analisis dan perancangan sistem informasi...

30
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. PRAWISA ARYO SERASI Febrianti Saputry / 20208491 Pembimbing : Dr. Imam Subaweh, SE., AK., MM B. Sundari, SE., MM

Upload: ngokhue

Post on 28-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS DAN

PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI

PEMBELIAN PADA PT.

PRAWISA ARYO SERASI

Febrianti Saputry / 20208491

Pembimbing :

Dr. Imam Subaweh, SE., AK., MM

B. Sundari, SE., MM

LATAR BELAKANG MASALAH

• Sistem informasi akuntansi berfungsi untuk menyediakan informasi yang

dibutuhkan pihak manajemen untuk pengambilan keputusan dan dapat

dilakukannya pengendalian intern dalam menjaga aset-aset yang dimiliki

perusahaan.

• PT. Prawisa Aryo Serasi (PAS) adalah perusahaan pabrik sepatu yang didirikan

didaerah Bogor pada tanggal 13 Juni 2011. Dalam menjalankan proses

kegiatan pembelian, perusahaan ini masih menggunakan proses manual. Untuk

itu, PT. Prawisa Aryo Serasi diharapkan mampu menerapkan sistem informasi

akuntansi yang memadai untuk dapat mengawasi kegiatan pembelian sehingga

dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien agar tidak terjadi penyalahgunaan.

RUMUSAN MASALAH DAN

TUJUAN PENELITIAN

Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan sistem akuntansi pembelian pada PT. PAS?

2. Apakah sistem akuntansi pembelian pada PT. PAS sudah berjalan secara

efektif?

3. Bagaimana perancangan sistem informasi akuntansi pembelian yang efektif

untuk digunakan pada PT. PAS?

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui sistem akuntansi pembelian yang diterapkan PT. PAS.

2. Menganalisis penerapan sistem akuntansi pembelian yang berjalan pada PT.

PAS.

3. Merancang sistem informasi akuntansi pembelian yang efektif untuk

digunakan pada PT. PAS.

ALAT ANALISIS

1. Sistem Analisis

Alat analisis yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif kualitatif.

Pada tahap ini penulis melakukan pemeriksaan awal dan survei sistem untuk

mengumpulkan data tentang sistem manual pembelian yang berasal dari

transaksi pembelian seperti bagan alir (Flowchart) pada PT. Prawisa Aryo

Serasi.

2. Desain Sistem

Pada tahap ini penulis mulai merancang sistem dengan membuat permodelan

proses (dengan menggunakan Data Flow Diagram), permodelan data (dengan

menggunakan Entity Relationship Diagram), dan normalisasi. Lalu setelah itu

dilanjutkan dengan desain database, input, dan output.

PROSEDUR PEMBELIAN YANG

DITERAPKAN

PROSEDUR PEMBELIAN YANG

DIUSULKAN

MODEL LOGIKA DARI SISTEM

YANG DIUSULKAN

1. Diagram Konteks

Produksi

0

Sistem

Pembelian

Manajemen

Supplier

Permintaan

pembelian

Purchase order, TTB

SPH, invoice,

kwitansi, faktur

pajak, dan surat

jalan

Laporan pembelian

Laporan hutang

Laporan pengeluaran kas

Laporan jurnal

2. Diagram Zero

Produksi

1

Penerimaan

permintaan

2

Pembuatan

order

pembelian

3

Penerimaan

barang

4

Melakukan

pembayaran

5

Pembuatan

laporan

Manajemen

Supplier

Barang

Permintaan Pembelian

Hutang

Purchase Order

Tanda Terima

Barang

Pelunasan Pembayaran

Permintaan

pembelian SPP PO

Barang

BPPLaporan pembelian

Laporan hutang

Laporan pengeluaran kas

Laporan jurnal

3. Diagram Level 1 Proses 1

4. Diagram Level 1 Proses 2

Produksi

1.1

Cek

supplier

1.2

Kirim

permintaan

pembelian

2

Supplier

Barang

Permintaan

pembelian

Permintaan Pembelian

2 3

2.1

Input data

order

2.2

Pembuatan

PO

Supplier

Purchase Order

Permintaan Pembelian

4. Diagram Level 1 Proses 3

5. Diagram Level 1 Proses 4

3 4

3.1

Update

barang

3.2

Pembuatan

TTB

Barang

Purchase Order

Tanda Terima

Barang

Hutang

4 54.1

Update BPP

4.2

Pembuatan

BPP

Purchase Order Pelunasan Pembayaran

Hutang

6. Diagram Level 1 Proses 5

5

5.1

Cetak laporan

pembelian

5.2

Cetak laporan

hutang

5.3

Cetak laporan

pengeluaran

kas

5.4

Cetak laporan

jurnal

Manajemen

Barang

Supplier

Hutang

Purchase Order

Pelunasan Pembayaran

Laporan Pembelian

Laporan Hutang

Laporan Pengeluaran Kas

Laporan Jurnal

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM

BARANG SUPPLIER

HUTANG

PERMINTAAN

PEMBELIAN

PURCHASE

ORDER

TANDA TERIMA

BARANG

PELUNASAN

PEMBAYARAN

tgl_permintaan

nm_bagian_minta

nm_barang

qty

kd_barang

nm_barang

stok

satuan

harga_perunit

no_po

tgl_po

kd_supplier

kd_barang

qty

harga_perunit

kd_supplier

nm_supplier

alamat

no_telp

no_fax

saldo_hutang

kd_transaksi

kd_supplier

tgl_jth_tempo

tgl_bayar

no_bukti_bayar

no_po

kd_supplier

kd_bank

jml_nominal

tgl_bayar

M

MM

N

N

N

kd_permintaan

jln

no

rt/rw

kd_pos

kota

kota

kd_barang

satuan

nm_barang

satuan

total_harga

no_invoice

dftr_transaksi

saldo_hutang

no_tanda_terima

kd_supplier

kd_barang

tgl_terima

no_surat_jalan

nm_barang

satuan

qty

no_po

no_invoice

no_tanda_terima

no_spp

NORMALISASI

1. Bentuk Normal Kesatu (1NF)

2. Bentuk Normal Kedua (2NF)

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

DESAIN INPUT SISTEM YANG

DIUSULKAN

1. Form Data Barang 2. Form Data Supplier

3. Form Purchase Order 4. Form Hutang

5. Form Tanda Terima Barang 6. Form Pelunasan Pembayaran

DESAIN OUTPUT SISTEM YANG

DIUSULKAN

1. Permintaan Pembelian 2. Data Barang

3. Data Supplier 4. Purchase Order

5. Tanda Terima Barang 6. Bukti Pembayaran

7. Laporan Pembelian 8. Laporan Hutang

9. Laporan Pengeluaran Kas 10. Laporan Jurnal

ANALISIS SISTEM

• Pencatatan transaksi masih dilakukan secara manual sehingga rawan terjadi

kesalahan.

• Tidak dilakukannya pemisahan antara fungsi penyimpanan barang dengan

fungsi penerimaan.

• Tidak terdapatnya surat permintaan pembelian pada bagian gudang sehingga

tidak dapat mencocokkan antara barang yang datang dari supplier dengan yang

dipesan perusahaan.

• Pada bagian pembelian seharusnya tidak menerima dokumen invoice, faktur

pajak, dan kwitansi yang dikirimkan oleh supplier melainkan diserahkan ke

bagian akuntansi.

• Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang lama.

SIMPULAN

1. Sistem akuntansi pembelian yang sedang berjalan pada PT. Prawisa Aryo Serasi

diketahui memiliki empat prosedur, yaitu prosedur bagian gudang, prosedur

bagian pembelian, prosedur bagian keuangan, dan prosedur bagian akuntansi.

2. Dalam sistem akuntansi pembelian yang sedang berjalan pada PT. Prawisa Aryo

Serasi belum berjalan secara efektif. Terdapat beberapa kelemahan dan

kekurangan dalam sistem akuntansi pembeliannya. Belum adanya pemisahan

antara fungsi penyimpanan barang dengan fungsi penerimaan, tidak adanya

penggandaan dokumen permintaan pembelian pada bagian gudang, dokumen

dari supplier diterima oleh bagian pembelian seharusnya diterima oleh bagian

akuntansi, format dokumen pembelian yang digunakan masih mempunyai

beberapa kekurangan, pencatatannya masih secara manual dan rawan terjadi

salah catat, serta laporan yang dihasilkan oleh sistem pembelian pada PT.

Prawisa Aryo Serasi masih belum lengkap.

3. Alternatif perancangan sistem informasi akuntansi pembelian yang diusulkan

penulis dirancang untuk mampu mengatasi kelemahan dan

kekurangan seperti yang telah disebutkan di atas, serta mampu memenuhi

kebutuhan dari para pengguna sistem. Perancangan sistem informasi

akuntansi pembelian tersebut menghasilkan beberapa file komputer yang

nantinya akan dicetak menjadi dokumen dan laporan yaitu permintaan

pembelian, data barang, data supplier, purchase order, tanda terima barang,

bukti pembayaran, laporan pembelian, laporan hutang, laporan pengeluaran

kas, dan laporan jurnal. Dalam perancangan sistem yang dilakukan penulis,

penggambaran perancangan sistem yang digunakan adalah Data Flow

Diagram, Entity Relationship Diagram dan normalisasi. Lalu setelah itu

dilanjutkan dengan desain output, input dan database. Sistem informasi

akuntansi pembelian ini masih memakai cara manual dalam pendistribusian

dokumen-dokumen tersebut. Tetapi dalam menghasilkan dokumen, mengolah

data akuntansi dan membuat laporan-laporan, sistem informasi akuntansi

pembelian yang diusulkan sudah memakai sistem yang terkomputerisasi.

SARAN

Penulis mengajukan saran kepada PT. Prawisa Aryo Serasi agar dapat

mempertimbangkan penerapan alternatif perancangan sistem informasi

akuntansi pembelian yang diusulkan penulis dalam kegiatan operasional

pembeliannya. Rancangan sistem ini mampu mengurangi kesalahan dalam

pengolahan data transaksi pembelian perusahaan dan mempersingkat waktu

yang dibutuhkan dalam memproses data tersebut, sehingga dapat menghasilkan

informasi atau laporan-laporan yang akurat, cepat dan lengkap.

Penulis juga menyarankan untuk penelitian selanjutnya dapat membahas

tentang sistem informasi akuntansi yang lainnya seperti sistem informasi

akuntansi penjualan, persediaan, dan lain-lain.