civil society

6
REVIEW BACAAN Nama: Anwar Muahammad NPM: 1406620075 Judul: Civil Society Di Indonesia Pengarang: Ikhsan Darmawan Data Publikasi: Analisis Sistem Politik Indonesia Demokrasi adalah segala hal yang berkaitan dengan pemilihan umum yang bersifat bebas. Robert Dahl menyebutkan dua dimensi dasar demokrasi yang saling berkaitan, yakni: (1) tersedianya ruang persaingan terbuka dan (2) tersediannya ruang aktifitas yang cukup dengan jaminan yang memadai bagi partisipasi politik seluruh negara. Demokratisasi akan menciptakan banyak ruang gerak bagi masyarakat untuk melakukan perubahan hidup, dari yang tidak manusiawi menuju hidup yang manusiawi, mencari ruang-ruang kebebasan tanpa penindasan. Abraham Lincoln , “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Demokrasi adalah awal dari penguatan civil society untuk bergembang didalam negara, Jadi dapat dipahami bahwa demokratisasi adalah proses pemberdayaan civil society. Berbicara tentang civil society dan demokrasi maka dapat dipahami bahwa civil society penegakan nilai-nilai demokrasi. Oleh sebab itu pembangunan civil society haruslah disertai dengan penciptaan banyak ruang gerak untuk masyarakat untuk

Upload: anwar-muhammad

Post on 12-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

summary

TRANSCRIPT

REVIEW BACAANNama: Anwar MuahammadNPM: 1406620075Judul: Civil Society Di IndonesiaPengarang: Ikhsan DarmawanData Publikasi: Analisis Sistem Politik Indonesia

Demokrasi adalah segala hal yang berkaitan dengan pemilihan umum yang bersifat bebas. Robert Dahl menyebutkan dua dimensi dasar demokrasi yang saling berkaitan, yakni: (1) tersedianya ruang persaingan terbuka dan (2) tersediannya ruang aktifitas yang cukup dengan jaminan yang memadai bagi partisipasi politik seluruh negara.Demokratisasi akan menciptakan banyak ruang gerak bagi masyarakat untuk melakukan perubahan hidup, dari yang tidak manusiawi menuju hidup yang manusiawi, mencari ruang-ruang kebebasan tanpa penindasan. Abraham Lincoln , pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.Demokrasi adalah awal dari penguatan civil society untuk bergembang didalam negara, Jadi dapat dipahami bahwa demokratisasi adalah proses pemberdayaan civil society. Berbicara tentang civil society dan demokrasi maka dapat dipahami bahwa civil society penegakan nilai-nilai demokrasi. Oleh sebab itu pembangunan civil society haruslah disertai dengan penciptaan banyak ruang gerak untuk masyarakat untuk melakukan perubahan hidup untuk sejahtera dan jauh dari penindasan seperti beberapa syarat untuk dikatakan madani diatas. Dan juga tidak lupa tidak adanya pengingkaran terhadap masyarakat.

Definisi Civil SocietyCivil Society adalah masyarakat yang demokratis dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya. Alexis de Tocquville memandang civil society sebagai sebuah organ penting bagi demokrasi yang stabil.konsep civil society di Indonesia juga dipahami dengan prespektif yang sangat berbeda-beda, yaitu Hegelian, Gramscian, dan Tocqouevellian. Mereka yang bermazhab Hegelian menekankan pentingnya kelas menengah dan pemberdayaan dalam sector ekonomi. Yang bermazhab Gramscian menekankan pentingnya LSM (Lembaga Swadaya Mayarakat) untuk menghadapi hegemoni negara. Dan yang bermazhab Tocquevellian menekankan pada pentingnya penguatan organisasi independent dan penerapan budaya sivik untuk membangun jiwa demokrasi. Namun, yang perlu diingat adalah civil society tidak menghilangkan pemerintahan, sifat civil society adalah penerima manfaat, dari pada sebuah kekuasaan penghancur. Setelah masyarakat patah arang dengan mengaharapkan masyarakat kelas menegah untuk mewujudkan demokrasi, akhirnya civil society dieluh-eluhkan dengan tidak melihat sisi negative dari civil society sendiri, padahal civil society memiliki banyak kekurangan, sikap mementingan diri sendiri, prasangka dan kebencianakan berjalan seiring dengan keadaan, belum lagi sifat civil society yang tak terkontrol akan menimbulkan chaos, sesuai dengan ungkapan kebebasan seseorang terbatasi oleh kebebasan orang lain. Jadi civil society haruslah tunduk oleh nilai-nilai civility.

Untuk menidentifikasi konsep civil society dalam suatu masyarakat, dapat mengacu pada beberapa faktor yang ada dan melekat dalam etnisitas civil society, yaituSifat parsitipasif, civil society tidak akan menyerahkan seluruh nasibnya pada negara, tetapi mereka menyadari bahwa yang akan dominan menentukan masa depan mereka haruslah berasal dari diri sendiri.Otonom, civil society juga harus memiliki karakter mandiri.Tidak bebas nilai, seluruh komponen civil society memiliki keterikatan terhadap nilai-nilai yang merupakan kesepakatan hasil musyawarah demokratis, bukan sekedar konsensus.Merupakan sistem dengan struktur non dominatif, meskipun eksistensinya yang partisipasif dan otonom terhadap kekuatan negara, namu civil society adalah bagian dari komponen negara.Termanifestasi dalam organisasi. Prinsip-prinsip organisasi dipegang oleh civil society, sebagai perwujudan identitasnya secara material.Civil Society di Era Orde BaruMengacu pada sejarah di Indonesia, dimana pergerakan masyarakat sipil menjadikan bahan bakar dimulainya revolusi dari era orde baru menuju reformasi. Dimana kala itu telah terjadi pemusatan kekuasaan di tangan Presiden yang kala itu berada di tangan Soeharto. Berdalih untuk menjaga kestabilan politik, pembangunan nasional, dan integrasi nasional telah digunakan sebagai alat pembenaran bagi pemerintah untuk melakukan tindakan - tindakan politik, termasuk yang bertentangan dengan demokrasi.Keberhasilan pemerintah Presiden Soeharto untuk menjadikan Indonesia swasembada beras pada pertengahan dasawarsa 1980 -an dan pembangunan ekonomi pada masa - masa setelah itu ternyata tak diikuti dengan kemampuan untuk memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang telah berkembang pesat seiring dengan keberhasilan pembangunan ekonomi dengan ditandai pendapatan per kapita (GNP) yang pada 1967 hanya $50, pada tahun 1990-an telah naik menjadi hampir $600. Jumlah orang miskin yang pada 1970 berjumlah 70 juta atau 60% pada 1990 turun menjadi 27 juta atau sekitar 15,1%. Keberhasilan pembangunan ekonomi malah dianggap sebagai peluang untuk melakukan KKN yang dilakukan oleh para anggota keluarga dan kroni para penguasa, baik di pusat maupun di daerah.Namun dibalik berkat suksesnya pembangunan ekonomi, ditambah keberhasilan pendidikan, telah timbul kelas menengah terdidik terutama di daerah perkotaan, dengan sejumlah besar professional seperti insinyur, manager, dan pakar di berbagai bidang. Selain itu dari sana telah berkembang kelompok mahasiswa dan civil society yang vokal.

Civil Society di Era pasca Orde BaruSelama 11 tahun pasca runtuhnya kekuasaan pemerintahan Orde Baru, politik Indonesia telah mengalami perubahan dan dinamika sosial politik yang dramatis. Di awal masa Reformasi, euphoria kebebasan politik telah memberi celah munculnya kekuatan-kekuatan politik baru yang selama masa Orde Baru tidak dimungkinkan terjadi.perubahan kelembagaan politik setelah Reformasi juga mengalami perubahan, seperti adanya penguatan lembaga-lembaga politik (eksekutif, legislative dan yudikatif) dalam peran-perannya dan juga mekanisme procedural seperti pemilihan umum yang lebih transparan dan adil bagi semua pihak.Tumbuh dan kembangnya civil society setelah Orde Baru runtuh menimbulkan sebuah harapan baru yakni munculnya sebuah kekuatan yang penting dalam mendorong gerakan pembaharuan politik di Indonesia. Pada saat yang bersamaan, struktur politik yang lebih terbuka dan memberi kesempatan yang lebih luas adalah keuntungan yang dimanfaatkan oleh kelompok civil society di Indonesia. Akibatnya arena politik seperti negosiasi dan lobi dengan penguasa politik yang dulu dianggap sebagai sesuatu hal yang dihindari oleh para aktornya, menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan kembali.