Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location
Based Service Menggunakan Platform BlackBerry
Andri Ferinata [email protected]
Asep Nugraha [email protected]
Herman Setiawan [email protected]
ABSTRAK
Aplikasi mobile Bandung Guidance adalah aplikasi yang digunakan untuk memberikan informasi kepada pengguna
tentang info lokasi-lokasi penting (di Bandung, Jawa Barat, Indonesia) terdekat dari posisi pengguna beserta rute
jalannya. Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile berbasis teknologi Location Based Service (LBS) yang dibangun di
atas platform BlackBerry, ponsel keluaran Research In Motion (RIM) Kanada, dengan menggunakan IDE Eclipse dan
BlackBerry API dalam pengembangannya.
Dalam pencarian posisi pengguna, aplikasi ini memanfaatkan Global Positioning System (GPS) yang telah
terintegrasi dengan handset BlackBerry serta GSM Localization sebagai alternative apabila handset BlackBerry
tidak mendukung GPS. Map dan Driving Route merupakan fasilitas utama yang diterapkan dengan bantuan Google
Maps API.
Database info lokasi di Bandung diambil menggunakan data sekunder dimana data diambil dari berbagai sumber.
Data yang tersimpan yaitu lokasi wisata alam, wisata belanja, wisata kuliner, hotel, tempat pendidikan, dan wisata
seni dan budaya.
Kata kunci: Mobile, BlackBerry API, GPS, GSM Localization, Map, Driving Route, Google Maps API
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Bandung yang merupakan ibu kota Jawa Barat
ialah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah
Jakarta dan Surabaya. Julukannya sebagai kota Paris
Van Java (Paris dari Jawa) menyebabkan banyak
orang dari berbagai penjuru baik itu dari Indonesia
maupun dunia datang untuk melihat langsung
keanekaragaman segala obyek wisata di kota yang
juga dijuluki Kota Kembang ini. Tak sedikit pula para
orang tua yang mensekolahkan anak-anaknya di
Bandung, karena Bandung juga terkenal dengan
universitas-universitasnya yang memiliki kualitas
lebih dibandingkan kota-kota lainnya.
Seiring dengan teknologi yang terus
berkembang seakan tidak ada titik akhir, hal itu
menjadi sebuah peluang bagi para pengembang
Information Technology (IT). Apalagi saat ini
teknologi handphone berkembang sangat signifikan.
Sebagian besar orang telah bergantung pada
handphone untuk melakukan komunikasi.
Salah satu perusahaan produsen handphone
ternama saat ini adalah Research In Motion (RIM)
yang telah mengeluarkan handphone yang dijuluki
smartphone berlabel BlackBerry. Kemunculan
BlackBerry menjadi tren tersendiri, karena
keunggulannya di sisi koneksi internet berkualitas
tinggi dengan menggunakan BlackBerry Internet
Service (BIS). Oleh karena itu, sejak tahun 2009 RIM
telah masuk ke jajaran 5 besar vendor handphone di
dunia (sumber : PC Media edisi BlackBerry).
Hal ini dimanfaatkan penyusun untuk membuat
sebuah aplikasi perangkat bergerak (mobile) yang
dapat dijadikan pedoman atau petunjuk (guidance)
bagi mereka yang baru menginjakkan kaki di kota
Bandung yang dapat dijalankan disetiap smartphone
BlackBerry mengingat pengguna BlackBerry di dunia
sangat banyak yaitu telah mencapai 55 juta
pengguna (sumber : www.blackberry.com).
Tentunya aplikasi ini dapat berguna juga bagi
mereka yang sudah menetap di Bandung namun
belum mengenal lebih jauh mengenai
lingkungannya. Aplikasi ini dapat membantu
penggunanya untuk meLACak dimana ia berada
dengan menampilkan sebuah peta atau map yang
telah diintegrasikan dengan Google Map dan
menampilkan sejumlah tempat-tempat penting yang
berada di sekitar pengguna seperti restoran, hotel,
dan wisata alam terdekat dari posisi pengguna.
1.2. Perumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas
dalam Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana mendapatkan informasi tentang
kota Bandung yang dapat diakses melalui
perangkat mobile?
2. Bagaimana mengetahui objek-objek lokasi di
kota Bandung beserta rutenya berdasarkan
koordinat dan peta?
3. Bagaimana mengupdate konten informasi kota
Bandung secara dinamis?
1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan proyek akhir ini adalah :
1. Merancang aplikasi mobile dengan
menggunakan teknologi Location based service
(LBS) di platform BlackBerry.
2. Membuat sistem terhubung ke server untuk
mengambil data objek-objek lokasi di kota
Bandung berdasarkan koordinat posisi
perangkat mobile yang didapatkan dari
GPS/GSM Localization, dan peta yang
didapatkan dengan menggunakan Google Maps
API, serta dapat menentukan petunjuk arah
jalan (rute) dengan menggunakan Google Maps
Direction.
3. Membuat server penyimpan database konten
informasi kota Bandung yang dapat diakses
oleh client dan dapat diupdate oleh admin.
1.4. Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah dalam
Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut.
1. Aplikasi hanya dibuat di atas platform
BlackBerry Operating System (OS) 5.0 atau 6.0
sehingga hanya dapat dijalankan di handphone
berlabel BlackBerry yang menggunakan OS 5.0
atau OS 6.0.
2. Proyek Akhir ini tidak membahas keamanan
database dan keamanan jaringan yang
digunakan untuk kebutuhan aplikasi.
3. Aplikasi ini tidak menggunakan fitur push
service yang merupakan ciri khas yang dimiliki
BlackBerry.
4. Apabila perangkat BlackBerry tidak mendukung
Global Positioning System (GPS), maka
koordinat bumi diambil berdasarkan Cell ID
(BTS terdekat) sehingga koordinat yang
didapatkan kurang akurat.
5. Koresponden untuk kuisioner kepuasan
pengguna minimal 30 orang pengguna aplikasi.
6. Data lokasi-lokasi yang digunakan merupakan
data sekunder, yaitu data yang diambil melalui
berbagai sumber seperti internet, majalah, dsb.
2. Dasar Teori
2.1 Pemrograman Berorientasi Obyek
Pemrograman berorientasi objek (Object-
Oriented Programming) merupakan paradigma
pemrograman yang berorientasikan kepada objek.
Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini
dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.
Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur.
Setiap objek dapat menerima pesan, memproses
data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
Model data berorientasi objek dikatakan dapat
memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan
mengubah program, dan digunakan luas dalam
teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi,
pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih
mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan
pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih
mudah dikembangkan dan dirawat.
2.2 Unified Modeling Language (UML)
Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch,
Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga
tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak
digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan
metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada
tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi
0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut
dikoordinasikan oleh Object Management Group
(OMG).
2.2.1 Use Case
Use case adalah urutan transaksi atau proses
yang dilakukan oleh sistem, dimana menghasilkan
sesuatu yang dapat dilihat atau diamati oleh aktor
tertentu.
2.2.2 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi
antara sejumlah obyek dalam urutan waktu.
Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan
yang dikirim antara obyek juga interaksi antar obyek
yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi
sistem. Dalam UML, obyek pada diagram sequence
digambarkan dengan segi empat yang berisi nama
dari obyek yang digarisbawahi. Pada obyek terdapat
3 cara untuk menamainya yaitu : nama obyek, nama
obyek dan kelass serta nama kelas (courseware APSI
Politeknik Telkom : 2009).
2.2.3 State Diagram
State diagram meliputi seluruh pesan dari
obyek yang dapat mengirim dan menerima. Skenario
merepresentasikan satu jalur yang melewati sebuah
state diagram (courseware APSI Politeknik Telkom :
2009).
2.2.4 Activity Diagram
Activity diagram memodelkan workflow
proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah
proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart
karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke
aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status
(courseware APSI Politeknik Telkom : 2009).
2.3 Pengembangan Aplikasi BlackBerry
Setiap platform tentu saja mempunyai
perbedaan dalam pengembangannya, begitupun
dengan BlackBerry. Ada banyak yang harus diingat
sebelum pengembangan aplikasi BlackBerry
dilakukan.
2.3.1 Java sebagai API
Java Virtual Machine (JVM) pada BlackBerry
merupakan hal utama yang digunakan dalam
pengembangan aplikasi BlackBerry. Anda tidak akan
bisa menggunakan bahasa pemorgraman selain java
dalam pengembangan aplikasi BlackBerry.
2.3.2 BlackBerry API
BlackBerry java development menyediakan
BlackBerry API untuk membantu developer dalam
membangun fungsi dan desain aplikasi BlackBerry.
API ini memungkinkan developer mengakses banyak
media dan teknologi BlackBerry lainnya yang bisa
berpengaruh pada pengalaman pengguna terhadap
aplikasi, kompleksitas antarmuka, dan lain
sebagainya. API ini bisa digunakan untuk membuat
aplikasi BlackBerry dengan kriteria seperti berikut.
Berinteraksi dengan fitur spesifik yang terdapat
pada perangkat BlackBerry seperti GPS, fungsi
map/peta, kamera, dsb.
Berinteraksi dengan metode interaksi
BlackBerry pada perangkat BlackBerry seperti
trackball, trackpad, touch screen, atau
keyboard.
Berinteraksi dengan aplikasi bawaan BlackBerry
seperti aplikasi kontak, aplikasi pesan,
BlackBerry Maps, BlackBerry browser, dsb.
Berikteraksi dengan solusi yang ditawarkan
oleh BlackBerry termasuk di dalamnya
BlackBerry Enterprise Server (BES) seperti push
service, sehingga developer dapat membuat
aplikasi push interaktif yang kaya akan konten.
2.4 Location Based Service
Location based services (LBS) adalah layanan
informasi yang didasarkan pada lokasi pelanggan
pada saat itu. Sistem dapat menentukan lokasi
dimana pelanggan berada, lalu memberikan
informasi yang sesuai. Salah satu contoh sederhana
adalah informasi lokasi ATM terdekat yang
dikirimkan ke salah satu piranti bergerak sesuai
dengan lokasi piranti tersebut berada. Contoh lain
adalah mobile advertising, yaitu informasi komersial
yang dikirimkan ke piranti bergerak yang relevan
dengan posisi piranti tersebut. Misalnya informasi
komersial mengenai program diskon menu tertentu
di salah satu café yang berlokasi dekat dengan posisi
piranti bergerak.
2.4.1 Komponen LBS
Terdapat empat komponen pendukung
utama dalam teknologi Layanan Berbasis Lokasi,
antara lain:
1) Piranti Mobile
Piranti Mobile adalah salah satu komponen
penting dalam LBS. Piranti ini berfungsi sebagai
alat bantu (tool) bagi pengguna untuk meminta
informasi. Hasil dari informasi yang diminta
dapat berupa teks, suara, gambar dan lain
sebagainya. Piranti mobile yang dapat
digunakan bisa berupa PDA, smartphone,
laptop. Selain itu, piranti mobile dapat juga
berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan
seperti halnya alat navigasi berbasis GPS.
2) Jaringan Komunikasi
Komponen kedua adalah jaringan komunikasi.
Komponen ini berfungsi sebagai jalur
penghubung yang dapat mengirimkan data-
data yang dikirim oleh pengguna dari piranti
mobile-nya untuk kemudian dikirimkan ke
penyedia layanan dan kemudian hasil
permintaan tersebut dikirimkan kembali oleh
penyedia layanan kepada pengguna.
3) Komponen Positioning (Penunjuk Posisi/Lokasi)
Setiap layanan yang diberikan oleh penyedia
layanan biasanya akan berdasarkan pada posisi
pengguna yang meminta layanan tersebut.
Oleh karena itu diperlukan komponen yang
berfungsi sebagai pengolah/pemroses yang
akan menentukan posisi pengguna layanan saat
itu. Posisi pengguna tersebut bisa didapatkan
melalui jaringan komunikasi mobile atau juga
menggunakan Global Positioning System (GPS).
4) Penyedia layanan dan aplikasi
Penyedia layanan merupakan komponen LBS
yang memberikan berbagai macam layanan
yang bisa digunakan oleh pengguna. Sebagai
contoh ketika pengguna meminta layanan agar
bisa tahu posisinya saat itu, maka aplikasi dan
penyedia layanan langsung memproses
permintaan tersebut, mulai dari menghitung
dan menentukan posisi pengguna, menemukan
rute jalan, mencari data di Yellow Pages sesuai
dengan permintaan, dan masih banyak lagi
yang lainnya.
5) Penyedia data dan konten
Penyedia layanan tidak selalu menyimpan
seluruh data dan informasi yang diolahnya.
Karena bisa jadi berbagai macam data dan
informasi yang diolah tersebut berasal dari
pengembang/pihak ketiga yang memang
memiliki otoritas untuk menyimpannya.
Sebagai contoh basis data geografis dan lokasi
bisa saja berasal dari badan-badan milik
pemerintah atau juga data-data
perusahaan/bisnis/industri bisa saja berasal
dari Yellow Pages, maupun perusahaan
penyedia data lainnya.
Secara lengkap keempat komponen pendukung LBS
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.1 Komponen Pendukung Utama LBS
2.4.2 Aplikasi Berbasis LBS
Berbagai macam contoh aplikasi berbasis LBS
misalnya:
Layanan Darurat. Contoh: E-911 dan Roadside
Assistance
Pelacakan (Tracking). Contoh: Commercial:
workforce, fleet management. Family Locator,
Personal Asset Tracking
Navigasi. Contoh: Direction, Planning,
Assistance
Tagihan. Contoh: Road Tolling, Parking
LBS Alert. Contoh: Promotion Alert, Advertising
Jejaring Sosial. Contoh: Friend-Finder, Instant
Messaging
Aplikasi Operator Jaringan. Contoh: Location
Sensitive Billing, Cellular Fraudulent Detection
and Prevention, Wireless Network Optimization
dan Cellular Inter-Network Border Negotiation
Aplikasi Penyedia Layanan. Contoh: Fleet
Navigation and Management, Wireless M2M,
Remote Access/Management Mobile
Data/Television, Auto Insurance dan
Promotion-Advertising
Aplikasi Pengguna Akhir. Contoh: Foursquare,
dan lain-lain.
2.4.3 Penyedia Layanan LBS
Banyak perusahaan di dunia yang masuk
menggarap layanan berbasis LBS. Beberapa di
antaranya yaitu:
Sprint Navigation menyediakan layanan
canggih yaitu memberikan panduan suara
untuk para pengemudi kendaraan yang butuh
petunjuk jalan dan arah beserta peta
pergerakan yang berbasis tiga dimensi.
Verizon Chaperone memanfaatkan telepon
seluler anak-anak sebagai GPS yang akan
membantu para orang tua bisa memantau dan
mengetahui keberadaan anak-anak mereka.
Layanan ini akan menyediakan informasi lokasi
secara terus-menerus di piranti mobile orang
tua.
NTT DoCoMo i-Area menyediakan layanan LBS
khusus para pengguna FOMA. Layanan ini
meliputi security alert dan juga peningkatan
efisiensi logistik bisnis.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Analisis Sistem
3.1.1 Gambaran Umum Sistem
Aplikasi Bandung Guidance terdiri dari empat
menu utama, yaitu:
1. Lokasi Saya
DIgunakan untuk melihat map current lokasi.
2. Info Bandung
Digunakan untuk melihat info lokasi terdekat
sesuai kategori tempat seperti wisata kuliner,
wisata alam, wisata belanja, dsb.
3. Cari Lokasi
Digunakan untuk mencari lokasi spesifik
sesuai keyword yang inputkan pengguna.
4. Cari Rute
Digunakan untuk mencari rute antara dua
lokasi baik itu dari lokasi current posisi atau
tidak.
Sistem yang digunakan pada aplikasi Bandung
Guidance dititikberatkan pada pengambilan
koordinat bumi perangkat mobile. Dalam
pengambilan koordinat, sistem memanfaatkan GPS.
Apabila perangkat mobile tidak mendukung GPS,
maka sistem akan secara otomatis menggunakan
teknik GSM Localization dengan memanfaatkan Cell
ID (BTS terdekat) dan Local area code (LAC).
Kemudian untuk mendapatkan peta dan rute, sistem
menggunakan Google Map API v2 (versi kedua)
dengan memberikan parameter koordinat bumi.
Setelah mengirim parameter tersebut ke
GoogleMap, maka GoogleMap server akan
membalas berupa peta statik (gambar). Dalam
pencarian rute, sistem mengirimkan dua koordinat
bumi sebagai alamat awal dan alamat tujuan,
kemudian GoogleMapDirection server akan
membalas berupa data rute dalam bentuk XML yang
selanjutnya akan sistem akan memparsing data
tersebut dan ditampilkan kepada pengguna.
Dalam pencarian lokasi-lokasi di kota Bandung,
sistem terhubung ke server database dengan
mengirimkan parameter koordinat bumi perangkat
mobile. Setelah mengirimkan parameter tersebut ke
server database, maka server akan membalas
berupa data lokasi-lokasi terdekat dalam bentuk
XML yang selanjutnya akan diparsing oleh sistem dan
ditampillkan kepada pengguna, begitupun dengan
pencarian lokasi spesifik, hanya berbeda
parameternya saja.
Berikut adalah komponen-komponen utama
dari sistem yang digunakan dalam aplikasi Bandung
Guidance.
Gambar 2.2 Komponen-komponen Pendukung Aplikasi
3.1.2 Modul Location Based Service
Pada aplikasi mobile Bandung Guide, modul
location based service sangat diperlukan untuk
mengetahui posisi pengguna dengan menggunakan
dua cara :
a. Global Positioning System (GPS)
Dengan memanfaatkan GPS yang terintegrasi
dengan handset BlackBerry, aplikasi dapat
mengetahui dimana letak posisi pengguna berada.
GPS akan memberikan posisi berupa koordinat bumi
yang dikenal dengan latitude dan longitude.
b. GSM Localization
GSM Localization merupakan cara alternatif apabila
di handset BlackBerry tidak terdapat perangkat GPS.
Apabila handset BlackBerry tidak mendukung GPS,
maka sistem akan secara otomatis menggunakan
teknik GSM Localization untuk mendapatkan posisi
pengguna dengan memanfaatkan Cell ID dan Local
area code (LAC) yang dapat secara realtime dapat
sistem dapatkan dari info GPRS handset. Kemudian
sistem mengirim informasi Cell ID dan LAC tersebut
ke google dengan menggunakan Google API dan
google akan membalas berupa binary dimana di
dalam binary tersebut berisi koordinat bumi.
3.1.3 Modul Google Maps API v2
Fitur utama dari aplikasi Bandung Guide yaitu
menampilkan peta yang dapat digunakan sebagai
acuan pengguna dalam mencari arah, jalan, dan
letak lokasi. Oleh karena itu Google Map API-lah
yang sangat tepat untuk memperoleh peta/map.
Karena selain mudah diakses, proses pengambilan
data peta pun cukup cepat. Google Map API v2 yang
digunakan dalam sistem yaitu :
a. Map Static
API ini digunakan untuk mengambil peta
berupa gambar static dengan ukuran
tertentu. Parameter utama yang dikirim yaitu
koordinat bumi.
b. Directions
API directions digunakan untuk mencari rute
dari lokasi A ke lokasi B. Parameter yang
dikirim yaitu dua koordinat bumi sebagai
sumber dan tujuan.
c. Driving Distance
API ini digunakan untuk mengetahui jarak dari
lokasi A ke lokasi B. Sistem menggunakan API
ini untuk mengetahui jarak dari posisi
pengguna ke lokasi-lokasi tertentu. Parameter
yang dikirim yaitu dua koordinat bumi sebagai
sumber dan tujuan.
3.1.4 Modul XML Parsing
EXtensible Markup Language atau yang
disingkat XML, berperan sangat penting dalam
aplikasi Bandung Guide. Setiap sistem melakukan
koneksi ke server, maka balasan yang diterima oleh
sistem yaitu berupa XML. Oleh karena itu, modul
XML Parsing sangat diperlukan. Metode yang
digunakan yaitu dengan menggunakan DOM yang
memanfaatkan kelas DocumentBuilder untuk
memparsingnya, karena akan lebih mudah untuk
memparsing file xml dalam ukuran besar. Hasil XML
yang telah diparsing akan dimasukkan ke dalam
kelas Vector yang akan diproses ke tahap
selanjutnya.
3.2 Perancangan Sistem
3.2.1 Diagram Use Case
Gambar 3.1 Use Case Diagram
3.2.2 Activity Diagram : Melihat Map Current
Position
Gambar 3.2 Activity Diagram : Melihat Map Current
Position
3.2.3 Activity Diagram : Melihat Info Lokasi
Terdekat
Gambar 3.3 Activity Diagram : Melihat Info Lokasi Terdekat
3.2.4 Activity Diagram : Mencari Lokasi
Spesifik
Gambar 3.4 Activity Diagram : Mencari Lokasi Spesifik
3.2.5 Activity Diagram : Mencari Perencanaan
Rute Antara Dua Lokasi
Gambar 3.5 Activity Diagram : Mencari Rute Perencanaan
Antara Dua Lokasi
3.2.6 Activity Diagram : Mencari Perencanaan
Rute Dari Current Position ke Lokasi
Tertentu
Gambar 3.6 Activity Diagram : Mencari Perencanaan Rute
Dari Current Position ke Lokasi Tertentu
4. Implementasi dan Pengujian
4.1. Pemilihan Hardware yang Digunakan
Sisi Server
Tabel 4.1 Pemilihan Hardware di Sisi Client
Jenis Perangkat Keras
Processor Intel(R) Core(TM)2 Duo CPU
T5670 @ 1.80GHz (2 CPUs)
RAM 1.5 GB RAM
Hardisk 80 GB
Sisi Client
Tabel 4.1 Pemilihan Hardware di Sisi Client
Jenis Perangkat Keras
Platform BlackBerry
4.2. Pemilihan Hardware yang Digunakan
Sisi Server
Tabel 4.2 Pemilihan Software di Sisi Server
Jenis Perangkat Lunak
Sistem Operasi Windows 7
Professional
Database MySql 5.1.41
Bahasa pemrograman PHP 5.3.1
Web Server Apache 2.2.14
Sisi Client
Tabel 4.3 Pemilihan Software di Sisi Client
Jenis Perangkat Lunak
Sistem Operasi BlackBerry OS 5
atau OS 6
IDE Eclipse Helios
Bahasa pemrograman Java (JDK 1.6)
Plugin BlackBerry API
4.3. Proses Masuk ke Aplikasi Bandung
Guidance
Saat aplikasi terinstall di handset BlackBerry
dengan Operating System (OS) versi 6, icon aplikasi
akan muncul di menu utama BlackBerry. Namun
apabila handset BlackBerry menggunakan OS 5,
maka icon aplikasi akan muncul di folder download.
Saat pengguna membuka aplikasi, akan muncul
SplashScreen atau layar pembuka sekitar 3 detik.
Kemudian pengguna akan masuk ke menu utama.
Langkah tersebut harus dilakukan pengguna untuk
menikmati seluruh fitur aplikasi Bandung Guidance.
SplashScreen aplikasi yaitu sebagai berikut.
Gambar 4.1 Menu Utama Aplikasi Bandung Guidance
4.4. Pengujian
Pengujian yang dilakukan terdiri dari beberapa
pengujian, berikut penjelasan dari setiap
pengujian.
4.3.1 Pengujian Fungsional Sistem
Tabel 4.4 Test Skenario Melihat Map Current Position
No Test
Procedure / Step
Expected Result
and Result
Status
1 Melihat map current position
Pengguna dapat melihat map current position
Result :
Pengguna dapat melihat map current position
OK
2 Melihat map current position
Muncul pesan error sehingga pengguna tidak dapat melihat map current position apabila tidak terkoneksi dengan internet.
Result :
Muncul pesan error.
OK
Tabel 4.5 Test Skenario Mencari Info Lokasi
Terdekat
No
Test Procedu
re / Step
Expected Result and Result
Status
1 Mencari info lokasi terdekat
Pengguna dapat melihat daftar dua puluh teratas info lokasi terdekat beserta detailnya.
Result :
Pengguna dapat melihat daftar dua puluh teratas info lokasi terdekat beserta detailnya.
OK
2 Mencari info lokasi terdekat
Muncul pesan error sehingga pengguna tidak dapat melihat daftar dua puluh teratas info lokasi terdekat beserta detailnya apabila tidak terkoneksi ke internet.
Result :
Muncul pesan error.
OK
Tabel 4.6 Test Skenario Mencari Lokasi
Spesifik
No Test Procedure /
Step
Expected Result and
Result Status
1 Mencari lokasi spesifik
Pengguna dapat melihat daftar lokasi sesuai keyword yang diinput
OK
pengguna.
Result :
Pengguna dapat melihat daftar lokasi sesuai keyword yang diinput pengguna.
2 Mencari lokasi spesifik
Muncul pesan error sehingga pengguna tidak dapat melihat daftar lokasi sesuai keyword yang diinput pengguna apabila tidak terkoneksi ke internet.
Result :
Muncul pesan error.
OK
Tabel 4.7 Test Skenario Mencari Rute dari
Current Position ke Lokasi Tertentu
No Test
Procedure / Step
Expected Result and
Result Status
1 Mencari rute dari current position ke lokasi tertentu
Pengguna dapat melihat rute dari posisi pengguna ke lokasi tertentu dengan menginputkan keyword alamat atau koordinat
OK
bumi tujuan.
Result :
Pengguna dapat melihat rute.
2 Mencari rute dari current position ke lokasi tertentu
Muncul pesan error sehingga pengguna tidak dapat melihat rute dari posisi pengguna ke lokasi tertentu apabila tidak terkoneksi ke internet.
Result :
Muncul pesan error.
OK
Tabel 4.8 Test Skenario Mencari Rute Antara Dua
Lokasi
No Test
Procedure / Step
Expected Result and
Result Status
1 Mencari rute antara dua lokasi
Pengguna dapat melihat rute antara dua lokasi dengan menginputkan keyword alamat atau koordinat bumi asal dan keyword alamat atau koordinat bumi tujuan.
Result :
Pengguna dapat melihat
OK
rute.
2 Mencari rute antara dua lokasi
Muncul pesan error sehingga pengguna tidak dapat melihat rute antara dua lokasi apabila tidak terkoneksi ke internet.
Result :
Muncul pesan error.
OK
4.3.2 Pengujian Waktu Akses
Pengujian waktu akses yaitu pengujian waktu
yang dibutuhkan untuk mengambil content aplikasi
baik itu dari server Google Maps atau server
Bandung Guidance. Waktu akses relatif tergantung
pada jaringan provider yang digunakan oleh user.
Khusus untuk pengambilan koordinat melalui GPS,
apabila pengguna berada di dalam
gedung/bangunan, waktu akses relatif lama, bahkan
kadang tidak ada respon sedikitpun. Oleh karena itu
disarankan apabila menggunakan di GPS tidak di
dalam bangunan. Berikut adalah pengujian waktu
menggunakan koneksi BlackBerry Internet Service
(BIS) melalui provider INDOSAT.
Tabel 4.9 Pengujian Waktu Akses
Nama Akses Waktu Akses
(detik)
Getting Location via GPS (di luar
bangunan) 4
Getting Location via GPS (di dalam
rumah biasa) 26
Getting Location via GPS (di dalam rumah bertingkat / gedung)
~ timeout
Getting Location via GSM
Localization 3
Loading Map 11
Loading ‘Mencari lokasi terdekat dan Jarak dari Current Position’
5
Loading ‘Mencari lokasi spesifik’ 3
Loading ‘Mencari koordinat lokasi
tertentu’ 5
Loading ‘Mencari detail lokasi’ 3
Loading ‘Map rute’ 13
Loading ‘Rute arah jalan/driving
directions’ 5
4.3.3 Pengujian Kepuasan Pengguna
Dalam menganalisis kriteria masing-masing
parameter berdasarkan kuesioner yang penyusun
berikan pada user yang berjumlah 30 orang, akan
menggunakan teknik presentase.
Tabel 4.10 Hasil Kuesioner Bandung Guidance
NO PARAME
TER
JUMLA
H
PERTA
NYAAN
TS KS S SS
1 Kinerja 2 0 3 52 5
2 Features 4 0 11 38 71
3 Kehandalan 2 1 16 39 4
4 Kesesuaian 1 0 2 12 16
5 Keindahan 2 0 3 15 42
6 Persepsi
Terhadap
Kualitas
1 0 2 12 16
Jumlah 12 1 37 168 154
Sumber : hasil olahan penyusun berdasarkan
kuesioner kepuasan user, 2011
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
Berdasarkan tabel 4.13 di atas maka dapat
digambarkan tabulasi presentase data keseluruhan
sebagai berikut.
Gambar 4.2 Presentase Keseluruhan Hasil Kuesioner
Berdasarkan presentase keseluruhan di atas,
dapat ditarik sebuah analisa bahwa jawaban setuju
dan sangat setuju mendominasi jawaban-jawaban
dari 30 responden yang telah menjawab kuesioner,
yaitu sebesar 47% dan 42%. Sehingga dapat diambil
sebuah gambaran kesimpulan bahwa responden
dapat dikatakan puas terhadap aplikasi mobile
Bandung Guidance.
5. Penutup
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil pengujian fungsional
dan kepuasan user yang telah dilakukan, aplikasi
1% 10%
47%
42%
Presentase Keseluruhan
TS
KS
S
SS
Mobile Bandung Guidance memiliki karakteristik-
karakteristik sebagai berikut :
• Aplikasi Mobile Bandung Guidance dapat
menjalankan fungsionalitas yang dibutuhkan
dalam pencarian info-info lokasi di Bandung
beserta rutenya dengan baik.
• Membutuhkan waktu akses yang variatif untuk
mendapat koordinat current position user, peta,
serta petunjuk jalan (rute) tergantung pada
koneksi BlackBerry Internet Service (BIS) serta
keberadaan user.
• Tingkat kepuasan pengguna terhadap aplikasi ini
yaitu dapat dikatakan puas, karena jawaban
setuju dan sangat setuju mendominasi jawaban
dari 30 koresponden terhadap kuesioner yang
telah diberikan.
5.2. Saran
Pengembang berharap agar pembuatan dan
pengembangan sistem yang baru ke depan harus
lebih bervariasi bidang pengembangannya, juga
perlunya penambahan fitur-fitur lain seperti : Push
Service dan Facebook API sehingga pengguna tidak
merasa bosan dalam penggunaan aplikasi mobile
bandung guidance ini. Dalam hal konten aplikasi pun
diharapkan kedepannya ditambahkan, seperti
penambahan lokasi Bioskop, sehingga pengguna
dapat mendapatkan informasi mengenai lokasi
bioskop terdekat dari current posisi pengguna.
6. Referensi
Fowler, Martin. 2005. UML DISTILLED Edisi 3 Panduan Singkat
Bahasa Pemodelan Objek Standar. Penerbit Andi : Yogyakarta.
Putro, Budi Laksono dan Dedy Rahman Wijaya. 2009.
Mobile Application. Bandung: Politeknik Telkom.
Basuki, Setio ST, dkk. 2009. Client Server Application
Development. Bandung: Politeknik Telkom.
Muhammad Ridwan Nawawi, Muhammad Irfani Sahnur, Dino
Dwiyaksa .2008.Analisis dan Perancangan Alikasi Jejaring Sosial
Penjualan Berbasis Web, Indonesia
Ananda, Dahliar.2009.Courseware Pemrograman
Berorientasi Obyek Politeknik Telkom. Politeknik
Telkom : Bandung
Web Official BlackBerry RIM,
http://www.BlackBerry.com
Web Teknologi,
http://id.shvoong.com/internet-and-
technologies/1915707-handphone/, 2010
Web Wikipedia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_berorien
tasi_objek
Web
Telkomsel,http://www.telkomsel.com/services/valu
e-added-services/1111-Location-Based-Service.html
Web Networking,
http://www.searchnetworking.com