kehilangan cairan, ion hidrogen, danklorida secara progresi%, sehingga menyebabkan alkalosis metabolik
hipokloremik. adar kalium serum biasanya normal, tetapi mungkin
ada pengurangan kadar totalnya dalam tubuh. Perhatian yang lebih
besar pada stenosis pilorus telah menyebabkan pengenalan penderita
menjadi lebih awal, dan lebih sedikit yang mengalami keadaan
malnutrisi kronis dan dehidrasi berat.
kterus yang disertai dengan penurunan kadar glukuronil
trans%erase terlihat pada sekitar -? bayi. kterus ini biasanya segera
membaik setelah obstruksinya sembuh. ()
VI.2 Pemerisaan Fisis
Pada pemeriksaan %isis, kita dapat melakukan palpasi massa di
pilorus. 9assa ini kenyal, bisa digerakan, panjangnya sekitar ! cm,
berbentuk seperti buah @aitun, keras, paling baik diraba dari sisi kiri,
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 7/19
dan terletak di atas dan kanan umbilikus di midepigastrium di bawah
tepi hati. 9assa ini merupakan tanda yang sangat khas dalam
menegakkan diagnosis stenosis pilorus.
Pada bayi yang sehat, makan dapat membantu diagnosis. Setelah
makan mungkin ada gelombang peristaltik lambung yang terlihat
berjalan menyilang perut yang bergerak dari kiri ke kanan pada perut
bagian atas. Setelah bayi muntah, otot perut lebih relaks dan bentuk
Abuah @aitunB lebih mudah diraba.(,1)
VI.! Pemerisaan Ra"i#l#$i
Prosedur imaging dicadangkan untuk bayi yang diagnosisnya
tetap meragukan. ltrasononogra%i abdomen telah menggantikan
pemeriksaan barium dalam menegakkan diagnosis pada kasus yang
sulit. ()
VI.!.1 F#%# P#l#s Ab"#men
Pemeriksaan %oto polos abdomen sebenarnya tidak
spesi%ik untuk menegakkan diagnosis stenosis pilorus. Pada
pemeriksaan %oto polos abdomen akan menunjukkan lambung
berisi cairan atau udara yang berlebih, ini menunjukkan adanya
obstruksi lambung. Dilatasi pada lambung dengan incisura
yang berlebih memberi gambaran ACaterpillar signB. Hal ini
terjadi akibat peningkatan gerak peristaltik lambung pada
penderita. ;anda ini dapat juga ditemukan pada Pneumatosis
gastric sehingga tidak spesi%ik untuk menegakkan diagnosis.
(1&,1-)
2
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 8/19
VI.2.2 Maa$"&#"en#$ra'i (MD)
9etode pencitraan dengan bantuan kontras radiogra%i ini
merupakan metode pemeriksaan yang e%ekti% (bahkan lebih
e%ekti% dibandingkan dengan pemeriksaan ultrasonogra%i) untuk
menegakkan diagnosis pada bayi dengan gejala klinis muntah
muntah. 'ahkan kita bisa menemukan kelainan yang tidak
terdeteksi dengan ultrasonogra%i dengan menggunakan metode
pencitraan ini, contohnya untuk menegakkan diagnosis malrotasi
dan re%luks gastroeso%ageal. (1-)
Pemeriksaan ini tidak membutuhkan persiapan khusus dari
pasien. ontras yang digunakan adalah barium, bisa peroral
(barium dicampur dengan susu yang diberikan kepada bayi)
ataupun melalui =6; ( Nasogastric tube). Pencitraan dilakukan
dengan posisi obliCue kanan anterior untuk mem%asilitasi
terjadinya pengosongan lambung.
#
6ambar &6ambar %oto polos abdomen yang memperlihatkan
gambaran Caterpillar sign pada lambung yangmengalami hiperperistaltik dan pembesaran.
Dikutip dari kepustakaan 1&
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 9/19
Pada pemeriksaan ini kita akan mendapatkan sejumlah
tanda:gambaran untuk menegakkan diagnosis Stenosis Pilorus,
yaitu0
1. Pengosongan lambung yang tertunda (1-)
!. Saluran pilorus
yang memanjang,
penonjolan otot
pilorus ke dalam
antrum yang
disebut Atanda
bahuB: shoulder
sign (feeling defect pada antrum akibat prolaps dari otot
yang mengalami hipertro%i).(1-)
&. 4apisan paralel barium terlihat pada saluran yang
menyempit, sehingga menghasilkan Atanda saluran gandaB
atau double-track sign.(1-)
8
6ambar . 6ambaran +ir 5luid4e3el diatas hemidia%ragma kananyang menunjukkan adanya pengosongan lambung yang
tertunda.Dikutip dari kepustakaan 1
6ambar -. 6ambaran
pengosongan lambung yangtertunda. ;ampak kontras melalui pilorus yang menyempit.
Dikutip dari kepustakaan 1
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 10/19
. String sign
merupakan
gambaran
bayangan
kontras yang melewati saluran pilorus yang menyempit.
adang"kadang bisa terlihat bayangan radiolusen diantara
bayangan kontras barium yang terjadi karena kontraksi
dari mukosa atau dinding pilorus, tampak pengisian bulbusduodenum yang lambat sekali. (1-)
1/
6ambar 2. 6ambaran kanalis
pilorus yang meyempit danmemanjang (tanda panah).Dikutip dari kepustakaan 12
6ambar #. ;erlihat kontrasmelalui sela sela mukosa darikanal, membentuk gambarandouble-track sign (ujung panah besar), dengan tambahansaluran di tengah (ujung panah
kecil). ;ampak impresi massa pada antrum lambung (tanda panah putih), paling bagusterlihat selama peristaltik,gamabaran ini disebut shoulder
sign.
Dikutip dari kepustakaan !
6ambar 8. 6ambaran string signDiambil dari kepustakaan 1-
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 11/19
VI.2.! Ul%ras#n#$ra'i
ltrasonogra%i (S6) adalah modalitas pencitraan pilihan
untuk menegakkan diagnostik stenosis pilorus dengan tingkatakurasi 1//?, apabila pemeriksa mempunyai skill yang baik.
S6 aman, non"in3asi%, dan cepat untuk mendiagnosis stenosis
pilorus. Pemeriksaan grey"scale dan colour Doppler secara
simultan dapat lebih akurat dalam mendiagnosis stenosis
pilorus, oleh karena itu, pemeriksaan ini sangat
direkomendasikan untuk diagnosis yang lebih akurat. (1#,18)
ltrasonogra%i dilakukan dengan transduser %rekuensi
tinggi, antara "1/ 9H@ linier pada anak terlentang. Semakin
besar bayinya dan semakin dalam pilorusnya maka kita dapat
menambah %rekuensinya.(!)
6ambaran S6 dari stenosis pilorik adalah sebagai
berikut 0 (18,!/)
" etebalan otot (serosa pada mukosa) & mm
" Diameter pilorus (;arget sign) 1! mm
" Panjang kanal pilorus (*er3iE sign) 1"!/ mm (rata rata 12mm)
" Pada pemeriksaan *olour Doppler akan terlihat positi3e %low
pada mukosa dan otot pada pilorus.
11
6ambar 1/9emperlihatkan gambaran hasil pengukuran dari pilorus. kuran
panjang pilorus !1, mm (garis nomor 1), ketebalan dinding pilorus , mm (garis nomor !), diameter pilorus 8,& mm (garis
nomor &). ndikasi adanya stenosis pilorus.Dikutip dari kepustakaan !1
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 12/19
1!
6ambar 116ambar pengukuran ketebalan dinding pilorus.
Dikutip dari kepustakaan 18
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 13/19
1&
6ambar 1!
6ambar potongan trans3ersal pilorus pada penderitaHPS, memberikan gambaran target sign
Dikutip dari kepustakaan 18
6ambar 1!Pengukuran panjang kanal pilorus (Cevix sign pada HPS).
Dikutip dari kepustakaan 18
6ambar 1&Pemeriksaan *olour Doppler pada pilorus menunjukkan
3askularitas pada mukosa dan otot pilorus.Dikutip dari kepustakaan 18
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 14/19
VI.* +i#,si
'iopsi terhadap jaringan otot dapat dilakukan ketika melakukan
operasi:pembedahan pyloromyotomi Setelah dilakukan eksisi dan
pemeriksaan histologi pada lesi didapatkan bahwa mukosa mengalami
hipertro%i dan edema sehingga menyamai tebalnya lapisan otot.
VII.
DIAGNOSIS +ANDING
VI. S%en#sis D&#"en&m Pr#simal
Stenosis duodenum adalah penyempitan dan obstruksi parsial
dari lumen duodenum. bstruksi duodenum kongenital ini terjadi
akibat kegagalan perkembangan embriologik dari %oregut. 'ayi
dengan stenosis duodenum akan mengalami muntah muntah persisten
sejak lahir dan muntah bilier. ntuk menegakkan diagnosis dapat
dilakukan pencitraan dengan kontras dimana kita akan mendapatkan
gambaran windsock appearance, yaitu suatu gambaran yang akan
diperoleh apabila jaringan cur3ilinear yang membawa kontras melalui
sebuah lubang atau saluran yang sangat kecil. Penatalaksanaan untuk
kasus ini adalah dengan laparoscopic duodeno"duodenostomy dan
image-guide ballon dilatation.(,1&,!-,!,!2)
1
6ambar 16ambar hasil biopsi dari spesimen otot pilorus (9S) pada
bayi dengan HPS. ;erlihat pembesaran mukosa (muc).Dikutip dari kepustakaan !!
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 15/19
VIII.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pilihan untuk stenosis pilorus adalah pyloromyotomi
>amstedt. Prosedur ini dilakukan melalui insisi pendek melintang atau
dengan laparoskopi. 9assa pilorus dibawah mukosa dipotong tanpa
memotong mukosa dan irisan ditutup kembali. Sebelum bedah dilakukan
harus dilakukan tindakan koreksi cairan, asam basa, dan kehilangan
elektrolit. Pemberian cairan intra3ena dimulai dengan /,-"/,8? =a*l,
dalam -"1/? dekstrosa, dengan penambahan kalium klorida dengan kadar
&/"-/ m$C:4. ;erapi cairan harus dilanjutkan sampai bayi mengalami
rehidrasi dan kadar bikarbonat serum kurang dari &/ m$C:dl yang
menyatakan bahwa alkalosis sudah terkoreksi. ()
I-. PROGNOSIS
Dengan pembedahan, maka gejala:keluhan yang dialami pasien dapat
sembuh atau teratasi. 'ayi biasanya sudah dapat mentoleransi makanan
1-
6ambar 12. 6ambaranStenosis duodeni pada bayi usia bulan., pelebaran duodenumAwindsock appearanceBkepustakaan !2
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 16/19
yang masuk dalam %rekuensi dan jumlah yang sedikit sedikit beberapa jam
setelah pembedahan. (1)
1
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 17/19
DAFTAR PUSTAKA
1. aneshiro, =eil . Pyloric Stenosis. ! +gustus !/11. (cited0!/11, ctober
!nd). +3ailable %rom
http0::www.ncbi.nlm.nih.go3:pubmedhealth:P9H///18-:
!. Hernan@, 9artha et al. n%antile Hypertrophic Pyloric Stenosis. 9ay !//&.
(cited0!/11, ctober !nd). +3ailable %rom
http0::www.ncbi.nlm.nih.go3:pubmed:1!&22-
&. 9unir, +khtar et al. Surgical 9anagement % n%antile Hypertrophic PyloricStenosis n a District Hospital. 7uly"December !//8. (cited0!/11, ctober
!nd). +3ailable %rom http0::www.gjms.com.pk:%iles:679S?!/Fol"2"
!?!#8?!8.pd%
. 6encosmanoglu, >asim et al. Primary hypertrophic pyloric stenosis in the
adult0 a case report. !//!. (cited0!/11, ctober !nd). +3ailable %rom
http0::www.turkgastro.org:pd%:8.pd%
-. Hadi,Sujono. 6astroenterologi. 'andung.P; +lumni0 !//!. Hal. !&!.
. Gyllie,>. =elson lmu esehatan +nak !$disi ke 1-. 7akarta.$6*0 !//. Hal.
1!88"1/&2.
2. ;hapa. Pediatric 6astrointestinal $mergencies. !//-. (cited0!/11, ctober
!nd). +3ailable %rom http0::www.medscape.com:3iewarticle:-/!##!
#. Put@,>.+tlas +natomi 9anusia Sobotta jilid !.7akarta.$6*0!//2.Hal.1!#.
8. Gibowo,Daniel S et al. +natomi ;ubuh 9anusia.7ogjakarta.6raha
lmu0!//8.Hal.&!"&!2.
1/. Price, Syl3ia +., Gilson, 4orraine 9. Pato%isiologi $disi Folume 1. 7akarta.
Penerbit $6*. !//&0 hal 12"1#
12
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 18/19
11. esha3,S. ;he 6astrointestinal System at + 6lance. . 'lacGell Publishers
*ompany. !//0 page 18.
1!. 5an@, mar., 9o%%at, Da3id. +natomy at + 6lance. . 'lacGell Publishers
*ompany. !//!0 page &8.
1&. De3os,+.S. et al.>adiological maging o% the Digesti3e ;ract n n%ants and
*hildren.=ewyork.Springer0!//#.page11#"118, 12!.
1. Swart@, 9ark H. 'uku +jar Diagnostik 5isik0 alih bahasa 4ukmanto, Petrus
dkk. 7akarta. $6*. 188-0 hal &#
1-. >eid 7>. maging in Hypertrophic Pyloric Stenosis. 9ay !/11. (cited0!/11,ctober !nd). +3ailable on http0::emedicine.medscape.com:article:/8!1"
o3er3iewIshowall
1. 7a3ors,'.>.et al.>adiology o% the postoperati3e 6
;ract.=ewyork.Springer0!//!.page 82.
12. Patel, Pradip >. >adiologi 4ecture =otes. 7akarta. $9S. !//80 hal !/
1#. Hardy,9aryann, et al.Paediatric >adiography..'lackwell
Publishing0!//&.page "-
18. Hussain, 9ehboob. Sonographic Diagnosis o% in%antile hypertrophic pyloric
stenosis use o% simultaneous grey"scale J colour doppller eEamination. 7uly
!//#. (cited0!/11, ctober !nd). +3ailable on
http0::www.ncbi.nlm.nih.go3:pmc:articles:P9*&/#2&:
!/. 9isra,>. et al.>adiology %or Surgeons.San 5ransisco.6990!//!.page 1&&"
1&.
!1. <amamoto, 4auren. >adiology *ases in Pediatric $mergency 9edicine.!//.
(cited0!/11, ctober #th). +3ailable on
http0::www.3irtualpediatrichospital.org:pro3iders:P+P:6;ech:;ech66%or
HPS.shtml
!!. Schulman,9arta.et al. n Fi3o Fisuali@ation o% Pyloric 9ucosal Hypertrophy
in in%ants with hypertrophic pyloric stenosis.!//1. (cited0!/11, ctober # th).
+3alaible on http0::www.ajronline.org:content:122::#&.%ull.pd%Khtml
1#
7/26/2019 194991335 Stenosis Pilorus
http://slidepdf.com/reader/full/194991335-stenosis-pilorus 19/19
!&. *handran, 4atta.et al. Fomitting in *hildren0>easurance, >ed %lag, or
re%erral.!//#. (cited0!/11, ctober #th). +3ailable on
http0::pedsinre3iew.aappublications.org:content:!8::1#&.%ull.pd%Khtml
!. Sawyer, 9. $t al. 6astroesophageal >e%luE maging.9ay !/11. (cited0!/11,
ctober #th). +3ailable on http0::emedicine.medscape.com:article:&##1"
o3er3iewIshowall
!-. *erekja, +. $t al. Duodenal stenosis.!/11. (cited0!/11, ctober 12th).
+3ailable on http0::www.sonoworld.com:%etus:page.aspELidM!8#2!. shirsagar, +<. $t al. Duodenal stenosis in a child.!/11. (cited0!/11, ctober
12th). +3ailable on http0::www.a%rjpaedsurg.org:article.aspLissnM/1#8"
2!-NyearM!/11N3olumeM#NissueM1NspageM8!NepageM8NaulastMshirsagar
!2. >asad, Sjahriar. >adiologi diagnostik. 7akarta. 'alai penerbit 50!//-.Hal
/#.
18
top related