bab 4 perancangan, implementasi, dan evaluasi …thesis.binus.ac.id/doc/bab4/lbm2005-07-bab...
Post on 04-Mar-2019
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
50
BAB 4
PERANCANGAN, IMPLEMENTASI, DAN
EVALUASI SISTEM PAKAR
4.1 PERANCANGAN SISTEM PAKAR
Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya mengenai kelebihan dan
kekurangan online banking yang sudah ada beserta hal-hal penting yang
mendasari/menjadi prinsip pembangunan sistem komputer untuk online banking
menurut para pakar bisnis, maka dapat dirancang suatu sistem pakar yang bisa
mengakomodasi sebagian dari poin-poin penting tersebut, yaitu :
o sistem pakar dibangun untuk mendukung perkreditan bank oleh karena
kreditlah yang dapat memberikan keuntungan utama bagi bisnisnya
o sistem pakar yang dirancang bersifat unik dan ditujukan untuk membantu
bank memperoleh posisi yang lebih baik dalam pasar sebagai penyedia
layanan konsultasi kredit yang inovatif dan efektif
o sistem pakar yang dirancang memberikan keleluasaan bagi calon nasabah
(user) dalam melakukan konsultasi sebelum memutuskan untuk
mengajukan kreditnya kepada bank yang bersangkutan; sistem
memperlakukan tiap kasus secara unik sesuai masalah/kebutuhan tiap
user
o sistem pakar yang dirancang tidak membutuhkan banyak perangkat baru
untuk implementasi di internet, dan pada penerapannya sistem ini
51
ditempatkan pada situs web bank yang sudah ada (bersifat sebagai
aplikasi yang berbasiskan Java (JavaApplet))
Mengingat pentingnya meningkatkan mutu pelayanan pada sektor kredit
bank, maka sistem pakar yang akan dirancang juga akan mendukung kemajuan
pelayanan nasabah/calon nasabah lewat fungsinya sebagai Internet Online Credit
Consultant, yang selanjutnya akan disingkat dengan nama ‘OCC’ untuk
memudahkan penyebutan. ‘OCC’ dirancang untuk menjadi fasilitas perantara yang
membantu pertukaran informasi antara petugas kredit bank dengan calon nasabah
debitur (pemohon kredit) dan memanfaatkan layanan internet sebagai medianya.
Pemanfaatan sistem komputer yang dilengkapi dengan sistem pakar ‘OCC’
tersebut praktis mengakomodasi sebagian besar kepakaran/keahlian Relationship
Officer dan Credit Analyst secara spesifik (dibatasi pada perkreditan bank umum)
seputar permasalahan serta kasus pada mekanisme (proses) pelayanan kredit
sehari-harinya. Semua subfungsi ‘OCC’ memiliki dasar pengetahuan (knowledge
base) dan kepakaran yang sudah jelas, yaitu tugas-tugas dan fungsi, Relationship
Officer dan Credit Analyst yang kesemuanya sudah diatur dalam strategi dan
panduan operasional masing-masing bank secara nyata. Oleh karena itu, sistem
komputer dengan ‘OCC’ efektif digunakan untuk mengambil alih sebagian tugas-
tugas rutin para petugas kredit tersebut. Dengan adanya pengunaan layanan ‘OCC’
oleh user sebagai calon nasabah debitur lewat internet, beban rutin para petugas
kredit seperti harus membuang banyak waktu kerja untuk menjawab panggilan
telepon calon nasabah yang menanyakan hal-hal mendasar dan berulang-ulang bisa
52
dikurangi. Waktu dan tenaga (sumber daya) yang digunakan pihak bank bisa
dihemat dan dialokasikan untuk dapat melayani lebih banyak lagi nasabah sesuai
dengan fungsi masing-masing.
Di sisi calon nasabah debitur, ‘OCC’ akan menjadi sarana konsultasi kredit
yang selalu bisa dimanfaatkan kapan saja dan hampir tidak perlu mengalami
hambatan geografis yang berarti, karena media yang digunakan adalah internet.
‘OCC’ memberikan ‘bekal’ pengetahuan dan pengertian tentang kredit yang sesuai
dengan situasi masing-masing calon nasabah, sehingga pada saat calon nasabah
tersebut memutuskan untuk meneruskan proses pengajuan kreditnya ke bank yang
bersangkutan, komunikasi dan relasinya dengan bank dapat terjalin dengan lebih
baik dan efisien. Penggunaan jasa ‘OCC’ oleh user pun tidak menuntut ikatan apa-
apa (‘no string attached’) antara bank yang bersangkutan dengan user, sehingga
secara psikologis user merasa diberikan kebebasan untuk mendapatkan informasi
selengkap-lengkapnya, proses yang transparan, mendapatkan simulasi/gambaran
yang sesuai, dan untuk memutuskan apakah ia akan melanjutkan proses pengajuan
kredit di bank tersebut atau tidak.
Jika dilihat dari segi investasi yang harus dikeluarkan dan manfaat jangka
panjang yang bisa diperoleh bank, ‘OCC’ tidak membutuhkan banyak perangkat
keras maupun perangkat lunak tambahan yang sulit diimplementasikan. Dari
spesifikasi sistem yang dikemukakan pada bab-bab awal penelitian ini, secara garis
besar hanya ada 3 (tiga) komponen utama yang dibutuhkan untuk membangun
sistem tersebut :
53
o Pakar konsultan kredit (sudah tersedia), yaitu : strategi, prosedur, dan
operasional perkreditan bank yang sudah ada, dan para staf kredit yang
terlibat langsung (Relationship (Account) Officer, Service Assistant, dan
Credit (Financial) Analyst)
o Insinyur ilmu pengetahuan yang akan melakukan proses Knowledge
Acquisition dan Knowledge Engineering dari ilmu para pakar kedalam
sebuah sistem komputer
o Sarana koneksi internet beserta website (situs web) milik bank yang
bersangkutan untuk keperluan publishing/penempatan sistem pakar,
administrasi sistem, dan maintenance situs dalam jaringan World Wide
Web.
Adapun gabungan dari bagian-bagian tugas para Relationship (Account)
Officer, Service Assistant, dan Credit (Financial) Analyst yang dicakup dan juga
dilaksanakan oleh ‘OCC’ adalah :
o menawarkan/menerima permohonan kredit (‘OCC’ menyediakan
pelayanan konsultasi dan informasi kredit yang praktis di internet)
o melaksanakan wawancara dan pre-screening (‘OCC’ mengajukan
pertanyaan seputar keadaan user dan sistem mengolah inputnya)
o mencari informasi (‘OCC’ mengajukan pertanyaan seputar keadaan user
dan sistem mengolah inputnya)
o menyiapkan aplikasi kredit bersama nasabah (jika diperlukan) – ‘OCC’
akan memberikan kesempatan user untuk mengisi formulir pra-aplikasi
54
(pre-application form) jika hasil scoring terhadap beberapa aspek dari
user tersebut baik
o menganalisis permohonan kredit (‘OCC’ melakukan scoring/penilaian
terhadap aspek Capital dan Collateral user sesuai input yang diberikan)
o menyiapkan rekomendasi (‘OCC’ akan mem-posting data-data para user
yang memiliki scoring cukup baik kedalam database khusus yang bisa
di-review petugas bank yang bersangkutan untuk referensi).
Keenam butir tugas standar dari Relationship (Account) Officer dan Service
Assistant yang pelaksanaannya dibantu oleh adanya ‘OCC’ tersebut menjadi
input/masukan penting bagi Credit Analyst dalam melakukan analisis laporan
keuangan, mengecek kredibilitas nasabah, mengetahui risiko keuangan nasabah,
dan melakukan rekomendasi terhadap permohonan kredit calon nasabah debitur.
4.2 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR
4.2.1 ANALISIS BERDASARKAN LIMA ASPEK PENGELOLAAN
SISTEM KOMPUTER
Berikut ini akan dipaparkan pengevaluasian Sistem ‘OCC’
berdasarkan kelima aspek Pengelolaan Sistem Komputer yang terdiri dari :
Hardware, Software, Brainware, Prosedur dan Data.
55
1. Aspek Hardware
Hardware dalam Knowledge Engineering terbagi atas dua bagian, yaitu
hardware yang digunakan oleh user dan hardware yang digunakan oleh
Knowledge Engineer. Pada sisi user maupun Knowledge Engineer,
Hardware yang diperlukan tidak terlalu kompleks. Minimum
requirements yang diperlukan adalah :
• Minimum Processor Pentium III atau prosesor yang memiliki
kecepatan pemrosesan setara 500 MHz atau yang lebih tinggi
• Graphic Display Card yang Standard
• RAM paling sedikit 128 MB (user); paling sedikit 256 MB
(Knowledge Engineer)
• Hard Disk Capacity + 70 MB (user); + 400 MB (Knowledge
Engineer)
Persyaratan hardware minimum tersebut diatas merupakan persyaratan
minimum yang diperlukan untuk dapat menggunakan program Java
Web Start maupun Java2 SDK dengan baik.
2. Aspek Software
Software yang dipergunakan untuk merancang Sistem ‘OCC’ lebih
kompleks bila dibandingkan dengan software yang diperlukan dari sisi
user.
Kebutuhan Software dari pihak user :
• Internet browser yang mendukung teknologi Java Plug-In
56
• Operating system yang kompatibel dengan teknologi Internet
Browser terakhir
Pada sisi Knowledge Engineer, kebutuhan software-nya adalah :
• Program JESS (Java Expert System Shell) v.61p7, sebagai software
utama dalam perancangan Sistem ‘OCC’. Penggunaan software
JESS ini dilatarbelakangi oleh kompatibilitas JESS dengan
teknologi Java, sehingga sangat ideal untuk mengaplikasikan sistem
kedalam World Wide Web. Software JESS ini memiliki struktur
pemrograman yang sama dengan CLIPS (meskipun ada beberapa
perbedaan dalam pemrograman, akan tetapi secara mendasar
pemrograman JESS sama persis dengan CLIPS)
• Java2 Source Development Kit untuk menampilkan Sistem ‘OCC’
yang sudah siap di-publish ke dunia maya dalam bentuk Java
Applet
• Sedangkan untuk pengaplikasian sistem ‘OCC’ kedalam dunia
maya, perancangan website menggunakan program website builder
yang dapat mendukung Java Applets. Dalam hal ini penelitian
menggunakan software Macromedia Dreamweaver MX sebagai
website builder-nya
• Untuk menampung database, dalam penelitian digunakan program
MySQL
• Agar tampilan lebih atraktif dan lebih menarik, dapat dipergunakan
program-program pendukung web designing lainnya seperti
57
SwishMax yang merupakan versi praktis dari Macromedia Flash
MX
3. Aspek Brainware
Gambar 4.1 : Diagram Alir Knowledge Acquisition
Dari gambar diagram alir di atas, dapat diketahui bahwa Sistem
‘OCC’ merupakan sistem yang dirancang sebagai pengganti seorang
Expert (Ahli/Pakar). Seorang atau beberapa orang Expert memaparkan
kepakarannya kedalam suatu sistem komputer dengan bantuan seorang
Knowledge Engineer. Berikutnya, Knowledge Engineer akan
merancang suatu sistem pakar (Expert System) dalam bahasa
pemrograman yang hasil akhirnya merupakan program software yang
dapat digunakan oleh user dan merupakan representasi dari/mendekati
kemampuan dari pakar itu sendiri.
EXPERTKNOWLEDGE
ENGINEER USER
58
4. Aspek Prosedur
Gambar 4.2 : Arsitektur Software ‘OCC’
JESS merupakan bahasa pemrograman Knowledge Engineering
yang amat kompatibel dengan bahasa pemrograman JAVA sehingga
JESS dapat berkomunikasi/memanggil fungsi-fungsi JAVA dan
sebaliknya JAVA juga dapat berkomunikasi/ memanggil fungsi-fungsi
JESS. Jadi knowledge engineer dapat membuat program dengan
menggunakan program JESS maupun JAVA.
Administrator bertugas merancang, meng-edit dan meng-update
situs web yang menampung sistem ‘OCC’ yang ditampilkan pada
website dalam bentuk Java Applet.
JESS JAVA
Untuk Staff Bank
• Meng-ekstrak data user
Website Administrator (web building, editing &
updating)
Untuk user • Konsultasi • Masukkan data
Database Processing (MySQL)
Web Site
59
Website digabungkan dengan kemampuan penyimpanan data yang
dirancang menggunakan program MySQL. Website akan dapat diakses
oleh user untuk keperluan konsultasi dengan sistem ‘OCC’ dan untuk
menginput data kedalam database. Di sisi pihak bank, website akan
digunakan oleh pihak bank untuk mengakses data user yang tersimpan
dalam database sistem ‘OCC’.
5. Aspek Data
Arti database dalam keseluruhan sistem tidak kalah penting dari
aspek-aspek lainnya, karena dalam database inilah tersimpan data-data
awal user yang dapat dipergunakan oleh pihak bank (Relationship
Officer maupun Credit Analyst) untuk mengetahui sedikit background
keuangan user.
4.2.2 PEMODELAN SISTEM KREDIT ‘OCC’
Pemodelan sistem ‘OCC’ disarikan berdasarkan buku panduan
karangan Yopie Yusuf, “Kiat Jitu Memperoleh Kredit Bank”, yang berisi
informasi menyeluruh mengenai berbagai jenis kredit, tahap-tahap
pemrosesan kredit, bagaimana caranya agar calon nasabah dapat memiliki
hubungan dan pengertian yang baik dengan bank, dan sebagainya.
Sebelum sistem pakar dibangun, ada langkah-langkah penting yang
dilakukan dan merupakan proses knowledge engineering, yaitu :
60
1. Knowledge Acquisition, yaitu mengekstrak ilmu pengetahuan kredit
dari hasil wawancara pakar dan buku panduan kredit yang
digunakan
2. Membuat mind map yang terstruktur, berisi ilmu pengetahuan kredit
yang sudah diekstrak
3. Membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada user
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai
penuntun/konsultan kredit
Adapun alur proses konsultasi yang bisa dilakukan sistem pakar kredit
tersebut adalah sebagai berikut :
61
Gambar 4.3 : Diagram Alir Pemilihan Tujuan Kredit
Keterangan (Gambar 4.3 : Diagram Alir Pemilihan Tujuan Kredit) :
1) User memulai program “Online Credit Consultant” (OCC).
2) Bila user pernah menggunakan program sebelumnya, maka user dapat
langsung ‘melompat’ ke bagian-bagian tertentu dari proses konsultasi.
3) User dapat memilih langsung ‘melompat’ ke perhitungan KMK
Permanen (1), KMK Permanen Eksport (2), KMK Fluktuatif (3),
KMK Pembelian Investasi (4), KMK Pembangunan Investasi (5),
atau jika user belum pernah menggunakan program OCC, maka user
dapat memilih “MENU UTAMA” (6).
CAR LOAN
MULAI
PILIHAN SKIP MENU
MAIN MENU
TUJUAN KREDIT
KONSUMSI KOMERSIAL
KENDARAAN BERMOTOR
RUMAH / TEMPAT TINGGAL
KEPERLUAN SEHARI-HARI
1
4
HITUNG KMK
PERMANEN
HITUNG KMKP
EKSPORT
HITUNG KMK
FLUKTUATIF
HITUNG KMK BELI
HITUNG KMK
BANGUN
5
2
6
3
Qkom1
7 HOUSING
LOANCREDIT CARD
8
KMK Kredit Modal Kerja
62
4) User kemudian diminta menentukan tujuan kreditnya, yaitu apakah
ditujukan untuk konsumsi atau komersil.
5) “KREDIT KONSUMSI” merupakan kredit yang ditujukan bagi
perorangan (konsumsi pribadi), sedangkan “KREDIT KOMERSIAL”
ditujukan bagi perusahaan atau bagi pengembangan usaha. ‘OCC’
perlu menanyakan informasi ini terlebih dahulu agar user tidak keliru
dalam pemilihan jenis pemakaian kreditnya apakah untuk pribadi atau
untuk keperluan usahanya.
6) “KREDIT KONSUMSI” yang pihak bank tawarkan bagi para
customer-nya adalah Kredit Pembelian Kendaraan Bermotor, Kredit
Pembelian Rumah, dan Kredit untuk keperluan sehari-hari.
7) Untuk keperluan Kredit Pembelian Kendaraan Bermotor, produk yang
ditawarkan bank adalah Car Loan (Kredit Kepemilikan Mobil). Untuk
keperluan Kredit Pembelian Rumah, produk yang ditawarkan bank
adalah Housing Loan. Untuk Kredit Keperluan Sehari-hari yang dapat
bank tawarkan adalah Credit Card.
8) Untuk keperluan “KREDIT KOMERSIAL”, ‘OCC’ akan
menentukan jenis kredit yang paling tepat bagi usaha/bisnis user.
Pertama-tama ‘OCC’ akan menjelaskan mengenai pentingnya ‘OCC’
mengetahui Struktur Keuangan user, yaitu sisi Aktiva user, sehingga
proses penentuan jenis kredit yang tepat bagi user dapat dilakukan
dengan lebih mudah dan lebih tepat. Bila user tidak memerlukan
penjelasan tersebut, user dapat langsung memulai ke modul pertanyaan
pertama (Qkom1).
63
Gambar 4.4 : Diagram Alir Kredit Konsumsi
Keterangan (Gambar 4.4 : Diagram Alir Kredit Konsumsi) :
9) Bila user sudah memilih Produk yang ditawarkan dan dianjurkan oleh
pihak bank (khusus Car Loan dan Housing Loan), maka user diminta
memasukan profesinya saat ini apakah termasuk seorang karyawan,
seorang pengusaha atau seorang profesional. Bila user memilih
produk Credit Card maka user hanya akan diberi saran untuk
menghubungi atau mendatangi kantor/cabang bank yang terdekat dan
langsung mengambil lembar persyaratan dan persetujuan pembuatan
Kartu Kredit.
10) Setelah user menentukan jenis profesinya, maka akan dijelaskan syarat-
syarat / kelengkapan dokumen yang perlu mereka bawa saat nantinya
menghadap ke seorang Relationship Officer di bank.
PROFESI
SYARAT KARYAWAN
SYARAT PENGUSAHA
SYARAT PROFESIONAL
AKHIR
SKORING
BAIK KURANG BAIK
ISI FORMULIR PRE -
APPLICATION
AKHIR
9
10
11
12
CAR LOAN
HOUSING LOAN
CREDIT CARD
7
64
11) User selain diberi penjelasan syarat-syarat dan dokumen-dokumen yang
perlu dibawa/dilengkapi juga akan diberikan pilihan untuk melakukan
skoring awal yang dapat memberikan gambaran bagi user mengenai
besarnya kemungkinan aplikasi kredit user untuk disetujui oleh pihak
bank. Bila user tidak membutuhkannya, user dapat langsung keluar dari
program konsultasi.
12) Dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, ‘OCC’ dapat
memperhitungkan besarnya kemungkinan aplikasi kredit user untuk
disetujui / tidak oleh pihak bank. Bila skoring cukup baik (diatas 30,
paling tinggi 44) maka user akan diberikan URL dimana user dapat
langsung mengisi data-datanya agar saat user datang ke Relationship
Officer (RO) di bank, RO sudah sedikit mengetahui mengenai
background user. Data-data awal ini akan disimpan di database bank
dan dapat diakses oleh RO saat user datang menemui RO atau
kapanpun juga. Data awal user yang tersimpan akan mempermudah
kerja RO, dan juga akan mengurangi kecanggungan user maupun RO
saat saling bertemu.
Bila skoring user kurang baik (dibawah 30) maka user akan
disarankan untuk menemui RO di Bank untuk mengkonsultasikan lebih
lanjut dan meminta saran RO agar kemungkinan disetujuinya kredit
mereka lebih besar.
* Ini mengakhiri proses konsultasi “KREDIT KONSUMSI”. Berikutnya
di Gambar 4.5 di bawah, akan dijelaskan Diagram Alir konsultasi
“KREDIT KOMERSIAL”.
65
Gambar 4.5 : Diagram Alir Modal Kredit Komersil
Keterangan (Gambar 4.5 : Diagram Alir Modal Kredit Komersil) :
13) Pada pertanyaan pertama bagian konsultasi “KREDIT
KOMERSIAL”, user akan diminta menentukan apakah keperluan
kredit usaha yang diinginkan tergolong untuk Modal Kerja/Operasional
usaha atau untuk Modal Investasi. Contoh-contoh penggunaan Modal
Kerja adalah : uang tunai di tangan/di bank, piutang dagang,
persediaan barang, uang muka yang dibayar ke pemasok, produk
pajangan tetap di toko, dan sebagainya. Sedangkan contoh-contoh
penggunaan Modal Investasi adalah untuk pembelian mesin produksi,
peralatan, tanah/bangunan, pabrik, mobil, dan sebagainya.
Bila user memilih kredit usaha untuk Modal Kerja/Operasional, maka
user akan diberi dua pilihan lagi yaitu memilih antara Modal Kerja
yang bersifat tidak mungkin turun selama bisnis user berkembang,
harus ada setiap saat, dan tidak boleh berkurang sama sekali atau Modal
MODAL KERJA MODAL INVESTASI
AKTIVA TETAP AKTIVA
LANCAR PERMANEN
AKTIVA LANCAR
FLUKTUATIF
13
14 1516
8
66
Kerja yang bersifat sementara dan akan ‘hilang’ setelah jangka
waktu/siklus tertentu (bersifat musiman).
14) Bila user memilih Modal Kerja yang bersifat tidak mungkin turun
selama bisnis user berkembang, harus ada setiap saat, dan tidak boleh
berkurang sama sekali maka akan dikategorikan Aktiva Lancar
Permanen.
15) Bila user memilih Modal Kerja yang bersifat sementara dan akan
‘hilang’ setelah jangka waktu/siklus tertentu (bersifat musiman), maka
akan dikategorikan sebagai Aktiva Lancar Fluktuatif.
16) Bila user memilih kredit usaha untuk Modal Investasi, maka jenis
Aktiva user langsung dapat dikategorikan sebagai Aktiva Tetap.
67
Gambar 4.6 : Diagram Alir Produk Aktiva Kredit Komersil
Keterangan (Gambar 4.6 : Diagram Alir Produk Aktiva Kredit
Komersil) :
17) Jika kategori Modal Kerja yang user pilih termasuk Aktiva Lancar
Permanen, maka user akan diberi penjelasan mengenai ciri-ciri Aktiva
Lancar Permanen, sumber pembayaran pokok pinjaman Aktiva Lancar
Permanen, dan istilah-istilah perbankan yang berkaitan dengannya.
User dapat langsung melihat produk-produk Aktiva Lancar Permanen
yang ditawarkan pihak bank.
Dari produk-produk Aktiva Lancar Permanen yang ada, yang biasanya
diajukan calon nasabah agar dibiayai lewat kredit adalah:
• Persediaan barang/bahan baku tetap
• Faktur Dagang (Piutang yang bukan giro mundur)
• Impor bahan baku teratur, hasil produksi dijual di dalam negeri
• Impor bahan baku teratur, hasil produksi diekspor
AKTIVA LANCAR
PERMANEN
AKTIVA LANCAR PERMANEN
EKSPORT
PENJELASANPRODUK
PENJELASANPRODUK
PENJELASANPRODUK 17
19
AKTIVA TETAP
PEMBELIAN
AKTIVA TETAP PEMBANGUNAN
14 15 16
20 21
18
68
• Pengadaan barang untuk diekspor, ekspor teratur, tanpa L/C
• Pengadaan barang untuk diekspor, ekspor teratur, dengan L/C
18) Jika kategori Modal Kerja yang user pilih termasuk Aktiva Lancar
Fluktuatif, maka user akan diberi penjelasan mengenai ciri-ciri Aktiva
Lancar Fluktuatif, sumber pembayaran pokok pinjaman Aktiva Lancar
Fluktutatif, dan istilah-istilah perbankan yang berkaitan dengannya.
User juga dapat melihat produk-produk Aktiva Lancar Fluktuatif yang
ditawarkan pihak bank.
Dari produk-produk Aktiva Lancar Fluktuatif yang ada, yang biasanya
diajukan calon nasabah agar dibiayai lewat kredit adalah:
• Operasional sehari-hari yang bersifat fluktuatif
• Persediaan bahan baku/barang yang bersifat musiman, berasal dari
pemasok lokal/buatan sendiri, pasar dalam negeri
• Pembiayaan giro mundur, atau biasa disebut ‘cek mundur’
19) Apabila kategori Modal Kerja yang user pilih termasuk Aktiva Tetap,
maka user akan diberi penjelasan mengenai ciri-ciri Aktiva Tetap,
sumber pembayaran pokok pinjaman Aktiva Tetap, dan istilah-istilah
perbankan yang berkaitan dengannya. User juga dapat melihat produk-
produk Aktiva Tetap yang ditawarkan pihak bank.
Dari produk-produk Aktiva Tetap yang ada, yang biasanya diajukan
calon nasabah agar dibiayai lewat kredit adalah:
• Pembelian mobil untuk dinas perusahaan/usaha penyewaan mobil
• Pemilikan rumah untuk dinas/usaha penyewaan rumah
69
• Pembangunan pabrik/instalasi usaha/gedung kantor
• Pembelian mesin-mesin/peralatan produksi
20) Dari pilihan-pilihan produk Aktiva Lancar Permanen yang ada, khusus
untuk pemilihan impor bahan baku teratur, hasil produksi diekspor,
pengadaan barang untuk diekspor, ekspor teratur, tanpa L/C dan
pengadaan barang untuk diekspor, ekspor teratur, dengan L/C,
akan dikategorikan ke dalam lingkup yang lebih spesifik lagi yaitu
Aktiva Lancar Permanen Eksport. Selain dari produk-produk
tersebut, maka termasuk Aktiva Lancar Permanen.
21) Produk Aktiva Tetap untuk pembangunan pabrik/instalasi
usaha/gedung kantor akan dikategorikan lebih lanjut kedalam Aktiva
Tetap untuk Pembangunan Usaha. Selain dari produk tersebut,
produk-produk Aktiva Tetap lainnya akan dimasukkan ke dalam
Aktiva Tetap untuk Pembelian Keperluan Usaha.
70
Gambar 4.7 : Diagram Alir Perhitungan KMK Kredit Komersil
Keterangan (Gambar 4.7 : Diagram Alir Perhitungan KMK Kredit
Komersil) :
22) Setelah user diberi saran mengenai produk kredit yang dipilihnya, user
akan dapat melanjutkan ke perhitungan Kredit Modal Kerja (KMK)
dimana nantinya user akan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan usahanya oleh ‘OCC’. Setelah semua pertanyaan
dijawab oleh user, ‘OCC’ akan menentukan besar KMK yang
dibutuhkan user.
a) Pada perhitungan KMK Permanen, user akan diminta
mempersiapkan data-data antara lain: jumlah piutang yang selalu
ada di tangan, jumlah penjualan kredit per tahun, nilai persediaan
barang, harga pokok penjualan per tahun, lama hutang dagang di
KMK PERMANEN
KMK PERMANEN
EKSPORT
SKORING MODAL DAN
JAMINAN
KMK FLUKTUATIF
KMK PEMBELIAN
KMK PEMBANGUNAN
20 21 18
FINAL SCORE BAIK
FINAL SCORE KURANG BAIK
ISI FORMULIR PRE -APPLICATION
AKHIR
22
23
24
71
tangan, jumlah pembelian kredit dalam satu tahun, dan biaya
operasional perusahaan per bulan. Dari data-data tersebut, akan
dapat diperoleh besarnya perputaran piutang dagang, perputaran
persediaan, siklus konversi kas, perputaran hutang dagang dan
akhirnya KMK yang dibutuhkan user.
b) Dalam perhitungan KMK Permanen Eksport, data-data yang
diperlukan oleh ‘OCC’ untuk memproses KMK user adalah:
jumlah penjualan lokal, jumlah penjualan eksport, persentase harga
pokok penjualan lokal terhadap penjualan, persentase harga pokok
penjualan eksport terhadap penjualan, lama perputaran persediaan
barang lokal, lama perputaran persediaan barang eksport, nilai
persediaan barang lokal di tangan, nilai persediaan barang eksport
di tangan, lama perputaran piutang dagang lokal, dan lama
perputaran piutang dagang eksport. Dari kesemua data-data yang
terkumpul tersebut, ‘OCC’ akan dapat memperhitungkan penjualan
total per bulan, perputaran persediaan per bulan, perputaran piutang
per bulan sehingga dapat diperoleh besarnya KMK yang dibutuhkan
user.
c) Perhitungan KMK Fluktuatif akan membutuhkan data-data user
berupa besar perkiraan total seluruh uang tunai yang akan menjadi
pengeluaran proyek dan besar perkiraan total pendapatan uang tunai
yang akan diterima dari proyek yang sama. Dari kedua data tersebut,
‘OCC’ akan memperkirakan besar KMK user.
72
d) Data yang dibutuhkan untuk mengetahui KMK yang dipergunakan
untuk berinvestasi dengan cara membeli peralatan/barang
adalah data nilai peralatan/barang yang akan diinvestasikan tersebut.
e) Data yang dibutuhkan untuk mengetahui KMK yang dipergunakan
untuk berinvestasi dengan cara membangun instalasi/pabrik/
gedung kantor adalah data Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
pembangunan yang akan diinvestasikan tersebut.
23) Dari besaran KMK yang sudah diperhitungkan oleh ‘OCC’, user akan
ditanyakan berapa besarnya yang dapat ditanggung sendiri oleh user.
Jawaban user akan berpengaruh terhadap scoring akhirnya.
Tanggungan modal awal yang terlalu kecil akan mendapatkan skoring
yang kecil pula.
Dari skoring terhadap tanggungan modal user, ‘OCC’ akan
memberikan scoring juga terhadap jaminan yang dapat diberikan oleh
user.
24) Bila user mendapatkan scoring yang baik, maka user akan diberikan
URL dimana user dapat langsung mengisi data-datanya dalam formulir
aplikasi awal. Data-data awal ini akan disimpan di database bank dan
dapat diakses oleh RO saat user datang menemui RO atau kapanpun
juga. Data awal user yang tersimpan akan mempermudah kerja RO
sehingga saat user datang ke Relationship Officer (RO) di bank, RO
sudah sedikit mengetahui background user.
73
Bila scoring milik user kurang baik maka akan diberikan beberapa
saran dari ‘OCC’ agar nantinya scoring milik user dapat menjadi lebih
baik.
* Perhitungan scoring modal awal, scoring jaminan dan KMK dapat
dilihat di SUBBAB 4.2.3.
4.2.3 Mekanisme Komputasi
1. Perhitungan KMK
a) KMK Permanen
Perputaran Piutang Dagang = X 360 hari ..1) (PPD)
Perputaran Piutang Dagang
Penjualan kredit per tahun
Hutang Dagang
Jumlah Pembelian Kredit Dalam Satu tahun
Perputaran Hutang Dagang = X 360 hari …3) (PHD)
Siklus Konversi Kas = PPD + PPB …4) (SKK)
Persediaan Barang
Harga Pokok Penjualan per tahun (HPP)
Perputaran Persediaan Barang = X 360 hari ..2) (PPB)
Kredit Modal Kerja = {[(SKK – PHD) x HPP] + (SKK x biaya operasional)} …5)
74
b) KMK Permanen Eksport
Penjualan Total (PT) = Penjualan Lokal (PL) x Penjualan Eksport (PE) …6)
Persediaan Barang Lokal = Perputaran Persediaan Barang Lokal x NHPPL …10) (PBL)
Nilai Harga Pokok Penjualan Lokal = PL x harga pokok penjualan lokal …7) (NHPPL)
Nilai Harga Pokok Penjualan Eksport = PE x harga pokok penjualan eksport …8) (NHPPE)
Nilai Harga Pokok Penjualan Total = NHPPL + NHPPE …9) (NHPPT)
Persediaan Barang Eksport = Perputaran Persediaan Barang Eksport x NHPPE ..11) (PBE)
Perputaran Persediaan = …13) (PP)
PBT
12 x NHPPT
Nilai Piutang Dagang Lokal = Perputaran Piutang Dagang Lokal x PL …14) (NPDL)
Nilai Piutang Dagang Eksport = Perputaran Piutang Dagang Eksport x PE …15) (NPDE)
Nilai Piutang Dagang Total = NPDL x NPDE …16) (NPDT)
Perputaran Piutang = …17) (PD)
NPDT
12 x PT
Kredit Modal Kerja = (PP + PD) x NHPPT …18)
Persediaan Barang Total = PBL + PBE …12) (PBT)
75
c) KMK Fluktuatif
2. Scoring Modal Awal
Perhitungan Score atau Penilaian Modal Awal (Capital) untuk
semua jenis Aktiva adalah sama, yaitu dengan pertama-tama
memperhitungkan dari besarnya KMK user, seberapa besarkah jumlah
yang dapat dibiayai sendiri oleh user. Besarannya didapat dari
perhitungan besarnya modal awal dibagi dengan besarnya KMK dan
satuannya dalam persen.
Penilaiannya adalah sebagai berikut :
• Bila persentase 0-10 % maka skor yang didapat adalah 1
• Bila persentase 11-20 % maka skor yang didapat adalah 2
• Bila persentase 21-30 % maka skor yang didapat adalah 3
• Bila persentase 31-40 % maka skor yang didapat adalah 4
• Bila persentase 41-50 % maka skor yang didapat adalah 5
• Bila persentase 51-60 % maka skor yang didapat adalah 6
• Bila persentase 61-70 % maka skor yang didapat adalah 7
• Bila persentase 71-80 % maka skor yang didapat adalah 8
• Bila persentase 81-90 % maka skor yang didapat adalah 9
• Bila persentase 91-100 % maka skor yang didapat adalah 10
Kredit Modal Kerja = Perkiraan Total Uang Tunai yang akan diterima dari Proyek – Perkiraan Total Uang Tunai yang menjadi pengeluaran Proyek …19)
76
3. Scoring Jaminan
Jaminan-jaminan yang dapat diterima oleh pihak bank berikut
besar penilaian bank atas masing-masing jaminan adalah sebagai
berikut :
• Uang Tunai (setoran jaminan/margin deposit) 10
• Deposito berjangka/sertifikat deposito/tabungan/giro 9
• Logam Mulia 8.5
• Bank Garansi & Standby L/C 6
• Tanah/Bangunan 7
• Kendaraan yang umurnya di atas 5 tahun 5
• Kendaraan yang masih baru / umurnya di bawah 5 tahun 8
• Mesin & Peralatan 7
• Kapal Laut 4
• Persediaan Barang 5
• Piutang Dagang 4
• Jaminan Pribadi/Perusahaan 9
• Saham 5
• Sales Order 0
• Perhiasan 0
77
4. Scoring Total
Bila Skor Modal Awal user lebih besar dari/sama dengan tiga (3)
dan Skor Jaminan lebih besar dari/sama dengan lima (5), maka Skor
user cukup baik. Kemudian user akan diberikan alamat URL dimana
user dapat mengisi formulir aplikasi awal (Pre-Application Form).
Bila Skor Modal Awal user lebih kecil dari tiga (3) dan Skor
Jaminan lebih besar dari/sama dengan lima (5), maka Penilaian Modal
Awal user kurang baik. Agar permohonan kredit yang diajukan oleh
user memiliki kemungkinan disetujui yang lebih besar, user akan
disarankan oleh ‘OCC’ untuk memperbesar Modal Awalnya hingga
lebih besar dari 30% dari jumlah KMK.
Bila Skor Modal Awal user lebih besar/sama dengan tiga (3) dan
Skor Jaminan lebih kecil dari lima (5), maka Penilaian Jaminan user
kurang baik. Agar kemungkinan permohonan Kredit yang diajukan user
lebih besar, user disarankan oleh ‘OCC’ untuk memberikan Jaminan
yang lebih baik/lebih besar nilainya bagi pihak bank, seperti: deposito
berjangka, tanah/bangunan, logam mulia, dan sebagainya.
78
4.2.4 TAMPILAN GUI (GRAPHICAL USER INTERFACE)
Gambar 4.8 : Tampilan GUI di Internet (online)
Di atas adalah tampilan GUI dari sistem OCC yang sudah di-upload
ke dalam website www.joantine.com . Sistem OCC menjalankan fungsinya
sebagai sebuah Java Applet yang kemudian diletakkan pada halaman web
berekstensi “.html” . Sistem OCC dengan JavaApplet ini bersifat sebagai
aplikasi Fat-Client, yang memiliki arti bahwa proses eksekusi aplikasi lebih
banyak terjadi pada sisi client daripada sisi server. Eksekusi sistem OCC
membutuhkan browser yang dilengkapi dengan JVM (Java Virtual
Machine) buatan Microsoft, atau Java Plug-in dari Sun Microsystems.
79
Gambar 4.9 : Contoh halaman formulir yang menampung komentar/input user
Gambar 4.9 menunjukkan halaman formulir dimana user bisa
mengisikan pendapat/pertanyaannya sendiri yang akan ditujukan ke
database bank, jika user menemukan bahwa pilihan-pilihan yang
disediakan sistem OCC tidak menggambarkan keadaan/kasusnya. Staf
kredit bank dapat mem-view database yang berisi halaman formulir
tersebut/formulir pra-aplikasi, dan jika ternyata input dari user perlu
dipertimbangkan, web administrator/knowledge engineer bisa
menambahkannya ke dalam program sistem OCC sebagai tindakan
maintenance sistem.
80
4.3 EVALUASI KINERJA SISTEM PAKAR
Perancangan dan pembangunan sistem pakar kredit ‘OCC’ (Knowledge
engineering) memakan waktu sekitar 1½ bulan. Posting di internet dan
pembuatan website sebagai medium ujicoba berlangsung dalam waktu ½ bulan.
Setelah implementasi sistem pakar ‘OCC’ selesai dibangun, kinerja ‘OCC’
diujicobakan pada situs web bersama dengan databasenya. URL dimana ‘OCC’
dan database ditempatkan adalah http://www.joantine.com/occ.html. Proses
evaluasi sistem berlangsung secara online, dilakukan oleh 30 orang user, dan
terutama melibatkan Credit Analyst sebagai salah satu sumber kepakaran dalam
ilmu perkreditan yang digunakan oleh sistem. Ada beberapa hal utama dari
sistem yang dievaluasi oleh Credit Analyst, yaitu :
1. Luas cakupan permasalahan kredit secara umum yang mampu ditangani oleh
‘OCC’ (knowledge base)
2. Ketepatan penalaran yang dilakukan ‘OCC’ dalam menganalisis
masalah/kasus (inference engine)
3. Pencapaian fungsi sistem, yaitu sebagai pemberi informasi dan pengarah bagi
para calon debitur
4. Pencapaian fungsi sistem, yaitu sebagai RO dan CA virtual yang mampu
melayani konsultasi awal untuk para calon debitur
5. Waktu dan tenaga yang bisa dihemat dan lebih diefektifkan penggunaannya
oleh para staf RO dan CA.
81
Tanggapan Credit Analyst(CA) terhadap kinerja sistem ‘OCC’ secara
keseluruhan pada saat wawancara akhir adalah :
1. Dari kelima aspek kredit yang umumnya menjadi bahan pertimbangan utama
para RO dan CA (The 5Cs of Credits - Collateral, Capital, Condition,
Capacity, dan Character), ‘OCC’ sudah mampu menangani aspek Capital
dan Collateral dengan baik. Kedua aspek tersebut adalah merupakan aspek-
aspek yang mendapat perhatian cukup besar dari pihak bank dalam
praktiknya selama ini
2. Penalaran sistem ‘OCC’ dalam mengenali kasus/masalah dan memecah-
mecahkannya ke dalam beberapa modul terpisah untuk kemudian melakukan
analisis dan scoring sudah sesuai dengan panduan dan analisis kredit standar
yang dilakukan bank umum dalam hal proses pemberian kredit, baik untuk
kredit komersial maupun kredit konsumtif
3. Jika dilihat dari kemampuan sistem ‘OCC’ mengarahkan calon debitur lewat
caranya menggali keterangan calon debitur dimulai dari jenis aktiva dan
berlanjut hingga scoring, tahapan-tahap yang dilalui calon debitur saat
menggunakan layanan ‘OCC’ tersebut akan memberikan gambaran yang
cukup jelas tentang kredit yang dibutuhkannnya beserta syarat-syarat yang
harus dipenuhinya. Selain itu, sistem ‘OCC’ memberikan kesempatan calon
debitur untuk mengatur/menyesuaikan jenis informasi mana yang perlu ia
dapatkan, dan mana yang tidak ia butuhkan
4. Cara sistem ‘OCC’ memberikan konsultasi berupa pertanyaan dan saran-
saran yang relevan dengan masalah/keadaan masing-masing calon debitur
sudah cukup sesuai dengan apa yang juga dilakukan oleh seorang RO saat
82
menerima panggilan telepon/kunjungan calon debitur yang rata-rata belum
benar-benar mengerti apa yang harus dilakukannya jika ingin mengajukan
permohonan kredit
5. Dari informasi singkat mengenai banyaknya panggilan telepon/kunjungan
dari para calon debitur yang menanyakan hal yang sama berulang-ulang
terhadap RO, maka waktu bekerja dan tenaga staf kredit khususnya RO telah
banyak tersita untuk hal tersebut, dan kurang memiliki waktu yang cukup
untuk melakukan analisis secara lebih komprehensif terhadap masing-masing
aplikasi yang ditanganinya. Jika ada 5 orang saja calon debitur per harinya
yang beralih pada penggunaan sistem ‘OCC’, maka efisiensi waktu dan
tenaga yang dapat dihemat oleh staf mungkin mencapai 30%, yang kemudian
bisa dialokasikan untuk fokus pada analisis data atau tugas-tugas lain yang
lebih membutuhkan keahliannya.
Tanggapan Credit Analyst di atas menunjukkan bahwa sistem ‘OCC’ sudah bisa
bernalar dan membantu pencarian solusi bagi masing-masing calon debitur
dengan baik.
Pada evaluasi yang dilakukan oleh user sebagai orang awam (pengguna
jasa internet, ada beberapa hal yang juga menjadi bahan evaluasi , yaitu :
1. Tingkat kemudahan akses ‘OCC’ dengan koneksi internet standar
2. Kemudahan dalam menggunakan keseluruhan layanan ‘OCC’ (contoh :
mudah dimengerti, mudah dibaca, mudah melakukan navigasi pada situs,
dan sebagainya)
83
3. Besar panduan ‘OCC’ bagi user dalam memberikan pengetahuan lebih jauh
mengenai masalah kredit
4. Tingkat kepuasan dan signifikansi manfaat yang dirasakan user atas
jawaban/saran/solusi yang diberikan ‘OCC’.
5. Tingkat kenyamanan dan keleluasaan yang dirasakan user dalam
memperoleh informasi kredit dengan menggunakan layanan konsultasi
‘OCC’ lewat internet ini.
Dari jawaban ke-30 responden yang telah berpartisipasi dalam ujicoba dan
evaluasi sistem ‘OCC’ tersebut, diketahui bahwa 76% dari keseluruhan
tanggapan yang diberikan berpendapat bahwa ‘OCC’ telah memenuhi kelima
aspek evaluasi di atas dengan kategori “Istimewa”.
Beberapa saran dan kritik yang dikemukakan oleh para responden yang
terlibat pada tahap evaluasi sistem ‘OCC’ mengatakan bahwa terdapat sedikit
kekurangan pada proses penghubungan antara ‘OCC’ yang menggunakan
JavaApplet dengan link URL yang bisa dituju oleh user yang dinilai memiliki
kualifikasi yang cukup baik guna bisa mengisi formulir pra-aplikasi. Walaupun
di akhir konsultasi, sistem memberikan alamat URL tempat formulir berada, user
masih harus mengetikkan alamat tersebut secara manual pada browser. Hal ini
disebabkan bahwa program ‘OCC’ yang dibangun dengan menggunakan Jess
v.61p7 memanfaatkan Jess ConsoleApplet class, dimana program sistem pakar
yang sudah selesai akan ditampilkan/di-run lewat HTML sebagai satu kesatuan
(applet). Dengan cara demikian, sulit menghubungkan program yang telah dibuat
84
sebagai applet agar dapat memanggil fungsi-fungsi Java yang dibutuhkan selain
memanggilnya lewat Jess commandprompt secara manual.
top related