faktor faktor yang mempengaruhi …...i faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pulsa mahasiswa...
TRANSCRIPT
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI
PULSA MAHASISWA (STUDI KASUS FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS UNISMUH MAKASSAR)
SKRIPSI
Oleh
MUHAMMAD RIFKI NIM: 105710224515
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2019
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI PULSA MAHASISWA (STUDI KASUS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNISMUH MAKASSAR)
MUHAMMAD RIFKI
1057 1022 4515
Diajukan Guna Memenuhi Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2019
v
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan slaam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW bserta
para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Konsumsi Pulsa Mahasiswa (Studi Kasus Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Unismuh Makassar)”.
Skripsi yang penulis ini buat bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua penulis bapak Lampion dan ibu Rusmania yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa
pamrih. Dan seluruh keluargaku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat serta doa restu atas keberhasilan penulis dalam
menuntut ilmu hingga akhir studi ini. Semoga apa yang telah mereka berikan
kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di
akhirat.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Hj. Naidah, SE., M. Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Akhmad S.E, M.Si, selaku pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Asdar, SE., M. Si., selaku pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Sahabat-sahabat Kapak Merah (A.Faisal Ansary, Nurul Fatwa, Taswin,
Fahrul Agussalim, Adnan Musyawir, Ancu Kundang, Muhammad Fadhil,
Tomy Wahyudi, dan Ikhwan Saputra) yang telah menjadi sahabat sekaligus
telah menjadi saudara selama studi ini.
9. Teman-teman SG team (Uda, Ikka, Irma, Indah, Nisa, Ismi, Andif, dan Bella)
yang selalu menjadi tempat ternyaman berbagi kisah dan kasih selama
bersama-sama dalam studi ini.
10. Teman-teman kelas EP.15 D yang telah menemani dan memperhatikan saya
selama studi ini.
vii
11. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Ekonomi Pembangunan Angkatan 2015 (AGENSI) yang selalu belajar
bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi
penulis.
12. Rekan-rekan di Himpuanan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembanguan (HMJ
IESP) Periode 2017/2018 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
13. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Makassar, 11 November 2019
Penulis
vii
ABSTRAK
MUHAMMAD RIFKI, Tahun 2019. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Pulsa Mahasiswa (Studi Kasus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar). Dibimbing oleh Pembimbing I Akhmad dan Pembimbing II Asdar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerimaan uang mahasiswa, jenis kelamin, jenis telepon seluler terhadap konsumsi pulsa pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik analisis data adalah regresi linear berganda dengan bantuan SPSS 23. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Penerimaan uang mahasiswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi pulsa pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar, ini dibuktikan dari hasil uji t dimana nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel ( 5.066 > 2,052 ) dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (0,000 < 0,05 ) dan koefisien variabelnya sebesar 0,600. Jenis kelamin berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap konsumsi pulsa (Y) pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar, ini dibuktikan dari hasil uji t dimana nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel (1.956 < 2.052) dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 ( 0,61 > 0,05 ) dan koefisien variabelnya sebesar 0,602. Jenis telepon seluler. berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap konsumsi pulsa pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar, ini dibuktikan dari hasil uji t dimana nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel (1.926 < 2,052) dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 ( 0,065 > 0,05 ) dan koefisien variabelnya sebesar 0,654.
Kata Kunci : Konsumsi pulsa, Penerimaan uang mahasiswa, Jenis Kelamin, dan Jenis Telepon Seluler.
viii
ABSTRACT
MUHAMMAD RIFKI, 2019. Factors Influencing the Consumption of Student Credit (Case Study of the Faculty of Economics and Business Unismuh Makassar). Supervised by Supervisor I Akhmad and Supervisor II Asdar.
This study aims to determine the effect of acceptance of student money, gender, type of cellular telephone on the consumption of pulses on students of the Faculty of Economics and Business Unismuh Makassar. This type of research is quantitative research with data analysis techniques is multiple linear regression with the help of SPSS 23. The results of this study are the acceptance of student money has a positive and significant impact on the consumption of pulses on students of the Faculty of Economics and Business Unismuh Makassar, this is evidenced from the test results t where the value of t is greater than t table (5,066> 2,052) with a significant value greater than 0.05 (0,000 <0.05) and the variable coefficient of 0.600. Gender has a positive but not significant effect on the consumption of pulses (Y) in the students of the Faculty of Economics and Business Unismuh Makassar, this is evidenced from the results of the t test in which the value of t is smaller than t table (1956 <2.052) with a significant value greater than 0 .05 (0.61> 0.05) and the variable coefficient of 0.602. Cellphone type. positive but not significant effect on pulse consumption in students of the Faculty of Economics and Business Unismuh Makassar, this is evidenced from the results of the t test in which the t value is smaller than the t table (1,926 <2,052) with a significant value greater than 0.05 (0.065> 0.05) and the variable coefficient of 0.654.
Keywords: Consumption of pulses, Acceptance of student money, Gender, and
Types of Cell Phones.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
ABSTRACT .............................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................................ 7
A. Pengertian Konsumsi ................................................................................. 7
B. Telepon Seluler .......................................................................................... 11
C. Pengaruh Penerimaan Uang Mahasiswa Terhadap Konsumsi Pulsa ..... 13
D. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Konsumsi Pulsa ............................... 14
E. Pengaruh Jenis Telepon Seluler Terhadap Konsumsi Pulsa ………...…. 15
F. Tinjauan Empiris ....................................................................................... 18
G. Kerangka Konsep ..................................................................................... 22
H. Hipotesis .................................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 26
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 26
C. Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran ....................................... 27
D. Populasi dan Sampel ………………………………………………………… 27
E. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 29
F. Teknik Analisis ........................................................................................... 30
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................................... 33
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 33
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 44
C. Pembahasan ............................................................................................. 58
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 60
A. Kesimpulan ................................................................................................. 60
B. Saran .......................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 62
DAFTAR LAMPIRAN
BIOGRAFI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………………………............... 43
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Tingkat Umur Mahasiswa …………………… 44
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Program Studi ………….…………………… 45
Tabel 4.4 Distribusi Persentase Responden Menurut Penerimaan Uang
Mahasiswa dan pengeluaran konsumsi pulsa mahasiswa .……….…. 46
Tabel 4.5 Distribusi Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan
pengeluaran konsumsi pulsa mahasiswa …..……….………….......... 47
Tabel 4.6 Distribusi Persentase Responden Menurut Jenis Telepon Seluler
dan pengeluaran konsumsi pulsa mahasiswa ……………………….. 48
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas …………….………………………..……….………... 49
Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas …………….………………………..……….………. 50
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas …………..…………………………..……….. 52
Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Uji Regresi ………………………………………… 54
Tabel 4.11 Koefisien Determinasi (R2) ……..………………………..……….…… 56
Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan (Uji F) ………………………..……….…………….. 57
Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial (Uji T) ….………………………..……….……………. 58
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep ...……………………………………………………. 24
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ..………………… 36
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .………………………………………… 51
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas …………….……………………………………….. 53
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia.
Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-
inovasi teknologi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Pada era globalisasi saat ini, penguasaan teknologi menjadi prestise
dan indikator kemajuan suatu negara. Negara dikatakan maju jika memiliki
tingkat penguasaan teknologi tinggi (high technology), sedangkan negara-
negara yang tidak bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi sering disebut
sebagai negara gagal (failed country). (Muhamad Ngafifi, 2014:24)
Telepon genggam atau telepon seluler (disingkat ponsel) atau
handphone (disingkat HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional
saluran tetap, tetapi dapat dibawa ke mana-mana (bahasa inggris: portable
atau mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon
menggunakan kabel (jadi komunikasi nirkabel, bahasa inggris: wireless
communication). Saat ini, Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel
yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem
CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi
seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
2
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan
telepon,ponsel umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan
pesan singkat (short message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon
genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga
(3G) dengan menambahkan jasa video phone, sebagai alat pembayaran,
maupun untuk televisi online di telepon genggam mereka. Sekarang, telepon
genggam menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan
teknologi digital, kini ponsel juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur,
seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar
audio (MP3) dan video, kamera digital, game, dan layanan internet (WAP,
GPRS, 3G). Selain fitur-fitur tersebut, ponsel sekarang sudah ditanamkan fitur
komputer. Jadi di ponsel tersebut, orang bisa mengubah fungsi ponsel
tersebut menjadi mini komputer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat membantu
bagi para pebisnis untuk melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan
membuat pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu yang singkat.
(Renaoktriyani, 2018:42)
Dari segi kajahatan, dampak negatif yang banyak terjadi atas
penggunaan telepon seluler yaitu dapat memunculkan praktik bisnis ilegal
dan ironisnya telepon seluler juga dijadikan ajang penipuan untuk mengeruk
keuntungan dengan dalih menang dalam suatu undian di dunia maya.
Secara psikologis kerugian yang diakibatkan dari penggunaan telepon
seluler adalah manusia menjadi malas untuk bersosialisasi dengan teman
dan lingkungan sekitar. Dengan fasilitas yang dimiliki oleh telepon seluler,
maka di zaman yang serba canggih dan moderen ini segalanya bisa dilakukan
3
dengan duduk di tempat tanpa perlu beranjak dari tempat duduk dan
meninggalkan aktivitas seseorang.
Dampak atas penggunaan telepon seluler dari segi kesehatan juga tak
kalah mengerikan, sebuah penelitian di Finlandia membuktikan bahwa radiasi
elektromagnetik serupa telepon seluler selama satu jam dapat mempengaruhi
produksi sel. Telepon seluler mengubah suara menjadi gelombang
elektromagnetik seperti halnya radio. Kuatnya pancaran gelombang dan letak
telepon seluler yang menempel dikepala akan mengubah sel-sel otak hingga
berkembang abnormal dan potensial menjadi sel kanker. Jadi, efek radiasi
telepon seluler sedemikian berbahaya jika sering digunakan (Kompas, 2005).
Meskipun demikian tidaklah mengurungkan niat masyarakat Indonesia
untuk tidak menggunakan telepon seluler karena diperkirakan Indonesia
memiliki populasi pengguna telepon genggam terbesar keenam di dunia
dengan lebih dari 158 juta pengguna. International Telecomunications Union
(ITU) memperkirakan 40 juta orang Indonesia terhubung ke internet melalui
telepon genggamnya.
Jenis kelamin berpengaruh terhadap pemakaian suatu produk, dimana
wanita mempunyai tingkat yang lebih tinggi dalam penggunaan komputer
dibanding laki-laki. Dari berbagai penelitian tersebut maka bisa ditarik
kesimpulan bahwa perempuan mengkonsumsi lebih banyak pulsa untuk
telepon seluler dibandingkan laki-laki.(Brosnan, 2008:13)
Penggunaan ponsel menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi
kehidupan saat ini yang memerlukan mobilitas tinggi. Fasilitas-fasilitas yang
terdapat didalamnya pun tidak hanya terbatas pada fungsi telepon dan SMS
(short messages service) saja. Ponsel dapat digunakan sebagai sarana bisnis,
4
penyimpan berbagai macam data, sarana musik/hiburan, bahkan sebagai alat
dokumentasi. Hal ini menjadikan ponsel sebagai salah satu perkembangan
komunikasi yang paling actual di Indonesia selama lebih dari lima tahun
terakhir. Terlihat juga pada kompetitif kualitas dari berbagai merk ponsel
seperti Nokia, Sony Ericson, Samsung, Siemens, Motorola, Alcatel, dan lain-
lain. Masing-masing tidak berhenti bersaing mencari pangsa pasar melalui
produk terbaru hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat. (Nuruddin,
2008:58)
Menurut Adam, A. M. Tenrisau (2009:11) dari hasil penelitian
sebelumnya tentang gaya hidup dan personality traits berkenaan dengan
pengeluaran pulsa pada mahasiswa FEB UKSW,menjelaskan bahwa
mahasiswa FEB UKSW dikatakan memiliki gaya hidup boros dalam
pengeluaran pembelian pulsa telepon seluler yaitu sebesar 27%. Hal ini
menunjukan bahwa ada kemungkinan mahasiswa yang bergaya hidup boros
dipengaruhi oleh perilaku belanja pulsa yang berlebihan dan kurangnya
kontrol diri dalam pembelian pulsa.
Teori konsumsi Keynes menjelaskan adanya hubungan antara
Pendapatan yang diterima saat ini (pendapatan disposable) dengan konsumsi
yang dilakukan saat ini juga. Dengan kata lain pendapatan yang dimiliki dalam
suatu waktu tertentu akan mempengaruhi konsumsi yang dilakukan oleh
manusia dalam waktu itu juga. Apabila pendapatan meningkat maka konsumsi
yang dilakukan juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya.
Menurut Prasetyo (2011:79), teori model pendapatan permanen PIH
yang dikemukakan oleh Milton Friedman. Menurut teori ini, pendapatan
masyarakat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pendapatan permanen
5
(permanent income), dan pendapatan sementara (transitory income).
Pendapatan permanen yang dimaksud adalah kesetabilan konsumsi yang
akan dijaga sepanjang hidup, dimana tingkat kekayaan dan pendapatan yang
dibelanjakan sekarang dan kemudian adalah tetap. Sedangkan pendapatan
permanen dapat diperoleh dari upah atau gaji tetap yang diterima, atau
pendapatan dari semua faktor yang menentukan kekayaan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
“Faktor – faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Pulsa Mahasiswa (Studi
Kasus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah penerimaan uang mahasiswa berpengaruh terhadap konsumsi
pulsa pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar.
2. Apakah jenis kelamin berpengaruh terhadap konsumsi pulsa pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar.
3. Apakah jenis telepon seluler berpengaruh terhadap konsumsi pulsa pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar.
6
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh penerimaan uang mahasiswa terhadap
konsumsi pulsa pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh
Makassar.
2. Untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap konsumsi pulsa pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar.
3. Untuk mengetahui pengaruh jenis telepon seluler terhadap konsumsi pulsa
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan pemikiran dan
perkembangan ilmu pengetahuan ilmu ekonomi pembangunan
tentang faktor–faktor yang mempengaruhi konsumsi pulsa
mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
Upaya untuk memperluas pengetahuan bagi penulis dibidang ekonomi
pembangunan khususnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumsi pulsa mahasiswa yang dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah
sesuai dengan kaidah-kaidah metodologi penelitian yang digunakan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsumsi
1. Pengertian Konsumsi
Menurut Gregory Mankiw (2008:21) konsumsi adalah
pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Yang dimaksud dengan
barang adalah barang rumah tangga yang sifatnya tahan lama meliputi,
perlengkapan, kendaraan, dan barang yang tidak tahan lama, contohnya
makanan dan pakaian. Pembelanjaan jasa yang dimaksud adalah barang
yang tidak berwujud konkrit, contohnya pendidikan.
Menurut Pujoalwanto (2014:22) konsumsi merupakan kegiatan
seseorang atau kelompok dalam menggunakan, memakai, atau
menghabiskan barang dan jasa dengan maksud memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Soeharno (2008:12) konsumsi adalah kegiatan
memanfaatkan barang-barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan
hidup. Barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
ini tergantung dari pendapatan yang diperoleh.
2. Teori Konsumsi Menurut Para Ahli
Teori konsumsi Dusenberry mengemukakan bahwa jumlah
konsumsi seseorang dan masyarakat tergantung dari besarnya
pendapatan tertinggi yang pernah dimiliki atau dicapai oleh seseorang atau
masyarakat tersebut. Teori Dusenberry tersebut berdasarkan pada dua
asumsi yaitu interdependen dan irreversibel.
8
Interdependen adalah besar konsumsi seseorang yang
dipengaruhi oleh besarnya konsumsi orang lain. Yaitu misalnya seseorang
dengan tingkat pengeluaran konsumsi yang sederhana, namun tinggal di
lingkungan masyarakat dengan tingkat konsumsi yang tinggi. Maka hal
tersebut akan mempengaruhi pola hidup dan tingkat konsumsi seseorang
yang pada awalnya hanya memiliki tingkat konsumsi yang rendah menjadi
tingkat konsumsi yang tinggi.
Irreversibel adalah tingkat pengeluaran konsumsi yang
menyesuaikan dengan jumlah pendapatan yang dimiliki. Yaitu misalnya
ketika seseorang memiliki pendapatan yang tinggi, maka tingkat
pengeluran konsumsinya pun menjadi tinggi atau besar. Namun ketika
seseorang mengalami penurunan pendapatan, maka tingkat pengeluaran
konsumsinya pun menjadi rendah atau ikut menurun.
Teori Konsumsi Modigliani beranggapan bahwa besarnya
konsumsi, tidak harus tergantung berdasarkan dari pendapatan. Karena
pada dasarnya pendapatan itu sendiri sangat bervariasi, yaitu ketika
seseorang dapat tetap mengatur pendapatannya dari tabungan ketika
pendapatan sedang rendah, tinggi, maupun tidak ada pendapatan misal
karena pensiun yang telah dibayarkan dimuka, dan lain sebagainya. Teori
konsumsi modigliani ini disebut sebagai hipotesis daur hidup (Life Cycle
Hypothesis). Teori ini menjelaskan bahwa besarnya konsumsi tidak hanya
bergantung pada besarnya pendapatan, namun juga berdasarkan jumlah
kekayaan yang dimiliki, dimana kekayaan ini dapat dihasilkan melalui
tabungan, investasi, penyisihan pendapatan, warisan, dan lain sebagainya.
9
Menurut Gossen, terdapat dua asumsi yang mendasari seseorang
untuk melakukan konsumsi, yaitu konsumsi vertikal dan konsumsi
horizontal. Pada asumsi ini, konsumsi diartikan sebagai kebutuhan. Asumsi
konsumsi vertikal adalah ketika seseorang memprioritaskan pemenuhan
suatu kebutuhan pada level tertinggi sehingga ketika hal itu tercapai, maka
akan menimbulkan kepuasan yang tinggi pula. Hal ini berakibat kurangnya
perhatian pada kebutuhan yang lain sehingga kebutuhan yang lain akan
dianggap tingkat kepuasannya rendah. Asumsi konsumsi horizontal adalah
ketika seseorang memperhatikan semua kebutuhannya secara sama
penting dan merata dengan memperhatikan sekaligus banyak kebutuhan.
Sehingga seseorang tersebut berusaha untuk memenuhi berbagai macam
kebutuhannya dan berusaha memperoleh tingkat kepuasan yang sama
rata dengan semua jenis pemenuhan kebutuhan tersebut. Kedua asumsi
tersebut dapat melahirkan fungsi dan variabel konsumsi dalam ekonomi.
Hal ini dapat dijelaskan melalui contoh. Untuk konsumsi vertikal, misalnya
ketika anda makan satu ayam goreng, akan terasa enak. Namun ketika
anda memakan ayam goreng kedua, anda akan kehilangan perasaan yang
sama seperti ketika memakan ayam goreng yang pertama. Dan ketika
anda memakan ayam goreng ketiga, anda sudah tidak merasakan sama
sekali rasa enak memakan ayam, bahkan justru bosan dan tidak mendapat
kesenangan apapun. Hal ini sesuai dengan hukum Gossen I yang berbunyi
“Jika pemenuhan satu kebutuhan dilakukan secara terus menerus, tingkat
kenikmatan atas pemenuhan itu semakin lama akan semakin berkurang
hingga akhirnya mencapai titik kepuasan tertentu”. Contoh fungsi dan
variabel konsumsi horizontal adalah ketika anda memiliki uang Rp 100.000
10
yang akan digunakan untuk berbelanja kebutuhan memasak, maka anda
akan mengalokasikan pembagian uang tersebut secara cukup dan merata
untuk memenuhi bahan-bahan yang anda perlukan untuk memasak suatu
menu tertentu. Hal ini sesuai dengan hukum Gossen II yang berbunyi
“pada dasarnya, manusia cenderung memenuhi berbagai macam
kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas / kepuasaan yang sama”.
3. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah nilai pembelanjaan
yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis
kebutuhannya dalam satu tahun tertentu. Dalam analisis makro ekonomi
lebih lazim disebut konsumsi rumah tangga.
Konsumsi menurut Mankiw (2009:31) “konsumsi adalah barang
atau jasa yang dibeli oleh rumah tangga konsumsi terdiri dari barang tidak
tahan lama (Non Durable Goods) pertama adalah barang yang habis
dipakai dalam waktu pendek, seperti makanan dan pakaian, kedua adalah
barang tahan lama (Durable Goods) adalah barang yang dimiliki usia
panjang seperti mobil, televisi, alat-alat elektronik, ketiga adalah jasa
(Services) meliputi pekerjaan yang dilakukan untuk konsumen oleh individu
dan perusahaan seperti potong rambut dan berobat ke dokter”.
Konsumsi merupakan pengeluaran total untuk memperoleh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu.
Khusus untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga, ada faktor yang paling
penting menentukan diantaranya tingkat pendapatan rumah tangga.
(Sayuti, 2009:17)
11
Perilaku masyarakat membelanjakan sebagian dari pendapatan
untuk membeli sesuatu disebut pengeluaran konsumsi. Konsumsi
merupakan fungsi dari pendapatan siap pakai (disposable income). Dengan
kata lain, fungsi konsumsi menunjukkan hubungan antara tingkat
pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan yang siap dibelanjakan.
(Prasetyo, 2011:14)
B. Telepon Seluler
1. Pengertian Telepon Seluler
Telepon genggam atau telepon seluler (disingkat ponsel) atau
handphone (disingkat HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional
saluran tetap, tetapi dapat dibawa ke mana-mana (portable atau mobile)
dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan
kabel (jadi komunikasi nirkabel, bahasa inggris: wireless communication).
Saat ini, Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem
GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA
(Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi
seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
2. Fungsi Telepon Seluler
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon,
telepon genggam umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan
penerimaan pesan singkat (short message service, SMS). Ada pula
penyedia jasa telepon genggam dibeberapa negara yang menyediakan
layanan generasi ketiga (3G) dengan menambahkan jasa video phone,
12
sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi online di telepon genggam
mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang multifungsi.
Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini telepon genggam juga
dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran
radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera
digital, game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G). Selain fitur-fitur
tersebut, telepon genggam sekarang sudah ditanamkan fitur komputer. Jadi
di telepon genggam tersebut, orang bisa mengubah fungsi telepon
genggam tersebut menjadi mini computer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat
membantu bagi para pebisnis untuk melakukan semua pekerjaan di satu
tempat dan membuat pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu yang
singkat. (Wikipedia, 2019)
3. Jenis Telepon Genggam Berdasarkan Fungsinya
Jenis telepon genggam berdasarkan fungsinya :
1. Telepon Genggam Bisnis
Telepon genggam jenis ini ditujukan untuk anda yang menginginkan
perangkat bisnis dalam genggaman anda, biasanya telepon genggam
yang telah memiliki kemampuan ini tergolong telepon genggam cerdas
(smartphone). Berbagai aplikasi bisnis terdapat dalam telepon genggam
ini dan dapat membuat pekerjaan kantor anda dapat dilihat dan
dikerjakan dalam sebuah telepon genggam.
2. Telepon Genggam Hiburan
Telepon genggam jenis ini merupakan telepon genggam berjenis
multimedia, di mana semua aktivitas yang berhubungan dengan musik,
seni, foto, sosial dan lainnya dapat anda atasi dengan sebuah telepon
13
genggam banyak telepon genggam jenis ini yang memiliki varian
tersendiri, seperti telepon genggam musik, telepon genggam kamera,
dan telepon genggam jejaring sosial.
3. Telepon Genggam Fashion
Telepon genggam jenis ini lebih banyak mengandalkan tampilannya, dan
dapat membuat pemiliknya sangat puas meskipun dengan fitur yang
terkesan sederhana. Tetapi dibalik itu semua, sebuah telepon genggam
fashion dapat berharga berkali-kali lipat dari harga telepon genggam
tercanggih. Dewasa ini dapat ditemukan telepon genggam yang
berharga lebih mahal dari harga sebuah kendaraan, bahkan lebih mahal
dari harga sebuah rumah.
C. Pengaruh Penerimaan Uang Mahasiswa Terhadap konsumsi Pulsa
Pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang
dikonsumsikan, bahwa sering kali dijumpai dengan bertambahnya
pendapatan, maka barang yang dikonsumsi bukan saja bertambah, tapi
juga kualitas barang tersebut ikut menjadi perhatian. Misalnya sebelum
adanya penambahan pendapatan beras yang dikonsumsikan adalah
kualitas yang kurang baik, akan tetapi setelah adanya penambahan
pendapatan maka konsumsi beras menjadi kualitas yang lebih baik.
(Soekartawi, 2009:12)
Sedangkan menurut Boediono (2010:22) pendapatan seseorang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dipengaruhi:
1. Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki yang bersumber pada, hasil-
hasil tabungan tahun ini dan warisan atau pemberian.
14
2. Harga per unit dari masing-masing faktor produksi, harga ini
ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi.
Setiap orang atau keluarga mempunyai skala kebutuhan yang
dipengaruhi oleh pendapatan. Kondisi pendapatan seseorang akan
mempengaruhi tingkat konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, makin
banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit
pendapatan, makin berkurang jumlah barang yang dikonsumsi. (Ahmad,
2011:22)
D. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Konsumsi Pulsa
Menurut Tollor, Kelly, dan Stebbins (2008:21) hubungan antara sikap
diri dan penerimaan dari orang-orang lain (kelompok) dan lebih kuat bagi
wanita dibanding bagi laki-laki. Wanita adalah pembeli yang memiliki ciri-ciri
konsumtif. Perilaku konsumtif ini dipengaruhi oleh aspek-aspek yang terbentuk
karena adanya interaksi dengan orang lain, sehingga perilaku akan
dipengaruhi oleh orang-orang yang berada disekitar kita. Perilaku konsumtif ini
terjadi ketika wanita mengkonsumsi barang atau jasa tidak lagi didasarkan
pada ingin terlihat sama dengan anggota kelompoknya serta mengkonsumsi
barang hanya untuk menutupi kelemahan yang ada dalam diri manusia
tersebut, yang merupakan perilaku negatif. Wanita berbelanja secara
berlebihan, untuk foya-foya dan bersifat pemborosan hanya untuk memenuhi
keinginan.
15
Menurut Ridho (2011:22) menunjukkan adanya perbedaan
kebutuhan dalam durasi menelepon dan jumlah penggunaan sms antara
pengguna laki-laki dan perempuan, dari hasil analisis didapatkan bahwa
wanita memiliki pengeluaran yang lebih besar dari pada laki-laki.
Menurut Susanty (2008:10) yang mengatakan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan untuk penggunaan
telepon genggam maupun pengeluaran pulsa per bulan antara laki-laki dan
perempuan.
Sedangkan menurut Brosnan (2008:12) jenis kelamin berpengaruh
terhadap pemakaian suatu produk, dimana wanita mempunyai tingkat yang
lebih tinggi dalam penggunaan pulsa telepon seluler dibanding laki-laki. Dari
berbagai penelitian tersebut maka bisa ditarik kesimpulan bahwa perempuan
mengkonsumsi lebih banyak pulsa untuk telepon seluler dibandingkan laki-
laki.
E. Pengaruh Jenis Telepon Seluler Terhadap Konsumsi Pulsa
Menurut Marconi (2008:56), keputusan konsumen untuk tetap loyal
pada merek tertentu didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Nilai (harga dan kualitas merek)
Penurunan standar kualitas akan mengecewakan bahkan pada konsumen
yang loyal, begitu juga perubahan harga yang tidak layak. Loyalitas muncul
ketika konsumen beranggapan bahwa harga yang harus dibayar sesuai
dengan kualitas merek tersebut sepanjang pembelian yang dilakukannya.
16
2. Reputasi dan karakteristik merek
Merek yang memiliki reputasi yang diakui secara nasional bahkan
internasional, akan lebih dipercaya oleh banyak konsumen. Pada banyak
kasus, konsumen melakukan pembelian hanya didasarkan pada reputasi ini
saja. Karakteristik personal yang diadopsi oleh merek dalam kalimat-
kalimat iklannya, membentuk kepribadian merek dan membangun jenis
identifikasi konsumen pengidentifikasian diri konsumen dengan merek yang
nantinya mengarah pada loyalitas merek.
3. Kenyamanan dan kemudahan mendapatkan merek
Kenyamanan dan kemudahan mendapatkan merek merupakan faktor
penentu penting untuk membangun loyalitas konsumen. Semua kelebihan
merek tertentu tidak akan berarti jika produk dari merek tersebut tidak
mudah didapatkan dan susah diakses, meragukan bagi konsumen untuk
membeli merek tersebut. Terutama pada masyarakat sekarang yang
cenderung menuntut, merek atau perusahaan yang dapat berhasil adalah
merek yang menawarkan pembelian produk secara nyaman, dapat dibeli
lewat telepon atau internet, dapat dibayar dengan kartu kredit, dikirimkan
dalam waktu yang layak, dan dapat dikembalikan dengan mudah.
Setiadi (2009:12) perilaku konsumen berpedoman pada
pengkombinasian dua faktor yaitu keterlibatan konsumen dan perbedaan
antar merek. Keterlibatan konsumen adalah status motivasi yang
menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen
pada saat membuat keputusan. Perbedaan antar merek mengacu pada
persepsi konsumen yang lebih mungkin untuk melihat perbedaan dalam sifat
yang ditawarkan oleh berbagai merek suatu produk dan hasilnya yang lazim
17
adalah kesetiaan atau loyalitas yang lebih besar ketika preferensi didasarkan
atas keterlibatan yang dirasakan tinggi.
Menurut Wardan (2009:22) harga, kelengkapan, fitur dan mutu
produk merupakan hal penting yang konsumen dipertimbangkan konsumen
dalam memilih suatu produk. secara implisit kita mengasumsikan bahwa tiap
individu membuat keputusan dalam suasana yang penuh dengan kepastian.
Ketika seseorang membeli sesuatu barang, mereka diasumsikan tahu persis
apa yang akan dibeli, dan tahu pula berapa kepuasan yang akan diperoleh
dari pembelian barang tersebut. dalam kehidupan nyata, sering asumsi ini
tidak berlaku. Pertama, banyak barang yang secara alami berbentuk
permainan atau undian, dimana outcome yang muncul tidak pasti, misalnya
pembelian asuransi, transaksi di pasar modal, ikut taruhan pacuan kuda, atau
yang lebih jelas lagi dalam pembelian lotre seperti SDSB, pembelian untuk
jenis ini tidak begitu jelas hasilnya.
Menurut Kelana (2010:22) jika konsumen membeli barang karena
mengharap memperoleh manfaat dan nilai guna (utility), tentu saja secara
rasional konsumen berharap memperoleh utility yang optimal. Telepon seluler
yang lebih canggih seperti hanphone android menggunakan pulsa yang lebih
banyak dibandingkan telepon seluler yang lain karena fitur yang ditawarkan
menggunakan pulsa dalam penggunaannya.
18
C. Tinjauan Empiris
Untuk lebih memperkaya khasanah pengetahuan dari penelitian ini,
maka perlu disajikan tinjauan-tinjauan empiris dari penelitian-penelitian
sebelumnya yang kurang lebih berkaitan dengan penelitian ini. diantaranya
yaitu hasil penelitian yang dilakukan.
Riyanti Jabir (2012) penelitian yang berjudul “faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk kartu AS (studi
kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas)”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor kualitas produk, harga jual, promosi,
serta saluran distribusi terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk
kartu AS. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji reliabilitas, uji
validitas, uji parsial (uji T). Berdasarkan hasil analisis regresi, dari hasil
analisis regresi yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk kartu AS, maka
dapat disimpulkan bahwa keempat faktor yakni : kualitas produk, harga,
promosi dan saluran pemasaran mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk kartu AS. Dari hasil
pengujian koefisien regresi maka diperoleh hasil bahwa variabel yang paling
dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk
kartu AS adalah promosi.
Wahyuni (2009:21) dalam penelitiannya tentang penggunaan telepon
Seluler yang berjudul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
pulsa telepon seluler di kota Makassar“ mengemukakan bahwa variabel-
variabel seperti pendapatan keluarga, jenis pekerjaan, jenis telepon seluler,
19
tingkat pendidikan dan jenis kelamin pengguna telepon seluler berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap konsumsi pulsa telepon seluler di kota
Makassar.
Ahmad (2011:31) penelitian yang berjudul “analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumsi pulsa pada mahasiswa departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi USU”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis faktor penerimaan uang saku, faktor sosial, faktor pribadi, dan
faktor psikologi memiliki pengaruh terhadap konsumsi pulsa pada mahasiswa
Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Data yang digunakan adalah data primer
berupa kuesioner. Hipotesis penelitian ini yaitu terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari faktor penerimaan uang saku, faktor sosial, faktor pribadi, dan
faktor psikologi terhadap konsmsi pulsa pada mahasiswa. Metode analisis
data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Metode ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel
independen, yaitu faktor penerimaan uang saku (X1), faktor sosial (X2), faktor
pribadi (X3), dan faktor psikologis (X4). dan variabel dependen, yaitu
konsumsi pulsa (Y) pada mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan ada
hubungan yang erat antara variabel faktor penerimaan uang saku, faktor
sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologi terhadap konsumsi pulsa sebesar
69,4%, dengan adjusted R square sebesar 45,9% dan sisanya dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pada pengujian secara
simultan (uji F) menyatakan bahwa variabel faktor penerimaan uang saku,
faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap konsumsi pulsa pada mahasiswa yang berarti hipotesis
diterima. Pada pengujian secara parsial (uji-t) menyatakan bahwa variabel
20
faktor penerimaan uang saku dan variabel faktor sosial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap konsumsi pulsa pada mahasiswa. Sedangkan variabel
faktor pribadi dan variabel faktor psikologi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap konsumsi pulsa pada mahasiswa. Dari variabel faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumsi pulsa, variabel yang paling dominan adalah variabel
faktor penerimaan uang saku yang lebih mempengaruhi konsumsi pulsa pada
mahasiswa.
Maslia ( 2009:24). Dalam penelitiannya yang berjudul “analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pulsa Telepon Seluler Wanita
Pekerja di Kota Makassar” yang menurutnya bahwa tidak ada pengaruh yang
nyata dari jenis kelamin perempuan atau laki-laki terhadap permintaan pulsa
telepon seluer. Karena pada dasarnya mahasiswa cenderung menggunakan
pulsa berdasarkan kebutuhan, baik untuk menelpon, sms, internet ataupun
untuk fasilitas dan layanan dari telepon seluler yang mereka gunakan. Dari
hasil penelitian jenis kelamin berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap permintaan pulsa telepon seluler wanita pekerja di Kota Makassar.
Nyoman Daisy Widyanti (2012) penelitian yang berjudul “faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli produk Blackberry pada mahasiswa
Universitas Surabaya”. Produk Blackberry merupakan smartphone yang
sedang banyak digemari masyarakat Indonesia, tidak terkecuali mahasiswa
Universitas Surabaya. Produk Blackberry memiliki banyak kelebihan, seperti
fasilitas BlackBerry Messenger (BBM) hingga fasilitas internet service tanpa
batas. Namun, untuk mendapatkan fasilitas tersebut, konsumen harus
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk berlangganan paket Blackberry.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor yang membentuk
21
keputusan membeli produk Blackberry pada mahasiswa Universitas
Surabaya. Subjek penelitian adalah 200 mahasiswa Universitas Surabaya
yang berusia 19-22 tahun dan menggunakan produk Blackberry. Sampel
penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan data
yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis faktor. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat tujuh faktor yang membentuk keputusan
membeli produk Blackberry pada mahasiswa Universitas Surabaya, yaitu: (1)
status simbol; (2) keluarga; (3) kelompok referensi; (4) desain; (5) keuntungan;
(6) kemudahan; dan (7) keunikan. Selain itu, faktor status simbol diketahui
merupakan faktor dominan diantara ketujuh faktor tersebut. Saran untuk
penelitian selanjutnya adalah diharapkan ada penelitian yang lebih spesifik
terkait dengan faktor-faktor yang membentuk keputusan membeli produk
Blackberry. Sementara untuk subjek penelitian, diharapkan pihak universitas
mengingatkan atau memberikan informasi pada mahasiswa terkait dengan
dampak perilaku konsumtif. Hal ini dikarenakan faktor status simbol
cenderung mengarah pada perilaku konsumtif.
Dalmiya Audina Pratiwi (2019) “faktor-faktor yang mempengaruhi
sikap konsumen terhadap produk kartu indosat (studi kasus pada mahasiswa
Stie Nobel Indonesia Makassar)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh merek, harga, dan layanan jaringan produk indosat secara parsial
dan simultan terhadap sikap konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian
survei dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah
Mahasiswa Stie Nobel Indonesia Makassar angkatan tahun 2016, 2017 dan
2018 dengan jumlah 418 orang. Dengan rumus didapatkan jumlah sampel
sebesar 81 orang responden. Dengan menggunakan uji validitas, uji
22
reliabilitas, analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji t dan uji f
dengan menggunakan SPSS IBM Statistics V20. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa diantara ketiga variabel independen yaitu merek, harga,
dan layanan jaringan, variabel harga dan layanan jaringan secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen, sedangkan
variabel merek berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial
terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian produk kartu Indosat
pada Stie Nobel Indonesia Makassar. Dan ketiga variabel independen
berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
D. Kerangka Konsep
Pola konsumsi disebabkan oleh banyak faktor dan masing-masing
faktor saling terkait. Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi pola konsumsi memang cukup banyak, tetapi dalam
penelitian ini faktor penyebab tersebut dibatasi pada beberapa variabel.
Variabel pertama yang mempengaruhi pola konsumsi mahasiswa
adalah jenis kelamin. Berdasarkan teori Menurut Tollor, Kelly, dan Stebbins
(2008:21) hubungan antara sikap diri dan penerimaan dari orang-orang lain
(kelompok) dan lebih kuat bagi wanita dibanding bagi laki-laki. Wanita adalah
pembeli yang memiliki ciri-ciri konsumtif. Perilaku konsumtif ini dipengaruhi
oleh aspek-aspek yang terbentuk karena adanya interaksi dengan orang lain,
sehingga perilaku akan dipengaruhi oleh orang-orang yang berada disekitar
kita. Perilaku konsumtif ini terjadi ketika wanita mengkonsumsi barang atau
jasa tidak lagi didasarkan pada ingin terlihat sama dengan anggota
kelompoknya serta mengkonsumsi barang hanya untuk menutupi kelemahan
23
yang ada dalam diri manusia tersebut, yang merupakan perilaku negatif.
Wanita berbelanja secara berlebihan, untuk foya-foya dan bersifat
pemborosan hanya untuk memenuhi keinginan.
Variabel pertama yang mempengaruhi pola konsumsi mahasiswa
adalah jenis telepon seluler. Setiadi (2009:12) perilaku konsumen
berpedoman pada pengkombinasian dua faktor yaitu keterlibatan konsumen
dan perbedaan antar merek. Keterlibatan konsumen adalah status motivasi
yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku
konsumen pada saat membuat keputusan. Perbedaan antar merek mengacu
pada persepsi konsumen yang lebih mungkin untuk melihat perbedaan dalam
sifat yang ditawarkan oleh berbagai merek suatu produk dan hasilnya yang
lazim adalah kesetiaan atau loyalitas yang lebih besar ketika preferensi
didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan tinggi.
Variabel pertama yang mempengaruhi pola konsumsi mahasiswa
adalah penerimaan uang mahasiswa. Pendapatan akan mempengaruhi
banyaknya barang yang dikonsumsikan, bahwa sering kali dijumpai dengan
bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi bukan saja
bertambah, tapi juga kualitas barang tersebut ikut menjadi perhatian, misalnya
sebelum adanya penambahan pendapatan beras yang dikonsumsikan adalah
kualitas yang kurang baik, akan tetapi setelah adanya penambahan
pendapatan maka konsumsi beras menjadi kualitas yang lebih baik.
(Soekartawi, 2009:12)
Berdasarkan batasan teoritik serta rumusan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya maka kerangka konsep ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
24
Gambar. 2.1 Bagan Kerangka Konsep
E. Hipotesis
Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan serta teori yang
melandasi untuk menganalisa lebih lanjut permasalahan maka dikemukakan
rumusan hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga bahwa penerimaan uang mahasiswa berpengaruh positif terhadap
konsumsi pulsa pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh
Makassar.
Penerimaan Uang Mahasiswa
(X1)
Jenis Kelamin
(X2)
Konsumsi Pulsa
(Y)
Jenis Telpon Seluler (X3)
25
2. Diduga bahwa jenis kelamin perempuan berpengaruh positif terhadap
konsumsi pulsa pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh
Makassar.
3. Diduga bahwa jenis telepon seluler smartphone berpengaruh positif
terhadap konsumsi pulsa pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unismuh Makassar.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu
penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan. Pendekatan metode ini berangkat dari data lalu diproses
menjadi informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan (Erlangga,
2009:30). Metode ini juga harus menggunakan alat bantu kuantitatif software
komputer. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian
pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih dari bila disertai dengan
tabel, grafik, atau tampilan lainnya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian, penulis memilih Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh
Makassar sebagai objek penelitian dengan menetapkan data Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Konsumsi Pulsa Mahasiswa (Studi Kasus Fakultas
Ekonomi dan Bisnis).
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 1 bulan, yakni mulai
September sampai dengan Oktober 2019.
27
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Dimana variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari
pengeluaran konsumsi pulsa, jenis kelamin, jenis telepon seluler, dan
penerimaan uang mahasiswa. Pengeluaran konsumsi pulsa ditandai sebagai
variabel terikat, definisi operasional yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Konsumsi pulsa (Y) adalah pengeluaran pulsa mahasiswa setiap bulannya
untuk keperluan kuliah ataupun bukan untuk keperluan kuliah, diukur
dengan rupiah per bulan.
2. Penerimaan uang mahasiswa (X1) merupakan penghasilan yang diperoleh
mahasiswa baik dari orang tua, beasiswa maupun dari bekerja, diukur
dengan rupiah per bulan.
3. Jenis kelamin (X2) yaitu jenis kelamin mahasiswa, jika perempuan diukur
dengan 1 dan laki-laki 0.
4. Jenis telepon seluler (X3) yang digunakan adalah telepon seluler yang
digunakan, jika mahasiswa menggunakan smartphone diukur dengan 1 dan
non smartphone adalah 0.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi penelitian
Menurut Sugiyono (2013) pengertian poulasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam hubungannya dengan objek
28
penelitian, jumlah usaha mikro dan kecil di Universitas Muhammadiyah
Makassar. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar, berjumlah
30 orang.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2015: 85) mendefinisikan sampling jenuh yaitu
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative
kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Kuesioner
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada
responden untuk dijawab. Kuesioner yang digunakan bersifat terstruktur
dengan mengkombinasikan pertanyaan tertutup dan terbuka yang ditujukan
untuk mengetahui kondisi mahasiswa.
2. Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode
pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek
penelitian yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak
langsung.
29
3. Dokumentasi
Dokumentasi menurut adalah suatu cara yang digunakan untuk memperole
h data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan
gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung
penelitian. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemudian
ditelaah.
F. Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear
berganda. Adapun regresi linear berganda merupakan suatu fungsi yang
menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen. Satu variabel dependen (Y) biasanya dipengaruhi oleh beberapa
variabel independen (X). Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini
adalah program SPSS 23. Adapun analisis regresi linear berganda dalam
penelitian ini untuk dapat mengetahui pengaruh jenis kelamin, jenis telepon
seluler, dan penerimaan uang mahasiswa, terhadap pengeluaran konsumsi
pulsa. Yang dapat dinyatakan secara matematika dalam bentuk fungsi.
Konsumsi pulsa (Y) merupakan nilai dari,(X1) penerimaan uang mahsiswa,
(X2) jenis kelamin, (X3) jenis telepon seluler. Modal persamaan dapat
digambarkan seperti :
Y = f (X1,X2,X3) …………………………………………………………………….(1)
Y βο + β1X1 + β2X2 + β3X3 + µ ...………………………………………………..(2)
Keterangan :
Y = Konsumsi Pulsa
X1 = Penerimaan Uang Mahasiswa
30
X2 = Jenis Kelamin
X3 = Jenis Telepon Seluler
β0 = Konstanta
β2,β2 = Koefisien Regresi
µ = Error Tem
1. Uji Instrumen
Uji instrumen penelitian sebelum digunakan sebagai alat
mendapatkan data primer melalui peyebaran kuesioner, harus terlebih
dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk menggunakan variabel-
variabel tertentu diperlukan suatu alat ukur yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid
dan reliabel.
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menentukan sah atau tidaknya suatu
penelitian. Sugiyono (2013:168) menyatakan bahwa : “valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.” Karena itu instrumen yang valid dan reliabel menjadi
syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan
reliabel.
Untuk menilai setiap valid atau tidaknya sebuah penelitian, perlu
adanya analisis faktor yang dilakukan dengan cara mengkorelarikan
jumlah skor faktor dengan total skor. Sugiyono (2013:173) menentukan
cara untuk menilai validitas penelitian dengan cara sebagai berikut :
31
a. Bila kolerasi tiap faktor positif dan besarnya ≥ dari 0,3 maka
instrumen tersebut dinyatakan valid.
b. Bila kolerasi tiap faktor positif dan besarnya ≤ dari 0,3 maka
instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil
pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur . Untuk
melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan, penulis
menggunakan koefisien cronbach alpha (α) dengan menggunakan
program SPSS (Statistical Program Sience and Social).
2. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik merupakan persyaratan yang harus dipenuhi pada
analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang biasa digunakan adalah
uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedesitas dan uji auto korelasi.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
32
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
indepen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yng lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan
yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah
dalam penelitian, dimana rumusan masalah dalam penelitian yang ada di
bab 1 telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dalam penelitian
ini menggunakan hipotesis asosiatif untuk melihat hubungan variabel
penerimaan uang mahasiswa, jenis kelamin, jenis telepon seluler terhadap
konsumsi pulsa mahasiswa di fakultas ekonomi dan bisnis unismuh
makassar. Uji Hipotesis terbagi menjadi empat yaitu:
a. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara signifikan terhadap variabel dependen. Dimana jika Fhitung <
Ftabel, maka Ho diterima atau variabel independen secara bersama-
33
sama tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (tidak
signifikan) dengan kata lain perubahan yang terjadi pada variabel
terikat tidak dapat dijelaskan oleh perubahan variabel independen,
dimana tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 10 %.
b. Uji T
Uji T digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk
mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat
menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependent secara
nyata. Dimana jika thitung > ttabel Hi diterima (signifikan) dan jika
thitung < ttabel Ho diterima (tidak signifikan). Uji t digunakan untuk
membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak, dimana
tingkat signifikan yang digunakan yaitu 10 %.
c. Koefesien Determinasi (R2) ,`
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
pengaruh variabel dependent yaitu penerimaan uang mahasiswa (X1),
jenis kelamin (X2), jenis telepon seluler (X3), terhadap variable
dependent dalam hal ini pengeluaran konsumsi pulsa mahasiswa (Y).
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil musyawarah wilayah
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara ke-21 di kabupaten
Bantaeng. Pendirian tersebut didukung oleh persyarikatan Muhammadiyah
sebagai organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar ma’ruf nahi munkar lewat surat nomor: E-6/098/1963 tanggal 22 Jumadil
Akhir 1394 H/12 Juli 1963 M. kemudian akte pendiriannya dibuat oleh notaries
R. Sinojo Wongsowidjojo berdasrakan akta notaries R. Nomor : 71 tanggal 19
Juni 1963 Universitas Muhammaadiyah Makassar dinyatakan sebagai
Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 Oktober 1965.
Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) sebagai
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) mengemban tugas dan peran yang
sangat besar bagi agama, bangsa, dan negara, baik dimasa sekarang maupun
dimasa depan. Selain posisinya sebagai salah satu PTM/PTS di kawasan
Timur Indonesia yang tergolong besar, juga padanya tertanam kultur
pendidikan yang diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah. Nama
Muhammadiyah yang terintegrasi dengan nama Makassar memberikan
harapan terpadunya budaya, keilmuan dan nafas keagamaan. Pada awal
34
berdirinya, Universitas Muhammadiyah Makassar membina beberapa fakultas
salah satunya adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Febis) yang terdiri dari dari
beberapa jurusan.
2. Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
a. Visi
“ Menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang Islami, Unggul, Berkemajuan
dan Berkarakter Kewirausahaan di Kawasan Timur Indonesia pada Tahun
2024 “
b. Misi
1. Menyelenggrakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki kemampuan professional, berdaya saing tinggi dan
memiliki jiwa wirausaha sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
2. Menyelenggarakan penelitian secara kreatif dan inovatif, terpublikasi dan
memperoleh pengalaman secara nasional dan internasional.
3. Mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi secara luas bagi
keberdayaan masyarakat dan berkonstribusi nyata bagi pembangunan
nasional dan internasional.
4. Menyelenggarakan pendidikan yang dilandasi oleh nilai-nilai Al-Islam
dan KeMuhammadiyahan.
35
c. Tujuan
1. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa, berakhlak
mulia, memiliki kompetensi yang unggul pada bidang ekonomi
dan bisnis, lulus tepat waktu dengan indeks prestasi tertinggi, dan
berjiwa entrepreneurship.
2. Meningkatnya jumlah dan kualitas hasil penelitian dan kegiatan
pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh semua
dosen.
3. Menghasilkan karya ilmiah yang terpublikasi pada jurnal
bereputasi nasional dan internasional, memiliki hak kekayaan
intelektual, melalui kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang kreatif dan inovatif dibidang ekonomi dan
bisnis.
4. Membangun kerja sama strategis dengan berbagai pihak untuk
penerapan ilmu dan teknologi berbasis pemberdayaan sosial dan
kewirausahaan sosial untuk kepentingan pembangunan nasional.
5. Memperkuat terciptanya budaya integritas civitas akademik yang
berkarakter dan dilandasi oleh nilai-nilai Al-Islam dan
KeMuhammadiyahan.
6. Struktur organisasi, koordinasi, dan ara kerja Fakultas Ekonomi
dan Bisnis serta tugas/fungsi dari tiap unit yang ada.
36
3. Struktur Organisasi dan Job Description
a. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
DEKAN
WD I
TATA USAHA
UNIT PENJ.MUTU,
CSED
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS WD II WD IV WD III
GUGUS MUTU PRODI,
PUSAT PENGEMB. PRODI
LABORATORIUM
PERPUSTAKAAN
MAHASISWA
DOSEN/PA
PROGRAM STUDI
HMJ
IMM
KOMISARIAT
BEM
FAKULTAS
37
b. Job Description
Pimpinan Fakultas ekonomi dan Bisnis mempunyai tugas dan
wewenang sebagai berikut :
1. Dekan
Dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian,
dan pengabdian pada masyakarat, serta pembinaan Al Islam dan
KeMuhammadiyahan.
2. Wakil Dekan I (Bidang Akademik)
1) Membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan
pengabdian dan pada masyakarat.
2) Berfungsi menilik dan mengoordinasikan kegiatan dilingkungan
fakultas serta membuat laporan kepada dekan meliputi :
a. Perencanaan, pelaksanaan pengembangan pendidikan dan
pengajaran, serta penelitian.
b. Pembinaan tenaga pengajar dan tenaga peneliti.
c. Persiapan pembukaan program/jurusan baru berbagai
tingkat/jenjang pendidikan.
d. Penyusunan program bagi usaha pengembangan daya
penalaran mahasiswa yang berkoordinasi dengan WD II.
e. Perencanaan dan pelaksanaan kerja sama pendidikan dan
penelitian dengan fasilitas lain dalam lingkup Unismuh.
f. Pengolahan data yang menyangkut bidang pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
38
g. Kerja sama dengan Fakultas dilingkungan Unismuh dalam
setiap usaha dibidang pengabdian pada masyarakat serta
usaha penunjangnya.
3) Wakil Dekan II (Bidang Administrasi dan Keuangan)
a. Membantu dekan dalam pelaksanaan kegitan dibidang
kepegawaian dan keuangan.
b. Mengawasi dan memelihara ketertiban serta mengoordinasikan
kegiatan dilingkungan fakultas, dan membuat laporan
pertanggung jawaban kepada Dekan yang meliputi :
1) Pengelolaan keuangan.
2) Pengurusan kepegawaian.
3) Pengurusan kerumah tanggaan dan pemeliharaan
ketertiban.
4) Pengelolaan perlengkapan.
5) Pengurusan ketatausahaan.
6) Penyelenggaran hubungan masyarakat.
7) Pengolahan data yang menyangkut administrasi umum.
4) Wakil Dekan III (Bidang Kemahasiswaan)
a) Membantu dekan dalam kegiatan dibidang pembinaan dan
layanan kesejahteraan mahasiswa.
b) Menilik dan mengoordinasikan kegiatan dilingkungan fakultas
serta membuat laporan kepada dekan meliputi :
39
1. Pelaksanaan pembinaan mahasiswa oleh seluruh staf
pengajar dalam pengembangan sikap dan penalaran dan
dalam bidang seni budaya dan olahraga serta bagian dari
pendidikan tinggi pada umumnya.
2. Pelaksanaan usaha kesejahteraan mahasiswa serta usaha
bimbingan dan penyuluhan bagi mahasiswa.
3. Pelaksanaan usaha pengembangan daya penalaran
mahasiswa yang sudah diprogramkan dalam bentuk
penelitian mahasiswa.
4. Kerja sama dengan fakultas lain dilingkungan Unismuh
dalam setiap usaha dibidang kemahasiswaan.
5. Penciptaan iklim pendidikan yang baik dalam kampus dan
membantu pelaksanaan program pembinaan pemeliharaan
kesatuaan dan persatuan bangsa.
6. Pelaksanakan kegiatan dibidang pengabdian pada
masyarakat dalam rangka turut membantu memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat.
7. Pengolahan data yang menyangkut bidang pengdidikan
yang bersifat ko-kurikuler.
5) Wakil Dekan IV (Bidang Al-Islam dan KeMuhammadiyahan)
a. Bertugas mewakili dekan dalam memimpin pelaksanaan
kegiatan dibidang pendidikan Al-Islam KeMuhammadiyahan.
40
b. Mempunyai fungsi menilik dan mengoordinasikan kegiatan di
lingkungan fakultas dan membuat laporan kepada dekan yang
meliputi :
1) Mengembangkan kurikulum dan mengadakan penelitian dan
semiloka.
2) Sosialiasi kurikulum melalui dialog, penerbitan buletin,
perkuliahan, dan semiloka.
3) Islamisasi mata kuliah melalui kegiatan interdisipliner,
semiloka, dan perkuliahan.
4) Pengajian pada setiap rapat, sholat berjamaah, pengaturan
kuliah dengan waktu sholat, tadarrus Al-Qur’an, Baitul
Arqam, khutbah jum’at.
5) Kebersihan semua ruangan (kantor, ruang kuliah, dan WC)
penataan keindahan ruangan dan lingkungan (bekerja sama
dengan Wakil Dekan III).
6) Al-Islam KeMuhammadiyahan dalam kegiatan mahasiswa.
7) Kegiatan lembaga kemahasiswaan berupa Baitul Arqam,
Darul Arqam, dan bela diri Tapak Suci.
8) Pengajian Islam.
6) Unit Penjaminan Mutu (UPM)
a. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan
pendidikan, pengajaran, dan penjaminan mutu fakultas.
41
b. Pelaksanaan penyusunan program penjaminan mutu dibidang
pendidikan, pengajaran dan penjaminan mutu.
c. Pelaksanaan penyusunan standar mutu pendidikan, pengajaran
dan kemahasiswaan.
d. Pelaksanaan audit dimutu pendidikan, pengajaran dan
kemahasiswaan.
7) Kepala Laboratorium
Membantu pimpinan fakultas dalam pelaksaan pendidikan dan
pengajaran dilaboratorium.
a) Pelaksanaan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan pengajaran dilaboratorium.
b) Pelaksanaan administrasi dan penganggaran di laboratorium.
c) Pelaksaan penyediaan perangkat pratikum.
d) Pelaksaan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak
laboratorium.
8) Kepala Tata Usaha
Membantu pimpinan fakultas dalam melaksanakan prencanaan,
keuangan,akademik,kemahasiswaan,kepegawaian,ketatalaksanaa,
kerumahtanggaan, inventaris barang, dan pelaporan dilingkungan
Fakultas.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, bagian Tata Usaha
mempunyai fungsi :
42
Pelaksanaan urusan penyusunan rencana, anggaran, dan program
di lingkungan fakultas.
a) Pelaksanaan urusan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan Al-Islam Kemuhammadiyahan di lingkungan
fakultas.
b) Pelaksanaan urusan mahasiswa dan alumni di fakultas.
c) Pelaksanaan urusan kepegawaian di fakultas.
d) Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan kerumah tanggaan di
fakultas.
e) Pelaksanaan urusan pengolahan data fakultas.
f) Pelaksanaan urusan evaluasi dan pelaporan di fakultas.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin perlu dilakukan karna adanya perbedaan penting
antara laki-laki dan perempuan yang dapat mempengaruhi konsumsi
pulsa atau pemakaian pulsa. Adapun hasil responden berdasarkan
tingkat umur dapat dilihat pada tabel berikut:
43
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (Orang) Persentase (%)
Laki-Laki 15 50
Perempuan 15 50
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil Wawancara (Data Olahan), Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa tingkat responden
penelitian, yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar
dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 15 orang dengan persentase 50%,
sedangkan perempuan berjumlah 15 orang dengan persentase 50%. Hal ini
menunjukan bahwa konsumsi pulsa pada mahasiswa didominasi oleh laki-
laki di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar.
b. Berdasarkan Umur
Umur yaitu kemampuan fisik dan kesehatan mental spiritual untuk
melakukan kegiatan. Umur yang produktif akan lebih efektif dalam
beraktifitas dibandingkan tidak produktif. Tingkat kemampuan konsumsi
pulsa sangat bergantung pada tingat umur. Adapun hasil responden
berdasarkan tingkat umur dapat dilihat pada tabel berikut:
44
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Tingkat Umur Mahasiswa
Umur Frekuensi (Orang) Persentase (%)
19 – 20 27 90
21 – 22 3 10
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil Wawancara (Data Olahan), Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.2 tingkat responden penelitian, yaitu mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar menunjukan bahwa dari 30
orang responden dalam penelitian ini dari aspek umur yaitu berumur 19 – 20
tahun sebanyak 27 orang dengan persentase 90 % dari jumlah responden
yang diteliti.
c. Berdasarkan Program Studi
Prodi atau program Studi adalah merupakan kesatuan rencana
belajar yang digunakan sebagai pedoman jalannya pendidikan akademik
yang penyelenggaraannya berdasarkan suatu kurikulum. Adapun hasil
responden berdasarkan Program Studi dapat dilihat pada tabel berikut:
45
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Program Studi
Prodi Laki – Laki Perempuan Jumlah
Manajemen 5 5 10
Akuntansi 5 5 10
Ekonomi Pembangunan 5 5 10
Sumber: Hasil Wawancara (Data Olahan), Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.3 hasil penelitian, jumlah responden mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar jika dirincikan berdasarkan
prodi dan jenis kelamin totalnya sebanyak 30 orang. Terdiri dari 15 laki-laki
dan 15 perempuan.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
a. Hubungan Antara Penerimaan Uang Mahasiswa dan Pengeluaran
Konsumsi Pulsa pada Mahasiswa.
Penerimaan uang mahasiswa atau pendapatan akan
mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsikan, bahwa seringkali
dijumpai dengan bertambahnya pendapatan, maka barang yang
dikonsumsi bukan saja bertambah, tapi kualitas barang tersebut ikut
menjadi perhatian. Adapun hasil responden berdasarkan tingkat umur
dapat dilihat pada tabel berikut:
46
Tabel 4.4 Distribusi Persentase Responden Menurut Penerimaan Uang dan
pengeluaran Konsumsi Pulsa Mahasiswa
Total Penerimaan Rp 000/bulan
Pengeluaran konsumsi pulsa mahasiswa Rp 000/bulan
Total < 20 21-40 41-60 61-80 > 80
< 250.000 10 0 0 0 0 10
251-500 0 13,3 3,3 0 0 16,6
510-750 0 6,67 13,3 6,67 0 26,64
751-1.200 0 6,67 6,67 10 0 23,34
>1.200 0 0 0 10 13,3 23,3
Jumlah 10 26,64 23,27 26,67 13,3 100 Sumber: Data diolah dari SPSS, Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 7 responden (23,3
persen) yang memiliki total penerimaan sama dengan atau lebih dari Rp
1.200.000 per bulan, sebanyak 6,67 persen (2 responden) memiliki
pengeluaran konsumsi pulsa Rp 21.000-Rp 40.000 per bulan, sebanyak
13,3 persen (4 responden) memiliki pengeluaran konsumsi pulsa Rp
41.000-60.000 per bulan, sebanyak 13,3 persen (4 responden) memiliki
pengeluaran konsumsi pulsa Rp 21.000-40.000 per bulan, dan sebanyak
10 persen (3 responden) memiliki pengeluaran konsumsi pulsa Rp
20.000 per bulan. Hal tersebut memperlihatkan bahwa semakin tinggi
penerimaan mahasiswa setiap bulannya semakin besar pula pengeluaran
untuk konsumsi pulsanya.
b. Hubungan Antara Jenis Kelamin dan Pengeluaran Konsumsi Pulsa
pada mahasiswa.
Jenis kelamin yaitu tidak ada perbedaan signifikan antar laki-laki
dan perempuan untuk penggunaan telepon genggam maupun
pengeluaran pulsa per bulan antara laki-laki dan perempuan. Adapun
47
hasil responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan
pengeluaran konsumsi pulsa mahasiswa
Jenis Kelamin Pengeluaran konsumsi pulsa mahasiwa Rp 000/bulan
Total < 20 21-40 41-60 61-80 > 80
Laki-Laki 10 23,33 13,33 0 3,33 49,99
Perempuan 0 0 10 30 10 50
Jumlah 10 23,33 23,33 30 13,3 100
Sumber: Data diolah dari SPSS, Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa dari 30 responden, 30
persen ( 9 responden perempuan ) yang memiliki pengeluaran konsumsi
pulsa Rp 61.000-80.000 per bulan, dan sebanyak 30 responden 23,33
persen ( 7 responden laki-laki ) memiliki pengeluaran konsumsi pulsa Rp
21.000-40.000 per bulan. Hal tersebut memperlihatkan bahwa
pengeluaran konsumsi pulsa antara perempuan dan laki-laki tidak terlalu
jauh berbeda.
c. Hubungan Antara Jenis Telepon Seluler dan Pengeluaran Konsumsi
Pulsa pada Mahasiswa.
Telepon seluler selain berfungsi untuk melakukan dan menerima
panggilan telepon, juga mempunyai fungsi pengiriman dan pesan singkat.
Ada pula penyedia jasa telepon genggam dibeberapa negara yang
menyediakan 3G. Adapun hasil responden berdasarkan jenis telepon
seluler dapat dilihat pada tabel berikut:
48
Tabel 4.6 Distribusi Persentase Responden Menurut Jenis Telepon Seluler
dan pengeluaran konsumsi pulsa mahasiswa
Jenis Telepon Seluler
Pengeluaran konsumsi pulsa mahasiwa Rp 000/bulan
Total < 20 21-40 41-60 61-80 > 80
Smartphone 0 10 26,67 26,67 13,33 76,67
Non Smartphone 10 13,33 0 0 0 23,33
Jumlah 10 23,33 26,67 26,67 13,33 100 Sumber: Data diolah dari SPSS, Tahun 2019
Tabel 4.6 di atas memperlihatkan bahwa sebanyak 76,67 persen
responden yang menggunakan telepon seluler Smartphone dan 23,33
persen bukan Smartphone. Pengeluaran konsumsi pulsa kurang dari Rp
20.000 per bulan untuk Smartphone yaitu 0 persen dan untuk non
Smartphone sebanyak 10 persen, sedangkan pengeluaran konsumsi
pulsa di atas Rp 80.000 per bulan untuk Smartphone yaitu 13,33 persen
dan untuk Non Smartphone sebanyak 0 persen. Oleh karena itu dapat
kita simpulkan bahwa semakin canggih fungsi telepon seluler semakin
besar pula pulsa yang digunakan. .
2. Hasil Analisis Data
a. Uji Instrumen
Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan
realibilitas didistribusikan kepada 30 mahasiswa, untuk dianalisis validitas
dan reliabilitasnya dan hasil dari analisis tersebut dipergunakan sebagai
bahan acuan dalam memperoleh data guna analisis lebih lanjut.
49
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menilai sah atau tidaknya suatu
kuesioner yang disebarkan. Suatu kuesioner dikatakan valid jika hasil dari
pertanyaan kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang
signifikan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan korelasi Product Moment Pearson jika nilai r hitung lebih
besar dari nilai r tabel maka alat tes yang digunakan valid, sebaliknya jika
nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka alat tes yang digunakan tidak
valid.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas
Variabel r hitung r tabel Hasil
X1 0,658 0,296 Valid
X2 0,542 0,296 Valid
X3 0,306 0,296 Valid
Y 1 0,296 Valid
Sumber : Olah Data SPSS, Tahun 2019
Hasil pengamatan r tabel didapatkan nilai sampel (N) = 30
sebesar 0,296 sehingga merujuk pada hasil dari uji validitas dihasilkan
bahwa semua instrumen mulai dari variabel penerimaan uang mahasiswa
yang terdiri dari X1, variabel jenis kelamin yang terdiri dari X2, jenis
telepon seluler yang terdiri dari X3 semuanya menghasilkan nilai (r hitung )
> dari pada ( r tabel ), selain itu variabel konsumsi pulsa yang terdiri dari Y
semuanya menghasilkan nilai (r hitung) > dari pada (r tabel) sehingga
50
dapat disimpulkan bahwa semua instrumen dalam penelitian ini dapat
dikatakan valid.
2. Uji Reabilitas
Uji reabilitas dilakukan untuk menguji akurasi dan ketetapan dari
pengukuran instrumen reliabel bisa menggunakan Cronbach Alpha 0,60
jika realibilitas kurang dari 0,60 kurang baik sedangkan 0,70 dapat
diterima dan diatas 0,80 adalah baik. Pengujian realibilitas dapat dilihat di
bawah ini.
Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items
N of Items Keterangan
.824 .884 4 Reliabel
Sumber: Olah Data, Tahun 2019
Hasil uji realibilitas pada tabel 4.8 menunjukan bahwa variabel
mempunyai nilai Cronbach's Alpha > 0,60. Jadi dapat dikatakan
semua konsep pengukur variabel dari kuesioner adalah reliabel (
dapat diandalkan ) sehingga item pada masing – masing variabel
tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.
b. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik merupakan persyaratan yang harus dipenuhi pada
analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang biasa digunakan adalah
uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedesitas.
51
1. Uji Heteroskedesitas
Uji heteroskedesitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residu satu
pengamatan ke pengamatan lain.
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Olah Data SPSS,Tahun 2019
Berdasarkan gambar 4.2 hasil output SPSS dengan menggunakan
gambar scatterplots maka dapat dilihat bahwa terdapat titik-titik data
penyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0 (nol), serta titik-titik
menyebar di atas atau di bawah angka 0 (nol), kemudian untuk
penyebaran titik-titik data tidak membentuk suatu pola. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedesitas dalam model
regresi berganda.
52
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen.
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Penerimaan Uang Mahasiswa .558 1.793
Jenis Kelamin .549 1.820
Jenis Telepon Seluler .631 1.585
a. Dependent Variable: Konsumsi Pulsa
Sumber : Olah Data SPSS, Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.9 tidak terjadi gejala multikolinieritas jika
nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10,00. Dari olah data pada tabel
di atas nilai tolerance pada varibel penerimaan uang mahasiswa (X1),
jenis kelamin (X2), jenis telepon seluler (X3) lebih besar dari 0,10.
Sementara, nilai VIF untuk variabel penerimaan uang mahasiswa (X1),
jenis kelamin (X2), jenis telepon seluler (X3) < 10,00. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model
regresi.
53
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Sumber : Olah Data SPSS, Tahun 2019
Dari gambar 4.2 normal Probability Plot, menunjukan bahwa
data menyebar di sekitar garis diagonal dan menunjukan pola
distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi
normalitas memenuhi dan layak dipakai untuk memprediksi migrasi
berdasarkan variabel bebasnya.
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis data regresi linier berganda.
Regresi linier berganda digunakan karena dalam penelitian ini mencakup
dari tiga variabel (termasuk variabel Y), dimana dalam regresi linier
54
berganda variabel Y merupakan variabel terikat yang tergantung pada
dua atau lebih variabel bebas (X).
Analisis regresi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruh penerimaan uang mahasiswa (X1), jenis kelamin (X2), jenis
telepon seluler (X3) terhadap Konsumsi Pulsa (Y) pada mahasiswa di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar. Hasil regresi berganda
ini diolah dengan menggunakan Sofwere Statistik Program For Social
Science (SPSS).
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .372 .334 1.111 .277
Penerimaan Uang
Mahasiswa .600 .118 .591 5.066 .000
Jenis Kelamin .602 .308 .230 1.956 .061
Jenis Telepon Seluler .654 .339 .211 1.926 .065
a. Dependent Variable: Konsumsi Pulsa
Sumber: Data Diolah, Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = β0+β1X1+β2X2+β3X3+e
Y = 0,372+0.600X1+0.602X2+0.654X3+e
Hasil persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
55
1. Nilai konstanta sebesar= 0,372 menunjukan besarnya konsumsi pulsa
pada saat penerimaan uang mahasiswa (X1), jenis kelamin (X2), jenis
telepon seluler (X3) sama dengan nol.
2. Penerimaan uang mahasiswa (X1) mempunyai koefisien varibel sebesar
0.600 menunjukan pengaruh modal kerja yang bernilai positif (+) artinya
apabila penerimaan uang mahasiswa bertambah maka akan
menyebabkan pertambahan konsumsi pulsa sebesar 0.600 dengan
asumsi jenis kelamin (X2), jenis telepon seluler (X3), dianggap konstan.
3. Jenis kelamin (X2) mempunyai koefesien regresi sebesar 0.602
menunjukan pengaruh jenis kelamin yang bernilai positif (+). Artinya
apabila jenis kelamin bertambah maka akan menyebabkan pertambahan
konsumsi pulsa sebesar 0.602 dengan asumsi penerimaan uang
mahasiswa (X1), jenis telepon seluler (X3) dianggap konstan.
4. Jenis telepon seluler (X3) mempunyai koefesien regresi sebesar 0.654
menunjukan pengaruh jenis telepon seluler yang bernilai positif (+). Artinya
apabila penggunaan telepon seluler menggunakan jenis telepon seluler
smartphone maka akan menyebabkan pertambahan konsumsi pulsa
sebesar 0.654 dengan asumsi penerimaan uang mahasiswa (X1), jenis
kelamin (X2) dianggap konstan.
d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan
masalah dalam penelitian. Uji hipotesis terbagi menjadi menjadi tiga
yaitu:
56
1. Koefesien Determinasi (R2)
Konsribusi koefisien regresi antara variabel bebas dengan
variabel terikat maka digunakan koefisien determinasi (R2). Apabila
nilai koefisien determinasi mendekati 1 maka pengaruh dari variabel
bebas terhadap variabel terikat adalah kuat, apabila (R2) adalah 0
maka tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Tabel 4.11 Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F Change df1 df2 Sig. F
Change
1 .896a .803 .780 .62446 .803 35.328 3 26 .000
a. Predictors: (Constant), Jenis Telepon Seluler, Penerimaan Uang Mahasiswa, Jenis Kelamin
b. Dependent Variable: Konsumsi Pulsa
Sumber: Data Diolah, Tahun 2019
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai koefisien (R2)
sebesar 0.803 sesuai dengan kriteria pengujian R2 terletak diantara 0
sampai dengan 1, dengan demikian penerimaan uang mahasiswa
(X1), jenis kelamin (X2), jenis telepon seluler (X3) mempunyai
pengaruh yang sedang terhadap konsumsi pulsa (Y) pada
mahasiswa. Data tersebut menunjukan bahwa 83% konsumsi pulsa
mahasiswa dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu penerimaan uang
57
mahasiswa (X1), jenis kelamin (X2), jenis telepon seluler (X3),
selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
2. Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh
penerimaan uang mahasiswa (X1), jenis kelamin (X2), jenis telepon
seluler (X3), terhadap pendapatan konsumsi pulsa (Y) pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar secara
bersama-sama digunakan alat analisis yaitu uji F (F- test). Kriteria
pengambilan keputusan dalam uji F ini yaitu apabila niali probilitas F
hitung ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 41.328 3 13.776 35.328 .000b
Residual 10.139 26 .390
Total 51.467 29
a. Dependent Variable: Konsumsi Pulsa
b. Predictors: (Constant), Jenis Telepon Seluler, Penerimaan Uang Mahasiswa, Jenis Kelamin
Sumber: Data Diolah, Tahun 2019
Dari hasil regresi diperoleh nilai f hitung sebesar 35.328
(35.328 > 2,98) dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (0,000 < 0,05)
artinya secara bersama–sama variabel bebas (penerimaan uang
mahasiswa X1, jenis kelamin X2, jenis telepon seluler X3) berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat (konsumsi pulsa Y).
58
3. Uji Parsial (Uji t)
Uji t dalam analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
signifikansi pengaruh secara parsial antara variabel bebas yaitu
penerimaan uang mahasiswa (X1), jenis kelamin (X2), jenis telepon
seluler (X3) terhadap Konsumsi Pulsa (Y) pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar. Kriteria pengujian untuk uji t
antara lain: bila nilai probabilitas t hitung < 0,05 maka H0 ditolak dan
Ha diterima berarti ada pengaruh signifikasi antar variabel bebas
terhadap variabel terikat; dan bila nilai probabilitas t hitung > 0,05
maka H0 diterima dan Ha ditolak sehingga tidak ada pengaruh yang
signifikan antar masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .372 .334 1.111 .277
Penerimaan Uang
Mahasiswa .600 .118 .591 5.066 .000
Jenis Kelamin .602 .308 .230 1.956 .061
Jenis Telepon Seluler .654 .339 .211 1.926 .065
a. Dependent Variable: Konsumsi Pulsa
Sumber: Data Diolah, Tahun 2019
59
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, maka dapat dijelaskan pengaruh
variabel idependen terhadap variabel dependen sebagai berikut:
1. Pengaruh penerimaan uang mahasiswa (X1) terhadap konsumsi pulsa
(Y) pada mahasiswa Fakultas ekonomi dan Bisnis Unismuh
Makassar.
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung lebih
besar dari pada t tabel (5.066 > 2,052) dengan nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan koefisien variabelnya sebesar
0,600. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerimaan uang
mahasiswa (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi
pulsa (Y) pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh
Makassar.
2. Pengaruh jenis kelamin (X2) terhadap konsumsi pulsa (Y) pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar.
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung lebih
kecil dari pada t tabel (1,956 < 2,052) dengan nilai signifikan lebih
besar dari 0,05 (0,61 > 0,05) dan koefisien variabelnya sebesar
0,602. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin (X2)
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap konsumsi pulsa
(Y) pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh
Makassar.
3. Pengaruh jenis telepon seluler (X3) terhadap konsumsi pulsa (Y) pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar.
60
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung lebih
kecil dari pada t tabel (1,926 < 2,052) dengan nilai signifikan lebih
besar dari 0,05 (0,065 > 0,05) dan koefisien variabelnya sebesar
0,654. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerimaan uang
mahasiswa (X3) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
konsumsi pulsa (Y) pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unismuh Makassar.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Penerimaan Uang Mahasiswa (X1) terhadap Konsumsi Pulsa (Y)
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar.
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukan bahwa penerimaan uang
mahasiswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi pulsa pada
mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar. Hal ini dapat
dilihat dari nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel (5,066 > 2,052) dengan
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan koefisien variabelnya
sebesar 0,600, dengan penjelasan bahwa jika semakin tinggi penerimaan
uang maka tingkat konsumsi pulsa akan meningkat, begitupula sebaliknya
apabila semakin rendah penerimaan uang mahasiswa maka tingkat
konsumsi pulsa akan semakin rendah.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Ahmad
(2011:31). Dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumsi Pulsa pada Mahasiswa Departemen
61
Manajemen Fakultas Ekonomi USU” dimana penerimaan uang mahasiswa
berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi pulsa mahasiswa yang
dimana pengaruh pendapatan seseorang akan mempengaruhi tingkat
konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, makin banyak jumlah barang yang
dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit pendapatan, makin berkurang jumlah
barang yang dikonsumsi. Lebih lanjut dikatakan bahwa semakin tinggi
penerimaan mahasiswa maka semakin besar pula pengeluaran untuk
konsumsi pulsanya.
2. Pengaruh Jenis Kelamin (X2) Mahasiswa terhadap Konsumsi Pulsa (Y) pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar.
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukan bahwa jenis kelamin
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap konsumsi pulsa pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar. Hal ini dapat
dilihat dari nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel (1,956 < 2,052) dengan
nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (0,61 > 0,05) dan koefisien variabelnya
sebesar 0,602, dengan penjelasan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara laki-laki dan perempuan terhadap konsumsi pulsa
mahasiswa, hal ini disebabkan karna pada umumnya laki-laki memiliki tingkat
bermain gadget lebih tinggi begitupun dengan perempuan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Maslia
( 2009:24). Dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Permintaan Pulsa Telepon Seluler Wanita Pekerja di Kota
Makassar”. Dari hasil penelitian jenis kelamin berpengaruh positif namun
62
tidak signifikan terhadap permintaan pulsa telepon seluler wanita pekerja di
Kota Makassar. Menurutnya bahwa tidak ada pengaruh yang nyata dari jenis
kelamin perempuan atau laki-laki terhadap permintaan pulsa telepon seluer.
Karena pada dasarnya mahasiswa cenderung menggunakan pulsa
berdasarkan kebutuhan, baik untuk menelpon, sms, internet ataupun untuk
fasilitas dan layanan dari telepon seluler yang mereka gunakan.
3. Pengaruh Jenis Telepon Seluler (X3) terhadap Konsumsi Pulsa (Y) pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar.
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukan bahwa jenis telepon seluler
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap konsumsi pulsa pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar. Hal ini dapat
dilihat dari nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel (1,926 < 2,052) dengan
nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (0,065 > 0,05) dan koefisien variabelnya
sebesar 0,654, dengan penjelasan bahwa jenis telepon seluler yang lebih
canggih seperti handphone android menggunakan pulsa yang lebih banyak
dibandingkan telepon seluler yang lain karena fitur yang ditawarkan
menggunakan pulsa dalam penggunaannya.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyuni (2009:21). Dalam penelitiannya tentang penggunaan telepon
Seluler yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Telepon Seluler di Kota Makassar “ mengemukakan bahwa variabel-variabel
seperti pendapatan keluarga, jenis pekerjaan, jenis telepon seluler, dan jenis
63
kelamin berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap konsumsi pulsa
telepon seluler di Kota Makassar.
67
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dan pembahasan yang
telah dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerimaan Uang Mahasiswa (X1) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap konsumsi pulsa (Y) pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Unismuh Makassar, ini dibuktikan dari hasil uji t dimana nilai t hitung
lebih besar dari pada t tabel (5.066 > 2,052) dengan nilai signifikan lebih kecil
dari 0,05 ( 0,000 < 0,05 ) dan koefisien variabelnya sebesar 0,600.
2. Jenis Kelamin (X2) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
konsumsi pulsa (Y) pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh
Makassar, ini dibuktikan dari hasil uji t dimana nilai t hitung lebih besar dari
pada t tabel (1.956 < 2,052) dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (
0,061 > 0,05 ) dan koefisien variabelnya sebesar 0,602.
3. Jenis Telepon Seluler (X3) berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap konsumsi pulsa (Y) pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unismuh Makassar, ini dibuktikan dari hasil uji t dimana nilai t hitung lebih
kecil dari pada t tabel ( 1,926 < 2,052 ) dengan nilai signifikan lebih besar
dari 0,05 ( 0,065 > 0,05 ) dan koefisien variabelnya sebesar 0,654.
67
67
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat
diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:
1. Mahasiswa diharapkan untuk lebih memperhatikan kebutuhan perkuliahan
dibanding kebutuhan pulsa, karena tugas utama mahasiswa adalah
belajar/kuliah.
2. Mahasiswa sebaiknya membiasakan diri untuk menyisihkan uang kiriman
dari orang tua untuk ditabung, agar ketika ada keperluan tambahan tidak
perluh lagi meminta kepada orang tua.
3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian
yang telah saya lakukan untuk melihat faktor-faktor lain yang mempengaruhi
tingkat konsumsi pulsa mahasiswa.
69
68
DAFTAR PUSTAKA
Adam, A. M. Tenrisau (2009). Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pulsa telepon seluler. Makassar : Universitas Indonesia Timur.
Ahmad, (2009,:31). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumsi Pulsa pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Sumatra Utara : Universitas Sumatra Utara.
Boediono, (2010,:22) Pengantar Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Dalmia (2017:12). “Pengaruh jenis telepon seluler terhadap konsumsi pulsa”.
Surakarta : Universitas Seblas Maret.
https://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam.
Marconi (2008:56). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen untuk Tetap Loyal Pada Merek. Jawa Tengah: Undip.
Mankiw (2009:31). “Teori Konsumsi”. Jakarta : Rosda
Muhamad Ngafifi. (2014:22). “Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya”. Yogyakarta : Uny.
Maslia. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pulsa Telepon Seluler Wanita Pekerja di Kota Makassar. Makassar : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesi Timur.
Nurudin. (2008,:12). Sistem-sistem Komunikasi di Indonesia. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Nyoman Daisy Widyanti (2012,:32) penelitian yang berjudul “Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Produk Blackberry pada Mahasiswa Universitas Surabaya”. Surabaya : Ubaya.
GregoryMankiw,(2008,:24).“Pengertian Konsumsi”. Semarang : Grahadi Group.
Pujoalwanto. (2014,:22.)”Pengertian Konsumsi”. Yogyakarta : Alenia Press
Prasetyo.(2011,:21) ”Teori Konsumsi”. Yogyakarta : Bentang Pustaka.
Prasetyo, P.Eko. (2011,:25). ”Fundamental Makro Ekonomi”. Yogyakarta: Betaoffse
69
69
Renaoktriyani. (2018,:12). “Pengaruh Handphone Terhadap Kehidupan dan Remaja.” Mahasiswa Institud pendidikan Indonesia.
Riyanti Jabir. (2012,:33). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk Kartu AS (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas)”. Makassar : Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Riyanti Jabir. (2012:23). “Pengaruh Jenis Kelamin Mahasiswa terhadap Konsumsi Pulsa. Yogyakarta : Persatuan.
Suharmo.(2008,:11).Pengertian Konsumsi. Jakarta : UI Press.
Soekarwati (2009,:12). “Faktor -Faktor Produksi, Jakarta: Salemba Empat.
Sayuti (2009,:21). “Teori Konsumsi”. Yogyakarta : Tiara Wacana.
Wahyuni, (2009:21). “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsums Pulsa Telepon Seluler di Kota Makassar “. Makassar : Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI PULSA MAHASISWA
( Studi Kasus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar )
Yth.
Mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar
Di Tempat.
Dengan Hormat, Dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, maka saya:
Nama : Muhammad Rifki
Nim : 105710224515
Prodi : Ekonomi Pembangunan
Judul Skripsi : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Pulsa
Mahasiswa (Studi Kasus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh
Makassar)
Bermaksud melakukan penelitian dengan menggali informasi dari
mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar. Saya mohon
dengan hormat kepada Saudara/i untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi
kuesioner yang terlampir berikut . Kuesioner ini semata-mata untuk kepentingan
studi. Kami akan menjaga kerahasiaan jawaban Saudara/i.
Atas kesediaan dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner ini kami
mengucapkan terimakasih.
Peneliti,
Muhammad Rifki
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
4. Program Studi :
MANAJEMEN AKUNTANSI
EKONOMI PEMBANGUNAN
II. PETUNJUK PENGISIAN
Silahkan memberitanda checkmark ( √ ) pada kolom yang sesuai penilaian
Anda. Tidak ada jawaban benar atau salah. Pemilihan kolom mencerminkan
penilaian Anda dengan kriteria sebagai berikut.
III. KETERANGAN
< 20.000 : 1
21.000 – 40.000 : 2
41.000 – 60.000 : 3
61.000 – 80.000 : 4
> 80.000 : 5
Perempuan : 1
Laki-Laki : 0
Smartphone : 1
Non smartphone : 0
PENERIMAAN UANG MAHASISWA (X1)
No Pernyataan Konsumsi Pulsa Rp.000/bulan
> 20 21-40 41-60 61-80 < 80
1. Rp. < 250.000
2. Rp. 251.000 – 500.000
3 Rp. 551.000 – 750.000
4 Rp. 751.000 – 1.200.000
5 Rp. < 1.200.000
JENIS KELAMIN (X2)
No Pernyataan 1 0
1. Perempuan
2. Laki-Laki
JENIS TELEPON SELULER (X3)
No Pernyataan 1 0
1. Smartphone
2. Non smartphone
Penerimaan uang Mahasiswa (X1)
Total Penerimaan Rp 000/bulan
Pengeluaran konsumsi pulsa mahasiswa Rp 000/bulan
Total < 20 21-40 41-60 61-80 > 80
< 250.000 10 0 0 0 0 10
251-500 0 13,3 3,3 0 0 16,6
510-750 0 6,67 13,3 6,67 0 26,64
751-1.200 0 6,67 6,67 10 0 23,34
>1.200 0 0 0 10 13,3 23,3
Jumlah 10 26,64 23,27 26,67 13,3 100
Jenis Kelamin (X2)
Jenis Kelamin Pengeluaran konsumsi pulsa mahasiwa Rp 000/bulan
Total < 20 21-40 41-60 61-80 > 80
Laki-Laki 10 23,33 13,33 0 3,33 49,99
Perempuan 0 0 10 30 10 50
Jumlah 10 23,33 23,33 30 13,3 100
Jenis Telepon Seluler (X3)
Jenis Telepon Seluler
Pengeluaran konsumsi pulsa mahasiwa Rp 000/bulan
Total < 20 21-40 41-60 61-80 > 80
Smartphone 0 10 26,67 26,67 13,33 76,67
Non Smartphone 10 13,33 0 0 0 23,33
Jumlah 10 23,33 26,67 26,67 13,33 100
Uji Validitas
Variabel r hitung r tabel Hasil
X1 0,658 0,296 Valid
X2 0,542 0,296 Valid
X3 0,306 0,296 Valid
Y 1 0,296 Valid
Uji Reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items
N of Items Keterangan
.824 .884 4 Reliabel
Uji Heteroskedesitas
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Penerimaan Uang Mahasiswa .558 1.793
Jenis Kelamin .549 1.820
Jenis Telepon Seluler .631 1.585
a. Dependent Variable: Konsumsi Pulsa
Uji Normalitas
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .372 .334 1.111 .277
Penerimaan Uang
Mahasiswa .600 .118 .591 5.066 .000
Jenis Kelamin .602 .308 .230 1.956 .061
Jenis Telepon Seluler .654 .339 .211 1.926 .065
a. Dependent Variable: Konsumsi Pulsa
ii
PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini kupersembahkan kepada :
Kedua orang tuaku, Bapak Lampion dan Ibu Alm Rusmania yang telah
melimpahkan kasih sayang dan cintanya, doa yang tak pernah putus,
serta kerja keras ikhlas tanpa pernah lelah untuk memberikan yang terbaik
bagi kesuksesanku.
Almamaterku tercinta khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhamadiyah Makassar
Teman terkasih atas motivasi dan semangatnya
Para Dosen, Karyawan dan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yang telah banyak membantu.
MOTTO HIDUP
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
Q.S Al-Insyirah Ayat 5 - 6 ”
BIOGRAFI PENULIS
Muhammad Rifki lahir di Baliase pada tanggal 17 April 1996
sebagai anak ketiga dari pasangan Bapak Lampion dan Ibu
Rusmaniah. Penulis selama masa perkuliahan tinggal di jl. Sultan
Alauddin Perumahan Bumi Permata Hijau Kota Makasar. Penulis
telah menempuh pendidikan sebagai berikut, penulis masuk SD
092 Lindu, dan lulus tahun 2009, kemudian melanjutkan ke MtsN Masamba dan
lulus pada tahun 2012, kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan tingkat atas
di SMK Panca Marga Makassar dan lulus pada tahun 2015. Pada tahun yang
sama penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi pada Jurusan
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar program strata satu sampai sekarang. Sebagai tugas akhir, maka
penulis menulis sebuah skripsi yang berjudul “ Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Konsumsi Pulsa Mahasiswa ( Studi Kasus Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Unismuh Makassar )”.