ringkasan materi sth lengkap

Post on 10-Dec-2015

261 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mm

TRANSCRIPT

STRUKTUR DAN ORGANISASI

TUBUH HEWAN

Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan

• Struktur = susunan, Organisasi = susunan berbagai macam bagian mjd kesatuan yg teratur, Sistem = kesatuan yg mmlki komponen struktural / organisatoris yg saling berinteraksi.

• Dalam tubuh hewan, organ tubuh mempunyai organisasi tertentu yang disebut sistem organ.

Lapisan Lembaga pada Hewan

• Pada hewan multiseluler terdapat pembagian tugas dalam bentuk lapisan lembaga yang dibagi menjadi 3, yaitu :

a) Lapisan lembaga ektoderm = kulit dan syaraf

b) Lapisan lembaga mesoderm = otot, rangka, organ

c) Lapisan lembaga endoderm = saluran & kelenjar pencernaan

Yang akan dibahas :

Macam-macam jaringan pada hewan

Macam-macam sistem organ pada hewan

Macam-macam Jaringan pada Hewan

Jaringan Epitel

Jaringan Ikat

Jaringan Otot

Jaringan Saraf

1. Jaringan Epitel

Cirinya :

• Tersusun sangat rapat satu dengan lainnya

• Lapisan sel selalu menghadap ke permukaan

• Jaringan epitelium terdiri dari 2 komponen : Lapisan sel dan lapisan bawah yaitu membran basal, tempat melekatnya lapisan sel

• Regenerasi tinggi

Fungsinya :

Sebagai jaringan penutup/pelindung pada seluruh permukaan tubuh baik diluar maupun di dalam

Jenis - Jenis Jaringan Epitel

• Jaringan epitel diklasifikasikan berdasarkan jumlah lapisan sel yang menyusunnya. – Epitel selapis (simplek) – Epitel berlapis (komplek)

• Jaringan epitel diklasifikasikan berdasarkan bentuk sel yang menyusunnya yaitu:

Pipih (squamosa)

Silinder (silindris)

kubus (kuboid)

Berubah-ubah (transisional)

Berambut (bersilia)

Jaringan Ikat

Macam-macam jaringan ikat :

- Jar. Ikat longgar

- Jar. Ikat padat

- Jar. Lemak

- Jar. Rawan

- Jar. Tulang

- Darah

Jenis-Jenis Jaringan Ikat

Berdasarkan jenis serat dan sel penyusunnya, jaringan

ikat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Tulang (Osteon)

– Disusun oleh :

• Sel tulang (osteosit)

• Matriks keras (endapan kalsium)

• Serat kolagen

– Berfungsi melindungi organ tubuh dan memberi bentuk tubuh

2. Kartilago (Tulang Rawan)

– Disusun oleh :

• Sel-sel kondrosit

• Sejumlah serat kolagen

• Matriks keruh dan elastis

– Berfungsi menyusun kerangka bayi yang baru lahir

– Terdapat pada organ-organ tertentu, seperti daun telinga, hidung, tulang rusuk, dll

3. Jaringan Ikat Padat

– Disusun oleh sel-sel fibroblas

– Komponen matriksnya berupa serat kolagen yang tersusun padat dan teratur

– Contoh :

• Tendon – Penghubung otot dgn tulang

• Ligamen – Penghubung tulang dgn tulang

4. Jaringan Ikat Longgar

– Dicirikan dengan susunan seratnya yang longgar/tidak rapat

– Serat penyusunnya adalah kolagen

– Komponen sel penyusun serat adalah sel fibroblas

– Fungsi :

• Menyokong, mengelilingi dan menghubungkan elemen dari jaringan / organ lain.

5. Jaringan Lemak

– Adalah jaringan ikat yang mengandung atau menyimpan lemak

– Fungsi :

• Melindungi beberapa organ

• Menyimpan cadangan makanan

• Mengatur suhu tubuh

6. Darah

– Disusun oleh matriks berupa cairan darah (plasma) dan sel darah

– Plasma darah

• Mengandung Serat yaitu fibrin

– Berfungsi mentransportasikan zat-zat dari dan ke seluruh tubuh

Jaringan Otot

Otot adalah bagian tubuh yang berfungsi sbg alat gerak aktif • Berfungsi sebagai alat gerak aktif

• Berdasarkan bentuk sel penyusunnya jaringan otot dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Otot Polos

2. Otot Lurik / Otot Rangka

3. Otot Jantung

1) Otot Polos

mempunyai inti satu di tengah

letaknya pada dinding saluran pencernaan dan dinding pembuluh darah

reaksinya lamban dan tidak mudah lelah

bekerja secara tak sadar

bentuknya polos atau bergelendong

2) Otot Lurik / Otot Rangka

mempunyai inti banyak di tepi

letaknya pada rangka

reaksinya cepat dan mudah lelah

bekerja secara sadar

bentuknya serabut tak bercabang

3) Otot Jantung

mempunyai inti banyak di tengah

letaknya melekat pada jantung

reaksinya lamban dan tidak mudah lelah

bekerja secara tak sadar

bentuknya berserat/ bercabang

Jaringan Saraf

Elemen seluler penyusunnya disebut

Sel Syaraf atau Neuron.

Penyusun sel Neuron :

- Dendrite - Neurilema

- Badan sel - Selubung Myelin

- Akson / neurit - Sel Schwann

- Sinapsis - Nodus Ranvier

Sistem Organ pada Hewan

a) Sistem Integumen (Kulit)

b) Sistem Skeleton (Rangka)

c) Sistem Digestivus (Pencernaan)

d) Sistem Muskular (Otot)

e) Sistem Respirasi (Pernafasan)

f) Sistem Sirkulasi (Peredaran)

g) Sistem Nervous (Saraf)

h) Sistem Reproduksi (Perkembangbiakan)

i) Sistem Endokrin (Kelenjar Buntu)

j) Sistem Ekskresi (Pengeluaran)

Sistem Integumen

Fungsi Kulit :

- Pelindung - Alat pernafasan - Ekstroreseptor - Alat gerak - Osmoregulator - Tempat cadangan - Termoregulator makanan

Struktur Kulit : - Lapisan epidermis - Lapisan dermis

Derivat Kulit : Rambut, bulu, kelenjar, kuku, sisik.

Sistem Skeleton

Fungsi : melindungi bagian-bagian tubuh

yang lemah.

Ada 2 macam : a) Eksoskeleton

b) Endoskeleton

Skeleton pada vertebrata :

a) Skeleton aksial : - columna vertebralis

- tengkorak

b) Skeleton apendikuler

Sistem Digestivus

Pada invertebrata :

- Amoeba dg vakuola kontraktil

- Planaria dg gastrovaskuler

Pada vertebrata :

mulut faring esofagus lambung

usus halus (duodenum, yeyunum, ileum) usus besar (kolon) rectum anus

Kelenjar pencernaan : - Hati

- Pankreas

Sistem Muskular

Bentuk otot

Pasangan otot : - Otot Sinergetik

- Otot Antagonistik

Terminologi / pemberian nama otot :

- Berdasarkan origo-insertio-nya

- Berdasarkan bentuknya

- Berdasarkan cara kerjanya

Sistem Respirasi

Pada amoeba, dg cara difusi

Pada pisces, dg insang

Pada aves, dg pundi-pundi udara

Pada reptilia, dg paru-paru

Pada amphibia, dg insang dan paru-paru

Pada mamalia, dg paru-paru

Sistem Sirkulasi

Sistem peredaran darah terbuka

ex : Belalang

Sistem peredaran darah tertutup

ex : Ikan

Sistem Nervous

Sistem ini tersusun atas neuron-neuron

yang saling berhubungan membentuk

sinapsis.

Pd sinapsis terdapat neurohumor

yg dapat menghantarkan impuls dari

neuron yg satu ke neuron berikutnya.

Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi

menjadi 3 yaitu :

- Neuron sensorik

- Neuron motorik

- Neuron asosiasi / adjustor

29

a) Gerak Normal : Rangsang Reseptor Saraf sensorik impuls rangsang Otak Saraf motorik

impuls tanggapan Efektor tanggapan Gerakan

b) Gerak Refleks : Rangsang Reseptor Saraf sensorik

impuls rangsang Sumsum tulang belakang saraf motorik impuls tanggapan Efektor tanggapan Gerakan

Sbg pengatur kegiatan tubuh dan pelaksanaan daya iritabilitas, pd sistem saraf tdp : a) Reseptor - Ekstrareseptor - Intrareseptor b) Konduktor c) Pusat saraf d) Efektor

Macam gerakan berdasarkan tanggapan

impuls :

- Gerak biasa

- Gerak refleks

Sistem

Saraf

Sistem Saraf

Pusat

Sistem Saraf

Tepi

Otak

Sumsum

Tulang

Belakang

Neuron

Sensorik

Sistem Saraf

Somatik

Sistem Saraf

Otonom

Neuron Motorik

Sistem Saraf

Parasimpatik

Sistem Saraf

Simpatik

Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan tulang belakang

Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges

1. Duramater (lap. luar): terdiri atas jaringan penghubung, pembuluh darah, dan saraf

2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis

3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf & pembuluh darah

Otak

Otak berada di dalam tulang tengkorak atau cranium dan terletak di depan sumsum tulang belakang.

Otak dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :

1. Cerebrum (otak besar) dibedakan menjadi 4 lobus/ ruang :

a. Lobus Frontalis (gerak otot)

b. Lobus Perientalis (kecerdasan)

c. Lobus Temporalis (pendengaran)

d. Lobus Oksipitalis (penglihatan)

2. Cerebellum (otak kecil)

Berfungsi mengatur keseimbangan tubuh

3. Mensencefalon (otak tengah)

Merupakan pusat penerima rangsang mata dan telinga

4. Diencefalon (otak depan)

Fungsi :

- Pusat kesadaran , kecerdasan, ingatan, dan kemauan

- Pusat penglihatan (bag belakang)

- Pusat pendengaran (bag samping)

Dibelakang cerebrum terdapat bagian-bagian ,yaitu :

a. Talamus : untuk menerima rangasang sensoris dari dan ke otak

b. Hipotalamus : untuk mengatur suhu tubuh (haus atau lapar, tertarik lawan jenis, agresifitas)

c. Infudibulum : sebagai pangkal hipofisis

Pons

Pituitary gland

Hypothalamus

Cerebrum

Medulla oblongata Spinal cord

Cerebellum

Pineal gland

Thalamus

Section 35-3

Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang terdiri beberapa bagian, yaitu :

a) Bagian luar ,berwarna putih yang terdi dari selaput myelin

b) Bagian dalam, berwarna kelabu, terdiri dari badan sel syaraf

terbagi menjadi 2 yaitu :

- akar dorsal, mengandung urat saraf sensorik

- akar ventral mengandung urat saraf motorik

c) Saluran tengah atau kanal sentral

fungsinya :

- penghubung impuls dari dan ke otak

- memberi kemungkinan gerak refleks

Saraf Tepi Saraf tepi bekerja dibawah kesadaran ,artinya

rangsang disampaikan ke pusat reseptor di otak besar

Saraf Tepi dibagi menjadi 2 :

a. Saraf Otak (Nervus Carnial) ,yang terdiri dari 12 pasang urat saraf sensorik dan motorik dari atau menuju indera, otak, dan kelenjar antara sensorik dan motorik

b. Saraf Sumsum Tulang Belakang ( Nervus Spinalis) , yang terdiri dari 31 pasang dan semua merupakan saraf gabungan antara sensorik dan motorik

Saraf Sumsum Tulang Belakang

(Nerve Spinalis) • Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu

(serviks, toraks, lumbar, dll.)

• Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya :

– 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8

– 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12

– 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5

– 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5

– 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0

Saraf Otak (Nervus Cranialis) (1)

• I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima & menghantar impuls pada sensasi penciuman

• II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata

• III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) = serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.

• III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot siliaris intrinsik & otot sfingter iris

• V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran

• VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal

Saraf Otak (Nervus Cranialis) (2)

• VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik

terdistribusi di telinga dalam dan mempersarafi

pendengaran & keseimbangan

• IX (glosofaringeal) = saraf campuran,

mempersarafi lidah & farings

• X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling

luas, mensuplai farings, larings, organ dalaman di

rongga leher, dada & abdomen

• XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi

dengan serabut vagus

• XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot intrinsil dan ekstrinsik lidah

SISTEM SARAF OTONOM

• Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan

konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam

tubuh yang sesuai

• Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)

• Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk

menstimulasi efektor.

– Neuron preganglionik muncul dari CNS ke ganglion

tubuh, bersinapsis dengan

– Neuron pascaganglionik menuju organ efektor (otot jantung, otot polos, atau kelenjar).

Sistem saraf simpatis

• Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut saraf

• Tersusun dari ganglion2 pada daerah :

– 3 psg ganglion servikal

– 11 psg ganglion torakal

– 4 psg ganglion lumbal

– 4 psg ganglion sakral

– 1 psg ganglion koksigen

• Sering disebut sistem saraf torakolumbar

• Fungsi :

– Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik otot tak sadar pada kulit

– Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar

Sistem saraf parasimpatis

• Disebut sistem saraf kraniosakral

• Terbagi menjadi 2 bagian

– Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7

(fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)

– Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 membentuk

urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2

SS simpatis membentuk pleksus yang

mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih

SISTEM SARAF OTONOM

• Sistem asetilkolin • Rest, digest or repose • Saat tubuh tidak aktif • Mis. Digesti, ekskresi,

urinasi • Menyimpan energi • Segmen spinal kraniosakral

(CN III, VII, IX, X & S2-4)

• Sistem adrenergik • Fight, Flight or Fright • Saat tubuh aktif • Mis. Berkeringat nafas

dalam , peningkatan denyut jantung

• Menggunakan energi

• Segmen spinal torakolumbal (T1-L2)

Parasimpatis Simpatis

SISTEM SARAF OTONOM

• Serabut preganglionik panjang/pascaganglionik pendek

• “D” division : Digestion, defecation & diuresis

• Serabut praganglionik pendek/ pasca ganglionik panjang

• “E” division : Exercise, excitement, emergency & embarrassment

Parasimpatis Simpatis

Sistem Reproduksi

Perkembangbiakan Aseksual, pada hewan tingkat rendah (Avertebrata) :

1) pembelahan biner

2) pembelahan ganda

3) pembentukan tunas

4) regenerasi

5) partenogenesis

Perkembangbiakan Seksual, pada hewan tingkat tinggi (Vertebrata) :

1) Fertilisasi Internal 2) Fertilisasi Eksternal Spermatogenesis Testis Sel Sperma Oogenesis Ovarium Ovum

Perkembangan dan kelahiran embrio ada 3 cara, yaitu :

a) Vivipar b) Ovipar c) Ovovivipar

Sistem Endokrin

Hormon adalah zat kimia yang dibentuk oleh kelenjar endokrin, yaitu kelenjar yang ekskresinya tidak dikeluarkan dari tubuh. Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak memp pembuluh shg langsung masuk ke peredaran darah. Macam hormon berdasarkan fungsinya :

- Hormon umum - Hormon lokal / spesifik

Macam kelenjar endokrin dalam tubuh :

a) Hipofisis, disebut juga Master of Gland

fungsi : memacu pengeluaran hormon lain.

Hipofisis dibagi menjadi 3 :

1) Hipofisis anterior : STH, Tirotropin, Adrenokortikotropin, Laktogenik, Gonadotropin

2) Hipofisis medulla : Hormon pengatur melanosit

3) Hormon posterior : Oksitosin, Vasopresin b) Thyroid (Kelenjar Gondok), menghasilkan hormon tiroksin c) Parathyroid (Kelenjar Anak Gondok), mengatur kadar kalsium darah,

menghasilkan hormon Parathormon. d) Adrenalin (Kelenjar Anak Ginjal), terdiri dari : - Adrenalin Korteks - Adrenalin Medulla e) Pankreas, membentuk hormon insulin dan glukagon. f) Gonad : 1. Testis hormon Androgen : Androsteron & Testosteron 2. Ovarium hormon Estrogen & Progesteron

Sistem Ekskresi

Ekskresi : mengatur kandungan air dalam darah, volume/pH/tekanan osmotik darah, komposisi kimia darah, dan suhu tubuh. Organ yang berperan : Epitelium Nasal, Kelenjar Ludah, paru-paru, Hati, Ginjal, Usus Besar, dan Kulit. Pada Invertebrata :

- Cacing Pipih : Sel Api - Annelida : Nefridium - Serangga : pembuluh malphigi

top related