gambaranpengetahuanremajaputrikelasxi
DESCRIPTION
GAMBARAN KESOTTAANTRANSCRIPT
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS XI
TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA (SADARI)
DI MAN 1 KOTA SUKABUMI
TAHUN 2010
OLEH: IMA MARYANA 0290106A07062
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN YAPKESBI
SUKABUMI 2010
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS XI
TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA (SADARI)
DI MAN 1 KOTA SUKABUMI
TAHUN 2010
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Diploma III Kebidanan
OLEH: IMA MARYANA 0290106A07062
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN YAPKESBI
SUKABUMI 2010
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan
Tim Penguji KTI Program Studi Diploma III Kebidanan
Politeknik Kesehatan Yapkesbi Sukabumi
Sukabumi, Agustus 2010
Pembimbing I
(Fitri Rinawati, S.ST)
Menyetujui,
Pembimbing II
(Hudi K Wahyu, M.Kes)
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
(Wiwin Winarti, SKM.M.Kes)
PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diperiksa dan disahkan oleh Dewan Penguji KTI
Program Studi Diploma III Kebidanan Poltekes Yapkesbi Sukabumi guna
memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar D III Kebidanan
Pada Tanggal Agustus 2010
Mengesahkan
Program Studi D III Kebidanan
Politeknik Kesehatan Yapkesbi Sukabumi
Ketua Penguji
( ................................)
Penguji I
Fitri Rinawati, S.ST
Penguji II
Dewi Erna Marisa, S.Kep.Ners
LEMBAR PERSEMBAHAN
kumpulan coretan indah dengan judul “TUGAS AKHIR” ini kupersembahkan
untuk :
(*My God, Allah SWT*)
Subhanallah…. Kuasamu Tak henti-hentinya memberikan anugrah yang
seringkali tak kusadari, maaf jika hambamu seringkali merasa kurang
mensyukuri rahmat-Mu, namun segala pujian dan senandung keagungan takkan
pernah lupa kulantunkan untuk-Mu…
(*Mom n Dad*)
Terima kasih atas semua doa yang tak pernah henti terucap, Maaf jika aku tak
bisa menjadi gadis kecil yang penurut lagi, namun yakinlah kalau aku mampu
berjalan di atas titian dengan segala petuah dan doamu sebagai tonggaknya.
(*my lovely brother*)
Kadang dengan mempeributkan hal kecil, kita bisa menyadari hal yang lebih
besar… terima kasih atas segala support sehingga aku bisa menyusun puzzle
kehidupanku dengan lebih baik.
(* all my friend*)
Buat temen-temen terima kasih karena sudah membantu dan memberikan
dukungan sehingga dapat terselesaikanya karya tulis ilmiah ini.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. BIODATA
Nama : Ima Maryana
Tempat / Tanggal / Lahir : Sukabumi, 13 Maret 1988
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
Status : Belum Kawin
Alamat : Kp. Pasir Bitung Desa. Tanjungsari
Kecamatan Curug Kembar Kabupaten
Sukabumi
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. MI Pasir Bitung : Lulus Tahun 2000
2. MTS N 1 Sagaranten : Lulus Tahun 2003
3. MAN 1 Kota Sukabumi : Lulus Tahun 2006
4. Program Studi Diploma III Kebidanan Poltekes Yapkesbi Sukabumi,
mulai tahun 2007 sampai sekarang.
ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI KELAS XI DI MAN 1 KOTA SUKABUMI TAHUN 2010
Nama : Ima Maryana Prodi : D III Kebidanan
Remaja putri rentan terkena kanker payudara, hal tersebut dikarenakan pada masa remaja terjadi perubahan hormon. Oleh karena itu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat baik jika dilakukan oleh remaja sejak dini untuk mendeteksi kelainan pada payudara sehingga dapat mencegah terjadinya kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilihat dari pengertian, tujuan, waktu, cara, dan hasil pemeriksaan payudara sendiri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah remaja putri kelas XI sebanyak 25 siswi. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu remaja putri kelas XI IPS 1. Jumlah sampel sebanyak 25 orang ditentukan dengan menggunakan Total Sampilng. Teknik pengambilan data menggunakan data primer kuisioner.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan pengetahuan siswi di MAN 1 Kota Sukabumi tntang pmeriksaaan payudara sendiri (SADARI) termasuk dalam ategori cukup. Pengetahuan yang cukup bisa disebabkan karena banyaknya sumber informasi yang dapat diakses oleh siswi untuk mencari tahu tentang pemeriksaan payudara sendiri.
Sehubungan dengan hasil penelitian tadi diharapkan adanya penyuluhan tentang kesehatan reproduksi terutama pemeriksaan payudara sendiri khususnya untuk remaja putri dan umumnya pada wanita usia produktif, agar remaja putri bisa lebih waspada dalam mencegah kanker payudara secara dini yang terjadi pada usia produktif. Baik dengan cara berkolaborasi dengan dinas kesehatan maupun dimasukan kedalam kurikulum sekolah. Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja, Pemeriksaan Payudara Sendiri
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmah
ini.
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri
Kelas XI Tentang Pemeriksaan Payudara (SADARI) Di MAN 1 Kota
Sukabumi Tahun 2010”
Penulis sangat menyadari adanya kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah ini
banyak hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam proses penulisan
proposal ini, sehingga bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak untuk
terselesaikanya proposal ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ovian Ismana SE. MM.Kes selaku Ketua Yayasan Poltekes Yapkesbi
Sukabumi.
2. Rijar Riyanto, SKM, selaku Direktur Poltekes Yapkesbi Sukabumi
3. Wiwin Winarti, SKM. M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Poltekes
Yapkesbi Sukabumi
4. Fitri Rinawati, S.ST, selaku Pembimbing I Akademik Poltekes Yapkesbi
Sukabumi.
5. Hudi K Wahyu, M.Kes, selaku Pembimbing II Akademik Poltekes Yapkesbi
Sukabumi.
6. Kepala Sekolah MAN 1 Kota Sukabumi.
7. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan bagi penulis secara
moril maupun materil selama pembuatan proposal.
8. Sahabat dan seluruh teman-teman seperjuangan di Poltekes Yapkesbi yang
telah memberi motivasi sehingga proposal ini dapat terselesaikan.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan semuanya. Akhirnya penulis
menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
segala saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan
dimasa mendatang.
Sukabumi, Agustus 2010
Penulis
DAFTAR ISI
COVER DALAM ........................................................................................ i
COVER LUAR............................................................................................ ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................ iii
PENGESAHAN............................................................................................ iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ...................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan .......................................................................................... 4
1. Tujuan Umum ........................................................................... 4
2. Tujuan Khusus .......................................................................... 4
D. Batasan Penelitian ........................................................................ 5
E. Manfaat......................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan .................................... 7
B. Pengetahuan Dan Pengukurannya ................................................. 7
1. Pengertian Pengetahuan ............................................................ 7
a. Tingkat Pengetahuan ............................................................ 8
b. Cara Memperoleh Pengetahuan ............................................ 9
c. Pengukuran Pengetahuan ...................................................... 9
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ................. 10
2. Remaja ..................................................................................... ̀ 11
a. Pengertian Remaja ................................................................ 11
b. Karakteristik Remaja ............................................................ 12
c. Ciri-Ciri Remaja ................................................................... 15
3. SADARI ................................................................................... 17
a. Pengertian SADARI ............................................................. 17
b. Tujuan SADARI................................................................... 17
c. Waktu SADARI ................................................................... 18
d. Cara SADARI ...................................................................... 18
B. Kerangka Konsep Dan Definisi Operasional ............................... 25
BAB III METODOLOGI PENELTIAN
A. Rancangan Penelitian ................................................................... 29
B. Populasi Dan Sampel ................................................................... 30
1. Populasi ................................................................................... 30
2. Sampel Penelitian .................................................................... 30
3. Besarnya Sampel dan Cara Pengambilan Sampel ...................... 30
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ....................................................... 31
D. Teknik Dan Isntrumen Pengumpulan Data .................................... 31
E. Teknik Analisa Data ..................................................................... 32
1. Pengolahan Data ....................................................................... 33
2. Analisa Data ............................................................................. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 36
B. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 48
B. Saran ............................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No Tabel Nama Tabel Halaman
Tabel 2.1 Definisi Operasional 27
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)
39
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang
Pengertian Payudara Sendiri (SADARI)
39
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Puti
Tentang Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)
40
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Waktu Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)
41
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)
42
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Hasil Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)
43
DAFTAR BAGAN
No Nama Bagan Halaman
Bagan 2.1 Kerangka Konsep 26
DAFTAR GAMBAR
No Nama Gambar Halaman
Gambar 2.1 Pemeriksaan Payudara Sendiri 17
Gambar 2.2 Bercermin Dengan kedua Tangan Dipinggang 19
Gambar 2.3 Mengamati Dengan Kedua tangan Diatas 20
Gambar 2.4 Perabaan Dengan Posisi Terlentang 20
Gambar 2.5 Perabaan Dengan Posisi Berdiri 22
Gambar 2.6 Cara Memijat putting Susu 23
Gambar 2.7 Meraba Daerah Sekitar ketiak 23
Gambar 2.8 Melihat Cairan yang Keluar dari Payudara 24
Gambar 2.9 Melihat Benjolan Dipayudara 24
DAFTAR LAMPIRAN
No Nama Lampiran
Lampiran 1 Inform Concent
Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian
Lampiran 4 Sumber Rekapitulasi Hasil Penelitian
Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Penelitian Pengertian SADARI
Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Penelitian Tujuan SADARI
Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Penelitian Waktu SADARI
Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Penelitian Cara SADARI
Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Penelitian Hasil SADARI
Lampiran 10 Surat Izin penelitian
Lampiran 11 Surat Permohonan Izn Penelitian
Lampiran 12 Lembar Konsul
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan suatu periode kehidupan manusia yang sangat
kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.
Pada tahap ini sering kali remaja tidak menyadari bahwa suatu tahap
perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja akan
mengalami suatu perubahan baik fisik, emosional maupun sosial (Dianawati,
2003 : 25)
Pada masa remaja berlangsung proses-proses perubahan fisik maupun
perubahan biologis yang dalam parkembangan selanjutnya berada dibawah
kontrol hormon-hormon khusus. Pada masa ini sudah seharusnya para putri
remaja mulai memperhatikan perubahan pada dirinya, juga halnya dengan
payudara dan kesehatannya.
Payudara merupakan estetika kaum wanita dan daya tarik seksual yang
utama sejak dahulu kala didalam bermacam-macam masyarakat, payudara
wanita merupakan fokus obyek seni. Tetapi di jaman dan kebudayaan
beberapa tahun kebelakangan ini ada sambutan hangat terhadap pemberian
ASI dengan segala ke untungangnya bagi ibu maupun bayinya.
Dengan seluruh aktifitas dalam payudara sehubungan dengan
perkembangan dalam kehidupan seorang wanita dan juga perubahan siklus
yang bisa di sebabkan oleh priode menstruasi teratur, sebaiknya semua wanita
bermawas diri terhadap masalah yang mungkin timbul pada payudara mereka,
1
sebaiknya pemeriksaan dapat dimulai dari waktu remaja dan pemeriksaan
yang rutin dan teratur mendeteksi tanda-tanda dini persoalaan payudara
merupakan kebiasan yang sangat baik yang harus dilakukan sejak dini.
Menurut World Health Organization (WHO), di seluruh dunia ada sekitar
10 juta kasus bam kanker dengan lebih dari 6 juta kematian setiap tahunnya.
Angka tersebut meningkat apabila dibandingkan dengan dua dekade
sebelumnya, di mana dilaporkan 6 juta kasus kanker baru dengan jumlah
kematian 4 juta orang.
Kondisi itu seharusnya disikapi lebih serius oleh pemerintah, yakni
dengan menggalakkan deteksi dini kanker bagi masyarakat luas. Apalagi
hingga dewasa ini, meningkatnya insiden kanker di Indonesia sesuai dengan
laporan WHO memperlihatkan bahwa kanker mammae (payudara) masih
menduduki peringkat kedua penyakit keganasan pada wanita setelah kanker
leher rahim. (http://bataviase.co.id/detailberita-10390945.html)
Disampaikan dalam World Cancer Report bahwa pada tahun 2008
diperkirakan terjadi 12 juta pasien yang baru didiagnosis kanker dan lebih dari
7 juta pasien meninggal akibat kanker. Pada tahun 2030 diperkirakan terjadi
kasus kanker baru sebanyak 20 hingga 26 juta pasien dan 13 hingga 17 juta
pasien meninggal akibat kanker.
Peningkatan angka kejadian kanker diperkirakan sebesar 1% per tahun,
dan negara dengan peningkatan terbesar adalah China, Russia, dan India.
(http:// blogspot.com/2008/12/angka-kejadian-kanker-terus-meningkat.html)
Dari 20 juta penderita kanker di seluruh dunia, 60% diantaranya terjadi di
negara miskin dan berkembang serta diprediksi pada tahun 2020, kasus kanker
akan meningkat menjadi 15 juta per tahun dengan jumlah kematian mencapai
10 juta penderita. Tingginya kasus kanker payudara, juga dirasakan pihak
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, bahwa selama tahun 2009
sebanyak 6.170 terdiagnosa kasus kanker dan 613 pasian diantaranya positif
mengidap kanker payudara.
(http://www./2010-07/selama-tahun-2009pasien-kanker-payudara/)
Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara
dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim
dengan 16 per 100.000 perempuan.
Salah satu faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di
Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia
≥ 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi
kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%,
makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan
prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2% (data Riskesdas tahun 2007).
(http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1060-jika-tidak-
dikendalikan-26-juta-orang-di-dunia-menderita-kanker-.html)
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007,
kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh
RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%). Kanker
tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka
kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim dengan 16 per
100.000 perempuan.
Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh peneliti terhadap 25 siswi
MAN 1 Kota Sukabumi, terdapat 12 siswi yang belum mengetahui tentang
SADARI. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas XI
Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Di MAN 1 Kota Sukabumi
Tahun 2010”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai
berikut: “Bagaimanakah pengetahuan remaja putri tentang Pemeriksaan
Payudara (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi tahun 2010?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan remaja putri tentang SADARI di MAN 1 Kota Sukabumi
tahun 2010.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengetahuan remaja putri tentang pengertian SADARI di
MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.
b. Diketahuinya pengetahuan remaja putri tentang tujuan SADARI di
MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.
c. Diketahuinya pengetahuan remaja putri tentang kapan waktu
melakukan SADARI di MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.
d. Diketahuinya pengetahuan remaja putri tentang cara melakukan
SADARI di MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.
e. Diketahuinya pengetahuan remaja putri tentang hasil pemeriksaan
SADARI di MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.
D. Batasan Penelitian
Dikarenakan masih kurangnya pengetahuan remaja putri di MAN 1 Kota
Sukabumi tentang perawatan payudara sendiri (SADARI), maka penulis
membatasi penelitian ini pada: Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Pemeriksaan Payudara (SADARI) Di MAN 1 Kota Sukabumi Tahun 2010.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademi Kebidanan Poltekes Yapkesbi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk
memperluas wawasan mahasiswa khususnya Program Studi DIII
Kebidanan Poltekes Yapkesbi.
2. Bagi MAN 1 Kota Sukabumi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
pengelola pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidikan di MAN 1 Kota Sukabumi, dan diharapkan dapat menjadi
masukan dan tambahan pengetahuan bagi siswi MAN 1 Kota Sukabumi
agar dapat melakukan SADARI untuk mendeteksi dini segala kelainan
yang ada pada payudara.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan semoga ilmu yang selama ini
dipelajari bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengetahuan Dan Pengukurannya
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan suatu objek tertentu penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan terlinga.
Pengetahuan dapat diperoleh dari proses belajar yang terjadi dimana
dan kapan saja. Sifat khas dari belajar adalah memperoleh sesuatu
yang belum ada, yang dulu belum diketahui sekarang diketahui, yang
belum dimengerti sekarang dimengerti (Notoatmodjo S., 2002)
Pengetahuan (knowladge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud
dalam jiwa dan fikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi,
bersentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya.
Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi, keterampilan, informasi,
akidah, dan fikiran-fikiran (www.google.com/substansi_dan_definisi
pengetahuan 2009).
Pengetahuan adalah mengenai suatu hal yang dapat meyebabkan
seseorang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hal yang
diketahuinya itu. Pengetahuan dapat diperoleh dengan melihat atau
7
mendengar, namun juga dapat diperoleh melalui pengalaman dan
proses belajar dalam bentuk pendidikan yang bersifat formal maupun
informal.
b. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam dominan kognitif mempunyai 6
tingkatan (Notoatmodjo, 2002), yaitu :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai kemampuan untuk mengingat suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk dalam
pengetahun tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap
sesuatu yang spesifik seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima.
2) Memahami (Comprehension)
Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
dengan benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi harus
dapat menjelaskan, meyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Kemampuan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi, atau kondisi real (sebenarnya),
yaitu dengan menggunakan hukum, rumus, metoda, prinsip dan
situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Kemampuan untuk mejabarkan materi atau suatu objek
kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi dan masih ada kaitan satu sana lain.
5) Tesis (Synthesis)
Kemampuan untuk melatakan atau menghubungkan bagian-
bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain
sistesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Kemampuan untuk melakukan penilaian suatu materi atau
objek. Penilaian-penilaian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada
(Notoatmodjo, 2002),
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Pengetahuan dapat diperoleh melalui proses belajar yang terjadi
dimana dan kapan saja. Sifat khas dari belajar adalah memperoleh
suatu yang baru yang belum ada dan sekarang diperoleh, yang dulu
belum diketahui, yang belum dimengerti dan sekarang dimengerti.
d. Pengukuran Pengetahuan
Berdasarkan pengertian pengetahuan yang di kemukakan oleh
(Bloom1975) maka pengukuran pengetahuan diketahui dengan cara
orang yang besangkutan mengungkapkan apa yang diketahuinya dalam
bentuk bukti dan jawaban, baik lisan atau tulisan.bukti atau jawaban
tersebut merupakan suatu reaksi dari satu stimulus yang dapat berupa
pertanyaan baik lisan maupun tulis.
Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata prilaku yang
didasarioleh pengetahuan akan lebih bermakna dari pada prilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan. Pernyataan (test) yang dapat
dipergunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat
dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu :
1) Pertanyaan subjektif, misalnya essay.
2) Pertanyaan objektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple
choice), betul-salah dan pertanyaan menjodohkan (Notoatmodjo,
2002).
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Pengetahuan dalam masyarakat dipengaruhi beberapa faktor antara
lain :
1) Sosial Ekonomi
Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan
seseorang sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan.
Ekonomi baik tingkat pendidikan akan tinggi sehingga tingkat
pengetahuan akan tinggi juga.
2) Agama
Agama sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan
seseorang karena informasi yang baru disaring atau tidak dengan
budaya dan agama yang dianut.
3) Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan lebih mudah
menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan
perubahan baru.
2. Remaja
a. Pengertian Remaja
Remaja adalah suatu masa dalam hidup manusia yang banyak
mengalami perubahan (pancaroba), yaitu masa peralihan dari masa
kanak-kanak menuju dewasa tanpa batasan usia yang jelas. Sulitnya
menentukan usia remaja disebabkan adanya perbedaan kultur dari tiap-
tiap masyarakat (Depkes, 2005)
Remaja akhir mempunyai keyakinan yang sangat kuat sehingga
setelah mengetahui apa yang diharapkannya maka dengan semangat
dan kemampuan yang dimilikinya akan terus dikerahkan untuk
mencapai hasil yang diinginkannya. Akan tetapi masih ada sebagian
remaja yang belum dapat menyelesaikan tugasnya secara sempurna,
terutama remaja yang mengalami perlakuan yang menyimpang dari
lingkungannya baik dari segi fisiologis, fsikis, psikologis, dan nutrisi.
(http://tutorialkuliah.com2010pengertian-remaja-akhir-19-22-thn.html)
b. Karakteristik Remaja
1) Periode Remaja
Periode remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke
periode dewasa. Periode ini dianggap sebagai masa-masa yang
amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam
pembentukan kepribadian individu.
Secara umum, periode remaja merupakan klimaks dari periode-
periode perkembangan sebelumnya. Dalam periode ini apa yang
diperoleh dalam masa-masa sebelumnya diuji dan dibuktikan
sehingga dalam periode selanjutnya individu telah mempunyai
suatu pola pribadi yang lebih mantap. (Melly Latipah 2008)
2) Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan tidak berarti terputus atau berubah dari apa yang telah
terjadi, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap
perkembangan ketahap berikutnya. Dalam setiap periode peralihan,
status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran
yang akan dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang
anak dan juga bukan orang dewasa. Status remaja yang tidak jelas
ini juga menguntungkan karena status memberi waktu kepadanya
untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola
perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
3) Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa
remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Ada 5 perubahan
yang sama yang hampir bersifat universal, yaitu :
a) Meningginya Emosi
Perubahan emosi terjadi lebih cepat selama masa awal
remaja, maka meningginya emosi lebih menonjol pada masa
awal periode akhir-akhir masa remaja.
b) Perubahan Tubuh
Disini mulai tampak perbeda antara pria dan wanita
akibat perubahan fisik yang tejadi, misal remaja wanita mulai
tumbuh payudara, mulai kelihatan timbunan lemak di
pinggulnya.
c) Minat dan Peran yang Diharapkan
Bagi remaja muda masalah baru yang timbul tampaknya
lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan masalah
yangdihadapi sebelumnya. Remaja akan tetap merasa ditimbuni
masalah sampai ia sendiri menyelesaikannya menurut
kepuasannya.
d) Perubahan Nilai-nilai
Apa yang pada masa kanak-kanak dianggap penting
sekarang setelah hampir dewasa dianggap tidak penting lagi.
Sekarang mereka mengerti bahwa kualitas lebih penting dari
pada kuantitas.
e) Sikap ambivalan terhadap setiap perubahan
Mereka menginginkan menuntut kebebasan tetapi mereka
sering takut bertanggung jawab akan apa akibatnya dan
meragukan kemampuan mereka untuk mengatasi tanggung
jawab tersebut.
4) Masa remaja sebagai usia bermasalah
Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri namun
masalah remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh
anak-anak laki-laki maupun perempuan karena ketidak mampuan
mereka untuk mengatasi sendiri masalahnya menurut cara yang
mereka yakini, banyak remaja akhirnya menemukan bahwa
penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka.
5) Masa remaja sebagai masa rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu ini lebih membahayakan karena sering kali
melibatkan beberapa hal yang tidak vital dan mendasar (seperti :
apakah tuhan itu ada, bagaimana rasanya melakukan hubungan
seks) kemudian sering kali dikaitkan dengan karakteristik remaja
lain yaitu kebutuhan akan kemandirian yang mendorong ke arah
tindakan untuk membuktikan rasa ingin tahunya. Rasa ingin tahu
dan kebutuhan akan kemandirian tersebut mendorong remaja ke
arah kematangan. Oleh sebab itu remaja membutuhkan bimbingan
orang yang lebih dewasa.
c. Ciri-ciri Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja
terjadi perubahan yang cepat baik karena fisik, maupun psikologis.
Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.
1) Peningkatan Emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja
awal yang dikenal dengan sebagai masa strom dan stress.
Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik
terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi
sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja
berada dalam kondisi baru yang berada dari masa sebelumnya.
Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada
remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah
seperti anak-anak mereka harus lebih mandiri dan bertanggung
jawab. Kemadirian dan tanggung jawab ini akan berbentuk seiring
berjalannya waktu dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang
duduk di awal-awal masa kuliah.
2) Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan
seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak
yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri perubahan fisik
yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem
sirkulasi pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan
eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh
sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
3) Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan
dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang
menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan
dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga
dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa
remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan
ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan
juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi
berhubungan dengan hanya dengan individu dari jenis kelamin
yang sama, tetapi juga dari lawan jenis, dan orang dewasa.
4) Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada
masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah didekati
dewasa.
5) Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapai
perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan
kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab
yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan
mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
3. SADARI
a. Pengertian SADARI
Gambar 2.1 Pemeriksaan payudara sendiri
1) SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri untuk
mengetahui kemungkinan adanya kanker payudara / benjolan yang
memungkinkan adanya kanker payudara.
2) SADARI merupakan benjolan pada payudara yang tidak normal
dan dapat tumbuh secara perlahan-lahan dan selalu merupakan
penyakit yang berbahaya.
3) SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri secara manual.
4) SADARI merupakan upaya yang dilakukan untuk mengenal dan
mengetahui secara dini kelainan yang terjadi pada payudara.
(http://bidandesa.com/kenali-kanker-payudara-dengan-sadari.html)
b. Tujuan SADARI
1) Untuk mendeteksi secara dini jika ada kelainan di payudara
(Ramli, 2002).
2) Untuk membantu wanita melakukan deteksi dini adanya kelainan
pada payudara.
3) Untuk menemukan adanya tumor atau tidak pada payudara.
4) Untuk mencegah terjadinya tumor atau kanker payudara.
c. Waktu SADARI
1) Haid teratur : Waktu terbaik adalah hari terakhir masa
haid yaitu hari ke-5 sampai hari ke-7
ketka payudara sedang mengendur dan
lunak.
2) Haid tidak teratur : Setiap 6 bulan sekali, saat baru selesai
manstruasi yaitu hari ke-5 sampai hari
ke-7 ketika payudara sedang mengendur
dan lunak.
3) Saat mandi atau setelah mandi : 5 sampai 10 menit setiap bulan
periksa payudara
d. Cara SADARI
1) Menyiapkan alat dan bahan
a) Pelicin (seperti : sabun, baby oil, minyak zaitun, lotion)
b) Handuk
c) Bantal kecil
2) Menjaga privacy yaitu dengan melakukan SADARI di tempat
tertutup.
3) Pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri terdiri dari :
a) Melihat
Mulai dengan melihat payudara anda di cermin dengan
posisi pundak tegap dan kedua tangan dipinggang tinggalkan
seluruh pakai bagian atas.
Gambar 2.2 Bercermin dengan kedua tangan dipinggang
Keterangan :
Perhatikan payudara anda :
(a) Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri simetris?
(b) Apakah bentuknya membesar/mengeras?
(c) Apakah arah putingnya luus kedepan? Atau berubah
arah?
(d) Apakah putingnya tertarik kedalam?
(e) Apakah putting/kulitnya ada yang lecet?
(f) Apakah kulitnya tampak kemerahan? Kebiruan?
Kehitaman?
(g) Apakah kulitnya tampak menebal dengan pori-pori
melebar (seperti kulit jeruk)?
(h) Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak adanya
tampak kerutan/cekungan?
(2) Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua
tangan ke atas.
Gambar 2.3 Mengamati dengan kedua tangan diatas
(3) Ulangi lagi pengamatan dengan kedua tangan di pinggang,
dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang.
(4) Semua pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya
tumor yang terletak dekat dengan kulit.
b) Meraba
Selanjutnya berbaring diatas tempat tidur untuk
memeriksa payudara satu demi satu.
Gambar 2.4 Perabaan dengan posisi terlentang
Keterangan :
(1) Untuk memeriksa payudara kiri, letakan sebuah bantal
tipis dibawah bahu kiri, sedangkan lengan kiri diletakan
keatas disamping kepala atau diletakan dibawah kepala.
(2) Gunakan keempat jari tengah tangan kanan yang saling
dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan
dengan gerakan memutar (seperti membuat lingkaran
kecil-kecil), mulai dari tepi payudara hingga ke putting
susu.
(3) Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, dan
lakukan lagi gerakan memutar dari tepi payudara sampai
puting susu lakukan terus secara berurutan sampai seluruh
bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan gerakan,
anda boleh menggunakan lotion atau sabun atau sebagai
perlicin.
(4) Gerakan memutar boleh juga dilakukan mulai dari putting
susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara, atau
secara vertical keatas dan kebawah mulai dari tepi paling
kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting, seluruh
area payudara harus tuntas teraba, tak ada yang
terlewatkan.
Catatan : Perlu diperhatikan bahwa masing-masing
gerakan memutar harus dilakukan dengan
kekuatan tekanan yang berbeda-beda, terdapat
dengan tiga macam tekanan :
(a) Tekanan Ringan dilakukan untuk meraba
adanya benjolan di dekat permukaan kulit.
(b) Tekanan sedang dilakukan untuk meraba
adanya benjolan di tengah-tengah jaringan
payudara.
(c) Tekanan cukup kuat untuk merasakan
adanya benjolan di dasar payudara, dekat
dengan tulang dada/iga.
(5) Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah posisi bantal
dan lengan, lakukan pemeriksaan pada payudara kanan
dengan menggunakan keempat jari tangan kiri.
(6) Kemudian ulangi perabaan seperti point 3, tetapi dalam
posisi berdiri. Untuk memudahkan bisa dilakukan sambil
mandi, saat membalur tubuh dengan sabun.
Gambar 2.5 Perabaan dengan posisi berdiri
Perhatikan : Jangan melakukan penekanan terlalu keras
karena penekanan yang berlebihan dapat menyebabkan
tekanan pada tulang rusuk dan akan terasa seperti benjolan.
c) Memijat
Dengan kedua belah tangan secara lembut pijat payudara
dari tepi hingga ke puting, untuk mengetahui ada-tidaknya
cairan yang keluar dari putting susu (seharusnya tidak ada,
kecuali anda sedang menyusui)
Gambar 2.6 Cara memijat putting susu
d) Meraba Ketiak
Setelah itu raba ketiak dan area disekitar payudara untuk
mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu anak sebar
kanker.
Gambar 2.7 Meraba daerah sekitar ketiak
Bila dalam pemeriksaan payudara sendiri ini anda
menemukan suatu kelainan (misal benjolan, sekecil apapun),
segera periksakan ke dokter. Jangan takut dan jangan tunda
lagi. Karena kanker payudara yang ditemukan pada tahap ini
ditangani secara benar dapat sembuh secara tuntas.
e) Hasil Pemeriksaan SADARI
1) Perubahan wanita dan letak payudara
2) Cairan yang keluar dari payudara
Gambar 2.8 Melihat cairan yang keluar dari payudara
3) Benjolannya norrmal atau tidak
Gambar 2.9 Melihat benjolan payudara
B. KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
1. Definisi Konseptual
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan suatu objek tertentu.
Remaja adalah suatu masa dalam hidup manusia yang banyak
mengalami perubahan (pancaroba), yaitu masa peralihan dari masa kanak-
kanak menuju dewasa tanpa batasan usia yang jelas. Sulitnya menentukan
usia masa remaja disebabkan adanya pemeriksaan kultur dari tiap
masyarakat.
SADARI adalah pemeriksaan dari untuk payudara/periksa payudara
sendiri yang dilakukan secara rutin tiap bulan setelah menstruasi.
Karangka konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat
dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan
keterkaitan antara variabel (baik dari variabel yang diteliti maupun yang
tidak diteliti). (Nursalam, 2000)
Bagan 2.1
Kerangka Konsep
Faktor Yang Mempengaruhi pengetahuan
2. Definisi Operasional, Variabel, dan Cara Pengukurannya
a. Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan definisi operasional adalah
mendefinisakan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik
yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Faktor Internal antara lain : 1. Umur 2. Tingkat Pengetahuan 3. Pengalaman
Faktor Eksternal, Antara Lain :
1. Lingkungan 2. Sosial Ekonomi 3. Tradisi / Kebudayaan
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
a. Tujuan Pemeriksaaan Payudara Dini
b. Waktu Pemeriksaaan Payudara Dini
c. Cara Pemeriksaaan Payudara Dini
d. Hasil Pemeriksaaan Payudara Dini
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena
(Alumul H, 2007).
Tabel 2.1
Definisi Operasional
Variabel Sub variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kategori Skala
Pengetahuan Remaja putri tentang periksa payudara
Segala sesuatu yang diketahui oleh remaja putri tentang perawatan payudara
Kuesioner Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%
Ordinal
Pengertian SADARI
Segala sesuatu yang diketahui oleh remaja mengenai periksa payudara sendiri yang dilakukan secara rutin
Kuesioner Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%
Ordinal
Tujuan SADARI
Tujuan SADARI adalah untuk mendeteksi secara dini jika terjadi kelainan pada payudara 1. Melihat adanya tumor 2. Menentukan benjolan
normal dan abnormal. 3. Mendeteksi kelaninan pada
payudara
Kuesioner Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%
Ordinal
Waktu SADARI
- Ketika mengalami haid teratur, SADARI dilakukan pada hari terakhir masa haid
- Jika Haid tidak teratur, SADARI dilakukan setiap enam bulan sekali saat baru selesai haid.
- Dilakukan pada saat mandi atau setelah mandi
Kuesioner Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%
Ordinal
Cara SADARI
Segala Sesuatu yang dilakukan oleh remaja putri mengenai tata cara perawatan payudara seperti : - Berdiri di depan cermin
tanpa menggunakan pakaian - Amati bila ada benjolan atau
ada perubahan bentuk
Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%
payudara - Angkat kedua lengan lurus
keatas dan ulangi periksa seperti di atas.
- Berbaringlah dengan satu tangan keatas lalu rabalah seluruh payudara, perhatikan bila ada benjolan yang mencurigakan.
- Pencet-pencet daerah sekitar putting selalu amati apakah keluar cairan yang tidak normal.
- Amati dengan teliti daerah dengan axilla karena di tempat tersebut sering ditemukan tumor payudara.
Hasil SADARI
Berdasarkan proses yang dilakukan oleh remaja putri meliputi : 1. Perubahan warna dan letak
payudara 2. Cairan yang keluar dari
payudara 3. Benjolannya normal atau
tidak
Kuesioner Baik 75-100% Cukup 56-57% Kurang < 56%
Ordinal
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Design penelitian atau rancangan penelitian adalah suatu rencana tentang
cara mengumpulkan dan mengolah data agar dapat dilaksanakan untuk
mencapai tujuan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif, yaitu
menganalisis dan menyajikan data secara sistematik, sehingga dapat lebih
mudah untuk dipahami dan disimpulkan.
(http://dr-suparyanto.blogspot.com/2009/11/rancangan-penelitian.html)
Jenis penelitian berdasarkan jenis data yang diperlukan secara umum
dibagi menjadi dua, yaitu penelitian primer dan penelitian sekunder. Penelitian
primer adalah penelitian yang membutuhkan data atau informasi dari sumber
pertama, yaitu responden. Penelitian skunder adalah penelitian yang bukan
dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi
untuk menjawab masalah yang di teliti (Sarwono, 2006).
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
dimana data primer diambil dengan menggunakan kuesioner tentang periksa
payudara sendiri (SADARI) yang dibagikan pada remaja putri kelas XI MAN
1 Kota Sukabumi. Alasan penulis mengambil data primer adalah untuk
mempermudah penulis dalam mendapatkan gambaran pengetahuan remaja
putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi kelas XI
MAN 1 Kota Sukabumi.
29
B. Populasi dan Sample Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo : 2002).
Populasi dalam penelitain ini adalah remaja putri kelas XI MAN 1
Kota Sukabumi tahun 2010 dengan jumlah 25 orang siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti akan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002).
Besarnya sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan
sampel atau objek yang diteliti sebagian suatu wakil dari populasi.
(Nursalam : 2000)
3. Besarnya Sampel dan Cara Pengambilan Sampel
Maka penelitian mengambil sampel dengan rumus proporsi menurut
Arikunto 2006:112 menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100,
lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi, selanjutnya jika jumlah populasinya besar, dapat diambil antara
10-15% atau 20-25%. Jadi besarrnya sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa putri yang ada di MAN I Kota
Sukabumi yang berjumlah 25 orang. Jadi penelitian ini menggunakan
teknik total populasi.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat dimana sesuatu populasi berada dalam suatu
lingkungan tertentu dan merupakan tempat yang akan dilakukan peneliti.
Lokasi penelitian ini dilakukan di MAN 1 Kota Sukabumi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama periode juni-agustus tahun
2010.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk
mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian.
(Notoatmodjo, 2002)
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data
primer kuesioner dimana peneliti langsung berbaur dengan responden dan
berpartisipasi serta mendampingi responden dalam pengisian kuesioner.
Dan sebelum pengisian kuesioner, terlebih dahulu akan dilakukan inform
consent sebagai bukti persetujuan atas kesediaan responden.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini akan menggunakan kuesioner tertutup
(closed ended) dan hanya menjawab pertanyaan dengan memilih jawaban
yang telah disediakan tentang pengertian SADARI, tujuan SADARI,
waktu SADARI, cara SADARI, hasil SADARI.
Bentuk pertanyaannya dichotomous choice yaitu memberikan
seperangkat pertanyaan kepada responden yang hanya disediakan dua
jawaban/alternative, dan responden hanya memilih satu diantaranya.
(Notoatmodjo : 2002).
Jawaban yang tersediaa berbentuk Betul (B) dan Salah (S), dan
masing-masing jawaban memiliki skor tersendiri, dimana jika pernyataan
positif maka skornya adalah B = 1 dan S = 0. Sedangkan jika pernyataan
negative maka skornya B = 0 dan S = 1.
E. Teknik Analisa Data
Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal
ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh
peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah.
Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual
yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari
hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis
hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang
mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi
untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu
(M. Kasiram, 2006: 274)
1. Pengolahan Data
Data yang terkumpul diperoleh dengan menggunakan bantuan
computer dengan melalui beberapa tahap diantaranya :
a. Editing
Yaitu kegiatan untuk melakukan pemeriksaan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kuesioner untuk mengurangi kesalahan dan
kekurangan yang ada dalam pertanyaan.
b. Coding
Yaitu pemberian kode pada setiap variabel data yang dikumpulkan
untuk memudahkan pengolahan data dengan merubah berbentuk huruf
menjadi data berbentuk angka atau bilangan dengan member kode
pada kuesioner.
c. Tabulasi
Pemindahan data dari master table kedalam table distribusi
frekuensi pengolahan data secara manual dan akan disajikan dalam
bentuk narasi dan table distribusi.
2. Analisa Data
Analisa data merupakan proses peyederhanaan data kedalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan interprestasikan dengan menggunakan
statistik, kemudian diberikan interpretasi dan membandingkan hasil
penelitian dengan teori yang ada (Notoatmodjo, 2002).
Analisa data dalam penelitian ini memakai analisa univariat dimana
hanya menyajikan gambaran pengetahuan remaja tentang periksa payudara
sendiri (SADARI) pada MAN 1 Kota Sukabumi 2010.
Tujuan analisis univariat adalah untuk mendapatkan gambaran umum
dengan cara mendeskripsikan variabel yang digunakan dalam penelitian
ini melalui distribusi frekuensi.
Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan :
P = Jumlah presentase
F = Jumlah jawaban benar
N = Jumlah sampel keseluruhan
Adapun kategori penilaian dari pertanyaan atau kuesioner yang
diajukan menurut Arikunto S ( 2000 : 224 ) adalah sebagai berikut :
a. Kategori baik apabila jawaban responden 76 – 100 %
b. Kategori cukup apabila jawaban responden 56 – 75 %
c. Kategori kurang apabila jawaban responden < 55 %
F P = X 100 % N
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
MAN 1 Kota Sukabumi salah satu pendidikan yang berada di bawah
naungan pendidikan Kota Sukabumi yang berdiri pada tahun 1994 ini
terletak di Jl. Jalan Pramuka No. 04 Tlp./Fax. (0266) 227354
Sasaran yang ingin dicapai oleh MAN 1 Kota Sukabumi dalam rangka
ikut membantu program pemerintah tentang peningkatan sumber daya
manusia (SDM) adalah :
a. Menyiapkan peserta didik yang berkualitas, kreatif, dan inovatif.
b. Menciptakan peran serta sekolah dalam memajukan masyarakat
c. Memberikan pelatihan yang prima kepada unsursifitas sekolah dan
masyarakat.
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh MAN 1 Kota Sukabumi adalah
menciptakan sekolah yang berkualitas dan mewujudkan siswa yang
beriman bertaqwa, dan menguasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain memberikan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum, MAN 1
Kota Sukabumi juga mengadakan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat
diikuti oleh seluruh siswanya.
35
Jumlah Ketenagaan di MAN 1 Kota Sukabumi yaitu :
1) Kepala Sekolah : 1 Orang
2) Wakil Kepala Sekolah : 1 Orang
3) Guru Tetap : 29 Orang
4) Guru Tidak Tetap : 13 Orang
5) Tenaga Tata Usaha : 4 Orang
Jumlah : 48 Orang
Jumlah siswa Kelas XI IPS 1 MAN 1 Kota Sukabumi pada tahun
ajaran 2009/2010 adalah 44 Siswa Siswi.
Adapun jumlah siswi perempuan kelas XI IPS 1 di MAN 1 Kota
Sukabumi pada tahun ajaran 2009 / 2010 adalah 25 siswi
b. Sarana dan Prasarana
Adapun sarana yang ada di MAN 1 Kota Sukabumi adalah sebagai
berikut :
1) Ruang Belajar
2) Ruang Kepala Sekolah
3) Ruang TU
4) Ruang Dewan Guru
5) Ruang Laboratoium IPA dan Komputer
6) Ruang Perpustakaan
7) Ruang Gudang
Sedangkan prasarana yang tersedia di MAN 1 Kota Sukabumi adalah
sebagai berikut :
1) Mushola Lapangan Basket
2) Garasi Motor dan Sepeda
3) Kantin
c. Visi dan Misi MAN 1 Kota Sukabumi
1) Visi MAN 1 Kota Sukabumi
“Unggul Dalam Prestasi Berbudaya Islami”
2) Misi MAN 1 Kota Sukabumi
a) Meningkatnya kualitas di bidang administrasi.
b) Meningkatnya kualitas pendidikan intra kurikuler dan ko
kurikuler
c) Meningkatnya kualitas pendidikan ekstrakurikuler
d) Meningkatnya kualitas BP/BK.
e) Meningkatnya kualitas pelaksanaan hubungan
kemasyarakatan.
f) Meningkatnya kualitas lingkungan pendidikan yang Islami.
Sasaran yang ingin dicapai dari misi tersebut diatas adalah:
a) Terselenggaranya proses pembelajaran yang berbasis
kompetensi dalam pendidikan Umum dengan Islamisasi Ilmu
Pengetahuan.
b) Terlaksananya Pembelajaran Umum yang dapat bersaing
dengan sekolah umum dengan berbudaya Islami
c) Terbinanya kerjasama dengan masyarakat dan dinas terkait
serta Pemerintah Daerah dalam membangun paradigma
surgawi.
2. Hasil Penelitian
Setelah penulis menyebarkan kuesioner kepada remaja putri MAN 1
Kota Sukabumi. Berikut ini adalah penafsiran dari masing-masing data
yang diperoleh sebagai berikut.
a. Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Dari hasil penelitian bahwa yang di peroleh persentase nilai tingkat
pengetahuan terhadap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di
MAN 1 Kota Sukabumi, dapat di lihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MAN 1
Kota Sukabumi Tahun 2010
No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3
Baik Cukup Kurang
7 11 7
28 % 44 % 28 %
Jumlah 25 100
Dari Tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan
remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri di MAN 1 Kota
Sukabumi cukup, terbukti dari 25 responden yang termasuk dalam
kategori cukup 11 responden dengan persentasi 44 % kemudian
menjawab baik sebanyak 7 responden dengan persentase 28 % dan
sisanya 7 orang menjawab kurang dengan persentase 28 %.
b. Pengetahuan Mengenai Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri
Dari hasil penelitian bahwa yang diperoleh persentase nilai tingkat
pengetahuan terhadap pengertian pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi, dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Pengertian Payudara
Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi
No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3
Baik Cukup Kurang
12 2 11
48 % 8 %
44 % Jumlah 25 100
Dari tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan
remaja putri tentang pengertian pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi baik, terbukti dari jumlah
seluruh 25 responden, 12 responden tahu terhadap pengertian
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang termasuk dalam
kategori baik dengan persentase 48 %, 2 responden yang menjawab
cukup dengan persentase 8 % dan 11 responden menjawab kurang
dengan persentase 44 %.
c. Pengetahuan Mengenai Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)
Dari hasil penelitian bahwa di peroleh persentasi nilai tingkat
pengetahuan terhadap tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
di MAN 1 Kota Sukabumi, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Puti Tentang Tujuan
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi
No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3
Baik Cukup Kurang
16 7 2
64 % 28 % 8 %
Jumlah 25 100 Dari tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan
remaja putri tentang tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
di MAN 1 Kota Sukabumi baik, terbukti dari 25 responden yang
termasuk dalam kategori baik 16 responden dengan persentasi 64 %,
kemudian menjawab cukup sebanyak 7 responden dengan persentase
28 % dan sisanya 2 orang menjawab kurang dengan persentase 8%.
d. Pengetahuan Mengenal Waktu Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)
Dari hasil penelitian bahwa di peroleh persentasi nilai tingkat
pengetahuan terhadap waktu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
di MAN 1 Kota Sukabumi, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Waktu
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi
No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3
Baik Cukup Kurang
4 7 14
16 % 28 % 56 %
Jumlah 25 100
Dari tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan
remaja putri tentang waktu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
di MAN 1 Kota Sukabumi baik, terbukti dari 25 responden yang
menjawab kurang 14 responden dengan persentasi 56 %, kemudian
menjawab cukup sebanyak 7 responden dengan persentase 28 % dan
sisanya 4 orang menjawab baik dengan persentase 16%.
e. Pengetahuan Mengenai Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)
Dari hasil penelitian bahwa di peroleh persentasi nilai tingkat
pengetahuan remaja putri terhadap cara pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi, dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Cara
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi
No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3
Baik Cukup Kurang
13 8 4
52 % 32 % 16 %
Jumlah 25 100
Dari tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan
remaja putri tentang cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di
MAN 1 Kota Sukabumi baik, terbukti dari 25 responden yang
menjawab baik 13 responden dengan persentasi 52 %, kemudian
menjawab cukup sebanyak 8 responden dengan persentase 32 % dan
sisanya 4 orang menjawab kurang dengan persentase 16%.
f. Pengetahuan Mengenai Hasil Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)
Dari hasil penelitian bahwa di peroleh persentasi nilai tingkat
pengetahuan remaja putri terhadap hasil pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi, dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Hasil
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi
No Kategori Frekuensi Hasil % 1 2 3
Baik Cukup Kurang
1 10 14
4 % 40 % 56 %
Jumlah 25 100
Dari tabel di atas maka dikategorikan gambaran pengetahuan
remaja putri tentang hasil pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di
MAN 1 Kota Sukabumi baik, terbukti dari 25 responden yang
menjawab kurang 14 responden dengan persentasi 56 %, kemudian
menjawab cukup sebanyak 10 responden dengan persentase 40 % dan
sisanya 4 orang menjawab baik dengan persentase 4%.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian pada 25 siswi perempuan di MAN 1 Kota Sukabumi
tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang dilakukan pada tanggal
22 – 23 Juli 2010 secara keseluruhan adalah :
1. Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri
tentang pengertian pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di MAN 1
Kota Sukabumi didapatkan 12 responden (48%) yang termasuk dalam
kategori baik.
Jadi sebagian besar responden berpengetahuan baik. Ini disebabkan
oleh banyaknya informasi yang dapat diakses para remaja putri tentang
teknik SADARI, tindakan SADARI ini sangat penting dilakukan mulai
dari usia remaja karena pada tahap ini mulai terjadi perubahan-perubahan
yang dipengaruhi oleh sistem hormonal pada perempuan sehingga dapat
diketahui jika ada pertumbuhan yang tidak wajar pada payudara. Penyebab
lain adalah keadaan lingkungan yang tidak mendukung, misalnya
persediaan buku-buku tentang kesehatan dan kesehatan reproduksi remaja
khususnya tentang teknin SADARI di perpustakaan sekolah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2002:121) yang
mengatakan bahwa faktor lingkungan seiring merupakan faktor dominan
yang mewarnai perilaku seseorang.
2. Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pada aspek tujuan pemerikasaan payudara sendiri (SADARI) di
dapatkan persentase nilai tingkat kesesuaian pengetahuan sebesar 16
responden (64%) yang termasuk dalam kategori baik.
Sebagian besar responden berpengetahuan baik, hal ini dipengaruhi
oleh kesadaran dan penalaran yang baik yang diterima oleh remaja putri
sehingga banyak dari mereka yang mengetahui tujuan dilakukannya
tindakan SADARI yaitu untuk mendeteksi secara dini jika ada kelainan di
payudara ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka kematian
akibat kanker payudara yang saat ini masih berada diurutan ke-2 dari
semua angka kematian kanker di Indonesia (Hidayati, 2002 : 197).
Namun kesadaran dan penalaran mereka belum diwujudkan dengan
melakukan SADARI. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi yang
diperoleh pada remaja putri tentang teknik SADARI.
3. Waktu Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pada aspek waktu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
didapatkan hasil tingkat keseuaian pengetahuan sebesar 14 responden
(56%) yang termasuk dalam kategori kurang. Jadi sebagian besar
responden berpengetahuan kurang. Hal ini juga disebabkan oleh
kurangnya informasi yang diperoleh para remaja putri tentang teknik
SADARI. Seorang remaja putri dapat memeriksa payudaranya sendiri
(SADARI) secara rutin pada saat mandi dengan menggunakan jari-jari
tangan sehingga dapat menemukan benjolan pada lekukan halus
payudaranya. Dengan cara ini, kelainan yang terkecil sekalipun dapat
ditemukan dan langkah-langkah aktif untuk pengobatan dapat dimulai
sedini mungkin (Gilbret, 1996:41).
4. Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pada aspek cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) didapatkan
persentase nilai tingkat kesesuaian pengetahuan sebesar 52 % yang
termasuk dalam kategori baik. Jadi sebagiab besar responden
berpengetahuan baik, hal ini disebabkan oleh banyak infomasi yang
diperoleh para remaja putri tentang teknik SADARI maka mereka juga
mengetahui urutan/langkah-langkah tindakan SADARI.
Dengan mengkaji teori-teori di atas, maka mengingat pengetahuan atau
kognitif, merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi perlu di
tingkatkan, dan bagi remaja putri yang sudah mengetahui tentang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di harapkan pengetahuannya
bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari (Samuel, Haeman, Suganda
Azia, 1997:63)
5. Hasil Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pada aspek hasil pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
didapatkan persentase nilai tingkat kesesuian pengetahuan sebesar 56 %
yang termasuk dalam kategori kurang. Jadi sebagian besar responden
berpengetahuan tidak baik. Hal ini disebabkan karena remaja putri tidak
pernah melakukan tindakan SADARI sehingga mereka juga tidak
mengetahui yang diperoleh setelah melakukan tindakan SADARI, apakah
itu keadaan normal atau ada kelainan pada payudara, karena pengetahuan
atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk membentuk
tindakan seseorang (Over Behavior) (Notoatmodjo, 2002:121).
Jika hasil dari penelitian ini bahwa pengetahuan remaja putri MAN 1
Kota Sukabumi tentang pengertian, tujuan dan cara SADARI termasuk
dalam kategori baik, sedangkan pengetahuan remaja putri tentang waktu
dan hasil SADARI termasuk dalam kategori kurang baik, hal ini
disebabkan oleh kurangnya informasi para remaja putri tentang teknik
SADARI pada khususnya dan informasi tentang kesehatan pada umumnya
yang tidak mendukung misal kurangnya persediaan buku-buku tentang
kesehatan di perpustakaan sekolah.
6. Pembahasan Hasil Penelitian Pengetahuan Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI) di MAN 1 Kota Sukabumi
Dari hasil penelitian di atas, maka dapat dilihat bahwa secara
keseluruhan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI adalah
cukup yaitu 11 responden (44%) dari 25 responden termasuk dalam
kategori cukup. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kurangnya informasi
remaja putri tentang teknik SADARI pada khususnya dan informasi
tentang kesehatan pada umumnya. Oleh karena itu sangatlah perlu
diberikan arahan dan bimbingan kepada mereka dalam bidang kesehatan
terutama kesehatan reproduksi sehingga diharapkan dapat membantu
dalam meninggikan angka kesehatan individu itu sendiri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri
tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) MAN 1 Kota Sukabumi
Tahun 2010” menunjukan bahwa remaja putri yang memiliki pengetahuan
baik 7 orang (28%), memiliki pengetahuan cukup yaitu 11 orang (44%),
memiliki pengetahuan kurang 7 orang (28%).
1. Siswi MAN 1 Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) cukup yaitu 44%
2. Siswi MAN 1 Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang
pengertian pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) baik yaitu 48%.
3. Siswi MAN 1 Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang
tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) baik yaitu 64%.
4. Siswi MAN 1 Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang
waktu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) kurang 56%.
5. Siswi MAN Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang cara
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) baik yaitu 52%.
6. Siswi MAN 1 Kota Sukabumi memiliki tingkat pengetahuan tentang hasil
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) kurang 56%.
48
B. Saran
1. Bagi MAN 1 Kota Sukabumi
a. Penyuluhan mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) perlu
ditingkatkan bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan, tetapi
harus dapat mengubah sikap remaja putri sehingga dapat melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Dengan demikian remaja
putri dapat menemukan secara dini kelainan pada payudara nya dan
dapat menurunkan kejadian kanker payudara.
b. Perlu adanya kerjasama antara sekolah dan dinas kesehatan untuk
memberikan pengarahan kepada siswi tentang kesehatan reproduksi.
c. Memberikan bimbingan dan mendorong minat baca pada
siswa/siswinya serta menyediakan sarananya, misalnya dengan
menambah persediaan buku-buku tentang kesehatan dan kesehatan
remaja di perpustakaan sekolah sehingga dapat menambah
pengetahuan tentang teknik SADARI atau tentang topik-topik
kesehatan lain.
2. Bagi Poltekes Yapkesbi
Diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu atau dapat menambah
referensi sebagai sumber informasi diperpustakaan khususnya oleh
mahasiswa Diploma III Kebidanan Mengenai penelitian.
3. Bagi Peneliti
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
peneliti lain yang akan melakukan penelitian di masa yang akan datang
yaitu sebagai bahan masukan mengenai pengetahuan remaja putri tentang
SADARI sehingga peneliti lain lebih dapat mengembangkan pengetahuan
tentang kesehatan lainnya.