formulasi strategi pada pt. bambi abstract

26
FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI Antony [email protected] Bernadine Dra., M.Com [email protected] ABSTRACT This study is focusing on determining the most proper strategy for PT. Bambi to face the current competitive environment by paying attention on its internal and external environment, main competitiors and its customers. This research is motivated by PT. Bambi needs a strategy to face the competitive environment. The theories used to support this research were environment analysis of Pearce and Robinson, strategy management model of David, five competitive forces analysis of Porter, strategy stages of Rangkuti, and types of competitive strategy of David. The Object of this research is PT. Bambi which is one of the archiving and filing company in Indonesia. Methods of data collection in this study used communication methods in the form of interviews and collection of samples with non- probability sampling technique with purposive sampling. Therefore, these interviews were conducted with 3 interviewees from PT. Bambi and 3 interviewees from PT. Best Mega Industries. Beside that, the researcher used online quetionnaire technique, which shared by a link in Google Forms for 50 respondents to get recommendations about files and binding that they liked. The procedure that used to analyze the data is input stage (IFE Matrix, EFE Matrix, and Competitive Profile Matrix), matching stage (IE Matrix, SWOT Matrix, and SPACE Matrix), and decision making stage (QSPM). The research’s result at decision making phase using QSPM showed that the product development strategy got 4.37 point, higher than then score of the market development strategy which was 3.65. The conclusion of this research showed that product development strategy as the most proper way for PT. Bambi to face the competition. Keywords: formulation strategy, input stage, matching stage, and decision making stage ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang paling tepat bagi PT. Bambi dalam menghadapi lingkungan persaingan saat ini dengan memperhatikan kondisi lingkungan internal dan eksternalnya, pesaing utama dan konsumennya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh PT. Bambi memerlukan strategi untuk menghadapi lingkungan persaingan saat ini. Teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah analisis lingkungan dari Pearce dan Robinson, model manajemen strategi dari David, analisis lima kekuatan bersaing dari Porter, tingkatan strategi dari Rangkuti, dan jenis-jenis strategi bersaing dari David. Objek dari penelitian ini adalah PT. Bambi yang merupakan salah satu perusahaan pengarsipan dan file komputer di Indonesia. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode komunikasi dalam bentuk wawancara dan pengumpulan sampel dengan teknik non-probability sampling dengan purposive sampling. Oleh karena itu, wawancara dilakukan dengan 3 narasumber dari PT. Bambi dan 3 narasumber dari PT. Best Mega Industri. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik kuesioner online yang

Upload: others

Post on 27-Dec-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI

Antony

[email protected]

Bernadine Dra., M.Com

[email protected]

ABSTRACT

This study is focusing on determining the most proper strategy for PT. Bambi to face

the current competitive environment by paying attention on its internal and external

environment, main competitiors and its customers. This research is motivated by PT. Bambi

needs a strategy to face the competitive environment. The theories used to support this

research were environment analysis of Pearce and Robinson, strategy management model

of David, five competitive forces analysis of Porter, strategy stages of Rangkuti, and types

of competitive strategy of David. The Object of this research is PT. Bambi which is one of

the archiving and filing company in Indonesia. Methods of data collection in this study used

communication methods in the form of interviews and collection of samples with non-

probability sampling technique with purposive sampling. Therefore, these interviews were

conducted with 3 interviewees from PT. Bambi and 3 interviewees from PT. Best Mega

Industries. Beside that, the researcher used online quetionnaire technique, which shared by

a link in Google Forms for 50 respondents to get recommendations about files and binding

that they liked. The procedure that used to analyze the data is input stage (IFE Matrix, EFE

Matrix, and Competitive Profile Matrix), matching stage (IE Matrix, SWOT Matrix, and

SPACE Matrix), and decision making stage (QSPM). The research’s result at decision

making phase using QSPM showed that the product development strategy got 4.37 point,

higher than then score of the market development strategy which was 3.65. The conclusion

of this research showed that product development strategy as the most proper way for PT.

Bambi to face the competition.

Keywords: formulation strategy, input stage, matching stage, and decision making stage

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang paling tepat bagi PT. Bambi

dalam menghadapi lingkungan persaingan saat ini dengan memperhatikan kondisi

lingkungan internal dan eksternalnya, pesaing utama dan konsumennya. Penelitian ini

dilatarbelakangi oleh PT. Bambi memerlukan strategi untuk menghadapi lingkungan

persaingan saat ini. Teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah analisis

lingkungan dari Pearce dan Robinson, model manajemen strategi dari David, analisis lima

kekuatan bersaing dari Porter, tingkatan strategi dari Rangkuti, dan jenis-jenis strategi

bersaing dari David. Objek dari penelitian ini adalah PT. Bambi yang merupakan salah satu

perusahaan pengarsipan dan file komputer di Indonesia. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan metode komunikasi dalam bentuk wawancara dan pengumpulan

sampel dengan teknik non-probability sampling dengan purposive sampling. Oleh karena

itu, wawancara dilakukan dengan 3 narasumber dari PT. Bambi dan 3 narasumber dari PT.

Best Mega Industri. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik kuesioner online yang

Page 2: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

disebar melalui media Google Forms sebanyak 50 responden untuk mendapatkan saran

produk files dan binding yang diinginkan oleh responden. Prosedur yang digunakan untuk

analisis data adalah tahap input (Matriks IFE, Matriks EFE, dan Competitive Profile Matrix),

tahap pencocokan (Matriks IE, Matriks SWOT, dan Matriks SPACE), dan tahap keputusan

(QSPM). Hasil penelitian pada tahap keputusan menggunakan QSPM menunjukkan bahwa

strategi pengembangan produk mendapatkan total skor bobot sebesar 4.37, lebih tinggi

dibandingkan total skor bobot strategi pengembangan pasar yang sebesar 3.65. Kesimpulan

dari penelitian ini adalah strategi yang paling tepat bagi PT. Bambi untuk menghadapi

persaingan adalah strategi pengembangan produk.

Kata Kunci: formulasi strategi, tahap input, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan

keputusan

A. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan industri di Indonesia sedang mengalami peningkatan, dikarenakan

pemerintah terus mendorong pertumbuhan wirausahawan baru. Perusahaan atau usaha

industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan

untuk menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan

memiliki catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada

seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut. Perusahaan industri

pengolahan tergolong menjadi 4 bagian, yaitu industri besar yang memiliki 100 orang atau

lebih tenaga kerja, industri sedang yang memiliki 20 sampai dengan 99 orang tenaga kerja,

industri kecil yang memiliki 5 sampai dengan 19 orang tenaga kerja, dan industri rumah

tangga yang memiliki 1 sampai dengan 4 orang tenaga kerja. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat

bahwa perkembangan industri di Indonesia pada tahun 2013 – 2015 sedang mengalami

perkembangan.

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa setiap tahunnya perusahaan industri di Indonesia

selalu mengalami pertumbuhan, sehingga dapat menyebabkan semakin meningkatnya

jumlah pesaing untuk setiap industri. Jumlah pesaing yang semakin bertambah, setiap

perusahaan diharuskan untuk menentukan strategi–strategi yang paling tepat agar dapat

unggul dari para pesaingnya. Dikarenakan jumlah pangsa pasar yang tidak dapat bertambah,

maka salah satu cara agar dapat unggul adalah untuk merebut pasar yang dimiliki oleh

pesaing.

Tabel 1.1

Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang Menurut Sub Sektor

KBLI 2009-2 digit (Deskripsi) Jumlah Perusahaan IBS

(KBLI 2009) (Unit)

2013 2014 2015

10 Makanan 5795 5975 6453 11 Minuman 367 374 422 12 Pengolahan Tembakau 866 862 940 13 Tekstil 2287 2555 2612 14 Pakaian Jadi 2075 2141 2360 15 Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 671 694 738

16 Kayu, Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Anyaman dari Bambu, Rotan dsj

1067 1106 1220

Page 3: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

17 Kertas dan Barang dari Kertas 477 485 508 18 Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman 533 528 616 19 Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi 72 80 81 20 Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 978 1002 1075 21 Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional 236 239 256 22 Karet, Barang dari Karet dan Plastik 1729 1794 1875 23 Barang Galian Bukan Logam 1581 1618 1714 24 Logam Dasar 306 323 330 25 Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 958 951 1022 26 Komputer, Barang Elektronik dan Optik 351 342 365 27 Peralatan Listrik 333 336 345 28 Mesin dan Perlengkapan ytdl 364 379 407 29 Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 366 380 412 30 Alat Angkutan Lainnya 315 331 380 31 Furnitur 1284 1327 1400 32 Pengolahan Lainnya 602 602 654 33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 85 105 137 JUMLAH 23698 24529 26322

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2017

Sebelum menentukan strategi yang paling tepat bagi perusahaan, harus dilakukan

audit internal, audit eksternal dan analisis profil pesaing. Menurut Michael E. Porter dalam

buku Fred R. David dan Forest R. David (2016:141), terdapat lima strategi generik, yaitu

strategi kepemimpinan biaya dengan menawarkan harga termurah, kepemimpinan biaya

yang menawarkan harga terbaik, diferensiasi, fokus pada biaya rendah, dan fokus pada nilai

terbaik. Strategi kepemimpinan biaya dengan menawarkan harga termurah adalah

memproduksi produk terstandarisasi pada biaya per unit rendah untuk konsumen yang

sensitif harga dengan menawarkan harga termurah yang tersedia di pasar. Kepemimpinan

biaya yang menawarkan harga terbaik adalah memproduksi produk terstandarisasi pada

biaya per unit rendah untuk konsumen yang sensitif harga dengan menawarkan produk atau

jasa ke pelanggan yang luas pada harga terbaik yang tersedia di pasar. Strategi diferensiasi

bertujuan pada memproduksi produk atau jasa yang dipertimbangkan keunikannya dalam

industri dan diarahkan pada konsumen yang tidak sensitif terhadap harga yang ditawarkan.

Sedangkan strategi fokus pada biaya rendah adalah memproduksi produk dan jasa yang

memenuhi kebutuhan kelompok kecil konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar.

Strategi terakhir adalah fokus pada nilai terbaik yang menawarkan produk atau jasa ke

sebagian kecil konsumen pada harga terbaik yang tersedia di pasar.

Jumlah pertumbuhan perusahaan industri yang besar, menyebabkan tingkat

persaingan yang sangat kompetitif. Persainganperusahaan industri alat tulis kantor tidak

kalah kompetitifnya dikarenakan perusahaan alat tulis kantor yang banyak, menyebabkan

perebutan pangsa pasar yang tinggi. Sehingga para produsen dituntut untuk selalu

melakukan inovasi dalam proses produksi barang dan menentukan harga yang sesuai agar

dapat bersaing dengan produsen lainnya.

Menurut Hamzahaha dari Telkom University (2017), alat tulis kantor terbagi menjadi

beberapa kategori, seperti kategori pertama adalah kategori2 alat tulis yang digunakan untuk

kebutuhan tulis menulis mencakup pulpen atau pena, pensil, spidol, stabilo, penggaris,

penghapus, rautan, dan perlengkapan tulis menulis lainnya. Kategori kedua adalah kategori

kertas yang berfungsi untuk bahan cetak untuk dokumen, surat, perjanjian, laporan, dan

berbagai hal lainnya. Kertas dalam alat tulis kantor memiliki berbagai macam jenis seperti

kertas HVS biasa berbagai ukuran, kertas foto, kertas print, kertas fax, kertas contunuous

Page 4: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

form, dan kertas lainnya. Selanjutnya kategori ketiga adalah kategori buku yang terdiri dari

buku tanda terima tamu, buku kwitansi, buku tulis biasa, buku kas, buku folio, buku nota,

buku surat jalan, buku ekspedisi dan berbagai jenis buku lainnya. Kategori keempat adalah

kategori file organizer yang merupakan alat kantor yang berfungsi sebagai pengelola atau

wadah untuk file–file yang ada di dalam kantor. Untuk jenis yang termasuk file organizer

ada alat seperti business file, box file, order binder clip, rak susun surat, expanding file, box

untuk kartu nama dan berbagai jenis file organizer lainnya. Kategori kelima adalah peralatan

umum yang berupa staper, perforator, cutter, stempel, kalkulator, bak stempel, dan juga

termasuk alat lainnya yang mempunyai fungsi untuk menunjang pekerjaan kantor agar lebih

efisien.

Diantara 5 kategori tersebut kategori file organizer merupakan kategori yang memiliki

tingkat persaingan yang paling kompetitif dikarenakan jumlah pasar yang besar dan jumlah

pesaing yang banyak. Jika jumlah pasar relatifluas, jumlah pangsa pasar tidak bertambah,

sehingga strategi–strategi yang ditetapkan bertujuan untuk merebut pangsa pasar yang

tersedia yang telah dimiliki oleh para pesaing.Oleh karena itu, formulasi strategi diperlukan

untuk menentukan strategi yang paling tepat bagi perusahaan.

Persaingan antara perusahaan dalam industri alat tulis kantor terutama di kategori file

organizer sudah dibuktikan dengan pemeringkatan oleh Top Brand dalam Top Brand

Award, yang merupakan organisasi untuk menganalisis performa dari berbagai merek.

Menurut Top Brand Index tahun 2017 fase 1 yang dapat dilihat pada tabel 1.2, terdapat 2

brand yang mendapatkan penghargaan TOP brand untuk kategori file binder.

Tabel 1.2

Top Brand, Kategori file binder

Peringkat Merek TBI TOP

1 Bantex 39.3 TOP

2 Bindex 17.4 TOP

3 Joyko 9.9

4 Kenko 9.6

5 Bambi 3.6

6 Teka 2.7

7 Gobi 2.3

Sumber :Top Brand Award (2017), http://www.topbrand-award.com/top-brand-

survey/survey-result/top_brand_index_2017_fase_1

Pada tabel 1.1, dapat dilihat bahwa merek Bantex dan Bindex mendapatkan

penghargaan TOP Brand Award dalam kategori file binder. Sedangkan terdapat beberapa

pesaing lain yang memiliki peringkat dibawah Bantex dan Bindex, yaitu Joyko, Kenko,

Bambi, Teka, dan Gobi. Bantex memiliki Top Brand Index sebesar 39.3, diikuti oleh Bindex

yang memili Top Brand Index sebesar 17.4. Pengukuran Top Brand Index tersebut diukur

melalui parameter Top of Mind (merek yang pertama kali terlintas di benak), Last Usage

(penggunaan terakhir), dan Future Intention (keinginan untuk menggunakan kembali).

Bindex merupakan strategi multi-merek yang dikembangkan oleh PT. Bambi yang

memiliki 3 jenis merek dalam kategori file binder yaitu Bambi yang memiliki kualitas

superior, Bindex yang memiliki kualitas deluxe, dan Benex yang memiliki kualitas standar.

PT. Bambi sudah dikenal dengan produk – produk berkualitas dibidang filing dan binding

sejak 1957. Bambi memiliki reputasi sebagai salah satu produk lokal dengan kualitas

internasional yang telah membuktikan karya dan inovasinya dengan memecahkan Rekor

Dunia sebanyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut pada tahun 2012-2014.

Page 5: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

Pada merek Bambi disediakan ragam produk seperti files dan binder, desktop,

aksesoris files dan binders, promosi, dan desain yang dapat di custom. Sedangkan pada

merek Bindex ditawarkan ragam produk seperti Bindex ecology,Magazine Files (Box Files),

dan PP Pockets.Pada merek Benex ditawarkan ragam produk seperti Benex Lami, Benex

Eco, Benex Eco Marble, Benex Labela, Magazines Files (Box Files), Benex Batik, PP

indexes, dan PP Pockets. Meskipun PT. Bambi telah berdiri selama 60 tahun, namun saat

ini Bambi memiliki peringkat yang lebih rendah dari Bantex dalam perhitungan Top Brand

Award.

Bantex merupakan sebuah merek peralatan kantor yang sangat terkenal di Eropa.

Lisensi untuk merek Bantex di Indonesia dimiliki oleh PT. Bino. Bino didirikan sejak tahun

1986 sebagai pabrikan dan perusahaan perdagangan dalam bidang peralatan kantor. PT.

Bino memiliki pabrik sendiri dan telah memberikan lisensi untuk mendistribusi dan

memproduksi produk – produk mereka dengan merek Bantex kepada distributor yang berada

di lebih dari 70 negara yang tersebar di enam benua, termasuk Bino di Indonesia.

Melalui Top Brand Award dapat disimpulkan bahwa Bantex merupakan merek yang

sering muncul pertama kali di benak konsumen untuk kategori files dan binder. Salain itu,

Bantex merupakan merek yang terakhir dicari oleh konsumen dan merek yang akan dicari

lagi pada pembelian selanjutnya. Dengan Top Brand Award menimbulkan pertanyaan

mengenai strategi apa yang paling sesuai untuk PT. Bambi untuk mengalahkan pesaingnya.

Pada saat ini PT. Bambi sudah sadar akan pentingnya perumusan strategi seperti yang

dapat dilihat dari pembentukan visi dan misi perusahaan yang dibentuk pada tahun 2017.

PT. Bambi juga memiliki kondisi lingkungan internal yang sudah cukup baik, seperti adanya

Sistem Operasional yang rapi, struktur organisasi yang sudah terperinci, penggunaan

teknologi yang selalu berkembang, adanya riset dan pengembangan, dan perekrutan sumber

daya manusia yang memiliki standar yang cukup. Meskipun PT. Bambi telah memiliki

berbagai lingkungan internal yang sudah baik, tetapi Bambi memerlukan strategi untuk

memperbaiki masalah-masalah yang sedang dihadapi pada saat ini, seperti salah satunya

penurunan total penjualan pada tahun 2017. Berikut data total penjualan yang dimiliki oleh

PT. Bambi dalam kurun waktu 1 tahun terakhir:

Gambar 1.1

Total Penjualan Tahun 2017 PT. Bambi

Sumber : PT. Bambi (2018)

Pada grafik 1.1 dapat dilihat bahwa penjualan PT. Bambi mengalami beberapa

penurunan yang cukup signifikan, terutama penurunan yang paling besar terjadi pada bulan

juni. Meskipun mengalami beberapa kali kenaikan, tetapi penurunan tersebut mempengaruhi

Page 6: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

total penjualan tahunan dari PT. Bambi, sehingga diperlukannya berbagai strategi yang

sesuai untuk menciptakan penjualan yang merata setiap bulannya.

Strategi-strategi yang akan dirumuskan bukan hanya mempertimbangkan lingkungan

internal yang dimiliki oleh PT. Bambi, tetapi harus mempertimbangkan pula faktor

lingkungan eksternal. Faktor eksternal yang paling berdampak bagi Bambi adalah faktor

ekonomi, dan faktor kompetitor. Faktor ekonomi dan faktor kompetitor berdampak langsung

bagi penjualan PT. Bambi. Berbagai permasalahan internal maupun eksternal perusahaan

PT. Bambi pada saat ini, menimbulkan pertanyaan seperti “apa strategi yang paling sesuai

dengan kondisi PT. Bambi?”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka penulis

menentukan rumusan masalahnya adalah “Strategi apakah yang paling tepat bagi PT. Bambi

dalam menghadapi persaingan saat ini?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui strategi yang paling tepat bagi PT. Bambi dalam menghadapi persaingan saat

ini dengan memperhatikan kondisi lingkungan internal dan eksternalnya, pesaing utama dan

konsumennya.

Manfaat Penelitian

Penulis berharap dengan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada beberapa

pihak, antara lain:

1. Bagi pihak perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dan proses pengambilan

keputusan dalam memilih strategi yang paling tepat bagi PT. Bambi, sehingga

perusahaan dapat unggul dalam persaingan.

2. Bagi pihak peneliti selanjutnya

Bagi pihak peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

referensi untuk melakukan penelitian yang lebih spesifik mengenai evaluasi, formulasi,

dan implementasi strategi bagi suatu objek.

3. Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat luas dan

dapat dijadikan gambaran atau bahkan perbandingan bagi penelitian yang serupa di

masa datang.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek penelitian ini merupakan strategi bisnis dari PT. Bambi yang merupakan salah

satu perusahaan pengarsipan & file komputer di Indonesia.

Desain Penelitian

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono dalam Sudiro (2013)

adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna daripada generalisasi.

Page 7: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik

komunikasi. Teknik komunikasi yang sesuai untuk penelitian ini adalah wawancara dengan

pihak yang berkompetensi dalam menentukan kebijakan perusahaan dan mengetahui jelas

kondisi internal dan eksternal perusahaan, serta dengan kuesioner. Kuesioner akan

dibagikan kepada pihak masyarakat umum untuk memberikan pendapat mengenai produk

yang diproduksi oleh PT. Bambi.

Teknik Pengumpulan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah non-probability sampling. Menurut Sugiyono dalam Sudiro (2013), non-probability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau

kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel. Dalam penelitian ini, ditentukan nara sumber informasi dengan menggunakan

teknik purposive sampling. Sugiyono dalam Sudiro (2013) menyatakan bahwa teknik

purposive sampling adalah teknik yang mengambil sumber data dengan pertimbangan

tertentu, seperti: orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan sehingga

memudahkan peneliti mendalami obyek atau situasi sosial yang diteliti.

Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih 3 (tiga) orang dari PT. Bambi dan 3 (tiga) orang

PT. Best Mega Industri sebagai narasumber informasi. Narasumber dari PT Bambi meliputi

Ibu Lili H. selaku Kepala Divisi Bidang Direct Marketing, Ibu Woen Lili selaku Finance

and Accounting Manager, dan Ibu Monica Ira Utomo selaku Manajer HRD. Sedangkan

narasumber informasi dari PT. Best Mega Industri terdiri dari Bapak Nata Raharja selaku

Manajer Produksi, Bapak Yudi Kurniawan selaku Supervisor Design, dan Bapak Herman

selaku Manajer IT.

Teknik Analisis Data

Pada bagian ini peneliti menggunakan beberapa teknik analisis data eksternal dan

internal.

a. Analisis Internal

Setiap perusahaan atau organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area

fungsional bisnis. Dalam satu area tidak mungkin ada bisnis yang sama kuatnya atau

sama lemahnya. Oleh sebabnya perlu dilakukan audit internal untuk mengetahui kekuatan

dan kelemahan perusahaan.

Proses penilaian internal membutuhkan kerja sama dengan para pimpinan dan

karyawan di PT. Bambi untuk menjawab pertanyaan–pertanyaan yang akan

menghasilkan informasi mengenai manajemen, pemasaran, keuangan/ akuntansi,

produksi / operasi, penelitian dan pengembangan, dan operasi sistem informasi

manajemen.

(1) Kekuatan (Strengths)

Strengths adalah kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan

dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu dilakukan dalam

analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan –

kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Kekuatan

merupakan faktor yang menjadi penentu keunggulan komparatif bagi perusahaan di

pasar.

Page 8: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

(2) Kelemahan (Weaknesses)

Weaknesess adalah kelemahan, situasi kondisi yang merupakan kelemahan

dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Faktor ini meruapakan cara

menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang

menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

b. Analisis Eksternal

Setiap perusahaan atau organisasi pastinya memiliki peluang yang dapat

dimanfaatkan dan ancaman yang perlu di hadapi. Setiap peluang dapat dimanfaatkan oleh

perusahaan apa saja, sehingga perusahaan harus mengetahui peluang tersebut terlebih

dahulu agar dapat menciptakan strategi yang tepat untuk memaksimalkan peluang

tersebut.

Proses penilaian audit eksternal harus melibatkan sebanyak mungkin manajer dan

karyawan. Untuk melakukan audit eksternal, perusahaan pertama kali harus menyelidiki

dan mengumpulkan informasi bersaing mengenai tren ekonomi, sosial, budaya,

demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, dan teknologi. Setelah melakukan

pengumpulan informasi, sebaiknya diasimilasi dan dievaluasi,

Freund dalam buku Fred R. David (2016:47) menekankan bahwa faktor – faktor

eksternal kunci sebaiknya penting untuk mewujudkan tujuan jangka panjang dan tahunan,

dapat diukur, dapat diterapkan pada semua perusahaan yang bersaing, dan hierarkis

dalam arti bahwa beberapa akan terkait dengan perusahaan secara keseluruhan dan yang

lain akan menjadi lebih sempit, terfokus pada area fungsional dan divisional.

(1) Peluang ( Opportunity)

Opportunity adalah analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan

peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang

berkembang bagi organisasi di masa depan. Faktor ini merupakan cara untuk mencari

peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun

organisasi bisa berkembang di masa yang akan datang.

(2) Ancaman (Threats)

Threats yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan yang harus

dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai

macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau

organisasi yang menyebabkan kemunduran.

c. Pesaing utama perusahaan dan faktor – faktor kompetitif perusahaan :

(1) Para pesaing utama perusahaan

Mengidentifikasi perusahaan – perusahaan lain yang dianggap sebagai pesaing

utama perusahaan.

(2) Faktor – faktor kompetitif perusahaan

Faktor – faktor yang dianggap sebagai penentu keberhasilan perusahaan.

Faktor ini mencakup isu – isu internal maupun eksternal perusahaan.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk memformulasikan strategi adalah model

konsep David (2016), yaitu melalui 3 tahapan :

a. Tahap 1 : Tahap Input

Page 9: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

Tahap 1 dalam kerangka kerja perumusan strategi untuk menghasilkan kekuatan

dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman eksternal perusahaan sehingga

dapat membuat Matrik IFE, Matrik EFE, dan Matriks CPM.

(1) Internal Factor Evaluation Matrix (Matriks IFE)

Matriks IFE merupakan salah satu teknik yang akan digunakan dalam

melakukan formulasi strategi. Untuk menggunakan IFE Matriks, harus

menggunakan tabel untuk menghitung total skor tertimbang.

Tabel 3.1

Internal Factor Evaluation Matrix (Matriks IFE) Faktor – Faktor Internal Bobot Peringkat Skor Bobot

Kekuatan

1.

2.

3.

Kelemahan

1.

2.

3.

Total 1,00

(2) Eksternal Factor Evaluation Matrix (EFE Matriks)

Teknik kedua yang digunakan untuk melakukan tahap input adalah EFE

Matriks. Dalam teknik ini harus menggunakan tabel yang berisikan peluang dan

ancaman.

Tabel 3.2

External Factor Evaluation Matrix(Matriks EFE) Faktor – Faktor Internal Bobot Peringkat Skor Bobot

Peluang

1.

2.

3.

Ancaman

1.

2.

3.

Total 1,00

(3) Competitive Profile Matrix (Matriks CPM)

Menurut Fred R. David (2016:160), Matriks Profil Kompetitif

mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahan khusus

mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis dari perusahaan sampel. Total

nilai dapat dilihat pada bagian akhir kolom, dimana perusahaan yang memiliki

angka paling besar merupakan perusahaan yang memiliki posisi kompetitif paling

kuat, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai terendah memiliki posisi

kompetitif yang paling lemah.

Page 10: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

Tabel 3.3

Competitive Profile Matrix (Matriks CPM)

Faktor – Faktor

Keberhasilan

Penting

Bobot Perusahaan 1 Perusahaan 2 Perusahaan 3

Peringkat Bobot Peringkat Bobot Peringkat Bobot

1.

2.

3.

Total 1,00

b. Tahap 2 : Tahap Pencocokan

Pada tahap pencocokan akan berfokus pada menciptakan alternatif strategi yang

layak dengan mencocokan faktor eksternal dan faktor internal. Teknik pencocokan

mencakup Matriks IE dan Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-

Threats).

(1) Matriks IE (Internal – Eksternal)

Gambar 3.1

Matriks IE

Matriks IE secara grafik menggambarkan secara jelas perbedaan diantara divisi –

divisi organisasi dalam diagram simetris. Informasi dala matriks IE ini berasal dari

matriks IFE dan matriks EFE yang sebelumnya telah dibuat. Matriks IE dibagi

menjadi 3 bagian besar yang mempunyai implikasi strategi yang berbeda, yaitu :

(a) Perusahaan yang masuk dalam sel I, II, dab IV dapat menggambarkan kondisi

grow (berkembang) dan build (membangun). Strategi yang sesuai untuk

perusahaan adalah :

i) Strategi Intensif, yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau

pengembangan produk.

ii) Strategi Integrasi, yaitu integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan

integrasi horizontal

Page 11: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

(b) Perusahaan yang berada dalam sel III, V, dan VII dapat menggambarkan

kondisi hold (tahan) dan maintain (memelihara). Strategi yang cocok adalah

penetrasi pasar dan pengembangan produk.

(c) Perusahaan yang berada pada sel VI, VIII, dan IX dapat menggambarkan

kondisi harvest (panen) dan divestiture (divestasi).

(2) Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats)

Menurut Fred R. David (2016:171) bahwa matriks SWOT adalah alat pencocokan

penting yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi: strategi

kekuatan–peluang (strengths-opportunities–SO), strategi kelemahan-kesempatan

(weaknesses-opportunities-WO), strategi kekuatan-ancaman (strengths-threats-

ST), dan strategi kelemahan-ancaman (weaknesses-threats–WT).

(a) Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik

keuntungan dari peluang eksternal yang ada.

(b) Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara

mengambil keuntungan peluang eksternal.

(c) Strategi ST menggunakan kekuatan internal untuk mengurangi dampak

ancaman eksternal.

(d) Strategi WT merupakan strategi defensif yang diarahkan untuk mengurangi

kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal.

Tabel 3.4

Analisis SWOT

Kekuatan (Strengths-S)

Kelemahan (Weakness-W)

Kesempatan (Opportunity-O)

(Strategi SO) Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

(Strategi WO) Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

Ancaman (Threats-T)

(Strategi ST) Gunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

(Strategi WT) Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman

(3) Strategic Position and Action Evaluation Matrix (SPACE Matriks)

SPACE Matriks merepresentasikan dua dimensi internal (posisi keuangan – FP dan

posisi kompetitif – CP) dan dua dimensi eksternal (posisi stabilitas – PS dan posisi

industri – IP). Dari SPACE Matriks akan menghasilkan vektor direksional yang

dapat mengarah ke empat kuadran, yaitu:

(a) Kuadran agresif (kanan-atas) artinya organisasi berada dalam posisi yang

sangat baik dalam menggunakan kekuatan internalnya untuk mengambil

keuntungan dari kesempatan eksternal, menangani kelemahan internal, dan

menghindari ancaman eksternal. Strategi yang dapat digunakan oleh

organisasi ketika berada di kondisi agresif adalah penetrasi pasar,

pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang, integrasi

ke depan, integrasi horizontal, atau diversifikasi, dapat menjadi layak,

tergantung pada kondisi khusus yang dihadapi oleh perusahaan.

(b) Kuadran konservatif (kiri-atas) artinya organisasi tetap dekat pada

kompetensi dasar organisasi dan tidak mengambil resiko yang berlebihan.

Strategi yang dapat digunakan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar,

pengembangan produk, dan diversifikasi terkait.

Page 12: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

(c) Kuadran defensif (kiri-bawah) artinya organisasi sebaiknya fokus pada

memperbaiki kelemahan internal dan diversifikasi. Strategi yang dapat

digunakan adalah pelepasan, pengurangan, likuidasi, dan diversifikasi.

(d) Kuadran kompetitif (kanan-bawah) artinya organisasi memiliki keunggulan

dalam persaingan dalam industri tetapi lemah dalam keuangan internal.

Strategi yang dapat digunakan adalah integrasi ke depan, integrasi ke

belakang, integrasi horizontal, penetrasi pasar, dan pengembangan pasar.

Tabel 3.5

Matriks Aktual SPACE

Gambar 3.2

Matriks SPACE

Page 13: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

c. Tahap 3 : Tahap Keputusan

Pada penelitian ini akan digunakan 1 teknik untuk tahap keputusan. Matriks yang

akan digunakan adalah QSPM (Quantitive Strategic Planning Matrix) untuk membuat

keputusan perumusan strategi. Menurut Fred R. David (2016:184) QSPM adalah alat

yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi faktor kunci internal.

Matriks QSPM termasuk dalam tahap ke-3 dari kerangka kerja analisis perumusan

strategi. Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik. QSPM

menggunakan analisis input dari tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis tahap 2

untuk secara objektif menentukan strategi mana yang hendak digunakan diantara

strategi – strategi alternatif.

Tabel 3.6

Matriks QSPM

Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

Faktor – Faktor

Utama Bobot AS TAS AS TAS AS TAS

Peluang

1.

2.

3.

Ancaman

1.

2.

3.

Total 1,00

Kekuatan

1.

2.

3.

Kelemahan

1.

2.

3.

Total 1,00

C. Hasil Penelitian

Analisis Visi dan Misi

Visi dari PT. Bambi adalah: “Mewujudkan perusahaan yang paling unggul di bidangnya

dengan panduan antara Kualitas, Harga, Manfaat dan Pelayanan yang terbaik bagi

masyarakat luas, disertai dengan inovasi dan kreativitas yang terus digerakkan sesuai

perkembangan dan tuntutan zaman”. Dari visi yang dimiliki oleh PT. Bambi, dapat dianalisis

bahwa visi tersebut telah memenuhi beberapa kriteria visi yang baik, yaitu sudah menantang

pemberian motivasi untuk mewujudkannya dan rasional. Dengan bagian dari visi yang

menyatakan ‘mewujudkan perusahaan yang paling unggul di bidangnya’ perusahaan telah

memiliki tujuan jangka panjang dan cukup menantang untuk memberikan motivasi dalam

mewujudkannya dan rasional. Selain itu, visi tersebut telah dengan konsisten dijalankan

Page 14: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

sejak tahun 2016 sampai saat ini dan selalu menjadi landasan dasar operasional dari PT.

Bambi. Pernyataan visi yang dimiliki oleh PT. Bambi telah berhasil menggambarkan

keunikan yang dimiliki oleh perusahaan dan berbeda dengan organisasi lain dalam

pernyataannya bagian ‘inovasi dan kreativitas yang terus digerakkan sesuai perkembangan

dan tuntutan jaman’.

Meskipun terdapat beberapa kriteria visi yang sudah baik, tetapi terdapat beberapa

kriteria visi yang masih perlu diperbaiki, seperti pernyataan visi yang dimiliki oleh PT.

Bambi bagian ‘dengan panduan Kwalitas, Harga, Manfaat, dan Pelayanan yang terbaik bagi

masyarakat luas’ sudah jelas tetapi tidak sederhana dan cenderung rumit. Sebaiknya bagian

tersebut dapat disederhanakan lagi, seperti ‘dengan memberikan pelayanan terbaik bagi

pelanggannya’. Dengan pernyataan seperti ‘pelayanan terbaik’ telah menggambarkan bahwa

perusahaan harus memberikan wujud terbaik bagi produk yang ditawarkan, seperti dari segi

kualitas, harga, manfaat dan pelayanan bagi pelanggannya. Pernyataan visi yang dimiliki

PT. Bambi tidak dicantumkan mengenai batasan waktu untuk mencapai visi yang telah

ditetapkan. Sebaiknya sebuah pernyataan visi mencantumkan batasan waktu untuk

mencapai visi tersebut, seperti harus dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ataupun 10

(sepuluh) tahun mendatang.

Dari hasil analisis 9 komponen pernyataan misi, dapat disimpulkan bahwa misi PT.

Bambi telah memenuhi sebagian besar dari 9 komponen misi. Sebaiknya perusahaan

menambahkan beberapa butir lagi dalam pernyataan misinya yang mencakup mengenai

komponen customer (pelanggan) yang akan dituju oleh perusahaan, produk atau jasa yang

dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang akan menjadi target perusahaan, dan citra publik

perusahaan.

Tabel 4.1

PT. Bambi

Analisis 9 Komponen Misi

No. Pernyataan Misi

PT. Bambi

Komponen Pernyataan Misi

Kon

sum

en

Produk

Atau

Jasa

Pas

ar

Tek

nolo

gi

Fokus pada

kelangsungan

hidup, pertumbuhan

dan profitabilitas

Filo

sofi

Kon

sep

diri

Fokus

pada

citra

publik

Fokus

pada

karya

wan

1.

Pengelolaan perusahaan secara

professional dengan orientasi

kualitas produk & layanan

pelanggan yang prima (Excellent

Quality&Customer Service

Oriented).

2.

Meningkatkan efisiensi disegala

bidang dengan mengadaptasi

serta menggunakan teknologi

yang terkini.

3.

Meningkatkan nilai perusahaan

melalui kreativitas, inovasi &

pengembangan kompetisi SDM

secara professional

4.

Menjalankan usaha secara adil

dengan memperhatikan azas

manfaat secara maksimal bagi

semua pihak yang terlibat

(Stakeholder).

Tahapan Formulasi Strategi

Formulasi Strategi mencakup pengembangan visi dan misi, mengidentifikasi

kesempatan dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan

internal, menciptakan tujuan jangka panjang, memulai strategi alternatif, dan memilih

strategi khusus untuk dicapai. Tahap formulasi strategi terdiri dari tahap input, tahap

Page 15: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

pencocokan, dan tahap keputusan. Dalam tahap input dilakukan untuk membuat keputusan

kecil dalam matriks input terkait kepentingan relatif faktor internal dan eksternal agar

memungkinkan penyusun strategi membuat dan mengevaluasi strategi alternatif secara lebih

efektif. Berikut merupakan hasil analisis pada setiap tahapnya:

1. Tahap Input

Dalam tahap input dilakukan untuk membuat keputusan kecil dalam matriks input

terkait kepentingan relatif faktor internal dan eksternal agar memungkinkan penyusun

strategi membuat dan mengevaluasi strategi alternatif secara lebih efektif. Berikut

adalah hasil analisis tahap input pada PT. Bambi:

a. Internal Factor Evaluation Matrix (Matriks IFE)

Internal Factor Evaluation Matrix atau Matriks IFE adalah matriks yang

mengukur skor bobot dari faktor-faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dari

perhitungan Matriks IFE pada Tabel 4.2, didapatkan bahwa tingkat skor bobot yang

dimiliki oleh lingkungan internal perusahaan PT. Bambi adalah sebesar 3.32. Hasil

ini menunjukkan bahwa PT. Bambi memiliki tingkat internal perusahaan yang

tinggi, dikarenakan skor bobot PT. Bambi sebesar 3.32 adalah di atas rata-rata,

yaitu sebesar 2.5.

Tabel 4.2

PT. Bambi

Matriks IFE Faktor – Faktor Internal Bobot Peringkat Skor

Bobot

Kekuatan

1. Kualitas produk files dan binding yang sangat baik 0.15 4 0.6

2. Struktur organisasi sudah jelas 0.05 3 0.15

3. Sistem komisi penjualan 0.07 4 0.28

4. Manajer setiap bidang telah mendapatkan pelatihan yang sangat berkualitas 0.1 4 0.4

5. Teknologi yang selalu ditingkatkan 0.06 4 0.24

6. Layanan custom produk sesuai dengan keinginan dari konsumen 0.07 4 0.28

7. Aktivitas sosial dalam bentuk donasi ke panti asuhan 0.03 3 0.09

8. PT. Bambi merupakan salah satu perusahaan tertua pada bidangnya, yakni

telah berumur 62 tahun 0.09 4 0.36

9. Setiap 3 bulan, PT. Bambi akan memproduksi 15 produk baru 0.12 4 0.48

Kelemahan

1. Motivasi kerja karyawan cenderung rendah 0.04 1 0.04

2. Masih sangat mengharapkan tenaga karyawan senior 0.03 2 0.06

3. Tingginya tingkat turnover karyawan baru 0.04 1 0.04

4. Target penjualan yang sering tidak tercapai 0.03 2 0.06

5. Strategi promosi yang belum efektif 0.05 2 0.1

6. Layanan custom produk dapat dilakukan jika pemesanan dalam jumlah besar 0.04 2 0.08

7. Koneksi internet yang lambat 0.03 2 0.06

Total 1,00 3.32

b. External Factor Evaluation Matrix (Matriks EFE)

External Factor Evaluation Matrix atau Matriks EFE adalah matriks yang

mengukur skor bobot dari faktor-faktor peluang dan ancaman perusahaan. Berikut

adalah faktor-faktor eksternal yang dimiliki oleh PT. Bambi beserta dengan

perhitungan skor bobot yang telah didapatkan dari bobot dan peringkat yang sudah

diberikan:

Page 16: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

Tabel 4.3

PT. Bambi

Matriks EFE Faktor – Faktor Eksternal Bobot Peringkat Skor

Bobot

Peluang

1. Peluang mendapatkan tendor-tendor besar dari pemerintahan 0.05 3 0.15

2. Sering adanya kerja sama dengan para pesaing 0.1 4 0.2

3. Peluang mendapatkan tendor bisnis dari berbagai perusahaan 0.1 4 0.32

4. Masyarakat Indonesia mencari produk berkualitas dengan harga murah 0.15 4 0.6

5. Banyaknya jumlah penduduk berumur dibawah 50 tahun di Indonesia 0.1 3 0.3

6. Perkembangan teknologi smartphone mempermudah proses pemasaran 0.15 4 0.6

7. Social Media dapat membantu meningkatkan promosi 0.1 4 0.4

Ancaman

1. Pelanggan yang sering menutup toko dikarenakan masa kampanye 0.05 2 0.1

2. Kurs mata uang Rupiah terhadap Yuan China yang tidak menentu 0.1 1 0.1

3. Terdapat pengaruh bea cukai terhadap bahan baku yang akan diimpor 0.1 1 0.1

Total 1,00 2.87

Dari perhitungan Matriks EFE pada Tabel 4.3, didapatkan bahwa tingkat skor

bobot yang dimiliki oleh lingkungan internal perusahaan PT. Bambi adalah sebesar

2.87. Hasil ini menunjukkan bahwa PT. Bambi memiliki tingkat lingkungan

eksternal perusahaan yang kuat, dikarenakan skor bobot PT. Bambi sebesar 2.87

adalah di atas rata-rata, yaitu sebesar 2.5.

c. Competitive Profile Matrix (Matriks CPM)

Competitive Profile Matrix atau Matriks CPM adalah matriks yang mengukur

total skor bobot dengan mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan

dan kelemahan khusus perusahaan dalam hubungannya dengan posisi strategis dari

perusahaan sampel. Hal ini diukur dengan 7 faktor-faktor keberhasilan penting

yang dimiliki oleh setiap perusahaan. Perusahaan sampel yang dipilih adalah

perusahaan yang memiliki bidang sejenis dengan PT. Bambi, sehingga dipilihlah

Bantex dan Gema. Dari perhitungan Matriks CPM, didapatkan bahwa tingkat total

skor bobot yang dimiliki oleh PT. Bambi sebesar 2.95 lebih tinggi dibandingkan

oleh para pesaingnya yaitu Bantex yang memiliki total skor bobot sebesar 2.55 dan

Gema yang memiliki total skor bobot sebesar 2.70. Berikut adalah hasil identifikasi

pesaing utama perusahaan PT. Bambi serta kekuatan dan kelemahan khusus

perusahaan dalam hubungannya dengan posisi strategis dari perusahaan sampel:

Tabel 4.4

PT. Bambi

Competitive Profile Matrix

Key Success Factors Bobot Bambi Bantex Gema

Peringkat Bobot Peringkat Bobot Peringkat Bobot

1. Ragam jenis produk files dan

binding 0.25 3 0.75 2 0.5 4 1

2. Kualitas bahan baku untuk

produk files dan binding 0.15 4 0.6 2 0.3 3 0.45

3. Harga yang bersaing untuk

produk files dan binding 0.15 2 0.3 3 0.45 4 0.6

4. Showroom untuk pameran

produk files dan binding 0.1 4 0.4 3 0.3 2 0.2

Page 17: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

5. Teknologi untuk memproduksi

produk files dan binding 0.05 4 0.2 3 0.15 2 0.1

6. Citra perusahaan files dan

binding 0.05 4 0.2 3 0.15 2 0.1

7. Strategi promosi untuk

menawarkan produk files dan

binding

0.25 2 0.5 3 0.75 1 0.25

Total 1,00 2.95 2.55 2.70

2. Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan dilakukan untuk setelah berhasil mengumpulkan data-data yang

diperlukan dari internal maupun eksternal perusahaan. Berikut adalah hasil analisis tahap

pencocokan pada PT. Bambi:

a. Matriks IE (Internal-Eksternal)

Matriks IE adalah matriks yang menggambarkan secara jelas posisi perusahaan

berdasarkan kekuatan internal dan eksternal perusahaan. Dari gambar 4.1, PT.

Bambi memiliki total skor bobot faktor internal sebesar 3.32 dan total skor bobot

faktor eksternal sebesar 2.87 yang berada pada kuadran IV (empat) dalam Matriks

IE. Posisi ini mengindikasikan bahwa PT. Bambi berada dalam kondisi Growth

(tumbuh). Dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan yang sedang bertumbuh

dan berkembang, sehingga rekomendasi strategi yang sesuai dan dapat dijalankan

oleh PT. Bambi saat ini adalah strategi pengembangan pasar dan strategi

pengembangan produk. Berikut adalah Matrik IE dari PT. Bambi:

Gambar 4.1

PT. Bambi

Matriks IE

Page 18: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

b. Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats)

Matriks SWOT adalah alat pencocokan yang membantu mengembangkan

strategi dengan menggabungkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

perusahaan. Berikut adalah Matrik SWOT dari PT. Bambi:

Tabel 4.5

PT. Bambi

Matriks SWOT

Page 19: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

Pada Tabel 4.5, hasil analisis menggunakan Matriks SWOT menunjukkan

bahwa strategi yang paling sesuai dengan kondisi PT. Bambi pada saat ini adalah

menciptakan inovasi produk baru yang berkualitas bagus, harga terjangkau, dan

menggunakan bahan baku dari dalam negeri agar dapat memenuhi keinginan dari

masyarakat Indonesia. Strategi tersebut juga dapat digunakan untuk memperbaiki

kelemahan internal PT. Bambi yang sering tidak mencapai target penjualan. Selain

itu, PT. Bambi juga dapat mengatasi ancaman dengan menghindari kurs mata uang

yang berubah-ubah dan kebijakan bea cukai untuk bahan baku impor.

c. Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation Matrix)

Matriks SPACE adalah alat yang mempresentasikan dua dimensi internal

perusahaan dan dua dimensi eksternal perusahaan. Dari analisis menggunakan

Matriks SPACE pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.2, dapat diambil kesimpulan bahwa

PT. Bambi saat ini berada pada kuadran kanan-atas atau kuadran agresif. Kuadran

agresif menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam posisi yang sangat baik dalam

menggunakan kekuatan internalnya untuk mengambil keuntungan dari kesempatan

eksternal, menangani kelemahan internal, dan menghindari ancaman eksternal. Oleh

karena itu, beberapa strategi yang disarankan adalah penetrasi pasar, pengembangan

pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi

horizontal, atau diversifikasi. Berikut adalah Matriks SPACE dari PT. Bambi:

Tabel 4.6

PT. Bambi

Matriks Aktual SPACE

Page 20: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

Gambar 4.2

PT. Bambi

Matriks SPACE

3. Tahap Keputusan

Tahap keputusan dilakukan setelah melakukan tahap input dan tahap pencocokan.

Tujuan dari tahap keputusan adalah memberikan dasar untuk membuat keputusan

formulasi strategi. Alat analisis yang akan digunakan untuk menentukan strategi yang

layak adalah Quantitive Strategic Planning Matrix (QSPM). Teknik QSPM merupakan

teknik yang secara objektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan.

Terdapat 2 strategi yang dipilih oleh peneliti dengan mempertimbangkan hasil dari tahap

pencocokan. Strategi pertama yang dipilih, yaitu mengembangkan produk dengan

menciptakan produk baru yang sesuai dengan keinginan konsumen dan strategi kedua

yang dipilih, yaitu mengembangkan pasar dengan menambah cabang di area geografis

yang baru.

Dari perhitungan total skor daya tarik (TAS) pada Quantitive Strategic Planning

Matrix (QSPM) PT. Bambi, dapat disimpulkan bahwa strategi untuk mengembangkan

produk dengan menciptakan produk baru yang sesuai dengan keinginan konsumen

memiliki total skor daya tarik (TAS) sebesar 4.37 lebih tinggi dibandingkan strategi

menambah cabang di area geografis yang baru yang memiliki total skor daya tarik (TAS)

sebesar 3.65. Berikut adalah Quantitive Strategic Planning Matrix dari PT. Bambi:

Page 21: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

Tabel 4.7

PT. Bambi

QSPM Aktual

Page 22: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

Pembahasan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil penelitian yang didapat adalah

sebagai berikut:

1. Analisis Visi dan Misi

Hasil analisa visi dan misi yang dimiliki PT. Bambi menunjukkan visi yang dimiliki

oleh PT. Bambi telah memenuhi beberapa kriteria visi yang baik. Tetapi beberapa

bagian yang perlu diperbaiki, seperti bagian ‘dengan panduan Kwalitas, Harga,

Manfaat, dan Pelayanan yang terbaik bagi masyarakat luas’ sudah jelas tetapi tidak

sederhana dan cenderung rumit. Pernyataan visi yang dimiliki PT. Bambi tidak

dicantumkan mengenai batasan waktu untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.

Misi yang dimiliki oleh PT. Bambi hanya memenuhi 5 komponen pernyataan misi

dari 9 komponen misi. PT. Bambi belum memenuhi komponen customer (pelanggan)

yang akan dituju oleh perusahaan, produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan,

pasar yang akan menjadi target perusahaan, dan citra publik perusahaan.

2. Tahap Input

Hasil dari penelitian pada tahap input menunjukkan bahwa PT. Bambi memiliki

lingkungan internal yang kuat dan lingkungan eksternal yang berpeluang. Hal ini

ditunjukkan melalui IFE Matriks dengan 9 faktor kekuatan dan 7 faktor kelemahan PT.

Bambi menunjukkan total skor sebesar 3.32 dan EFE Matriks dengan 7 faktor peluang

dan 3 faktor ancaman menunjukkan total skor sebesar 2.87 yang berarti di atas rata-rata

tengah sebesar 2.5. Sedangkan untuk matriks profil kompetitor (CPM) menunjukkan

bahwa PT. Bambi lebih unggul dibandingkan dengan Bantex dan Gema. PT. Bambi

memiliki faktor kunci keunggulan, kualitas bahan baku files dan binding baik, showroom

yang dimiliki oleh PT. Bambi banyak dan mudah terjangkau, teknologi canggih untuk

memproduk produk files dan binding, dan citra perusahaan yang baik dan terpercaya

dibandingkan dengan para pesaingnya. Beberapa faktor yang perlu ditingkatkan lagi

dari PT. Bambi adalah faktor keragaman produk yang ditawarkan untuk files dan binding,

harga yang bersaing untuk produk files dan binding, dan strategu promosi yang lebih

menarik untuk produk files dan binding.

3. Tahap Pencocokan

Hasil dari penelitian pada tahap pencocokan data-data yang telah terkumpul

menunjukkan bahwa PT. Bambi berada pada kuadran tumbuh pada matriks internal-

eksternal, dan berada pada kuadran agresif pada SPACE matriks. Sehingga terdapat

berbagai strategi yang dapat dirumuskan dari beberapa matriks yang sudah digunakan,

yaitu:

a. Hasil dari IE Matriks adalah PT. Bambi terletak pada kuadran IV (empat), yaitu

kuadran yang menunjukkan PT. Bambi berada pada posisi yang sedang bertumbuh.

Terdapat beberapa strategi yang dapat disarankan berupa strategi pengembangan

pasar dan strategi pengembangan produk. Strategi pengembangan pasar sesuai

dengan kondisi PT. Bambi saat ini dikarenakan menurut David (2016:132) PT.

Bambi memiliki konsumen yang belum jenuh dengan produk files dan binding, PT.

Bambi sangat berhasil dalam bisnis yang dijalankannya, dan saluran distribusi baru

yang tersedia dapat diandalkan, tidak mahal, dan berkualitas baik. Sedangkan untuk

strategi pengembangan produk sesuai dengan kondisi PT. Bambi saat ini

dikarenakan menurut David (2016:133) PT. Bambi bersaing dalam industri yang

ditandai oleh perkembangan teknologi yang cepat, pesaing yang sedang melakukan

inovasi produk yang lebih berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau, dan PT.

Bambi memiliki kapabilitas penelitian dan pengembangan yang sangat kuat.

Page 23: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

b. Hasil dari Matriks SWOT adalah strategi yang direkomendasikan dengan

memanfaatkan kekuatan internal, memperbaiki kelemahan internal, menangkap

peluang eksternal, dan mengatasi ancama eksternal adalah strategi pengembangan

produk.

c. Hasil dari SPACE Matriks menunjukkan bahwa PT. Bambi saat ini berada pada

kuadran agresif dengan posisi industri yang lebih kuat dibandingkan posisi

finansialnya. Terdapat beberapa strategi yang dapat disarankan, yaitu penetrasi

pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang,

integrasi ke depan, integrasi horizontal, atau diversifikasi. Sehingga peneliti

menyarankan strategi berupa pengembangan pasar dan pengembangan produk

dikarenakan perusahaan memiliki keunggulan kompetitif besar di industri yang

tengah tumbuh dan stabil, sehingga strategi tersebut sangat cocok untuk kondisi

perusahaan saat ini yang memiliki posisi industri yang kuat. Strategi

pengembangan produk dapat dilakukan dengan cara menciptakan inovasi produk

baru yang memiliki harga yang terjangkau. Dengan tingkat teknologi yang canggih,

sehingga dapat menciptakan produk baru yang berkualitas bagus dengan harga

yang lebih terjangkau. Selain itu, strategi ini juga dapat dilakukan untuk

mengembangkan produk lama yang masih memiliki nilai jual yang baik. Strategi

lainnya yang dapat digunakan adalah strategi pengembangan pasar yang dapat

dilakukan dengan cara menambah cabang baru atau jalur distribusi lainnya di area

geografis yang baru dengan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan.

4. Tahap Keputusan

Hasil dari penelitian pada tahap keputusan adalah terpilihnya 2 strategi yang dapat

disarankan kepada PT. Bambi, yaitu strategi mengembangkan produk dengan

menciptakan produk baru yang sesuai dengan keinginan konsumen dan strategi

mengembangkan pasar dengan menambah cabang di area geografis yang baru. Dari

kedua strategi yang disarankan, dilakukan dengan perhitungan terhadap skor daya tarik

kedua strategi. Hasil dari perhitungan QSPM menunjukkan bahwa strategi

pengembangan produk mendapatkan total skor daya tarik sebesar 4.37 lebih unggul

dibandingkan strategi pengembangan pasar yang mendapatkan total skor daya tarik

sebesar 3.65. Sehingga dapat dirumuskan strategi yang dapat digunakan oleh PT. Bambi

sesuai dengan kondisi saat ini adalah strategi mengembangkan produk. Oleh karena itu,

peneliti menyebarkan kuesioner untuk membantu PT. Bambi mendapatkan riset pasar

mengenai produk yang diharapkan oleh konsumen.

D. SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Visi dan misi yang dimiliki oleh PT. Bambi telah memenuhi kriteria visi yang baik.

Sedangkan untuk misi PT. Bambi telah memenuhi 5 komponen dari 9 komponen analisis

misi.

Hasil tahap input dalam perumusan strategi dengan Matriks IFE menunjukkan PT.

Bambi memiliki lingkungan internal yang kuat, Matriks EFE menunjukkan bahwa PT.

Bambi responsif terhadap peluang yang ada, dan CPM menunjukkan bahwa PT. Bambi

unggul dibandingkan kedua pesaingnya.

Hasil tahap pencocokan dalam perumusan strategi dengan Matriks IE menunjukkan

bahwa strategi yang direkomendasikan adalah strategi pengembangan produk dan strategi

pengembangan pasar. Sedangkan dengan Matriks SWOT menunjukkan bahwa strategi yang

direkomendasikan adalah strategi pengembangan produk. Hasil dari Matriks SPACE

Page 24: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

menunjukkan bahwa strategi yang direkomendasikan adalah strategi penetrasi pasar,

pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang, integrasi ke depan,

integrasi horizontal, atau diversifikasi.

Hasil tahap keputusan dalam perumusan strategi dengan menggunakan alat analisis

QSPM menunjukkan bahwa strategi yang paling tepat untuk PT. Bambi adalah strategi

pengembangan produk.

Saran

PT. Bambi diharapkan untuk menyusun perencanaan SDM yang lebih memotivasi

karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Perencanaan SDM yang dapat disarankan berupa

sistem reward yang lebih merangsang, dan jenjang karir yang pasti berdasarkan standar

penilaian yang sudah dirancang.

PT. Bambi diharapkan untuk memberikan pelatihan leadership dari Dalekarnegy

kepada setiap karyawannya, agar setiap karyawan yang telah bekerja diatas 5 tahun dapat

diberikan tanggung jawab yang lebih besar. Sehingga kebutuhan untuk penggunaan tenaga

karyawan senior mulai menurun.

PT. Bambi diharapkan untuk mengkaji kembali jenjang karir dan upah yang akan

diberikan kepada karyawan, agar dapat menurunkan tingkat turnover karyawan.

PT. Bambi harus melakukan pengembangan produk dengan cara melakukan riset

pemasaran yang lebih terperinci mengenai segmen pasar yang sesuai dengan produk files

dan binding, serta untuk mengetahui keinginan design produk yang diinginkan dari

konsumen agar dapat mencapai target penjualan yang diharapkan . Model yang sedang

diinginkan konsumen adalah model polos, sederhana dan warna yang diinginkan adalah

hitam dan biru. Penulis melakukan riset pemasaran dengan jumlah responden yang

menggunakan salah satu dari PT. Bambi sebanyak 38 responden. Sebanyak 27 responden

yang mengatakan produk dari Bambi berkualitas baik, 19 responden menjawab produk dari

Bambi berkualitas sangat baik, dan 4 responden menjawab cukup untuk kualitas dari produk

Bambi. Riset pemasaran dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada

50 responden yang berusia antara 17 – 50 tahun dengan status sebagai 56% mahasiswa/i,

40% karyawan, dan 4% wiraswasta. Diantara 50 responden, responden yang tidak mengenal

produk dari PT. Bambi sebanyak 4 responden.

PT. Bambi diharapkan untuk mengkaji ulang promosi yang diberikan kepada

konsumen. Dengan mempertimbangkan target pasar yang dituju oleh PT. Bambi, peneliti

menyarankan untuk menciptakan promosi berupa pengadaan event pameran untuk

memperkenalkan setiap produk yang dimiliki oleh PT. Bambi dengan mengundang

perusahaan-perusahaan besar yang dapat diajak kerja sama. Selain itu, PT. Bambi dapat

memberikan promosi berupa cashback untuk pemesanan selanjutnya bagi perusahaan yang

telah melakukan pemesanan.

PT. Bambi diharapkan untuk meningkatkan paket dari internet langganan agar dapat

mendukung pekerjaan operasionalnya. Selain meningkatkan paket internet langganan, PT.

Bambi juga dapat menambahkan beberapa jaringan internet baru agar semua karyawan dapat

terhubung dengan koneksi internet dan mengakses internet dengan lancar.

E. DAFTAR PUSTAKA

Butarbutar, Kritine, Tricahyono, dan Djatmiko, 2017, Analisis Perumusan Strategi Bersaing

Telkomsel Regional Jawa Barat Menggunakan Konsep “Resource-Based View of the

Firm” dengan Kerangka VRIO, Vol.1, no.2, pp 1-10, diakses pada tanggal 8 Desember

2017, http://journal.ithb.ac.id/jabs/article/view/169

Page 25: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

Calam, Ahmad, dan Qurniati, 2016, Merumuskan Visi dan Misi Lembaga Pendidikan,

Vol.15, no.1, pp 53-68, diakses pada tanggal 17 Januari 2018,

https://lppm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hp1k6%20MakalahFuturologi.pdf

Cymbidiana, Rafika E., dan Rosidi, 2013, Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

dalam Menetapkan Strategi untuk Keberlangsungan Hidup Perusahaan (Studi Kasus

Pada Industri Rumah Tangga Keripik Tempe Ri-Mas Malang), Vol.1, no.2, pp 1-25,

diakses pada tanggal 18 Januari 2018,

http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/674

David, Fred R., & Forest R. David, 2016, Manajemen Strategik : Suatu Pendekatan

Keunggulan Bersaing, Jakarta: Salemba Empat.

Farizi, Salman A. dan Sudjatno, 2014, Formulasi Strategi Bersaing pada UD. Pelita Mas,

Vol.3, no.1, pp 1-6, diakses pada tanggal 22 Desember 2017,

http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/1624

Fitriadi, Barkah, Soekarto, dan Sunarti, 2013, Strategi Bersaing : Suatu Kajian Perumusan

Strategi Pemasaran Guna Meraih Keunggulan Kompetitif, Vol.5, no.1, pp 1-11, diakses

pada tanggal 17 Januari 2018,

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/206

Foris, Paskalino J., dan Mustamu, 2015, Analisis Strategi pada Perusahaan Plastik dengan

Porter Five Forces, Vol.3, no.1, pp 736-741, diakses pada tanggal 15 Januari 2018,

https://media.neliti.com/media/publications/36308-ID-analisis-strategi-pada-

perusahaan-plastik-dengan-porter-five-forces.pdf

Hamzahaha, 2017, Mengenal Jenis Alat Tulis Kantor yang Biasa Digunakan, Telkom

University, diakses pada tanggal 5 Desember 2017,

http://hamzahaha.student.telkomuniversity.ac.id/mengenal-jenis-alat-tulis-kantor-

yang-biasa-digunakan/

Kotler, Philip & Keller, 2016, Marketing Management, 15 Edition, Pearson Education, Inc

Laudon, Kenneth C., and Laudon, 2014, Sistem Informasi Manajemen: Mengelola

Perusahaan Digital, Edisi 13, Jakarta: Salemba Empat

Putri, Ria T., Novirani, dan Kurniawan, 2015, Formulasi Strategi Menghadapi Persaingan

Industri Kuliner pada Eins Bistro & Boutique di Bandung, Vol.3, no.2, pp 127-137,

diakses pada tanggal 27 Desember 2017,

https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekaintegra/article/view/755

Raharja, Sam’un J., 2016, Formulation of Strategic Planning Base on Environment: Studies

in Five Organizations, Vol. 1, no.3, pp 207-219, diakses pada tanggal 15 Januari 2018,

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=477122&val=9189&title=PENY

USUNAN%20PERENCANAAN%20STRATEJIK%20BERBASIS%20LINGKUNG

AN:%20%20STUDI%20PADA%20LIMA%20ORGANISASI

Robbins, Stephen P., & Coultr, 2015, Manajemen, Edisi 10, Jakarta: Erlangga

Page 26: FORMULASI STRATEGI PADA PT. BAMBI ABSTRACT

Statistik Jumlah Industri di Indonesia, Badan Pusat Statistik, diakses pada tanggal 5

Desember 2017, https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/896

Sudiro, Rico S., 2013, Manajemen dan Pengembangan Fungsi Produksi dan Operasional

pada Usaha Pengolahan Bahan Kimia PT. X di Gresik, Vol.1, no.1, pp 1-13, diakses

pada tanggal 19 Januari 2018, http://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-

bisnis/article/view/220

Sugianto, Clara A., dan Hongdiyanto, 2017, Perumusan Strategi Pemasaran Menggunakan

Metode QSPM pada Bisnis Sambal Noesantara, Vol.2, no.1, pp 106-115, diakses pada

tanggal 17 Januari 2018, https://journal.uc.ac.id/index.php/performa/article/view/443

Top Brand Index 2017 Fase 1, Top Brand, diakses pada tanggal 5 Desember 2017,

http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-

result/top_brand_index_2017_fase_1

Wanti, Susyenni, Taufiqurrahman, dan Rahayu, 2014, Analisis Strategi Keunggulan

Bersaing dengan Pendekatan Analisis SWOT pada Spartan Gym Pekanbaru, Vol.1,

no.2, pp 1-15, diakses pada tanggal 8 Desember 2017,

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFEKON/article/view/5421

Yudanto, Setia, 2014, Analisis Formulasi Strategi pada Perusahaan Rokok Putra Masa

Depan Nganjuk, Vol.2, no.2, pp 1-17, diakses pada tanggal 22 Desember 2017,

http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/1248

Yulianti, Devi, 2014, Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Dalam Pencapaian

Tujuan Perusahaan, Vol.16, no.2, pp 103-114, diakses pada tanggal 18 Januari 2018,

http://publikasi.fisip.unila.ac.id/index.php/sosiologi/article/view/264