bab iv analisa data 4.1. pengukuran waktu kerja · 4.1.3 pengumpulan data waktu kerja setelah...

34
BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA 4.1.1. Langkah Persiapan Pertama-tama yang dilakukan sebagai langkah persiapan adalah memilih dan mendefinisikan pekerjaan yang akan diukur dan akan ditetapkan waktu standarnya. Di sini penulis melakukan pengukuran dengan memilih karyawan produksi di PT. Eratex Djaja, yaitu di bagian swing departemen pada divisi garment I. Pada divisi garment I produksi yang dihasilkan adalah pakaian jadi yang berupa pakaian atasan. Tenaga kerja langsung yang paling banyak memberikan pengaruh yang cukup besar dalam kelangsungan proses produksi. Proses produksi yang terdapat pada swing departemen terdiri dari: a Pengobrasan a Penggabungan pola a Penjahitan a Pemasangan saku a Pemasangan kancing a Pengecekan Dan pemilihan shift yang ditentukan adalah shift pertama yang berlangsung selama 8 jam yaitu mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

BAB IV

ANALISA DATA

4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA

4.1.1. Langkah Persiapan

Pertama-tama yang dilakukan sebagai langkah persiapan adalah memilih

dan mendefinisikan pekerjaan yang akan diukur dan akan ditetapkan waktu

standarnya. Di sini penulis melakukan pengukuran dengan memilih karyawan

produksi di PT. Eratex Djaja, yaitu di bagian swing departemen pada divisi

garment I. Pada divisi garment I produksi yang dihasilkan adalah pakaian jadi

yang berupa pakaian atasan. Tenaga kerja langsung yang paling banyak

memberikan pengaruh yang cukup besar dalam kelangsungan proses produksi.

Proses produksi yang terdapat pada swing departemen terdiri dari:

a Pengobrasan

a Penggabungan pola

a Penjahitan

a Pemasangan saku

a Pemasangan kancing

a Pengecekan

Dan pemilihan shift yang ditentukan adalah shift pertama yang berlangsung

selama 8 jam yaitu mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.

Page 2: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

43

Untuk pemilihan operator, penulis mengkonfirmasikan dengan kepala seksi

tiap bagian proses produksi. Hal ini untuk mengetahui operator/pekerja yang

memiliki kemampuan normal dan mau diajak kerjasama agar pengukuran dapat

diandalkan hasilnya. Operator yang berkemampuan normal artinya operator yang

bukan berkemampuan tinggi dan bukan berkemampuan rendah melainkan

berkemampuan rata-rata.

4.1.2. Pembagian Elemen Kerja

Pembagian suatu pekerjaan pada swing departemen menjadi elemen-

elemen kerja dapat dilihat di bawah ini:

a. Elemen 1

Yaitu bagian pekerjaan yang melakukan pengobrasan. Disini operator

melakukan pengobrasan tiap pinggiran potongan yang telah dilakukan oleh

departemen sebelumnya. Satuan unit output yang ditentukan memiliki

pengertian yaitu 1 unit unit output yang dihitung terdiri dari beberapa bagian

potongan yang telah diobras yang akan membentuk 1 pakaian atasan.

Pada pengobrasan ini operator bertanggung jawab terhadap hasil

pengobrasannya.

b. Elemen 2

Yaitu bagian pekerjaan yang melakukan penggabungan pola. Di sini operator

melakukan penggabungan pola dari bagian potongaan yang telah diobras

menjadi bentuk pakaian atasan yang sifatnya sementara. Satuan unit output

yang ditentukan memiliki pengertian bahwa 1 unit unit output yang dihitung

Page 3: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

44

adalah 1 bentuk pakaian atasan yang bersifat sementara. Pada penggabungan

pola ini operator bertanggung jawab terhadap hasil penggabungannya.

c. Elemen 3

Yaitu bagian pekerjaan yang melakukan penjahitan.

Di sini operator melakukan penjahitan dari bentuk pakaian atasan yang bersifat

sementara menjadi bentuk pakaian atasan yang bersifat tetap. Satuan unit

output yang ditentukan memiliki pengertian bahwa 1 unit output yang dihitung

adalah 1 bentuk pakaian atasan yang bersifat tetap. Pada penjahitan in operator

bertanggung jawab terhadap hasil penjahitannya.

d. Elemen 4

Yaitu bagian pekerjaan yang melakukan pemasangan saku.

Di sini operator melakukan pemasangan saku yang terdiri dari 2 saku pada

pakaian atasan yang bersifat tetap. Satuan unit output yang ditentukan

memiliki pengertian bahwa 1 unit output yang dihitung terdiri dari 2 buah saku

yang terdapat pada 1 pakaian atasan yang bersifat tetap. Pada pemasangan

saku ini operator bertanggung jawab terhadap hasil pemasangan sakunya.

e. Elemen 5

Yaitu bagian pekerjaan yang melakukan pemasangan kancing.

Di sini operator melakukan pemasangan kancing yang terdiri dari 5 kancing

pada pakaian atasan yang bersifat tetap. Satuan unit output yang ditentukan

memiliki pengertian bahwa 1 unit output yang dihitung terdiri dari 5 buah

kancing yang dipasang pada 1 pakaian atasan yang bersifat tetap. Pada

Page 4: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

45

pemasangan kancing ini operator bertanggung jawab terhadap hasil

pemasangan kancingnya.

f. Elemen 6

Yaitu bagian pekerjaan yang melakukan pengecekan.

Di sini operator melakukan pengecekan terhadap setiap bagian dari pakaian

atasan yang telah jadi. Sehingga tidak ada kecacatan dari pakaian atasan

tersebut, kemudian melipatnya dan memasukkan ke dalam plastik yang telah

disediakan. Tetapi jika ada kecacatan maka harus dikembalikan kepada

operator di bagian yang menanganinya. Satuan unit output yang ditentukan

memiliki pengertian bahwa 1 unit output yang dihitung adalah 1 bentuk

pakaian atasan jadi yang telah dimasukkan pada tempatnya. Pada pengecekan

ini operator bertanggung jawab terhadap hasil akhir pakaian yang sudah jadi.

Dari 6 elemen dipilih 1 operator untuk masing-masing elemen. Operator

yang dipilih adalah operator yang berkemampuan normal guna menghasilkan

pengukuran kerja yang sesuai dengan kemampuan rata-rata operator yang ada.

4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja

Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu

kerja. Pengukuran waktu kerja dilakukan dengan menggunakan stopwatch (jam

henti). Pengukuran tersebut dilakukan sebanyak 25 kali untuk masing-masing

elemen dengan satuan waktu yang digunakan adalah menit.

Hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 5: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

46

Tabel 4.1Hasil Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam

Pengamatan ke12345678910

111213141516171819202122232425

Elemen 15.595.134.975.444.905.685.744.995.955.62

5.705.735.655.095.115.595.645.715.675.665.635.615.495.694.96

Elemen 25.576.365.665.706.326.215.586.276.215.61

6.196.736.265.695.716.266.326.346.486.196.256.176.235.716.30

Elemen 36.516.395.706.395.935.645.726.495.966.43

6.486.496.016.066.486.556.446.915.896.466.546.576.406.435.58

Elemen 41.901.961.591.611.971.881.881.571.611.96

1.901.561.581.591.571.871.951.921.891.561.541.901.951.611.87

HentiElemen 5

1.701.811.871.932.252.411.921.841.941.88

2.332.351.791.931.741.811.801.911.791.851.922.271.862.211.90

Elemen 61.011.321.031.301.041.031.291.341.351.27

1.371.291.281.331.321.011.021.031.271.051.061.271.301.041.02

4.1.4. Perhitungan Faktor Penyesuaian (Performance Rating)

Performance rating yang digunakan adalah cara Westing House System's

Rating. Untuk in Westing telah berhasil membuat tabel Performance Rating yang

berisikan nilai-nilai angka yang berdasarkan tingkatan yang ada untuk masing-

masing faktor tersebut. Cara kerja Westing House dengan membagi kriteria

Page 6: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

47

peniliaian ke dalam 4 bagian yaitu ketrampilan (skill), usaha (effort), kondisi kerja

(condition), dan konsistensi (consistency).

Alasan menggunakan metode Westing House karena metode ini

mempunyai kriteria penilaian yang lengkap, yang meliputi ketrampilan, usaha,

kondisi kerja dan konsistensi. Di sini operator yang diukur adalah operator yang

dipilih oleh kepala seksi tiap bagian proses produksi swing departemen yang

dianggap bekerja dengan baik dan mau diajak kerja sama. Tabel Performance

Rating dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 4.2Performance Rating dengan Sistem Westing House

SKILL+ 0.15A1+ 0,13A2+ 0,11 Bl+ 0,08 B2+ 0,06Cl+ 0,03 C2

0,00 D- 0,05 El-0,10E2- 0,16 Fl- 0,22 F2

Superskill

Excellent

Good

AverageFair

Poor

CONDITION+ 0,06 Af 0,04 B+ 0,02 C

0,00 D- 0,03 E- 0,07 F

IdealExcelent

GoodAverage

FairPoor

EFFORT+ 0,13Al+ 0,12A2+ 0,10Bl+ 0,08 B2+ O,O5C1+ 0,02 C2

0,00 D- 0,04 El- 0,08 E2-O,12F1-0.17F2

Superskill

Excelent

Good

AverageFair

Poor

CONSISTENCY+ 0,04 A+ 0,03 B+ 0,01 C

0,00 D- 0,02 E- 0,04 F

IdealExcelent

GoodAverage

FairPoor

Sedangkan performance rating untuk tiap operator pada setiap elemen pekerjaan

diklasifikasikan sebagai berikut:

Page 7: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

48

Tabel 4.3Perhitungan Performance Rating Setiaj

Elemen

123456

Skill

0.03 •

0.03

0.03

0.00

-0.05

0.00

Effort

0.02

0.05

0.05

0.02

-0.04

-O'.O4

Condition

-0.07

-0.07

-0.07

-0.03

0.00

0.00

) Elemen PekerjaanConsistency

0.01

0.00

0.03

0.01

0.01

0.00

Total

-0.01

0.01

0.04

0.00

-0.08

-0.04

4.1.5. Perhitungan Waktu Longgar (Allowance)

Dalam melaksanakan pekerjaannya operator tidak mampu bekerja secara

terus menerus melainkan membutuhkan waktu khusus atau waktu longgar yang

diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

a Kelonggaran waktu untuk kebutuhan pribadi (Personal Alloawnce)

a Kelonggaran waktu untuk melepas lelah (Fatique Allowance)

a Kelonggaran waktu karena keterlambatan (Delay Allowance)

Allowance ini biasanya dalam bentuk prosentase dan bisa didapatkan pada tabel

perhitungan allowance.

Rumus untuk mencari allowance adalah :

%Allowance -Total Allowance

- x l 0 0 %Jumlah jam kerja dalam 1 hari

Tabel 4.4Prosentase Perhitungan Allowance

Elemen

123456

Fatique

252025152030

Delay

555555

Personal

151515151515

Total (mnt)

454045354050

%A11

10.71

9.52

10.71

8.33

9.52

11.90

Page 8: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

49

4.1.6. Pengujian Keseragaman Data

Data yang didapat dikatakan seragam jika terletak di dalam batas kontrol

atas dan bawah yang dapat dilihat pada peta kontrol. Besar dari batas kontrol atas

dan batas kontrol bawah adalah:

BKA = x-3sd

Jika data tersebut terletak diluar batas kontrol maka data-data yang didapat

tidak dapat digunakan dan harus melakukan pengukuran lagi untuk mendapatkan

data-data yang baru. Dari gambar peta kontrol masing-masing elemen dapat dilihat

bahwa derigan pengukuran sebanyak 25 kali, semua harga terletak dalam batas

kontrol, ini berarti bahwa data yang ada sudah seragam

Gambar peta kontrol terdapat pada lampiran A.

4.1.7. Test Kecukupan Data

Banyaknya data pengukuran yang diambil yaitu sebanyak 25 kali, perlu

dilakukan test kecukupan data dengan menggunakan rumus

12

N'= 2ll ! L_IX j

Jika besar dari N' < N, maka data yang pengukuran yang diambil sudah

cukup. Nilai N' untuk masing-masing elemen dapat dilihat pada tabel 4.5 di

bawah ini.

Page 9: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

50

Tabel 4.5Perhitungan Uji Kecukupan Data

Elemen123456

ZX136,94152,32156,4544,1949,0129,64

EX2

752,37930,64982,0878,8297,1235,63

N'4,834,464,9414,4917,3422,12

N252525252525

KeteranganData cukupData cukupData cukupData cukupData cukupData cukup

4.1.8. Uji Kenormalan Data Waktu Pengamatan Produk

Data waktu pengamatan diduga berdisrtibusi normal dan untuk

memastikannya dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program

SPSS for Windows versi 7.5.

Ho : Data berdistribusi normal

Hi : Data tidak berdistribusi normal

a = 0,05

Dengan bantuan program SPSS for Windows versi 7.5, Dn pada elemen

kerja 1 diperoleh Dn = 0,283, dan dan Dtabel sebesar 0,27. Jadi Dn > Dtabel

berarti data waktu pengamatan pada elemen kerja 1 berdistribusi normal.

Hasil perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.6

Page 10: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

5!

Tabel 4.6Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS versi 7.5

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NNormal Parameters • ° Mean

Std Deviation

Most Extreme AbsoluteDifferences Positive

NegativeKoimogorov-Smimov Z

Asymp. Stg (2-tailed)

OBRAS25

5 47763070283156

-283

1 414

037

GABUNG25

609283281

273198

-273

1 365

048

JAHIT25

6 25803547

285150

-285

1 425

034

SAKU25

176761717

285261

-285

1 423

.035

KANCING25

1 9604

2083299299

-127

1 495

023

PAK25

1 18561423283251

-283

1 417

036

Test distribution is Normal

Calculated from data

4.1.9. Perhitungan Waktu Normal

Waktu normal untuk suatu elemen operasi kerja adalah semata-mata

menunjukkan bahwa seorang operator yang berkualifikasi baik akan bekerja

menyelesaikan pekeijaan pada kecepatan/tempo kerja yang normal.

Sedangkan performance rating pada dasarnya diaplikasikan untuk

menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat tempo atau

kecepatan kerja operator yang berubah-ubah.

Perhitungan waktu normal menggunakan rumus:

H #f = xxPR

Sehingga hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini

Tabel 4.7Hasil Perhitungan Waktu Normal

Elemen1->

456

x (menit)5.486.096.261.771.961.19

PR (%)991011041009296

Wn5.426.156.511.771.801.14

Page 11: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

52

4.1.10. Penentuan Waktu Baku/ Waktu Standar

Waktu baku/waktu standar dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

«7 «7 1 0 0 %

Ws = Wn x

100%-%Allowance

Besarnya waktu standar untuk setiap elemen kerja dapat dilihat pada tabel

4.8 berikut ini.

Tabel 4.8Perhitungan Waktu StandarElemen

123456

Wn(menit/unit)

5,426,156,511,771,801,14

Allowance(%)

10,719,5210,718,339,5211,90

Ws(menit/unit)

6,076,807,291,931,991,29

4.1.11. Penentuan Unit Output Standar Produksi

Standar produksi yang dimaksud di sini adalah jumlah produk yang dapat

dicapai oleh seorang pekerja. Standar produksi ini ditetapkan berdasarkan

kemampuan normal pekerja yang di dekati dengan waktu baku untuk elemen-

elemen pekerjaan yang bersangkutan. Dalam penerapannya standar ini dapat

dinaikkan, tetap seperti normalnya dan dapat juga diturunkan, tergantung

kebijaksanaan perusahaan.

Standar produksi tersebut digunakan sebagai patokan penetapan upah

insentif, jika melihat kenyataan, standar yang tetap seperti normalnya adalah

pilihan terbaik, karena selama ini perusahaan kesulitan dalam pencapaian target

produksi dan belum pernah diterapkannya sistem upah insentif.

Page 12: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

53

Dalam tabel 4.9 akan diperlihatkan standar produksi yang harus dicapai

pekerja agar mereka berhak menerima upah menurut sistem upah

insentif/perangsang yang diusulkan.

1Os/jam =

waktu standar pekerjaan yang bersangkutan

Os./hari = Os/jam x 8

Tabel 4.9Unit output Standar

Elemen

123456

Ws(menit/unit)

6,076,807,291,931,991,29

Os(unit/jam)

988

313046

Os(unit/hari)

726464

248240368

Sstandar produksi per hari digunakan untuk pekerja yang telah bekerja 1

shift penuh standar produksi per jam ini dihitung berdasarkan jumlah jam kerja

yang telah dilewati dikalikan dengan standar produksi per jam.

4.2. MERANCANG SISTEM PENGGAJIAN DENGAN UPAH

INSENTIF

4.2.1. Metode Penggajian Lama

Untuk merancang sistem penggajian yang baru, maka perlu diketahui

sistem penggajian yang lama, dimana hal ini dimaksudkan hanya sebagai

pembanding saja. Adapun perincian gaji atau upah yang diberikan selam ini

Page 13: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

54

kepada para karyawan di bagian swing departemen. Untuk masa kerja < 1 tahun

adalah:

a. Gaji pokok per bulan : Rp. 160.000

b. Uang transport per hari : Rp. 1.000

c. Uang absensi per harf : Rp. 1.500

Sedangkan untuk masa kerja > 1 tahun adalah :

a. Gaji pokok per bulan : Rp. 175.000

b. Uang transport per hari : Rp. 1.000

c. Uang absensi per hari : Rp. 1.500

Keterangan:

a. Gaji pokok per bulan

Gaji pokok ini merupakan gaji tetap tiap bulan yang diberikan kepada seluruh

karyawan di bagian swing departemen, tanpa memperhatikan jumlah output

yang dihasilkan.

b. Uang transport per bulan

Uang transport merupakan uang yang diberikan kepada para karyawan di

bagian swing departemen sesuai dengan kehadiran karyawan tiap bulan kecuali

cuti atau sakit.

c. Uang absensi per hari

Uang absensi merupakan bonus yang diberikan kepada karyawan sesuai

dengan hari kerja (kecuali hari libur/minggu). Apabila diantara mereka tidak

masuk kerja tanpa pemberitahuan terlebih dahulu atau cuti kerja (kecuali sakit

Page 14: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

55

maka mereka tidak akan mendapatkan bonus/uang absensi, untuk haii dimana

mereka tidak hadir.

Contoh perhitungan gaji tersebut:

Nama pekerja : Sri

Bulan : Desember 1998

Masa kerja

Shift

Bagian

Absen

: < 1 tahun

: 1 (pertama)

: obras

Perhitungan : Gaji output = Rp. 160.000

Uang transport (27 x Rp. 1.000) = Rp. 27.000

Uang absensi (27 x Rp. 1.500) = Rp. 40.500

Rp. 227.500

NB: upah tersebut akan diterima pada akhir bulan Desember 1998.

4.2.2. Rancangan Metode Penggajian Baru

Perancangan sistem penggajian yang dilakukaii berdasarkan pada output

yang dihasilkan. Hal ini agar dapat memotivasi para pekerja untuk lebih

memperhatikan cara kerja yang lebih efisien dalam menghasilkan output. Selain

itu juga agar memudahkan pihak karyawan dalam menghitung upah.

Hasil rancangan sistem penggajian dipemntukkan bagi karyawan di bagian

swing departemen. Karena di bagian ini merupakan pekerjaan yang memegang

peranan penting resiko yang cukup besar.

Page 15: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

56

Sistem penggajian yang dirancang didasarkan pada 2 metode penggajian

yang ada yaitu metode beradasarkan upah perpotong proporsional dan metode

premi didasarkan waktu standar dengan premi/bonus sebesar 10%. Dimana kedua

metode ini digabung untuk mendapatkan hasil rancangan yang baik dan

menguntungkan kedua belah pihak, baik perusahaan maupun pihak karyawan.

Gabungan kedua metode tersebut adalah:

a. Untuk karyawan yang mencapai output di bawah standar yang ditentukan

rumusnya:

U = HaxRh

b. Untuk karyawan yang mencapai output sesuai dengan standar yang ditentukan

rumusnya:

U = HaxRh

c. Untuk karyawan yang bisa mencapai lebih dari standar yang ditentukan

rumusnya:

U = NxRp + (\0%x(N x Rp))

Keterangan:

U = Upah

Ha = Jumlah jam kerja operator yang sebenarnya

Rh = Tarif upah persatuan waktu untuk output standar

N = Jumlah output yang dihasilkan

Rp = Tarif upah persatuan produk atas standar produk yang harus dicapai

Page 16: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

57

Adapun beberapa alasan dalam memilih rancangan metode penggajian yang

menggabungkan antara metode yang berdasarkan upah perpotong proporsional

dan metode premi didasarkan waktu standar adalah:

1. Metode ini merupakan metode yang sederhana dan tidak terlalu rumit,

sehingga para pekeija dapat mengeni dengan mudah dalam menghitung

gaji yang berhak diterimanya. Hal ini untuk menghadapi adanya

kesalahpahaman antar pekerja dengan pihak manajemen perusahaan yang

tidak menimbulkan dampak yang kurang baik bagi perkembangan

perusahaan.

2. Metode ini berdasarkan pada jumlah output yang dihasilkan, sehingga

dapat menuntut seseorang untuk menghasilkan output lebih dari standar.

3. Pembagian upah yang diterima cukup adil, karena para pekerja yang

mempunyai prestasi baik (dapat melebihi output standar) memperoleh

penghasilan yang lebih tinggi.

4. Adanya upah jaminan bagi para pekerja yang kurang mampu untuk

berprestasi dalam menghasilkan output lebih dari standar.

4.2.2.l.Penentuan Tarif Upah Persatuan Produk Atas Standar Produksi (Rp)

Untuk menentukan tarif upah persatuan produk atas standar produksi,

rumusnya:

upah pokok perhariRp =

output standar

Page 17: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

58

Sehingga tarif upah persatuan produk atas standar produk masing-masing

elemen terdapat pada tabel 4.10 untuk masa kerja < 1 tahun dan untuk masa kerja

> 1 tahun dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.10Ongkos Persatuan Produksi Untuk Masa Kerja < 1 tahun

Elemen123456

PekerjaanPengobrasanPenggabungan polaPenjahitan keseluruhanPemasangan sakuPemasangan kancingPengecekan

Output/hari726464

248240368

upah/hari/org600060006000600060006000

Rp./sat83,3393,7593,7524,1925,0016,30

Tabel 4.11Ongkos Persatuan Produksi Untuk Masa Kerja > 1 tahun

Elemen123456

PekerjaanPengobrasanPenggabungan polaPenjahitan keseluruhanPemasangan sakuPemasangan kancingPengecekan

Output/hari726464

248240368

upah/hari/org650065006500650065006500

Rp./sat90,28101,56101,5626,2127,0817,66

4.2.2.2.Penentuan Tarif Upah Persatuan Waktu untuk Output Standar (Rh)

Untuk menentiikan upah persatuan waktu untuk output standai', rumusnya:

upah pokok perhari

~ Ha

dalam hal ini perusahaan menentukan Rh sebesar Rp. 750,- untuk masa kerja < 1

tahun dan Rh sebeasr Rp. 812,5 untuk-masa kerja > 1 tahun, karena menurut

perusahaan, pekerja layak menerimanya.

Page 18: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

59

Contoh perhitungan:

a Untuk elemen 1 masa kerja < 1 tahun

1. Untuk output sebesar: 71, berarti kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.000

Perhitungan : U = & x Rp. 750 = Rp. 6.000

2. Untuk output sebesar: 72, berarti sesuai standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.000

Perhitungan : U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

3. Untuk output sebesar: 73, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.691,399

Perhitungan : U = (73 x 83,33) + (10% x (73 x 83,33))

= 6083,9 + 608,39

= 6691,399

Q Untuk elemen 1 masa kerja > 1 tahun

1. Untuk output sebesar = 71, berarti kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.500

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

2. Untuk output sebesar: 72, berarti sesuai standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.500

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

3. Untuk output sebesar: 73, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 7,249,484

Page 19: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

60

Perhitungan : U = (73 x 90,28) + ( 10% x (73 x 90,28))

= 6.590,44 + 659,044

= 7249,484

a Untuk elemen 2 masa kerja < 1 tahun

1. Untuk output sebesar = 63, berarti kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.000

Perhitungan : U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

2. Untuk output sebesar: 64, berarti sesuai standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.000

Perhitungan : U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

3. Untuk output sebesar: 65, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.703,125

Perhitungan : U = (65 x 93,75) + (10% x (65 x 93,75))

= 6.093,75 + 609,375

= 6.703,125

• Untuk elemen 2 masa kerja > 1 tahun

1. Untuk output sebesar - 63, berarli kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.500

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

2. Untuk output sebesar: 64, beraili sesuai standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.500

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

Page 20: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

61

3. Untuk output sebesar: 65, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 7.261,54

Perhitungan : U = (65x101,56) + (10%x(65xl01,56))

= 6.601,4 + 660,14

= 7.261,54

Q Untuk elemen 3 masa kerja < 1 tahun

1. Untuk output sebesar = 63, berarti kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.000

Perhitungan : U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

2. Untuk output sebesar: 64, berarti sesuai standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.000

Perhitungan : U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

3. Untuk output sebesar: 65, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.703,125

Perhitungan : U = (65 x 93,75) + (10% x (65 x 93,75))

= 6.093,75 + 609,375

= 6.703,125

a Untuk elemen 3 masa kerja > 1 tahun

1. Untuk output sebesar = 63, berarti kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.500

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

2. Untuk output sebesar: 64, berarti sesuai standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.500

Page 21: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

62

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

3. Untuk output sebesar: 65, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 7.261,54

Perhitungan : U = (65x 101,56) + (10%x(65x 101,56))

= 6.601,4 + 660,14

= 7.261,54

• Untuk elemen 4 masa kerja < 1 tahun

1. Untuk output sebesar = 247, berarti kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.000

Perhitungan : U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

2. Untuk output sebesar: 248, berarti sesuai standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.000

Perhitungan : U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

3. Untuk output sebesar: 249, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.625,641

Perhitungan : U = (249x24,19) + (10%x(249x 24,19))

= 6023,31 +602,331

= 6625,641

a Untuk elemen 4 masa kerja > 1 tahun

1. Untuk output sebesar = 247, berarti kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.500

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

Page 22: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

63

2. Untuk output sebesar: 248, berarti sesuai standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.500

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

3. Untuk output sebesar: 249, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 7.178,919

Perhitungan : U = (249x26,21) + (10%x(249x 26,21))

= 6.526,29 + 652,629

= 7-178,919

a Untuk elemen 5 masa kerja < 1 tahun

1. Untuk output sebesar = 239, berarti kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima: Rp. 6.000

Perhitungan : U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

2. Untuk output sebesar: 240, berarti sesuai standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.000

Perhitungan : U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

3. Untuk output sebesar: 241, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.627,50

Perhitungan : U = (241 x 25) + ( 10% x (241 x 25))

= 6025 + 602,5

= 6627,5

a Untuk elemen 5 masa kerja > 1 tahun

1. Untuk output sebesar = 239, berarti kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.500

Page 23: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

64

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

2. Untuk output sebesar: 240, berarti sesuai standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.500

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

3. Uiituk output sebesar: 241, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 7.178,908

Perhitungan : U = (241 x27,08) + (10%x(241 x27,08))

= 6.526,28 + 652,628

= 7.178,908

a Untuk elemen 6 masa kerja < 1 tahun

1. Untuk output sebesar = 367, berarti kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.000

Perhitungan : U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

2. Untuk output sebesar: 368, berarti sesuai standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.000

Perhitungan : U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

3. Untuk output sebesar: 369, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.617,17

Perhitungan : U = (369x16,30) + (10%x(369x 16,30))

= 6.014,7 + 601,47

= 6.016,17

Page 24: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

65

a Untuk elemen 6 masa kerja > 1 tahun

1. Untuk output sebesar = 367, berarti kurang dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 6.500

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

2. Untuk output sebesar: 258, berarti sesuai standar.

Upah yang berhak ditenma : Rp. 6.500

Perhitungan : U = 8 x Rp. 812,5 = Rp. 6.500

3. Untuk output sebesar: 369, berarti lebih dari standar.

Upah yang berhak diterima : Rp. 7.168,194

Perhitungan : U - (369x 17,66) + (10%x(369x 17,66))

= 6.516,54 + 651,654

= 7.168,194

Sehingga upah yang diterima oleh Sri akan lebih besar, sesuai dengan prestasi

yang ia berikan.

Page 25: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

66

Nama pekerja

Bulan

Masa kerja

Shift

Bagian

Absen

Perhitungan

: Sri

: Desember 1998

: < 1 tahun

: 1 (pertama)

: obras

: -

: Gaji pokok = Rp. 190.000

Uang transport (27 x Rp. 1.000) = Rp. 27.000

Uang absensi (27 xRp. 1.500) = Rp. 40.500

Rp. 257.500

Contoh perhitungan total gaji pada bulan Desember 1998 oleh Sri:

a. Tanggal 2 Desember 1998

Diketahui karyawan telah menghasilkan output sebesar 72, berarti

karyawan telah menghasilkan output sesuai standar, sehingga rancangan

metode penggajian untuk output sesuai standar adalah:

U = 8 x Rp. 750 = Rp. 6.000

b. Tanggal 4 Desember 1998

Diketahui karyawan telah menghasilkan output sebesar 74, berarti

karyawan telah menghasilkan output lebih dari standar, sehingga

rancangan metode penggajian untuk output lebih dari standar adalah:

U = (74 x 83,33) + ( 10% x (74 x 83,33))

= 6.166,42 + 616,642

= Rp. 6.783,062

Page 26: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

67

Begitu pula perhitungan untuk yang lain selama Bulan Desember ditambahkan,

sehingga didapat total gaji output sebesar Rp. 190.000.

4.3. PERANCANGAN SISTEM PENGGAJIAN KE DALAM

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

4.3.1. Prosedur Sistem Penggajian PT. Eratex Djaja Sebelum Usulan

Untuk merancang suatu sistem penggajian yang efektif dan efisien di PT.

Eratex Djaja, maka kita perlu mengetahui prosedur sistem penggajian yang ada

selama ini. Prosedur sistem penggajian PT. Eratex Djaja sebelum usulan dapat

dilihat pada gambar 4.1.

Penjelasan dari prosedur tersebut adalah:

• Setelah proses absensi dilakukan di bagian personalian, daftar absensi

diserahkan kepada kepala seksi produksi sebagai masukan untuk membuat

laporan produksi dan checking card. Dimana nantinya laporan produksi dan

checking card tersebut akan disimpan sebagai arsip oleh kepala seksi bagian

produksi.

Q Daftar absensi yang diperoleh tersebut oleh kepala seksi produksi diserahkan

kepada accounting sebagai masukan untuk membuat daftar gaji.

• Kemudian daftar gaji yang telah dibuat tersebut diserahkan kepada pihak

direktur untuk mendapatkan persetujuan dalam hal pengeluaran uang.

• Apabila direktur telah menyetujui, maka daftar gaji tersebut akan diserahkan

kembali kepada accounting untuk dibuatkan kas bon dan dikeluarkannya

Page 27: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

68

sejumlah uang untuk pembayaran gaji atau upah yang akan diterima oleh

masing-masing karyawan, selanjutnya karyawan menerima gaji dan kas bon

dari accounting, dimana kas bon yang diterima tersebut akan diterima sebagai

arsip.

4.3.2. Rancangan Laporan Penggajian

4.3.2.1.Laporan Sebelum Perancangan

Untuk merancang laporan penggajian, maka perlu diketahui laporan

sebelum perancangan yang berkaitan dengan sistem penggajian

1. Laporan daftar gaji PT. Eratex Djaja (lihat lampiran 1)

Terdiri atas : - Nama

-Bulan

- Masa Kerja

- Jumlah gaji

- Keterangan

Daftar gaji ini masih kurang baik jika perusahaan tidak menambah dengan

laporan gaji dan pay slip. Karena jika sewaktu-waktu karyawan rnerasa kurang

puas dengan upah yang telah diterima, maka perusahaan harus siap

menunjukkan hasil perhitungan upah mereka.

Oleh karena itu perlu dibuat laporan gaji dan pay slip, sehingga hal ini akan

menghilangkan keragu-raguan karyawan terhadap pihak manajemen

perusahaan.

Page 28: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

69

2. Laporan Produksi (lihat lampiran 2)

Terdiri atas : - Nama

- Tanggal

- Bagian

- Total Output

Laporan produksi ini juga kurang efektif, hal ini disebabkan karena tidak perlu

adanya penetapan output standar, hanya cukup melihat total outputnya.

3. Kas Bon

Pemakaian kas bon tidak efektif, karena selain banyak mengeluarkan uang

untuk membuat kas bon tiap bulannya, juga akan memakan banyak tempat

untuk menyimpannya. Sehingga apabila sewaktu-waktu ingin mencannya akan

mengalami kesulitan. Jadi cukup dengan membuat Bukti Penerimaan Gaji

(BPG) yang jauh lebih efektif.

Page 29: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

PE

RS

ON

ALI

A

Pro

ses

Cet

akLa

pora

n A

bsen

si

"-

1 !

Lapo

ran

{ I

Abs

ensi

I—

'

Gam

bar4

.1

PR

OS

ED

UR

SIS

TE

M P

EN

GG

AJI

AN

PT

. E

RA

TE

X D

JAJA

SE

BE

LU

M

PE

RA

NC

AN

GA

N

KE

PA

LA S

EK

SI

PR

OD

UK

SI

Lapo

ran

Abs

ensi

\ m

embu

at\

lapo

ran

* pr

oduk

sl d

an

/\

chec

king

\ ca

rd

Lapo

ran

Pro

duks

i

'Che

ckin

g C

ard

KA

RY

AW

AN

mam

buat

kasb

on

dan

men

golu

ar-

kan

uan

g

Page 30: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

71

4.3.2.2.Laporan Sesudah Perancangan

Adapun hasil rancangan laporan yang berkaitan dengan sistem penggajian

yang baru adalah sebagai berikut:

1. Rancangan Laporan Produksi (lihat lampiran 3)

2. Rancangan Lapfc/an Gaji (lihat lampiran 4)

3. Rancangan Pay Slip (lihat lampiran 5)

4. Rancangan Butki Penerimaan (lihat lampiran 6)

5. Rancangan Daftar Gaji (lihat lampiran 7)

4.3.3. Prosedur Usulan Sistem Penggajian PT. Eratex Djaja (Lihat Gambar

4.2)

Pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam sistem penggajian adalah:

• Karyawan

• Personalia

a Kepala seksi produksi

a Accounting

a Payroll

a Direktur

Adapun penjelasan dari prosedur usulan sistem penggajian adalah sebagai

berikut:

1. Setelah personalia melakukan proses cetak laporan absensi dan menyerahkan

kepada kepala seksi produksi. Oleh kepala seksi produksi, laporan absensi

tersebut digunakan sebagai masukan untuk membuat laporan produksi,

Page 31: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

72

sedangkan laporan absensi yang diterima akan disimpan sebagai arsip oleh

kepala seksi produksi

2. Selanjutnya laporan produksi yang telah dibuat diserahkan kepada bagian

personalia sebagai masukan untuk membuat kaporan gaji. Dan laporan

produksi disimpan sebagai arsip oleh kepala seksi produksir

3. Kemudian laporan gaji tersebut diserahkan kepada Accounting yang

digunakan dalam melakukan proses cetak untuk payslip dan Bukti Penerimaan

Gaji (BPG)

4. Payslip dan BPG yang telah dicetak diberikan kepada payroll, kemudian

Payroll mengeluarkan sejumlah uang sesuai dengan yang tertera pada pay slip

dan membagikannya kepada karyawan.

5. Karyawan menerima uang dan pay slip dengan menandatangani Bukti

Penerimaan Gaji (BPG).

6. Selanjutnya Payroll membawa BPG untuk diberikan kepada bagian

Accounting untuk diarsip sebagai masukan untuk melakukan proses cetak

daftar gaji atau pay list.

7. Daftar gaji/ pay iist yang telah dicetak diberikan kepada direktur untuk diarsip

sebagai informasi pengeluaran uang setiap bulannya.

Page 32: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

KA

RY

AW

AN

Uan

g

Pay

slip

BP

G

men

erim

aua

ng +

pays

lip &

tand

a ta

ngan

BP

G

Gam

bar

4.2

PR

OS

ED

UR

US

UL

AN

SIS

TE

M P

EN

GG

AJI

AN

PT.

ER

ATE

X D

JAJA

PE

RS

ON

ALI

A

Pro

ses

Cet

akl&

pora

n A

bsen

si

lap

ora

nA

bsen

si

I

Lapo

ran

Pro

duks

i

mem

buat

!apo

ran

gaji

outp

ut

Lcpo

ran

gaji

outp

ut

KE

PA

LA S

EK

SI

PR

OD

UK

SI

Lapo

ran

Abs

ensi

,..

. t

.

\ m

embu

at

/\

lapo

ran

/ j

prod

uksi

AC

CO

UN

TIN

G

, T

! .

Lapr

an g

aji

i'

i ou

tput

Pro

ses

ceta

kpa

y sl

ip d

anB

PG

Daf

tar

Gaj

i

i—

' B

PG

BP

G ! 1P

rose

s C

etak

Daf

tar

Gaj

i

| D

afta

r G

aji

PA

YR

OLL

Pay

slip

BP

G

\ M

enge

luar

kan

;i

uang

dan

\ m

emba

glka

n\

kepa

da k

arya

wan

/

Uan

g

Pay

slip

-r—

- B

PG

BP

G

DIR

EK

TU

R

I .

Dan

ar G

aji

|

Ket

eran

gan.

N B

PG

B

ukti

Pen

erim

aan

Gaj

i

Page 33: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

74

4.3.4. Context DFD

Context DFD merupakan rangkaian dari keseluruhan kegiatan yang terjadi

dalam sistem penggajian tidak secara mendetail. Yang dapat dilihat pada gambar

4.3. Sebagai contoh, diambil kegiatan dari Payroll. Payroll memberikan uang, pay

slip dan Bukti Penerimaan Gaji (BPG) kepada karyawan. Dan setelah karyawan

menerima uang dan pay slip serta menandatangani BPG, maka BPG tersebut

dikembalikan kepada pay roll.

Direktur

pay listPay Roll

Proses Penggajian

Kepala SeksiProduksi

_aporan

output

PayList

BPG

Pay SlipBPG

Personalia

Accounting

Keterangan :

Gambar 4.3

Context DFD

BPG = Bukti Penerimaan GajiPay List = DaftarGaji

Page 34: BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA · 4.1.3 Pengumpulan Data Waktu Kerja Setelah langkah persiapan dilakukan, selanjutnya dapat melakukan waktu kerja. Pengukuran waktu

75

4.3.5. Data Flow Diagram

Pada data flow diagram akan menerangkan sistem penggajian secara lebih

mendetail dengan menampilkan proses-proses yang terjadi. DFD untuk prosedur

usulan sistem penggjian dapat dilihat pada gambar 4.4.

Sebagai contoh diambil proses cetak payslip dan BPG yang dilakukan di

bagian Accounting, accounting menerima hasil laporan gaji output yang

digunakan untuk mengetahui jumlah gaji output yang akan dicetak pay slip baik

itu yang kurang, sesuai maupun lebih dari standar produksi. Dan juga dapat

diketahui bonus absensi dan uang transport, yang dicetak dalam patslip. Kemudian

juga dicetak BPG yang nantinya sebagai bukti bahwa karyawan telah menerima

gajinya.

karyawan

membenkangap dan tandatangan BPG

BPG

menyerahkankartu absensi Proses

Absensi

menenma dataabsensi f

memasukkandata

memasukkandata absensi

Laporanproduksi

Proses CetakLaporan Absensi

Laporanabsensi

kepaia seksiproduksi

Mengeluarkanuang dan

membagikan gaji«pay slip

MembuatLaporan Gaji

Output

pay slip danBPG

.aporau GaOutput

Pay Roll Accounting

memasukkaidala Proses Cetak

Oaftar Gaji

memas'jkkanciala ga>

payslip & BPGProses Ceiak

Pay Slip & BPG

Gambar 4.4DFD Level 1