gambaranpengetahuanremajaputrikelasxi

65
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA (SADARI) DI MAN 1 KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 OLEH: IMA MARYANA 0290106A07062 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN YAPKESBI SUKABUMI 2010

Upload: astrieka

Post on 11-Aug-2015

795 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

GAMBARAN KESOTTAAN

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS XI

TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA (SADARI)

DI MAN 1 KOTA SUKABUMI

TAHUN 2010

OLEH: IMA MARYANA 0290106A07062

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN YAPKESBI

SUKABUMI 2010

Page 2: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS XI

TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA (SADARI)

DI MAN 1 KOTA SUKABUMI

TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Diploma III Kebidanan

OLEH: IMA MARYANA 0290106A07062

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN YAPKESBI

SUKABUMI 2010

Page 3: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan

Tim Penguji KTI Program Studi Diploma III Kebidanan

Politeknik Kesehatan Yapkesbi Sukabumi

Sukabumi, Agustus 2010

Pembimbing I

(Fitri Rinawati, S.ST)

Menyetujui,

Pembimbing II

(Hudi K Wahyu, M.Kes)

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

(Wiwin Winarti, SKM.M.Kes)

Page 4: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diperiksa dan disahkan oleh Dewan Penguji KTI

Program Studi Diploma III Kebidanan Poltekes Yapkesbi Sukabumi guna

memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar D III Kebidanan

Pada Tanggal Agustus 2010

Mengesahkan

Program Studi D III Kebidanan

Politeknik Kesehatan Yapkesbi Sukabumi

Ketua Penguji

( ................................)

Penguji I

Fitri Rinawati, S.ST

Penguji II

Dewi Erna Marisa, S.Kep.Ners

Page 5: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

LEMBAR PERSEMBAHAN

kumpulan coretan indah dengan judul “TUGAS AKHIR” ini kupersembahkan

untuk :

(*My God, Allah SWT*)

Subhanallah…. Kuasamu Tak henti-hentinya memberikan anugrah yang

seringkali tak kusadari, maaf jika hambamu seringkali merasa kurang

mensyukuri rahmat-Mu, namun segala pujian dan senandung keagungan takkan

pernah lupa kulantunkan untuk-Mu…

(*Mom n Dad*)

Terima kasih atas semua doa yang tak pernah henti terucap, Maaf jika aku tak

bisa menjadi gadis kecil yang penurut lagi, namun yakinlah kalau aku mampu

berjalan di atas titian dengan segala petuah dan doamu sebagai tonggaknya.

(*my lovely brother*)

Kadang dengan mempeributkan hal kecil, kita bisa menyadari hal yang lebih

besar… terima kasih atas segala support sehingga aku bisa menyusun puzzle

kehidupanku dengan lebih baik.

(* all my friend*)

Buat temen-temen terima kasih karena sudah membantu dan memberikan

dukungan sehingga dapat terselesaikanya karya tulis ilmiah ini.

Page 6: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. BIODATA

Nama : Ima Maryana

Tempat / Tanggal / Lahir : Sukabumi, 13 Maret 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia

Status : Belum Kawin

Alamat : Kp. Pasir Bitung Desa. Tanjungsari

Kecamatan Curug Kembar Kabupaten

Sukabumi

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. MI Pasir Bitung : Lulus Tahun 2000

2. MTS N 1 Sagaranten : Lulus Tahun 2003

3. MAN 1 Kota Sukabumi : Lulus Tahun 2006

4. Program Studi Diploma III Kebidanan Poltekes Yapkesbi Sukabumi,

mulai tahun 2007 sampai sekarang.

Page 7: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI KELAS XI DI MAN 1 KOTA SUKABUMI TAHUN 2010

Nama : Ima Maryana Prodi : D III Kebidanan

Remaja putri rentan terkena kanker payudara, hal tersebut dikarenakan pada masa remaja terjadi perubahan hormon. Oleh karena itu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat baik jika dilakukan oleh remaja sejak dini untuk mendeteksi kelainan pada payudara sehingga dapat mencegah terjadinya kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilihat dari pengertian, tujuan, waktu, cara, dan hasil pemeriksaan payudara sendiri.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah remaja putri kelas XI sebanyak 25 siswi. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu remaja putri kelas XI IPS 1. Jumlah sampel sebanyak 25 orang ditentukan dengan menggunakan Total Sampilng. Teknik pengambilan data menggunakan data primer kuisioner.

Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan pengetahuan siswi di MAN 1 Kota Sukabumi tntang pmeriksaaan payudara sendiri (SADARI) termasuk dalam ategori cukup. Pengetahuan yang cukup bisa disebabkan karena banyaknya sumber informasi yang dapat diakses oleh siswi untuk mencari tahu tentang pemeriksaan payudara sendiri.

Sehubungan dengan hasil penelitian tadi diharapkan adanya penyuluhan tentang kesehatan reproduksi terutama pemeriksaan payudara sendiri khususnya untuk remaja putri dan umumnya pada wanita usia produktif, agar remaja putri bisa lebih waspada dalam mencegah kanker payudara secara dini yang terjadi pada usia produktif. Baik dengan cara berkolaborasi dengan dinas kesehatan maupun dimasukan kedalam kurikulum sekolah. Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja, Pemeriksaan Payudara Sendiri

Page 8: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmah

ini.

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri

Kelas XI Tentang Pemeriksaan Payudara (SADARI) Di MAN 1 Kota

Sukabumi Tahun 2010”

Penulis sangat menyadari adanya kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah ini

banyak hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam proses penulisan

proposal ini, sehingga bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak untuk

terselesaikanya proposal ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ovian Ismana SE. MM.Kes selaku Ketua Yayasan Poltekes Yapkesbi

Sukabumi.

2. Rijar Riyanto, SKM, selaku Direktur Poltekes Yapkesbi Sukabumi

3. Wiwin Winarti, SKM. M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Poltekes

Yapkesbi Sukabumi

4. Fitri Rinawati, S.ST, selaku Pembimbing I Akademik Poltekes Yapkesbi

Sukabumi.

5. Hudi K Wahyu, M.Kes, selaku Pembimbing II Akademik Poltekes Yapkesbi

Sukabumi.

6. Kepala Sekolah MAN 1 Kota Sukabumi.

Page 9: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

7. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan bagi penulis secara

moril maupun materil selama pembuatan proposal.

8. Sahabat dan seluruh teman-teman seperjuangan di Poltekes Yapkesbi yang

telah memberi motivasi sehingga proposal ini dapat terselesaikan.

Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan semuanya. Akhirnya penulis

menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

segala saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan

dimasa mendatang.

Sukabumi, Agustus 2010

Penulis

Page 10: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

DAFTAR ISI

COVER DALAM ........................................................................................ i

COVER LUAR............................................................................................ ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................ iii

PENGESAHAN............................................................................................ iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ...................................................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan .......................................................................................... 4

1. Tujuan Umum ........................................................................... 4

2. Tujuan Khusus .......................................................................... 4

D. Batasan Penelitian ........................................................................ 5

E. Manfaat......................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan .................................... 7

B. Pengetahuan Dan Pengukurannya ................................................. 7

1. Pengertian Pengetahuan ............................................................ 7

a. Tingkat Pengetahuan ............................................................ 8

b. Cara Memperoleh Pengetahuan ............................................ 9

c. Pengukuran Pengetahuan ...................................................... 9

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ................. 10

Page 11: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

2. Remaja ..................................................................................... ̀ 11

a. Pengertian Remaja ................................................................ 11

b. Karakteristik Remaja ............................................................ 12

c. Ciri-Ciri Remaja ................................................................... 15

3. SADARI ................................................................................... 17

a. Pengertian SADARI ............................................................. 17

b. Tujuan SADARI................................................................... 17

c. Waktu SADARI ................................................................... 18

d. Cara SADARI ...................................................................... 18

B. Kerangka Konsep Dan Definisi Operasional ............................... 25

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

A. Rancangan Penelitian ................................................................... 29

B. Populasi Dan Sampel ................................................................... 30

1. Populasi ................................................................................... 30

2. Sampel Penelitian .................................................................... 30

3. Besarnya Sampel dan Cara Pengambilan Sampel ...................... 30

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ....................................................... 31

D. Teknik Dan Isntrumen Pengumpulan Data .................................... 31

E. Teknik Analisa Data ..................................................................... 32

1. Pengolahan Data ....................................................................... 33

2. Analisa Data ............................................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 36

B. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 48

B. Saran ............................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

DAFTAR TABEL

No Tabel Nama Tabel Halaman

Tabel 2.1 Definisi Operasional 27

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri

Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI)

39

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang

Pengertian Payudara Sendiri (SADARI)

39

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Puti

Tentang Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI)

40

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri

Tentang Waktu Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI)

41

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri

Tentang Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI)

42

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri

Tentang Hasil Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI)

43

Page 13: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

DAFTAR BAGAN

No Nama Bagan Halaman

Bagan 2.1 Kerangka Konsep 26

Page 14: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

DAFTAR GAMBAR

No Nama Gambar Halaman

Gambar 2.1 Pemeriksaan Payudara Sendiri 17

Gambar 2.2 Bercermin Dengan kedua Tangan Dipinggang 19

Gambar 2.3 Mengamati Dengan Kedua tangan Diatas 20

Gambar 2.4 Perabaan Dengan Posisi Terlentang 20

Gambar 2.5 Perabaan Dengan Posisi Berdiri 22

Gambar 2.6 Cara Memijat putting Susu 23

Gambar 2.7 Meraba Daerah Sekitar ketiak 23

Gambar 2.8 Melihat Cairan yang Keluar dari Payudara 24

Gambar 2.9 Melihat Benjolan Dipayudara 24

Page 15: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

DAFTAR LAMPIRAN

No Nama Lampiran

Lampiran 1 Inform Concent

Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Kuisioner Penelitian

Lampiran 4 Sumber Rekapitulasi Hasil Penelitian

Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Penelitian Pengertian SADARI

Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Penelitian Tujuan SADARI

Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Penelitian Waktu SADARI

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Penelitian Cara SADARI

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Penelitian Hasil SADARI

Lampiran 10 Surat Izin penelitian

Lampiran 11 Surat Permohonan Izn Penelitian

Lampiran 12 Lembar Konsul

Page 16: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan suatu periode kehidupan manusia yang sangat

kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.

Pada tahap ini sering kali remaja tidak menyadari bahwa suatu tahap

perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja akan

mengalami suatu perubahan baik fisik, emosional maupun sosial (Dianawati,

2003 : 25)

Pada masa remaja berlangsung proses-proses perubahan fisik maupun

perubahan biologis yang dalam parkembangan selanjutnya berada dibawah

kontrol hormon-hormon khusus. Pada masa ini sudah seharusnya para putri

remaja mulai memperhatikan perubahan pada dirinya, juga halnya dengan

payudara dan kesehatannya.

Payudara merupakan estetika kaum wanita dan daya tarik seksual yang

utama sejak dahulu kala didalam bermacam-macam masyarakat, payudara

wanita merupakan fokus obyek seni. Tetapi di jaman dan kebudayaan

beberapa tahun kebelakangan ini ada sambutan hangat terhadap pemberian

ASI dengan segala ke untungangnya bagi ibu maupun bayinya.

Dengan seluruh aktifitas dalam payudara sehubungan dengan

perkembangan dalam kehidupan seorang wanita dan juga perubahan siklus

yang bisa di sebabkan oleh priode menstruasi teratur, sebaiknya semua wanita

bermawas diri terhadap masalah yang mungkin timbul pada payudara mereka,

1

Page 17: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

sebaiknya pemeriksaan dapat dimulai dari waktu remaja dan pemeriksaan

yang rutin dan teratur mendeteksi tanda-tanda dini persoalaan payudara

merupakan kebiasan yang sangat baik yang harus dilakukan sejak dini.

Menurut World Health Organization (WHO), di seluruh dunia ada sekitar

10 juta kasus bam kanker dengan lebih dari 6 juta kematian setiap tahunnya.

Angka tersebut meningkat apabila dibandingkan dengan dua dekade

sebelumnya, di mana dilaporkan 6 juta kasus kanker baru dengan jumlah

kematian 4 juta orang.

Kondisi itu seharusnya disikapi lebih serius oleh pemerintah, yakni

dengan menggalakkan deteksi dini kanker bagi masyarakat luas. Apalagi

hingga dewasa ini, meningkatnya insiden kanker di Indonesia sesuai dengan

laporan WHO memperlihatkan bahwa kanker mammae (payudara) masih

menduduki peringkat kedua penyakit keganasan pada wanita setelah kanker

leher rahim. (http://bataviase.co.id/detailberita-10390945.html)

Disampaikan dalam World Cancer Report bahwa pada tahun 2008

diperkirakan terjadi 12 juta pasien yang baru didiagnosis kanker dan lebih dari

7 juta pasien meninggal akibat kanker. Pada tahun 2030 diperkirakan terjadi

kasus kanker baru sebanyak 20 hingga 26 juta pasien dan 13 hingga 17 juta

pasien meninggal akibat kanker.

Peningkatan angka kejadian kanker diperkirakan sebesar 1% per tahun,

dan negara dengan peningkatan terbesar adalah China, Russia, dan India.

(http:// blogspot.com/2008/12/angka-kejadian-kanker-terus-meningkat.html)

Page 18: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

Dari 20 juta penderita kanker di seluruh dunia, 60% diantaranya terjadi di

negara miskin dan berkembang serta diprediksi pada tahun 2020, kasus kanker

akan meningkat menjadi 15 juta per tahun dengan jumlah kematian mencapai

10 juta penderita. Tingginya kasus kanker payudara, juga dirasakan pihak

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, bahwa selama tahun 2009

sebanyak 6.170 terdiagnosa kasus kanker dan 613 pasian diantaranya positif

mengidap kanker payudara.

(http://www./2010-07/selama-tahun-2009pasien-kanker-payudara/)

Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara

dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim

dengan 16 per 100.000 perempuan.

Salah satu faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di

Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia

≥ 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi

kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%,

makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan

prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2% (data Riskesdas tahun 2007).

(http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1060-jika-tidak-

dikendalikan-26-juta-orang-di-dunia-menderita-kanker-.html)

Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007,

kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh

RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%). Kanker

tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka

Page 19: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim dengan 16 per

100.000 perempuan.

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh peneliti terhadap 25 siswi

MAN 1 Kota Sukabumi, terdapat 12 siswi yang belum mengetahui tentang

SADARI. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas XI

Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Di MAN 1 Kota Sukabumi

Tahun 2010”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai

berikut: “Bagaimanakah pengetahuan remaja putri tentang Pemeriksaan

Payudara (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi tahun 2010?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui gambaran

pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1 Kota Sukabumi

tahun 2010.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya pengetahuan remaja putri tentang pengertian SADARI di

MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.

b. Diketahuinya pengetahuan remaja putri tentang tujuan SADARI di

MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.

Page 20: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

c. Diketahuinya pengetahuan remaja putri tentang kapan waktu

melakukan SADARI di MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.

d. Diketahuinya pengetahuan remaja putri tentang cara melakukan

SADARI di MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.

e. Diketahuinya pengetahuan remaja putri tentang hasil pemeriksaan

SADARI di MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.

D. Batasan Penelitian

Dikarenakan masih kurangnya pengetahuan remaja putri di MAN 1 Kota

Sukabumi tentang perawatan payudara sendiri (SADARI), maka penulis

membatasi penelitian ini pada: Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Pemeriksaan Payudara (SADARI) Di MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademi Kebidanan Poltekes Yapkesbi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk

memperluas wawasan mahasiswa khususnya Program Studi DIII

Kebidanan Poltekes Yapkesbi.

2. Bagi MAN 1 Kota Sukabumi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

pengelola pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

pendidikan di MAN 1 Kota Sukabumi, dan diharapkan dapat menjadi

masukan dan tambahan pengetahuan bagi siswi MAN 1 Kota Sukabumi

Page 21: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

agar dapat melakukan SADARI untuk mendeteksi dini segala kelainan

yang ada pada payudara.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan semoga ilmu yang selama ini

dipelajari bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Page 22: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengetahuan Dan Pengukurannya

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan suatu objek tertentu penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

mata dan terlinga.

Pengetahuan dapat diperoleh dari proses belajar yang terjadi dimana

dan kapan saja. Sifat khas dari belajar adalah memperoleh sesuatu

yang belum ada, yang dulu belum diketahui sekarang diketahui, yang

belum dimengerti sekarang dimengerti (Notoatmodjo S., 2002)

Pengetahuan (knowladge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud

dalam jiwa dan fikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi,

bersentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya.

Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi, keterampilan, informasi,

akidah, dan fikiran-fikiran (www.google.com/substansi_dan_definisi

pengetahuan 2009).

Pengetahuan adalah mengenai suatu hal yang dapat meyebabkan

seseorang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hal yang

diketahuinya itu. Pengetahuan dapat diperoleh dengan melihat atau

7

Page 23: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

mendengar, namun juga dapat diperoleh melalui pengalaman dan

proses belajar dalam bentuk pendidikan yang bersifat formal maupun

informal.

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang tercakup dalam dominan kognitif mempunyai 6

tingkatan (Notoatmodjo, 2002), yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai kemampuan untuk mengingat suatu

materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk dalam

pengetahun tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap

sesuatu yang spesifik seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima.

2) Memahami (Comprehension)

Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek

yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

dengan benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi harus

dapat menjelaskan, meyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Kemampuan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi, atau kondisi real (sebenarnya),

yaitu dengan menggunakan hukum, rumus, metoda, prinsip dan

situasi yang lain.

Page 24: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

4) Analisis (Analysis)

Kemampuan untuk mejabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur

organisasi dan masih ada kaitan satu sana lain.

5) Tesis (Synthesis)

Kemampuan untuk melatakan atau menghubungkan bagian-

bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain

sistesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi-formulasi yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan untuk melakukan penilaian suatu materi atau

objek. Penilaian-penilaian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada

(Notoatmodjo, 2002),

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh melalui proses belajar yang terjadi

dimana dan kapan saja. Sifat khas dari belajar adalah memperoleh

suatu yang baru yang belum ada dan sekarang diperoleh, yang dulu

belum diketahui, yang belum dimengerti dan sekarang dimengerti.

d. Pengukuran Pengetahuan

Berdasarkan pengertian pengetahuan yang di kemukakan oleh

(Bloom1975) maka pengukuran pengetahuan diketahui dengan cara

orang yang besangkutan mengungkapkan apa yang diketahuinya dalam

Page 25: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

bentuk bukti dan jawaban, baik lisan atau tulisan.bukti atau jawaban

tersebut merupakan suatu reaksi dari satu stimulus yang dapat berupa

pertanyaan baik lisan maupun tulis.

Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata prilaku yang

didasarioleh pengetahuan akan lebih bermakna dari pada prilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan. Pernyataan (test) yang dapat

dipergunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat

dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu :

1) Pertanyaan subjektif, misalnya essay.

2) Pertanyaan objektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple

choice), betul-salah dan pertanyaan menjodohkan (Notoatmodjo,

2002).

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Pengetahuan dalam masyarakat dipengaruhi beberapa faktor antara

lain :

1) Sosial Ekonomi

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan

seseorang sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan.

Ekonomi baik tingkat pendidikan akan tinggi sehingga tingkat

pengetahuan akan tinggi juga.

Page 26: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

2) Agama

Agama sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

seseorang karena informasi yang baru disaring atau tidak dengan

budaya dan agama yang dianut.

3) Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan lebih mudah

menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan

perubahan baru.

2. Remaja

a. Pengertian Remaja

Remaja adalah suatu masa dalam hidup manusia yang banyak

mengalami perubahan (pancaroba), yaitu masa peralihan dari masa

kanak-kanak menuju dewasa tanpa batasan usia yang jelas. Sulitnya

menentukan usia remaja disebabkan adanya perbedaan kultur dari tiap-

tiap masyarakat (Depkes, 2005)

Remaja akhir mempunyai keyakinan yang sangat kuat sehingga

setelah mengetahui apa yang diharapkannya maka dengan semangat

dan kemampuan yang dimilikinya akan terus dikerahkan untuk

mencapai hasil yang diinginkannya. Akan tetapi masih ada sebagian

remaja yang belum dapat menyelesaikan tugasnya secara sempurna,

terutama remaja yang mengalami perlakuan yang menyimpang dari

lingkungannya baik dari segi fisiologis, fsikis, psikologis, dan nutrisi.

(http://tutorialkuliah.com2010pengertian-remaja-akhir-19-22-thn.html)

Page 27: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

b. Karakteristik Remaja

1) Periode Remaja

Periode remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke

periode dewasa. Periode ini dianggap sebagai masa-masa yang

amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam

pembentukan kepribadian individu.

Secara umum, periode remaja merupakan klimaks dari periode-

periode perkembangan sebelumnya. Dalam periode ini apa yang

diperoleh dalam masa-masa sebelumnya diuji dan dibuktikan

sehingga dalam periode selanjutnya individu telah mempunyai

suatu pola pribadi yang lebih mantap. (Melly Latipah 2008)

2) Masa remaja sebagai periode peralihan

Peralihan tidak berarti terputus atau berubah dari apa yang telah

terjadi, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap

perkembangan ketahap berikutnya. Dalam setiap periode peralihan,

status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran

yang akan dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang

anak dan juga bukan orang dewasa. Status remaja yang tidak jelas

ini juga menguntungkan karena status memberi waktu kepadanya

untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola

perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.

Page 28: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

3) Masa remaja sebagai periode perubahan

Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa

remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Ada 5 perubahan

yang sama yang hampir bersifat universal, yaitu :

a) Meningginya Emosi

Perubahan emosi terjadi lebih cepat selama masa awal

remaja, maka meningginya emosi lebih menonjol pada masa

awal periode akhir-akhir masa remaja.

b) Perubahan Tubuh

Disini mulai tampak perbeda antara pria dan wanita

akibat perubahan fisik yang tejadi, misal remaja wanita mulai

tumbuh payudara, mulai kelihatan timbunan lemak di

pinggulnya.

c) Minat dan Peran yang Diharapkan

Bagi remaja muda masalah baru yang timbul tampaknya

lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan masalah

yangdihadapi sebelumnya. Remaja akan tetap merasa ditimbuni

masalah sampai ia sendiri menyelesaikannya menurut

kepuasannya.

d) Perubahan Nilai-nilai

Apa yang pada masa kanak-kanak dianggap penting

sekarang setelah hampir dewasa dianggap tidak penting lagi.

Page 29: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

Sekarang mereka mengerti bahwa kualitas lebih penting dari

pada kuantitas.

e) Sikap ambivalan terhadap setiap perubahan

Mereka menginginkan menuntut kebebasan tetapi mereka

sering takut bertanggung jawab akan apa akibatnya dan

meragukan kemampuan mereka untuk mengatasi tanggung

jawab tersebut.

4) Masa remaja sebagai usia bermasalah

Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri namun

masalah remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh

anak-anak laki-laki maupun perempuan karena ketidak mampuan

mereka untuk mengatasi sendiri masalahnya menurut cara yang

mereka yakini, banyak remaja akhirnya menemukan bahwa

penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka.

5) Masa remaja sebagai masa rasa ingin tahu

Rasa ingin tahu ini lebih membahayakan karena sering kali

melibatkan beberapa hal yang tidak vital dan mendasar (seperti :

apakah tuhan itu ada, bagaimana rasanya melakukan hubungan

seks) kemudian sering kali dikaitkan dengan karakteristik remaja

lain yaitu kebutuhan akan kemandirian yang mendorong ke arah

tindakan untuk membuktikan rasa ingin tahunya. Rasa ingin tahu

dan kebutuhan akan kemandirian tersebut mendorong remaja ke

Page 30: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

arah kematangan. Oleh sebab itu remaja membutuhkan bimbingan

orang yang lebih dewasa.

c. Ciri-ciri Remaja

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja

terjadi perubahan yang cepat baik karena fisik, maupun psikologis.

Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.

1) Peningkatan Emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja

awal yang dikenal dengan sebagai masa strom dan stress.

Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik

terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi

sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja

berada dalam kondisi baru yang berada dari masa sebelumnya.

Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada

remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah

seperti anak-anak mereka harus lebih mandiri dan bertanggung

jawab. Kemadirian dan tanggung jawab ini akan berbentuk seiring

berjalannya waktu dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang

duduk di awal-awal masa kuliah.

2) Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan

seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak

yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri perubahan fisik

yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem

sirkulasi pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan

Page 31: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh

sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.

3) Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan

dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang

menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan

dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga

dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa

remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan

ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan

juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi

berhubungan dengan hanya dengan individu dari jenis kelamin

yang sama, tetapi juga dari lawan jenis, dan orang dewasa.

4) Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada

masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah didekati

dewasa.

5) Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapai

perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan

kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab

yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan

mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.

Page 32: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

3. SADARI

a. Pengertian SADARI

Gambar 2.1 Pemeriksaan payudara sendiri

1) SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri untuk

mengetahui kemungkinan adanya kanker payudara / benjolan yang

memungkinkan adanya kanker payudara.

2) SADARI merupakan benjolan pada payudara yang tidak normal

dan dapat tumbuh secara perlahan-lahan dan selalu merupakan

penyakit yang berbahaya.

3) SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri secara manual.

4) SADARI merupakan upaya yang dilakukan untuk mengenal dan

mengetahui secara dini kelainan yang terjadi pada payudara.

(http://bidandesa.com/kenali-kanker-payudara-dengan-sadari.html)

b. Tujuan SADARI

1) Untuk mendeteksi secara dini jika ada kelainan di payudara

(Ramli, 2002).

2) Untuk membantu wanita melakukan deteksi dini adanya kelainan

pada payudara.

Page 33: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

3) Untuk menemukan adanya tumor atau tidak pada payudara.

4) Untuk mencegah terjadinya tumor atau kanker payudara.

c. Waktu SADARI

1) Haid teratur : Waktu terbaik adalah hari terakhir masa

haid yaitu hari ke-5 sampai hari ke-7

ketka payudara sedang mengendur dan

lunak.

2) Haid tidak teratur : Setiap 6 bulan sekali, saat baru selesai

manstruasi yaitu hari ke-5 sampai hari

ke-7 ketika payudara sedang mengendur

dan lunak.

3) Saat mandi atau setelah mandi : 5 sampai 10 menit setiap bulan

periksa payudara

d. Cara SADARI

1) Menyiapkan alat dan bahan

a) Pelicin (seperti : sabun, baby oil, minyak zaitun, lotion)

b) Handuk

c) Bantal kecil

2) Menjaga privacy yaitu dengan melakukan SADARI di tempat

tertutup.

3) Pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri terdiri dari :

Page 34: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

a) Melihat

Mulai dengan melihat payudara anda di cermin dengan

posisi pundak tegap dan kedua tangan dipinggang tinggalkan

seluruh pakai bagian atas.

Gambar 2.2 Bercermin dengan kedua tangan dipinggang

Keterangan :

Perhatikan payudara anda :

(a) Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri simetris?

(b) Apakah bentuknya membesar/mengeras?

(c) Apakah arah putingnya luus kedepan? Atau berubah

arah?

(d) Apakah putingnya tertarik kedalam?

(e) Apakah putting/kulitnya ada yang lecet?

(f) Apakah kulitnya tampak kemerahan? Kebiruan?

Kehitaman?

(g) Apakah kulitnya tampak menebal dengan pori-pori

melebar (seperti kulit jeruk)?

Page 35: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

(h) Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak adanya

tampak kerutan/cekungan?

(2) Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua

tangan ke atas.

Gambar 2.3 Mengamati dengan kedua tangan diatas

(3) Ulangi lagi pengamatan dengan kedua tangan di pinggang,

dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang.

(4) Semua pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya

tumor yang terletak dekat dengan kulit.

b) Meraba

Selanjutnya berbaring diatas tempat tidur untuk

memeriksa payudara satu demi satu.

Gambar 2.4 Perabaan dengan posisi terlentang

Page 36: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

Keterangan :

(1) Untuk memeriksa payudara kiri, letakan sebuah bantal

tipis dibawah bahu kiri, sedangkan lengan kiri diletakan

keatas disamping kepala atau diletakan dibawah kepala.

(2) Gunakan keempat jari tengah tangan kanan yang saling

dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan

dengan gerakan memutar (seperti membuat lingkaran

kecil-kecil), mulai dari tepi payudara hingga ke putting

susu.

(3) Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, dan

lakukan lagi gerakan memutar dari tepi payudara sampai

puting susu lakukan terus secara berurutan sampai seluruh

bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan gerakan,

anda boleh menggunakan lotion atau sabun atau sebagai

perlicin.

(4) Gerakan memutar boleh juga dilakukan mulai dari putting

susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara, atau

secara vertical keatas dan kebawah mulai dari tepi paling

kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting, seluruh

area payudara harus tuntas teraba, tak ada yang

terlewatkan.

Catatan : Perlu diperhatikan bahwa masing-masing

gerakan memutar harus dilakukan dengan

Page 37: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

kekuatan tekanan yang berbeda-beda, terdapat

dengan tiga macam tekanan :

(a) Tekanan Ringan dilakukan untuk meraba

adanya benjolan di dekat permukaan kulit.

(b) Tekanan sedang dilakukan untuk meraba

adanya benjolan di tengah-tengah jaringan

payudara.

(c) Tekanan cukup kuat untuk merasakan

adanya benjolan di dasar payudara, dekat

dengan tulang dada/iga.

(5) Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah posisi bantal

dan lengan, lakukan pemeriksaan pada payudara kanan

dengan menggunakan keempat jari tangan kiri.

(6) Kemudian ulangi perabaan seperti point 3, tetapi dalam

posisi berdiri. Untuk memudahkan bisa dilakukan sambil

mandi, saat membalur tubuh dengan sabun.

Gambar 2.5 Perabaan dengan posisi berdiri

Page 38: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

Perhatikan : Jangan melakukan penekanan terlalu keras

karena penekanan yang berlebihan dapat menyebabkan

tekanan pada tulang rusuk dan akan terasa seperti benjolan.

c) Memijat

Dengan kedua belah tangan secara lembut pijat payudara

dari tepi hingga ke puting, untuk mengetahui ada-tidaknya

cairan yang keluar dari putting susu (seharusnya tidak ada,

kecuali anda sedang menyusui)

Gambar 2.6 Cara memijat putting susu

d) Meraba Ketiak

Setelah itu raba ketiak dan area disekitar payudara untuk

mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu anak sebar

kanker.

Gambar 2.7 Meraba daerah sekitar ketiak

Page 39: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

Bila dalam pemeriksaan payudara sendiri ini anda

menemukan suatu kelainan (misal benjolan, sekecil apapun),

segera periksakan ke dokter. Jangan takut dan jangan tunda

lagi. Karena kanker payudara yang ditemukan pada tahap ini

ditangani secara benar dapat sembuh secara tuntas.

e) Hasil Pemeriksaan SADARI

1) Perubahan wanita dan letak payudara

2) Cairan yang keluar dari payudara

Gambar 2.8 Melihat cairan yang keluar dari payudara

3) Benjolannya norrmal atau tidak

Gambar 2.9 Melihat benjolan payudara

Page 40: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

B. KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

1. Definisi Konseptual

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan suatu objek tertentu.

Remaja adalah suatu masa dalam hidup manusia yang banyak

mengalami perubahan (pancaroba), yaitu masa peralihan dari masa kanak-

kanak menuju dewasa tanpa batasan usia yang jelas. Sulitnya menentukan

usia masa remaja disebabkan adanya pemeriksaan kultur dari tiap

masyarakat.

SADARI adalah pemeriksaan dari untuk payudara/periksa payudara

sendiri yang dilakukan secara rutin tiap bulan setelah menstruasi.

Karangka konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan

keterkaitan antara variabel (baik dari variabel yang diteliti maupun yang

tidak diteliti). (Nursalam, 2000)

Page 41: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

Bagan 2.1

Kerangka Konsep

Faktor Yang Mempengaruhi pengetahuan

2. Definisi Operasional, Variabel, dan Cara Pengukurannya

a. Definisi Operasional

Yang dimaksud dengan definisi operasional adalah

mendefinisakan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik

yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

Pengetahuan

Baik

Cukup

Kurang

Faktor Internal antara lain : 1. Umur 2. Tingkat Pengetahuan 3. Pengalaman

Faktor Eksternal, Antara Lain :

1. Lingkungan 2. Sosial Ekonomi 3. Tradisi / Kebudayaan

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

a. Tujuan Pemeriksaaan Payudara Dini

b. Waktu Pemeriksaaan Payudara Dini

c. Cara Pemeriksaaan Payudara Dini

d. Hasil Pemeriksaaan Payudara Dini

Page 42: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena

(Alumul H, 2007).

Tabel 2.1

Definisi Operasional

Variabel Sub variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kategori Skala

Pengetahuan Remaja putri tentang periksa payudara

Segala sesuatu yang diketahui oleh remaja putri tentang perawatan payudara

Kuesioner Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%

Ordinal

Pengertian SADARI

Segala sesuatu yang diketahui oleh remaja mengenai periksa payudara sendiri yang dilakukan secara rutin

Kuesioner Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%

Ordinal

Tujuan SADARI

Tujuan SADARI adalah untuk mendeteksi secara dini jika terjadi kelainan pada payudara 1. Melihat adanya tumor 2. Menentukan benjolan

normal dan abnormal. 3. Mendeteksi kelaninan pada

payudara

Kuesioner Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%

Ordinal

Waktu SADARI

- Ketika mengalami haid teratur, SADARI dilakukan pada hari terakhir masa haid

- Jika Haid tidak teratur, SADARI dilakukan setiap enam bulan sekali saat baru selesai haid.

- Dilakukan pada saat mandi atau setelah mandi

Kuesioner Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%

Ordinal

Cara SADARI

Segala Sesuatu yang dilakukan oleh remaja putri mengenai tata cara perawatan payudara seperti : - Berdiri di depan cermin

tanpa menggunakan pakaian - Amati bila ada benjolan atau

ada perubahan bentuk

Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%

Page 43: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

payudara - Angkat kedua lengan lurus

keatas dan ulangi periksa seperti di atas.

- Berbaringlah dengan satu tangan keatas lalu rabalah seluruh payudara, perhatikan bila ada benjolan yang mencurigakan.

- Pencet-pencet daerah sekitar putting selalu amati apakah keluar cairan yang tidak normal.

- Amati dengan teliti daerah dengan axilla karena di tempat tersebut sering ditemukan tumor payudara.

Hasil SADARI

Berdasarkan proses yang dilakukan oleh remaja putri meliputi : 1. Perubahan warna dan letak

payudara 2. Cairan yang keluar dari

payudara 3. Benjolannya normal atau

tidak

Kuesioner Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%

Ordinal

Page 44: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Design penelitian atau rancangan penelitian adalah suatu rencana tentang

cara mengumpulkan dan mengolah data agar dapat dilaksanakan untuk

mencapai tujuan penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif, yaitu

menganalisis dan menyajikan data secara sistematik, sehingga dapat lebih

mudah untuk dipahami dan disimpulkan.

(http://dr-suparyanto.blogspot.com/2009/11/rancangan-penelitian.html)

Jenis penelitian berdasarkan jenis data yang diperlukan secara umum

dibagi menjadi dua, yaitu penelitian primer dan penelitian sekunder. Penelitian

primer adalah penelitian yang membutuhkan data atau informasi dari sumber

pertama, yaitu responden. Penelitian skunder adalah penelitian yang bukan

dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi

untuk menjawab masalah yang di teliti (Sarwono, 2006).

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,

dimana data primer diambil dengan menggunakan kuesioner tentang periksa

payudara sendiri (SADARI) yang dibagikan pada remaja putri kelas XI MAN

1 Kota Sukabumi. Alasan penulis mengambil data primer adalah untuk

mempermudah penulis dalam mendapatkan gambaran pengetahuan remaja

putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi kelas XI

MAN 1 Kota Sukabumi.

29

Page 45: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

B. Populasi dan Sample Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo : 2002).

Populasi dalam penelitain ini adalah remaja putri kelas XI MAN 1

Kota Sukabumi tahun 2010 dengan jumlah 25 orang siswa.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti akan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002).

Besarnya sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan

sampel atau objek yang diteliti sebagian suatu wakil dari populasi.

(Nursalam : 2000)

3. Besarnya Sampel dan Cara Pengambilan Sampel

Maka penelitian mengambil sampel dengan rumus proporsi menurut

Arikunto 2006:112 menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100,

lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi, selanjutnya jika jumlah populasinya besar, dapat diambil antara

10-15% atau 20-25%. Jadi besarrnya sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa putri yang ada di MAN I Kota

Sukabumi yang berjumlah 25 orang. Jadi penelitian ini menggunakan

teknik total populasi.

Page 46: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat dimana sesuatu populasi berada dalam suatu

lingkungan tertentu dan merupakan tempat yang akan dilakukan peneliti.

Lokasi penelitian ini dilakukan di MAN 1 Kota Sukabumi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama periode juni-agustus tahun

2010.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk

mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian.

(Notoatmodjo, 2002)

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data

primer kuesioner dimana peneliti langsung berbaur dengan responden dan

berpartisipasi serta mendampingi responden dalam pengisian kuesioner.

Dan sebelum pengisian kuesioner, terlebih dahulu akan dilakukan inform

consent sebagai bukti persetujuan atas kesediaan responden.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini akan menggunakan kuesioner tertutup

(closed ended) dan hanya menjawab pertanyaan dengan memilih jawaban

Page 47: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

yang telah disediakan tentang pengertian SADARI, tujuan SADARI,

waktu SADARI, cara SADARI, hasil SADARI.

Bentuk pertanyaannya dichotomous choice yaitu memberikan

seperangkat pertanyaan kepada responden yang hanya disediakan dua

jawaban/alternative, dan responden hanya memilih satu diantaranya.

(Notoatmodjo : 2002).

Jawaban yang tersediaa berbentuk Betul (B) dan Salah (S), dan

masing-masing jawaban memiliki skor tersendiri, dimana jika pernyataan

positif maka skornya adalah B = 1 dan S = 0. Sedangkan jika pernyataan

negative maka skornya B = 0 dan S = 1.

E. Teknik Analisa Data

Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal

ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh

peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah.

Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual

yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari

hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis

hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang

mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi

untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu

(M. Kasiram, 2006: 274)

Page 48: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

1. Pengolahan Data

Data yang terkumpul diperoleh dengan menggunakan bantuan

computer dengan melalui beberapa tahap diantaranya :

a. Editing

Yaitu kegiatan untuk melakukan pemeriksaan pertanyaan-

pertanyaan pada lembar kuesioner untuk mengurangi kesalahan dan

kekurangan yang ada dalam pertanyaan.

b. Coding

Yaitu pemberian kode pada setiap variabel data yang dikumpulkan

untuk memudahkan pengolahan data dengan merubah berbentuk huruf

menjadi data berbentuk angka atau bilangan dengan member kode

pada kuesioner.

c. Tabulasi

Pemindahan data dari master table kedalam table distribusi

frekuensi pengolahan data secara manual dan akan disajikan dalam

bentuk narasi dan table distribusi.

2. Analisa Data

Analisa data merupakan proses peyederhanaan data kedalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan interprestasikan dengan menggunakan

statistik, kemudian diberikan interpretasi dan membandingkan hasil

penelitian dengan teori yang ada (Notoatmodjo, 2002).

Page 49: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

Analisa data dalam penelitian ini memakai analisa univariat dimana

hanya menyajikan gambaran pengetahuan remaja tentang periksa payudara

sendiri (SADARI) pada MAN 1 Kota Sukabumi 2010.

Tujuan analisis univariat adalah untuk mendapatkan gambaran umum

dengan cara mendeskripsikan variabel yang digunakan dalam penelitian

ini melalui distribusi frekuensi.

Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :

P = Jumlah presentase

F = Jumlah jawaban benar

N = Jumlah sampel keseluruhan

Adapun kategori penilaian dari pertanyaan atau kuesioner yang

diajukan menurut Arikunto S ( 2000 : 224 ) adalah sebagai berikut :

a. Kategori baik apabila jawaban responden 76 – 100 %

b. Kategori cukup apabila jawaban responden 56 – 75 %

c. Kategori kurang apabila jawaban responden < 55 %

F P = X 100 % N

Page 50: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

MAN 1 Kota Sukabumi salah satu pendidikan yang berada di bawah

naungan pendidikan Kota Sukabumi yang berdiri pada tahun 1994 ini

terletak di Jl. Jalan Pramuka No. 04 Tlp./Fax. (0266) 227354

Sasaran yang ingin dicapai oleh MAN 1 Kota Sukabumi dalam rangka

ikut membantu program pemerintah tentang peningkatan sumber daya

manusia (SDM) adalah :

a. Menyiapkan peserta didik yang berkualitas, kreatif, dan inovatif.

b. Menciptakan peran serta sekolah dalam memajukan masyarakat

c. Memberikan pelatihan yang prima kepada unsursifitas sekolah dan

masyarakat.

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh MAN 1 Kota Sukabumi adalah

menciptakan sekolah yang berkualitas dan mewujudkan siswa yang

beriman bertaqwa, dan menguasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain memberikan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum, MAN 1

Kota Sukabumi juga mengadakan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat

diikuti oleh seluruh siswanya.

35

Page 51: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

Jumlah Ketenagaan di MAN 1 Kota Sukabumi yaitu :

1) Kepala Sekolah : 1 Orang

2) Wakil Kepala Sekolah : 1 Orang

3) Guru Tetap : 29 Orang

4) Guru Tidak Tetap : 13 Orang

5) Tenaga Tata Usaha : 4 Orang

Jumlah : 48 Orang

Jumlah siswa Kelas XI IPS 1 MAN 1 Kota Sukabumi pada tahun

ajaran 2009/2010 adalah 44 Siswa Siswi.

Adapun jumlah siswi perempuan kelas XI IPS 1 di MAN 1 Kota

Sukabumi pada tahun ajaran 2009 / 2010 adalah 25 siswi

b. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana yang ada di MAN 1 Kota Sukabumi adalah sebagai

berikut :

1) Ruang Belajar

2) Ruang Kepala Sekolah

3) Ruang TU

4) Ruang Dewan Guru

5) Ruang Laboratoium IPA dan Komputer

6) Ruang Perpustakaan

7) Ruang Gudang

Page 52: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

Sedangkan prasarana yang tersedia di MAN 1 Kota Sukabumi adalah

sebagai berikut :

1) Mushola Lapangan Basket

2) Garasi Motor dan Sepeda

3) Kantin

c. Visi dan Misi MAN 1 Kota Sukabumi

1) Visi MAN 1 Kota Sukabumi

“Unggul Dalam Prestasi Berbudaya Islami”

2) Misi MAN 1 Kota Sukabumi

a) Meningkatnya kualitas di bidang administrasi.

b) Meningkatnya kualitas pendidikan intra kurikuler dan ko

kurikuler

c) Meningkatnya kualitas pendidikan ekstrakurikuler

d) Meningkatnya kualitas BP/BK.

e) Meningkatnya kualitas pelaksanaan hubungan

kemasyarakatan.

f) Meningkatnya kualitas lingkungan pendidikan yang Islami.

Sasaran yang ingin dicapai dari misi tersebut diatas adalah:

a) Terselenggaranya proses pembelajaran yang berbasis

kompetensi dalam pendidikan Umum dengan Islamisasi Ilmu

Pengetahuan.

Page 53: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

b) Terlaksananya Pembelajaran Umum yang dapat bersaing

dengan sekolah umum dengan berbudaya Islami

c) Terbinanya kerjasama dengan masyarakat dan dinas terkait

serta Pemerintah Daerah dalam membangun paradigma

surgawi.

2. Hasil Penelitian

Setelah penulis menyebarkan kuesioner kepada remaja putri MAN 1

Kota Sukabumi. Berikut ini adalah penafsiran dari masing-masing data

yang diperoleh sebagai berikut.

a. Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Dari hasil penelitian bahwa yang di peroleh persentase nilai tingkat

pengetahuan terhadap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di

MAN 1 Kota Sukabumi, dapat di lihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MAN 1

Kota Sukabumi Tahun 2010

No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3

Baik Cukup Kurang

7 11 7

28 % 44 % 28 %

Jumlah 25 100

Dari Tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan

remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri di MAN 1 Kota

Sukabumi cukup, terbukti dari 25 responden yang termasuk dalam

Page 54: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

kategori cukup 11 responden dengan persentasi 44 % kemudian

menjawab baik sebanyak 7 responden dengan persentase 28 % dan

sisanya 7 orang menjawab kurang dengan persentase 28 %.

b. Pengetahuan Mengenai Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri

Dari hasil penelitian bahwa yang diperoleh persentase nilai tingkat

pengetahuan terhadap pengertian pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi, dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Pengertian Payudara

Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi

No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3

Baik Cukup Kurang

12 2 11

48 % 8 %

44 % Jumlah 25 100

Dari tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan

remaja putri tentang pengertian pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi baik, terbukti dari jumlah

seluruh 25 responden, 12 responden tahu terhadap pengertian

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang termasuk dalam

kategori baik dengan persentase 48 %, 2 responden yang menjawab

cukup dengan persentase 8 % dan 11 responden menjawab kurang

dengan persentase 44 %.

Page 55: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

c. Pengetahuan Mengenai Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI)

Dari hasil penelitian bahwa di peroleh persentasi nilai tingkat

pengetahuan terhadap tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

di MAN 1 Kota Sukabumi, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Puti Tentang Tujuan

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi

No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3

Baik Cukup Kurang

16 7 2

64 % 28 % 8 %

Jumlah 25 100 Dari tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan

remaja putri tentang tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

di MAN 1 Kota Sukabumi baik, terbukti dari 25 responden yang

termasuk dalam kategori baik 16 responden dengan persentasi 64 %,

kemudian menjawab cukup sebanyak 7 responden dengan persentase

28 % dan sisanya 2 orang menjawab kurang dengan persentase 8%.

Page 56: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

d. Pengetahuan Mengenal Waktu Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI)

Dari hasil penelitian bahwa di peroleh persentasi nilai tingkat

pengetahuan terhadap waktu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

di MAN 1 Kota Sukabumi, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Waktu

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi

No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3

Baik Cukup Kurang

4 7 14

16 % 28 % 56 %

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan

remaja putri tentang waktu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

di MAN 1 Kota Sukabumi baik, terbukti dari 25 responden yang

menjawab kurang 14 responden dengan persentasi 56 %, kemudian

menjawab cukup sebanyak 7 responden dengan persentase 28 % dan

sisanya 4 orang menjawab baik dengan persentase 16%.

Page 57: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

e. Pengetahuan Mengenai Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI)

Dari hasil penelitian bahwa di peroleh persentasi nilai tingkat

pengetahuan remaja putri terhadap cara pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi, dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Cara

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi

No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3

Baik Cukup Kurang

13 8 4

52 % 32 % 16 %

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan

remaja putri tentang cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di

MAN 1 Kota Sukabumi baik, terbukti dari 25 responden yang

menjawab baik 13 responden dengan persentasi 52 %, kemudian

menjawab cukup sebanyak 8 responden dengan persentase 32 % dan

sisanya 4 orang menjawab kurang dengan persentase 16%.

Page 58: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

f. Pengetahuan Mengenai Hasil Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI)

Dari hasil penelitian bahwa di peroleh persentasi nilai tingkat

pengetahuan remaja putri terhadap hasil pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi, dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Hasil

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi

No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3

Baik Cukup Kurang

1 10 14

4 % 40 % 56 %

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan

remaja putri tentang hasil pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di

MAN 1 Kota Sukabumi baik, terbukti dari 25 responden yang

menjawab kurang 14 responden dengan persentasi 56 %, kemudian

menjawab cukup sebanyak 10 responden dengan persentase 40 % dan

sisanya 4 orang menjawab baik dengan persentase 4%.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian pada 25 siswi perempuan di MAN 1 Kota Sukabumi

tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang dilakukan pada tanggal

22 – 23 Juli 2010 secara keseluruhan adalah :

Page 59: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

1. Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri

tentang pengertian pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di MAN 1

Kota Sukabumi didapatkan 12 responden (48%) yang termasuk dalam

kategori baik.

Jadi sebagian besar responden berpengetahuan baik. Ini disebabkan

oleh banyaknya informasi yang dapat diakses para remaja putri tentang

teknik SADARI, tindakan SADARI ini sangat penting dilakukan mulai

dari usia remaja karena pada tahap ini mulai terjadi perubahan-perubahan

yang dipengaruhi oleh sistem hormonal pada perempuan sehingga dapat

diketahui jika ada pertumbuhan yang tidak wajar pada payudara. Penyebab

lain adalah keadaan lingkungan yang tidak mendukung, misalnya

persediaan buku-buku tentang kesehatan dan kesehatan reproduksi remaja

khususnya tentang teknin SADARI di perpustakaan sekolah.

Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2002:121) yang

mengatakan bahwa faktor lingkungan seiring merupakan faktor dominan

yang mewarnai perilaku seseorang.

2. Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Pada aspek tujuan pemerikasaan payudara sendiri (SADARI) di

dapatkan persentase nilai tingkat kesesuaian pengetahuan sebesar 16

responden (64%) yang termasuk dalam kategori baik.

Sebagian besar responden berpengetahuan baik, hal ini dipengaruhi

oleh kesadaran dan penalaran yang baik yang diterima oleh remaja putri

Page 60: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

sehingga banyak dari mereka yang mengetahui tujuan dilakukannya

tindakan SADARI yaitu untuk mendeteksi secara dini jika ada kelainan di

payudara ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka kematian

akibat kanker payudara yang saat ini masih berada diurutan ke-2 dari

semua angka kematian kanker di Indonesia (Hidayati, 2002 : 197).

Namun kesadaran dan penalaran mereka belum diwujudkan dengan

melakukan SADARI. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi yang

diperoleh pada remaja putri tentang teknik SADARI.

3. Waktu Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Pada aspek waktu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

didapatkan hasil tingkat keseuaian pengetahuan sebesar 14 responden

(56%) yang termasuk dalam kategori kurang. Jadi sebagian besar

responden berpengetahuan kurang. Hal ini juga disebabkan oleh

kurangnya informasi yang diperoleh para remaja putri tentang teknik

SADARI. Seorang remaja putri dapat memeriksa payudaranya sendiri

(SADARI) secara rutin pada saat mandi dengan menggunakan jari-jari

tangan sehingga dapat menemukan benjolan pada lekukan halus

payudaranya. Dengan cara ini, kelainan yang terkecil sekalipun dapat

ditemukan dan langkah-langkah aktif untuk pengobatan dapat dimulai

sedini mungkin (Gilbret, 1996:41).

4. Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Pada aspek cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) didapatkan

persentase nilai tingkat kesesuaian pengetahuan sebesar 52 % yang

Page 61: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

termasuk dalam kategori baik. Jadi sebagiab besar responden

berpengetahuan baik, hal ini disebabkan oleh banyak infomasi yang

diperoleh para remaja putri tentang teknik SADARI maka mereka juga

mengetahui urutan/langkah-langkah tindakan SADARI.

Dengan mengkaji teori-teori di atas, maka mengingat pengetahuan atau

kognitif, merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang. Pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi perlu di

tingkatkan, dan bagi remaja putri yang sudah mengetahui tentang

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di harapkan pengetahuannya

bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari (Samuel, Haeman, Suganda

Azia, 1997:63)

5. Hasil Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Pada aspek hasil pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

didapatkan persentase nilai tingkat kesesuian pengetahuan sebesar 56 %

yang termasuk dalam kategori kurang. Jadi sebagian besar responden

berpengetahuan tidak baik. Hal ini disebabkan karena remaja putri tidak

pernah melakukan tindakan SADARI sehingga mereka juga tidak

mengetahui yang diperoleh setelah melakukan tindakan SADARI, apakah

itu keadaan normal atau ada kelainan pada payudara, karena pengetahuan

atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk membentuk

tindakan seseorang (Over Behavior) (Notoatmodjo, 2002:121).

Page 62: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

Jika hasil dari penelitian ini bahwa pengetahuan remaja putri MAN 1

Kota Sukabumi tentang pengertian, tujuan dan cara SADARI termasuk

dalam kategori baik, sedangkan pengetahuan remaja putri tentang waktu

dan hasil SADARI termasuk dalam kategori kurang baik, hal ini

disebabkan oleh kurangnya informasi para remaja putri tentang teknik

SADARI pada khususnya dan informasi tentang kesehatan pada umumnya

yang tidak mendukung misal kurangnya persediaan buku-buku tentang

kesehatan di perpustakaan sekolah.

6. Pembahasan Hasil Penelitian Pengetahuan Pemeriksaan Payudara

Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi

Dari hasil penelitian di atas, maka dapat dilihat bahwa secara

keseluruhan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI adalah

cukup yaitu 11 responden (44%) dari 25 responden termasuk dalam

kategori cukup. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kurangnya informasi

remaja putri tentang teknik SADARI pada khususnya dan informasi

tentang kesehatan pada umumnya. Oleh karena itu sangatlah perlu

diberikan arahan dan bimbingan kepada mereka dalam bidang kesehatan

terutama kesehatan reproduksi sehingga diharapkan dapat membantu

dalam meninggikan angka kesehatan individu itu sendiri.

Page 63: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri

tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) MAN 1 Kota Sukabumi

Tahun 2010” menunjukan bahwa remaja putri yang memiliki pengetahuan

baik 7 orang (28%), memiliki pengetahuan cukup yaitu 11 orang (44%),

memiliki pengetahuan kurang 7 orang (28%).

1. Siswi MAN 1 Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) cukup yaitu 44%

2. Siswi MAN 1 Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang

pengertian pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) baik yaitu 48%.

3. Siswi MAN 1 Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang

tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) baik yaitu 64%.

4. Siswi MAN 1 Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang

waktu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) kurang 56%.

5. Siswi MAN Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang cara

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) baik yaitu 52%.

6. Siswi MAN 1 Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang hasil

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) kurang 56%.

48

Page 64: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

B. Saran

1. Bagi MAN 1 Kota Sukabumi

a. Penyuluhan mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) perlu

ditingkatkan bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan, tetapi

harus dapat mengubah sikap remaja putri sehingga dapat melakukan

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Dengan demikian remaja

putri dapat menemukan secara dini kelainan pada payudara nya dan

dapat menurunkan kejadian kanker payudara.

b. Perlu adanya kerjasama antara sekolah dan dinas kesehatan untuk

memberikan pengarahan kepada siswi tentang kesehatan reproduksi.

c. Memberikan bimbingan dan mendorong minat baca pada

siswa/siswinya serta menyediakan sarananya, misalnya dengan

menambah persediaan buku-buku tentang kesehatan dan kesehatan

remaja di perpustakaan sekolah sehingga dapat menambah

pengetahuan tentang teknik SADARI atau tentang topik-topik

kesehatan lain.

2. Bagi Poltekes Yapkesbi

Diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu atau dapat menambah

referensi sebagai sumber informasi diperpustakaan khususnya oleh

mahasiswa Diploma III Kebidanan Mengenai penelitian.

3. Bagi Peneliti

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

peneliti lain yang akan melakukan penelitian di masa yang akan datang

Page 65: GAMBARANPENGETAHUANREMAJAPUTRIKELASXI

yaitu sebagai bahan masukan mengenai pengetahuan remaja putri tentang

SADARI sehingga peneliti lain lebih dapat mengembangkan pengetahuan

tentang kesehatan lainnya.