atrial septal defect-1

21
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. S DENGAN PRE OPERASI ASD CLOSURE DI RUANG INTERMEDIATE BEDAH Disusun oleh : Robiatul Adawiyah

Upload: rudi-haryanto

Post on 02-Jul-2015

1.064 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Atrial Septal Defect-1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. S

DENGAN PRE OPERASI ASD CLOSURE

DI RUANG INTERMEDIATE BEDAH

Disusun oleh :

Robiatul Adawiyah

PUSAT JANTUNG NASIONALHARAPAN KITA

2007

Page 2: Atrial Septal Defect-1

TINJAUAN TEORITIS

ATRIAL SEPTAL DEFECT

DEFINISI

Atrialseptal defect adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defect) pada

septum interatrial yang terjadi karena kegagalan fusi septum interatrial semasa janin.

KLASIFIKASI

Berdasarkan lokasi lubang, diklasifikasikan dalam 3 type, yaitu :

1. Ostium Primum (ASD 1)

Defek terjadi dibawah/akhir dari pada septum. Dapat dihubungkan dengan

kelainan katup mitral.

2. Ostium Sekundum (ASD 2)

Defek terjadi dekat pertengahan septum/ terletak pada daerah fosa ovalis.

3. Sinus Venosus Defek

Defek terletak di junction vena kava superior/inferior dan atrium kanan.

PATOFISIOLOGI

Pasien dengan defek septum atrium mempunyai beban pada sisi kanan jantung, akibat

pirau dari atrium kiri ke atrium kanan. Left to right shunt menyebabkan atrium kanan

dilatasi, volume ventrikel kanan overload dan terjadi peningkatan aliran darah

pulmonal.

ETIOLOGI

ASD merupakan penykit congenital, terjadi bila ada kesalahan dalam jumlah absorbsi

atau proliferasi jaringan selama perkembangan embriologi pada minggu ke-empat

sampai minggu ke-enam kehamilan, maka dapat terjadi defect.

1

Page 3: Atrial Septal Defect-1

MANIFESTASI KLINIK

- Pasien mungkin asimptomatik

- Gagal jantung kongestif (ASD yang besar): sesak nafas , kesulitan menyusu,

gagal tumbuh kembang pada bayi atau cepat capai saat aktivitas fisik pada

anak yang lebih besar.

PEMERIKSAAN FISIK

Auskultasi jantung

- Bunyi jantung dua yang terpisah, lebar dan menetap

- Bunyi jantung dua komponen pulmonal mengeras bila ada hipertensi pulmonal

- Bising sistolik ejeksi yang halus disela iga 2 parasternal kiri

- Bising mid diastolic yang bertambah keras pada inspirasi di daerah katup

tricuspid akibat aliran yang deras.

- Bising pansistolik mitral insufisiensi di daerah apeks bila terdapat celah pada

katup mitral (pada ASD primum) atau penyulit prolaps katup mitral (pada

ASD sekundum).

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Elektrokardiogram

2. Foto roentgen toraks

3. Echocardiogram

4. TEE

5. Kateterisasi

TERAPI MEDIS

1. Tindakan operasi

2. Tanpa operasi

2

Page 4: Atrial Septal Defect-1

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. S

DENGAN PRE OPERASI ASD CLOSURE

PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien

Nama : Nn. S

Umur : 24 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku : Sunda

Status : Belum Menikah

Pendidikan : SMA

Alamat : Batu I no 21 RT 04 RW 016 Cibodas Tangerang

Medrec : 2007238678

Tanggal Masuk : 11 September 2007

Tanggal Pengkajian : 11 September 2007

Diagnosa Medis : ASD II Pro ASD Closure 12 September 2007

2. Keluhan Utama

Cepat cape bila melakukan aktivitas

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengatakan sering merasa cepat cape dan kadang terasa sesak yang

dirasakan bila aktivitas berat dan bertahap hilang bila aktivitas dihentikan atau

dengan istirahat.

Dan pasien datang ke RSJHK karena direncanakan akan dilakukan operasi

ASD Clossure pada tanggal 12 September 2007.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

3

Page 5: Atrial Septal Defect-1

Pasien mengatakan sering mengalami batuk pilek dan cepat cape saat aktivitas

dan pasien datang ke RSU Tangerang untuk berobat, dan dilakukan

pemeriksaan RO thorak dan Echocardiografi dan didapatkan adanya

kebocoran pada sekat jantung, sehingga pasien dirujuk ke poli RSJHK untuk

dilakukan tindakan selanjutnya. Pasien mengetahui ada bocor pada sekat

jantung 6 bulan yang lalu.

5. Faktor Resiko

Tidak ada

6. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum

Kesadaran : Composmentis

BB : 46,5 kg

TB : 158 cm

Tekanan Darah : 119/58 mmHg

Nadi : 70 x/mnt

Pernafasan : 20 x/mnt

Suhu : 36 C

b. Keadaan Khusus

- Rambut : Tidak ada kelainan

- Mata : Konjuntiva tidak anemis, sclera tidak icteric

- Hidung : Nafas spontan tanpa menggunakan otot bantu

pernafasan atau oksigen

- Mulut dan Tenggorokan : Tidak ada kelainan

- Telinga : Tidak ada kelainan

- Leher : JVP 3 +5

- Jantung : - Palpitasi tidak ada

- Bunyi jantung S1-S2

- Bising sistolik ejeksi halus di sela iga 2 parasternal kiri

- Paru-paru : - Auscultasi suara nafas vesikuler

- Bentuk dada symetris

- Ronchi/ Wheezing tidak ada

4

Page 6: Atrial Septal Defect-1

- RR 20 x/mnt pergerakan dada symetris, tidak menggunakan

otot acesoris.

- Abdomen : Hepar dan limfa tidak teraba, acites tidak ada

- Extremitas : Oedema tidak ada, capillary refill 2 dtk

- Genetalia : dalam batas normal

7. Pola Nutrisi

Frekuensi makan 3x/hari, mual muntah tidak ada, nafsu makan baik, minum +

1550 cc/hari

8. Pola Eliminasi

BAB 1x/hari terakhir tanggal 11 September 2007 pada pagi hari dengan

konsistensi lunak warna kuning dan jumlah banyak.

BAK 3-5x/hari dan Bak lebih sering pada hari senin dan kamis karena minum

obat lasix.

9. Pola Aktivitas

Pasien mampu melakukan aktivitas yang ringan saja seperti menyapu lantai,

karena bla melakukan aktivitas yang berat akan terasa cape sakali.

10. Pola Istirahat

Tidur cukup 6-8 jam/hari, tapi malam ini agak sulit tidur karena cemas

memikirkan apakah operasi akan berjalan lancar atau tidak dan pasien tampak

sering terbangun.

11. Aspek Psikososial

Orang yang berpengaruh adalah keluarga terutama orang tua. Pasien menjalani

shalat 5 waktu sesuai dengan agama yang dianut. Biaya RS dijamin oleh PT.

Askes. Pasien terlihat tampak tegang. Pasien mengatakan menerima keadaan

bila ada luka di daerah dada nya.

5

Page 7: Atrial Septal Defect-1

12. Pemeriksaan Penunjang

a. Electrocardiogram

Irama teratur QRS rate 70x/mnt, gel.P normal interval PR 0,20 dtk, gel.QRS

>0,12 dtk, M Shape di V2-V4, II, III, aVF, gel R lebih tinggi di precordial

kanan

( Kesan RBBB, RVH )

b. RO Thorax

CTR 55%. Segmen pulmonal menonjol, vaskularisasi meningkat, tulang baik,

costoprenik dan cardioprenik baik.

c. Echocardiografi

ASD II L-R shunt, TR moderate, PH moderate, fungsi sistolik LV dalam

batas normal dengan EF 55%, fungsi diastolic normal, kontraksi RV baik.

d. Consul Gigi

Tidak ada fokal infeksi.

e. Catheterisasi

Tidak dilakukan

f. Laboratorium

Hematologi

Hb 13,1 gr/dl HT 41 Leucosit 6300 Trombosit 184.000 Gol. Darah B/+

Coagulasi

BT 2 CT 4 PT 12,5 (NK 11,9) APTT 23,0 (NK 33,2)

Liver Fungsi

Albumin 4,6 Globulin 2,7 Bil.Total 1,46 Bil. Direx ),41 Bil. Indirex 1,05

SGOT 19 SGPT 17

Renal Fungsi

Ureum 17 BUN 7,94 Creatinin 0,9

AGDA

pH 7,43 PCO2 37 PO2 108 HCO3 24,3 ABE 0,8 SaO2 95,2%

6

Page 8: Atrial Septal Defect-1

Electrolit

Natrium 138 Kalium 3,9 Clorida 101 Magnesium 1,8

GDS 92

HbSAg Negatif

13. Therapi yang didapat

- Digoxin 1x1/2 tab

- Lasix 1x1 tab senin-kamis

- Aspar K 2x1 tab

- Folic Acid 2x1 tab

7

Page 9: Atrial Septal Defect-1

ANALISA DATA

Tgl Data Etiologi Diagnosa Perawatan

11-09-07 S : Pasien mengatakan

cemas apakah operasi besok

berjalan dengan lancer atau

tidak

O : Pasien terlihat tampak

tegang

Operasi yang akan dilakukan besok

membuat pasien selalu memikirkan

apakah operasi akan berjalan

dengan lencar atau tidak

Cemas

11-09-07 S : Pasien mengatakan hanya

mampu melakukan aktivitas

ringan, krn bila melakukan

aktivitas berat akan terasa

cape sekali dan kadang sesak

O : -

Adanya ASD --- terjadi PH ---

gangguan oksigenasi --- supply O2

ke jaringan kurang ---- terjadi

ketidak seimbangan supply dan

demand terutama saat aktivitas ---

cape

Resiko intoleransi

aktivitas

Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas

1. Cemas berhubungan dengan akan dilakukan tindakan operasi

2. Resiko intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan supply

dan demand ke jaringan.

8

Page 10: Atrial Septal Defect-1

NURSING CARE PLAN

No Diagnosa Perawatan Tujuan Intervensi

1. Cemas b/d akan dilakukan

tindakan operasi

S : Pasien mengatakan

cemas apakah operasi

akan berjalan lancer atau

tidak

O : Pasien terlihat tampak

tegang

Rasa cemas

berkurang dalam

waktu 2 jam

setelah di

intervensi

Dengan criteria :

- Pasien tampak

tenang dan

rileks

- muka tidak

tampak tegang

1. Kaji tingkat rasa cemas dan penyebab

primer

2. Kaji tingkat informasi pasien intuk

mengidentivikasi kesalah pengertian

sehubungan dengan operasi

3. Lengkapi, klarifikasi dan validasi informasi

yang sesuai dengan kondisi

- Persiapan operasi yang telah dan akan

dilakukan

- Pemeriksaan yang dilakukan sebelum

operasi

- Puasa, laxan, obat, persiapan kulit

- Kunjungan tim bedah dan anasthesi

- Jadwal operasi dan jam berangkat

- Orientasi ICU

4. Diskusikan keadaan ruang operasi dan

dimana keluarga akan menunggu

5. Latihan nafas dalam dan batuk efektif

6. Kaji koping pasien dan anjurkan pasien

untuk banyak berdoa

7. Libatkan keluarga untuk memberikan

dukungan moril

2. Resiko intoleransi

aktivitas b/d ketidak

seimbangan supply dan

demand O2 ke jaringan

S : Pasien mengatakan

hanya mampu melakukan

aktivitas ringan karena

bila melakukan aktivitas

berat akan terasa cape

sekali

O : -

Dapat

mempertahankan

tingkat aktivitas

yang optimal

selama

perawatan

Dengan criteria :

- Pasien mampu

melakukan

aktivitas yang

ringan

1.Kaji tingkat aktivitas yang dapat dillakukan

2.Kaji dan monitor respon pasien terhadap

aktivitas dan adanya gejala yang timbul

3.Bantu pasien pada aktivitas yang tidak

dapat dilakukan sendiri

9

Page 11: Atrial Septal Defect-1

CATATAN PERKEMBANGAN

Dx Tgl/Waktu Implementasi Evaluasi

1. 11-09-2007

22.00

12-09-2007

07.00

Mengkaji tingkat rasa cemas dan penyebab

cemas (cemas sedang, karena akan dilakukan

operasi besok pagi)

Melengkapi, mengklarifikasi,memvalidasi

informasi

- Persiapan operasi yang telah dan akan

dilakukan

- Pemeriksaan yang telah dilakukan

sebelum operasi

- Puasa, obat, laxan, persiapan kulit

- Kunjungan tim bedah dan anasthesi

- Jadwal operasi dan jam berangkat

- Orientasi ICU

(pasien mengatakan terasa lebih rileks dan

tenang untuk menghadapi hari esok)

Mendiskusikan keadaan ruang operasi dan

dimana keluarga akan menunggu

Mereview ulang latihan yang telah dilakukan

dengan petugas fisiotherapi

Mengkaji koping pasien dan anjurkan pasien

untuk banyak berdoa (bila rasa tegang/cemas

pasien selalu berdoa)

Melibatkan keluarga untuk bersama-sama

berdoa sebelum berangkat ke ruang operasi

11-09-2007 jam 22.30

S : Pasien mengatakan

terasa lebih rileks dan

tenang

O : Pasien terlihat tampak

tenang

A : Masalah teratasi

P : Lanjut intervensi

- Mensuport pasien untuk

tenang dan terus berdoa

- Melibatkan keluarga untuk

berdoa bersama-sama

sebelum berangkat ke ruang

operasi

2. 11-09-2007

22.00

23.30

Mengkaji aktivitas yang dapat dilakukan oleh

pasien (pasien masih mampu melakukan

aktivitas sendiri dengan perlahan seperti BAK,

BAB ke kamar mandi, makan minum sendiri )

Memonitor respon pasien terhadap aktivitas

setelah ke kamar mandi untuk BAK (tidak ada

keluhan cape/sesak)

12-09-2007 jam 07.00

S : Pasien mengatakan

masih mampu melakukan

aktivitas sendiri dan rasa

cape sedikit setelah mandi

O : -

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Lanjut intervensi

10

Page 12: Atrial Septal Defect-1

04.15

05.00

06.00

Memonitor respon pasien saat BAB setelah

diberi YAL solution dan menganjurkan pasien

untuk tidak mengejan ( BAB keluar sudah cair,

keluhan cape tidak ada)

Mengobservasi TTV ( TD 112/63mmHg, HR

80x/mnt )

Melakukan cukur pada daerah axila, pubis,

daerah dada pasien

Memonitor respon pasien setelah mandi

bethadine dengan menggunakan sower

( keluhan cape sedikit )

Menganjurkan pasien untuk istirahat

- Monitor respon pasien

setelah aktivitas

11