bst rehab medik
DESCRIPTION
BST RMTRANSCRIPT
Page 1
CRS Low Back PainOleh:Galih TrissektiSekar Asmara Djayaning Dyah
Preceptor : dr. Ami Rachmi, Sp.KFR
Bagian Ilmu Rehabilitasi MedikFK UNISBA-RSUD ALIHSAN
BANDUNG2013
Page 2
Identitas Pasien• Nama : Tn. U• Jenis kelamin : Laki-laki• Usia : 59 tahun • Alamat : Ciwidey• Pekerjaan : Buruh Tani Strawberry• Agama : Islam• Status menikah : sudah menikah• Tanggal MRS : 30 Juni 2015• Tanggal pemeriksaan : 7 Juli 2015• No. Medrec : 350***
Page 3
Keluhan Utama
Nyeri di Daerah Pinggang
Page 4
• Nyeri di daerah pinggang dikeluhkan sejak 2 bulan SMRS. Nyeri awalnya dirasakan di daerah pinggang dan bokong dan terasa tajam, nyeri bertambah bila beraktivitas fisik yang berat dan membaik jika pasien berbaring. Makin lama makin nyeri pada kedua tungkai atas, lama kelamaan menjalar ke dua tungkai bawah dan terasa baal di kedua ekstremitas.
Anamnesis Khusus
Page 5
• Pasien mengeluhkan sejak 2 minggu smrs nyeri semakin bertambah dan pasien jatuh terduduk di saat sedang bekerja menyiram kebun strawberry. Sejak saat itu pasien tidak kuat lagi menggunakan kakinya karena pinggangnya akan terasa sangat nyeri bila ekstremitas bawahnya di gerakan..
Page 6
• Pasien hanya bisa berbaring di tempat tidur, pasien juga mengeluhkan sulit untuk merubah posisi seperti miring kiri dan miring kanan. Pasien masih bisa berbicara dengan lancar dan pasien masih bisa menggerakan dan menggunakan kedua tanggannya.
Page 7
Riwayat pengobatan sebelumnya pasien hanya meminum obat warung untuk mengurangi nyerinya, tapi keluhan tidak membaikRiwayat sebelumnya pasien bekerja sebagai buruh tani Strawberry selama 40 tahun, pasien sering membawa barang-barang berat. Riwayat nyeri seperti ini belum pernah dirasakan sebelumnya oleh pasienriwayat Batuk lama (-), Riwayat sakit gula (-), Riwayat Demam (-), penurunan berat badan (-).
Page 8
Riwayat Keluarga
Pasien menyangkal adanya anggota keluarga baik orangtua maupun saudara kandung yang memiliki riwayat yang sama seperti ini
Page 9
Keadaan Umum
• Keadaan Umum : tampak sakit berat• Kesadaran : Composmentis• Tensi : 100/70 mmHg • Nadi : 76x/menit• Pernafasan : 20x/menit• Suhu : 36,5ºC
Page 10
• Kepala : Normochepal• Mata
Konjungtiva : anemis - / -Sklera : ikterik - / -
• Leher : pembesaran KGB tidak teraba • Thoraks : bentuk dan gerak simetris
o Jantung : BJM S1&S2 regular,murmur (-) gallop (-)
o Paru-paru : VBS kiri=kanan Ronkhi -/-, Wheezing -/-
• Abdomen : Datar, lembut Hepar/Lien tidak teraba
Bising usus (+) / tidak meningkat• Ekstremitas : Edema (-/-), sianosis (-/-)
Page 11
• Look : tidak ditemukan luka, tidak ditemukan pembengkakan. Kemerahan -,Deformitas -, Gibus -
• Feel :kulit hangat, tidak dirasakan pembengkakan/penonjolan, NT (-), CRT <2detik
• Move : pergerakan ekstrimitas atas aktif, sedangkan ekstrimitas bawah terbatas
Page 12
Status NeurologisA. Pemeriksaan Umum• Kepala : Normocephal• Kesadaran : Compos Mentis
B. Tanda Rangsang Meningen dan Iritasi Radikal Spinal:• Kaku Kuduk : -• Laseque : kaki kanan dan kiri terbatas• Kernigs : kaki kanan dan kiri terbatas• Brudzinsky I/II/III : -/-/-• Patrick : nyeri +/+• Kontra Patrick : nyeri +/+
Page 13
Pemeriksaan Nervus
N I : Tidak diperiksaNII : Tidak Dilakukan
N III/IV/VI : Pupil : -
Refleks cahaya (D/I) : +/+ Posisi mata : di tengah
Gerakan bola mata : N/N Nistagmus : (-)
N V : Sensorik - Oftalmikus : Tidak diperiksa - Maksilaris : Tidak
diperiksa Motorik : Tidak diperiksa
Jaw reflex : Tidak diperiksa
Page 14
♦N VIIAngkat alis mata : Tidak diperiksa
Memejamkan mata : Tidak diperiksanormalPlika nasolabialis : Tidak diperiksa
Gerakan wajah : Tidak diperiksa
♦N VIII Pendengaran : NormalKeseimbangan : Tidak dilakukan
♦N IX/XSuara/bicara : -Kontraksi palatum : -Refleks faring : -
♦N XI Menengok kanan kiri : Normal
♦NXII : Tidak diperiksa
Page 15
Motorik
Kekuatan otot Tonus Atrofi ROM
Ekstremitas Atas
5/5 Normal +/+ +/+
Ekstremitas Bawah
4/4 Normal +/+ +/+
Page 16
Refleks
• Refleks Fisiologis
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Radiobrachialis + +
Patella + +
Achilles + +
Page 17
• Refleks patologis
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaefer - -
Page 18
Diagnosis Banding
• Chronic LBP ec susp Degenerasi Discus Inervertebralis
• Chronic LBP ec susp Osteoatrhitis• Chronic LBP ec susp Herniation Nucleus
Pulposus
Page 19
Pemeriksaan Penunjang
•Foto Thorax: tidak tampak proses spesifik ataupun pneumoni, tidak tampak pembesaran jantung
•Foto Lumbosakral: osteoartritis di L3-4-5 dengan penyempitan diskus dan foramen Intervertebralis di L3-L4 dan L4-L5
Page 20
Diagnosis Kerja
• Low Back Pain dengan Myeloradikulopati Lumbar bilateral setinggi L3-L4 dan L4-L5 ec osteoarthritis dengan degenerasi diskus Intervertebralis.
Page 21
Diagnosis Fungsional
Impairment : radiks bagian lumbal terjepit, nyeri pinggang, spasme otot.
Disability : Gangguan berdiri, gangguan berjalan, gangguan ke kamar mandi, gangguan duduk, gangguan tidur, gangguan memakai celana.
Handicap : Tidak bisa bekerja.
Page 22
Penatalaksanaan Umum• Edukasi Khusus• Analgetik: Tramadol 500 mg p.o 3 kali sehari• Relaxant: Eperison HCl 3 x 25mg, Gabapentin 2 x 100
mg• Ranitidin 2 x 1amp • Mecobalamin 2 x 10 mgTerapi fisik• Konsul Rehab Medis
Page 23
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam• Quo ad functionam : dubia ad bonam
Page 24
Pembahasan
1. Apakah diagnosis pada pasien sudah benar ?2. Apakah penatalaksanaan pada pasien sudah
benar ?3. Bagaimana prognosis pada pasien ?
Page 25
Mengenai Diagnosis– Pasien mengalami nyeri punggung bawah sejak 2
bulan yang lalu kemudian nyeri menjalar ke kedua kaki sejak 2 minggu yang lalu. Keadaan ini masuk dlm kriteria LowBack Pain.
– Pasien berusia 59 tahun, adanya kesemutan, kebas, dan nyeri menjalar dari punggung bawah hingga ke kaki, hal ini merupakan tanda dan gejala dari radikulopati.
Page 26
– Degenerasi diskus intervertebralis adalah hilangnya sifat bantalan struktur diskus intervertebralis. Pada kasus ini dibuktikan dengan pemeriksaan x-ray pada lumbosacral yaitu terdapat penyempitan diskus setinggi L3-L4 dan L4-L5.
– Degenerasi ini dapat menyebabkan penekanan pada saraf spinal atau radikulopati atau dapat menyebabkan penyempitan kanal spinalis.
Page 27
• Osteoarthritis pada pasien ini ditunjukkan melalui pemeriksaan x-ray lumbosaral yaitu adanya osteoarthritis lumbal di L3–4–5.
Page 28
– Pasien tidak memiliki riwayat trauma pada tulang belakang sebelum sakit dan pada pemeriksaan status lokal tidak ditemukan deformitas tulang vertebra. Kemungkinan fraktur vertebra dapat disingkirkan.
Page 29
• Pasien tidak memiliki riwayat batuk lama atau pengobatan rutin selama minimal 6 bulan, didukung dengan hasil foto thoraks yang menunjukkan tidak terdapat kelainan, maka kemungkinan spondylitis TB dapat disingkirkan.
Page 30
Mengenai penatalaksanaan pasien:
Pasien diberikan edukasi tentang penyakitnya, tentang faktor risiko yang harus dihindari dan perjalanan penyakitnya. Pasien disarankan untuk mengurangi aktivitas berat. Diberikan analgetik untuk mengurangi gejala dan dikonsulkan ke rehab medik.
Page 31
Mengenai Prognosis
Prognosis ad vitam pada pasien ad bonam jika penatalaksaan dilakukan dengan benar dan untuk ad functionam dubia ad bonam jika dilakukan rehabilitasi dengan teratur
Page 32
Radikulopati
Page 33
Definisi
• Radikulopati adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan gangguan fungsi dan struktur radiks akibat proses patologik yang dapat mengenai satu atau lebih radiks saraf dengan pola gangguan bersifat dermatomal.
Page 34
Etiologi
• Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya radikulopati, diantaranya yaitu proses kompresif, proses inflammatory, proses degeneratif sesuai dengan struktur dan lokasi terjadinya proses.
Page 35
Tipe radikulopati
• Radikulopati lumbarRadikulopati lumbar merupakan problema yang sering terjadi yang disebabkan oleh iritasi atau kompresi radiks saraf daerah lumbal.
• Radikulopati cervical
Radikulopati cervical umunya dikenal dengan “pinched nerve” atau saraf terjepit merupakan kompresi ada satu atau lebih radix saraf uang halus pada leher.
• Radikulopati torakalRadikulopati torakal merupakan bentuk yang relative jarang dari kompresi saraf pada punggung tengah.
Page 36
Patofisiologi
• Proses kompresif pada lumbal spinalisPergerakan antara vertebra L4/L5 dan L5/S1 lebih leluasa sehingga lebih
sering terjadi gangguan. Verterbra lumbalis memiliki beban yang besar uttuk menahan bagian atas tubuh sehingga tulang, sendi, ucleus dan jaringan lunaknya lebih besar dan kuat. Pada banyak kasus, proses degenerasi dimulai pada usia lebih awal seperti pada masa remaja dengan degenerasi nucleus pulposus yang diikuti protusi atau ekstrasi diskus. Secara klinis yang sangat penting adalah arah protusi ke posterior, medial atau ke lateral yang menyebabkan tarikan malah robekan ucleus fibrosus. Protusi diskus posterolateral diketahui sebagai penyebab kompresi dari radik. Bila proses ini berlansung secara progresif dapat terbentuk osteofit. Permukaan sendi menjadi malformasi dan tumbuh berlebihan, kemudian terjadi penebalan dari ligamentum flavun.
Page 37
Manifestasi klinis
1. Secara umum, manifestasi klinis radikulopati adalah sebagai berikut :2. Rasa nyeri berupa nyeri tajam yang menjalar dari daerah parasentral
dekat vertebra hingga ke arah ekstremitas. Rasa nyeri ini mengikuti pola dermatomal. Nyeri bersifat tajam dan diperhebat oleh gerakan, batuk, mengedan, atau bersin.
3. Paresthesia yang mengikuti pola dermatomal.4. Hilang atau berkurangnya sensorik (hipesthesia) di permukaan kulit
sepanjang distribusi dermatom radiks yang bersangkutan.5. Kelemahan otot-otot yang dipersarafi radiks yang bersangkutan.6. Refles tendon pada daerah yang dipersarafi radiks yang bersangkutan
menurun atau bahkan menghilang.
•
Page 38
Penjalaran radikulopati lumbal
Page 39
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan fisik yang lengkap adalah penting. Penting untuk memperhatikan abnormalitas postur, deformitas, nyeri tekan, dan spasme otot. Pada pemeriksaan neurologis harus diperhatikan :
• Gangguan sensorik (hipesthesia atau hiperesthesia). Perlu dibedakan gangguan saraf perifer atau segmental.
• Gangguan motorik (pemeriksaan kekuatan otot, atrofi, fasikulasi, spasme otot).
• Perubahan refleks.
Page 40
1. Lasegue’s sign2. Test Lasegue silang3. Nerve pressure sign4. Test Viets dan Naffziger
Page 41
Page 42
Pemeriksaan penunjang
– Rontgen– MRI/CT Scan– Myelografi– Nerve Concuction Study (NCS), dan
Electromyography (EMG)– Laboratorium• Pemeriksaan darah perifer lengkap, laju endap darah,
faktor rematoid, fosfatase alkali/asam, kalsium.• Urin analisis, berguna untuk penyakit nonspesifik
seperti infeksi.
Page 43
Penatalaksanaan radikulopati• Informasi dan edukasi• Farmakoterapi
– Akut : asetaminofen, NSAID, muscle relaxant, opioid (nyeri berat), injeksi epidural.
– Kronik : antidepresan trisiklik (amitriptilin), opioid (kalau sangat diperlukan).
• Terapi nonfarmakologik• Akut : imobilisasi (lamanya tergantung kasus), pengaturan berat
badan, posisi tubuh dan aktivitas, modalitas termal (terapi panas dan dingin), masase, traksi (tergantung kasus), alat bantu (antara lain korset, tongkat).
• Kronik : terapi psikologik, modulasi nyeri (akupunktur, modalitas termal), latihan kondisi otot, rehabilitasi vokasional, pengaturan berat badan, posisi tubuh dan aktivitas.
Page 44
• Invasif nonbedah• Blok saraf dengan anestetik lokal.• Injeksi steroid (metilprednisolon) pada epidural untuk mengurangi
pembengkakan edematous sehingga menurunkan kompresi pada radiks saraf.• Bedah• Indikasi operasi pada HNP :
– Skiatika dengan terapi konservatif selama lebih dari 4 minggu : nyeri berat / intractable / menetap / progresif.
– Defisit neurologik memburuk.– Sindroma kauda.
• Stenosis kanal : setelah terapi konservatif tidak berhasil.– Terbukti adanya kompresi radiks berdasarkan pemeriksaan neurofisiologik
dan radiologik.
Page 45
Terima kasih