eksistensi desa pakraman dalam pengelolaan wilayah pesisir (studi di desa pakraman serangan...

27
PROPOSAL PENELITIAN EKSISTENSI DESA PAKRAMAN DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR (STUDI DI DESA PAKRAMAN SERANGAN KECAMATAN DENPASAR SELATAN KABUPATEN DENPASAR) OLEH IDA BAGUS SUDARMA PUTRA IDA AYU SRIE KUSUMA WARDANI DEWA PUTU TAGEL 1

Upload: gus-thoe-putra

Post on 28-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

PROPOSAL PENELITIAN

EKSISTENSI DESA PAKRAMAN

DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR

(STUDI DI DESA PAKRAMAN SERANGAN KECAMATAN

DENPASAR SELATAN KABUPATEN DENPASAR)

OLEH

IDA BAGUS SUDARMA PUTRA

IDA AYU SRIE KUSUMA WARDANI

DEWA PUTU TAGEL

JURUSAN HUKUM AGAMA

FAKULTAS DHARMA DUTA

INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR

2014

1

Page 2: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan

Wilayah Pesisir (Studi di Desa Pakraman

Serangan Kecamatan Denpasar Selatan

Kabupaten Denpasar)

2. Ketua Tim Peneliti

a. Nama Lengkap : Ida Bagus Sudarma Putra, S.H.

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 19820322 200604 1 002

d. Pangkat/Gol. : III/d

e. Jabatan Fungsional : Lektor (Dosen)

f. Fakultas : Dharma Duta

g. Alamat Kantor : Jalan Ratna Nomor 51 Tatasan, Denpasar

h. Hp/E-mail : 081337228167

3. Personalia

a. Jumlah Anggota : 2 Orang

b. Jumlah Personalia : 3 Orang

4. Jangka Waktu Penelitian : 4 bulan

5. Tempat Penelitian : Desa Serangan Kecamatan Denpasar Selatan

Kabupaten Denpasar

6. Jumlah Biaya yang Diperkirakan : Rp. 136.167.000,-

Menyetujui, Denpasar, 24 April 2014

Ketua LP2M IHDN Denpasar Ketua Tim Peneliti

Dr. Made Sri Putri Purnamawati, S.Ag., MA., M.Erg. Ida Bagus Sudarma Putra, S.H.NIP. 19720101 199703 2 002 NIP. 19820322 200604 1 002

Mengetahui,Rektor IHDN Denpasar

Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si.NIP. 19671231 200112 1 003

2

Page 3: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

PROPOSAL PENELITIAN

EKSISTENSI DESA PAKRAMAN DALAM PENGELOLAAN WILAYAH

PESISIR (STUDI DI DESA PAKRAMAN SERANGAN KECAMATAN

DENPASAR SELATAN KABUPATEN DENPASAR)

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Indonesia dilihat dari geografis merupakan Negara dengan sebagian besar

wilayahnya merupakan perairan yang tergugus pulau-pulau besar dan kecil. Letak

kepulauan Indonesia sangat strategis yakni di daerah tropis yang berada diantara dua

benua (Asia dan Australia), dua samudera (Pasifik dan India), serta merupakan

pertemuan tiga lempeng besar di dunia (Eurasia, India-Australia dan Pasifik) yang

menjadikan kepulauan Indonesia dikarunia kekayaan sumber daya kelautan yang

berlimpah, baik berupa sumber daya hayati dan non hayati, maupun jasa-jasa

lingkungan.

Pengelolaan wilayah pesisir di Indonesia mendapat perhatian khusus dengan

diundangkannya Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Undang-undang ini merupakan tahap awal

pengembangan wilayah laut dan pesisir untuk kepentingan masyarakat, terutama

masyarakat pesisir untuk meningkatkan kesejahteraannya. Pada tahun 2014, Undang-

undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-

pulau Kecil mengalami perubahan dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 1

Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007

Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.

1

Page 4: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

Lebih jauh memperhatikan masalah pesisir, berdasarkan pendekatan secara

ekologis, wilayah pesisir mencakup semua wilayah yang merupakan kawasan

pertemuan antara daratan dan lautan, ke arah darat meliputi bagian daratan baik

kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi oleh proses-proses yang

berkaitan dengan laut atau sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan

perembesan air asin. Sedangkan ke arah laut kawasan pesisir mencakup bagian laut

yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi

dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan karena kegiatan manusia di darat

seperti penggundulan hutan dan pencemaran.

Wilayah pesisir tersebut mempunyai nilai yang strategis karena mengandung

potensi sumber daya pesisir baik sumber daya hayati dan non hayati, serta jasa-jasa

lingkungan yang sangat rentan terhadap berbagai perubahan akibat pembangunan,

dan juga rentan terhadap bencana alam berupa gelombang pasang (tsunami), banjir,

erosi dan badai. Kekayaan sumber daya pesisir tersebut menimbulkan daya tarik bagi

berbagai pihak untuk mengeksplotasinya dan berbagai instansi berkepentingan untuk

meregulasi pemanfaatannya. Sumber daya tersebut dapat dibagi dalam empat

kategori, yaitu :

1. Sumber daya dapat pulih (renewable resources), seperti sumber daya ikan,

mangrove dan terumbu karang.

2. Sumber daya tidak dapat pulih (non renewable resources), seperti sumber daya

minieral, pasir laut dan garam.

3. Jasa lingkungan kelautan (environmental services), seperti wisata bahari,

transportasi laut dan energi kelautan seperti ocean thermal energy conversion

(OTEC).

2

Page 5: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

4. Benda berharga tenggelam.

Wilayah pesisir terdapat berbagai ekosistem alami yang mempunyai fungsi

masing-masing yang berlainan, seperti hutan bakau, padang lamun, estuaria, delta

dan terumbu karang. Selain dimanfaatkan sebagai sumber alam pesisir, ekosistem

tersebut juga mempunyai fungsi ekologis yang penting yaitu sebagai pelindung

pantai, pengatur luapan banjir, sebagai tempat untuk mengendapnya sedimen atau

bahan pencemar dan tempat berlindung serta berkembangnya jenis-jenis biota yang

mempunyai potensi ekonomi tinggi, demikian juga berfungsi sebagai pengatur

sumber air tawar dan rembesan air laut ke arah darat.

Umumnya wilayah pesisir digunakan sebagai wadah berbagai aktivitas

manusia dengan intensitas yang tinggi, seperti untuk pemukiman, kawasan industry,

pertanian, pertambakan, pelabuhan, rekreasi dan pariwisata, pertambangan,

pembangkit tenaga listrik, dan konservasi sumber daya alam. Sedangkan pantai

digunakan untuk media pelayaran dan untuk penangkapan ikan, serta sumber daya

alam hayati lainnya. Masing-masing kegiatan tersebut belum tentu dapat saling

menguntungkan, bahkan justru dapat merugikan satu sama lain. Oleh karena itu

wilayah pesisir dapat dikatakan bahwa disamping sebagai pusat kegiatan, juga dapat

menjadi pusat konflik atau benturan antara kepentingan sektor yang satu dengan

sektor lainnya.1 Oleh karena itu perlu dipertegas dalam suatu pengaturan untuk

mengatur masalah pengelolaan wilayah pesisir dan sumber dayanya untuk

kepentingan masyarakat pesisir pada khususnya.

Desa Pakraman Serangan merupakan salah satu kesatuan masyarakat hukum

adat yang mendiami wilayah pesisir di Kota Denpasar. Wilayah pesisir tersebut pada

1 Soegiarto, Apriliani, 1988, Pemanfaatan Sumber Alam Laut Menjelang Tahun 2000 di Dalam Strategi Kelautan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, h. 42

3

Page 6: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

mulanya digunakan oleh masyarakat adat untuk kegiatan tani rumput laut, tempat

parkir kapal nelayan tradisional, dan tempat penyeberangan ke Pura Sakenan.

Keasrian wilayah pesisir Desa Pakraman Serangan sebelum adanya jalan darat

sebagai penghubung, kawasan ini sangat banyak menghasilkan ikan hias. Akan

tetapi, kawasan wilayah pesisir tersebut kini telah banyak mengalami perubahan

akibat adanya reklamasi. Kegiatan-kegiatan yang menggunakan wilayah pesisir pun

semakin banyak, seperti sebagai kawasan wisata dolpin, restoran apung maupun

sebagai tempat perbaikan kapal, bahkan sering digunakan sebagai tempat parkir bagi

kapal-kapal bukan nelayan. Kondisi tersebut seharusnya mampu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat pesisir yaitu masyarakat Desa Pakraman Serangan.

Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji terlebih dahulu mengenai

peranan dan kewenangan Desa Pakraman Serangan dalam pengelolaan wilayah

pesisir dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Pakraman

Serangan dengan judul “Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah

Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten

Denpasar)”.

4

Page 7: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka untuk memperoleh

perlindungan hukum bagi Desa Pakraman Serangan dalam pengelolaan wilayah

pesisir dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kewenangan Desa Pakraman dalam pengelolaan wilayah pesisir?

2. Bagaimanakah peranan Desa Pakraman dalam pengelolaan wilayah pesisir?

I.3. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini, antara lain :

1. Untuk mengetahui kewenangan Desa Pakraman Serangan dalam pengelolaan

wilayah pesisir di Desa Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten

Denpasar dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir sesuai

dengan amanat peraturan perundang-undangan terkait dengan pengelolaan

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

2. Untuk mengetahui peranan Desa Pakraman Serangan dalam pengelolaan

wilayah pesisir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir sesuai

dengan amanat peraturan perundang-undangan terkait dengan pengelolaan

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

5

Page 8: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

I.4. Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu :

1. Diketahuinya sistem yang diterapkan oleh Desa Pakraman Serangan dalam

pengelolaan wilayah pesisir.

2. Terumuskannya pertimbangan-pertimbangan terhadap pengelolaan wilayah

pesisir oleh Desa Pakraman Serangan.

3. Terinventarisasinya usaha-usaha yang ada terkait dengan pengelolaan wilayah

dari tahun ke tahun serta perkembangannya terkait dengan kesejahteraan

masyarakat wilayah pesisir.

I.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai

berikut :

1. Bagi Pemerintah khususnya Pemerintah Daerah, sebagai bahan dalam

mengambil kebijakan terhadap pengelolaan wilayah pesisir khususnya wilayah

pesisir yang berada pada lingkungan Desa Pakraman Serangan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

2. Bagi masyarakat Desa Pakraman Serangan, sebagai bahan masukan dalam

pengelolaan wilayah pesisir agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam

peraturan perundang-undangan dalam hal meningkatkan kesejahteraan

masyarakat wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

6

Page 9: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

II. KAJIAN PUSTAKA

Pengelolaan wilayah pesisir merupakan proses yang menyatukan pemerintah

dan masyarakat, ilmu pengetahuan dan manajemen, kepentingan sektor dan

kepentingan public dalam menyiapkan dan melaksanakan suatu rencana untuk

perlindungan dan pembangunan ekosistem dan sumber daya pesisir.2

Secara teoritis, batasan pengertian wilayah pesisir dapat dijelaskan dengan

menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan ekologis, pendekatan perencanaan

dan pendekatan administratif.3 Ketiga pendekatan tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Pendekatan ekologis yaitu wilayah pesisir merupakan kawasan daratan yang

masih dipengaruhi oleh proses-proses kelautan, seperti pasang surut.

2. Pendekatan perencanaan yaitu wilayah pesisir merupakan wilayah perencanaan

pengelolaan sumber daya yang difokuskan pada penanganan suatu masalah yang

akan dikelola secara bertanggung jawab.

3. Pendekatan administrasi yaitu wilayah pesisir merupakan wilayah yang secara

administrasi pemerintahan mempunyai batas terluar sebelah hulu dari kecamatan

atau kabupaten atau kota yang mempunyai wilayah laut dan ke arah laut sejauh

12 mil dari garis pantai untuk propinsi atau sepertiganya untuk kabupaten atau

kota.

Konsep pengaturan pengelolaan wilayah pesisir di Indonesia terdapat dalam

Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

Pulau-pulau Kecil. Pada tahun 2014 undang-undang tersebut diubah dengan Undang-

2 Budiharsono, Sugeng, 2005, Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan, Pradnya Paramita, Jakarta, h. 157

3 Setyawanto, Lazarus Tri, 2005, Masalah-masalah Hukum di Wilayah Pesisir dan Laut, Syclosundip, Semarang, h. 84.

7

Page 10: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 27

Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Pengertian

wilayah pesisir menurut Undang-undang tersebut adalah daerah peralihan antara

ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut.

Sedangkan ruang lingkup pengaturan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil menurut

Pasal 2 Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 meliputi daerah peralihan antara

ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut, ke arah

laut sejauh 12 mil laut diukur dari garis pantai. Dengan demikian batasan yang

dipakai dalam undang-undang adalah secara administratif.

Perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir secara sektoral biasanya

berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya atau ruang pesisir untuk memenuhi

tujuan tertentu seperti perikanan tangkap, tambak, pariwisata, pelabuhan.

Pengelolaan wilayah pesisir meliputi kegiatan-kegiatan yang diatur dalam peraturan

perundang-undangan sektoral diantaranya sektor pertanahan, pertambangan,

perindustrian dan perhubungan, perikanan, pariwisata, pertanian serta sektor

kehutanan.

Dalam pengelolaan wilayah pesisir dilakukan melalui tahap perencanaan

dengan tujuan :4

1. Menjaga fungsi dan kualitas lingkungan pesisir

2. Menjaga keanekaragaman spesies

3. Melindungi area-area yang sensitive secara ekologis

4. Mengkonservasi proses ekologis yang penting

4 Dahuri, Rokhmin dkk, 1996, Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Pradnya Paramita, Jakarta, h. 12.

8

Page 11: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

5. Memelihara kualitas air melalui perwujudan konsep keterpaduan pengembangan

wilayah hulu dan hilir

6. Mengkonservasi habitat tertentu

7. Untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah pesisir.

III. PENDEKATAN LAPANG

III.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Pakraman Serangan Kota Denpasar dengan

pertimbangan sebagai berikut :

1. Desa Pakraman Serangan merupakan wilayah pesisir dengan berbagai usaha

terkait dengan pengelolaan wilayah pesisir, seperti tani rumput laut, tempat

makan terapung dan lain-lain.

2. Wilayah pesisir Desa Pakraman Serangan banyak dimanfaatkan sebagai tempat

bersandarnya kapal baik kapal yang dimiliki oleh warga Negara Indonesia

maupun warga Negara asing.

III.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam waktu empat bulan, yakni dari bulan Juli

sampai dengan Oktober 2014 terhitung dari saat survey pendahuluan sampai dengan

terwujudnya laporan final. Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut :

No. Jenis Kegiatan Tahun 2014Juli Agustus September Oktober

9

Page 12: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Survey Pendahuluan2 Pengumpulan Data3 Analisis Data4 Penulisan Draf Laporan

5Seminar Hasil Penelitian

6Perbaikan Laporan/ Penulisan Laporan Final

7Penggandaan/Penjilidan dan Penyerahan Laporan Akhir

III.3. Penentuan Informan Kunci

Informan kunci yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara sengaja.

Pemilihan informan kunci tersebut berdasarkan criteria bahwa yang bersangkutan

dipandang mampu memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan berkaitan

dengan tujuan penelitian. Informan kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Bendesa Desa Pakrama Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar.

III.4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa uraian atau penjelasan yang tidak

dapat dihitung dalam satuan hitung, sedangkan data kuantitatif adalah data berupa

angka yang dapat dihitung dengan satuan tertentu.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang berasal dari lapangan, oleh karena itu

data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Data

sekunder merupakan data yang berasal dari penelitian kepustakaan.

III.5. Pengumpulan Data

10

Page 13: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :

1. Wawancara mendalam dengan informan, dengan menggunakan instrument

pedoman wawancara.

2. Observasi, yaitu pengamatan langsung pada lokasi penelitian, untuk

mendapatkan gambaran yang lebih konkrit mengenai hal yang dikaji berkaitan

dengan tujuan penelitian.

3. Kepustakaan, yaitu pengumpulan data melalui kajian dokumen tertulis seperti

buku-buku yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

III.6. Analisis Data

Data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini, akan dianalisis secara

deskriptif kualitatif.

IV. BIAYA PENELITIAN

11

Page 14: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

Penelitian ini diperkirakan akan membutuhkan dana sebesar Rp. 50.000.000,00

(Lima puluh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut :

No. Jenis Biaya VolumeBiaya Satuan

(Rp)Jumlah Biaya

(Rp)1 Honorarium

1. Ketua Tim Peneliti2. Anggota Tim Peneliti3. Tenaga Administrasi4. Tenaga Lapang

1 org x 4 bulan2 org x 4 bulan1 org x 4 bulan2 org x 4 bulan

2.500.000,001.600.000,00

600.000,00800.000,00

10.000.000,0012.800.000,00

600.000,001.600.000,00

Sub Total I 25.000.000,002 Pelaksanaan Penelitian

1. Pengumpulan data sekunder2. Observasi3. Wawancara mendalam4. Analisis data5. Penyusunan draf laporan6. Seminar

a. Tim Penelitib. Peserta

7. Perbaikan Laporan final8. Penjilidan laporan akhir9. Rapat-rapat

5 OH x 105 OH x 105 OH x 153 OH x 103 OH x 1

3 OH x 115 OH x 13 OH x 150 eksp.10

400.000,00400.000,00400.000,00250.000,00

1.750.000,00

400.000,00182.500,00

1.750.000,0040.000,00

200.000,00

20.000.000,0020.000.000,0030.000.000,007.500.000,005.250.000,00

1.200.000,002.737.500,005.250.000,002.000.000,002.000.000,00

Sub Total II 95.937.500,003 Alat dan Bahan

1. Tas lapang2. Topi lapang3. Kamera4. Jas hujan5. Kertas HVS A46. Block note7. Bolpoin8. Pensil9. Karet penghapus10. Flashdisk 16 GB11. Tinta printer black12. Amplop royal13. Baterai kamera14. Peruncing pensil15. Clipboard

5 buah5 buah1 buah5 buah10 rim12 buah2 kotak2 kotak10 buah3 buah3 buah2 box1 buah6 buah3 buah

300.000,00100.000,00

8.000.000,0050.000,0031.000,0012.500,0075.000,0030.000,004.000,00

150.000,0040.000,0023.000,00

100.000,003.000,00

12.500,00

1.500.000,00500.000,00

8.000.000,00250.000,00310.000,00150.000,00150.000,0060.000,0040.000,00

450.000,00120.000,0046.000,00

100.000,0018.000,0037.500,00

Sub Total III 11.729.500,004 Biaya tidak terduga 3.500.000,00

Sub Total IV 3.500.000,00Total I + II + III + IV 136.167.000,00

V. TIM PENELITI12

Page 15: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

Tim peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut :

Ketua : Ida Bagus Sudarma Putra, S.H.

Anggota : Ida Ayu Sri Kusuma Wardhani, S.H., M.H.

Dewa Putu Tagel, S.H., M.H.

Petugas Administrasi : I Wayan Ragen Suprapta

Tenaga Lapang : Anggara Putu Dharma Putra

Ni Komang Sudarningsih

Denpasar, 10 April 2014

Ketua Tim Peneliti

Ida Bagus Sudarma Putra, S.H.

13

Page 16: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

DAFTAR PUSTAKA

Budiharsono, Sugeng, 2005, Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan, Pradnya Paramita, Jakarta.

Dahuri, Rokhmin dkk, 1996, Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Pradnya Paramita, Jakarta.

Setyawanto, Lazarus Tri, 2005, Masalah-masalah Hukum di Wilayah Pesisir dan Laut, Syclosundip, Semarang.

Soegiarto, Apriliani, 1988, Pemanfaatan Sumber Alam Laut Menjelang Tahun 2000 di Dalam Strategi Kelautan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.

14

Page 17: Eksistensi Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi Di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)

TIM PENELITIEKSISTENSI DESA PAKRAMAN DALAM

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR(STUDI DI DESA PAKRAMAN SERANGAN KECAMATAN

DENPASAR SELATAN KABUPATEN DENPASAR)Jl. Ratna No. 51 Tatasan Denpasar, Telp. (0361) 226656

Nomor :

Lamp. : 1 (Satu) Gabung

Perihal : Mohon Bantuan Dana Untuk Penelitian

Yth. : Bapak Walikota Denpasar

Cq. Bapak Wakil Walikota Denpasar

Di Denpasar

Dengan hormat, berkenaan dengan dilaksanakannya penelitian dengan judul “Eksistensi

Desa Pakraman Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir (Studi di Desa Pakraman Serangan

Kecamatan Denpasar Selatan Kabupaten Denpasar)”, dengan ini kami sampaikan proposal

penelitian sebagai terlampir.

Jumlah dana/biaya yang dibutuhkan untuk penelitian tersebut, sebesar Rp. 136.167.000,00

(Seratus Tiga Puluh Enam Juta Seratus Enam Puluh Tujuh Ribu Rupiah). Besar harapan

kami kiranya Bapak berkenan mempertimbangkan memberikan bantuan dana untuk

penelitian tersebut, yang akan dilaksanakan mulai bulan Juli sampai dengan bulan Oktober

2014.

Demikian permohonan kami, atas segala perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Tim Peneliti

Ketua, Sekretaris,

Ida Bagus Sudarma Putra, S.H. Ida Ayu Sri Kusuma Wardhani, S.H., M.H.

Mengetahui

Camat Denpasar Utara

I Nyoman Lodra, S.E., M.Si.

1