analisis struktur sederhana dengan metoda matriks

Upload: benson-lie

Post on 02-Mar-2018

239 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    1/42

    LAPORAN TUGAS BESAR SI-3211 ANALISIS STRUKTUR II

    Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah SI-3211 ANALISIS

    STRUKTUR II

    Dosen:

    Prof. Dr. Ir. Herlien D. Setio

    Asisten:

    Elryc Phangestu 15012022

    William 15012031

    Disusun oleh:

    Benson 15013147

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    2016

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    2/42

    ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas selesainya

    Laporan Tugas Besar Mata Kuliah SI-3211 Analisis Struktur II dengan sebaik-baiknya.

    Laporan ini penulis susun sebagai syarat kelulusan Mata Kuliah SI-3211 Analisis

    Struktur II, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut

    Teknologi Bandung. Laporan yang disusun berdasarkan kajian yang penulis lakukan ini

    berisi proses dan hasil aplikasi mata kuliah Analisis Struktur II pada semester genap

    tahun akademik 2016/2017.

    Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari

    kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

    membangun sangat penulis harapkan.

    Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Tugas Besar SI-3211 AnalsisStruktur II ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Bandung, 29 April 2016

    Benson

    15013147

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    3/42

    iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

    DAFTAR TABEL ......................................................................................................... iv

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... iv

    BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................................1

    1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................1

    1.2 TUJUAN ...........................................................................................................1

    1.3

    TIPE DAN KRITERIA STRUKTUR ................................................................1

    1.4 SISTEMATIKA PENULISAN ..........................................................................1

    BAB II DASAR TEORI ..................................................................................................3

    BAB III ANALISIS STRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE

    MATLAB ........................................................................................................................6

    3.1 STUDI KASUS .................................................................................................6

    3.2 ALGORITMA PEMOGRAMAN ......................................................................7

    3.3

    LANGKAH ANALISIS .................................................................................. 17

    3.4

    OUTPUT MATLAB ....................................................................................... 27

    BAB IV ANALISIS STRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETABS

    ...................................................................................................................................... 31

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 38

    5.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 38

    5.2 SARAN ........................................................................................................... 38

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    4/42

    iv

    DAFTAR TABELTabel 3.1 Data Soal. ........................................................................................................7

    Tabel 3.2 Displacement MATLAB. ............................................................................... 28

    Tabel 3.3 Gaya Dalam MATLAB. ................................................................................. 29

    Tabel 3.4 Reaksi Perletakkan MATLAB. ....................................................................... 30

    Tabel 4.1 Reaksi Perletakkan ETABS. ........................................................................... 31

    Tabel 4.2 Displacement ETABS. ................................................................................... 32

    Tabel 4.3 Gaya Dalam Balok ETABS. ........................................................................... 33

    Tabel 4.4 Gaya Dalam Kolom ETABS. ......................................................................... 34

    Tabel 4.5 Gaya Dalam Bracing ETABS. ........................................................................ 34

    Tabel 4.6 Correl Gaya Dalam. ....................................................................................... 37

    DAFTAR GAMBARGambar 3-1 Desain Struktur. ...........................................................................................6

    Gambar 3-2 Penomoran Elemen dan DOF. .................................................................... 27

    Gambar 4-1 Reaksi Perletakkan ETABS. ....................................................................... 31

    Gambar 4-2 Gaya Geser ETABS. .................................................................................. 35

    Gambar 4-3 Gaya Aksial ETABS. ................................................................................. 35

    Gambar 4-4 Gaya Momen ETABS. ............................................................................... 36

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    5/42

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG

    Dalam melakukan analisis terhadap suatu struktur dapat menggunakan berbagai cara,

    salah satunya adalah dengan metode matriks. Perhitungan metode matriks sendiri juga

    dapat menggunakan berbagai program seperti excel, matlab, dan masih banyak lagi. Dalam

    pengerjaan tugas besar analisis struktur II ini pun menggunakan program matlab karena

    matlab merupakan suatu program khusus yang dapat menyimpan berbagai inputan dari

    user melalui coding yang tidak terlalu sulit kemudian menghasilkan perhitungan struktur

    yang cukup akurat.

    1.2 TUJUAN

    1. Menganalisis struktur dengan menggunakan metode matriks

    1.3 TIPE DAN KRITERIA STRUKTUR

    Tipe dari struktur yang di analisis adalah struktur portal berlantai 4 dengan jumlah

    elemen sebanyak 24 dimana 4 di antaranya adalah bracing, 12 kolom, dan 8 balok.

    Penampang yang di desain dalam struktur ini merupakan baja IWF.

    1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

    Bab 1 menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan, tipe dan kriteria dari struktur yang

    akan di analisis. Pada latar belakang dijelaskan mengenai alasan mengenai penggunaan

    program MATLAB pada analisis struktur. Pada tujuan dijelaskan mengenai tujuan dari

    tugas besar ini sendiri.

    Bab 2 menjelaskan dasar teori yang digunakan dalam pengerjaan tugas besar ini. Dasar

    teori tersebut diperoleh dari buku Aslam Kasimali-Matrix Analysis of Structure, Second

    Edition.

    Bab 3 menjelaskan mengenai analisis yang dilakukan dengan menggunakan program

    MATLAB dimana didapatkan reaksi perletakan, gaya, dan deformasi dari tiap nodal.

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    6/42

    2

    Bab 4 menjelaskan mengenai analisis yang dilakukan dengan menggunakan program

    ETABS dimana didapatkan reaksi perletakan, gaya, dan deformasi dari tiap nodal.

    Bab 5 memberikan kesimpulan dan saran dari pengerjaan tugas besar analisis struktur

    II.

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    7/42

    3

    BAB II

    DASAR TEORI

    Dalam perhitungan defleksi, gaya dalam, dan reaksi perletakan suatu struktur pertama-

    tama perlu dihitung matriks kekakuan struktur tersebut.

    Berikut rumus matriks kekakuan local dari suatu elemen struktur.

    dari matriks kekakuan local dapat dihitung matriks kekakuan global dari elemen tersebut

    dengan persamaan:

    Dimana T merupakan matriks transformasi dari local menjadi global.

    Sehingga didapatkan persamaan K untuk global adalah sebagai berikut:

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    8/42

    4

    Setelah mendapatkan matriks kekakuan global pada setiap elemen, maka stiffness matrix

    didapatkan dengan menyusun matriks K pada setiap elemen dengan DOF hidup. Contoh

    untuk 3 DOF:

    Untuk mendapatkan displacement pada setiap joint, terlebih dahulu dihitung nilai P dan Pf.

    P merupakan gaya yang bekerja pada setiap join, Pf merupakan FEM dari setiap gaya yang

    tidak bekerja pada joint struktur. Kemudian dengan menggunakan persamaan =

    maka nilai d diperoleh.

    Dengan diperolehnya nilai d, maka displacement global dari setiap titik sudah diketahui.

    Langkah selanjutnya adalah mencari gaya dalam pada struktur. Gaya dalam dapat dicari

    dengan menggunakan persamaan;

    Dimana F adalah gaya dalam setiap elemen. Nilai v didapat dengan menyusun d sesuai

    dengan DOF, K merupakan matriks kekakuan global setiap elemen dan Ff merupakan gaya

    dari FEM. Setelah F terhitung, maka reaksi perletakkan juga diperoleh dengan menyusun

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    9/42

    5

    F yang terdapat pada setiap DOF restrain. Penyusunan tersebut mirip dengan penyusunan

    matriks S.

    Pada coding matlab, code yang dipakai adalah code perulangan seperti for, code matriks

    nol seperti matriks zeros. Dasar dalam pemograman pada matlab adalah terlebih dahulu

    harus didefinisikan variable-variable yang hendak dipakai barulah kemudian dapat

    dilakukan perhitungan ataupun perulangan dengan menggunakan variable tersebut. Dalam

    perhitungan matriks, apabila hendak menghitung invers suatu matriks cukup menggunakan

    perintah ^-1, untuk menghitung matriks transpose cukup menambahkan .

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    10/42

    6

    BAB III

    ANALISIS STRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN

    SOFTWARE MATLAB

    3.1 STUDI KASUS

    Untuk melakukan analisis dengan menggunakan program MATLAB, terlebih dahulu

    didefinisikan section properties dari struktur. Berikut struktur yang hendak dianalisis:

    Gambar 3-1 Desain Struktur.

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    11/42

    7

    Tabel 3.1 Data Soal.

    3.2 ALGORITMA PEMOGRAMAN

    %program anstrik 2016disp('PROGRAM ANSTRIK 2016')

    %input bebas luarP1=130000;P2=105000;P3=70000;P4=55000;P5=95000;P6=110000;q1=60;q2=85;q3=40;M0=100000000;

    %input dataload('section.mat');load('node.mat');load('elemen.mat');

    %menghitung jumlah elemennum_el=numel(elemen);

    %menghitung jumlah nodenum_node=numel(node);

    %penandaan DOF ke node elemen (apakah bisa bergerak atau tidak)matrix_dof=[node.dof]';

    %penomoran dof ke node elemen (dimulai dari yang bisa bergerak)z=0;

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    12/42

    8

    fory=1 : num_nodeforx=1:3

    if(matrix_dof(y,x)==1)

    z=z+1;dof(y,x)=z;end

    endend

    fory=1 : num_nodeforx=1:3

    if(matrix_dof(y,x)==0)z=z+1;dof(y,x)=z;

    endend

    end

    %menghitung jumlah dof totalnum_dof=numel(dof);

    %menghitung panjang elemen dan sudut transformasifori=1:num_el

    dx=node(elemen(i).node_j).x-node(elemen(i).node_i).x;dy=node(elemen(i).node_j).y-node(elemen(i).node_i).y;

    length_el(i)=sqrt(dx^2+dy^2);

    cs(i)=dx/length_el(i);

    sn(i)=dy/length_el(i);end

    %menentukan matriks transformasi tiap elemenfori=1 : num_el

    T(i).T=[cs(i) sn(i) 0 0 0 0-sn(i) cs(i) 0 0 0 00 0 1 0 0 00 0 0 cs(i) sn(i) 00 0 0 -sn(i) cs(i) 00 0 0 0 0 1];end

    %menentukan properties penampang%kolom

    fori=1 : num_elTF(i) = strcmp (elemen(i).section,'kolom');if(TF(i)==1)

    E(i) = section(1).E;A(i) = section(1).A;I(i) = section(1).I;

    endend

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    13/42

    9

    %balokfori=1 : num_el

    TF(i) = strcmp (elemen(i).section,'balok');

    if(TF(i)==1)E(i) = section(2).E;A(i) = section(2).A;I(i) = section(2).I;

    endend%bracingfori=1 : num_el

    TF(i) = strcmp (elemen(i).section,'bracing');if(TF(i)==1)

    E(i) = section(3).E;A(i) = section(3).A;I(i) = section(3).I;

    end

    end

    %menentukan matriks kekakuan tiap elemen%kolom + balokfori=1 : 20

    ka(i)= E(i)*I(i)/length_el(i)^3*(A(i)*length_el(i)^2/I(i));kb(i)= E(i)*I(i)/length_el(i)^3*(12);kc(i)= E(i)*I(i)/length_el(i)^3*(6*length_el(i));kd(i)= E(i)*I(i)/length_el(i)^3*(4*length_el(i)^2);ke(i)= E(i)*I(i)/length_el(i)^3*(2*length_el(i)^2);k(i).k = [ka(i) 0 0 -ka(i) 0 0

    0 kb(i) kc(i) 0 -kb(i) kc(i)0 kc(i) kd(i) 0 -kc(i) ke(i)

    -ka(i) 0 0 ka(i) 0 00 -kb(i) -kc(i) 0 kb(i) -kc(i)0 kc(i) ke(i) 0 -kc(i) kd(i)];end%bracingfori=21 : 24

    k(i).k=[E(i)*A(i)/length_el(i) 0 0 -E(i)*A(i)/length_el(i) 0 00 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0-E(i)*A(i)/length_el(i) 0 0 E(i)*A(i)/length_el(i) 0 00 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0];end

    %menentukan matriks kekakuan globalfori=1:num_el

    K(i).K=T(i).T'*k(i).k*T(i).T;end

    %penomoran DOF ke variabel elemenfori=1 : num_el

    forj=1:3

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    14/42

    10

    elemen(i).dof=[dof(elemen(i).node_i,1:3)dof(elemen(i).node_j,1:3)];

    end

    end

    %penomoran DOF yang ada dalam elemenfori=1:num_el

    n1(i)=elemen(i).dof(1,1);n2(i)=elemen(i).dof(1,2);n3(i)=elemen(i).dof(1,3);n4(i)=elemen(i).dof(1,4);n5(i)=elemen(i).dof(1,5);n6(i)=elemen(i).dof(1,6);

    end

    %dummy matriks untuk matriks stiffness globala_K=zeros(num_dof,num_dof);

    %penyusunan matriks kekakuan globalfori=1:num_el

    a_K(n1(i),n1(i))=a_K(n1(i),n1(i))+K(i).K(1,1);a_K(n1(i),n2(i))=a_K(n1(i),n2(i))+K(i).K(1,2);a_K(n1(i),n3(i))=a_K(n1(i),n3(i))+K(i).K(1,3);a_K(n1(i),n4(i))=a_K(n1(i),n4(i))+K(i).K(1,4);a_K(n1(i),n5(i))=a_K(n1(i),n5(i))+K(i).K(1,5);a_K(n1(i),n6(i))=a_K(n1(i),n6(i))+K(i).K(1,6);

    a_K(n2(i),n1(i))=a_K(n2(i),n1(i))+K(i).K(2,1);

    a_K(n2(i),n2(i))=a_K(n2(i),n2(i))+K(i).K(2,2);a_K(n2(i),n3(i))=a_K(n2(i),n3(i))+K(i).K(2,3);a_K(n2(i),n4(i))=a_K(n2(i),n4(i))+K(i).K(2,4);a_K(n2(i),n5(i))=a_K(n2(i),n5(i))+K(i).K(2,5);a_K(n2(i),n6(i))=a_K(n2(i),n6(i))+K(i).K(2,6);

    a_K(n3(i),n1(i))=a_K(n3(i),n1(i))+K(i).K(3,1);a_K(n3(i),n2(i))=a_K(n3(i),n2(i))+K(i).K(3,2);a_K(n3(i),n3(i))=a_K(n3(i),n3(i))+K(i).K(3,3);a_K(n3(i),n4(i))=a_K(n3(i),n4(i))+K(i).K(3,4);a_K(n3(i),n5(i))=a_K(n3(i),n5(i))+K(i).K(3,5);a_K(n3(i),n6(i))=a_K(n3(i),n6(i))+K(i).K(3,6);

    a_K(n4(i),n1(i))=a_K(n4(i),n1(i))+K(i).K(4,1);a_K(n4(i),n2(i))=a_K(n4(i),n2(i))+K(i).K(4,2);

    a_K(n4(i),n3(i))=a_K(n4(i),n3(i))+K(i).K(4,3);a_K(n4(i),n4(i))=a_K(n4(i),n4(i))+K(i).K(4,4);a_K(n4(i),n5(i))=a_K(n4(i),n5(i))+K(i).K(4,5);a_K(n4(i),n6(i))=a_K(n4(i),n6(i))+K(i).K(4,6);

    a_K(n5(i),n1(i))=a_K(n5(i),n1(i))+K(i).K(5,1);a_K(n5(i),n2(i))=a_K(n5(i),n2(i))+K(i).K(5,2);a_K(n5(i),n3(i))=a_K(n5(i),n3(i))+K(i).K(5,3);

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    15/42

    11

    a_K(n5(i),n4(i))=a_K(n5(i),n4(i))+K(i).K(5,4);a_K(n5(i),n5(i))=a_K(n5(i),n5(i))+K(i).K(5,5);a_K(n5(i),n6(i))=a_K(n5(i),n6(i))+K(i).K(5,6);

    a_K(n6(i),n1(i))=a_K(n6(i),n1(i))+K(i).K(6,1);a_K(n6(i),n2(i))=a_K(n6(i),n2(i))+K(i).K(6,2);a_K(n6(i),n3(i))=a_K(n6(i),n3(i))+K(i).K(6,3);a_K(n6(i),n4(i))=a_K(n6(i),n4(i))+K(i).K(6,4);a_K(n6(i),n5(i))=a_K(n6(i),n5(i))+K(i).K(6,5);a_K(n6(i),n6(i))=a_K(n6(i),n6(i))+K(i).K(6,6);

    end

    %jumlah NDOF tanpa restrainnum_dofwr=0;fori=1:num_node

    forj=1:3num_dofwr=num_dofwr+matrix_dof(i,j);end

    end

    %matriks kekakuan struktur tanpa restrainfori=1:num_dofwr

    forj=1:num_dofwrSM(i,j)=a_K(i,j);

    endend

    %definisikan P

    fori=1:num_dofwrP(i)=0;if(i==4)

    P(i)=P3;endif(i==25)

    P(i)=P2;endif(i==28)

    P(i)=-P1;endif(i==34)

    P(i)=P4;end

    end

    %definikan Pffori=1:num_el

    elemen(i).FEM = [0,0,0,0,0,0];if(i==13)

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    16/42

    12

    q=q2;l1=0;l2=0;

    L=length_el(i);p=0;M=0;

    FSQB = q*L/2*(1-(l1/L^4)*(2*L^3-2*L*l1^2+l1^3)-l2^3/L^4*(2*L-l2));FMQB = q*L^2/12*(1-(l1^2/L^4)*(6*L^2-8*l1*L+3*l1^2)-l2^3/L^4*(4*L-3*l2));FSQE = q*L/2*(1-(l2/L^4)*(2*L^3-2*L*l2^2+l2^3)-l1^3/L^4*(2*L-l1));FMQE = -q*L^2/12*(1-(l2^2/L^4)*(6*L^2-8*l2*L+3*l2^2)-l1^3/L^4*(4*L-3*l1));

    FSPB = p*l2^2/L^3*(3*l1+l2);FMPB = p*l1*l2^2/L^2;FSPE = p*l1^2/L^3*(3*l2+l1);FMPE = -p*l2*l1^2/L^2;

    FSMB = -6*M*l1*l2/L^3;FMMB = M*l2/L^2*(l2-2*l1);FSME = 6*M*l1*l2/L^3;FMME = M*l1/L^2*(l1-2*l2);

    elemen(i).FEM = [0,FSQB,FMQB,0,FSQE,FMQE];endif(i==15)

    q=q2;l1=1500;l2=0;L=length_el(i);p=0;M=0;

    FSQB = q*L/2*(1-(l1/L^4)*(2*L^3-2*L*l1^2+l1^3)-l2^3/L^4*(2*L-l2));FMQB = q*L^2/12*(1-(l1^2/L^4)*(6*L^2-8*l1*L+3*l1^2)-l2^3/L^4*(4*L-3*l2));FSQE = q*L/2*(1-(l2/L^4)*(2*L^3-2*L*l2^2+l2^3)-l1^3/L^4*(2*L-l1));FMQE = -q*L^2/12*(1-(l2^2/L^4)*(6*L^2-8*l2*L+3*l2^2)-l1^3/L^4*(4*L-3*l1));

    FSPB = p*l2^2/L^3*(3*l1+l2);FMPB = p*l1*l2^2/L^2;FSPE = p*l1^2/L^3*(3*l2+l1);FMPE = -p*l2*l1^2/L^2;

    FSMB = -6*M*l1*l2/L^3;FMMB = M*l2/L^2*(l2-2*l1);FSME = 6*M*l1*l2/L^3;FMME = M*l1/L^2*(l1-2*l2);

    elemen(i).FEM=[0,FSQB,FMQB,0,FSQE,FMQE];endif(i==16)

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    17/42

    13

    q=q3;l1=0;l2=1500;

    L=length_el(i);p=0;M=0;

    FSQB = q*L/2*(1-(l1/L^4)*(2*L^3-2*L*l1^2+l1^3)-l2^3/L^4*(2*L-l2));FMQB = q*L^2/12*(1-(l1^2/L^4)*(6*L^2-8*l1*L+3*l1^2)-l2^3/L^4*(4*L-3*l2));FSQE = q*L/2*(1-(l2/L^4)*(2*L^3-2*L*l2^2+l2^3)-l1^3/L^4*(2*L-l1));FMQE = -q*L^2/12*(1-(l2^2/L^4)*(6*L^2-8*l2*L+3*l2^2)-l1^3/L^4*(4*L-3*l1));

    FSPB = p*l2^2/L^3*(3*l1+l2);FMPB = p*l1*l2^2/L^2;FSPE = p*l1^2/L^3*(3*l2+l1);FMPE = -p*l2*l1^2/L^2;

    FSMB = -6*M*l1*l2/L^3;FMMB = M*l2/L^2*(l2-2*l1);FSME = 6*M*l1*l2/L^3;FMME = M*l1/L^2*(l1-2*l2);

    elemen(i).FEM=[0,FSQB,FMQB,0,FSQE,FMQE];endif(i==18)

    q=q3;l1=0;l2=0;L=length_el(i);p=0;M=0;

    FSQB = q*L/2*(1-(l1/L^4)*(2*L^3-2*L*l1^2+l1^3)-l2^3/L^4*(2*L-l2));FMQB = q*L^2/12*(1-(l1^2/L^4)*(6*L^2-8*l1*L+3*l1^2)-l2^3/L^4*(4*L-3*l2));FSQE = q*L/2*(1-(l2/L^4)*(2*L^3-2*L*l2^2+l2^3)-l1^3/L^4*(2*L-l1));FMQE = -q*L^2/12*(1-(l2^2/L^4)*(6*L^2-8*l2*L+3*l2^2)-l1^3/L^4*(4*L-3*l1));

    FSPB = p*l2^2/L^3*(3*l1+l2);FMPB = p*l1*l2^2/L^2;FSPE = p*l1^2/L^3*(3*l2+l1);FMPE = -p*l2*l1^2/L^2;

    FSMB = -6*M*l1*l2/L^3;FMMB = M*l2/L^2*(l2-2*l1);FSME = 6*M*l1*l2/L^3;FMME = M*l1/L^2*(l1-2*l2);

    elemen(i).FEM=[0,FSQB,FMQB,0,FSQE,FMQE];endif(i==19)

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    18/42

    14

    q=q1;l1=0;l2=0;

    L=length_el(i);p=0;M=0;

    FSQB = q*L/2*(1-(l1/L^4)*(2*L^3-2*L*l1^2+l1^3)-l2^3/L^4*(2*L-l2));FMQB = q*L^2/12*(1-(l1^2/L^4)*(6*L^2-8*l1*L+3*l1^2)-l2^3/L^4*(4*L-3*l2));FSQE = q*L/2*(1-(l2/L^4)*(2*L^3-2*L*l2^2+l2^3)-l1^3/L^4*(2*L-l1));FMQE = -q*L^2/12*(1-(l2^2/L^4)*(6*L^2-8*l2*L+3*l2^2)-l1^3/L^4*(4*L-3*l1));

    FSPB = p*l2^2/L^3*(3*l1+l2);FMPB = p*l1*l2^2/L^2;FSPE = p*l1^2/L^3*(3*l2+l1);FMPE = -p*l2*l1^2/L^2;

    FSMB = -6*M*l1*l2/L^3;FMMB = M*l2/L^2*(l2-2*l1);FSME = 6*M*l1*l2/L^3;FMME = M*l1/L^2*(l1-2*l2);

    elemen(i).FEM=[0,FSQB,FMQB,0,FSQE,FMQE];endif(i==14)

    p=P6;l1=2000;l2=2000;L=length_el(i);q=0;M=0;

    FSQB = q*L/2*(1-(l1/L^4)*(2*L^3-2*L*l1^2+l1^3)-l2^3/L^4*(2*L-l2));FMQB = q*L^2/12*(1-(l1^2/L^4)*(6*L^2-8*l1*L+3*l1^2)-l2^3/L^4*(4*L-3*l2));FSQE = q*L/2*(1-(l2/L^4)*(2*L^3-2*L*l2^2+l2^3)-l1^3/L^4*(2*L-l1));FMQE = -q*L^2/12*(1-(l2^2/L^4)*(6*L^2-8*l2*L+3*l2^2)-l1^3/L^4*(4*L-3*l1));

    FSPB = p*l2^2/L^3*(3*l1+l2);FMPB = p*l1*l2^2/L^2;FSPE = p*l1^2/L^3*(3*l2+l1);FMPE = -p*l2*l1^2/L^2;

    FSMB = -6*M*l1*l2/L^3;FMMB = M*l2/L^2*(l2-2*l1);FSME = 6*M*l1*l2/L^3;FMME = M*l1/L^2*(l1-2*l2);

    elemen(i).FEM=[0,FSPB,FMPB,0,FSPE,FMPE];endif(i==17)

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    19/42

    15

    p=P5;l1=2000;l2=1000;

    L=length_el(i);q=0;M=0;

    FSQB = q*L/2*(1-(l1/L^4)*(2*L^3-2*L*l1^2+l1^3)-l2^3/L^4*(2*L-l2));FMQB = q*L^2/12*(1-(l1^2/L^4)*(6*L^2-8*l1*L+3*l1^2)-l2^3/L^4*(4*L-3*l2));FSQE = q*L/2*(1-(l2/L^4)*(2*L^3-2*L*l2^2+l2^3)-l1^3/L^4*(2*L-l1));FMQE = -q*L^2/12*(1-(l2^2/L^4)*(6*L^2-8*l2*L+3*l2^2)-l1^3/L^4*(4*L-3*l1));

    FSPB = p*l2^2/L^3*(3*l1+l2);FMPB = p*l1*l2^2/L^2;FSPE = p*l1^2/L^3*(3*l2+l1);FMPE = -p*l2*l1^2/L^2;

    FSMB = -6*M*l1*l2/L^3;FMMB = M*l2/L^2*(l2-2*l1);FSME = 6*M*l1*l2/L^3;FMME = M*l1/L^2*(l1-2*l2);

    elemen(i).FEM=[0,FSPB,FMPB,0,FSPE,FMPE];endif(i==20)

    p=0;l1=2000;l2=1000;L=length_el(i);q=0;M=M0;

    FSQB = q*L/2*(1-(l1/L^4)*(2*L^3-2*L*l1^2+l1^3)-l2^3/L^4*(2*L-l2));FMQB = q*L^2/12*(1-(l1^2/L^4)*(6*L^2-8*l1*L+3*l1^2)-l2^3/L^4*(4*L-3*l2));FSQE = q*L/2*(1-(l2/L^4)*(2*L^3-2*L*l2^2+l2^3)-l1^3/L^4*(2*L-l1));FMQE = -q*L^2/12*(1-(l2^2/L^4)*(6*L^2-8*l2*L+3*l2^2)-l1^3/L^4*(4*L-3*l1));

    FSPB = p*l2^2/L^3*(3*l1+l2);FMPB = p*l1*l2^2/L^2;FSPE = p*l1^2/L^3*(3*l2+l1);FMPE = -p*l2*l1^2/L^2;

    FSMB = -6*M*l1*l2/L^3;FMMB = M*l2/L^2*(l2-2*l1);FSME = 6*M*l1*l2/L^3;FMME = M*l1/L^2*(l1-2*l2);

    elemen(i).FEM=[0,FSMB,FMMB,0,FSME,FMME];end

    end

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    20/42

    16

    %penomoran DOF yang ada dalam elemenfori=1:num_el

    m1(i)=elemen(i).dof(1,1);m2(i)=elemen(i).dof(1,2);m3(i)=elemen(i).dof(1,3);m4(i)=elemen(i).dof(1,4);m5(i)=elemen(i).dof(1,5);m6(i)=elemen(i).dof(1,6);

    end

    %dummy matriks untuk matriks FEMb_K=zeros(num_dof);

    %penyusunan matriks PFfori=1:num_el

    b_K(n1(i))=b_K(n1(i))+elemen(i).FEM(1,1);b_K(n2(i))=b_K(n2(i))+elemen(i).FEM(1,2);b_K(n3(i))=b_K(n3(i))+elemen(i).FEM(1,3);b_K(n4(i))=b_K(n4(i))+elemen(i).FEM(1,4);b_K(n5(i))=b_K(n5(i))+elemen(i).FEM(1,5);b_K(n6(i))=b_K(n6(i))+elemen(i).FEM(1,6);

    end

    %matriks kekakuan struktur tanpa restrainfori=1:num_dofwr

    forj=1

    FM(i,j)=b_K(i,j);endend

    %hitung dd=inv(SM)*(P'-FM);

    fori=num_dofwr+1:num_dofd(i)=0;

    end

    fori=1:num_el

    forj=1:6elemen(i).v(j)=d(elemen(i).dof(j));

    endend

    %mencari gaya dalamfori=1:num_el

    forj=1:6

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    21/42

    17

    elemen(i).Ff=(K(i).K * (elemen(i).v)') + (elemen(i).FEM)';end

    end

    %dummy matriks untuk matriks Ffb_K=zeros(num_dof);

    %penyusunan matriks Fffori=1:num_el

    b_K(n1(i))=b_K(n1(i))+elemen(i).Ff(1,1);b_K(n2(i))=b_K(n2(i))+elemen(i).Ff(2,1);b_K(n3(i))=b_K(n3(i))+elemen(i).Ff(3,1);b_K(n4(i))=b_K(n4(i))+elemen(i).Ff(4,1);b_K(n5(i))=b_K(n5(i))+elemen(i).Ff(5,1);b_K(n6(i))=b_K(n6(i))+elemen(i).Ff(6,1);

    end

    %matriks kekakuan struktur tanpa restrainfori=1+num_dofwr:num_dof

    R(i,1)=b_K(i,1);end

    fori=1:num_elforj=1:6

    F(i,j)=elemen(i).Ff(j);end

    end

    %mencari gaya dalam lokalfori=1:num_el

    forj=1:6

    Q=T(i).T*((K(i).K * (elemen(i).v)') + (elemen(i).FEM)');end

    end

    3.3 LANGKAH ANALISIS

    Pertama-tama didefinisikan terlebih dahulu jumlah elemen, jumlah node, dan matriks dof.

    Kemudian dilakukan penomoran DOF pada setiap node pada seluruh elemen struktur

    dimulai dari DOF yang dapat bergerak sampai DOF yang tidak dapat bergerak. Berikut

    coding untuk langkah-langkah yang dijelaskan diatas.

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    22/42

    18

    Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah DOF total, menghitung panjang setiap

    elemen dan sudut pada setiap elemen sehingga matriks transformasi untuk setiap elemen

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    23/42

    19

    dapat dihitung dengan menggunakan rumus matriks T yang sudah dicantumkan pada

    BAB II. Berikut coding pada MATLAB:

    Setelah matriks transformasi dihitung, setiap elemen struktur didefinisikan propertinya

    dengan coding sebagai berikut:

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    24/42

    20

    Setelah itu, dapat dicari matriks kekakuan setiap elemen yang terdapat pada struktur.

    Dimana coding yang dilakukan adalah mendefinisikan terlebih dahulu nilai-nilai yang

    terdapat dalam matriks k (persamaan matriks k dapat dilihat pada BAB II) kemudia matriks

    kekakuan global (K) dapat dicari dengan persamaan =

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    25/42

    21

    Setelah didapatkan matriks K, maka matriks S dapat disusun, berikut coding untuk

    menyusun matriks S:

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    26/42

    22

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    27/42

    23

    SM merupakan matriks S yang telah disusun.

    Langkah selanjutnya adalah mendefinisikan matriks P dan matriks Pf dimana Pf

    merupakan FEM yang terjadi.

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    28/42

    24

    Pendefinisian Pf menggunakan rumus FEM yang diperoleh dari buku Aslam Kassimali

    sebagai berikut :

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    29/42

    25

    Cara mendefinisikan Pf sama dengan cara mendefinisikan P, penyusunan Pf juga sama

    dengan cara menyusun matriks S. Berikut codingnya:

    Karena sudah mendapatkan nilai S dan nilai P-Pf, maka nilai d dapat dihitung dengan

    persamaan 1 ( )= . Kemudian matriks v dapat disusun dari matriks d

    dengan coding sebagai berikut:

    Gaya dalam dapat dicari dengan persamaan = + , berikut codingnya:

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    30/42

    26

    Dari F tersebut dapat dicari matriks R dimana matriks R adalah matriks reaksi

    perletakkan.

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    31/42

    27

    3.4 OUTPUT MATLAB

    Maka didapatkan hasil analisis struktur sebagai berikut:

    Gambar 3-2 Penomoran Elemen dan DOF.

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    32/42

    28

    - Displacement:

    Tabel 3.2 Displacement MATLAB.

    X Y

    mm mm rad

    [1,2,3] 0.3 -0.2 0.000272

    [4,5,6] 1 -0.2 0.000281

    [7,8,9] 0.4 -0.4 -1.20E-05

    [10,11,12

    ] 0.8 -0.7 -7.70E-05

    [13,14,15

    ] -0.2 -0.9 -0.0005

    [16,17,18

    ] -3.2 -1 -0.00061

    [19,20,21

    ] 0.3 -0.2 0.000129

    [22,23,24

    ] 0.8 -0.2 -6.50E-05

    [25,26,27

    ] -0.1 -0.2 -0.00057

    [28,29,30

    ] -3.2 -0.2 -0.00076

    [31,32,33

    ] 0.3 -0.01931 -0.00014

    [34,35,36

    ] 0.4 -0.02606 0.000138

    [37,38,39

    ] 0 0 0

    [40,41,42

    ] 0 0 0

    [43,44,45

    ] 0 0 0

    [46,47,48

    ] 0 0 0

    [49,50,51

    ] 0 0 0

    DOF

    [X,Y,

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    33/42

    29

    - Gaya Dalam:

    Tabel 3.3 Gaya Dalam MATLAB.

    Fab Fsb Fmb Fae Fse Fme

    elemen 1 2 3 4 5 6

    1 10043.9 222531.6 1687358 -10043.9 -222532 -4.2E+07

    2 29166.14 58576.29 -5.1E+07 -29166.1 -58576.3 -5.1E+07

    3 -24879.9 486476.2 49686583 24879.9 -486476 49833006

    4 -49682.8 328827.3 79396196 49682.84 -328827 94493743

    5 4432.958 246252.4 -5.2E+07 -4432.96 -246252 36561601

    6 75025.53 128165.7 -1.4E+08 -75025.5 -128166 -1.3E+08

    7 -6362.9 247515.7 23717947 6362.9 -247516 1733655

    8 -24483.3 -2403.55 23065594 24483.3 2403.554 62625941

    9 -12882.9 7772.544 -2.7E+07 12882.89 -7772.54 71756032

    10 54974.47 -8165.73 -1.1E+08 -54974.5 8165.725 -7.9E+07

    11 -39288.6 23938.62 64836499 39288.63 -23938.6 92318013

    12 -7603.36 39719.1 25255534 7603.358 -39719.1 5157899

    13 -19122.2 163955.3 92808891 19122.24 176044.7 -1.2E+08

    14 99166.14 58576.29 51135521 -99166.1 51423.71 -3.7E+07

    15 22743.24 -1333.27 -1.2E+07 -22743.2 128833.3 -8.7E+07

    16 45050.34 31151.17 -5586442 -45050.3 28848.83 -3.6E+07

    17 -37142.6 79061.73 1.01E+08 37142.64 15938.27 41442421

    18 75025.53 128165.7 1.25E+08 -75025.5 -8165.73 79212183

    19 37098.9 116066.4 62584152 -37098.9 123933.6 -7.8E+07

    20 -47396.6 -39719.1 -1.4E+07 47396.64 39719.1 -5157899

    21 17062.54 17062.54 0 -17062.5 -17062.5 0

    22 -3764.73 -5019.64 0 3764.733 5019.644 0

    23 33449.94 -39024.9 0 -33449.9 39024.92 0

    24 -45206.9 60275.89 0 45206.92 -60275.9 0

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    34/42

    30

    - Reaksi perletakkan:

    Tabel 3.4 Reaksi Perletakkan MATLAB.

    DEF R

    37 27106. 43

    38 239594. 1

    39 1687358

    40 - 28644. 6

    41 481456. 5

    42 49686583

    43 - 6362.9

    44 247515. 7

    45 23717947

    46 - 39288. 6

    47 23938. 62

    48 64836499

    49 - 52810. 3

    50 99994. 99

    51 0

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    35/42

    31

    BAB IV

    ANALISIS STRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN

    SOFTWARE ETABS

    Berdasarkan analisis struktur dengan menggunakan software Etabs, didapatkan

    displacement, gaya dalam, dan reaksi perletakkan sebagai berikut:

    - Reaksi perletakkan:

    Tabel 4.1 Reaksi Perletakkan ETABS.

    Gambar 4-1 Reaksi Perletakkan ETABS.

    FX FY FZ MX MY MZ

    kN kN kN kN-m kN-m kN-m

    Base 1 1 Comb1 22.6717 0 231.7281 0 -6.7771 0

    Base 2 4 Comb1 -31.1327 0 491.3162 0 -39.9457 0

    Base 3 18 Comb1 -4.3836 0 245.6149 0 -21.8061 0

    Base 4 23 Comb1 -30.4538 0 22.7759 0 -46.5128 0

    Base 5 25 Comb1 -56.7015 0 101.0649 0 -21.8212 0

    Unique

    Name

    Load

    Case/Co

    mbo

    Story Joint

    Label

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    36/42

    32

    - Displacement:

    Tabel 4.2 Displacement ETABS.

    UX UY UZ RX RY RZ

    mm mm mm rad rad rad

    Base 1 1 Comb1 0 0 0 0 0 0

    Base 2 4 Comb1 0 0 0 0 0 0

    Base 3 18 Comb1 0 0 0 0 0 0

    Base 4 23 Comb1 0 0 0 0 0 0

    Base 5 25 Comb1 0 0 0 0 0 0

    Story1 1 2 Comb1 0.3 0 -0.2 0 0.000272 0

    Story1 2 5 Comb1 0.4 0 -0.4 0 -1.20E-05 0

    Story1 3 19 Comb1 0.3 0 -0.2 0 0.000129 0

    Story1 4 24 Comb1 0.3 0 -0.01931 0 -0.00014 0

    Story1 5 26 Comb1 0.4 0 -0.02606 0 0.000138 0

    Story2 1 3 Comb1 1 0 -0.2 0 0.000281 0

    Story2 2 6 Comb1 0.8 0 -0.7 0 -7.70E-05 0

    Story2 3 20 Comb1 0.8 0 -0.2 0 -6.50E-05 0

    Story3 2 7 Comb1 -0.2 0 -0.9 0 -0.0005 0

    Story3 3 21 Comb1 -0.1 0 -0.2 0 -0.00057 0

    Story4 2 8 Comb1 -3.2 0 -1 0 -0.00061 0

    Story4 3 22 Comb1 -3.2 0 -0.2 0 -0.00076 0

    Story Label

    Unique

    Name

    Load

    Case/Combo

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    37/42

    33

    - Gaya Dalam:

    Tabel 4.3 Gaya Dalam Balok ETABS.

    Station P V2 V3 T M2 M3

    m kN kN kN kN-m kN-m kN-m

    Story1 B1 19 Comb1 0.35 13.6531 -133.662 0 0 0 -37.1128

    Story1 B1 19 Comb1 0.8214 13.6531 -93.591 0 0 0 16.454

    Story1 B1 19 Comb1 1.2929 13.6531 -53.5196 0 0 0 51.1301

    Story1 B1 19 Comb1 1.7643 13.6531 -13.4481 0 0 0 66.9153

    Story1 B1 19 Comb1 2.2357 13.6531 26.6233 0 0 0 63.8097

    Story1 B1 19 Comb1 2.7071 13.6531 66.6947 0 0 0 41.8133

    Story1 B1 19 Comb1 3.1786 13.6531 106.7662 0 0 0 0.9261

    Story1 B1 19 Comb1 3.65 13.6531 146.8376 0 0 0 -58.8519

    Story1 B2 21 Comb1 0.35 -23.2794 -6.8298 0 0 0 0.7609

    Story1 B2 21 Comb1 0.81 -23.2794 -6.8298 0 0 0 3.9027

    Story1 B2 21 Comb1 1.27 -23.2794 -6.8298 0 0 0 7.0444

    Story1 B2 21 Comb1 1.73 -23.2794 12.7202 0 0 0 7.9379

    Story1 B2 21 Comb1 2.19 -23.2794 51.8202 0 0 0 -6.9064

    Story1 B2 21 Comb1 2.65 -23.2794 90.9202 0 0 0 -39.7367

    Story1 B3 25 Comb1 0.35 -32.1553 -95.1592 0 0 0 -24.7489

    Story1 B3 25 Comb1 0.8214 -32.1553 -66.8735 0 0 0 13.4445

    Story1 B3 25 Comb1 1.2929 -32.1553 -38.5878 0 0 0 38.3033Story1 B3 25 Comb1 1.7643 -32.1553 -10.3021 0 0 0 49.8273

    Story1 B3 25 Comb1 2.2357 -32.1553 17.9837 0 0 0 48.0166

    Story1 B3 25 Comb1 2.7071 -32.1553 46.2694 0 0 0 32.8713

    Story1 B3 25 Comb1 3.1786 -32.1553 74.5551 0 0 0 4.3912

    Story1 B3 25 Comb1 3.65 -32.1553 102.8408 0 0 0 -37.4235

    Story1 B4 26 Comb1 0.35 51.043 30.7388 0 0 0 -12.5489

    Story1 B4 26 Comb1 0.7625 51.043 30.7388 0 0 0 -25.2287

    Story1 B4 26 Comb1 1.175 51.043 30.7388 0 0 0 -37.9085

    Story1 B4 26 Comb1 1.5875 51.043 30.7388 0 0 0 -50.5882

    Story1 B4 26 Comb1 2 51.043 30.7388 0 0 0 -63.268

    Story1 B4 26 Comb1 2 51.043 30.7388 0 0 0 36.732

    Story1 B4 26 Comb1 2.325 51.043 30.7388 0 0 0 26.7419

    Story1 B4 26 Comb1 2.65 51.043 30.7388 0 0 0 16.7517

    Story2 B1 20 Comb1 0.35 -93.9936 -55.9846 0 0 0 -23.4215

    Story2 B1 20 Comb1 0.7625 -93.9936 -55.9846 0 0 0 -0.3278

    Story2 B1 20 Comb1 1.175 -93.9936 -55.9846 0 0 0 22.7658

    Story2 B1 20 Comb1 1.5875 -93.9936 -55.9846 0 0 0 45.8595

    Story2 B1 20 Comb1 2 -93.9936 -55.9846 0 0 0 68.9532Story2 B1 20 Comb1 2 -93.9936 54.0154 0 0 0 68.9532

    Story2 B1 20 Comb1 2.4125 -93.9936 54.0154 0 0 0 46.6718

    Story2 B1 20 Comb1 2.825 -93.9936 54.0154 0 0 0 24.3905

    Story2 B1 20 Comb1 3.2375 -93.9936 54.0154 0 0 0 2.1092

    Story2 B1 20 Comb1 3.65 -93.9936 54.0154 0 0 0 -20.1722

    Story2 B2 22 Comb1 0.35 -49.482 -20.9625 0 0 0 9.203

    Story2 B2 22 Comb1 0.81 -49.482 -2.5625 0 0 0 14.6137

    Story2 B2 22 Comb1 1.27 -49.482 15.8375 0 0 0 11.5604

    Story2 B2 22 Comb1 1.73 -49.482 25.0375 0 0 0 1.1012

    Story2 B2 22 Comb1 2.19 -49.482 25.0375 0 0 0 -10.4161

    Story2 B2 22 Comb1 2.65 -49.482 25.0375 0 0 0 -21.9334

    Story3 B2 23 Comb1 0.35 35.3018 -74.228 0 0 0 -66.0485

    Story3 B2 23 Comb1 0.7625 35.3018 -74.228 0 0 0 -35.4295

    Story3 B2 23 Comb1 1.175 35.3018 -74.228 0 0 0 -4.8104

    Story3 B2 23 Comb1 1.5875 35.3018 -74.228 0 0 0 25.8086

    Story3 B2 23 Comb1 2 35.3018 -74.228 0 0 0 56.4277

    Story3 B2 23 Comb1 2 35.3018 20.772 0 0 0 56.4277

    Story3 B2 23 Comb1 2.325 35.3018 20.772 0 0 0 49.6768Story3 B2 23 Comb1 2.65 35.3018 20.772 0 0 0 42.9259

    Story4 B2 24 Comb1 0.35 -74.5969 - 110.5 0 0 0 -77.5365

    Story4 B2 24 Comb1 0.81 -74.5969 -92.1001 0 0 0 -30.9385

    Story4 B2 24 Comb1 1.27 -74.5969 -73.7001 0 0 0 7.1956

    Story4 B2 24 Comb1 1.73 -74.5969 -55.3001 0 0 0 36.8656

    Story4 B2 24 Comb1 2.19 -74.5969 -36.9001 0 0 0 58.0717

    Story4 B2 24 Comb1 2.65 -74.5969 -18.5001 0 0 0 70.8137

    Story Beam Unique

    Name

    Load

    Case/Combo

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    38/42

    34

    Tabel 4.4 Gaya Dalam Kolom ETABS.

    Tabel 4.5 Gaya Dalam Bracing ETABS.

    Station P V2 V3 T M2 M3

    m kN kN kN kN-m kN-m kN-m

    Story1 C1 1 Comb1 0 -219.397 -10.3406 0 0 0 6.7771Story1 C1 1 Comb1 1.7 -219.397 -10.3406 0 0 0 24.356

    Story1 C1 1 Comb1 3.4 -219.397 -10.3406 0 0 0 41.935

    Story1 C2 3 Comb1 0 -505.403 20.5674 0 0 0 39.9457

    Story1 C2 3 Comb1 1.7 -505.403 20.5674 0 0 0 4.9811

    Story1 C2 3 Comb1 3.4 -505.403 20.5674 0 0 0 -29.9835

    Story1 C3 13 Comb1 0 -245.615 4.3836 0 0 0 21.8061

    Story1 C3 13 Comb1 1.7 -245.615 4.3836 0 0 0 14.354

    Story1 C3 13 Comb1 3.4 -245.615 4.3836 0 0 0 6.9019

    Load

    Case/Co

    mbo

    Story Column Unique

    Name

    Station P V2 V3 T M2 M3

    m kN kN kN kN-m kN-m kN-m

    Story1 D1 27 Comb1 0 -17.4388 0 0 0 0 0

    Story1 D1 27 Comb1 2.8284 -17.4388 0 0 0 0 0

    Story1 D1 27 Comb1 5.6569 -17.4388 0 0 0 0 0

    Story1 D2 28 Comb1 0 17.6089 0 0 0 0 0

    Story1 D2 28 Comb1 2.5 17.6089 0 0 0 0 0

    Story1 D2 28 Comb1 5 17.6089 0 0 0 0 0

    Story1 D4 30 Comb1 0 -87.9075 0 0 0 0 0

    Story1 D4 30 Comb1 2.5 -87.9075 0 0 0 0 0

    Story1 D4 30 Comb1 5 -87.9075 0 0 0 0 0

    Story3 D3 29 Comb1 0 61.3903 0 0 0 0 0

    Story3 D3 29 Comb1 2.3049 61.3903 0 0 0 0 0Story3 D3 29 Comb1 4.6098 61.3903 0 0 0 0 0

    Story Brace UniqueName

    Load

    Case/Co

    mbo

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    39/42

    35

    Diagram gaya geser:

    Gambar 4-2 Gaya Geser ETABS.

    Diagram gaya aksial:

    Gambar 4-3 Gaya Aksial ETABS.

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    40/42

    36

    Diagram gaya momen:

    Gambar 4-4 Gaya Momen ETABS.

    Dalam analysis dengan menggunakan MATLAB dan ETABS dimana nilai hasil

    analisis yang digunakan adalah absolute dari nilai yang didapatkan dikarenakan adanya

    perbedaan kesepakatan tanda pada kedua progam sehingga dapat disimpulkan sebagai

    berikut:

    - Displacement:

    Untuk displacement dengan menggunakan MATLAB dan ETABS hanya terdapat

    sedikit perbedaan dimana apabila di analisis dengan menggunakan perintah

    CORREL pada excel, didapatkan nilai 0,9978 atau 99,78% dari data memiliki

    kemiripan sehingga dapat disimpulkan bahwa displacement dengan menggunakan

    MATLAB dan ETABS adalah sama.

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    41/42

    37

    -

    Reaksi Perletakan

    Pada Reaksi perletakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dimana nilai

    CORREL sebesar 99,21% didapatkan dari hasil perbandingan kedua reaksi

    perletakkan.

    - Gaya Dalam

    Pada gaya dalam, terdapat tidak terlalu banyak perbedaan dimana hasil correl yang

    didapatkan dari kedua program adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.6 Correl Gaya Dalam.

    Correl begi nni ng end

    aksial 0.99681119 0.996811

    shear 0.99347618 0.987587

    momen 0.9127918 0.879354

  • 7/26/2019 Analisis Struktur Sederhana Dengan Metoda Matriks

    42/42

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 KESIMPULAN

    Analisis struktur dengan menggunakan metoda matriks dengan bantuan program

    MATLAB dapat dilakukan dengan baik dan lebih konservatif daripada

    menggunakan program ETABS dikarenakan displacement yang terjadi lebih besar

    daripada displacement yang diperhitungkan dengan menggunakan program ETABS.

    5.2 SARAN

    Dalam penggunaan MATLAB akan lebih baik apabila input yang diberikan juga

    dimensi daripada profil yang digunakan sehingga perhitungan dengan menggunakanMATLAB akan menjadi lebih akurat.