cva lapsus

Upload: angga-luqman

Post on 24-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    1/18

    LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

    KELUARGA BINAAN DENGAN CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (CVA)

    DI RT 13 RW II KELURAHAN SEMAMPIR KOTA KEDIRI

    Disusun Ole !

    ANGGA LU"MAN HAKIM

    1#11#1$%

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

    SUR&A MITRA HUSADA

    KEDIRI

    %#1'

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    2/18

    LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

    KELUARGA BINAAN DENGAN CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (CVA)

    DI RT 13 RW II KELURAHAN SEMAMPIR KOTA KEDIRI

    Disusun Ole !

    DLOHRIL MUTTA"IN

    #11#*

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

    SUR&A MITRA HUSADA

    KEDIRI

    %#1'

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    3/18

    LAPORAN PENDAHULUAN

    STROKE + CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (CVA)

    A, DE-INISI

    Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus

    ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang

    timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah

    otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja (Muttaqin, 2008.

    Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah

    otak (!or"in, 200#. Stroke atau cedera cerebro$askuler adalah kehilangan

    fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering

    ini adalah kulminasi penyakit serebro$askuler selama beberapa tahun (Smelt%er

    et al, 2002.

    B, KLASI-IKASI

    &. Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu'

    (Muttaqin, 2008a. Stroke emoragi ' merupakan perdarahan serebral dan mungkin

    perdarahan subarachnoid. )isebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak

    pada daerah otak tertentu. *iasanya kejadiannya saat melakukan akti$itas

    atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. +esadaran pasien

    umumnya menurun. erdarahan otak dibagi dua, yaitu'& erdarahan intraserebral ' pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma

    terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam

    jaringan otak, membentuk massa yang menekan jaringan otak, dan

    menimbulkan edema otak. eningkatan -+ yang terjadi cepat, dapat

    mengakibatkan kematian mendadak karena herniasi otak. erdarahan

    intraserebral yang disebabkan karena hipertensi sering dijumpai di

    daerah putamen, thalamus, pons dan serebelum.2 erdarahan subaraknoid ' pedarahan ini berasal dari pecahnya

    aneurisma berry atau /M. /neurisma yang pecah ini berasal dari

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    4/18

    pembuluh darah sirkulasi "illisi dan cabang1cabangnya yang terdapat

    diluar parenkim otak.ecahnya arteri dan keluarnya keruang

    subaraknoid menyebabkan -+ meningkat mendadak, meregangnya

    struktur peka nyeri, dan $asospasme pembuluh darah serebral yang

    berakibat disfungsi otak global (sakit kepala, penurunan kesadaran

    maupun fokal (hemiparase, gangguan hemisensorik, dll.

    b. Stroke on emoragi ' dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis

    serebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur

    atau di pagi hari. -idak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang

    menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder.+esadaran umumnya baik.

    2. Menurutperjalanan penyakit atau stadiumnya, yaitu 'a. -/ (-rans skemik /ttack gangguan neurologis setempat yang terjadi

    selama beberapa menit sampai beberapa jam saja. 3ejala yang timbul akan

    hilang dengan spontan dan sempurna dalam "aktu kurang dari 24 jam.

    b. Stroke in$olusi' stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana

    gangguan neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. roses

    dapat berjalan 24 jam atau beberapa hari.

    c. Stroke komplit' dimana gangguan neurologi yang timbul sudah menetap

    atau permanen . Sesuai dengan istilahnya stroke komplit dapat dia"ali oleh

    serangan -/ berulang.

    C, ETIOLOGI

    enyebab stroke menurut /rif Muttaqin (2008 '

    &. -hrombosis !erebral ' thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang

    mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat

    menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya. -hrombosis biasanya terjadi

    pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. al ini dapat terjadi

    karena penurunan akti$itas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat

    menyebabkan iskemi serebral. -anda dan gejala neurologis memburuk pada

    48 jam setelah trombosis. *eberapa keadaan di ba"ah ini dapat menyebabkan

    thrombosis otak '

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    5/18

    a. /terosklerosis ' aterosklerosis merupakan suatu proses dimana terdapat

    suatu penebalan dan pengerasan arteri besar dan menengah seperti

    koronaria, basilar, aorta dan arteri iliaka (5uhyanudin, 2006.

    /terosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya

    kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. Manifestasi klinis

    atherosklerosis bermacam1macam. +erusakan dapat terjadi melalui

    mekanisme berikut '& 7umen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya aliran darah.

    2 klusi mendadak pembuluh darah karena terjadi trombosis.

    9 Merupakan tempat terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan

    kepingan thrombus (embolus.4 )inding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek dan

    terjadi perdarahan.

    b. yperkoagulasi pada polysitemia ' darah bertambah kental, peningkatan

    $iskositas: hematokrit meningkat dapat melambatkan aliran darah serebral.c. /rteritis( radang pada arteri .

    d. ;mboli ' emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak

    oleh bekuan darah, lemak dan udara. ada umumnya emboli berasal dari

    thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral.

    ;mboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari &0190

    detik. *eberapa keadaan diba"ah ini dapat menimbulkan emboli '

    & +atup1katup jantung yang rusak akibat 5heumatik eart )esease

    (5).

    2 Myokard infark

    9

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    6/18

    yang dapat mengakibatkan penekanan, pergeseran dan pemisahan jaringan

    otak yang berdekatan, sehingga otak akan membengkak, jaringan otak

    tertekan, sehingga terjadi infark otak, oedema, dan mungkin herniasi otak.

    9. ipoksia =mum, beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia

    umum adalah '& ipertensi yang parah.

    2 !ardiac ulmonary /rrest.

    9 !ardiac output turun akibat aritmia.4 ipoksia Setempat.

    *eberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah'

    & Spasme arteri serebral, yang disertai perdarahan subarachnoid.

    2 asokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain.

    D, PATO-ISIOLOGI

    nfark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak.

    7uasnya infark bergantung pada faktor1faktor seperti lokasi dan besarnya

    pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai

    oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin

    lmbat atau cepat pada gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan dan

    spasme $askuler atau oleh karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan

    paru dan jantung. /therosklerotik sering: cenderung sebagai faktor penting

    terhadap otak, thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik, atau darah dapat

    beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi

    turbulensi.

    -hrombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah terba"a sebagai

    emboli dalam aliran darah. -hrombus mengakibatkan> iskemia jaringan otak yang

    disuplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan dan edema dan kongesti

    disekitar area. /rea edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada

    area infark itu sendiri. ;dema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang1

    kadang sesudah beberapa hari. )engan berkurangnya edema pasien mulai

    menunjukan perbaikan. leh karena thrombosis biasanya tidak fatal, jika tidak

    terjadi perdarahan masif. klusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    7/18

    menyebabkan edema dan nekrosis diikuti thrombosis. ?ika terjadi septik infeksi

    akan meluas pada dinding pembukluh darah maka akan terjadi abses atau

    ensefalitis, atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang tersumbat

    menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah. al ini akan menyebabkan

    perdarahan cerebral, jika aneurisma pecah atau ruptur.

    erdarahan pada otak lebih disebabkan oleh ruptur arteriosklerotik dan

    hipertensi pembuluh darah. erdarahan intraserebral yang sangat luas akan

    menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebro $askuler,

    karena perdarahan yang luas terjadi destruksi massa otak, peningkatan tekanan

    intracranial dan yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak.+ematian dapat disebabkan oleh kompresi batang otak, hemisfer otak,

    dan perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batang otak.

    erembesan darah ke $entrikel otak terjadi pada sepertiga kasus perdarahan otak

    di nukleus kaudatus, talamus dan pons.?ika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia cerebral.

    erubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat re$ersibel untuk jangka "aktu

    41@ menit. erubahan irre$ersibel bila anoksia lebih dari &0 menit. /noksia

    serebral dapat terjadi oleh karena gangguan yang ber$ariasi salah satunya henti

    jantung.Selain kerusakan parenkim otak, akibat $olume perdarahan yang relatif

    banyak akan mengakibatkan peningian tekanan intrakranial dan mentebabkan

    menurunnya tekanan perfusi otak serta terganggunya drainase otak. ;lemen1

    elemen $asoaktif darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya

    tekanan perfusi, menyebabkan neuron1neuron di daerah yang terkena darah dan

    sekitarnya tertekan lagi.

    ?umlah darah yang keluar menentukan prognosis. /pabila $olume darah

    lebih dari @0 cc maka resiko kematian sebesar #9 A pada perdarahan dalam dan

    6& A pada perdarahan lobar. Sedangkan bila terjadi perdarahan serebelar dengan

    $olume antara 901@0 cc diperkirakan kemungkinan kematian sebesar 6B A tetapi

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    8/18

    $olume darah B cc dan terdapat di pons sudah berakibat fatal. (Misbach, ## cit

    Muttaqin 2008

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    9/18

    E, WOC

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    10/18

    -, MANI-ESTASI KLINIS

    Stoke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi

    (pembuluh darah mana yang tersumbat, ukuran area yang perfusinya tidak

    adekuat dan jumlah aliran darah kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa

    karena fungsi otak tidak akan membaik sepenuhnya.&. +elumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia.

    2. 7umpuh pada salah satu sisi "ajah anggota badan (biasanya hemiparesis yang

    timbul mendadak.9. -onus otot lemah atau kaku.

    4. Menurun atau hilangnya rasa.

    B. 3angguan lapang pandang Comonimus emianopsiaD.

    @. /fasia (bicara tidak lancar atau kesulitan memahami ucapan.6. )isartria (bicara pelo atau cadel.

    8. 3angguan persepsi.#. 3angguan status mental.

    &0. ertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala.

    G, KOMPLIKASI

    Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi,

    komplikasi ini dapat dikelompokan berdasarkan '&. *erhubungan dengan immobilisasi infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan,

    konstipasi dan thromboflebitis.2. *erhubungan dengan paralisis nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi,

    deformitas dan terjatuh.

    9. *erhubungan dengan kerusakan otak epilepsi dan sakit kepala.4. idrocephalus

    B. ndi$idu yang menderita stroke berat pada bagian otak yang mengontrol respon

    pernapasan atau kardio$askuler dapat meninggal.

    H, PEMERIKSAAN PENUN.ANG

    &. /ngiografi serebral ' menentukan penyebab stroke scr spesifik seperti

    perdarahan atau obstruksi arteri.2. Single hoton ;mission !omputed -omography (S;!-. =ntuk mendeteksi

    luas dan daerah abnormal dari otak, yang juga mendeteksi, melokalisasi, dan

    mengukur stroke (sebelum nampak oleh pemindaian !-.

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    11/18

    9. !- scan ' penindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi

    hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan posisinya

    secara pasti.

    4. M5 (Magnetic maging 5esonance. Menggunakan gelombang megnetik

    untuk menentukan posisi dan bsar terjadinya perdarahan otak. asil yang

    didapatkan area yang mengalami lesi dan infark akibat dari hemoragik.

    B. ;;3 ' pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan

    dampak dari jaringan yang infark sehingga menurunya impuls listrik dalam

    jaringan otak.

    @. emeriksaan laboratorium '

    a. 7umbang fungsi' pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai padaperdarahan yang masif, sedangkan pendarahan yang kecil biasanya "arna

    likuor masih normal (Eantokhrom se"aktu hari1hari pertama.

    b. emeriksaan darah rutin (glukosa, elektrolit, ureum, kreatinin.

    c. emeriksaan kimia darah' pada strok akut dapat terjadi hiperglikemia.d. gula darah dapat mencapai 2B0 mg di dalam serum dan kemudian

    berangsur1rangsur turun kembali.

    e. emeriksaan darah lengkap' untuk mencari kelainan pada darah itu sendiri.

    I, PENATALAKSANAAN MEDIS-ujuan inter$ensi adalah berusaha menstabilkan tanda1tanda $ital dengan

    melakukan tindakan sebagai berikut'

    &. Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan

    lendiryang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu

    pernafasan.

    2. Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk untuk

    usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.

    9. *erusaha menentukan dan memperbaiki aritmia jantung.

    4. Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat

    mungkin pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan1latihan

    gerak pasif.B. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan -+.

    @. )engan meninggikan kepala &B190 menghindari fleEi dan rotasi kepala yang

    berlebihan.

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    12/18

    a. engobatan +onser$atif '

    & asodilator meningkatkan aliran darah serebral (/)S secara percobaan,

    tetapi maknanya' pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.2 )apat diberikan histamin, aminophilin, aseta%olamid, papa$erin intra arterial.

    9 /nti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi

    pelepasan agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma.

    4 /nti koagulan dapat diresepkan untuk mencegah terjadinya: memberatnya

    trombosis atau emboli di tempat lain di sistem kardio$askuler.b. engobatan embedahan. -ujuan utama adalah memperbaiki aliran darah

    serebral!

    & ;ndosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu dengan

    membuka arteri karotis di leher.2 5e$askularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatnya

    paling dirasakan oleh pasien -/.

    9 ;$aluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut.

    4 =gasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma.

    ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS CVA

    I, PENGKA.IAN KEPERAWATAN

    &. dentitas klien ' meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua, jenis

    kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam

    M5S, nomor register, diagnose medis.2. +eluhan utama ' biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan,

    bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi.

    9. 5i"ayat penyakit sekarang ' serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung

    sangat mendadak, pada saat klien sedang melakukan akti$itas. *iasanya terjadi

    nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping gejala

    kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak yang lain.

    4. 5i"ayat penyakit dahulu ' adanya ri"ayat hipertensi, diabetes militus, penyakit

    jantung, anemia, ri"ayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama,

    penggunaan obat1obat anti koagulan, aspirin, $asodilator, obat1obat adiktif,

    kegemukan.

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    13/18

    B. 5i"ayat penyakit keluarga ' biasanya ada ri"ayat keluarga yang menderita

    hipertensi ataupun diabetes militus.

    II, Pen/u0ul2n 242&. /kti$itas:istirahat ' klien akan mengalami kesulitan akti$itas akibat kelemahan,

    hilangnya rasa, paralisis, hemiplegi, mudah lelah, dan susah tidur.2. Sirkulasi ' adanya ri"ayat penyakit jantung, katup jantung, disritmia, !

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    14/18

    9. )efisit pera"atan diri' makan, mandi, berpakaian, toileting berhubungan

    kerusakan neuro$askuler

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    15/18

    IV, RENCANA KEPERAWATAN

    N5 Di2/n5s2 Kee627242n Tu8u2n (NOC) In4e69ensi (NIC)

    &. +etidakefektifan erfusijaringan serebral b.d aliran

    darah ke otak terhambat.

    Setelah dilakukan tindakan kepera"atanselama 9 E 24 jam, diharapkan suplai

    aliran darah ke otak lancar dengan kriteriahasil'

    NOC !

    !irculation status-issue refusion ' cerebral

    K6i4e6i2 H2sil !

    mendemonstrasikan status sirkulasi yang

    ditandai dengan '&. -ekanan systole dandiastole dalam

    rentang yang diharapkan.

    2. -idak ada ortostatikhipertensi.9. -idak ada tanda tanda peningkatan

    tekanan intrakranial (tidak lebih dari &Bmmg

    4. mendemonstrasikan kemampuankognitif yang ditandai dengan '

    a. berkomunikasi dengan jelas dan

    sesuai dengan kemampuanb. menunjukkan perhatian, konsentrasi

    dan orientasi.B. menunjukkan fungsi sensori motori

    cranial yang utuh ' tingkat kesadaran

    mambaik, tidak ada gerakan gerakanin$olunter

    NIC !

    In462:62ni2l P6essu6e (ICP)

    M5ni456in/ (M5ni456 4e:2n2n

    in462:62ni2l)

    &. *erikan informasi kepada keluarga.

    2. Set alarm.9. Monitor tekanan perfusi serebral.

    4. !atat respon pasien terhadap stimuli.B. Monitor tekanan intrakranial pasien

    dan respon neurology terhadapakti$itas.

    @. Monitor jumlah drainage cairan

    serebrospinal.6. Monitor intake dan output cairan.

    8. 5estrain pasien jika perlu.#. Monitor suhu dan angka F*!.

    &0. +olaborasi pemberian antibiotic.&&. osisikan pasien pada posisi

    semifo"ler.

    &2. Minimalkan stimuli darilingkungan.

    Te62i 5:si/en

    &. *ersihkan jalan nafas dari secret.

    2. ertahankan jalan nafas tetap efektif.9. *erikan oksigen sesuai intruksi.

    4. Monitor aliran oksigen, kanul

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    16/18

    oksigen dan sistem humidifier.

    B. *eri penjelasan kepada klien tentangpentingnya pemberian oksigen.

    @. bser$asi tanda1tanda hipo1$entilasi.

    6. Monitor respon klien terhadappemberian oksigen.

    8. /njurkan klien untuk tetap memakaioksigen selama aktifitas dan tidur.

    2 +erusakan komunikasi $erbalb.d penurunan sirkulasi ke

    otak

    Setelah dilakukan tindakan kepera"atanselama 9 E 24 jam, diharapkan klien

    mampu untuk berkomunikasi lagi dengan

    kriteria hasil'&. dapat menja"ab pertanyaan yang

    diajukan pera"at.2. dapat mengerti dan memahami pesan1

    pesan melalui gambar.9. dapat mengekspresikan perasaannya

    secara $erbal maupun non$erbal.

    &. 7ibatkan keluarga untuk membantumemahami : memahamkan informasi

    dari : ke klien.

    2. )engarkan setiap ucapan kliendengan penuh perhatian.

    9. 3unakan kata1kata sederhana danpendek dalam komunikasi dengan

    klien.4. )orong klien untuk mengulang kata1

    kata.

    B. *erikan arahan : perintah yangsederhana setiap interaksi dengan

    klien.@. rogramkan speech1language

    teraphy.6. 7akukan speech1language teraphy

    setiap interaksi dengan klien

    9 )efisit pera"atan diri>mandi,berpakaian, makan,

    toileting b.d kerusakanneuro$askuler

    Setelah dilakukan tindakan kepera"atanselama 9E 24 jam, diharapkan kebutuhan

    mandiri klien terpenuhi, dengan kriteriahasil'

    NIC !

    &. Self !are assistance ' /)7s

    2. Monitor kemempuan klien untukpera"atan diri yang mandiri.

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    17/18

    NOC !

    Self care ' /cti$ity of )aily 7i$ing(/)7s

    K6i4e6i2 H2sil !

    &. +lien terbebas dari bau badan.2. Menyatakan kenyamanan terhadap

    kemampuan untuk melakukan /)7s.9. )apat melakukan /)7S dengan

    bantuan.

    9. Monitor kebutuhan klien untuk alat1

    alat bantu untuk kebersihan diri,berpakaian, berhias, toileting dan

    makan.

    4. Sediakan bantuan sampai klienmampu secara utuh untuk melakukan

    self1care.B. )orong klien untuk melakukan

    akti$itas sehari1hari yang normalsesuai kemampuan yang dimiliki.

    @. )orong untuk melakukan secara

    mandiri, tapi beri bantuan ketika klientidak mampu melakukannya.

    6. /jarkan klien: keluarga untukmendorong kemandirian, untuk

    memberikan bantuan.

  • 7/25/2019 Cva Lapsus

    18/18

    DA-TAR PUSTAKA

    !arpenito, 7.?. 2009.Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. ?akarta' ;3!.

    !or"in, ;?. 200#.Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Reisi. ?akarta' ;3!.

    ?ohnson, M., et all!2000."ursing #utcomes $lassification %"#$ Second

    Edition. e" ?ersey' =pper Saddle 5i$er.

    Mansjoer, / dkk. 2006.Kapita Selekta Kedokteran, 'ilid Kedua. ?akarta' Media

    /esculapius