inkontinensia urin pada manusia lanjut usia fix
DESCRIPTION
ghghgjjgjgj hkhk hk hkh khk hkhk hkhkhkhkh f hg jgjgjgkjTRANSCRIPT
Inkontinensia Urin pada Wanita Lanjut Usia
Ira Vini Gloria102013103
Perempuan 70 tahun, tidak bisa menahan
buang air kecil, tidak dapat berjalan cepat, pernah terjatuh, nyeri sendi dan merasa tidak nyaman
Rumusan Masalah
Perempuan tersebut mengalami inkontinensia
urin urgensi
Hipotesis
1. Identitas Pasien2. Keluhan Utama 3. Riwayat Penyakit Sekarang 4. Riwayat Penyakit Dahulu 5. Riwayat Kesehatan Keluarga6. Riwayat Pribadi
Anamnesis
Identitas : Perempuan 70 tahun
Keluhan Utama : tidak dapat menahan buang air kecil
RPS : tidak dapat berjalan cepat, pernah tejatuh, dan merasa nyeri pada sendi dan depresi
1. Tanda-tanda vital2. Cotton Swab Test3. Pad Test4. Paper Towel Test 5. Stress Testing
Pemeriksaan Fisik
BB : 60 kg TB : 150 cm.
Denyut nadi : 85 x/menit Tekanan darah : 130/80 mmHg
Suhu : 37oCPernapasan : 20 x/menit
Kultur urin : untuk menyingkirkan infeksi
IVU : untuk menilai saluran bagian atas dan obstruksi atau fistula
Sistoskopi : jika dicurigai terdapat batu atau neoplasma kandung kemih
Pemeriksaan spekulum vagina ± sistogram jika dicurigai terdapat fistula vesikovagina.
Pemeriksaan Penunjang
Urodinamik :
Uroflowmetri : mengukur kecepatan aliran
Sistometri : menggambarkan kontraktur detrusor
Sistometri video : menunjukkan kebocoran urin saat mengedan pada pasien dengan inkontinensia stres
Flowmetri tekanan uretra : mengukur tekanan uretra dan kandung kemih saat istirahat dan selama berkemih
Pemeriksaan Penunjang
Inkontinensia Urin tipe Urgensi
Dimana tipe ini ditandai dengan ketidakmampuan menunda berkemih setelah sensasi berkemih muncul.
Diagnosis Kerja
Inkontinensia Stres
Terjadi ketika tekanan intraabdomen melebihi tekanan uretra, otot dasar panggul lemah
Inkontinensia Overflow Kerusakan pada serat eferen dari refleks
sakralis menyebabkan atonia kandung kemih
Inkontinensia Fungional Umumnya di antara orang dewasa dengan
arthritis, penyakit Parkinson atau penyakit Alzheimer
Diagnosis Banding
Lemahnya sokongan dari pelvis karena
melahirkan, atau operasi
Defisiensi kekuatan sphincter intrinsic urethra karena proses penuaan, atau trauma pada pelvis
Etiologi
Inkontinensia urin lebih sering terjadi pada
perempuan dibanding laki-laki ( 2:1 )
Sekitar 50-84% terjadi pada pasien geriatri
Epidemiologi
Proses berkemih normal : fase penyimpanan dan fase pengosongan
Sfingter uretra eksternal dan otot dasar panggul (Volunter dan disuplai oleh saraf pudendal)
Otot detrusor kandung kemih dan sfingter uretra internal (Otonom dan dimodulasi korteks otak)
Patofisiologi
Inervasi tidak terjadi dengan baik menyebabkan
uretra tidak dapat menutup dengan baik sehingga urin dapat keluar, yang dapat menyebkan inkontinensia urin tipe urgensi akibat tidak dapat menahan keinginan berkemih dan dengan melemasnya sphincter uretra eksterna (dipersarafi oleh saraf motorik).
Manifestasinya Urgensi, Frekuensi dan Nokturia
Patofisiologi
Terapi Non-Medikamentosa
melatih otot panggul latihan kandung kemih (Bladder training) penjadwalan berkemih latihan kebiasaan
Penatalaksanaan
Terapi Medikamentosa
Penatalaksanaan
Obat Dosis Tipe
Inkontinensia
Efek Samping
Hycosamin 3 x 0,125 mg Urge atau
campuran
Mulut kering, mata kabur,
glaukoma, delirium,
konstipasi
Toterodin 2 x 4 mg Urgensi dan OAB Mulut kering , konstipasi
Impiramin 3 x 25-50 mg Urgensi Delirium, hipotensi ortostatik
Pseudo-
ephedrin
3 x 30-60 mg Stres Sakit kepala, takikardi,
tekanan darah tinggi
Topikal
estrogen
Urgensi dan stres Iritasi lokal
Doxazosin 4 x 1-4 mg BPH dengan
urgensi
Hipotensi postural
Tamsulosin 1x 0,4-0,8 mg
Terazosin 4x 1-5 mg
Infeksi saluran kemih Kelainan kulit Gangguan tidur Depresi Mudah marah Rasa terisolasi Dehidrasi akibat kurang asupan air
Komplikasi
Pada inkontinensi tipe urgensi, keadaan dapat
membaik sekitar 75% dengan pelatihan kandung kemih dan 44% dengan obat golongan antikolinergik.
Prognosis
Tidak mengangkat barang-barang berat Tidak melakukan operasi yang dapat
melemahkan dasar panggul Mengurangi kejadian obesitas Tidak merokok
Pencegahan
Dari gejala yang dialami , dapat
disimpulkan pasien mengalami inkontinensia urin tipe urgensi. Kejadian ini merupakan keluarnya urin yang tidak terkendali dan sering dialami pada lansia, terapinya dapat berupa terapi medikamentosa ataupun non-medikamentosa
Kesimpulan
TERIMAKASIH