asisten.docx
TRANSCRIPT
7/23/2019 asisten.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asistendocx 1/7
1.FTIR
Pada dasarnya Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR) adalah
sama dengan Spektrofotometer Infra Reddispersi, yang membedakannya
adalah pengembangan pada sistim optiknya sebelum berkas sinar infra
merah melewati contoh !asar pemikiran dari Spektrofotometer Fourier
Transform InfraRed adalah dari persamaan gelombang yang dirumuskan
oleh "ean #aptiste "oseph Fourier ($%&'$'*) seorang ahli matematika
dari Perancis Persamaannya adalah sebagai berikut
!ari deret Fourier tersebut intensitas gelombang dapat digambarkan
sebagai daerah waktu atau daerah frekwensi Perubahan gambaran
intensitas gelobang radiasi elektromagnetik dari daerah waktu ke daerah
frekwensi atau sebaliknya disebut Transformasi Fourier (Fourier
Transform) Selan+utnya pada sistim optik peralatan instrumen Fourier
Transform Infra Red dipakai dasar daerah waktu yang non dispersif
Sebagai contoh aplikasi pemakaian gelombang radiasi elektromagnetik
yang berdasarkan daerah waktu adalah interferometer yang dikemukakanoleh lbert braham -ichelson ("erman, $'$) Pada sistim optik Fourier
Transform Infra Red digunakan radiasi .S/R (.ight mpli0cation
byStimulated /mmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi
yang di interferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra
merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik
7/23/2019 asisten.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asistendocx 2/7
Pada proses instrumen analisis sampelnya meliputi1
$ The source1 energi Infra Red yang dipancarkan dari sebuah benda
hitam menyala #alok ini melewati melalui logam yang mengontrol +umlah
energi yang diberikan kepada sampel
2 Interoferometer1 sinar memasuki interferometer 3spectra encoding4
mengambiltempat, kemudian sinyal yang dihasilkan keluar dari
interferogram
Sampel1 sinar memasuki kompartemen sampel dimana diteruskan
melaluicermin dari permukaan sampel yang tergantung pada +enis
analisis
5 !etector1 sinar akhirnya lolos ke detector untuk pengukuran akhir
!etector ini digunakan khusus dirancang untuk mengukur sinar
interfrogram khusus !etektor yang digunakan dalam Spektrofotometer
Fourier Transform Infra Red adalah Tetra6lycerine Sulphate (disingkat
T6S) atau -ercury 7admium Telluride (disingkat -7T) !etektor -7T lebih
banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
detektor T6S, yaitu memberikan respon yang lebih baik pada frekwensi
modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh
temperatur, sangat selektif terhadap energi 8ibrasi yang diterima dari
radiasi inframerah
9 7omputer1 sinyal diukur secara digital dan dikirim kekomputer untuk
diolaholeh Fourier Transformation berada Spektrum disa+ikan untuk
interpretasi lebihlan+ut
7/23/2019 asisten.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asistendocx 3/7
:eunggulan Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red
Secara keseluruhan, analisis menggunakan Spektrofotometer ini memiliki
dua kelebihan utama dibandingkan metoda kon8ensional lainnya, yaitu 1
; !apat digunakan pada semua frekwensi dari sumber cahaya secara
simultan sehingga analisis dapat dilakukan lebih cepat daripada
menggunakan cara sekuensial atau pemindaian
; Sensiti0tas dari metoda Spektrofotometri Fourier Transform Infra
Red lebih besar daripada cara dispersi,sebab radiasi yang masuk ke sistimdetektor lebih banyak karena tanpa harus melalui celah
Prinsip ker+a spektroskopi FTIR adalah adanya interaksi energi dengan
materi -isalkan dalam suatu percobaan berupa molekul senyawa
kompleks yang ditembak dengan energi dari sumber sinar yang akan
menyebabkan molekul tersebut mengalami 8ibrasi Sumber sinar yang
digunakan adalah keramik, yang apabila dialiri arus listrik maka keramik
ini dapat memancarkan infrared <ibrasi dapat ter+adi karena energi yang
berasal dari sinar infrared tidak cukup kuat untuk menyebabkan ter+adinya
atomisasi ataupun eksitasi elektron pada molekul senyawa yang ditembak
7/23/2019 asisten.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asistendocx 4/7
dimana besarnya energi 8ibrasi tiap atom atau molekul berbeda
tergantung pada atomatom dan kekuatan ikatan yang
menghubungkannya sehingga dihasilkan frekuaensi yang berbeda pula
FTIR interferogramnya menggunakan mecrosem dan letak cerminnya
(0=ed mirror dan mo8ing mirror) paralel Spektroskopi inframerah berfokuspada radiasi elektromagnetik pada rentang frekuensi 5** > 5*** cm$ di
mana cm$ disebut sebagai wa8enumber ($?wa8elength) yakni suatu
ukuran unit untuk frekuensi !aerah pan+ang gelombang yang digunakan
pada percobaan ini adalah daerah inframerah pertengahan (5*** > 2**
cm$ )
Interaksi antara materi berupa molekul senyawa kompleks dengan energi
berupa sinar infrared mengakibatkan molekulmolekul ber8ibrasi dimana
besarnya energi 8ibrasi tiap komponen molekul berbedabeda tergantung
pada atomatom dan kekuatan ikatan yang menghubungkannya sehinggaakan dihasilkan frekuensi yang berbeda
nalisis menggunakan FTIR dapat digunakan untuk mengetahui sifat
termal bahan dari suatu lapisan tipis misalnya !ari hasil analisis
spektrum FTIR didapatkan analisa tentang disosiasi ligan suatu bahan
penumbuhan lapisan tipis secara sempurna -isalkan disosiasi ligan
berawal pada temperatur **o 7 sampai 5**o 7 @asil ini menyarankan
nilai besaran temperatur substrat saat penumbuhan dimana lapisan akan
tumbuh diawali pada temperatur **o 7 sampai temperatur 5**o 7 FTIR
digunakan untuk melakukan analisa kualitatif yaitu untuk mengetahui
ikatan kimia yang dapat ditentukan dari spektra 8ibrasi yang dihasilkan
oleh suatu senyawa pada pan+ang gelombang tertentu Selain itu
digunakan +uga untuk analisa kuantitatif yaitu melakukan perhitungan
tertentu dengan menggunakan intensitas
:arakterisasi menggunakan FTIR dapat dilakukan dengan menganalisis
spektra yang dihasilkan sesuai dengan puncakpuncak yang dibentuk oleh
suatu gugus fungsi, karena senyawa tersebut dapat menyerap radiasi
elektromagnetik pada daerah inframerah dengan pan+ang gelombangantara *%' > $*** Am
Sebagai contoh +ika akan mengetahui gugus fungsional kristal kalsium
silikat yang disintering pada suhu $***o7 dengan bahan dasar oksida
(7aB) dan silika (SiB2) dengan reaksi teknik padatan @asil karakterisasi
gugus fungsional sampel keramik kalsium silikat menggunakan FTIR tipe
<arian?Scimitar 2*** pada rentang bilangan gelombang $'**5** cm$
@asil FTIR ditun+ukkan pada gambar berikut
7/23/2019 asisten.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asistendocx 5/7
:eramik kalsium silikat yang disintering pada suhu $***o 7 terlihat
adanya ikatan BSiB pada rentang bilangan gelombang '**&** cm$,
serta terdapat ikatan 7aB lemah pada bilangan gelombang 9&,5 cm$
dan 52,25 cm$ Tidak terdapatnya ikatan lain selain ikatan antara atom
7a, Si, dan B menun+ukkan bahwa bahan dasar yang digunakan tidak
mengandung kontaminan #erdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa hasil FTIR pada suhu sintering $***o 7 terdapat gugus fungsi 7aBdan SiBSi sebagai pembentuk keramik Sehingga kegunaan dari
penggunaan metode FTIR ini antara lain adalah sebagai mendeteksi ada
atau tidaknya bahan campuran lain pada suatu bahan melalui analisa
pada gugus fungsi dari bahan tersebut
2. GC
:romatogra0 gas mempunyai prinsip yang sama dengan kromatogra0
lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan
campuran dilakukan antara stasionary fase cair dan gas fase gerak dan
pada o8en temperur gas dapat dikontrol sedangkan pada kromatogra0
kolom hanya pada tahap fase cair dan temperatur tidak dimiliki
:romatogra0 gas merupakan teknik pemisahan yang mana solutsolut
yang mudah menguap (dan stabil terhadap panas) bermigrasi melalui
kolom yang mengandung fase diam dengan suatu kecepatan yangtergantung pada rasio distribusinya Pemisahan pada kromatogra0 gas
7/23/2019 asisten.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asistendocx 6/7
didasarkan pada titik didih suatu senyawa dikurangi dengan semua
interaksi yang mungkin ter+adi antara solute dengan fase diam Selain itu
+uga penyebaran cuplikan diantara dua fase Salah satu fase ialah fase
diam yang permukaannya nisbi luas dan fase yang lain yaitu gas yang
mengelusi fase diam Fase gerak yang berupa gas akan mengelusi solutedari u+ung kolom lalu menghantarkannya ke detector Prinsip utama
pemisahan dalam kromatograf gas adalah berdasarkan
perbedaan laju migrasi masing-masing komponen dalam melalui
kolom. Komponen-komponen yang terelusi dikenali (analisa
kualitati) dari nilai waktu retensinya (Tr).
6as pembawa (biasanya digunakan @elium, rgon atau Citrogen) dengan
tekanan tertentu dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi fase
diam Selan+utnya sampel di in+eksikan kedalam in+ektor (In+ection Port)
yang suhunya dapat diatur :omponenkomponen dalam sampel akansegera men+adi uap dan akan dibawa oleh aliran gas pembawa menu+u
kolom :omponen komponen akan teradopsi oleh fase diam pada kolom
kemudian akan merambat dengan kecepatan berbeda sesuai dengan nilai
:d masing masing komponen sehingga ter+adi pemisahan
:omponen yang terpisah menu+u detektor dan akan terbakar
menghasilkan sinyal listrik yang besarnya proporsional dengan komponen
tersebut Sinyal lau diperkuat oleh ampli0er dan selan+utnya oleh pencatat
(recorder) dituliskan sebagai kromatogram berupa puncak Puncak
konsentrasi yang diperoleh menggambarkan arus detektor terhadap
waktu
Seara sederhana prinsip kromatograf gas adalah udara
dilewatkan melalui nyala hydrogen (hydrogen !ame) selanjutnya
uap organik tersebut akan terionisasi dan menginduksi terjadinya
aliran listrik pada detektor" kuantitas aliran listrik sebanding
dengan ion.
7/23/2019 asisten.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asistendocx 7/7
http://asisulkimia.blogspot.com/p/kromatograf-
gasasisul.html
https://thesweetestsugar.fles.worpress.com/2!1"/!#/m
akalah-gas-chromatograph$%mell$-cha&ra-'%()12!1!!1).p'