bab iii metode penelitian · 2018. 8. 24. · 3.2 memahami tata tertib dan aturan yang berlaku...

24
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Pengembangan Menurut Arikunto (2010:239) penelitian pengembangan merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mencoba mengetahui perkembangan subjek, misalnya kecenderungan perkembangan metode mengajar dalam satu kurikulum waktu, perkembangan alat peraga tampak dengar (audio-visual), dan sebagainya yang sifatnya tumbuh menjadi lebih baik, lebih panjang, lebih tinggi, dan sebagainya. Pengembangan dalam penelitian ini diadaptasi dari model pengembangan menurut Borg & Gall yang sudah dimodifikasi oleh Sukmadinata (2007:184-185). Prosedur yang diadaptasi tersebut meliputi tiga tahap yaitu (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap penyusunan draft produk, dan (3) tahap pengembangan dan evaluasi. Desain pengembangan ini dipilih karena dipandang tepat untuk mengembangkan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik karena lebih efektif dan mudah dalam penerapannya, dan sesuai kondisi di sekolah. Desain pengembangan menurut Borg & Gall yang sudah dimodifikasi oleh Sukmadinata selanjutnya akan menggunakan prosedur pengembangan ADDIE model. Namun pada tahap pengembangan dan evaluasi, penelitian ini hanya terbatas sampai tahap uji coba terbatas dikarenakan keterbatas waktu dan biaya. Secara sistematis langkah-langkah penelitian pengembangan ini digambarkan pada Gambar 1 berikut:

Upload: others

Post on 14-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 22

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Desain Pengembangan

    Menurut Arikunto (2010:239) penelitian pengembangan merupakan

    penelitian yang dimaksudkan untuk mencoba mengetahui perkembangan subjek,

    misalnya kecenderungan perkembangan metode mengajar dalam satu kurikulum

    waktu, perkembangan alat peraga tampak dengar (audio-visual), dan sebagainya

    yang sifatnya tumbuh menjadi lebih baik, lebih panjang, lebih tinggi, dan

    sebagainya. Pengembangan dalam penelitian ini diadaptasi dari model

    pengembangan menurut Borg & Gall yang sudah dimodifikasi oleh Sukmadinata

    (2007:184-185). Prosedur yang diadaptasi tersebut meliputi tiga tahap yaitu (1)

    tahap studi pendahuluan, (2) tahap penyusunan draft produk, dan (3) tahap

    pengembangan dan evaluasi. Desain pengembangan ini dipilih karena dipandang

    tepat untuk mengembangkan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan

    saintifik karena lebih efektif dan mudah dalam penerapannya, dan sesuai kondisi

    di sekolah. Desain pengembangan menurut Borg & Gall yang sudah dimodifikasi

    oleh Sukmadinata selanjutnya akan menggunakan prosedur pengembangan

    ADDIE model. Namun pada tahap pengembangan dan evaluasi, penelitian ini

    hanya terbatas sampai tahap uji coba terbatas dikarenakan keterbatas waktu dan

    biaya.

    Secara sistematis langkah-langkah penelitian pengembangan ini

    digambarkan pada Gambar 1 berikut:

  • 23

    TAHAP STUDI PENDAHULUAN

    STUDI KEPUSTAKAAN SURVAI LAPANGAN

    TAHAP PENYUSUNAN DRAFT PRODUK

    Penyusunan Modul Tematik

    Integratif berdasarkan

    Pendekatan Saintifik

    Penyusunan Evaluasi

    TAHAP PENGEMBANGAN DAN EVALUASI

    VALIDASI

    DARI PAKAR

    REVISI DRAFT

    PRODUK

    UJI COBA

    TERBATAS

    REVISI

    AKHIR

    Gambar 1 Sistematika Pengembangan

    3.2 Definisi Konsep

    Modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik, dikembangkan

    secara tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik. Modul ini

    mengintegrasikan/memadukan beberapa mata pelajaran berdasarkan tema tertentu

    yang disesuaikan dengan kompetensi dasar. Pendekatan yang digunakan adalah

    pendekatan saintifik yang berpusat pada siswa dan dirancang secara sistematis

    dengan menekankan cara berpikir ilmiah. Langkah pendekatan saintifik meliputi

    kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan

    mengkomunikasikan. Kelima langkah tersebut tidak berurutan, karena disesuaikan

    dengan materi yang ada pada modul pembelajaran.

    Efektivitas pembelajaran dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa. Hasil

    belajar yang dimaksud adalah hasil belajar dari aspek kognitif yaitu hasil pre test

    dan post test siswa. Pembelajaran dikatakan efektif bila ada peningkatan hasil post

    test dibandingkan hasil pre test.

  • 24

    3.3 Prosedur Pengembangan

    Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi

    dari langkah-langkah pengembangan ADDIE model menurut Mawardi dan

    Bambang (2011:70). Prosedur yang diadopsi tersebut meliputi 5 langkah yaitu (1)

    Tahap analisis/Analysis, (2) Tahap Perancangan/Design, (3) Tahap

    Pengembangan dan Produksi/Development & Production, (4) Tahap

    Implementasi/Implementation, (5) Tahap Evaluasi/Evaluation. Namun karena

    keterbatasan biaya dan waktu, prosedur pengembangan dibatasi hanya sampai

    tahap implementasi produk. Secara sistematis, keempat langkah tersebut

    ditunjukkan pada Gambar 2 di bawah ini:

    Gambar 2 Prosedur Pengembangan

    Prosedur pengembangan pada tahap pertama yaitu tahap analisis

    merupakan kelanjutan dari desain pengembangan pada tahap studi pendahuluan.

    Selanjutnya prosedur pengembangan tahap perancangan produk merupakan

    kelanjutan dari desain pengembangan tahap penyusunan draft produk. Prosedur

    pengembangan pada tahap pengembangan & produksi dan tahap implementasi

    produk merupakan kelanjutan dari desain pengembangan tahap pengembangan

    dan evaluasi. Kesesuaian ini ditunjukkan oleh Gambar 3 dibawah ini.

    Perancangan

    Produk

    Pengembangan

    & produksi

    Implementasi

    Produk

    Analisis

  • 25

    Gambar 3 Kesesuaian Tahap Desain Pengembangan dengan Prosedur

    Pengembangan

    3.3.1 Tahap Pengumpulan Data

    Pada tahap ini dilakukan survei lapangan dengan pengamatan dalam

    pembelajaran di kelas II SD Kristen Satya Wacana dan juga melakukan studi

    pustaka dengan membaca buku, makalah dan artikel yang relevan. Tahap ini

    bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan perlunya

    pengembangan bahan ajar modul secara tematik integratif berdasarkan pendekatan

    saintifik.

    Studi

    Pendahuluan

    Studi

    Kepustakaan

    Survai

    Lapangan

    Analisis

    Penyusunan

    Draft Produk

    Penyusunan

    Produk awal

    Penyusunan

    Evaluasi

    Perancangan

    Produk

    Pengembangan

    dan Evaluasi

    Validasi Pakar

    Revisi Draft

    Produk

    Uji Coba

    Terbatas

    Pengembangan

    & Implementasi

    Implementasi

    Produk

    Revisi Akhir

  • 26

    3.3.2 Tahap Desain Produk

    Pada tahap ini dilakukan perancangan draft produk yang dalam hal ini

    adalah pengembangan bahan ajar modul secara tematik integratif berdasarkan

    pendekatan saintifik. Perancangan ini dimulai dengan mengidentifikasi mata

    pelajaran, merumuskan indikator yang mengacu pada KI dan KD yang digunakan,

    mengumpulkan materi ajar, dan membuat evaluasi.

    3.3.3 Tahap Validasi Desain

    Pada tahap ini dilakukan validasi produk dengan cara menghadirkan lima

    pakar atau tenaga ahli materi (matematika, bahasa Indonesia, PKN, PJOK dan

    SBdP) dan seorang pakar modul yang sudah berpengalaman untuk menilai produk

    baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain produk

    tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Nilai

    dan komentar dari para pakar akan digunakan sebagai pedoman dalam melakukan

    revisi produk.

    3.3.4 Tahap Revisi/Perbaikan Desain

    Setelah desain produk divalidasi, maka akan dapat diketahui

    kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan

    cara memperbaiki desain berdasarkan masukan dan komentar dari pakar. Tahap

    perbaikan desain ini berfungsi untuk memperbaiki bagian-bagian produk yang

    dianggap kurang sesuai sehingga menjadi produk yang lebih baik.

    3.3.5 Tahap Uji Coba Produk

    Setelah produk direvisi, maka dilakukan uji coba produk kepada subjek

    penelitian. Pada tahap uji coba ini, peneliti mengaplikasikan produk untuk

    mengetahui respon peserta didik terhadap produk yang dihasilkan peneliti. Uji

    coba produk ini dilakukan kepada siswa kelas II SD Kristen Satya Wacana

    Salatiga.

    3.3.6 Tahap Revisi/Perbaikan Produk

    Kekurangan dan kelebihan dari uji coba akan diambil sebagai data untuk

    melakukan revisi atau perbaikan produk. Data diperoleh dengan menyebarkan

    daftar cek respon guru dan siswa. Data dari ahli dan hasil penelitian digunakan

  • 27

    untuk menyempurnakan produk. Tahap revisi produk ini merupakan tahap

    penyempurnan produk sebelum menjadi produk akhir.

    3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

    3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

    Penelitian pengembangan ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu

    dengan teknik tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana

    keberhasilan penggunaan modul dalam proses belajar mengajar yang dilakukan.

    Teknik tes dilakukan dua kali, yaitu dengan Pre-test dan Post-test. Pre-test

    dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran dan Post-test dilakukan diakhir

    kegiatan pembelajaran dengan memberikan sejumlah soal tes. Tes yang dilakukan

    pada Pre-test dan Post-test berbentuk pilihan ganda.

    Teknik non tes yang digunakan berupa daftar cek dan lembar observasi.

    Daftar cek untuk penilaian oleh pakar, guru, dan siswa berguna untuk mengetahui

    respon dari pakar, guru serta siswa tentang modul tematik integratif berdasarkan

    pendekatan saintifik. Daftar cek untuk pakar diberikan pada tahap validasi produk

    oleh pakar. Daftar cek siswa dan guru diberikan diakhir kegiatan pembelajaran.

    Metode observasi dilakukan ketika kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

    modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik berlangsung. Metode

    observasi digunakan untuk mengetahui sikap guru dalam mengaplikasikan bahan

    ajar.

    3.4.2 Alat Pengumpulan Data

    Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berbeda-beda

    karena jenis tes yang digunakan juga berbeda. Alat pengumpulan data yang

    digunakan pada tes adalah lembar kerja siswa yang berisi soal-soal tipe pilihan

    ganda, sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik non tes

    berupa daftar cek untuk pakar, guru dan siswa serta lembar observasi ketika

    kegiatan pembelajaran berlangsung.

    3.4.2.1 Tes Hasil Belajar

    Tes yang digunakan adalah pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan

    sebelum penerapan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik.

  • 28

    Pre-test digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang

    telah dipelajari sebelumnya. Berikut adalah kisi-kisi instrumen Pre-test.

    Tabel 2

    Kisi-Kisi Instrumen Pre Test

    Kompetensi Dasar Indikator Jumlah

    Soal

    Nomor

    Soal

    Bahasa Indonesia

    3.1 Mengenal teks laporan

    tentang alam sekitar,

    hewan dan tumbuhan

    serta jumlahnya dengan

    bantuan guru atau teman

    dalam bahasa Indonesia

    lisan dan tulis yang dapat

    diisi dengan kosakata

    bahasa daerah untuk

    membantu pemahaman.

    3.1.3 Mengidentifikasi

    Mencatat hasil

    pengamatan

    tentang alam

    sekitar.

    2 1, 2

    3.1.1 Mengidentifikasi

    teks laporan

    sederhana tentang

    alam sekitar.

    3 3, 4, 5

    3.3 Mengenal teks buku

    harian tentang kegiatan

    anggota keluarga dan

    dokumen milik keluarga

    dengan bantuan guru atau

    teman dalam bahasa

    Indonesia lisan dan tulis

    yang dapat diisi dengan

    kosakata bahasa daerah

    untuk membantu

    pemahaman.

    3.3.1 Mengidentifikasi

    teks buku harian

    tentang kegiatan

    anggota keluarga.

    2 6, 7

    3.3.2 Menjelaskan isi

    teks buku harian

    tentang kegiatan

    anggota keluarga.

    2 8, 9

    3.3.3 Mengelompokkan

    berbagai kegiatan

    berdasarkan peran

    masing-masing

    anggota keluarga.

    2 10, 11

    Matematika

    3.6 Mengetahui satuan

    panjang dan berat benda,

    jarak suatu tempat (baik

    baku maupun tidak baku)

    dan menggunakannya

    dalam kehidupan sehari-

    hari di lingkungan

    sekitar.

    3.6.4 Mengukur berat

    beberapa benda

    dengan

    menggunakan

    satuan baku ons

    dan kg.

    3 12, 13,

    14

    3.10 Menentukan nilai

    terkecil dan terbesar dari

    hasil pengukuran panjang

    atau berat yang disajikan

    dalam bentuk tabel

    3.10.2 Mengurutkan hasil

    pengukuran berat

    benda-benda dari

    nilai terkecil ke

    terbesar.

    3 15, 16,

    17

  • 29

    sederhana. 3.10.4 Mengurutkan hasil

    pengukuran berat

    benda-benda dari

    hasil terkecil ke

    terbesar.

    2 18, 19

    PPKn

    3.2 Memahami tata tertib

    dan aturan yang berlaku

    dalam kehidupan sehari-

    hari.

    3.2.1 Mengidentifikasi

    tata tertib yang

    berlaku dalam

    kehidupan sehari-

    hari di rumah.

    2 20, 21

    3.2.5 Mengidentifikasi

    contoh berperilaku

    tidak sesuai dengan

    tata tertib di

    rumah.

    2 22, 23

    3.2.6 Mengidentifikasi

    berbagai aturan

    yang berlaku

    dalam kehidupan

    sehari-hari di

    sekolah.

    2 24, 25

    SBdP

    3.1 Mengenal bahan dan alat

    serta tekniknya dalam

    membuat karya seni.

    3.1.1 Menentukan bahan

    dan alat dalam

    membuat karya

    seni.

    2 26, 27

    3.5 Memahami budaya dan

    bahasa daerah di tempat

    tinggalnya.

    3.5.1 Mengidentifikasi

    budaya (tarian,

    nyanyian,

    dolanan).

    2 28, 29

    PJOK

    3.8 Memahami cara menjaga

    kebersihan kelas (seperti:

    piket membersihkan

    lingkungan kelas, papan

    tulis) dan lingkungan

    sekolah (halaman

    sekolah)

    3.8.2 Mengidentifikasi

    berbagai cara

    membersihkan

    lingkungan

    sekolah.

    2 30, 31

    Post-test dilakukan setelah penerapan modul tematik integratif

    berdasarkan pendekatan saintifik. Post-test digunakan untuk mengetahui sejauh

    mana pemahaman siswa terhadap materi setelah menggunakan modul tematik

  • 30

    integratif berdasarkan pendekatan saintifik. Berikut adalah kisi-kisi instrumen

    Post-test.

    Tabel 3

    Kisi-Kisi Instrumen Post Test

    Kompetensi Dasar Indikator Jumlah

    Soal

    Nomor

    Soal

    Bahasa Indonesia

    3.1 Mengenal teks

    laporan sederhana

    tentang alam

    sekitar, hewan, dan

    tumbuhan serta

    jumlahnya dengan

    bantuan guru atau

    teman dalam

    bahasa Indonesia

    lisan dan tulis yang

    dapat diisi dengan

    kosakata bahasa

    daerah untuk

    membantu

    pemahaman.

    3.1.4 Mengidentifikasi isi

    teks laporan sederhana

    tentang hewan di

    lingkungan sekitar.

    4 1, 2, 3, 4

    3.1.5 Menemukan informasi

    dari teks laporan

    sederhana tentang

    hewan di lingkungan

    sekitar.

    2 5, 6

    3.1.6 Menjelaskan isi teks

    laporan sederhana

    tentang hewan di

    sekitar.

    3 7, 8, 9

    3.1.7 Mencatat isi teks

    laporam sederhana

    tentang hewan di

    sekitar.

    3 10, 11,

    12

    Matematika

    3.10 Menentukan nilai

    terkecil dan

    terbesar dari hasil

    pengukuran

    panjang atau

    berat yang

    disajikan dalam

    bentuk tabel

    sederhana.

    3.10.3 Membandingkan hasil

    pengukuran berat dua

    benda.

    3 14, 13,

    15

    3.10.4 Mengurutkan hasil

    pengukuran berat

    benda-benda dari nilai

    terkecil ke terbesar.

    3 16, 17,

    18

    PPKn

    3.1 Mengenal simbol-

    simbol sila

    Pancasila dalam

    lambang negara

    “Garuda

    Pancasila”

    3.1.1 Mengidentifikasi

    simbol-simbol sila

    Pancasila dalam

    lambang negara

    “Garuda Pancasila”.

    3 19, 20,

    21

    3.1.2 Mengelompokkan 2 22, 23

  • 31

    berbagai contoh

    kegiatan yang sesuai

    dengan sila pertama

    Pancasila dalam

    lambang negara

    “Garuda Pancasila”.

    3.1.3 Mengelompokkan

    berbagai contoh

    kegiatan yang sesuai

    dengan sila kedua

    Pancasila dalam

    lambang negara

    “Garuda Pancasila”.

    2 24, 25

    3.1.4 Mengelompokkan

    berbagai contoh

    kegiatan yang sesuai

    dengan sila ketiga

    Pancasila dalam

    lambang negara

    “Garuda Pancasila”.

    2 26, 27

    SBDP

    3.3 Memahami gerak

    sehari-hari

    dengan

    memperhatikan

    tempo gerak.

    3.3.1 Mengidentifikasi

    berbagai bentuk gerak

    dalam kehidupan

    sehari-hari.

    3 28, 29,

    30

    3.3.2 Mengelompokkan

    berbagai gerak dengan

    memperhatikan tempo

    gerak.

    2 31, 32

    PJOK

    3.10 Mengetahui apa

    yang dilakukan

    dan dihindari

    sebelum dan

    setelah

    melakukan

    aktivitas fisik.

    3.10.3 Mengelompokkan

    kegiatan yang boleh

    dilakukan sebelum

    melakukan aktivitas

    fisik.

    2 33, 34

    3.10.5 Mengelompokkan

    kegiatan yang perlu

    dihindari sebelum

    melakukan aktivitas

    fisik.

    2 35, 36

    3.4.2.2 Lembar Uji Pakar

    Menurut Susilo (2013:91) daftar cek merupakan serangkaian daftar butir

    pertanyaan untuk mengukur aspek tertentu dalam penelitian. Setiap butir

    pertanyaan dalam daftar tersebut diberikan kolom isian dengan tanda centang

  • 32

    untuk memastikan bahwa aspek yang diukur dalam butir pertanyaan dilakukan

    oleh responden. Berikut adalah kisi-kisi daftar cek untuk uji validasi pakar materi

    pelajaran (matematika, bahasa Indonesia, PPKN, PJOK, dan SBdP), pakar modul

    dan pakar layout, kisi-kisi daftar cek guru dan kisi-kisi daftar cek siswa.

    Tabel 4

    Kisi-Kisi Daftar Cek untuk Validasi Pakar Materi Bahasa Indonesia,

    Matematika, dan PPKN

    Aspek No. Deskriptor

    Kelayakan Isi 1 Kesesuaian materi dengan indikator

    pembelajaran

    2 Kesesuaian uraian materi dengan KI dan KD

    3 Keakuratan isi, kemutakhiran isi,

    kekomprehensifan cakupan isi

    4 Kesesuaian judul bab subtema dengan isi

    materi pada tiap pembelajaran

    5 Kesesuaian antara Indikator Pencapaian

    Kompetensi dengan KD

    6 Kejelasan konsep-konsep pokok dalam materi

    bahan ajar

    7 Kesesuaian antara ilustrasi dengan materi

    8 Kejelasan contoh-contoh yang diberikan

    9 Kesesuaian isi rangkuman dengan materi bahan

    ajar

    Kelayakan Penyajian 10 Kekuatannya dalam menarik perhatian siswa

    11 Sistematika pengorganisasian materi pelajaran

    sistematis

    12 Kesesuaian referensinya

    13 Kemampuannya dalam merangsang pembaca

    untuk merespon

    14 Pengaturan gaya tampilan

    15 Penekanan, ukuran, dan warna

    17 Kesesuaian ilustrasi yang dipilih dengan

    karakteristik siswa

    18 Tampilan ilustrasi seimbang dan serasi

    19 Buku dilengkapi petunjuk untuk guru

    20 Buku dilengkapi lembar aktivitas dan soal tes

    Kelayakan bahasa 16 Ketepatan penggunaan bahasa yang meliputi

    kosakata, struktur kalimat, gaya penulisan dan

    tingkat kesulitannya

  • 33

    Uji validasi untuk pakar materi bahasa Indonesia, matematika, dan PPKN

    dilihat dari beberapa aspek, yaitu dari aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian,

    dan kelayakan bahasa.

    Tabel 5

    Kisi-Kisi Daftar Cek untuk Validasi Materi PJOK dan SBdP

    Aspek Deskriptor

    A. Kesesuaian materi dengan

    KI dan KD

    1. Keakuratan gambar, diagram dan ilustrasi 2. Keakuratan notasi, simbol dan ikon 3. Keterkaitan dengan subtema 4. Kemenarikan materi yang disajikan

    B. Teknik Penyajian

    5. Konsistensi sistematika sajian dalam kegiatan belajar 6. Bahasa penyajian yang komunikatif 7. Keruntutan dan keterpaduan kegiatan 8. Kemampuan menarik minat siswa 9. Memotivasi siswa mengembangkan kreativitas 10. Membantu siswa mengembangkan aspek keterampilan

    diri

    Uji validitas untuk pakar materi PJOK dan SBdP dilihat dari dua aspek,

    yaitu aspek kesesuaian materi dengan KI dan KD, serta dari aspek teknik

    penyajian produk.

    Tabel 6

    Kisi-Kisi Daftar Cek untuk Validasi Pakar Modul dan Daftar Cek Guru

    Indikator Aspek Deskriptor

    Kelengkapan

    modul

    A. Format 1. Modul disusun sesuai dengan sistematikanya

    2. Keserasian warna, tulisan dan gambar pada modul dengan perkembangan

    peserta didik

    B. Halaman Sampul

    3. Gambar menarik minat siswa 4. Bentuk huruf menarik minat siswa

    C. Petunjuk Penggunaan

    Modul

    5. Penjelasan petunjuk modul dapat diterima siswa

    6. Petunjuk modul sesuai dengan isi modul

    D. Daftar Isi 7. Penulisan daftar isi sesuai dengan isi

  • 34

    modul

    8. Daftar isi mudah dipahami E. Materi 9. Sistematika materi dari cakupan yang

    sederhana ke cakupan yang lebih luas

    10. Materi tersaji dengan jelas F. Latihan

    Mandiri

    11. Soal latihan sesuai dengan kompetensi dasar

    12. Soal latihan sesuai dengan materi yang disajikan

    Penyajian

    Bahasa

    A. Lugas 1. Keefektifan kalimat 2. Kebakuan istilah

    B. Komunikatif 3. Ketepatan penggunaan kaidah bahasa C. Kesesuaian

    dengan tingkat

    perkembangan

    peserta didik

    4. Kesesuaian perkembangan intelektual peserta didik

    5. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik

    D. Keruntutan dan

    keterpaduan

    alur piker

    6. Keruntutan dan keterpaduan antar kegiatan belajar

    7. Keruntutan dan keterpaduan antar pargraf

    E. Penggunaan istilah, simbol

    atau ikon

    8. Konsistensi penggunaan istilah 9. Konsistensi penggunaan simbol atau

    ikon

    Implementasi

    Pembelajaran

    Tematik

    dalam Modul

    A. Karakteristik pembelajaran

    tematik

    1. Materi tersaji secara holistic 2. Keterkaitan antar materi 3. Kemampuan menciptakan pengalaman

    belajar secara langsung

    4. Kemampuan mengaktifkan siswa dalam belajar

    B. Prinsip pembelajaran

    tematik

    5. Keakuratan penggalian tema 6. Memuat evalusi diri

    Implementasi

    Pendekatan

    Saintifik

    dalam Modul

    A. Karakteristik pendekatan

    saintifik

    1. Berpusat pada siswa

    2. Materi tersaji berdasarkan fakta

    3. Kemampuan menginspirasi peserta didik berpikir logis dan rasional

    4. Kemampuan menginspirasi peserta didik berpikir hipotetik

    5. Kejelasan indikator pembelajaran

    B. Melibatkan proses sains

    dalam

    mengkonstruksi

    konsep, hukum

    atau prinsip

    6. Memuat aktivitas mengamati

    7. Memuat aktivitas menanya

    8. Memuat aktivitas mengumpulkan informasi

    9. Memuat aktivitas menalar

    10. Memuat aktivitas mengasosiasi

  • 35

    11. Memuat aktivitas mengkomunikasikan

    Uji validitas untuk pakar modul dan daftar cek untuk guru dilihat dari

    beberapa aspek yaitu dari aspek kelengkapan modul, penyajian bahasa,

    implementasi pembelajaran tematik dalam modul, dan implementasi pendekatan

    saintifik dalam modul.

    Tabel 7

    Kisi-Kisi Daftar Cek untuk Validasi Pakar Layout

    Aspek No. Deskriptor

    Tampilan 1 Pengaturan gaya tampilan

    2 Gambar menarik minat siswa

    3 Jenis huruf yang digunakan menarik

    4 Ukuran huruf yang digunakan sesuai dengan

    karakteristik peserta didik

    5 Tampilan sampul menarik

    Kesesuaian

    ilustrasi

    6 Kesesuaian ilustrasi dengan karakteristik peserta

    didik

    7 Tampilan ilustrasi seimbang dan serasi

    8 Kesesuaian antara ilustrasi dengan materi

    9 Perpaduan warna sesuai

    10 Tampilan tiap halaman menarik minat siswa

    Uji validitas untuk pakar layout dilihat dari dua aspek yaitu dari aspek

    tampilan dan aspek kesesuaian ilustrasi.

    Tabel 8

    Kisi-Kisi Daftar Cek untuk Siswa

    Aspek Deskriptor Jumlah

    Item

    Nomor

    Item

    A. Format Keserasian gambar, warna dan jenis huruf yang digunakan dalam

    menarik perhatian siswa yang

    masih dalam taraf operasional

    konkrit

    3 5, 6, 7

    B. Halaman Sampul Kemenarikan gambar dan warna pada sampul

    4 1, 2, 3, 4

    C. Petunjuk Penggunaan

    Modul

    Kesesuaian petunjuk dengan isi

    modul

    2 7, 8

    D. Daftar Isi Daftar isi sesuai dengan modul 2 9, 10

  • 36

    E. Materi Materi tersusun sistematis 3 11, 12, 13

    F. Latihan Mandiri Kesesuaian soal latihan dengan materi

    3 14, 15,

    16

    Untuk mengetahui respon siswa, digunakan daftar cek yang dilihat dari

    beberapa aspek yaitu dari aspek format modul, halaman sampul, petunjuk

    penggunaan modul, daftar isi, materi dan latihan mandiri.

    3.4.2.3 Observasi

    Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian

    terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Dengan begitu

    observasi dapat dilakukan melalui kegiatan melihat, mencium, mendengar,

    meraba dan mengecap. Observasi dilakukan dengan mengisi lembar observasi

    mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran dengan menggunakan modul

    tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik. Pengamatan dilakukan untuk

    memperoleh gambaran interaksi antara guru dengan siswa. Berikut adalah kisi-

    kisi lembar observasi hasil pengamatan terhadap proses penggunaan modul

    tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik.

    Tabel 9

    Kisi-Kisi Lembar Observasi

    Aspek Deskriptor

    Apersepsi Guru mengingatkan siswa tentang materi yang

    telah dipelajari sebelumnya

    Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang

    materi yang akan dipelajari dengan bertanya

    jawab

    Ketergunaan Modul Guru menggunakan modul sepenuhnya sebagai

    acuan dalam pembelajaran

    Guru menggunakan latihan soal pada modul

    sebagai latihan siswa

    Integratif dalam

    penyampaian materi

    Ada cerita pengantar sebagai penyambung antar

    materi

    Guru menyebutkan nama mata pelajaran saat

    pembelajaran beralih ke mata pelajaran lain

    Penggunaan pendekatan

    saintifik

    Pembelajaran berpusat pada siswa

    Guru berperan sebagai fasilitator

    Memuat aktivitas mengamati

    Memuat aktivitas menanya

  • 37

    Memuat aktivitas mengumpulkan informasi

    Memuat aktivitas menalar

    Memuat aktivitas mengasosiasi

    Memuat aktivitas mengkomunikasikan

    3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

    3.4.3.1 Uji Validitas Instumen Tes

    Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

    instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual

    sebelum (pre-test) dan setelah pembelajaran (post-test) dengan menggunakan

    modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik.

    Berdasarkan pendapat Naniek, dkk (2012:344) koefisien validitas hanya

    punya makna apabila mempunyai harga yang positif. Semakin tinggi mendekati

    angka 1,00 berarti suatu tes semakin valid hasil ukurnya. Suprapto (2013:107)

    menyatakan bahwa soal-soal yang ditolak adalah soal-soal yang koefisien

    korelasinya lebih kecil dari 0,2 dan yang diterima adalah soal yang memiliki

    koefisien korelasi 0,2 sampai dengan 1,0.

    Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di

    kelas uji coba yaitu kelas IIIA dan IIIB SD Kristen Satya Wacana Salatiga.

    Tahapan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan program Statistical

    Product and Service Solutions (SPSS). Berikut hasil uji validitas soal yang telah

    dilakukan.

    Tabel 10

    Hasil Analisis Uji Validitas Soal Pre Test

    Indikator Jumlah

    Soal

    Nomor

    Soal

    Soal

    Valid

    Soal

    Tidak

    Valid

    3.1.3 Mengidentifikasi hasil

    pengamatan tentang alam

    sekitar.

    2 1, 2 1, 2

    3.1.1 Mengidentifikasi teks

    laporan sederhana tentang

    alam sekitar.

    3 3, 4, 5 3, 5 4

    3.3.1 Mengidentifikasi teks buku

    harian tentang kegiatan

    2 6, 7 6, 7

  • 38

    anggota keluarga.

    3.3.2 Menjelaskan isi teks buku

    harian tentang kegiatan

    anggota keluarga.

    2 8, 9 8 9

    3.3.3 Mengelompokkan berbagai

    kegiatan berdasarkan peran

    masing-masing anggota

    keluarga.

    2 10, 11 10, 11

    3.6.4 Mengukur berat beberapa

    benda dengan menggunakan

    satuan baku ons dan kg.

    3 12, 13,

    14

    12, 14 13

    3.10.2 Mengurutkan hasil

    pengukuran berat benda-

    benda dari nilai terkecil ke

    terbesar.

    3 15, 16,

    17

    15, 16,

    17

    3.10.4 Mengurutkan hasil

    pengukuran berat benda-

    benda dari hasil terkecil ke

    terbesar.

    2 18, 19

    19 18

    3.2.1 Mengidentifikasi tata tertib

    yang berlaku dalam

    kehidupan sehari-hari di

    rumah.

    2 20, 21 20, 21

    3.2.5 Mengidentifikasi contoh

    berperilaku tidak sesuai

    dengan tata tertib di rumah.

    2 22, 23 22, 23

    3.2.6 Mengidentifikasi berbagai

    aturan yang berlaku dalam

    kehidupan sehari-hari di

    sekolah.

    2 24, 25 24, 25

    3.1.1 Menentukan bahan dan alat

    dalam membuat karya seni.

    2 26, 27 27 26

    3.5.1 Mengidentifikasi budaya

    (tarian, nyanyian, dolanan).

    2 28, 29 28, 29

    3.8.2 Mengidentifikasi berbagai

    cara membersihkan

    lingkungn sekolah.

    2 30, 31 30 31

    Total 31 31 25 6

    Dari tabel diatas disimpulkan bahwa dari 31 butir soal pre-test yang diuji,

    25 soal diantaranya memiliki koefisien validitas ≥ 0,20 dan dinyatakan valid.

    Sedangkan 6 butir soal sisanya memiliki koefisien validitas ≤ 0,20 dan dinyatakan

    tidak valid.

  • 39

    Tabel 11

    Hasil Analisis Uji Validitas Soal Post-Test

    Indikator Jumlah

    Soal

    Nomor

    Soal

    Soal

    Valid

    Soal

    Tidak

    Valid

    3.1.4 Mengidentifikasi isi teks

    laporan sederhana tentang

    hewan di lingkungan sekitar.

    4 1, 2, 3,

    4

    1, 2, 3,

    4

    3.1.5 Menemukan informasi dari teks

    laporan sederhana tentang

    hewan di lingkungan sekitar.

    2 5, 6

    5, 6

    3.1.6 Menjelaskan isi teks laporan

    sederhana tentang hewan di

    sekitar.

    3 7, 8, 9 7, 8, 9

    3.1.7 Mencatat isi teks laporam

    sederhana tentang hewan di

    sekitar.

    3 10, 11,

    12

    10, 11,

    12

    3.10.

    3

    Membandingkan hasil

    pengukuran berat dua benda.

    3 13, 14,

    15

    13, 14,

    15

    3.10.

    4

    Mengurutkan hasil pengukuran

    berat benda-benda dari nilai

    terkecil ke terbesar.

    3 16, 17,

    18

    16, 17 18

    3.1.1 Mengidentifikasi simbol-simbol

    sila Pancasila dalam lambang

    negara “Garuda Pancasila”.

    3 19, 20,

    21

    21 19, 20

    3.1.2 Mengelompokkan berbagai

    contoh kegiatan yang sesuai

    dengan sila pertama Pancasila

    dalam lambang negara “Garuda

    Pancasila”.

    2 22, 23 22, 23

    3.1.3 Mengelompokkan berbagai

    contoh kegiatan yang sesuai

    dengan sila kedua Pancasila

    dalam lambang negara “Garuda

    Pancasila”.

    2 24, 25 24, 25

    3.1.4 Mengelompokkan berbagai

    contoh kegiatan yang sesuai

    dengan sila ketiga Pancasila

    dalam lambang negara “Garuda

    Pancasila”.

    2 26, 27 26 27

    3.3.1 Mengidentifikasi berbagai

    bentuk gerak dalam kehidupan

    sehari-hari.

    3 28, 29,

    30

    28, 29,

    30

  • 40

    3.3.2 Mengelompokkan berbagai

    gerak dengan memperhatikan

    tempo gerak.

    2 31, 32 32 31

    3.10.

    3

    Mengelompokkan kegiatan

    yang boleh dilakukan sebelum

    melakukan aktivitas fisik.

    2 33, 34 33, 34

    3.10.

    5

    Mengelompokkan kegiatan

    yang perlu dihindari sebelum

    melakukan aktivitas fisik.

    2 35, 36 35, 36

    Total 36 36 31 5

    Dari tabel diatas disimpulkan bahwa dari 36 butir soal pre-test yang diuji,

    31 soal memiliki koefisien validitas ≥ 0,20 dan dinyatakan valid. Sedangkan 5

    butir soal sisanya memiliki koefisien validitas ≤ 0,20 dan dinyatakan tidak valid.

    3.4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes

    Menurut Azwar (2012:111) salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas

    baik adalah reliabel (reliable), yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat

    dengan eror pengukuran kecil. Pengertian reliabilitas mengacu pada

    keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa

    tinggi kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak cermat berarti juga tidak

    konsisten dari waktu ke waktu. Menurut Azwar (2012:112) Koefisien reliabilitas

    berada dalam rentang angka dari 0 sampai 1,00. Bila koefisien reliabilitas semakin

    tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel. Naniek dkk

    (2012:346) memaparkan rentang indeks reliabilitas sebagai berikut.

    Tabel 12

    Rentang Indeks Reliabilitas Menurut Naniek Dkk

    No Indeks Interpretasi

    1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel

    2 < 0,80 – 0,60 Reliabel

    3 < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel

    4 < 0,40 – 0,20 Agak reliabel

    5 < 0,20 Kurang reliabel

    Uji reliabilitas instrumen menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha

    dengan menggunakan program SPSS. Berikut adalah hasil uji reliabilitas

    instrumen pre-test dan post-test.

  • 41

    Tabel 13

    Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Pre-Test

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha

    N of Items

    ,781 31

    Berdasarkan rentang indeks reliabilitas menurut Naniek dkk, instrumen

    pre-test menunjukkan cronbach’s alpha sebesar 0,781 dan berada pada rentang

    indeks 0,06 – 0,08 dengan interpretasi reliabel.

    Tabel 14

    Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Post-Test

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha

    N of Items

    ,805 36

    Berdasarkan rentang indeks reliabilitas menurut Naniek dkk, instrumen

    post-test menunjukkan cronbach’s alpha sebesar 0,805 dan berada pada rentang

    indeks 0,80 – 1,00 dengan interpretasi sangat reliabel.

    3.4.4 Uji Kesukaran Instrumen

    Menurut Naniek dkk (2012:338) tingkat kesukaran soal adalah peluang

    untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang yang

    biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Semakin besar tingkat kesukaran

    berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat

    kesukaran berarti soal itu makin sukar. Indeks tingkat kesukaran dapat dihitung

    dengan membagi jumlah siswa yang menjawab benar dengan jumlah seluruh

    siswa. Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang

    besarnya berkisar 0,00 – 1,00. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal,

    Naniek dkk mengklasifikasi tingkat kesukaran menjadi tiga, yaitu sukar, sedang,

    dan mudah dengan menggunakan tabel tingkat kesukaran seperti berikut ini.

  • 42

    Tabel 15

    Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

    Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

    0,00 – 0,25 Sukar

    0,26 – 0,75 Sedang

    0,76 – 1,00 Mudah

    Instrumen yang digunakan untuk uji tingkat kesukaran adalah instrumen

    yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Berikut adalah tabel hasil analisis tingkat

    kesukaran instrumen pre-test dan post-test berdasarkan tabel tingkat kesukaran

    menurut Naniek dkk.

    Tabel 16

    Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Pre-Test

    Tingkat

    Kesukaran Nomor Butir

    Yang

    Digunakan Jumlah Persentase

    Sukar - - 0 0%

    Sedang 5, 7, 11, 12, 22,

    29

    11, 12, 22 3 15%

    Mudah 1, 2, 3, 6, 8, 10,

    14, 15, 16, 17,

    19, 20, 21, 23,

    24, 25, 27, 28,

    30

    1, 3, 6, 8, 10,

    14, 16, 17, 19,

    20, 21, 23, 24,

    25, 27, 28, 30

    17 85%

    Jumlah 25 20 20 100%

    Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 18 soal atau 75% dari

    total 24 soal yang valid memiliki tingkat kesukaran dengan rentang nilai 0,76 –

    1,00 sehingga termasuk tingkat kesukaran mudah. Dari 25 soal yang valid, 6 soal

    atau 25% diantaranya memiliki tingkat kesukaran dengan rentang nilai 0,26 – 0,75

    sehingga termasuk dalam tingkat kesukaran sedang. Tidak ada soal yang memiliki

    tingkat kesukaran sulit. Dari 25 soal yang valid, hanya 20 soal yang digunakan

    dalam pre-test yaitu 3 soal atau 15% soal dengan tingkat kesukaran sedang dan

    17 soal atau 85% soal dengan tingkat kesukaran mudah.

  • 43

    Tabel 17

    Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Post-Test

    Tingkat

    Kesukaran Nomor Butir Soal

    Yang

    Digunakan Jumlah Persentase

    Sukar - - 0 0%

    Sedang 11, 12, 14, 16, 22,

    23, 30, 33, 35

    11, 12, 14,

    22, 23, 33,

    6 30%

    Mudah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

    8, 9, 10, 13, 15,

    17, 21, 24, 25, 26,

    28, 29, 32, 34, 36

    3, 4, 5, 6, 13,

    15, 17, 21,

    24, 25, 26,

    29, 32, 36

    14 70%

    Jumlah 31 20 20 100%

    Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 22 soal atau 71% dari

    total 31 soal yang valid memiliki tingkat kesukaran dengan rentang nilai 0,76 –

    1,00 sehingga termasuk dalam tingkat kesukaran mudah. Dari 31 soal yang valid,

    9 soal atau 29% diantaranya memiliki tingkat kesukaran dengan rentang nilai

    0,26-0,75 sehingga termasuk dalam tingkat kesukaran sedang. Tidak ada soal

    yang memiliki tingkat kesukaran sulit. Dari 31 soal yang valid, hanya 20 soal

    yang digunakan dalam post-test yaitu 6 soal atau 30% soal dengan tingkat

    kesukaran sedang dan 14 soal atau 70% soal dengan tingkat kesukaran mudah.

    Perbandingan tingkat kesukaran antara soal pre-test dengan soal post-test terlihat

    pada Tabel 17 berikut ini.

    Tabel 18

    Perbandingan Tingkat Kesukaran Soal Pre-test dengan Post-test

    Tingkat

    Kesukaran

    Soal Pre-test

    yang digunakan

    Soal Post-test

    yang digunakan

    Persentase

    Pre-test Post-test

    Sukar - - 0% 0%

    Sedang 11, 12, 22 11, 12, 14, 22,

    23, 33,

    15% 30%

    Mudah 1, 3, 6, 8, 10, 14,

    16, 17, 19, 20,

    21, 23, 24, 25,

    27, 28, 30

    3, 4, 5, 6, 13,

    15, 17, 21, 24,

    25, 26, 29, 32,

    36

    85% 70%

    Jumlah 20 20 100% 100%

  • 44

    3.5 Analisis Data

    Efektivitas bahan ajar dapat dilihat dari dua sisi yaitu validasi pakar dan

    hasil belajar siswa. Analisis data untuk melihat efektivitas dilakukan dengan dua

    cara, yaitu dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif

    digunakan pada data hasil uji validasi dari pakar, guru, dan siswa. Frekuensi tiap-

    tiap skor dihitung untuk mengetahui persentase dari kategori: Sangat Baik skor 4,

    Baik skor 3, Cukup skor 2, Sangat Kurang skor 1. Selanjutnya skor data

    kuantitatif diinterprestasikan menjadi data kualitatif menggunakan acuan konversi

    seperti pada tabel 18.

    Tabel 19

    Acuan Konversi Data Kuantitatif menjadi Data Kualitatif

    Perhitungan Interprestasi

    3,01 – 4,00 Sangat baik

    2,01 – 3,00 Baik

    1,01 – 2,00 Cukup

    0,00 – 1,00 Kurang

    Analisis kuantitatif digunakan pada data hasil belajar untuk nilai pre-test

    dan post-test. Data yang dianalisis dengan analisis kuantitatif dapat berdistribusi

    normal atau berdistribusi tidak normal. Untuk dapat mengetahui suatu data

    berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal dapat dilakukan dengan uji

    normalitas data.

    3.5.1 Uji Normalitas Data

    Uji normalitas berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan

    dalam menganalisis data nilai siswa menggunakan bahan ajar modul. Ada

    beberapa teknik yang dapat digunakan utnuk menguji normalitas data, antara lain

    uji chi kuadrat, uji lilliefors, dan uji shapiro-wilk. Normalitas data diuji dengan

    menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah: Analyze – Descriptives

    Statistics – Explore. Hasil uji normalitas dilihat pada kolom Test of Normality

    dengan memperhatikan nilai signifikansi, jika nilai signifikansi lebih besar dari

    0,05 maka data berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil

    dari 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

    Data yang berdistribusi normal dianalisis menggunakan statistik

    parametrik. Statistik parametrik yang dapat digunakan adalah uji T untuk sampel

  • 45

    berpasangan (paired sample t-test). Uji T untuk sampel berpasangan digunakan

    untuk uji rerata (mean) kelompok yang sama dari dua perlakuan yang berbeda. Uji

    T untuk sampel berpasangan dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS

    dengan langkah-langkah: Analyze – Compare Means – Paired – Sample T Test.

    Apabila data berdistribusi tidak normal maka dalam menganalisis data

    digunakan statistik nonparametrik. Uji nonparametrik yang dapat digunakan

    adalah Wilcoxon matched pairs untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

    berpasangan. Uji Wilcoxon dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-

    langkah: Analyze – Nonparametric Test – Related Samples – pilih Wilcoxon pada

    test type.

    Hasil dari masing-masing uji memberikan informasi ada tidaknya

    perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan modul tematik

    integratif berdasarkan pendekatan saintifik.