ekman print out
TRANSCRIPT
BAB 2
Berbagai Teknik Optimisasi dan Peralatan Manajemen Baru
2-1. METODE DALAM MENGGAMBARKAN HUBUNGAN EKONOMI
Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk persamaan, table, atau grafik. Bila
hubunganya sederhana, table dan/ atau grafik dapat mencukupi. Namun bila hubungannya rumit,
menggambarkan hubungan dalam bentuk persamaan mungkin diperlukan. Menggambarkan
hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan juga berguna karena kita dapat mempergunakan
teknik yang kuat dari kalkulus diferensial dalam menentukan solusi optimum dari suatu masalah
(cara paling efisien untuk perusahaan atau organisasi lain untuk mencapai tujuan atau
sasarannya).
2-2. HUBUNGAN BIAYA TOTAL, RATA-RATA, DAN MARGINAL
Hubungan antara konsep dan ukuran total, rata-rata, dan marginal penting di dalam
analisis optimisasi. Hubungan ini pada dasarnya sama meskipun kita berbicara tentang
penerimaan, produksi, biaya, atau laba.
Biaya Total, Rata-rata, dan Marginal
Biaya total (total cost-TC) meningkat bila output meningkat. Biaya rata-rata (average
cost-AC) sama dengan biaya total dibagi output. Oleh karena itu, AC = TC/Q sedangkan biaya
marginal (marginal-MC) sama dengan perubahan biaya total per unit perubahan output. Oleh
karena itu, MC = TC/ Q
2-3. ANALISIS OPTIMISASI
Optimisasi dengan Analisis Marginal
Analisis marginal merupakan salah satu konsep terpenting pada ekonomi manajerial
secara umum dalam analisis optimisasi khususnya. Menurut analisis marginal, perusahaan
memaksimumkan laba bila pendapatan marginal sama dengan biaya marginal. Biaya marginal
telah di definisikan sebelumnya sebagai perubahan biaya total per unit perubahan output dan
ditunjukan oleh kemiringan kurva TC. Pendapatan marginal yaitu perubahan penerimaan total
per unit perubahan output atau penjualan dan merupakan kemiringan kurva TR. Menurut analisis
marginal, selama kemiringan kurva TR atau MR melebihi kemiringan kurva TC dan MC, akan
bermanfaat bagi perusahaan untuk memperluas output dan penjualan. Perusahaan akan
memperoleh penerimaan total lebih banyak daripada biaya totalnya, sehingga laba total akan
meningkat.
Menurut analisis marginal, selama manfaat marginal dari suatu aktivitas (seperti
memperluas output dan penjualan) melebihi biaya marginalnya, maka akan bermanfaat bagi
organisasi (perusahaan) untuk meningkatkan aktivitas (memperluas output). Manfaat bersih total
(laba) mencapai maksimum pada saat manfaat marginal (penerimaan) sama dengan biaya
marginal.
2-4. KALKULUS DIFERENSIAL : TURUNAN DAN ATURAN DIFERENSIASI
Analisis optimisasi dapat dilakukan lebih efisien dan tepat denga kalkulus diferensial,
yang didasarkan pada konsep turunan.
Konsep Turunan
Konsep turunan berhubungan erat dengan konsep margin yang dipelajari sebelumnya.
Hal ini dapat dijelaskan dalam hubungannya deengan kurva TR. Sebelumnya kita
mendefinisikan pendapatan marginal sebagai perubahan dalam penerimaan total per unit
perubahan output.
MR = TR
Q
Nilai ini merupakan kemiringan dari busur BC pada kurva penerimaan total. Namun
demikian bila jumlahnya sangat kecil (yaitu, bila Q diasumsikan memiliki nilai yang lebih
kecil sekali, dan bahkan mendekati nol dalam limitnya), maka MR ditunjukkan oleh kemiringan
busur yang semakin lama semakin pendek, dan mendekati kemiringan kurva TR pada suatu titik.
Aturan-aturan Diferensial
Diferensiasi adalah proses menentukan turunan suatu fungsi (yaitu, menemukan
perubahan Y untuk perubahan X, pada saat perubahan X mendeekati nol).
Aturan untuk Fungsi Konstan
Turunan atas sebuah fungsi konstan, Y= f(X) = a, adalah nol untuk semua nilai a
(konstan)
Aturan untuk Fungsi Pangkat
Turunandari fungsi pangkat, Y= aXb, dimana a dan b konstan, sama dengan eksponen b
dikali dengan koefisien a dikali variable X pangkat b – 1.
Aturan untuk Penjumlahan dan Pengurangan
Turunan dari penjumlahan (pengurangan) adalah sama dengan penjumlahan
(pengurangan) dari setiap turunan invidu
Aturan untuk Perkalian
Turunan dari perkalian dua fungsi adalah sama dengan fungsi pertama dikalikan dengan
turunan fungsi kedua, ditambah fungsi kedua kali dengan turunan yang pertama
Aturan untuk Pembagian
Turunan dari pembagian dua fungsi adalah sama dengan penyebut dikali dengan turunan
dari pembilang, dikurangi pembilang dikali denga turunan penyebut, semua kemudian
dibagi dengan penyebut kuadrat.
2-5. OPTIMISASI DENGAN KALKULUS
Menentukan Maksimum atau Minimum dengan Kalkulus
Optimisasi sering diperlukan unutk menemukan nilai maksimal atau nilai minimal suatu
fungsi. Sebagai contoh, suatu perusahaan mungkin ingin memaksimumkan penerimaannya,
meminimumkan biaya produksi sejumlah output, atau lebih mungkin memaksimumkan laba.
Untuk suatu fungsi agar mencapai maksimum atau minimum, turunan dari fungsi tersebut harus
nol.
Membedakan antara Maksimum dan Minimum : Turunan Kedua
Untuk membedakan antara titik maksimum dengan minimum, kita mempergunakan
turunan kedua . Untuk fungsi umum Y = f(X), turunan kedua ditulis sebagai d2Y/dX2. Turunan
kedua adalah turunan dari turunan dan diperoleh dengan menerapkan kembali aturan turunan
(pertama) dari diferensiasi.
Secara geomatris, turunan mengacu pada kemiringan dari suatu fungsi, sedang turunan
kedua mengacu pada perubahan dari kemiringan fungsi tersebut. Sehingga nilai dari turunan
kedua dapat dipergunakan untuk menentukan apakah kita mempunyai maksimum atau minimum
pada titik dimana turunan pertamanya (kemiringan) adalah nol.
2-6. OPTIMISASI MULTIVARIAT
Optimisasi multivariate atau proses menetukan titik maksimum atau minimum suatu fungsi yang
mempunyai lebih dari dua variable.
Turunan Parsial
Sebagian besar hubungan ekonomi berkaitan dengan lebih dari dua variable. Sebagai
contoh, penerimaan total dapat saja merupakan fungsi dari atau tergantung pada baik output
maupun iklan, biaya total boleh terjadi tergantung pada penjualan komoditas X dan Y. Jadi,
penting untuk menentukan dampak marginal pada variable terikat.
Dampak marginal ini diukur dengan turunan parsial yang ditunjukan dengan symbol ǝ
(bandingkan dengan d untuk turunan). Turunan parsial dari variable terikat atau variable di sisi
sebelah kiri tanda sama dengan setiap variable bebas atau variable di sebelah kanan tanda sama
dengan di peroleh dengan aturan diferensiasi yang sama yang telah disajikan sebelumnya.
2-7 OPTIMISASI TERKENDALA
Optimisasi terkendala adalah maksimisasi atau minimasi fungsi tujuan dengan berbagai
kendala. Adanya kendala-kendala tersebut mengurangi kebebasan tindakan perusahaan dan
biasanya menghalangi pencapaian optimisasi tanpa kendala.
Optimisasi Terkendala dengan Substitusi
Masalah optimisasi terkendala dapat dipecahkan mula-mula denga memecahkan
persamaan kendala untuk satu dari variable keputusan, dan kemudian mensubstitusikan nilai
variable ini ke dalam fungsi tujuan yang dicari perusahaan untuk dimaksimumkan atau
diminimumkan. Prosedur ini mengubah masalah optimisasi terkendala menjadi masalah
optimisasi tanpa kendala, yang dapat dipecahkan.
Optimisasi Terkendala dengan Metode Pengali Langrange
Metode pengali Langrange, tahap pertama dalam metode ini adalah membentuk fungsi
langrange. Fungsi ini ditujukan oleh fungsi tujuan awal yang berusaha dimaksimumkan atau
diminimumkan oleh perusahaan ditambah λ dikali fungsi tujuan yang dibuat sama dengan nol.
BAB 3
Teori Permintaan
3-1. PERMINTAAN TERHADAP SUATU KOMODITAS
Mengkaji hal-hal yang menentukan permintaan individualitas terhadap suatu komodita.
Lalu dengan melalulan agregasi atau menjumlahkan semua permintaan konsumen individual
tersebut, kita akan memperloh kurva permintaan pasar terhadap suatu komoditas. Bagian dari
permintaan toal pasar atau industri terhadap suatu produk yang dihadapi oleh perusahaan
tertentu,bergantung pada jumlah perusahaan di dalam industri dan pada struktur atau bentuk
organisasi pasar indutri tersebut
Permintaan Individual terhadap suatu Komoditas
Permintaan akan suatu komoditas timbul karena keinginan konsumen dan
kemampuannya (dari hasrat yang didukung dengan pendapatan) untuk membeli suatu komoditas.
Teori permintaan konsumen (consumer demand theory) mempostulatkan bahwa jumlah
komoditas yang diminta merupakan suatu fungsi dari atau bergantung pada harga komoditas
tesebut, pendapatan konsumen, harga komoditas yang berhubungan (komplementer atau
subtitusi), dan selera konsumen. Dalam bentuk fungsi, dapat dituliskan sebagai berikut:
Qdx = f (Px, I, Py, T)
Qdx = kuantitas komoditas X yang diminta oleh individual per periode waktu (tahun, bulan,
minggu, hari, atau satuan unit waktu yang lainnya)
Px = harga per unit kkomodita X
I = pendapatan konsumen
Py = harga komoditas yang berhubungan (subsitusi atau kompementer)
T = selera konsumen
Individu akan membeli lebih banyak suatu komoditas tertentu jika harga dari komoditas
substituinya meningkat atau jika harga dari komoditas komplementernya menurun.
Dari Permintaan Individual menjadi Permintaan Pasar
Kurva permintaan pasar (market demand curve) untuk suatu komoditas secara sederhana
merupakan perjumlah secara horizontal dari kurva-kurva permintaan semua konsumen dalam
suatu pasar.Kurva permintaan pasar untuk suatu komoditas menunjukan berbagai kuantitas yang
diminta dari suatu komoditas di suatu pasar per satua periode waktu tertentu (QDx) pada berbagai
tingkat alternatif harga dari komoditas tersebut, dengan hal-hal lainnya konstan. Kurva
permintaan pasar untuk suatu komoditas (sama seperti kurva permintaan individual) mempunyai
kemiringan yang negatif , menunjukan bahwa antara harga dan kuantitas yang diminta
mempunyai hubungan yang terbaik. Yaitu, kuantitas komoditas yang diminta akan meningkat
pada saat harga turun dan sebaliknya kuantitas komoditas yang di minta akan turun jika harga
naik.
Permintaan yang Dihadapi oleh Perusahaan
Jika suatu perusahaan merupakan satu-satunya produsen dari suatu komoditas dan tidak
terdapat barang yang menjadi substitusinya (jika perusahaan monopolis), maka perusahaan
tersebut merupakan atau mewakili industri dan menghadapi permintaan industri atau permintaan
pasar terhadap komoditasnya. Monopoli merupakan suatu hal yang jarang ditemuidalam dunia
nyata, dan pada saat itu ada, biasanya merupakan perwakilan dari pemerintah, yang disertai oleh
peraturan-peraturan pemerintah. Persaingan sempurna disni terdapat banyak perusahaan yang
menghasilkan produk yang homogen (identik), dan setiap perusahaannya terlalu kecil untuk
memengaruhi harga dengan usahanya sendiri.
3-2. ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA
Kepekaan respon dari kualittas komoditas yang diminta terhadap perubahan harganya
merupkan factor yang sangat penting bagi perusahaan. Kadang, penurunan harga akan
menyebabkan peningkatan penjualan yang cukup berarti sehingga penerimaan total meningkat.
Tetapi pada waktu yang lain, penurunan harga komoditas dapat menurunkan penerimaan total
perusahaan.
Elastisitas Permintaan Titik Terhadap Harga
Kepekaan respon perubahan kuantitas komoditas yang diminta terhadap perubahan
harganya dapat dihitung dengan kebalikan dari kemiringan suatu kurva permintaan. Kerugiannya
adalah bahwa kebalikan atau inverse dari kemiringan ini dinyatakan dalam unit ukuran.
Elastisitas permintaan terhadap harga merupakan persentase perubahan kuantitas komoditas
yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harganya, dengan menjaga semua variable
yang lainnya dalam fungsi permintaan konstan, yaitu :
EP = Q/P
Perlu dicatat bahwa nilai Q / P ditunjukkan oleh a1
Elastisitas Permintaan Busur terhadap Harga
Mengukur elastisitas terhadap harga atau elastisitas permintaan terhadap harga antara dua
titik dalam suatu kurva permintaan, di dunia nyata. Rumus untuk elastisitas permintaan busur
terhadap harga (Ep) dapat ditulis sebagai berikut
Ep = Q . (P2+P1) = Q2 – Q1
P (Q2+Q1) P2 – P1
Elastisitas Harga, Penerimaan Total, dan Pendapatan Marginal
Ada hubungan penting antara elastisstas permintaan terhadap harga dengan peneriaan
total dan pendaptan marginal dari suatu peruusahaan. Penerimaan total adalah sama dengan
harga (P) dikalikan kuantitas (Q), sementara Pendapatan Marginal merupakan perubahan TR
untuk setiap unit perubahan penjualan atau output, yaitu :
TR = P.Q
MR = TR / Q
Hubungan diatas antara Ep, TR, MR, dan P berlaku untuk perusahaan dan industri pada
jenis organisasi pasar yang manapun. Jika perusahaan adalah pesaing sempurna dalam pasar
produk, mereka akan menghadapi kurva permintaan yang horizontal atau elastic sempurna.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan terhadap Harga
Elastisitas permintaan terhadap harga da suatu komoditas sangat bergantung dari
ketersediaan substitusi untuk komoditas tersebut juga terhadap jangka waktu yang diperlukan
kuantitas komoditas yang diminta untuk memberikan responnya terhadap perubahan harga.
Ukuran elastisitas terhadap harga makin besar jika maki dekat atau makin banyak jumlah
komoditas yang mampu mensubstitusinya.
Elastisitas permintaan terhadap harga akan menjadi lebih besar jika konsumen
membtuhkan waktu yang lebih lama untuk merespons perubahan harganya. Alasannya adalah
bahwa konsumen biasanya membutuhkan waktu untuk mempelajari ketersediaan substitusi dan
melakukan penyesuaian pembeliannya terhadap perubahan harga komoditas.
BAB 4
Estimasi Permintaan
4-1. MASALAH IDENTIFIKASI
Kurva permintaan untuk suatu komoditas biasanya diestimasi dari data yang ada di pasar
tentang kuantitas yang dibeli dari suatu komoditas pada berbagai tingat harga dalam jangka
waktu tertentu ( menggunakan data deret-waktu) atau berbgai unit konsumsi atau pasar pada satu
waktu ( menggunakan data kerat-lintang). Namun demikian, dengan hanya menyatukan
observasi harga-kuantitas begitu saja dalam suatu grafik tidak akan dapat menghasilkan kurva
permintaan untuk komoditas tersebut. Alasannya adalah bahwa setiap observasi harga-kuantitas
diperoleh dari perpotongan permintaan dan penawaran dari komoditas yang berbeda tersebut
(tetapi hal ini tidak ikut di observasi)
4-2. PENDEKATAN PENELITIAN PEMASARAN UNTUK ESTIMASI PERMITAAN
Survey Konsumen dan Penelitian Observasi
Survey konsumen melibatkan sejumlah sample konsumen tentang bagaimana mereka
akan beraksi terhadap perubahan tertentu dalam harga suatu komoditas, pendapatan, harga dar
dari komoditas yang berhubungan, pengeluaran iklan, insentif kredit, dan determinan yang
lainnya.
Karena keterbatasan survey dari konsumen, maka banyak perusahaan yang menggantikan
atau melengkapi survey tersebut dengan Penelitian Observasi ini mengacu pada pengumpulan
informasi tentang prefensi konsumen dengan mengamati bagaimana mereka membeli dan
menggunakan berbagai produk.
Klinik Konsumen
Klinik konsumen ini merupakan eksperimen laboratorium dimana sejumlah partisipan
diberikan sejumlah uang tertentu dan diminta untuk membelanjakannya dala suatu took similasi
dan melihat bagaimana mereka memberkan reaksi terhadap perubahan dalam harga komoditas,
pengemasan produk, pemajangan, harga produk pesaing, dan factor lainnya yang memengaruhi
permintaan. Klinik konsumen juga menghadapi beberapa keterbatasan yang cukup serius.
Pertama, hasilnya dipertanyakan karena partisipan tahu bahwa mereka dalam situasi yang dibuat
dan bahwa mereka sedang di observasi. Kedua, sample dari partisipan yang di ambil harus lebih
kecil karena biaya yang besar dalam melakukan eksperimen ini.
Eksperimen Pasar
Eksperimen pasar diadakan di pasar yang sesungguhnya. Terdapat banyak cara untuk
melakukan eksperimen ini. Salah satu metodenya adalah dengan memilih beberapa pasar denga
karakteristik sosioekonomi yang mirip dan mengubah harga komoditas di dalam beberapa toko
atau pasar, mengubah bungkus di pasar atau took yang lain, serta mengubah jumlah dan tipe
promosi di pasar atau toko yang lainnya, kemudian merekam respons (pembelian) yang
dilakukan oleh konsumen di beberapa pasar tersebut. Keunggulan dari eksperimen pasar adalah
bahwa mereka dapat dilakukan dalam skala besar untuk lebih meyakinkan mengenai keabsahan
dari hasilnya dan bahwa konsumen tidak sadar bahwa mereka merupakan bagian dari suatu
eksperimen.
4-3. PENGENALAN TERHADAP ANALISIS REGRESI
Untuk memperkenalkan analisis regresi, katakanlah seorang manajer ingin menetukan
hubungan antara pengeluaran biaya iklan perusahaan dengan pendapatan penjualannya. Manajer
ini ingin menguji hipotesis yang megatakan bahwa semakin tinggi biaya untuk iklan maka akan
semakin tinggi pula penerimaan penjualan perusahaan, dan seterusnya, dia ingin mengestimasi
kekuatan hubungan tersebut.
Analisis regresi merupakan teknik statistic yang dapat menghasilkan garis yang paling
yang cocok dengan data yang sesuai dengan criteria statistika yang objektif sehingga ssemua
peneliti yang melihat data yang sama akan mempunyai hasil yang sama. Secara spesifik, garis
regresi merupakan garis yang dihasilkan dengan meminimumkan jumlah dari simpangan kuadrat
pada sumbu vertical dari setiap titik dari garis regresi tersebut.
4-5. ANALISIS REGRESI BERGANDA
Model Regresi Berganda
Pada saat variable terikat yang kita cari untuk dijelaskan, dihipotesis tergantung pada
lebih dari satu variable bebas atau variabl penjelas, kita memiliki analisis regresi berganda.
Sebagai contoh, penerimaan penjualan suatu perusahaan dapat dikatakan tidak hanya bergantung
pada pengeluaran iklan tetapi juga pada pengeluaran untuk pengendalian mutu.
Koefisien Determinasi dan R2 yang Disesuaikan
Koefisien determinasi mengukur proporsi dari variasi total variable terikat yang
dijelaskan oleh variasi yang dijelaskan oleh variasi variable bebas atau variable penjelas dalam
regresi. Semakin banyak berhubungan variable bebas atau variable penjelas yang relevan
dimasukkan dalam regresi, secara umum kita akan mengharapkan proporsi yang lebih besar dari
variasi total pada variable terikat yang dapat dijelaskan.
Analisis Varians
Kekuatan menerangakan secara seluruhnya dari keseluruhan regresi dapat di uji dengan
menggunakan analisis varians. Ini menggunakan statistic F atau rasio F, yang juga disediakan
dari hasil computer. Nilai statistic diberikan oleh
F = variasi yang dapat dijelaskan / (k – 1)
variasi total / (n –k)
4-6. MASALAH DALAM ANALISIS REGRESI
Multikolinearitas
Multikolinearitas mengacu kepada situasi di mana dua atau lebih variable penjelas dalam
suatu regresi mempunyai korelasi yang tinggi. Multikolnearitas yang serius terkadang dapat
dihilangkan atau dikurangi dengan
1. Memperluas ukuran sample
2. Menggunakan informasi sebelumnya
3. Melakukan transformasi terhadap hubungan fungsional
4. Membuang satu dari variable yang memiliki kolinear yang tinggi
Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas timbul pada saat asumsi bahwa varians dari factor galat adalah
konstan untuk semua nilai dari variable bebas yang tidak dipenuhi. Hal ini sering kali muncul
dalam data dari sampel keluarga, perusahaan, atau unit ekonomi lainnya untuk tahun tertentu
atau untuk periode waktu yang lain, di mana ukuran galat bisa bertambah besar atau bertambah
kecil sesuai dengan ukuran variable bebas.
Otokorelasi
Kapan pun terjadi galat atau residual yang berurutan berkorelasi, kita memiliki
otokorelasi atau korelasi parsial. Pada saat galat yang berurutan mempunyai tanda yang sama,
kita mempunyai otokorelasi positif. Otokorelasi biasanya terjadi pada data deret-waktu, data
yang hanya mempunyai satu observasi untuk setiap satuan waktu. Otokorelasi dapat muncul
karena adanya tren dan siklus dalam variable ekonomi, dari tidak dimasukkannya variable yyang
penting dalam regresi, atau karena data yang nonlinear.
4-7. ESTIMASI PERMINTAAN DENGAN ANALISIS REGRESI
Meskipun survey konsumen, klinik konsumen, eksperimen pasar, dan pendekatan
pemasaran yang lainnya untuk mengestimasi permintaan menjadi sangat berguna, tetapi metode
yang paling umum digunakan dalam memgestimasi dalam ekonomi manajerial adalah analisis
regresi, Metode ini biasanya lebih objektif, menyediakan informasi yang lebih lengkap dan lebih
murah dibandingkan menyediakan pendekatan pemasaran secara tepat untuk melakukan estimasi
permintaan.
Spesifikasi Model
Langkah pertama dalam menggunakan analisis regresi untuk mengestimasi permintaan
adalah menspesifikasikan model yang akan diestimasi. Ini menyangkut pengidentifikasian
variable-variabel penting yang di yakini memengaruhi permintaan untuk komoditas yang dikaji.
Ini biasanya termasuk harga dari komoditas (Px), pendapatan konsumen (I), jumlah konsumen
dalam pasar (N), harga komoditas yang berhubungan-substitusi atau komplementer (Py), selera
konsumen (T), dan variable-variabel lainnya.
Mengumpulkan Data dari Variabel-variabel
Tahap kedua dalam penggunaan analisis regresi untuk mmengestimasi permintaan akan
suatu komoditas tertentu adalah dengan mengumpulkan data dari variable-variabel ddalam
modelnya. Data dapat dikumpulkan untuk setiap variable sepanjang waktu (tahunan, kuartalan,
bulanan dan sebagainya) atau untuk unit ekonomi yang berbeda (individual, rumah tangga, dan
sebagainya) pada waktu tertentu (tahun tertentu, bulan atau minggu tertentu, dan sebagainya)
Menspesifikasikan Bentuk Persamaan Permintaan
Langkah ketiga dalam estimasi permintaan untuk analisis regresi adalah menentukan
bentuk fungsional dari model yang akan diestimasi. Model yang paling sederhana dapat dipakai,
dan, yang biasanya paling realistis, adalah model linear. Namun demikian, ada kasus dimana
hubungan non linear akan cocok dngan data yang ada dibandingkan bentuk linear.
Menguji Hasil Ekonometri
Langkah keempat yang merupakan langkah terakhir dalam estimasi permintaan dengan
analisis regrsi adalah mengevaluasi hasil regresi. Akhirnya persamaan permintaan hasil estimasi
harus lulus uji ekonometri lainnya untuk menyatakan bahwa masalah-masalah seperti
multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan otokorelasi tidak terjadi.
BAB 5
Peramalan Permintaan
5-1. PERAMALAN KUALITATIF
Teknik Survei
Pemikiran untuk mengadakam peramalan berdasarkan survei mengenai berbagai
kecenderungan ekonomi ialah supaya berbagai keputusan ekonomi dapat dibuat dengan baik
sebelum terjadi pengeluaran actual. Survey mengenai kecenderungan ekonomi dapat memberi
informasi dan dapat digunakan untuk meramalkan pembelian barang modal, perubahan
persediaan, dan pengeluaran untuk konsumsi penting di masa depan.
Jajak Pendapat
Meskipun hasil-hasil survey yang diterbitkan mengenai rencana pengeluaran dari
kalangan bisnis, konsumen dan pemerintah sangat penting, namun biasanya perusahaan
memerlukan peramalan spesifik untuk penjualannya sendiri. Perusahaan dapat meramalkan
penjualannya melalui pendapat para pakar di dalam dan di luar perusahaan. Ada beberapa teknik
jajak pendapat :
1. Jajak pendapat eksekutif
2. Jajak pendapat tenaga pnjual
3. Jajak pendapat tentang keinginan konsumen
5-2. ANALISIS DERET-WAKTU
Salah satu metode permalan yang paling sering digunakan adalah analisis deret-waktu
atau analisis data deret-waktu. Data deret –waktu berhubungan dengan nilai-nilai suatu variable
yang diatur secara kronologis menurut perhitungan hari, minggu, bulan, kuartal, atau tahun.
Langkah pertama dalam analisis deret-waktu biasanya adalah denggan menggambarkan nilai-
nilai variable terdahulu yang hendak diramalkan.