analisis maharani yang baru

42
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Laporan Keuangan Dewasa ini upaya yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan adalah meningkatkan kinerja keuangan dari setiap usaha yang dikelola. Oleh karena itulah dalam menilai perkembangan kinerja keuangan maka perusahaan perlu menyajikan laporan keuangan. Dimana laporan keuangan adalah suatu sarana yang akan digunakan dalam menyajikan informasi keuangan bagi perusahaan. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah salah satu perusahaan yang go public yang bergerak dalam bidang manufaktur antara lain produksi mie, penggilingan tepung terigu, kemasan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan. Sehingga dalam pengelolaan perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. mengalami perkembangan unit usaha. Oleh karena

Upload: rahmad-fauzan-irsyadi

Post on 16-Dec-2015

230 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

49

BAB VHASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Laporan Keuangan Dewasa ini upaya yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan adalah meningkatkan kinerja keuangan dari setiap usaha yang dikelola. Oleh karena itulah dalam menilai perkembangan kinerja keuangan maka perusahaan perlu menyajikan laporan keuangan. Dimana laporan keuangan adalah suatu sarana yang akan digunakan dalam menyajikan informasi keuangan bagi perusahaan.PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah salah satu perusahaan yang go public yang bergerak dalam bidang manufaktur antara lain produksi mie, penggilingan tepung terigu, kemasan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan. Sehingga dalam pengelolaan perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. mengalami perkembangan unit usaha. Oleh karena itulah menyadari akan pentingnya perkembangan unit usaha yang dikelola maka perusahaan perlu menganalisis struktur modal dan profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan.Namun dalam melakukan analisis struktur modal dan profitabilitas maka perusahaan perlu menyajikan laporan keuangan yang didalamnya terdiri dari neraca dan laporan laba rugi untuk tahun 2006 2010. Oleh karena itulah penyajian neraca dan laporan laba rugi dapat dilihat pada lampiran.

5.2 Struktur Modal Salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah permodalan. Alasannya karena tanpa ditunjang oleh adanya permodalan yang tersedia maka setiap perusahaan tidak akan melakukan aktivitas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan, oleh karena itulah perusahaan perlu menentukan struktur modal. Struktur modal adalah pembagian antara modal pinjaman dengan modal sendiri.Dalam hubungan dengan uraian tersebut di atas, akan dapat disajikan data modal sendiri dan modal pinjaman yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. (lampiran) yang dapat disajikan pada tabel 1 yaitu sebagai berikut :TABEL IDATA MODAL SENDIRI DAN MODAL PINJAMANTAHUN 2006 2010

Tahun Modal SendiriModal PinjamanTotal Modal

20065.034.463.000.0003.075.858.000.0008.110.321.000.000

20077.126.596.000.0003.652.566.000.00010.779.162.000.000

20088.571.533.000.0007.200.598.000.00015.772.131.000.000

200910.155.495.000.00010.557.898.000.00020.713.393.000.000

201011.617.424.000.0009.881.978.000.00021.499.402.000.000

Sumber : Lampiran Laporan KeuanganBerdasarkan tabel I yakni data modal sendiri dan modal pinjaman maka akan disajikan struktur modal perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase untuk tahun 2006 2010 yaitu sebagai berikut :TABEL IISTRUKTUR MODAL PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk.TAHUN 2006 2010

TahunStruktur Modal (%)Total Pinjaman

Modal Sendiri Modal Pinjaman

200662,0737,93100

200766,1133,89100

200854,3545,65100

200949,0350,97100

201054,0445,96100

Rata-rata57,1242,88100

Sumber : Hasil olahan dataBerdasarkan tabel II yakni struktur modal yang ada dalam perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. khususnya untuk 5 tahun terakhir (tahun 2006 2010) yang menunjukkan bahwa rata-rata modal sendiri pertahun sebesar 57,12%, hal ini dapat dilihat bahwa dalam tahun 2006 2007 dan tahun 2010 meningkat sedangkan tahun 2008 2009 mengalami penurunan. Kemudian dilihat dari proporsi modal pinjaman dalam struktur modal terlihat bahwa rata-rata pertahun sebesar 42,88%. Dimana terlihat bahwa tahun 2007 dan 2010 meningkat sedangkan tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan. Dari hasil analisis mengenai proporsi dalam struktur modal yang menunjukkan bahwa perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. lebih banyak menggunakan modal sendiri jika dibandingkan dengan modal pinjaman, hal ini dapat dilihat dari proporsi rata-rata dimana proporsi modal sendiri lebih besar jika dibandingkan dengan proporsi modal pinjaman.

5.3 Analisis Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (WACC)

Analisis biaya modal dimaksudkan untuk dapat menentukan besarnya biaya yang secara riil yang ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari suatu sumber. Sebelum dilakukan perhitungan biaya utang (kd) dan biaya modal sendiri / ekuitas (ke), maka terlebih dulu akan disajikan data biaya bunga, laba setelah pajak (EAT) dan modal sendiri (ekuitas) yang dapat dilihat pada tabel III yaitu sebagai berikut :TABEL IIIPT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TbkDATA BUNGA, EAT DAN MODAL SENDIRI/EKUITASTAHUN 2006 2010Tahun Bunga Utang(Rp)EAT(Rp)Modal Sendiri/Ekuitas (Rp)

2006816.402.000.000661.210.000.0005.034.463.000.000

2007710.045.000.000980.357.000.0007.126.596.000.000

20081.157.562.000.0001.034.389.000.0008.571.533.000.000

20091.541.264.000.0002.075.861.000.00010.155.495.000.000

2010928.968.000.0002.247.783.000.00011.617.424.000.000

Sumber : Laporan Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. (Lampiran)Berdasarkan tabel III, maka selanjutnya akan disajikan perhitungan biaya utang (kd) dan biaya modal sendiri (ke) yang dapat disajikan melalui perhitungan dibawah ini :1. Biaya utang (kd)Biaya utang (kd) adalah biaya yang timbul sebagai akibat dari terjadinya penggunaan dana utang, sehingga biaya utang dapat dihitung sebagai berikut (Meita Rosy, 2009) : Beban BungaBiaya utang = ---------------------- x 100% Total Utang Dari rumus tersebut di atas, maka untuk lebih jelasnya akan disajikan melalui perhitungan berikut ini : 816.402.000.000Kd06 = ------------------------- x 100% 3.075.858.000.000 = 26,54% 710.045.000.000Kd07 = ------------------------- x 100% 3.652.566.000.000 = 19,44% 1.157.562.000.000Kd08 = ------------------------- x 100% 7.200.598.000.000 = 16,08%

1.541.264.000.000Kd09 = --------------------------- x 100% 10.557.898.000.000 = 14,60% 928.968.000.000Kd10 = ------------------------- x 100% 9.881.978.000.000 = 9,40%2. Biaya modal sendiri (Ke)Biaya modal sendiri adalah biaya yang jumlah dalam penggunaan modal sendiri yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Meita Rosy, 2009) : Laba Bersih Setelah PajakKe = ------------------------------------ x 100% Total Ekuitas Sehingga biaya modal sendiri dapat dihitung sebagai berikut : 661.210.000.000Ke06 = ------------------------- x 100% 5.034.463.000.000 = 13,13% 980.357.000.000Ke07 = ------------------------ x 100% 7.126.596.000.000 1.034.389.000.000Ke08 = ------------------------- x 100% 8.571.533.000.000 = 12,07%

2.075.861.000.000Ke09 = ------------------------- x 100% 10.155.495.000.000 = 20,44% 2.247.783.000.000Ke10 = ------------------------- x 100% 11.617.424.000.000 = 19,35%Dari hasil perhitungan tersebut di atas, maka untuk lebih jelasnya dapat disajikan melalui tabel IV yaitu sebagai berikut :TABEL IVPT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TbkHASIL PERHITUNGAN BIAYA UTANG DAN BIAYA MODAL SENDIRITAHUN 2006 2010TahunBiaya UtangBiaya Modal Sendiri

Biaya Utang(kd)Biaya Modal Sendiri (ke)

200626,5422,5613,13

200719,4416,5213,76

200816,0813,6612,07

200914,6012,4120,44

20109,407,9919,35

Sumber : Hasil olahan dataDari hasil tabel IV, akan dilakukan perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) untuk tahun 2006 2010 yang dapat disajikan melalui perhitungan dibawah ini :3. Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)Besarnya biaya modal rata-rata tertimbang untuk tahun 2007 2010 dapat dihitung dengan rumus :WACC (Ko) = [(D x rd) (1 tqx) + ( x re)]Dengan demikian maka besarnya biaya modal rata-rata tertimbang untuk tahun 2007 s/d tahun 2010 yang dapat dihitung sebagai berikut :a) Tahun 2006Besarnya WACC untuk tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut :Ko06 = (0,2556 x 0,3793) + (0,1313 x 0,6207)Ko06 = (0,0856 + 0,0815) x 100Ko06 = 0,1671 atau 16,71%b) Tahun 2007Besarnya biaya modal rata-rata tertimbang untuk tahun 2007 dapat dihitung sebagai berikut :Ko07 = (0,1652 x 0,3389) + (0,1376 x 0,6611)Ko07 = (0,0560 + 0,0909) x 100Ko07 = 0,1469 atau 14,69%c) Tahun 2008Besarnya biaya modal rata-rata tertimbang untuk tahun 2008 dapat dihitung sebagai berikut :

Ko08 = (0,1366 x 0,4565) + (0,1207 x 0,5435)Ko08 = (0,1207 + 0,0656) x 100Ko08 = 0,1280 atau 12,80%d) Tahun 2009Besarnya biaya modal rata-rata tertimbang untuk tahun 2009 dapat dihitung sebagai berikut :Ko09 = (0,5241 x 0,5097) + (0,2044 x 0,4903)Ko09 = (0,0632 + 0,1002) x 100Ko09 = 0,1635 atau 16,35%e) Tahun 2010Besarnya biaya modal rata-rata tertimbang untuk tahun 2010 dapat dihitung sebagai berikut :Ko10 = (0,0799 x 0,4596) + (0,1935 x 0,1404)Ko10 = (0,0367 + 0,1046) x 100Ko10 = 0,413 atau 14,13%Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan tersebut di atas akan disajikan melalui tabel V berikut ini :

TABEL VHASIL PERHITUNGAN BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANGTAHUN 2007 2010

TahunBiaya UtangBiaya Utang Setelah PajakBiaya Modal SendiriWACC/Ko

200626,5422,5613,1316,71

200719,4416,5213,7614,69

200816,0813,6612,0712,80

200914,6012,4120,4416,35

20109,407,9919,3514,13

Sumber : Hasil olahan dataTabel V yakni hasil perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) untuk tahun 2006 2010 yang menunjukkan bahwa biaya utang dalam tahun 2007 s/d 2010 mengalami penurunan, sedangkan biaya modal sendiri dari tahun 2008 dan 2010 mengalami penurunan sedangkan tahun 2007 dan 2009 mengalami peningkatan. Kemudian dilihat dari biaya modal rata-rata tertimbang (WACC), nampak bahwa tahun 2007 2008 dan 2010 mengalami penurunan sedangkan tahun 2009 mengalami peningkatan. Oleh karena itulah akan dilakukan perhitungan struktur modal optimal, hal ini dimaksudkan untuk dapat menentukan struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal rata-rata (average cost of capital).

5.4 Struktur Modal OptimalDalam hubungan dengan uraian tersebut di atas maka akan disajikan melalui perhitungan struktur modal optimal antara kedua sumber dana lainnya (Sartono Agus, 2008 : 228) dengan menggunakan rumus :EBIT x ( 1 T )V = -------------------------- KoBerdasarkan formulasi tersebut di atas, maka untuk lebih jelasnya dapat ditentukan melalui perhitungan berikut ini :1) Tahun 2006Besarnya nilai perusahaan dalam struktur modal untuk tahun 2006 dapat ditentukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut : EBIT x ( 1 T ) V = -------------------------- Ko 1.221.206.000.000 472.029.000.000 V = -------------------------------------------------- 0,1671 V = Rp.4.483.679.543.639,- Dengan demikian maka nilai perusahaan dalam tahun 2006 adalah sebesar Rp.4.483.679.543.639,-2) Tahun 2007Besarnya nilai perusahaan dalam struktur modal untuk tahun 2007 dapat ditentukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut : 2.065.229.000.000 696.029.000.000 V = ------------------------------------------------- 0,1469 V = Rp.9.318.058.508.225,- Dengan demikian maka nilai perusahaan dalam tahun 2007 adalah sebesar Rp.9.318.058.508.225,-3) Tahun 2008Besarnya nilai perusahaan dalam struktur modal untuk tahun 2008 dapat ditentukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut : 2.599.823.000.000 801.553.000.000 V = ------------------------------------------------- 0,1280 V = Rp.14.052.576.591.855,- Dengan demikian maka nilai perusahaan dalam tahun 2008 adalah sebesar Rp.14.052.576.591.855,-4) Tahun 2009Besarnya nilai perusahaan dalam struktur modal untuk tahun 2009 dapat ditentukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut : 4.063.313.000.000 1.207.032.000.000 V = --------------------------------------------------- 0,1635 V = Rp.17.473.242.658.863,- Dengan demikian maka nilai perusahaan dalam tahun 2009 adalah sebesar Rp. 17.473.242.658.863,-5) Tahun 2010Besarnya nilai perusahaan dalam struktur modal untuk tahun 2010 dapat ditentukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut : 3.951.190.000.000 1.120.197.000.000 V = ---------------------------------------------------- 0,1403 V = Rp.20.038.368.454.484,- Dengan demikian maka nilai perusahaan dalam tahun 2010 adalah sebesar Rp.20.038.368.454.484,-Dari hasil perhitungan tersebut di atas, untuk lebih jelasnya akan disajikan hasil perhitungan nilai perusahaan yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :TABEL VIPT. INDOFOOD SUKSES MAKMURBESARNYA NILAI PERUSAHAANTAHUN 2006 S/D 2010

TahunBesarnya Nilai Perusahaan(Rp)Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (%)

20064.483.679.543.63916,71

20069.318.058.508.22514,69

200714.052.576.591.85512,80

200817.473.242.658.86316,35

200920.038.368.454.48414,13

Rata-rata13.073.185.151.413

Sumber : Hasil olahan dataBerdasarkan tabel VI dilihat dari nilai perusahaan yang dicapai dalam penentuan struktur modal khususnya tahun 2006 2010 terlihat bahwa nilai perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2006 s/d 2010, hal ini disebabkan karena untuk tahun 2006 s/d 2007 EBIT naik dalam 4 tahun terakhir sedangkan tahun 2010 nilai WACC mengalami penurunan. Sedangkan dilihat dari WACC (ko), terlihat bahwa struktur modal yang paling optimal adalah dalam tahun 2008, alasannya karena nilai biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) yang paling minimum. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa dengan proporsi modal sendiri 54,35% dan proporsi modal pinjaman 45,65% adalah struktur modal yang paling optimal alasannya karena nilai WACC yang terkecil adalah untuk tahun 2008.

5.5 Analisis ProfitabilitasUntuk memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan khususnya pada perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, maka perlu adanya penyajian informasi keuangan dalam pengambilan keputusan. Hal ini ini bertujuan untuk memperlancar pengelolaan operasional dalam peningkatan laba yang dicapai oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dalam menjalankan aktivitasnya sebagai perusahaan manufaktur, merasa perlu menerapkan analisis profitabilitas. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.Adapun rasio profitabilitas perusahan pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. selama lima tahun terakhir dapat disajikan melalui perhitungan dibawah ini :1. Rasio Profit MarginRasio profit margin adalah perbandingan antara laba bersih sebelum pajak dengan penjualan. Rasio ini digunakan untuk mengukur laba sebelum pajak per satuan penjualan. Adapun rumus yang digunakan dalam menghitung rasio profit margin dapat ditentukan sebagai berikut : EBITRasio Profit Margin = --------------- x 100% PenjualanDari persamaan rumus tersebut di atas, akan ditentukan rasio profit margin untuk tahun 2006 s/d 2010 dapat dihitung sebagai berikut :a. Tahun 2006Besarnya rasio profit margin pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut : 1.221.206.000.000 Rasio Profit Margin 2006 = ---------------------------- x 100% 21.941.558.000.000 = 0,0556 atau 5,56%Artinya setiap Rp.1 penjualan dapat menghasilkan laba bersih sebelum pajak sebesar 0,0556 atau 5,56%b. Tahun 2007Besarnya rasio profit margin pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. tahun 2007 dapat dihitung sebagai berikut :

2.065.229.000.000 Rasio Profit Margin 2007 = ---------------------------- x 100% 27.558.304.000.000 = 0,0741 atau 7,41%Artinya setiap Rp.1,- pemjualan dapat menghasilkan laba bersih sebelum pajak sebesar 0,0741 atau 7,41%c. Tahun 2008Besarnya rasio profit margin pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. tahun 2008 dapat dihitung sebagai berikut : 2.599.823.000.000 Rasio Profit Margin 2008 = ---------------------------- x 100% 38.799.279.000.000 = 0,067 atau 6,70%Artinya setiap Rp.1,- penjualan dapat menghasilkan laba bersih sebelum pajak sebesar 0,067 atau 6,70%d. Tahun 2009Besarnya rasio profit margin pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. tahun 2009 dapat dihitung sebagai berikut : 4.063.313.000.000 Rasio Profit Margin 2009 = ---------------------------- x 100% 37.140.830.000.000 = 0,1094 atau 10,94%Artinya setiap Rp.1,- penjualan dapat menghasilkan laba bersih sebelum pajak sebesar 0,1094 atau 10,94%

e. Tahun 2010Besarnya rasio profit margin pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tahun 2010 dapat dihitung sebagai berikut : 3.951.190.000.000 Rasio Profit Margin 2010 = ---------------------------- x 100% 28.308.902.000.000 = 0,1395 atau 13,95%Artinya setiap Rp.1,- penjualan dapat menghasilkan laba bersih sebelum pajak sebesar 0,1395 atau 13,95%2. Rasio Rentabilitas Ekonomis (Re)Rasio rentabilitas ekonomis adalah perbandingan EBIT dengan total modal. Rasio ini digunakan untuk mengukur laba EBIT per satuan dan total modal yang digunakan dalam unit usaha. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rasio rentabilitas ekonomis dapat ditentukan berikut ini : EBITRasio remtabilitas ekonomis = -------------------------------------------- Modal Sendiri + Modal PinjamanDari persamaan tersebut maka untuk lebih jelasnya rasio rentabilitas ekonomis (Re) pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dari tahun 2006 s/d tahun 2010 dapat ditentukan melalui perhitungan berikut ini : 1.221.206.000.000Rasio Re 2006 = -------------------------------------------------- x 100% 5.034.463.000.000 + 3.075.858.000.000 = 0,1506 atau 15,06%

2.065.229.000.000Rasio Re 2007 = --------------------------------------------------- x 100% 7.126.596.000.000 + 3.652.566.000.000 = 0,1916 atau 19,16% 2.599.823.000.000Rasio Re 2008 = --------------------------------------------------- x 100% 8.571.533.000.000 + 7.200.598.000.000 = 0,1648 atau 16,48% 4.063.313.000.000Rasio Re 2009 = ------------------------------------------------------ x 100% 10.155.495.000.000 + 10.557.898.000.000 = 0,1962 atau 19,62% 3.951.190.000.000Rasio Re 2010 = --------------------------------------------------- x 100% 11.617.424.000.000 + 9.881.978.000.000 = 0,1838 atau 18,38%Berdasarkan hasil perhitungan rentabilitas ekonomis (Re) untuk tahun 2006 2010 yang dapat diartikan bahwa setiap Rp.1,- total dana yang digunakan dapat menghasilkan EBIT sebesar 0,1916 atau 19,16% untuk tahun 2007, tahun 2008 sebesar 16,48%, tahun 2009 sebesar 19,62%, dan tahun 2010 sebesar 18,38%.c. Rasio rentabilitas modal sendiri Rasio rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan EAT dengan modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan EAT. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rasio laba atas modal sendiri adalah sebagai berikut : EATRasio rentabilitas modal sendiri = x 100 % Modal sendiriDari persamaan tersebut di atas, maka untuk menghitung rasio rentabilitas modal sendiri pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dari tahun 2006 s/d tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut : 661.210.000.000Rasio rentabilitas modal sendiri 2006 = x 100 % 5.034.463.000.000 = 0,1313 atau 13,13% 980.357.000.000Rasio rentabilitas modal sendiri 2007 = x 100 % 7.126.596.000.000 = 0,1376 atau 13,76% 1.034.389.000.000Rasio rentabilitas modal sendiri 2008 = x 100 % 8.571.333.000.000 = 0,1207 atau 12,07% 2.075.861.000.000Rasio rentabilitas modal sendiri 2009 = x 100 % 10.155.495.000.000 = 0,2044 atau 20,44% 2.247.783. 000.000Rasio rentabilitas modal sendiri 2010 = x 100 % 11.617.424.000.000 = 0,1935 atau 19,35%

d. Rasio net profit margin (NPM) Rasio net profit margin (ROE) adalah perbandingan laba bersih dengan penjualan. Rasio ini digunakan untuk mengukur laba sesudah pajak per satuan dengan penjualan dalam perusahaan. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rasio net profit margin (NPM) dapat ditentukan sebagai berikut : Laba bersihRasio Net Profit Margin (NPM) = Total Penjualan Dari persamaan tersebut di atas maka untuk menentukan Rasio Net Profit Margin pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dari tahun 2006 s/d tahun 2010 dapat dilihat melalui perhitungan berikut ini : 661.210.000.000Rasio Net Profit Margin (NPM) 2006 = x 100% 21.941.558.000.000 = 0,0301 atau 3,01% 980.357.000.000Rasio Net Profit Margin (NPM) 2007 = x 100% 27.858.304.000.000 = 3,52% 1.034.389.000.000Rasio Net Profit Margin (NPM) 2008 = x 100% 38.799.279.000.000 = 2,67%

2.075.861.000.000Rasio Net Profit Margin (NPM) 2009 = x 100% 37.140.830.000.000 = 5,59% 2.247.783.000.000Rasio Net Profit Margin (NPM) 2010 = x 100% 28.308.902.000.000 = 7,94%Berdasarkan hasil analisis mengenai net profit margin, maka dapatlah diartikan bahwa setiap Rp. 1, penjualan dapat menghasilkan laba bersih setelah pajak (EAT) sebesar 0,301 atau 3,01%, tahun 2007 sebesar 3,12%, tahun 2008 sebesar 2,67%, tahun 2009 sebesar 5,59% dan tahun 2010 sebesar 7,94%.Untuk lebih jelasnya akan disajikan hasil perhitungan profitabilitas yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

TABEL VIIPT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.HASIL PERHITUNGAN PROFITABILITASTAHUN 2006 2010TahunRasio Profitabilitas

Net ProfitRentabilitasRentabilitasNet Profit

MarginEkonomisModal SendiriMargin

20065,5715,0613,133,01

20077,4119,1613,763,52

20086,7016,4812,072,67

200910,9419,6220,445,59

201013,9618,3819,357,94

Sumber : Hasil olahan dataBerdasarkan tabel VII yang menunjukkan bahwa net profit margin untuk tahun 2006 s/d tahun 2010, nampak bahwa net profit margin untuk 5 tahun terakhir mengalami peningkatan, sedangkan rentabilitas perusahaan yaitu rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri mengalami penurunan, terjadinya penurunan yang disebabkan karena laba yang dicapai oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. mengalami penurunan sedangkan net profit margin mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir.

5.6 Analisis RegresiBerdasarkan uraian tersebut diatas dapat disajikan hasil olahan data regresi dengan SPSS versi 12 yang dapat dilihat pada tabel VIII yaitu sebagai berikut :

TABEL VIIIHASIL OLAHAN DATA MENGENAI PENGARUH MODAL PINJAMAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP PROFITABILITAS (EAT)Coefficients(a)

Model Unstandardized CoefficientsStandardized CoefficientstSig.

BStd. ErrorBeta

1(Constant)-2380.885136736.427 .017.987

Modal Sendiri.016.031.077.511.625

Modal Pinjaman.186.031.8985.9556.001

a Dependent Variable: Laba

Berdasarkan tabel VIII yaitu hasil olahan data mengenai regresi antara struktur modal pinjaman dan struktur modal sendiri terhadap profitabilitas maka persamaan regresi yaitu :Y = -2380,89 + 0,016 X1 + 0,186 X2Interpretasi (arti ekonomi)bo = -2380,89 yang diartikan tanpa adanya penggunaan modal pinjaman dan modal sendiri maka laba akan menurun sebesar -2380,89.b1x1=0,016 yang diartikan bahwa peningkatan modal sendiri sebesar 1% akan mempengaruhi peningkatan laba sebesar 0,016%.B2x2=0,186 yang menunjukkan bahwa penggunaan modal pinjaman 1% akan meningkatkan laba sebesar 0,186%.Kemudian dari hasil uji signifikan antara modal pinjaman dan modal sendiri terhadap profitabilitas maka dapat dilihat sebagai berikut :

1. Uji signifikan Parsial yakni modal sendiri terhadap labaDari hasil uji signifikan struktur modal sendiri terhadap laba diiperoleh nilai pvalue sebesar 0,511, karena nilai pvalue Y sebesar 0,625 > 0,05 berarti struktur modal sendiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laba.2. Uji signifikan parsial yakni modal pinjaman terhadap labaDari hasil uji signifikan struktur modal pinjaman terhadap profitabilitas diperoleh nilai pvalue sebesar 0,001, karena nilai pvalue Y = 0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal pinjaman berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap profitabilitas3. Uji signifikan simultan yakni modal pinjaman dan modal sendiri terhadap labaDalam pengujian simultan digunakan pengujian F, dimana Fhitung sebesar 21,321 dan p value = 0,001. Karena nilai p value sebesar 0,001 < 0,05 berarti antara modal sendiri dan modal pinjaman secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap laba.Kemudian dilihat dari nilai R = 0,927 yang dapat diartikan bahwa korelasi antara struktur modal (modal sendiri dan modal pinjaman) dengan laba dapat dikatakan memiliki hubungan yang kuat dan positif alasannya karena nilai r positif dan mendekati 1. Sedangkan dilihat dari nilai R2 = 0,659 yang dapat diartikan bahwa persentase sumbangan pengaruh struktur modal yang terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman terhadap laba sebesar 65,90% atau variasi struktur modal (modal sendiri dan modal pinjaman) yang digunakan dalam model regresi mampu menjelaskan variasi hubungan sedangkan sisanya sebesar 34,10% (1-0,659 x 100) dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

5.7 PembahasanPengaruh antara struktur modal yang diukur dengan modal sendiri dan modal pinjaman dapat dikatakan berpengaruh terhadap laba, hal ini dapat dilihat dari hasil uji secara parsial, dimana untuk uji parsial antara modal sendiri dengan laba ternyata ada pengaruh yang positif tapi tidak signifikan sebab nilai sig > 0,05. Kemudian dilihat dari hasil uji parsial antara modal pinjaman dengan laba dimana ada pengaruh yang positif dan signifikan, alasannya karena nilai sig < 0,05.Kemudian dilihat dari uji serempak dengan nilai F hitung = 21,321 dan sig = 0,001, karena dengan nilai sig 0,001 < 0,05 berarti ada pengaruh secara bersama-sama antara struktur modal (modal pinjaman dan modal sendiri) terhadap laba. Selanjutnya dilihat dari nilai R2 = 0,659 yang dapat diartikan bahwa pengaruh antara struktur modal (modal pinjaman dan modal sendiri) dengan laba perusahaan ternyata dapat dikatakan kemampuan struktur modal dapat meningkatkan laba perusahaan.

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

6.1. KesimpulanBerdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disajikan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :1) Dari hasil analisis mengenai struktur modal pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Selama 5 tahun terakhir (tahun 2006 s/d tahun 2010) yang menunjukkan bahwa struktur modal mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis nilai perusahaan dimana nilai perusahaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.2) Hasil analisis perbandingan antara struktur modal dengan profitabilitas, dimana dilihat bahwa net profit margin dan net profit margin mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir. Sedangkan dilihat dari rasio rentabilitas perusahaan (rentabilitas modal sendiri dan rentabilitas ekonomis) terlihat dalam tahun 2010 mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena adanya penurunan EAT selama tahun 2010.3) Pengaruh antara struktur modal dengan laba perusahaan dapat dikatakan memiliki pengaruh yang positif, hal ini dpaat dilihat dari hasil uji regresi untuk modal sendiri dengan laba memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan sebab nilai sig < 0,05, sedangkan dari hasil uji parsial dimana antara modal pinjaman dengan laba perusahaan berpengaruh positif dan signifikan sebab nilai sig < 0,05.6.2. Saran-saranAdapun saran-saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :1) Disarankan agar perlunya perusahaan memiliki struktur modal yang optimal sehingga dapat meningkatkan keuangan dimasa yang akan datang.2) Disarankan agar perusahaan perlu memperhatikan penggunaan modal sendiri sehingga akan mengurangi beban bunga yang dibayar kepada Bank.