bab ii landasan teori...6 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar web menurut hidayat, (2010:2),...

15
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Web Menurut Hidayat, (2010:2), Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.2.1.1. Internet Menurut Sarwono (2012:17) Internet “merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet”. Jaringan yang menjangkau seluruh dunia dan dengan menggunakan fasilitas internet, kita dapat saling bertukar informasi secara global di seluruh dunia tanpa batas institusi, dimensi ruang dan waktu bahkan dapat menembusbirokrasi dan protokoler. 2.1.2. Web Browser Menurut Chaffey (2009: 96) web browser adalah software seperti Microsoft Internet Exploler dan Mozilla Firefox yang bisa kita gunakan untuk mengakses informasi pada www yang disimpan di web service. FINAL

Upload: others

Post on 03-Jul-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Web

Menurut Hidayat, (2010:2), “Website atau situs dapat diartikan sebagai

kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks,

gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang

bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling

terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.”

2.1.1. Internet

Menurut Sarwono (2012:17) Internet “merupakan sekumpulan jaringan yang

berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang

bertanggung jawab untuk menjalankan internet”.

Jaringan yang menjangkau seluruh dunia dan dengan menggunakan fasilitas

internet, kita dapat saling bertukar informasi secara global di seluruh dunia tanpa

batas institusi, dimensi ruang dan waktu bahkan dapat menembusbirokrasi dan

protokoler.

2.1.2. Web Browser

Menurut Chaffey (2009: 96) “web browser adalah software seperti Microsoft

Internet Exploler dan Mozilla Firefox yang bisa kita gunakan untuk mengakses

informasi pada www yang disimpan di web service”.

FINAL

7

2.1.3. Web Server

Menurut Yuniar (2010:2) “Web server merupakan perangkat lunak yang

mengolola (mengatur) permintaan user dari browser dan hasilnya dikembalikan ke

browser. Contoh web server, adalah IIS ( internet information services) produk

microsoft corp”.

2.2. Bahasa Pemograman

Menurut Indrajani (2007:22), bahasa pemrograman adalah “perangkat lunak

atau software yang dapat digunakan dalam proses pembuatan program yang melalui

beberapa tahapan-tahapan penyelesaian masalah”.

2.2.1 Hyper Text Markup Language (HTML)

Menurut Anhar (2010:40) “HTML (Hyper Text Markup Leanguage) adalah

sekumpulan simbol-simbol atau tags yang dituliskan dalam sebuah file yang

digunakan untuk menampilkan halaman pada web browser”.

2.2.2 Preprocessor Hypertext Protocol (PHP)

Menurut Kustiyahningsih (2011:114), “PHP (Preprocessor Hypertext

Protocol) adalah skrip bersifat Bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam

HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini

akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML sehingga suatu

halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server

side berarti pengerjaan script dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan

ke browser”.

FINAL

8

2.2.3 Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut Sya’ban (2010:37) “Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah

satu bahasa pemograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam

sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam”. Pada umumnya CSS

digunakan.untuk mengatur tampilan dokumen. CSS memungkinkan kita untuk

menampilkan halaman yang sama dengna format yang berbeda.

2.2.4 Jquery

Menurut Jayan (2011:2) “Jquery merupakan kumpulan library javascript

untuk mempermudah proses pengolahan dokumen HTML, seperti mengubah konten,

penanganan event, membuat animasi, menyiapkan user interface, dan lain

sebagainya”.

2.2.5 Javascript

Menurut Aloysius (2011:1) “JavaScript merupakan bahasa Scripting yang

bekerja disisi Client/Browser sehingga website bisa lebih interaktif”.

JavaScript adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di

sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox,

Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web

menggunakan tag script.

FINAL

9

2.3. Perangkat Lunak

2.3.1 Adobe Dreamweaver

Menurut Andi (2013:2 ) ”Adobe Dreamweaver CS6 adalah Salah satu aplikasi

yang dapat anda manfaatkan untuk melakukan perancangan desain web secara visual

atau aplikasi web editor“.

2.3.2 Bootstrap

Botstrap menurut Alatas (2013:2) “merupakan Framework ataupun Tools

untuk membuat aplikasi web ataupun situs web responsive secara cepat, mudah dan

gratis. Bootstrap terdiri dari CSS dan HTML untuk menghasilkan Grid, Layout,

Typography, Table, Form, Navigation, dan lain-lain. Di dalam Bootstrap juga sudah

terdapat jQuery plugins untuk menghasilkan komponen UI yang cantik seperti

Transitions, Modal, Dropdown, Scrollspy, Tooltip, Tab, Popover, Alert, Button,

Carousel dan lain-lain. Dengan bantuan Bootstrap, kita bisa membuat responsive.”

2.3.3. XAMPP

Menurut Nugroho (2008:2) “XAMPP adalah suatu bundel web server yang

populer digunakan untuk coba-coba di Windows karena kemudahan instalasinya”.

Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apache,

interpreter PHP, dan basis data MySQL. Setelah menginstall XAMPP, kita bisa

memulai pemrograman PHP di komputer sendiri maupun mencoba memasang

aplikasi-aplikasi web.

FINAL

10

2.3.4 PHPMyadmin

Menurut Riyanto (2009:12), PHPMyAdmin merupakan “aplikasi yang dapat

digunakan untuk membuat database, pengguna (user), memodifikasi tabel, maupun

mengimpor database secara cepat dan mudah tanpa harus menggunakan perintah

(Command) SQL. Jadi penulis menyimpulkan PHPMyAdmin merupakan sebuah

aplikasi open source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL.”

2.4. Basis Data

Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah Struktur penyimpanan

data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam

sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL

Server”. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data

dan juga batasan-batasandata yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang

sangat penting dalam sistem informasi dimana basis data merupakan gudang

penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi pentingkarena

dapat mengorganisasi data, menghidari duplikasi data, hubungan antardata yang tidak

jelas dan juga update yang rumit.

2.4.1 My Structure Query Language (MySQL)

Menurut Anhar (2010:45) “MySQL (My Structure Query Language) adalah

salah satu Database Management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti

Oracle, MS SQL, Postagre SQL dan lainnya MySQL berfungsi untuk mengolah

database menggunakan bahasa SQL”.

FINAL

11

2.5. Model Pengembangan Perangkat Lunak

2.5.1. Model System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Simarmata (2010:39), “System Development Life Cycle (SDLC)

mengacu pada model dan proses yang digunakan untuk mengembangkan sistem

perangkat lunak dan menguraikan proses, yaitu pengembang menerima perpindahan

dari permasalahan ke solusi.”

1. Perencanaan (Planning).

Tahap awal yaitu perencanaan (planning) adalah menyangkut studi tentang

kebutuhan pengguna (user’s specification), studi-studi kelayakan (feasibility

study) baik secara teknik maupun secara teknologi serta penjadwalan suatu

proyek sistem informasi atau perangkat lunak. pada tahap ini pula, sesuai

dengan kakas (tool) yang penulis gunakan yaitu UML.

2. Analisis (Analysis).

Tahap kedua, adalah tahap analisis (analysis), yaitu tahap dimana kita

berusaha mengenai segenap permasalahan yang muncul pada pengguna

dengan mendekomposisi dan merealisasikan use case diagram lebih lanjut,

mengenai komponen-komponen sistem atau perangkat lunak, objek-objek,

hubungan antar objek dan sebagainya.

3. Desain (Design).

Tahap ketiga, adalah tahap perencanaan (design) dimana penulis mencoba

mencari solusi dari permasalahan yang didapat dari tahap analisis.

4. Implementasi (Implemantation).

FINAL

12

Tahap keempat, adalah tahap implementasi (implemantition) dimana penulis

mengimplementasikan perencanaan sistem ke situasi nyata yaitu dengan

pemilihan perangkat keras dan penyusunan perangkat lunak aplikasi

(pengkodean/coding).

5. Pengujian (Testing).

Tahap kelima, adalah pengujian (testing), yang dapat digunakan untuk

menentukan apakah sistem atau perangkat lunak yang dibuat sudah sesuai

dengan kebutuhan pengguna atau belum, jika belum, proses selanjutnya

adalah bersifat iteratif, yaitu kembali ketahap-tahap sebelumnya. Dan tujuan

dari pengujian itu sendiri adalah untuk menghilangkan atau meminimalisasi

cacat program (defect) sehingga sistem yang dikembangkan benar-benar akan

membantu para pengguna saat mereka melakukan aktivitas-aktivitasnya.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Tahap keenam , adalah tahap pemeliharaan (maintenance) atau perawatan

dimana pada tahap ini mulai dimulainya proses pengoperasian sistem dan jika

diperlukan melakukan perbaikan-perbaikan kecil. Kemudian jika waktu

penggunaan sistem habis, maka akan masuk lagi pada tahap perencanaan.

2.6. Teori Pendukung

2.6.1. Struktur Navigasi

Menurut Hakim (2010:51) “Struktur navigasi adalah Susunan Menu atau

hirarki dari suatu situs yang menggambarkan isi dari setiap halaman dan link atau

navigasi tiap halaman pada suatu situs web”.

FINAL

13

Struktur navigasi suatu situs web sangat di pengaruhi oleh tujuan dari situs

web yang akan dibuat. Struktur navigasi termasuk struktur terpenting dalam

pembuatan situs karena itu gambarannya harus sudah ada pada tahap perencanaan.

Peta navigasi merupakan rencana hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang

berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen dengan pemberian

perintah dan pesan. Peta navigasi juga memberikan kemudahan dalam menganalisa

ke interaktifan seluruh obyek dan bagaimana pengaruh keinteraktifannya terhadap

pengguna. beberapa dasar struktur pembuatan navigasi seperti Linear (menelusuri

program secara berurutan), Non Linear (tanpa di batasi rute), Hirarki (percabangan),

Campuran (gabungan).

1. Hierarchial (Hirarki)

Struktur navigasi hirarki biasa disebut struktur bercabang, merupakan suatu

struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data berdasar kan

kriteria tertentu. Tampilan pada menu pertama akan disebut sebagai Master Page

(halaman utama pertama), halaman utama ini mempunyai halaman percabangan

yang disebut Slave Page (halaman pendukung). Jika salah satu halaman

pendukung dipilih atau di aktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama Master

Page (halaman utama kedua), dan seterusnya. Pada struktur navigasi ini tidak

diperkenankan adanya tampilan secara linier.

FINAL

14

Sumber : (Hakim 2010:51)

Gambar II.1.

Struktur Navigasi Hirarki

2. Struktur Navigasi Liner

Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut, yang

menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya.

Tampilan yang dapat pada struktur jenis ini adalah satu halaman sebelumnya atau

satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya atau dua halaman

sesudahnya.

Sumber : (Hakim 2010:51)

Gambar II.2.

Struktur Navigasi Linier

FINAL

15

3. Struktur Navigasi Non Linier.

Struktur navigasi non linier atau struktur tidak berurut merupakan pengembangan

dari struktur navigasi linier. Pada struktur ini di perkenankan membuat navigasi

percabang. Percabangan yang dibuat pada struktur non linier ini berbeda dengan

percabangan pada struktur hirarki, karena pada percabangan non linier ini

walaupun terdapat percabangan, tetapi tiap – tiap tampilan mempunyai kedudukan

yang sama yaitu tidak ada Master Page dan Slave Page.

Sumber (Hakim 2010:51)

Gambar II.3.

Struktur Navigasi Non Linier

4. Struktur Navigasi Campuran

Struktur penjejakan composite (campuran) merupakan gabungan dari ketiga

struktur sebelumnya yaitu Linier, Non Linier dan Hirarki. Struktur penjejakan ini

juga biasa disebut struktur penjejakan bebas. Jika suatu tampilan membutuhkan

percabangan, maka dapat dibuat percabangan, dan bila dalam percabangan

tersebut terdapat suatu tampilan yang sama kedudukannya maka dapat dibuat

struktur Linier dalam percabangan tersebut. Struktur penjejakan ini banyak

FINAL

16

digunakan dalam pembuatan multimedia sebab struktur ini dapat memberikan

keinteraksian yang lebih tinggi.

Sumber : (Hakim 2010:51)

Gambar II.4.

Struktur Navigasi Campuran

2.6.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Fathansyah (2007:79) ERD merupakan “Model Entity Relationship

yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang

masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh

fakta dari “dunia nyata‟ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan sistematis

dengan mengunakan Diagram Entity Relationship.”

1. Derajat Relasi atau Kardinalitas

Menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entias pada

himpunan entitas yang lain.

FINAL

17

a. One to One (1:1)

Sumber : (Fathansyah 2007:79)

Gambar II.5

Kardinalitas One to One

Tingkat hubungan dinyatakan one to one jika suatu kejadian pada entity

pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas

kedua. Demikian juga sebaliknya satu kejadian pada entity yang pertama.

b. One to Many (1:M)

Sumber : (Fathansyah 2007:79)

Gambar II.6

Kardinalitas One to Many

Tingkat hubungan one to many adalah sama dengan many to one (M:1),

tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian

pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan

kejadian pada entitas kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua

hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas

pertama.

FINAL

18

c. Many to Many (M:M)

Sumber : (Fathansyah 2007:79)

Gambar II.7

Kardinalitas Many to Many

Tingkat hubungan many to many terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas

mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya,baik

dilihat dari entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua.

2.6.3. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Simarmata dan Paryudi (2007:37) “Logical Record Structure (LRS)

atau skema basis data adalah sekelompok objek dalam basis data yang saling

berhubungan”. Dalam skema, objek yang dihubungkan memiliki relasi satu sama

lain.

LRS (Logical Record Structure) dibentuk dengan nomor dari tipe record.

Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan

nama yang unik. Beda LRS dengan diagram E-R nama tipe record berada diluar

kotak field tipe record ditempatkan. Logical Record Structure terdiri dari link-link

diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak

link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record.

Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua metode

yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat

FINAL

19

dikonversikan ke LRS. Metode yang lain dimulai dengan ER-diagram dan langsung

dikonversikan ke LRS.

Sumber : Paryudi dan Simarmata (2007:37)

Gambar II.8

Contoh kasus Logical Record Structure

2.6.4. Pengujian Web (Black Box Testing)

Menurut Simarmata (2010:316) “Black Box Testing adalah pengujian

dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti

yang diharapkan”

1. Kesalahan antar muka.

2. Fungsi yang tidak benar atau fungsi yang hilang.

3. Kesalahan perilaku (behavior) atau kesalahan kerja.

FINAL

20

4. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

5. Inisialisasi dan pemutusan kesalahan.

Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil

eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi

dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat

penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti

pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya(interface nya) ,

fungsionalitasnya. Tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses

(hanya mengetahui input dan output).

Black Box pengujian metode pengujian perangkat lunak yang menguji

fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

Pengetahuan khusus dari kode aplikasi/struktur internal dan pengetahuan

pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar

spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.

Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak, termasuk spesifikasi, persyaratan,

dan desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini dapat menjadi fungsional atau non-

fungsional, meskipun biasanya fungsional. Perancang uji memilih input yang valid

dan tidak valid dan menentukan output yang benar. Tidak ada pengetahuan tentang

struktur internal benda uji itu.

FINAL