cva lapsus
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Cva Lapsus
1/18
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA BINAAN DENGAN CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (CVA)
DI RT 13 RW II KELURAHAN SEMAMPIR KOTA KEDIRI
Disusun Ole !
ANGGA LU"MAN HAKIM
1#11#1$%
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SUR&A MITRA HUSADA
KEDIRI
%#1'
-
7/25/2019 Cva Lapsus
2/18
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA BINAAN DENGAN CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (CVA)
DI RT 13 RW II KELURAHAN SEMAMPIR KOTA KEDIRI
Disusun Ole !
DLOHRIL MUTTA"IN
#11#*
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SUR&A MITRA HUSADA
KEDIRI
%#1'
-
7/25/2019 Cva Lapsus
3/18
LAPORAN PENDAHULUAN
STROKE + CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (CVA)
A, DE-INISI
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus
ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang
timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah
otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja (Muttaqin, 2008.
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah
otak (!or"in, 200#. Stroke atau cedera cerebro$askuler adalah kehilangan
fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering
ini adalah kulminasi penyakit serebro$askuler selama beberapa tahun (Smelt%er
et al, 2002.
B, KLASI-IKASI
&. Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu'
(Muttaqin, 2008a. Stroke emoragi ' merupakan perdarahan serebral dan mungkin
perdarahan subarachnoid. )isebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak
pada daerah otak tertentu. *iasanya kejadiannya saat melakukan akti$itas
atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. +esadaran pasien
umumnya menurun. erdarahan otak dibagi dua, yaitu'& erdarahan intraserebral ' pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma
terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam
jaringan otak, membentuk massa yang menekan jaringan otak, dan
menimbulkan edema otak. eningkatan -+ yang terjadi cepat, dapat
mengakibatkan kematian mendadak karena herniasi otak. erdarahan
intraserebral yang disebabkan karena hipertensi sering dijumpai di
daerah putamen, thalamus, pons dan serebelum.2 erdarahan subaraknoid ' pedarahan ini berasal dari pecahnya
aneurisma berry atau /M. /neurisma yang pecah ini berasal dari
-
7/25/2019 Cva Lapsus
4/18
pembuluh darah sirkulasi "illisi dan cabang1cabangnya yang terdapat
diluar parenkim otak.ecahnya arteri dan keluarnya keruang
subaraknoid menyebabkan -+ meningkat mendadak, meregangnya
struktur peka nyeri, dan $asospasme pembuluh darah serebral yang
berakibat disfungsi otak global (sakit kepala, penurunan kesadaran
maupun fokal (hemiparase, gangguan hemisensorik, dll.
b. Stroke on emoragi ' dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis
serebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur
atau di pagi hari. -idak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang
menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder.+esadaran umumnya baik.
2. Menurutperjalanan penyakit atau stadiumnya, yaitu 'a. -/ (-rans skemik /ttack gangguan neurologis setempat yang terjadi
selama beberapa menit sampai beberapa jam saja. 3ejala yang timbul akan
hilang dengan spontan dan sempurna dalam "aktu kurang dari 24 jam.
b. Stroke in$olusi' stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana
gangguan neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. roses
dapat berjalan 24 jam atau beberapa hari.
c. Stroke komplit' dimana gangguan neurologi yang timbul sudah menetap
atau permanen . Sesuai dengan istilahnya stroke komplit dapat dia"ali oleh
serangan -/ berulang.
C, ETIOLOGI
enyebab stroke menurut /rif Muttaqin (2008 '
&. -hrombosis !erebral ' thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang
mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat
menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya. -hrombosis biasanya terjadi
pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. al ini dapat terjadi
karena penurunan akti$itas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat
menyebabkan iskemi serebral. -anda dan gejala neurologis memburuk pada
48 jam setelah trombosis. *eberapa keadaan di ba"ah ini dapat menyebabkan
thrombosis otak '
-
7/25/2019 Cva Lapsus
5/18
a. /terosklerosis ' aterosklerosis merupakan suatu proses dimana terdapat
suatu penebalan dan pengerasan arteri besar dan menengah seperti
koronaria, basilar, aorta dan arteri iliaka (5uhyanudin, 2006.
/terosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya
kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. Manifestasi klinis
atherosklerosis bermacam1macam. +erusakan dapat terjadi melalui
mekanisme berikut '& 7umen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya aliran darah.
2 klusi mendadak pembuluh darah karena terjadi trombosis.
9 Merupakan tempat terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan
kepingan thrombus (embolus.4 )inding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek dan
terjadi perdarahan.
b. yperkoagulasi pada polysitemia ' darah bertambah kental, peningkatan
$iskositas: hematokrit meningkat dapat melambatkan aliran darah serebral.c. /rteritis( radang pada arteri .
d. ;mboli ' emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak
oleh bekuan darah, lemak dan udara. ada umumnya emboli berasal dari
thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral.
;mboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari &0190
detik. *eberapa keadaan diba"ah ini dapat menimbulkan emboli '
& +atup1katup jantung yang rusak akibat 5heumatik eart )esease
(5).
2 Myokard infark
9
-
7/25/2019 Cva Lapsus
6/18
yang dapat mengakibatkan penekanan, pergeseran dan pemisahan jaringan
otak yang berdekatan, sehingga otak akan membengkak, jaringan otak
tertekan, sehingga terjadi infark otak, oedema, dan mungkin herniasi otak.
9. ipoksia =mum, beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia
umum adalah '& ipertensi yang parah.
2 !ardiac ulmonary /rrest.
9 !ardiac output turun akibat aritmia.4 ipoksia Setempat.
*eberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah'
& Spasme arteri serebral, yang disertai perdarahan subarachnoid.
2 asokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain.
D, PATO-ISIOLOGI
nfark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak.
7uasnya infark bergantung pada faktor1faktor seperti lokasi dan besarnya
pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai
oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin
lmbat atau cepat pada gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan dan
spasme $askuler atau oleh karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan
paru dan jantung. /therosklerotik sering: cenderung sebagai faktor penting
terhadap otak, thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik, atau darah dapat
beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi
turbulensi.
-hrombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah terba"a sebagai
emboli dalam aliran darah. -hrombus mengakibatkan> iskemia jaringan otak yang
disuplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan dan edema dan kongesti
disekitar area. /rea edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada
area infark itu sendiri. ;dema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang1
kadang sesudah beberapa hari. )engan berkurangnya edema pasien mulai
menunjukan perbaikan. leh karena thrombosis biasanya tidak fatal, jika tidak
terjadi perdarahan masif. klusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus
-
7/25/2019 Cva Lapsus
7/18
menyebabkan edema dan nekrosis diikuti thrombosis. ?ika terjadi septik infeksi
akan meluas pada dinding pembukluh darah maka akan terjadi abses atau
ensefalitis, atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang tersumbat
menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah. al ini akan menyebabkan
perdarahan cerebral, jika aneurisma pecah atau ruptur.
erdarahan pada otak lebih disebabkan oleh ruptur arteriosklerotik dan
hipertensi pembuluh darah. erdarahan intraserebral yang sangat luas akan
menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebro $askuler,
karena perdarahan yang luas terjadi destruksi massa otak, peningkatan tekanan
intracranial dan yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak.+ematian dapat disebabkan oleh kompresi batang otak, hemisfer otak,
dan perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batang otak.
erembesan darah ke $entrikel otak terjadi pada sepertiga kasus perdarahan otak
di nukleus kaudatus, talamus dan pons.?ika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia cerebral.
erubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat re$ersibel untuk jangka "aktu
41@ menit. erubahan irre$ersibel bila anoksia lebih dari &0 menit. /noksia
serebral dapat terjadi oleh karena gangguan yang ber$ariasi salah satunya henti
jantung.Selain kerusakan parenkim otak, akibat $olume perdarahan yang relatif
banyak akan mengakibatkan peningian tekanan intrakranial dan mentebabkan
menurunnya tekanan perfusi otak serta terganggunya drainase otak. ;lemen1
elemen $asoaktif darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya
tekanan perfusi, menyebabkan neuron1neuron di daerah yang terkena darah dan
sekitarnya tertekan lagi.
?umlah darah yang keluar menentukan prognosis. /pabila $olume darah
lebih dari @0 cc maka resiko kematian sebesar #9 A pada perdarahan dalam dan
6& A pada perdarahan lobar. Sedangkan bila terjadi perdarahan serebelar dengan
$olume antara 901@0 cc diperkirakan kemungkinan kematian sebesar 6B A tetapi
-
7/25/2019 Cva Lapsus
8/18
$olume darah B cc dan terdapat di pons sudah berakibat fatal. (Misbach, ## cit
Muttaqin 2008
-
7/25/2019 Cva Lapsus
9/18
E, WOC
-
7/25/2019 Cva Lapsus
10/18
-, MANI-ESTASI KLINIS
Stoke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi
(pembuluh darah mana yang tersumbat, ukuran area yang perfusinya tidak
adekuat dan jumlah aliran darah kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa
karena fungsi otak tidak akan membaik sepenuhnya.&. +elumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia.
2. 7umpuh pada salah satu sisi "ajah anggota badan (biasanya hemiparesis yang
timbul mendadak.9. -onus otot lemah atau kaku.
4. Menurun atau hilangnya rasa.
B. 3angguan lapang pandang Comonimus emianopsiaD.
@. /fasia (bicara tidak lancar atau kesulitan memahami ucapan.6. )isartria (bicara pelo atau cadel.
8. 3angguan persepsi.#. 3angguan status mental.
&0. ertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala.
G, KOMPLIKASI
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi,
komplikasi ini dapat dikelompokan berdasarkan '&. *erhubungan dengan immobilisasi infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan,
konstipasi dan thromboflebitis.2. *erhubungan dengan paralisis nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas dan terjatuh.
9. *erhubungan dengan kerusakan otak epilepsi dan sakit kepala.4. idrocephalus
B. ndi$idu yang menderita stroke berat pada bagian otak yang mengontrol respon
pernapasan atau kardio$askuler dapat meninggal.
H, PEMERIKSAAN PENUN.ANG
&. /ngiografi serebral ' menentukan penyebab stroke scr spesifik seperti
perdarahan atau obstruksi arteri.2. Single hoton ;mission !omputed -omography (S;!-. =ntuk mendeteksi
luas dan daerah abnormal dari otak, yang juga mendeteksi, melokalisasi, dan
mengukur stroke (sebelum nampak oleh pemindaian !-.
-
7/25/2019 Cva Lapsus
11/18
9. !- scan ' penindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi
hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan posisinya
secara pasti.
4. M5 (Magnetic maging 5esonance. Menggunakan gelombang megnetik
untuk menentukan posisi dan bsar terjadinya perdarahan otak. asil yang
didapatkan area yang mengalami lesi dan infark akibat dari hemoragik.
B. ;;3 ' pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan
dampak dari jaringan yang infark sehingga menurunya impuls listrik dalam
jaringan otak.
@. emeriksaan laboratorium '
a. 7umbang fungsi' pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai padaperdarahan yang masif, sedangkan pendarahan yang kecil biasanya "arna
likuor masih normal (Eantokhrom se"aktu hari1hari pertama.
b. emeriksaan darah rutin (glukosa, elektrolit, ureum, kreatinin.
c. emeriksaan kimia darah' pada strok akut dapat terjadi hiperglikemia.d. gula darah dapat mencapai 2B0 mg di dalam serum dan kemudian
berangsur1rangsur turun kembali.
e. emeriksaan darah lengkap' untuk mencari kelainan pada darah itu sendiri.
I, PENATALAKSANAAN MEDIS-ujuan inter$ensi adalah berusaha menstabilkan tanda1tanda $ital dengan
melakukan tindakan sebagai berikut'
&. Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan
lendiryang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu
pernafasan.
2. Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk untuk
usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
9. *erusaha menentukan dan memperbaiki aritmia jantung.
4. Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat
mungkin pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan1latihan
gerak pasif.B. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan -+.
@. )engan meninggikan kepala &B190 menghindari fleEi dan rotasi kepala yang
berlebihan.
-
7/25/2019 Cva Lapsus
12/18
a. engobatan +onser$atif '
& asodilator meningkatkan aliran darah serebral (/)S secara percobaan,
tetapi maknanya' pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.2 )apat diberikan histamin, aminophilin, aseta%olamid, papa$erin intra arterial.
9 /nti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi
pelepasan agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma.
4 /nti koagulan dapat diresepkan untuk mencegah terjadinya: memberatnya
trombosis atau emboli di tempat lain di sistem kardio$askuler.b. engobatan embedahan. -ujuan utama adalah memperbaiki aliran darah
serebral!
& ;ndosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu dengan
membuka arteri karotis di leher.2 5e$askularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatnya
paling dirasakan oleh pasien -/.
9 ;$aluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut.
4 =gasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS CVA
I, PENGKA.IAN KEPERAWATAN
&. dentitas klien ' meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua, jenis
kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam
M5S, nomor register, diagnose medis.2. +eluhan utama ' biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan,
bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi.
9. 5i"ayat penyakit sekarang ' serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung
sangat mendadak, pada saat klien sedang melakukan akti$itas. *iasanya terjadi
nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping gejala
kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak yang lain.
4. 5i"ayat penyakit dahulu ' adanya ri"ayat hipertensi, diabetes militus, penyakit
jantung, anemia, ri"ayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama,
penggunaan obat1obat anti koagulan, aspirin, $asodilator, obat1obat adiktif,
kegemukan.
-
7/25/2019 Cva Lapsus
13/18
B. 5i"ayat penyakit keluarga ' biasanya ada ri"ayat keluarga yang menderita
hipertensi ataupun diabetes militus.
II, Pen/u0ul2n 242&. /kti$itas:istirahat ' klien akan mengalami kesulitan akti$itas akibat kelemahan,
hilangnya rasa, paralisis, hemiplegi, mudah lelah, dan susah tidur.2. Sirkulasi ' adanya ri"ayat penyakit jantung, katup jantung, disritmia, !
-
7/25/2019 Cva Lapsus
14/18
9. )efisit pera"atan diri' makan, mandi, berpakaian, toileting berhubungan
kerusakan neuro$askuler
-
7/25/2019 Cva Lapsus
15/18
IV, RENCANA KEPERAWATAN
N5 Di2/n5s2 Kee627242n Tu8u2n (NOC) In4e69ensi (NIC)
&. +etidakefektifan erfusijaringan serebral b.d aliran
darah ke otak terhambat.
Setelah dilakukan tindakan kepera"atanselama 9 E 24 jam, diharapkan suplai
aliran darah ke otak lancar dengan kriteriahasil'
NOC !
!irculation status-issue refusion ' cerebral
K6i4e6i2 H2sil !
mendemonstrasikan status sirkulasi yang
ditandai dengan '&. -ekanan systole dandiastole dalam
rentang yang diharapkan.
2. -idak ada ortostatikhipertensi.9. -idak ada tanda tanda peningkatan
tekanan intrakranial (tidak lebih dari &Bmmg
4. mendemonstrasikan kemampuankognitif yang ditandai dengan '
a. berkomunikasi dengan jelas dan
sesuai dengan kemampuanb. menunjukkan perhatian, konsentrasi
dan orientasi.B. menunjukkan fungsi sensori motori
cranial yang utuh ' tingkat kesadaran
mambaik, tidak ada gerakan gerakanin$olunter
NIC !
In462:62ni2l P6essu6e (ICP)
M5ni456in/ (M5ni456 4e:2n2n
in462:62ni2l)
&. *erikan informasi kepada keluarga.
2. Set alarm.9. Monitor tekanan perfusi serebral.
4. !atat respon pasien terhadap stimuli.B. Monitor tekanan intrakranial pasien
dan respon neurology terhadapakti$itas.
@. Monitor jumlah drainage cairan
serebrospinal.6. Monitor intake dan output cairan.
8. 5estrain pasien jika perlu.#. Monitor suhu dan angka F*!.
&0. +olaborasi pemberian antibiotic.&&. osisikan pasien pada posisi
semifo"ler.
&2. Minimalkan stimuli darilingkungan.
Te62i 5:si/en
&. *ersihkan jalan nafas dari secret.
2. ertahankan jalan nafas tetap efektif.9. *erikan oksigen sesuai intruksi.
4. Monitor aliran oksigen, kanul
-
7/25/2019 Cva Lapsus
16/18
oksigen dan sistem humidifier.
B. *eri penjelasan kepada klien tentangpentingnya pemberian oksigen.
@. bser$asi tanda1tanda hipo1$entilasi.
6. Monitor respon klien terhadappemberian oksigen.
8. /njurkan klien untuk tetap memakaioksigen selama aktifitas dan tidur.
2 +erusakan komunikasi $erbalb.d penurunan sirkulasi ke
otak
Setelah dilakukan tindakan kepera"atanselama 9 E 24 jam, diharapkan klien
mampu untuk berkomunikasi lagi dengan
kriteria hasil'&. dapat menja"ab pertanyaan yang
diajukan pera"at.2. dapat mengerti dan memahami pesan1
pesan melalui gambar.9. dapat mengekspresikan perasaannya
secara $erbal maupun non$erbal.
&. 7ibatkan keluarga untuk membantumemahami : memahamkan informasi
dari : ke klien.
2. )engarkan setiap ucapan kliendengan penuh perhatian.
9. 3unakan kata1kata sederhana danpendek dalam komunikasi dengan
klien.4. )orong klien untuk mengulang kata1
kata.
B. *erikan arahan : perintah yangsederhana setiap interaksi dengan
klien.@. rogramkan speech1language
teraphy.6. 7akukan speech1language teraphy
setiap interaksi dengan klien
9 )efisit pera"atan diri>mandi,berpakaian, makan,
toileting b.d kerusakanneuro$askuler
Setelah dilakukan tindakan kepera"atanselama 9E 24 jam, diharapkan kebutuhan
mandiri klien terpenuhi, dengan kriteriahasil'
NIC !
&. Self !are assistance ' /)7s
2. Monitor kemempuan klien untukpera"atan diri yang mandiri.
-
7/25/2019 Cva Lapsus
17/18
NOC !
Self care ' /cti$ity of )aily 7i$ing(/)7s
K6i4e6i2 H2sil !
&. +lien terbebas dari bau badan.2. Menyatakan kenyamanan terhadap
kemampuan untuk melakukan /)7s.9. )apat melakukan /)7S dengan
bantuan.
9. Monitor kebutuhan klien untuk alat1
alat bantu untuk kebersihan diri,berpakaian, berhias, toileting dan
makan.
4. Sediakan bantuan sampai klienmampu secara utuh untuk melakukan
self1care.B. )orong klien untuk melakukan
akti$itas sehari1hari yang normalsesuai kemampuan yang dimiliki.
@. )orong untuk melakukan secara
mandiri, tapi beri bantuan ketika klientidak mampu melakukannya.
6. /jarkan klien: keluarga untukmendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan.
-
7/25/2019 Cva Lapsus
18/18
DA-TAR PUSTAKA
!arpenito, 7.?. 2009.Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. ?akarta' ;3!.
!or"in, ;?. 200#.Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Reisi. ?akarta' ;3!.
?ohnson, M., et all!2000."ursing #utcomes $lassification %"#$ Second
Edition. e" ?ersey' =pper Saddle 5i$er.
Mansjoer, / dkk. 2006.Kapita Selekta Kedokteran, 'ilid Kedua. ?akarta' Media
/esculapius