film good will hunting

9
Dari film tersebut, dapat diketahui simpton-simpton yang ditunjukkan oleh Will, yaitu antara lain : 1. Will sangat introvert, tertutup dengan orang lain, tidak mau kemampuan dan masalahnya diketahui oleh orang lain. Ini terlihat ketika Profesor Lambeau menghampiri Will saat Will ketahuan sebagai orang yang memecahkan teka- teki yang disayembarakan. Begitu juga ketika Sean menanyai Will. 2. Berbicara dan berperilaku kasar, pemberontak dan agresif. Will sering terlibat perkelahian, memcemooh orang dengan kata-kata kasar, bahkan ketika bertengkar dengan pacarnya yaitu Skylar, Sifat agresifitas Will sangat terlihat. 3. Will tidak suka menuruti aturan hukum yang ada dalam masyarakat. Terbukti dengan deretan daftar kejahatannya yang cukup banyak ketika di pengadilan. 4. Senang mempermalukan seseorang dan sangat sombong. Beberapa ahli terapi menjadi korban permainan Will dan juga para pengusaha yang ingin merekrut Will menjadi karyawannya.

Upload: nella-frisca

Post on 02-Feb-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisis

TRANSCRIPT

Page 1: film good will hunting

Dari film tersebut, dapat diketahui simpton-simpton yang ditunjukkan oleh Will,

yaitu antara lain :

1. Will sangat introvert, tertutup dengan orang lain, tidak mau kemampuan dan

masalahnya diketahui oleh orang lain. Ini terlihat ketika Profesor Lambeau

menghampiri Will saat Will ketahuan sebagai orang yang memecahkan teka-

teki yang disayembarakan. Begitu juga ketika Sean menanyai Will.

2. Berbicara dan berperilaku kasar, pemberontak dan agresif. Will sering terlibat

perkelahian, memcemooh orang dengan kata-kata kasar, bahkan ketika

bertengkar dengan pacarnya yaitu Skylar, Sifat agresifitas Will sangat

terlihat.

3. Will tidak suka menuruti aturan hukum yang ada dalam masyarakat. Terbukti

dengan deretan daftar kejahatannya yang cukup banyak ketika di

pengadilan.

4. Senang mempermalukan seseorang dan sangat sombong. Beberapa ahli

terapi menjadi korban permainan Will dan juga para pengusaha yang ingin

merekrut Will menjadi karyawannya.

5. Keras kepala dan sukar percaya pada orang lain. Chuckie, sahabat Will,

Profesor Lambeau, Sean dan banyak orang di sekitar Will yang sering

memberikan saran, namun Will tidak mau melakukan saran itu dan

cenderung membantah semua saran yang diberikan oleh orang lain.

Stressor atau kejadian-kejadian yang terlihat dalam film tersebut yang membuat

keadaan emosi Will memuncak :

Page 2: film good will hunting

1. Ketika melihat anak jalanan yang mengejek seorang mahasiswi di jalanan.

Will langsung marah dan memukuli gerombolan anak jalanan itu.

2. Ketika temannya Chuckie dilecehkan di kafe, Will langsung membelanya dan

ganti mencemooh dengan kata-kata kasar dan menantang mahasiswa

tersebut untuk berkelahi.

3. Ketika Pacar Will, Skylar mengajaknya ke California, tapi Will tidak mau dan

justru pecah pertengkaran hebat.

4. Ketika Profesor Lambeau menyanggah dan menyuruh Will untuk memeriksa

kembali teori yang baru dipecahkan. Will langsung menolaknya dan

membakar kertas-kertas teori tersebut.

Proses terapi yang dilakukan oleh Sean sebagai seorang psikolog, yaitu :

Awal pertemuan, Sean berusaha untuk berkomunikasi dan membangun

hubungan yang baik dengan Will. Namun usahanya ini gagal karena Will

mempermainkan Sean dengan kejeniusannya. Sean tetap membangun hubungan

baik dengan Will meskipun ditanggapi dengan kasar dan pasif oleh Will. Bahkan

Sean pun sempat marah dengan Will dan menekan Will agar mau memahami

semua permasalahannya juga bukan malah mengejeknya. Setelah peristiwa itu Will

cenderung diam, dan tutup mulut. Sean tetap bercerita tentang semua

permasalahannya secara terbuka kepada Will meskipun ditanggapi dengan pikiran

Will yang nakal. Lama kelamaan Will pun merasa dipercaya, apalagi setelah melihat

pertengkaran Sean dengan profesor Lambeau, dimana Sean membela mati-matian

Will. Walau demikian Sean masih saja sulit untuk mengungkit masa lalu Will, karena

Will selalu berkilah dan membalik pertanyaan jika ditanya.

Page 3: film good will hunting

Sean pun menggunakan teknik proyeksi dengan menceritakan suatu masalah

yang dialami kliennya yang lain dan dirinya sendiri. Will pun terjebak, ia tidak bisa

lagi menahan air mata dan emosinya ketika akar permasalahan dari perilakunya

selama ini terbongkar. Ternyata Will mengalami child abuse (kekerasan dan

penganiyaan pada masa kecilnya oleh ayahnya) sehingga mengalami trauma dan

terbawa pada perilakunya saat dewasa. Will kecil merasa pantas dihukum karena ia

memang patut disalahkan. Sean pun mengejar Will dengan mengulang-ulang akar

permasalahan Will, Sampai Will pun tak kuasa menahan air matanya dan jatuh ke

dalam pelukan Sean. Sejak itulah akar permasalahan yang telah lama direpres

akhirnya dibawa ke permukaan sadar sehingga Will pun mulai sadar dan menerima

kenyataan itu.

Dengan begitu akhirnya Will pun menjadi dirinya sendiri yang bebas dari rasa

penyesalan yang menghantuinya selama ini. Perilaku Will pun menjadi normal dan

lebih berkepribadian daripada sebelumnya. Will pun dapat dengan bebas untuk

memutuskan apa yang sebenarnya dia inginkan. Jika melihat alur proses terapi yang

dilakukan oleh Sean terhadap Will, maka dapat diketahui bahwa Sean

menggunakan pendekatan Humanistik. Dalam pendekatan yang berorientasi pada

person centered ini, manusia dipandang sebagai mahkluk yang dilahirkan dengan

pembawaan dasar yang baik, konstruktif, rasional, sosial, berkeinginan maju,

realistis, memiliki kapasitas menilai diri dan mampu membawa diri untuk bertingkah

laku sehat dan seimbang serta cenderung melakukan aktualisasi diri. Dengan

demikian setiap orang dipandang mampu memecahkan masalahnya sendiri.

Page 4: film good will hunting

Dalam hal ini konselor atau terapis hanyalah sebagai fasilitator yang membantu

klien dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya. Oleh karena itu konselor

atau terapis harus memiliki sifat dan sikap seperti : ketulusan untuk menolong,

terbuka atas perasaannya sendiri, empati, menghargai tanpa syarat, menerima

penuh diri klien, realness dan otentik (tanpa kepura-puraaan). Sikap-sikap tersebut

akan membantu menciptakan suasana yang kondusif bagi klien untuk menemukan

akar permasalahannya dalam suatu hubungan yang tulus dan saling percaya satu

sama lain, bukannya seperti hubungan dokter dengan pasien tetapi lebih pada

hubungan antar sahabat.

Pendekatan humanis ini bersifat non directive dan sangat sederhana, konselor

harus mampu menjadi seorang pendengar yang baik dan berusaha untuk

memahami klien dalam sudut pandang klien itu sendiri. Pada saatnya nanti konselor

dapat membantu untuk menjernihkan dan merefleksikan perasaan emosional klien.

Namun demikian dihindari pemberian suatu nasehat ataupun interpretasi. Konselor

dan terapis harus percaya bahwa proses pemecahan masalah akan timbul dari

dalam diri klien itu sendiri karena hanya klien sajalah yang mengetahui dinamika

dirinya seperti yang dialami oleh Will. Keberhasilan dari terapi teknik ini yaitu adanya

perubahan dalam diri klien baik karena rapport yang telah dibangun bersama,

maupun sifat dan sikap konselor atau terapis seperti yang telah disebutkan diatas.

Beberapa perubahan yang mungkin terjadi pada diri klien adalah sebagai berikut :

1. Klien menjadi lebih seimbang, lebih terbuka terhadap pengalaman dan

kecenderungan untuk menunjukkan perilaku bertahan (defensif) menjadi

menurun atau semakin berkurang.

Page 5: film good will hunting

2. Klien secara konsekuen menjadi lebih realistis, subyektivitas menjadi

berkurang dan cara pandang dan hasil pengamatannya menjadi lebih luas.

3. Pola pikir dan tingkah laku klien menjadi lebih efektif dalam rangka tujuannya

ke arah pemecahan masalah.

4. Penyesuaian psikologis klien meningkat, menjadi lebih bebas untuk

mengekspresikan diri pribadinya.

5. Kepekaan perasaan terhadap lingkungan yang dirasakan mengancam

menjadi berkurang. Hal ini timbul sebagai akibat dari peningkatan

keseimbangan self.

6. Pola pengamatan (persepsi) klien terhadap self yang ideal menjadi lebih

realistis.

7. Sebagai akibat dari peningkatan penyesuaian psikologis, maka berbagai

jenis tekanan jiwa yang biasanya dialami klien menjadi berkurang.

8. Penghargaan positif klien terhadap selfnya sendiri meningkat.

9. Klien menjadi lebih percaya diri dan terus terang.

10. Penerimaan klien terhadap sosok orang lain mengalami peningkatan,

padahal sebelum menjalani terapi klien merasa sulit untuk menerima orang

lain dan cenderung untuk menghindar dari interaksi dengan orang lain.

11. Klien menjadi lebih mampu untuk mengontrol perasaan dan perilakunya dan

menjadi lebih kreatif.

Dan beberapa perubahan yang telah disebutkan diatas juga nampak dalam diri

Will Hunting setelah menjalani proses konseling dan terapi bersama dengan Sean.

Akhirnya Will Hunting menjadi dirinya sendiri yang autentik dan menjadi seorang

Page 6: film good will hunting

manusia yang berfungsi sepenuhnya (fully functioning person) seperti yang

dikemukakan oleh Carl Rogers.