four handed dentistry - copy

66
  FOUR HANDED DENTISTRY  D L M PENDIDIK N PER W T GIGI  NIKE HARYANI, S.SI.T, MDSc POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK JURUSAN KESEHATAN GIGI

Upload: aswari23

Post on 08-Oct-2015

979 views

Category:

Documents


81 download

DESCRIPTION

dental assistant .

TRANSCRIPT

  • FOUR-HANDED DENTISTRY DALAM PENDIDIKAN PERAWAT GIGI NIKE HARYANI, S.SI.T, MDScPOLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAKJURUSAN KESEHATAN GIGI

  • Mata Kuliah : Dental Asistensi IKode Mata Kuliah: KG 302Beban Studi : 2 SKS (T=1 ; P=1)Penempatan : Semester 3

    Deskripsi Mata KuliahMata kuliah ini menguraikan tentang prinsip-prinsip dasar dan penerapan dental asistensi pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Dental Asistensi meliputi kegiatan resepsionis, administrasi klinik gigi, serta kegiatan bantuan pada pelayanan kedokteran gigi berupa penyiapan alat-alat dan bahan serta transfering alat dan bahan selama perawatan gigi pada pasien. Proses pembelajaran melalui kegiatan pembelajaran ceramah, diskusi, simulasi dan praktikum pre-klinik.

  • Tujuan Mata Kuliah

    Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu :Memahami prinsip-prinsip dasar Dental AsistensiMelakukan tugas resepsionis di klinik gigiMelakukan tugas administrasi di klinik gigiMelakukan prinsip asistensi dokter gigi (Four Handed Dentistry).

  • Garis Besar Mata Kuliah.Dasar-dasar dental asistensiDental ResepsionistPraktek Administrasi klinik gigi Four Handed Dentistry

  • POSISI DALAM KOMPETENSI D III KEPERAWATAN GIGI/KURIKULUM 2011Domain. X. Kemitraan Dalam Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

    KOMPETENSI UTAMAKOMPETENSI PENUNJANG10.1Mampu berperan sebagai mitra dokter gigi10.1.1Melakukan asistensi dokter gigi dalam pelayanan di klinik gigi

  • MATA KULIAH KEAHLIAN BERKARYA (MKB) TEORI LAB KLINIKKG 301Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut 123KG 302Dental Asistensi 1214KG 303Pendidikan Kesehatan Gigi2215KG 304Media Komunikasi123KG 305Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Kedokteran Gigi (PPAKG)1214KG 306Pengendalian Infeksi Silang 1225KG 307Kebutuhan Dasar Manusia123KG 308Komunikasi Dalam Keperawatan Gigi1113KG 309Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut 2114KG 310Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Individu1124KG 311Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Masyarakat1124KG 312Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Pasien Rawat Inap123

  • TAHAP MENENGAH (TAHUN KEDUA)SEMESTER 3NOKODE MKMATA KULIAHSKSTOTAL SKSTEORIPRAKTEKLABKLINIK/LAP1KG 304Media Komunikasi1232KG 211Konservasi Gigi II223KG 306Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gigi adan Mulut III114KG 307PPAKG II1125KG 308Komunikasi Dalam Keperawatan Gigi I1126KG 302Dental Asistensi I1127KG 303Pendidikan Kesehatan Gigi II1128KG 210Preventive Dentistry I213JUMLAH SKS SEMESTER 367417

  • DEFINISI

    Dokter gigi dan asistennya masing-masing menggunakan dua tangan, apabila dijumlahkan menjadi empat tangan, dan disebut sebagai Four-Handed-Dentistry.

  • PengertianDental Assistant bertugas sebagai asisten yang membantu dokter gigi mengambil alat, menyiapkan bahan, mengontrol saliva, membersihkan mulut, serta mengatur cahaya lampu selama suatu prosedur perawatan sedang dilakukan.

  • Tugas Assistant GigiKemampuan membantu operator dalam perawatan rutin pada klinik gigi (sebagaichair side assistant).Kemampuan membantu prosedur restorasi gigi dan prosedur bedah mulut dan periodontal.Kemampuan menyiapkan dan menerapkan penggunaan bahanbahan pada pengobatan gigi pasien.Kemampuan membantu dokter gigi dalam pengobatan pasien.Kemampuan melakukan irigasi mulut.Kemampuan sterilisasi alat dan pemeliharaan alat kedokteran gigi.Kemampuan mengelola pasien & dokumen di klinik gigi.

  • TUJUANAgar asisten dan dokter gigi dapat membagi jumlah total pekerjaan di klinik gigi, yaitu dokter gigi bekerja hanya di mulut pasien, sedangkan asisten menyediakan segalanya termasuk instrumen yang akan digunakan, transfer instrumen dan bahan ke tangan dokter gigi tanpa kehilangan waktu, sementara dokter gigi tidak melepaskan pandangan dan tangannya dari mulut pasien. Menghemat energi fisik, emosi dan materialMeningkatkan semangat bekerjaPerawatan gigi dpt berjalan cepat dan lancar karena adanya koordinasi dan pembagian kerja yang baik antara dental asisten dan DrgWaktu perawatan lebih cepat dan efisien

  • FILOSOFI DUDUK 4 TANGAN DLMKEDOKTERAN GIGIDrg duduk, asisten duduk dikursi sebelah depan (berseberangan)Sebelum merawat/perawatan:Menyusun alat scr tepatMenyusun perlengkapanMenyusun dental materialPerencanaan tata ruang

  • Four Handed Dentistry.PEMBAGIAN POSISI KERJA

    2 orang yang berada disekitar pasien yaitu operator/dokter Gigi dan atau Perawat Gigi. Tugas kedua orang ini berbeda namun saling mendukung

  • Four Handed Dentistry.PEMBAGIAN POSISI KERJA

    2 orang yang berada disekitar pasien yaitu operator/dokter Gigi dan atau Perawat Gigi. Tugas kedua orang ini berbeda namun saling mendukung

  • bertugas sebagai asisten yang mengisi Rekam Medis, melakukan tindakan Preventive Dentistry seperti membersihkan karang gigi secara mandiri, serta membantu operator/perawat gigi atau dr gigi mengambil alat, menyiapkan bahan, mengontrol saliva, membersihkan mulut, serta mengatur cahaya lampu selama suatu prosedur perawatan sedang dilakukan

    Dental Assistant

  • Four Handed Dentistry

    Pengertian Posisi Kerja Dalam FHD

    Posisi kerja operator dan asisten berdasarkan arah jarum jam baik dalam keadaan duduk maupun berdiri.

  • JALUR KERJA DAN PERGERAKANDalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja disekitar Dental Unit yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah jam 2 sampai jam 4 disebut Assistens Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut Transfer Zone, kemudian dari arah jam 8 sampai jam 11 disebut Operators Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi.

  • Static Zone adalah daerah tanpa pergerakan Dokter Gigi Maupun Perawat Gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona ini untuk menempatkan Meja Instrumen Bergerak (Mobile Cabinet) yang berisi Instrumen Tangan serta peralatan yang dapat membuat takut pasien

  • Assistants Zone adalah zona tempat pergerakan Perawat Gigi, pada Dental Unit di sisi ini dilengkapi dengan Semprotan Air/Angin dan Penghisap Ludah, serta Light Cure Unit pada Dental Unit yang lengkap. Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan Perawat Gigi. Sedangkan Operators Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi.

  • struktur dasar kerjasama dalam sebuah tim

  • FILOSOFI DUDUK 4 TANGAN DLMKEDOKTERAN GIGIDrg duduk, asisten duduk dikursi sebelah depan (berseberangan)Sebelum merawat/perawatan:Menyusun alat scr tepatMenyusun perlengkapanMenyusun dental materialPerencanaan tata ruang

  • Pengertian Isolasi Rongga Mulut

    Suatu tehnik yang didesain untuk mengeluarkan cairan dan serpihan dironggga mulut. Tujuan Isolasi Rongga Mulut Untuk memelihara daerah perawatan agar tetap bersih, kering asepsis, bebas dari kontaminasi air ludah. Selain itu juga untuk meminimalkan gerakan pasien untuk selalu duduk tegak untuk berkumur kumur.

  • Macam Macam Alat untuk Isolasi Rongga Mulut dan Aplikasi

    Saliva ejector Merupakan alat isolasi rongga mulut yang berguna untuk menyedot saliva dalam proses perawatan gigi. Dan merupakan salah satu Assistants Unit yang berada di sebelah kiri pasien, sehingga seorang asisten bertanggungjawab penuh dalam mengoperasikan alat ini.

  • Mengoperasikan saliva ejectorterutama pada saat : a. Preparasi Kavitasb. Sterilisasi Kavitasc. Scalingd. Penumpatan bahan tambalan

  • Cara pengoperasian saliva ejector :

    a.Pasangkan disposible tip pada saliva ejektor B.Tekan tombol ON pada dental unit c.Putarlah tombol saliva ejector sehingga terdengar gemuruh udara. d.Masukkan saliva ejector ke dalam rongga mulut terutama pada daerah vestibulum oris bawah dan di bawah lidah. e.Jika tidak dibutuhkan taruhlah kembali ke tempatnya

  • SuctionKerja suction hampir sama dengan saliva ejector, hanya yang disedot adalah selain air ludah juga dapat menyedot darah. Jadi suction lebih tepat digunakan pada tindakan exodontia atau bedah mulut dan merupakan bagian dari assistants unit

  • Tongue holder merupakan alat isolasi rongga mulut dengan sistem kerja penahan lidah untuk mempermudah proses kerja operator dalam perawatan.Tongue Holder tdiri atas : Penahan lidah Penahan dagu Tangkai dan klep Klep penjepit Klep pengatur penahan dagu

    Tongue Holder

  • Cara Pemasangan Tongue Holder :Tentukan sisi mana yang akan dipasang tongue holder Pasang penahan lidah pada tangkai dan klep Pasang kapas pada lidah.Tongue holder siap dipasang Atur klep penahan dagu

  • Cotton roll merupakan bahan yang berbentuk gulungan yang diletakkan pada sebelah bukal/labial dan lingual tergantung elemen gigi yang dirawat. Pemakaian isolasi rongga mulut yang lain dapat digantikan oleh cotton roll, ketika dilakukan tahap penambalan gigi. Cotton roll dapat terbuat dari kapas atau kertas tissue, hal ini tergantung kesukaan operator.

    Cotton Roll

  • Syarat Pembuatan cotton roll:Untuk dewasa :Panjang : 3-4 elemen gigi Diameter : 1 cm

    Untuk anak anak :Panjang : 3-4 elemen gigi sulung Diameter : 0,5 cm

  • Rubber damTujuan penggunakan rubber dam: Untuk memelihara daerah operasi agar tetap bersih, kering, asepsis, bebas dari kontaminasi saliva. Untuk menjaga pasien supaya tidak tertelan instrument yang kecil, bahan pengisi, obat obatan, jaringan, pulpa yang nekrosis. Melindungi lidah,pipi dan bibir atau semua jaringan lunak supaya tidak terluka oleh alat alat yang dipakai. Memberi kenyamanan pada pasien sehingga pasien merasa enak karena dilindungi oleh alat ini.

  • Bab 7

    Tumpatan plastis : adalah bahan tumpatan yang pada saat dibentuk/dimasukkan ke dalam kapitas masih dalam bentuk plastis/lentur.Contoh : Glass Ionomer, komposit, silikat dan amalgam

  • DALAM MELAKUKAN ASSISTENSI PERAWAT GIGI HRS :Memahami ttg alat yg dibutuhkan dalam masing2 perawatan serta SOP (standard Oprational Procedure/ uruta2an kerja) Mengidentifikasi peralatan dan bahan yg dibutuhkan

  • SOP (Standard Oprational Procedure/ urut2 an kerja) Penumpatan bahan yang bersifat plastisMelakukan anasthesi lokal (jika diperlukan, mis: pada paien tdk dpt menahan sakitpada saat pengeburan, pada pasien yg hipersensitif,dll)

    Preparasi/ membentuk kavitas/ membersihkan karies baik menggunakan bur (rotary instrument) atau dengan hand instrument (ART), instumen tangan

  • 3. Membendung/ memblokir kavitas agar tetap kering dengan menggunakan tongue holder atau katton rull4. Sterilisasi kavitas dengan menggunakan aquades5. Aplikasi sub basis atau basis, tergantung bahan tambalan yang digunakan maupun kedalaman karies6. Aplikasi tumpatan tetap7. finishing baik dengan pemberian varnis, pemolesan dll

  • Prosedur prevarasi kavitaAsisten;Menyiapakan anasthesi lokal yang diperlukanMenyerahkan sonde dan kaca mulut kepada operatorMenyiapkan handpiece atau kontra angle yang sudah dipasang mata bur yg diperlukanTransfer alat; sonde diganti dengan contra anglePergantian mata bur dilakukan dengan cepat dan teliti sesuai dengan instruksi dari operatorSelama prosedur prevarasi assistant mengontrol saliva dengan saliva ejector/suctionSetelah prevarasi selesai assistant menyerahkan water syringe untuk membersihkan kavitas dari sisa pengeburanAssistant menyerahkan caton pellet untuk mengeringkan kavita

  • Prosedur sterilisasi kavitas dan aplikasi basisAssistant menyiapkan ruber dam atau tongue holder serta catton roll untuk membendung kavitasMenyerahkan katton pelet yang sdh dibasahi aquades u/ sterilisasi kavitaMengaduk powder dan liquid zinc phospat cement yang sdh disiapkan. Banyaknya disesuaikan dgn besar kecilnya kavitas, konsistensi cement seperti dempul

  • Prosedur Aplikasi Tumpatan Tetap AmalgamMenyiapkan amalgam dengan amalgamator ataupun secara manual menggunakan mortal and pestle. banyaknya sesuai kebutuhanMenyerahkan amalga dengan menggunakan amalgam stopper kepada operator, ketika operator mengisi dan melakukan kondensasi assistant menyiapkan amalgam stoper lainya, dan seterusnya sampai kavitas terisi penuh amalgam

  • 3. Untuk aplikasi rahang atas, assistant menyerahkan amalgam dengan menggunakan amalgam pistol tetapi kondensasi tetap menggunakan amalgam stopper 4. menyerahkan burnisher u/ menghaluskan tumpatan amalgam5. menyerahkan pinset u/ mengambil katton roll6. melakukan kounikasi terapeutik kepada pasien sesuai perawatan

  • Prosedur Aplikasi tumpatan tetap Gelass Ionomer

    Asisten;

    Aplikasi GI bisa didahului dgn pemberian basis jika karies cukup dalam tetapi jika tidak dalam tidak perlu dilakukan pemberian basisProses pembentuk micropit dengan cara menyerahkan dentin conditioner yang diteteskan pada catton pellet yang dijepit pinset kepada operator. Ditunggu selama 10-15 detikSetelah 10-15 setik assistant menyerahkan catton pellet yang sudah dibasahi dengan aquades untuk membersihkan sisa dentin konditioner sampai bersih.

  • 4. Kemudian menyerahkan katton pellet kering u/ mengeringkan kavitas5. Mengaduk GI sesuai kebutuhan, lalu menyerahkan kepada operator dengan menggunakan plastis instumen. Konsistensi GI seperti permen karet, mengkilat6. Menyerahkan varnis yang diteteskan dikatton pellet yg dijepit pinset guna u/ mengolesi permukaan GI sebagai pelindung7. Menyerahkan pinset kepada operator u/mengambil catton roll8. Assistant melakukan komter kepada pasien

  • Prosedur Aplikasi tumpatan tetap Komposit resin Menyiapkan cairan etsa asam dan bonding disertai dengan kuas masing2

    Menyerahkan etsa asam dgn menggunakan kuas, operator mengoleskan pada email, ditunggu selama 1 menit u/ pembentukan microlleakage

    Menyerahkan water syringe dan air syringe kpd operator.operator mencucui etsa dgn water syringe kemudian mengeringkan dgn air syringe

    Menyerahkan bonding dgn menggunakan kuas operator mengoleskan pada dentin

    Menyerahkan lampu dan sinar halogen kepada operator, operator melakukan penyinara selama 20-30 detik

  • 6. Menerima lampu kemudian menyerahkan bahan tumpatan dengan menggunakan plastis instrumen.warna bhn komposit sebelumnya dicocokan dgn warna gigi pasien.

    7. Menyerahkan lampu yg sdh diset u/penyinaran selama 1 menit. Jika kavitas besar /dalam maka penumpatan bisa dilakukan berkali2 sesuai kebutuhan atau instruksi dari operator

    8. Menyerahkan pinset u/ mengambil atton roll9. Assistant melakukan Komter

  • BAB 8

  • 1. PROSEDUR PELAKSANAAN ANASTESI LOKALASSISTANT (POSISI JAM 2) memberikan kaca mulut ketangan kiri operator daan syringe ke tangan kanan. Operator membuka pipi pasien dan mengeringkan area yg akan di anesthesi

    Dengan tangan kiri assistant menerima syringe kemudian langsung memberikan katton pellet yang sudah diolesi betahdine solution yang digunakan untuk mensterilkan mukosa yang akan dianesthesi

  • lanjutan3. Assistant kemudian mengambil katton pellet betahdine kemudian mengganti dengan katton pellet yg sdh diolesi topical anesthesi dan menyerahkan kepada operator. Operator mengolesi topikal anesthesi.

    4. Selama 45 detik sambil menunggu topical anesthesi bekerja, operator dan assistant menenangkan pasien. Assistant menyiapkan syringe, jarum dan carpul.

  • lanjutan5. Assistant menyerahkan jarum (spuit) yg sdh terisi bahan anesthesi dalam posisi telapak tangan terbuka, membuka plastik penutup jarum dengan tangan kanan6. segera setelah operator memegang spuit, tangan kanan assistant memegang dengan lembut ujung kepala pasien untuk mengontrol dan mengurangi gerakan kepala yg mendadak

  • lanjutan7. Fixasi dilakukan oleh operator untuk mengontrol syringe selama penyuntikan 8. Setelah penyuntikan, operator mengembalikan spuit kepada assistant dgn jarum menghadap operator assistant menerima dgn tangan kanan.

  • 2. PROSEDUR PELAKSANAAN Aplikasi topikal Anesthesiletakan anesthesi gel ke catton pelletKeringkan mucco buccal fold ( daerah yg akan dianesthesi)Letakan catton pellet yg sdah ada topikal anesthesi didaerah yg akan dianesthesiTunggu 45 s/d 60 detik

  • 3. PROSEDUR MEMBERIKAN SyringeAssistant mengambil topical anesthesi yg sdh digunakan operator bersamaan dgn memberikan syringeMengarahkan pegangan syringe ke jari operatorAssistant melepas tutup syringeAssistant memutar syringe shg bevel jarum menghadap tulangOperator melakukan anesthesiAssistant menerima syringe dan menutup ujung jarum tanpa menyentuh jarum

  • A. RAHANG ATAS MOLAR KIRI 1. Posisi telentang dgn wajah menghadap operator 2. permukaan oklusal RA tegak lurus dgn lantai 3. Posisi operator jam 8.30 4. posisi assistant jam 02.00

  • B. RA Premolar, Caninus dan Incisivus kiri 1. Pasien telentang menghadap operator 2. Oklusal gigi RA tegak lurus dgn lantai 3. Posisi operator jam 9.00 4. posisi assistant jam 0.200

  • C. RA molar kanan 1. Posisi pasien telentang wajah menghadap ke assistant 2. Oklusal gigi RA tegak lurus dgn lantai 3. Posisi operator jam 8.00 4. posisi assistant jam 02.00D. RA Premolar, caninus, Incisivus kanan 1. Pasien telentang wajah menghadap assistant 2. Oklusal gigi RA tagak lurus dgn lantai 3. posisi operator jam 9.00 4. Posisi operator jam 02.00

  • E. RB molar kiri 1. Posisi telentang wajah menghadap ke depan 2. Oklusal gigi RB tegak lurus dgn lantai 3. Operator jam 10.00 dan assistant jam 03.00 4. operator menggunakan tang dari depanF. RB Premolar, caninus, incisvus kiri 1. posisi telentang wajah menghadap kedepan 2. Oklusal RB tegak lurus dgn lantai 3. Operator jam 12.00, assistant jam 02.00 4. operator menggunakan tang dari depan

  • G. RB molar kanan 1. Posisi pasien semi telentang (450), wajah menghadap Operator 2. Oklusal gigi Rb tegak lurus dgn Lantai 3. Operator jam 8.00, assistant jam 02.00 4. Operator menggunakan tang dari depanH. RB Premolar, Caninus, Incisivus Kanan 1. Posisi pasien semi telentang (450), wajah menghadap assistant 2. Oklusal gigi Rb tegak lurus dgn Lantai 3. Operator jam 8.00, assistant jam 02.00 4. Operator menggunakan tang dari depan

  • Tergantung IndikasiObat lokal yg digunakanAlat exodontiaObat antiseptikObat pendarahanObat pertolongan kedaruratandll

  • Mengaktifkan evakuating tip (suction dan water syringe)Meretraksi pipi pasien dgn kaca mulutdgn tangan kanan, setelah menyerahkan tang ke operatorMelakukan transfer alat (tgt jenis alat yg diperlukan)Meletakan dan mengambil alat tidak menimbulkan keributan pada bakiJika tindakan bedah mulut dgn anesthesi umum, assistant menemani sampai pasien sadarMengembalikan posisi pasien ke semi supine Mengontrol pendarahandgn tamponMemberi instruksi post extraksi (Komter)Membekali pasien dgn tampon dan tisueMemberesi pasien (rambut, celemek, bercak darah disekitar mulut)

    **