contingency plan humas lembaga pemerintahan...

323
CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN INDONESIA (Studi Deskriptif Kualitatif terhadap Perencanaan Krisis dalam Proses Manajemen Krisis Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama Public relations Oleh : ARINI AMELIYAH NIM. 135120207113028 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU KOMUNIKASI MALANG 2017

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA

PEMERINTAHAN INDONESIA (Studi Deskriptif Kualitatif terhadap Perencanaan Krisis dalam Proses Manajemen Krisis

Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

dengan Minat Utama Public relations

Oleh :

ARINI AMELIYAH NIM. 135120207113028

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI MALANG

2017

Page 2: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

LEMBAR PENGESAHAN

CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHANN

INDONESIA (StudiDeskriptif Kualitatif terhadap Perencanaan Krisis dalam Proses Manajemen Krisis

Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia)

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Arini Ameliyah

135120207113028

Telah diuji dan dinyatakan LULUS dalam ujian Sarjana

Pada Selasa, 18 Oktober 2017

Pembimbing Skripsi

Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Ph.D

NIP. 197303292006041001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak.

NIP. 19690814199402

Page 3: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

LEMBAR DAFTAR PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji pada Selasa, 18 Oktober 2017 dengan daftar

penguji sebagai berikut:

No NAMA JABATAN PENGUJI

1 Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Ph.D

Ketua Majelis Sidang

2 Maulina Pia Wulandari, S.Sos., M.Kom., Ph.D Anggota Sidang Majelis

Penguji 1

3 Sahirul Alim, S.Sos., M.Si Anggota Sidang Majelis

Penguji 2

Page 4: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRIPSI

Nama : Arini Ameliyah

NIM : 135120207113028

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Peminatan : Public Relations

Tanggal Ujian : 18 Oktober 2017

Judul Skripsi : Contingency Plan Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia

(Studi Deskriptif Kualitatif terhadap Perencanaan Krisis dalam

Proses Manajemen Krisis Humas Lembaga Pemerintahann

Indonesia)

TELAH DIREVISI DAN DISETUJUI OLEH TIM PENGUJI

NO NAMA TANDA TANGAN

1 Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Ph.D

NIP/NIK. 197303292006041001

2 Maulina Pia Wulandari, S.Sos., M.Kom., Ph.D

NIP/NIK. 197603142005012001

3 Sahirul Alim, S.Sos., M.Si

NIP/NIK. 2014058 611040 0001

Page 5: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi
Page 6: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

ABSTRAK

Nama: Arini Ameliyah, NIM: 135120207113028, Jurusan: Ilmu Komunikasi

FISIP UB 2017, Contingency plan Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia

(StudiDeskriptif Kualitatif Terhadap Perencanaan Krisis dalam Proses

Manajemen Krisis Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia), Pembimbing:

Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Ph.D.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi manajemen krisis yang

dilakukan oleh lembaga pemerintahann di Indonesia. Penelitian ini dilakukan

berdasarkan asumsi penelitian bahwa lembaga humas pemerintahann di

Indonesia belum memiliki contingency plan sebagai strategi manajemen

krisisnya. Krisis dapat terjadi pada semua organisasi termasuk pemerintahann.

Berdasarkan pada penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perencanaan dan

persiapan menghadapi krisis menjadi hal penting dalam kelengkapan organisasi

untuk membatasi dampak dari krisis. Contingency plan disebutkan sebagai salah

satu perencanaan krisis yang efektif. Sedangkan merujuk pada beberapa

literatur dan wawancara pendahuluan menunjukkan bahwa lembaga

pemerintahann cenderung kurang memahami krisis dan pentingnya manajemen

krisis termasuk perencanaan penanganan krisis. Asumsi tersebut penting untuk

dikonfirmasi karena di era demokrasi kemungkinan terjadi krisis bagi lembaga

pemerintahann semakin tinggi sehingga pemerintah setidaknya perlu memiliki

perencanaan dalam menghadapi krisis.

Berangkat dari pendekatan konstruktivis, penelitian ini menggunakan

metodologi kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis

untuk mengetahui konstruksi humas lembaga pemerintahann Indonesia tentang

krisis dan strategi manajemen krisis yang dilakukan.Subjek penelitian ini yaitu

lembaga pemerintahann Indonesia, baik lembaga kementerian negara RI

maupun lembaga nonstruktural RI. Teknik pemilihan informan menggunakan

convenience samplingdengan teknik pengumpulan data melalui wawancara

mendalam. Informan yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 16

informan dari lembaga yang berbeda, yaitu 14 lembaga kementerian negara RI

dan 2 lembaga nonstruktural RI. Terdapat lima proposisi yang dibangun dalam

penelitian ini, yaitu: posisi struktural humas mempengaruhi perannya dalam

manajemen krisis, posisi humas yang lebih tinggi cenderung terlibat dalam

pengambilan keputusan, konstruksi humas tentang isu dan krisis berpengaruh

terhadap strategi manajemen isu dan krisis, humas lembaga pemerintah

Indonesia belum memiliki contingency plan sebagai perencanaan krisisnya.

Kata Kunci: contingency plan, perencanaan krisis, humas, lembaga

pemerintahann, manajemen krisis

Page 7: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

ABSTRACT

Name: Arini Ameliyah, NIM: 135120207113028, Majors: Communication

Science, Faculty of Social Science and Political Science, University of Brawijaya

2017, Contingency Plan of Indonesian Government Public Relations (Qualitative

Descriptive on The Crisis Planning in Public Relations Crisis Manajemen Process

of Indonesian Government.Supervisor: Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Ph.D.

This study aims to determine the crisis management strategies undertaken by

government agencies in Indonesia. This study is based on the assumption of research

that public relations agencies in Indonesia do not have contingency plans as a crisis

management strategy. Crisis can occur in all organizations including the

government. Based on previous research indicating that crisis planning and

preparation is important in the completeness of the organization to limit the impact

of the crisis. Contingency plans are mentioned as one effective crisis planning. While

referring to some literature and preliminary interviews indicate that government

agencies tend to be less aware of the crisis and the importance of crisis management

including crisis-handling planning. The assumption is important to ascertain

because in the era of democracy the possibility of crisis for higher government

institutions so that the government at least need to have a plan in the face of crisis.

Departing from constructivist approach, this research uses qualitative

methodology. This research uses a constructivist approach to find out the

construction of public relations of Indonesian government agencies on crisis

management and crisis strategy. The subject of this research is Indonesian

government institution, both state ministry and non-structural institution of Republic

of Indonesia. The informant selection technique uses convenience sampling with

data collection techniques through in-depth interviews. Informants who participated

in this study amounted to 16 informants from various institutions, namely 14 state

ministries and 2 nonstructural institutions of the Republic of Indonesia. There are

five propositions built on this research: the structural position of the department of

public relations affects its role in crisis management, the higher public relations

positions tend to be involved in decision making, the construction of public relations

on issues and crises affecting crisis management and strategic issues, have

contingency plans as crisis planning.

Page 8: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

KATA PENGANTAR

Tiada usaha yang tak berujung, tiada doa yang tak terkabul.

Alhamdulillahirobbil ‘alamiin. Tiada kata selain ucap syukur kehadirat Allah sang

Maha Pengatur, pemberi nikmat tanpa batas dan ukur. Sholatullahi wa Salamuhu,

selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, sang penghapus gelap bagi

ummatnya. Penulisan skripsi dengan judul CONTINGENCY PLAN HUMAS

LEMBAGA PEMERINTAHANN INDONESIA (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap

Perencanaan Krisis Dalam Proses Manajemen Krisis Humas Lembaga Pemerintahann

Indonesia) ini merupakan rangkaian proses dalam meraih gelar sarja Ilmu Komunikasi

pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang.

Penulis mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman dalam proses penulisan

skripsi ini. Penulis menikmati berbagai cerita dan rasa dalam setiap detik penulisan

skripsi ini hingga dapat terselesaikan meski dalam jangka waktu yang cukup lama.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan karena ridho dan cinta Allah

serta cinta orang-orang yang mencintaiNya. Oleh karena itu, penulis haturkan

terimakasih dengan segenap hati kepada:

1. Ibuk, ayah yang selalu peneliti harapkan ridhonya. Terimakasih untuk segala yang

njenengan berikan, untuk doa-doa yang panjang, rapalan dzikir yang tiada akhir,

semangat dan nasehat yang menjadikan Mella kuat. Terimakasih karena Ibuk dan

Ayah selalu menemani lahir batin Mella dengan cinta. Terimakasih untuk tidak

pernah berhenti berharap agar Mella jadi orang yang bermanfaat. Pangapunten

Buk, Yah, Mella belum bisa jadi anak sholihah.

2. Bapak Rachmat Kriyantono, Ph.D yang juga selalu peneliti harap ridhonya.

Terimakasih bapak atas cinta njenengan untuk saya yang bebal. Mohon maaf pak

jika saya sering membuat kesal. Mohon restu dan doa bapak untuk saya menjalani

kehidupan.

3. Mas Roby dan Kak Umdah yang selalu sabar dan penuh pengertian. Semoga si

kecil wafi dan calon adiknya sholih. Adek-adekku, Adek Bela dan Adek Edo

tumbuhlah menjadi manusia kuat dan bersahaja. Jika dunia tak seindah yang kalian

bayangkan hadapi saja dengan penuh tawakkal, kakak tak bisa selalu membantu

kalian bijasadi tapi insya Allah selalu dalam do’a.

4. Kelurga besar “generasi Ali Mas’ud”, Mbah ibu, Ami-Ami, Macy-Macy, dan

seluruh keluarga. Mak, cik-cik, kholi, om, dan semuanya. Terimakasih turut

memberi doa tanpa sudah, seperti ngerujak yang tanpa alpa.

5. Keluarga besar Tambakberas, ngaturaken matursuwun kulo untuk setiap doa dan

ijazah. Keluarga besar Prof. Mas’ud Sa’id yang memberikan semangat dan tempat

istirahat, juga jamuan-jamuan hangat selama proses penelitian di Jakarta. Keluarga

Page 9: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

besar kementerian sosial RI untuk setiap bantuan yang diberikan selama di Jakarta.

Terimakasih yang tak terhingga. Semoga Allah selalu melimpahkan RahmatNya

untuk anda semua.

6. Sahabat-sahabatku mentari nyuk, salmo, kak beng, dek han, inu, nabila, kak azky,

yuk nis, shinto, nila kak iqna, dan kak qoy, terimakasih untuk cinta, doa semangat

dan chat-chat serta telpon-telpon menggemaskan saat gundah gulana diphp.

Terimakasih untuk selalu ada disini. Kalian membuatku percaya bahwa aku tak

pernah dibiarkan sendirian. Juga Rifda dan keluarga, KakaQoy yang menghibur

dipenatnya Jakarta. Terimakasih untuk penginapan yang sangat nyaman, cerita-

cerita yang panjang, jalan-jalan tanpa tujuan. Jakartaku sepi tanpa kalian disisi.

Bunderersku (dilla, shofi dinda) & anak kost ku (laila, revi, mita, dani), meski tak

banyak kisah yang kita lalui, tak banyak cerita yang kita bagi, tapi terimakasih

telah sudi berbagi hati dan kasih denganku yang tak berarti.

7. Teman-teman sebimbingan yang selalu sukses bikin iri dan akhirnya membuat

penulis memacu diri. Terimakasih telah banyak menginspirasi.

8. Humas-humas lembaga pemerintah Indonesia baik lembaga kementerian, non

kementerian maupun non struktural. Terimakasih untuk bantuan dan kerjasama

dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih juga telah membuat peneliti sadar bahwa

hidup terkadang kejam sehingga hanya yang kuat yang akan bertahan.

9. Semua yang telah membantu, memberi doa, memberi cinta, dengan segenap hati

tanpa mengurangi rasa hormat penulis ucapkan terimakasih tanpa terkecuali.

Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan yang lebih besar kepada semua

pihak yang telah berperan dalam terselesaikannya skripsi ini. Mengingat adanya

ketidaksempurnaan serta banyaknya kekuarangan dari skripsi ini, semoga dapat

bermanfaat.

Malang, 8 Oktober 2017

Arini Ameliyah

NIM 135120207113028

Page 10: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

DAFTAR ISI

LEMBAR DAFTAR PENGUJI SKRIPSI ..................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRIPSI ................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 19

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 19

1.4 Manfaat ..................................................................................................... 19

1.4.1 Manfaat Akademis ......................................................................... 19

1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................................. 20

1.5 Etika Penelitian ........................................................................................ 20

1.6 Batasan Penelitian .................................................................................... 22

BABII TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 23

2.1 Perkembangan kajian contingency plandalam penelitian krisis ............... 24

2.2 Bentuk tantangan dan peluang krisis bagi lembaga pemerintahan

Indonesia ................................................................................................. 31

2.3 Pelaku Manajemen Krisis Lembaga Pemerintah...................................... 35

2.4 Urgensi crisis plan dan contingency plan bagi lembaga pemerintahann . 38

2.5 Kerangka Berpikir .................................................................................... 42

BAB IIIMETODE PENELITIAN .................................................................. 46

3.1 Paradigma dan Metodologi Penelitian ..................................................... 46

3.2 Fokus Penelitian ....................................................................................... 48

3.3 Informan Penelitian .................................................................................. 49

3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 55

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................ 60

3.6 Keabsahan Data ........................................................................................ 64

Page 11: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

BAB IVPENYAJIAN DATA PENELITIAN ................................................ 68

4.1 Karakteristik Sosiodemografis Informan ................................................. 68

4.2 Deskripsi Kelembagaan Humas ............................................................... 70

4.2.1 Kementerian Keuangan .................................................................. 70

4.2.2 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ................ 71

4.2.3 Kementerian Perindustrian ............................................................. 72

4.2.4 Kementerian Perhubungan ............................................................. 72

4.2.5 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi .................................................................................................. 73

4.2.6 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas .... 74

4.2.7 Kementerian Komunikasi dan Informatika .................................... 75

4.2.8 Kementerian Pariwisata.................................................................. 75

4.2.9 Kementerian Sosial ........................................................................ 76

4.2.10 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .................................. 77

4.2.11 Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi ................. 78

4.2.12 Kementerian Desa, Transmigrasi dan Daerah Tertinggal ............ 78

4.2.13 Kementerian pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak

................................................................................................................. 79

4.2.14 Kementerian Agama ..................................................................... 80

4.2.15 KPK .............................................................................................. 80

4.2.16 Komisi Pemilihan Umum ............................................................. 81

4.3 Penyajian Data .......................................................................................... 82

4.3.1 Strategi manajemen krisis yang dimiliki ........................................ 84

4.3.2 Perencanaan krisis bagi lembaga pemerintah................................. 98

4.3.3 Konstruksi humas pemerintah terkait isu ................................... 106

4.3.4Strategi manajemen isu humas pemerintah119

4.3.5Humas dalam tim manajemen isu ................................................ 139

4.3.6Konstruksi humas pemerintah terkait krisis ................................. 149

4.3.7Hambatan dalam pengelolaan krisis ............................................. 155

4.3.8Dokumen atau aturan perencanaan krisis ..................................... 165

4.3.9Tim Manajemen Krisis dan peran humas di dalamnya ................ 172

4.3.1Simulasi atau pelatihan penanganan krisis ................................... 177

4.4 Keterkaitan Antar Kategori ................................................................... 181

4.4.1 Hubungan antara konstruksi humas pemerintah Indonesia terkait

krisis dengan strategi manajemen krisis dan hambatan yang dihadapi oleh

humas pemerintah ................................................................................ 181

4.4.1 Perencanaan krisis dalam manajemen krisis lembaga humas

pemerintah terkait ................................................................................. 196

4.4.2 Posisi struktural humas lembaga pemerintah dan perannya dalam

krisis ..................................................................................................... 214

4.4.3 Konstruksi humas lembaga pemerintah terkait isu berpengaruh

terhadap manajemen isu yang dilakukan ............................................. 229

Page 12: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

4.4.4 Tim manajemen isu sebagai strategi manajemen isu lembaga humas

pemerintah ............................................................................................ 240

4.5 Proposisi ................................................................................................ 252

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................ 253

5.1 Secara umum lembaga humas pemerintah Indonesia belum memiliki

perencanaan krisis dalam manajemen krisis yang dilakukan ............... 253

5.2 Konstruksi humas terkait krisis mempengaruhi strategi manajemen krisis

lembaga humas pemerintah dan hambatan yang diperoleh dalam

pelaksanannya ...................................................................................... 264

5.3 Posisi struktural humas lembaga pemerintah Indonesia dan perannya dalam

manajemen krisis .................................................................................. 267

5.4 Konstruksi humas terkait isu mempengaruhi terhadap strategi manajemen

isu lembaga humas pemerintah ............................................................ 279

5.5 Tim manajemen isu bukanlah salah satu strategi manajemen isu humas

lembaga pemerintah ............................................................................. 288

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 304

6.1 Simpulan ................................................................................................ 304

6.2 Saran ...................................................................................................... 306

6.2.1 Saran Akademis .................................................................................. 306

6.2.2 Saran Praktis ....................................................................................... 306

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 307

Page 13: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.3.1 Daftar peringkat KIP ................................................................ 51

Tabel 3.3.2 Daftar Lembaga Pemerintah..................................................... 53

Tabel 4.1.1 Daftar informan ........................................................................ 68

Tabel 4.3.5 Strategi manajemen krisis ........................................................ 95

Tabel 4.3.7 Perencanaan krisis bagi lembaga pemerintah........................... 104

Tabel 4.3.1 Konstruksi humas pemerintah terkait isu ................................. 118

Tabel 4.3.2 Strategi manajemen isu ............................................................ 137

Tabel 4.3.3 Tim manajemen isu dan humas ................................................ 147

Tabel 4.3.4 Konstruksi humas terkait krisis ................................................ 154

Tabel 4.3.6 Hambatan dalam pengelolaan krisis ......................................... 163

Tabel 4.3.8 Dokumen atau aturan perencanaan krisis ................................. 170

Tabel 4.3.9 Tim manajemen krisis .............................................................. 175

Tabel 4.3.1 Simulasi penanganan krisis ...................................................... 179

Tabel 4.4.4 Keterkaitan konstruksi humas dengan strategi manajemen krisis dan

hambatan dalam pengelolaan krisis .......................................... 191

Tabel 4.4.5 keterkaitan antara perencanaan krisis dan manajemen krisis ... 205

Tabel 4.4.1 Posisi struktural humas lembaga pemerintah dan perannya dalam

krisis ......................................................................................... 225

Tabel 4.4.2 Konstruksi dan manajemen isu ................................................ 237

Tabel 4.4.3 Keterkaitan manajemen isu dan strategi manajemen isu ......... 247

Page 14: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.3.1.1 Konstruksi humas terkait isu ............................................ 107

Diagram 4.3.1.2 Asal munculnya isu .......................................................... 117

Diagram 4.3.2.1 Strategi Manajemen Isu .................................................... 120

Diagram 4.3.3.1 Humas dalam manajemen isu ........................................... 140

Diagram 4.3.4.1 Konstruksi humas tentang krisis ...................................... 150

Diagram 4.3.8.1 Dokumen .......................................................................... 166

Diagram 4.3.9.1 Sales ................................................................................. 172

Page 15: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka berpikir .................................................................... 45

Gambar 3.1 Analisis Data Model Interaktif Miles & Huberman Sumber:

Miles, Huberman, & Saldana (2014) ........................................ 61

Page 16: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

DAFTAR LAMPIRAN

Page 17: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi
Page 18: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Demokrasi seringkali dikenal dengan pemerintahann yang berbasis hak-hak

rakyat (Dalton, Shin, & Jou, 2009; Hawes, 2009; Payne, 2009). Hakikat dari demokrasi

yaitu pembangunan peran dan partisipasi seluruh elemen bangsa (Ming’an, 2007;

Searson & Johnson, 2010; Yoldas, 2015). Termasuk melakukan tranparansi (Williams,

2014) dan keterbukaan informasi (Choi & James, 2006; Kalenborn & Lessman, 2013)

terhadap masyarakat yang sangat vital bagi demokrasi (Hong, 2014; Schumann, 2007;

Yoldas, 2015). Keharusan untuk bersikap terbuka dan melibatkan partisipasi rakyat

bagi negara demokrasi, lebih tinggi dibandingkan dengan negara dengan sistem

pemerintahann yang lainnya (Lee, 2012).

Beberapa hal tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Diamond (dalam

Waymer, 2013, h. 322) bahwa demokrasi memiliki lima dimensi, yaitu keadilan yang

komprehensif dari persaingan politik; kebebasan publik; partisipasi masyarakat;

hubungan yang dua arah antara pejabat publik dan masyarakat; dan kesetaraan

antarmasyarakat. Pendapat Diamond tersebut selaras dengan Keohane, Macedo, &

Moravcsik, (2011) dan Waymer (2013) bahwa konsep demokrasi mengikat lembaga-

lembaga politik dalam menjunjung tinggi musyawarah, kontrol masyarakat, dan

perlindungan hak-hak minoritas, serta akuntabilitas politik. Oleh karenanya, hakikat

demokrasi bertujuan untuk

Page 19: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

2

mencapai dan mewujudkankesejahteraan masyarakat(Ming’an, 2007) yang

menekankan pada kebebasan dan kemerdekaan sebagai tujuan penting, dengan

lembaga-lembaga demokrasi sebagai sarana mencapainya (Sen, 2015).

Buhlmann, dkk (2011) mengatakan bahwa prinsip kebebasan muncul karena

warga negara memiliki kedaulatan dalam perlindungan kehidupan, berpendapat, dan

hak kepemilikan. Berdasarkan Sen (2015) penulis menganggap kebebasan seperti yang

disebut oleh Buhlmann tersebut adalah hak berkomunikasi yang termasuk di dalamnya

hak untuk mendapatkan informasi. Aslanov (2016) dan Yannoukakou & Araka

(2014) mempertegas bahwa hak untuk mendapatkan informasi ini berakibat

masyarakat lebih parsitipatif terhadap aktivitas pemerintahann. Hal ini dikarenakan

menurut Aslanov (2016) hak warga negara untuk informasi merupakan salah satu hak-

hak politik dan pribadi yang paling penting bagi manusia sebagai warga negara.

Upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pemerintah, mengacu

pada Lee (2012) dapat menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan peran pemerintah

yang dapat memahami rakyatnya dengan baik. Menurut Keohane, Macedo, &

Moravcsik (2011) pentingnya partisipasi rakyat dalam negara demokrasi adalah bahwa

partisipasi rakyat bisa membuat pejabat publik lebih responsif terhadap pandangan

rakyat. Hal tersebut dikarenakan kemampuan negara untuk menyesuaikan dan

beradaptasi dengan guncangan, lebih dilaksanakan di negara-negara dengan arus

informasi yang lebih baik (Williams, 2014). Integrasi antara demokrasi dengan

aktivitas kenegaraan telah mendorong kebutuhan untuk saling bertukar dan

Page 20: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

3

memproduksi informasi baik antar warga negara maupun antara negara dengan

lembaga pemerintahann (Cordella & Tempini, 2015). Selain itu, menurut

Yannoukakou & Araka (2014) hak mendapatkan informasi ada berdasarkan fakta

bahwa informasi terkait data pemerintah dikumpulkan untuk kepentingan publik bukan

untuk kepentingan organisasi itu sendiri. Karenanya, pemerintah harus dapat

menjelaskan atau mempertanggungjawabkan tindakan mereka dan memastikan tidak

ada penyalahgunaan dalam melaksanakan fungsinya (Stamati, Papadopoulos, &

Anagnostopoulos, 2015).

Peran partisipasi warga negara dalam aktivitas pemerintahann semakin luas

dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (Kukovic & Hacek,

2014). Petrauskas (2012, h. 405) mengatakan bahwa kemajuan teknologi merupakan

sarana yang ampuh dalam mengubah cara interaksi pemerintah dengan warganya

karena menyediakan bentuk demokrasi yang lebih mapan dengan adanya internet.

Teknologi informasi dan komunikasi dapat menjadi alat demokrasi yang

memungkinkan warga untuk tahu lebih banyak dan turut berpartisipasi dalam

pengambilan keputusan pemerintah melalui e-demokrasi (Petrauskas, 2012). Hacker

dan van Dijk (2000 dalam Kukovic & Hacek, 2014) mendefinisikan e-demokrasi

sebagai pelaksanaan praktek demokrasi tanpa adanya batasan melalui ICT dan

komunikasi komputer. Selaras dengan yang disampaikan Petrauskas (2012), Kukovic

& Hacek (2014, h. 42) lebih lanjut menjelaskan bahwa e-demokrasi dalam banyak hal

disebut sebagai penyelamat masalah partisipasi yang dihadapi oleh demokrasi di era

Page 21: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

4

modern. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa e-demokrasi merupakan

penyelenggaraan demokrasi dan pemerintahann melalui ICT, sehingga dapat disebut

sebagai e-government. Hal tersebut dikarenakan bentuk e-government memungkinkan

pemerintah untuk berkomunikasi lebih banyak dengan warganya daripada sebelumnya

(Porumbescu, 2016). Selain itu, Porumbescu (2016) juga mengatakan bahwa e-

government juga dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat atas

kinerja pemerintah.

e-Government didefinisikan sebagai penggunaan ICT (Information

Communication Technology), khususnya internet, sebagai alat untuk mencapai

pemerintahann yang lebih baik (Bonson, dkk, 2012). ICT memungkinkan partisipasi

dan inklusivitas untuk warga negara dalam proses pengambilan keputusan.

Penggunaan ICT dalam organisasi sektor publik telah sering dikaitkan dengan program

reformasi yang bertujuan untuk mengurangi inefisiensi yang dihasilkan oleh beban

birokrasi (Cordella & Tempini, 2015; Cordella & Bonina, 2012) sehingga akan tercipta

pemerintahann yang lebih baik (Bonson, dkk, 2012). Selain itu, penting bagi lembaga

pemerintah untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi dengan

publiknya (Kent, 2013; Porembescu, 2016) karena menurut Ellison & Hardey (2014)

media sosial memberikan peluang baru untuk interaksi online yang dapat memudahkan

penyegaran kembali di lingkungan masyarakat. Manfaat dari penggunaan media sosial

meningkatkan partisipasi masyarakat dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan

dan pengembangan kebijakan, memfasilitasi upaya keterbukaan dan transparansi, serta

Page 22: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

5

mengurangi korupsi (Stamati, Papadopoulos, & Anagnostopoulos, 2015). Picazo-Vela,

Gutierrez-Martinez, and Luna-Reyes (2012) juga mengatakan manfaat media sosial

untuk efisiensi, kenyamanan pengguna, transparansi, akuntabilitas, keterlibatan warga,

dan meningkatkan kepercayaan dan demokrasi. Sehingga berdasarkan penjelasan-

penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan e-government erat kaitannya

dengan upaya lembaga pemerintah dalam bersikap transparan kepada rakyatnya.

Olsson (2014) juga mengatakan bahwa perkembangan teknologi komunikasi dan

media sosial, dapat dimanfaatkan sebagai alat dalam melaksanakan komunikasi krisis.

Heeks (2002) menyebutkan bahwa dalam kehidupan berbangsa, kegagalan dalam

bersikap transparan kepada masyarakat dapat menghasilkan kritik bagi lembaga

pemerintahann, sehingga pemerintah harus memiliki kemampuan dalam bersikap

transparan terhadap masyarakat maupun dalam pemberian pelayanan publiknya (dalam

Cordella & Tempini, 2015).

Pelayanan publik yang efektif berarti bahwa pemerintah harus dapat

memberikan pelayanan publik dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat serta

pembangunan sosial (Omotoso, 2014). Heeks (dalam Cordella & Tempini, 2015)

mengatakan bahwa kebutuhan negara saat ini adalah untuk memberikan informasi

secara jelas dan memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat, sehingga lembaga

pemerintahann memiliki kapasitas untuk memberikan layanan secara konsisten dan

menanggapi kejadian tak terduga yang timbul pada saat terjadinya ketidakpastian di

lingkungan masyarakat. Pemerintah untuk dapat menyentuh seluruh lapisan

Page 23: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

6

masyarakat pada pelayanan publik mengandalkan peran dari humas pemerintah

(Cutlip, Center, & Broom, 2011, h. 466).

Humas pemerintah menurut Ardianto (2014, h. 239) bertugas untuk

memberikan berbagai informasi terkait kebijakan pemerintah dan memberikan

pelayanan terbaik bagi masyarakat. Ardianto (2014) menjelaskan bahwa esensi tujuan

PR atau humas pemerintahann sama seperti humas di dunia bisnis . Rex Harlow (dalam

Ardianto, 2014) menyebutkan bahwa peran PR merupakan suatu fungsi manajemen

yang membantu menciptakan dan mempertahankan garis komunikasi antara organisasi

dengan masyarakatnya. Palenchar (2013) juga menyebutkan bahwa PR memiliki

fungsi komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mendengarkan, menghargai, dan terlibat dalam dialog dan keputusan manajemen untuk

mencapai tujuan organisasi. Tetapi Ardianto (2014) juga menekankan bahwa PR

pemerintahann harus benar-benar untuk kepentingan rakyat dengan tugas melayani

informasi kebijakan publik dan pelayanan.

Lee (2012, h. 13-18) juga menyebutkan bahwa humas pemerintah merupakan

publik servant sehingga harus memiliki media relations yang baik dan kuat, publik

reporting yang konsisten dan responsiveness to the publik as citizens. Lee

menyebutkan bahwa ketiga hal tersebut merupakan syarat pemerintahann di era

demokrasi. Grimmelikhuijsen & Welch, dalam Hong (2014) menyebutkan pula bahwa

dalam masyarakat demokratis wajib bagi pemerintah untuk menyediakan informasi

Page 24: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

7

kepada warganya secara proaktif dan bersikap responsif atas permintaan informasi

yang ada.

Cordella & Tempini (2015) telah menyebutkan bahwasannya memberikan

informasi merupakan salah satu bentuk pelayanan publik oleh lembaga pemerintahann.

Menurut Kallinikos, 2004 dan Perrow, 1986 (dalam Cordella & Tempini, 2015)

menyebutkan bahwa dalam pelayanan publik termasuk demokrasi harus

memberlakukan nilai-nilai ketidakberpihakan, keadilan dan kesetaraan dalam

pelayanan publik. Luoma-aho & Makikangas (2014) menegaskan bahwa organisasi

sektor publik menghadapi tantangan ganda yang melibatkan para pemangku

kepentingan yang berbeda untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat terhadap

pelayanan publik yang dapat berdampak pada persepsi masyarakat. Silva & Batista

(2007) mengatakan bahwa pemerintah, dianggap sebagai penyedia layanan terbesar di

dunia, harusnya menjadi semakin sadar akan kebutuhan untuk menjadi lebih responsif

terhadap masyarakat. Hal tersebut dikarenakan terdapat peluang bagi masyarakat untuk

menyuarakan keluhan mereka tentang organisasi di depan umum yang dapat merusak

reputasi (Einwiller & Steilen, 2014). Sehingga berdasarkan hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa pelayanan publik yang baik juga merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi reputasi.

Reputasi telah menjadi sumber kritik dan perhatian bagi organisasi (Coombs,

2010), termasuk pemerintahann. Ardianto (2014, h. 239) mengatakan bahwa esensi

tujuan PR di dunia pemerintahann adalah membuat berbagai program pemerintahann

Page 25: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

8

yang dapat membentuk, meningkatkan dan memelihara citra positif dan reputasi baik.

Hal tersebut bertujuan agar pemerintahann dapat memperoleh opini publik yang

menguntungkan serta dukungan dan simpati masyarakat (Lee, 2009). Mangindan

(dalam Wijaya, Kriyantono dan Wisadirana, 2015) juga mengatakan bahwa fungsi

humas adalah untuk membentuk, meningkatkan, dan memelihara citra dan reputasi

positif pemerintahann dengan memberikan informasi tentang kebijakan, program, dan

kegiatan lembaga.

Reputasi merupakan sesuatu yang bersifat evaluatif yang sangat rentan terhadap

krisis yang dapat berpotensi memunculkan persepsi negatif organisasi terhadap

masyarakat (Kriyantono, 2014). Claeys, Cauberghe, Vyncke (2010) dan Claeys,

Cauberghe (2015) juga menjelaskan bahwa krisis yang tidak terduga dapat

menghancurkan reputasi yang selama ini telah dibangun oleh organisasi. Hal tersebut

dikarenakan krisis berpotensi menyebabkan kerusakan dan menghasilkan persepsi

publik yang negatif (Glamuzina & Loverincevic, 2013). Krisis yang dihindari, selalu

menjadi ancaman terhadap reputasi organisasi (Utz, Schultz, & Glocka, 2013).

Sehingga menurut Walker, Griddings & Armstrong (2011) organisasi perlu membuat

strategi maupun perencanaan penanganan krisis agar saat krisis terjadi tidak

menghancurkan reputasi organisasi. Hal ini dikarenakan setiap organisasi memiliki

kemungkinan mengalami krisis (Kriyantono, 2012). Spilan (2003) mengatakan bahwa

tidak ada organisasi yang dapat terhindar dari krisis (dalam Claeys, Cauberghe,

Vyncke, 2010; Lando, 2014).

Page 26: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

9

Para ilmuwan mendefinisikan krisis sebagai insiden dengan hasil yang tidak

diinginkan atau ancaman untuk sebuah organisasi dalam hal reputasi, kerusakan

keuangan, atau bahkan kelangsungan hidup (Chen, 2009). Para manajer krisis juga

harus selalu memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab untuk memulai

komunikasi krisis demi menjaga citra dan reputasi organisasi (Cho & Yeong Hong,

2016). Coombs (2007 dalam Kriyantono, 2014) mengatakan bahwa krisis bersifat tidak

terduga, tahu akan datang tetapi tidak tahu kapan datangnya. Oleh karenanya,

perencanaan dan persiapan menghadapi krisis menjadi hal yang penting dalam

kelengkapan dan kebijakan organisasi (McConnell & Drennan, 2006).

Sayangnya selama beberapa dekade terakhir, terdapat relatif sedikit penelitian

yang membahas persiapan krisis dalam literatur public relationss (Avery, dkk, 2010;

Avery, Graham & Park, 2016). Persiapan dan perencanaan strategis dapat mengurangi

atau membatasi dampak dari krisis, terutama bagi pemerintah, tingkat kesiapan dan

kemampuan untuk mendeteksi krisis dini sangat penting karena mereka mendapatkan

banyak pengawasan dari masyarakat (Avery, Graham & Park, 2016). Lando (2014)

juga mengatakan bahwa Organisasi yang memiliki perencanaan krisis dapat mengatasi

krisis dengan tepat dan lebih baik serta dapat kembali normal dalam adalah waktu yang

relatif singkat. Salah satu bentuk perencanaan krisis adalah dengan membuat

contingency plan (McConnell & Drennan, 2006).

Contingency plan merupakan sebuah rencana darurat untuk pencegahan krisis

dan sistem kontrol dan mekanisme operasi (Mao & Wang, 2015). Sehingga

Page 27: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

10

contingency plan bukanlah sesuatu yang dilakukan ketika terjadi krisis tetapi suatu

perencanaan yang telah disiapkan dengan mempertimbangkan sebuah krisis yang

mungkin akan terjadi. Contingency plan bertujuan untuk mempersiapkan organisasi

untuk merespon dengan baik keadaan darurat dan dampak yang akan ditimbulkan dari

keadaan darurat tersebut (International Federation of Red Cross and Red Crescent

Societies, 2012). Contingency plan juga mengantisipasi kejadian masa depan dan

menggabungkan rencana alternatif. Contingency plan lebih fokus pada peristiwa

dramatis tertentu selama waktu yang relatif singkat, yang menuntut respon cepat

(Bloom & Meneefee, 1990). Tetapi dalam pelaksanaan contingency plan

membutuhkan kerjasama yang baik dari semua divisi dalam sebuah organisasi karena

dalam perencanaan membutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang banyak dan

matang serta keuangan yang baik (Eriksson & McConnell, 2011). Avery, Graham &

Park (2016) juga mengatakan bahwa organisasi yang memiliki tim khusus penanganan

krisis akan lebih efektif drpd mengandalkan satu orang untuk menanganinya.

Contingency plan memang tidak dapat menjamin keberhasilan dalam penanganan

krisis (McConnell & Drennann, 2006), tetapi tidak adanya contingency plan juga

menjadi resep terjadinya kekacauan dan kebingungan organisasi dalam menangani

krisis (Eriksson & McConnell, 2011).

Contingency planselama ini telah diterapkan di berbagai organisasi. Yamakawa

& Cordon (2017) menggunakan contingency plan sebagai perencanaan darurat dalam

dunia bisnis. Yamakawa & Cordon beranggapan bahwa contingency plan penting

Page 28: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

11

untuk perencanaan terhadap potensi kegagalan dan membantu para pengusaha untuk

mengeluarkan biaya yang lebih sedikit saat terjadi kegagalan usaha. Selain itu tanpa

adanya contingency plan dapat mengakibatkan terhambatnya penyelesaian krisis dan

memperbesar biaya pemulihan pasca krisis. Pentingnya penggunaan contingency plan

juga digunakan dalam mengamankan lokasi Olympic and Paralympic di London pada

Juli 2005 (Johnson, 2008). Tetapi dalam penelitian Johnson tersebut lebih menekankan

pada pentingnya simulasi dalam proses contingency plan dalam upaya mempersiapkan

resiko keselamatan saat olimpiade. Hal serupa juga disampaikan oleh Penrose (2000

dalam Avery, Graham & Park, 2016) bahwa latihan dan simulasi dalam

mengidentifikasi potensi krisis prosedur dalam menangani krisis menjadi hal penting

dalam perencanaan krisis. Penggunaan contingency plan pada bidang yang lainnya juga

telah disebutkan dalam penelitian Malizia (1982) yaitu pada pembangunan ekonomi

lokal di Amerika Serikat. Contingencydalam bidang ini digunakan untuk mencegah

terjadinya keadaan yang turbulen dan tekanan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Selain dalam bidang-bidang tersebut contingency plan juga penting untuk diterapkan

pada organisasi pemerintahann.

Penerapan contingency plan pada lembaga pemerintahann juga telah dilakukan

di Cina. Bruins & Bu (2006) menjelaskan konsep contingency plan yang digunakan

oleh pemerintah Cina untuk mengantisipasi terjadinya kelaparan akibat krisis

penurunan produksi pangan pada tahun-tahun selanjutnya. Penerapan contingency

planoleh pemerintah Cina juga disampaikan oleh Mao & Wang (2015) dalam

Page 29: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

12

menangani bencana tumpahan kilang minyak di laut. Contingency plan dalam kasus

ini diterapkan melalui tiga level yaitu pemerintah pusat, wilayah dan regional.

Berdasarkan beberapa contoh contingency plan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

contingency plan bersifat universal artinya dapat diterapkan diberbagai sektor tidak

terkecuali pemerintahann. Eriksson & McConnell (2011) dalam penelitiannya juga

menyebutkan bahwa contingency plan penting dimiliki oleh lembaga pemerintahann

untuk menciptakan kesejahteraan rakyat dan menjaga stabilitas politik di suatu negara.

Penerapan contingency plan cenderung dilaksanakan oleh negara-negara

demokrasi di dunia. Amerika serikat sebagai negara maju dengan bentuk

pemerintahann demokrasi liberal telah membuat contingency planning dalam upaya

membangun perekonomian masyarakat lokal (Malizia, 1982). Contingency planning

yang dilakukan di Amerika Serikat berdasarkan pada enam tahapan dalam

perencanaannya yaitu:

(1) identify contingencies, (2) screen identified contingencies, (3) construct

indicators of contingencies and specify trigger points, (4) design first-cut

responses to contingencies, (5) formulate contingency plan(s), and (6)

implement contingency plan(s) (Malizia, 1982)

Hasil dari penelitian Malizia (1982) adalah bahwa peran yang lebih sentral di

pemerintah daerah dan contingency plan mungkin menyediakan kerangka kerja yang

kredibel dan layak untuk membangun perencanaan pembangunan daerah.

Contoh penerapan contingency plan tersebut terjadi di negara demokrasi

dengan bentuk demokrasi liberal. Sedangkan Indonesia bukanlah negara maju maupun

negara dengan karakteristik demokrasi yang sama seperti negara dalam contoh

Page 30: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

13

tersebut. Indonesia merupakan negara demokrasi dengan demokrasi yang masih baru

yaitu demokrasi transisional. White & Imre (2013) mengatakan bahwa negara

demokrasi transisional adalah negara dengan demokrasi yang masih baru setelah

pemerintahann sebelumnya yang bersifat otoriter. Mihr (2013) menjelaskan bahwa

tujuan transisional yaitu untuk mendukung upaya pemerintah untuk mendeligitimasi

rezim dan elit politik sebelumnya untuk memperkuat rezim yang baru. White & Imre

(2013) lebih lanjut juga menjelaskan bahwa negara yang baru saja mengalami

demokratisasi biasanya kurang memahami makna demokrasi secara mendalam.

Peneliti telah melakukan wawancara pendahuluan di beberapa lembaga

Kementerian Republik Indonesia, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika,

Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Penelitian Teknologi dan

Pendidikan Tinggi, dan Kemeterian Desa, Transmigrasi dan Pemberdayaan Daerah

Tertinggal. Peneliti melakukan wawancara terkait dengan pemahaman praktisi

mengenai krisis dan strategi manajemen krisis yang dimiliki oleh lembaga

kementerian. Peneliti telah memiliki data awal melalui wawancara pendahuluan.

Misalnya pada humas kementerian sosial secara garis besar telah memahami potensi

terjadinya krisis pada kementerian. Humas kementerian desa, transmigrasi dan

pemberdayaan daerah tertinggal memiliki jawaban yang berbeda, Widyatmoko,

mengatakan bahwa “Tidak mungkin kementerian mengalami krisis, kalau kementerian

krisis terus collapse, siapa yang mau ngurus negara?”. Pernyataan tersebut

menunjukkan bahwa humas kementerian desa, transmigrasi dan pemberdayaan daerah

Page 31: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

14

tertinggal masih kurang dapat memahami makna demokrasi yang sesungguhnya karena

kurang dapat memahami bahaya krisis yang dapat mengancam pemerintah. Berbeda

dengan kementerian desa, transmigrasi dan pemberdayaan daerah tertinggal,

kementerian sosial melalui Adi mengatakan “di tempat kita ini metodologi yang

digunakan belum terintegrasi. Karena itu wajar jika ada bagian-bagian terntentu yang

rentan terhadap krisis”. Yahya menungkapkan bahwa belum adanya metodologi yang

terintegrasi dalam menangani krisis menjadi masalah tersendiri bagi kementerian.

Kedua kementerian tersebut memiliki pandangan yang berbeda mengenai

krisis. Pada humas kementerian sosial secara garis besar telah memahami potensi krisis

pada lembaga kementerian. Sedangkan pada kementerian desa desa, transmigrasi dan

pemberdayaan daerah tertinggal mengaggap bahwa krisis hanya menimpa organisasi

profit tetapi tidak akan menimpa pemerintahann. Widyatmoko juga mengatakan bahwa

isu tidak perlu untuk ditanggapi serius karena tidak akan berpengaruh bagi aktivitas

maupun citra kementerian. Data wawanacra pendahuluan tersebut selaras dengan yang

disampaikan oleh Ly-le (2015) dan Avery, Graham & Park (2016) bahwa lembaga

pemerintah kurang menyadari pentingnya pemahaman mengenai krisis serta persiapan

menghadapi krisis. Selain itu, maraknya berita hoax juga menjadi masalah tersendiri

bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan survei

yang dilakukan oleh Indo Barometer (2017) yang menghasilkan rendahnya

kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara dan masyarakat sebagai berikut :

DPR RI, POLRI, Partai Politik, Media Sosial (Facebook, twitter, instagram, dst).

Page 32: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

15

Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi

Informasi Eko Sulistyo mengatakan, masalah hoax menjadi konsentrasi masalah yang

serius dan berdampak buruk bagi demokrasi di Indonesia (Putro, 2017).

Pemaparan yang disampaikan oleh Keohane, Macedo, & Moravcsik (2011),

Waymer (2013), Buhlmann, dkk (2011), Sen (2015), Yannoukakou & Araka (2014),

Aslanov (2016), Lee (2012), Williams (2014), Choi & James (2006), Kalenborn &

Lessman (2013), Schumann (2007), Hong (2014), Yoldas (2015) mengenai hak-hak

warga negara yang harus dipenuhi yaitu, hak partisipatif, hak komunikasi dan hak

mendapatkan informasi di era demokrasi, menunjukkan semakin tingginya tantangan

strategi penanganan krisis yang harus dilakukan oleh humas pemerintah (Cordella &

Tempini, 2015; Lee, 2012; Hong, 2014). Oleh karenanya, contingency plan dikatakan

sebagai strategi perencanaan penanganan krisis yang tepat menurut Eriksson &

McConnell (2011), McConnell & Drennann (2006), Bloom & Meneefee (1990),

Yamakawa & Cordon (2017). Contingency plan berhasil menjadi strategi perencanaan

krisis telah dibuktikan di negara-negara maju dan negara-negara demokrasi (Bruins &

Bu, 2006; Johnson, 2008; Malizia, 1982). Akan tetapi, demokrasi di Indonesia masih

baru dan bersifat transisional seperti yang disampaikan White & Imre (2013).

Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, peneliti menemukan kesenjangan bahwa

contingency plan selama ini telah dilaksanakan di negara-negara demokrasi yang maju,

sedangkan demokrasi di Indonesia masih baru dan transisi. Hal tersebut dibuktikan

dengan adanya kasus yang terjadi di Indonesia. Misalnya marak beredar berita hoax di

Page 33: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

16

Indonesia yang juga menimpa pemerintah. Karenanya, peneliti memunculkan proposisi

bahwa lembaga pemerintah Indonesia belum memiliki contingency plan sebagai

perencanaan krisis.

Proposisi ini semakin menarik untuk diverifikasi karena meskipun demokrasi

di Indonesia masih baru dan transisi tetapi demokrasinya terus berkembang. Hal

tersebut dibuktikan dengan banyaknya perundang-undangan yang disahkan oleh

pemerintah Indonesia yang mendorong demokrasi menjadi lebih baik sejak tahun 2008.

Misalnya dengan adanya undang-undang keterbukaan informasi publik nomor 14 tahun

2008 yang menjamin hak mendapatkan informasi, undang-undang Informasi dan

Transaksi Elektronik nomor 11 tahun 2008 yang menjamin kebebasan dan keamanan

warga negara dalam pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik, UU

No.25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, serta berbagai undang-undang maupun

peraturan menteri yang lainnya. Grimmelikhuijsen & Welch (2012 dalam Hong, 2013)

mengatakan bahwa keterbukaan informasi menjadi hal yang wajib dan mendasar dalam

proses demokrasi. Selain itu beberapa fenomena yang terjadi di Indonesia setahun

terakhir ini, rakyat dan media semakin bebas mengkritisi aktivitas pemerintah baik

secara langsung melalui aksi demonstrasi hingga melalui media sosial. Selain itu, hal

lain yang membuktikan Indonesia memulai demokrasinya adalah dengan

dicanangkannya reformasi birokrasi melalui peraturan presiden nomor 80 tahun 2011

tentang grand design reformasi birokrasi Indonesia tahun 2011-2025. Reformasi

birokrasi ini dapat dikatakan merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh pemerintah

Page 34: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

17

Indonesia untuk memperbaiki tata kelola pemerintahann serta mewujudkan bentuk

demokrasi di Indonesia. Seperti yang disampaikan oleh Ballesteros, Sánchez dan

Lorenzo (2013) bahwa reformasi manajemen publik bertujuan penghematan dalam

pengeluaran publik, meningkatkan kualitas pelayanan publik, membuat operasi

pemerintahann yang lebih efisien dan meningkatkan kemungkinan bahwa kebijakan

yang dipilih dan diimplementasikan akan efektif (Kalenborn & Lessman, 2013).

Penelitian ini menggambarkan sekaligus mengonfirmasi bahwa asumsi

penelitian selaras dengan data yang ditemukan di lapangan. Dengan kata lain, data di

lapangan menunjukkan bahwa secara umum humas lembaga pemerintahann di

Indonesia belum memiliki contingency plan sebagai perencanaan krisisnya. Tetapi

terdapat satu lembaga yang sudah memiliki yaitu kementerian pariwisata Indonesia.

Selain itu, terdapat beberapa temuan lain dalam penelitian ini, yaitu bahwa posisi

struktural humas lembaga pemerintahann berpengaruh terhadap keterlibatannya dalam

proses manajemen krisis dan pengambilan keputusan, konstruksi humas tentang isu

dan krisis berpengaruh terhadap manajemen isu dan krisis yang dilakukan oleh humas

lembaga pemerinatahan Indonesia, adanya tim manajemen isu dan krisis bukanlah

bagian dari strategi yang dimiliki oleh humas lembaga pemerintahann.

Page 35: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

18

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dari penelitian ini

adalah bagaimanakah strategi humas lembaga pemerintah Indonesia dalam

menghadapi krisis? Apakah humas lembaga pemerintahann di Indonesia sudah

menerapkan sebuah konsep contingency plansebagai perencanaan krisisnya?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi manajemen krisis

yang dimiliki oleh humas lembaga pemerintahann di Indonesiadan untuk membuktikan

asumsi penelitian yakni lembaga humas pemerintahann di Indonesia belum memiliki

contingency plan sebagai perencanaan krisisnya dan.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Akademis

1. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu komunikasi

dengan cara membangun proposisi terkait strategi penanganan krisis,

termasuk mengungkap data di lapangan bahwa “humas lembaga

pemerintahann di Indonesia belum memiliki contingency plan”.

2. Hasil dari penelitian ini memberikan temuan baru mengenai contingency

plan sebagai perencanaan krisis

3. Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana strategi manajemen

krisis yang digunakan oleh lembaga pemerintah di Indonesia

Page 36: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

19

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan humas lembaga

pemerintahann Indonesia dan menjadi masukan bagi humas lembaga

pemerintahann, khususnya lembaga pemerintahann yang menjadi informan dalam

penelitian ini dalam menghadapi dan mengelola krisis yang mungkin akan terjadi.

Hasil penelitian ini akan diserahkan kepada informan dalam bentuk soft copy dan

dikirimkan melalui email. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kesadaran bagi lembaga pemerintahann pentingnya memiliki perencanaan krisis

dan contingency plan dalam aktivitas pemerintahann.

1.5 Etika Penelitian

Peneliti pada penelitian kualitatif tidak boleh hanya berfokus pada kualitas hasil

penelitian tetapi juga harus memperhatikan etika saat sebelum, selama dan setelah

penelitian (Miles, huberman & Saldana, 2014). Hal serupa juga dijelaskan oleh

Neuman (2007) bahwa yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam penelitiannya

adalah kualitas penelitian dan hak-hak informan dalam penelitian. Informan harus

merasa sejajar dengan peneliti agar informan dengan sukarela menceritakan

pengalamannya dalam wawancara. Menurut Daymon & Holloway (2010) terdapat

prinsip-prinsip dasar untuk melakukan penelitian secara etis yaitu: 1) hak untuk

menentukan pilihan berdasarkan informasi yang memadai 2) perlindungan dari

kerugian bagi individu dan perangkat penelitian 3) privasi meliputi jaminan anonimitas

dan kerahasiaan 4) otonomi 5) kejujuran. Wimmer & Dominick (2011) menjelaskan

Page 37: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

20

hal serupa bahwa etika dalam penelitian terdiri dari 1) otonomi yaitu permintaan bahwa

peneliti menghormati hak, nilai-nilai, dan keputusan orang lain; 2) Nonmaleficence

yaitu menjauhkan informan dari bahaya; 3) memberikan kemanfaatan bagi informan;

3) keadilan bahwa setiap informan harus diperlakukan sama. Berdasarkan penjelasan

di atas, maka prinsip dalam etika penelitian menjadi pedoman bagi peneliti dalam

melakukan penelitian ini.

Peneliti memulai penelitian dengan mengirimkan surat permohonan ijin

melakukan penelitian berupa wawancara terkait contingency planlembaga humas

pemerintah Indonesia. Peneliti mengirimkan surat permohonan tersebut melalui email,

pos dan langsung mendatangi instansi-instansi pemerintahann yang sesuai dengan

penelitian ini. Peneliti juga melampirkan proposal penelitian sebagai informasi awal

bagi informan. Setelah itu, ketika permohonan disetujui, maka informan menentukan

jadwal wawancara dengan informan yang telah ditunjuk oleh masing-masing instansi.

Pada waktu yang telah dijadwalkan, informan mendatangi instansi dengan membawa

letter of information yang berisi informasi mengenai penelitian termasuk didalamnya

terdapat tujuan penelitian. Informan bebas bertanya mengenai penelitian sebelum

memulai wawancara. Selain itu, peneliti juga memberikan letter of consent sebagai

bentuk persetujuan informan dalam melakukan wawancara. Apabila informan tidak

bersedia maka peneliti tidak diperkenan untuk memaksa, sehingga penelitian ini tidak

dapat dilakukan. Informan diperbolehkan untuk tidak menuliskan nama dan instansi

apabila tidak berkenan. Penelitian ini kemudian dilakukan dengan metode wawancara

Page 38: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

21

mendalam dan di rekam dengan menggunakan alat perekam maupun handphone yang

memiliki aplikasi perekan suara di dalamnya. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian

ini didasarkan pada etika penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya.

1.6 Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya berfokus pada bagaimana strategi humas pemerintah dalam

menghadapi krisis. Pada penelitian ini, informan yang berpartisipasi dalam penelitian

ini berjumlah 16 orang dari 16 lembaga pemerintah di Indonesia. Humas pemerintah

yang dimaksud adalah lembaga kementerian negara RI dan lembaga nonstruktural RI.

Peneliti tidak melakukan penelitian pada seluruh lembaga kementerian negara RI dan

lembaga nonstruktural tetapi hanya lembaga yang bersedia menjadi partisipan setelah

dihubungi peneliti melalui surat resmi dari fakultas. Beberapa informan dalam

penelitian ini bersedia wawancara mendalam langsung (tidak terstruktur). Tetapi

beberapa informan membatasi waktu wawancara karena kesibukan pekerjaan mereka

sehingga durasi wawancara rata-rata berlangsung selama dua jam. Peneliti memiliki

keterbatasan dalam melakukan wawancara intensif dengan informan karena jauhnya

jarak peneliti dengan informan. Selain itu, birokrasi pada lembaga pemerintah yang

sulit juga membatasi jumlah informan yang didapatkan oleh peneliti. Tidak semua

lembaga pemerintah bersedia menjadi informan saat menerima surat permohonan

penelitian yang diajukan oleh peneliti.

Page 39: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi afirmasi data dengan teori-teori yang berkaitan dengan data

yang diperoleh oleh peneliti. Pada bab ini pula peneliti menjelaskan tentang krisis

sebagai sebuah ancaman dan tantangan bagi lembaga pemerintahann Indonesia di era

demokrasi. Peneliti juga memaparkan bagaimana krisis berdasarkan peran humas

dalam manajemen krisis dan juga peran humas di era demokrasi. Hal tersebut peneliti

kaitkan dengan tantangan humas pemerintah di era demokrasi yang juga merupakan

suatu ancaman terjadinya krisis bagi pemerintah di Indonesia. Penjelasan mengenai

tantangan humas di era demokrasi juga peneliti kaitkan dengan kondisi pemerintahann

di Indonesia serta tuntutan bagi lembaga pemerintah untuk bersikap terbuka terhadap

publiknya.

Pada bab dua ini selain membahas mengenai ancaman bagi lembaga pemerintah

atas krisis, peneliti juga memaparkan mengenai urgensi perencaan krisis bagi

pemerintah Indonesia. Penjelasan tersebut berguna untuk menganalisis pentingnya

perencanaan krisis bagi lembaga pemerintahann di Indonesia agar krisis tidak terjadi

tanpa adanya prediksi. Peneliti memaparkan dampak positif dengan dibuatnya

perencanaan krisis disertai dengan penjelasan organisasi yang menangani krisis dengan

perencanaan dan tanpa perencanaan. Selain itu pada bab ini peneliti memaparkan

bahwa contingency plan dapat menjadi perencanaan krisis yang efektif bagi lembaga

pemerintahann di Indonesia. Pada bab ini pula penulis menjelaskan

Page 40: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

23

keuntungan memiliki contingency plan serta faktor-faktor yang ada dalam contingency

plan yang menjadi syarat dalam pembuatan perencanaan yang efektif. Peneliti dalam

menjelaskan konsep di bab ini juga menggunakan beberapa penelitian terdahulu terkait

konsep yang disajikan sebagai contoh.

2.1 Perkembangan kajian contingency plandalam penelitian krisis

Penelitian mengenai contingency plan sebagai bentuk perencanaan krisis ini

memanglah bukan penelitian pertama yang dilakukan. Penelitian mengenai hal tersebut

sudah pernah dilakukan, meskipun demikian tidak banyak ditemukan penelitian ini

yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam penulisan penelitian ini, terlebih yang

membahas mengenai perencanaan krisis di humas lembaga pemerintah. Avery,

Graham & Park (2016) mengatakan bahwa pembahasan mengenai krisis pada

organisasi pemerintah relatif lebih sedikit dibandingkan dengan pembahasan mengenai

krisis yang terjadi pada sektor industri maupun organisasi profit lainnya.

Penelitian-penelitian mengenai contingency plan maupun perencanaan

penanganan krisis telah dilakukan diberbagai sektor sejak bertahun-tahun yang lalu,

meskipun pembahasan mengenai hal ini sangat sedikit ditemui beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 1982, E Malizia membuat sebuah dokumen perencanaan tentang

contingency plan untuk pembangunan ekonomi lokal yang disusun demi menghadapi

peluang baru dalam membangun atau merestrukturisasi perencanaan pembangunan

ekonomi di Amerika Serikat tahun 1980-an. Malizia (1982) melakukan studi literatur

dengan mengaji berbagai penelitian yang berhubungan dengan perencanaan dan

Page 41: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

24

contingency planning. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi tekanan selama

proses perencanaan dan memprediksi kemungkinan adanya kendala dalam keuangan

atau aspek politik yang dapat menganggu pada saat implementasi. Selain hal tersebut,

dalam jurnal tersebut diawali dengan pengajian mengenai contingency secara teori

dengan berbagai kritik dan contoh yang telah dilakukan sebelum itu. Kemudian Malizia

(1982) melakukan pengajian ulang terhadap contingency plan dalam konteks

pembangunan ekonomi lokal daerah. Hasil yang didapatkan adalah bahwa contingency

plan adalah formula yang tepat untuk membuat sebuah perencanaan demi menghindari

hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan maupun saat implementasi dari

perencanaan yang dibuat.

Malizia (1982) juga menyebutkan bahwa contingency plan yang dibuat untuk

pertumbuhan ekonomi lokal ini berguna juga dalam menanganai krisis dan membuat

perencanaan dalam penanganan krisis yang mungkin akan terjadi di masa yang akan

datang. contingency plan dikatakan dapat memberikan kerangka kerja yang kredibel

dan layak untuk membangun perencanaan pembangunan daerah maupun perencanaan

dalam penanganan krisisnya (Malizia, 1982, h. 173). Meskipun demikian, menurut

Smith (1990) mengatakan bahwa meskipun contingency plan dapat menjadi model

manajemen krisis yang baik tetapi pembuat perencanaan harus menyadari bahwa setiap

perencanaan pasti memiliki kekurangan. Oleh karenanya, perencana tidak boleh

bersikap arogan dengan memungkiri kekurangan yang telah disadari sehingga nantinya

akan menghambat di masa yang akan datang.

Page 42: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

25

Rosenthal dan Kouzmin (1993) membuat sebuah tulisan hasil dari studi literatur

yang mereka lakukan untuk menunjukkan pentingnya contingency plan dalam

manajemen krisis. Rosenthal dan Kouzmin mengatakan bahwa dunia sedang

mengalami perubahan yang sangat drastis dan merupakan massa bagi segala jenis

organisasi mengalami krisis, sekalipun itu merupakan organisasi bisnis yang sudah

masiv dan stabil hingga lembaga pemerintah yang tidak mudah terkena krisis. Dunia

menjadi sangat dinamis dan terancam krisis, misalnya adalah alam yang lebih rentan

terjadi bencana, kelalaian manusia terhadap lingkungan menjadi semakin besar,

dampak dari perang, terorisme.Kemajuan teknologi yang dikatakan memiliki

keamanan yang kuat ternyata memiliki desain yang beresiko tinggi.

Tulisan Rosenthal dan Kouzmin ini meskipun ditulis pada tahun 1993 tetapi

sangat relevan dengan kondisi saat ini. Tidak heran, apabila mereka menuliskan bahwa

semua organisasi diharapkan dapat membuat contingency plan sebagai perencanaan

krisis dan contingency plan sebagai dua hal yang sangat dibutuhkan organisasi untuk

menghadapi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi. Sehingga melalui tulisan

tersebut Rosenthal dan Kouzmin (1993) berharap terdapat banyak penelitian maupun

kajian yang membahas mengenai krisis, perencanaan krisis, contingency, skenario

krisis dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan krisis. Melalui penelitian yang

dilakukan oleh Rosenthal dan Kouzmin (1993) menghasilkan bahwa baik

contingencymaupun krisis memiliki hubungan yang saling menguatkan dalam

penanganan di masa depan. Domain dari cotingency plan dan krisis dapat dipahami

Page 43: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

26

dari dasar dari kedua konsep tersebut. contingency mengacu pada hal-hal yang menjadi

alternatif di masa depan, sedangkan krisis didefinsiikan sebagai sesuatu yang

melibatkan proses dan peristiwa yang menampilkan ketidakpastian dan kuatnya

ancaman. Logika dari contingency planning adalah dengan memikirkan bahwa

kemungkinan terburuk yang tidak mungkin akan terjadi adalah sangat mungkin terjadi

dalam organisasi. contingency memaksa organisasi untuk selalu memikirkan jauh ke

masa depan dan tidak membiasakan dengan hal-hal yang biasa terjadi. Oleh karenanya,

baik organisasi pemerintah maupun organisasi bisnis menurut Rosenthal dan Kouzmin

(1993) harus mulai memikirkan langkah-langkah penggabungan dalam manajemen

krisis dan contingency plan untuk dapat menghadapi krisis yang akan terjadi di masa

depan.

Penelitian selanjutnya adalah yang dilakukan oleh Harrald dan Mazzuchi

(1993) yang mengusulkan pendekatan alternatif inovatif untuk contingency plan

menggunakan teknik gaming yaitu semacam simulasi saat krisis terjadi, analisis

keputusan dan analisis risiko. Latihan skenario dilakukan dengan lebih dari 60 ahli

tumpahan minyak. Latihan ini mengidentifikasi faktor keberhasilan kritis yang harus

dicapai dan masalah yang harus diselesaikan untuk mencapai keberhasilan dalam

menghadapi tumpahan minyak. Para ahli mendiskusikan tentang kekritisan dan

kesulitan dalam mencapai faktor keberhasilansaat krisis dan memecahkan masalah

krisis. Penggunaan teknik analisis pengaruh untuk menyusun hasil latihan juga

dijelaskan. Para ahli dapat menggunakan model ini untuk menilai kesiapan respon

Page 44: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

27

berdasarkan keahlian mereka, baik untuk mengidentifikasi masalah krisis maupun

untuk menilai status tanggap darurat yang terjadi.

Harrald dan Mazzuchi (1993) juga mencontoh kasus tumpahan minyak yang

terjadi pada tahun 1990 yang memiliki kegagalan dalam penanganannya karena

organisasi kurang memikirkan kemungkinan yang tidak mungkin terjadi padahal

sangat mungkin yaitu pada saat terjadinya badai Andrew dan tumpahan minyak Exxon

Valdez. Pada saat peristiwa The Oil Pollution Act tahun 1990, perencanaan yang telah

dibuat menyimpang dengan yang terjadi saat itu. Organisasi dan pemerintah pada

kedua kasuus tersebut juga menyepelekan pentingnya latihan dalam penanganan krisis,

sehingga saat terjadi krisis organisasi kebingungan dalam menghadapinya. Penelitian

ini juga menitikberatkan bahwa proses perencanaan kontingensi tidak hanya harus

melibatkan kelompok ahli dan harus memfasilitasi pembuatan respon yang nantinya

berhasil. Akan tetapi juga harus menentukan ukuran keberhasilan dan mengidentifikasi

tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan. Berbeda dengan rencana

berbasis sumber daya dan prosedur yang ada, peneltiian ini mengusulkan konsep

perencanaan berdasarkan teknik pengambilan keputusan, risiko dan latihan simulasi

yang berfokus responden dalam pengembangan skenario dan analisis keputusan.

Pentingnya simulasi dalam perencanaan penanganan krisis juga disampaikan

oleh Johnson (2008) bahwa aspek terpenting dalam contingency plan adalah adanya

simulasi dan latihan yang cukup dan pasti dalam suatu perencanaan. Johnson

menggunakan contingency plan sebagai perencanaan dalam membuat pengamanan

Page 45: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

28

saat olimpiade Olympic and Paralympic di London pada Juli 2005. Johnson

menekankan pada pentingnya simulasi dalam proses contingency plan dalam upaya

mempersiapkan resiko keselamatan saat olimpiade.

Penelitian mengenai contingency plan juga dibahas oleh Bruins dan Bu (2006)

yang dalam jurnlanya membahas mengenai konsep contingency plan yang digunakan

oleh pemerintah Cina untuk mengantisipasi terjadinya kelaparan akibat krisis

penurunan produksi pangan pada tahun-tahun selanjutnya. Dokumen yang dibuat oleh

pemerintah Cina dalam menghadapi krisis kekurangan bahan makanan memperoleh

kritik dari para ahli karena tidak terlihat benar-benar seperti perencanaan. Pemerintah

hanya menuliskan tentang kondisi lahan serta kemampuan pupuk untuk menghasikan

hasil pertanian yang dapat mencegah negara mengalami kekurangan bahan pangan.

Oleh karenanya pemerintah mengaji ulang draf perencanaan dengan melihat berbagai

kondisi yang ada dan kemungkinan yang akan terjadi. Melalui contingency plan

pemerintah Cina telah berhasil meningkatkan produksi pangannya, tetapi belum dapat

mengurangi penggunaan pupuk kimia serta tidak dapat mengatasi kelaparan akibat

kekeingan yang berkepanjangan, untuk itu pemerintah Cina membuat sebuah

perencanaan contingency yang berisikan tentang prediksi di masa depan untuk

menghindari kelaparan yang mungkin akan terjadi di masa depan.

Penerapan contingency plan juga dilakukan di dunia bisnis seperti yang

disampaikan oleh Yamakawa dan Cordon (2017) bahwa dalam dunia bisnis

contingency plan sangat penting untuk menghindari organisasi mengalami kerugian

Page 46: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

29

yang sangat besar saat terjadinya krisis. Contingency plan diharapkan dapat

mengurangi angka kerugian yang diakibatkan oleh krisis yang menimpa organisasi.

selain itu contingency plan juga dapat meminimalisir biaya recovery pasca terjadinya

krisis. Mao dan Wang (2015) juga mengatakan bahwa dengan contingency plan dapat

mempercepat pemulihan pasca terjadinya krisis. Misalkan saat tumpahnya kilang

minyak di laut tentu menimbulkan banyak dampak negatif bagi seluruh kehiupan baik

manusia maupun biota laut. Kasus tersebut membutuhkan langkah penanganan yang

cepat dan tepat sehingga saat terjadi, dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar dan

tidak signifikan. Pemerintah Cina sekali lagi menggunakan contingency plan untuk

mengatasi bencana yang diakibatkan oleh tumpahan kilang minyak di laut dengan

menggunakan tiga level penanganan yaitu pemerintah pusat, wilayah dan regional.

Masing-masing level memiliki peran dan fungsi sesuai dengan lingkup yang

ditanganinya.

Literatur mengenai contingency plan tersebut memang tidak terlalu banyak

dibandingkan dengan pembahas mengenai krisis yang lainnya. Oleh karena itu, peneliti

sangat tertarik untuk mengaji dan meneliti terkait hal ini untuk dapat memperluas studi

megenai krisis khusunya contingency plan sebagai bentuk perencanaan penanganan

krisis. Beberapa penelitian terdahulu yang peneliti sajikan tersebut terdiri dari beberapa

tahun mulai tahun 1982 hingga tahun 2017 sehingga terluhat perkembangan teori ini

dari masa ke masa. Hal tersebut juga menjadi dasar bagi peneliti dalam penelitian ini.

Page 47: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

30

2.2 Bentuk tantangan dan peluang krisis bagi lembaga pemerintahann Indonesia

Pembahasan mengenai krisis telah menghasilkan banyak temuan penelitian dan

pengamatan oleh para akademisi dan praktisi manajemen dan komunikasi (Heath,

2010). Krisis didefinisikan sebagai episode luar biasa yang mengancam serta

mengganggu pola kinerja dan asumsi tentang cara organisasi beroperasi (McConnell,

2011). Ho dan Hallahan (2004) menyebut krisis sebagai keadaan yang tidak pasti yang

dihasilkan dari suatu peristiwa yang memicu dan mengganggu kegiatan rutin organisasi

(dalam Couldman & Hallahan, 2006). Berdasarkan kedua definisi tersebut terdapat

kesamaan mengenai krisis yaitu bahwa krisis bersifat tidak pasti dan dapat

mengganggu pola kerja dan kegiatan rutin organisasi. Coombs (2007) menambahkan

bahwa krisis juga berpotensi dapat menghasilkan hasil negatif dan dapat mengancam

reputasi. Kriyantono (2012) mengatakan bahwa reputasi organisasi bisa menurun

karena publik cenderung mengkritik organisasi. Sehingga organisasi perlu secara

efektif berkomunikasi dengan publik untuk melindungi diri dari penurunan reputasi

(Park, 2017). Tetapi selain definisi tersebut yang terpenting adalah bahwa krisis bisa

terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Kapanpun sistem mengalami kerusakan secara

tiba-tiba maka krisis dapat terjadi (Panuel, Statler & Hagen, 2013).

Terjadinya krisis mengakibatkan dampak yang beragam bagi organisasi. Krisis

tidak selalu menyebabkan kehancuran bagi organisasi tetapi terkadang menjadi

keuntungan (Kriyantono, 2014; Ngai & Falkheimer, 2016). Seperti yang disampaikan

Nova (2009) bahwa meskipun krisis merupakan sebuah ancaman bagi organisasi tetapi

Page 48: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

31

juga bisa menjadi keuntungan bagi organisasi. Contohnya adalah krisis yang menimpa

perusahaan penjualan perabot rumah tangga asal Swedia, IKEA, di Hongkong (Ngai &

Falkheimer, 2016). Pada tahun 2013-2014 sebuah gerakan anti pemerintah di

Hongkong menggunakan boneka serigala Lufsig sebagai ikon dalam gerakan mereka.

IKEA memanfaatkan media tradisional dan media sosial dalam merespon hal tersebut

secara efektif dan aktif. Sehingga dengan cepatnya respon yang diberikan menjadikan

krisis tersebut sebagai sebuah keuntungan bagi IKEA. Sebaliknya respon yang buruk

atas sebuah krisis dapat menjadikan krisis semakin parah dan menurunkan reputasi

dengan sangat drastis. Hal tersebut dikarenakan pesan respon dapat mengurangi

penurunan reputasi, terutama saat krisis menjadi parah (Coombs, 2007).

Krisis dapat terjadi pada setiap jenis organisasi bahkan individu, tidak ada satu

organisasipun yang kebal terhadap krisis, termasuk pemerintahann. Lembaga

pemerintahann memiliki kemungkinan terjadi krisis yang sama dengan organisasi lain,

meskipun krisis yang terjadi pada pemerintahann berbeda dengan krisis yang terjadi

pada organisasi profit (Lee dalam Ly-le, 2015). Pemerintah dihadapkan dengan

peningkatan jumlah krisis yang seringkali berhadapan dengan ancaman-ancaman yang

baru (Baubion,2011). Pada lembaga pemerintahann krisis mengancam reputasi dan

kredibilitas pemerintah di mata masyarakat. Oleh karenanya lembaga pemerintah

membutuhkan humas sebagai manajer komunikasi krisis.

Peran humas dalam krisis pemerintah sangat penting dalam semua tahap krisis.

Menurut Liu dan Levenshus (2013 dalam Ly-le, 2015), untuk lebih mempersiapkan

Page 49: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

32

potensi krisis, tim humas dapat membantu dengan scanning lingkungan, manajemen

isu, manajemen hubungan, dan berlatih perencanaan manajemen krisis. Peran humas

dalam lembaga pemerintahann memang sangat besar. Menurut Lee (2012) humas

merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk publik administration yang lebih

baik. Karena humas dalam pemerintahann dapat membantu pemerintah dalam

memperoleh tujuannya. Humas dapat membantu publik administration dapat menjadi

lebih baik dengan cara mengimplementasikan misi pemerintah dan memenuhi

tanggung jawab demokratis pada pemerintah dengan lebih baik.

Krisis sebagai tantangan bagi humas pemerintah telah disadari oleh sebagian

lembaga pemerintah yang menjadi informan dalam penelitian ini dan sebagian yang

lain mengatakan bahwa lembaga pemerintah tidak perlu merasa khawatir akan

terjadinya krisis. Humas kementerian desa, transmigrasi dan pembangunan daerah

tertinggal mengatakan bahwa humas lembaga pemeirntah tidak perlu khawatir terjadi

krisis karena pemerintah adalah institusi yang kebal terhadap segala situasi karena

rakyat membutuhkan. Berbeda dengan kementerian tersebut, kementerian pariwisata

melalui plt. Biro humasnya mengatakan bahwa lembaga humas pemerintah harus

memilikikemampuan untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan krisis dan

memberikan penanganan yang cepat dan tepat saat krisis sudah mulai menampakkan

tanda-tandanya.

Di era demokrasi, kemungkinan krisis yang terjadi pada lembaga

pemerintahann juga semakin tinggi. Hal tersebut dikarenakan bahwa lembaga

Page 50: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

33

pemerintahann di era demokrasi dituntut untuk lebih terbuka kepada masyarakat atau

rakyatnya. sebagaimana dimensi demokrasi yang dikemukakan oleh Diamond (dalam

Waymer, 2013) yaitu bahwa demokrasi yang berkualitas menuntut adanya keadilan

yang komprehensif, adanya kebebasan berbicara, pers, akses informasi, berasosiasi,

berserikat dan sebagainya, adanya partisipasi masyarakat yang aktif tidak hanya dalam

pemilu, adanya respon dan keprihatinan dari pejabat terpilih terhadap rakyat dan

terakhir yaitu adanya kesetaraan derajat antar masyarakat.

Indonesia sebagai negara demokrasi telah menjamin adanya kebebasan

berpendapat, berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui UUD 1945 pasal 29 ayat

1. Selain itu melalui UU nomor 14 tahun 2008, Indonesia juga telah menjaminadanya

keterbukaan informasi publik di Indonesia. Keterbukaan dan mudah diakses publik,

diharapkan juga dapat mengakselerasi perwujudan penyelenggaraan negara yang baik,

yaitu yang transparan, efektif, efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan

(Kriyantono, 2015). Sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia

berjalan lebih baik. Masyarakat sebagai rakyat Indonesia tidak perlu khawatir akan

adanya lembaga yang tertutup ataupun kebebasan yang dikekang dengan jaminan

undang-undang yang telah disahkan dan berlaku di Indonesia ini.

Sisi lain dari demokrasi adalah adanya ancaman bagi lembaga pemerintahann

untuk terjadinya krisis yang lebih besar. Tuntutan lembaga pemerintahann untuk

semakin terbuka juga membuka peluang kritik terhadap lembaga pemerintahann.

Sehingga lembaga pemerintahann harus terus menerus bersikap transparan kepada

Page 51: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

34

rakyat. Heeks menyebutkan bahwa dalam kehidupan berbangsa kegagalan dalam

bersikap transparan kepada masyarakat dapat menghasilkan kritik bagi lembaga

pemerintahann, sehingga pemerintah harus memiliki kemampuan dalam bersikap

transparan terhadap masyarakat maupun dalam pemberian pelayanan publiknya

(Cordella & Tempini, 2015)

2.3 Pelaku Manajemen Krisis Lembaga Pemerintah

Humas dalam pemerintahann berbeda halnya dengan humas yang berada dalam

instansi non pemerintahann. Humas dalam pemerintah atau humas pemerintah adalah

yang membantu menjabarkan dan mencapai tujuan program pemerintahann,

meningkatkan sikap responsif pemerintah, serta memberi publik informasi yang cukup

untuk dapat melakukan pengaturan diri sendiri (Lubis, 2012). Menurut Lee (2012)

humas merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk publik administration yang

lebih baik. Karena humas dalam pemerintahann dapat membantu pemerintah dalam

memperoleh tujuannya. Humas dalam pemerintahann merupakan suatu keharusan

fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan program dan

kegiatan-kegiatan lembaga pemerintah (Posu, 2015). Hal tersebut berarti bahwa humas

pemerintahann bertugas menjalankan kegiatan kebijakan dan pelayanan publik dengan

memberikan berbagai informasi tentang kebijakan pemerintahann yang mengikat

rakyat atau masyarakat.Oleh karena itu humas pemerintah disebut juga sebagai publik

affairs, information officer, publik affairs specialist (Cutlip, Center & Broom, 2011;

Sari, 2012) yang semuanya memiliki tugas menginformasikan kepada publik mengenai

Page 52: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

35

aktivitas yang dilakukan pemerintah. Karenanya menurut Cutlip, Center & Broom

(2011) tujuan humas sangat dekat dengan tujuan demokrasi. Informasi yang akurat

digunakan untuk menjaga hubungan yang responsif dengan konstituen oleh

pemerintahann yang demokratis.

Demokrasi tidak hanya merubah bagaimana sistem pemerintahann yang

dijalankan di sebuah negara, tetapi juga berkaitan dengan humas pemerintah atau

government public relationssdi negara tersebut. Humas dan demokrasi memiliki kaitan

yang sangat erat (White & Imre, 2013). Bardhan dan Weaver (2011) menunjukkan

bahwa public relationss mungkin memainkan peran dalam pembangunan suatu realitas

demokrasi. Public relationss atau humas menjadi bagian penting dalam pemerintahann

untuk mewujudkan demokrasi (Waymer, 2013; Ardianto, 2014).Berbagai

permasalahan masyarakat yang muncul dewasa ini, meningkatkan kebutuhan akan

peran pemerintah yang dapat memahami rakyatnya dengan baik (Lee, 2012). Humas

dianggap sebagai jalan terbaik untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Humas

pemerintah dianggap dapat menciptakan modal sosial yang memfasilitasi akses ke

lingkup diskusi publik dan pembentukan kebijakan serta untuk menjaga jaringan di

antara organisasi yang memeriksa kekuasaan negara dan memelihara infrastruktur

sosial (Sommerfeldt, 2013).

Humas dalam melakukan perannya sebagai manajer penanganan krisis

diperbolehkan untuk membentuk sebuah tim (Laamanen, dkk, 2017) baik dari dalam

unit itu sendiri atau dari unit yang lainnya. Keberadaan tim membantu organisasi untuk

Page 53: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

36

melaksanakan fungsinya dengan sebaik-baiknya dan diharapkan lebih efektif. Teori

beban kognitif menguatkan argumentasi tersebut bahwa memori berpikir individu

sifatnya terabatas sehingga membutuhkan sebuah tim untuk memperkuat dalam

pemecahan masalah (Laamanen dkk, 2017). Aplikasi teori tersebut dalam pemerintah

Indonesia saat ini dibuktikan dengan adanya beberapa lembaga pemerintah yang

menjadi informan telah memebentuk sebuah tim khusus dalam menangani isu maupun

krisis yang terjadi pada organisasi. Tim tersebut dibentuk untuk memudahkan

organisasi dalam mengontrol isu dan memprediksi kemungkinaan terjadinya krisis

serta membentuk langkah-langkah penanganan yang tepat saat krisis telah terjadi.

Meskipun demikian, tim manajemen isu maupun krisis tidak selalu dibentuk di awal.

Beberapa tim dibentuk secara mendadak atas terjadinya krisis yang terjadi secara tiba-

tiba. Pembentukan ini tentunya juga untuk memudahkan humas dalam menentukan

langkah penyelesaian, tentunya atas persetujuan dari pimpinan lembaga yaitu Menteri

maupun para pimpinan yang lainnya.

2.4 Urgensi crisis plan dan contingency plan bagi lembaga pemerintahann

Logika manajemen krisis menunjukkan bahwa mempersiapkan dan

merencanakan krisis harus menjadi bagian penting dalam kelembagaan dan alat

pembuat kebijakan (McConnell & Drennan, 2006). Sayangnya, penelitian mengenai

komunikasi krisis relatif terbatas dalam konteks pemerintah, karena mayoritas

penelitian berfokus tentang kesiapan komunikasi krisis pada sektor bisnis (Avery,

Graham & Park, 2016). Padahal perencanaan krisis juga menjadi bagian penting dalam

Page 54: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

37

proses management krisis. Liu & Levenshus (2012) mengatakan bahwa manajemen

krisis bukan hanya dilakukan saat krisis telah terjadi tetapi juga mulai dari melakukan

persiapan sebelum krisis itu terjadi. Pada dasarnya membuat crisisplan sama dengan

memprediksi ketegangan-ketegangan yang akan terjadi dan mempersiapkan keadaan

yang tidak bisa ditebak (McConnell & Drennan, 2006).

Mempersiapkan penanganan krisis melalui crisis plan dapat mencegah atau

mengurangi resiko yang mungkin akan terjadi saat krisis berlangsung. Avery, Graham

& Park, (2016) mengatakan bahwa perencanaan krisis yang strategis dapat mengurangi

atau membatasi dampak dari krisis. Kriyantono (2014) juga menambahkan bahwa

perencanaan krisis berguna untuk mengantisipasi terjadinya krisis sehingga organisasi

telah memiliki pedoman responnya. Liu & Levenshus (2012) menyebutkan tiga tujuan

dibuatnya perencanaan krisis adalah untuk menurunkan kemungkinan dan frekuensi

krisis, untuk mengandung atau membatasi kerugian dari krisis dan untuk membantu

organisasi belajar dari krisis. Penros (2000 dalam Avery, Graham & Park, 2016)

mengatakan bahwa meskipun tidak benar-benar dapat menanagani krisis secara

keseluruhan tetapi setidaknya organisasi lebih siap dalam menanganinya.

Perencaan krisis juga membahas didalamnya mengenai manajemen isu dan

scanning lingkungan. Isu bisa berubah menjadi krisis yang menuntut perhatian segera

dan intens. pemindaian lingkungan dapat membantu mengurangi kemungkinan krisis

dengan mengidentifikasi risiko dan isu-isu dan mendeteksi tanda-tanda peringatan

bahwa krisis mungkin akan terjadi dalam waktu dekat (Liu & Levenshus, 2012).

Page 55: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

38

Seperti halnya yang disampaikan Kriyantono (2014) bahwa termasuk di dalam

perencaan krisis itu adalah aktivitas mengelola isu agar tidak muncul isu-isu susulan

yang membesar yang dapat menjadi sebab munculnya krisis.

Perencaan krisis menjadi sangat penting untuk organisasi pemerintahann karena

masyarakat memiliki perhatian yang lebih terhadap jalannya pemerintahann. Sehingga

saat terjadinya krisis diharapkan pemerintah dapat memberikan respon dengan cepat

dan tepat. Perencanaan krisis dapat mengurangi risiko dan membantu badan

pemerintah menanggapi krisis lebih cepat, efisien, dan dengan lebih sedikit kesalahan

dan kelalaian (Liu & Levenshus, 2012). Crisis plan juga dapat meningkatkan

kemampuan organisasi untuk pulih dari krisis, memenuhi tanggung jawab moral dan

etika pemerintah. Crisis plan juga dapat mengurangi paparan negatif hubungan hukum

dan masyarakat secara keseluruhan untuk pemerintah selama krisis. Perencanaan yang

baik untuk krisis dan menempatkan rencana di tempat untuk mengurangi krisis,

pemerintah dapat berkomunikasi atasnama kepedulian dan tanggung jawab kepada

orang-orang yang dilayaninya (Liu & Levenshus, 2012).

Kamus Oxford mendefinisikan katacontingency sebagai “a future event or

circumstance which is possible but cannot be predicted with certainty”.Artinya bahwa

contingency adalah suatu keadaan di masa depan yang mungkin terjadi tetapi tidak

dapat diprediksi dengan pasti. Berarti bahwa contingency plan dapat didefinisikan

sebagai sebuah perencaan terhadap suatu keadan di masa depan yang mungkin terjadi

tetapitidak dapat diprediksi. Kaufman (1979, dalam Malizia, 1982) mengatakan bahwa

Page 56: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

39

berguna untuk menggabungkan prinsip-prinsip umum perencanaan dan

menghubungkannya dengan konteks perencanaan khusus serta situasi yang terjadi saat

itu. Oleh karenanya menurut Malizia (1982) mengatakan bahwa contingency plan

dapat membuat dan menjadi perencanaan terbaik dalam prakter perencanaan tertentu.

Contingencymerupakan salah satu bentuk perencanaan krisis yang seringkali

juga disebut perencanaan kondisi darurat yang menimpa organisasi (McConnell, 2006).

contingency plan bertujuan untuk mempersiapkan organisasi untuk merespon dengan

baik keadaan darurat dan dampak yang akan ditimbulkan dari keadaan darurat tersebut

(International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies, 2012). Oleh karena

itu, menurut Erikkson& MacConnell (2011) perencanaan adalah proses yang

berkelanjutan tetapi contingency plan itu sendiri adalah hasil atau snapshot proses yang

pada waktu titik tertentu. IASC (dalam Penuel, Statler & Hagen, 2013) mendefinisikan

perencanaan kontingensi sebagai alat yang digunakan untuk menganalisis dampak

potensial krisis dan memastikan bahwa yang memadai dan sesuai pengaturan yang

dibuat di muka untuk merespon dengan cara yang tepat, efektif, dan sesuai dengan

kebutuhan penduduk yang terkena dampak. Kemungkinan perencanaan adalah alat

untuk mengantisipasi dan memecahkan masalah yang biasanya timbul pada saat

tanggap kemanusiaan.

Contingency plan dapat menjadi sebuah perencanaan krisis yang efektif bagi

organisasi meskipun tingkat keberhasilan tidak dapat diukur dengan pasti. contingency

plan telah menjadi hal yang paling relevan dalam perencanaan krisis (McConnell,

Page 57: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

40

2006). contingency plan secara luas dianggap memiliki peran penting bagi otoritas

publik. Antisipasi apa yang mungkin terjadi, ditambah dengan alokasi sebelumnya dari

sumber daya, personil, peralatan, ruang kontrol krisis, tugas, tanggung jawab dan

keputusan bimbingan / aturan, diasumsikan memaksimalkan peluang respon sukses

dalam hal krisis (Erikkson & MacConnell, 2011). contingency plan memang tidak

dapat menjamin keberhasilan dalam penanganan krisis (McConnell & Drennann,

2006), tetapi tidak adanya contingency plan juga menjadi resep terjadinya kekacauan

dan kebingungan organisasi dalam menangani krisis (Eriksson & McConnell, 2011).

Bagi lembaga pemerintahann contingency plan dapat menjadi perencaan krisis

yang baik dan efektif karena membutuhkan perencanaan yang matang dan mendalam.

Menurut Penuel, Statler & Hagen (2013) bahwa contingency plan memastikan seluruh

masyarakat dan pengelola krisis siap mengahdapi krisis dengan adanya perencaan yang

matang serta simulasi penanganan krisis yang dilatih secara pasti. Sehingga saat

lembaga pemerintah mengalami krisis tidak membutuhkan waktu pemulihan dan

penanaganan yang lebih lama. Organisasi dan individu yang mengembangkan

contingency plan harus memiliki pemahaman, dan sarana untuk memperkirakan risiko,

kejadian yang memiliki kemungkinan rendah, kejadian dengan dampak tinggi.

Organisasi harus bisa mengembangkan detail skenario untuk kecelakaan dan akibatnya

yang kredibel dan mampu memperkirakan probabilitas bersyarat dari keadaan sistem

yang mempengaruhi hasil kejadian dan / atau responsnya (Harrald & Mazzuchi, 1993).

Page 58: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

41

2.5 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir ini menunjukkan alur berpikir peneliti dalam melakukan

penelitian terkait contingency plan lembaga pemerintahann Indonesia di era demokrasi.

Kerangka berpikir peneliti dimulai dari demokrasi yang saat ini tengah berjalan di

Indonesia. Kemungkinan yang terjadi akibat adanya sistem demokrasi adalah potensi

munculnya krisis menjadi semakin tinggi. Era demokrasi menuntut lembaga

pemerintah untuk bersifat terbuka dan transparan terhadap masyarakat. Salah satu

upaya pemerintah dalam menghadapi sistem yang terbuka adalah dengan

memanfaatkan kecanggihan teknologi menjadi e-government dengan menambah

pelayanan publik melalui internet termasuk media sosial lembaga tersebut. Upaya

untuk terbuka juga dilakukan dengan semakin tingginya aktivitas pemerintah yang

bertujuan dalam memenuhi kewajiban pemenuhan hak rakyat. Selain itu era demokrasi

juga memberikan kebebasan kepada seluruh warga negara untuk turut berpartisipasi

dalam aktivitas kenegaraan dan kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya.

Kebebasan dalam mengungkpkan dilindungi bagi negara demokrasi sehingga rakyat

tidak perlu merasa khawatir akibat pendapat yang dikeluarkan. Azas kebebasan

berpendapat bagi rakyat di negera demokrasi juga berarti rakyat berhak untuk selalu

mengawasi aktivitas pemerintahann serta memberikan komentar maupun penilaian

terhadap aktivitas pemerintah. Saat itulah kemungkinan terjadinya krisis bagi negara

demokrasi menjadi semakin besar.

Page 59: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

42

Krisis bagi lembaga pemerintah mengancam citra dan reputasi lembaga

pemerintahann di mata masyarakat. Hal tersebut akan mempengaruhi tingkat

kepercayaan dan kesukarelaan terhadap pemerintah dalam menjalani aktivitas

kenegaraan. Adanya sistem demokrasi juga menjadi kunci bagi lembaga

pemerintahann untuk menyiapkan sutau pola strategi manajemen krisis yang efektif

jika suatu saat pemerintahann mengalami krisis. keterbukaan informasi yang menuntut

lembaga pemerintah untuk selalu menginformasikan apapun yang berhubungan dengan

pemerintahann dapat menjadi perhatian rakyat untuk mengevaluasi dan

mengkritisinya. Sehingga sebelum krisis tersebut terjadi, kita akan melihat apakah

lembaga pemerintahann telah memiliki rencana penanganan krisis atau tidak.

Contingency plan kemudian ditawarkan oleh peneliti sebagai metode

perencnaan penanganan krisis yang efektif dan efisien. Adanya beberapa contoh kasus

lembaga pemerintah yang memiliki contingency plan sebagai perencanaan krisisnya

menjadi dasar bagi peneliti untuk berpendapat bahwa contingency plan juga harus

dimiliki oleh lembaga pemerintahann. Sayangnya dengan sistem demokrasi Indonesia

yang masih transisi dan negara yang masih berkembang, menjadikan peneliti ragu

apakah lembaga pemerintahann di Indonesia memiliki contingency plan atau tidak.

Berdasarkan contoh-contoh sebelumnya mengenai contingency plan yang telah

dilakukan di negara-negara maju maupun negara dengan demokrasi yang telah lama

memunculkan asumsi bahwa lembaga pemerintahann di Indonesia tidak memiliki

contingency plan.

Page 60: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

43

Penjelasan mengenai kerangka berpikir penelitian ini disederhanakan dalam bentuk

bagan berikut:

Gambar 2.1 Kerangka berpikir

Demokrasi

kebebasan berpendapat

Berpotensi krisis

Strategi Manajemen

Krisis

memiliki Contingency

plan

Tidak memiliki contingency

plan

Lembaga Pemerintahan tidak memiliki contingency paln

Page 61: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

44

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma dan Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma yang

menganggap bahwa realitas dikonstruksi oleh kehidupan sosial (Daymon & Holloway,

2011; Kriyantono, 2012, Kriyantono, 2015). Kriyantono (2012), Wimmer & Dominick

(2011), Daymon & Holloway (2011) juga mengatakan bahwa dalam paradigma

kontruktivis, kebenaran merupakan suatu realitas yang bersifat relatif sesuai dengan

konteks spesifik yang relevan dinilai oleh pelaku sosial. Sehingga dalam paradigma ini

peneliti turut menafsirkan dan menentukan realitas sosial karena peneliti dan informan

terlibat dalam membentuk realitas sosial (Daymon & Holloway, 2011; Kriyantono,

2015).

Paradigma konstruktivis tidak berusaha memprediksi suatu perilaku atau

menegaskan hukum yang mengatur komunikasi tetapi mengungkap makna tentang

bagaimana seseorang memahami pengalaman mereka sendiri, perilaku dan komunikasi

(Daymon & Holloway, 2011; Kriyantono, 2012, Kriyantono, 2015). Peneliti

menggunakan paradigma ini karena penelitian yang dilakukan terkait analisis strategi

penanganan krisis yang digunakan oleh humas lembaga pemerintahann di Indonesia.

Peneliti akan mengetahui pemahaman lembaga pemerintah Indonesia mengenai krisis

dan strategi yang digunakan untuk menghadapinya. Daymon & Holloway (2011)

mengatakan bahwa dalam hubungan masyarakat secara relasional

Page 62: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

45

aktif dalam menciptakan, mengubah dan merekonstruksi makna dalam mengubah

dunia sosial mereka. Sehingga masing-masing humas memahami dunianya

berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Peneliti menggali data terkait pengalaman

informan selama menjadi humas lembaga pemerintahann dalam mengelola isu hingga

krisis yang terjadi di lembaga pemerintah melalui aktivitas informan selama menjadi

humas pemeirntahan. Melalui interaksi peneliti dengan informan, peneliti dapat

mehamami strategi krisis yang dimiliki oleh pemerintah. Penentuan paradigma ini juga

penting untuk menentukan metodologi yang digunakan dalam penelitian (Wimmer &

Dominick, 2011).

Peneliti berdasarkan paradigm konstruktivis, menggunakan metodologi

penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-

dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya (Kriyantono, 2014, h. 56).

Karenanya, peneliti menggali pengalaman dan informasi terkait strategi krisis yang

dimiliki oleh lembaga pemerintahann, sehingga peneliti dapat mengetahui apakah

humas lembaga pemerintah memiliki contingency plan sebagai perencanaan krisis

sebagai bagian dari manajemen krisisnya. Pada penelitian kualitatif, peneliti aktif

melihat proses penelitian sebagai cara untuk belajar dan menghasilkan pengetahuan

dalam hubungannya dengan peserta penelitian (Daymon & Holloway, 2011).

Karenanya dalam penelitian kualitatif mengutamakan kedalaman (kualitas) data bukan

banyaknya (kuantitas) data (Kriyantono, 2014, h. 57). Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dekskriptif yang bertujuan membuat deskripsi secara

Page 63: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

46

sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek

tertentu (Kriyantono, 2014, h. 69). Peneliti mendiskripsikan berbagai fakta yang

ditemui di lapangan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai perencanaan krisis

yang dimiliki oleh lembaga pemerintahann dalam strategi yang dimilikinya.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam menemukan

jawaban atas permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Fokus dalam penelitian

ini adalah untuk mengetahui apakah lembaga pemerintah Indonesia telah memiliki

contingency plan dalam strategi krisisnya. Fokus ini kemudian dijabarkan melalui

berbagai masalah secara lebih spesifik, yaitu:

1. Peneliti menggali mengenai manajemen isu yang dilakukan oleh humas

lembaga pemerintah Indonesia yang termasuk di dalamnya adalah isu-isu yang

berkaitan dengan lembaga pemerintah, strategi manajemen isu yang dilakukan

serta adanya tim manajemen isu yang secara khusus bertugas mengelola isu.

Peneliti juga melihat kecepatan humas lembaga pemerintah dalam menangani

isu-isu yang bersifat negatif dan mengancam organisasi.

2. Peneliti menggali berbagai hal yang berkaitan dengan krisis di lembaga

pemerintah. Termasuk di dalamnya peneliti mengkaji mengenai krisis-krisis

yang pernah dialami oleh lembaga humas pemerintah Indonesia serta langkah-

langkah penanganan dan strategi yang dilakukan dalam menyelesaikannya.

Peneliti juga bertanya mengenai upaya pemerintah dalam memprediksi

Page 64: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

47

kemungkinan-kemungkinan terjadinya krisis. Melalui wawancara dengan

informan peneliti juga memperdalam informasi yang peneliti dapatkan terkait

krisis dengan menggali tentang seberapa penting manajemen krisis harus

dilakukan oleh pemerintah.

3. Peneliti mengungkap bagaimana strategi yang dilakukan oleh humas lembaga

pemerintah Indonesia dalam menangani krisis kaitannya dengan bentuk

perencanaan krisis yang dilakukan, misalnya dengan menanyakan adanya

bentukbentuk perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai bentuk

antisipasi terhadap krisis, adanya tim manajemene krisis yang dibentuk secara

permanen oleh lembaga pemerintah sehingga tim terdiri dari orang-orang yang

terlatih dan berkompeten dalam menyelesaikan krisis bahkan sebelum krisis

tersebut terjadi.

4. Peneliti menggali tentang bentuk kerjasama dan koordinasi yang dilakukan

antar lembaga pemerintah di Indonesia dalam upaya manajemen krisis.

5. Peneliti menggali tentang hasil dari pelaksanaan strategi manajemen krisis yang

telah dilakukan oleh humas lembaga kementerian Indonesia.

3.3 Informan Penelitian

Informan (partisipan) penelitian merupakan sampel dalam penelitian kualitatif.

Informan dalam penelitian ini adalah humas pemerintah dalam lembaga kementerian

di Indonesia. Berdasarkan UUD 1945 bab V pasal 17 bahwa presiden dalam

melaksanakan tugasnya dibantu oleh menteri sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Page 65: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

48

Menurut UU nomor 39 tahun 2008 pasal 8 ayat 1 juga menyebutkan bahwa

kementerian negara memiliki fungsi a) penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di

bidangnya; b) pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawabnya; c) pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya; dan d) pelaksanaan

kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah. berdasarkan peran dan fungsi dari

kementerian negara tersebut dapat disimpulkan bahwa kementerian negara merupakan

poros dari pemerintahann di Indonesia yang bertanggung jawab pada jalannya

pemerintahann yang stabil dan efektif. Oleh karenanya peneliti memilih kementerian

negara sebagai informan karena peneliti berpendapat bahwa kementerian memiliki

tanggung jawab yang besar dalam mencegah maupun menangani krisis baik di tingkat

kementerian itu sendiri maupun krisis yang menimpa Indonesia secara keseluruhan.

Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

convenience sampling yaitu informan dipilih berdasarkan kemudahan data (dalam hal

ini kesediaan menjadi informan/ partisipan), sehingga seringkali disebut sebagai

sampel berdasarkan kemudahan (Kriyantono, 2014; Nueman, 2015). Teknik

pengambilan sampel ini dipilih karena susahnya akses informan sehingga dipilih

berdasarkan ketersediaan informan (Daymon, Holloway, 2011).

Lembaga pemerintahann di era demokrasi termasuk kementerian dituntut untuk

terbuka berdasarkan pada UU nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi

publik, sehingga kementerian yang dipilih sebagai informan adalah kementerian-

kementerian yang merupakan 10 besar pemeringkatan informasi publik tahun 2016

Page 66: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

49

kategori kementerian negara. Pemilihan informan dengan menggunakan ranking ini

adalah dengan asumsi bahwa semakin terbuka suatu organisasi maka akan semakin

baik pula humasnya. Kesepuluh lembaga kementerian tersebut adalah yaitu :

Tabel 3.3.1Daftar peringkat KIP

Peringkat Lembaga Nilai Keterangan

I Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

95,87 MI

II Kementerian Keuangan 95,48 MI

III Kementerian

Perindustrian

94,41 MI

IV Kementerian

Perhubungan

92,74 MI

V Kementerian

Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi

Birokrasi

92,06 MI

VI Kementerian Sekretariat

Negara

91,97 MI

VII Kementerian Pertanian 90,31 MI

VIII Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasiona /

BAPPENAS

86,92 MI

IX Kementerian komunikasi

dan Informatika

85,82 MI

X Kementerian Kesehatan 84,16 MI

Sumber : Komisi informasi pusat, 2016

Sepuluh kementerian tersebut menduduki peringkat satu sampai sepuluh dalam

pemeringkatan informasi publik dalam kategori kementerian. Berdasarkan data

peringkat 10 besar KIP kategori lembaga kementerian, peneliti pada awalnya

memperkirakan 10 kementerian yang akan menjadi informan dalam penelitian ini.

Peneliti pada mulanya menghubungi tenaga humas pemerintah (THP) yang bertugas di

Page 67: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

50

kementerian sosial untuk memudahkan peneliti dalam menghubungi 10 lembaga

kementerian negara tersebut. Itu dikarenakan THP sebagai humas pemerintah yang

dinaungi oleh kominfo memiliki jaringan di seluruh kementerian yang bertugas

membantu kinerja humas di masing-masing kementerian dan memaksimalkan

pelaksanaan government public relationsssebagai target dari pemerintah saat ini.

Tetapi ternyata tidak semua THP di 10 kementerian negara tersebut bersedia untuk

membantu peneliti dalam menemukan informan, tetapi mereka bersedia apabila

mereka yang menjadi informannya. Mulanya, peneliti mengirimkan surat permohonan

tersebut melalui email kepada humas di masing-masing lembaga, dan kemudian

peneliti menelpon untuk mengkonfirmasi. Terdapat lembaga kementerian yang

merespon secara langsung surat yang di email peneliti, tetapi ada pula yang meminta

untuk dikirimkan melalui pos dan ada pula yang meminta untuk datang langsung ke

kantor. Peneliti kemudian mengirimkan surat-surat tersebut melalui pos ke sebagian

lembaga yang belum memberikan respon melalui email. Peneliti kemudian juga

mengirimkan permohonan melalui PPID di masing-masing lembaga dengan harapan

agar dapat direspon dengan lebih cepat. Peneliti mencoba menghubungi seluruh

lembaga kementerian negara yang tidak hanya masuk dalam 10 ranking KIP, lembaga

pemerintah non kementerian hingga lembaga pemerintah nonstruktural secara mandiri

dengan mengajukan surat permohonan dari jurusan disertai dengan proposal

penelitiannya.

Page 68: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

51

Mekanisme pengajuan penelitian pada masing-masing lembaga pemerintah

berbeda. Hal tersebut dilakukan karena 10 lembaga kementerian negara tersebut tidak

seluruhnya mudah diakses. Birokrasi serta kebijakan masing-masing lembaga

pemerintah berbeda dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Karenanya berdasarkan

asas convenience sampling dan agar peneliti mendapatkan data yang lebih mendalam,

maka peneliti menambahkan lembaga pemerintahann lain yang memiliki kemudahan

akses. Selama beberapa bulan mulai Januari hingga Mei 2017 yang digunakan oleh

peneliti, peneliti beberapa kali pula mengalami penolakan dengan berbagai alasan,

tetapi ada pula yang menerima permohonan yang peneliti ajukan dengan syarat

melakukan wawancara langsung. Seiring berjalannya waktu, peneliti berhasil

mendapatkan 16 informan dengan 14 informan dari lembaga kementerian negara RI

dan 2 dari lembaga nonstruktural. Lembaga pemerintah nonstruktural ini juga termasuk

dalam ranking KIP dengan kategori lembaga non struktural. 16 lembaga tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3.2Daftar Lembaga Pemerintah No Jenis Lembaga

Pemerintah

Nama Lembaga Peringkat Keterangan

1 Lembaga

Kementerian RI

Kementerian

Keuangan

II Perizinan

Formal

2 Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

I Perizinan

Formal

3 Kementerian

Perindustrian

III Perizinan

Formal

4 Kementerian

Perhubungan

IV Perizinan

Formal

Page 69: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

52

Lanjutan Tabel 3.3.2 Daftar Lembaga Pemerintah

5 Lembaga

Kementerian RI

Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi

V Perizinan

Formal

6 Kementerian

Perencanaan

Pembangunan

Nasional / Bappenas

VIII Perizinan

Formal

7 Kementerian

Komunikasi dan

Informatika

IX Perizinan

Formal

8 Kementerian

Pariwisata

Tidak

diketahui

Perizinan

Formal

9 Kementerian Sosial Tidak

diketahui

Akses

10 Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan

Tidak

diketahui

Perizinan

Formal

11 Kementerian Riset

Teknologi dan

Pendidikan Tinggi

Tidak

diketahui

Akses

12 Kementerian Desa,

Transmigrasi dan

Daerah Tertinggal

Tidak

diketahui

Perizinan

Formal

13 Kementerian

Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan Anak

Tidak

diketahui

Perizinan

Formal

14 Kementerian Agama Tidak

diketahui

Perizinan

Formal

15 Lembaga non

Kementerian

Komisi

Pemberantasan

Korupsi

I kategori non

struktural

Perizinan

Formal

16 Komisi Pemilihan

Umum

III kategori

non struktural

Perizinan

Formal

Page 70: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

53

Pada penelitian kualitatif yang terpenting bukanlah jumlah informan tetapi

kedalaman data. Menurut Kriyantono (2012, h. 57) jika data yang terkumpul sudah

mendalam dan bisa menjelaskan fenomena maka tidak perlu mencari sampling yang

lainnya. Prinsip yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah saturasi data yang

merupakan “gold standart” dalam penelitian kualitatif (Hancock, Amankwaa, Revell

& Mueller, 2016). Prinsip saturasi data atau data saturations yaitu digambarkan

sebagai kecukupan data ketika sudah tidak ada informasi baru yang diperoleh

(Kriyantono, 2014). Berdasarkan prinsip saturasi tersebut jumlah informan bisa kurang

maupun lebih dari jumlah yang ditentukan bergantung pada kejenuhan data yang

diperoleh di lapangan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah depth

interview atau wawancara mendalam. Wawancara merupakan metode pengumpulan

data dengan cara mewawancarai langsung informan yang diteliti dengan sedalam-

dalamnya. Wawancara mendalam merupakan sumber utama data dalam penelitian

kualitatif dan cara menjelajahi perspektif dan persepsi informan (Daymon & Holloway,

2011). Teknik ini dipilih agar peneliti dapat memperoleh data yang lengkap dan

mendalam dengan jumlah informan yang sedikit. Keuntungan yang paling penting dari

depth interview atau wawancara mendalam adalah kekayaan data dan tanggapan yang

lebih akurat mengenai isu-isu terkait (Wimmer & Dominick, 2011).

Page 71: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

54

Data diperoleh dengan melakukan wawancara tidak terstruktur kepada

informan. Peneliti bebas memberikan pertanyaan apapun berkaitan dengan tujuan dari

penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi manajemen krisis yang dimiliki

oleh lembaga pemerintahann. Informan juga diberikan kebebasan dalam menjawab

pertanyaan (Kriyantono, 2014). Wawancara berlangsung flexible karena jawaban dan

pertanyaan berkembang saat wawancara dilakukan (Daymon & Holloway, 2010).

Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian

adalah dengan menghubungi informan yaitu humas lembaga kementerian negara dan

beberapa lembaga pemerintah lain yang bisa diakses. Peneliti mengirimkan surat

pengantar dari fakultas disertai dengan proposal penelitian. Surat yang peneliti ajukan

tidak selalu mendapatkan persetujuan dari lembaga maupun informan yang dituju,

sehingga peneliti hanya melakukan wawancara pada lembaga yang menerima

pengajuan dari peneliti. Peneliti dapat bertemu informan setelah mendapat panggilan

dan jadwal yang sudah ditentukan oleh lembaga tersebut. Berdasarkan hal itu, waktu

pelaksanaan dan lokasi wawancara penelitian juga berbeda-beda. Waktu pelaksanaan

biasanya dilakukan dalam jam kantor yang berlaku yaitu antara pukul 08.00 WIB

hingga pukul 16.00 WIB. Ada pula yang dilakukan diluar jam kantor misalnya

kementerian PUPR dan kementerian perhubungan. Lokasi penelitian biasanya

dilakukan di kantor lembaga yang bersangkutan, bisa diruangan pejabat yang menjadi

informan maupun di ruangan khusus seperti di kementerian perindustrian, kementerian

pendidikan dan kebudayaan dan KPK. Selain itu ada pula yang dilakukan di luar kantor

Page 72: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

55

yaitu kementerian perhubungan yang melakukan wawancara di Excelso Sarinah karena

dilakukan saat informan memiliki waktu kosong yaitu saat malam hari di luar jam

kantor.

Peneliti mengawali pertemuan dengan memberikan letter of information dan

letter of consent. Letter of information berisi informasi mengenai penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti dengan catatan informan berhak untuk bertanya mengenai hal

yang belum dipahami. Letter of consent merupakan lembar kesediaan informan untuk

menjadi informan dalam penelitian ini tanpa ada unsur keterpaksaan. Peneliti

mempersilahkan informan untuk mngajukan pertanyaan terkait penelitian apabila

dirasa ada yang kurang jelas ataupun tidak tercantum dalam letter of information.

Setelah itu di halaman kedua terdapat letter of consent yang harus ditandatangani oleh

informan apabila bersedia terlibat dalam penelitian ini. Setelah itu wawancara dapat

dilakukan setelah informan menandatangani letter of consent.

Wawancara diawali dengan memberikan pertanyaan yang dapat membangun

keakraban antara peneliti dengan informan. Peneliti memulai wawancara dengan

menanyakan lama masa informan menjabat atau bergabung dengan kementerian terkait

serta bagaimana pengalaman menjadi humas di lembaga pemerintah. Peneliti juga

menanyakan mengenai aktivitas informan sebagai pejabat humas di kementerian

terkait. Selain itu, peneliti juga kadang menanyakan mengenai persoalan pribadi seperti

keluarga informan, daerah asal informan, pendidikan informan, masa perkuliahan

informan dan sebagainya. Berawal dari pertanyaan tersebut, informan seringkali

Page 73: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

56

bercerita tentang masa pendidikan beliau, keluarga serta anak-anak beliau atau

menanyakan tentang perbedaan Jakarta dan Malang kepada informan. Langkah-

langkah tersebut dilakukan apabila wawancara dilakukan dalam jam kantor dan

berlokasi di kantor, tetapi sedikit berbeda saat wawancara dilakukan di luar kantor

seperti yang dilakukan peneliti dengan informan dari kementerian perhubungan di

Excelso Sarinah. Karena wawancara dilakukan di luar jam kantor dan malam hari maka

peneliti mempersilahkan informan untuk memesan makanan terlebih dahulu. Sambil

menunggu pesanana datang, peneliti dan informan memulai obrolan dengan

mengatakan hal basa-basi seperti “kok rame banget ya, saya kira tadi bakalan sepi

disini” ataupun dengan bertanya sudah berapa lama peneliti di Jakarta.

Dari pertanyaan tersebut akhirnya obrolan menjadi berkembang pada hal lain

seperti lama bekerja, opini terkait makanan dan tempat-tempat di Jakarta, rasa menjadi

mahasiswa dan sebagainya sehingga keakraban dan kenyamanan mulai terjalin. Hal-

hal tersebut bertujuan untuk membangun kedekatan antara informan dan peneliti.

Peneliti dan informan juga berbicara dengan bahasa yang informal sehingga

menimbulkan kenyamanan. Kemudian peneliti baru memasuki tema penelitian ketika

dirasa sudah terjalin kedekatan dengan informan. Menurut Kriyantono (2014)

keakraban dalam wawancara memunculkan situasi yang kondusif antara peneliti dan

informan. Manfaat dari wawancara adalah bahwa data terletak dalam konteks sosial

informan, artinya bahwa jawaban yang diberikan bersifat subjektif dari informan

(Daymon & Holloway, 2010).

Page 74: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

57

Ketika percakapan dan keakraban sudah mulai terbangun antara peneliti dengan

informan, peneliti mulai masuk pada pertanyaan-pertanyaan terkait penelitian. Peneliti

mengawali wawancara dengan menanyakan mengenai tantangan humas pemerintah

serta aktivitas yang dilakukan oleh humas pemerintah. Setelah itu peneliti mulai

bertanya mengenai anggapan humas pemerintah terkait isu maupun krisis serta

langkah-langkah manajemen krisis dan isu yang dilakukan. Selama proses wawancara,

peneliti menggunakan bahasa yang informal. Misalnya dengan menggunakan dialek

jawa apabila informan tersebut berasal dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur,

penggunaan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa Inggris maupun Bahasa

Jawa.

Peneliti mempersilahkan informan untuk menjawab dengan bahasa yang

membuat mereka nyaman, sehingga antara informan dan peneliti sama-sama merasa

nyaman. Wawancara ini sedikitnya berlangsung selama 30 menit hingga 5 jam. Peneliti

menggali lebih dalam setiap jawaban yang diberikan, sehingga peneliti tidak akan

berpindah pada pertanyaan lain selama jawaban dari informan belum dirasa cukup. Hal

tersebut berlaku untuk setiap pertanyaan yang diajukan dan jawaban dari informan.

Karenanya diharapkan peneliti mendapatkan data yang mendalam. Apabila peneliti

sudah merasa cukup maka wawancara dapat diselesaikan. Akan tetapi, di akhir

penelitian, peneliti mengatakan dan memohon ijin bahwa peneliti akan kembali

mengajukan pertanyaan yang dilakukan melalui email, ataupun chatting online

misalnya melalui whatsapp untuk melengkapi kekurangan data. Peneliti dalam

Page 75: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

58

melakukan wawancara dibantu oleh alat perekam yang dapat merekam dan

mendokumentasikan proses pengumpulan data, dalam hal ini peneliti menggunakan

aplikasi perekam di handphone. Setelah wawancara peneliti melakukan transkrip data

yang diperoleh dari wawancara, sehingga saat dirasa ada data yang kurang ataupun

terlewat peneliti bisa langsung menanyakan kembali kepada informan melalui email

atau whatsapp maupun kembali menemui informan secara langsung.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan hal penting dalam penelitian kualitatif sebagai

faktor utama penilaian kualitas penelitian (Kriyantono, 2014, h. 196). Kriyantono

(2014) juga menjelaskan bahwa analisis data kualitatif dimulai dari berbagai data yang

dikumpulkan oleh peneliti di lapangan. Neuman (2015) menegaskan bahwa analisis

data dimulai pada saat proses pengumpulan data masih berlangsung. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan model interaktif Miles dan

Huberman. Model interaktif terdiri dari tiga tahapan yaitu 1) pengumpulan data

2)kondensasi data 3) penyajian data dan 4) Penggambaran Kesimpulan (Miles,

Huberman & Saldana, 2014).

Analisis data telah dilakukan oleh peneliti sejak pertama kali memulai

penelitian. Peneliti membuat catatan lapangan serta merekam proses wawancara

menggunakan alat perekam. Sebelum wawancara peneliti telah membuat pedoman

wawancara yang berisis rangkaian pertanyaan dan tema maupun informasi mengenai

lembaga tersebut sebagai bahan dari wawancara. Pedoman wawancara tersebut

Page 76: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

59

sifatnya tidak bersifat mengikat tetapi sebagai panduan bagi peneliti agar penelitian

tidak meluas dan tetap pada tema yang dibahas.

Gambar 3.1 Analisis Data Model Interaktif Miles & Huberman

Sumber: Miles, Huberman, & Saldana (2014)

Oleh karena itu pedoman ini dapat berkembang dan tidak sesuai dengan urutan

maupun mutlak seperti yang dibuat. Hal tersebut dikarenakan wawancara berjalan

sesuai kondisi tanpa diarahkan oleh peneliti. Kemudian peneliti mentranskripkan hasil

wawancara ke dalam bentuk tulisan. Transkrip data ini dilakukan dengan menuliskan

keseluruhan isi wawancara mulai awal dimulainya wawancara hingga berakhir,

sehingga tidak ada data manipulatif dan semuanya bersifat asli. Proses ini menjadi

bagian dari analisis data yaitu tahapan pengumpulan data. Setelah itu kemudian peneliti

melakukan analisis spontan terhadap hasil wawancara baik saat wawancara

berlangsung maupun setelah wawancara dengan melihat catatan lapang dan transkrip

Page 77: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

60

sehingga saat data kurang peneliti langsung dapat bertanya kepada informan kembali.

Kemudian peneliti melakukan penyajian data.

Penyajian data merupakan tahapan kedua dalam model interaktif. Pada

penyajian data ini dapat dilakukan uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan

sebagainya. Data yang telah diperoleh oleh peneliti kemudian dibuat kategorisasi oleh

peneliti berdasarkan pada poin-poin wawancara. Kategorisasi ini dibuat dengan

melihat kecenderungan dari data hasil wawancara yang sudah di dapat dari 16 informan

tersebut. Misalnya data mengenai konstruksi isu bagi humas pemerintah yang diperoleh

dari wawancara dengan informan di masing-masing lembaga pemerintahann yang

menaunginya. Begitu pula dengan poin-poin wawancara yang lainnya dibuat

kategorisasinya berdasarkan kecenderungan yang dimiliki. Penyajian data harus

dilakukan sebaik mungkin karena penyajian data yang baik akan menghasilkan analisis

yang kuat dalam penelitian kualitatif. Oleh karenanya untuk memudahkan peneliti

maupun pembaca penelitian dalam melihat data, peneliti menyajikan data dalam bentuk

tabel. Tetapi selain itu peneliti juga menjabarkan dalam bentuk narasi yang

mendeskripsikan jawaban dari masing-masing informan dalam kategori tersebut,

sehingga data menjadi lebih sederhana berdasarkan pada kategori yang dibuat saja.

Setelah itu peneliti melakukan kondensasi data.

Data kondensasi menurut Miles, Huberman, & Saldana (2014) yaitu proses

yang mengacu pada proses pemilihan, fokus, menyederhanakan, abstrak, dan/ atau

mengubah data yang muncul dari catatan lapangan yang ditulis kembali, transkrip

Page 78: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

61

wawancara, dokumen, dan bahan empiris lainnya. Proses kondensasi data membuat

data kita kuat. Data kondensasi bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis tetapi

merupakan bagian dari analisis. Karenanya, setelah peneliti melakukan perekaman,

peneliti langsung melakukan analsisis data dan mengusahakan untuk membuat

transkrip wawancara sesegera mungkin, sehingga peneliti segera mengetahui apabila

ada data yang kurang dan diperlukan untuk wawancara kembali. Setelah itu, peneliti

membuat kategorisasi dari data yang diperoleh karena data tersebut masih bertebaran,

sehingga peneliti mengklasifikasikan ke dalam kategori untuk menarik kesimpulan.

Peneliti melakukan kondensasi data sejak pertama kali terjun ke lapangan yaitu

dengan melakukan wawancara mendalam pada informan tentang strategi manajemen

krisis yang dimiliki informan. Proses kondensasi data ini berlangsung hingga mencapai

data final dari penelitian. Karena melalui kondensasi data adalah bentuk analisis yang

mempertajam, dan mengatur data sedemikian yang dapat membuat data akhir dapat

digambarkan dan diverifikasi. Selain itu, dalam proses kondensasi, data-data yang

dianggap tidak perlu, tidak akan dibuang begitu saja, melainkan dari data-data yang

tidak sesuai tersebutdisimpan dan diringkas sehingga membentuk sebuah riwayat

tersendiri dan simpulan dalam analisis. Data-data tersebut misalnya adalah data yang

tidak sesuai dengan kebanyakan data yang disampaikan oleh informan. Misalkan

tentang definisi isu sebagian besar informan mengatakan bahwa isu adalah sesuatu

yang terkait dengan aktivitas organisasi, akan tetapi salah satu informan yaitu

kementerian desa, transmigrasi dan daerah tertinggal mengatakan bahwa isu adalah

Page 79: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

62

kabar bruung yang belum pasti kebenarannya. Data yang berbeda tersebut tetapi

disajikan oleh peneliti dalam penyajian data.

Pada kondensasi ini data-data yang memiliki kecenderungan maupun yang

kontra tetap disampaikan, sehingga data yang dihasilkan lebih alami. Setelah proses ini

berlangsung, peneliti dapat kembali menyajikan data jika dirasa data yang didapatkan

masih tersisa atau masih ada yang dapat disampaikan kembali. Hasil dari kategori yang

dibuat membentuk sebuah kecenderungan data yang terlihat. Setelah itu data-data

tersebutdikaitkan, sehingga peneliti dapat menarik prorposisi yang dibahas dalam

pembahasan berdasarkan keterkaitan antar data tersebut. Proposisi yang dihasilkan

dengan melihat keterkaitan antar kategori, kemudian dibahas dengan menggunakan

teori-teori yang terkait dengan data yang didapatkan. Setelah itu kemudian tahap

penarikan simpulan dan verifikasi. Penarikan simpulan dilakukan setelah data

disajikan. Hasil dari penelitian perlu untuk diverifikasi karena merupakan bagian dari

simpulan.

3.6 Keabsahan Data

Peneliti menggunakan uji keabsahan data melalui trustworthiness yang di

dalamnya mencakup dua hal yaitu authenticity dan analisis triangulasi. Authenticity

dilakukan oleh peneliti dengan memberikan peluang dan memfasilitasi pengungkapan

konstruksi personal yang lebih detail, sehingga mempengaruhi pemahaman yang lebih

mendalam (Kriyantono, 2014). Authenticity yang dilakukan oleh peneliti diawali

melalui membangun kedekatakan antara peneliti dengan informan. Kedekatan antara

Page 80: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

63

peneliti dengan informan dilakukan dengan membahas latar belakang peneliti maupun

informan hingga mengenai kehidupan kampus saat ini. Selain itu peneliti berusaha

membangun kedekatan dengan berusaha memahami ketertarikan informan, misalnya

ketika informan dilihat adalah seseorang yang agamis maka pendekatannya menjadi

dengan menggunakan unsur-unsur agama. Misalkan informan dari kominfo seringkali

menggunakan istilah-istilah Arab maupun ayat-ayat Qur’an dalam menjawab, maka

peneliti berusaha menimplai dengan hal serupa dan menunjukkan bahwa peneliti juga

memiliki ketertarikan yang sama.

Hal tersebut diharapkan informan dapat merasa nyaman dan merasa sama

dengan peneliti. Selain itu informan juga menggunakan bahasa Jawa ketika informan

adalah orang yang Jawa. Misalkan informan dari kemenpar mengatakan kerinduannya

pada Jawa Timur, maka bahasa yang digunakan adalah bahasa Suroboyoan karena

beliau orang Surabaya. Informan merasa senang dan sedikit mengobati kerinduannya.

Karenanya, informan lebih nyaman dan santai dalam melakukan wawancara dengan

peneliti dan informasi yang disampaikan lebih akurat. Menurut Kriyantono (2014),

peneliti menguji kebenaran dan kejujuran dari informan dalam mengungkap realitas

berdasarkan hal yang dialami, dirasakan, dan dibayangkan. Sehingga untuk mendapat

realitas tersebut peneliti mengambil langkah untuk tidak langsung masuk pada topik

pembahasan tetapi berusaha membangun kedekatan terlebih dahulu dengan informan.

Peneliti memberikan kesempatan kepada informan dalam melakukan konstruksi

sosialnya melalui membangun suasana penelitian yang nyaman, sehingga informan

Page 81: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

64

tidak merasa diuji atau diteliti. Informan diberikan keleluasaan untuk menjawab

pertanyaan apapun dari peneliti. Proses ini dimulai saat perkenalan sebelum memasuki

tahap wawancara inti. Peneliti berusaha menjadi pendengar yang baik dengan tidak

memotong atau membantah informasi yang disampaikan oleh informan. Selanjutnya

peneliti menggunakan triangulasi dalam menguji keabsahan data. Triangulasi menurut

Kriyantono (2014) adalah menganalisis jawaban informan dengan meneliti

kebenarannya dengan data empiris lain yang tersedia.

Trianggulasi menekankan bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan

baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut

pandang. Mengambil suatu fenomena dari sudut pandang yang berbeda-beda

memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang baik. Karena itu, triangulasi adalah

usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai

sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan

yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data. Peneliti juga mengecek

kebenaran data melalui pemberitaan media yang ada berdasarkan jawaban yang

disampaikan oleh informan. Oleh karena itu, diharapkan data yang diperoleh dapat

terlihat dari berbagai sudut pandang. Kemudian peneliti melakukan intersubjectivity

Agreement yaitu mendialogkan seluruh data untuk menghasilkan titik temu antar data

(Kriyantono, 2014). Seluruh data yang diperoleh oleh peneliti dari berbagai

kementerian didialogkan sehingga dapat menghasilkan simpulan.

Page 82: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

65

BAB IV

PENYAJIAN DATA PENELITIAN

4.1 Karakteristik Sosiodemografis Informan

Peneliti mendapatkan 16 informan dengan rincian 14 informan dari lembaga

kementerian dan dua informan dari lembaga nonkementerian. Informan dalam

penelitian ini dipilih berdasarkan kesesuaian informan dengan kriteria yang

sebelumnya telah ditentukan oleh peneliti. Keseluruhan informan telah bersedia untuk

menjadi informan dan menggunakan nama asli sesuai dengan surat pernyataan

kesediaan yang telah ditandatangani sebelum penelitian berlangsung. Data informan

akan disajikan oleh peneliti melalui tabel sosiodemografis responden berikut:

Tabel 4.1.1 Daftar informan

No Nama Instansi Jenis

Kelamin

Jabatan Lama

Menjabat

1 Dr. Nufransa

Wira Sakti,

S.Kom., M.Ec.

Kementerian

Keuangan

Laki-

Laki

Kepala Biro

Komunikasi

dan Layanan

Informasi

3 bulan

2 R. Endra Saleh

Atmawidjaja,

ST, M.Sc., DEA

Kementerian

Pekerjaan Umum

dan Perumahan

Rakyat

Laki-

Laki

Kepala Biro

Komunikasi

Publik

8 bulan

3 Habibi Yusuf

Sarjono, ST,

Mhan

Kementerian

Perindustrian

Laki-

Laki

Kepala

Subbagian

Publikasi –

Biro Humas

3 tahun

4 Budi Raharjo, S.

Sos., M.Si

Kementerian

Perhubungan

Laki-laki Kepala bagian

publikasi dan

layanan

informasi

5 Tahun

Page 83: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

66

Lanjutan Tabel 4.1.1 Daftar informan

No Nama Instansi Jenis

Kelamin

Jabatan Lama

Menjabat

5 Suwardi, S.Sos Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur Negara

dan Reformasi

Birokrasi

Laki-laki Kepala

Bagian

Komunikasi

Publik

4 Tahun

6 Syarifah Nur

Aida

Kementerian

Perencanaan

Pembangunan

Nasional /

Bappenas

Perempuan THP/ Biro

Humas dan

Tata Usaha

Pimpinan

3 Tahun

7 H. Achmad

Nizar

Kementerian

Komunikasi dan

Informatika

Laki-Laki Kepala

Bagian

Publikasi/

Biro Humas

6 Tahun

8 Iyung

Masruroh

Kementerian

Pariwisata

Perempuan Plt. Kepala

Biro

Komunikasi

publik

6 bulan

9 Drs. Adi

Wahyono

Kementerian

Sosial

Laki-Laki Kepala Biro

Humas

3

Minggu

10 Anandes

Langguana

Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan

Laki-Laki Subbagian

Layanan

Informasi

7 Tahun

11 Munawir

Razak, Sp.

MA

Kementerian

Riset Teknologi

dan Pendidikan

Tinggi

Laki-Laki Kepala

Bagian

Komunikasi

Publik

1 tahun

12 Dr. Bambang

Widyatmiko,

Ssi, MT

Kementerian

Desa,

Transmigrasi dan

Daerah

Tertinggal

Laki-laki Kepala

bagian

Hubungan

Antar

Lembaga

Biro Humas

2 tahun

13 Nanang A.

Rachman,

S.Sos. M.Si

Kementerian

pemberdayaan

perempuan dan

Perlindungan

Anak

Laki-Laki Kepala

Bagian

Humas dan

Protokol

1 Tahun

Page 84: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

67

Lanjutan Tabel 4.1.1 Daftar informan

14 Rosidin Kementerian

Agama

Laki-Laki Kepala

Bagian

Humas- Biro

Hukum dan

Humas

3 Tahun

15 Zulkarnain

Meinardy

Komisi

Pemberantasan

Korupsi

Laki-Laki Bagian

pelayanan

informasi dan

komunikasi

publik

3 Tahun

16 Didi Suhardi Komisi

Pemilihan

Umum

Laki-Laki Biro teknis

dan

Hubungan

partisipasi

masyarakat

1 Tahun

4.2 Deskripsi Kelembagaan Humas

4.2.1 Kementerian Keuangan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan

informan dari kementerian keuangan (N. W. Sakti, Komunikasi Personal, 13

Februari 2017) mengatakan bahwa humas di lingkungan kementerian keuangan

bernama biro komunikasi dan layanan informasi yang berada pada unit eselon II

dibawah Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Biro komunikasi dan

layanan informasi menjalanankan fungsi-fungsi kehumasan yaitu

mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan dan manajemen kehumasan di

kementerian keuangan. Seluruh tugas dan fungsi tersebut dijalankan sesuai dengan

amanat undang-undang.

Page 85: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

68

Biro komunikasi publik dan layanan informasi memiliki tugas utama yaitu

komunikasi dengan seluruh stakeholder kementerian keuangan seperti membuat

strategi komunikasi kehumasan, mengawal langkah-langkah komunikasi di

kementerian keuangan, mengevaluasi dan memantau perkembangan opini publik,

penerbitan siaran pers, menerrbitkan publikasi cetak maupun elektronik hingga

membuat strategi komunikasi yang dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat

terkait segala kebijakan dan produk yang dihasilkan oleh kementerian keuangan.

4.2.2 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Berdasarkan dengan hasil wawancara (R. E. S. Atmawidjaja, Komunikasi

Personal, 28 April 2017) humas di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat (PUPR) bernama biro komunikasi publik. Sebelumnya humas bernama

pusat data dan informasi dan kemudian berganti menjadi pusat komunikasi publik

sebelum kemudian berganti menjadi biro komunikasi publik. Biro komunikasi

publik berada di unit eselon II setelah adanya reformasi birokrasi pemerintah

Republik Indonesia. Tugas biro komunikasi publik saat ini selain melaksanakan

fungsi kehumasan seperti melaksanakan layanan infomasi dalam bentuk

pengaduan dan maupun permintaan informasi yang diamanatkan undang-undang

melalui UU KIP, pelaksanaan publikasi dan dokuentasi serta hubungan antar

lembaga baik lmbaga internal maupun eksternal kementerian PUPR.

Biro komunikasi publik membawahi empat bagian yaitu bagian layanan

informasi publik yang di dalamnya termasuk strategi komunikasi, bagian publikasi

Page 86: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

69

dan dokumentasi yang di dalamnya termasuk perpustakaan, pembuatan siaran

pers, majalah, pameran dan sebagainya, bagian kehumasan yang menangani

seluruh aspek media serta bagian pelaporan pimpinan hubungan antar lembaga.

Fungsi kehumasan secara keseluruhan dilaksanakan oleh biro komunikasi publik

meskipun di dalamnya terdapat bagian kehumasan. Jadi tetap saja biro komunikasi

publik adalah biro humasnya kementerian PUPR.

4.2.3 Kementerian Perindustrian

Humas kementerian perindustrian berada pada tingkat eselon II dengan

nama biro hubungan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara, inti tugas dan

fungsi dari kementerian perindustrian adalah penyiapan pembinaan, koordinasi,

dan fasilitasi hal-hal yang berkaitan dengan kehumasan kementerian perindustrian

yang sesuai dengan peraturan menteri dan undang-undang kehumasan yang

berlaku di Indonesia (H. Y. Sarjono, komunikasi personal, 2 Mei 2017). Seperti

misalnya tugas dan fungsi bagian publikasi yaitu mempublikasikan kepada

stakeholder dn masyarakat luas terkait berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh

kemenperin, program-program kegiatan hingga kinerja apa saja yang telah

dilakukan oleh kementerian perindustrian.

4.2.4 Kementerian Perhubungan

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan biro

komunikasi publik sebagai pelaksana fungsi humas di kementerian perhubungan

mengatakan bahwa humas di kementerian perhubungan sudah sejak lama tidak

Page 87: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

70

bernama humas. Sejak tahun 2007 humas berganti nama menjadi pusat

komunikasi publik dan pada tahun 2016 berubah lagi menjadi biro komunikasi dan

informasi publik yang berarati bahwa biro komunikasi dan informasi publik

berada pada tingkat eselon II dengan dekapali oleh kepala biro. Meskipun biro

komunikasi dan informasi publik berada di bawah secretariat jenderal tetapi kepala

biro memiliki akses dan tanggung jawab langsung kepada menteri. Sedangkan

sekretaris jenderal hanya dalam administrasi yang berkaitan dengan

penganggaran. Biro komunikasi dan informasi publik di kementerian perhubungan

sebagai bagian dari pemerintah tidak hanya memiliki tugas seperti humas

korporasi tetapi juga memiliki tanggung jawab seperti melakukan social marketing

yaitu perubahan perilaku pada masyarakat karena kegiatan komunikasi yang

dilakukan lebih dari kegiatan komunikasi korporat (B. Rahardjo, komunikasi

personal, 27 April 2017).

4.2.5 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi

Kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi

berdasarkan hasil wawancara memiliki humas yang bernama bagian komunikasi

publik (Suwardi, komunikasi personal, 29 Mei 2017). Bagian komunikasi publik

dibawahi oleh biro hukum komunikasi dan informasi publik, sehingga berada pada

tingkat eselon III. Tugas dan fungsi yang dijalankan adalah sama seperti tugas dan

fungsi humas hanya saja menitikberatkan pada komunikasi publik. Bagian

Page 88: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

71

komunikasi publik juga menerbitkan siaran pers, majalah, jurnal dan berbagai

produk media lainnya yang menunjang fungsi kehumasan dari bagian komunikasi.

4.2.6 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan biro hubungan masyarakat

dan tata usaha pimpinan (S. N. Aida, komunikasi personal, 2 Mei 2017) humas di

kementerian perencanaan pembangunan berbeda dengan humas di kementerian

lainnya. Hal tersebut dikarenakan kementerian perencanaan pembangunan

(bappenas) bukan merupakan kementerian teknis yang melaksanakan fungsi

teknis secara langsung tetapi lebih pada perencanaan berbagai urusan

pemerintahann di Indonesia. Humas pada kementerian ini, tidak hanya

melaksanakan fungsi kehumasan tetapi juga mengurusi berbagai persoalan yang

berkaitan dengan pimpinan, misalnya surat-menyurat pimpinan, protokol dan

sebagainya. Aktivitas yang dilakukan oleh humas sama seperti kebanyakn yaitu,

publikasi, hubungan antar lembaga serta dokumentasi dan pelanan informasi

publik. Hanya saja di setiap aktivitasnya menitikberatkan pada permintaan

pimpinan. Intinya bahwa humas bekerja sesuai dengan keinginan dan harapan dari

pimpinan.

Humas dan tata usaha pimpinan kementerian perencanaan pembangunan

dibantu oleh tenaga humas pemerintah (THP) yang diutus oleh presiden di setiap

kementerian. Ibu Aida sebagai informan merupakan anggota THP yang dibawahi

oleh kementerian kominfo dan bertanggungjawab di kementerian perencanaan dan

Page 89: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

72

pembangunan dengan pelaporan langsung kepada presiden. THP mengupayakan

terlaksananya GPR (Govenrment Public relationss) secara baik dan sesuai dengan

harapan pemerintah. Selain THP sendiri diambil dari tenaga ahli yang diseleksi

secara ketat oleh kementerian kominfo dengan pengawasan langsung dari

presiden.

4.2.7 Kementerian Komunikasi dan Informatika

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian publikasi biro humas

kementerian komunikasi dan informatika menjelaskan bahwa fungsi humas

kominfo adalah sebagai dapurnya kominfo dari segi kehumasan. Bisa dikatakan

istilahnya mengolah data dan mengolah kata untuk konsumsi menteri yaitu biro

humas menjadi juru bicara tapi itu juga atas masukan seluruh satuan kerja yang

ada. Saat ini humas kominfo belum memiliki kepala biro tetapi masih dipimpin

oleh pelaksana teknis. Informan mengatakan bahwa hal tersebut tidak berpengaruh

pada pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian komunikasi dan informatika

(Nizar, komunikasi personal, 17 Februari 2017).

4.2.8 Kementerian Pariwisata

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala biro komunikasi publik

kementerian parwisata yaitu Ibu Iyung Masruroh mengatakan bahwa tugas dan

fungsi biro komunikasi publik adalah sebagai humas yang mem-PR kan segala

aktivitas kementerian pariwisata kepada seluruh stakeholder sebagai

pertanggungjawaban kepada Negara (I. Masruroh, komunikasi personal, 30 Mei

Page 90: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

73

2017). Biro komunikasi publik kementerian pariwisata juga bertugas untuk

mensosialisasikan seluruh program kementerian pariwisata kepada publik melalui

berbagai saluran baik online maupun media konvensional, juga melalui forum

bakohumas agar program diketahui pula oleh kementerian yang lainnya.

4.2.9 Kementerian Sosial

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala biro humas kementerian

sosial bahwa peran dan fungsi humas di kementerian sosial adalah untuk

melakukan berbagai tugas kehumasan di kementerian. Terdapat tiga fokus utama

bidang kerja humas yaitu dalam hubungan antar lembaga yang memiliki tugas dan

fungsi untuk menjalin dan menjaga hubungan dengan stakeholder kementerian

sosial; publikasi dan pemberitaan yang mengurusi berbagai urusan publikasi dan

pemberitaan, media relations; dan dokumentasi serta pameran yang berfungsi

untuk mendokumentasikan segala aktivitas menteri dan kementerian secara

kesulurahan. Selain ketiga tugas dan fungsi tersebut kementerian sosial sebagai

bagian dari pemerintah RI juga memiliki kewajiban dalam pelayanan informasi

melalui PPID dan pengelolaan aplikasi LAPOR! Untuk melayanani permintaan

informasi.

Biro humas kementerian sosial selama ini selalu berusaha untuk memenuhi

kebutuhan informasi masyarakat sebagai bentuk pelayanan. Selain itu dikatakan

bahwa humas berupaya mendukung dan menyukseskan kinerja kementerian sosial

Page 91: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

74

yang kegiatannya lebih pada upaya mensejahterakan masyarakat (A. Wahyono,

komunikasi personal, Februari 2017).

4.2.10 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Humas di kementerian pendidikan dan kebudayaan bernama biro

komunikasi dan hubungan masyarakat berada pada tingkat eselon II dan dibawahi

langsung oleh sekjen. Berdasarkan hasil wawancara dengan humas kementerian

pendidikan dan kebudayaan mengatakan bahwa biro komunikasi dan hubungan

masyarakat adalah sama halnya dengan humas bisaanya. Perbedaannya adalah

lebih menekankan pada komunikasi dua arah antara kementerian dengan

stakeholdernya. Salah satu upaya perubahan yang dilakukan adalah dengan

adanya ULT (Unit Layanan Terpadu) untuk memberikan pelayanan terbaik bagi

seluruh warga Negara Indonesia yang berkaitan dengan dunia pendidikan, baik

guru, siswa, sekolah dan sebagainya (A. Langguana, komunikasi personal, 30 Mei

2017).

Berdasarkan hasil wawancara juga menyebutkan bahwa biro komunikasi

dan hubungan masyarakat adalah pendukung segala kebijakan yang dimiliki oleh

kementerian dan pemerintah Indonesia dengan sosialisasi dan edukasi kepada

seluruh masyarakat. Humas juga bertanggung jawab kepada Negara dan berusaha

dapat menerapkan government public relationss pada aktivitas kehumasannya.

Oleh karenanya menurut Lagguana (Komunikasi personal, 30 Mei 2017)

mengatakan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh humas kementerian

Page 92: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

75

pendidikan dan kebudayaan adalah upaya dalam mewujudkan harapan dan cita-

cita pemerintah Republik Indonesia.

4.2.11 Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Berdasarkan hasil wawancara menyebutkan bahwa kementerian riset

teknologi dan pendidikan tinggi memiliki biro kerjasama dan komunikasi publik

yang menjalankan fungsi kehumasan di kementerian tersebut. Biro ini dikepalai

oleh seorang kepala biro yang dibawahi oleh sekretaris jenderal. Biro ini memiliki

empat bagian yaitu bagian kerjasama, bagian komunikasi publik, bagian publikasi

dan dokumentasi, dan bagian kelompok jabatan fungsional. Biro kerjasama dan

komunikasi publik ini memiliki tugas sebagai mediator kerjasama baik dalam

maupun luar negeri serta pelaksanaan komunikasi publik.

4.2.12 Kementerian Desa, Transmigrasi dan Daerah Tertinggal

Berdasarkan hasil wawancara dengan humas kementerian desa ,

transmigrasi dan daerah tertinggal, humas bernama biro humas dan kerjasama

yang memiliki empat fungsi utama yaitu layanan pengaduan, hubungan antar

lembaga, publikasi dan dokumentasi serta kerjasama luar negeri. Tugas dan fungsi

biro humas dan kerjasama kementerian desa, transmigrasi dan daerah tertinggal

menyebutkan bahwa tugas dan fungsi kehumasan yang dimiliki sama dengan

humas pemeirntah pada umumnya. Hanya saja, pada beberapa tahun terakhir ini

fokus kehumasan menjadi komunikasi dua arah dengan stakeholder seperti yang

diejlaskan dalam revitalisasi humas pemerintah dalam reformasi birokrasi.

Page 93: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

76

Perbedaannya dengan humas yang lainnya mungkin adalah bagian kerjasama luar

negeri yang khusus mengurusi kerjasama kementerian desa, transmigrasi dan

daerah tertinggal dengan stakeholder diluar negeri baik kerjasama bilateral,

multiteral dan non pemerintah dalam penyelenggaraan urusan desa, rasnmigrasi

dan daerah tertinggal.

4.2.13 Kementerian pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak

Berdasarkan hasil wawancara degan bagian humas kementerian

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menunjukkan bahwa humas

berada di bawah biro komunikasi publik, sehingga berada pada tingkat eselon III

yang kepalai oleh kepala bagian. Meskipun dikatakan bahwa pada kementerian ini

tugas yang dilakukan oleh humas cukup berbeda dengan lembaga pemerintahann

yang lainnya. Fokus utama pada humas kementerian adalah protokol pimpinan.

Karenanya bagian ini kemudian bernama bagian humas dan protokol yang

berfungsi melayani segala keprotokolan pimpinan yaitu dalam hal ini masih

terbatas pada menteri atau menteri dan pengiringnya di tingkat eselon I (N. A.

Rachman, komunikasi personal, April 2017). Selain itu humas juga memiliki tugas

dalam peliputan setiap aktivitas kementerian terutama kegiatan menteri dan eselon

I, juga mendokumentasikan setiap kegiatannya.

Menurut Rachman (komunikasi personal, April 2017) mengatakan bahwa

tugasnya secara keseluruhan adalah membuat citra kementerian PPPA

terinformasikan kepada seluruh masyarakat. Oleh karena itu humas selalu

Page 94: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

77

bekerjasama dengan bagian publikasi untuk mempublikasikan secara terus-

menerus segala kegiatan menteri dan kementerian PPPA.

4.2.14 Kementerian Agama

Humas di kementerian agama secara struktur berada di eselon 3. Jadi di

atas eselon 3 ada namanya kepala biro, kepala biro itu disebutnya kepala biro

humas data dan informasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian

humas mengatakan bahwa di kementerian agama, kepala biro humas data dan

informasi membawahi tiga bidang yaitu humas, data dan teknologi informasi.

Secara struktur dibawah humas terdapat dua divisi yaitu, pertama soal layanan

informasi publik, kedua hubungan antar lembaga. Jadi humas kementerian agama

fokus pada dua hal, yaitu dengan pelayanan publik yang berfungsi sebagai

pelayanan informasi dan publikasi lain seperti komunikasi publik secara langsung

atau melalui media. Selain itu terdapat hubungan antara lembaga dengan berbagai

stakeholder kementerian agama.

Tugas dan fungsi humas pada subbagian informasi publik adalah hubungan

dengan media, pemberitaan, produksi, penanganan isu, monitoring media, dan hal-

hal yang terkait kita dengan produksi konten kementerian agama yang sesuai

dengan kebutuhan publik (Rosidin, komunikasi personal, April 2017).

4.2.15 KPK

Humas di komisi pemberantasan korupsi telah berada pada tingkat eselon

II dengan nama biro humas. Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa

Page 95: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

78

humas KPK memiliki tim 3 bagian unit kerja yaitu pemberitaan dan publikasi,

pelayanan informasi dan komunikasi publik, dan ketiga adalah protokol dan

multimedia. Sesuai dengan nama nama bagian tersebut tentunya ketiga bagian

tersebut memiliki peran yang berbeda, yaitu pemberitaan dan publikasi yang

fungsinya lebih spesifik lebih ke eksternal yaitu media, kemudian bagian yang

kedua yaitu bagian pelayanan informasi dan komunikasi publik yang juga

berhubungan dengan eksternal tetapi di luar media seperti permintaan informasi,

kemudian bagian protokol dan multimedia yang berhubungan dengan internal

penyampaian komunikasi internal kemudian yang menfasilitasi kegiatan

pimpinan di luar maupun di dalam. Biro humas juga bertugas sebagai juru bicara

bagi KPK dengan arahan, petunjuk dan penugasan dari pimpinan KPK.

4.2.16 Komisi Pemilihan Umum

Berbeda dengan lembaga pemerintah yang lainnya, berdasarkan hasil

wawancara dengan informan dari KPU, fungsi kehumasan berada dalam biro

teknis dan hubungan partisipasi masyarakat. Biro teknis dan hupmas membawahi

empat bagian yaitu, bagian teknis pemilu, bagian PAW DPR. DPD dan DPRD,

bagian publikasi dan sosialisasi pemilu serta bagian bina partisipasi masyarakat.

Menurut hasil wawancara yang menjadi bagian dari hupmas sebenarnya adalah

bagian publikasi dan sosialisasi serta bagian bina partisipasi masyarakat.

Tugasnya adalah untuk mempublikasikan dan menyosialisasikan informasi pemilu

serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu (D.

Page 96: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

79

Suhardi, komunikasi personal, Februari 2017). Hupmas sendiri memiliki tugas

yang berkaitan dengan pemberitaan dan penerbitan pemilu dan sosialisasi

kampanye pemilu.

Tugas dan fungsi biro teknis dan hubungan partisipasi masyarakat ini

sesuai dengan tugas dan fungsi KPU dalam penyelenggaraan pesta demokrasi

yaitu pemilu di Indonesia, sehingga hupmas tidak hanya berfungsi dalam

penyebarluasan informasi kampanye serta sosialisasi tetapi juga berfungsi untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat yang berwujud pada partisipasi masyarakat

dalam kampanye. Oleh karena humas tidak hanya berbunyi hubungan masyarakat

tetapi diselipi dengan kata partisipasi karena KPU sangat berkaitan dengan

partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu (D. Suhardi, komunikasi

personal, Februari 2017). Meskipun KPU berencana untuk menguatkan peran

humas dengan menjadikan humas sebagai biro tersendiri dengan nama humas saja.

Tetapi hal tersebut masih menjadi wacana.

4.3 Penyajian Data

Pada bagian ini peneliti menyajikan data yang diperoleh selama empat bulan

(Februari-Mei 2017) masa penelitian. Data tersebut diperoleh dari wawancara

mendalam dengan beberapa informan dari 16 lembaga pemerintah kementerian dan

non kementerian. Hasil wawancara ditranskripkan dan dikategorikan dalam beberapa

kategori berdasarkan pada data yang diperoleh oleh peneliti dalam wawancara.

Kategorisasi ini juga dibuat berdasarkan pada konsep-konsep humas dan krisis,

Page 97: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

80

termasuk mengenai isu dan konsep-konsep yang berkaitan dengan penelitian ini.

Kategorisasi ini memudahkan peneliti dalam menemukan hasil inti dari penelitian yang

dilakukan. Cara membuat kategori ini dijelaskan oleh Miles, Huberman & Saldana,

(2014). Karena itu, kategorisasi yang dibuat oleh peneliti yaitu:

1. Konstruksi humas pemerintah terkait isu

Kategori ini berisi konstruksi humas terkait konsep isu

2. Strategi manajemen isu humas pemerintah

Kategori ini berisistrategi yang dimiliki oleh humas pemerintah dalam

melakukan manajemen isu.

3. Humas dan tim Manajemen Isu

Kategori ini membahas pentingnya tim manajemen isu bagi lembaga pemeritah

4. Konstruksi humas pemerintah terkait krisis

Kategori ini berisi konstruksi humas pemerintah mengenai konsep krisis bagi

lembaga pemerintah.

5. Strategi manajemen krisis yang dimiliki

Kategori ini berisi strategi-strategi yang dimiliki oleh humas pemerintah dalam

melakukan manajemen krisis.

6. Hambatan dalam pengelolaan krisis

Kategori ini berisishambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses

pengelolaan krisis.

Page 98: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

81

7. Perencanaan krisis bagi lembaga pemerintah

Kategori ini berisi bentuk perencanaan penanganan krisis yang dimiliki oleh

lembaga humas pemerintah.

8. Dokumen hukum atau aturan tentang perencanaan krisis

Kategori ini berisi adanya dokumen hukum yang menjamin adanya

perencanaan krisis bagi lembaga pemerintah indonesia

9. Tim Manajemen Krisis dan peran humas di dalamnya

Kategori ini membahas adanya tim manajemen krisis dalam humas pemerintah

serta peran humas di dalam tim tersebut.

10. Simulasi Penanganan Krisis

Kategori ini membahas adanya simuasi atau bentuk pelatihan yang dilakukan

oleh humas dalam menghadapi krisis yang akan datang.

4.3.1 Strategi manajemen krisis yang dimiliki

Strategi manajemen krisis bagi lembaga pemerintahann merupakan salah

satu bentuk antisipasi dan penanganan ketika terjadinya suatu krisis. Oleh karena

itu, strategi manajemen krisis yang dimiliki oleh kementerian maupun lembaga

non kementerian yang menjadi informan dalam penelitian ini sangat penting untuk

ditanyakan kepada para informan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan

bahwa setiap lembaga memiliki kebijakan, tata cara dan strategi yang berbeda

dalam manajemen krisis yang dilakukan.

Page 99: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

82

4.3.1.1. Respon darurat saat terjadi krisis

Informan satu mengatakan bahwa dalam mengelola krisis strategi yang

digunakan adalah mengidentifikasi jenis krisis dan penyebab munculnya krisis,

memantau sejauh mana dampak dan sebesar apa magnitude yang dihasilkan.

Membuat analisis mengenai krisis dan menentukan langkah-langkah komunikasi

yang tepat. Membentuk tim pengelola isu untuk sebelum krisis, tim penyelesaian

krisis saat krisis terlanjur terjadi (Sakti, komunikasi personal, 13 Februari 2017).

Misalnya adalah saat krisis terjadi pada kementerian keuangan terkait dugaan

pegawai kemenkeu yang tertagkap sebagai anggota ISIS. Saat itu yang dilakukan

oleh biro komunikasi dan layanan infromasi adalah dengan cepat membentuk tim

pencari fakta, menghubungi seluruh direktur untuk mengecek apakah benar dia

adalah pegawai kementerian keuangan. Mr. X ini adalah mantan pegawai

kementerian keuangan yang sudah mengambil cuti, dan sudah beberapa lama tidak

bekerja hingga akhirnya diberhentikan. jadi segala sesuatu yang berhubungan

dengan kegiatan orang itu, tidak lagi mencerminkan kementerian keuangan.

Setelah didapatkan fakta tersebut, biro komunikasi dan layanan informasi

langsung membuat siaran pers untuk menjelaskan kepada publik atas tuduhan

tidak benar itu (Sakti, komunikasi personal, 13 februari 2017).

Informan kedua yaitu kemeneterian PUPR mengatakan bahwa proses

manajemen krisis tidak hanya terjadi saat adanya krisis saja tetapi dilakukan jauh

sebelum krisis itu muncul. Menurutnya langkah awal adalah dengan selalu bekerja

Page 100: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

83

dengan baik dan profesional sehingga dapat mengurangi celah timbulnya masalah.

Selain itu aktif dalam melakakukan manajemen isu merupakan langkah terbaik

pula untuk menghindari munculnya konflik. Tetapi jika krisis itu sudah terlanjur

terjadi maka yang dilakukan adalah membuat tim tanggap darurat, rehabilitasi

yang di dalamnya terdapat koordinasi, sinergi dan langkah-langkah penyelesaian

bersama. Proses manajemen krisis juga tidak berhenti sampai fase ini melainkan

diseimbangkan dengan penguatan peran media dalam setiap aktivitas kementerian

(Atmadjaja, komunikasi personal, 28 April 2017). Informan juga menyontohkan

saat terjadi krisis terkait Brexit yang memakan korban jiwa langkah yang

dilakukan pertama kali oleh kementerian PUPR adalah dengan membentuk tim

tanggap darurat demi mengatasi krisis tersebut.

Pasca krisis yang dihadapi saat itu, kementerian PUPR lebih antisipatif

akan berulangnya kejadian tersebut. Menurut informan bentuk antisipasi tersebut

dilakukan untuk mengurangi kemungkinan-kemungkinan krisis terjadi lagi.

Misalkan bagaimana caranya Brexit itu tidak lagi terjadi. Menurut informan

bentuk antisipasinya adalah dengan mencari tahu penyebab Brexit 2016 sehingga

pada 2017 biro komunikasi publik dengan arahan pimpinan sudah bentuk tim

(Atmawidjaja, komunikasi personal, 28 April 2017). Tim akan membentuk

crisiscenternya dan menentukan lokasi monitoringnya. Tim ini akan dikomando

oleh kepolisian dengan PUPR sebagai penyedia infromasi.

Page 101: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

84

Informan ketiga mengatakan bahwa dalam proses manajemen krisis yang

paling dibutuhkan adalah tim yang solid sehingga diskusi menjadi sesuatu yang

harus dilakukan. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh humas adalah dengan

mengidentifikasi faktor penyebab krisis dan alasan munculnya krisis. Hal tersebut

dilakukan melalui rapat internal humas. Selanjutnya mengadakan audiensi dengan

stakeholder lain. Selain langkah tersebut, humas kementerian perindustrian lebih

memilih menghujanidengan siaran pers yang banyak dan mengusahakan bahwa

setiap hari ada informasi baru yang diterima masyarakat. Selain itu, humas

melakukan tindakan dengan membuat isu-isu baru yang strategis dan dapat

mengalihkan konsentrasi masyarakat terhadap krisis (Sarjono, komunikasi

personal, 2 Mei 2017). Menurut informan kemnperin pernah mengalami krisis

terkait program LCGC satau program mobil murah. Waktu itu pemberitaan negatif

cukup banyak terkait krisis tersebut. Stretegi yang digunakan saat itu adalah

dengan menghuji publik dengan siaran pers, termasuk waktu mengundang

wartawan untuk jumpa pers langsung yang langsung disampaikan oleh menteri.

yang menjadi konsen masyarakat, “seingat saya cukup lama, berhari-hari atau

berminggu-minggu gitu”. (Sarjono, komunikasi personal, 2 Mei 2017)

Informan keempat, Budi Raharjo sebagai informan dari kementerian

perhubungan mengatakan bahwa strategi manajemen krisis yang dilakukan oleh

kementerian perhubungan sudah dimulai setiap hari meskipun tidak ada krisis.

Secara reguler yang dilakukan waktu itu adalah monitoring dan evaluasi dan

Page 102: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

85

analisis tentang pemberitaan berita ekstrim, dan analisis media sosial. Hal tersebut

dilakukan dengan cara melakukan monitoring isu yang seringkali memperlihatkan

potensi munculnya krisis dari penanganan isu yang salah. Menurut informan

manajemen isu yang tepat akan menghindarkan organisasi dari krisis-krisis yang

sebenarnya sudah dapat diprediksi (Raharjo, komunikasi publik, 27 April 2017).

Selain itu langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan sering

membuat siaran pers yang meninformasikan prestasi kemenhub, maupun program

dan kebijakan kementerian.

Informan juga mengatakan bahwa saat krisis terjadi yang pertama kali

dilakukan adalah dengan mengindetifikasi masalah. Setelah itu diadakan diskusi

atau rapat pimpinan yang akan membahas analisis masalah dan perumusan

langkah penyelesaian. Setelah diketahui maka biro komunikasi dan layanan

informasi publik bertugas untuk mencari peluang untuk mengomunikasikan

kepada publik terkait krisis (Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017).

“Kalau tahapan itu seperti yang biasa kita lakukan ya. kalau krisisnya dalam hal

wajar seperti kesalahan teknis, ya mudah. Akhirnya ketika terjadi krisis kita

juga akan mencari peluang dengan bagaimana memberitahukan ke publik

tentang peran kita terhadap krisis itu. Begitu dia bisa tertahan secara teknis, ya

kita sampaikan ke publik. Bagaimana itu bisa selesai? Standar. Ya itu

tergantung kita, segala sesuatunya tentang teknis ya. kita mau menyampaikan

pesan seperti apa, medianya seperti apa. Kalau kita medsos misalkan, pasti kan

targetnya beda. Tapi kalau memang krisisnya tidak bisa diselesaikan secara

teknis, yasudah kita berhitung nih... oh gak bisa. Yasudah kita mencari isu

positif lain”. (Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017)

Page 103: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

86

Hasil dari wawancara dengan kepala bagian komunikasi publik

kementerian pendayagunaan aparatur negara menyebutkan bahwa staregi

manajemen krisis yang dilakukan adalah dimulai sejak adanya monitoring dan

analisis isu. Hal lain yang harus disiapkan dari awal adalah data-data penting

terkait dengan segala aktivitas kementerian. Menurut informan stratgei yang

lainnya adalah dengan menjalin media relations yang baik dengan para wartawan

dan medianya sendiri. Menurut informan manajemen itu harus dikelola dan

pengelolaannya setiap saat, bukan berarti kalau ada krisis baru bertindak. Selain

itu mencari isu pembanding yng dapat mengalihkan konsentrasi masyarakat dari

krisis tersebut. (Suwardi, komunikasi personal, 29 Mei 2017).

Berbeda dengan bappenas dalam strategi krisis yang dilakukan adalah

dengan mengklarifikasi permasalahan apabila krisisnya tidak benar, selain itu

proaktif dalam melaksanakan komunikasi dengan publik (Aida, komunikasi

personal, 2 Mei 2017). Misalnya di bappenas terdapat anugerah perencanaan

adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada daerah dengan perencanaan

terbaik. Masalahnya yang memenagkan pengharagaan selama 2 tahun adalah DKI.

Kondisi politik Indonesia yang tidak stabil tentu membuat hasil dari penghargaan

ini menimbulkan gejolak di masyarakat yang dikaitkan dengan masalah yang

sedang dihadapi pemprov DKI sekarang.

“Masalah isu SARA, kami di medsos juga mendapatkan serangan. Kenapa

diberikan ke DKI, padahal kan gini gini gini itu, gak berhubungan. Ada juga

yang berhubungan. misalnya itu reklamasi. Kalau kami kan kajiannya lebih

holistik ya, menurun. kenapa bisa mengeluarkan kajian tuh pasti kajiannya

Page 104: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

87

banyak. Gak mungkin hanya satu pihak. Karena bagaimanapun namanya

pemerintah pasti kan gak bisa menyenangkan semua pihak. Kami ambil yang

terbaik dari yang terbaik. Tapi disisi lain juga itu pasti ada yang tidak baik untuk

pihak lain”. (Aida, komunikasi personal, 2 Mei 2017)

Mengatasi permasalahan tersebut humas bertindak aktif dengan menjawab

secara langsung pertanyaan yang dilontarkan melalui sosial media dan melakukan

klarifikasi terkait isu yang beredar. Bappenas menjelaskan mengenai tugas dan

fungsi bappenas yang hanya sebagai perencana dan anugerah perencanaan yang

dibuat sehingga penghargaan hanya diperuntukkan bagi perencana terbaik dan

tidak kaitannya dengan implementeasinya (Aida, komunikasi personal, 2 Mei

2017).

Informan ketujuh mengatakan bahwa strategi yang dilakukan adalah

mengcounter isu. Strategi tersebut dilakukan melalui siaran pers, advertorial,

maklumat dengan mengundang pemateri yang berkompeten (Nizar, komunikasi

personal, 17 Februari 2017). Informan delapan memiliki strategi yang tersistem

secara organisasi dengan menggunakan panduan manual book yang dikeluarkan

oleh WTO, APEC, dan ASEAN Tourism. Selain itu strategi krisis juga didasarkan

pada permen kementerian PAN-RB mengenai strategi krisis lembaga humas

pemerintah Indonesia. Misalkan seperti yang terjadi pada saat terjadinya bom

Sarinah di Jakarta. Kejadian tersebut merupakan isu yang sangat

mengkhawatirkan bagi kemenpar karena Jakarta merupakan salah satu daerah

yang paling banyak didatangi oleh wisatawan yaitu sekitar 30% dari total seluruh

wisatawan yang datang ke Indonesia.

Page 105: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

88

Pencarian akar permasalahan dilakukan dengan membentuk tim pencari

fakta yang kemudian akan berkoordinasi dengan mitra yang menangani kasus

tersebut. Pada saat itu kementerian pariwisata secara langsung dan cepat menemui

kepolisian dan BNPT yang mengetahui secara persis kejadian tersebut.

Kementerian pariwisata bersama dengan mitra tersebut memonitor perkembangan

dampak dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Setelah itu biro

komunikasi publik membuka posko-posko (crisis center) yang akan mengawal

perkembangan kasus tersebut. Menurut informan setidaknya terdapat tiga step

yaitu yang pertama memberikan respon atas isu dengan cepat, menghubungi

pihak-pihak berwenang yang terkait, dan step yang terakhir adalah dengan

memberikan keterangan pers, misalnya konferensi pers. Tiga langkah tersebut

berhasil dalam meredam dampak terjadinya bom. Informan delapan juga

mengatakan strategi lain yang dilakukan oleh biro komunikasi publik kemenpar

adalah dengan menggunakan strategi media yang tepat. Misalnya dalam

menuliskan siaran pers saat terjadinya permasalahan di Indonesia adalah dengan

menuliskan hal-hal baik yang ada terlebih dahulu baru kemudian hal negatifnya,

agar konsentrasi pembaca tidak pada hal negatif (Masruroh, komunikasi personal,

30 Mei 2017).

Informan sembilan yaitu kementerian sosial menjelaskan mengenai strategi

manajemen krisis yang dilakukan di kementerian sosial. Menurut informan

strategi manajemen krisis yang dilakukan adalah degan memastikan langkah

Page 106: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

89

antisipasi atas berbagai kemungkinan. Hal tersebut dilakukan oleh kementerian

sosial dengan membuat command center yang berisi tentang berbagai aktivitas

kementerian sosial, peta sosial dan data-data penting yang dibutuhkan terkait

kementerian sosial. Saat terjadi krisis kementerian sosial akan memulai dengan

mengidentifikasi akar permasalahan. Setelah akar permasalahan ditemukan,

humas akan menentukan titik fokus terjadinya krisis.

Data yang dihasilkan dari informan sepuluh adalah strategi manajemen

krisis dimulai dari proses manajemen isu yang kuat dan akurat. Sehingga dapat

terlihat isu-isu yang terdeteksi dapat menyebabkan krisis. Saat kemungkinan krisis

sudah tercium maka langkah selanjutnya adalah mengadakan rapat pimpinan

untuk membahas tentang krisis yang sedang menimpa kementerian pendidikan

dan kebudayaan. Rapat tersebut sekaligus membahas tentang roadmaps yang

terkait dengan penyelesaian krisis. Hasilnya akan disampaikan dan

mensosialisasikan kepada masyarakat dengan harapan krisis tersebut akan

berakhir. Tetapi apabila krisis tidak kunjung berakhir maka akan dialihkan dengan

membuat isu-isu positif yang menarik bagi masyarakat (Langguana, komunikasi

personal, 30 Mei 2017).

Informan 11 mengatakan bahwa strategi yang dilakukan dalam manajemen

krisis adalah memprediksi adanya krisis melalui manajemen isu. Isu-isu yang

terhimpun melalui monitoring dibuat untuk dijadikan mapping isu. Tetapi tidak

semua isu dapat diprediksi kehadirannya. Apabila isu terlanjur terjadi maka

Page 107: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

90

langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi akar krisis. Hasil

identifikasi akan menentukan faktor-faktor penyebab, besaran dampak dan semua

penjelasan yang terkait dengan krisis. Setelah hal tersebut dilakukan selanjutnya

adalah dengan membuat klarifikasi terkait krisis jika krisis tidak benar seperti yang

beredar. Tetapi kementerian mengatakan hal yang jujur saat terjadi kesalahan,

memperbaiki letak kesalahan, melakukan konferensi pers saat dibutuhkan (Razak,

komunikasi personal, 17 Februari 2017).

Informan 12 beranggapan bahwa krisis hanyalah persoalan pendapat publik

terhadap organisasi. Sehingg yang perlu dilakukan saat terjadi krisis adalah

memperbaiki sistem yang memang kurang maksimal dari sisi internal.

Mengeluarkan siaran pers dan mengadakan konferensi pers jika memang

dibutuhkan. Tetapi menurut informan 12 mengatakan bahwa yang bekerja dan

merasakan dampaknya adalah internal organisasi sehingga tidak terlalu penting

untuk melihat persepsi masyarakat terkait persoalan yang mengenai organisasi.

Hasil yang didapat dalam penelitian dengan informan 13 terkait strategi

manajemen krisis adalah bahwa upaya manajemen krisis bukanlah kewenangan

humas kmenterian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Tetapi

humas menyadari bahw bukan krisis yang ditangani hanya saja humas menangani

permasalahan-permasalahan yang menimpa kementerian tersebut (Rachman,

komunikasi personal, 27 April 2017). Berbeda dengan infroman 13, Rosidin,

kepala bagian humas kementerian agama menjelaskan bahwa manajemen krisis

Page 108: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

91

dibutuhkan perhatian sebelum krisis terjadi. Melalui manajemen isu yang massif

dapat mempekecil kemungkinan terjadinya krisis. Selain itu humas selalu

menyiapkan data-data penting sehingga saat terjadi krisis data yang dibutuhkan

sudah siap. Satrtegi pertama yang dilakukan saat terjadi krisis ialah dengan

mengisolasi iso sehingga isu tidak melebar dan fokus pada permasalahannya saja.

Menunjukkan key person yang terdiri dari satu atau dua orang maksimal yang bisa

dimintai keterangan secara terbuka dan bisa memberikan informasi secara utuh.

Selain itu humas juga memasukan beberapa orang untuk menyelidiki dalam

konteks mendapatkan informasi dari luar. “Jadi kita memegang key person yang

paham betul dengan isu yang kita garap di dalam” (Rosidin, komunikasi personal,

27 April 2017). Setelah itu humas melakukan analisis situasi dengan

mendelegasikan seseorang untuk memantau perkembangan isu dan permasalahan

yang terjadi dari luar.

Menurut informan 13, biasanya tujuan dari penanganan krisis itu adalah

ingin memberikan informasi sejelas mungkin kepada publik. “Sehingga tidak ada

suara sumbang, jangan ada suara-suara yang ditutupin karena itu jadi bumerang

buat kita, jangan sampai ada publik tau informasi yang terjadi di dalam dari luar

kita” (Rosidin, komunikasi personal, 7 April 2017). Oleh karena itu isu harus

diisolasi dengan apapun informasi yang ada di dalam harus disampaikan dengan

jelas dan gamblang kepada publik. Tetapi dengan cara yang santun, tidak memihak

Page 109: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

92

juga agar publik menjadi paham. Intinya publik ini paham dan tidak lagi

memperoleh informasi yang kontra produktif dari luar kementerian agama.

Menurut informan 14, manajemen krisis dimulai dengan manajemen isu

yang baik. KPK melakukan manajemen isu dengan membuat tim champion.

Mereka membuat risk register untuk dianalisis bersama, data selama satu tahun

dikumpulkan sehingga akan diketahui perkembangan isunya. Kemudian

menentukan strategi komunikasi yang tepat misalnya dengan konferensi pers yang

dapat meredam isu-isu yang beredar (Meinardy, komunikasi personal, 28 April

2017). Sedangkan menurut KPU strategi yang tepat dalam manajemen krisis

adalah dengan selalu bertindak transparan kepada masyarakat sehingga

kemungkinan krisis akan muncul menjadi berkurang. Selain itu KPu

mempersiapkan berbagai data yang dimungkinkan menjadi isu strategis yang

diprediksi dapat menjadi krisis (Suhardi, 21 April 2017).

Tabel 4.3.1 Strategi manajemen krisis

No Instansi Strategi manajemen krisis

1 Kementerian Keuangan Mengidentifikasi krisis dan memantau

sejauh mana dampak dan magnitude

yang dihasilkan, menentukan langkah-

langkah komunikasi yang tepat.

Membentuk tim penyelesaian krisis

untuk menanagani agar krisis tidak

berkepanjangan.

2 Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

Ya tadi.. kita tangani dengan tanggapan

darurat dulu. Lalu ada rehabilitasi, baru

ini.. jadi didalamnya ada koordinasi,

sinergi, ada langkah-langkah bersama.

Jadi pasti bukan hanya kita saja.

Page 110: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

93

No Instansi Strategi manajemen krisis

3 Kementerian Perindustrian Pertama kita akan rapat, dibahas,

dirapatkan, pertama internal humas,

kedua kita akan melibatkan stakeholder

lain. Menyiapkan siaran pers yang

banyak dan usahakan setiap hari ada

informasi baru,

4 Kementerian Perhubungan Mencari akar masalahnya, kemudian

mencari peluang terbaik untuk

mengkomunikasikan kepada publik

5 Kementerian

Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi

Birokrasi

ya dari setiap hari ada monitoring isu,

berita negatifnya ini, kita segera tahu dan

tangani. Menyiapkan segala jenis data

dengan baik, agar saat ada masalah

datanya lengkap dan siap. Bekerjasama

secara proaktif dengan media,

komunikasi yang baik dan efektif dengan

stakeholder.

6 Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional /

Bappenas

Mengklarifikasi kepada publik, proaktif

dalam berkomunikasi dengan publik.

7 Kementerian Komunikasi

dan Informatika

Kita lebih mengarah jika terjadi krisis,

pamungkasnya kita harus mengcounter.

Melalui siaran pers, melalui advertorial,

maklumat, dengan mengundang pemateri

yang kompeten.

8 Kementerian Pariwisata Manajemen krisis yang dilakukan sesuai

dengan panduang manajemen krisis

internasional seperti WTO, APEC,

ASEAN Tourism. Intinya adalah

mempersiapkan sebaik mungkin dari

perencanaan hingga langkah-langkah

strategi komunikasinya.

9 Kementerian Sosial Memastikan langkah antisipasi atas

berbagai kemungkinan, memastikan

seluruh database menganai kementerian

sosial aman, proses identifikasi masalah

kemudian menentukan titik focus

kejadian krisis, lalu itu harus mapping

10 Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan

Kalau sudah tercium krisis dari isu ya

kita siapkan bahannya. Buat rootmap-

Page 111: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

94

No Instansi Strategi manajemen krisis

rootmapnya. Kita sosialisasikan kepada

masyarakat. Atau kita alihkan ke isu lain

yang positif.

11 Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

Memprediksi adanya krisis melalui

manajemen isu, membuat mapping

isu,mengidentifikasi akar krisis,

membuat klarifikasi terkait krisis,

mengatakan hal yang jujur saat terjadi

kesalahan, memperbaiki letak kesalahan,

melakukan konferensi pes saat

dibutuhkan

12 Kementerian Desa,

Transmigrasi dan Daerah

Tertinggal

Memperbaiki system danmenguatkan

internal. Publik kan hanya menilai tidak

ikut bekerja.

13 Kementerian

pemberdayaan perempuan

dan Perlindungan Anak

Krisis bukan bidang kerjanya humas.

Yang jelas humas hanya mendampingi

menteri termasuk ketika terjadi

permasalahan dan menginformasikan

kebijakan yang dibuat atau hasil rapat

internal untuk meredam permasalahan

yang terjadi pada publik.

14 Kementerian Agama Mengisolasi isu. Menunjukkan key

person, membentuk tim investigasi untuk

analisis situasi, mengidentifikasi krisis,

memberikan infromasi kepada publik

dengan cepat dan tepat.

15 Komisi Pemberantasan

Korupsi

Dimulai dengan manajemen isu yng baik ya.

Kita sudah berusaha untuk melakukan

dengan baik melalui tim champion. Mereka

membuat risk register untu dianalisis

bersama, data selama satu tahun

dikumpulkan sehingga kita akan tau

pekembangan isunya bagaimana. Kemudian

menentukan strategi komunikasi yang tepat

misalnya dengan konpers yang dapat

meredam isu-isu yang beredar.

16 Komisi Pemilihan Umum Bertindak se-transparan mungkin

sehingga kemungkinan krisis itu muncul.

Menyiapkan data-data secara akurat jika

ada yang menggugat. Menyampaikan

melalui konferensi pers inti permasalahan

dan klarifikasi jika dibutuhkan.

Page 112: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

95

4.3.2 Perencanaan krisis bagi lembaga pemerintah

Perencanaan krisis merupakan bagian dari contingency plan yaitu

perencanaan dalam menangani krisis yang dihadapi oleh organisasi. Peneliti

mendalami tentang perencanaan krisis yang dimiliki oleh masing-masing lembaga

pemerintahann yang menjadi subyek dalam penelitian ini. Oleh karena itu peneliti

menjadikan perencanaan krisis sebagai salah satu poin dalam wawancara

penelitian ini.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan pandangan humas lembaga

pemerintah mengenai perencanaan krisis bagi lembaga humas pemerintah.

Jawaban yang diberikan oleh informan bergantung dari kondisi lembaga yang

menaungi dan tingkat kebutuhan yang berbeda. Berdasarkan data yang diperoleh

nampak bahwa hanya 2 dari 16 informan yang memiliki perencanaan krisisnya.

Sehingga dominan data menunjukkan bahwa lembaga pemerintah Indonesia tidak

memiliki perencanaan krisis serta tidak menyadari pentingnya perencanaan krisis

dalam aktivitas organisasi.

4.3.2.1. Humas telah memiliki perencanaan krisis

Informan 15 menyebutkan bahwa KPK telah melakukan perencanaan

dalam menanagani krisis dengan membuat champion yang berfungsi

mengumpulkan isu-isu yang berkaitan dengan KPK sehingga dapat

membentukrisk register KPK. Berdarakan data risk register, menurut informan

dapat menyiapkan langkah-langkah yang mungkin akan dilakukan saat terjadi

Page 113: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

96

krisis (Meinardy, komunikasi personal, 28 April 2017). Sedangkan informan 16

mengatakan bahwa perencanaan krisis tidak dibutuhkan karena tidak ada yang

perlu direncanakan terkait krisis. Menurut informan segala perencanaan sudah ada

dalam UU tentang KPU sehingga tidak perlu ada perencanaan yang lain (Suhardi,

komunikasi personal, 21 April 2017).

4.3.2.2. Humas pemerintah Indonesia belum memiliki perencanaan penanganan

krisis

Informan satu mengatakan bahwa urgensi adanya perencanaan krisis bagi

kementerian keuangan sangat bergantung dengan pimpinan yaitu menteri. Apabila

pimpinan menganggap perlu maka pimpinan akan mendorong adanya

perencanaan tersebut. “Jadi kalau mereka aware sih kita diajak untuk membuat

perencanaan mengenai apapun. Tetapi kalau tidak ya sebaliknya”. (Sakti,

komunikasi personal, 13 februari 2017). Kementerian PUPR mengamati perlunya

perencanaan krisis tidak terlalu mendesak. Perencanaan krisis hanya dilakukan

apabila sudah dapat diprediksi sebelumnya. Sedangkan ketika organisasi tidak

dapat dipredikasi maka tidak ada bentuk perencanaannya. Selama ini bentuk

perencanaan yang dilakukan oleh kementerian PUPR menurut informan dua

adalah dengan membentuk tim-tim yang dibutuhkan selama terjadinya krisis

(Atmawidjaja, komunikasi personal, 28 April 2017).

Menurut informan tiga, adanya perencanaan krisis belum terlalu

dibutuhkan oleh kementerian perindustrian karena selama ini krisis yang terjadi

Page 114: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

97

dapat tertangani dengan baik. Dasar dalam penanggulangan krisis adalah dengan

knowledge management yaitu bekerja berdasarkan pengalaman yang dimiliki.

Oleh karena itu penanganan masalah berdasar pada pengalaman yang sudah

dimiliki, sedangkan untuk krisis yang mungkin belum pernah terjadi, kementerian

perindustrian akan mendiskusiakan bersama para pimpinan atau dengan

memanggil jasa konsultan (Sarjono, komunikasi personal, 2 Mei 2017).

Informan empat secara jelas mengatakan bahwa perencanaan krisis tidak

diperlukan bagi lembaga pemerintah. Cara terbaik dalam memyelesaikan krisis

selama ini adalah dengan membuat rapat pimpinan untuk mendiskusikan

perrmasalah sekaligus penyebab, solusi hingga rekomendasi. Informan empat juga

mengatakan bahwa dari langkah tersebut akan terjawab bagaimana manajemen

komunikasi yang harus dijalankan (Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017).

Bagi kementerian aparatur Negara dan reformasi birokrasi mengatakan bahwa

yang terpenting dari perencanaan krisis adalah kelengkapan data yang akan

disampaikan kepada publik. Oleh karena itu humas harus bertindak cepat dan tepat

serta dokumentasi data sebaik mungkin agar dapat digunakan saat terjadi krisis.

Menurut informan lima bahwa data merupakan salah satu alat dalam penanganan

krisis yang berpengaruh terhadap persepsi, sehingga perencanaan krisis yang baik

adalah dengan manajemen data yang baik pula (Suwardi, komunikasi personal, 29

Mei 2017).

Page 115: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

98

Informan enam mengatakan bahwa sejauh ini yang dimiliki oleh

kementerian hanyalah perencanaan isu. Perencanaan tersebut terkait dengan isu-

isu yang harus disampaikan oleh kemneterian maupun prediksi isu-isu yang

strategis ayang dimungkinkan akan terjadi. Menurut informan, perencanaan isu

saja sudah cukup bagi bappenas sehingga masih belum butuh untuk memiliki

perencanaan yang lain (Aida, komunikasi personal, 2 Mei 2017). Informan tujuh

menyampaikan bahwa perencanaan krisis bukan sepenuhnya tanggung jawab biro

humas melainkan menjadi konsentrasi bersama seluruh direktorat. Tetapi menurut

informan bahwa seagai bentuk perencanaan, humas seringkali mengadakan FGD,

menerbitkan advertorial maupun siaran pers untuk membahas isu-isu yang

strategis sehingga kemungkinan terjadinya krisis menyempit (Nizar, komunikasi

personal, 17 Februari 2017).

Informan delapan dari kementerian pariwisata menjelaskan bahwa di

kementerian tersebut perencanaan krisis sudah dilakukan dengan

memeprtimbangkan isu yang ada dan berkembang di masyarakat. Menteri

pariwisata juga seorang pimpinan yang proaktif dalam memantau perencanaan

krisis yang dibuat oleh tim humas kementerian. Manajemen isu menjadi bagian

penting dalam perencanaan krisis sehingga masing-masing anggota tim harus

melakukan pelaporan setiap hari pada menteri terkait perkembangan isu dan

membuat langkah perencanaan bagi isu yang terdeteksi akan menimbulkan krisis

(Masruroh, komunikasi personal, 30 Mei 2017).

Page 116: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

99

Selama ini humas kementerian sosial belum menyadari pentingnya

manajemen krisis bagi lembaga pemerintahann sehingga menurut informan belum

ada upaya perencanaan krisis. Informan yang merupakan kepala biro humas yang

baru menjabat berupaya untuk membuat dalam waktu dekat. Upaya tersebut sudah

mulai diwujudkan dengan dibuatnya command center yang berfungsi untuk

mengantisipasi isu maupun krisis yang dikhawatirkan dapat menimpa kementerian

sosial. Command center berisi tentang segala peta dan data-data yang terkait

dengan kemensos sehingga terpusat dan lengkap (Wahyono, komunikasi personal,

10 Februari 2017).

Berbeda dengan kementerian sosial, menurut informan kesepuluh

perencanaan krisis tidak dapat dibuat karena krisis terjadi tanpa bisa diprediksi.

Menurut informan sepuluh yang bisa direncanakan adalah isu sehingga

kementerian pendidikan dan kebudayaan hanya memiliki perencanaan isu

(Langguana, komunikasi personal, 30 Mei 2017). Satu suara dengan kementerian

pendidikan dan kebudayaan , di kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi

menurut informan 11 perencanaan krisis yang dilakukan oleh kementerian ini

adalah dengan melakukan manajemen isu yang baik karena merupakan langkah

awal yang penting dalam proses manajemen krisis (Razak, komunikasi personal,

17 Februari 2017).

Informan 12 menjelaskan bahwa perencanaan yang dilakukan oleh

kementerian desa, transmigrasi dan derah tertinggal adalah perencanaan program

Page 117: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

100

kegiatan yang dilakukan di awal tahun anggaran. Sedangkan untuk perencanaan

krisis dianggap kurang perlu menurut informan 12 karena krisis tidak akan

mengancam lembaga pemerintah. Sekuat-kuatnya krisis yang terjadi, kementerian

ini akan terus berjalan (Widyatmiko, komunikasi personal, 13 Februari 2017).

Informan 13 mengatakan bahwa humas tidak menangani krisis sehingga

perencanaan krisis tentulah tidak ada. Menurut informan yang perlu adalah

langkah untuk mengatasi masalah yang menimpu organisasi sedangkan hal

demikian tidak membutuhkan perencanaan tetapi kecapakan dalam menyelesaikan

masalah (Rachman, komunikasi personal, 13 Februari 2017).

Informan 14 yaitu kementerian agama mengatakan bahwa perencanaan

krisis sudah mereka lakukan. Menurut informan skema dalam melakukan

perencanaan sudah ada meskipun tidak tertulis. Misalkan langkah awal yang harus

dilakukan adalah dengan mengisolasi isu sehingga isunya menjadi lebih sempit

tidak meluas. Kemudian membentuk tim pencari fakta, kemudian membentuk tim

strategi komunikasi bagaimana yang boleh dan tidak boleh disampaikan ke media.

“Termasuk misalnya oke hari ini kita biacara ini dulu, besok baru bicara ini,

besoknya lagi ini, tapi semua sudah terukur kemudian goalnya apa. kemudian

tentukan key person orang yang boleh berbicara ke media, sudah”. (Rosidin,

komunikasi personal, 27 April 2017).

Informan menambahkan bahwa perencanaan yang dibuat tersebut bersifat flexible

tergantung pada krisis yang sedang dihadapi. Karena menurut informan krisis dan

besaran krisis tidak selalau sama sehingga perencaan ini dibuat hanya agar humas

memiliki pegangan saat terjadi krisis.

Page 118: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

101

Tabel 4.3.2 Perencanaan krisis bagi lembaga pemerintah

No Instansi Perencanaan krisis bagi lembaga

pemerintah

1 Kementerian Keuangan Tergantung dari menterinya. Jadi kalau

mereka aware sih kita akan diajak untuk

membuat rencana dalam menangani hal-

hal tidak terduga. Tapi kalau sudah

diprediksi ya.

2 Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

Perencanaan hanya bisa kita lakukan

apabila kita sudah tau kalau akan ada

krisis. Sehingga untuk perencanaannya

ya dibuat tim-tim aja.

3 Kementerian Perindustrian Belum ada. Kami mungkin istilahnya apa

ya knowledge management ya karena kita

sudah pernah mengalami itu jadi sudah

berpengalaman, jadi ketika terjadi krisis

itu lagi kita jalankan aja seperti yang

sudah kita lakukan,

4 Kementerian Perhubungan Ngga perlulah. jadi saya bilang begitu

kita krisis itu mekanisme ada rapat

pimpimnan. Rapim itu membasah krisis.

Jadi mencari solusinya secara teknis.

Secara teknis nih dari menteri porsinya

dimana, diterima dirjen, langsung

menerjunkan barisan teknis. Dari situlah

kita menyusun strategi komunikasinya

5 Kementerian

Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi

Birokrasi

Jadi perencanaannya sebetulnya kita

bagaimana menggunakan data yang ada,

jadi contoh bagaimana supaya kita tidak

terjadi salah persepsi salah nangani

itudata sangat penting. Jadi bentuk

perencanaannya ya menajemen data yang

bagus.

6 Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional /

Bappenas

Kalau selama ini sih kami merencanakan

hanya sebatas isunya ya. jadi sebenernya

yang mana yang akan bermasalah itu

akan terlihat pada implementasinya.

7 Kementerian Komunikasi

dan Informatika

Perencanaannya sih dengan sering-sering

melakukan FGD, advertorial, siaran pers

untuk menciptkan isu positif teruslah

Page 119: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

102

No Instansi Perencanaan krisis bagi lembaga

pemerintah

8 Kementerian Pariwisata udah.. sudah ada.. potensi-potensi krisis tadi

itu kan kelihatan dari yang sudah-sudah,

biasanya kalo kayak gini – krisis kayak gini,

dan setiap hari dipantau pak menteri sih tim

ini.. setiap hari ada grupnya di whatsapp gitu,

kita setiap hari harus lapor, mereport pada

menteri hari ini itu ada apa.

9 Kementerian Sosial Belum memiliki selama ini. Tapi upaya untuk

mengarah kearah situ mulai terlihat. Misalnya

kementerian sosial membuat command center

untuk memantau isu maupun krisis

10 Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

jadi penanganan krisis ini kadang kadang

nggak bisa ditebak ya kan ya, tapi kalo agenda

perencanaan isu isu biasanya ada kalo yang

krisis ini kita nggak, nggak bisa kita prediksi

ya

11 Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi

Kalau perencanaan selama ini kita lakukan

dengan manajemen isu yang baik

12 Kementerian Desa,

Transmigrasi dan Daerah

Tertinggal

Kita bekerja sudah dengan perencanaan sejak

awal. Di awal tahun selalu ada raker untuk

membahas perencanaan itu.

13 Kementerian pemberdayaan

perempuan dan Perlindungan

Anak

Perencanaan kalau menghadapi masalah yang

sudah kita adakan mbak. Kalau krisis kan saya

sudah bilang itu bukan bagian humas

14 Kementerian Agama Kalau secara spesifik tidak, tapi kalau

secara umum skemanya punya. Skemanya

itu kita seperti yang diceritakan diawal.

Ketika terjadi krisis yang pertama adalah

mengisolasi isu, dan seterusnya.

15 Komisi Pemberantasan

Korupsi

Bentuk perencanaan yang kami lakukan

itu melalui pembentukan champion yang

menghasilkan risk register KPK. Dari

situ kami menyiapkan langkah-langkah

yang mungkin akan terjadi.

16 Komisi Pemilihan Umum Kayanya ngga ada yang perlu

direncanakan. Semuanya kan sudah jelas

kalau KPU. Kalau krisisnya sebelum

pemilu ya berarti pemilu ditunda, kalo

sengketa hasil pemilu ya dijalanisaja kan

kita sudah ada data lengkap.

Page 120: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

103

4.3.3 Konstruksi humas pemerintah terkait isu

Konstruksi humas pemerintah terkait dengan isu merupakan salah satu data

yang digali oleh peneliti karena berkaitan erat dengan kajian yang diteliti. Selain

itu setiap informan dapat memiliki pandangan yang berbeda mengenai isu

bergantung pada pengalaman masing-masing. 6 dari 16 informan menyebutkan

bahwa isu adalah sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan fungsi instansi yang

menaungi. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh informan humas

kementerian komunikasi dan informatika, kementerian pariwisata, kementerian

pendidikan dan kebudayaan, kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi,

KPK dan KPU. Sedangkan 4 dari 16 informan menambahkan bahwa isu bukan

hanya sesuatu yang terkait dengan organisasi tetapi juga memiliki pengaruh dalam

aktivitas yang dijalankan organisasi hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan

oleh humas kementerian keuangan, kementerian perhubungan, bappenas, dan

kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, 6 dari 16 yang

lainnya mendefinisikan isu dengan berbagai definisi diantaranya isu sebagai

sebuah layanan publik menurut humas kementerian PUPR, isu sebagai topik

pembicaraan menurut humas kementerian perindustrian, isu sebagai informasi

yang harus ditangani menurut kementerian pendayagunaan aparatur negara dan

reformasi birokrasi, isu sebagai hasil dari antisipasi krisis seperti yang

disampaikan oleh humas kementerian sosial, isu sebagai trigger dalam

memberikan pemahaman kepada publik seperti yang disampaikan oleh humas

Page 121: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

104

kementerian agama, isu sebagai kabar burung menurut kementerian desa,

transmigrasi dan daerah tertinggal. Untuk memudahkan pembaca dalam mehamai,

penjelasan tersebut dapat dilihat melalui prosentase yang terdapat dalam digram

berikut:

Diagram 4.3.3.1 Konstruksi humas terkait isu

Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa humas lembaga

pemerintah Indonesia memiliki jawaban yang berbeda-beda terkait konstruksi isu

tetapi beberapa informan juga memiliki kesamaan jawaban. Meskipun masing-

masing jawaban dari informan sama tetapi setiap lembaga pasti memiliki keunikan

tersendiri. Oleh karena itu, untuk menjelasakan keunikan dari masing-masing

lembaga pemerintah tersebut, berikut peneliti sampaikan dalam subbab berikut:

44%

25%

7%

6%6%

6%6%

Diagram konstruksi humas terkait isu

Berkaitan dengan organisasi tidak hanya terkait tapi berpengaruh

isu sebagai topik pembicaraan layanan publik

informasi hasil antisipasi krisis

trigger pemahaman publik

Page 122: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

105

4.3.3.1. Isu sesuatu yang berkaitan dengan organisasi

Berdasarkan data hasil wawancara menunjukkan bahwa 7 dari 16 informan

menyatakan bahwa isu merupakan sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas

organisasi, program organisasi, kebijakan organisasi dan segala sesuatu yang

berkaitan dengan organisasi. Ke tujuh lembaga pemerintah tersebut adalah humas

kementerian komunikasi dan informatika, kementerian pariwisata, kementerian

pendidikan dan kebudayaan, kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi,

KPK dan KPU. Menurut keenam informan tersebut isu dapat diperoleh dari

berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas lembaga, termasuk apakah isu

tersebut berkembang dari luar atau muncul dari dalam organisasi.

Kementerian komunikasi dan informastika RI memaknai isu sebagai

sesuatu yang terkait dengan aktivitas kementerian yaitu berkaiatan dengan segala

sesuatu yang berhubungan dengan komunikasi dan informatika di Indonesia (A.

Nizar, komunikasi personal, 17 Januari 2017). Meskipun demikian, humas

kementerian komunikasi dan informatika ini menambahkan bahwa biasanya isu

muncul dan berawal dari media massa. Media massa berjasa dalam memunculkan

isu yang berkaitan dengan kementerian yang wajib direspon dengan cepat dan

baik. Kewajiban respon tersebut dikatakan berdasarkan pada UU keterbukaan

informasi publik. Oleh karena itu, menurut informan, yang dapat menciptakan isu

itu hanyalah media massa sedangkan lembaga pemerintah hanya berkewajiban

Page 123: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

106

untuk menanggapi dan mengklarifikasi apabila terdapat kesalahan dalam isu yang

dimunculkan oleh media tersebut.

Selaras dengan pernyataan kementerian komunikasi dan informatika

mengenai isu, kementerian pendidikan dan kebudayaan juga memaknai isu

sebagai sesuatu yang dikeluarkan oleh media terkait dengan aktivitas lembaga

yaitu kementerian pendidikan dan kebudayaan. Media dianggap memiliki

pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan isu di masyarakat terkait

organisasi melalui pemberitaan maupun framing yang disampaikan terkait dengan

pemerintahann. Oleh karenanya menjaga hubungan baik dengan media juga

menjadi faktor penting bagi arah opini masyarakat melalu isu yang disampaikan.

Jika kedua lembaga pemerintah tadi mengatakan bahwa isu ditimbulkan

dari eksternal organisasi, maka berbeda dengan isu yang disampiakan oleh KPK.

Menurut humas KPK, isu memang sesuatu yang terkait dengan organisasi. Akan

tetapi isu tersebut tidak selalu dari dalam saja maupun dari luar saja. Tetapi

lembaga yaitu KPK dapat secara langsung atau merencanakan isu yang akan

dikeluarkan oleh organisasi untuk publik. Bahkan menurut informan lembaga

pemerintah harus membuat agenda isu yang akan disampaikan kepadapublik agar

KPK tidak hanya mengikuti alur isu yang berbedar dari eksternal.

Pada kementerian pariwisata, isu didefinisikan sebagai sesuatu yang terkait

dengan kementerian pariwisata dan berbagai hal yang berhubungan dengan

pariwisata di Indonesia. Salah satunya adalah isu yang berkiatan dengan

Page 124: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

107

wisatawan, kenaikan juga wisatawan serta pencapaian target pariwisata yang

dicanangkan oleh presiden RI terkait jumlah kunjungan wisatawan (QTI). Isu

menurut informan adalah sesuatu yang memiliki dua sisi yaitu positif dan negatif.

Isu positif didefinisikan sebagai isu yang dapat meningkatkan pariwisata

Indonesia dan meningkatkan citra pariwisata Indonesia di mata dunia. Sedangkan

yang dikategorikan negatif adalah isu yang bisa mengganggu kunjungan

wisatawan mancanegara di Indonesia.

Humas KPU menyatakan hal serupa bahwa isu merupakan sesuatu yang

terkait dengan organisasi. Meskipun sama-sama menyatakan bahwa isu adalah

yang berkaitan dengan organisasi, tetapi lebih menekankan pada kaitan suatu

peristiwa tersebut dengan produk utama dari lembaga tersebut yaitu

penyelenggaraan pemilu sebagai fokus utama lembaga yang menaungi (Suhardi,

komunikasi personal, 21 April 2017). KPU sebagai komisi pemilihan umum

bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Sehingga isu

yang termasuk dalam KPU adalah segala seuatu yang berhubungan dengan

pemilu.

Penjelasan-penjelasan tersebut menunjukkan bahwa humas lembaga

pemerintahann Indonesia menkonstruksikan isu berdasarkan pada pengalaman

humas di lembaga yang menaunginya dan bidang kerja lembaga pemerintahann

tersebut.

Page 125: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

108

4.3.3.2. Isu sesuatu yang berpengaruh terhadap organisasi

Berbeda dengan konstruksi isu lembaga pemerintahann Indonesia yang

telah dijabarkan sebelumnya, pada subbab ini peneliti ingin menjabarkan

konstruksi isu beberapa lembaga pemerintahann yang lainnya yang berpendapat

bahwa isu tidak hanya sesuatu yang terkait dengan organisasi tetapi memiliki

pengaruh yang signifikan dalam aktivitas lembaga pemerintahann di Indonesia. 4

dari 16 informan menggambarkan isu bukan hanya sesuatu yang terkait dengan

organisasi tetapi juga memiliki pengaruh dalam aktivitas yang dijalankan

organisasi. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh humas kementerian

keuangan, kementerian perhubungan, bappenas, dan kementerian pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak

Menurut informan dari humas kementerian keuangan isu akan memberikan

pengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung bagi keberlangsungan atau

kesuksesan suatu program yang dibuat oleh organisasi (Sakti, komunikasi

personal, 13 Februari 2017). Pengaruh yang diberikan sangat signifikan yang

mempengaruhi pada keberlangsungan organisasi. Menurut informan isu yang

berpengaruh pada organisasi bukan hanya berassal dari luar tubuh organisasi,

tetapi organisasi juga harus menciptakan isunya sendiri untuk memperkuat

program dan kebijakan yang dimiliki. Pengaruh isu dalam aktivitas kementerian

keuangan ditentukan berdasarkan pada respon yang diberikan oleh kementerian

keuangan.

Page 126: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

109

Hal serupa juga disampaikan oleh humas kementerian perhubungan yang

juga mengatakan bahwa isu adalah sesuatu yang berpengaruh secara fundamental

kepada keberlangsungan organisasi. Arah perkembangan isu bergantung pada cara

lembaga dalam hal ini kementerian dalam menghadapi dan merespon isu. Oleh

karenanya isu bisa menjadi negatif dan positif bergantung pada cara meresponnya.

Bappenas atau kementerian perencanaan pembangunan nasional

mendefinisikan isu sebagai sebagai sesuatu yang menyebabkan organisasi

menentukan langkah komunikasinya. Oleh karenanya isu juga didefinisikan

sebagai sesuatu yang harus di pikirkan dampaknya bagi organisasi dalam hal ini

kementerian PPN (bappenas). Dampak isu diyakini sebagai sesuatu yang dapat

menimbulkan hal negatif apabila organisasi tidak dapat mengelolanya dengan

baik. Konstruksi isu menurut kementerian pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak (PPPA) melengkapi pendapat dari bappenas. Menurut humas

kementerian PPPA organisasi harus memprogramkan isu tersebut untuk

dilemparkan kepada publik. Menurutnya apabila humas tidak mampu

memprogram isu makan humas harus bersiap dengan masalah yang akan

ditimbulkan dari isu yang berasal dari eksternal (Suwardi, komunikasi personal,

29 Mei 2017).

4.3.3.3. Isu sebagai hasil antisipasi krisis

Kementerian sosial memiliki pandangan yang berbeda terkait tentang krisis

dibandingkan dengan lembaga pemerintah yang lainnya. Kementerian sosial

Page 127: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

110

mendeskripsikan isu sebagai sesuatu yang dihasilkan dari sebuah langkah-langkah

antisipasi terhadap munculnya krisis(A. Wahyono, komunikasi personal, Februari

2017). Menurutnya krisis itu bisa ditimbulkan akibat adanya aksesibilitas

informasi. Lembaga pemerintah megeluarkan atau menciptakan sebuah isu untuk

mengantisipasi kemungkinan terjaidnya krisis. Misalnya isu tahun 2020 Indonesia

bebas anak jalanan. Isu tersebut dikeluarkan oleh kementerian sebagai bentuk

antisipasi terhadap munculnya krisis yang disebabkan oleh keberadaan anak

jalanan yang dalam UU 1945 disebut sebagai tanggung jawab pemerintah. Contoh

yang lain adalah dengan adanya isu layanan bebas telpon tanpa biaya yang dimiliki

oleh kementerian sosial sebagai bentuk upaya kementerian sosial mencegah

timbulnya krisis saat terjadi bencana maupun saat masyarakat memerlukan

bantuan kementerian sosial. Jangan sampai masyarakat itu kena musibah tetapi dia

tidak tahu harus memengadu kemana harus melapor kemana untuk bisa

meringankan bebannya (A. Wahyono, komunikasi personal, Februari 2017).

Sehingga dengan adanya isu diharapkan bahwa krisis yang dapat merugikan

masyarakat tidak akan terjadi dengan upaya komunikasi dan antisipasi yang

dilakukan oleh kementerian sosial.

4.3.3.4. Isu sebagai topik pembicaraan

Kementerian perindustrian sebagai informan ke tiga mengatakan bahwa isu

adalah bentuk komunikasi. Menurut informan tiga isu adalah suatu topik

pembicaraan bisa merupakan subjek tertentu atau pesan yang ingin disampaikan

Page 128: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

111

(Sarjono, komunikasi personal, 2 Mei 2017). Isu menurut informan terdiri dari tiga

macam yaitu isu negatif, positif dan netral. Isu positif yang dimaksud adalah isu-

isu yang baik atau kabar gembira mengenai industry di Indonesia. Misalnya

industri meubel yang meningkat dengan adanya eksport ke luar negeri dan

karyanya disukai oleh dunia mancanegara. Tetapi isu negatif adalah isu-isu yang

kurang baik terkait industri. Salah satu contohnya adalah pada saat munculnya

pemberitaan di headline koran kompas yang membahas tentang menurunnya

insutri furniture di Indonesia. Tentunya hal tersebut menjadi kabar yang

mengejutkan bagi masyarakat. Sekaligus menjadi isu negatif bagi kementerian

perindustrian. Isu tersebut kemudian menjadi bahan obrolan maupun diskusi

dalam mewujudkan program kementerian perindustrian yang lebih baik.

4.3.3.5. Isu sebagai bentuk layanan publik

Informan kedua yaitu kementerian PUPR mengatakan bahwa isu

merupakan suatu layanan publik yang terjadi pada konsen pada waktu atau momen

tertentu oleh publik di tempat tertentu. Oleh karenanya, isu akan selalu bergeser

dari waktu ke waktu karena konsen publik juga akan selalu bergeser dari waktu ke

waktu dan dari satu tempat ke tempat yang lain. Tetapi hal tersebut dapat dipelajari

melalui data statistic maupun empiris (Atmawidjaja, komunikasi personal, 28

April 2017).

“Misalkan dari bulan januari sampai maret itu kebanyakan isu bencana. Isu

tentang banjir, longsor, jalan rusak, itu terjadi pada periode itu. Kemudian pada

musim ke dua april-juni, misalkan nanti ada isu lebaran. Nah itu adalah isu.

Kemudian di periode berikutnya dari juli-september misalkan kekeringan. Ada

Page 129: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

112

kekeringan dimana sulit air bersih, sawah tidak terairi, bendungan dangkal,

sungai dangkal itu menjadi konsen kita semua. Kemudian di terakhir bulan

oktober-desember biasanya isu tentang peresmian. Peresmian jalan tol,

peresmian bendungan, rumah susun, jadi banyak festivity nya. Dan juga

penyerapan anggaran. Jadi isu itu akan bergerak terus. Jadi kita manage seperti

itu” (Atmawidjaja, komunikasi personal, 28 April 2017).

Dapat dipahami bahwa yang dimaksud isu menurut informan dua yaitu

kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat adalah bahwa isu merupakan

sesuatu yang dinamis karena akan selalu bergerak dan merupakan salah satu fokus

dari organiasi dalam menjalankan peran dan fungsinya. Jadi isu itu selama masih

ada pelayanan publik, atau kepentingan publik ataupun ada gangguan pada

layanan publik. Sehingga disitulah letak capaian bagi organisasi untuk

menentukan isu ini dalam kategori posiif atau negatif (Atmawidjaja, komunikasi

personal, 28 April 2017).

4.3.3.6. Isu sebagai trigger pemahaman publik

Pemahaman tersebut dikuatkan oleh humas kementerian agama RI bahwa

isu merupakan sebuah trigger dalam memberikan pemahaman kepada publik

mengenai yang akan, telah dan sedang dilakukan oleh organisasi (Rosidin,

komunikasi personal, 27 April 2017). Trigger yang dimaksud merupakan

pemantik terhadap aktivitas kementerian agama tentang publik untuk menciptakan

kesepahaman antara publik dan pemerintah.

“oh ada trigger soal A”, berarti kita fokus ke ini. oke Isunya apa? Kan biasanya

isu itu punya turunan, turunan ini.. turunan ini. Tapi kalau misalnya membahas

ini berarti kita harus fokus, tidak boleh kita keluar-keluar dulu. harus kita lihat

dulu ya pihak yang terlibat apa?, isunya terkait dengan apa?, sampai segala

Page 130: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

113

macemnya kita definisikan dengan baik sehingga ketika kita mau melakukan

action itu kita gak keluar lagi dari ranah yang kita definisikan (Rosidin,

komunikasi personal, 27 April 2017).

4.3.3.7. Isu hanyalah kabar burung

Berbeda dengan semua pendapat sebelumnya, menurut informan 12 isu

hanyalah kabar burung yang tidak tentu kebenarannya sehingga bukan sesuatu

yang terlalu penting bagi aktivitas kementerian (Widyatmoko, komunikasi

personal, 13 Februari 2017). Humas kementerian desa, transmigrasi dan

pendayagunaan daerah tertinggal menganggap isu sebagai sesuatu yang tidak

penting dan tidak terkait dengan partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan

pemerintah. Humas kemnetrian desa, transmigrasi dan pendayagunaan aparatur

negara menganggap bahwa isu bukanlah sesuatu yang serius untuk diberikan

rekomendasi.

Ke tujuh subbab yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa

humas lembaga pemerintah memiliki pandangan yang berbeda tentang isu.

Pandangan tersebut didasarkan pada aktivitas pemerintah, karakteristik buddaya

organisasi serta berbagai faktor lain yang berkaitan dengan organisasi. Selain data

ini berisi tentang konstruksi humas pemerintahann di Indonesia tentang isu, dalam

data juga ditemukan data mengenai asal munculnya isu menurut para humas

lembaga pemerintah yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.

Kecenderungan tersebut sebenarnya telah peneliti jelaskan pada subbab sebelum

ini mengenai lembaga yang bernaggapan bahwa isu diawali atau berasal dari

Page 131: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

114

media massa. Selain itu beberapa yang lain berpendapat bahwa isu dapat terjadi

karena berbagai faktor apa saja dimana saja dan kapan saja. Untuk memudahkan

pembaca dalam memahami hal ini, berikut diagram yang peneliti sajikan untuk

mewakili informan mengenai asal munculnya isu dibawah ini:

Diagram 4.3.3.2 Asal munculnya isu

Konstruksi humas pemerintah tentang isu yang telah peneliti jabarkan

melalui beberapa subbab di atas, peneliti sederhanakan dalam bentuk tabel berikut

ini:

13%

34%53%

0%

Asal munculnya isu

berasal dari media berasal dari program lembaga

berasal dari berbagai hal

Page 132: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

115

Tabel 4.3.3Konstruksi humas pemerintah terkait isu No Instansi Konstruksi humas pemerintah terkait isu

1 Kementerian Keuangan Sesuatu yang memiliki pengaruh bagi keberlangsungan

organisasi, bisa jadi positif atau negatif. Yang jelas

kalau negatif harus cepat mendapat penanganan.

2 Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

sebuah layanan publik yang menjadi konsen pada

waktu atau momen tertentu oleh publik di tempat

tertentu

3 Kementerian

Perindustrian

Suatutopik pembicaraan, bisa merupakan subjek

tertentu, bisa pesan apa yang disampaikan bisa juga

sesuatu yang kita terima

4 Kementerian

Perhubungan

suatu hal yang menjadi potensi berpengaruh secara

fundamental terhadap organisasi. Isu itu dalam

pemerintahann sebenarnya bisa jadi positif, bisa jadi

negatif tergantung bagaimana kita mengelolanya.

5 Kementerian

Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi

Birokrasi

suatu peristiwa yang mengandung informasi, untuk

mendefinisikan informasi yang harus ditangani

6 Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional /

Bappenas

isu bagi humas sesuatu yang harus kita pikirkan

dampaknya, isu itu yang membuat kita merencanakan

langkah komunikasinya gitu.

7 Kementerian Komunikasi

dan Informatika

Intinya adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan

aktivitas kominfo, bisaanya seringkali ditimbulkan

oleh media

8 Kementerian Pariwisata Suatu peristiwa yang berkaitan dengan suatu

organisasi

9 Kementerian Sosial isu yang di lahirkan dari sebuah langkah-langkah

antisipasi terhadap kemungkinan timbulnya krisis. 10 Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan

Sesuatu yang disampaikan oleh media berkaitan dengan

aktivitas kementerian.

11 Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

Segala sesuatu yang berkaitan dengan ristekdikti.

12 Kementerian Desa,

Transmigrasi dan Daerah

Tertinggal

Kabar burung, sesuatu yang belum tentu 100% benar, bisa

jadi kan 100% salah.

13 Kementerian pemberdayaan

perempuan dan

Perlindungan Anak

Isu itu ada dua yang memang harus di prgramkan atau akan

menjadi masalah bagi organisasi.

14 Kementerian Agama Sebuah trigger yang digunakan untuk memberikan

pemahaman terkait segala aktivitas kementerian agama

15 Komisi Pemberantasan

Korupsi

tentunya segala sesuatu yang terkait dengan tugas pokok

dan fungsi KPK. Isu ada dua yaitu yang spesifik dan yang

dihadapi dari waktu ke waktu.

16 Komisi Pemilihan Umum Sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu.

Page 133: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

116

4.3.4 Strategi manajemen isu humas pemerintah

Strategi majanemen isu yang dilakukan oleh humas pemerintah menjadi

salah satu tema yang didalami oleh peneliti terakit dengan penelitian ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan menunjukkan beberapa

langkah manajemen isu yang berbeda dari setiap lembaga pemerintah, tetapi ada

pula yang sama. Semuanya bergantung pada pengalaman informan yang berbeda-

beda dalam menanangani isu, maupun dikarenakan perbedaan isu yang dimiliki

oleh masing-masing lembaga. Berdasarkan hasil wawancara dengan humas-

humas lembaga pemerintah yang menjadi informan, ditemukan bahwa terdapat 11

lembaga pemerintah yang mengatakan bahwa langkah awal dalam manajemen isu

adalah dengan selalu melakukan monitoring melalui media monitoring dan

analisis terhadap hasil dari media monitoring tersebut, 1 mengatakan bahwa

strategi manajmen isu dilakuakn dengan menyeibangkan isu di media, 1 dengan

mengoptimalkan peran media, 1 untuk membetuk tim manajemen isu dan 1 lagi

membentuk buzzer. Prosentase tersebut dapat dilihat melalui diagram berikut:

Page 134: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

117

Diagram 4.3.4.1 Strategi Manajemen Isu

Setelah melakukan monitoring dan analisis, humas akan mengidentifikasi

urutan isu dan tone isu di setiap harinya positif atau negatif untuk menentukan

langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya. Setelah itu, 93,75% dari

informan ini akan memberikan rekomendasi kepada pimpinan dan mengetahui

tindakan yang direkomendasikan oleh panitia. Untuk itu peneliti akan

memudahkan pembaca dalam memahami melalui subbab berikut:

4.3.4.1 Mengoptimalkan media monitoring

11 humas lembaga pemerintahann di Indonesia mengatakan bahwa stratgei

yang dilakukan dalam menghadapi krisis adalah dengan mengoptimalkan media

monitoring pada lembaga pemerintahann untuk melihat isu yang tengah

berkembang. 11 lembaga pemerintahann tersebut adalah

Informan satu telah mengatakan bahwa monitoring isu dilakukan setiap

hari melalui media monitoring untuk memonitor isu apa saja yang mengenai

organisasi yaitu kementerian keuangan. Selain itu kementerian keuangan

Page 135: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

118

memanfaatkan seluruh karyawan kementerian keuangan dalam mengumpulkan

informasi sehingga diketahui isu apa saja yang ada di setiap unit. Hal tersebut

seperti yang disampaikan oleh Sakti, kepala biro komunikasi dan layanan

informasi, yaitu “selama ini kita lakukan, mencoba mengumpulkan semua

informasi, kita punya 11unit eselon satu yang dibawah kendali kementerian. Itu

coba kita kumpulkan mereka punya isu apa gitu ya” (komunikasi personal, 13

Februari 2017). Biro komunikasi dan layanan informasi (KLI) sebagai humas di

kementerian keuangan, berusaha memonitor isu dengan menggunakan berbagai

sisi. Misalnya media monitoring yang dilakukan oleh biro KLI dilakukan dengan

memonitor perkembangan isu yang ada di media cetak, elektronik, hingga media

sosial. Langkah-langkah monitor isu tersebut baik yang melalui media monitoring

maupun dengan monitoring melalui karyawan tersebut dilakukan untuk

mengetahui perkembangan isu maupun isu-isu yang baru yang berkaitan dengan

kementerian keuangan. Setelah itu dilakukan filterisasi terhadap isu-isu yang

masuk ke kementerian keuangan. Filtering ini dilakukan untuk menentukan

besaran dampak dari isu yang ada dan magnitude yang dihasilkan. Setelah itu

menurut informan akan dilakukan penentuan level setiap isu yang ada.

“Jadi ada levellingnya, sesuai dengan kapasitas, kompetensi, dan

wewenangnya. Kemudian juga ada filteringnya juga. Sehingga wujudnya itu

bisa jawaban ke medsos, atau siaran pers, atau langsung konferensi pers” (Sakti,

komunikasi personal, 13 Februari 2017).

Levelling ini dilakukan untuk mengetahui respon yang akan diberikan oleh

organisasi. Hal tersebut juga dilakukan untuk menentukan alur isu yang akan

Page 136: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

119

diberikan. Misalkan ketika isu dianggap ringan dan tidak terlalu serius maka

kepala biro KLI dapat memberikan jawaban secara langsung melalui siaran pers

maupun kepada perseorangan. Sebaliknya, ketika isu tersebut dianggap serius

maka perlu dieskalasikan kepada pimpinan yaitu Menteri untuk diberikan arahan.

Apabila dibutuhkan maka perlu juga untuk diadakan diskusi untuk menentukan

respon yang paling tepat.

Informan dua yaitu kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat

(PUPR) mengatakan bahwa isu tidak selalu positif maupun negatif sehingga

langkah manajemen yang dilakukan bergantung pada sifat isunya. Seperti yang

didefinisikan oleh kementerian ini bahwa isu adalah sebuah layanan publik yang

menjadi konsen tertentu di waktu tertentu, sehingga menurut informan dua,

organisasi dapat secara langsung menangani isu-isu yang biasanya terjadi pada

waktu itu. Seperti misalnya yang disampaikan oleh informan bahwa isu

bergantung pada bulannya, artinya ada nilai statistiknya. Tetapi ada pula isu yang

tidak ada dalam statistik atau tidak bisa diperkirakan. Isu-isu yang positif akan

selalu dikeluarkan oleh organisasi, akan tetapi isu negatif yang sudah dapat

diprediksi harus sudah dimanage sejak awal. Menurut informan dua, sifat

kementerian adalah menghindari polemik sehingga berusaha semaksimal mungkin

untuk mengurangi hal-hal yang dapat menjadi penyebab munculnya polemik

(Atmawidaja, komunikasi personal, 28 April 2017). Selain itu langkah yang

dilakukan adalah dengan secara berkala mengirimkan release kepada media-

Page 137: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

120

media mengenai aktivitas organisasi maupun release yang menjadi jawaban dari

isu negatif yang bermunculan di ranah publik.

Informan kedua juga mengatakan bahwa untuk mengantisipasi isu negatif

semakin besar dampaknya adalah dengan membentuk penanggung jawab untuk

isu-isu negatif yang sifatnya seasonal yang dapat diprediksi. Contoh bencana

banjir termasuk pada isu yang berkaitan dengan kementerian PUPR. Penyebabnya

sudah dapat diketahui misalnya adalah hujan, dan diperburuk oleh drainanse yang

tersumbat dan sebagainya. Hal-hal demikian organisasi yaitu kementerian PUPR

sudah dapat memprediksi waktu terjadi meskipun tidak dapat memastikan lokasi

terjadinya. Karenanya, menurut informan dibuatlah sebuah langkah antisipasi.

“Misalkan semua unit harus sudah siap dilapangan. Kemudian material alat

kerja sudah di lapangan. Kemudian SDM harus standby 24 jam, lalu masyarakat

di minta waspada. Saluran-saluran di bersihkan, juga dilihat fasilitasnya. Layak

atau tidak. strukturnya di cek untuk jembatan. Jangan sampai rubuh karena

hujan. Itu kan pernah terjadi kemarin di cipamingkis. Itu jembatan yang rubuh

karena aliran air dibawah menggerus struktur. Nah itu semua kita minta semua

aparat untuk mengantisipasi. Selama ini kan kalau ada bencana yang sering

turun pertama adalah TNI dan PU.walaupun itu bukan di jembatan kita.

misalkan jembatannya kabupaten”. (Atmawidjaja, komunikasi personal, 28

April 2017).

Hasil wawacara dari informa ketiga mengenai strategi manajemen isu yang

dilakukan oleh organisasinya yaitu kementerian perindustrian yang pasti adalah

dengan melakukan monitoring isu dengan media monitoring untuk mengetahui

isu-isu yang berkembang mengenai kementerian perindustrian, maupun untuk

mengantisipasi munculnya isu-isu negatif yang merugikan organisasi. Menurut

Page 138: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

121

informan tiga, kementerian tidak terhindar dari munculnya isu-isu negatif

meskipun tidak diketahui kebenarannya. Seperti yang terjadi pada kementerian

perindustrian beberapa waktu yang lalu adalah munculnya pemberitaan di media

yang menyatakan bahwa industri furniture di Indonesia sedang terpuruk. “bagi

kita itu sangat negatif gitu, karena saat itu sektor industry itu kan, binaan kita, yang

kedua dikatakan di situ terpuruk seolah-olah pemerintah itu tidak membantulah,

jadikan nyerang kita, bagi kita itu negatif” (Sarjono, komunikasi personal, 2 Mei

2017). Langkah penyelesaian yang dilakukan oleh biro humas adalah dengan

melakukan verifikasi terkait isu dan mencari data pembanding yang dimiliki oleh

kementerian perindustrian. Meskipun isu negatif tersebut tidak sepenuhnya salah,

tetapi humas berusaha mencari sisi baik dari industri furniture untuk disampaikan

kepada publik. Hal tersebut untuk meredam pemberitaan negatif terkait dengan

industri furniture. Selain itu humas akan melempar isu positif terkait kementerian

perindustrian untuk mengalihkan konsentrasi masyarakat dari isu negatif (Sarjono,

komunikasi personal, 2 Mei 2017). Sarjono juga mengatakan bahwa hal itu

bukanlah langkah terakhir yang dilakukan oleh organisasi. Setelah isu negatif

mulai meredam, humas tetap akan mengidentifikasi faktor-faktor yang

menyebabkan isu negatif tersebut muncul. Setelah mengetahui titik permasalahan,

humas membuat rekomendasi kepada pimpinan. Apabila pimpinan menyetujui

maka rekomendasi tersebut akan dibuat menjadi sebuah release atau siaran pers.

Selain isu-isu yang sudah disebutkan tersebut, menurut informan tiga humas juga

Page 139: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

122

membuat sebuah agenda setting untuk menentukan isu-isu yang akan dikeluarkan

oleh kementerian perindustrian meskipun hanya dalam jangka pendek.

Informan keempat menyampaikan dalam wawancara bahwa dalam

menangani sebuah isu tentang organisasi, yang pasti dilakukan adalah melakukan

media monitoring, lalu dianalisis untuk selanjutnya dievaluasi oleh bagian

monitoring di biro komunikasi dan informasi publik sebagai pelaksana fungsi

humas di kementerian perhubungan. Media monitoring dilaksanakan setiap hari

sesuai target yang ditentukan dengan menggunakan bantuan sebuah aplikasi.

Namun rekomendasi dan analisis dilakukan secara mandiri oleh biro komunikasi

dan informasi publik dengan bantuan pihak ketiga agar hasilnya lebih akurat

(Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017). Selain itu kementerian

perhubungan memiliki system buzzer untuk meredam hoax di media sosial. Selain

itu buzzer juga berfungsi untuk memenangkan opini pemerintah dalam suatu

perdebatan yang terjadi di media sosial. Informan keempat juga mengatakan

bahwa kementerian perhubungan telah memiliki mekanisme dalam penanganan

isu yang terbagi dalam biro komunikasi dan pelayanan informasi berdasarkan

tugas dan fungsinya masing-masing. Mekanisme tersebut dijalankan bukan karena

adanya sebuah aturan atau produk hukum yang mengikat tetapi karena kita telah

terbiasa menangani masalah. Jadi langkah-langkahnya dilakukan secara spontan

saja (Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017). Karena model pengelolaan

isu tidak memerlukan suatu proyek tertentu, justru terkadang sebaliknya. Dari

Page 140: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

123

hasil pengelolan isu itu akan dilihat mana yang strategis dan tidak. Meskipun

dalam pelaksanaannya tidak selalu berjalan sempurna. Hal tersebut dikarenakan

pengelolaan isu itu merupakan kemampuan yang sifatnya strategis sedangkan

dinamika perkembangan isu bagi lembaga pemerintah saat ini semakin dinamis.

Dinamika perubahan itu luar biasa, yang lebih banyak faktor strategis. “Jadi

dokumen-dokumen perencanaan yang sifatnya harusnya jadi pedoman itu, itu

tidak selamanya kita gunakan” (Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017).

Raharjo juga menjelaskan lebih jauh bahwa seringkali langkah penanganan isu

yang diambil adalah dengan membiarkan isu tanpa memberikan respon apapun.

Karena seringkali isu itu menjadi tidak selesai karena penanganannya, tetapi

keputusan yang diambil itu yang bisa meredakan masalah pada saat itu.

Informan kelima yaitu kementerian pendayagunaan aparatur Negara dan

reformasi birokrasi menyatakan bahwa isu dapat dimonitor dengan melakukan

monitoring terhadap media-media mainstream maupun media sosial untuk

mengetahui isu mengenai organisasi yang berkembang di masyarakat. Hasil dari

media monitoring akan dianalisis perhari, perminggu, hingga perbulan untuk

mengetahui isu-isu strategis yang terjadi serta sebagai bahan evaluasi bagi

organisasi. Hal itu berkaitan dengan banyaknya isu yang ada di kementerian

pendayagunaan aparatur Negara dan reformasi birokrasi. Isu-isu tersebut

dikatakan sesuai dengan berbagai deputi yang ada di kementerian ini. Informan

lima juga mencontohkan isu yang ada seperti isu-isu tentang reformasi birokrasi,

Page 141: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

124

isu-isu tentang akuntabilitas, isu pengawasan dan sebagainya yang itu terjadi di

seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut dikarenakan peran fungsi kementerian

pendayagunaan aparatur Negara dan reformasi yang berperan melahirkan

kebijakan berkaitan dengan reformasi birokrasi di dalam kelembagaan tata

laksana, SDM aparatur, dan sebagainya (Suwardi, komunikasi personal, 29 Mei

2017).

Informan kelima mengatakan bahwa ada beberapa strategi yang biasa

dilakukan oleh bagian humas untuk meredam, mengelola dan mengatasi isu

negatif yang terjadi di masyarakat. Misalnya seperti pada saat ada bocornya surat

katabelece Menteri untuk kedutaan besar Australia yang isinya diduga meminta

fasilitas Negara untuk temannya Menteri saat itu yaitu Bapak Yuddy Chrisnandi.

Munculnya isu tersebut di media menyebabkan masyarakat bergejolak dengan

memberikan nilai yang negatif bagi kementerian PAN-RB. Pemberitaan itu

menjadi isu sensitive bagi kementerian karena menyangkut kredibilitas Menteri.

Langkah yang dilakukan adalah dengan menjelaskan kepada masyarakat

kebenaran yang terjadi dengan alasan yang dianggap dapat menurunkan opini

negatif masyarakat. Kepala biro hukum, komunikasi dan informasi publik

mengklarifikasi mengenai itu dengan mengirim surat kepada media. Namun

ternyata hasilnya tidak sesuai yang diharapkan oleh organisasi, masyarakat tidak

berhenti membahas permasalahan tersebut. Langkah lanjutan yang diambil oleh

humas sebagai pelaksana teknisnya adalah dengan tidak merespon kembali isu

Page 142: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

125

tersebut. Menurut informan ‘diam’ adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan

oleh organisasi untuk meredam isu (Suwardi, komunikasi personal, 29 Mei 2017).

Selain langkah diam yang dipilih oleh kementerian tersebut, pengalihan isu

menjadi pilihan yang dilakukan selanjtunya oleh organsasi. Menurut informan

tindakan yang dilakukan pada saat itu ada dengan mengalihkan konsentrasi

masyarakat pada isu tersebut dengan mengeluarkan isu mengenai gaji K-13 dan

pembukaan lowongan CPNS. Meskipun publik tidak sepenuhnya berhasil

dialihkan, tetapi minimal humas kemenpan-RB dapat mengimbangi pemberitaan

dan isu yang ada dengan isu-isu positif lain. Informan lima mengatakan bahwa

selain langkah-langkah yang disebutkan tadi, strategi manajemen isu yang

dilakukan oleh kementerian PAN-RB adalah dengan selalu mengolah isu-isu

positif yang bisa menarik perhatian media dan masyarakat. Misalnya isu utamanya

adalah rekruitmen CPNS, inovasi pelayanan publik, rekruitmen CPNS dan

sebagainya. Isu-isu tersebut selalu diolah untuk dijadikan sebagai bahan berita

atau siaran pers oleh humas baik dari sisi bagaimana persiapan orang yang mau

ikut untuk dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan siaran persnya (Suwardi,

komunikasi personal, 29 Mei 2017).

Informan kedelapan yaitu kementerian pariwisata dikatakan telah memiliki

landasan yang kuat dalam manajemen isu maupun manajemen krisis karena telah

ada organisasi internasional yang menaungi dalam hal manajemen isu, manajemen

resiko maupun manajemen krisis. Seperti halnya kementerian yang lainnya

Page 143: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

126

menggunakan media monitoring dan isu analisis sebagai langkah awal dalam

memonitor perkembangan isu yang terjadi di saluran media. Karena melalui

monitoring sebenarnya organisasi dapat memprediksi isu-isu atau kemungkinan

terjadinya krisis bagi organsasi. Sehingga langkah ini dilakukan setiap hari dengan

target yang ditentukan oleh organisasi. Selanjutnya informan mengatakan bahwa

isu-isu yang berkaitan dengan kementerian pariwisata adalah yang terkait dengan

wisatawan lokal maupun mancanegara. Isu-isu yang selama ini ada di kementerian

pariwisata cenderung positif dengan minimnya isu negatif. Isu negatif sendiri

dikatakan oleh informan sebagai sesuatu yang bisa mengganggu kunjungan

wisman, jadi mengganggu dari KPI (Kompetisi Pariwisata Indonesia), KPI kita

yaitu mendatangkan wisman, yang target dari presiden itu harus 20 juta di tahun

2019 (Masruroh, komunikasi personal, 30 Mei 2017). Strategi yang dilakukan

dalam menangani isu adalah dengan mengidentifikasi isu, jika isunya negatif maka

harus dicari akar permasalahanya. Misalkan seperti yang terjadi pada saat

terjadinya bom Sarinah di Jakarta. Kejadian tersebut merupakan isu yang sangat

mengkhawatirkan bagi kemenpar karena Jakarta merupakan salah satu daerah

yang paling banyak didatangi oleh wisatawan yaitu sekitar 30% dari total seluruh

wisatawan yang datang ke Indonesia.

“Jadi ketika terterjadi sesuatu yang negatif, dan itu di Jakarta, itu e... konsen

banget kita, takutnya akan ada cancelation, takutnya akan ada apa namanya…

e... orang yang sudah disini tidak bisa pulang, yang diluar tidak jadi masuk, nah

kita yang pertama kali memang harus ada tim pencari fakta”. (Masruroh,

komunikasi personal, 30 Mei 2017).

Page 144: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

127

Pencarian akar permasalahan dilakukan dengan membentuk tim pencari

fakta yang kemudian akan berkoordinasi dengan mitra yang menangani kasus

tersebutpada saat itu kementerian pariwisata secara langsung dan cepat menemui

kepolisian dan BNPT yang mengetahui secara persis kejadian tersebut.

Kementerian pariwisata bersama dengan mitra tersebut memonitor perkembangan

dampak dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Setelah itu biro

komunikasi publik membuka posko-posko (crisis center) yang akan mengawal

perkembangan kasus tersebut. Menurut informan setidaknya terdapat tiga step

yaitu yang pertama memberikan respon atas isu dengan cepat, menghubungi

pihak-pihak berwenang yang terkait, dan step yang terakhir adalah dengan

memberikan keterangan pers, misalnya konferensi pers. Tiga langkah tersebut

berhasil dalam meredam dampak terjadinya bom. Informan delapan juga

mengatakan strategi lain yang dilakukan oleh biro komunikasi publik kemenpar

adalah dengan menggunakan strategi media yang tepat. Misalnya dalam

menuliskan siaran pers saat terjadinya permasalahan di Indonesia adalah dengan

menuliskan hal-hal baik yang ada terlebih dahulu baru kemudian hal negatifnya,

agar konsentrasi pembaca tidak pada hal negatif (Masruroh, komunikasi personal,

30 Mei 2017).

Informan sembilan yaitu kementerian sosial menyebutkan bahwa strategi

penanganan isu yang dilakukan adalah pertama dengan mencari akar

permasalahan dari suatu isu, mengidentifikasi perkembanagan isu, mengevaluasi

Page 145: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

128

program dan menentukan langkah penanganan yang tepat. Misalnya pada saat itu

terdapat isu tentang keinginan ibu menteri mencalon presiden. Itu mengganggu

hubungan kementerian sosial dengan istana yang berpotensi menimbulkan krisis

hubungan antara ibu menteri dengan istana. Jadi dianggap ibu menteri tidak

membantu tetapi menjadi kompetitor. Pada saat itu yang dilakukan oleh humas

kementerian sosial adalah dengan mengidentifikasi asal munculnya isu dengan

mengkonfirmasi media yang memberitakan. kemudian menteri secara khusus

langsung mengklarifikasi kepada istana sehingga isu negatif ini tidak berlarut

(Wahyono, komunikasi personal, 10 Februari 2017). Informan juga menjelaskan

dalam kasus-kasus yang lain lagi biasanya humas akan langsung mengeluarkan

release atau siaran pers.

Informan 10 yaitu kementerian pendidikan dan kebudayaan melakukan

strategi penanganan isu dengan gencar mensosialisasikan setiap program dan

mengedukasi masyarakat terhadap program-program maupun kebijakan yang

dimiliki oleh kementerian. Selain itu menurut informan monitoring isu menjadi

salah satu langkah awal yang harus selalu dilakukan oleh humas untuk mengetahui

perkembangan isu yang terkait dengan organisasinya (Langguana, komunikasi

personal, 30 Mei 2017). Sedangkan informan 11 mengatakan bahwa strategi isu

yang dilakukan adalah dengan menguatkan peran media dalam menyelesaikan

suatu isu. Tetapi langkah awal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi isu.

Mencari pangkal masalahnya ada dimana, kemudian biasanya inti permasalahan

Page 146: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

129

akan didapat dari media massa atau media sosial. Kemudian humas akan

mendiskusikan dengan pimpinan untuk diberikan respon secara cepat dan tepat.

Setelah itu akan dikeluar press release atau konferensi pers untuk menjawab

permasalahan tersebut. Tetapi menurut informan ada pula isu yang dianalisis

akan lebih baik jika tidak direspon atau didiamkan saja. Maka isu tersebut akan

kita diamkan tidak diberi respon (Razak, komunikasi personal, 17 Februari 2017).

Strategi yang dilakukan oleh informan 11 tersebut sama halnya dengan

strategi yang dilakukan oleh informan 12 yaitu kementerian desa, trasnmigrasi dan

aerah tertinggal. Menurut informan 12 humas selalu berusaha untuk mengelola isu

dengan baik, melempar isu-isu positif untuk menutup isu-isu negatif dan tidak

menanggapi beberapa isu yang dianggap tidak penting. Karena menurut informan

12 isu hanyalah kabar burung yang tidak perlu dihiraukan. Sehingga merespon isu

sama halnya dengan membuang waktu (WIdyatmiko, komunikasi personal, 13

Februari 2017).

Informan 13 yaitu kementerian pembedayaan perempuan dan perlindungan

anak mengatakan bahwa humas tidak melakukan tindakan manajemen isu karena

manajemen isu secara langsung dilakukan oleh masing-masing deputi yang ada di

kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Sehingga upaya

dalam manajemen isu tidak diketahui oleh humas. Menurut informan manajemen

isu tidak termasuk dalam tugas dan fungsi yang diatur karena humas hanya

Page 147: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

130

bertugas untuk meliput dan mempublikasikan kegiatan serta mengatur protokol

pimpinan.

Menurut informan 14 manajemen isu yang biasanya dilakukan adalah

pertama berusaha mendefiniskan isu yang ada, kemudian mengkaji perkembangan

isu. Setelah itu langkah yang dilakukan adalah dengan merumuskan kembali atau

menyempurnakan peta isu yang dimiliki.

“Tapi kalau misalnya membahas ini berarti kita harus fokus, tidak boleh kita

keluar-keluar dulu. harus kita lihat dulu ya pihak yang terlibat apa?, isunya

terkait dengan apa?, sampai segala macemnya kita definisikan dengan baik

sehingga ketika kita mau melakukan action itu kita gak keluar lagi dari ranah

yang kita definisikan. Terkait dengan isu yang kita miliki”. (Rosidin,

komunikasi personal, 27 April 2017).

Pemetaan terhadap isu selalu dilakukan oleh bagian humas kementerian

agama untuk membuat sebuah langkah penanganan saat terjadi isu. Menurut

informan 14 dengan membuat sebuah peta isu tentu akan terlihat isu-isu strategis

yang dimiliki oleh organisasi serta dengan mudah dapat mengidentifikasi besaran

dampak yang diperoleh saat ada isu negatif yang muncul (Rosidin, komunikasi

personal, 27 April 2017).

4.3.4.2 Menyeimbangkan isu

Informan ketujuh mengatakan hal serupa dengan informan kelima bahwa

untuk menangani isu negatif menegnai organisasi perlu adanya penyeimbangan

setiap isu yang berpotensi negatif dengan isu yang positif. Informan ketujuh yaitu

kementerian komunikasi dan informatika juga menjelaskan bahwa manajemen isu

dilakukan jauh sebelum isu muncul. Artinya bahwa manajemen isu dilaksanakan

Page 148: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

131

setiap hari oleh organisasi untuk menghindari munculnya isu negatif. Menurut

informan tujuh salah satu yang menyebabkan munculnya isu negatif maupun krisis

adalah tidak terbukanya organisasi kepada masyarakat sehingga memunculkan

ketidakpuasan. Harusnya saat ini seluruh lembaga pemeintah harus terbuka arena

rakyat dijamin dengan UU No. 14 tahun 2007 mengenai keterbukaan informasi

publik. Menurut informan tujuh strategi terbaik dalam menangani isu adalah

dengan melakukan transparansi atas apapun yang lembaga pemerintah lakukan

kepada publik, sehingga publik tidak bertanya-tanya mengenai aktivitas

pemerintah. Apabila isu negatif terlanjur muncul maka yang dilakukan adalah

dengan membuat pengalihan isu untuk menyeimbangkan pemberitaan yang

muncul (Nizar, komunikasi personal, 17 Februari 2017).

4.3.4.3 Mengoptimalkan peran media

Informan enam yaitu kementerian perencanaan pembangunan nasional

(Bappenas) setidaknya juga mengatakan hal serupa dengan yang disampaikan oleh

informan lima dan tujuh yaitu dengan menguatkan isu-isu positif yang berkaitan

dengan bappenas. Hanya saja menurut informan enam isu yang menimpa

bappenas tidak terlalu banyak, biasanya isu yang menyentuh bappenas adalah isu-

isu yang berkembang dari kementerian teknis. Karena kalau bappenas tidak

berhubungan langsung dengan publik, artinya bahwa publiknya bappenas adalah

lembaga pemerintah (Aida, komunikasi personal, 2 Mei 2017). Tetapi dalam

manajemen isu bappenas melakukan strategi respon isu dengan cepat agar isu

Page 149: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

132

tidak berlarut-larut. Selain itu bappenas selalu berupaya menjaga agar isu negatif

tidak menimpa bappenas yaitu dengan berusaha komunikatif dan transparan

terhadap masyarakat, meskipun isu negatif tidak akan hilang sepenuhnya dari

bappenas.

4.3.4.4 Membentuk tim manajemen isu

Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan informan 15 dapat

diketahui strategi penanganan isu yang dilakukan oleh komisi pemberantasan

korupsi (KPK). Manajemen isu yang dilakukan oleh KPK dimulai sejak awal

dengan membentuk PIC (person in charge) yang dinamakan champion untuk

mengcounter dan memetakan isu yang ada di masing-masing unit kerja. Masing-

masing champion akan menyetorkan isu-isu yang terkait dengan unitnya dan

kemudian semua unit dikumpulkan untuk disatukan. Hasil penyatuan dari semua

unit akan terlihat isu yang harus diprioritaskan, isu yang harus terus diawasi untuk

diajukan kepada pimpinann dan ditindaklanjuti dalam bentuk kewajiban. Selain

mengeinventarisir isu melalui champion, humas juga melakukan media

monitoring dan analisis untuk mengetahui perkembangan isu yang ada di media

termasuk di media sosial (Meinardy, komunikasi personal, 28 April 2017).

4.3.4.5 Membentuk buzzer

Informan dari komisi pemilihan umum (KPU) yaitu informan 16

menjelaskan mengenai strategi manajemen isu yang dilakukan di organsasi

tempatnya bernaung. Informan 16 mengatakan bahwa dalam KPU manajemen isu

Page 150: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

133

dilakukan dengan membentuk tim buzzer yang terdiri dari pegawai terpilih KPU.

Tim buzzer ini bertujuan untuk mengontrol isu yang berkembang di media sosial.

Sedangkan untuk isu yang berkembang di media mainstream dilakukan dengan

media monitoring dan media analisis sebagai kelanjutan dari media monitoring.

Selain itu menurut informan yang harus dilakukan oleh KPU agar tidak ada isu

negatif ataupun krisis adalah dengan bersikap transparan atas hasil pemilu ataupun

segala aktvitas yang dilakukan oleh KPU (Suhardi, 21 April 2017).

Strategi yang dilakukan oleh humas dalam manajemen isu juga

berdasarkan pada pengalaman masing-masing informan yang berbeda dengan

lembaga pemerintah yang berbeda. Oleh karenanya, untuk lebih memudahkan

pembaca dalam memahami startegi yang digunakan oleh humas lembaga

pemerintahann yang berpartisipasi dalam penelitian, peneliti

menyederhanakannya menjadi sebuah tabel dibawah ini:

Tabel 4.3.4 Strategi manajemen isu

No Instansi Strategi manajemen isu

1 Kementerian Keuangan Mengidentifikasi isu melalui monitoring

baik melalui media cetak, elektronik,

media sosial hingga seluruh karyawan di

bawah kementerian keuangan.

Menganalisis isu-isu yang masuk dan

diberi nilai apakah negatif postif dan

Page 151: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

134

netral. Kemudian membuat rekomendasi

untuk langkah berikutnya.

2 Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

Memonitoring isu melalui media

monitoring. Biasanya kita merespon

dengan antisipasi terhadap isu. Kita

menghindari polemik di media. Polemik

itu berkaitan dengan angka, statemen

mentri, berkaitan dengan klaim, konflik

dengan lembaga lain.

3 Kementerian

Perindustrian

Memonitor isu melalui media monitoring.

Melakukan verifikasi informasi dari berita

yang ada, berikutnya kita cari data

pembanding, dan data yang dimiliki oleh

kemenperin seperti apa, setelah itu kita

angkat data data yang disisi baik dan

mengidentifikasi kenapa menjadi negatif.

Setelah kita mengidentifikasi itu

berikutnya adalah solusinya apa,sehingga

menghasilkan rekomendasi jadi dari situ

kita dapat informasi data verifikasi

kesimpulan rekomendasi akhirnya kita

bikin siaran pers.

4 Kementerian

Perhubungan

Secara reguler yang kita lakukan itu ada

monitoring dan evaluasi ya. analisis

tentang pemberitaan berita ekstrim, dan

analisis media sosial. Kita punya buzzer,

pasukan medsos untuk meredam hoax di

medsos misalnya. Tetapi kemampuan

untuk melakukan apa yang harus

dilakukan untuk mengatasi isu itu yang

susah

5 Kementerian

Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi

Birokrasi

Jadi kita ada namanya media monitoring

kita kelola dari harian, mingguan, sampai

bulanan, kemudian berusaha menjelaskan

kepada masyarakat duduk perkara setiap

kejadian, tetapi kalau berkaitan dengan

yang negate dan masyarakat tida

menerima maka ditutup dengan isu

positif.

6 Kementerian

Perencanaan

Media monitoring dan yang penting

adalah analisisnya. Menangani dengan

Page 152: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

135

Pembangunan Nasional /

Bappenas

cepat setiap isu yang berpotensi negatif

dan menguatkan setiap isu positif.

7 Kementerian

Komunikasi dan

Informatika

Menyeimbangkan isu yang kurang sedap

dengan isu positif, memberikan pelayanan

sebaik mungkin,

8 Kementerian Pariwisata Memonitoring isu setiap harinya.

Membuat tim pencari fakta, berkoordinasi

dengan pihak-pihak terkait,

mengidentifikasi isu, selalau memonitor

perkembangan isu, menentukan langkah

komunikasi yang tepat.

9 Kementerian Sosial Memonitoring perkembangan isu di segala

saluran. Melihat akar permasalahan,

evaluasi program, menentukan saluran

komunikasi dan langkah penanganan

10 Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan

Menggunakan sistem monitoring isu. Dan

mengedukasi serta mensosialisasikan

masyarakat terhadap segala kebijakan dan

program kementerian pendidikan.

11 Kementerian Riset

Teknologi dan

Pendidikan Tinggi

Melakukan media monitoring pertama.

Menguatkan peran media dalam menanganai

isu negatif dan melempar isu positif. Menutup

isu-isu yang negatif dengan isu positif.

Termasuk memonitoring semua isu di berbagai

media.

12 Kementerian Desa,

Transmigrasi dan

Daerah Tertinggal

Semua isu selalu kita kelola supaya tidak

berkembang. Menggandeng media untuk

konferensi pers misalnya. Dan isu tidak

selalu perlu ditanggapi, namanya juga

kabar burung.

13 Kementerian

pemberdayaan

perempuan dan

Perlindungan Anak

Monitoring isu dengan media monitoring.

Humas tidak melakukan manajemen isu

karena manajemen isu secara langsung

dilakukan oleh deputinya masing-masing.

Humas tugasnya hanya meliput dan

mempublikasikan.

14 Kementerian Agama Media monitoring, mendefinisikan isu,

mengkaji perkembangan isu, merumuskan

kembali atau menyempurnakan kembali

peta isu yang dimiliki.

15 Komisi Pemberantasan

Korupsi

Tergantung pada isunya.jika isunya

spesifik maka dibentuk tim isu. Tapi kalau

Page 153: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

136

yang setiap hari dihadapi, di KPK terdapat

PIC yang disebut champion untuk

mengcounter dan memetakan segala isu

yang ada di unit kerja. isu isu dalam

bentuk list, list ini kemudian akan

digabungkan oleh para champion

kemudian di .... bersama disitu akan

dilihat kira kira mana isu yang e

diprioritaskan, mana yang perlu diawasi

untuk kemudian diajukan ke pimpinan

untuk segera ditindak lanjuti dalam bentuk

kebijakan. Memonitor isu dengan setiap

hari melakukan monitoring.

16 Komisi Pemilihan

Umum

Membentuk tim buzzer, melakukan media

monitoring dan analisis, transparansi hasil

pemilu.

4.3.5 Humas dalam tim manajemen isu

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti setiap lembaga

memiliki kebijakan sendiri terkait dengan tim manajemen isu dan posisi humas

dalam tim tersebut. Setiap informan menjawab berdasarkan pengalaman yang

dimiliki di masing-masing lembaga. Meskipun tidak semua informan mengatakan

memiliki tim manajemen isu tetapi beberapa yang lainnya mengatakan tim humas

yang menjadi tim dalam penanganan isu.

Data hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap 16 informan

mengenai humas dan tim manajemen isu menunjukkan bahwa 9 dari 16 informan

mengatakan bahwa tim manajemen isu telah melekat pada tugas dan fungsi yang

dimiliki oleh humas. 1 dari 16 informan mengatakan bahwa tim manajemen isu

tergabung dalam tim media monitoring, 2 dari 16 informan menyatakan bahwa

Page 154: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

137

telah memiliki tim khusus dalam mengelola isu, dan 3 dari 16 menyatakan bahwa

pembentukan tim diperlukan bagi lembaga pemerintahann di Indonesia.

Penyederhanaan jumlah tersebut dapat dilihat pada diagram 4.3.3.1.

Setiap lembaga pemerintah menjawab berdasarkan pengalaman yang

dimiliki oleh lembaga pemerintah tersebut dengan ciri khas dan keunikannya

masing-masing. Untuk itu, peneliti akan menyajikan dalam bentuk subbab agar

pembaca lebih mudah dalam memahami.

Diagram 4.3.5.1 Humas dalam manajemen isu

4.3.5.1 Tim adalah humas

Data hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap 16 informan

mengenai humas dan tim manajemen isu menunjukkan bahwa 9 dari 16 informan

mengatakan bahwa tim manajemen isu telah melekat pada tugas dan fungsi yang

Page 155: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

138

dimiliki oleh humas.Sehingga posisi humas merupakan bagian dari tim yang

bertanggung jawab dalam proses manajemen isu. Informan satu mengatakan

bahwa biro komunikasi dan layanan informasi tidak membuat tim khusus dalam

manajemen isu. Tetapi humas membuat tim yang terdiri masing-masing satu dari

perwakilan setiap unit untuk memonitor isu yang berkembang di unit-unit terkait.

Biro KLI bertindak sebagai penghimpun semua isu yang berasal dari unit-unit

untuk diidentifikasi dana dianalisis (Sakti, komunikasi personal, 13 Februari

2017).

Berbeda dengan informan satu, informan dua menyatakan bahwa tim

manajemen isu terdiri dari biro komunikasi publik dengan dibantu oleh dua tim

yang berasal dari konsultan diluar kementerian dan dengan

memanfaatkanintelligent media monitoring system. Menurut informan dua

mengatakan bahwa dalam manajemen isu dibutuhkan kekuatan tim kuat dan solid

sehingga perlu untuk melibatkan orang-orang professional diluar kementerian

PUPR untuk memprediksi isu-isu sekaligus menentukan langkah-langkah

penanganan isu (Atmawidjaya, komunikasi personal, 28 April 2017). Jadi

misalkan ada isu yang diangkat ke publik, lembaga konsultan tadi yang dapat

member kita segala informasi terakit seperti isunya dari mana, orangnya siapa,

waktunya kapan, kemudian motifnya apa, lalu dikaitkan dengan berita-berita

dengan seputar kejadiandengan demikian, kompu mendapat analisis dan

rekomendasi untuk menangani isu. Selain itu menurut informan Atmawidjaja

Page 156: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

139

(komunikasi personal 28 April 2017) yang menarik dalam beberapa kesempatan,

dalam memanage isu tersebut kita tidak berjalan sendirian. Karena biro ini ataupun

kementerian kita ini dimonitor oleh 3 lembaga. KSP, tim komunikasi presiden staf

khusus, dan kominfo. Sehingga organisasi kuat untuk bertarung dengan isu yang

ada di publik. Serupa dengan informan dua, informan tiga juga mengatakan hal

serupa bahwa di kementerian perindustrian dibutuhkan bantuan dari pihak ketiga

sebagai bagian dari tim manajemen isu.

“Kalau tim khusus sebenernya nggak, jadi kita (rodanik) aja melalui struktur

yang sudah ada, kalau di humas sudah ada di bawah kan biro, ada bagian

pemberitaan dan publikasi nah tupoknya disitu, meskipun secara sumber daya

kita bisa aja minta bantuan dari pihak lain, misalnya ada pihak ketiga yang

menyediakan monitoring itu, mereka kadang dilibati diajak rapat gitu, tapi

secara tim, nggak dibikin tim khusus, organik dibagian itu”. (Sarjono,

komunikasi personal, 2 Mei 2017).

Selain kedua informan tersebut, informan lima juga mengatakan bahwa

manajemen isu dilakukan secara langsung oleh humas dengan dibantu oleh pihak

ketiga. Hal tersebut dilakukan dengan alasan bahwa pekerjaan yang dimiliki

humas sangat banyak sehingga butuh bantuan dari pihak ketiga agar hasilnya lebih

maksimal (Suwardi, komunikasi personal, 29 Mei 2017).

Informan keempat menyatakan bahwa urgensi dibentuknya tim manajemen

isu kurang penting karena hal tersebut sudah menjadi materi pekerjaan dari biro

komunikasi. Oleh karenanya seharusnya yang menjadi tim itu adalah keseluruhan

dari biro komunikasi. Masalahnya adalah kemampuan pengelolaan isu itu

Page 157: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

140

kemampuan yang sifatnya strategis. Kadangkala organisasi memiliki keterbatasan

disitu. Akhirnya humas tidak dalam waktu yang antisipatif.

“Masalah yang kedua adalah kita ini sebuah kementerian, yang lebih-lebih

sekarang daripada dulu. dinamika perubahan itu luar biasa, yang lebih banyak

faktor strategis. Jadi dokumen-dokumen perencanaan yang sifatnya harusnya

jadi pedoman itu, itu tidak selamanya kita gunakan. Dinamika terlalu cepat

berubah”. (Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017).

Menurut informan empat bahwa lembaga pemerintah sebenarnya kekurangan

SDM yang digunakan dalam menangani cepatnya laju dinamika perubahan yang

terjadi di negara ini.

Data yang diperoleh dari informan enam adalah bahwa humas masih cukup

mampu untuk melaksanakan manajemen isu sendiri. Hal tersebut dikarenakan isu

bagi kementerian yang menangani informan enam yaitu bappenas memiliki isu

yang cenderung landai. Karenanya seringkali isu-isu sudah dapat diprediksi

sebelumnya oleh humas melalui media monitoring (Aida, komunikasi personal, 2

Mei 2017). Hal seupa juga disampaikan oleh informan tujuh bahwa biro humas

cukup mampu dalam mengelola isu sendiri. Sehingga humas tidak perlu untuk

membuat sebuah tim yang terkait dengan pengelolaan isu (Nizar, komunikasi

personal, 17 februari 2017).

Informan sembilan, sebelas, 14 dan 16 juga mengatakan hal yang sama

bahwa yang bertanggung jawab dalam menanagani isu adalah humas atau internal

biro. Sehingga tidak perlu untuk membentuk tim khusus dalam melaksanakan

manajemen isu di kementerian yang menaungi mereka. Menurut informan 14,

Page 158: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

141

secara struktur tim itu tidak ada, tapi itu sudah melekat dengan tugas yang dimiliki

humas. Misalnya di awal sudah dipetakan mind map dengan isu tertentu. Tapi

kalau soal tim tadi, secara spesifik tidak ada dalam struktural yang menangani isu

tersendiri, tetapi di dalamnya sudah melekat dengan tugas-tugas humas. orang-

orangnyapun sudah diberikan frekuensi yang sama, jadi ketika terjadi isu,

semuanya sudah dalam satu frekuensi (Rosidin, komunikasi personal, 27 April

2017).

4.3.5.2 Tim tergabung dalam tim media monitoring

Berbeda dengan tim manjemen isu pada subbab sebelumnya yang

tergabung dalam humas. Menurut informan delapan yaitu kementerian pariwisata

tim manajemen isu dilakukan oleh tim media monitoring meskipun dengan

memanfaatkan bantuan pihak ketiga. Sedangkan menurut informan delapan, tim

manajemen isu bagi kementerian pariwisata terdiri dari tim monitoring yang

dibentuk berdasarkan structural organisasi disertai dengan tim media sosial yang

tidak hanya berisi orang-orang internal tetapi juga orang-orang di luar kementerian

pariwisata (Masruroh, komunikasi personal, 30 Mei 2017).

Justru kita melibatkan blogger-blogger terus instagramer yang mereka itu

ada di berbagai daerah, ketika ada isu apa, yang positif, yang kita kerjakan untuk

mem-PR-kan kita juga, bukan hanya kementerian ya tapi event pariwisata di

daerah itu, mereka bisa dilibatkan untuk mempublish di sosmed. itu tinggi

tingkatnya juga kalo disini kalo di dalamnya sendiri selain tim media monitoring

Page 159: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

142

ada tim tesis yang itu sudah jelas dua ini yang harus bekerjasama (Masruroh,

komunikasi personal, 30 Mei 2017).

4.3.5.3 Tim khusus manajemen isu

Informan 15 yaitu KPK memiliki tim yang secara khusus dibentuk sebagai

tim management isu yang dibentuk secara permanen. Menurut informan tim

manajemen isu dibentuk oleh champion yang berada di humas dengan membuat

risk register dan dianggotai oleh seluruh campion dari masing-masing direktorat.

Tim ini bertugas membuat target-target penyelesaian dan menuliskan rekomendasi

untuk didiskusikan oleh para pimpinan. Informan 15 juga menjelaskan bahwa

dalam penunjukan champion masing-masing director dipilih oleh direktur masing-

masing dengan menyerahkan nama kepada tim humas. Menurut Meinardy

(Komunikasi personal, 28 April 2017). Posisi humas dalam tim ini adalah sebagai

leader yang membentuk sekaligus pengelola isu yang terdapat dalam risk register.

Sehingga humas juga harus selalu memanta perkembangan di dalam tim tersebut.

4.3.5.4 Tidak perlu adanya tim

Menurut informan 12 tidak perlu dibuat sebuah tim manajemen isu, karena

isu tidak jelas kebenarannya sehingga akan membuang-buang waktu apabila

kementerian desatransmigrasi dan daerah tertinggal membentuk sebuah tim

manajemene isu, “yang terpenting dalam lembaga itu, semuanya bekerja

berdasarkan pada koridornya masing-masing maka tidak aka nada masalah”

(Widyatmiko, komunikasi personal, 13 Februari 2017). Sedangkan menurut

Page 160: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

143

informan 13 dikatakan bahwa manajemen bukan merupakan tugas dan fungsi

humas karena manajemen isu langsung dilakukan oleh deputi masing-masing.

Karena menurut informan masing-masing deputi yang berwenang dalam

menangani dan melakukan manajemen isu. Termasuk di dalamnya dalam

pembentukan tim menjadi kewenangan masing-masing deputi karena humas tidak

bertanggung jawab atas hal tersebut (Rachman, komunikasi personal, 27 April

2017). Informan 16 memiliki jawaban yang berbeda mengenai tim manajemen isu,

bagi KPU adanya tim monitoring saja sudah cukup untuk memantau

perkembangan isu, menganalisis dan memberikan rekomendasi atas sebuah isu

(Suhardi, komunikasi personal, 21 April 2017).

Peneliti menyederhanakan penyajian data mengenai tim manajemen isu

bagi lembaga pemerintahann Indonesia dalam tabel berikut:

Tabel 4.3.5 Tim manajemen isu dan humas

No Instansi Tim manajemen isu dan humas

1 Kementerian Keuangan Tim secara khusus tidak ada. Tetapi kami

memiliki sebuah group yang terdiri dari

setiap unit untuk memonitor isu.

2 Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

Tim humas kita ada, tapi kita juga dibantu

oleh tim dari konsultan dan kita juga

menghire intelegent media monitoring

system. Perannya tim ini sangat penting

sekali untuk memprediksi isu-isu dan

langkah penanganan. Selain itu karena

dibutuhkan setiap hari tentunya butuh

kekuatan tim yang kuat.

Page 161: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

144

No Instansi Tim manajemen isu dan humas

3 Kementerian

Perindustrian

Tim manajemen isu ya semua yang ada di

humas aja. Dibantu oleh pihak ketiga untuk

monitoringnya.

4 Kementerian

Perhubungan

Tidak ada tim khusus karena manajemen isu

adalah materi pekerjaan biro komunikasi.

Hal paling sulit dalam pemerintahann

Indonesia itu adalah koordinasi. Jadi ya buat

apa kita bikin tim kalau ujung-ujungnya

tidak jalan.

5 Kementerian

Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi

Birokrasi

Humas langsung yang menangani

manajemen isu dengan dibantu orang ketiga

dan sebuah aplikasi. Karena tugas humas itu

juga banyak selain mengerjakan tentang isu

6 Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional /

Bappenas

Semua di humas sih, kalau manajemen isu.

Karena kami bukan kementerian teknis... jadi

isunya dibilang landai ya enggak, di bilang

sering juga enggak. Dan bisaanya

isu-isunya sudah bisa kami prediksi

sebelumnya.

7 Kementerian Komunikasi

dan Informatika

Tim manajemen isu itu ya kita yang di humas.

Sudah cukup dalama menangani isu.

8 Kementerian Pariwisata Ada tim media monitoring dan tim sosmed

yang bertugas sebagai tim manajemen isu.

Tim sosmed ini tidak hanya internal

kemeterian pariwisata tetapi melibatkan

orang luar yang ditunjuk.

9 Kementerian Sosial Tim isu ya humas secara keseluruhan.

Kebutuhannya tidak terlalu mendesak untuk

dibuat tim khusus.

10 Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan

im manajemen isu ya. Em. Ada tim

manajemen isu, di tempat yang tadi aspirasi

masyarakat di sub bagian sub aspirasi

masyarakat pada bagian publikasi itu di

lantai dua di sini bagiannya TKLM, yang

tugasnya memonitoring dan memanajemen

isu isu mana nihyangperlu diantisipasi, atau

mana yang perlu ditelusuri

11 Kementerian Riset

Teknologi dan

Pendidikan Tinggi

Semua bagian humas adalah tim manajemen

isu. Terutama baik monitoring ya karena

mereka yang memantau perkembangan

isunya.

Page 162: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

145

No Instansi Tim manajemen isu dan humas

12 Kementerian Desa,

Transmigrasi dan Daerah

Tertinggal

tidak perlulah ada tim begitu begitu hanya

untuk kabar burung saja. Yang penting

semua bekerja sesuai dengan koridor yang

telah ditentukan saja tidak aka nada masalah.

13 Kementerian

pemberdayaan

perempuan dan

Perlindungan Anak

Humas tidak memiliki tim manajemen karena

fungsinya tidak begitu penting. Deputi bisa

langsung mengatasi isu sendiri. Humas itu

hanya mengurusi kegiatan pimpinan.

14 Kementerian Agama tim manajemen isu kita melekat dengan tugas

humas sendiri. Secara struktur tim itu tidak

ada, tapi itu sudah melekat dengan tugas yang

dimiliki humas.

15 Komisi Pemberantasan

Korupsi

Tim manajemen isu dibentuk oleh champion

yang berada di humas dengan membuat risk

register dan dianggotai oleh seluruh campion

dari masing-masing direktorat. Tim ini

bertugas membuat target-target penyelesaian.

Tetapi tim ini hanya muncul saat terjadi isu

yang sangat mengancam.

16 Komisi Pemilihan Umum Ngga ada tim manajemen isu itu. Kan ada

yang bagian monitoring nanti yang

menyelesaikan ya biar pimpinan.

4.3.6 Konstruksi humas pemerintah terkait krisis

Pada saat penelitian salah satu yang menjadi poin dalam wawancara adalah

bagaimana konstruksi humas pemerintah mengenai krisis. Melalui wawanacara

dengan 16 lembaga kementerian dan non kementerian menunjukkan mengenai

bagaimana pemahaman para praktisi humas lembaga pemerintah Indonesia dalam

memahami krisis yang menimpa lembaga pemerintah terlebih di era demokrasi

ini.

Page 163: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

146

Data yang dihasilkan dari penelitian ini memperlihatkan setidaknya4

lembaga kementerian mendefinisikan krisis sebagai sesuatu yang dapat merusak

reputasi, trust dan kredibiltas organisasi di mata publiknya. 10 mengkonstruksikan

krisis sebagai kejadian yang tak terduga dan berdampak besar, 1 menimbulkan

perbedaan antara substansi dan ekspektasi, dan 1 mengkonstruksikan krisis

sebagai kebangkrutan yang tidak akan terjadi pada lembaga pemerintah. Lebih

mudahnya peneliti akan menyajikan diagram mengenai konstruksi krisis dibawah

ini:

Diagram 4.3.6.1 Konstruksi humas tentang krisis

4.3.6.1. Krisis merusak trust, reputasi dan kredilitas

Informan satu mengatakan bahwa krisis adalah segala sesuatu yang dapat

menyerang reputasi kementerian keuangan (Sakti, komunikasi personal, 13

Februari 2017). Informan empat yaitu kementerian perhubungan juga mengatakan

25%

62%

6%7%

Diagram konstruksi humas tentang krisis

merusak trust, reputasi dan kredibilitas

kejadian tak terduga dan berdampak besar

menimbulkan perbedaan subtansi dan ekspektasi

menyebabkan kebangkrutan

Page 164: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

147

bahwa krisis adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi trust dan reputasi jatuh.

Contohnya waktu kemarin krisis yang mengenai penerbangan. Ketika dianggap

gagal, yasudah reputasi kemenhub buruk di publik. Akhirnya dibangun dari awal,

dengan mencari isu lain yang memberi kesan baik dan positif. Tapi sekali lagi kita

berbeda dengan perusahan yang kalau sedang krisis bisa gulung tikar. Kalau

lembaga pemerintah logikanya tidak seperti itu (Raharjo, komunikasi personal, 27

April 2017). Sedangkan menurut informan enam krisis adalah segala sesuatu yang

menyerang kredibilitas pejabat maupun institusi.

“Sebenarnya sih krisis itu pasti yang akan menyerang institusi atau pemimpin.

Gak Cuma institusi sih... cara kerja (tupoksi) dan segala macem ke pemimpin

juga krisis. Karena biar gimana sebagai pemimpin kan dia gak akan terlepas

dari institusi yang dia pimpin. Jadi segala sesuatu isu yang modelnya

menyerang kredibelitas pejabat atau institusi pasti itu menjadi isu bagi kami”.

(Aida, komunikasi personal, 2 Mei 2017).

4.3.6.2. Krisis adalah kejadian tak terduga dan berdampak besar

Menurut informan dua mengatakan bahwa krisis adalah kondisi ketika

normalitas tidak terjadi. Sesuatu yang biasanya berjalan secara berkelanjutan

kemudian tidak lagi itu juga dinamakan sebagai krisis. Terputusnya layanan publik

juga bagian dari krisis. Selain itu menurut informan dua bahwa krisis adalah ketika

sesuatu yang ekstrim terjadi seperti bencana. Tetapi informan melanjutkan bahwa

jika terjadi bencana sebenarnya bukan PUPR yang mengalami krisis tetapi daerah

terjadinya bencanalah yang mengalami krisis. Kalau krisis di kementerian PUPR

misalkan terjadi gejolak, kepemimpinan tidak di ikuti, tidak di patuhi, kemudian

Page 165: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

148

ada pemberontakan dari bawah. “atau kalau di Negara lain dikeluarkan mosi tidak

percaya”. (Atmawidjaja, komunikasi personal, 28 April 2017).

Informan tiga yaitu dari kementerian perindustrian mengatakan bahwa

yang dinamakan krisis adalah suatu kondisi yang tidak diharapakan oleh

organisasi. Selain itu krisis juga terjadi apabila antara harapan dengan kenyataan

tidaklah sama. Lebih lanjut informan juga mengatakan bahwa krisis adalah hasil

dari pemberitaan negatif yang terus-menerus yang dilakukan oleh organisasi

(Sarjono, komunikasi personal, 2 Mei 2017

Informan lima mengatakan bahwa krisis adalah sesuatu yang sifatnya urgen

dan sangat mendesak untuk ditangani serta sifatnya negatif. Oleh karena itu

dibutuhkan penanganan yang tepat dan cepat agar organisasi tidak terbawa oleh

arus (Suwardi, komunikasi personal, 29 Mei 2017). Informan sepuluh juga

mengatakan bahwa krisis berpotensi menimbulkan masalah yang besar dan

menghambat aktivitas kemendikbud (Langguana, komunikasi personal, 30 Mei

2017). Sedangkan menurut informan 13 yaitu kementerian PPPA mengatakan hal

yang sama bahwa krisis memerlukan penanganan yang cepat (Rachman,

komunikasi personal, 27 April 2017).

Informan 15 mengatakan bahwa krisis memiliki suasana yang tidak tenang,

berbeda dan gawat. Tetapi tidak sampai terjadi kegoncangan kebatinan. Oleh

karenanya kemudian informan ke sembilan mengatakan bahwa krisis itu

dimunculkan oleh media yang berdampak menjadi hal yang negatif. Sedangkan

Page 166: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

149

informan delapan yaitu kementerian pariwisatamendefinisikan isu sebagai salah

satu yang menydatangkan pengaruh buruk organsasi terhadap pariwisata

(Masruroh, komunikasi personal, 30 Mei 2015). Begitu pula dengan informan 16

yang mengatakan bahwa krisis aalah suatu peristiwa yang gawat dan sangat parah

bagi keberlangsungan organisasi.

4.3.6.3. Krisis menimbulkan perbedaan substansi dan ekspektasi

Konstruksi krisis yang disampaikan oleh informan 11 bahwa krisis adalah

suatu kondisi yang berbeda dari sebenarnya, berbeda antara subtansi dan

ekspektasi. Jadi misalnya ekspektasi beritanya itu seperti ini tapi ternyata

diberitakannya lain itu sudah bentuk krisis karena antara planning dengan realita

itu berbeda. Oleh karena itu, semakin besar gap antara planning dan realita,

semakin besar krisis (Razak, komunikasi personal, 17 Februari 2017).

Kementerian kominfo sebagai informan tujuh juga mengatakan hal yang sama

seperti informan 11 maupun informan dua. Tetapi informan tujuh lebih

menspesifikkan bahwa krisis terjadi jika capaian tidak sesuai dengan target

pemerintah (Nizar, komunikasi personal, 7 Februari 2017).

4.3.6.4. Krisis menyebabkan kebangkrutan

Berbeda dengan semua informan sebelumnya, informan 12 mengatakan

bahwa krisis hanya akan terjadi pada perusahaan dan lembaga keuangan Negara

karena mengurusi tentang keuangan. Sehingga tidak ada definisi bagi lembaga

pemerintah. Karena krisis menurut informan 12 adalah kondisi yang parah yang

Page 167: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

150

menyebabkan organisasi menjadi collaps. Sedangkan lembaga pemerintah tidak

akan merasakan gulung tikar hanya karena permasalahan tertentu (Widyatmiko,

komunikasi personal, 18 Februari 2017).Penulis kemudian menyederhanakan

penjelasan-penjelasan tersebut ke dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.3.6 Konstruksi humas terkait krisis

No Instansi Konstruksi humas terkait krisis

1 Kementerian Keuangan Krisis itu segala sesuatu yang bisa

merusak atau menyerang reputasi

kementerian keuangan

2 Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

Jadi krisis itu dalam kondisi dimana

normalitas itu tidak terjadi. Namanya

krisis itu juga termasuk putusnya layanan

publik. Kalau sesuatu yang tadinya

berjalan continue, sekarang tidak ada itu

krisis. Atau dia mengganggu fungsi-fungsi

sosial secara masif itu krisis

3 Kementerian

Perindustrian

krisis itu kan kondisi yang tidak kita

harapkan, jadi apa yang kita harapkan

dengan kenyataannya berbeda, kalau di

kita krisis itu terjadi ketika ada

pemberitaan atau isu negatif dan terus

terusan, nah itu krisis

4 Kementerian

Perhubungan

yang membuat trust dan reputasi kita jatuh

5 Kementerian

Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi

Birokrasi

Krisis itu e ketika sesuatu yang urgen

untuk ditangani dan sifatnya negatif, itu

yang harus ditangani dengan serius jangan

sampai salah terbawa arus

6 Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional /

Bappenas

Jadi segala sesuatu isu yang modelnya

menyerang kredibelitas pejabat atau

institusi pasti itu menjadi isu bagi kami

7 Kementerian Komunikasi

dan Informatika

Krisis terjadi ketika capaian tidak sesuai

dengn target pemerintah

8 Kementerian Pariwisata Segala sesuatu yang terjadi dan

berpengaruh terhadap pariwisata dan

mengganggu pencapaian target wisatawan

Page 168: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

151

No Instansi Konstruksi humas terkait krisis

9 Kementerian Sosial Krisis ada ketika dimunculkan di media

yang berdampak negatif.

10 Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan

Yang berpotensi menimbulkan masalah

yang besar dan menghambat aktivitas

kementerian pendidikan dan kebudayaan

11 Kementerian Riset

Teknologi dan

Pendidikan Tinggi

kritis istilahnya kan udah genting ya. Kalo

kami melihat krisis itu kalo kriterianya

emang bener-bener berbeda dengan apa

yang sebenarnya. Jadi itu krisis, atau

berbeda substansi maupun ekspektasi

12 Kementerian Desa,

Transmigrasi dan Daerah

Tertinggal

Saya kan bukan orang komunikasi, coba

anda yang menjelaskan. Kita bukan

kementerian keuangan yang pernah krisis.

Krisis itu kan hanya untuk perusahaan-

perusahaan atau mungkin kementerian

keuangan.

13 Kementerian

pemberdayaan

perempuan dan

Perlindungan Anak

krisis adalah suatu hal yang perlu

ditangani dengan cepat, itu adalah krisis

ya.

14 Kementerian Agama Krisis bagi kementerian agama adalah

sesuatu yang berpotensi menggangu

persepsi publik terhadap kementerian

agama yang berpandangan bahwa

kementerian agama gak sanggup

menjalankan tugas dan fungsinya.

15 Komisi Pemberantasan

Korupsi

krisis kan suasananya nggak tenang, dan

suasana yang berbeda, gawat. Tetapi juga

tergantung, gawat itu gawat yang gimana,

di kami sendiri tidak samapai menimbulkn

kegoncangan kebatinan

16 Komisi Pemilihan Umum Krisis suatu kondisi yang sangat parah bagi

keberlangsungan organisasi

4.3.7 Hambatan dalam pengelolaan krisis

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap

informan menghasilkan bahwa dalam penanganan krisis, beberapa informan

Page 169: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

152

memiliki hambatan-hambatan. Oleh karena itu, peneliti membahas hal tersebut

sebagai bagian dari manajemen krisis yang dilakukan oleh informan. Informan

menjawab berdasarkan pengalaman yang diperoleh saat menangani isu yang

menghadapi organisasinya.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam melaksanakan manajemen

krisis, lembaga pemerintah dalam hal ini adalah informan dalam penelitian ini

menjelaskan bahwa penanganan terhadap krisis tidak selalu berjalan mulus.

Seringkali terhambat dengan beberapa faktor baik yang terkait dengan manajerial

internal maupun dipengaruhi oleh faktor eksternal di luar organisasi. Informan

satu mengatakan bahwa hambatan dalam proses manajemen krisis adalah

kurangnya kemampuan untuk selalu dapat memprediksi kemungkinan terjadinya

krisis (Sakti, komunikasi personal, 13 Februari 2017). Menurut informan satu,

kementerian keuangan telah berupaya melakukan prediksi atas isu-isu yang

berkaitan dengan lembaga. Hal tersebut dilakukan agar isu yang berpotensi

mengakibatkan krisis dapat terdeteksi dan organisasi dapat menyiapkan langkah-

langkah penangannya sebagai bentuk antisipasi. Upaya tersebut tidak selalu

berjalan seperti yang diharapkan. Kemampuan untuk dapat memprediksi

kemungkinan-kemungkinan terjadinya krisis dirasa masih kurang menurut

informan satu, sehingga menghambat dalam proses manajemen krisis. Selain itu

menurut informan satu, hal lain yang menghambat adalah isu-isu yang beredar di

luar kementerian keuangan dapat memperkeruh krisis yang terjadi pada saat itu.

Page 170: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

153

Informan kedua yaitu dari kementerian PUPR mengatakan bahwa yang

menghambat saat kementerian mengalami krisis adalah munculnya krisis-krisis

yang berasal dari kementerian atau lembaga pemerintah yang lainnya. Misalnya

seperti krisis brexit (Brebes Exit) yang terjadi dulu, sebenarnya kejadian itu

menurut informan bukan krisisnya kementerian PUPR. Karena krisis tersebut

berkaitan dengan lalu lintas sehingga harusnya menjadi bagiannya kementerian

perhubungan dan kepolisian lalu lintas. Hanya saja publik memandang bahwa itu

terjadi akibat kesalahan dari kementerian PUPR. (Atmawidjaja, komunikasi

personal, 28 April 2017). Saat terjadinya Brexit, berbagai pihak mencoba untuk

menyalahkan kementerian PUPR sehingga menganggap yang bertanggungjawab

adalah kementerian PUPR. Peristiwa itu salah satu contoh krisis yang bukan

disebabkan oleh kementerian PUPR. Tapi untuk menghindari adanya konflik pada

saat itu sehingga kementerian menerima itu sebagai krisisnya dengan membentuk

satuan atau tim yang menangani.

Selain krisis tersebut, hambatan kementerian PUPR dalam manajemen

krisis adalah banyaknya beredar berita hoax yang merugikan aktivitas

kementerian. Saat terjadi krisis biro komunikasi publik kementerian PUPR telah

berupaya untuk membuat strategi komunikasi yang paling tepat untuk

menghindari krisis yang berkepanjangan. Sayangnya, banyak beredar kabar hoax

diterima masyarakat dan memperparah kondisi krisis yang terjadi. Hasilnya adalah

Page 171: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

154

penanganan isu menjadi lebih sulit dan dibutuhkan strategi komunikasi yang lebih

kuat.

Informan tiga dan 12 mengatakan bahwa selama pelaksanaan manajemen

krisis kedua kementerian tersebut yaitu kementerian perindustrian dan

kementerian desa, transmigrasi dan daerah tertinggal. Kedua informan tersebut

menyatakan bahwa selama ini kementerian mereka tidak pernah mengalami

hambatan dalam manajemen krisis. Informan tiga yaitu kementerian perindustrian

mengatakan bahwa selama ini manajemen krisis maupun penanganan terjadinya

krisis tidak pernah mengalami kesulitan tanpa ada hambatan yang berarti. Hal

tersebut menurut informan tiga dikatakan sebagai bentuk kesungguhan dan

ketetapatan langkah yang dibuat oleh kementerian dalam penaganan krisisnya

(Sarjono, komunikasi personal, 2 Mei 2017). Kementerian komunikasi dan

informatika dan informatika mengatakan bahwa tidak ada hambatan yang

dirasakan oleh kementerian ini. Menurut informan tujuh selama ini penanganan

krisis tidak memiliki hambatan apapun, semuanya dapat terselesaikan dengan baik

(Nizar, komunikasi publik, 17 Februari 2017). Berbeda dengan informan

tigainforman 13 memiliki alasan yang berbeda atas tidak adanya hambatan dalam

penanganan krisis yang dilakukan. Menurut informan 13, proses manajemen krisis

tidak pernah mengalami hambatan karena semua pegawai kementerian desa

transmigrasi dan daerah tertinggal selalu bekerja berdasarkan tugas pokok dan

fungsi serta koridor yang berdasar pada aturan yang berlaku. Bukan hanya tidak

Page 172: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

155

ada hambatan, menurut informan 13, akibat dari bekerja sesuai koridor adalah

tidak adanya krisis yang besar yang menimpa kementerian (Widyatmiko, 12

Februari 2017).

Informan empat menjelaskan bahwa dalam manajemen krisis yang

dilakukan, kementerian perhubungan memiliki beberapa hambatan yang biasanya

terjadi yaitu rekomendasi humas yang tidak digunakan, dinamika perubahan yang

berjalan sangat cepat, serta kurangnya SDM yang berkompeten. Hambatan yang

pertama menurut informan empat adalah seringkali rekomendasi penanganan isu

maupun krisis yang dilakukan oleh biro komunikasi dan informasi publik tidak

digunakan dalam upaya penanganan krisis sehingga biro komunikasi dan

informasi publik sebagai pelaksana penanganan krisis. an kita gak pernah bisa

sampai tuntas seperti korporasi.

Yang kita lakukan biasanya gini.. kalau di satu sisi kita mentok, kita akan

mengarahkan ke isu yang lain. contohnya kita di Brexit ini mentok nih, wah ini

masalah semua nih.. karena saran-saran dari kita gak dipakai. Akhirnya isu kita

alihkan, oke dijalan raya gagal pada lebaran. Tapi kita di darat bagus..zero

incident. (Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017).

Hambatan yang kedua bagi kementerian perhubungan menurut informan

empat adalah dinamika perubahan di lingkungan pemerintah semakin cepat.

Cepatnya perubahan tersebut disebabkan dampak dari unsur politik dan kekuasaan

yang tidak terlepas dari lembaga pemerintah. Akibatnya dokumen kebijakan yang

telah dibuat seringkali tiba-tiba mengalami perubahan oleh pimpinan yang

disinyalir terdapat unsur politik (Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017).

Page 173: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

156

Perubahan yang sulit diprediksi itu menjadi hambatan dalam manajemen krisis

yang dilakukan oleh biro komunikasi dan informasi publik di kementerian

perhubungan.

Informan keempat mengatakan bahwa hambatan ketiga yang mengganggu

adalah kurangnya SDM yang memiliki kecapakan dalam mengelola isu maupun

mengelola krisis. Hambatan seperti ini tidak hanya dirasakan oleh kementerian

perhubungan, tetapi juga dirasakan oleh informan sembilan dan15 yaitu

kementerian sosial dan KPK. Hambatan terbesar bagi humas kementerian sosial

dalam menangani krisis adalah minimnya jumlah pekerja atau SDM di

kementerian sosial yang memiliki kompetensi dalam manajemen isu maupun

krisis. Kemampuan humas didominasi oleh orang-orang di luar bisang humas.

“oleh karena itu, kemampuan kinerja humas yang menjadi target capaian saya

dalam waktu dekat ini” (Wahyono, komunikasi personal, 10 Februari 2017).

Informan 15 mengatakan hal serupa bahwa yang pernah menjadi hambatan humas

dalam mengelola isu dan krisis adalah keterbatasan ketenagakerjaan. Oleh karena

itu humas berupaya untuk secara berkala melakukan perekrutan pegawai baru

sesuai yang dibutuhkan dengan kualifikasi yang lebih spesifik. Sehingga saat

peneliti melakukan wawancara, informan mengatakan bahwa krisis tersebut sudah

ditangani dengan bergabungnya beberapa pegawai baru di KPK. Kekurangan

sumber daya manusia juga dirasakan oleh informan 13 dan 14 sebagai sebuah

hambatan. Menurut informan 13 hambatan dalam penanganan krisis adalah

Page 174: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

157

kurangnya jumlah tenaga kerja yang ada di humas untuk melaksanakan tugasnya.

Bahkan hal tersebut dapat dikatakan sebagai krisis. Tetapi selain hambatan

tersebut, menurut informan 13 di kementerian pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak, hambtan yang lainnya adalah adanya tumpang tindih tugas

dikarenakan pemisahan bagian yang tidak sesuai. Misalnya menurut Rachman

(Komunikasi personal, 27 April 2017) bagian humas dan bagian publikasi terpisah

sedangkan publikasi juga melaksanakan fungsi humas. Selain itu hal lain yang

dilakukan adalah humas juga mengurusi urusan protokol menteri sehingga jumlah

pegawai dibawah humas terasa kurang. Kurangnya jumlah SDM juga dirasakan

oleh kementerian agama dalam menangani krisis. Hanya saja kekurangan tersebut

terjadi saat krisis terjadi di luar negeri. Contohnya adalah saat terjadi kasus

robohnya crane di Masjidil Haram Mekkah yang memakan korban diantaranya

adalah jamaah haji indoneisa yang sedang berada di lokasi. Krisis tersebut menurut

informan adalah krisis yang sulit untuk di atasi mengingat krisis tersebut terjadi di

luar negeri dengan jumlah petugas yang sedikit (Rosidin, komunikasi personal, 27

April 2017).

Informan lima mengatakan bahwa yang biasanya menghambat proses

manajemen krisis adalah para wartawan yang terkadang terlalu memperbesar

masalah, dan suka mengungkit-ungkit masalah yang sudah lama, sehingga ketika

penyelesaian krisis mulai dirasakan akan berakhir, wartawan akan mengungkit

permasalahan yang menjadi penyebab krisis. Hal tersebut yang membuat proses

Page 175: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

158

manajemen krisis yang akan berhasil menjadi sulit tertangani (Suwardi,

komunikasi personal, 29 Mei 2017). Berbeda dengan kementerian PAN-RB,

informan enam menjelaskan bahwa hambatan yang dihadapi saat mengelola krisis

adalah publik yang kurang terinformasi terkait tugas dan fungsi kementerian

bappenas. Menurut informan enam bahwa ketidaktahuan publik menyebabkan

proses penyelesaian krisis menjadi lebih berat karena humas menjalani dua peran

yaitu untuk mengedukasi tentang peran humas dan memberikan penjelasan terkait

krisis (Aida, komunikasi personal, 2 Mei 2017).’

Data yang didapat dari informan delapan yaitu kementerian pariwisata

adalah bahwa hambatan yang diperoleh oleh biro komunikasi publik adalah

perkembangan isu yang tidak terduga serta respon masyarakat yang kurang

mendukung. Hal tersebut dirasa menjadi hambatan terbesar dalam menangani

krisis karena tujuan utama dalam mendatangkan wisatawan mancanegara tanpa

didukung oleh masyarakat akan sangat sulit (Masruroh, komunikasi personal, 30

Mei 2017). Sedangkan hambatan yang dimiliki oleh informan sepuluh yaitu

kementerian pendidikan dan kebudayaan adalah terlalu banyaknya permasalahan

yang dihadapi dengan jumlah SDM yang terbatas menyebabkan respon yang

kadang sedikit lambatkarena humas harus menyesuaikan dengan krisis yang tiba-

tiba saja terjadi (Langguana, komunikasi personal, 30 Mei 2017). Berbeda dengan

kementerian pendidikan dan kebudayaan, menurut informan 11 yaitu kementerian

riset teknologi dan pendidikan tinggi, bahwa hambatannya adalah belum

Page 176: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

159

terbiasanya pegawai untuk bekerjasama. Hal tersebut dikarenakan kementerian ini

merupakan penggabungan dari dua lembaga kementerian sehingga masih butuh

penyesuaian. Selain itu tingginya ego sektoral juga menjadi hambatan tersendiri

dalam mngelola krisis (Razak, komunikasi personal, 17 Februari 2017). Informan

16 mengatakan bahwa hambatan yang dihadapi dalam penanganan krisis adalah

tidak lengkapnya data terkait pemilu ataupun data yang tidak akurat sehingga

rawan mendapatkan protes dari masyarakat. Sedangkan data saat pemilu adalah

hal yang krusial (Suhardi, 21 April 2017).

Tabel 4.3.7 Hambatan dalam pengelolaan krisis

No Instansi Hambatan dalam pengelolaan krisis

1 Kementerian Keuangan Kemampun untuk memprediksi

kemungkinan-kemungkinan terjadinya

krisis

2 Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

Banyaknya isu-isu hoax yang mengenai

oranisasi. Sehingga seringkali

menimbulkan krisis atau memperparah

krisis. Munculnya krisis yang dilempar

oleh lembaga pemerintah yang lain.

3 Kementerian Perindustrian So far so good sih. Ngga pernah ada yang

yang sampe gimana-gimana.

Alhamdulillah kita bisa menangani

4 Kementerian Perhubungan Masalahnya adalah terkadang saran yang

diberikan oleh humas tidak digunakan.

Kalau pemerintah itu kan juga

dipengaruhi unsur-unsur politik dan

kekuasaan. Jadi itu yang menyebabkan

dinamika perubahan berjalan sangat

cepat yang sulit untuk diprediksi. Selain

itu kurangnya SDM yang berkompeten.

5 Kementerian

Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi

Birokrasi

Masalahnya adalah kadang kita mencoba

menutupi ini kan masalah konres itu kan

kebijakannya sudah selesai gitu, tetapi

selalu wartawan mengugkit masalah itu.

Page 177: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

160

No Instansi Hambatan dalam pengelolaan krisis

6 Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional /

Bappenas

Publik yang kurang mengetahui fungsi

bappenas sebagai perencana

pembangunan.

7 Kementerian Komunikasi

dan Informatika

Kayanya ngga ada hambatan. Kami

kurang tau yak arena kami hanya

melaksanakan dari sisi kehumasan.

Sedangkan krisis itu bagian dari

pusdiklat. Tapi kayanya ngga ada

masalah sih. Kalau ada kan humas tau

8 Kementerian Pariwisata Sejauh ini proses manajemen krisis itu

berhasil kami tangani dengan baik. Yang

menghambat mungkin perkembangan isu

yang tidak terduga saat terjadi krisis. Atau

respon masyarakat Indonesia yang kurang

mendukung.

9 Kementerian Sosial Hambatan bagi kementerian sosial itu

adalah kurangnya SDM dalam menangani

krisis itu.

10 Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan

Permasalahannya selama ini itu ya krisis

itu kan biasanya ngga dikethaui jadi butuh

waktu penyesuaian untuk mengatasinya.

11 Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

Kita kan kementerian baru. Dua yang

dijadikan satu. Jadi bukan hanya saat

terjadi krisis, untu berbagai hal kita masih

saling menyesuaikan

12 Kementerian Desa,

Transmigrasi dan Daerah

Tertinggal

Tidak ada hambatan karena semua

bekerja sesuai koridornya

13 Kementerian

pemberdayaan perempuan

dan Perlindungan Anak

Kalau krisis itu buka wewenang kami

disini. Tapi kalau hambatan dalam

melaksanakan tugas ya kita kurang

pegawai aja lalu ada tumpang tindih tugas

antara humas dan publikasi.

14 Kementerian Agama Kesulitannya adalah apabila krisis itu

terjadi di luar negeri seperti kasus crane.

Kita tidak bisa prediksi dan orang-orang

kami juga sedikit.

15 Komisi Pemberantasan

Korupsi

beberapa tahun kemarin memang kami

memiliki keterbatasan ketenagakerjaan,

karena dalam praperadilan kami

Page 178: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

161

No Instansi Hambatan dalam pengelolaan krisis

kekurangan tenaga manusia, terbatas.

Tapi sekarang itu sudah tertangani

16 Komisi Pemilihan Umum Hambatan krisis itu kalau misalnya dari

luar KPU. Seperti misalnya kemendagri

yang data nya kurang valid padahal kita

sudah koordinasi

4.3.8 Dokumen atau aturan perencanaan krisis

Bagian dari contingency plan adalah adanya dokumen hukum yang

membahas tentang perencanaan krisis sehingga perencanaan bukan hanya sekedar

dalam bayangan. Peneliti dalam penelitian ini juga menanyakan tentang adanya

sebuah produk hukum baik UU, Permen, ataupun sekedar SOP organisasi yang

membahas tentang hal ini. Hasil penelitian yang didapat oleh peneliti

menunjukkan bahwa rata-rata dari informan tidak memiliki dokumen hukum yang

mengatur dan sebagian yang lain sedang dalam proses pembuatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ada lembaga pemerintahann

yang memiliki dokumen hukum mengenai perencanaan penanganan krisis. Tetapi

tiga lembaga pemerintah yang menjadi subyek dalam penelitian ini telah membuat

dokumen hukum berupa SOP perencanaan krisis di lembaganya. 3 dari 16 lembaga

menganggap tidak perlu adanya dokumen resmi mengenai perencanaan krisis, 8

dari 16 menyatakan belum memiliki dan 2 yang lainnya bersikap ragu-ragu. Hal

ini dapat dilihat dalam diagram di bawah ini:

Page 179: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

162

Diagram 4.3.8.1 Dokumen

4.3.8.1. Sudah memiliki atau dalam proses pembuatan

Tiga lembaga kementerian yang sudah memiliki adalah kementerian

pariwisata dan kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi dan KPK. Kedua

kementerian tersebut sudah membuat dan hanya menunggu untuk disahkan. Tetapi

berdasarkan kedua informan yaitu informan delapan dan sebelas telah menerapkan

manajemen krisis di masing-masing lembaganya. Informan delapan menyebutkan

bahwa aturan mengenai perencanaan krisis atau manajemen krisis sudah ada tetapi

dari lembaga lain yang menaungi. Seperti peraturan menteri pendayagunaan

aparatur negara mengenai komunikasi krisis, Toolbox for crisis communication in

tourism yang dikeluarkan oleh WTO, Tourism risk management yang dikeluarkan

oleh APEC, ASEAN tourism crisis communications manual. Pedoman-pedoman

tersebut yang selama ini menjadi pedoman bagi kementerian pariwisata dalam

mengelola isu dan krisis. Sekaligus merupakan dasar dalam pembuatan SOP

Page 180: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

163

manajemen krisis tentunya dengan melihat aspek ke-Indonesia-an (Masruroh,

komunikasi personal, 30 Mei 2017).

Sehingga menurut informan kementerian pariwisata selalu sigap dalam

menyelesaikan krisis. Informan sebelas juga mengatakan hal yang sama bahwa

dokumen mengenai SOP penanganan krisis telah dibuat oleh biro komunikasi

publik berdasarkan pada inventrisir isu yang dilakukan dan penagalaman dalam

menangani krisis dan manajemen isu selama ini. Kedua kementerian tersebut

menurut informan hanya menunggu pengesahan dari pimpinan sebagai peraturan

menteri (Razak, 17 Februari 2017). Apabila ketiga kementerian tersebut sudah

tinggal menunggu disahkannya peraturan yang dibuat, maka KPK saat ini masih

dalam proses pembuatan dengan mengumpulkan dan menganalisis risk register

tim champion (Meinardy, komunikasi personal, 28 April 2017).

4.3.8.2. Belum memiliki

Enam dari informan menyatakan belum memiliki aturan mengenai

perencanaan krisis maupun manajemen krisis. Akan tetapi mereka berharap suatu

saat dapat mulai menyusun demi kebaikan lembaga yang menaunginya. Informan

satu mengatakan bahwa mengenai dokumen, peraturan menteri belum ada tetapi

biro komunikasi dan layanan informasi secara system telah melaksanakan

langkah-langkah perencanaan krisis. Informan enam mengatakan bahwa mereka

berharap agar segera memilikinya (sakti, komunikasi personal, 13 Februari 2017).

Hal serupa juga disampiakan oleh kementerian perindustrian yaitu informan ketiga

Page 181: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

164

bahwa secara SOP belum memiliki hanya saja perencanaan dilakukan secara

mendadak dengan membuat rapat evaluasi dan rapat pimpinan (Sarjono,

komunikasi personal, 2 Mei 2017). Pendapat tersebut didukung oleh kementerian

PAN-RB yang bahwa dalam merencanakan penanganan krisis baiknya dibiarkan

mengalir sesuai yang diinginkan. Begitu pula dengan informan enam, sembilan,

dan 14 yang mengatakan bahwa lembaga mereka belum memiliki perencanaan.

Tetapi secara prinsip mereka telah melaksanakan perencanaan krisisnya.

4.3.8.3. Tidak perlu adanya dokumen resmi perencanaan krisis

Berbeda dengan kedua informan tersebut yang sudah memiliki dokumen

hukum terkait krisis, tiga dari informan menyatakan bahwa dokumen ini tidak

diperlukan bagi lembaga pemerintah. Ketiga informan tersebut adalah informan

dua yaitu kementerian PUPR, informan empat yaitu kementerian perhubungan dan

informan 16 yaitu KPU. Menurut informan dua dokumen mengenai perencanaan

krisis tidak sebaiknya dibuat karena organisasi tidak berharap akan ada krisis yang

menimpa organisasinya. Sehingga yang dibtuuhkan hanyalah tim yang kuat dalam

menangani isu cukup untuk membantu organisasi saat mendapat krisis

(Atmawidjaja, komunikasi personal, 28 April 2017).

Informan keempat mengatakan hal serupa seperti informan dua bahwa

lembaga pemerintah tidak perlu untuk membuat produk hukum baik hanya berupa

SOP atau peraturan menteri. Menurut informan empat, dokumen-dokumen

perencanaan yang sifatnya dapat menjadi pedoman tidak selamanya bisa

Page 182: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

165

digunakan. Menurutnya, dinamika perubahan yang terlalu cepat berubah

seringkali membuat aturan tersebut sekedar aturan semata. Selain itu menurut

informan keenam menyatakan bahwa ketika aturan diadakan maka tidak akan

berjalan lama karena terlalu rumitnya isu yang ada dalam lembaga pemerintah

(Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017). Berbeda dengan kementerian

perhubungan, KPU melalui informan ke 16 menyatakan bahwa UU tentang KPU

yang berlaku saat ini sudah cukup untuk mengatasi erbagai persoalan yang

menimpa KPU sehingga tidak perlu ada dokumen hukum yang dibuat khusus

hanya untuk krisis ini.

4.3.8.4. Ragu-ragu

Selain informan-informan tersebut, terdapat beberapa lembaga pemerintah

yang mengatakan sudah memiliki tetapi bukan dalam bentuk aturan perencanaan

atau manajemen krisis seutuhnya. Misalkan kementerian kominfo yang

mengatakan sudah memiliki tetapi pada akhirnya ragu anatara ada tau tidaknya.

Kemudian informan sepuluh yang mengatakan bahwa aturan yang mereka miliki

adalah untuk agenda kegiatan selama satu tahun ke depan. Begitu pula dengan

kemendes yang mengatakan bahwa aturan yang ada sudah cukup dalam

menanagani krisis yang mungkin akan terjadi.

Peneliti menyajikan semua penjelasan ini dalam tabel berikut untuk

memudahkan dalam memahaminya.

Page 183: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

166

Tabel 4.3.8 Dokumen atau aturan perencanaan krisis

No Instansi Dokumen atau aturan perencanaan krisis

1 Kementerian Keuangan Maksudnya manajemen krisis yang

tertulis ya.. tentang dokumen, peraturan

mentri keuangan belum ada. Tapi secara

sistem sih sudah kita laksanakan. Cuma

untuk SOP belum ada.. secara struktur

tuh belum ada. Mudah-udahan di tahun

ini ada

2 Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

Saya harap tidak perlu karena kita kan

tidak berharap terjadi krisis. Jadi kita gak

perlu menyusun SOP menurut saya. Kita

sudah prepare ada tim yang menangani

itu.

3 Kementerian Perindustrian SOP atau perencanaan resmi belum ada.

Ya secara formalnya nggak, tapi

misalnya secara apa ya hehehe, kita

biasanya rapat evaluasi

4 Kementerian Perhubungan Dokumen-dokumen perencanaan yang

sifatnya harusnya jadi pedoman itu, itu

tidak selamanya kita gunakan. Dinamika

terlalu cepat berubah. Makanya mending

ngga usah bikin sekalian deh.SOP itu

malah membuat kita tidak bisa bergerak

5 Kementerian

Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi

Birokrasi

Tapi kalau dalam bentuk perencanaan

masih belum ada ya. Jadi ya ngalir aja ya,

artinya gini, manajemen itu kan harus

perlu di kelola dan pengelolaannya setiap

saat, bukan berarti kalau ada sesuatu

baru, di sini ini pegelolaannya ya dari

setiap hari

6 Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional /

Bappenas

Belum. Kita belum memiliki aturan

mengenai perencanaan penanganan

krisis. Dan saya rasa juga belum terlalu

butuh sih.

7 Kementerian Komunikasi

dan Informatika

Kayanya pernah dibuat itu di direktorat

komunikasi publik. Apakah sudah jadi

atau tidak saya belum tahu.

8 Kementerian Pariwisata Nah itu sudah dibuat cuma belum di dok

aja. Tinggal diresmikan. Karena kita

sudah ada acuan dalam pembuatannya.

Page 184: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

167

9 Kementerian Sosial Kalau dokumen hukum mengenai

perencanaan krisis belum ada sih. Saya kan

masih baru jadi itu juga masuk dalam list

target saya.

10 Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan

Kalo untuk SOP yang ada hanya untuk

agenda kegiatan kita selama satu tahun ke

depan.

11 Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

Aturan mengenai itu sedang kami buat.

Tinggal sebentar lagi akan disahkan.

12 Kementerian Desa,

Transmigrasi dan Daerah

Tertinggal

Aturannya sudah ada dalam UU tentang

ketransmigrasian dan tentang desa. Saya rasa

itu cukup untuk menangani krisis. Karena itu

koridor kita

13 Kementerian

pemberdayaan perempuan

dan Perlindungan Anak

Mungkin ada ya. Saya juga kurang tau.

14 Kementerian Agama Aturan secara tertulis belum ada kita. Tapi

berdasarkan pengalaman selama ini,

terbentuk SOP secara tidak tertulis. Karena

sudah biasa melakukannya

15 Komisi Pemberantasan

Korupsi

SOP ya berarti? Bicara tentang SOP

memang kami masih menyusun SOP

krisis manajemen, SOP ini disusun

dengan baseline e ya seperti e Risk

register tim champion dari situ

sebenernya bisa melihat risk register dari

tahun ke tahun akan berubah bisa

kelihatan prosedur penanganannya secara

garis besar seperti apa,

16 Komisi Pemilihan Umum Ngga perlu sih kayaknya. UU tentang

KPU aja udah cukup sih.

Page 185: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

168

4.3.9 Tim Manajemen Krisis dan peran humas di dalamnya

Pelaksanaan manajemen krisis organisasi tidak dapat dilakukan oleh

perseorangan dan biasanya dilakukan dalam bentuk tim yang bekerjasama.

Peneliti menggali mengenai hal tersebut dalam penelitian ini. Informan menjawab

berdasarkan pengalaman mereka dalam manajemen krisis yang sudah dilakukan

sehingga terlihat adanya tim yang dilibatkan dalam manajemen krisis atau

dilaksanakan sendiri oleh tim humas.

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lembaga

pemerintah yang menjadi informan dalam penelitian mengatakan bahwa tim

penanaganan krisis dibentuk secara tidak permanen atau saat terjadi krisis saja. 4

dari 16 informan mengatakan bahwa mereka belum memiliki sebuah tim

manajemen krisis secara khusus, 4 yang lainnya menyatakan pembentukan tim

darurat selalu ada sat terjadi krisis, 3 dari 16 sudah memiliki tim dan 5 dari 16

mengatakan bahwa tugas itu melekat dengan tugas humas.

Diagram 4.3.9.1 Sales

33%

33%

24%

10%

Sales

belum memiliki

tim darurat

sudah memiliki tim

melekat dengantugas humas

Page 186: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

169

4.3.9.1. Lembaga pemerintah belum memiliki tim manajemen krisis

Terkait dengan tim manajemen krisis, tidak semua lembaga pemerintah

memiliki tim yang khusus dibuat untuk menangani krisis. Misalnya seperti

informan satu yaitu humas kementerian keuangan misalnya mengatakan belum

memiliki tim khusus untuk manajemen krisis. Selama ini yang dilakukan oleh biro

komunikasi dan layanan informasi kementerian keuangan adalah dengan

mengadakan rapat pimpinan (Sakti, komunikasi personal, 13 Februari 2017).

4.3.9.2. Tim yang dibentuk dalam kondisi darurat

Informan-informan yang lain mengatakan bahwa dalam manajemen krisis,

dibutuhkan kerjasama yang baik antara humas dengan direktorat-direktorat yang

lain demi keberhasilan pengelolaan krisis. Setidaknya informan delapan, informan

sembilan, informan ke13 dan informan ke 15 yang mengatakan hal demikian.

Informan delapan mengatakan bahwa pembentukan tim penanganan krisis

bergantung pada krisis yang tengah dihadapi. Bukan hanya berisis orang-orang

dari kementerian pariwisata, jika dibututhkan maka tim akan diisi oleh lembaga-

lembaga pemerintah yang lainnya (Masruroh, komunikasi personal, 30 Mei 2017).

Informan sembilan yaitu kementerian sosial membentuk satuan yang berisi

seluruh humas kementerian sosial. Tim ini dikoordinir oleh seorang dari biro

humas kementerian sosial dan berisikan OHH di masing-masing direktorat

(Wahyono, komunikasi personal, 10 Februari 2017). Informan ke 13 mengatakan

Page 187: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

170

bahwa tim terdiri dari berbagai direktorat-direktorat yang ada di kementerian

sosial. Tim ini yang membentuk forum pimpinan untuk membahas dan

menentukan penyelesaiannya. Informan ke 15 yaitu KPK membahas tentang tim

krisis yang dibentuk disaat-saat tetentu. Tim ini diisi oleh orang-orang yang dipilih

dari berbagai unit kerja (Meinardy, komunikasi personal, 28 April 2017).

4.3.9.3. Sudah memiliki tim

Informan kedua menyatakan bahwa biro komunikasi publik kementerian

PUPR membentuk tim untuk menangani ini dengan mengumpulkan perwakilan

dari masing-masing direktorat. Tim ini akan menjalani masa pendidikan untuk

meningkatkan kemampuan mereka dalam melakan manajemen krisis

(Atmawidjaja, komunikasi personal, 28 April 2017). Selain itu untuk menguatkan

tim, biro komunikasi publik sering menyelenggarakan workshop, FGD untuk

meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani krisis. Informan tiga sama

halnya dengan informan dua. Di kementerian perindustrian terdapat tim yang

bernama GPR yang terdiri dari seluruh direktorat yang ada di kementerian

perindustrian. Menurut informan meskipun tim ini belum efektif dalam

pengelolaan isu maupun perencanaan krisis, tetapi peran dan fungsinya sudah

mulai dikuatkan. Contohnya saat adanya krisis mengenai industri furniture tim

GPR ini berfungsi dalam diseminasi informasi ke seluruh direktorat yang ada di

kementerian perindustrian (Sarjono, komunikasi personal, 2 mei 2017).

Page 188: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

171

4.3.9.4. Melekat dengan tugas humas

Informan empat mengatakan bahwa tim manajemen krisis sudah melekat

denagn tugas dan fungsi biro komunikasi dan informasi publik, sehingga tidak

perlu untuk dibuat lagi. Humas dalam menangani krisis selalu mendapat arahan

dari pimpinan (Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017). Jawaban serupa

juga diberikan oleh informan lima, enam, tujuh, sebelas dan 16. Mereka

menyebutkan bahwa tim yang menangani krisis adalah humas sendiri dengan

berkoordinasi dengan para pimpinan.

Untuk memudahkan pembaca dalam membaca data mengenai tim

manajmene krisis bagi lembaga pemerintahann di indonesia, peneliti

menyederhanakannya menjadi tabel dibawah ini;

Tabel 4.3.9 Tim manajemen krisis No Instansi Tim manajemen krisis

1 Kementerian Keuangan Belum ada sih tim khusus untuk manajemen

krisis. Selama ini ya pimpinan akan

mendiskusikan dengan kami apa aja yang

perlu dan harus di lakukan

2 Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

Komunikasi publik membentuk tim yang

terdiri dari seluruh direktorat. Tim tersebut

diperkuat dan berdayakan. Hanya sifatnya

incidental, saat memang dibutuhkan. Ada

workshop tentang media sosial, ada

pelatihan, ada FGD, ada coffe morning, kita

menyamakan frekuensi

3 Kementerian Perindustrian Ada tim khusus yang dibentuk oleh humas

yang diberi nama GPR yang anggotanya

terdiri dari perwakilan direktorat-direktorat.

Humas berposisi sebagai coordinator dan

admin dalam tim tersebut.

4 Kementerian Perhubungan Sama seperti isu. Tim itu sudah melekat

dengan tugas dan fungsi biro komunikasi dan

informasi publik. Tentunya dengan arahan

pimpinan

Page 189: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

172

No Instansi Tim manajemen krisis

5

Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi

Timnya semua yang ada di humas ini.

Terutama pimpinan ya, dari kepala biro,

kepala bagain dan kepala subbag, tapi nnati

input tugas tetap diajak bicara, diskusi juga

6 Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional /

Bappenas

Kalau tim lebih ke humas sih. Maksudnya

kami tidak punya tim khusus dalam

menangani krisis. Biasanya langsung ke

seluruh tim humas. Biasanya kepala biro

humas, sekertaris kementerian untuk

berkoordinasi. Karena biasanya kalau krisis

itu yang berbicara kan pimpinan

7 Kementerian Komunikasi

dan Informatika

Tim ya. Kalau tim ya humas ini tim nya.

Atau mungkin pusdiklat sudah membentuk

tim sendiri.

8 Kementerian Pariwisata Kalau untuk tim krisis kita bikinnya by case

ya. Tapi setiap dibutuhkan ya. Isinya itu

bukan hanya humas tapi melibatkan seluruh

bagian di kementerian pariwisata juga dengan

lembaga pemerintah yang lain.

9 Kementerian Sosial Di kementerian sosial ini di setiap direkorat

maupun biro-biro itu memiliki OHH yaitu

humas dimasing-masing unit tersebut. Humas

disini mengumpulkan para OHH sebagai tim

dalam menangani krisis sebagai bagian dari

direktoratnya. Sekaligus untuk menghimpun

isu.

10 Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

Adanya masih tim isu, kalau krisis belum ada.

belum terpikir juga kebutuhannya untuk apa.

11 Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi

Kalau untuk tim penanganan krisis ya humas

yang melaksanakannya.

12 Kementerian Desa,

Transmigrasi dan Daerah

Tertinggal

Tim apa ya. Kalau krisis saja tidak terjadi

untuk apa lalu bikin tim gitu.

13 Kementerian pemberdayaan

perempuan dan Perlindungan

Anak

Kalau tim itu kayanya bisa dari seluruh

kementerian ya. Soalnya kalau ada masalah

yang besar gitu biasanya kami kumpulkan

pimpinan untuk mebabas itu dan menentukan

penyelesaiannya bagaimana.

14 Kementerian Agama Tim dibentuk saat adanya krisis saja,

misalnya tim pencari fakta, tim komunikasi

gitu

15 Komisi Pemberantasan

Korupsi

tim krisis ini diisi oleh orang orang yang

dipilih dari berbagai unit kerja termasuk

humas, kemudian pimpinan memetakan isu

Page 190: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

173

No Instansi Tim manajemen krisis

isu krusial yang harus ditangani segera

kemudian mendigasi yang perlu dilakukan

untuk menyelesaikannya secepat mungkin,

kurang lebih seperti itu

16 Komisi Pemilihan Umum Tim krisis kita ya hupmas dengan arahan

komisioner atau sekjend nya KPU aja.

4.3.10 Simulasi atau pelatihan penanganan krisis

Faktor penting dalam contingency plan adalah adanya simulasi dalam

menangani krisis dan peningkatan mutu dengan melakukan pelatihan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dari berbagai lembaga pemerintah

yang ditunjuk sebagai subyek dalam penelitian ini dihasilkan bahwa humas

lembaga pemerintah dalam upaya perencanaan belum pernah melaksanakan krisis

untuk perencanaan penanganan krisis. Informan satu mengatakan bahwa mereka

belum pernah mengadakan simulasi penanganan krisis. Hanya saja biro

komunikasi dan layanan informasi menyedia grand strategy komunikasi kepada

seluruh eselon I sehingga mereka dapat mengetahui strategi komunikasi yang

dimiliki oleh lembaga tempat mereka bernaung (sakti, komunikasi personal, 13

Februari 2017). Begitu pula dengan kemneterian PUPR, menurut mereka belum

pernah membuat simulasi penanganan krisis maupun pelatihan khusus untuk

menangani krisis. Hanya saja informan mengatakan bahwa ada upaya untuk

memberikan pelatihan yang terbaik untuk meningkatkan kualitas humas di

Indonesia (Atmawidjaja, komunikasi personal, 28 April 2017). Hal serupa juga

disampaikan oleh informan empat, biro komunikasi dan layanan informasi publik

Page 191: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

174

kementerian perhubungan bahwa pelatihan yang ada adalah untuk meningkatkan

kemampuan kehumasan. (Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017). Begitu

pula dengan informan tujuh, sepuluh dan 12 bahwa simulasi dan pelatihan yang

dilaksanakan adalah untuk meningkatkan kualitas mutu kinerja humas.

Informan tiga yaitu kementerian perindustrian juga mengatakan bahwa

simulasi dan pelatihan penanganan krisis belum pernah diadakan oleh kementerian

perindustrian. Menurut informan pengalaman yang dimiliki oleh humas dalam

menangani krisis sebelumnya, sudah cukup sebagai pengalaman dalam

melaksanakan pengelolaan krisis (Sarjono, komunikasi personal, 2 Mei 2017).

Informan enam yaitu bappenas menyampaikan hal serupa bahwa baik simulasi

maupun pelatihan belum pernah dilakukan oleh humas.

Berbeda dengan informan sebelumnya, informan delapan dan sebelas

mengatakan meskipun kementerian yang menaungi mereka belum pernah

melakukan simulasi dan pelatihan dalam menangani krisis, tetapi tim yang

tergabung dalam biro komunikasi publik adalah orang-orang yang memiliki

kemampuan memadai dalam menangani setiap permasalahan. Lebih lanjut

kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi mengatakan bahwa untuk

urusan strategi komunikasi, isu dan krisis tim nya memiliki kemampuan yang baik

dalam pengelolaannya. Oleh karena itu kedua informan tersebut mengatakan tim

yang berkualitas dapat mengurangi kemungkinan dalam setiap permasalahan

(Masruroh, komunikasi personal, 30 Mei 2017).

Page 192: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

175

Informan sembilan yaitu kementerian sosial mengatakan bahwa simulasi

dalam perencanaan krisis dilakukan oleh salah satu bagian dari kementerian sosial

yang juga dibentuk untuk menanggulangi dan mengelola krisis di bidang bencana

alam dan bencana sosial yang bernama TAGANA. Tim tersebut selalalu

mengakan simulasi penyelamatan dan pelatihan yang berguna dalam upaya

mereka (Wahyono, komunikasi personal, 10 Februari 2017).

Tabel 4.3.10 Simulasi penanganan krisis No Instansi Simulasi penanganan krisis

1 Kementerian Keuangan Kalau sekarang belum, kita Cuma

memberikan grand strategi komunikasi kita,

grand strategi komunikasi kementerian

keuangan pada semua eselon I

2 Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan

Rakyat

Tidak ada simulasi ataupun pelatihan tentang

itu secara khusus sih. Tapi ada workshop

tentang media sosial, ada pelatihan, ada

FGD, ada coffe morning, kita menyamakan

frekuensi.

3 Kementerian Perindustrian Belum. Belum ada yang kayak gitu-gitu.

Saya kira pengalaman kita disini sudah

cukup untuk menjadi pembelajaran.

4 Kementerian Perhubungan Ada pelatihan untuk meningkatkan kualitas

humas. Tapi kalau untuk krisis yang khusus

gitu belum ada ya.

5 Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi

secara khusus kita bukan melakukan

pelatihan ya, tapi kita sudah menyusun isu

isu yang bakal terjadi, dan itu biasanya

disimulasikan juga bagaimana

menanganinya, e itu di, itu bukan pelatihan si

namanya, semacam diskusi aja, itu biasanya

setahun dua kali lah

6 Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional /

Bappenas

Pelatihan secara khusus belum ada. Simulasi

penanganan krisis juga belum pernah

dilakukan sih sejauh ini.

7 Kementerian Komunikasi

dan Informatika

Tim secara khusus nggga ada ya. Tapi ada

biro SDM yang berkiprah melalui pranata

komputer, humas, fungsional analisa jabatan,

cara menulis siaran pers, advertorial, semua

Page 193: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

176

di didik disana. Kalau simulasinya ya yang

pernah simulasi tanggap bencana itu.

8 Kementerian Pariwisata Kalau itu kita ngga ada. Eh belum pernah

bikin. Tapi disini kami memiliki orang-orang

yang berkompeten dalam setiap krisisnya.

10 Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

Belum sih. Belum ada ya selama ini. Tapi

kalau pelatihan untuk peningkatan mutu

pegawaian setiap tahun kita laksanakan.

11 Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi

Belum ada kayanya ya untuk simulasi tentang

krisis. Biasanya kita diskusikan saja. Tapi tim

saya itu anak komunikasi semua ya. rata-rata

anak S2 komunikasi. mereka ada yang basic

jurnalis, jadi saya ngelihat nggak usah di

training mereka udah jago, udah

berpengalaman

12 Kementerian Desa,

Transmigrasi dan Daerah

Tertinggal

Kalau yang dimaksud itu simulasi khusus

tentang krisis ya ngga ada. Kalau pelatihan

ada pelatihan untuk meningkatkan mutu

kerja humas. Disitu humas dididik dan

dilatih

13 Kementerian pemberdayaan

perempuan dan Perlindungan

Anak

Simulasi maupun pelatihan itu ngga ada

kaitannya sama humas mbak. Kita kan

ngurusi pimpinan bukan krisis.

14 Kementerian Agama Ngga ada ya. Bisanya kita rapat dan briefing

untuk tim yang bertugas saat itu.

15 Komisi Pemberantasan

Korupsi

Ada, saat awal penunjukan champion ini

orang orang terpilih kemudian diikutkan

dalam pelatihan kemudian disitu juga

dilakukan simulasi penanganan krisis atau

isu kemudian dinilai apakah champion ini

tepat apa belum

16 Komisi Pemilihan Umum Ada simulasi kayanya uji coba pemilu kan?

Kita selalalu lakukan. Itu juga termasuk kalau

ada masalah saat pemilu juga.

Page 194: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

177

4.4 Keterkaitan Antar Kategori

Peneliti telah menyajikan data yang diperoleh saat penelitian pada subbab

sebelumnya dengan menjabarkan pada setiap kategori yang ada. Pada subbab ini,

peneliti tidak hanya menyajikan data tetapi mengaitkan antar kategori yang telah dibuat

pada subbab sebelum ini. Berdasarkan hal tersebut peneliti berharap dapat menemukan

simpulan dari data yang ada dan menemukan pengaruh serta kecenderungan yang akan

muncul dari semua data yang telah diperoleh.

4.4.1 Hubungan antara konstruksi humas pemerintah Indonesia terkait

krisis dengan strategi manajemen krisis dan hambatan yang

dihadapi oleh humas pemerintah

Berdasarkan pada penyajian data oleh peneliti pada subbab sebelumnya,

peneliti melihat adanya hubungan antara kontruksi humas pemerintah terkait krisis

dengan strategi manajemen krisis yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Peneliti juga melihat adanya keterkaitan antara dua hal tersebut dengan hambatan

yang dialami oleh humas lembaga pemerintah dalam menangani krisis. Data

mengenai konstruksi humas pemerintah di atas nampak bahwa humas pemerintah

memiliki pandangan yang berbeda terkait krisis. 4 dari 16 informan mengatakan

bahwa krisis adalah sesuatu yang merusak reputasi, kepercayaan, kredibilitas dan

persepsi masyarakat terhadap lembaga. Keempat kementerian tersebut adalah

kementerian keuangan, kementerian kementeian perhubungan, kementerian

peerencanaan (bappenas) dan kemeneterian agama. Menurut Nufransa Wira sakti

Page 195: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

178

mengatakan bahwa krisis merupakan suatu ancaman bagi organisasi karena dapat

merusak atau mengganggu reputasi dari kementerian keuangan (Komunikasi

personal, 13 Februari 2017). Kepala bagian publikasi dan layanan informasi

kementerian perhubungan juga mengatakan hal serupa bahwa lembaga pemerintah

berbeda dengan organisasi profit dalam hal krisis. Bagi lembaga profit, krisis

adalah yang mengancam pendapatan sedangkan bagi lembaga pemerintah krisis

adalah sesuatu yang membuat trust dan reputasi kementerian perhubungan jatuh

(Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017). Tidak jauh berbeda, bappenas

mendefinisikan krisis sebagai sesuatu yang menyerang kredibilitas pejabat atau

institusi (Aida, komunikasi personal, 2 Mei 2017). Sedangkan kepala bagian

humas mendefinsikan krisis sebagai sesuatu yang dapat mengganggu persepsi

publik terhadap kementerian agama. Keempat kementerian tersebut berpendapat

bahwa reputasi adalah salah satu yang terpenting bagi lembaga pemerintah.

Berbeda dengan ke empat kementerian tersebut, 10 lembaga kementerian

lain dan non kementerian berpendapat bahwa krisis adalah sesuatu yang tidak

terduga, gawat dan memberikan goncangan serta memiliki dampak yang besar

bagi organisasi. Hal tersebut sama seperti yang disampaikan oleh kepala bagian

komunikasi publik bahwa krisis terjadi ketika sesuatu yang urgen untuk ditangani

dan sifatnya negatif serta harus ditangani dengan serius. Karena pada saat terjadi

krisis aktivitas organisasi menjadi terhambat dan mengancam pada normalitas

yang ada. Endra, kepala biro komunikasi publik kementerian PUPR mengatakan

Page 196: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

179

bahwa krisis terjadi dalam kondisi normalitas tidak berjalan sebagaimana biasa

sehingga dapat memutus layanan publik (Endra, komunikasi personal, 28 April

2017). Krisis menyebabkan sesuatu yang biasanya berjalan kontinu menjadi tidak

sehingga dapat merusak fungsi-fungsi sosial secara massif. Oleh karena krisis

selalu tidak diharapkan terjadi pada organisasi manapun dikarenakan krisis

menyebabkan capaian yang dihasilkan tidak sesuai dengan target yang diberikan

oleh pemerintah pusat. Seperti yang disampaikan oleh oleh kepala bgain publikasi

kementerian komunikasi dan informatika bahwa krisis terjadi ketika capaian tidak

sesaui dengan yang diharapkan oleh pemerintah (Nizar, komunikasi personal, 17

Febaruari 2017). Zulkarnain Meinardy mengatakan bahwa krisis mengakibatkan

suasana menjadi tegang dan gawat yang dapat mengakibatkan kegoncangan

kebatinan. Humas KPK tersebut menjelaskan bahwa sampai saat ini KPK belum

pernah mengalami krisis yang sampai membuat kegoncangan batin (Meinardy,

komunikasi personal, 28 April 2017). Iyung Masruroh, Plt. Biro komunikasi

publik menyatakan bahwa isu sebagai salah satu yang mendatangkan pengaruh

buruk organsiasi terhadap pariwisata (Masruroh, komunikasi personal, 30 Mei

2015). Hal tersebut berarti bahwa isu adalah sesuatu yang berpengaruh buruk bagi

aktivitas organisasi. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh kasubbag layanan

informasi humas kementerian pendidikan dan kebudayaan RI bahwa krisis

berpotensi menimbulkan masalah dan menghambat aktivitas kementerian. tidak

salah jika Munawir Razak, kepala bagian komunikasi publik kementerian riset

Page 197: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

180

teknologi dan pendidikan tinggi mengatakan bahwa krisis adalah sesautu yang

menyebabkan perbedaan antara substansi dan ekspektasi (komunikasi personal, 17

Februari 2017). Tetapi bagi Adi Wahyono, kepala biro humas kementerian sosial

mengatakan bahwa krisis tidak akan terjadi ketika belum muncul di media. Adi

menambahkan bahwa krisis ada ketika dimunculkan di media dan berpengaruh

negatif terhadap organisasi. Hal tersebut menurutnya berdasarkan pada kenyataan

bahwa seringkali krisis disebabkan oleh pemeberitaan yang salah dan membesar

hingga berpengaruh pada organisasi(Wahyono, komunikasi personal, 10 Februari

2017).

Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak memiliki

pandangan yang berbeda bahwa krisis tidak akan terjadi pada organisasi

pemerintah karena krisis hanya terjadi pada organisasi rofit yang berpengaruh

pada kebangkrutan. Sedangkan menurut kepala bagian hubungan antar lembaga

kementerian desa, transmigrasi dan daerah tertinggal mengatakan lembaga

pemerintah tidak akan pernah bangkrut kecuali dikehendaki oleh presiden,

sehingga krisis tidak mungkin terjadi pada pemerintah (Rachman, komunikasi

personal, 27 April 2017).

Dari data-data tersebut juga nampak bahwa strategi manajemen krisis yang

dilakukan oleh lembaga pemerintah juga bermacam-macam. Kepala biro

komunikasi dan laynan informasi kementerian keuangan mengatakan bahwa

dalam mengelola krisis strategi yang digunakan adalah yang pertama

Page 198: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

181

mengidentifikasi jenis krisis dan penyebab munculnya krisis, memantau sejauh

mana dampak dan sebesar apa magnitude yang dihasilkan. Membuat analisis

mengenai krisis dan menentukan langkah-langkah komunikasi yang tepat.

(komunikasi personal, 13 Februari 2017).

Informan kedua yaitu kemeneterian PUPR mengatakan bahwa proses

manajemen krisis tidak hanya terjadi saat adanya krisis saja tetapi dilakukan jauh

sebelum krisis itu muncul. Menurutnya langkah awal adalah dengan selalu bekerja

dengan baik dan profesional sehingga dapat mengurangi celah timbulnya masalah.

Selain itu aktif dalam melakakukan manajemen isu merupakan langkah terbaik

pula untuk menghindari munculnya konflik. Tetapi jika krisis itu sudah terlanjur

terjadi maka yang dilakukan adalah membuat tim tanggap darurat, rehabilitasi

yang di dalamnya terdapat koordinasi, sinergi dan langkah-langkah penyelesaian

bersama. Proses manajemen krisis juga tidak berhenti sampai fase ini melainkan

diseimbangkan dengan penguatan peran media dalam setiap aktivitas kementerian

(Atmadjaja, komunikasi personal, 28 April 2017).

Dalam proses manajemen krisis yang paling dibutuhkan adalah tim yang

solid sehingga diskusi menjadi sesuatu yang harus dilakukan. Langkah selanjutnya

yang dilakukan oleh humas adalah dengan mengidentifikasi faktor penyebab krisis

dan alasan munculnya krisis. Hal tersebut dilakukan melalui rapat internal humas.

Selanjutnya mengadakan audiensi dengan stakeholder lain. Selain langkah

tersebut, humas kementerian perindustrian lebih memilih menghujanidengan

Page 199: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

182

siaran pers yang banyak dan mengusahakan bahwa setiap hari ada informasi baru

yang diterima masyarakat. Selain itu, humas melakukan tindakan dengan

membuat isu-isu baru yang strategis dan dapat mengalihkan konsentrasi

masyarakat terhadap krisis (Sarjono, komunikasi personal,2 Mei 2017).

Informan keempat, Budi Raharjo sebagai informan dari kementerian

perhubungan mengatakan bahwa strategi manajemen krisis yang dilakukan oleh

kementerian perhubungan sudah dimulai setiap hari meskipun tidak ada krisis.

Secara reguler yang dilakukan waktu itu adalah monitoring dan evaluasi dan

analisis tentang pemberitaan berita ekstrim, dan analisis media sosial. Hal tersebut

dilakukan dengan cara melakukan monitoring isu yang seringkali memperlihatkan

potensi munculnya krisis dari penanganan isu yang salah. Menurut informan

manajemen isu yang tepat akan menghindarkan organisasi dari krisis-krisis yang

sebenarnya sudah dapat diprediksi (Raharjo, komunikasi publik, 27 April 2017).

Berbeda dengan bappenas dalam strategi krisis yang dilakukan adalah

dengan mengklarifikasi permasalahan apabila krisisnya tidak benar, selain itu

proaktif dalam melaksanakan komunikasi dengan publik (Aida, komunikasi

personal, 2 Mei 2017). Hal tersebut terkait definisi krisis yang disampaikan oleh

Aida bahwa krisis adalah sesuatu yang menggangu kredibilitas instansi maupun

pejabat bappenas. Sehingga langkah cepat yang dilakukan adalah dengan

memberikan klarifikasi atas isu-isu yang kurang tepat sehingga dapat mencegah

terjadinya krisis. Hal tersebut diamini oleh plt. Komunikasi publik yang memiliki

Page 200: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

183

strategi penanganan krisis yang didasarkan pada UNWTO, APEC, dan ASEAN

Tourism, permen kementerian PAN-RB. Pencarian akar permasalahan dilakukan

dengan membentuk tim pencari fakta yang kemudian akan berkoordinasi dengan

mitra yang menangani kasus tersebut. Pada saat itu kementerian pariwisata secara

langsung dan cepat menemui kepolisian dan BNPT yang mengetahui secara persis

kejadian tersebut. Kementerian pariwisata bersama dengan mitra tersebut

memonitor perkembangan dampak dan kemungkinan-kemungkinan yang akan

terjadi. Setelah itu biro komunikasi publik membuka posko-posko (crisis center)

yang akan mengawal perkembangan kasus tersebut. Menurut informan setidaknya

terdapat tiga step yaitu yang pertama memberikan respon atas isu dengan cepat,

menghubungi pihak-pihak berwenang yang terkait, dan step yang terakhir adalah

dengan memberikan keterangan pers, misalnya konferensi pers. Kementerian

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak mengatakan bahwa terkait

strategi manajemen krisis adalah bahwa upaya manajemen krisis bukanlah

kewenangan humas kmenterian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Tetapi humas menyadari bahw bukan krisis yang ditangani hanya saja humas

menangani permasalahan-permasalahan yang menimpa kementerian tersebut

(Rachman, komunikasi personal, 27 April 2017).

Dalam proses manajemen krisis, lembaga pemerintah terkadang

mengalami hal-hal yang dapat menghambat dalam setiap prosesnya. Masing-

masing lembaga pemerintah memiliki hambatan yang berbeda bergantung pada

Page 201: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

184

jenis krisis yang menimpanya. Tetapi peneliti menemukan adanya kecenderungan

antara strategi krisis yang dihadapi dengan hambatan yang dimiliki oleh lembaga

pemerintah Indonesia. Misalnya Informan satu mengatakan bahwa hambatan

dalam proses manajemen krisis adalah kurangnya kemampuan untuk selalu dapat

memprediksi kemungkinan terjadinya krisis (Sakti, komunikasi personal, 13

Februari 2017). Menurut kepala biro komunikasi dan layanan informasi

kemampuan untuk dapat memprediksi kemungkinan-kemungkinan terjadinya

krisis dirasa masih kurang, sehingga menghambat dalam proses manajemen krisis.

Selain itu menurut Nufransa Wira Sakti, hal lain yang menghambat adalah isu-isu

yang beredar di luar kementerian keuangan dapat memperkeruh krisis yang terjadi

pada saat itu. Kementerian PUPR mengatakan bahwa yang menghambat saat

kementerian mengalami krisis adalah munculnya krisis-krisis yang berasal dari

kementerian atau lembaga pemerintah yang lainnya. Hambatan kementerian

PUPR dalam manajemen krisis adalah banyaknya beredar berita hoax yang

merugikan aktivitas kementerian. Saat terjadi krisis biro komunikasi publik

kementerian PUPR telah berupaya untuk membuat strategi komunikasi yang

paling tepat untuk menghindari krisis yang berkepanjangan. Sayangnya, banyak

beredar kabar hoax diterima masyarakat dan memperparah kondisi krisis yang

terjadi. Hasilnya adalah penanganan isu menjadi lebih sulit dan dibutuhkan

strategi komunikasi yang lebih kuat.

Page 202: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

185

Kementerian perindustrian mengatakan bahwa selama ini manajemen

krisis maupun penanganan terjadinya krisis tidak pernah mengalami kesulitan

tanpa ada hambatan yang berarti. Hal tersebut menurut Habibi Yusuf Sarjono,

kepala subbagian publikasi biro humas kementerian perindustrian dikatakan

sebagai bentuk kesungguhan dan ketetapatan langkah yang dibuat oleh

kementerian dalam penaganan krisisnya (Sarjono, komunikasi personal, 2 Mei

2017). Kementerian komunikasi dan informatika dan informatika mengatakan

bahwa tidak ada hambatan yang dirasakan oleh kementerian ini. Menurut Nizar

sebagai kepala bagian publikasi selama ini penanganan krisis tidak memiliki

hambatan apapun, semuanya dapat terselesaikan dengan baik (Nizar, komunikasi

publik, 17 Februari 2017). Berbeda dengan yang disampaikan oleh Habibi Yusuf

Sarjono kasubbag publikasi biro humas kementerian perindustrian, Nanang. A.

Rachman kepala bagian humas kementeria PPPA memiliki alasan yang berbeda

atas tidak adanya hambatan dalam penanganan krisis yang dilakukan.

Menurutnya, proses manajemen krisis tidak pernah mengalami hambatan karena

semua pegawai kementerian desa transmigrasi dan daerah tertinggal selalu bekerja

berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta koridor yang berdasar pada aturan yang

berlaku. Bukan hanya tidak ada hambata tetapi bekerja sesuai koridor adalah tidak

adanya krisis yang besar yang menimpa kementerian (Widyatmiko, 12 Februari

2017).

Page 203: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

186

Budi Raharjo, kepala bagian publikasi dan layanan informasi kementerian

perhubungan menjelaskan bahwa dalam manajemen krisis yang dilakukan,

kementerian perhubungan memiliki beberapa hambatan yang biasanya terjadi

yaitu rekomendasi humas yang tidak digunakan, dinamika perubahan yang

berjalan sangat cepat, serta kurangnya SDM yang berkompeten. Hambatan yang

pertama adalah rekomendasi yang diberikan dalam penanganan isu maupun krisis

yang dilakukan oleh biro komunikasi dan informasi publik tidak digunakan dalam

upaya penanganan krisis sehingga biro komunikasi dan informasi publik sebagai

pelaksana penanganan krisis tidak akan pernah bisa sampai tuntas dalam

menyelesaikan krisis seperti korporasi. Hambatan yang kedua bagi kementerian

perhubungan menurut informan empat adalah dinamika perubahan di lingkungan

pemerintah semakin cepat. Cepatnya perubahan tersebut disebabkan dampak dari

unsur politik dan kekuasaan yang tidak terlepas dari lembaga pemerintah.

Akibatnya dokumen kebijakan yang telah dibuat seringkali tiba-tiba mengalami

perubahan oleh pimpinan yang disinyalir terdapat unsur politik (Raharjo,

komunikasi personal, 27 April 2017). Hambatan ketiga yang mengganggu adalah

kurangnya SDM yang memiliki kecapakan dalam mengelola isu maupun

mengelola krisis. Hambatan seperti ini tidak hanya dirasakan oleh kementerian

perhubungan, tetapi juga dirasakan oleh kementerian sosial dan KPK. Hambatan

terbesar bagi humas kementerian sosial dalam menangani krisis adalah minimnya

jumlah pekerja atau SDM di kementerian sosial yang memiliki kompetensi dalam

Page 204: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

187

manajemen isu maupun krisis. Kemampuan humas didominasi oleh orang-orang

di luar bisang humas. “oleh karena itu, kemampuan kinerja humas yang menjadi

target capaian saya dalam waktu dekat ini” (Wahyono, komunikasi personal, 10

Februari 2017).

Masing-masing lembaga pemerintah memiliki defisini tersendiri terkait

krisis, strategi manajemen krisis dan hambatan yang dilalui. Peneliti melihat

bahwa terdapat hubungan antara konstruksi humas lembaga pemerintah terkait

krisis dengan manajemen krisis yang dilakukan dan berpengaruh pula terhadap

hambatan yang diperoleh oleh lembaga pemerintah tersebut. Data dari ketiga

kategori tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut

Tabel 4.4.1 Keterkaitan konstruksi humas dengan strategi manajemen krisis dan

hambatan dalam pengelolaan krisis

No Instansi Konstruksi

humas terkait

krisis

Strategi manajemen

krisis

Hambatan dalam

pengelolaan krisis

1 Kementerian

Keuangan

Krisis itu segala

sesuatu yang bisa

merusak atau

menyerang

reputasi

kementerian

keuangan

Mengidentifikasi krisis

dan memantau sejauh

mana dampak dan

magnitude yang

dihasilkan,

menentukan langkah-

langkah komunikasi

yang tepat.

Membentuk tim

penyelesaian krisis

untuk menanagani

agar krisis tidak

berkepanjangan.

Kemampun untuk

memprediksi

kemungkinan-

kemungkinan

terjadinya krisis

2 Kementerian

Pekerjaan

Umum dan

Jadi krisis itu

dalam kondisi

dimana normalitas

Ya tadi. kita tangani

dengan tanggapan

darurat dulu. Lalu ada

Banyaknya isu-isu

hoax yang

mengenai

Page 205: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

188

No Instansi Konstruksi

humas terkait

krisis

Strategi manajemen

krisis

Hambatan dalam

pengelolaan krisis

Perumahan

Rakyat

itu tidak terjadi.

Namanya krisis itu

juga termasuk

putusnya layanan

publik. Kalau

sesuatu yang

tadinya berjalan

continue, sekarang

tidak ada itu krisis.

Atau dia

mengganggu

fungsi-fungsi sosial

secara masif itu

krisis

rehabilitasi, baru ini.

jadi didalamnya ada

koordinasi, sinergi,

ada langkah-langkah

bersama. Jadi pasti

bukan hanya kita saja.

oranisasi.

Sehingga

seringkali

menimbulkan

krisis atau

memperparah

krisis. Munculnya

krisis yang

dilempar oleh

lembaga

pemerintah yang

lain.

3 Kementerian

Perindustrian

krisis itu kan

kondisi yang tidak

kita harapkan, jadi

apa yang kita

harapkan dengan

kenyataannya

berbeda, kalau di

kita krisis itu

terjadi ketika ada

pemberitaan atau

isu negatif dan

terus terusan, nah

itu krisis

Pertama kita akan rapat,

dibahas, dirapatkan,

pertama internal humas,

kedua kita akan

melibatkan stakeholder

lain. Menyiapkan siaran

pers yang banyak dan

usahakan setiap hari ada

informasi baru,

So far so good sih.

Ngga pernah ada

yang yang sampe

gimana-gimana.

Alhamdulillah kita

bisa menangani

4 Kementerian

Perhubungan

yang membuat

trust dan reputasi

kita jatuh

Mencari akar

masalahnya, kemudian

mencari peluang terbaik

untuk

mengkomunikasikan

kepada publik

Masalahnya adalah

terkadang saran

yang diberikan oleh

humas tidak

digunakan. Kalau

pemerintah itu juga

dipengaruhi unsur

politik dan

kekuasaan. Jadi itu

yang menyebabkan

dinamika perubahan

berjalan sangat

cepat yang sulit

untuk diprediksi.

Selain itu kurangnya

Page 206: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

189

No Instansi Konstruksi

humas terkait

krisis

Strategi manajemen

krisis

Hambatan dalam

pengelolaan krisis

SDM yang

berkompeten.

5 Kementerian

Pendayaguna

an Aparatur

Negara dan

Reformasi

Birokrasi

Krisis itu e ketika

sesuatu yang urgen

untuk ditangani

dan sifatnya

negatif, itu yang

harus ditangani

dengan serius

jangan sampai

salah terbawa arus

ya dari setiap hari ada

monitoring isu, berita

negatifnya ini, kita

segera tahu dan tangani.

Menyiapkan segala jenis

data dengan baik, agar

saat ada masalah datanya

lengkap dan siap.

Bekerjasama secara

proaktif dengan media,

komunikasi yang baik

dan efektif dengan

stakeholder.

Masalahnya adalah

kadang kita

mencoba menutupi

ini kan masalah

konres itu kan

kebijakannya sudah

selesai gitu, tetapi

selalu wartawan

mengugkit masalah

itu.

6 Kementerian

Perencanaan

Pembangunan

Nasional /

Bappenas

Jadi segala sesuatu

isu yang modelnya

menyerang

kredibelitas pejabat

atau institusi pasti

itu menjadi isu

bagi kami

Mengklarifikasi kepada

publik, proaktif dalam

berkomunikasi dengan

publik.

Publik yang kurang

mengetahui fungsi

bappenas sebagai

perencana

pembangunan.

7 Kementerian

Komunikasi

dan

Informatika

Krisis terjadi ketika

capaian tidak

sesuai dengn target

pemerintah

Kita lebih mengarah jika

terjadi krisis,

pamungkasnya kita harus

mengcounter. Melalui

siaran pers, melalui

advertorial, maklumat,

dengan mengundang

pemateri yang kompeten.

Kayanya ngga ada

hambatan. Kami

kurang tau yak arena

kami hanya

melaksanakan dari

sisi kehumasan.

Sedangkan krisis itu

bagian dari

pusdiklat. Tapi

kayanya ngga ada

masalah sih.

8 Kementerian

Pariwisata

Segala sesuatu

yang terjadi dan

berpengaruh

terhadap pariwisata

Manajemen krisis yang

dilakukan sesuai dengan

panduang manajemen

krisis internasional

seperti WTO, APEC,

ASEAN Tourism.

Intinya adalah

mempersiapkan sebaik

mungkin dari

Sejauh ini proses

manajemen krisis itu

berhasil kami

tangani dengan baik.

Yang menghambat

mungkin

perkembangan isu

yang tidak terduga

saat terjadi krisis.

Page 207: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

190

No Instansi Konstruksi

humas terkait

krisis

Strategi manajemen

krisis

Hambatan dalam

pengelolaan krisis

perencanaan hingga

langkah-langkah strategi

komunikasinya.

Atau respon

masyarakat

Indonesia yang

kurang mendukung.

9 Kementerian

Sosial

Krisis ada ketika

dimunculkan di

media yang

berdampak negatif.

Memastikan langkah

antisipasi atas berbagai

kemungkinan,

memastikan seluruh

database menganai

kementerian sosial aman,

proses identifikasi

masalah kemudian

menentukan titik focus

kejadian krisis, lalu itu

harus mapping

Hambatan bagi

kementerian sosial

itu adalah

kurangnya SDM

dalam menangani

krisis itu.

10 Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

Yang berpotensi

menimbulkan

masalah yang besar

dan menghambat

aktivitas dikbud.

Kalau sudah tercium

krisis dari isu ya kita

siapkan bahannya. Buat

rootmap-rootmapnya.

Kita sosialisasikan

kepada masyarakat. Atau

kita alihkan ke isu lain

yang positif.

Permasalahannya

selama ini itu ya

krisis itu kan

biasanya ngga

dikethaui jadi butuh

waktu penyesuaian

untuk mengatasinya.

11 Kementerian

Riset

Teknologi

dan

Pendidikan

Tinggi

kritis istilahnya kan

udah genting ya.

kalo kami melihat

krisis itu kalo

kriterianya emang

bener-bener

berbeda dengan

apa yang

sebenarnya. Jadi

itu krisis, atau

berbeda substansi

maupun ekspektasi

Memprediksi adanya

krisis melalui

manajemen isu,

membuat mapping isu,

mengidentifikasi akar

krisis, membuat

klarifikasi terkait krisis,

mengatakan hal yang

jujur saat terjadi

kesalahan, memperbaiki

letak kesalahan,

melakukan konferensi

pes saat dibutuhkan

Kita kan

kementerian baru.

Dua yang dijadikan

satu. Jadi bukan

hanya saat terjadi

krisis, untu berbagai

hal kita masih saling

menyesuaikan

12 Kementerian

Desa,

Transmigrasi

dan Daerah

Tertinggal

Saya kan bukan

orang komunikasi,

coba anda yang

menjelaskan. Kita

bukan kementerian

keuangan yang

Memperbaiki system

danmenguatkan internal.

Publik kan hanya

menilai tidak ikut

bekerja.

Tidak ada hambatan

karena semua

bekerja sesuai

koridornya

Page 208: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

191

No Instansi Konstruksi

humas terkait

krisis

Strategi manajemen

krisis

Hambatan dalam

pengelolaan krisis

pernah krisis.

Krisis itu kan

hanya untuk

perusahaan-

perusahaan atau

mungkin

kementerian

keuangan.

13 Kementerian

pemberdayaa

n perempuan

dan

Perlindungan

Anak

krisis adalah suatu

hal yang perlu

ditangani dengan

cepat, itu adalah

krisis ya.

Krisis bukan bidang

kerjanya humas. Yang

jelas humas hanya

mendampingi menteri

termasuk ketika terjadi

permasalahan dan

menginformasikan

kebijakan yang dibuat

atau hasil rapat internal

untuk meredam

permasalahan yang

terjadi pada publik.

Kalau krisis itu buka

wewenang kami

disini. Tapi kalau

hambatan dalam

melaksanakan tugas

ya kita kurang

pegawai aja lalu ada

tumpang tindih

tugas antara humas

dan publikasi.

14 Kementerian

Agama

Krisis bagi

kementerian agama

adalah sesuatu

yang berpotensi

menggangu

persepsi publik

terhadap

kementerian agama

yang berpandangan

bahwa kementerian

agama gak sanggup

menjalankan tugas

dan fungsinya.

Mengisolasi isu.

Menunjukkan key

person, membentuk tim

investigasi untuk analisis

situasi, mengidentifikasi

krisis, memberikan

infromasi kepada publik

dengan cepat dan tepat.

Kesulitannya adalah

apabila krisis itu

terjadi di luar negeri

seperti kasus crane.

Kita tidak bisa

prediksi dan orang-

orang kami juga

sedikit.

15 Komisi

Pemberantasa

n Korupsi

krisis kan

suasananya nggak

tenang, dan

suasana yang

berbeda, gawat.

Tetapi juga

tergantung, gawat

itu gawat yang

gimana, di kami

Dimulai dengan

manajemen isu yng baik

ya. Kita sudah berusaha

untuk melakukan dengan

baik melalui tim

champion. Mereka

membuat risk register

untu dianalisis bersama,

data selama satu tahun

beberapa tahun

kemarin memang

kami memiliki

keterbatasan

ketenagakerjaan,

karena dalam

praperadilan kami

kekurangan tenaga

manusia, terbatas.

Page 209: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

192

No Instansi Konstruksi

humas terkait

krisis

Strategi manajemen

krisis

Hambatan dalam

pengelolaan krisis

sendiri tidak

samapai

menimbulkn

kegoncangan

kebatinan

dikumpulkan sehingga

kita akan tau

pekembangan isunya

bagaimana. Kemudian

menentukan strategi

komunikasi yang tepat

misalnya dengan konpers

yang dapat meredam isu-

isu yang beredar.

Tapi sekarang itu

sudah tertangani

16 Komisi

Pemilihan

Umum

Krisis suatu

kondisi yang

sangat parah bagi

keberlangsungan

organisasi

Bertindak se-transparan

mungkin sehingga

kemungkinan krisis itu

muncul. Menyiapkan

data-data secara akurat

jika ada yang

menggugat.

Menyampaikan melalui

konferensi pers inti

permasalahan dan

klarifikasi jika

dibutuhkan.

Hambatan krisis itu

kalau misalnya dari

luar KPU. Seperti

misalnya

kemendagri yang

data nya kurang

valid padahal kita

sudah koordinasi

4.4.1 Perencanaan krisis dalam manajemen krisis lembaga humas

pemerintah terkait

Data yang disajikan oleh peneliti pada subbab sebelumnya memperlihatkan

adanya kecenderungan antardata yaitu mengenai startegi manajemene krisis dan

perencanaan krisis lembaga humas pemerintah. Dalam perencanaan tersebut

terdapat tim manajemen krisis, simulasi penanganan krisis dan dokumen hukum

mengenai perencanaan krisis. Peneliti melihat adanya hubungan dalam kategori-

kategori tersebut yang menunjukkan kecenderungan antardatanya.

Page 210: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

193

Perencanaan krisis merupakan sebuah bentuk antisipasi akan terjadinya

krisis yang menimpa organisasi. Masing-masing lembaga pemerintah memiliki

bentuk perencanaan krisis yang bermacam-macam. Selain bentuk perencanaan

penanganan krisis, terdapat didalamnya adalah tim penanganan krisis, simulasi

krisis dan perencanaan krisis dalam bentuk dokumen hukum.

Kementerian keuangan mengatakan bahwa bentuk perencanaan krisis yang

dimiliki bergantung pada kebijakan pimpinan. Apabila pimpinan adalah seseorang

yang peka terhadap isu-isu krisis bisa jadi akan dibuat sutau kebijakan dalam

perencanaan krisis. Nufransa Wira sakti juga mengatakan bahwa secara konsep

kementerian keuangan telah memiliki perencanaan krisis tetapi belum terbentuk

dalam sebuah dokumen hukum baik peraturan menteri maupun yang lainnya.

Kementerian keuangan juga tidak memiliki tim khusus manajemen krisis karena

dalam menangani krisis adalah tim humas sendiri dengan para pimpinan. Begitu

juga dengan simulasi penanganan krisis, kementerian keuangan juga belum pernah

melakukannya.

R. Endra Saleh Atmawidjaja, kepala biro komunikasi publik kementerian

PUPR mengatakan bahwa perencanaan krisis lembaga pemerintah tidak bisa

dilakukan sebelum dikethaui tanda-tanda munculnya krisis. Menurut Endra

(komunikasi personal, 28 April 2017) mengatakan bahwa perencanaan hanya bisa

kita lakukan apabila kita sudah taukalau ada krisis. Yang selama ini telah dimiliki

oleh kementerian PUPR adalah tim yang terdiri dari seluruh direktur dan

Page 211: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

194

melibatkan konsultan komunikasi untuk menangani krisis. Tetapi menurut Endra,

kepentingan adanya dokumen hukum mengenai krisis hanya akan dilakukan juga

organisasi mengharapkan krisi tetapi sebaiknya tidak perlu dibuat sebuah

perencanaan yang resmi. Kepala biro komunikasi publik tersebut juga mengatakan

bahwa simulasi juga tidak perlu untuk dilakukan hanya yang diperlukana dalah

pelatihan untuk meningkatkan kinerja humas kementerian.

Kepala subbagian publikasi mengatakan bahwa dalam melakukan

manajemen isu, biro humas kementerian perindustrian menggunakan prinsip

knowledge management artinya bekerja berdasarkan pengalaman, sehingga dalam

melakukan penanganan krisis didasarkan pada pengalaman karena telah

mengalami krisis yang sama sebelumnya.

Kepala bagian publikasi dan layanan informasi kementerian perhubungan

secara jelas mengatakan bahwa perencanaan krisis tidak diperlukan bagi lembaga

pemerintah. Cara terbaik dalam memyelesaikan krisis selama ini adalah dengan

membuat rapat pimpinan untuk mendiskusikan perrmasalah sekaligus penyebab,

solusi hingga rekomendasi. Informan empat juga mengatakan bahwa dari langkah

tersebut akan terjawab bagaimana manajemen komunikasi yang harus dijalankan

(Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017). Bagi kementerian aparatur Negara

dan reformasi birokrasi mengatakan bahwa yang terpenting dari perencanaan

krisis adalah kelengkapan data yang akan disampaikan kepada publik. Oleh karena

itu humas harus bertindak cepat dan tepat serta dokumentasi data sebaik mungkin

Page 212: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

195

agar dapat digunakan saat terjadi krisis. Menurut informan lima bahwa data

merupakan salah satu alat dalam penanganan krisis yang berpengaruh terhadap

persepsi, sehingga perencanaan krisis yang baik adalah dengan manajemen data

yang baik pula (Suwardi, komunikasi personal, 29 Mei 2017). Informan keempat

mengatakan hal serupa seperti informan dua bahwa lembaga pemerintah tidak

perlu untuk membuat produk hukum baik hanya berupa SOP atau peraturan

menteri. Menurut informan empat, dokumen-dokumen perencanaan yang sifatnya

dapat menjadi pedoman tidak selamanya bisa digunakan. Menurutnya, dinamika

perubahan yang terlalu cepat berubah seringkali membuat aturan tersebut sekedar

aturan semata. Selain itu menurut informan keenam menyatakan bahwa ketika

aturan diadakan maka tidak akan berjalan lama karena terlalu rumitnya isu yang

ada dalam lembaga pemerintah (Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017).

THP Bappenas mengatakan bahwa sejauh ini yang dimiliki oleh

kementerian hanyalah perencanaan isu. Perencanaan tersebut terkait dengan isu-

isu yang harus disampaikan oleh kemneterian maupun prediksi isu-isu yang

strategis ayang dimungkinkan akan terjadi. Menurut informan, perencanaan isu

saja sudah cukup bagi bappenas sehingga masih belum butuh untuk memiliki

perencanaan yang lain (Aida, komunikasi personal, 2 Mei 2017). Ahmad Nizar,

kepala bagian publikasi kementerian komunikasi dan informatika menyampaikan

bahwa perencanaan krisis bukan sepenuhnya tanggung jawab biro humas

melainkan menjadi konsentrasi bersama seluruh direktorat. Tetapi menurut

Page 213: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

196

informan bahwa seagai bentuk perencanaan, humas seringkali mengadakan FGD,

menerbitkan advertorial maupun siaran pers untuk membahas isu-isu yang

strategis sehingga kemungkinan terjadinya krisis menyempit (Nizar, komunikasi

personal, 17 Februari 2017).

Plt biro komunikasi publik kementerian pariwisata, Iyung Masruroh

menjelaskan bahwa di kementerian tersebut perencanaan krisis sudah dilakukan

dengan memeprtimbangkan isu yang ada dan berkembang di masyarakat. Menteri

pariwisata juga seorang pimpinan yang proaktif dalam memantau perencanaan

krisis yang dibuat oleh tim humas kementerian. Manajemen isu menjadi bagian

penting dalam perencanaan krisis sehingga masing-masing anggota tim harus

melakukan pelaporan setiap hari pada menteri terkait perkembangan isu dan

membuat langkah perencanaan bagi isu yang terdeteksi akan menimbulkan krisis

(Masruroh, komunikasi personal, 30 Mei 2017). Sehingga menurut informan

kementerian pariwisata selalu sigap dalam menyelesaikan krisis. Informan sebelas

juga mengatakan hal yang sama bahwa dokumen mengenai SOP penanganan

krisis telah dibuat oleh biro komunikasi publik berdasarkan pada inventrisir isu

yang dilakukan dan penagalaman dalam menangani krisis dan manajemen isu

selama ini. Kedua kementerian tersebut menurut informan hanya menunggu

pengesahan dari pimpinan sebagai peraturan menteri (Razak, 17 Februari 2017).

Apabila ketiga kementerian tersebut sudah tinggal menunggu disahkannya

peraturan yang dibuat, maka KPK saat ini masih dalam proses pembuatan dengan

Page 214: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

197

mengumpulkan dan menganalisis risk register tim champion (Meinardy,

komunikasi personal, 28 April 2017).

Selama ini humas kementerian sosial belum menyadari pentingnya

manajemen krisis bagi lembaga pemerintahann sehingga menurut informan belum

ada upaya perencanaan krisis. Informan yang merupakan kepala biro humas yang

baru menjabat berupaya untuk membuat dalam waktu dekat. Upaya tersebut sudah

mulai diwujudkan dengan dibuatnya command center yang berfungsi untuk

mengantisipasi isu maupun krisis yang dikhawatirkan dapat menimpa kementerian

sosial. Command center berisi tentang segala peta dan data-data yang terkait

dengan kemensos sehingga terpusat dan lengkap (Wahyono, komunikasi personal,

10 Februari 2017).

Berbeda dengan kementerian sosial, menurut Anandes Langguana

perencanaan krisis tidak dapat dibuat karena krisis terjadi tanpa bisa diprediksi.

Anandes lebih jauh menjelaskan bahwa yang bisa direncanakan adalah isu

sehingga kementerian pendidikan dan kebudayaan hanya memiliki perencanaan

isu (Langguana, komunikasi personal, 30 Mei 2017). Satu suara dengan

kementerian pendidikan dan kebudayaan, di kementerian riset teknologi dan

pendidikan tinggi menurut Munawir Razak perencanaan krisis yang dilakukan

oleh kementerian ini adalah dengan melakukan manajemen isu yang baik karena

merupakan langkah awal yang penting dalam proses manajemen krisis (Razak,

komunikasi personal, 17 Februari 2017).

Page 215: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

198

Kepala bagian hubungan antar lembaga kementerian desa, transmigrasi dan

daerah tertinggal menjelaskan bahwa perencanaan yang dilakukan oleh

kementerian desa, transmigrasi dan derah tertinggal adalah perencanaan program

kegiatan yang dilakukan di awal tahun anggaran. Sedangkan untuk perencanaan

krisis dianggap kurang perlu menurut Bambang Widyatmiko karena krisis tidak

akan mengancam lembaga pemerintah. Sekuat-kuatnya krisis yang terjadi,

kementerian ini akan terus berjalan (Widyatmiko, komunikasi personal, 13

Februari 2017). Nanang A. Rachman, kepala bagian humas, mengatakan bahwa

humas tidak menangani krisis sehingga perencanaan krisis tentulah tidak ada.

Menurut informan yang perlu adalah langkah untuk mengatasi masalah yang

menimpu organisasi sedangkan hal demikian tidak membutuhkan perencanaan

tetapi kecapakan dalam menyelesaikan masalah (Rachman, komunikasi personal,

13 Februari 2017).

Kepala bagian humas kementerian agama mengatakan bahwa perencanaan

krisis sudah mereka lakukan. Menurut informan skema dalam melakukan

perencanaan sudah ada meskipun tidak tertulis. Misalkan langkah awal yang harus

dilakukan adalah dengan mengisolasi isu sehingga isunya menjadi lebih sempit

tidak meluas. Kemudian membentuk tim pencari fakta, kemudian membentuk tim

strategi komunikasi bagaimana yang boleh dan tidak boleh disampaikan ke media.

Informan menambahkan bahwa perencanaan yang dibuat tersebut bersifat flexible

tergantung pada krisis yang sedang dihadapi. Karena menurut informan krisis dan

Page 216: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

199

besaran krisis tidak selalau sama sehingga perencaan ini dibuat hanya agar humas

memiliki pegangan saat terjadi krisis.

Zulkarnain Meinardy menyebutkan bahwa KPK telah melakukan

perencanaan dalam menanagani krisis dengan membuat champion yang berfungsi

mengumpulkan isu-isu yang berkaitan dengan KPK sehingga dapat membentuk

risk register KPK. Berdarakan data risk register, menurut informan dapat

menyiapkan langkah-langkah yang mungkin akan dilakukan saat terjadi krisis

(Meinardy, komunikasi personal, 28 April 2017). Sedangkan biro hupmas KPU

mengatakan bahwa perencanaan krisis tidak dibutuhkan karena tidak ada yang

perlu direncanakan terkait krisis. Menurut informan segala perencanaan sudah ada

dalam UU tentang KPU sehingga tidak perlu ada perencanaan yang lain (Suhardi,

komunikasi personal, 21 April 2017). Berbeda dengan kementerian perhubungan,

KPU melalui informan ke 16 menyatakan bahwa UU tentang KPU yang berlaku

saat ini sudah cukup untuk mengatasi erbagai persoalan yang menimpa KPU

sehingga tidak perlu ada dokumen hukum yang dibuat khusus hanya untuk krisis

ini.

Berdasrkan data-data yang telah dikaitakan dalam penjabaran sebelumnya

dapat diambil proposisi bahwa lembaga humas pemerintah belum memiliki

perencanaan krisis (Contingency plan) dalam proses manajemen krisisnya. Untuk

itu, peneliti akan menyajikan penjawabaran data tersebut dalam tabel dibawah ini:

Page 217: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

200

Tabel 4.4.2 keterkaitan antara perencanaan krisis dan manajemen krisis No Instansi Strategi manajemen

krisis

Perencanaan krisis

bagi lembaga

pemerintah

Dokumen atau

aturan perencanaan

krisis

Tim manajemen

krisis

Simulasi

penanganan

krisis

1 Kementerian

Keuangan

Mengidentifikasi krisis

dan memantau sejauh

mana dampak dan

magnitude yang

dihasilkan, menentukan

langkah-langkah

komunikasi yang tepat.

Membentuk tim

penyelesaian krisis

untuk menanagani agar

krisis tidak

berkepanjangan.

Tergantung dari

menterinya. Jadi

kalau mereka

aware sih kita akan

diajak untuk

membuat rencana

dalam menangani

hal-hal tidak

terduga. Tapi kalau

sudah diprediksi ya.

Maksudnya

manajemen krisis

yang tertulis ya..

tentang dokumen,

peraturan mentri

keuangan belum

ada. Tapi secara

sistem sih sudah

kita laksanakan.

Cuma untuk SOP

belum ada.. secara

struktur tuh belum

ada. Mudah-

udahan di tahun ini

ada

Belum ada sih tim

khusus untuk

manajemen krisis.

Selama ini ya

pimpinan akan

mendiskusikan

dengan kami apa

aja yang perlu dan

harus di lakukan

Kalau sekarang

belum, kita

Cuma

memberikan

grand strategi

komunikasi kita,

grand strategi

komunikasi

kementerian

keuangan pada

semua eselon I

2 Kementerian

Pekerjaan

Umum dan

Perumahan

Rakyat

Ya tadi.. kita tangani

dengan tanggapan

darurat dulu. Lalu ada

rehabilitasi, baru ini..

jadi didalamnya ada

koordinasi, sinergi, ada

langkah-langkah

bersama. Jadi pasti

bukan hanya kita saja.

Perencanaan hanya

bisa kita lakukan

apabila kita sudah

tau kalau akan ada

krisis. Sehingga

untuk

perencanaannya ya

dibuat tim-tim aja.

Saya harap tidak

perlu karena kita

kan tidak berharap

terjadi krisis. Jadi

kita gak perlu

menyusun SOP

menurut saya. Kita

sudah prepare ada

tim yang

menangani itu.

Komunikasi publik

membentuk tim

yang terdiri dari

seluruh direktorat.

Tim tersebut

diperkuat dan

berdayakan. Hanya

sifatnya incidental,

saat memang

dibutuhkan. Ada

workshop tentang

media sosial, ada

Tidak ada

simulasi ataupun

pelatihan tentang

itu secara khusus

sih. Tapi ada

workshop

tentang media

sosial, ada

pelatihan, ada

FGD, ada coffe

morning, kita

Page 218: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

201

No Instansi Strategi manajemen

krisis

Perencanaan krisis

bagi lembaga

pemerintah

Dokumen atau

aturan perencanaan

krisis

Tim manajemen

krisis

Simulasi

penanganan

krisis

pelatihan, ada FGD,

ada coffe morning,

kita menyamakan

frekuensi

menyamakan

frekuensi.

3 Kementerian

Perindustrian

Pertama kita akan rapat,

dibahas, dirapatkan,

pertama internal humas,

kedua kita akan

melibatkan stakeholder

lain. Menyiapkan siaran

pers yang banyak dan

usahakan setiap hari

ada informasi baru,

Belum ada. Kami

mungkin istilahnya

apa ya knowledge

management ya

karena kita sudah

pernah mengalami

itu jadi sudah

berpengalaman,

jadi ketika terjadi

krisis itu lagi kita

jalankan aja seperti

yang sudah kita

lakukan,

SOP atau

perencanaan resmi

belum ada. Ya

secara formalnya

nggak, tapi

misalnya secara

apa ya hehehe, kita

biasanya rapat

evaluasi

Ada tim khusus

yang dibentuk oleh

humas yang diberi

nama GPR yang

anggotanya terdiri

dari perwakilan

direktorat-

direktorat. Humas

berposisi sebagai

coordinator dan

admin dalam tim

tersebut.

Belum. Belum

ada yang kayak

gitu-gitu. Saya

kira pengalaman

kita disini sudah

cukup untuk

menjadi

pembelajaran.

4 Kementerian

Perhubungan

Mencari akar

masalahnya, kemudian

mencari peluang terbaik

untuk

mengkomunikasikan

kepada publik

Ngga perlulah. jadi

saya bilang begitu

kita krisis itu

mekanisme ada

rapat pimpimnan.

Rapim itu

membasah krisis.

Jadi mencari

solusinya secara

teknis. Secara

teknis nih dari

menteri porsinya

Dokumen-

dokumen

perencanaan yang

sifatnya harusnya

jadi pedoman itu,

itu tidak selamanya

kita gunakan.

Dinamika terlalu

cepat berubah.

Makanya mending

ngga usah bikin

sekalian deh.SOP

Sama seperti isu.

Tim itu sudah

melekat dengan

tugas dan fungsi

biro komunikasi

dan informasi

publik. Tentunya

dengan arahan

pimpinan

Ada pelatihan

untuk

meningkatkan

kualitas humas.

Tapi kalau untuk

krisis yang

khusus gitu

belum ada ya.

Page 219: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

202

No Instansi Strategi manajemen

krisis

Perencanaan krisis

bagi lembaga

pemerintah

Dokumen atau

aturan perencanaan

krisis

Tim manajemen

krisis

Simulasi

penanganan

krisis

dimana, diterima

dirjen, langsung

menerjunkan

barisan teknis. Dari

situlah kita

menyusun strategi

komunikasinya

itu malah membuat

kita tidak bisa

bergerak

5 Kementerian

Pendayagunaa

n Aparatur

Negara dan

Reformasi

Birokrasi

ya dari setiap hari ada

monitoring isu, berita

negatifnya ini, kita

segera tahu dan tangani.

Menyiapkan segala

jenis data dengan baik,

agar saat ada masalah

datanya lengkap dan

siap. Bekerjasama

secara proaktif dengan

media, komunikasi

yang baik dan efektif

dengan stakeholder.

Jadi

perencanaannya

sebetulnya kita

bagaimana

menggunakan data

yang ada, jadi

contoh bagaimana

supaya kita tidak

terjadi salah

persepsi salah

nangani itu data

sangat penting. Jadi

bentuk

perencanaannya ya

menajemen data

yang bagus.

Tapi kalau dalam

bentuk

perencanaan masih

belum ada ya. Jadi

ya ngalir aja ya,

artinya gini,

manajemen itu kan

harus perlu di

kelola dan

pengelolaannya

setiap saat, bukan

berarti kalau ada

sesuatu baru, di

sini ini

pegelolaannya ya

dari setiap hari

Timnya semua yang

ada di humas ini.

Terutama pimpinan

ya, dari kepala biro,

kepala bagain dan

kepala subbag, tapi

nnati input tugas

tetap diajak bicara,

diskusi juga

secara khusus

kita bukan

melakukan

pelatihan ya, tapi

kita sudah

menyusun isu isu

yang bakal

terjadi, dan itu

biasanya

disimulasikan

juga bagaimana

menanganinya, e

itu di, itu bukan

pelatihan si

namanya,

semacam diskusi

aja, itu biasanya

setahun dua kali

lah

6 Kementerian

Perencanaan

Pembangunan

Mengklarifikasi kepada

publik, proaktif dalam

Kalau selama ini

sih kami

merencanakan

Belum. Kita belum

memiliki aturan

mengenai

Kalau tim lebih ke

humas sih.

Maksudnya kami

Pelatihan secara

khusus belum

ada. Simulasi

Page 220: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

203

No Instansi Strategi manajemen

krisis

Perencanaan krisis

bagi lembaga

pemerintah

Dokumen atau

aturan perencanaan

krisis

Tim manajemen

krisis

Simulasi

penanganan

krisis

Nasional /

Bappenas

berkomunikasi dengan

publik.

hanya sebatas

isunya ya. jadi

sebenernya yang

mana yang akan

bermasalah itu akan

terlihat pada

implementasinya.

perencanaan

penanganan krisis.

Dan saya rasa juga

belum terlalu butuh

sih.

tidak punya tim

khusus dalam

menangani krisis.

Biasanya langsung

ke seluruh tim

humas. Biasanya

kepala biro humas,

sekertaris

kementerian untuk

berkoordinasi.

Karena biasanya

kalau krisis itu yang

berbicara kan

pimpinan

penanganan

krisis juga belum

pernah dilakukan

sih sejauh ini.

7 Kementerian

Komunikasi

dan

Informatika

Kita lebih mengarah

jika terjadi krisis,

pamungkasnya kita

harus mengcounter.

Melalui siaran pers,

melalui advertorial,

maklumat, dengan

mengundang pemateri

yang kompeten.

Perencanaannya sih

dengan sering-

sering melakukan

FGD, advertorial,

siaran pers untuk

menciptkan isu

positif teruslah

Kayanya pernah

dibuat itu di

direktorat

komunikasi publik.

Apakah sudah jadi

atau tidak saya

belum tahu.

Tim ya. Kalau tim

ya humas ini tim

nya. Atau mungkin

pusdiklat sudah

membentuk tim

sendiri.

Tim secara

khusus nggga

ada ya. Tapi ada

biro SDM yang

berkiprah melalui

pranata

komputer,

humas,

fungsional

analisa jabatan,

cara menulis

siaran pers,

advertorial,

semua di didik

disana. Kalau

Page 221: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

204

No Instansi Strategi manajemen

krisis

Perencanaan krisis

bagi lembaga

pemerintah

Dokumen atau

aturan perencanaan

krisis

Tim manajemen

krisis

Simulasi

penanganan

krisis

simulasinya ya

yang pernah

simulasi tanggap

bencana itu.

8 Kementerian

Pariwisata

Manajemen krisis yang

dilakukan sesuai dengan

panduang manajemen

krisis internasional

seperti WTO, APEC,

ASEAN Tourism.

Intinya adalah

mempersiapkan sebaik

mungkin dari

perencanaan hingga

langkah-langkah

strategi komunikasinya.

udah.. sudah ada..

potensi-potensi

krisis tadi itu kan

kelihatan dari yang

sudah-sudah,

biasanya kalo kayak

gini – krisis kayak

gini, dan setiap hari

dipantau pak

menteri sih tim ini..

setiap hari ada

grupnya di

whatsapp gitu, kita

setiap hari harus

lapor, mereport

pada menteri hari

ini itu ada apa.

Nah itu sudah

dibuat cuma belum

di dok aja. Tinggal

diresmikan. Karena

kita sudah ada

acuan dalam

pembuatannya.

Kalau untuk tim

krisis kita bikinnya

by case ya. Tapi

setiap dibutuhkan

ya. Isinya itu bukan

hanya humas tapi

melibatkan seluruh

bagian di

kementerian

pariwisata juga

dengan lembaga

pemerintah yang

lain.

Kalau itu kita

ngga ada. Eh

belum pernah

bikin. Tapi disini

kami memiliki

orang-orang yang

berkompeten

dalam setiap

krisisnya.

9 Kementerian

Sosial

Memastikan langkah

antisipasi atas berbagai

kemungkinan,

memastikan seluruh

database menganai

kementerian sosial

aman, proses

identifikasi masalah

Belum memiliki

selama ini. Tapi

upaya untuk

mengarah kearah

situ mulai terlihat.

Misalnya

kementerian sosial

membuat command

Kalau dokumen

hukum mengenai

perencanaan krisis

belum ada sih. Saya

kan masih baru jadi

itu juga masuk

dalam list target

saya.

Di kementerian

sosial ini di setiap

direkorat maupun

biro-biro itu

memiliki OHH yaitu

humas dimasing-

masing unit

tersebut. Humas

Ada simulasi tapi

tidak untuk

semua jenis krisis

ya. Jadi di bawah

kementerian

sosial ini ada

yang namanya

TAGANA yang

Page 222: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

205

No Instansi Strategi manajemen

krisis

Perencanaan krisis

bagi lembaga

pemerintah

Dokumen atau

aturan perencanaan

krisis

Tim manajemen

krisis

Simulasi

penanganan

krisis

kemudian menentukan

titik focus kejadian

krisis, lalu itu harus

mapping

center untuk

memantau isu

maupun krisis

disini

mengumpulkan para

OHH sebagai tim

dalam menangani

krisis sebagai

bagian dari

direktoratnya.

Sekaligus untuk

menghimpun isu.

bertugas saat

terjadi bencana

alam maupun

bencana sosial.

Sehingga

simulasi yang

dilakukan adalah

simulasi dalam

penyelematan

selama masa

pendidikan

mereka.

10 Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

Kalau sudah tercium

krisis dari isu ya kita

siapkan bahannya. Buat

rootmap-rootmapnya.

Kita sosialisasikan

kepada masyarakat.

Atau kita alihkan ke isu

lain yang positif.

jadi penanganan

krisis ini kadang

kadang nggak bisa

ditebak ya kan ya,

tapi kalo agenda

perencanaan isu isu

biasanya ada kalo

yang krisis ini kita

nggak, nggak bisa

kita prediksi ya

Kalo untuk SOP

yang ada hanya

untuk agenda

kegiatan kita

selama satu tahun

ke depan.

Adanya masih tim

isu, kalau krisis

belum ada. belum

terpikir juga

kebutuhannya untuk

apa.

Belum sih.

Belum ada ya

selama ini. Tapi

kalau pelatihan

untuk

peningkatan

mutu pegawaian

setiap tahun kita

laksanakan.

11 Kementerian

Riset

Teknologi dan

Pendidikan

Tinggi

Memprediksi adanya

krisis melalui

manajemen isu,

membuat mapping isu,

mengidentifikasi akar

krisis, membuat

klarifikasi terkait krisis,

Kalau perencanaan

selama ini kita

lakukan dengan

manajemen isu

yang baik

Aturan mengenai

itu sedang kami

buat. Tinggal

sebentar lagi akan

disahkan.

Kalau untuk tim

penanganan krisis

ya humas yang

melaksanakannya.

Belum ada

kayanya ya untuk

simulasi tentang

krisis. Biasanya

kita diskusikan

saja. Tapi tim

saya itu anak

Page 223: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

206

No Instansi Strategi manajemen

krisis

Perencanaan krisis

bagi lembaga

pemerintah

Dokumen atau

aturan perencanaan

krisis

Tim manajemen

krisis

Simulasi

penanganan

krisis

mengatakan hal yang

jujur saat terjadi

kesalahan, memperbaiki

letak kesalahan,

melakukan konferensi

pes saat dibutuhkan

komunikasi

semua ya..rata-

rata anak S2

komunikasi..

mereka ada yang

basic jurnalis,

jadi saya ngelihat

nggak usah di

training mereka

udah jago, udah

berpengalaman

12 Kementerian

Desa,

Transmigrasi

dan Daerah

Tertinggal

Memperbaiki system

danmenguatkan

internal. Publik kan

hanya menilai tidak

ikut bekerja.

Kita bekerja sudah

dengan

perencanaan sejak

awal. Di awal tahun

selalu ada raker

untuk membahas

perencanaan itu.

Aturannya sudah

ada dalam UU

tentang

ketransmigrasian

dan tentang desa.

Saya rasa itu cukup

untuk menangani

krisis. Karena itu

koridor kita

Tim apa ya. Kalau

krisis saja tidak

terjadi untuk apa

lalu bikin tim gitu.

Kalau yang

dimaksud itu

simulasi khusus

tentang krisis ya

ngga ada. Kalau

pelatihan ada

pelatihan untuk

meningkatkan

mutu kerja

humas. Disitu

humas dididik

dan dilatih

13 Kementerian

pemberdayaan

perempuan

dan

Perlindungan

Anak

Krisis bukan bidang

kerjanya humas. Yang

jelas humas hanya

mendampingi menteri

termasuk ketika terjadi

permasalahan dan

Perencanaan kalau

menghadapi

masalah yang sudah

kita adakan mbak.

Kalau krisis kan

saya sudah bilang

Mungkin ada ya.

Saya juga kurang

tau.

Kalau tim itu

kayanya bisa dari

seluruh kementerian

ya. Soalnya kalau

ada masalah yang

besar gitu biasanya

Simulasi maupun

pelatihan itu ngga

ada kaitannya

sama humas

mbak. Kita kan

Page 224: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

207

No Instansi Strategi manajemen

krisis

Perencanaan krisis

bagi lembaga

pemerintah

Dokumen atau

aturan perencanaan

krisis

Tim manajemen

krisis

Simulasi

penanganan

krisis

menginformasikan

kebijakan yang dibuat

atau hasil rapat internal

untuk meredam

permasalahan yang

terjadi pada publik.

itu bukan bagian

humas

kami kumpulkan

pimpinan untuk

mebabas itu dan

menentukan

penyelesaiannya

bagaimana.

ngurusi pimpinan

bukan krisis.

14 Kementerian

Agama

Mengisolasi isu.

Menunjukkan key

person, membentuk tim

investigasi untuk

analisis situasi,

mengidentifikasi krisis,

memberikan infromasi

kepada publik dengan

cepat dan tepat.

Kalau secara

spesifik tidak, tapi

kalau secara umum

skemanya punya.

Skemanya itu kita

seperti yang

diceritakan diawal.

Ketika terjadi krisis

yang pertama

adalah mengisolasi

isu, dan seterusnya.

Aturan secara

tertulis belum ada

kita. Tapi

berdasarkan

pengalaman selama

ini, terbentuk SOP

secara tidak tertulis.

Karena sudah biasa

melakukannya

Tim dibentuk saat

adanya krisis saja,

misalnya tim

pencari fakta, tim

komunikasi gitu

Ngga ada ya.

Bisanya kita rapat

dan briefing

untuk tim yang

bertugas saat itu.

15 Komisi

Pemberantasa

n Korupsi

Dimulai dengan

manajemen isu yng

baik ya. Kita sudah

berusaha untuk

melakukan dengan baik

melalui tim champion.

Mereka membuat risk

register untu dianalisis

bersama, data selama

satu tahun dikumpulkan

sehingga kita akan tau

pekembangan isunya

Bentuk

perencanaan yang

kami lakukan itu

melalui

pembentukan

champion yang

menghasilkan risk

register KPK. Dari

situ kami

menyiapkan

langkah-langkah

SOP ya berarti?

Bicara tentang SOP

memang kami

masih menyusun

SOP krisis

manajemen, SOP

ini disusun dengan

baseline e ya

seperti e Risk

register tim

champion dari situ

sebenernya bisa

tim krisis ini diisi

oleh orang orang

yang dipilih dari

berbagai unit kerja

termasuk humas,

kemudian pimpinan

memetakan isu isu

krusial yang harus

ditangani segera

kemudian

mendigasi yang

perlu dilakukan

Ada, saat awal

penunjukan

champion ini

orang orang

terpilih

kemudian

diikutkan dalam

pelatihan

kemudian disitu

juga dilakukan

simulasi

penanganan

Page 225: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

208

No Instansi Strategi manajemen

krisis

Perencanaan krisis

bagi lembaga

pemerintah

Dokumen atau

aturan perencanaan

krisis

Tim manajemen

krisis

Simulasi

penanganan

krisis

bagaimana. Kemudian

menentukan strategi

komunikasi yang tepat

misalnya dengan

konpers yang dapat

meredam isu-isu yang

beredar.

yang mungkin akan

terjadi.

melihat risk

register dari tahun

ke tahun akan

berubah bisa

kelihatan prosedur

penanganannya

secara garis besar

seperti apa,

untuk

menyelesaikannya

secepat mungkin,

kurang lebih seperti

itu

krisis atau isu

kemudian dinilai

apakah champion

ini tepat apa

belum

16 Komisi

Pemilihan

Umum

Bertindak se-transparan

mungkin sehingga

kemungkinan krisis itu

muncul. Menyiapkan

data-data secara akurat

jika ada yang

menggugat.

Menyampaikan melalui

konferensi pers inti

permasalahan dan

klarifikasi jika

dibutuhkan.

Kayanya ngga ada

yang perlu

direncanakan.

Semuanya kan

sudah jelas kalau

KPU. Kalau

krisisnya sebelum

pemilu ya berarti

pemilu ditunda,

kalo sengketa hasil

pemilu ya

dijalanisaja kan kita

sudah ada data

lengkap.

Ngga perlu sih

kayaknya. UU

tentang KPU aja

udah cukup sih .

Tim krisis kita ya

hupmas dengan

arahan komisioner

atau sekjend nya

KPU aja.

Ada simulasi

kayanya uji coba

pemilu kan? Kita

selalalu lakukan.

Itu juga termasuk

kalau ada

masalah saat

pemilu juga.

Page 226: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

209

4.4.2 Posisi struktural humas lembaga pemerintah dan perannya dalam

krisis

Peneliti melihat adanya kecenderungan data antara posisi struktural humas

pemerintah dengan peran humas dalam krisis. Kecenderungan tersebut dapat

dilihat melalui data posisi struktural humas di lembaga yang menaunginya dengan

peran humas dalam aktivitas kehumasan maupun saat terjadinya krisis. Humas

pemerintah berada pasa struktural yang berbeda, ada yang menempati posisi

eselon II dan juga eselon III. Melalui keterkaitan ini peneliti ingin menunjukkan

apakah terdapat perbedaan peran dalam menghadapi, mempersiapkan ataupun

aktivitas kerja humas yang lain akibat perbedaan posisi. Dari enam belas lembaga

pemerintah kementerian dan non struktural terlihat bahwa tiga belas diantaranya

berada posisi eselon II sedangkan tiga yang lainnya menempati posisi eselon III.

Kementerian negara maupun lembaga non struktural yang menempati

posisistruktural pada tingkat eselon II yaitu kementerian keuangan, kementerian

PUPR, kementerian perindustrian, kementerian perhubungan, kominfo, bappenas,

kementerian pariwisata, kementerian sosial, kemendikbud, kemendes, KPU serta

KPK. Sedangkan yang menemapti posisi struktural eselon III yaitu KPPPA,

KemenPANRB, dan kemenag.

Lembaga-lembaga pemerintah tersebut tidak selalu berdiri pada satu divisi

atau bagian tersendiri tetapi beberapa digabung dengan unit yang lainnya misalnya

bappenas. Meskipun posisi humas Bappenas berada pada posisi eselon II tetapi

Page 227: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

210

keberadaannya digabung dengan urusan tata usaha pimpinan. Oleh karenanya

humas di Bappenas bernama biro humas dan tata usaha pimpinan. Begitula dengan

KPU yang tidak hanya mengurusi urusan kehumasan tetapi juga melaksanakan

fungsi teknis pemilu sehingga humas bernama biro teknis dan hubungan

partisipasi masyarakat. Humas KPPPA juga bergabung dengan urusan protokol

sehingga terlihat aktivitasnya lebih banyak melaksanakan fungsi-fungsi protokol.

Pada kementerian desa, transmigrasi dan daerah tertinggal, humas dgabung

dengan kerja sama pimpinan. Peneliti juga melihat bahwa sesungguhnya humas

yang berada di eselon III juga menyebut bironya sebagai biro humas, akan tetapi

urusan kehumasan tidak dilakukan oleh seluruh orang dalam satu biro.

Tiga belas lembaga humas pemerintah yang berada pada posisi struktural

eselon II memiliki nama yang bermacam-macam setelah sebelumnya humas.

Lembaga pemerintah yang bernama biro humas yaitu kementerian sosial, KPK,

dan sebagainya. Sedangkan beberapa yang lain bernama biro komunikasi publik,

biro komunikasi dan layanan informasi, biro komunikasi dan informasi publik.

Seperti di kementerian keuangan, kementerian riset teknologi dan pendidikan

tingii, kementerian pendidikan dan kebudayaan, kementerian PUPR, kementerian

perindustrian dan sebagainya. Perubahan nama tersebut didasarkan pada

nomenklatur pada organisasinya masing-masing. Secara struktural posisi humas

yang berada di eselon dua memiliki posisi leboh tinggi dibandingkan dengan

humas yang berada pada eselon III.

Page 228: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

211

Posisi struktural humas yang berada di eselon II, misalnya adalah

kementerian keuangan. Kementerian keuangan memiliki humas yang bernama

biro komunikasi dan layanan informasi. Meskipun tidak bernama humas tetapi

biro ini melaksanakan tugas dan fungsi humas bagi kementerian keuangan. Nama

biro komunikasi dan layanan informasi sendiri dikatakan oleh informan baru

berganti sebagai upaya kementerian keuangan untuk memaksimalkan komunikasi

dua arah dengan masyarakat serta memaksimalkan pelanan terhadap masyarakat,

tentunya dengan tugas-tugas kehumasan seseuai dengan nomenklatur yang telah

ditetapkan. Kementerian keuangan, seperti yang telah dijelaskan pada penyajian

data, merasa tidak pernah mengalami krisis yang sangat besar dan sejauh itu pula

kementerian keuangan telah berhasil menyelesaikan hal tersebut (N. W. Sakti,

Komunikasi Personal, 13 Februari 2017). Nufransa sendiri mengatakan bahwa

dalam melakukan manajemen isu maupun krisis di kementerian keuangan, humas

atau biro KLI memiliki kewenangan dan peran yang sangat besar. Humas

dikatakan sebagai salah satu gerbang keluar masuknya informasi di kementerian

keuangan sehingga harusnya selalu mengetahui berbagai isu dan permasalahan

yang beraitan dengan kementerian keuangan. Oleh karena itu sebagai bentuk

antisipasi, kementerian keuangan memanfaatkan seluruh jajaran pegawai yang ada

untuk menghimpun informasi di berbagai sisi.

Humas kementerian keuangan memiliki sistem kontrol baik dalam bentuk

aplikasi maupun perseorangan yang menjadi sumber informasi yang setiap saat

Page 229: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

212

mengenai kementerian keuangan. Selain itu, menurut Nufransa, humas adalah

garda terdepan saat krisis terjadi dan menjadi garda terdepan pula dalam

penyelesaiannya. Tentunya langkah-langkah yang diambil telah memperoleh

persetujuan dari pimpinan. Apabila krisis terjadi tidak terlalu besar maka humas

dapat langsung membuat formula yang tepat dalam penyelesaian dan disampaikan

kepada pimpinan untuk disetujui. Namun apabila krisis yang terjadi beskala besar

maka humas bersama pimpinan akan membentuk rapat dengan mendatangkan ahli

untuk menyelesaikan krisis tersebut.

Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat tidak jauh berbeda

dengan kementerian keuangan perihal manajemen krisis. Berada di posisi

struktural eselon II dengan nama biro komunikasi publik membuat humas

kementerian PUPR ini dapat melaksanakan fungsi kehumasan dengan sangat baik.

Berdasarkan hasil wawancara mengatakan bahwa humas memiliki akses secara

langsung kepada pimpinan meskipun di bawah sekretaris jenderal (R. E. S.

Atmawidjaja, Komunikasi Personal, 28 April 2017). Bapak Endra mengatakan

bahwa meskipun humas berada satu posisi dibawah sekretaris jenderal tetapi hal

tersebut hanya sebatas posisi strukturl. Jika akses langsung kepada pimpinan tidak

harus melalui sekjend. Hal tersebut dikarenakan menurutnya humas dan sekjen

hanya soal pertanggungjawaban keuangan yang dibawahi oleh sekjend yaitu

masalah penganggaran.

Page 230: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

213

Humas kementerian PUPR memegang kendali atas segala urusan termasuk

krisis. Peran humas terihat sejak awal adanya manajemen isu hingga manajemen

krisis yang dilakukan. humas melaporkan monitoring isu setiap hari dan setiap

waktu kepada para pimpinan agar kontrol dan respon ketika terjadi masalah

menjadi cepat. Humas juga memasilitasi rapat-rapat yang diadakan untuk

penyelesaian sebuah isu maupun krisis. Humas juga yang bertugas untuk terjun

langsung ke lapangan saat terjadi masalah. Tetapi seperti halnya organisasi humas

tidak dapat berjalan sendiri karena di atas humas masih terdapat pimpinan yaitu

menteri. Meskipun PUPR mengaku tidak pernah mengalami krisis, tetapi dalam

wawancara nampak bahwa humas telah memiliki struktur organisasi di dalam

yang telah matang. Posisi humas di kementerian PUPR sendiri dinilai sangat

strategis karena pemantauan setiap perkembanagan organisasi, penyeleggaraan

pertemuan bilateral, maupun penyelesaian masalah semua menjadi bidang kerja

humas yang selama ini dapat dijalankan dengan sangat baik oleh tim humas

kementerian PUPR. Dalam manajemen krisis sendiri, humas menjadi tim utama

dengan bantuan atau penambahan para pimpinan direktorat maupun inspektorat.

Sehingga penyelesaian krisis menjadi tepat sasaran.

Serupa dengan kementerian PUPR dan kementerian keuangan,

kementerian perhubungan juga memiliki humas yang posisi strukturalnya berada

di posisi eselon II dengan dikepalai oleh seorang kepala biro dan berada dibawah

sekretaris jenderal kementerian perhubungan. Meskipun demikian menurut

Page 231: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

214

penjelasan dari informan bahwa posisi struktural yang demikian ini, merupakan

strukturl semata, untuk aktivitas berjalan seperti biasa. Humas memiliki akses

langsung kepada pimpinan dalam menyampaikan segala sesuatu yang berkaitan

dengan tugas dan fungsi. Humas juga dapat memberikan rekomendasi secara

langsung kepad apimpinan terkait suatu hal tanpa harus melalui sekretaris

jenderal. Menurutnya, sekretaris jenderal hanya menempati posisi satu tingkat di

atas humas tetapi tidak berpengaruh terhadap kinerja humas. Menurutnya sejak

jaman pemerintahann presiden Susilo Bambang Yudoyono, peran dan fungsi

humas pemerintah semakin menguat terlebih dengan adanya revitalisasi humas

pemerintah. Sejak saat itu menurut beliau humas tidak hanya sebagai operator

komunikasi tetapi juga masuk ke hal-hal yang lebih dalam (B. Rahardjo,

komunikasi personal, 27 April 2017).

Humas kementerian perhubungan secara langsung terlibat dalam berbagai

aktivitas kementerian tidak hanya sebagai pelaksana tugas tetapi juga yang

merumuskan program untuk disetujui oleh pimpinan. Dalam manajemen krisis,

humas secara langsung turun untuk mengatasi maupun menyelesaikan dan

memperbaiki akibat dari timbulnya krisis. Humas kementerian perhubungan

mengatakan bahwa krisis yang dialami oleh kementerian perhubungan salah

satunya adalah masalah koordinasi yang menjadi masalah bagi setiap organsiasi

pemerintah. Seringkali juga penyebab krisis adalah dari lembaga pemerintah yang

lainnya. Sehingga untuk permasalah yang demikian seringkali kementerian

Page 232: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

215

perhubungan harus berusaha keras untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari

krisis tersebut dengan mengalihkan pada berita-berita positif tekait ogansasi.

Peran penting humas dalam manajemen krisis selaras dengan tugas dan fungsi

humas untuk selalu menjaga citra positif organisasi.

Kementerian perindustrian secara masiv telah melakukan manajemen

krisis yang dimulai dengan manajemen isu sebagai langkah awalnya. Humas

kementerian perindustrian berada pada tingkat eselon II dengan nama biro

hubungan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara, inti tugas dan fungsi dari

kementerian perindustrian adalah penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi

hal-hal yang berkaitan dengan kehumasan kementerian perindustrian yang sesuai

dengan peraturan menteri dan undang-undang kehumasan yang berlaku di

Indonesia (H. Y. Sarjono, komunikasi personal, 2 Mei 2017). Peran humas dalam

manajemen krisis adalah dengan terlibat langsung dalam setiap aktivitas

manajemen krisis yang telah diputuskan dalam rapat gabungan dengan para

pimpinan kementerian perindustrian. Tetapi meskipun demikian, penentu tetaplah

para pimpinan yaitu menteri dan eselon I yang biasanya rapat dengan

mendatangkan ahli. Sedangkan humas melaksanakan apa yang telah menjadi

keputusan hasil rapat. Sehingga humas hanya memberikan rekomendasi tetapi

pimpinan yang akan memutuskan.

Humas kementerian komunikasi dan informatika juga berada di posisi

eselon II. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian publikasi biro

Page 233: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

216

humas kementerian komunikasi dan informatika menjelaskan bahwa fungsi humas

kominfo adalah sebagai dapurnya kominfo dari segi kehumasan. Bisa dikatakan

istilahnya mengolah data dan mengolah kata untuk konsumsi menteri yaitu biro

humas menjadi juru bicara tapi itu juga atas masukan seluruh satuan kerja yang

ada. Menurut informan, humas terlibat dalam pelaksanaan manajemen krisis tetapi

keterlibatannya tidak sepenuhnya. Fungsi dan porsi humas hanya mengolah kata

dan data sebagai bahan dalam pengambilan keputusan selama krisis. Humas

berfungsi sebagai penghubug komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat

dalam proses manajemen krisis yang terjadi. Hal ini tentu berbeda dengan

kementerian-kementerian sebelumnya yang mengatakan bahwa peran humas

sangat besar dalam manejemen krisis. Tetapi meskipun demikian menurut

informan, hal ini dilakukan dengan sangat serius untuk keberhasilan komunikasi,

karena kunci dari segalanya adalah komunikasi.

Hal yang sama juga dirasakan oleh humas kementerian sosial, humas

kementerian pendidikan dan kebudayaan, kementerian riset teknologi dan

pendidikan tinggi. Meskipun pada kementerian-kementerian tersebut humas

berada di posisi struktural eselon II tetapi humas tidak leluasa dalam pelaksanaan

manajemen krisis. Mereka menganggap bahwa krisis adalah permasalahan besar

sehingga peran utama berada pada para pimpinan. Biasanya humas hanya

memberikan rekomendasi dan merumuskan hasil analisis yang telah dilakukan

sebelumnya untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan. Humas

Page 234: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

217

dalam kementerian-kementerian tersebut sesungguhnya memiliki tugas dan fungsi

yang sama meskipun memiliki nama yang berbeda. Tetapi mereka berada pada

satu unit eselon II tanpa digabung dengan bagian yang lainnya.

Sedikit berbeda dengan lembaga pemerintah sebelumnya, humas KPK

memiliki cara sendiri dalam menjalankan perannya dalam manajemen krisis

organisasi KPK. Humas KPK berada di posisi struktural eselon II dengan dikepalai

oleh seorang kepala biro. Humas KPK membentuk sebuah tim yang membantu

kinerjanya yang dianggotai oleh perwakilan dari semua direktorat yang disebut

champion. Selain itu saat terjadi krisis KPK juga akan membentuk tim darurat

yang terdiri dari champion, pimpinan, dan para ahli untuk mengatasi krisis.

Terlebih menurut KPK seringkali krisis terjadi karena penyebabnya dari lembaga

yang lainnya. Sehingga ada tim investigasi pula yang mengaji dan mengelola isu

untuk selanjutnya diolah oleh humas. Humas KPK sendiri beperan sebagai

fasilitator yang membentuk tim terrsebut karena mereka percaya bahwa dengan

pembentukan tim akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Peneliti selanjutnya akan membahas humas yang tergabung dalam divisi

yang sama dengan bagian lain tetapi memiliki posisi struktural eselon II yaitu

KPU. Humas di KPU tergabung dalam biro teknis dan hubungan partisipasi

masyarakat. Menurut informan, ungsi kehumasan berada dalam biro teknis dan

hubungan partisipasi masyarakat. Biro teknis dan hupmas membawahi empat

bagian yaitu, bagian teknis pemilu, bagian PAW DPR. DPD dan DPRD, bagian

Page 235: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

218

publikasi dan sosialisasi pemilu serta bagian bina partisipasi masyarakat. Menurut

hasil wawancara yang menjadi bagian dari hupmas sebenarnya adalah bagian

publikasi dan sosialisasi serta bagian bina partisipasi masyarakat. Tugasnya adalah

untuk mempublikasikan dan menyosialisasikan informasi pemilu serta

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu (D. Suhardi,

komunikasi personal, Februari 2017). Hupmas sendiri memiliki tugas yang

berkaitan dengan pemberitaan dan penerbitan pemilu dan sosialisasi kampanye

pemilu. Pelaksana kehumasan di KPU tidak jauh berbeda dengan fungsi KPU

secara umum yaitu mendorong terselenggaranya dan suksesnya pemilu di

Indonesia. Oleh karenanya fungsi humas yang dilakukan tidak terlalu banyak yaitu

menginformasikan program KPU dan menyosialisasikan kepada masyarakat agar

program dapat berjalan dengan baik. Tetapi secara langsung informan mengatakan

bahwa manajemene krisis sepertinya tidak ada dalam tugas dan fungsi bagian

hupmas di KPU.

Beberapa lembaga pemerintah yang menjadi informan dalam penelitian ini

juga berada di unit eselon III yang tergabung dalam bagian lain dalam sebuah biro.

Misalnya adalah kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi

birokrasi yang tergabug dalam biro hukum, komunikasi dan layanan informasi.

Biro ini tidak sepenuhnya melaksanakan fungsi kehumasan, hanya pada bagian

komunikasi dan layanan informasi saja yang melaksanakan fungsi humas. Tugas

dan fungsi yang dijalankan adalah sama seperti tugas dan fungsi humas hanya saja

Page 236: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

219

menitikberatkan pada komunikasi publik (Suwardi, komunikasi personal, 29 Mei

2017). saat terjadi krisis, humas tidak sepenuhnya leluasa terlibat di dalamnya.

Humas lebih banyak menjalankan fungsi komunikasi kepada masyarakat seperti

publikasi, pemeberitaan media massa hingga pendokumentasian program

kegiatan. Saat terjadi krisis humas memang membantu dengan memberikan hasil

monitoring yang telah dilakukan sebelumnya oleh humas. Humas lebih membantu

kepada bentuk komunikasi saat terjadi krisis dan membantu dalam hal publikasi

apabila dibutuhkan (Suwardi, komunikasi personal, 29 Mei 2017).

Hampir sama seperti yang dikatakan oleh humas kementerian

pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, pada humas kementerian

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, humas berada pada eselon III

dan dibawa koordinasi dalam biro hukum dan humas. Menurut informan,

nomenklatur mengenai kehumasan di kementerian ini sendiri sebenarnya masih

belum kuat dan saling tumpang tindih dengan bagian yang lain dalam biro yang

sama. Oleh karenanya humas lebih banyak mengurus urusan protokol menteri

daripada menjalankan fungsi kehumasannya. Sehingga menurut informan peran

humas saat terjadi krisis adalah mendokumentasikan apabila saat krisis terjadi,

lembaga mengadakan konferensi pers, ataupun mengadakan rapat bersama para

pimpinan. Selain itu tidak ada tugas yang lain yang dilakukan oleh humas saat

terjadinya krisis.

Page 237: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

220

Tabel 4.4.3 Posisi struktural humas lembaga pemerintah dan perannya dalam krisis No Instansi Posisi

Stuktural

Berdiri

sendiri

Dibawah

koordinasi

dengan

bagian lain

Peran humas dalam

manajemen krisis

1 Kementerian

Keuangan

Eselon II Biro

Komunik

asi dan

Layanan

Informasi

- Humas dilibatkan

dalam setiap proses

manajemen krisis.

humas menjadi otak

dalam strategi

manajemen yang

dilakukan terutama

yang berhubungan

dengan komunikasi.

2 Kementerian

Pekerjaan

Umum dan

Perumahan

Rakyat

Eselon II Biro

Komunik

asi Publik

- Humas mempunyai

kewenangan untuk

terlibat meskipun

demikian segala

keputusan diambil

melalui rapat pimpinan

yang didalamnya

humas memiliki peran

yang sangat besar.

3 Kementerian

Perindustrian

Eselon II Biro

Humas

- Humas tentunya selalu

menjadi yang pertama

memberikan respon,

memasilitasi rapat

pimpinan, memberikan

rekomendasi dan

pandangan-

pandangannya untuk

selanjutnya

diambil keputusan

bersama dengan para

pimpinan

4 Kementerian

Perhubungan

Eselon II Biro

komunik

asi dan

informasi

publik

- Humas berperan secara

langsung baik dalam

manajemen krisisnya

hingga pengamblilan

keputusan akhir.

Humas dituntut untuk

selalu mengawasi

perkembangan yang

terjadi

5 Kementerian

Pendayagunaan

Eselon III - Bagian

Komunikasi

Yang memiliki andil

cukup besar tentunya

Page 238: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

221

No Instansi Posisi

Stuktural

Berdiri

sendiri

Dibawah

koordinasi

dengan

bagian lain

Peran humas dalam

manajemen krisis

Aparatur Negara

dan Reformasi

Birokrasi

Publik dan

Pelayanan

Informasi-

Biro hukum

komuunikasi

dan

informasi

publik

pimpinan ya. Menteri.

Tetapi kita selalu

dipanggil kalo ada

masalah, diminta

analsiis dan

rekomendasinya apa.

Kita diskusi bersama.

6 Kementerian

Perencanaan

Pembangunan

Nasional /

Bappenas

Eselon II - Biro Humas

dan Tata

Usaha

Pimpinan

Humas tidak terlibat

secara langsung dalam

manajemen krisis.

Peran humas lebih

banyak pada

komunikasinya.

7 Kementerian

Komunikasi dan

Informatika

Eselon II humas - Humas lebih banyak

melaksanakan fungsi

komunikasi apabila

terjadi krisis. Karena

fungsi humas yang

utama adalah

komunikasi

8 Kementerian

Pariwisata Eselon II Biro

Komunik

asi publik

- Humas adalah

pemeran utama dalam

manajemen krisis.

Humas sudah memiliki

panduan yang lengkap

mengenai berbagai

krisis yang mungkin

akan dihadapi.

9 Kementerian

Sosial Eselon II humas Manajemen krisis

memang menjadi

fokus humas tetapi

selama ini peran

humas tidak sampai

pada level

pengambilan

keputusan

10 Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan

Eselon II Biro

komunik

asi dan

layanan

- Humas memiliki akses

langsung kepada

menteri dan kadang

turut dalam

pengambilan

Page 239: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

222

No Instansi Posisi

Stuktural

Berdiri

sendiri

Dibawah

koordinasi

dengan

bagian lain

Peran humas dalam

manajemen krisis

masyarak

at

keputusan terjadi

krisis.

11 Kementerian

Riset Teknologi

dan Pendidikan

Tinggi

Eselon II Biro

kerjasam

a dan

komunik

asi publik

- Peran humas dalam

manajemen isu

biasanya merespon apa

yang terjadi setelah

dilakukan identifikasi.

Sehingga respon cepat

12 Kementerian

Desa,

Transmigrasi

dan Daerah

Tertinggal

Eselon II humas - Belum pernah

mengalami krisis

sehingga belum paham

peran yang akan

dilakukan. Tetapi

selama ini humas

selalu membuat

rekomendasi untuk

diberikan kepada

pimpinan.

13 Kementerian

pemberdayaan

perempuan dan

Perlindungan

Anak

Eselon III - Humas- di

bawah biro

hukum dan

humas

Tidak terlibat dalam

aktivitas manajemen

krisis karena bukan

termasuk dalam bidang

kerja humas

14 Kementerian

Agama Eselon III - Humas- di

bawah biro

hukum dan

humas

Humas berperan dalam

menyeldiki penyebab

krisis dan memprediksi

I isu yang

dimungkinakan

menjadi krisis. Tetapi

peran humas hanya

sampai pada tahap

memberikan

rekomendasi tetapi

tidak turut dalam

pengambilan

keputusan

15 Komisi

Pemberantasan

Korupsi

Eselon II Humas - humas membetuk tim

yang fokus pada

penanganan isu dan

krisis. Posisi humas

sebagai yang

Page 240: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

223

No Instansi Posisi

Stuktural

Berdiri

sendiri

Dibawah

koordinasi

dengan

bagian lain

Peran humas dalam

manajemen krisis

membuat, mengawasi

dan membuat strategi

bersama dengan

pimpinan.

16 Komisi

Pemilihan

Umum

Eselon II - Hupmas- di

bawah biro

Teknik dan

hubungan

partisipasi

masyarakat

Humas tidak

bertanggungjawab

pada krisis. Karena

humas yang ada lebih

banyak berperan untuk

menarik partisipasi

masyrakat dalam

pemilu

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa terdapat kecenderungan bahwa

posisi sturktural humas mempengaruhi terhadap peran lembaga humas

dalammanajemen krisis yang dilakukan oleh lembaga humas tersebut. Hal tersebut

terlihat dari total jumlah keseluruhan informan yaitu 16 yang berada di posisi

struktural eselon II terdapat 13 lembaga sedangkan tiga lembaga berada pada

posisi struktural eselon III. Selain itu, tiga dari 13 lembaga yang humasnya

menempati posisi struktural eselon II tidak berdiri sendiri dan tergabung bersama

bagian yang lainnya. Hasil dari data tersebut menunjukkan bahwa dari 13 lembaga

pemerintah yang ada, 7 diantaranya telah turut serta dalam setiap proses

manajemen krisis hingga tahap pengambilan keputusan.

Humas-humas tersebut merupakan lembaga humas yang berdiri sendiri

tanpa ada bagian lain yang tergabung bersamanya. Dua lembaga humas lain

Page 241: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

224

merupakan humas yang berada pada eselon dua tetapi posisinya tergabung dengan

bagian yang lain seperti bappenas dan kementerian pendayagunaan aparatur

negara dan reformasi birokrasi. Dua humas tersebut perannya dalam manajemen

krisis hanya sampai pada proses pemberian rekomendasi tetapi tidak turut serta

dalam pengambilan keputusan. Sedangkan dua humas yang posisinya berada pada

eselon III memang tidak terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan

maupun proses manajemen krisis yang lainnya. Oleh karenanya posisi struktural

humas mempengaruhi peran humas dalam manajemen krisis organisasi.

4.4.3 Konstruksi humas lembaga pemerintah terkait isu berpengaruh

terhadap manajemen isu yang dilakukan

Peneliti melihat adanya kecenderungan data antara konstruksi humas

lembaga pemerintah dalam memahami isu dan strategi manajemen isu yang

dilakukan oleh humas pemerintah. Hal tersebut berdasarkan pada penyajian data

yang telah dilakukan pada subbab sebelumnya. Masing-masing informan dari

lembaga humas pemerintah memiliki pandangan yang bermacam-macam terkait

isu. Dialog data yang dilakukan mengesankan bahwa meskipun pandangan humas

bermacam-macam terkait dengan isu tetapi dalam strateginya selalu

mengandalkan adanya media monitoring. Akan tetapi media monitoring bukanlah

salah satunya strategi yang dilakukan melainkan humas juga menggunakan cara

lain yang berbeda sesuai dengan kondisi lembaga yang menaunginya.

Page 242: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

225

Hasil data mengenai konstruksi humas lembaga pemerintah terkait isu

menunjukkan 7 dari 16 informan mengatakan bahwa isu adalah sesuatu yang

terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi lembaganya, namun 2 diantaranya

menyebutkan keterkaitan itu karena ditimbulkan oleh media. Sedangkan 4 dari 16

informan menambahkan bahwa isu bukan hanya sesuatu yang terkait dengan

organisasi tetapi juga memiliki pengaruh dalam aktivitas yang dijalankan

organisasi. 5 dari 16 yang lainnya mendefinisikan isu dengan berbagai definisi

diantaranya isu sebagai sebuah layanan publik, isu sebagai topik pembicaraan, isu

sebagai informasi yang harus ditangani, isu sebagai hasil dari antisipasi krisis, isu

sebagai trigger dalam memberikan pemahaman.

Hampir semua informan yaitu 11 dari 16 informan menyatakan bahwa

strategi awal bagi organisasi untuk mengelola isu adalah dengan mengoptimalkan

adanya media monitoring untuk memantau perkembangan isu yang ada. Meskipun

demikian, strategi yang digunakan oleh informan berbeda-beda didasarkan pada

kondisi dan situasi lembaga yang menaungi. Kementerian keuangan misalnya,

menurut kepala biro komunikasi dan layanan informasi, mendefinisikan isu

sebagai sesuatu yang memiliki pengaruh bagi keberlangsungan organisasi (Sakti,

komunikasi personal, 13 Februari 2012). Menurut Nufransa Wira Sakti dalam

organisasi selalu dikelilingi oleh isu-isu yang dapat berpengaruh pada aktivitas

organisasi. Sehingga berbicara pengaruh ada dua yaitu positif atau negatif. Tetapi

Page 243: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

226

bagi lembaga kementerian isu bisa juga berarti netral karena perkembangan isu

beraasal dari berbagai hal.

Pemaknaan Nufransa Wira Sakti terhadap isu juga diamini oleh kepala

bagian publikasi dan layanan informasi kementerian perhubungan bahwa isu

berpotensi memberikan pengaruh secara fundamental terhadap organisasi

(Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017). Menurut Budi Raharjo, pengaruh

isu bagi organisasi dapat menentukan arah kebijakan yang dibuat oleh pimpinan.

Selain itu isu yang beredar juga dapat menggiring terjadinya perubahan bagi

organisasi. Oleh karenanya Nanang A. Rachman mengatakan bahwa isu dapat

menjadi masalah apabila tidak diprogramkan dengan baik (Komunikasi personal,

27 April 2017). Artinya bahwa Nanang sebagai kepala bagian humas kementerian

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak memahami bahwa isu dapat

berpengaruh pada organisasi. Konstruksi isu yang mengatakan bahwa isu

berpengaruh terhadap keberlangsungan organisasi juga tersirat dalam pendapat

yang dikemukakan oleh Syarifah Nur Aida, THP kementerian perencanaan

pembangunan (bappenas). Menurut Aida isu yang membuat kita berpikir dampak

dan merencanakan langkah komunikasinya. Aida sebagai THP (Tenaga Humas

Pemerintah) yang bekerja di bawah pengawasan kominfo dan KSP untuk

memaksimal fungsi kehumasan yang ada di bappenas tentunya sangat berpikir

tentang langkah komunikasi lembaga humas pemerintah dalam mensosialisasikan

program maupun kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Oleh karenanya tidak

Page 244: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

227

heran jika Aida berpendapat bahwa isu membuat organisasi berpikir mengenai

dampak yang akan didapat (Aida, komunikasi personal, 2 Mei 2017).

Berbeda dengan pandangan mengenai pengaruh isu pada aktivitas

organisasi, Endra Saleh Atmawidjaja, kepala biro komunikasi publik kementerian

PUPR mendefinisikan isu sebagai bentuk layanan publik. Isu dapat menjadi

konsen pada waktu atau momen tertentu oleh publik di tempat tertentu

(Atmawidjaja, komunikasi personal, 28 April 2017). Oleh karena itu bagi Endra

sebagai kepala biro komunikasi publik yang menjalankan fungsi kehumasan di

kementerian PUPR mengatakan bahwa isu dapat bergerak erdasarkan waktu,

momen dan tempat. Kementerian PUPR sebagai bagian dari pemerintah Republik

Indonesia berkewajiban sebagai pelayan publik yang melayani segenap

kepentingan publik. Endra mencontohkan isu yang berdasarkan waktu adalah

ramainya isu jeleknya infrastruktur jalan tol yang muncul saat musim mudik

lebaran, isu jembatan rusak pada saat bulan maret yaitu saat musim hujan, dan

sebagainya. Berdasarkan hal tersebut membuktikan bahwa isu selalau bergerak.

Adi Wahyono, kepala biro hubungan masyarakat kementerian sosial RI,

memiliki pandangan yang berbeda terkait isu dengan seluruh informan

sebelumnya menurut Adi, isu adalah sebuah bentuk antisipasi akan terjadinya

krisis. Isu dilahirkan dari sebuah langkah-langkah antisipasi terhadap

kemungkinan terjadinya krisis (Wahyono, komunikasi personal, 10 Februari

2017). Adi mengatakan bahwa setiap organisasi memiliki hasrat untuk

Page 245: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

228

menghindari terjadinya krisis pada dirinya sehingga akan membentuk langkah-

langkah antisipasi dari tertimpanya krisis di organisasinya. Langkah antisipasi

krisis yang dilakukan salah satunya adalah pelaksanaan program-program

pemerintah, transparansi pemerintah dan sebagainya, yang dari situlah kemudian

isu muncul. Jauh dari segala pendapat mengenai isu yang disebutkan oleh

informan-informan dalam penelitian ini, Bambang Widyatmoko sebagai kepala

bagian hubungan antar lembaga kementerian desa, transmigrasi dan daerah

tertinggal mengatakan bahwa isu hanyalah kabar burung yang belum tentu

kebenarannya. Isu bukanlah sesuatu yang penting bagi keberlangsungan

organisasi karena tidak bisa dipastikan kebenarannya (Widyatmiko, komunikasi

personal, 13 Februari 2017).

Budi Raharjo, kepala bagian publikasi dan layanan informasi kementerian

perhubungan, mengatakan agar isu tidak menjadi ancaman bagi organisasi maka

harus dibuat strategi manajemen isu dengan baik. Isu yang terjadi pada pemerintah

bisa menjadi negatif atau positif tergantung pada pengelolaannya (Raharjo,

komunikasi personal, 27 April 2017). Kepala biro komunikasi dan layanan

informasi kementerian keuangan juga mengatakan bahwa isu yang tidak dikelola

dengan baik dapat menjadi buruk untuk organisasi. Begitu pula dengan yang

disampaikan oleh kepala biro komunikasi publik kementerian PUPR bahwa isu

yang dapat diprediksi dampak dan keluasan efeknya adalah yang dikelola dengan

baik (Atmawidjaja, komunikasi personal, 28 April 2017). Pengelolaan isu yang

Page 246: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

229

dilakukan oleh lembaga humas pemerintah bermaca-macam, tetapi hampir seluruh

informan mengatakan media monitoring adalah langkah awal dalam manajemen

isu.

Kementerian keuangan dalam mengelola isu memanfaatkan media

monitoring dan seluruh karyawan yang bekerja dibawahnya karena kementerian

ini memiliki banyak direktorat yang dinaungi. Setiap direktorat melakukan

analisis dan mendia monitoring nya masing-masing berdasarkan pada

nomenklatur yang mengatur tugasnya. Melalui cara demikian diharapkan bahwa

kementerian keuangan akan lebih mendalam dan spesifik dalam mendeteksi isu

yang muncul. Menurut Frans, kementerian selalu berusaha responsif dan cepat

dalam mengelola isu dan menyelsaikan isu-isu negatif. Selain itu kementerian

keuangan memiliki sebuah program yang mengatur isu yang diagendakan untuk

menjaga citra positif yang dimiliki kementerian.

Kepala bagian humas kementerian agama mengatakan bahwa langkah

pertama dalam menangani isu adalah dengan mendefiniskan isu terlebih dahulu

ada saat itu muncul. Mendefinisikan isu dilakukan dengan melihat pada peta isu

yang dibuat sebelumnya oleh humas beserta pimpinan. Peta isu ini dibuat dengan

melihat kecenderungan isu yang ada di kementerian agama berdasarkan pada

masing-masing agama yang ada (Rosidin, komunikasi personal, 27 April 2017).

Jika isu yang ada tidak terdapat di peta isu maka yang dilakukan adalah dengan

melakukan identifikasi dan membuat rapat pimpinan jika dampak isu dirasa besar.

Page 247: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

230

Setelah itu isu-isu yang ada dan tergolong baru akan dimasukkan pada peta isu

sebagai bentuk perbaruan. Menurut Rosidin (komunikasi personal, 27 April 2017)

isu berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi kementerian agama yang menjadi

trigger dalam memberikan penjelasan terkait kebijakan dan aktivitas kementerian.

sehingga langkah yang diambil adalah dengan pemetaan isu dan penguatan media,

aktif bersosial media maupun melalui media konvensional untuk lebih

mengedukasi masyarakat terkait program sehingga dapat dikatakan bahwa isu itu

bisa dibentuk oleh organisasi.

Memberikan edukasi terkait program pemerintah menjadi salah satu

langkah manajemen isu yang dilakukan oleh kementerian pendidikan dan

kebudayaan. Menurut Anandes Langguana, kepala subbagian layanan infromasi

mengatakan bahwa isu adalah segala sesuatu yang terkait dengan aktivitas

kementerian pendidikan dan kebudayaan, karenanya menurut Anandes langkah

manajemen isu yang tepat adalah dengan mengedukasi dan mensosialisasikan

program dan kebijakan kementerian pendidikan dan kebudayaan melalui segala

media yang dapat digunakan baik media konvensional maupun meia sosial yang

dimiliki oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan. Berbeda dengan Anandes,

Adi Wahyono, kepala biro hubungan masyarakat kemneterian sosial

mendefinisikan isu sebagai sesuatu yang berasal dari langka-langkah pencegahan

terhadap krisis. Sehingga Adi mengatakan bahwa penentuan media komunikasi

dan strategi komunikasi yang digunakan dalam mengelola isu menjadi hal penting

Page 248: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

231

untuk mencegah perkembangan isu menjadi negatif. Selain itu menurut Adi

Wahyono, evaluasi terhadap program harus dilakukan setiap saat salah satunya

adalah dengan menggunakan media monitoring. Media monitoring berguna selain

untuk memantau perkembangan isu juga berguna untuk mengevaluasi program

dan kebijakan yang dilakukan oleh kementerian sosial. Beberapa lembaga

kementerian dan non kementerian yang lain memiliki pandangan yang berbeda

mengenai media monitoring yang dilakukan, ebebrapa kementerian seperti

kementerian komunikasi dan informasi mengatakan bahwa media monitoring

bukan salah strategi melainkan suatu kewajiban yang didasarkan pada aturan

mengenai tata kelola kehumasan pemerintah Indonesia. Oleh karenanya meskipun

penting dalam mengelola isu tetapi bukan termasuk strategi dalam manajemen isu.

Strategi tersebut justru berbeda dengan yang dilakukan oleh kemeneterian

desa, transmigrasi dan daerah tertinggal. Menurut Bambang Widyatmiko, kepala

bagian hubungan antar lembaga mengatakan bahwa organisasi tidak perlu terlalu

serius dalam mengelola isu karena masih banyak pekerjaan yang lebih penting

dibandingkan mengruusi isu. Hal tersebut sesuai dengan deskripsi isu yang

dimiliki oleh Bambang bahwa isu hanya kabar burung yang tidak tentu

kebenarannya. Bagi Bambang yang terpenting adalah agar seluruh pegawai

kementerian desa, transmigrasi dan daerah tertinggal selalu bekerja berdasarkan

koridor yang telah ditentukan, sehingga tidak akan ada celah dalam kinerja yang

dilakukan (Widyatmiko, komunikasi ersonal, 13 Februari 2017).

Page 249: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

232

Informan yang berasal dari lembaga humas pemerintah Republik Indonesia

memiliki berbagai definisi mengenai krisis dan manajemen krisis yang dilakukan.

Meskipun sebagian besar berkata bahwa salah satu bentuk manajemen krisis

adalah dengan melakukan media monitoring tetapi masing-masing memiliki

strategi lanjutan yang berbeda seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk

memudahkan dalam membaca, peneliti menyajikannya dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.4.4 Konstruksi dan manajemen isu No Lembaga Konstruksi isu Manajemen isu

1 Kementerian

Keuangan

Sesuatu yang memiliki

pengaruh bagi

keberlangsungan

organisasi, bisa jadi

positif atau negatif.

Yang jelas kalau

negatif harus cepat

mendapat penanganan.

Mengidentifikasi isu melalui

monitoring baik melalui media

cetak, elektronik, media sosial

hingga seluruh karyawan di

bawah kementerian keuangan.

2 Kementerian

Pekerjaan

Umum dan

Perumahan

Rakyat

sebuah layanan publik

yang menjadi konsen

pada waktu atau

momen tertentu oleh

publik di tempat

tertentu

Memonitoring isu melalui media

monitoring. Biasanya kita

merespon dengan antisipasi

terhadap isu. Kita menghindari

polemik di media.

3 Kementerian

Perindustrian

Suatutopik

pembicaraan, bisa

merupakan subjek

tertentu, bisa pesan apa

yang disampaikan bisa

juga sesuatu yang kita

terima

Memonitor isu melalui media

monitoring. Melakukan

verifikasi informasi dari berita

yang ada, berikutnya kita cari

data pembanding, dan data yang

dimiliki oleh kemenperin seperti

apa, setelah itu kita angkat data

data yang disisi baik dan

mengidentifikasi kenapa menjadi

negatif, mencari solusinya -

membuat rekomendasi -

informasi data verifikasi –

kesimpulan- rekomendasi –

siaran pers

Page 250: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

233

4 Kementerian

Perhubungan

suatu hal yang menjadi

potensi berpengaruh

secara fundamental

terhadap organisasi.

Isu itu dalam

pemerintahann

sebenarnya bisa jadi

positif, bisa jadi negatif

tergantung bagaimana

kita mengelolanya.

Secara reguler yang kita lakukan

itu ada monitoring dan evaluasi

ya. analisis tentang pemberitaan

berita ekstrim, dan analisis

media sosial.

5 Kementerian

Pendayagunaan

Aparatur Negara

dan Reformasi

Birokrasi

suatu peristiwa yang

mengandung

informasi, untuk

mendefinisikan

informasi yang harus

ditangani

Jadi kita ada namanya media

monitoring kita kelola dari

harian, mingguan, sampai

bulanan, kemudian berusaha

menjelaskan kepada masyarakat

duduk perkara setiap kejadian,

tetapi kalau berkaitan dengan

yang negate dan masyarakat tida

menerima maka ditutup dengan

isu positif.

6 Kementerian

Perencanaan

Pembangunan

Nasional /

Bappenas

isu bagi humas sesuatu

yang harus kita

pikirkan dampaknya,

isu itu yang membuat

kita merencanakan

langkah

komunikasinya gitu.

Menangani dengan cepat setiap

isu yang berpotensi negatif dan

menguatkan setiap isu positif.

7 Kementerian

Komunikasi dan

Informatika

Intinya adalah segala

sesuatu yang berkaitan

dengan aktivitas

kominfo, bisaanya

seringkali ditimbulkan

oleh media

Menyeimbangkan isu yang

kurang sedap dengan isu positif,

memberikan pelayanan sebaik

mungkin,

8 Kementerian

Pariwisata

Suatu peristiwa yang

berkaitan dengan suatu

organisasi

Memonitoring isu setiap harinya.

Membuat tim pencari fakta,

berkoordinasi dengan pihak-

pihak terkait, mengidentifikasi

isu, selalau memonitor

perkembangan isu, menentukan

langkah komunikasi yang tepat.

9 Kementerian

Sosial

isu yang di lahirkan

dari sebuah langkah-

langkah antisipasi

terhadap kemungkinan

timbulnya krisis.

Memonitoring perkembangan isu

di segala saluran. Melihat akar

permasalahan, evaluasi program,

menentukan saluran komunikasi

dan langkah penanganan

Page 251: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

234

10 Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan

Sesuatu yang

disampaikan oleh

media berkaitan

dengan aktivitas

kementerian.

Menggunakan sistem monitoring

isu. Dan mengedukasi serta

mensosialisasikan masyarakat

terhadap segala kebijakan dan

program kementerian

pendidikan.

11 Kementerian

Riset Teknologi

dan Pendidikan

Tinggi

Segala sesuatu yang

berkaitan dengan

ristekdikti.

Menguatkan peran media dalam

menanganai isu negatif dan

melempar isu positif. Menutup

isu-isu yang negatif dengan isu

positif. Termasuk memonitoring

semua isu di berbagai media.

12 Kementerian

Desa,

Transmigrasi

dan Daerah

Tertinggal

Kabar burung, sesuatu

yang belum tentu

100% benar, bisa jadi

kan 100% salah.

Semua isu selalu kita kelola

supaya tidak berkembang.

Menggandeng media untuk

konferensi pers misalnya. Dan

isu tidak selalu perlu ditanggapi,

namanya juga kabar burung.

13 Kementerian

pemberdayaan

perempuan dan

Perlindungan

Anak

Isu itu ada dua yang

memang harus di

prgramkan atau akan

menjadi masalah bagi

organisasi.

Monitoring isu dengan media

monitoring. Humas tidak

melakukan manajemen isu

karena manajemen isu secara

langsung dilakukan oleh

deputinya masing-masing.

Humas tugasnya hanya meliput

dan mempublikasikan.

14 Kementerian

Agama

Sebuah trigger yang

digunakan untuk

memberikan

pemahaman terkait

segala aktivitas

kementerian agama

Media monitoring,

mendefinisikan isu, mengkaji

perkembangan isu, merumuskan

kembali atau menyempurnakan

kembali peta isu yang dimiliki.

15 Komisi

Pemberantasan

Korupsi

tentunya segala sesuatu

yang terkait dengan tugas

pokok dan fungsi KPK.

Isu ada dua yaitu yang

spesifik dan yang

dihadapi dari waktu ke

waktu.

Tergantung pada isunya. jika isunya

spesifik maka dibentuk tim isu. Tapi

kalau yang setiap hari dihadapi, di

KPK terdapat PIC yang disebut

champion untuk mengcounter dan

memetakan segala isu yang ada di

unit kerja. isu isu dalam bentuk list,

list ini kemudian akan digabungkan

oleh para champion kemudian

bersama disitu akan dilihat kira kira

mana isu yang e diprioritaskan,

mana yang perlu diawasi untuk

kemudian diajukan ke pimpinan

untuk segera ditindak lanjuti dalam

bentuk kebijakan. Memonitor isu

Page 252: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

235

dengan setiap hari melakukan

monitoring.

16 Komisi

Pemilihan

Umum

Sesuatu yang berkaitan

dengan

penyelenggaraan

pemilu.

Membentuk tim buzzer,

melakukan media monitoring

dan analisis, transparansi hasil

pemilu.

Berdasarkan pada tabel tersebut dapat dilihat kecenderungan data bahwa

terdapat hubungan antara konstruksi isu yang dimiliki oleh humas lembaga

pemerintah Indonesia dan strategi manajemen isu yang dilakukan oleh lembaga

pemerintah. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menarik kecenderungan tersebut

menjadi sebuah proposisi yaitu konstruksi humas pemerintah Indonesia terkait isu

memiliki hubungan dengan manajemen krisis yang dilakukan oleh humas lembaga

pemerintah di Indonesia.

4.4.4 Tim manajemen isu sebagai strategi manajemen isu lembaga humas

pemerintah

Peneliti melihat data yang disajikan dalam kategorisasi yang telah dibuat

sebelumnya bahwa terdapat kecenderungan hubungan antara strategi manajemen

isu yang dilakukan oleh humas lembaga pemerintah Indonesia dengan tim

manajemen isu lembaga humas pemerintah. Peneliti berasumsi bahwa tim

manajemen isu adalah bagian dari strategi isu yang dilakukan oleh lembaga humas

pemrintah. Berdasarkan hasil penyajian data terlihat bahwa lembaga humas

pemerintah memiliki cara yang bermacam-macam dalam mengelola isu.

Kementerian PUPR misalnya strategi yang dilakukan adalah dengan selalu

Page 253: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

236

menghindari polemic yang terjadi di media terkait aktivitas kementerian PUPR

maupun dalam aktivitasnya dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah yang

lain. Polemik tersebut antara lain statement menteri yang mengundang pro kontra,

angka statistik, dan konflik dengan kementerian yang lain. Menurut R. Endra

Saleh Atmawidjaja, kepala biro komunikasi publik kementerian PUPR,

mengatakan bahwa strategi yang dilakukan adalah dengan tidak menyalahkan

kementerian lain saat terjadi masalah sehingga istilah jawanya neriman

(Komunikasi personal, 28 April 2017). Hal tersebut dikatakan sebagai salah satu

strategi penanganan krisis yang dilakukan oleh kementerian PUPR. Sedangkan

menurut biro komunikasi dan layanan informasi kementerian keuangan yang

termasuk dalam strategi manajemen krisis adalah dengan mengelola isu dari

tingkat unit kecil hingga keseluruhan lembaga kementerian keuangan.

Sedangkan Habibi Yusuf Sarjono, kasubbag publikasi biro humas kementerian

perindustrian mengatakan bahwa memverifikasi data atas isu yang muncul adalah

salah satu strategi pertama yang dilakukan karena tidak semua info dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kementerian perhubungan menurut Budi

Raharjo sebagai kepla bagian publikasi dan layanan informasi mengatakan

bahwastrategi manajemen isu yang dilakukan pertama kali adalah memonitor isu

dan mengadakan valuasi harian, minguan hingga bulanan terkait dengan hasil

monitoring. Selain itu kementerian perhubungan memiliki tim buzzer yang akan

Page 254: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

237

‘berperang’ di media sosial (Budi Raharjo, komunikasi personal, 27 April 2017).

Hal serupa juga dilakukan oleh kementerian pariwisata dan KPU.

Aida sebagai THP di kementerian perencanaan pembangunan nasional

(Bappenas) setidaknya juga mengatakan yaitu dengan menguatkan isu-isu positif

yang berkaitan dengan bappenas. Hanya saja menurut informan isu yang

menimpa bappenas tidak terlalu banyak, biasanya isu yang menyentuh bappenas

adalah isu-isu yang berkembang dari kementerian teknis. Karena kalau bappenas

tidak berhubungan langsung dengan publik, artinya bahwa publiknya bappenas

adalah lembaga pemerintah (Aida, komunikasi personal, 2 Mei 2017). Tetapi

dalam manajemen isu bappenas melakukan strategi respon isu dengan cepat agar

isu tidak berlarut-larut. Selain itu bappenas selalu berupaya menjaga agar isu

negatif tidak menimpa bappenas yaitu dengan berusaha komunikatif dan

transparan terhadap masyarakat, meskipun isu negatif tidak akan hilang

sepenuhnya dari bappenas.

Menurut Iyung Masruroh, plt. Biro komunikasi publik menyebutkan bahwa

tim buzzer berguna untuk mendeteksi isu-isu yang bermunculan di media massa

maupun sebagai strategi dalam mempromosikan pariwisata di Indonesia

(Komunikasi personal, 30 Mei 2017). Masruroh mengatakan telah memiliki

landasan yang kuat dalam manajemen isu maupun manajemen krisis karena telah

ada organisasi internasional yang menaungi dalam hal manajemen isu, manajemen

resiko maupun manajemen krisis. Seperti halnya kementerian yang lainnya

Page 255: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

238

menggunakan media monitoring dan isu analisis sebagai langkah awal dalam

memonitor perkembangan isu yang terjadi di saluran media. Karena melalui

monitoring sebenarnya organisasi dapat memprediksi isu-isu atau kemungkinan

terjadinya krisis bagi organsasi. Sehingga langkah ini dilakukan setiap hari dengan

target yang ditentukan oleh organisasi. Selanjutnya informan mengatakan bahwa

isu-isu yang berkaitan dengan kementerian pariwisata adalah yang terkait dengan

wisatawan lokal maupun mancanegara. Isu-isu yang selama ini ada di kementerian

pariwisata cenderung positif dengan minimnya isu negatif. Isu negatif sendiri

dikatakan oleh informan sebagai sesuatu yang bisa mengganggu kunjungan

wisman, jadi mengganggu dari KPI (Kompetisi Pariwisata Indonesia), KPI kita

yaitu mendatangkan wisman, yang target dari presiden itu harus 20 juta di tahun

2019 (Masruroh, komunikasi personal, 30 Mei 2017). Strategi yang dilakukan

dalam menangani isu adalah dengan mengidentifikasi isu, jika isunya negatif maka

harus dicari akar permasalahanya. Misalkan seperti yang terjadi pada saat

terjadinya bom Sarinah di Jakarta. Kejadian tersebut merupakan isu yang sangat

mengkhawatirkan bagi kemenpar karena Jakarta merupakan salah satu daerah

yang paling banyak didatangi oleh wisatawan yaitu sekitar 30% dari total seluruh

wisatawan yang datang ke Indonesia.

Masruroh juga mengatakan strategi lain yang dilakukan oleh biro

komunikasi publik kemenpar adalah dengan menggunakan strategi media yang

tepat. Misalnya dalam menuliskan siaran pers saat terjadinya permasalahan di

Page 256: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

239

Indonesia adalah dengan menuliskan hal-hal baik yang ada terlebih dahulu baru

kemudian hal negatifnya, agar konsentrasi pembaca tidak pada hal negatif

(Masruroh, komunikasi personal, 30 Mei 2017). Sedangkan bagi kepala biro

humas kementerian sosial RI strategi manajemen isu yang dilakukan adalah bahwa

strategi penanganan isu yang dilakukan adalah pertama dengan mencari akar

permasalahan dari suatu isu, mengidentifikasi perkembanagan isu, mengevaluasi

program dan menentukan langkah penanganan yang tepat. Meskipun Adi

Wahyono baru bekerja sepanjang tiga minggu tetapi menurut Adi cukup untuk

mmpelajari cara kerja humas kementerian sosial. Dalam masa tiga minggu

tersebut, Adi juga telah membuat target-target capaian dalam hal pengelolaan isu.

Misalnya dengan mengoptimalkan eran command center sebagai penyedia seluruh

informasi kementerian sosial, monitoring isu yang lebih massif dan sebagainya.

Bagi kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi salah satu bentuk

manajemen isu yang dilakukan adalah dengan menguatkan peran media sepeerti

sering mengirimkan siaran pers, mengundang wartawan, konferensi pers dengan

cepat dan sebagainya. Pers dianggap dapat memberikan efek yang sangat kuat

dalam pengelolaan isu dan mencegah ataupun mengatasi isu negatif. Serupa

dengan kementerian ristekdikti, KPU juga mengatakan bahwa yang paling efektif

dalam manajemen isu adalah selalu bersikap transparan terhadap masyarakat akan

hasil pemilu maupun berbagai hal yang berkaitan dengan pemilu. Menurut Didi

Suhardi transparan adalah satu-satunya kunci bagi lembaga pemerintahann untuk

Page 257: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

240

mengoptimalkan dukungan dari masyarakat (komunikasi personal, 21 April

2017).

Berbagai strategi yang dikemukakan sebelumnya oleh beberapa praktisi

humas pemerintah Indonesia berbeda dengan yang disampaikan oleh humas KPU

dan kementerian pendidikan dan kebudayaan. Kedua lembaga pemerintah tersebut

memilikisebuah tim yang khusus dalam mengelola isu, mulai dari mengumpulkan

isu hingga melakukan penyelesaian untuk isu-isu tertentu. Humas kementerian

pendidikan dan kebudayaan, Anandes Langguana kasubbag layanan informasi

mengatakan bahwa salah satrategi manajemen isu yang dilakukan oleh

kementerian pendidikand an kebudayaan adalah dengan menggunakan tim yang

khusus dalam menangani isu tersebut. Tim manajemen isu tersebut berada di ruang

yang berbeda dengan humas tetapi di dalam pantauan humas. Menurut Anandes

tugas dari tim tersebut adalah untuk memonitoring isu dan melakuakan

pengelolaan terhadap isu-isu tersebut serta menentukan langkah lanjutan. Tim

manajemen isu ini adalah satuan khusus dari sub bagian aspirasi masyarakat

kementerian pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan KPK memiliki tim yang

sama dalam manajemen isu. Tim ini dibentuk oleh humas dengan arahan pimpinan

untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang berkembang disetiap direktorat

yang di KPK. Tim manajemen isu di KPK bernama tim champion yang berisi oleh

champion-champion yang terdiri dari masing-masing direktorat. Champion ini

bertugas untuk mengumpulkan isu-isu yang terkait dengan masing-masing

Page 258: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

241

direktoratnya selain yang telah di monitor dalam sistem media monitoring. Setelah

itu para champion dipimpin oleh kepala biro humas membuat risk register selama

satu bulan yang terus dikumpulkan hingga mnejadi satu tahun. Selain itu tim ini

juga bertugas untuk membuat target-target penyelesaian dari masing-masing isu

yang muncul serta meneruskan kepada pimpinan untuk dijadikan kebijakan jika

memang dibutuhkan (Meinardy, komunikasi personal, 28 April 2017).

Lembaga pemerintah lain selain KPK dan kementerian pendidikan dan

kebudayaan mengatakan bahwa tim manajemen isu adalah seluruh yang ada

dibawah biro humas karena sudah melekat pada tugas pokok dan fungsi humas.

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh informan dari kementerian keuangan,

kementerian pendayagunaan aparatur negara, bappenas, kominfo, kemensos,

kemenpar, kemenristek, dan kementerian agama. Sedangkan empat kementerian

lain mengatakan bahwa tim manajmeen isu tidak dibutuhkan dalam organisasi.

Seperti menurut Raharjo, kepala bagian publikasi dan layanan informasi

kementerian perhubungan mengatakan bahwa adanya tim isu tidak akan berguna

dalam manajemen isu karena sudah dapat ditangani langsung oleh tim humas. Hal

tersebut dikarenakan menurutnya bahwa koordinasi adalah hal tersulit dan

menjadi masalah bangsa Indonesia saat ini (Raharjo, komunikasi personal, 27

April 2017). Nanang A. Rahman, kepala bagian humas kementerian

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak mengatakan bahwa tim

manajemen isu tidak diperlukan bagi kementerian mengingat isu hanyalah sebuah

Page 259: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

242

kabar burung yang tidak pasti kebenarannya, sehingga adanya tim tidak ada

gunanya bagi kementerian desa, transmigrasi dan daerah tertinggal. Komisi

Pemilihan Umum (KPU) melalu kepala bagian teknis dan hubungan partisipasi

masyarakat menyatakan bahwa tim manajemen isu tidak begitu penting bagi

organisasi asal KPU dapat bersikap transparan kepada publik (Suahrdi,

komunikasi personal, 21 April 2017).

Berdasarkan data antara strategi manajemen isu humas pemerintah yang

dikaitkan dengan data mengenai tim manajemen isu lembaga pemerintah

menunjukkan bahwa tidak hubungan diantara dua kategori tersebut. Oleh

karenanya peneliti menarik proposisi bahwa adanya tim manajemen isu bukanlah

strategi manajemen isu lembaga humas pemerintah Republik Indonesia. Data

mengenai keterkaitan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4.5 Keterkaitan manajemen isu dan strategi manajemen isu

No Lembaga Tim manajemen isu Manajemen isu

1 Kementerian

Keuangan

Tim secara khusus

tidak ada. Tetapi kami

memiliki sebuah group

yang terdiri dari setiap

unit untuk memonitor

isu.

Mengidentifikasi isu melalui

monitoring baik melalui media

cetak, elektronik, media sosial

hingga seluruh karyawan di

bawah kementerian keuangan.

Menganalisis isu-isu yang

masuk dan diberi nilai apakah

negatif postif dan netral.

Kemudian membuat

rekomendasi untuk langkah

berikutnya.

2 Kementerian

Pekerjaan

Umum dan

Perumahan

Rakyat

Tim humas kita ada,

tapi kita juga dibantu

oleh tim dari konsultan

dan kita juga menghire

intelegent media

monitoring system.

Memonitoring isu melalui

media monitoring. Biasanya

kita merespon dengan

antisipasi terhadap isu. Kita

menghindari polemik di

media. Polemik itu berkaitan

Page 260: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

243

No Lembaga Tim manajemen isu Manajemen isu

Perannya tim ini sangat

penting sekali untuk

dengan angka, statemen

mentri, berkaitan dengan

memprediksi isu-isu

dan langkah

penanganan. Selain itu

karena dibutuhkan

setiap hari tentunya

butuh kekuatan tim

yang kuat.

klaim, konflik dengan

lembaga lain.

3 Kementerian

Perindustrian

Tim manajemen isu ya

semua yang ada di

humas aja. Dibantu

oleh pihak ketiga untuk

monitoringnya.

Memonitor isu melalui

media monitoring.

Melakukan verifikasi

informasi dari berita yang

ada, berikutnya kita cari

data pembanding, dan data

yang dimiliki oleh

kemenperin seperti apa,

setelah itu kita angkat data

data yang disisi baik dan

mengidentifikasi kenapa

menjadi negatif. Setelah kita

mengidentifikasi itu

berikutnya adalah solusinya

apa,sehingga menghasilkan

rekomendasi jadi dari situ

kita dapat informasi data

verifikasi kesimpulan

rekomendasi akhirnya kita

bikin siaran pers.

4 Kementerian

Perhubungan

Tidak ada tim khusus

karena manajemen isu

adalah materi pekerjaan

biro komunikasi. Hal

paling sulit dalam

pemerintahann Indonesia

itu adalah koordinasi.

Jadi ya buat apa kita

bikin tim kalau ujung-

ujungnya tidak jalan.

Secara reguler yang kita

lakukan itu ada monitoring dan

evaluasi ya. analisis tentang

pemberitaan berita ekstrim,

dan analisis media sosial. Kita

punya buzzer, pasukan medsos

untuk meredam hoax di

medsos misalnya. Tetapi

kemampuan untuk melakukan

apa yang harus dilakukan

untuk mengatasi isu itu yang

susah

Page 261: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

244

No Lembaga Tim manajemen isu Manajemen isu

5 Kementerian

Pendayagunaa

n Aparatur

Negara dan

Reformasi

Birokrasi

Humas langsung yang

menangani manajemen

isu dengan dibantu

orang ketiga dan

sebuah aplikasi.

Karena tugas humas itu

juga banyak selain

mengerjakan tentang

isu

Jadi kita ada namanya media

monitoring kita kelola dari

harian, mingguan, sampai

bulanan, kemudian berusaha

menjelaskan kepada

masyarakat duduk perkara

setiap kejadian, tetapi kalau

berkaitan dengan yang

negate dan masyarakat tida

menerima maka ditutup

dengan isu positif.

6 Kementerian

Perencanaan

Pembangunan

Nasional /

Bappenas

Semua di humas sih,

kalau manajemen isu.

Karena kami bukan

kementerianteknis.. jadi

isunya dibilang landai ya

enggak, di bilang sering

juga enggak. Dan

bisaanya isu-isunya

sudah bisa kami prediksi

sebelumnya.

Menangani dengan cepat

setiap isu yang berpotensi

negatif dan menguatkan

setiap isu positif.

7 Kementerian

Komunikasi

dan

Informatika

Tim manajemen isu itu

ya kita yang di humas.

Sudah cukup dalama

menangani isu.

Menyeimbangkan isu yang

kurang sedap dengan isu

positif, memberikan

pelayanan sebaik mungkin,

8 Kementerian

Pariwisata

Ada tim media

monitoring dan tim

sosmed yang bertugas

sebagai tim manajemen

isu. Tim sosmed ini tidak

hanya internal

kemeterian pariwisata

tetapi melibatkan orang

luar yang ditunjuk.

Memonitoring isu setiap

harinya. Membuat tim

pencari fakta, berkoordinasi

dengan pihak-pihak terkait,

mengidentifikasi isu, selalau

memonitor perkembangan

isu, menentukan langkah

komunikasi yang tepat.

9 Kementerian

Sosial

Tim isu ya humas

secara keseluruhan.

Kebutuhannya tidak

terlalu mendesak untuk

dibuat tim khusus.

Memonitoring

perkembangan isu di segala

saluran. Melihat akar

permasalahan, evaluasi

program, menentukan

saluran komunikasi dan

langkah penanganan

Page 262: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

245

No Lembaga Tim manajemen isu Manajemen isu

10 Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

im manajemen isu ya.

Em. Ada tim

manajemen isu, di

tempat yang tadi

aspirasi masyarakat di

sub bagian sub aspirasi

masyarakat pada

bagian publikasi itu di

lantai dua di sini

bagiannya TKLM,

yang tugasnya

memonitoring dan

memanajemen isu isu

mana nih yang perlu

diantisipasi, atau mana

yang perlu ditelusuri

Menggunakan sistem

monitoring isu. Dan

mengedukasi serta

mensosialisasikan

masyarakat terhadap segala

kebijakan dan program

kementerian pendidikan.

11 Kementerian

Riset

Teknologi dan

Pendidikan

Tinggi

Semua bagian humas

adalah tim manajemen

isu. Terutama baik

monitoring ya karena

mereka yang

memantau

perkembangan isunya.

Menguatkan peran media

dalam menanganai isu negatif

dan melempar isu positif.

Menutup isu-isu yang negatif

dengan isu positif. Termasuk

memonitoring semua isu di

berbagai media.

12 Kementerian

Desa,

Transmigrasi

dan Daerah

Tertinggal

tidak perlulah ada tim

begitu begitu hanya

untuk kabar burung saja.

Yang penting semua

bekerja sesuai dengan

koridor yang telah

ditentukan saja tidak aka

nada masalah.

Semua isu selalu kita kelola

supaya tidak berkembang.

Menggandeng media untuk

konferensi pers misalnya.

Dan isu tidak selalu perlu

ditanggapi, namanya juga

kabar burung.

13 Kementerian

pemberdayaan

perempuan

dan

Perlindungan

Anak

Humas tidak memiliki

tim manajemen karena

fungsinya tidak begitu

penting. Deputi bisa

langsung mengatasi isu

sendiri. Humas itu

hanya mengurusi

kegiatan pimpinan.

Monitoring isu dengan

media monitoring. Humas

tidak melakukan manajemen

isu karena manajemen isu

secara langsung dilakukan

oleh deputinya masing-

masing. Humas tugasnya

hanya meliput dan

mempublikasikan.

Page 263: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

246

No Lembaga Tim manajemen isu Manajemen isu

14 Kementerian

Agama

tim manajemen isu kita

melekat dengan tugas

humas sendiri. Secara

struktur tim itu tidak

ada, tapi itu sudah

melekat dengan tugas

yang dimiliki humas.

Media monitoring,

mendefinisikan isu,

mengkaji perkembangan isu,

merumuskan kembali atau

menyempurnakan kembali

peta isu yang dimiliki.

15 Komisi

Pemberantasa

n Korupsi

Tim manajemen isu

dibentuk oleh

champion yang berada

di humas dengan

membuat risk register

dan dianggotai oleh

seluruh campion dari

masing-masing

direktorat. Tim ini

bertugas membuat

target-target

penyelesaian. Tetapi

tim ini hanya muncul

saat terjadi isu yang

sangat mengancam.

di KPK terdapat PIC yang

disebut champion untuk

mengcounter dan

memetakan segala isu yang

ada di unit kerja. isu isu

dalam bentuk list, list ini

kemudian akan digabungkan

oleh para champion

kemudian di .... bersama

disitu akan dilihat kira kira

mana isu yang e

diprioritaskan, mana yang

perlu diawasi untuk

kemudian diajukan ke

pimpinan untuk segera

ditindak lanjuti dalam

bentuk kebijakan.

Memonitor isu dengan

setiap hari melakukan

monitoring.

16 Komisi

Pemilihan

Umum

Ngga ada tim

manajemen isu itu.

Kan ada yang bagian

monitoring nanti yang

menyelesaikan ya biar

pimpinan.

Membentuk tim buzzer,

melakukan media

monitoring dan analisis,

transparansi hasil pemilu.

Page 264: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

247

4.5 Proposisi

Setelah peneliti mendialogkan data melalui keterkaitan antar data untuk

melihat kecenderungan dari setiap kategori, peneliti akhirnya dapat melihat

proposisi. Proposisi ini didapatkan dari kecenderungan hubungan isu lembaga

humas pemerintah antar data yang dilakukan pada subbab sebelumnya.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti merumuskan proposisi sebagai berikut:

1. Posisi struktural humas dalam organisasi mempengaruhi peran humas

dalam manajemen krisis. Lembaga humas dengan posisi struktural yang

lebih tinggi dan berdiri sendiri cenderung lebih banyak dilibatkan dalam

manajemen krisis dari pada lembaga humas yang digabung dengan bagian

lainnya.

2. Konstruksi humas tentang isu mempengaruhi terhadap strategi manajemen

isu yang dilakukan oleh lembaga humas pemerintah

3. Tim manajemen krisis bukanlah salah satu strategi humas lembaga

pemerintah dalam manajemen krisis

4. Konstruksi humas terkait krisis mempengaruhi strategi manajemen krisis

lembaga humas pemerintah dan hambatan yang diperoleh dalam

pelaksanannya

5. Lembaga humas pemerintah Indonesia belum memiliki perencanaan krisis

dalam manajemen krisis yang dilakukan

Page 265: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

248

BAB V

PEMBAHASAN

Peneliti melakukan analisis data sesuai dengan prosedur analisis data di

BAB III. Sehingga setelah menyajikan data dalam kategorisasi dan mendialogkkan

data dalam keterkaitan data, diperoleh proposisi-proposisi yang akan peneliti bahas

dengan menggunakan teori-teori terkait. Selain itu penjelasan yang terdapat dalam

gambaran umum juga menjadi sumber bagi peneliti dalam melakukan pembahasan.

5.1 Secara umum lembaga humas pemerintah Indonesia belum memiliki

perencanaan krisis dalam manajemen krisis yang dilakukan

Data yang didialogkan dalam keterkaitan antar kategori menghasilkan

proposisi bahwa lembaga humas pemerintah belum memiliki contingency plan

sebagai perencanaan krisisnya. Hal tersebut didasarkan pada faktor –faktor yang

harus ada dalam contingency plan adalah bentuk tim manajemenkrisis yang solid,

adanya simulasi penanganan krisis dan dokumen hukum yang menuliskan

mengenai perencanaan krisis. Data yang dihasilkan dalam dialog antar data

memperlihatkan bahwa lembaga humas pemerintah di Indonesia belum memiliki

perencanaan krisis dalam proses manajemen yang dilakukan. sebagian besar

lembaga pemerintah yang menjadi informan dalam penelitian ini melakukan

manajemen krisis sebatas pada saat terjadinya krisis bukan sebelum tejadinya krisis.

Meskipun tidak semua lembaga pemerintah bertindak demikian tetapi terdapat

kecenderungan bahwa mereka hanya melakukan pengelolaan terhadap krisis saat

terjadinya krisis saja.

Page 266: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

249

Liu & Levenshus (2012) mengatakan bahwa manajemen krisis bukan hanya

dilakukan saat krisis telah terjadi tetapi juga mulai dari melakukan persiapan jauh

sebelum krisis itu terjadi. Akan tetapi, pada pemerintah Indonesia melakukan

prediksi terhadap kejadian di masa depan adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan.

Hal tersebut dibuktikn dengan pernyataan dari informan kementerian perhubungan

yang mengatakan bahwa dinamika perubahan pada lembaga pemerintah terjadi

dengan sangat cepat karena disebabkan faktor kepentingan dan politik yng turut

mempengaruhi. Budi Raharjo, kementerian perhubungan juga menyampaikan

bahwa perubahanpimpinan mempengaruhi dalam kebijakan yang dibuat,

sedangkan dalam pergantian kekuasaan tersebut faktor politik juga sangat kuat.

Faktor kekuasaan dan jaringan sangat berpengaruh terhadap pembentukan

perencanaan krisis maupun aktivitas kehumasan yang lain. Kajian public relations

menganggap bahwa dalam aktivitas pemerintahann terdapat aktor-aktor yang

dipengaruhi unsur politis seperti yang disampaikan oleh Vincent Mosco (dalam

Kriyantono, 2015, h. 326). Hal yang demikian juga terjadi pada kementerian

keuangan yang mengatakan bahwa pembuatan segala kebijakan bergantung pada

menteri sebagai pimpinan tertinggi organisasi. Meskipun demikian humas

kementerian keuangan juga berharap bahwa dalam jangka waktu ke depan dapat

membuat sebuah perencanaan krisis untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak

diinginkan di masa depan.

Untuk saat ini, humas melakukan pengelolaan krisis ketika krisis tersebut

sudah dimulai dan bentuk antisipasinya menggunakan media monitoring dan

analisis lingkungan melalui tim yang dibentuk oleh humas. Sampai tahap ini humas

Page 267: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

250

kementerian keuangan telah membuat grand strategy komunikasi kementerian

keuangan yang disebarkan kepada seluruh eselon I dan menteri. Hal tersebut

dilakukan agar semua pimpinan memahami dan mengerti strategi komunikasi yang

dimiliki oleh kementerian keuangan.

Beberapa lembaga pemerintah menganggap bahwa perencanaan krisis

hanya bisa dilakukakan saat krisis sudah diketahui akan terjadi, sehingga mereka

berpendapat bahwa perencanaan adalah bentuk merencanakan respon saat krisis

telah terjadi. Padahal sesungguhnya pola pikir yang demikian tidaklah benar. Liu

& Levenshus (2012) mengatakan bahwa manajemen krisis bukan hanya dilakukan

saat krisis telah terjadi tetapi juga mulai dari melakukan persiapan jauh sebelum

krisis itu terjadi. Dengan kata lain organisasi telah memiliki perencanaan sejak

sebelum krisis tersebut terjadi sehingga saat krisis terjadi organisasi telah

mengetahui respon apa yang harus diberikan. Harusnya dengan perencanaan krisis

organisasi dipaksa berpikir dan mengantisipasi hal-hal yang dipikir tidak mungkin

terjadi.

Pada lembaga pemerintah seperti kementerian PUPR menganggap bahwa

lembaga pemerintah memiliki kemampuan untuk mengatasi segala persoalan yang

tidak terduga. Menurutnya lembaga tanpa membuat perencanaanpun telah memiliki

kemampuan untuk mengetahui krisis yang akan terjadi. Hal tersebut dikarenakan

krisis bagi kementerian PUPR adalah krisis musiman yang terjadi di setiap

tahunnya, misalnya pada musim penghujan maka krisis yang timbul adalah banjir,

jembatan roboh, jalanan rusak, pada musim lebaran maka yang muncul adalah

infrastruktur jalan tol belum memenuhi standar, kemacetan di titik-titik tertentu,

Page 268: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

251

dan berbagai krisis lain yang biasa terjadi. Sayangnya, pikiran seperti ini yang

menjadi kelemahan bagi lembaga pemerintah apabila suatu hari nanti mengalami

krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh humas kementerian perindustrian yang

beranggapan bahwa pemerintahann yang berjalan dalam waktu lama, dapat

mengatasi krisis dalam keadaan apapun dengan mengandalkan knowledge

management atau pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Sama

halnya dengan kementerian PUPR hal ini menjadi kelemahan bagi lembaga

pemerintah jikalau terjadi krisis yang berbeda di masa depan. Berdasarkan asumsi-

asumsi tersebut lembaga pemerintah merasa bahwa crisis plan bukanlah sesuatu

yang penting dan mendesak untuk dibuat.

Pada dasarnya membuat crisisplan sama dengan memprediksi ketegangan-

ketegangan yang akan terjadi dan mempersiapkan keadaan yang tidak bisa ditebak

(McConnell & Drennan, 2006). Beberapa lembaga pemerintah tersebut telah

menyadari bahwa manajemen krisis tidak hanya dilakukan saat terjadi krisis tetapi

jauh sebelum krisis terjadi. Tetapi dalam implementasinya lembaga pemerintah

susah untuk dapat membuat prediksi atas kemungkinan terjadinya krisis. Budi

Raharjo sebagai kepala bagian publikasi dan layanan informasi mengatakan bahwa

bagi lembaga pemerintah yang paling sulit adalah koordinasi dan membuat

perencanaan-perencanaan jangka panjang karena tingginya dinamika perubahan

yang terjadi di lembaga kementerian akibat kuatnya unsur politik dan kepentingan

di dalamnya (Komunikasi personal, 27 April 2017). Selain itu, humas lembaga

pemerintahann juga merasa rencana kerja humas yang dibuat secara berkala sudah

Page 269: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

252

cukup untuk menghindari terjadinya krisis apabila humas selalu bekerja

berdasarkan koridor yang telah dibuat. Beberapa yang lain juga mengatakan bahwa

kemungkinan bagi lembaga pemerintah mengalami krisis juga sangat kecil karena

pemerintah merupakan lembaga atau organisasi yang kuat satu-satunya. Oleh

karenanya kemungkinan terjadi krisis sangat kecil karena tidak ada pertarungan

perolehan hasil seperti dalam organisasi non pemerintahann. Hal ini juga

merupakan kesalahan persepsi humas lembaga pemerintah. Sekali lagi bahwa krisis

dapat terjadi pada siapa saja dimana saja dan kapan saja.

Kesalahan persepsi yang lain yang dimiliki oleh lembaga humas pemerintah

adalah dengan menganggap bahwa melakukan manajemen isu yang baik

menjadikan organisasi terhindar dari krisis. Meskipun anggapan ini tidak

sepenuhnya salah, tetapi terkesan bahwa lembaga pemerintah tidak berpikir

mengenai krisis yang datang tiba-tiba dan besarnya dampak krisis yang bisa saja

terjadi kapanpun. Meskipun demikian, melakukan manajemen isu dengan baik

adalah salah satu cara mencegah terjadi krisis dengan cara paling sederhana.

Tidak semua lembaga pemerintah tidak memiliki perencanaan krisis atau

menagnggap bahwa perencanaan sebagai hal yang tidak terlalu penting. KPK

misalkan, meskipun tidak mengatakan bahwa mereka memiliki perencanaan krisis,

tetapi secara prinsip hal tersebut telah dilakukan. KPK memiliki sebuah tim yang

dibentuk dibawah humas yang terdiri dari champion-champion yang berasal dari

seluruh direktorat yang ada di KPK. Meskipun tugas awal tim ini adalah sebagai

tim manajemen isu tetapi dalam perjalanannya tim ini telah menjadi tim manajemen

krisis yang kuat. Tim champion KPK bergerak dengan dasar antisipasi dan kinerja

Page 270: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

253

yang professional untuk menghindarkan KPK dalam menghadapi krisis. Tim ini

menghasilkan risk register yang berisi tentang permasalahan-permasalahan yang

terjadi dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Risk register selalu mengalami

pembaruan dan diawasi secara langsung oleh pimpinan KPK untuk melihat

perkembangan isu dan memprediksi kemungkinan terjadinya krisis. Risk register

ini kemudian yang dibahas dan dibentuk sebuah perencanaan jika terjadi krisis yang

mungkin bisa terjadi. Namun sayangnya, KPK belum membuat perencanaan bagi

permasalahan-permasalahan yang tidak terpikir untuk terjadi. Tetapi menurut

pengakuan dari informan, humas KPK telah mengarah pada pembentukan

perencanaan.

Kementerian pariwisata sebagai salah satu lembaga pemerintah di Indonesia

telah memiliki perencanaan terhadap penangan krisis. Itu dikarenakan kementerian

pariwisata telah menginduk pada organisasi pariwisata internasional yang telah

berjalan dan kuat sehingga kementerian ini sedang menyusun peraturan mengenai

hal tersebut. Mempersiapkan penanganan krisis melalui crisisplan dapat mencegah

atau mengurangi resiko yang mungkin akan terjadi saat krisis berlangsung. Avery,

Graham & Park, (2016) mengatakan bahwa perencanaan krisis yang strategis dapat

mengurangi atau membatasi dampak dari krisis. Kriyantono (2014) juga

menambahkan bahwa perencanaan krisis berguna untuk mengantisipasi terjadinya

krisis sehingga organisasi telah memiliki pedoman responnya. Liu & Levenshus

(2012) menyebutkan tiga tujuan dibuatnya perencanaan krisis adalah untuk

menurunkan kemungkinan dan frekuensi krisis, untuk mengandung atau membatasi

kerugian dari krisis dan untuk membantu organisasi belajar dari krisis. Penros (2000

Page 271: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

254

dalam Avery, Graham & Park, 2016) mengatakan bahwa meskipun tidak benar-

benar dapat menangani krisis secara keseluruhan tetapi setidaknya organisasi lebih

siap dalam menanganinya.

Aspek lain yang tidak kalah penting dalam perencanaan krisis adalah adanya

simulasi atau latihan menghadapi krisis. Hal tersebut dilakukan untuk melihat

kesiapan dari organisasi dalam menghadapi krisis sehingga saat krisis terjadi

organisasi telah mengetahui langkah-langkah darurat yang harus dilakukan maupun

tindakan yang akan dilakukan dan tidak merasa panik dan kebingungan saat krisis

terjadi.

Simulasi atau pelatihan menghadapi krisis tidak dilakukan secara langsung

oleh lembaga-lembaga pemerintahann ini. Simulasi yang pernah dilakukan

hanyalah simulasi tanggap darurat saat terjadi bencana. Tetapi humas lembaga

pemerintah Indonesia terutama kementerian pariwisata sering mengadakan FGD

untuk membahas kondisi saat terjaid krisis dan apa saja yang akan dilakukan. FGD

tersebut sekaligus sebagai pembelajaran bagi para anggota humas yang berdasar

pada pengalaman penanganan krisis yang pernah terjadi baik di Indonesia.

Beberapa kementerian yang lain menganggap bahwa dalam manajemen isu

pra krisis yang dilakukan adalah dengan melakukan manajemen isu dengan baik.

Hampir seluruh lembaga kementerian memiliki perencanaan yang demikian.

Perencaan krisis juga membahas didalamnya mengenai manajemen isu dan

scanning lingkungan. Isu bisa berubah menjadi krisis yang menuntut perhatian

segera dan intens. pemindaian lingkungan dapat membantu mengurangi

kemungkinan krisis dengan mengidentifikasi resiko dan isu-isu dan mendeteksi

Page 272: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

255

tanda-tanda peringatan bahwa krisis mungkin akan terjadi dalam waktu dekat (Liu

& Levenshus, 2012). Seperti halnya yang disampaikan Kriyantono (2014) bahwa

termasuk di dalam perencaan krisis itu adalah aktivitas mengelola isu agar tidak

muncul isu-isu susulan yang membesar yang dapat menjadi sebab munculnya krisis.

Sayangnya, melakukan perencanaan dengan melakukan pengelolaan isu

dengan baik bukan merupakan langkah startegis bagi organisasi. Perencaan krisis

menjadi sangat penting untuk organisasi pemerintahann karena masyarakat

memiliki perhatian yang lebih terhadap jalannya pemerintahann. Sehingga saat

terjadinya krisis diharapkan pemerintah dapat memberikan respon dengan cepat dan

tepat. Perencanaan krisis dapat mengurangi risiko dan membantu badan pemerintah

menanggapi krisis lebih cepat, efisien, dan dengan lebih sedikit kesalahan dan

kelalaian (Liu & Levenshus, 2012). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa lembaga

pemrintah hanya memiliki ssebatas krisis plan bukan langkah memeprsiapkan

penanganan krisis secara massif seperti dengan melakukan contingency plan.

Contingency merupakan salah satu bentuk perencanaan krisis yang

seringkali juga disebut perencanaan kondisi darurat yang menimpa organisasi.

Contingency plan bertujuan untuk mempersiapkan organisasi untuk merespon

dengan baik keadaan darurat dan dampak yang akan ditimbulkan dari keadaan

darurat tersebut (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies,

2012). Kaitannya dengan contingency plan menunjukkan bahwa hampir seluruh

infoman dalam penelitian belum memilikinya. Hanya saja kecenderungan dalm

konsep juga telah dimiliki oleh beberapa lembaga kementerian.

Page 273: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

256

Bagi lembaga pemerintahann contingency plan dapat menjadi perencaan

krisis yang baik dan efektif karena membutuhkan perencanaan yang matang dan

mendalam. Menurut Penuel, Statler & Hagen (2013) bahwa contingency plan

memastikan seluruh masyarakat dan pengelola krisis siap mengahdapi krisis dengan

adanya perencaan yang matang serta simulasi penanganan krisis yang dilatih secara

pasti. Sehingga saat lembaga pemerintah mengalami krisis tidak membutuhkan

waktu pemulihan dan penanaganan yang lebih lama. Berdasarkan pendapat

tersebut, hanya kementerian pariwisata yang telah melakukan simulasi terkait

dengan penanganan krisis. Seperti saat terjadi bencana alam di lokasi wisata maka

kementerian pariwisata telah membuat perencanaan-perencanaan yang matang dan

melakukan simulasi untuk mengjangkau sleuruh kemungkinan terjadinya krisis

bagi lembaga pemerintah di Indonesia.

Kementerian pariwisata juga merupakan satu-satunya lembaga

pemerintahann yang telah membuat dokumen perencanaan penanganan krisis.

Dokumen perencanaan tersebut dibuat sebagai manual book saat terjadi krisis untuk

memandu humas mengenai langkah yang harus dilakukan. Pembuatan perencanaan

tersebut melibatkan semua elemen atau bagian dari kementerian pariwisata untuk

melihat kemungkinan dari berbagai sudut pandang. Saat ini dokumen perencanaan

yang dibuat telah selesai dan tinggal menunggu pengesahan dari pimpinan sehingga

dokumen tersebut dapat menjadi panduan resmi bagi humas kementerian pariwisata

saat mengalami krisis.

Hasil dari manajemen krisis yang dilakukan oleh lembaga-lembaga

pemerintahann di Indonesia juga menunjukkan efektifitas manajemen krisis yang

Page 274: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

257

dilakukan. Berdasarkan data yang dimiliki oleh peneliti memang meskipun

lembaga pemerintah tidak memiliki perencanaan krisis tetap dapat bertahan dan

tidak menyebabkan sesuatu yang berarti. Peneliti melihat bahwa hal tersebut terjadi

karena adanya faktor kekuasaan dalam berhadapan dengan media. Selain itu

beberapa lembaga pemerintah mengatakan bahwa bersikap diam adalah cara paling

efektif untuk mengatasi krisis karena krisis akan selesai dengan sendirinya.

Misalnya saat publik diramaikan dengan bocornya surat katabelece Menteri untuk

kedutaan besar Australia yang isinya diduga meminta fasilitas Negara untuk

temannya Menteri saat itu yaitu Bapak Yuddy Chrisnandi. Munculnya isu tersebut

di media menyebabkan masyarakat bergejolak dengan memberikan nilai yang

negatif bagi kementerian PAN-RB. Pemberitaan itu menjadi isu sensitif bagi

kementerian karena menyangkut kredibilitas Menteri. Langkah yang dilakukan

oleh kementerian adalah dengan memberikan klarifikasi dan diam membiarkan

krisis tersebut mereda dengan sendirinya.

Seringkali humas pemerintah di Indonesia berdasarkan dari data memilih

bersikap diam saat menghadapi krisis atau berusaha menutupi krisis dengan isu-isu

positif dan program yang dapat mengalihkan perhatian masyarakat dari peristiwa

krisis tersebut. Selain itu humas pemerintah terkadang melimpahkan kesalahan

kepada instansi pemerintahann lain yang terkait agar masyarakat tidak melulu

menumpahkan perhatian pada organisasi terkait. Hal ini sangat disayangkan bagi

lembaga pemerintahann berskala nasional. Perilaku demikian tentunya

dikhawatirkan dapat mempangaruhi organisasi di masa depan dan justru

mengakibatkan krisis yang lebih besar.

Page 275: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

258

Berbeda dengan lembaga-lembaga sebelumnya, kementerian pariwisata

lebih siap dalam menghadapi krisis karena telah memiliki perencanaan dan panduan

dari organisasi internasional yang terkait dengan pariwisata seperti UNWTO.

Panduan tersebut menjadi dasar dalam membuat perencanaan krisis bagi

kementerian pariwisata Indonesia yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi serta

budaya Indonesia.

Kementerian pariwisata dengan perencanaan yang telah dibuatnya lebih

mudah dan cepat dalam menghadapi krisis. Contohnya seperti yang terjadi pada

saat terjadinya bom Sarinah di Jakarta. Kejadian tersebut merupakan isu yang

sangat mengkhawatirkan bagi kemenpar karena Jakarta merupakan salah satu

daerah yang paling banyak didatangi oleh wisatawan yaitu sekitar 30% dari total

seluruh wisatawan yang datang ke Indonesia. Kementerian pariwisata menerapkan

tiga step yaitu yang pertama memberikan respon atas isu dengan cepat,

menghubungi pihak-pihak berwenang yang terkait, dan step yang terakhir adalah

dengan memberikan keterangan pers, misalnya konferensi pers. Tiga langkah

tersebut berhasil dalam meredam dampak terjadinya bom. Kementerian pariwisata

juga mengatakan strategi lain yang dilakukan oleh biro komunikasi publik

kemenpar adalah dengan menggunakan strategi media yang tepat. Startegi tersebut

berhasil dilakukan oleh humas kementerian pariwisata dalam menurunkan tingkat

kekhawatiran wisatawan. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari prosentase

jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, tidak adanya pembatalan tiket maupun

hotel, dan hingga kini jumlahnya menjadi semakin meningkat.

Page 276: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

259

Kedua contoh sebelumnya menunjukkan bahwa hasil dari manajemen krisis

yang dilakukan oleh lembaga pemerintahann serta adanya perencanaan krisis dan

tidak adanya dalam proses manajemen krisis, terdapat perbedaan pada hasil serta

respon yang dihasilkan. Lembaga pemerintahann yang memiliki perencanaan krisis

lebih cepat dan tepat dalam menyelsaikan krisis. Sedangkan bagi lembaga

pemerintahann yang tidak memiliki perencanaan krisis cenderung meraba-raba

strategi manajemn krisisnya dalam kondisi darurat dan lebih memilih menghindar

dari krisis yang terjadi.

5.2 Konstruksi humas terkait krisis mempengaruhi strategi manajemen

krisis lembaga humas pemerintah dan hambatan yang diperoleh dalam

pelaksanannya

Pada subbab ini penliti akan membahas terkait proposisi yang muncul dari

dialog data bahwa terdapat hubungan antara konstruksi krisis yang dimiliki oleh

organisasi dengan strategi krisis yang dibuat dan hambatan yang diperoleh dalam

pelaksanaan manajemen krisis. Lembaga pemerintah memiliki pandangan yang

berbeda-beda terkait dengan krisis serta manajemen krisis yang dilakukan. empat

dari 16 informan mengatakan bahwa krisis adalah sesuatu yang dapat merusak

reputasi, kepercayaan, dan persepsi yang dimiliki oleh lembaga pemerintah.

Keempat informan tersebut adlaha kementerian keuangan, kementerian

perhubungan, bappenas serta kementrian agama. Coombs (2007) menambahkan

bahwa krisis juga berpotensi dapat menghasilkan hasil negatif dan dapat

mengancam reputasi. Kriyantono (2012) mengatakan bahwa reputasi organisasi

bisa menurun karena publik cenderung mengkritik organisasi. Sehingga organisasi

Page 277: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

260

perlu secara efektif berkomunikasi dengan publik untuk melindungi diri dari

penurunan reputasi (Park, 2017).

Reputasi menjadi bagian penting dalam aktivitas lembaga pemerintah. Hal

tersebut seperti yang disampaikan oleh kepala bagian publikasi dan layanna

informasi kementerina perhubungan bahwa krisis ang terjadi pada lembaga

pemerintah memiliki ancaman yang berbeda dengan krisis yang terjadi pada

organisasi profit. Profit bagi lembaga pemerintah bukanlah uang melainkan

kepercayaan masyarakat dan reputasi (raharjo, komunikasi personal, 27 April

2017). Pemerintah dihadapkan dengan peningkatan jumlah krisis yang seringkali

berhadapan dengan ancaman-ancaman yang baru (Baubion,2011). Pada lembaga

pemerintahann krisis mengancam reputasi dan kredibilitas pemerintah di mata

masyarakat. Oleh karenanya lembaga pemerintah membutuhkan humas sebagai

manajer komunikasi krisis.

Pandangan yang berbeda terkait krisis dimiliki oleh 10 lembaga emerintah

yang lain yaitu kementerian PUPR, kementerian perindustrian,

kementerianpendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokasi, kementerian

komunikasi dan informatika, kementerian pariwisata, kementerian sosial,

kementerian pendidikan dan kebudayaan serta KPu dan KPK. Menurut mereka

krisis adalah sesuatu yang mengakibatkan goncangan bagi organisasi, sebagian

yang lain mendefinisikan krisis sebagai sesuatu keadaan yang tidak terduga dan

berfek besar bagi aktivitas organsaisi. o dan Hallahan (2004) menyebut krisis

sebagai keadaan yang tidak pasti yang dihasilkan dari suatu peristiwa yang

Page 278: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

261

memicu dan mengganggu kegiatan rutin organisasi (dalam Couldman & Hallahan,

2006).

Kepala biro komunikasi publik kementerian PUPR lebih spesifik

menjelaskan bahwa krisis mengancam normalitas yang terjadi di dalam organisasi.

Hal tersebut mengakibatkan pada sesuatu yang biasanya berjalan kontinu menjadi

diskontinu sebagai akibat dari terjaid krisis. Pemahaman tersebut sama halnya

dengan yang disamapaikan oleh McConnell (2011), bahwa krisis didefinisikan

sebagai episode luar biasa yang mengancam serta mengganggu pola kinerja dan

asumsi tentang cara organisasi beroperasi. Peran humas dalam krisis pemerintah

sangat penting dalam semua tahap krisis. Menurut Liu dan Levenshus (2013 dalam

Ly-le, 2015), untuk lebih mempersiapkan potensi krisis, tim humas dapat

membantu dengan scanning lingkungan, manajemen isu, manajemen hubungan,

dan berlatih perencanaan manajemen krisis. peran humas dalam lembaga

pemerintahann memang sangat besar.salah satunya adalah dengan melakukan

manajemen terhadap krisis. Logika manajemen krisis menunjukkan bahwa

mempersiapkan dan merencanakan krisis harus menjadi bagian penting dalam

kelembagaan dan alat pembuat kebijakan (McConnell & Drennan, 2006). Liu &

Levenshus (2012) mengatakan bahwa manajemen krisis bukan hanya dilakukan

saat krisis telah terjadi tetapi juga mulai dari melakukan persiapan sebelum krisis

itu terjadi. Pada dasarnya membuat crisis plan sama dengan memprediksi

ketegangan-ketegangan yang akan terjadi dan mempersiapkan keadaan yang tidak

bisa ditebak (McConnell & Drennan, 2006).

Page 279: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

262

5.3 Posisi struktural humas lembaga pemerintah Indonesia dan perannya

dalam manajemen krisis

Berdasarkan hasil dari keterkaitan antar kategori ditemukan bahwa posisi

struktural humas lembaga pemerintah Indonesia mempengaruhi peran humas dalam

manajemen krisis yang dilakukan oleh suatu organisasi. Kecenderungan yang

nampak dari keterkaitan kategori yang dilakukan pada poin sebelumnya,

menunjukkan bahwa humas yang berada pada posisi struktural eselon II memiliki

kewenangan yang lebih besar untuk terlibat dalam manajemen krisis dibandingkan

dengan humas yang posisi strukturalnya berada di tingkat eselon III. Dari 16 yang

berada di posisi struktural eselon II terdapat 13 lembaga sedangkan tiga lembaga

berada pada posisi struktural eselon III. Selain itu, tiga dari 13 lembaga yang

humasnya menempati posisi struktural eselon II tidak berdiri sendiri dan tergabung

bersama bagian yang lainnya. Hasil dari data tersebut menunjukkan bahwa dari 13

lembaga pemerintah yang ada, 7 diantaranya telah turut serta dalam setiap proses

manajemen krisis hingga tahap pengambilan keputusan. Humas-humas tersebut

meruapkan lembaga humas yang berdiri sendiri tanpa ada bagian lain yang

Page 280: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

263

tergabung bersamanya. Dua lembaga humas lain merupakan humas yang berada

pada eselon dua tetapi posisinya tergabung dengan bagian yang lain seperti

bappenas dan kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

Dua humas tersebut perannya dalam manajemen krisis hanya sampai pada proses

pemberian rekomendasi tetapi tidak turut serta dalam pengambilan keputusan.

Sedangkan dua humas yang posisinya berada pada eselon III memang tidak terlibat

secara langsung dalam pengambilan keputusan maupun proses manajemen krisis

yang lainnya. Oleh karenanya posisi struktural humas mempengaruhi peran humas

dalam manajemen krisis organisasi.

Terlibatnya humas dalam manajemen krisis, baik mulai perumusan strategi

manajemen krisis hingga pengambilan keputusan saat terjadi krisis menunjukkan

kualitas humas. Berdasarkan teori excellent mengatakan bahwa humas yang

excellent tidak hanya melaksanakan fungsi teknisi komunikasi tetapi juga terlibat

dalam urusan manajerial (Kriyantono, 2014). Peran humas pada lembaga

pemerintah yang tergabung dalam penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi teknisi

masih dijalankan oleh humas lembaga pemerintah Indonesia, tetapi pada beberapa

lembaga kebanyakan humas telah turut terlibat dalam fungsi manajerial organsasi.

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa humas yang posisi strukturalnya berada

pada unit eselon II cenderung sudah dapat melaksanakan fungsi manajerial. Mereka

memiliki akses secara langsung kepada pimpinan yaitu menteri dan jajaran

pimpinan yang lainnya. Selain itu mereka selalu dilibatkan dalam setiap proses

pengambilan keputusan dan diminta untuk menyampaikan pandangan terkait krisis

yang dihadapi oleh lembaga pemerintah yang menaungi. Akan tetapi pada lembaga

Page 281: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

264

humas yang posisinya berada pada unit eselon II tetapi digabungkan dengan bagian

yang lain, peran tersebut masih kurang dapat dijalankan. Mereka yang menempati

posisi ini tidak dapat menjalankan sepenuhnya fungsi manajerial. Humas tidak

secara langsung dan selalu dilibatkan dalam proses manajemen krisis. Terlebih

humas pada posisi ini lebih banyak melaksanakan fungsi yang lainnya

dibandingkan dengan humas yang berada pada satu divisi sendiri tidak tergabung

dengan bagian lainnya. Sedangkan pada humas yang berada pada unit eselon II

cenderung hanya melaksanakan fungsi teknisi komunikasi dibandingkan

menjalankan fungsi manajerial. Tugas humas pada posisi ini hanya bertugas dalam

bentuk-bentuk komunikasi seperti pelaksanaan publikasi dan pemberitaan,

pendokumentasian proses manajemen krisis tetapi tidak terlibat dalam pengambilan

keputusan.

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa humas yang posisi

struktural organisasinya berada pada eselon II cenderung memiliki peran yang lebih

besar dalam proses manajemen krisis. Tidak hanya dalam manajemen krisis tetapi

dalam aktivitasnya sebagai humas di lembaga pemerintah. Sedangkan humas yang

berada pada eselon III cenderung tidak memiliki peran yang besar dalam

manajemen krisis organisasi. Begitu pula dengan humas yang tergabung dengan

bagian lain, peran yang dimiliki dalam pelaksanaan tugas dan fungsi humas

cenderung kurang maksimal. Hal tersebut sesuai dengan teori excellent bahwa

humas harus memiliki akses langsung kepada kelompok dominan dan terintegrasi

dalam satu bagian sendiri (Kriyantono, 2014, h. 111).

Page 282: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

265

Humas yang telah cukup berperan dalam manajemen krisis anataralain

humas kementerian keuangan, kementerian PUPR, kementerian perindustrian,

kementerian pariwisata, kementerian perhubungan, kementerian pendidikan dan

kebudayaan, kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi. Ke tujuh lembaga

pemerintah tersebut telah memiliki humas yang cukup excellent dengan akses

langsung kepada pimpinan dan kelompok dominan dan memiliki pengaruh pada

dominan koalisi. Humas-humas tersebut berdasarkan data telah cukup terlibat

dalam setiap proses pengambilan keputusan oleh pimpinan dan selalu dilibatkan

dalam rapat pimpinan. Meskipun berada di eselon II tetapi menurut data yang

dimiliki oleh peneliti, akses menuju menteri sebagai pimpinan tertinggi organisasi

tidak terhalangi dengan adanya eselon I. meskipun demikian, pertanggungjawaban

anggaran tetap dimiliki oleh sekretaris jenderal atau sekretaris menteri yang

menempati posisi struktural eselon I.

Pada lembaga pemerintahann humas memang berbeda dengan yang berada

pada organisasi non pemerintah. Struktur organisasi dan SOP mengenai kinerja

lebih mengikat kepada pemerintah secara umum tidak hanya pada organisasi yang

berkaitan. Sehingga akses menuju pimpinan secara langsung yaitu menteri adalah

satu-satunya jalan agar humas lebih leluasa dalam menjalankan fungsinya. Hal

demikian juga disampaikan oleh humas kementerian perhubungan bahwa secara

naluriah humas akan mendekati pimpinan tertinggi dari organisasi untuk dapat

bekerja lebih maksimal. Selain faktor posisi yang secara struktural telah tertulis, hal

yang perlu dimiliki oleh humas adalah faktor kedekatan secara personal dengan

menteri maupun sekjen. Hal itu penting dilakukan karena dalam aktivitas

Page 283: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

266

pemerintahann sarat akan unsur politik. Sehingga masing-masing individu harus

memiliki cara untuk bertahan dan didengar (Raharjo, komunikasi personal, 27 April

2017).

Berdasarkan data yang dimiliki oleh peneliti, humas kementerian keuangan

melakukan manajemen isu maupun krisis di kementerian keuangan, humas atau

biro KLI memiliki kewenangan dan peran yang sangat besar. Humas dikatakan

sebagai salah satu gerbang keluar masuknya informasi di kementerian keuangan

sehingga harusnya selalu mengetahui berbagai isu dan permasalahan yang beraitan

dengan kementerian keuangan. Oleh karena itu sebagai bentuk antisipasi,

kementerian keuangan memanfaatkan seluruh jajaran pegawai yang ada untuk

menghimpun informasi di berbagai sisi. Itu menunjukkan bahwa humas

kementerian keuangan telah melaksanakan fungsi boundary spanning yaitu

menjadi gerbang keluar masuknya informasi yang selalu memantau perkembangan

organisasi baik dari dalam maupun dari luar. Sehingga dapat memberikan

rekomendasi yang tepat sasaran dan efektif. Menurut Kriyantono (2014, h. 86)

mengatakan bahwa boundary spanning menunjukkan aktivitas humas sebagai

gatekeeper informasi. Oleh karena itu, di kementerian keuangan sendiri telah

memanfaatkan adanya pegawai yang berjumlah ribuan untuk menghimpun

informasi. Melalui system tersebut, masing-masing direktorat akan menyampaikan

isu yang berkembang pada direktoratnya masing-masing untuk disampaikan secara

harian kepada humas kementerian keuangan. Hal tersebut semakin dimudahkan

dengan adanya humas yang berada di direktorat-direktorat.

Page 284: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

267

Humas kementerian keuangan memiliki sistem kontrol baik dalam bentuk

aplikasi maupun perseorangan yang menjadi sumber informasi yang setiap saat

mengenai kementerian keuangan. Humas adalah garda terdepan saat krisis terjadi

dan menjadi garda terdepan pula pada penyelesaiannya. Tentunya langkah-langkah

yang diambil telah memperoleh persetujuan dari pimpinan. Apabila krisis terjadi

tidak terlalu besar maka humas dapat langsung membuat formula yang tepat dalam

penyelesaian dan disampaikan kepada pimpinan untuk disetujui. Namun apabila

krisis yang terjadi beskala besar maka humas bersama pimpinan akan membentuk

rapat dengan mendatangkan ahli untuk menyelesaikan krisis tersebut.

Selain kementerian keuangan, kementerian PUPR telah melakukan hal

tersebut pula yaitu turut dalam setiap proses manajemen krisis yang dilakukan oleh

organisasi. Humas kementerian PUPR membuat monitoring isu untuk memantau

isu apa saja yang berkiatan dengan kementerian PUPR dan sejauh mana dampak

atau jangkauan yang akan dihasilkan melalui isu tersebut. Langkah tersebut

dilakukan untuk memonitor kondisi lingkungan. Apabila menurut hasil analisis

diketahui bahwa isu tersebut dapat berdampak pada aktivitas kementerian, maka

humas akan membentuk sebuah penyelesaian dan melaksanakannya dengan

persetujuan para pimpinan. Tentunya hal tersebut juga sesuai dengan tugas

sesungguhnya humas yang disebutkan oleh teori excellent yaitu humas dituntut

untuk menyelesaikan masalah. Langkah tersebut dilakukan, karena kementerian

PUPR sebagai lembaga negara sanagt diperhatikan oleh masyarakat sebagai

stakeholder. Oleh karenanya, untuk membuat stakeholder merasa tenang maka

perlu adanya respon yang cepat atas segala permasalahan yang terjadi. Tidak hanya

Page 285: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

268

dalam urusan krisis, humas PUPR turut terlibat dalam urusan manajerial tetapi

dalam segala hal yang berkitan dengan aktivitas kementerian, humas selalau

dilibatkan oleh pimpinan serta turut serta dalam penyelesaiannya.

Lembaga pemerintah lain yang menempati posisi struktural eselon II adalah

kementerian perhubungan. Kementerian perhubungan sebagai salah satu lembaga

pemerintah selalu menjadi sorotan masyrakat dalam setiap aktivitasnya. Baik dari

program maupun kebijakan yang diterapkan oleh lembaga ini. Perhubungan

seringkali mengalami permasalah akhir ini dengan adanya taksi online yang

menimbulkan gejolak di masyarakat. Secara otomatis kementerian ini memberikan

perhatian lebih pada beberapa hal yang berkiatan dengan kendaraan angkut.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti terkait kementerian

perhubungan yang humasnya berada pada tingkat eselon II telah memiliki akses

yang langsung kepada pimpinan. Secara khusus menurut informan, kepala biro

humas seringkali diminta untuk menyampaikan hasil analisis mengenai suatu

persoalan dan memberikan rekomendasi untuk penyelesaiannya. Peran yang

diberikan oleh huma dalam aktivitas kementerian menjadi semakin signifikan.

Menurut informan hal tersebut semakin meningkat semenjak adanya reformasi

birokrasi yang menguatkan adanya revitalisasi humas pemerintah. Dalam proses

manajemen krisis, humas malah dituntut untuk selalu mengetahui apapun yang

terjadi, memberikan rumusan yang tepat untuk disampaikan dalam rapat pimpinan.

Meskipun dalam beberapa hal seringkali kementerian perhubungan bekerjasama

dengan para ahli untuk menemukan solusi yang paling tepat. Menurut Raharjo,

humas kementerian perhubungan, mengatakan bahwa humas harus menyadari

Page 286: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

269

kapan dia mampu dan kapan tidak mampu, sehingga tidak terkesan memaksakan

dan justru akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik.

Posisi humas yang berada pada eselon II tidak menghalangi adanya akses

langsung terhadap menteri meskipun di atas humas masih terdapat sekretaris

jenderal yang menempati posisi eselon I dalam struktural kementerian

perhubungan. Hal itu tidak mempengaruhi karena humas dapat secara langsung

menyampaikan kepada pimpinan tertinggi kementerian perhubungan yaitu menteri

untuk dapat menyampaikan apapun secara langsung. Meskipun demikian peran

sekretaris jenderal tidak serta merta dianggap tidak penting, tetapi dalam sebuah

instansi pemerintahann pengambilan keputusan dilaksanakan secara musyarawah

dengan para pimpinan termasuk didalamnya sekretaris jenderal, para direktur dari

semua direktorat di kementerian perhubungan. Bahkan untuk memudahkan

hubungan antara humas dengan dominan coalition yaitu para pimpinan, humas

membuat sebuah group dalam aplikasi chat untuk meudahkan komunikasi.

Sehingga setiap hari humas dapat melaporkan kepada pimpinan apa saja yang

sedang terjadi dan bentuk rekomendasi yang diberikan. Dengan demikian, respon

yang akan dihasilkan juga lebih cepat dan isu negatif maupun krisis akan cepat

tertangani.

Tidak jauh berbeda dengan kementerian perhubungan, kementerian

pariwisata memiliki kemampuan untuk langsung terlibat dalam segala aktivitas

kementerian. Humas kementerian pariwisata tidak hanya melibatkan seluruh bagian

dari kementerian pariwisata tetapi juga melibatkan lembaga pemerintahann yang

lain yang dapat memperkuat pencapaian tujuan dari kementerian pariwisata. Hal

Page 287: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

270

tersebut menjadikan kementerian pariwisata sebagai salah satu lembaga pemerintah

yang tanggap akan segala yang terjadi di lingkungannya. Hal tersebut juga yang

memudahkan kementerian pariwisata dalam menyelesaikan krisis atau mentasai

permasalahan yang terjadi berkaitan dengan kementerian pariwisata.

Kementerian pariwisata sebagai lembaga pemerintah yang berfokus pada

kemajuan pariwisata di Indonesia telah cukup matang dalam merencanakan

manajemen krisis dan isu dalam aktivitasnya sebagai humas di lembaga

pemerintahann. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya persiapan yang

dilakukan dengan mengikuti berbagai pertemuan baik nasional maupun

internasional untuk meningkatkan kualitas pariwisata dan yang khusus membahas

mengenai krisis pariwisata. Dalam manajemen krisis tentunya humas kementerian

pariwisata memiliki akses yang mudah dan langsung terhadp pimpinan dan selalu

terlibat dalam pengambilan keputusan. Terlebih dengan segala persiapan yang

dimiliki terkait penanganan krisis yang didaptkan dari berbagai pelatihan dan

workshop untuk meningkatkan kemampuan humas kementerian pariwisata dalam

menghadapi krisis. Oleh karenanya dari hampir seluruh lembaga pemerintahann,

kementerian pariwisata cukup kuat dalam persiapan menghadapi krisis. Humas

kementerian pariwisata telah mencirikan humas yang excellent dengan berbagai

criteria yang dimiliki. Yaitu telah berdiri sendiri dalam sebuah biro dengan akses

langsung kepada pimpinan, memiliki program-program strategis yang telah

dijalankan dengan strategis, mendapat akses langsung kepada kelompok dominan,

memiliki program-program komunikasi yang efektif dan efisien untuk

meningkatkan tujuan parawisata di Indonesia. Humas kementerian pariwisata juga

Page 288: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

271

secara berkala mengadakan pelatihan kepada stafnya untuk meningkatkan kualitas

humas di kementerian pariwisata. Pelatihan tersebut juga melibatkan humas-humas

yang berada pada direktorat-direktorat di kementerian pariwisata.

Humas KPK memiliki cara yang berbeda dalam manajemen krisis. Untuk

memaksimalkan kemampuan humas KPK dalam mengatasi krisis dan isu, humas

membentuk sebuah tim yang terdiri dari perwakilan dari setiap unit di KPK yang

disebut champion. Champion tersebut bertujuan untuk mengumpulkan informasi

mengenai berbagai isu yang berkaitan dengan direktorat tempatnya berada. Selain

itu saat terjadinya krisis champion berguna untuk melihat langkah penyelesaian

berdasarkan perspektif dari direktorat tersebut. Hal itu dilakukan untuk

memaksimalkan kinerja KPK dalam mengatasi krisis yang menimpa agar dapat

segera teridentifikasi penyebab krisis hingga strategi yang dilakukan untuk

menangani krisis yang sedang terjadi. Tim champion memiliki kewaijban untuk

melaporkan secara berkala mengenai beberapa isu yang terdeteksi kepada pimpinan

champion yaitu humas. Selanjutnya, humas akan menyampaikan kepada segenap

pimpinan KPK dan juga pada direktur dari masing-masing direktorat dan sekertariat

jendral agar mereka mengetahui perkembangan isu maupun krisis yang terjadi di

KPK setiap harinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa humas KPK cukup excellent

dalam melaksanakan fungsinya sebagai humas di lembaga pemerintahann.

Meskipun demikian pada beberapa krisis yang terjadi lebih besar humas KPK

mendatangkan para ahli untuk membantu KPK dalam menyelesaikan krisis dari

sudut pandang mereka.

Page 289: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

272

Humas-humas tersebut merupakan humas yang berdiri sendiri dan tidak

tergabung dengan bagian lainnya. Pada beberapa lembaga pemerintah, humas yang

berada pada posisi struktural eselon II tergabung dengan bagian yang lain. Misalnya

humas pada lembaga KPU. Humas KPU, bernama biro teknis dan hubungan

partisipasi masyarakat. Sebagaimana fungsi KPU di Indonesia yaitu sebagai

penyelenggara pemilu biro teknis dan hubmas berkewajiban untuk turut mendorong

terciptanya tujuan KPU yaitu terlaksananya pemilu yang aman dan sukses. Maka

tujuan dari hubmas sama halnya dengan tujuan KPU. Oleh karena itu fungsi hubmas

tidak hanya melaksanakan fungsi kehumasan tetapi juga melaksanakan tujuan KPU

untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu melalui

berbagai program yang disusun oleh hubmas. Berdasarkan hal tersebut, nampak

bahwa humas KPU tidak leluasa dalam menjalankan fungsinya maupun dalam

melaksanakan manajemen krisis. Data yang dimiliki oleh peneliti menunjukkan

bahwa hubmas KPU cenderung tidak menyadari bahwa fungsi manajemen krisis

seharusnya dilaksanakan oleh humas. Oleh karena itu peneliti menyimpulkan

bahwa posisi struktural hubmas KPU, meskipun berada pada unit eselon II tetapi

KPU cenderung hanya menjalankan fungsi teknisi komunikasi dan tidak masuk

pada fungsi manajerial. Hal tersebut didasarkan pada pengakuan dari informan

bahwa aktivitas hubmas KPU dalam menjalani fungsi kehumasan hanya seputar

pada publikasi dan pemberitaan di media.

Humas lembaga pemerintahann yang berada pada unit eselon III cenderung

tidak dapat menjalankan fungsi kehumasan secara maksimal. Humas-humas

tersebut hanya dalam jajaran teknisi komunikasi. Meskipun demikian, pada humas

Page 290: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

273

kementerian agama lebih berperang aktif dibandingkan dengan humas kementerian

lain yang berada di eselon III. Hal tersebut dikarenakan sesungguhnya humas

kementerian agama memiliki akses kepada pimpinan kementerian yaitu menteri

atau sekjen dan turut memberikan rekomendasi serta melakukan analisis

lingkungan dan analisis masalah. Sayangnya, humas kementerian agama hanya

sampai pada tahap memberikan rekomendasi tetapi tidak turut dalam pengambilan

keputusan. Di kementerian agama, humas tidak masuk dalam rapat pimpinan yang

membahas dalam pengambilan keputusan atas suatu permasalahan. Sehingga

menurut peneliti, hal itu menunjukkan bahwa kecenderungan humas kementerian

agama untuk menjadi excellent lebih besar dibandingkan pada humas di lembaga

pemerintahann.

Berdasarkan paparan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa lembaga-lembaga

pemerintahann yang memiliki humas di unit eselon II cenderung lebih melibatkan

humas dalam berbagai aktivitas manajerial dan pengambilan keputusan. Sedangkan

pada lembaga pemerintahann yang berada pada unit eselon III hanya sebagai teknisi

komunikasi yang tidak turut dalam pengambilan keputusan maupun pelaksanaan

manajerial. Hal tersebut menujukkan bahwa semakin tinggi posisi struktural humas

lembaga pemerintahann di Indonesia, maka semakin besar keterlibatan humas

dalam proses manajemen krisis.

Page 291: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

274

5.4 Konstruksi humas terkait isu mempengaruhi terhadap strategi

manajemen isu lembaga humas pemerintah

Berdasarkan hasil dialog data dalam kategorisasi data, peneliti menemukan

kecenderungan yaitu bahwa konstruksi humas terkait isu mempengaruhi terhadap

startegi manajemen isu yang dilakukan. berdasarkan data yang diperoleh bahwa

konstruksi yang dibuat oleh humas pemerintah terkait isu menentukan langkah

mereka dalam menentukan strategi manajemen isu. Humas pemerintah memiliki

penilaian yang berbeda terkait dengan isu. Enam dari informan menyebutkan bahwa

isu adalah sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan fungsi instansi yang menaungi.

Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh kepala bagian publikasi

kementerian komunikasi dan informatika, plt. Biro komunikasi publik kementerian

pariwisata, kepala subbagian pelayanan informasi kementerian pendidikan dan

kebudayaan, kepala bagian komunikasi publik kementerian riset tekonologi dan

pendidikan tinggi, humas komisi pemberantasan korupsi dan kepala bagian

hubungan partisipasi masyarakat komisi pemilihan umum. Informan-informan

tersebut mengatakan bahwa isu dapat diperoleh dari berbagai hal yang berkaitan

dengan aktivitas lembaga, termasuk apakah isu tersebut berkembang dari luar atau

muncul dari dalam organisasi. Hal tersebut sesai dengan yang disampaikan oleh

Regester dan Larkin dalam Kriyantono (2015, h. 150) bahwa isu adalah sebuah

kondisis atau peristiwa internal maupun ekternal yang menghasilkan efek yang

signifikan pada berfungsinya performa organisasi di masa datang. Pendapat Larkin

tersebut sesuai dengan yang disampaikan pula oleh kepala bagian publikasi dan

layanan informasi kementerian perhubungan bahwa isu memberikan pengaruh

Page 292: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

275

secara fundamental pada aktvitas organisasi. Oleh karena itu berdasarkan hal

tersebut menunjukkan bahwa humas telah memiliki pemahaman yang benar

mnegnai isu.

Humas-humas lembaga pemerintah yang mendefinisikan isu sama halnya

dengan kementerikan perhubungan adalah kementerian keuangan. Menurut

Nufransa mengatakan bahwa isu adalah sesuatu yang memberikan pengaruh

terhadap aktivitas kementerian keuangan (Sakti, komunikasi personal, 13 Febaruari

2017). Pendapat tersebut hampir sama dengan yang disampaikan oleh plt. Biro

komunikasi publik kementerian pariwisata bahwa isu adalah sesuatu yang terkait

dengan upaya mendatangkan wisataan asing yang menjadi target capaian dari

kementerian pariwisata oleh pemerintah.

Suwardi, kementerian pendayagunaan aparatur Negara dan reformasi

birokrasi memperkuat pendapat kepala biro komunikasi dan layanan informasi

kementerian keuangan dan kepala bagian publikasi dan layanan informasi bahwa

isu memiliki pengaruh yaitu dengan mengatakan bahwa isu adalah suatu peristiwa

yang mengandung informasi untuk menentukan respon yang harus diberikan.

Informan Suwardi juga menjelaskan bahwa isu yang akan menentukan informasi

yang bagaimana yang harus ditangani terlebih dahulu (Suwardi, komunikasi

personal, 29 Mei 2017). Syarifah Nur Aida yaitu THP bappenas/ kementerian

perencanaan pembangunan mengatakan hal serupa bahwa isu dapat berdampak bagi

aktivitas humas. Menurut humas bappenas, isu adalah sesuatu yang harus

dipikirkan dampaknya karena isu yang membuat organisasi merencanakan langkah

komunikasinya (Aida, komunikasi personal, 2 Mei 2017). Secara teoritis pengertian

Page 293: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

276

krisis yang disampaikan oleh Aida mengenai isu benar. Bahwa isu adalah sesuatu

yang berkaitan erat dengan aktivitas organisasi. Oleh karenanya isu harus dikelola

dengan sebaik mungkin karena akan memberikan dampak berlanjut yang

berpengaruh pada aktivitas organisasi sleanjutnya. Aida juga mengatakan bahwa

isu terjadi karena dua hal yaitu dilemparkan oleh publik atau organisasi yang

melemparkan isu tersebut. Hal ini kemudian yang membuat organisasi selalu

mengelola dan menyiapkan isu yang akan akan dilemparkan oleh lembaga selama

satu bulan kedepan.

Pembuatan agenda isu tersebut berkaitan erat dengan strategi agenda setting

lembaga pemerintah untuk membawa arah pemberitaan media maupun persepsi

masyarakat dalam mempersepsikan lembaga pemerintah. “kalau kita tidak

membuat agenda kita sendiri, maka kita akan dipermainkan oleh media” (Aida,

komunikasi personal, 2 Mei 2017). Dengan demikian peran media dalam

membentuk sebuah isu sangat besar. Bahkan apabila humas tidak dapat

memprediksi dengan cepat isu yang ditimbulkan oleh media terutama isu negatif

maka akan berdampak pada persepsi publik terhadap kinerja pemerintah yang

menjadi boomerang dalam aktivitasnya di masa depan. Pemahaman THP sebagai

tenaga pembantu humas di bappenas mengani isu tentunya sesuai dengan latar

belakang informan sebagai salah satu tenaga ahli komunikasi dan praktisi media.

Sedangkan menurut Aida, bappenas sendiri tidak terlalu memikirkan isu yang

beredar di publik karena tidak memiliki pengaruh yang terlalu signifikan bagi

perkembangan organisasi. Hal tersebut dikarenakan bappenas bukan termasuk

kementerian teknis yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Sehingga saat

Page 294: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

277

isu bermunculan di masyarakat dengan tone yang negatif tentunya terjadi karena

pemahaman publik yang kurang terkait tugas dan fungsi bappenas sebagai

perencana pembangunan saja.

Pemahaman humas bappenas tersebut dikuatkan oleh humas kementeran

agama bahwa isu merupakan sebuah trigger dalam memberikan pemahaman

kepada publik mengenai yang akan, telah dan sedang dilakukan oleh organisasi

(Rosidin, komunikasi personal, 27 April 2017). Isu menjadi satu hal yang memantik

program atau kebijakan yang akan dibuat oleh organisasi. Bagi humas kementerian

agama, isu muncul dari dalam organisasi sendiri sebagai sarana yang dimanfaatkan

untuk menerbitkan suatu kebijakan baru. Humas kementerian agama dalam

membuat suatu program dilakukan dengan membentuk manajemen isu yaitu

melemparvisu pada publik untuk mendapat respond an perhatian publik sehingga

publik akan lebih memperhatikan program yang akan dibuat. Selain itu isu-isu yang

bermunculan dari publik juga menjadi trigger bagi kementerian agama untuk

membuat suatu perbaikan dalam tata kelola pemerintahannnya. Melalui isu yang

muncul di masyarakat, humas dapat melihat perkembangannya secara berkala

melalui media monitoring yang dilakukan setiap hari. Berdasarkan media

monitoring tersebut, humas membuat analisis dan rekomendasi untuk disampaikan

pada pimpinan. Langkah tersebut yang kemudian dijadikan sebagai bahan dalam

pembuatan kebijakan atau program ataupun untuk mengevaluasi program.

Menurut humas kementerian sosial mengatakan bahwa isu dilahirkan dari

suatu langkah antisipasi bagi organisasi untuk menghadapi krisis. Lebih lanjut

informan sembilan menjelaskan bahwa dalam aktivitas organisasi, isu menjadi

Page 295: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

278

sesuatu yang tidak terlepas dan selalu melekat. Sehingga pengelolaan yang baik

dapat menjadi langkah yang baik dalam menghadapi berbagai hal yang tidak

diinginkan di masa yang akan datang (Wahyono, komunikasi personal, 10 Februari

2017). Humas kementerian sosial secara langsung telah memahami bahwa isu yang

tidak dikelola dengan baik dapat menjadi krisis yang mengancam organisasi.

Seperti halnya informan sebelumnya, manajemen isu melalui media monitoring

menjadi langkah awal dalam memahami isu yang berkembang terkait organisasi di

berbagai media.

Media monitoring dilakukan setiap hari dengan jangka waktu yang telah

ditentukan. Hal tersebut dilakukan untuk memonitor isu sehingga lebih mudah bagi

organsasi untuk mengontrol isu yang terjadi dan memprediksi dampak-dampak

yang mungkin akan ditimbulkan dari isu yang ada. Stone (dalam Kriyantono, 2014)

mengatakan bahwa isu yang diprediksi melalui monitoring dan analisis akan

menjadi krisis harus menjadi prioritas dalam penyelesaiannya. Namun sayangnya,

humas tidak selalu dapat memprediksi isu yang muncul.

Berdasarkan pendapat para praktisis humas lembaga pemerintah tersebut

nampak bahwa humas cukup memahami bagaimana isu. Konstruksi isu yang

dimiliki oleh humas kementerian pendayagunaan aparatur negara, THP bappenas

serta humas kementerian agama menunjukkan bahwa humas memiliki kesadaran

pada hal-hal yang mungkin dapat menimbulkan masalah dan akan mempengaruhi

aktivitas lembaga pemerintahann tersebut (Ktiyantono, 2014). Artinya bahwa

humas pada lembaga ini telah bersikap waspada terhadap apa yang terjadi

Page 296: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

279

disekeliling mereka sehingga mereka dapat dengan cepat memberikan respon saat

isu menjadi semakin besar.

Langkah antisipasi yang dilakukan oleh humas dnegan bersikap waspada

pada isu adalah bentuk antisipasi humas agar krisis tidak menjelma menjadi

ancaman bagi lembaga yang menaunginya dengan mewujud sebagai krisis. Melalui

langkah antisipasi tersebut, humas akan berusaha membuat strategi yang dalam

menangani isu yang dianggap dapat mengancam organisasi. Hal tersebut

dikarenakan isu yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi krisis (Kriyantono,

2014).

Berdasarkan definisi tersebut, mereka membentuk sebuah langkah atau

strategi manajemen isu yang dirasa menjadi paling efektif bagi kementerian yang

menaungi mereka. Infroman satu mengatakan bahwa isu adalah sesuatu yang

memiliki pengaruh bagi keberlangsungan segala aktivitas kementerian keuangan

(Sakti, komunikasi personal, 13 Februari 2017). Strategi manajemen isu yang

dilakukan adalah dengan mengidentifikasi isu melalui monitoring baik melalui

media cetak, elektronik, media sosial hingga seluruh karyawan di bawah

kementerian keuangan. Menganalisis isu-isu yang masuk dan diberi nilai apakah

negatif postif dan netral. Kemudian membuat rekomendasi untuk langkah

berikutnya. Informan satu juga mengatakan bahwa strategi isu yang digunakan

adalah dengan mengumpulkan isu melalui masing-masing unit untuk mengetahui

isu yang ada disetiap unitnya (Sakti, 13 Februari 2017). Monitoring isu ini sebagai

langkah scanning system terhadap lingkungan disekitar humas. Melalui media

monitoring akan nampak isu-isu harian yang sedang berkembang, perkembangan

Page 297: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

280

isu dari hari ke hari serta arah tone isu yang muncul selama satu bulan hingga

tahunan. Langkah ini sangat berkaitan dengan manajemen krisis yaitu manajemen

isu merupakan bagian dari manajemen krisis yang paling awal.

Berdasarkan yang disampaikan oleh kepala biro komunikasi dan layanan

informasi kementerian keuangan tersebut mengenai strategi manajemen isu yang

dilakukan. manajemen isu sediri didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan

oleh manajemen untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengelo isu-isu yang

berkembang dan merespon isu-isu sebelum menjadi pengetahuan publik

(Kriyantono, 2015, h. 175). Tahapan dalam manajemen isu yang dilakukan oleh

kementerian keuangan tersebut telah sesuai dengan tahapan manajemen isu yaitu

identifikasi isu, menganalisis isu-isu yang ditemukan, membuat kebijakan ata

program penyelsaian, pelaksanaan, dan evaluasi (Kriyantono, 2014, h. 181-187).

Kementerian keuangan melalukan manajemene isu dengan berkala yaitu

dengan membuat media monitoring sebagai langkah yang dimiliki untuk dapat

memprediksi munculnya isu-isu. Melalui media monitoring tersebut nampak bahwa

dalam manajemen isu kementerian berupaya untuk mengelola isu sebelum isu

muncul untuk dapat diprediksi dampak dan ancaman yang akan diperoleh

kementerian keuangan. Selain itu nufransa juga megatakan bahwa media

monitoring adalah bentuk identifikasi isu yang dilakukan. setelah itu akan

dilakukan analisis terkait dengan isu-isu yang telah dibuat.

Berbeda dengan kementerian-kementerian tersebut kementerian desa,

transmigrasi dan daerah tertinggal mendefinisikan isu sebagai kabar burung yang

tidak pasti kebenarannya. Oleh karenanya tidak memerlukan adanya manajemen

Page 298: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

281

isu karena isu hanya sebatas kabar burung. “kementerian ini memiliki banyak sekali

kerjaan dari pada Cuma mengurusi kabar burung” (Widyatmiko, komunikasi

personal, 13 Februari 2017). Padahal menurut kriyantono (2015) isu memiliki

perbedaan dengan rumor. Rumor adalah sesuatu yang belum terferivikasi secara

fakta dan bukan sumber yang kredibel. Rumor dalam hal ini peneliti kaitkan dengan

kabar burung. Oleh karenannya deskripsi isu yang digunakan oleh kementerian desa

tidak sesuai. Terlebih lagi kepala bagian hubungan antar lembaga kementerian desa

transmigrasi dan daerah tertinggal itu juga mengatakan bahwa organisais tidak

perlu memiliki sebuah langkah pasti atau manajemen yang kuat terkait penanganan

isu karena isu hanya sebuah kabar burung. Padahal isu yang tidak dikelola dengan

baik dapat menjadi ancaman yang tak terhindarkan bagi organisasi.

Memberikan edukasi terkait program pemerintah menjadi salah satu

langkah manajemen isu yang dilakukan oleh kementerian pendidikan dan

kebudayaan. Menurut Anandes Langguana, kepala subbagian layanan infromasi

mengatakan bahwa isu adalah segala sesuatu yang terkait dengan aktivitas

kementerian pendidikan dan kebudayaan, karenanya menurut Anandes langkah

manajemen isu yang tepat adalah dengan mengedukasi dan mensosialisasikan

program dan kebijakan kementerian pendidikan dan kebudayaan melalui segala

media yang dapat digunakan baik media konvensional maupun meia sosial yang

dimiliki oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan. Berbeda dengan Anandes,

Adi Wahyono, kepala biro hubungan masyarakat kemneterian sosial

mendefinisikan isu sebagai sesuatu yang berasal dari langka-langkah pencegahan

terhadap krisis. Sehingga Adi mengatakan bahwa penentuan media komunikasi dan

Page 299: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

282

strategi komunikasi yang digunakan dalam mengelola isu menjadi hal penting

untuk mencegah perkembangan isu menjadi negatif. Selain itu menurut Adi

Wahyono, evaluasi terhadap program harus dilakukan setiap saat salah satunya

adalah dengan menggunakan media monitoring. Media monitoring berguna selain

untuk memantau perkembangan isu juga berguna untuk mengevaluasi program dan

kebijakan yang dilakukan oleh kementerian sosial. Beberapa lembaga kementerian

dan non kementerian yang lain memiliki pandangan yang berbeda mengenai media

monitoring yang dilakukan, ebebrapa kementerian seperti kementerian komunikasi

dan informasi mengatakan bahwa media monitoring bukan salah strategi melainkan

suatu kewajiban yang didasarkan pada aturan mengenai tata kelola kehumasan

pemerintah Indonesia. Oleh karenanya meskipun penting dalam mengelola isu

tetapi bukan termasuk strategi dalam manajemen isu.

Strategi tersebut justru berbeda dengan yang dilakukan oleh kemeneterian

desa, transmigrasi dan daerah tertinggal. Menurut Bambang Widyatmiko, kepala

bagian hubungan antar lembaga mengatakan bahwa organisasi tidak perlu terlalu

serius dalam mengelola isu karena masih banyak pekerjaan yang lebih penting

dibandingkan mengruusi isu. Hal tersebut sesuai dengan deskripsi isu yang dimiliki

oleh Bambang bahwa isu hanya kabar burung yang tidak tentu kebenarannya. Bagi

Bambang yang terpenting adalah agar seluruh pegawai kementerian desa,

transmigrasi dan daerah tertinggal selalu bekerja berdasarkan koridor yang telah

ditentukan, sehingga tidak akan ada celah dalam kinerja yang dilakukan

(Widyatmiko, komunikasi personal, 13 Februari).

Page 300: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

283

Konstruksi isu menurut para humas lembaga pemerintahann di Indonesia

yang menjadi partisipan dalam penelitian ini berkiatan dengan strategi yang

digunakan dalam manajemen isu. Meskipun sebagian besar humas mengatakan

bahwa langkah pertama dalam manajemen isu adalah dengan melakukan media

monitoring, tetapi bentuk monitoring yang dilakukan memiliki perbedaan. Selain

itu melalui isu tersebut hasil dari manajemen isu yang dilakukan juga terdapat

perbedaan. Oleh karena itu hasil atau pengaruh dari strategi isu tersebut terhadap

aktivitas dan tindakan lanjutan dari masing-masing lembaga juga berbeda.

Meskipun demikian, strategi yang digunakan tidak dapat berjalan dengan sangat

maksimal karena berbagi faktor yang mempengaruhinya, misalnya respon dari

pimpinan yang tidak terlalu baik, keterbatasan kemampuan tenaga humas maupun

waktu menjabat bagi humas yang tidak terlalu lama sehingga humas perlu untuk

mempelajari dan membiasakan kebiasaan dan karakteristik dari organisasi.

5.5 Tim manajemen isu bukanlah salah satu strategi manajemen isu humas

lembaga pemerintah

Berdasarkan dialog data pada subbab keterkaitan antar data, menghasilkan

proposisi bahwa tim manajemen isu bukanlah salah satu strategi manajemen isu

lembaga humas pemerintah indonesia. Penyajian data yang dibuat sebelumnya

menunjukkan bahwa lembaga humas pemerintah yang menjadi informan dalam

penelitian ini sebagian besar tidak memiliki tim manajemen isu secara khusus

melainkan melekatkan tim tersebut pada tugas dan fungsi humas. Hanya dua dari

enambelas informan yang membuat sebuah tim manajemen isu sebagai bentuk

strategi manajemen isu yang dilakukan. Kedua informan tersebut adalah

Page 301: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

284

kementerian pendidikan dan kebudayaan serta komisi pemberantasan korupsi

(KPK). Padahal dalam strategi manajemen isu umumnya melibatkan peran tim

strategi manajemen isu. Menurutnya sulitnya melakukan analisis terhadap isu,

pengaruh dari eksternal, serta kemampuan tim menjadi faktor penting dalam

strategi manajemen isu (Laamananen, dkk, 2017). Tim manajemen isu adalah salah

satu faktor yang menyebabkan mudahnya organisasi dalam melakukan manajemen

isu sehingga adanya tim yang kuat dan solid menjadi salah satu penyebab agar

strategi manajemen isu menjadi lebih efektif. Hal itu didasarkan pada teori beban

kognitif yang mengatakan bahwa memori berpikir individu sifatnya terbatas

sehingga membutuhkan sebuah tim untuk memperkuat dalam pemecahan masalah

(Laamanen dkk, 2017).

Informan dalam penelitian ini memiliki pandangan yang beragam mengenai

adanya tim manajemen isu dalam proses manajemen isu yang mereka jalankan.

Berdasarkan jawaban dari informan mengatakan bahwa tidak semua informan

memiliki tim manajemen isu yang khusus diluar dari humas, sedangkan dua

diantaranya mengatakan bahwa mereka membentuk tim manajemen isu yang akan

berfokus pada pengelolaan isu yang ada di organisasinya. Teori beban kognitif yang

disampaikan oleh Laamanen, dkk (2017) menunjukkan pentingnya kinerja tim

dalam penyelenggraan manajemen isu organisasi.

Komisi pemberantasan korupsi (KPK) membentuk sebuah tim manajemene

isu yang bernama tim champion untuk meningkatkan pengelolaan isu pada KPK.

Hal tersebut dikatakan oleh Zulkarnain Meinardy sebagai kebijakan yang dibuat

oleh KPK untuk dapat mengontrol seluruh isu yang berkembang di masing-asing

Page 302: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

285

direktorat sehingga jaringan informasi diharapkan menjadi lebih luas dengan

adanya tim champion ini (Meinardy, komunikasi personal, 28 April 2017). Tujuan

ini sebenarnya telah disampaikan Laamanen, dkk (2017) bahwa tujuan dari

pembentukan tim manajemen isu adalah sebagai strategi untuk memperluas

jaringan informasi sehingga isu dapat dikelola dengan baik. Sebagai manajer

komunikasi di KPK humas memiliki kewenangan dalam mengawasi tim tersebut.

Meskipun begitu, menurut Zulkarnain tim yang terdiri dari masing-masing

direktorat tersebut, nama anggota tim terbentuk atas usulan dari humas tetapi

dengan persetujuan dari pimpinan. “Selain itu pembentukan tim ini juga diharapkan

dapat membentuk sebuah pencegahan terhadap terjadinya krisis dan permasalahan

di masa depan sehingga KPK akan terus berkembang menjadi organisasi yang lebih

baik” (Meinardy, komunikasi personal, 28 April 2017). Tujuan ini selaras dengan

tujuan dari dilakukannya manajemen isu. Menurut Heath (2013) dikatakan bahwa

tujuan dari pembentukan tim manajemen isu adalah untuk menciptakan lingkungan

yang harmonis dan dapat bermanfaat dalam pengembangan oganisasi.

Cara pembentukan tim yang dilakukan oleh KPK sebagai salah satu strategi

manajemen isu ini tentunya menjadi salah satu strategi yang menarik dan efektif

bagi lembaga pemeintah yang berskala nasional. Hal tersebut dikarenakan dengan

pembentukan tim, KPK dimudahkan dalam menghimpun isu, memonitor isu,

menganalisis serta memberikan rekomendasi atas hasil analisisnya. Meskipun

demikian humas secara khusus juga melakukan monitoring diluar tim sebagai

bentuk penguatan dari hasil yang didaptkan oleh tim champion tersebut. Isu-isu

yang sangat mengancam bagi organisasi dan berdampak pada keberlangsungan

Page 303: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

286

organisasi, biasanya akan dilihat dari berbagai sudut pandang masing-masing

direktorat dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil tersebut. Humas setelah

itu akan menyusun langkah yang paling tepat berdasarkan hasil dari tim champion

tersebut.

Humas kementerian pendidikan dan kebudayaan memiliki strategi yang

berbeda dalam pembuatan tim manajemen isu. Pada kementerian ini, tim

manajemen isu sebenarnya berawal dari tim layanan terpadu yang menangani

permasalahan, keluahan dan bentuk pelayanan lain terkiat sekolah, siswa, guru,

wali murid dan berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan dan kebudayaan.

Tim tersebut dibentuk dengan melibatkan berbagai orang yang berasal dari

direktorat yang lain untuk memudahkan dalam melakukan pelayanan publik.

Seiring berjalannya waktu, tim layanan terpadu dirasa efektif untuk menjadi

pengawas perkembangan isu untuk diserahkan pada humas. Berbeda dengan tim

yang berada pada KPK, pada kementerian pendidikan dan kebudayaan fungsi tim

hanya untuk menginventarisir isu-isu yang banyak mendapat respon dari

masyarakat melalui layanan pengaduan di bagian layanan terpadu.

Hasil dari isu-isu yang dihimpun oleh tim layanan terpadu tersebut

selanjutnya diberikan kepada bagian humas untuk dilakukan analisis dan serta

rekomendasi atas isu yang muncul. Akan tetapi dalam melakukan analisis humas

melibatkan direktorat terkait sebagai sumber dalam membuat rekomendasi yang

nantinya akan disampaikan kepada pimpinan. Hal tersebut penting dilakukan untuk

memudahkan beban kerja dari humas dalam menghimpun isu yang ada selain

melakukan media monitoring pada media massa dan media sosial.

Page 304: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

287

Berbeda dengan KPK, kepala biro komunikasi dan layanan informasi

kementerian keuangan mengatakan bahwa kementerian keuangan secara langsung

tidak memiliki tim khusus dalam manajemen isu, akan tetapi kementerian keuangan

memanfaatkan seluruh pegawai yang berada dibawah naungan kementerian

keuangan sebagai sumber informasi mengenai isu di masing-masing direktoratnya.

Meskipun begitu pengelolaan isu termasuk didalamnya analisis isu dikerjakan oleh

biro komunikasi dan layanan informasi sebagai pelaksana kehumasan di

kementerian keuangan. Meskipun secara tujuan yang dilakukan oleh kementerian

keuangan adalah untuk mengumpulkan informasi seperti tujuan pembentukan tim

manajemen isu, tetapi kementerian keuangan tidak memenuhi kriteria tim

manajemen isu yang disampaikan oleh Laamanen, dkk (2017).

Menurut Laamanen, dkk (2017) tim manajemen isu sebagai strategi dalam

manajemen isu umumnya melibatkan tim atau satuan tugas, sulitnya tugas analisis,

kondisi eksternal, koordinasi yang kuat antar anggota, dan kemampuan tim menjadi

inti proses strategi manajemen isu (h. 3).

Lembaga humas pemerintah yang lain mengatakan bahwa mereka tidak

membentuk tim khusus sebagai tim manajemen isu karena humas sudah mampu

dalam melaksanakan tugasnya. Sebenarnya hal tersebut menjadi menjadikan humas

sebagai bentuk tim manajemen isu, akan tetapi informan mengatakan bahwa hal

tersebut bukanlah sebuah strategi dalam menghadapi isu karena tim manajemen isu

sudah melekat dalam tugas dan fungsi humas. Tetapi Budi Raharjo mengatakan

bahwa dalam strategi manajemen iu keberadaan tim justru akan mempersulit

kinerja organisasi karena menurutnya hal tersulit dalam organisasi pemerintah di

Page 305: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

288

Indonesia adalah koordinasi, sehingga Budi Raharjo berasumsi bahwa

pembentukan tim manajemen isu nantinya hanya akan menjadi nama karena tidak

akan berjalan. Menurutnya pembentukan tim hanya menambah beban kerja tetapi

tidak berjalan maksimal. Seharusnya humas yang mengambil alih tim tersebut

karena tugas humas harus mengetahui berbagai hal yang terjadi di organisasi

tempatnya berdiri. Padahal menurut Wu & Yang (2017) hal terpenting dalam

melakukan manajemen isu adalah dengan adanya koordinasi yang baik antar

anggota.

Empat belas lembaga pemerintah yang menjadi informan dalam penelitian

ini mengatakan bahwa humas adalah tim manajemen isu sehingga tidak perlu untuk

membentuk tim baru. Akan tetapi informan-informan tersebut mengatakan bahwa

dalam tim etrsebut bukanlah salah satu strategi manajemen isu yang dilakukan. Hal

tersebut membuktikan bahwa pemerintah secara tidak langsung telah melakukan

pembentukan tim manajemen isu melalui kelembagaan humas. Tentunya terdapat

nilai positif dan negatif yang ditimbulkan dalam hal ini. Humas secara langsung

membentuk tim manajemen isu dan kontroling isu melalui media monitoring

sebagai bagian dari tugas yang dibebankan kepada humas. Tetapi masalahnya

adalah saat humas mendapatkan dinas luar, peran ini tidak dapat dijalankan dengan

maksimal. Humas harus membagi anggotanya untuk melaksanakan fungsi lain

sehingga seringkali media monitoring ini menjadi suatu hal yang dikesampingkan

oleh organsasi. Itu bukan berarti bahwa humas tidak menyadari pentingnya

manajemen isu tetapi humas merasa sumber daya manusia yang ada cenderung

kurang dibandingkan dengan beban kerja yang didapatkan. Sehingga pada beberapa

Page 306: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

289

kementerian, kurangnya SDM ini dianggap sebagai krisis manajerial yang harus

segera ditangani.

Selain lembaga-lembaga pemerintah tersebut, terdapat informan yang

menyatakan bahwa pembentukan tim manajemen isu tidak perlu dilakukan oleh

lembaga pemerintah karena isu bukanlah sesuatu yang serius untuk ditanggapi. Hal

ini berkiatan dengan kontsruksi isu humas lembaga pemerintah tersebut yang

memahami bahwa krisis hanyalah kabar burung yang tidak perlu ditanggapi lebih

serius.

Penulis menyadari bahwa jawaban yang dikeluarkan oleh informan tersebut,

mungkin disebabkan oleh latar belakang pendidikan informan yang bukan lulusan

komunikasi maupun mendapatkan pendidikan kehumasan. Lembaga kementerian

yang berpendapat demikian adalah kementerian desa, transmigrasi dan daerah

tertinggal. Selain karena faktor tersebut penulis menyadari bahwa informan tidak

memiliki latar belakang yang mumpuni dalam bidang kehumasan. Informan

meskipun menduduki jabatan sebagai kepala bagian hubungan antar lembaga, tetapi

tidak memiliki pengalaman yang panjang di bagian humas.

Bagi informan tersebut, tim bukanlah hal urgen yang harus dilakukan oleh

humas. Isu tidak akan muncul apabila humas bekerja sesuai jalur dan bidang

kerjanya secara maksimal. Kenyatannya, pada lembaga ini humas tidak dapat

memberikan respon yang cepat apabila terdapat permasalahan sehingga

berdasarkan penelusuran berita terkait kementerian ini respon yang diberikan

cenderung lambat.

Page 307: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

290

Berdasarkan pemaparan sebelumnya terlihat bahwa humas yang memiliki

tim dalam manajemen krisisnya cenderung dimudahkan dalam aktivitas kerjanya

dan dapat memberikan rekomendasi yang lebih sesuai. Hal tersebut seperti yang

dikatakan dalam prinsip teori beban kognitif yang menjadi dasar pentingnya

pembentukan tim bahwa pembentukan tim digunakan untuk membantu

keterbatasan memori dan pemikiran manusia, sehingga diasumsikan melalui

pembentukan tim dapat meningkatkan dan memaksimalkan kinerja (Laamanen,

dkk, 2017).

Konstruksi humas terkait krisis mempengaruhi strategi manajemen krisis

lembaga humas pemerintah dan hambatan yang diperoleh dalam pelaksanannya

Pada subbab ini penliti akan membahas terkait proposisi yang muncul dari

dialog data bahwa terdapat hubungan antara konstruksi krisis yang dimiliki oleh

organisasi dengan strategi krisis yang dibuat dan hambatan yang diperoleh dalam

pelaksanaan manajemen krisis. Lembaga pemerintah memiliki pandangan yang

berbeda-beda terkait dengan krisis serta manajemen krisis yang dilakukan. empat

dari 16 informan mengatakan bahwa krisis adalah sesuatu yang dapat merusak

reputasi, kepercayaan, dan persepsi yang dimiliki oleh lembaga pemerintah.

Keempat informan tersebut adalah kementerian keuangan, kementerian

perhubungan, bappenas serta kementerian agama.

Humas kementerian keuangan mengatakan bahwa krisis adalah segala

sesuatu yang dapat merusak atau menyerang reputasi kementerian keuangan.

Informan juga menyatakan hal apa saja yang menyebabkan terjadinya krisis seperti

misalnya isu yang tidak ditangani dengan baik, permasalahan yang muncul tanpa

Page 308: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

291

dapat diprediksi, lemahnya sistem yang ada terkait keuangan maupun kepegawaian,

dan sebagainya, korupsi terutama yang menjadi penyebab terjadinya krisis.

Berdasarkan penyebab tersebut dapat diketahui skala terjadinya krisis apakah

sampai pada runtuhnya reputasi kementerian keuangan atau hanya menimbulkan

efek mengejutkan bagi organisasi.

Informan juga menyontohnya salah satu krisis yang pernah ditangani yaitu

terkait ditangkapnya salah satu orang yang diberitakan merupakan pegawai

kementerian keuangan yang terlibat dalam jaringan teroris. Hal tersebut tentunya

mengejutkan bagi lembaga dan membuat opini yang bermacam-macam pada

publik. Berdasarkan hasil penelurusan dari humas terhimpun bahwa sebagian besar

publik berpendapat bahwa kementerian keuangan menjadi area penyebaran

ideologi teroris. Tentunya hal tersebut menjadi pukulan tersendiri karena sebagai

lembaga negara seharusnya kementerian keuangan terhindar dari hal yang

demikian. Meskipun setelah itu diketahui bahwa orang yang ditangkap tersebut

sudah bukan lagi menjadi bagian kementerian keuangan sejak beberapa buln yang

lalu. Tetapi menurut informan hal tersebut bukan hanya sebagai pukulan tetapi

sarana introspeksi dan memperbaiki diri sehingga sejak kejadian tersebut, lembaga

lebih memperhtaikan aktivitas masjid kantor dan mengontrol aktivitas apapun di

dalamnya.

Coombs (2007) mengatakan bahwa krisis juga berpotensi dapat

menghasilkan hasil negatif dan dapat mengancam reputasi. Kriyantono (2012)

mengatakan bahwa reputasi organisasi bisa menurun karena publik cenderung

mengkritik organisasi. Sehingga organisasi perlu secara efektif berkomunikasi

Page 309: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

292

dengan publik untuk melindungi diri dari penurunan reputasi (Park, 2017). Oleh

karenanya strategi manajemen krisis yang dilakukan oleh kementerian keuangan

adalah dengan lebih menamfaatkan saluran komunkasi dengan selurh pegawai

kementerian keuangan, melakukan manajemen isu dengan sebaik mungkin. Namun

jika krisis sudah terlanjur terjadi maka langkah pertama yang dilakukan adalah

dengan mengidentifikasi penyebab krisis, mengukur besaran dampak yang

ditimbulkan hingag menentukan langkah-langkah penyelesaian dan membentuk

tim khusus secara darurat apabila krisis yang terjadi sangat besar dan membutuhkan

perhatian lebih.

Reputasi menjadi bagian penting dalam aktivitas lembaga pemerintah. Hal

tersebut seperti yang disampaikan oleh kepala bagian publikasi dan layanan

informasi kementerian perhubungan bahwa krisis yang terjadi pada lembaga

pemerintah memiliki ancaman yang berbeda dengan krisis yang terjadi pada

organisasi profit. Profit bagi lembaga pemerintah bukanlah uang melainkan

kepercayaan masyarakat dan reputasi (raharjo, komunikasi personal, 27 April

2017). Pentingnya reputasi juga disadari oleh humas kementerian perhubungan

yang menyatakan bahwa krisis dapat menjatuhkan kepercayaan dan reputasi publik

terhadap kementerian perhubungan menurun. Padahal kepercayaan publik

merupakan modal utama bagi kementerian perhubungan untuk melaksanakan

tugasnya sbagai pelayan masyarakat.

Strategi manajemen krisis yang dilakukan oleh humas kementerian

perhubungan tentunya adanya rehabilitasi terhadap krisis, koordinasi dengan

seluruh bagian yang terkait, dan melakukan penyelesaian bersama. Stratei tersebut

Page 310: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

293

dilakukan sebagai upaya bagi kementerian perhubungan untuk selalu mendapatkan

kepercayaan masyarakat dalam melaksanakan kewajibannya. Hal itu dikarenakan

pemerintah dihadapkan dengan peningkatan jumlah krisis yang seringkali

berhadapan dengan ancaman-ancaman yang baru (Baubion,2011). Pada lembaga

pemerintahann krisis mengancam reputasi dan kredibilitas pemerintah di mata

masyarakat. Oleh karenanya lembaga pemerintah membutuhkan humas sebagai

manajer komunikasi krisis.

Pandangan yang berbeda terkait krisis dimiliki oleh 10 lembaga pemerintah

yang lain yaitu kementerian PUPR, kementerian perindustrian,

kementerianpendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokasi, kementerian

komunikasi dan informatika, kementerian pariwisata, kementerian sosial,

kementerian pendidikan dan kebudayaan serta KPU dan KPK. Menurut mereka

krisis adalah sesuatu yang mengakibatkan goncangan bagi organisasi, sebagian

yang lain mendefinisikan krisis sebagai sesuatu keadaan yang tidak terduga dan

berefek besar bagi aktivitas organsaisi. Ho dan Hallahan (2004) menyebut krisis

sebagai keadaan yang tidak pasti yang dihasilkan dari suatu peristiwa yang memicu

dan mengganggu kegiatan rutin organisasi (dalam Couldman & Hallahan, 2006).

Kepala biro komunikasi publik kementerian PUPR lebih spesifik

menjelaskan bahwa krisis mengancam normalitas yang terjadi di dalam organisasi.

Hal tersebut mengakibatkan pada sesuatu yang biasanya berjalan kontinu menjadi

diskontinu sebagai akibat dari terjadi krisis. Pemahaman tersebut sama halnya

dengan yang disamapaikan oleh McConnell (2011), bahwa krisis didefinisikan

Page 311: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

294

sebagai episode luar biasa yang mengancam serta mengganggu pola kinerja dan

asumsi tentang cara organisasi beroperasi.

Krisis yang terjadi pada lembaga pemerintahann seringkali menimbulkan

goncangan dan terjadi tanpa ada dugaan sebelumnya. Beberapa lembaga

mengatakan bahwa adanya krisis disebabkan oleh lembaga pemerintah lain

menyebabkan kesimpangsiuran berita yang menggiring opini publik ke arah yang

negatif berdasarkan krisis tersebut. Misalnya dalam hal ini kementerian PUPR

mencontohkan saat terjadi peristiwa Brexit (Brebes Exit) yang menajtuhkan korban

meninggal dunia pada saat musim mudik lebaran idhul fitri pada tahun 2013 lalu

menjadikan krisis yang sangat besar bagi kementerian PUPR maupun beberapa

kementerian lain yang turut bertanggung jawab terhadap urusan Brexit. Akan tetapi

publik menganggap bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahan dari

kementerian PUPR. Kasus kedua yaitu saat banyaknya bagian dari kementerian

PUPR yang terjaring kasus korupsi. Hal tersebt menimbulkan goncangan besar dan

menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kementerian PUPR ini. Kasus

korupsi dianggap bukanlah persoalan kementerian PUPR melainkan urusan pribadi

pelaku yang dikaitkan dengan kemeneterian. Belum lagi saat terjadi bencana alam

yang menyebabkan infrastruktur di Indonesia rusak dibebankan pada kementerian

PUPR padahal menurutnya hal tersebut bukan bagian dari PUPR karena rusaknya

karena bencana alam. Hal ini menunjukkan bahwa humas sebenarnya telah

memahami makna krisis tetapi pemahamannya kurang mendalam sehingga

terkesan bahwa beberapa hal yang seharusnya menjadi bagian dari wilayah kerja

PUPR dianggap ebagai kesalahan orang lain. Kementerian PUPR ini lebih sering

Page 312: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

295

bersikap denial terhadap krisis yang dihubungkan kepadanya. Hal ini didasarkan

pada pengakuan humas bahwa humas biasanya akan menjawab bahwa peristiwa ini

tidak ada hubungan dengan kementerian PUPR.

Krisis yang terjadi pada lembaga pemerintahann membutuhkan peran

humas sebagai manajer komunikasi dan manajer penelolaan krisis. Krisis sebagai

peristiwa yang besar dapat menyebabkan hal yang tidak diinginkan oleh organisais.

Meskipun terdapat lembaga negara yang menganggap bahwa krisis pada

pemerintah tidak akan berdampak besar pada aktivitasnya, tetapi kenyataannya

krisis mampu memporak-porandakan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Hal ini justru menjadi masalah besar saat kepercayaan rakyat menurun terhadap

pemerintahnya dapat mengakibatkan kekacauan pada negara, rakyat yang tidak

mengikuti aturan pemerintah dan berbagai masalah lain yang ditimbulkan. Peran

humas dalam krisis pemerintah sangat penting dalam semua tahap krisis juga

disampaikan oleh Liu dan Levenshus (2013 dalam Ly-le, 2015), bahwa untuk lebih

mempersiapkan potensi krisis, tim humas dapat membantu dengan scanning

lingkungan, manajemen isu, manajemen hubungan, dan berlatih perencanaan

manajemen krisis. peran humas dalam lembaga pemerintahann memang sangat

besar. Salah satunya adalah dengan melakukan manajemen terhadap krisis.

Langkah-langkah tersebut secara keseluruhan telah dilakukan oleh humas

lembaga pemerintahann di Indonesia. Seperti scanning lingkungan, dilakukan

dalam upayan manajemen isu melalui media monitoring dan berbagai riset yag

dilakukan oleh humas pemerintah meskipun dengan melibatkan pihak ke tiga tau

konsultan untuk melaksanakan fungsi tersebut. Tetapi yang perlu digarisbawahi

Page 313: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

296

adalah upaya humas untuk mengetahui opini masyarakat terkait pemerintah, tingkat

kepuasan masyarakat terhadap program pemerintah yang dilakukan melalui riset

merupakan bentuk dari scanning lingkungan.

Terkait manajemen hubungan, kementerian pariwisata selalu melakukan

manajemen hubungan dengan baik untuk kesuksesan program pariwisata dan

pencapaian tujuan pariwisata nasional. Hal tersebut tidak akan tercapai tanpa

adanya kerjasama yang baik antara kementerian pariwisata dengan berbagai

lembaga pemerintah karena aspek pariwisata berkaitan dengan seluruh elemen. Hal

ini tentunya merupakan strategi dalam manajemen krisis karena dengan adanya

hubungan yang baik dengan lembaga pemerintah lain tentunya akan memudahkan

dalam penyelesaian krisis tersebut.

Kementerian pariwisata mencontohkan hal tersebut pada saat terjadinya

ledakan bom di starbucks Sarinah Jakarta Pusat. Kejadian tersebut berpengaruh

terhadap pariwisata Indonesia dari segi kedatangan wisatawan asing ke Indonesia

karena merasa Indonesia sedang tidak aman. Kementerian pariwisata brupaya untuk

menyelesaikan maslaah ini dengan cepat karena bagi kementerian pariwisata

kejadian ini adalah krisis bagi pariwisata Indonesia. Bersama BNPT, kepolisian,

kementerian pariwisata mendapatkan informasi kejadian secara lengakp untuk

disampaikan kepada para wisatawan melalui crisis center yang terdapat di sekitar

lokasi kejadian, di beberapa bandara di luar negeri dan bandara di dalam negeri,

melalui website dan siaran pers untuk menyampaikan kondisi terkini bahwa

Indonesia aman dan Jakarta adalah bagian kecil dari Indonesia sehingga aman bagi

wisatawan berkunjung ke Indonesia. Strategi penulisan release juga menjadi salah

Page 314: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

297

satu strategi dalam melakukan manajemen krisis bagi kementerian pariwisata,

kementerian sosial, dan kementerian perindustrian. Menurut mereka release yang

baik saat terjadinya krisis adalah dengan menyampaikan kabar baik terlebih dahulu,

sehingga fokus pembaca ada pada berita baiknya saja.

Berbagai konstruksi krisis dan strategi manajemen yang telah dilakukan

oleh lembaga pemerintah Indonesia dalam penjelasan sebelumnya menunjukkan

bahwa proses manajemen krisis tidak hanya dilaksanakan saat krisis sedang terjadi

tetapi jauh sebelum krisis terjadi. Misalnya dengan melakukan media monitoring

yang baik, strategi hubungan yang baik, dan manajemen isu yang baik memberikan

pengaruh pada krisis yang tengah dihadapi.Hal tersebut seperti yang telah

dijelaskanLiu & Levenshus (2012) mengatakan bahwa manajemen krisis bukan

hanya dilakukan saat krisis telah terjadi tetapi juga mulai dari melakukan persiapan

sebelum krisis itu terjadi.

Page 315: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

298

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan penyajian data yang dilakukan oleh peneliti dalam bentuk

kategorisasi dan mendialogkannya dalam sebuha bentuk keterkaitan antat kategori,

peneleiti melakukan analsiis data dalam bentuk pembahasan yang berisi tentang

proposisi-proposisi yang dihasilkan dikaitkan dengan teori-teori yang berkaitan

dengan pembahasan tersebut menghasilkan simpulan:

1. Posisi struktural lembaga humas pemerintah yang lebih tinggi cenderung

dapat terlibat lebih maksimal dalam proses manajemen krisis. Akan tetapi

posisi struktural humas yang tergabung dengan bagian lain maupun

memiliki posisi lebih rendah cenderung tidak dilibatkan dalam proses

pengambilan keputusan dan hanya melaksanakan fungsi teknis dari humas.

2. Konstruksi humas pemerintah terkait isu memiliki hubungan dengan

manajemen isu yang dilakukan. Konstruksi humas pemerintah terkait isu

merupakan bentuk pemahaman mereka terkait isu yang menjadi dasar dalam

pembuatan strategi manajemen isu

3. Tim manajemen isu bukanlah strategi yang dibuat oleh lembaga humas

pemerintah dalam rangka melakukan pengelolaan terhadap isu. Tim

manajemen isu hanyalah pelengkap dalam strategi manajemen isu yang

dilakukan.

Page 316: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

299

4. Konstruksi humas pemerintah terkait krisis memiliki hubungan dengan

manajemen krisis yang dilakukan. Konstruksi humas pemerintah terkait

krisis merupakan bentuk pemahaman mereka terkait krisis yang menjadi

dasar dalam pembuatan strategi manajemen krisis. Begitu pula dengan

startegi manajemen krisis merupakan salah satu langkah yang diambil

berdasarkan pada hambatan-hamabatan yang pernah dihadapi oleh lembaga

pemerintah saat terjadi krisis.

5. Lembaga pemerintah Indonesia secara umum belum memiliki perencanaan

krisis baik dalam bentuk contingency plan ataupun yang lainnya. Fokus

lembaga pemerintah adalah melakukan manajemen krisis saat krisis terjadi

sehingga bentuk perencanaan dianggap tidak terlalu penting bagi lembaga

pemerintah.

6. Kementerian pariwisata Indonesia merupakan satu-satunya lembaga

kemnterian yang berpartisipasi dalam penelitian ini yang memiliki

perencanaan krisis.

7. Aktivitas humas lembaga pemerintah Indonesia dipengaruhi oleh unsure

politik dan kekuasaan dari pimpinan sehingga seringkali menghambat

dalam kinerja humas

8. Humas pemerintah yang memiliki perencanaan krisis seperti kementerian

pariwisata memiliki respon yang cepat dan tepat dalam mengelola krisis dan

menyelesaikannya tanpa berlarut. Sedangkan lembaga pemerintah yang

tidak memiliki perencanaan krisis cenderung memilih diam dan menghindar

dari situasi krisis yang dialami.

Page 317: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

300

6.2 Saran

6.2.1 Saran Akademis

Melalui penyusunan skripsi ini peneliti melihat minimnya penelitian

terkait contingency plan sebagai bentuk perencanaan terhadap krisis. Selain itu

peneliti juga menemukan kecenderungan bahwa lembaga pemerintah

menganggap perencanaan krisis tidak begitu penting. Peneliti berharap agar

lebih banyak penelitian yang berfokus pada perencanaan krisis terutama

contingency plan.

6.2.2 Saran Praktis

Lembaga humas pemerintah sebaiknya mulai membuat sebuah

perencanaan penanganan krisis untuk menghadapi krisis yang tidak terduga.

Lembaga humas pemerintah juga perlu memperhatikan kemungkinan

terjadinya krisis bagi lembaga pemerintah juga sama besarnya dengan

kemungkinan krisis yang terjadi pada organisasi profit.

Page 318: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

301

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, E. (2014). Handbook of public relationss. Bandung: Sambiosa Rekatama

Media.

Aslanov, R. M. (2016). The right to information in the legislation of the Azerbaijan

Republik. Computer Law & Security Review, 32 (6), 888-897

Avery, E. J., Graham, M., & Park, S. (2016). Planning makes (closer to) perfect:

Exploring united states local government official sevaliations of crisis

management. Journal of contingencies and Crisis Management, 24 (2), 73-

81.

Avery, E. J., Lariscy, R. W., Kim, S. & Hocked, T. (2010). A quantitative review

of crisis communication research in public relationss from 1991 to 2009.

Public relationss Review, 36, 190–192.

Babus, S., Hodges, K. & Kjonnerod, E. (1997). Simulations and institutional

change: Training us government professionals for improved management of

complex emergencies abroad. Journal Of Contingencies And Crisis

Management, 5 (4), 231-240.

Ballesteros, B.C., Sánchez, I. M., & Lorenzo, J. M. P. (2013). Effect of modes of

publik services delivery on the efficiency of local governments: A two-stage

approach. Utilities Policy, 26, 23-35.

Bonson, E., Torres, L., Royo, S., & Flores, F. (2012). Local e-government 2.0:

Social media and corporate transparency in municipalities. Government

Information Quarterly, 29, 123-132.

Bruins, H. J. & Bu, F. (2006). Food security in China and contingency planning:

the significance of grain reserves. Journal of Contingencies and Crisis

Management, 14 (3), 114-124.

Buhlmann, M., Merkel, W., Müller, L., & Webels, B. (2012). The democracy

barometer: A new instrument to measure the quality of democracy and its

potential for comparative. European Political Science, 11 (4), 519-536.

Chen, N (2009). Intitutionlizing public relationss: A case study of Chinese

government crisis communication on the 2008 sichuan earthquake. Public

relationss Review, 35, 187-198.

Cho, S & Yeong-Hong, S (2016). Journalists’ evaluation of the South Korea

government’s crisis management in the Cheonan incident. Journal of

Contingencies and Crisis Management, 24 (4), 222-229.

Choi, S., & James, P. (2007). Media Openness, Democracy and Militarized

Interstate Disputes. British Journal of Political Science, 37 (1), 23-46.

Claeys, A. & Cauberghe, V. (2015). The role a favorable pre-crisis reputation

inprotecting organizations during crises. Public relationss Review, 41, 64-

71.

Claeys, A., Cauberghe, V. & Vyncke, P. (2010). Restoring reputations in time

crisis: An experimental study of the situational crisis communication theory

and the moderating effects of locus of control. Public relationss Review, 36,

356-362

Page 319: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

302

Cloudman, R. & Hallahan, K. (2006). Crisis communications preparedness among

U.S. organizations: Activities and assesements by public relationss

practitioners. Public relationss Review, 32, 367-376.

Coombs, W. T. (2010). Crisis communication and its allied fields. Dalam Coombs,

W. T. & Holladay, S. J. (Eds). The handbook of crisis communication.

United Kingdom: Blackwell Publishing.

Cordella, A. & Tempini, N. (2015). E-government and organizational change:

Reappraising the role of ICT and bureaucracy in publik service delivery.

Government Information Quarterly, 32 (3), 279-286.

Cordella, A., & Bonina, C. M. (2012). A publik value perspective for ICT enabled

publik sector reforms: A theroritical reflection. Government Information

Quarterly, 29, 512-520.

Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2011). Effective Public relations (Ed.

9). (T. Wibowo, Terjemahan). Jakarta: Kencana.

Dalton, R., Shin, D., & Jou, W. (2009). Understanding democracy: Data from

unlikely places. Journal of Democracy, 18 (4), 142-156.

Daymon, C. & Holoway, I. (2011). Qualitative research methods in public

relationss and marketing communications (Ed. 2). New York: Routledge.

Einwiller, S. A. & Steilen, S. (2014). Handling complaints on social network sites-

an analysis of complaints and complaint responses on facebook and

twitterpages of large US companies. Public relationss Review, 41 (2), 195-

204.

Ellison, N. & Hardey, M. (2014). Social media and local government: citizenship,

consumption and democracy. Local Governement Studies, 40 (1), 21-40.

Eriksson, K. & McConnell, A. (2011). Contingency planning for crisis

management: Recipe for success or political fantasy? Policy and Society,

30, 89-99

Ferguson, S. D. (1999). Communication planning: An integrated approach.

California: SAGE Publications.

Glamuzina, M. & Lovrincevic, M. (2013). Corporate crisis and crisis strategy

implementation. Montenegrin Journal of Economics, 9 (2), 89-100.

Hancock, M., Amankwaa, L., Revell, M. & Mueller, D. (2016). Focus group data

saturation: a new approach to data analysis. The Qualitative Report, 21 (11),

2124-2130.

Harahap, T. K. (2015). Ethics green open space publik service by government

Pekanbaru City. Procedia Social and Behavioral sciences, 21, 945-952.

Hawes, J.O. (2010). Transparency and city government communications. (Thesis,

Brigham Young University). Diakses melalui

http://scholarsarchive.byu.edu/etd

Heath, R. L. (2010). Introduction crisis communication: defining the beast and de-

marginalizing key publiks. Dalam Coombs, W. T. & Holladay, S. J. (Eds).

The handbook of crisis communication. United Kingdom: Blackwell

Publishing.

Hong, H. (2014). The internet, transparency, and government-public relationsships

in Seoul, South Korea. Public relationss Review, 40 (3), 500-502.

Page 320: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

303

Indo Barometer. (2017). Evaluasi publik dua setengah tahun pemerintahann

Jokowi-JK. Diakses melalui

http://www.indobarometer.com/publish/?read=survei/1664/Evaluasi-

Publik-Dua-Setengah-Tahun-Pemerintahann-Jokowi---JK

International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies. (2012).

Contingency planning Guide 2012. Geneva: International Federation of Red

Cross and Red Crescent Societies.

Jacobs, B. D. (2013). Contingency planning. Dalam Panuel, K.B., Statler, M. &

Hagen, R. (Eds). (2013). Encyclopedia of crisis management. California:

SAGE Publiktaions

Johnson, C. W. (2008). Using evacuations for contingency planning to enhance the

security and safety of the 2012 olympic venues. Safety Science, 40, 302-

322.

Kalenborn, C. & Lesmann, C. (2013). The impact of democracy and press freedom

on corruption: conditionality matters. Journal of Policy Modeling, 35, 857–

886.

Kent, M. L. (2013). Using social media dialogically: Public relations in reviving

democracy. Public relationss Review, 39 (4), 337-345.

Keohane, R. O., Macedo, S. & Moravcsik, A. (2011). Constitutional democracy and

world politics: a response to Gartzke and Naoi. International Organization,

65, 599-604.

Kriyantono, R. (2012a). Public relationss &crisismanagement. Jakarta: Kencana

Prenada Media.

Kriyantono, R. (2012b). Measuring a company reputation in a crisis situation: An

ethnography approach on the situational crisis communication theory.

International Journal of Business and Social Sciences, 3 (9), 214 – 223.

Kriyantono, R. (2014). Teknik praktis riset komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada

Media.

Kriyantono, R. (2014). Teori public relationss perspektif barat & lokal aplikasi

penelitian dan praktik. Jakarta: Kencana.

Kriyantono, R. (2015). Kontruksi humas dalam tata kelola komunikasi lembaga

pendidikan tinggi di era keterbukaan informasi publik. Jurnal Pekommas,

18 (2), 117-126.

Kukovic, S. & Hacek, M. (2014). The distribution of e-democracy and e-

participation tools in Slovenian municipalities. World Political Science

Review, 10 (1), 25-44.

Lando, A. L. (2014). The critical role of crisis communication plan in corporations’

crises preparedness and management. Global Media Journal, 7 (1), 5-19.

Lee, M. (2012). Government public relationss: what is it good for?. dalam M. Lee,

G. Neeley & K. Stewart. The practice of governmentpublic relationss. (h.

9-25). Boca Raton: CRC Press.

Liu, B & Levenshus, A. (2013). Crisis public relationss for government

communicators. Dalam K. B. Penuel, M. Statler & R. Hagen. Encyclopedia

of crisis management. California: SAGE publikations.

Page 321: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

304

Loeb, M., MacPherson, D., Barton, M., Olde, J. (2003). Implementation of the

Canadian contingency plan for a case of suspected viral hemorrhagic fever.

Infection Control and Hospital Epidemiology, 24 (4), 280-283.

Lubis, E. (2012). Peran humas dalam membentuk citra pemerintah. Jurnal Ilmu

Administrasi Negara, 12 (1), 1 – 73.

Luoma-aho, V. & Makikangas, M. E. (2014). Do publik sector mergers (re)shape

reputation? International Journal of Publik Sector Management, 27 (1), 39-

52.

Ly-Le, T. (2015). Government crisis assessment and reputation management. A

case study of the Vietnam Health Minister’s crises in 2013-2014. KOME −

An International.Journal of Pure Communication Inquiry, 3 (1), 32-46.

Malizia, E. (1982). Contingency planning for local economic development.

Environment and Planning, 9, 163-176.

McConnell , A & Drennan, L. (2006). Mission impossible? Planning and preparing

for crisis. Journal of Contingencies and Crisis Management, 14 (2), 222-

229.

McConnell., A. (2011). Success? Failure? Something in between? A framework for

evaluating crisis management. Policy and Society, 30, 63–76.

Mihr, A. (2013). Transitional justice and the quality of democracy. International

Journal of Conflict and Violence, 7 (2), 299-313.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: a

methods sourcebook (Ed. 3). California: Sage Publikations.

Neuman, W. L. (2015). Metodologi penelitian sosial: pendekatan kualitatif dan

kuantitatif (Ed. 7). (E. T. Sofia, Terjemahan). Jakarta: PT. Indeks.

Ngai, S. & Falkheimer, J. (2016). How IKEA turned a crisis into an opportunity.

Public relationss Review, 43 (1), 246-248.

Nova, F. (2009). Crisis Public relationss; Bagaimana PR Menangani Krisis

Perusahaan. Jakarta: Grasindo.

Olsson, E. (2014). Crisis communication in publik organisations: dimensions of

crisis communication revisited. Journal of Contingencies and Crisis

Management, 1-13.

Omotoso, F. (2014). Publik-Service Ethics and Accountability for Effective Service

Delivery in Nigeria. Africa Today, 119-139.

Palenchar, M. J. (2013). Public relationss. Dalam Panuel, K.B., Statler, M. &

Hagen, R. (Eds). (2013). Encyclopedia of crisis management. California:

SAGE Publikations.

Panuel, K.B., Statler, M. & Hagen, R. (Eds). (2013). Encyclopedia of crisis

management. California: SAGE Publiktaions.

Park, H. (2017). Exploring effective crisis response strategies. Public relationss

Review, 43 (1), 190-192.

Pawito. (2007). Penelitian komunikasi kualitatif. Yogyakarta: LKis.

Payne, J. L. (2009). Making the world safe for muddle: the meaning of democracy

in American Foreign Policy. The Independent Review, 13 (4), 601-610.

Petrauskas, R. (2012). E-democracy projects in the regions of Lithuania: evaluation

aspects. Socialines Technologijos Social Technologies, 2 (2), 404-419.

Page 322: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

305

Picazo-Vela. S., Gutierrez-Martinez, I., Luna-Reyes, L. F. (2012). Undestranding

risks, benefits, and strategic alternatives of socialmedia applications in the

publik sector. Government Information Quarterly, 29, 504-511.

Porembescu, G. (2016). Linking publik sector social media and e-government

website use to trust in government. Government Information Quarterly, 33

(2), 291-304.

Posu, Y. S. (2015). Kinerja Bagian Hubungan Masyarakat Dalam Menyebarkan

Informasi Pemerintah Daerah. diakses melalui ejournal.unsrat.ac.id

Putro, G. A. (2017, Februari 2). KSP: Karena hoax, atmosfer demokrasi menjadi

pengap. Detik.com. Diakses dari https://news.detik.com/berita/d-

3412389/ksp-karena-hoax-atmosfer-demokrasi-menjadi-pengap

Ray, S. (1999). Strategic communications in crisis management. United State of

America: British Library Cataloguing.

Schumann, W. R. (2007). Transparency, governmentality, and negation:

democratic practice and open government policy in the national assembly

for Wales. Antropological Quarterly, 80 (3), 837-862.

Searson, E. M. & Johnson, M. A. (2010). Transparency laws and interactive public

relationss: An analysis of Latin American government web sites. Public

relationss Review, 36, 120-126.

Sen, A. F. (2015). Communications and humas rights. Social and Behavioral

Sciences, 174, 2813 – 2817.

Silva, R. & Batista, L. (2007). Boosting government reputations through CRM.

International Journal of Publik Sector Management, 20 (7), 588-607.

Somantri, G.R. (2005). Memahami metode kualitatif. Makara, Sosial Humaniora,

9 (2), 57 – 65.

Stamati, T., Papadopoulos, T., &Anagnostopoulos. (2015). Social media for

openness and accountability in the publik sector: Cases in the greek context.

Government Information Quarterly, 32, 12-29

Trevino, M. B. (2013). Blame, Politics of. Dalam Panuel, K.B., Statler, M. &

Hagen, R. (Eds). (2013). Encyclopedia of crisis management. California:

SAGE Publikations

Utz, S., Schultz, F. & Glocka, S. (2013). Crisis communication online: How

medium, crisis type and emotions affected public relationss in the

Fukushima Daiichi nuclear disaster. Public relationss Review, 39, 40-46

Walker, W., Giddings, J., & Armstrong, S. (2011). Training and learning for crisis

management using a virtual simulation/ gaming environment. Cognition,

Technology & Work, 13 (3), 163-173.

Waymer, D. (2013). Democracy and government public relations: Expanding the

scope of “Relationship” in public relations research. Public relationss

Review, 39, 320– 331.

Wijaya, F.R., Kriyantono, R., & Wisadirana, D. (2015). Perception of the public

relationsfunction of the government institution that implement bureaucratic

reforms. International Journal of Development Research, 5 (4), 4184-4192.

Williams, A. (2014). The effect of transparency on output volatility. Economics of

Governance, 15, 101–129.

Page 323: CONTINGENCY PLAN HUMAS LEMBAGA PEMERINTAHAN …repository.ub.ac.id/5060/1/Arini%C2%A0Ameliyah.pdf · 2020. 8. 7. · Humas Lembaga Pemerintahann Indonesia) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

306

Wimmer, R. D. & Dominick, J. R. (2011). Mass media research an introduction

(Ed. 9). Boston: Wadsworth

Yamakawa, Y. & Cardon, M. S. (2017). How prior investments of time, money,

and employee hires influence time to exit a distressed venture, and the extent

to which contingency planning helps. Journal of Business Venturing, 32, 1-

17.

Yannoukakou, A. & Araka, I. (2014). Access to government information: right to

information and open governmentdata synergy. Social and Behavioral

sciences, 147, 332-340.

Yoldas, O. B. (2015). Civic education and learning democracy their importance for

political participation of young people. Procedia- Social and Behavioral

Sciences, 174, 544-549.