bab ii tinjauan obyek rancangan a. pengertian...
TRANSCRIPT
7
BAB II
TINJAUAN OBYEK RANCANGAN
A. Pengertian Judul
Didalam membedah pengertian dan nama suatu objek yang akan dirancang
maka diperlukan suatu arti atau makna dari objek yang dimaksud. Tinjauan yang
dimaksud adalah tinjauan yang dilakukan dengan mengadakan studi terhadap
Gedung Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo.
Menurut Anwar ( 2002 ) Pengertian dari Gedung Kantor “ Dinas Pemuda
Dan Olahraga Kabupaten Gorontalo sebagai Berikut :
Gedung : Bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar
sebagai tempat kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan,
perniagaan, olahraga,
Kantor : Tempat mengurus sesuatu, tempat bekerja.
Dinas : Bagian Kantor Pemerintah yang mengurus pekerjaan
tertentu.
Pemuda : Sebagai warga negara dan sumber daya insan pemba
ngunan yang potensial dalam rangka mempersiapkan,
memberdayakan dan meningkatkan kualitasnya sebagai
subyek yang aktif dalam upaya menanggulangi masalah
masyarakat, bangsa dan negara.
Olahraga : Sebagai usaha pembinaan dalam rangka meningkatkan
kualitas manusia Indonesia seutuhnya dan mengkokohkan
8
persatuan dan kesatuan bangsa pada hakekatnya merupakan
suatu wahana dalam mewujudkan program pembangunan
nasional yang menjadi tanggungjawab pemerintah dan
masyarakat.
Kabupaten Gorontalo : Tempat berlangsungnya Pemerintahan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Gedung Kantor
Dinas Pemuda Dan Olahraga suatu bangunan Kantor yang berfungsi sebagai pusat
Perumusan kebijakan teknis di bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga; bagi
masyarakat terutama yang berada di Kabupaten Gorontalo.
B. Fungsi dan Kegiatan
1. Fungsi
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga;
b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga;
c. Penyelenggaraan kegiatan teknis Operasional yang meliputi bidang
pendidikan dasar, bidang pendidikan menengah, bidang pendidikan luar
sekolah, bidang Pemuda dan olah raga;
d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas;
e. Pembinaan terhadap kelompok jabatan fungsional;
2. Kegiatan
Pelayanan Objek terpusat pada kegiatan pelayanan terutama di bidang
pendidikan,pemuda dan olah raga terhadap masyarakat guna mewujudkan visi dan
misi Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo.
9
Yang menjadi ruang lingkup objek adalah masyarakat umum yang dirasa
perlu mendapatkan pelayanan secara maksimal.
C. Struktur Organisasi
( sumber data : Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo )
KEPALA DINAS
SKRETARIS
KASUBAG UMUM KASUBAGKEPEGAWAIAN
KASUBAGPERENCANAAN DAN
KEUANGAN
KEPALA BIDANGPEMUDA
KEPALA SEKSIPEMBERDAYAAN
KEPEMUDAAN DAN AKTIFITASANAK
KEPALA SEKSIPEMBANGUNAN
WAWASANKEBANG DANKEPEMIMPINAN
KEPALA SEKSIORGANISASI DAN
KABERISASIKEPEMUDAAN
KEPALA BIDANGOLAHRAGA
KEPALA SEKSIOLAHRAGA PELAJAR
DAN MAHASISWA
KEPALA SEKSIOLAHRAGA PRESTASI
KEPALA SEKSIOLAHRAGA
MASYARAKATTRADISIONAL DAN
PENYANDAN CACAT
KEPALA BIDANGPENGAWASAN
KEPALA SEKSISARANA DAN
PRASARANA
KEPALA SEKSIPENGAWAS FASILITAS
KEPALA SEKSIJARINGAN INFORMASI
KEPEMUDAAN DANKEOLAH RAGAAN
KEPALA SEKSIPENDATAAN DAN
PELAPORAN
KEPALA SEKSIPENGAWASAN KEGIATAN
OLAHRAGA
KEPALA SEKSIPENGAWASAN KEGIATAN
PEMUDA
KABIDPENGEMBANGANPEND. SARANA DAN
PRASARANA
Keterangan : Garis komando
Garis koordinasi
10
D. Bentuk Dan Penampilan
1. Teori Bentuk Dasar
Secara umum bentuk-bentuk arsitektur merupakan hasil adaptasi dari
bentuk-bentuk dasar murni, yang oleh Francis D.K Ching bentuk-bentuk
dasar/murni itu, terdiri atas:
Lingkaran
Bentuk Sifat Olahan Ruang
Serentetan titik-titik yang
disusun dengan dalam olahan
jarak yang sama dan seimbang
terhadap sebuah titik.
Rileks dan santai.
Jika Ditempatkan suatu lingkaranpada suatu bidang akan memperkuatsifat alamnya sebagai poros.
Jika menempatkan bentuk-bentuksudut disekitarnya dapatmenimbulkan perasaan gerak putaryang kuat.
Pergerakanleluasa
Namun agaksulit dalamolahan.
Segi Empat
Bentuk Sifat Olahan Ruang
Sebuah bidang datar yang
mempunyai empat sisi yang
sama panjang dan 4 buah sudut
90°
Memberi kesan formal dankaku.
Memberi kesan tertib danteratur.
Menghadirkan kesan dinamis,stabil, statis, dan rasional
MudahRuang terpakai
secara efisianSirkulasi mudah
11
Segi Tiga
Bentuk Sifat Olahan Ruang
Sebuah bidang datar yang
dibatasi oleh 3 buah sisi dan
mempunyai 3 buah sudut
Jika terletak pada suatu sisimerupakan bentuk yangstabil dan seimbang
Pada keadaan sangat kritisakan tampak tidak stabil dancenderung jatuh.
Adanya sudut yangbanyak, akan membuatruang tidak terpakaisecara efektif
Sirkulasi kurangleluasa
2. Penampilan
Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga bersifat sebagai tempat Pelayanan
masyarakat dalam Bidang pemuda dan Olahraga. Oleh karena itu sebaiknya
rancangan ini harus sesuai dengan bentuk-bentuk arsitektur yang merupakan hasil
adaptasi dari bentuk-bentuk dasar murni, yang oleh Francis D.K Ching bentuk-
bentuk dasar/murni itu, terdiri atas:
Bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa
pengertian. Dalam seni dan perancangan, istilah bentuk seringkali dipergunakan
untuk menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan yaitu cara dalam
menyusun dan mengkoordinasi unsur-unsur dan bagian-bagian dari suatu
komposisi untuk menghasilkan suatu gambaran nyata. Bentuk dapat dihubungkan
baik dengan struktur internal maupun garis eksternal serta prinsip yang
memberikan kesatuan secara menyeluruh.
Pada umumnya bentuk dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1. Bentuk beraturan
12
Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berhubungan satu sama lain
dan tersusun secara rapi dan konsisten.
2. Bentuk tak beraturan
Bentuk tak beraturan adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan
hubungan antar bagiannya tidak konsisten. Bentuk beraturan Pada umumnya
bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau
lebih.Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama
bentuk-bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan Pada umumnya bentuk ini tidak
simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan
bisa berasal dan bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan
ataupun hasil dan komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.
D. Hasil Survey Objek Rancangan
Gambar 2.1 Kondisi Fisik Kantor Dispora Sumatra Selatan
* Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga provinsi Sumtra Selatan pada saat ini
sudah sangat layak digunakan sebagai fasilitas bangunan kantor, seperti gambar
yang diatas ini
13
* Kondisi Tampak bangunan
Tampak bangunan gedung Dinas pemuda dan olah raga yang ada menggunakan
struktur beton dan baja.
Utilitas bangunan
Dalam gedung dinas pemuda dan olahraga provinsi sumatra sistem utilitas
bangunan yang ada sudah sangat memenuhi standar hal ini bisa dilihat dari
gambar yang diatas misalnya jumlah bukaan jendela yang ada dalam
bangunan banyak sehingga penghawaan serta pencahaan dalam bangunan
sudah sangat maksimal.
1. Lokasi
Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu dari 6 Kabupaten yang ada
di provinsi gorontalo yakni Kota Gorontalo,Kabupaten Gorontalo, Kabupaten
Boalemo,Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Bonebolango, dan Kabupaten
Gorontalo Utara.
Kabupaten Gorontalo terletak di poros provinsi Gorontalo pada posisi
yang cukup strategis, yakni:
Utara: Kabupaten Gorontalo Utara
Selatan: Teluk Tomini
Barat: Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato
Timur: Kota Gorontalo dan Kabupaten Bonebolango.
14
Gambar 2.2 : Peta Kabupaten Gorontalo
Gambar 2.2 Peta Kabupaten Gorontalo
b. Keadaan Morfologis dan Geografis
Posisi geografis Kabupaten Gorontalo sangat menguntungkan karena berada
diporos Provinsi Gorontalo yang tidak lain adalah kawasan pertumbuhan ekonomi
yang besar. Juga karena Provinsi Gorontalo merupakan daerah lintasan dua
Provinsi yakni Palu – Luwuk (Sulawesi Tengah) dan Manado–Bitung (Sulawesi
Utara). Letaknya yang strategis itu menjadikan kota seluas 64,79 km2 ini sebagai
daerah transit seluruh komoditas dari dan ke kedua Provinsi tersebut.
c. Sirkulasi dan Pola Tata Massa
Seperti kutipan pada buku acuan perancangan Ruang sirkulasi dapat
berbentuk tertutup, terbuka pada salah satu sisinya, atau terbuka pada kedua
sisinya.
15
Kita bergerak dalam waktu, melalui suatu tahapan, dan dalam ruang. Kita
merasakan suatu ruang dalam hubungan dimana kita berada dan kemana kita
menetapkan tujuan.
Sirkulasi adalah elemen yang sangat kuat dalam membentuk struktur
lingkungan, karena sirkulasi menghubungkan ruang satu dengan ruang lainnya
dan sirkulasi juga dapat menggunakan ruang yang sudah ada atau memiliki ruang
sirkulasi sendiri.
Ada 3 bentuk dalam sirkulasi ruang, yaitu:
a) Hubungan Jalan dengan Ruang
Jalan mungkin dihubungkan dengan ruang-ruang dalam cara berikut:
Melalui ruang-ruang
- Kesatuan tiap-tiap ruang dipertahankan.
- Konfigurasi jalan fleksibel.
- Ruang-ruang perantara dapat digunakan.
- Untuk menghubungkan jalan dengan ruang-ruangnya.
Gambar 2.3 Melalui Ruang-ruang
16
Menembus ruang
- Jalan dapat menembus sebuah ruang menurut sumbunya, miring,
atau sepanjang sisinya.
- Dalam memotong sebuah ruang, suatu jalan menimbulkan pola-pola
istirahat dan gerak didalamnya.
Gambar 2.4 Menembus Ruang
Berakhir dalam ruang
- Lokasi ruang menentukan jalan.
- Hubungan jalan dan ruang ini digunakan untuk pendekatan dan jalan
masuk ruang-ruang.
- Penting yang fungsional dan simolis.
Gambar 2.5 Berakhir Dalam Ruang
17
b) Bentuk Ruang Sirkulasi
Ruang sirkulasi dapat berbentuk tertutup, terbuka pada salah satu sisinya,
atau terbuka pada kedua sisinya.
Tertutup
Membentuk galeri umum atau koridor pribadi yang berkaitan dengan
ruang-ruang yang dihubungkan melalui pintu-pintu masuk pada bidang dinding.
Gambar 2.6 Tertutup
Terbuka pada salah satu sisinya
Membentuk balkon atau geleri yang memberikan kontinuitas visual dan
kontinuitas ruang dengan ruang-ruang yang dihubungkannya.
Gambar 2.7 Terbuka Salah Satu sisinya
18
Terbuka pada kedua sisinya
Membentuk dretan kolom untuk jalan lintas yang menjadi sebuah
perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.
Gambar 2.8 Terbuka Pada Kedua sisinya
c) Konfigurasi Jalan
Konfigurasi jalan secara umum dapat dikelompokkan dalam beberapa pola
sirkulasi sebagai berikut:
Linier
Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan
ruang. Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong
jalan, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop)
Gambar 2.9 Konfigurasi Linier
19
Radial
Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari
sebuah pusat bersama.
Gambar 2.10 Konfigurasi Radial
Spiral (Berputar)
Suatu jalan tunggal menerus yang berasal dari titik pusat, mengelilingi
pusatnya dengan jarak yang berubah.
c. Sistem Struktur
Adapun 4 hal konsep struktur yang harus diperhatikan dalam perencanaan
bangunan antara lain:
1. Fungsional.
Dapat memberikan kenyamanan dan kenikmatan bagi pemakai dalam
pemanfaatan dan penggunaannya.
2. Estetika.
Sebagai dasar keindahan dan keserasian pada bangunan yang mampu
memberikan rasa kagum bagi pengamat dan rasa bangga bagi pemilik.
3. Struktural.
20
Mempunyai struktur yang kuat dan mantap sehingga dapat memberikan
rasa aman.
4. Ekonomis
Penggunaan material yang baik sehingga bangunan tersebut dapat bertahan
lama dan awet.
Perencanaan suatu bangunan perlu diperhatikan dalam masalah struktur,
karena sturuktur berfungsi untuk melindungi suatu ruang tertentu terhadap iklim,
bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh alam dan menyalurkan semua macam
beban kedalam tanah.
Struktur bangunan yang baik adalah dapat menahan beban bangunan secara
merata atau semua gaya yang bekerja dan mempengaruhinya.
Yang menjadi pertimbangan dalam merencanakan system struktur adalah :
Kondisi tanah setempat.
Jenis dan bahan yang digunakan dan teknologi pelaksanaan proyek.
Mempunyai kelenturan yang stabil.
Tidak terjadi penurunan pada bagian struktur yang direncanakan.
Dapat menahan beban antara lain : beban angin, beban gempa dsb.
Dimensi kolom ditentukan berdasarkan ketinggian bangunan, jarak
bentangan, dan daya dukung tanah.
Kebutuhan luas ruang berdasarkan penyesuaian dengan jumlah pemakai.
Sirkulasi dalam bangunan.
Struktur yang dipakai dalam Kantor Dinas pemuda dan olahrags ini adalah:
a. Struktur Bawah (Sub Structure)
21
Struktur pondasi yang berfungsi untuk meneruskan semua beban bangunan
yang berasal dari beban vertikal dan beban horisontal dari seluruh bagian
bangunan, dan meneruskannya ke tanah, harus kuat dan tidak terjadi penurunan
bangunan yang mengakibatkan kerusakan. Jenis pondasi yang dapat dipakai pada
bangunan berlantai empat adalah pondasi langsung atau tidak langsung. Hal ini
tergantung letak kekuatan tanah yang ada dimana bangunan itu dibuat.
Pondasi Setempat (Telapak)
Pondasi setempat atau disebut juga pondasi telapak adalah pondasi beton
bertulang yang dibuat setempat hanya di bawah kolom struktur. Bentuk
pelat pondasi dapat segi empat atau segi empat panjang. Pondasi ini
dipakai pada tanah keras dangkal dengan beban bangunan yang tidak
berat.
Gambar 2.10 Pondasi Telapak
Pondasi Menerus / Lajur
Pondasi menerus atau disebut juga pondasi lajur adalah pondasi yang
dibuat sepanjang arah melintang dan memanjang bangunan di bawah
deretan kolom struktur. Pondasi ini dipakai apabila beban bangunan relatif
22
berat, tanah kurang baik, sehingga kalau dibuat pondasi setempat luas
dasarnya kurang.
Gambar 2.11 Pondasi lajur
Struktur bawah dibentuk oleh pondasi dengan fungsi utama sebagai
pemikul beban bangunan. Struktur bawah yang dipakai dalam rancangan
bangunan ini adalah pondasi tiang pancang, yang dipilih berdasarkan
pertimbangan sebagai berikut:
1) Cocok untuk semua daya dukung tanah.
2) Tahan gempa; karena lokasi obyek berada di Gorontalo yang berdekatan
dengan Sulawesi Utara yang merupakan jalur gunung berapi yang masih
efektif dalam intensitas kecil maupun sedang yang rentan terhadap
gempa bumi.
3) Kemudahan pelaksanaan, tidak memerlukan pekerjaan galian karena
tiang-tiang langsung ditancapkan ketanah.
4) Letak lapisan tanah kasar berada jauh didalam (± 6-10 m).
5) Kekuatan struktur.
b. Struktur Tengah (Main Strukture)
Berikut ini merupakan unsur–unsur struktur dasar bangunan
23
Unsur Linier
Kolom dan balok : mampu menahan gaya aksial dan gaya rotasi.
Gambar 2.12 Contoh kolom yang terpotong
Unsur permukaan
Dinding, : dapat berlubang atau berangka, mampu menahan gaya – gaya
aksial dan rotasi.
Plat : padat atau beruas, ditumpu pada rangka lantai, mampu memikul
beban di dalam dan tegak lurus terhadap bidang tersebut.
Unsur Spasial
Pembungkus fasade atau inti ( core ), misalnya dengan mengikat bangunan
agar berlaku sebagai suatu kesatuan. Perpaduan dari unsur – unsur dasar di
atas akan membentuk struktur tulang dari bangunan. Kita dapat
membayangkan berbagai kemungkinan pemecahan yang tak terhingga.
Struktur tengah dibentuk oleh lantai, kolom, balok dan dinding yang
berfungsi sebagai pembentuk ruang, sebagai pembentuk bangunan dan sebagai
pelindung. Struktur tengah yang digunakan adalah struktur rangka, dengan
pertimbangan sebagai berikut:
1) Struktur rangka grid radial merupakan hal khusus yang berlaku untuk
bentuk apa saja. Disamping mengikuti garis maka pengembangan bentuk
denah dapat juga mengikuti garis-garis lainnya yang sesuai.
24
2) Kuat dan efisien dalam pengaturan lay out ruang sehingga pengaturan
ruang lebih bebas dan fleksibel untuk diadakan pengembangan.
3) Kemudahan pelaksanaan.
c. Struktur Atas (Upper Strukture)
Rangka Batang
Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang membentuk
segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak
dapat berubah bentuk apabila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan
bentuk pada satu atau lebih pada batangnya. Setiap elemen tersebut seeara umum
dianggap tergabung pada titik hubungnya dengan sambungan sendi. Prinsip utama
yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban adalah
penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan bentuk stabil
. Untuk rangka batang yang hanya memikul beban vertikal, pada batang tepi atas
umumnya timbul gaya tekan, dan pada tepi bawah umumnya timbul gaya tarik.
Gaya tarik atau tekan ini dapat timbul pada setiap batang, dan mungkin saja
terjadi pola yang berganti-ganti antara tarik dan tekan.
Gambar 3.41 Rangka Batang
25
Gambar 2.14 Jenis Rangka Batang
Fungsi dari struktur atas adalah sebagai penutup bangunan, sebagai
pelindung terhadap hujan dan radiasi matahari serta mendukung penampilan
bangunan secara keseluruhan.
Konstruksi atap yang digunakan adalah konstruksi rangka baja ringan
karena dengan struktur ini dapat melingkupi bentangan lebar dan juga dipadukan
dengan atap pelat beton.
Balok dan Plat Lantai 2
Pada massa berlantai 2 perlu adanya plat lantai dan balok sebagai
pendistribusi beban di lantai 2 hingga ke kolom dan pada akhirnya ke pondasi
Gambar 2.15 Balok dan plat lantai beton
26
D. Utilitas Bangunan
Sistem Pencahayaan
Sistem pencahayaan yang digunakan terdiri atas:
1. Pencahayaan alami (natural lighting)
Pencahayaan yang berasal dari sinar matahari melalui jendela-jendela dan
skylight. Sinar matahari melalui skylight diteruskan ke lantai dua dan lantai
dasar.
2. Pencahayaan buatan (artificial lighting)
Pencahayaan dengan menggunakan energi listrik (berasal dari PLN), dengan
tenaga cadangan dari generator. Secara umum, menggunakan lampu down-
light. Downlight tidak hanya menjadi alat penerangan didaerah publik tetapi
dengan penataan letak yang artistik, elemen interior ini dapat memberi
nuansa berbeda yang mempecantik ruangan. Lampu taman (garden lamp)
digunakan untuk ruang luar.
Sistem Penghawaan
Penghawaan pada Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga ini menggunakan 2
sistem yaitu:
1. Penghawaan alami (natural ventilation)
Dengan memanfaatkan aliran udara dengan cara memasukkan udara dan
mengeluarkan udara kembali keluar bangunan.
27
UDARABERDEBU
Gambar 2.16 Penghawaan Alami
2. Penghawaan buatan (artificial ventilation)
Memanfaatkan tenaga listrik dengan menggunakan alat pengukur suhu
ruangan Air Conditioning (AC). Jenis AC yang digunakan adalah:
1) AC Split
Digunakan pada fasilitas utama (kantor pengelola, ruang kelas dan studio
rekaman). AC Spit mempunyai kelembutan suara mesin yang tidak bising
sehingga menjamin ketenangan. Peredam suara bising tersebut karena adanya
motor kondensor terletak diluar ruangan.
Compressor
Condensator
X X X
In Door
Out DoorX = fan coil unit
Gambar 2.17 Sistem AC Split
28
2) AC Central
Digunakan pada fasilitas Billyard, Fitness, dan Ruang Serbaguna, yang
terdiri dari mesin pengelola udara Air Handling Unit (AHU).
Sistem Pencegahan Kebakaran
Sistem pencegahan kebakaran telah diatur pada peraturan-peraturan
bangunan yang prinsipnya meliputi pencegahan kebakaran dengan mengadakan
alat pengaman pada sistem sekring (fuse). Setiap ruangan dilengkapi dengan Alat
Pemadam Air Ringan (APAR) dengan media tabung kimia/busa dengan
perletakan yang mudah dijangkau, dilengkapi dengan ionizer/head detector yang
membunyikan alarm seketika bila terjadi kebakaran.
Untuk penangkal kebakaran pada bangunan ini digunakan:
1. Ionizer Detector, yang berfungsi mendeteksi ion asap secara dini.
2. Head Detector, yang mendeteksi perubahan panas yang signifikan dida-lam
ruangan.
3. Pemadaman dengan bahan powder (dry chemical) dipakai pada ruangan
studio rekaman dan ruang komuter.
4. Penempatan tabung pengaman dalam fire box ditempat-tempat yang mudah
terbakar pada jarak sekitar 30m.
5. Pemasangan water hydrant pada area sudut-sudut luar bangunan.
6. Pemasangan sprinkler.
29
Water Hydrant Fire House
Sumber Api
Tangga Darurat APAR
PDAM METERAN RESERVOIR BAWAH POMPA
RESERVOIR BAWAH
SHAFT
DISTRIBUSI
Sistem Distribusi Air Bersih
Suplai utama air bersih dari PDAM langsung ke tangki penampungan
bawah (ground reservoir) lalu dipompakan kebak penampungan atas (tank
reservoir) pada menara air dan selanjutnya disalurkan dengan memnfaatkan
grafitasi keunit-unit yang ada.
Gambar 2.19 Distribusi Air Bersih
Bak
Penampungan
Alarm
Gambar 2.18 Sistem Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran
30
Air kotor perpipaan
Banguna Bak
Truk TPS
TPA
Sistem Pembuangan Air Kotor dan Sampah
Air kotor berasal dari fasilitas sanitasi dan drainase. Pembuangan air kotor
harus ditunjang dengan sistem perpipaan yang sempurna.
Sistem pembuangan sampah mempergunakan Carry Out Sistem, dimana
sampah dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian diangkut ketempat pembuangan
sampah (TPA).
Sistem Telekomunikasi
Sistem komunikasi yang digunakan didalam bangunan ini adalah:
1. Telepon
Digunakan untuk hubungan ekstern, dengan sistem PABX (Privat
Automatic Brance Exchanges) yang dihubungkan dengan PT. Telkom.
2. Intercom
Digunakan untuk percakapan antar ruangan didalam bangunan.
Pemakaian
air bersih
Bak Riol
Gambar 2.20 Sistem Pembuangan Air Kotor
Gambar 2.21 Sistem Pembuangan Sampah
31
Penghantar padadinding bangunan
Elektroda diatas tanah
(penghantar ke tanah
3. winkie Talkie
Digunakan oleh security sebagai sarana didalam menjaga keamanan dan
kenyamanan.
Sistem Penangkal Petir
Site yang terletak ditanah lapang serta tanpa gedung-gedung tinggi rentan
terhadap sambaran petir, dengan demikian maka perlu adanya alat penangkal
petir. Sistem penangkal petir yang digunakan pada bangunan ini adalah
penangakal petir sistem Thomas dengan pemasangan tongkat kedudukan pada tiap
puncak atap yang dihubungkan dengan konduktor horisontal sebagai kabel
penghantar ke tanah.
Sistem Akustik
Prinsip-prinsip perencanaan akustik sebagai dasar pertimbangan antara lain:
1. Background noise/latar belakang kebisingan.
2. Bentuk dan ukuran ruang.
3. Jenis kegiatan dan fungsi ruang.
4. Penggunaan elemen-elemen ruang seperti:
PT. Telkom Terminal PABX Ruang-rung
Gambar 2.22 Sistem Jaringan Telekomunikasi
Sistem Thomas
Gambar 2.23 Sistem Penangkal Petir Sistem Thomas
32
a. Plafon yang berfungsi untuk pemantulan bunyi.
b. Dinding berfungsi untuk pemantulan, penyerapan dan pembaur bunyi.
c. Lantai berfungsi sebagai penyerap, pemantul dan pembelok bunyi.
Elemen-elemen ruang ini merupakan fungsi akustik yang sangat menentukan
dalam sistem yang akan diterapkan
2. Penentuan Site
a. Kriteria Penentuan Site
Salah satu hal yang cukup penting dalam pemilihan site adalah dengan
memperhatikan kriteria-kriteria site yang memenuhi syarat dari segi fisik, tata
lingkungan dan kebutuhannya:
1) Sesuai arahan RTRW Kabupaten Gorontalo tahun 2001-2013 tentang
penggunaan lahan untuk kawasan fasilitas rekreatif.
2) Ketersediaan lahan yang memungkinkan untuk pengembangan ke masa depan.
3) Tersedia jaringan utilitas di sekitar lokasi.
4) Berada di lokasi yang strategis, mudah dicapai serta mudah dikenal
masyarakat.
5) Lingkungan yang tertib dan teratur.
Berdasarkan kriteria diatas diambil 2 alternatif site untuk dijadikan bahan
pertimbangan memperoleh lokasi site, yaitu berada di Kelurahan Hepuhulawa dan
Kelurahan Kayubulan. Dimana di dua kelurahan ini terdapat lokasi yang
memungkinkan untuk menjadi site rancangan dibandingkan kelurahan-kelurahan
lain .
33
b. Alternatif Penentuan Site
1) Site A, berada di Jalan Jendral Sudirman, terletak di depan sport centre
Kabupaten Gorontalo .
U
( Sumber : Data primer,2013)
Gambar 2.24 : Batas-batas Site A
34
2) Site B, berada di Jalan Sudirman limboto terletak di dekat sarana
perdagangan, dan pemukiman
U
( Sumber : Data primer 2013 )
Gambar 2.25 : Batas-batas Site B
35
Tabel 3.1 Penilaian Site
No Kriteria Bobot
Site 1 Site 2
Nilai N x B NilaiN x
B
1
Sesuai arahan RTRW Kabupaten
Gorontalo tahun 2000-2013 tentang
penggunaan lahan untuk kawasan
fasilitas rekreatif.
30 % 0,5 15 % 0,5 15 %
2
Ketersediaan lahan yang
memungkinkan untuk
pengembangan ke masa depan.
30 % 0,5 15 % 0,5 15 %
3 Tersedianya jaringan utilitas. 20 % 0,5 10 % 0,3 6 %
4
Berada di lokasi yang strategis,
mudah dicapai serta mudah dikenal
masyarakat.
10 % 0,5 5 % 0,3 3 %
5 Lingkungan yang tertib dan teratur. 10 % 0,5 5 % 0,5 5 %
Jumlah 100 % 50 % 44 %
Keterangan nilai : 0,5 = Baik 0,3 = Cukup 0,1 = Kurang
Dari hasil pembobotan di atas yang sesuai dengan kriteria pemilihan site,
maka site yang terpilih adalah Site A. Letak site tidak jauh dari pusat Olahraga
Kabupaten Gorontalo, dan dapat dicapai sekitar 5 menit dari pusat Perkantoran
Kabupaten Gorontalo dengan menggunakan kendaraan umum. Site dapat dicapai
melalui jalan utama yaitu Jalan Yusuf Hasirru
36
1) Data Site
Luas Lahan : ± 9250 m2
Sebelah Utara : Sawah
Sebelah Timur : Sekolah SDN 2 Hepuhulawa
Sebelah Selatan : Sport Center Limboto
Sebelah Barat : Pemukiman
2) Kondisi administratifKabupaten : Gorontalo
Kecamatan : Limboto
Kelurahan : Hepuhulawa
Gambar 2.26 : Site Terpilih