askep fraktur kompresi tulang
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
1/31
ASKEP FRAKTUR KOMPRESI TULANG BELAKANG
A. Konsep Medis
1. 1. Pengertian
Fraktr Ko!presi
Fraktur kompresi terdiri dari kata fraktur dan kompresi. Fraktur artinya keadaan patah atau
diskontinuitas dari jaringan tulang, sedangkan kompresi artinya tekanan atau tindihan, jadi
fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari jaringan tulang akibat dari suatu tekanan atautindihan yang melebihi kemampuan dari tulang tersebut (Ahmad Ramali, 1987 Fraktur kompresi
adalah suatu keretakan pada tulang yang disebabkan oleh tekanan, tindakan menekan yang
terjadi bersamaan. Fraktur kompresi pada !ertebral umumnya terjadi akibat osteoporosis. Fraktur kompresi !ertebra adalah suatu fraktur yang merobohkan ruas tulang belakang akibat tekanan
dari tulang, mendorong ke arah robohan ruas"ruas tulang belakang yang kebanyakan seperti
sebuah spons#bunga karang yang roboh di ba$ah tekanan tangan seseorang. %iasanya terjaditanpa rasa sakit dan menyebabkan seseorang menjadi lebih pendek. Fraktur kompresi !ertebra
sering dihubungkan dengan osteoporosis.
Etio"ogi
&enyebab 'edera medula spinalis dibedakan menjadi dua yaitu akibat trauma dan non trauma.
elapan puluh persen 'edera medula spinalis disebabkan oleh trauma ('ontoh ) jatuh, ke'elakaanlalu lintas, tekanan yang terlalu berat pada punggung dan sisanya merupakan akibat dari
patologi atraumatis seperti 'ar'inoma, mielitis, iskemia, dan multipel sklerosis (*arrison, 199+.
Pato#isio"ogi
rauma dapat mengakibatkan 'edera pada medula spinalis se'ara langsung dan tidak langsung.Fraktur pada tulang belakang yang menyebabkan instabilitas pada tulang belakang adalah
penyebab 'edera pada medula spinalis se'ara tidak langsung. Apabila trauma terjadi diba$ah
segmen 'er!i'al dan medula spinalis tersebut mengalami kerusakan sehingga akan berakibat
Search this
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
2/31
terganggunya distribusi persarafan pada otot"otot yang dsarafi dengan manifestasi kelumpuhan
otot"otot inter'ostal, kelumpuhan pada otot"otot abdomen dan otot"otot pada kedua anggota
gerak ba$ah serta paralisis sfingter pada uretra dan rektum. istribusi persarafan yang terganggumengakibatkan terjadinya gangguan sensoris pada regio yang disarafi oleh segmen yang 'edera
tersebut.
-lasifikasi derajat kerusakan medulla spinalis )
1. Frankel A /omplete, fungsi motoris dan sensoris hilang sama sekali di ba$ah le!el lesi.
0. Frankel % n'omplete, fungsi motoris hilang sama sekali, sensoris masih tersisa di ba$ah le!el lesi.
2. Frankel / n'omplete, fungsi motris dan sensoris masih terpelihara tetapi tidak
fungsional.
3. Frankel n'omplete, fungsi sensorik dan motorik masih terpelihara dan fungsional.
+. Frankel 4 5ormal, fungsi sensoris dan motorisnya normal tanpa defi'it neurologisnya.
Tanda dan Ge$a"a
a. *angguan motorik
/edera medula spinalis yang baru saja terjadi, bersifat komplit dan terjadi kerusakan sel"sel saraf
pada medula spinalisnya menyebabkan gangguan ar'us reflek dan fla'id paralisis dari otot"otot
yang disarafi sesuai dengan segmen"segmen medula spinalis yang 'edera. &ada a$al kejadian
akan mengalami spinal sho'k yang berlangsung sesaat setelah kejadian sampai beberapa hari bahkan sampai enam minggu. 6pinal sho'k ini ditandai dengan hilangnya reflek dan fla'id.
Apabila lesi terjadi di mid thorakal maka gangguan refleknya lebih sedikit tetapi apabila terjadidi lumbal beberapa otot"otot anggota gerak ba$ah akan mengalami fla'id paralisis (%romley,
1991. asa spinal sho'k berlangsung beberapa jam bahkan sampai minggu kemudian akan
berangsur angsur pulih dan menjadi spastik. /edera pada medula spinalis pada le!el atas bisa pula fla'id karena disertai kerusakan !askuler yang dapat menyebabkan matinya sel sel saraf
b. *angguan sensorik
&ada kondisi paraplegi salah satu gangguan sensoris yaitu adanya paraplegi' pain dimana nyeri
tersebut merupakan gangguan saraf tepi atau sistem saraf pusat yaitu sel"sel yang ada di saraf pusat mengalami gangguan.(/rosbie,1992. 6elain itu kulit diba$ah le!el kerusakan akanmengalami anaesthes, karena terputusnya serabut"serabut saraf sensoris.
'. *angguan bladder dan bo$el
4fek gangguan fungsi bladder tergantung pada le!el 'edera medula spinalis, derajat kerusakan
medula spinalis, dan $aktu setelah terjadinya injury. &aralisis bladder terjadi pada hari"hari
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
3/31
pertama setelah injury selama periode spinal sho'k. 6eluruh reflek bladder dan akti!itas otot"
ototnya hilang. &asien akan mengalami gangguan retensi diikuti dengan pasif in'ontinensia. &ada
defekasi, kegiatan susunan parasimpatetik membangkitakan kontraksi otot polos sigmoid danre'tum serta relaksasii otot spin'ter internus. -ontraksi otot polos sigmoid dan re'tum itu
berjalan se'ara reflektorik. mpuls afferentnya di'etuskan oleh gangglion yang berada di dalam
dinding sigmoid dan re'tum akibat peregangan, karena penuhnya sigmoid dan re'tum dengantinja. efekasi adalah kegiatan !olunter untuk mengosongkan sigmoid dan re'tum. ekanisme
defekasi dapat dibagi dalam dua tahap. &ada tahap pertama, tinja didorong keba$ah sampai tiba
di re'tum kesadaran ingin buang air besar se'ara !olunter, karena penuhnya re'tum kesadaraningin buang air besar timbul. &ada tahap kedua semua kegiatan berjalan se'ara !olunter. 6pin'ter
ani dilonggarkan dan sekaligus dinding perut dikontraksikan, sehingga tekanan intra abdominal
yang meningkat mempermudah dikeluarkannya tinja. :ika terjadi inkontinensia maka defekasi
tak terkontrol oleh keinginan (6idharta, 1999.
d. *angguan fungsi seksual
; *angguan seksual pada pria
&asien pria dengan lesi tingkat tinggi untuk beberapa jam atau beberapa hari setelah 'idera.
6eluruh bagian dari fungsi se
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
4/31
&ada pasien $anita dengan lesi yang komplit akan mengalami gangguan sensasi pada organ
genitalnya dan gangguan untuk fungsi seksualnya.
&ada paraplegi dan tetraplegi, $anita dapat hamil dan mempunyai anak yang normal denganlahir normal atau dengan 'aesar (6/ jika memang indikasi. -ontraksi uterus akan terjadi se'ara
normal untuk 'idera diatas le!el h, kontraksi uterus yang terjadi karena reflek otonom. &asiendengan lesi 'omplet pada h dan diba$ahnya. Akan mengalami nyeri uterus untuk pasien
dengan lesi komplet h, h7, h8 perlu mendapatkan penga$asan khusus biasanya oleh rumahsakit sampai proses kehamilan.
e. Autonomi' desrefleksia
Autonomi' desrefleksia adalah reflek !askuler yang terjadi akibat respon stimulus dari bladder,
bo$el atau organ dalam lain diba$ah le!el 'edera yang tinggi, fisioterapi harus tanggap terhadaptanda"tanda terjadinya autonomi' desrefleksia antara lain 1 keluar banyak keringat pada kepala,
leher, dan bahu, 0 naiknya tekanan darah, 2 >R rendah, 3 pusing atau sakit kepala.
!erdistension akibat terhambatnya kateter dapat meningkatkan aktifitas dari reflek ini jika tidak 'epat ditanggulangi dapat menyebabkan pendarahan pada otak, bahkan kematian. apat juga
disebabkan oleh spasme yang kuat dan akibat perubahan pasisi yang tiba"tiba, seperti saat tilting
table.
Prognosis
&rognosis pada kasus paraplegi ini tergantung pada le!el 'edera dan klasifikasi spinal 'ord injuridan prognosis ini dilihat dari segi Buo ad !itam (mengenai hidup metinya penderita, segi Buo ad
sanam (mengenai penyembuhan, segi Buo ad 'osmeti'an (ditinjau dari kosmetik dan segi Buo
ad fungsionam (ditinjau dari segi aktifitas fungsional. 6ehingga prognosis yang terjadi
kemungkinan baik, dubia (ragu"ragu dan jelek. ubia dibagi menjadi 0 yaitu ragu"ragu kearah baik (dubia ad bonam dan dubia kearah jelek (dubia ad malam. 6e'ara garis besar prognosis
dari paraplegi akibat 'edera medula spinalis adalah jelek karena medula spinalis merupakansalah satu susunan saraf pusat dan bila mengalami kerusakan akan terjadi ke'a'atan yang
permanen.(*arrison,199+
dilakukan dengan mengembalikan fragmen tulang keposisinya (ujung"ujungnya saling berhubungan dengan manipulasi dan traksi manual.
4kstremitas dipertahankan dalam posisi yang diinginkan, sementara gips, biadi dan alat lain
dipasang oleh dokter. Alat immobilisasi akan menjaga reduksi dan menstabilkan ekstremitas
untuk penyembuhan tulang. 6inar"< harus dilakukan untuk mengetahui apakah fragmen tulangtelah dalam kesejajaran yang benar.
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
5/31
&45AACA-6A5AA5
Traksi .
raksi dapat digunakan untuk mendapatkan efek reduksi dan imoblisasi. %eratnya traksi
disesuaikan dengan spasme otot yang terjadi. 6inar"< digunakan untuk memantau reduksi fraktur dan aproksimasi fragmen tulang. -etika tulang sembuh, akan terlihat pembentukan kalus pada
sinar"
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
6/31
ulang bisa beregenerasi sama seperti jaringan tubuh yang lain. Fraktur merangsang tubuh untuk
menyembuhkan tulang yang patah dengan jalan membentuk tulang baru diantara ujung patahan
tulang. ulang baru dibentuk oleh akti!itas sel"sel tulang. Ada lima stadium penyembuhantulang, yaitu)
1% Stadi! Sat+Pe!'entkan ,e!ato!a
&embuluh darah robek dan terbentuk hematoma disekitar daerah fraktur. 6el"sel darah
membentuk fibrin guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler baru dan fibroblast. 6tadium ini berlangsung 03 38 jam dan perdarahan berhenti sama sekali.
(% Stadi! -a+Pro"i#erasi Se""er
&ada stadium ini terjadi proliferasi dan differensiasi sel menjadi fibro kartilago yang berasal dari
periosteum,Dendosteum, dan bone marro$ yang telah mengalami trauma. 6el"sel yang
mengalami proliferasi ini terus masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah
osteoblast beregenerasi dan terjadi proses osteogenesis. alam beberapa hari terbentuklah tulang baru yang menggabungkan kedua fragmen tulang yang patah. Fase ini berlangsung selama $a!
setelah fraktur sampai selesai, tergantung frakturnya.
/% Stadi! Tiga+Pe!'entkan Ka""s
6elsel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan osteogenik, bila diberikan
keadaan yang tepat, sel itu akan mulai membentuk tulang dan juga kartilago. &opulasi sel ini
dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast dan osteoklast mulai berfungsi dengan mengabsorbsi sel"seltulang yang mati. assa sel yang tebal dengan tulang yang imatur dan kartilago, membentuk
kallus atau bebat pada
permukaan endosteal dan periosteal. 6ementara tulang yang imatur (anyaman tulang menjadi
lebih padat sehingga gerakan pada tempat fraktur berkurang pada 0 !ingg setelah frakturmenyatu.
0% Stadi! E!pat+Konso"idasi
%ila akti!itas osteo'last dan osteoblast berlanjut, anyaman tulang berubah menjadi lamellar.
6istem ini sekarang 'ukup kaku dan memungkinkan osteo'last menerobos melalui reruntuhan
pada garis fraktur, dan tepat dibelakangnya osteo'last mengisi 'elah"'elah yang tersisa diantarafragmen dengan tulang yang baru. ni adalah proses yang lambat dan mungkin perlu beberapa
bulan sebelum tulang kuat untuk memba$a beban yang normal.
% Stadi! Li!a+Re!ode""ing
Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. 6elama beberapa bulan atautahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses resorbsi dan pembentukan tulang yang
terus"menerus. Camellae yang lebih tebal diletidakkan pada tempat yang tekanannya lebih tinggi,
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
7/31
dinding yang tidak dikehendaki dibuang, rongga sumsum dibentuk, dan akhirnya dibentuk
struktur yang mirip dengan normalnya.
1. 12. Ko!p"ikasi
1% Ko!p"ikasi A3a"
1. a. Kersakan Arteri
&e'ahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, /R menurun, 'yanosis
bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan
emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan.
1. '. Ko!parte!ent S*ndro!
-ompartement 6yndrom merupakan komplikasi serius yang terjadi karena terjebaknya otot,
tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam jaringan parut. ni disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan pembuluh darah. 6elain itu karena tekanan dari luar
seperti gips dan embebatan yang terlalu kuat.
1. 4. Fat E!'o"is! S*ndro!
Fat 4mbolism 6yndrom (F46 adalah komplikasi serius yang sering terjadi pada kasus fraktur
tulang panjang. F46 terjadi karena sel"sel lemak yang dihasilkan bone marro$ kuning masuk ke
aliran darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengangangguan pernafasan, ta'hykardi, hypertensi, ta'hypnea, demam.
1. d. In#eksi
6ystem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. &ada trauma orthopedi' infeksi
dimulai pada kulit (superfi'ial dan masuk ke dalam. ni biasanya terjadi pada kasus frakturterbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.
1. e. A5ask"er Nekrosis
A!askuler 5ekrosis (AE5 terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang bisa
menyebabkan nekrosis tulang dan dia$ali dengan adanya Eolkmans s'hemia.
1. #. S)o4k
6ho'k terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler yang bisamenyebabkan menurunnya oksigenasi. ni biasanya terjadi pada fraktur.
(% Ko!p"ikasi -a"a! 6akt La!a
1. a. -e"a*ed Union
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
8/31
elayed =nion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan $aktu yang
dibutuhkan tulang untuk menyambung. ni disebabkan karena penurunan supai darah ke tulang.
1. '. Nonnion
5onunion merupakan kegagalan fraktur berkkonsolidasi dan memproduksi sambungan yanglengkap, kuat, dan stabil setelah "9 bulan. 5onunion ditandai dengan adanya pergerakan yang
berlebih pada sisi fraktur yang membentuk sendi palsu atau pseudoarthrosis. ni juga disebabkan
karena aliran darah yang kurang.
1. 4. Ma"nion
alunion merupakan penyembuhan tulang ditandai dengan meningkatnya tingkat kekuatan dan
perubahan bentuk (deformitas. alunion dilakukan dengan pembedahan dan reimobilisasi yang
baik.
B. Konsep Kepera3atan
i dalam memberikan asuhan kepera$atan digunakan system atau metode proses kepera$atan
yang dalam pelaksanaannya dibagi menjadi + tahap, yaitu pengkajian, diagnosa kepera$atan,
peren'anaan, pelaksanaan, dan e!aluasi.
1. Pengka$ian
&engkajian merupakan tahap a$al dan landasan dalam proses kepera$atan, untuk itu diperlukanke'ermatan dan ketelitian tentang masalah"masalah klien sehingga dapat memberikan arah
terhadap tindakan kepera$atan. -eberhasilan proses kepera$atan sangat bergantuang pada tahap
ini. ahap ini terbagi atas)
A7Peng!p"an -ata
1. Ana!nesa
a %.Identitas K"ien
eliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perka$inan,
pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no. register, tanggal R6, diagnosa medis.
1.Ke")an Uta!a
&ada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. 5yeri tersebut bisa akut ataukronik tergantung dan lamanya serangan. =ntuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang
rasa nyeri klien digunakan)
(1 &ro!oking n'ident) apakah ada peristi$a yang menjadi yang menjadi faktor presipitasinyeri.
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
9/31
(0 Guality of &ain) seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien. Apakah
seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
(2Region ) radiation, relief) apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar ataumenyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
(0 6e!erity (6'ale of &ain) seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa berdasarkan
skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi kemampuan
fungsinya.
2. ime) berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada malam hari atausiang hari.
1.Ri3a*at Pen*akit Sekarang
&engumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari fraktur, yang nantinya
membantu dalam membuat ren'ana tindakan terhadap klien. ni bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian tubuh
mana yang terkena. 6elain itu, dengan mengetahui mekanisme terjadinya ke'elakaan bisa
diketahui luka ke'elakaan yang lain (gnata!i'ius, onna , 199+.
(.Ri3a*at Pen*akit -a)"
&ada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab fraktur dan memberi petunjuk berapalama tulang tersebut akan menyambung. &enyakit"penyakit tertentu seperti kanker tulang dan
penyakit pagets yang menyebabkan fraktur patologis yang sering sulit untuk menyambung.
6elain itu, penyakit diabetes dengan luka di kaki sanagt beresiko terjadinya osteomyelitis akut
maupun kronik dan juga diabetes menghambat proses penyembuhan tulang
/.Ri3a*at Pen*akit Ke"arga
&enyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang merupakan salah satu faktor
predisposisi terjadinya fraktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi pada beberapaketurunan, dan kanker tulang yang 'enderung diturunkan se'ara genetik (gnata!i'ius, onna ,
199+.
0.Ri3a*at Psikososia"
erupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien dalamkeluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari"harinya baikdalam keluarga ataupun dalam masyarakat (gnata!i'ius, onna , 199+.
Po"a+Po"a Fngsi Kese)atan
Po"a Persepsi dan Tata Laksana ,idp Se)at
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
10/31
&ada kasus fraktur akan timbul ketidakutan akan terjadinya ke'a'atan pada dirinya dan harus
menjalani penatalaksanaan kesehatan untuk membantu penyembuhan tulangnya. 6elain itu,
pengkajian juga meliputi kebiasaan hidup klien seperti penggunaan obat steroid yang dapatmengganggu metabolisme kalsium, pengkonsumsian alkohol yang bisa mengganggu
keseimbangannya dan apakah klien melakukan olahraga atau tidak.(gnata!i'ius, onna
,199+.
Po"a Ntrisi dan Meta'o"is!e
&ada klien fraktur harus mengkonsumsi nutrisi melebihi kebutuhan sehari"harinya seperti
kalsium, Hat besi, protein, !it. / dan lainnya untuk membantu proses penyembuhan tulang.
4!aluasi terhadap pola nutrisi klien bisa membantu menentukan penyebab masalahmuskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari nutrisi yang tidak adekuat terutama kalsium
atau protein dan terpapar sinar matahari yang kurang merupakan faktor predisposisi masalah
muskuloskeletal terutama pada lansia. 6elain itu juga obesitas juga menghambat degenerasi dan
mobilitas klien.
Po"a E"i!inasi
=ntuk kasus fraktur humerus tidak ada gangguan pada pola eliminasi, tapi $alaupun begitu perlu
juga dikaji frekuensi, konsistensi, $arna serta bau fe'es pada pola eliminasi al!i. 6edangkan
pada pola eliminasi uri dikaji frekuensi, kepekatannya, $arna, bau, dan jumlah. &ada kedua polaini juga dikaji ada kesulitan atau tidak.
Po"a Tidr dan Istira)at
6emua klien fraktur timbul rasa nyeri, keterbatasan gerak, sehingga hal ini dapat mengganggu
pola dan kebutuhan tidur klien. 6elain itu juga, pengkajian dilaksanakan pada lamanya tidur,suasana lingkungan, kebiasaan tidur, dan kesulitan tidur serta penggunaan obat tidur (oengos.arilynn 4, 0??0.
Po"a Akti5itas
-arena timbulnya nyeri, keterbatasan gerak, maka semua bentuk kegiatan klien menjadi
berkurang dan kebutuhan klien perlu banyak dibantu oleh orang lain. >al lain yang perlu dikajiadalah bentuk akti!itas klien terutama pekerjaan klien. -arena ada beberapa bentuk pekerjaan
beresiko untuk terjadinya fraktur dibanding pekerjaan yang lain (gnata!i'ius, onna , 199+.
Po"a ,'ngan dan Peran
-lien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam masyarakat. -arena klien harusmenjalani ra$at inap (gnata!i'ius, onna , 199+.
Po"a Persepsi dan Konsep -iri
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
11/31
ampak yang timbul pada klien fraktur yaitu timbul ketidakutan akan ke'a'atan akibat
frakturnya, rasa 'emas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan akti!itas se'ara optimal, dan
pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan body image (gnata!i'ius, onna , 199+.
Po"a Sensori dan Kogniti#
&ada klien fraktur daya rabanya berkurang terutama pada bagian distal fraktur, sedang pada
indera yang lain tidak timbul gangguan. begitu juga pada kognitifnya tidak mengalami gangguan.
6elain itu juga, timbul rasa nyeri akibat fraktur (gnata!i'ius, onna , 199+.
Po"a Reprodksi Seksa"
ampak pada klien fraktur yaitu, klien tidak bisa melakukan hubungan seksual karena harus
menjalani ra$at inap dan keterbatasan gerak serta rasa nyeri yang dialami klien. 6elain itu juga,
perlu dikaji status perka$inannya termasuk jumlah anak, lama perka$inannya (gnata!i'ius,
onna , 199+.
Po"a Penangg"angan Stress
&ada klien fraktur timbul rasa 'emas tentang keadaan dirinya, yaitu ketidakutan timbul ke'a'atan
pada diri dan fungsi tubuhnya. ekanisme koping yang ditempuh klien bisa tidak efektif.
Po"a Tata Ni"ai dan Ke*akinan
=ntuk klien fraktur tidak dapat melaksanakan kebutuhan beribadah dengan baik terutamafrekuensi dan konsentrasi. >al ini bisa disebabkan karena nyeri dan keterbatasan gerak klien
Pe!eriksaan Fisik
ibagi menjadi dua, yaitu pemeriksaan umum (status generalisata untuk mendapatkan
gambaran umum dan pemeriksaan setempat (lokalis. >al ini perlu untuk dapat melaksanakantotal 'are karena ada ke'enderungan dimana spesialisasi hanya memperlihatkan daerah yang
lebih sempit tetapi lebih mendalam.
1.Ga!'aran U!!
&erlu menyebutkan)
Keadaan !!8 'aik ata 'rkn*a *ang di4atat ada"a) tanda+tanda7 seperti8
(a -esadaran penderita) apatis, sopor, koma, gelisah, komposmentis tergantung pada keadaanklien.
(b -esakitan, keadaan penyakit) akut, kronik, ringan, sedang, berat dan pada kasus fraktur
biasanya akut.
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
12/31
(' anda"tanda !ital tidak normal karena ada gangguan baik fungsi maupun bentuk.
(Se4ara siste!ik dari kepa"a sa!pai ke"a!in
9a% Siste! Integ!en
erdapat erytema, suhu sekitar daerah trauma meningkat, bengkak, oedema, nyeri tekan.
9'% Kepa"a
idak ada gangguan yaitu, normo 'ephalik, simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada nyerikepala.
94% Le)er
idak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan, reflek menelan ada.
9d% Mka
Iajah terlihat menahan sakit, lain"lain tidak ada perubahan fungsi maupun bentuk. ak ada lesi,simetris, tak oedema.
9e% Mata
idak ada gangguan seperti konjungti!a tidak anemis (karena tidak terjadi perdarahan
9#% Te"inga
es bisik atau $eber masih dalam keadaan normal. idak ada lesi atau nyeri tekan.
9g% ,idng
idak ada deformitas, tak ada pernafasan 'uping hidung.
9)% M"t dan Faring
ak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi perdarahan, mukosa mulut tidak pu'at.
9i% T)oraks
ak ada pergerakan otot inter'ostae, gerakan dada simetris.
9$% Par
(1 nspeksi
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
13/31
&ernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada ri$ayat penyakit klien yang
berhubungan dengan paru.
(0 &alpasi
&ergerakan sama atau simetris, fermitus raba sama.
(2 &erkusi
6uara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya.
(3 Auskultasi
6uara nafas normal, tak ada $heeHing, atau suara tambahan lainnya seperti stridor dan ron'hi.
9k% :antng
(1 nspeksi
idak tampak iktus jantung.
(0 &alpasi
5adi meningkat, iktus tidak teraba.
(2 Auskultasi
6uara 61 dan 60 tunggal, tak ada mur"mur.
9"% A'do!en
(1 nspeksi
%entuk datar, simetris, tidak ada hernia.
(0 &alpasi
ugor baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.
(2 &erkusi
6uara thympani, ada pantulan gelombang 'airan.
(3 Auskultasi
&eristaltik usus normal J 0? kali#menit.
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
14/31
(m nguinal"*enetalia"Anus
ak ada hernia, tak ada pembesaran lymphe, tak ada kesulitan %A%.
a Keadaan Loka"
>arus diperhitungkan keadaan proksimal serta bagian distal terutama mengenai statusneuro!askuler (ntk stats nero5ask"er ; P *ait Pain7 Pa"or7 Parestesia7 P"se7
Pergerakan%. &emeriksaan pada sistem muskuloskeletal adalah)
91% Look 9inspeksi%
&erhatikan apa yang dapat dilihat antara lain)
(a /i'atriks (jaringan parut baik yang alami maupun buatan seperti bekas operasi.
(b /apeau lait spot (birth mark.
(' Fistulae.
(d Iarna kemerahan atau kebiruan (li!ide atau hyperpigmentasi.
(e %enjolan, pembengkakan, atau 'ekungan dengan hal"hal yang tidak biasa (abnormal.
(f &osisi dan bentuk dari ekstrimitas (deformitas
(g &osisi jalan (gait, $aktu masuk ke kamar periksa
9(% Fee" 9pa"pasi%
&ada $aktu akan palpasi, terlebih dahulu posisi penderita diperbaiki mulai dari posisi netral(posisi anatomi. &ada dasarnya ini merupakan pemeriksaan yang memberikan informasi dua
arah, baik pemeriksa maupun klien.
Kang perlu di'atat adalah)
(a &erubahan suhu disekitar trauma (hangat dan kelembaban kulit. Capillary refill time L
5ormal 2 + M
(b Apabila ada pembengkakan, apakah terdapat fluktuasi atau oedema terutama disekitar
persendian.
(' 5yeri tekan (tenderness, krepitasi, 'atat letak kelainan (1#2 proksimal, tengah, atau distal.
tot) tonus pada $aktu relaksasi atau konttraksi, benjolan yang terdapat di permukaan atau
melekat pada tulang. 6elain itu juga diperiksa status neuro!askuler. Apabila ada benjolan, maka
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
15/31
sifat benjolan perlu dideskripsikan permukaannya, konsistensinya, pergerakan terhadap dasar
atau permukaannya, nyeri atau tidak, dan ukurannya.
9/% Mo5e 9pergerakan terta!a "ingkp gerak%
6etelah melakukan pemeriksaan feel, kemudian diteruskan dengan menggerakan ekstrimitas dandi'atat apakah terdapat keluhan nyeri pada pergerakan. &en'atatan lingkup gerak ini perlu, agar
dapat menge!aluasi keadaan sebelum dan sesudahnya. *erakan sendi di'atat dengan ukuran
derajat, dari tiap arah pergerakan mulai dari titik ? (posisi netral atau dalam ukuran metrik.&emeriksaan ini menentukan apakah ada gangguan gerak (mobilitas atau tidak. &ergerakan yang
dilihat adalah gerakan aktif dan pasif.
(Reksoprodjo, 6oelarto, 199+
1 Pe!eriksaan -iagnostik
a Pe!eriksaan Radio"ogi
6ebagai penunjang, pemeriksaan yang penting adalah Mpen'itraanN menggunakan sinar rontgen(
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
16/31
(3 /omputed omografi"6'anning) menggambarkan potongan se'ara trans!ersal dari
tulang dimana didapatkan suatu struktur tulang yang rusak.
b Pe!eriksaan La'oratori!
(1 -alsium 6erum dan Fosfor 6erum meningkat pada tahap penyembuhan tulang.
(0 Alkalin Fosfat meningkat pada kerusakan tulang dan menunjukkan kegiatan osteoblastik
dalam membentuk tulang.
(2 4nHim otot seperti -reatinin -inase, Caktat ehidrogenase (C>"+, Aspartat Amino
ransferase (A6, Aldolase yang meningkat pada tahap penyembuhan tulang.
' Pe!eriksaan "ain+"ain
(1 &emeriksaan mikroorganisme kultur dan test sensiti!itas) didapatkan mikroorganisme
penyebab infeksi.
(0 %iopsi tulang dan otot) pada intinya pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan diatas tapi
lebih dindikasikan bila terjadi infeksi.
(2 4lektromyografi) terdapat kerusakan konduksi saraf yang diakibatkan fraktur.
(3 Arthros'opy) didapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena trauma yang
berlebihan.
(+ ndium maging) pada pemeriksaan ini didapatkan adanya infeksi pada tulang.
( R) menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur.
(gnata!i'ius, onna , 199+
1. '.
rauma
-a!pak Fraktr Ter)adap Ke't)an -asar Mansia
Fraktur
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
17/31
&erubahan status kesehatan
/edera sel
Reaksi peradangan
Cuka terbuka
iskontuinitas fragmen tulang
4dema
&enekanan pada jaringan !askuler
&enurunan aliran darah
Resiko disfungsi neuro!askuler
&ort de entri kuman
*g. ntegritas kulit
Resiko nfeksi
Cepasnya lipid pada sum"sum tulang
erapi restri'tif
erabsorbsi masuk kealiran darah
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
18/31
4mboli
klusi arteri paru
5ekrosis :aringan paru
Cuas permukaan paru menurun
&enurunan laju difusi
*angguan pertukaran gas
*g. obilitas fisik
egranulasi sel mast
&elepasan mediator kimia
5o'i'eptor
edulla spinali
-orteks serebri
5yeri
-urang informasi
-urang pengetahunan
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
19/31
/. -iagnosa Kepera3atan
Adapun diagnosa kepera$atan yang laHim dijumpai pada klien fraktur adalah sebagai berikut)
a. N*eri akt '&d spas!e otot7 gerakan #rag!en t"ang7 ede!a7 4edera
$aringan "nak7 pe!asangan traksi7 stress&ansietas.
'. Risiko dis#ngsi nero5ask"er peri#er '&d penrnan a"iran dara) 94edera
5ask"er7 ede!a7 pe!'entkan tro!'s%
4. Ganggan pertkaran gas '&d per'a)an a"iran dara)7 e!'o"i7 per'a)an
!e!'ran a"5eo"ar&kapi"er 9interstisia"7 ede!a par7 kongesti%
d. Ganggan !o'i"itas #isik '&d kersakan rangka nero!sk"er7 n*eri7
terapi restrikti# 9i!o'i"isasi%
e. Ganggan integritas k"it '&d #raktr ter'ka7 pe!asangan traksi 9pen7
ka3at7 sekrp%
#. Risiko in#eksi '&d ketidakadekatan perta)anan pri!er 9kersakan k"it7
tar!a $aringan "nak7 prosedr in5asi#&traksi t"ang%
g. Krang pengeta)an tentang kondisi7 prognosis dan ke't)an
pengo'atan '&d krang terpa$an ata sa"a) interpretasi ter)adap in#or!asi7
keter'atasan kogniti#7 krang akrat&"engkapn*a in#or!asi *ang ada
9-oengoes7 (222%
0. Inter5ensi Kepera3atan
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
20/31
a. N*eri akt '&d spas!e otot7 gerakan #rag!en t"ang7 ede!a7 4edera
$aringan "nak7 pe!asangan traksi7 stress&ansietas.
ujuan) -lien mengataka nyeri berkurang atau hilang dengan menunjukkan tindakan santai,mampu berpartisipasi dalam berakti!itas, tidur, istirahat dengan tepat, menunjukkan penggunaan
keterampilan relaksasi dan akti!itas trapeutik sesuai indikasi untuk situasi indi!idual
54RE456 -4&4RAIAA5 RASIONAL
1. &ertahankan imobilasasi
bagian yang sakit dengan tirah
baring, gips, bebat dan atau
traksi
1. inggikan posisi ekstremitas
yang terkena.
1. Cakukan dan a$asi latihan
gerak pasif#aktif.
1. Cakukan tindakan untukmeningkatkan kenyamanan
(masase, perubahan posisi
1. Ajarkan penggunaan teknik
manajemen nyeri (latihannapas dalam, imajinasi !isual,
akti!itas dipersional
1. Cakukan kompres dinginselama fase akut (03"38 jam
pertama sesuai keperluan.
1. -olaborasi pemberian
analgetik sesuai indikasi.
4!aluasi keluhan nyeri (skala, petunjuk !erbal dan non !er!al,
perubahan tanda"tanda !ital
Mengurangi nyeri dan mencegah
malformasi.
Meningkatkan aliran balik ena!mengurangi edema"nyeri.
Mempertahankan kekuatan otot dan
meningkatkan sirkulasi askuler.
Meningkatkan sirkulasi umum!menurunakan area tekanan lokal dan
kelelahan otot.
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri!meningkatkan kontrol terhadap nyeri
yang mungkin berlangsung lama.
Menurunkan edema dan mengurangirasa nyeri.
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
21/31
Menurunkan nyeri melalui mekanisme penghambatan rangsang nyeri baik
secara sentral maupun perifer.
Menilai perkembangan masalah klien.
'. Risiko dis#ngsi nero5ask"er peri#er '&d penrnan a"iran dara) 94edera
5ask"er7 ede!a7 pe!'entkan tro!'s%
ujuan ) -lien akan menunjukkan fungsi neuro!askuler baik dengan kriteria akral hangat, tidak
pu'at dan syanosis, bisa bergerak se'ara aktif
54RE456 -4&4RAIAA5 RASIONAL
1. orong klien untuk se'ara
rutin melakukan latihan
menggerakkan jari#sendi distal'edera.
1. >indarkan restriksi sirkulasi
akibat tekanan bebat#spalkyang terlalu ketat.
1. &ertahankan letak tinggi
ekstremitas yang 'edera
ke'uali ada kontraindikasiadanya sindroma
kompartemen.
1. %erikan obat antikoagulan
($arfarin bila diperlukan.
1. &antau kualitas nadi perifer,
aliran kapiler, $arna kulit dan
kehangatan kulit distal 'edera,
Meningkatkan sirkulasi darah danmencegah kekakuan sendi.
Mencegah stasis ena dan sebagai
petun#uk perlunya penyesuaian
keketatan bebat"spalk.
Meningkatkan drainase ena dan
menurunkan edema kecuali pada
adanya keadaan hambatan aliranarteri yang menyebabkan penurunan
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
22/31
bandingkan dengan sisi yang
normal. perfusi.
Mungkin diberikan sebagai upaya profilaktik untuk menurunkan trombus
ena.
Mengealuasi perkembangan masalah
klien dan perlunya interensi sesuai
keadaan klien.
4. Ganggan pertkaran gas '&d per'a)an a"iran dara)7 e!'o"i7 per'a)an
!e!'ran a"5eo"ar&kapi"er 9interstisia"7 ede!a par7 kongesti%
ujuan ) -lien akan menunjukkan kebutuhan oksigenasi terpenuhi dengan kriteria klien tidak
sesak nafas, tidak 'yanosis analisa gas darah dalam batas normal
54RE456 -4&4RAIAA5 RASIONAL
1. nstruksikan#bantu latihan
napas dalam dan latihan batuk
efektif.
1. Cakukan dan ajarkan
perubahan posisi yang aman
sesuai keadaan klien.
1. -olaborasi pemberian obatantikoagulan ($ar!arin,
heparin dan kortikosteroid
sesuai indikasi.
1. Analisa pemeriksaan gasdarah, >b, kalsium, C4,
Meningkatkan entilasi aleolar dan
perfusi.
Reposisi meningkatkan drainase sekret
dan menurunkan kongesti paru.
Mencegah ter#adinya pembekuan
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
23/31
lemak dan trombosit
1. 4!aluasi frekuensi pernapasan
dan upaya bernapas,
perhatikan adanya stridor, penggunaan otot aksesori
pernapasan, retraksi sela iga
dan sianosis sentral.
darah pada keadaan tromboemboli. $ortikosteroid telah menun#ukkan
keberhasilan untuk
mencegah"mengatasi emboli lemak.
%enurunan %aO& dan peningkatan
%CO& menun#ukkan gangguan
pertukaran gas' anemia! hipokalsemia! peningkatan L() dan kadar lipase!
lemak darah dan penurunan trombosit
sering berhubungan dengan embolilemak.
Adanya takipnea! dispnea dan
perubahan mental merupakan tanda
dini insufisiensi pernapasan! mungkinmenun#ukkan ter#adinya emboli paru
tahap a*al.
d. Ganggan !o'i"itas #isik '&d kersakan rangka nero!sk"er7 n*eri7
terapi restrikti# 9i!o'i"isasi%
ujuan ) -lien dapat meningkatkan#mempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang
mungkin dapat mempertahankan posisi fungsional meningkatkan kekuatan#fungsi yang sakit dan
mengkompensasi bagian tubuh menunjukkan tekhnik yang memampukan melakukan akti!itas
54RE456 -4&4RAIAA5 RASIONAL
1. &ertahankan pelaksanaan
akti!itas rekreasi terapeutik
(radio, koran, kunjunganteman#keluarga sesuai keadaan
klien.
Memfokuskan perhatian!
meningkatakan rasa kontroldiri"harga diri! membantu
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
24/31
1. %antu latihan rentang gerak
pasif aktif pada ekstremitas
yang sakit maupun yang sehat
sesuai keadaan klien.
1. %erikan papan penyangga kaki,
gulungan trokanter#tangan
sesuai indikasi.
1. %antu dan dorong pera$atandiri (kebersihan#eliminasi
sesuai keadaan klien.
1. =bah posisi se'ara periodik
sesuai keadaan klien.
1. orong#pertahankan asupan
'airan 0???"2??? ml#hari.
1. %erikan diet -&.
1. -olaborasi pelaksanaan
fisioterapi sesuai indikasi.
1. 4!aluasi kemampuan
mobilisasi klien dan program
imobilisasi.
menurunkan isolasi sosial.
Meningkatkan sirkulasi darah
muskuloskeletal! mempertahankantonus otot! mempertahakan gerak
sendi! mencegah kontraktur"atrofi dan
mencegah reabsorbsi kalsium karena
imobilisasi.
Mempertahankan posis fungsionalekstremitas.
Meningkatkan kemandirian klien
dalam pera*atan diri sesuai kondisi
keterbatasan klien.
Menurunkan insiden komplikasi kulitdan pernapasan +dekubitus!
atelektasis! penumonia,
Mempertahankan hidrasi adekuat!
men-cegah komplikasi urinarius dankonstipasi.
$alori dan protein yang cukup
diperlukan untuk proses penyembuhandan mem-pertahankan fungsi
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
25/31
fisiologis tubuh.
$er#asama dengan fisioterapis perluuntuk menyusun program aktiitas
fisik secara indiidual.
Menilai perkembangan masalah klien.
e. Ganggan integritas k"it '&d #raktr ter'ka7 pe!asangan traksi 9pen7ka3at7 sekrp%
ujuan ) -lien menyatakan ketidaknyamanan hilang, menunjukkan perilaku tekhnik untuk
men'egah kerusakan kulit#memudahkan penyembuhan sesuai indikasi, men'apai penyembuhanluka sesuai $aktu#penyembuhan lesi terjadi
54RE456 -4&4RAIAA5 RASIONAL
1. &ertahankan tempat tidur yangnyaman dan aman (kering,
bersih, alat tenun ken'ang,
bantalan ba$ah siku, tumit.
1. asase kulit terutama daerah penonjolan tulang dan area
distal bebat#gips.
1. Cindungi kulit dan gips pada
daerah perianal
1. bser!asi keadaan kulit,
penekanan gips#bebat
terhadap kulit, insersi pen#traksi.
Menurunkan risiko kerusakan"abrasikulit yang lebih luas.
Meningkatkan sirkulasi perifer danmeningkatkan kelemasan kulit dan otot
terhadap tekanan yang relatif konstan
pada imobilisasi.
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
26/31
Mencegah gangguan integritas kulitdan #aringan akibat kontaminasi fekal.
Menilai perkembangan masalah klien.
#. Risiko in#eksi '&d ketidakadekatan perta)anan pri!er 9kersakan k"it7
tar!a $aringan "nak7 prosedr in5asi#&traksi t"ang
ujuan ) -lien men'apai penyembuhan luka sesuai $aktu, bebas drainase purulen atau eritemadan demam
54RE456 -4&4RAIAA5 RASIONAL
1. Cakukan pera$atan pen steril
dan pera$atan luka sesuai
protokol
1. Ajarkan klien untuk
mempertahankan sterilitasinsersi pen.
1. -olaborasi pemberian
antibiotika dan toksoid tetanussesuai indikasi.
1. Analisa hasil pemeriksaan
laboratorium (>itung darah
lengkap, C4, -ultur dansensiti!itas luka#serum#tulang
1. bser!asi tanda"tanda !ital
dan tanda"tanda peradangan
lokal pada luka.
Mencegah infeksi sekunderdan
mempercepat penyembuhan luka.
Meminimalkan kontaminasi.
Antibiotika spektrum luas atau spesifik
dapat digunakan secara profilaksis!mencegah atau mengatasi infeksi.oksoid tetanus untuk mencegah
infeksi tetanus.
Leukositosis biasanya ter#adi pada
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
27/31
proses infeksi! anemia dan peningkatan L() dapat ter#adi pada
osteomielitis. $ultur untuk
mengidentifikasi organisme penyebab
infeksi.
Mengealuasi perkembangan masalah
klien.
1. ). Krang pengeta)an tentang kondisi7 prognosis dan ke't)an pengo'atan
'&d krang terpa$an ata sa"a) interpretasi ter)adap in#or!asi7 keter'atasan
kogniti#7 krang akrat&"engkapn*a in#or!asi *ang ada.
ujuan ) klien akan menunjukkan pengetahuan meningkat dengan kriteria klien mengerti dan
memahami tentang penyakitnya
54RE456 -4&4RAIAA5 RASIONAL
1. -aji kesiapan klien mengikuti
program pembelajaran.
1. iskusikan metode mobilitasdan ambulasi sesuai program
terapi fisik.
(fektiitas proses pemebla#arandipengaruhi oleh kesiapan fisik dan
mental klien untuk mengikuti program
pembela#aran.
Meningkatkan partisipasi dan
kemandirian klien dalam perencanaan
dan pelaksanaan program terapi fisik.
Meningkatkan ke*aspadaan klien
untuk mengenali tanda"ge#ala dini
yang memerulukan interensi lebih
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
28/31
1. Ajarkan tanda#gejala klinis
yang memerluka e!aluasi
medik (nyeri berat, demam, perubahan sensasi kulit distal
'edera
1. &ersiapkan klien untuk
mengikuti terapi pembedahan bila diperlukan.
lan#ut.
/paya pembedahan mungkin
diperlukan untuk mengatasi maslaha sesuai kondisi klien.
B. E5a"asi
• 5yeri berkurang atau hilang
• idak terjadi disfungsi neuro!askuler perifer
• &ertukaran gas adekuat
• idak terjadi kerusakan integritas kulit
• nfeksi tidak terjadi
• eningkatnya pemahaman klien terhadap penyakit yang dialami
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
29/31
entang iklan"iklan ini
S)are t)is8
• $itter
• Fa'ebook
•
/omments R66 feed
Berikan Ba"asan
O 6=&4RE6 -4&4RAIAA5&45CAA5 -54R:A &4RAIA ACA 4C &RA-4-
-4&4RAIAA5 &RF465AC P
•
/ari)
•
Pos+pos Terak)ir
o &45CAA5 -54R:A &4RAIA ACA 4C &RA-4-
-4&4RAIAA5 &RF465AC
o A6-4& FRA-=R -&R46 =CA5* %4CA-A5*
o 6=&4RE6 -4&4RAIAA5
o 6A 6KR-
o AKA>
Arsip
https://wordpress.com/about-these-ads/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/askep-fraktur-kompresi-tulang-belakang/?share=twitter&nb=1https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/askep-fraktur-kompresi-tulang-belakang/?share=facebook&nb=1https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/askep-fraktur-kompresi-tulang-belakang/feed/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/supervisi-keperawatan/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/26/penilaian-kinerja-perawat-dalam-model-praktek-keperawatan-profesional/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/26/penilaian-kinerja-perawat-dalam-model-praktek-keperawatan-profesional/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/26/penilaian-kinerja-perawat-dalam-model-praktek-keperawatan-profesional/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/26/penilaian-kinerja-perawat-dalam-model-praktek-keperawatan-profesional/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/askep-fraktur-kompresi-tulang-belakang/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/supervisi-keperawatan/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/21/dosa-syirik/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/20/ayah/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/20/ayah/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/askep-fraktur-kompresi-tulang-belakang/?share=twitter&nb=1https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/askep-fraktur-kompresi-tulang-belakang/?share=facebook&nb=1https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/askep-fraktur-kompresi-tulang-belakang/feed/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/supervisi-keperawatan/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/26/penilaian-kinerja-perawat-dalam-model-praktek-keperawatan-profesional/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/26/penilaian-kinerja-perawat-dalam-model-praktek-keperawatan-profesional/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/26/penilaian-kinerja-perawat-dalam-model-praktek-keperawatan-profesional/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/26/penilaian-kinerja-perawat-dalam-model-praktek-keperawatan-profesional/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/askep-fraktur-kompresi-tulang-belakang/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/supervisi-keperawatan/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/21/dosa-syirik/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/20/ayah/https://wordpress.com/about-these-ads/
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
30/31
o :anuari 0?10
Kategori
o =n'ategoriHed
Meta
o endaftar
o asuk log
o R66 4ntri
o R66 -omentar
o Iord&ress.'om
Friends < "inks
o is'uss
o *et nspired
o *et &olling
o *et 6upport
o Cearn Iord&ress.'om
o heme 6ho$'ase
o Iord&ress &lanet
o Iord&ress.'om 5e$s
,a"a!an
o About
Arsip B"anan
o :anuari 0?10
https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/category/uncategorized/https://wordpress.com/start/id?ref=wploginhttps://yunu5mu5tofa.wordpress.com/wp-login.phphttps://yunu5mu5tofa.wordpress.com/feed/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/comments/feed/https://wordpress.com/http://en.forums.wordpress.com/http://www.plinky.com/http://polldaddy.com/http://en.support.wordpress.com/http://learn.wordpress.com/http://theme.wordpress.com/http://planet.wordpress.org/http://en.blog.wordpress.com/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/about/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/category/uncategorized/https://wordpress.com/start/id?ref=wploginhttps://yunu5mu5tofa.wordpress.com/wp-login.phphttps://yunu5mu5tofa.wordpress.com/feed/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/comments/feed/https://wordpress.com/http://en.forums.wordpress.com/http://www.plinky.com/http://polldaddy.com/http://en.support.wordpress.com/http://learn.wordpress.com/http://theme.wordpress.com/http://planet.wordpress.org/http://en.blog.wordpress.com/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/about/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/
-
8/18/2019 Askep Fraktur Kompresi Tulang
31/31
%log di Iord&ress.'om. Q ema otion.
%a'k to top S
kuti
Ikti =*n!to#a>
-irimkan setiap pos baru ke -otak asuk Anda.
%uat situs dengan Iord&ress.'om
https://id.wordpress.com/?ref=footer_bloghttps://wordpress.com/themes/motion/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/askep-fraktur-kompresi-tulang-belakang/#tophttp://void%280%29/https://id.wordpress.com/?ref=lofhttps://id.wordpress.com/?ref=footer_bloghttps://wordpress.com/themes/motion/https://yunu5mu5tofa.wordpress.com/2012/01/24/askep-fraktur-kompresi-tulang-belakang/#tophttp://void%280%29/https://id.wordpress.com/?ref=lof