indonesia - pembelajaran petani dari perubahan kalender tanam - sheep

14
Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam Stud Kasus : Pengalaman Kelompok Tani Sido Makmur Desa Baturejo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah F o u n d a t i o n Indonesia

Upload: strengthening-climate-resilience

Post on 04-Jul-2015

1.012 views

Category:

Business


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam

Stud Kasus :

Pengalaman Kelompok Tani Sido Makmur Desa Baturejo Kecamatan Sukolilo

Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah

Foundation

Indonesia

Page 2: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP
Page 3: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

Luas desa Baturejo kurang lebih 1.200 ha dan memiliki

hamparan sawah kurang lebih 800 ha.

Profesi sebagian besar masyarakat desa Baturejo

adalah Petani

Sebelum tahun 1986, Petani Desa Baturejo

mendapatkan sumber air hanya dari curah hujan.

DESA BATUREJO DAN POLA TANAM PETANI

Sketsa Hamparan Kelompok Tani Sidomakmur Desa Baturejo,

Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati

Page 4: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

Mulai tahun 1987, petani desa Baturejo mendapatkan

sumber air dari sistem jaringan irigasi waduk Kedungombo

melalui jaringan Irigasi Klambu Kanan dan puluhan mata air

yang berada di Pegunungan Kendheng Utara (melalui

siphon) tetapi alokasi air ke wilayah hamparan pertanian

didesa Baturejo mengalami keterlambatan jadwal yang

mempengaruhi pola tanam yang berdampak pada kegagalan

panen.

Petani Desa Baturejo melakukan model tanam padi-padi-

palawija atau padi-padi-bero (istirahat).

Page 5: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

WAKTU TANAM

Sebelum tahun 1986, petani desa Baturejo

melakukan musim tanam pertama (MT I) pada

bulan November – Januari, karena ketersediaan

air yang terbatas musim tanam kedua (MT II)

diganti dengan palawija.

Masalah yang dihadapi petani pada saat itu

adalah keterlambatan tanam pada MT I yang

berakibat pada kegagalan panen karena banjir

(genangan air yang tinggi).

Page 6: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

Karena kegagalan panen yang

berulang-ulang maka mulai

tahun 2000 dilakukan kegiatan

memajukan musim tanam untuk

mengurangi resiko banjir tetapi

hasil panen padi kurang

maksimal.

Kondisi tersebut disebabkan

pola tanam tidak dilakukan

secara serentak (kemauan

anggota kelompok tani yang

berbeda dalam menentukan

varietas tanaman) dan tidak

terlalu ekstrem.

Page 7: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

Tahun 2004-2007, KT.

Sidomakmur memajukan musim

tanam yang ekstrem yang diawali

dengan pembasahan lahan pada

bulan Agustus (MT I) sehingga

tanaman padi dapat dipanen lebih

awal sebelum puncak hujan yang

selalu menyebabkan banjir

(genangan air yang tinggi)

Pola tanam tersebut,

bertentangan dengan pola tanam

yang dianjurkan oleh pemerintah

melalui DISTANAK Kab. Pati,

yang menganjurkan MT I diawali

pada bulan Oktober dan MT II

pada bulan Maret.

Page 8: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

Petani tidak merasakan perubahan musim ( musim

hujan, dimulai bulan Oktober berakhir bulan Mei )

Pola hujan tidak berubah dari waktu ke waktu hanya

saja intensitasnya yang berkurang, misalnya hujan akan

turun bulan Oktober biasanya terdapat 5 hari hujan

tetapi hanya 2-3 hari hujan.

Pengetahuan tradisional dalam membaca musim tanam

masih dimiliki oleh petani-petani tua desa Baturejo

tetapi saat ini sudah tidak dipergunakan sebagai

pedoman petani memulai musim tanam.

PETANI MERASAKAN……………

Page 9: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP
Page 10: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

Petani Desa Baturejo melalui Kelompok

Tani Sido makmur, melakukan

pemajuan pola tanam untuk

menghindari hujan yang menyebabkan

banjir (genangan air) pada bulan

Januari-Pebruari, pada musim tanam

pertama.

Berbeda dengan MT I, pada MT II

Kelompok Tani Sido Makmur melakukan

pemunduran musim tanam karena

genangan air masih tinggi (akibat

banjir), dampak Organisme

Pengganggu Tanaman (OPT) masih

tinggi karena suhu udara yang terlalu

sejuk menyebabkan peningkatan OPT.

UPAYA PETANI………………

Page 11: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

Dalam memajukan musim tanam,

kebutuhan yang paling dominan adalah

infrastruktur irigasi termasuk kebutuhan

pompa air (6 unit pompa berkapasitas

masing 22 PK ; 11 inchi untuk diameter

pompa), juga Bahan Bakar Minyak yang

cukup tinggi (kurang lebih 10.000 liter)

Page 12: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

Pembelajaran petani mensiasati musim tanam..........

Petani dalam mensiasati musim tanam (adaptasi)

membutuhkan ENERGI dan INFRASTRUKTUR.

KEPEMIMPINAN petani menjadi titik penting dalam

mensiasati musim tanam (adaptasi).

Adaptasi tidak bisa dilakukan hanya oleh 1 (satu) petani

tetapi harus BERSAMA (kolektif) dan dalam 1 HAMPARAN

lahan pertanian.

Adanya KETERSEDIAAN AIR menjadi prasyarat dalam

beradaptasi mensiasati musim tanam.

Page 13: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

………….adaptasi dalam mengurangi resiko bencana

Page 14: Indonesia - Pembelajaran Petani dari Perubahan Kalender Tanam -  SHEEP

Terima kasih