inovasi untuk energi bersih inovasi untuk kemajuan...

52
www.badaklng.co.id Majalah Badak LNG Edisi 37, Mei - Juni 2018 Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat

Upload: hatruc

Post on 23-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

www.badaklng.co.id

Majalah Badak LNGEdisi 37, Mei - Juni 2018

Inovasi untuk Energi Bersih

Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat

Page 2: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

PENANGGUNG JAWAB Corporate Secretary - Corporate Communication Senior Manager

PEMIMPIN REDAKSI Hanes Utama

TIM REDAKSI Busori Sunaryo, Cindy Rindamwati, Okky Indra Putra, Hendra Purnama

FOTOGRAFER Ahmad Sanusi, Kiki Widiyanto

DISTRIBUTORAbdul Azis M.

PENERBIT Corporate Communication Department

ALAMAT REDAKSI Kantor Corporate Communication Department Badak LNGJl. Raya Kutai, Bontang, Kalimantan Timur Telp: (0548) 55-1433/1532, Faks: (0548) 55-2409, E-mail: [email protected]

IZIN CETAK Nomor 1834/DITJEN PPG/1993 Tanggal 29 Mei 1993

SUSUNAN REDAKSI

Redaksi menerima kiriman naskah dan foto unik, baik dari kala ngan Badak LNG maupun masyarakat umum. Sertakan pula foto profil (ukuran postcard atau pas foto) sebagai pelengkap tulisan. Tulisan dikirim melalui email [email protected]. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan menarik dari Redaksi.

BADAK LNG TERUS BERKARYAPembaca yang Budiman,

Badak LNG telah menempuh setengah perjalanannya pada tahun 2018 ini. Hingga saat ini berbagai raihan keberhasilan dan prestasi telah Perusahaan raih. Pada ajang Indonesia Green Award 2018, Badak LNG berhasil meraih penghargaan dalam 5 kategori sekaligus. Begitu juga pada ajang APQA 2018, tim CIP Badak LNG berhasil meraih dua kategori platinum dan satu kategori gold.

Penghargaan terbaru, Badak LNG mendapatkan penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) dalam kategori Social Empowerment untuk program Bontang Kuala Ecotourism pada 01 Juni 2018. Selain itu, pada 7 Juni 2018, Badak LNG kembali mendapatkan penghargaan PROPER Emas tingkat Provinsi Kalimantan Timur.

Berbagai prestasi yang Perusahaan raih ini tentu tidak terlepas dari buah kerja keras dan sinergi seluruh pekerja Badak LNG. Keberhasilan ini juga berkat dukungan dan kerja sama dari seluruh stakeholders Perusahaan. Semoga seluruh prestasi yang Badak LNG raih ini menjadi motivasi seluruh pekerja untuk meningkatkan kinerja Perusahaan.

Salam prestasi,

Hanes Utama

SOROTANTetesan Perdana, Fondasi Inovasi 4

Badak LNG Selenggarakan Buka Puasa Bersama 43Badak LNG Kembali Meraih Proper Emas Tingkat Provinsi 44

Badak LNG Serahkan 4000 Ekor Bibit Ikan Lele 46Community Gathering Badak LNG 2018 47Badak LNG Lanksanakan Safari Ramadhan 48Kunjungan ke Floating Resto Badak LNG 49Serah Terima Jabatan Senior Manager 50Badak LNG Lanksanakan Exercise ISPS Code 51

BERITA FOTOKilas Peristiwa Badak LNG 30

LEGAL CORNERPerbedaan antara MoU dengan Perjanjian 18

POTRETMelestarikan Budaya Inovasi di Badak LNG 34

PRODUCTION CORNERInovasi dari Badak LNG 38

Inovasi untuk Energi Bersih 8

Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat 12

DAFTAR ISI / CONTENT

BINGKAIBadak LNG Menerima Penghargaan AREA 2018 42

Badak LNG Tanam 14 Ribu Bibit Mangrove 45

STUDENT CORNERDynamics 1.0, Pionir yang Bukan Amatir 20

SHEQ CORNERMengenal Process Safety Management (PSM) 22

SINERGY Mei - Juni 2018

2 ULUK SALAM

Page 3: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

President Director & CEO Badak LNGDidik Sasongko Widi

P ada masa pembangunan Badak LNG, kala itu industri LNG masih sangat eksklusif. Belum banyak negara yang mampu memproduksi LNG dalam skala besar. Sementara itu, kilang LNG baru ada di Alaska, Libya, Aljazair, dan

Brunei Darussalam. Ketika itu, negara atau perusahaan yang mampu mengoperasikan kilang LNG pun masih menutup diri dalam berbagi pengalaman. Maka pembangunan dua kilang LNG ketika itu, Arun LNG dan Badak LNG, merupakan sebuah langkah berani dan brilian dari pemerintahan Indonesia. Tentu saja dengan segala perhitungan matangnya.

Dari keberanian inilah lahir Badak LNG. Setidaknya ada dua tanggal yang dianggap menandai kelahiran Badak LNG. Tanggal pertama adalah 26 November 1974 yakni hari kelahiran sesuai akta pendirian perusahaan. Sedangkan tanggal kedua, 5 Juli 1977 adalah saat Badak LNG berhasil memproduksi LNG untuk pertama kalinya di Indonesia, atau dalam Perusahaan dikenal sebagai tetesan perdana. Tanggal 5 Juli 1977 bagi Badak LNG memiliki kedekatan emosi yang lebih kuat sehingga hari kelahiran Badak LNG kerap diperingati pada tanggal tersebut hingga saat ini.

Tetesan perdana menandai tuntasnya satu kerja keras dari seluruh pekerja Badak LNG dalam mengoperasikan kilang dari mulai proses start up sampai menghasilkan tetesan LNG pertama. Momen bersejarah ini kemudian menjadi titik awal Perusahaan yang terus berkembang, dari dua train di

awal pembangunan hingga kini Badak LNG telah memiliki delapan train pengolahan LNG dan LPG. Perkembangan ini tentu tidak terlepas dari inovasi-inovasi yang terus mengalir sepanjang perjalanan Perusahaan. Seirama dengan visi Badak LNG untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang terdepan dalam inovasi.

Kini, 41 tahun sudah sejak tetesan perdana telah berlalu dan telah lahir ratusan inovasi. Berbagai inovasi ini selain bermanfaat bagi semakin efisiensinya kinerja pengoperasian kilang juga turut mewujudkan energi bersih dalam proses produksi LNG dengan pengurangan signifikan emisi gas rumah kaca. Selain berinovasi dalam pengoperasian kilang, Badak LNG juga menerapkan prinsip inovasi dalam program pemberdayaan masyarakat melalui Community Development Program Perusahaan. Berbagai terobosan baru telah Perusahan terapkan agar program Comdev menghasilkan daya guna maksimal bagi masyarakat sekaligus mendorong mereka untuk menuju kemandirian.

Berbagai pengakuan dan penghargaan telah Perusahaan raih atas berbagai inovasi ini. Dari mulai penghargaan PROPER Emas berturut-turut hingga yang terbaru penghargaan di ajang Annual Pertamina Quality Award (APQA) dan Indonesia Green Award 2018. Mari jadikan penghargaan ini sebagai fondasi dan motivasi bagi Perusahaan untuk terus maju dan berkembang.

41 Tahun Sumbangsih Inovasi Badak LNG

SINERGY Mei - Juni 2018

3SALAM CEO

Page 4: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Pada 5 Juli 2018, Badak LNG akan melewati sebuah momen penting dalam sejarah perjalanannya. Hal itu karena tepat 41 tahun

yang lalu, pada 5 Juli 1977 terjadi momentum tetesan perdana. Momen yang menandai dimulainya kiprah Badak LNG sebagai salah satu ujung tombak produsen Migas Nasional.

Momen tetesan perdana bagi Badak LNG adalah sebuah starting point yang semangatnya terus dijaga demi kelangsungan kinerja Perusahaan. Dari starting point tersebut, Badak LNG terus berjuang dan bekerja keras meningkatkan performance serta pencapaian agar dari tahun ke tahun dapat melewati setiap momen tetesan perdana dengan prestasi yang lebih membanggakan.

Kini, momentum tetesan perdana empat dekade yang lalu telah berubah menjadi spirit yang mengalir dalam setiap jengkal langkah Perusahaan. Dengan spirit ini, dari tahun ke tahun Badak LNG berhasil mencatatkan prestasi serta pencapaian yang tiada henti.

Sampai Mei 2018, Badak LNG berhasil mencapai 94 juta jam kerja aman dan sampai saat ini masih akan terus meningkat. Selain itu, melalui benchmark Philip Townsend Associates Inc. pada Desember 2017, Badak LNG juga mendapatkan peringkat tertinggi dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja, keandalan kilang (reliability), kapasitas produksi maksimum, plant losses terendah, serta maintenance cost terendah. Dari kedua prestasi tersebut, terlihat bahwa Badak LNG kini telah berhasil mencapai predikat sebagai Perusahaan yang andal dalam melakukan kegiatan produksinya.

Namun semangat tetesan perdana empat puluh satu tahun yang lalu bukan hanya tentang kualitas serta kuantitas produksi LNG, namun juga bagaimana Badak LNG dapat memajukan kualitas masyarakat Kota Bontang serta lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, Badak LNG menjadikan tagline Comdev

“Maju Bersama Masyarakat” menjadi salah satu acuan yang Perusahaan usung dalam setiap gerak langkahnya.

Salah satu wujud nyatanya adalah program pengembangan Desa Selangan menjadi destinasi wisata di tengah laut. Desa yang selama ini dikenal sebagai desa wisata keramba dan budi daya rumput laut itu, kini telah resmi menjadi Selangan City. Objek wisata ini menyuguhkan fasilitas permainan edukasi, mencari kerang bersama warga, wisata kuliner seafood, eksplorasi Selangan, hingga penjualan suvenir dari hasil laut warga sekitar seperti amplang ikan bandeng, terasi udang papai, teri Borneo, serta hasil olahan rumput laut.

Program ini secara nyata menunjukkan komitmen Badak LNG untuk memajukan masyarakat Kota Bontang, salah satu cita-cita yang terbentuk sejak Perusahaan ini baru berdiri.

Komitmen Badak LNG ini telah mendapatkan berbagai pengakuan positif, baik dari pemerintah maupun institusi independen. Antara lain dengan pencapaian PROPER Emas Nasional sebanyak tujuh kali berturut-turut sejak tahun 2011. Kemudian beberapa waktu

TETESAN PERDANA, FONDASI INOVASI

SINERGY Mei - Juni 2018

4 SOROTAN

Page 5: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

lalu Badak LNG juga berhasil meraih penghargaan Indonesian Green Award 2018 (IGA) sekaligus di lima kategori.

IGA merupakan penghargaan yang diberikan The La Tofi School of CSR kepada perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan seperti terlihat melalui berbagai ragam program CSR penuh kreativitas yang dimiliki perusahaan tersebut. Pada gelaran tahun ini, The La Tofi School of CSR menetapkan tujuh kategori penghargaan. Setiap perusahaan diperbolehkan untuk mendaftar dalam seluruh kategori tersebut. Perusahaan yang memperoleh penghargaan pada enam kategori—di luar kategori Eksekutif Milenium—akan menerima penghargaan The Best Indonesia Green Awards 2018.

Keberhasilan Badak LNG meraih lima kategori penghargaan ini membuktikan bahwa Perusahaan bukan hanya fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan,

namun juga merancang program Comdev sesuai dengan tuntutan zaman.

Badak LNG mampu bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman serta perubahan teknologi dalam mewujudkan program-program CSR-nya. Selain melibatkan generasi millennial dan memanfaatkan kekuatan internet serta sosial media, Badak LNG juga menerapkan inovasi-inovasi yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan serta masyarakat sekitarnya. Dengan demikian, keunggulan program-program Badak LNG dapat menyebar dan menumbuhkan inspirasi- inspirasi baru.

Amanah inilah yang dititipkan dalam momen tetesan perdana empat puluh satu tahun yang lalu. Amanah yang harus dijalankan dengan baik secara konsisten dan penuh semangat yang terus menyala demi keberhasilan bersama.

Senior Manager Corporate Communication Department Badak LNG Hanes Utama bersama perwakilan Badak LNG, berfoto dengan Chairman The La Tofi School of CSR. Pada ajang Indonesia Green Award 2018, Badak LNG menerima penghargaan di lima kategori sekaligus.

Momen tetesan perdana bagi Badak LNG adalah sebuah starting point yang semangatnya terus dijaga demi

kelangsungan kinerja Perusahaan.

SINERGY Mei - Juni 2018

5SOROTAN

Page 6: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Badak LNG will traverse an important moment of its journey on July 5th, 2018. It was 41 years ago that Badak LNG took its first step to be one of the major pioneers of National Oil and Gas producer.

Badak LNG marks this initial step, or the “first drop”, as a starting point to maintain the spirit of the company’s performance continuity. From that point, Badak LNG has been working hard to increase its performance as well as improving its achievement so that the Company can attain more praiseworthy accomplishments.

Since its establishment four decades ago, the Company’s effort and hard work have crystallized as a spirit that accompanies every step taken by the Company. By means of this spirit,

Badak LNG succeeded in attaining countless achievement throughout years.

Until May 2018, Badak LNG succeeded to attain 94 million of safe working hours and counting. Furthermore, in December 2017, Badak LNG took first place in SHE (Safety, Health & Environment), plants reliability, lowest gas loss, lowest maintenance and personnel cost. Those achievements prove that Badak LNG has succeeded to maintain and even improve its production and gained a predicate as a reliable company.

However, the essence of the first drop does not only translate into a better quality and quantity of LNG production but also the prosperity of the people of Bontang City’ and its surrounding environment. Therefore, Badak LNG creates the “Moving Forward with Society” tagline to help guide the

FIRST DROP AS THE FOUNDATION OF INNOVATION

SINERGY Mei - Juni 2018

6 SPOTLIGHT

SINERGY Mei - Juni 2018

Page 7: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Company in making every decision and policy.

One of the apparent evidence of the Company’s contribution to the people of Bontang City is the development and the designation of Selangan Village as a sea tourism destination. The village, previously known for its fish cages and seaweed cultivation, has been transformed into Selangan City. The city offers various activities, such as educational game, shells collection with local villagers, seafood culinary tour, Selangan exploration, as well as sea souvenirs made by villagers like milkfish, papai shrimp paste, Borneo anchovies, and seaweed products.

This program shows Badak LNG commitment to developing Bontang City and its community—a very goal of the company since its establishment.

Badak LNG commitment has received positive feedback both from the

government and independent institutions. For example, the Company is able to attain the achievement of National Gold of PROPER seven times in a row since 2011. The company received awards in five categories in Indonesian Green Award (IGA) 2018.

The La Tofi School of CSR awarded the IGA to companies that put a high environmental awareness which is measured by the variety of CSR program developed by the companies. On this year event, The LA Tofi school of SCR has 7 categories. Each company can enroll in every category. The company that receives 6 awards—outside the Executive Millenium category—will get The Best Indonesia Green Awards 2018.

Those achievements prove that Badak LNG does not only focus on community empowerment but also on the development of Comdev programs that are designed and

implemented in accordance with current needs.

Badak LNG progresses dynamically following the development of the new era and technology in order to develop and incorporate its CSR programs. In addition to involving millennials and utilizing the internet technology and social media, Badak LNG also implements innovations that are developed in line with the needs of the environment and the people. It is hoped that Badak LNG’s programs could encourage people to develop various innovations that benefit Bontang City and its people.

Since its establishment four decades ago, Badak LNG has been striving for not only producing and providing high-quality LNG but also developing local communities and its surroundings. Therefore, the Company will work tirelessly to realize its goal: to moving forward with society

Senior Manager of Corporate Communication Department Badak LNG Hanes Utama, with representatives of Badak LNG, take pictures with the Chairman of The La Tofi School of CSR, in the Indonesia Green Award 2018.

SINERGY Mei - Juni 2018

7SPOTLIGHT

Page 8: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Dalam menjalankan proses produksinya, Badak LNG tidak dapat menghindari bersinggungan dengan lingkungan dan masyarakat di Kota Bontang. Dengan demikian, Perusahaan sedikit banyak akan berdampak terhadap

lingkungan serta kondisi masyarakat Bontang. Begitu pula sebaliknya, kondisi Kota Bontang sedikit banyak akan memberi pengaruh terhadap keberadaan Badak LNG.

Hubungan yang erat dan saling mempengaruhi ini, mendorong Badak LNG untuk selalu memperhatikan dan menjaga kondisi lingkungan serta masyarakat sekitar Perusahaan. Oleh karena itu, Badak LNG telah merumuskan misi Perusahaan untuk memproduksi energi bersih dengan standar kinerja terbaik sehingga menghasilkan nilai tambah maksimal bagi para pemangku kepentingan.

Untuk mewujudkan misi tersebut, Badak LNG berkomitmen penuh dalam melaksanakan regulasi pemerintah, ISO 14001 mengenai Sistem Manajemen Lingkungan, serta AMDAL berikut perizinan lingkungan terkait. Komitmen Badak LNG terhadap lingkungan ini juga dituangkan dalam kebijakan SHEQ (Safety, Health, Environment, Quality Policy) dan Kebijakan Hijau (Green Policy).

Badak LNG terus mendorong tumbuhnya budaya inovasi untuk menghasilkan berbagai inovasi sistem kerja atau peralatan yang mampu mewujudkan energi bersih dalam proses produksi LNG. Dua inovasi yang Badak LNG ciptakan telah berhasil meraih pengakuan membanggakan di ajang Indonesia Green Award 2018. Inovasi pertama “Metode Baru Shutdown Main Cryogenic Heat Exchanger (MCHE)” meraih penghargaan dalam kategori “Mempelopori Pencegahan

Polusi”. Sedangkan inovasi kedua yang meraih penghargaan pada kategori “Rekayasa Teknologi dalam Menghemat Energi” adalah “Mengurangi Gas Losses dan Gas Flaring dengan Alat Cuis Water Detector”.

Mengurangi Polusi dengan Metode BaruSaat ini Badak LNG memproduksi gas alam cair dengan kapasitas rata-rata 600 m3/jam untuk setiap Process Train yang terdiri dari 5 unit plant, yaitu Unit Penghilang CO2, Unit Dehidrasi, Unit Fraksinasi, Unit Refrijerasi, dan Unit Main Cryogenic Heat Exchanger (MCHE).

Dari kelima unit plant ini, unit MCHE merupakan unit utama pencairan gas alam menjadi LNG. Peran sentral unit ini menyebabkan unit MCHE perlu mendapatkan pemeliharaan atau perbaikan secara berkala. Langkah pertama proses pemeliharaan atau perbaikan MCHE adalah proses defrost (pemanasan sistem). Defrost dilakukan untuk menguapkan sisa hidrokarbon fraksi berat di dalam sistem MCHE secara individu dan bertahap. Pada awalnya, proses defrost berlangsung selama kurang lebih 11 jam dan selama proses berlangsung sekitar 286 KNm3 gas bersih akan terbuang dan dibakar di suar bakar.

Masalahnya, proses pembakaran gas bersih ini menimbulkan pencemaran udara akibat emisi gas CO2 sebanyak 16.150 ton CO2 ekuivalen yang dibuang ke atmosfer. Besarnya emisi CO2 yang dilepaskan ke atmosfer setiap kali unit MCHE shutdown ini turut berkontribusi terhadap efek

INOVASI UNTUK ENERGI BERSIH

SINERGY Mei - Juni 2018

8 SOROTAN8

Page 9: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

rumah kaca. Hal ini juga berisiko membuat pekerja dan masyarakat sekitar kilang mengalami masalah kesehatan akibat terpapar udara yang tidak sehat

Setelah program shutdown MCHE baru diterapkan, gas bersih yang dibakar pada saat defrost dapat dikurangi hingga menjadi 130 KNm3 saja. Emisi yang dihasilkan pun dapat dikurangi hingga tinggal sebesar 8.800 ton CO2 ekuivalen.

Penurunan beban emisi gas CO2 ini cukup signifikan sehingga dapat mencegah pemanasan global akibat berkurangnya efek gas rumah kaca (gas CO2) yang dilepas ke lingkungan/atmosfer. Masyarakat yang bermukim di sekitar perusahaan juga mendapat manfaat, yakni berkurangnya risiko paparan emisi gas CO2 yang dapat membahayakan kesehatan.

Inovasi ini juga telah diusung pada kegiatan Annual Pertamina Quality Award (APQA) kedelapan yang diselenggarakan di Jakarta pada Maret 2018, Pada ajang ini, Badak LNG berhasil mendapat penghargaan kategori Platinum untuk kategori FT-Prove. Penghargaan kategori Platinum pertama yang diraih Badak LNG selama keikutsertaannya di ajang Annual Pertamina Quality Award.

CUI’s Water Detector, Mengurangi Polusi dengan Alat BaruDalam proses operasinya, Badak LNG banyak menggunakan material insulasi bagi peralatan di kilang. Material insulasi bermanfaat untuk menjaga temperatur proses di dalam

fluida (heat insulation), perlindungan terhadap personel (personnel protection), dan pengurangan kebisingan peralatan (noise insulation). Namun penggunaan material insulasi pada peralatan berpotensi menimbulkan korosi di bawah insulasi (corrosion under insulation/CUI).

Dampak dari kerusakan peralatan akibat CUI sangat signifikan terhadap gas losses, LNG production losses, serta gas flaring. Untuk mencegah permasalahan tersebut, Badak LNG melakukan inovasi dengan membuat alat pendeteksi yang dinamakan “CUI’s Water Detector”.

CUI’s Water Detector terbuat dari 2 buah pelat logam tipis, yaitu pelat seng dan pelat tembaga. Kedua pelat tersebut dirangkai di atas kain sintetis yang memiliki daya serap terhadap air tinggi. Kemudian kedua logam tersebut dihubungkan pada voltmeter menggunakan kabel konduktor yang dipasang untuk mengukur nilai perbedaan potensial. Akumulasi air pada kain sintetis akan menjadi elektrolit yang menghubungkan pelat seng dan pelat tembaga, sehingga akan menciptakan sel korosi yang diidentifikasi dengan terbacanya perbedaan nilai potensial kedua pelat seng dan tembaga.

Alat tersebut berfungsi untuk mendeteksi korosi secara dini sehingga kerusakan peralatan dapat dicegah lebih awal. Keuntungan dari penerapan alat ini untuk lingkungan sekitar Perusahaan adalah mencegah kebocoran fluida bahan beracun dan berbahaya (B3), efisiensi penggunaan bahan baku gas alam, serta mengurangi emisi akibat pembakaran.

Alat ini juga telah dibawa dan dipresentasikan pada kegiatan Annual Pertamina Quality Award (APQA) dan berhasil mendapat penghargaan kategori Platinum.

SINERGY Mei - Juni 2018

9SOROTAN

Page 10: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

In running its production, Badak LNG cannot avoid the intersection with environmental and community of city of Bontang. The company makes

several impact on environmental and community condition of Bontang and vice versa.

This close relation encourages Badak LNG to give close attention and maintain the environmental and community condition of company’s surroundings. Based on that, Badak LNG has formulated company’s mission to produce clean energy with the best performance standard resulting maximum added value for stakeholders.

To actualize the mission, Badak LNG has a full commitment to run government regulation, ISO 14001 on Environmental Management System as well as AMDAL and its related environmental permits. Badak LNG environmental commitment is also apparent on SHEQ (Safety, Health, Environment, Quality) policy and Green Policy.

Badak LNG always encourages the culture of innovation to create a work or equipment system innovation to make a clean energy within LNG production line. Two of Badak

LNG innovations succeeded to get recognition in Indonesia green Award 2018 event. The first one was “New Method of Shutdown Main Cryogenic Heat Exchanger (MCHE)” that got an awards in “The Pioneer of Pollution prevention” category while the second innovation “Reducing Gas Losses and Gas Flaring with Cuis Water Detector” won the “Engineering Technology for Energy Saving” category.

Pollution Reduction with New MethodNow, Badak LNG produces liquid natural gas with the average capacity of 600 m3/ hour for every Process Train which consisted of 5 unit plants which are CO2 remover plant, Dehydration unit, Fractionation unit, Refrigeration unit, and Main Cryogenic Heat Exchanger(MCHE) unit.

Out of 5 plant units, MCHE units is the main unit to liquefy natural gas to be LNG. This central unit role causes MCHE unit needs periodic maintenance and repair. First step of the MCHE maintenance or repair is the defrost process. Defrosting is done to evaporate heavy fraction hydrocarbon residue in the MCHE system individually and periodically. Initially,

defrosting process took approximately 11 hours and 286KNm3 clean energy wasted and burned in burning flare.

The problem is this natural gas burning process produce air pollution due to CO2 gas emission as much as 16.150 tons equivalent thrown away to the atmosphere. The big amount of CO2 gas emission every time MCHE was shutdown contributed to greenhouse effect. It also gives health risks for surrounding employees and community due to polluted air.

After the new shutdown MCHE applied, clean gas burned during the defrosting process can be reduced by 130 KNM3 with the emission of only 8.800 tons CO2.

The reduction of CO2 gas emission is quite significant to prevent global warming. The surrounding community also gets the benefit of the reduction of CO2 gas emission exposure that can harm their health.

This innovation was carried on the 8th Annual Pertamina Quality Award (APQA) event in Jakarta this March 2018. On this event, Badak LNG succeeded in getting Platinum category for FT-Prove. It was the very first awards for Badak LNG.

INNOVATIONFOR CLEAN ENERGY

SINERGY Mei - Juni 2018

10 SPOTLIGHT

Page 11: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

CUI’s Water Detector, Reducing Pollution by New Device.Within its operational process, Badak LNG used insulated materials for the equipment in the plant. Insulated material was beneficial to maintain the heat insulation process, personnel protection, and noise insulation. However, the usage of the insulation materials could cause corrosion under insulation/CUI.

The impact of equipment damage caused by CUI was significant towards gas losses, LNG production losses, and gas flaring. To prevent that from happening, Badak LND innovated to create CUI”S Water Detector.

It was made out of 2 thin metal plates—zinc and copper. Both plates strung together by synthetic fabric with high water absorption. The two plates then were connected to voltmeter

using conductor cable to measure the value of potential difference. The water accumulation on the synthetic fabric would turn into electrolyte that connected zinc plate and copper plate to create corrosion cell which would cause the potential difference value of the two plates.

This device functions is to detect the corrosion on the early stage so that the equipment damage can be prevented. The application of this device also has a positive impact towards the environments since it can prevent the fluid leak of toxic and hazardous materials. It also increase the efficiency of natural gas materials usage as well as decrease the emission from the burning process.

This device has been presented on Annual Pertamina Quality Award (APQA) event and succeeded in getting Platinum category awards.

SINERGY Mei - Juni 2018

11SPOTLIGHT

SINERGY Mei - Juni 2018

Page 12: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Badak LNG berkomitmen penuh untuk terus “Maju Bersama Masyarakat” dengan empat pilar penting CSR sebagai fondasinya yaitu charity, infrastruktur, capacity building, serta community empowerment. Hal ini sesuai dengan

salah satu tujuan awal hadirnya program CSR untuk mengoptimalkan peran perusahaan bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, program CSR identik dengan pemberdayaan masyarakat kelas menengah ke bawah atau bahkan masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Harapannya melalui program CSR, Perusahaan dapat mengangkat kehidupan masyarakat untuk kemudian mencapai kemandirian melalui pemberdayaan ekonomi dan sosial. Namun, upaya ini tidak dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan pemberian bantuan semata. Tentu diperlukan program-program khusus yang mendorong masyarakat berdaya serta sehingga mereka mampu menjadi strategic partner bagi Perusahaan, pemerintahan, dan masyarakat Kota Bontang.

Komitmen Badak LNG dalam menggagas serta mengembangkan program-program pemberdayaan kembali mendapat pengakuan dengan pencapaian yang Perusahaan raih di even Indonesia Green Award 2018. Tiga dari lima penghargaan pada ajang tersebut Badak LNG raih melalui berbagai program yang mengarah langsung pada pemanfaatan sumber daya lingkungan serta kemasyarakatan di sekitar Perusahaan.

Ketiga penghargaan ini masing-masing untuk kategori “Mengembangkan Keanekaragaman Hayati” bagi program Adopsi Transplantasi Terumbu Karang, kategori

“Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu” bagi program Pemanfaatan Drum Non B3 dan Sisa Makanan Warga Binaan di Kampung Asimilasi, serta kategori “Penyelamatan Sumber Daya Air” lewat program Bontang Kuala Ecotourism.

Transplantasi Terumbu KarangMenurut data Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian (DPKP) Kota Bontang, sekitar 50% dari luasan total atau

sekitar 1.402 ha terumbu karang di perairan Bontang mengalami kerusakan parah. Padahal, terumbu karang memiliki manfaat yang sangat besar bagi kelestarian alam dan hajat hidup orang banyak. Manfaat terumbu karang secara ekologi antara lain sebagai habitat dan sumber makanan bagi berbagai makhluk hidup laut. Selain itu, terumbu karang dapat mengurangi energi ombak yang menuju ke daratan sehingga meminimalkan dampak abrasi pantai dan kerusakan wilayah pesisir.

Terdorong oleh fakta tersebut, Badak LNG memprakarsai program Transplantasi Terumbu Karang di perairan Kota Bontang. Program ini bertujuan untuk menyelamatkan

fondasi laut sehingga ekosistem laut dapat kembali pulih dari kerusakan; melindungi dan

memperbaiki struktur dan fungsi ekosistem; mengidentifikasi

keanekaragaman hayati kawasan adopsi terumbu karang;

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pengelolaan terumbu karang; mengedukasi masyarakat untuk melestarikan lingkungan; dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Badak LNG menetapkan sasaran lokasi program di Pulau

Segajah, Pulau Pesilan, Bontang Kuala, dan Bontang Utara. Dalam

menjalankan program ini, Badak LNG turut memberdayakan pemuda lokal

Bontang Kuala, antara lain Kelompok Nelayan Kedo-Kedo, Kelompok MASKAPEI, dan masyarakat Bontang Kuala sebagai penerima manfaat program. Program ini juga memberikan manfaat secara tidak langsung bagi seluruh masyarakat Kota Bontang melalui lestarinya ekosistem laut Bontang.

Wisatawan juga dapat turut berpartisipasi dalam proses transplantasi melalui kegiatan adopsi terumbu karang di Bontang Kuala Ecotourism. Melalui program transplantasi terumbu karang, wisatawan dapat menikmati keindahan alam Bontang Kuala sekaligus menambah pengetahuan melalui proses adopsi transplantasi terumbu karang. Selain tentu saja turut berkontribusi dalam usaha pelestarian bahari.

Melalui program ini, Badak LNG dan MASKAPEI hingga 2017 telah berhasil mentransplantasi terumbu karang sebanyak 1085 unit media atau sama dengan 54.250 bibit

INOVASI UNTUK KEMAJUAN MASYARAKAT

Tiga dari lima penghargaan pada ajang tersebut Badak LNG raih melalui berbagai program yang mengarah

langsung pada pemanfaatan sumber daya lingkungan serta

kemasyarakatan di sekitar Perusahaan.

12

SINERGY Mei - Juni 2018

SOROTAN

Page 13: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

yang tersebar di perairan Bontang Kuala. Jumlah wisatawan adopsi terumbu karang dari 2015 sampai dengan Agustus 2017 mencapai 213 orang dengan jumlah adopsi sebanyak 16 media reefcage atau sama dengan 720-800 bibit terumbu karang.

Bontang Kuala EcotourismKelurahan Bontang Kuala memiliki banyak potensi yang jika dikelola secara optimal dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat terutama dalam mewujudkan kesejahteraan mereka. Berbagai potensi tersebut seperti keunikan perkampungan Bontang Kuala yang memiliki bangunan bersejarah dan telah ditetapkan menjadi cagar budaya. Selain itu, Bontang Kuala juga memiliki perkampungan di atas air laut yang keasliannya masih terjaga sampai saat ini.

Ada juga Sungai Belanda yang merupakan salah satu sungai yang memiliki keindahan alam serta menyimpan sejarah perjuangan pada masa kolonialisme. Di sungai ini juga terdapat pohon mangrove yang sudah berusia lebih dari 30 tahun. Belum lagi keindahan Pulau Karang Segajah dan Pulau Karang Pesilan yang memiliki keanekaragaman ekosistem bawah laut.

Melihat berbagai potensi tersebut, wilayah Bontang Kuala sangat potensial untuk dijadikan tempat wisata berbasis ecotourism. Wisata ecotourism selain berfungsi sebagai tempat wisata juga dapat memberikan dampak pada kelestarian lingkungan, penyelamatan sumber daya air, dan sekaligus meningkatnya kesejahteraan masyarakat di Bontang Kuala.

Melihat potensi tersebut, Badak LNG tergerak untuk meluncurkan program pemberdayaan masyarakat (community development) berbentuk pariwisata terintegrasi. Tujuannya adalah untuk mendukung upaya konservasi alam, pendidikan lingkungan, dan pelestarian sosial budaya di Bontang Kuala.

Program ini juga diharapkan dapat berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Badak LNG mendasari pelaksanaan program ini dengan konsep pemberdayaan bottom-up dengan pelibatan masyarakat lokal secara langsung yaitu kelompok pemuda Masyarakat Kreatif Pesisir (MASKAPEI) dan Taman Nasional Kutai (TNK).

Program Bontang Kuala Ecotourism juga diharapkan dapat menumbuhkan sikap peduli masyarakat terhadap lingkungan. Melalui program ekowisata, masyarakat diedukasi untuk tidak melakukan pencemaran sumber daya air di Sungai Belanda dan perairan laut Bontang Kuala, penebangan pohon mangrove, penangkapan ikan menggunakan bom dan belat, dan terciptanya budaya buang sampah pada tempatnya. Masyarakat pun turut berperan aktif dalam menjaga kualitas sumber daya air di Bontang Kuala sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat.

Program Bontang Kuala Ecotourism terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:

1. Wisata Mangrove Sungai Belanda Sungai Belanda merupakan salah satu sungai di Bontang Kuala yang memiliki keindahan alam

Sebagai bagian dari Program pemberdayaan lingkungan untuk masyarakat, Badak LNG melakukan penanaman Mangrove Ovata di RT 53 Kelurahan Berbas Tengah Kota Bontang (16/5).

SINERGY Mei - Juni 2018

13SOROTAN

Page 14: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

serta menyimpan sejarah perjuangan pada masa Kolonialisme. Di sungai ini juga terdapat pohon mangrove yang sudah berusia lebih dari 30 tahun. Sepanjang penelusuran sungai, pengunjung dapat menyaksikan berbagai spesies satwa khas Kalimantan, seperti burung kuntul perak, burung tongtong, kera ekor panjang, bekantan, serta eksotisme tanaman mangrove di kedua sisi sungai.

2. Wisata Karang Segajah dan Karang Pesilan Kota Bontang memiliki pulau yang cukup unik, yakni jika air pasang pulau tersebut tenggelam, dan jika air laut surut pulau tersebut muncul. Masyarakat Bontang Kuala menamai pulau tersebut dengan sebutan Karang Segajah. Kedua pulau ini digunakan untuk area snorkeling dan transplantasi terumbu karang.

3. Wisata Perkampungan Nelayan Bontang Kuala Bontang Kuala merupakan cikal bakal lahirnya Kota Bontang. Mayoritas penduduk di Bontang Kuala berasal dari Suku Bajo, Sulawesi Selatan yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Perkampungan nelayan ini memiliki ciri khas yang dapat dilihat dari bentuk konstruksi rumah yang masih mempertahankan nilai-nilai tradisi Suku Bajo. Selain itu, dapat juga dijumpai beberapa bangunan bersejarah seperti kantor kecamatan pertama di Kota Bontang, kantor polisi pertama di Kota Bontang, dan Lembaga Pemasyarakatan pertama di Kota Bontang.

Pemanfaatan Limbah Lapas Bontang

Warga Binaan Lapas (WBP) merupakan kaum minoritas yang selama ini kurang mendapat perhatian khusus. Selama ini kegiatan asimilasi di luar Lapas hanya berupa bekerja pada pihak ketiga, baik instansi pemerintah atau swasta. Ataupun bekerja secara mandiri seperti menjadi tukang cukur, montir bengkel, dan reparator radio. Kegiatan ini tentu kurang menunjang bagi kemandirian WBP.

Oleh karena itu, Badak LNG meluncurkan Program Kampung Asimilasi Bontang Lestari. Salah satu tujuannya adalah menciptakan program pembinaan bagi WBP yang lebih produktif dalam proses asimilasi. Berbagai program pemberdayaan dilakukan dengan memanfaatkan lahan di sekitar Lapas Bontang yang masih kosong serta pemanfaatan limbah non B3. Program tersebut dirancang untuk saling terintegrasi sehingga mampu mewujudkan kondisi Lapas yang layak huni dan bermanfaat bagi WBP.

Kegiatan pembinaan berawal dengan konsep sustainable agriculture dengan menggabungkan kegiatan pertanian dan peternakan. Kemudian konsep ini berkembang dengan pemanfaatan makanan bekas sisa WBP dan pemanfaatan barang bekas layak pakai (pengelolaan drum bekas Non B3).

Dengan konsep ini, WBP dapat memperoleh softskill dan hardskill untuk menghadapi masa integrasi ke masyarakat. WBP juga sekaligus ikut dalam proses pengelolaan sampah terintegrasi yang akan menghasilkan pendapatan tambahan bagi WBP.

Melalui program ini Badak LNG berharap dapat mewujudkan Lapas Kelas III Bontang yang bersih, higienis, dan layak huni. Selain juga mampu menciptakan program pembinaan bagi WBP yang lebih produktif dalam proses asimilasi dan menciptakan program pengelolaan sampah terintegrasi yang dapat menghasilkan pendapatan bagi Warga Binaan Lapas.

Badak LNG merencanakan program ini secara sistematis. Langkah pertama yang ditempuh adalah dengan program peternakan ayam. Setelah itu, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan sisa makanan dari WBP untuk diolah menjadi bahan pakan ternak ayam. Kemudian berlanjut pada pemanfaatan kotoran dari ayam ternak untuk diolah menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos tersebut kemudian digunakan sebagai sumber nutrisi bagi tanah gersang di sekitar lokasi lapas sehingga mampu menyediakan tanah subur bagi kebun buah naga.

Selain itu, Badak LNG dan Lapas Bontang juga membentuk program pemanfaatan drum bekas kegiatan pabrik Badak LNG menjadi produk-produk furniture bernilai ekonomi seperti meja, kursi dan almari. Sampai dengan saat ini, jumlah drum volume 200 L bekas dari Badak LNG yang sudah dimanfaatkan sebanyak 52 buah drum bekas yang setara dengan total berat 520 kg.

Jumlah penerima manfaat langsung dari program ini sebanyak 35 orang. Furniture yang dihasilkan sampai saat ini sudah terjual sebanyak 17 set (63 buah drum) dengan harga jual 3,5 juta rupiah/set dan diperoleh keuntungan 500 ribu rupiah/set. Satu set furnitur berisi 1 meja dan 2 kursi (1 seat dan 2 seat).

Melalui berbagai program ini tampak bahwa tujuan Badak LNG melaksanakan program pemberdayaan masyarakat adalah untuk mendorong masyarakat untuk mandiri dan berwawasan lingkungan. Program pemberdayaan juga menjadi bukti bagi Badak LNG untuk turut serta berperan aktif dalam pengembangan komunitas sehingga tercipta shared value bagi setiap lapisan masyarakat.

SINERGY Mei - Juni 2018

14 SOROTAN

Page 15: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Badak LNG is committed to incorporate its motto, “Moving Forward with Society” by developing the four pillars of CSR: charity, infrastructure, capacity building, and community empowerment. The concept is in line with one of the purposes

of CSR program, which is optimizing companies’ effort to develop their surrounding communities. Therefore, CSR programs are designed to empower the lower middle class or even people who still live below the poverty line.

By developing and implementing CSR programs, the Company hopes that the programs could empower the people socio-economically and help them attain financial independence. However, the programs should not only provide aid in the form of money or practical goods. It is important for the Company to involve the communities as the strategic partner of the Company and the government and the people of Bontang City as well. In order to do so, the Company must develop programs that assist the communities to acquire certain skill that will help them attain financial self-reliance.

Badak LNG’s commitment to design and develop empowerment programs is acknowledged by the committee of Indonesia Green Award 2018. Due to the programs developed by the Company that benefit both the environment and local communities, the Company was able to attain three awards.

These three awards are each for the category of: “Biodiversity Development” for Coral Reef Transplantation program,

“Integrated Waste Management Development” for “Non-

Hazardous Drum and Assimilation Village Inmates’ Leftover Recycling” program, and “Water Resources Preservation” for Bontang Kuala Ecotourism program.

Coral Reef TransplantationAccording to the data of Bontang City’s Department of Fisheries, Marine, and Agriculture, around 50% of Bontang coral reef, or about 1,402 hectares, is damaged. This is alarming as coral reefs play an important role in preserving the environment and the livelihood of the people. Ecological benefits of coral reefs, among others, are as a habitat and food source for sustaining underwater life. In addition, coral reefs can reduce wave energy, thus minimizing the impact of coastal abrasion and shoreline damage.

Encouraged by these facts, the Badak LNG initiated the Coral Reef Transplantation program in the waters of Bontang City. The program aims to save the oceans so those marine ecosystems can recover from damage; protecting and improving the structure and functioning of ecosystems; identifying the biodiversity of coral reef adoption areas; increasing community participation in coral reef conservation; educate the community to preserve the environment, and improve the economy of the community.

Badak LNG sets the target location of program on the island Segajah, Pesilan Island, Bontang Kuala, and North Bontang. In carrying out this program, Badak LNG empowers local youth Bontang Kuala, among others Kedo-Kedo Fishermen Group, MASKAPEI Group, and Bontang Kuala community as

MOVING FORWARD SOCIETY THROUGH INNOVATION

As part of the environmental empowerment program for the community, Badak LNG planted Mangrove Ovata in RT 53 Berbas Tengah Village Bontang City (16/5).

15

SINERGY Mei - Juni 2018

SPOTLIGHT

Page 16: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

beneficiaries of the program. This program also provides indirect benefits for the entire community of Bontang City through the sustainability of Bontang marine ecosystem.

Tourists can also participate in the transplant process through the adoption of coral reefs in Bontang Kuala Ecotourism. Through coral transplantation program, tourists can enjoy the natural beauty of Bontang Kuala well as increase their knowledge. Besides of course contribution to the marine conservation effort.

Through this program, Badak LNG and MASKAPEI to 2017 have been successfully transplanted coral reefs as much as 1,085 units of media or equal to 54,250 seeds scattered in the waters Bontang Kuala. The number of tourists who follow coral reef adoption from 2015 to August 2017 reached 213 people with the number of adoption of 16 medium reefcage or equal to 720-800 coral reefs.

Bontang Kuala EcotourismBontang Kuala Village has a lot of potentials if managed optimally which can be beneficial to people’s lives, especially in realizing their welfare. Those potentials such as the uniqueness of the village of Bontang Kuala which has a historic building and has been determined as a cultural heritage. Additionally, Bontang Kuala also has a village above sea whose authenticity is still preserved to this day.

There is also the Sungai Belanda which is one of the rivers that have the beauty of nature and have the history of the struggle during the colonial era. In this river, there is also mangrove trees that are older than 30 years. Not to mention the beauty of Segajah and Pesilan Coral Islands which have a diversity of underwater ecosystems.

Seeing these potentials, Bontang Kuala area is very potential to be used as tourist attractions based on ecotourism. Ecotourism in addition to functioning as a tourism also could have an impact on environmental

sustainability, preservation of water resources, and at the same time increasing community welfare in Bontang Kuala.Driven by those potentials, Badak LNG is motivated to launch a community development program in the form of integrated tourism. The goal of this program is to support the efforts of nature conservation, environmental education, and socio-cultural preservation in Bontang Kuala.

This program is also expected to have an impact on the improvement of community welfare. The Badak LNG underlies the implementation of this program with the concept of bottom-up empowerment with direct involvement of local communities, the youth group of the Masyarakat Kreatif Pesisir (MASKAPEI) and Taman Nasional Kutai (KNP).

Bontang Kuala Ecotourism program is also expected to foster community awareness to the environment. Through the ecotourism program, the community was educated not to pollute water resources in the Sungai Belanda and Bontang Kuala waters, mangrove logging, bomb fishing and splinting, and the culture of trash in its place. The community actively involved in maintaining the quality of water resources in Bontang Kuala so that it can be optimally utilized for the welfare of society.

Bontang Kuala Ecotourism Program consists of several activities, namely:

1. Mangrove Tourism of Sungai BelandaSungai Belanda is one of the rivers in Bontang Kuala which has the beauty of nature and have the history of the struggle during the colonial era. In this river there is also mangrove trees that are older than 30 years. Throughout the river, visitors can see various species of Bornean wildlife, such as silver birds, tongtong birds, long-tailed monkeys, bekantan, and exotic mangrove plants on both sides of the river.

2. Segajah and Pesilan Coral Islands Tourism Bontang City has two unique islands, if the tide comes, the island is drowned, and if the sea water receded the island

Three of the five awards at the event were achieved through a variety of programs that lead directly to the utilization of environmental resources as well communities around the

Company.

16

SINERGY Mei - Juni 2018

SPOTLIGHT

Page 17: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

appears. Bontang Kuala community named the island as Segajah and Pesilan Coral. Both islands are used for snorkeling and coral reef transplants.

3. Bontang Kuala Fisherman Village TourismBontang Kuala is the forerunner to the birth of Bontang City. The majority of residents in Bontang Kuala are from the Bajo Tribe, South Sulawesi, who are livelihoods as fishermen. This fishing village has a characteristic that can be seen from the construction of the house that still retains the traditional values of the Bajo Tribe. In addition, there can also be found in several historical buildings such as the first district office in Bontang City, the first police station in Bontang City, and the first penitentiary in Bontang City.

Recycling of Bontang Penitentiary Waste

The inmates (WBP) are minorities which have received less attention. The assimilation activities outside penitentiary only in the form of working on a third party, either government or private agencies, or work independently such as a barber, mechanic workshop, and radio reparatory. This activity is certainly not supported for the self-reliance of the WBP.

Therefore, Badak launched the Bontang Lestari Assimilation Village Program. One of the goals of this program is to create a more productive WBP development program in the assimilation process. Various empowerment programs conducted by utilizing the land around Bontang penitentiary were still empty and the utilization of non-hazardous waste. The program is designed to be integrated with each other to realize the conditions of penitentiary that are habitable and beneficial to the WBP.

This program begins with the concept of sustainable

agriculture by combining agricultural and livestock activities. Then this concept develops with the utilization of WBP waste food and recycles used good (non-hazardous drum recycle).

With this concept, WBP can obtain soft skills and hard skills to deal with the integration into society. The WBP also participates in an integrated waste management process that will generate additional revenue for WBP.

Through this program, Badak LNG hopes to realize Penitentiary Class III Bontang clean, hygienic, and livable. In addition to create a coaching program for inmates who are more productive in the process of assimilation and creating an integrated waste management program that can generate income for inmates of penitentiary.

Badak LNG systematically planned this program, starting with the chicken farm program. After that, the next step is to use the leftovers from WBP to be processed into chicken feed ingredients. Then continue on the use of manure from cattle to be processed into compost. Compost fertilizer is then used as a source of nutrients for arid soil around the prison location to provide fertile ground for dragon fruit orchards.

Additionally, Badak LNG and Bontang Penitentiary also established a program of utilization of used drums from plant activities into furniture products such as tables, chairs, and cabinets. Until now, the amount of 200 L used drum from Badak LNG that has been used into furniture products as much as 52 pieces which is equivalent to total weight 520 kg.

The number of direct beneficiaries of the program is 35 people. Furniture produced until now has sold 17 sets (63 pieces drum) with the selling price of 3.5 million rupiah/set and obtained profit 500 thousand rupiah/set. A set of furniture contains 1 table and 2 chairs (1 seat and 2 seats).

President Director & CEO Badak LNG, Didik Sasongko Widi conduct a review of Bontang Kuala Ecotourism, as one of the Community Development Programs of Badak LNG.

17

SINERGY Mei - Juni 2018

SPOTLIGHT

Page 18: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Oleh:Danar AndikaManager Legal, Badak LNG

Sering sekali terjadi kesalahpahaman tentang istilah Memorandum of Understanding (MoU) dengan perjanjian. Istilah MoU itu sering diartikan dengan suatu perjanjian, sedangkan MoU dan perjanjian sering digunakan sebagai

suatu cara untuk mengikat antara subjek hukum, antara para pihak sesuai dengan yang sudah disepakati. Lantas, kalau penggunaannya sama, terus apa dong bedanya ?.

Saya mengerti tentang kebingungan yang sedang Anda hadapi, bukan hanya Anda namun mungkin sebagian masyarakat sering bertanya-tanya, perbedaan MoU dengan perjanjian. Perlu Anda ketahui, bahwa pengertian secara garis besar antaranya keduanya itu sama saja yakni suatu ‘kesepakatan’ yang harus ditunaikan oleh dua pihak yang saling mengikatkan diri namun antara keduanya itu mempunyai perbedaan yang sangat penting.

Memorandum of Understanding dalam bahasa Indonesia berarti Nota Kesepahaman. Di dalam MoU ini dituangkan bahwa kedua pihak secara prinsip sudah memahami dan akan melakukan sesuatu untuk tujuan tertentu sesuai isi dari MoU tersebut. Sanksi dari tidak dipenuhinya/pengingkaran dari sebuah MoU sifatnya moral, bukan denda atau hukuman. Sedangkan perjanjian (Kontrak), sebuah perbuatan hukum yang dibuat antar pihak yang menimbulkan hak dan kewajiban dan berakibat pada sanksi bagi pihak yang mengingkari atau lalai dalam melaksanakan perjanjian tersebut.

Ada beberapa hal mendasar mengenai MoU, Pertama, MoU dibuat antara subjek hukum yang satu dengan subjek

hukum lainnya untuk melakukan kerja sama dalam berbagai aspek kehidupan untuk jangka waktunya tertentu. Kedua, MoU menjadi dasar penyusunan kontrak pada masa datang yang didasarkan dengan memuat hasil permufakatan para pihak, baik secara tertulis maupun secara lisan. Ketiga, MoU merupakan “kesepakatan” awal/ pendahuluan, dalam arti nantinya akan diikuti dan dijabarkan dalam sebuah perjanjian yang pengaturannya lebih rinci (detail), karena itu, MoU berisikan hal-hal yang pokok saja. Keempat, MoU menjadi dokumen yang memuat saling pengertian di antara para pihak sebelum perjanjian dibuat dimana isi MoU dimasukkan ke dalam perjanjian, sehingga mempunyai kekuatan mengikat dan biasanya ditambahkan pasal tentang sanksi serta pilihan hukum pengadilan mana yang akan memeriksa bila terjadi masalah.

Bagaimana tentang Perjanjian atau Kontrak? Pengertiannya dapat ditemukan dalam pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), yaitu: “Suatu perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih”.

Pendapat lain tentang kontrak dapat ditemukan dalam Black’s Law Dictionary, bahwa kontrak adalah: “Suatu perjanjian antara dua orang atau lebih yang menciptakan kewajiban untuk berbuat atau tidak berbuat suatu hal yang khusus”.

Pengertian tersebut menegaskan tentang subjek dan objek yang dipakai antara keduanya itu sangat berbeda pemberlakuannya. MoU subjeknya dapat digolongkan kepada dua subjek yaitu pihak atau subjek yang berlaku

PERBEDAAN ANTARA MOU DENGAN PERJANJIAN

SINERGY Mei - Juni 2018

18 LEGAL CORNER

Page 19: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

secara nasional maupun internasional. Subjek nasional adalah antar badan hukum privat Indonesia, badan hukum privat dengan pemerintah Provinsi, Kabupaten atau Kota, juga antar badan hukum publik di Indonesia, antara Pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara asing, antara badan hukum privat Indonesia dengan badan hukum privat negara asing. Objek dari MoU adalah kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang ekonomi, perhutanan, kehutanan dan lain-lain.

Sedangkan subjek kontrak digolongkan kepada dua jenis, yaitu kreditur, yaitu pihak yang berhak atas sesuatu dari pihak lain dan Debitur, yaitu pihak yang berkewajiban memenuhi sesuatu kepada kreditur. Sementara objek dari kontrak yakni, menyerahkan sesuatu, melakukan sesuatu dan tidak melakukan sesuatu atau sering dikenal dengan istilah “prestasi” sebagaimana Pasal 1234 KUH Perdata.

Di sini dapat dijelaskan, bahwa antara MoU dengan kontrak itu adalah dua istilah yang berbeda. Perbedaan tersebut juga terlihat dari sumber hukum yang dipakai antara keduanya. Baik MoU maupun Kontrak, memiliki sumber hukum yang sama antara lain, Pasal 1320 dan Pasal 1338 KUHPerdata, Undang-Undang No 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, doktrin dan kebiasaan. Selain itu, mengenai kontrak, juga dapat dilihat dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

Perbedaan substansial dari MoU dan kontrak adalah, MoU tidak memiliki akibat/sanksi hukum yang tegas karena hanya

merupakan ikatan moral, sedangkan kontrak mempunyai akibat/sanksi hukum bagi para pihak.

Dilihat dari materi, MoU hanya memuat hal-hal yang pokok saja, sedangkan dalam kontrak sebagian materi yang digunakan memuat ketentuan-ketentuan yang diperjanjikan secara terperinci. Meskipun begitu, persetujuan yang disepakati para pihak baik dalam suatu MoU maupun dalam perjanjian harus dijalankan dengan itikad baik dan tanpa paksaan dari salah satu pihak. Dalam perjanjian, apabila syarat tersebut tidak dipenuhi atau dilanggar oleh salah satu pihak, maka perikatan perjanjian menjadi batal demi hukum.

Dalam perjanjian juga dikenal istilah wanprestasi, ketika salah satu pihak yang terikat dalam suatu perjanjian lalai atau tidak melakukan kewajibannya, maka pihak lainnya berhak atas ganti rugi yang ditimbulkan sesuai ketentuan yang disepakati dalam perjanjian tersebut. Baik karena kesengajaan mau pun kealpaan (kelalaian) yang dilakukan salah satu pihak sedangkan dalam MoU tidak dikenal istilah wanprestasi, kelalaian para pihak dalam menunaikan kewajiban masing-masing, hanyalah akan memperoleh sanksi moral saja.

SINERGY Mei - Juni 2018

19LEGAL CORNER

Page 20: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Belum lama ini, LNG Academy diramaikan oleh predikat Juara III yang berhasil digapai oleh tim Chem-E-Car DYNAMICS pada ajang Indonesian Chem-E-Car Competition 2018 (ICECC 2018). Ajang kompetisi tersebut berlangsung di

Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya pada tanggal 22 Maret 2018. Pada perlombaan ini, mobil hasil karya LNG Academy berhasil mencapai jarak tempuh 22 m, hanya selisih 0,5 cm dari Juara II, tuan rumah ITS Surabaya.

Banyak apresiasi yang diberikan kepada tim dari LNG Academy ini, terutama mengingat bahwa ini adalah kali pertama LNG Academy mengikuti perlombaan tersebut. Belum lagi jika melihat lawan-lawan di ICECC yang berasal dari kampus-kampus yang sudah sangat berpengalaman.

Pada gelaran tersebut, tim DYNAMICS LNG Academy mengusung mobil yang diberi label Dynamics 1.0. Ada dua figur yang memelopori berjalannya proyek ini, yaitu Arif Gunawan dari jurusan Gas Processing serta Kenny Ramis dari jurusan Mechanical & Rotating. Keduanya adalah mahasiswa LNG Academy angkatan V yang tahun ini sudah menginjak anak tangga perkuliahan tingkat akhir.

Menurut Arif Gunawan, inspirasi project Dynamics 1.0 ini datang saat dirinya memasuki semester dua. Pada awalnya ia tergugah oleh pertanyaan, mengapa LNG Academy tidak punya Chemical Engineering Car? Pertanyaan itu ditambah pula dengan keinginan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dalam masa perkuliahannya. Akhirnya ide sederhana Chem-E-Car terealisasi menjadi sebuah project Tugas Akhir.

Eco Friendly & SafetyDynamics 1.0 adalah mobil berbasis reaksi kimia dengan desain dan penampilan fisik yang cenderung minimalis. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa mobil ini tidaklah seperti mobil-mobil komersial. Arif Gunawan menegaskan bahwa memang Chem-E-Car adalah mobil yang berfokus pada reaksi pembakarannya. Tujuan utama penciptaan mobil ini bukanlah sebagai kendaraan melainkan untuk menemukan sumber energi baru. Berangkat dari tujuan ini, akan dapat diteliti lebih lanjut apakah sumber energi yang digunakan pada Chem-E-Car tersebut dapat digunakan sebagai pengganti bensin pada mobil komersial.

Oleh:Elita KabayevaMahasiswa LNG Academy

DYNAMICS 1.0, PIONIR YANG BUKAN AMATIR

SINERGY Mei - Juni 2018

20 STUDENT CORNER

Page 21: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Project Dynamics 1.0 ini adalah project Chem-E-Car pertama dari LNG Academy. Tim hanya diberi waktu beberapa bulan saja untuk mengerjakannya. Pada awalnya Arif dan Kenny mengerjakan project ini tanpa sama sekali terbersit keinginan untuk mengikuti kompetisi apapun. Namun, salah seorang dosen LNG Academy ternyata sangat mendorong Tim Dynamics untuk mencicipi medan perang ICECC 2018. Beliau, Nisa Finidhama, kemudian menjadi pembimbing project Chem-E-Car ini, Setelah menetapkan tujuan tersebut, maka pada akhirnya project ini dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih tiga bulan, mulai dari Desember 2017 hingga Maret 2018.

Keunggulan mobil Dynamics 1.0 yang ditonjolkan oleh tim LNG Academy ini adalah poin eco-friendly dan safety.

Poin eco-friendly diperoleh karena mobil ini menggunakan katalis organik dari kentang dan FeCl3. Percampuran kedua zat tersebut menjadi bukti bahwa mobil dengan reaksi kimia dapat menjadi mobil yang tidak membahayakan lingkungan. Hal ini telah dibuktikan pula dalam riset yang dilakukan di Laboratorium Badak LNG.

Poin lainnya adalah aspek safety. Sebagai project dari LNG Academy, Dynamics 1.0 tentu juga mengemban tanggung jawab untuk mencerminkan budaya safety di PT Badak LNG. Aspek ini sangat ditekankan oleh Arif dan Kenny, yang antara lain terlihat melalui pola pemilihan alat.

Dynamics 1.0 adalah mobil yang berbasis pressure dari reaksi kimia, tentu desainnya harus mampu menahan pressure yang digunakan. Mobil ini harus dapat menahan operating pressure hingga 7-9 bar. Untuk itu, alat yang dipilih mulai dari regulator hingga pneumatic cylinder dapat menahan pressure di atas 10 bar. Pertimbangan ini didasari perlunya memberikan safety factor pada desain. Mobil ini juga dilengkapi pressure safety valve yang diberikan sebagai pencegah terakhir ( fail safe).

Kendala ProjectKenny mengisahkan banyak kendala yang cukup menggelitik dalam proyek ini, terutama dari segi desain dan mekanik. Ada kalanya saat barang-barang yang diperlukan telah tiba dan dicoba untuk dirakit, saat itulah baru disadari bahwa ada barang-barang yang lupa dipesan. Biasanya sebelum memesan barang, akan dilakukan terlebih dahulu simulasi dengan software. Sayangnya, simulasi tersebut biasanya akan berbeda dengan kondisi fabrikasi sesungguhnya.

Ada juga barang yang ukuran aslinya berbeda dengan saat simulasi, sehingga menghambat pemasangan equipment lain. Selain itu, ada pula barang-barang asing, yang baru pertama kali mereka lihat saat itu. Solusinya menurut Kenny, tim harus mempelajari manual book serta berkonsultasi dengan engineer-engineer di Badak LNG.

Lain halnya dengan yang dialami Arif Gunawan. Mahasiswa Gas Processing itu menuturkan bahwa kendala pengerjaan yang ia hadapi utamanya adalah sisi teknis dalam proses pereaksian. Di laboratorium Badak LNG, tidak disediakan

alat yang dapat digunakan untuk praktikum menggunakan pressure. Sehingga untuk melakukan praktikum tersebut, ia harus menunggu fabrikasi vessel terlebih dahulu.

Arif Gunawan menuturkan bahwa dari segi proses, kendala justru muncul saat hari pertandingan ICECC.

Sebenarnya kendala tersebut telah diketahui saat muncul kabar kejadian tak terduga, yaitu salah satu valve pada Dynamics 1.0 meledak. Kejadian tersebut tidak tercakup dalam parameter yang Arif prediksikan sebelumnya. Baginya, kejadian ledakan tersebut benar-benar pure accident. Ketika diteliti, ternyata penyebabnya adalah perbedaan kandungan chemical yang digunakan, antara yang diuji selama ini dengan yang dipersiapkan untuk kompetisi di Surabaya. Untuk menyelesaikan masalah ini, salah seorang tim support, Rizky Muhammad Rizal langsung mencari bahan chemical pengganti dengan spesifikasi yang sama di salah satu toko kimia di Surabaya. Masalah pun akhirnya dapat diatasi dengan baik.

PengembanganArif Gunawan dan Kenny Ramis memang dua orang yang memelopori project Dynamics 1.0. Akan tetapi, Dynamics sendiri adalah sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang anggotanya saling bahu membahu. Selama mengerjakan project, Arif dan Kenny sepakat bahwa pelajaran berharga yang mereka tarik dari project UKM Chem-E-Car ini adalah menumbuhkan rasa saling memiliki, rasa tanggung jawab, rasa mau berkorban. Seluruh hal tersebut menyatu menjadi sebuah pembentukan mental bagi semua anggota UKM.

Sebagai generasi penggagas, masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Dengan demikian diharapkan pada ajang berikutnya, Dynamics akan menggunakan dua mobil. Satu mobil berkonsep pressurized, dan satu lagi mobil berbasis sel volta. Prestasi Dynamics 1.0 sebagai pionir yang telah membuktikan diri bukan amatir akan selalu membekas.

Ke depannya, Arif dan Kenny memiliki harapan yang senada. Harapan Arif adalah agar Dynamics jangan cepat merasa puas dan aman hanya karena dalam laga pertama berhasil menyabet gelar Juara Ketiga. Justru gelar tersebut harus menjadi penyemangat agar tetap bisa berjuang lebih baik lagi ke depannya.

Kenny menambahkan bahwa ia berharap agar Dynamics dapat berprestasi di tingkat nasional, serta mampu merajai kontes Chem-E-Car di ranah nasional, bahkan internasional. Tim Dynamics berikutnya yang akan berjuang, harus menyiapkan banyak inovasi. Sejak sekarang, tim pelanjut tersebut harus banyak melakukan riset dan desain. Sebab mempertahankan prestasi sesungguhnya jauh lebih sulit dibandingkan meraihnya.

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Semoga ke depannya Dynamics terus berjaya. Salam sukses, Dynamics!

SINERGY Mei - Juni 2018

21STUDENT CORNER

Page 22: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Apa itu PSM?

Sejarah industri di dunia tidak terlepas dari berbagai kecelakaan besar yang pernah terjadi. Kecelakaan-kecelakaan tersebut menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, baik dari segi biaya, material, hingga korban jiwa. Salah satu

kecelakaan industri yang diingat banyak orang adalah keracunan massal akibat bocornya gas Methyl Isocyanate di Bhopal, India. Kebocoran industri yang terjadi pada 1984 tersebut dalam sekejap menewaskan 2.500 orang. Beberapa hari kemudian sekitar 20 ribu orang lagi tewas akibat kebocoran gas mematikan ini.

Kecelakaan lain terjadi di Mexico City berupa ledakan tangki LPG terjadi pada tahun yang sama. Kecelakaan ini merenggut 300 jiwa dan menyebabkan kerugian hingga US$ 20 miliar. Pada tahun 1989, ledakan dan kebakaran akibat bocornya gas isobutan di Pasadena, Texas Amerika Serikat menyebabkan kerugian hingga US$ 800 miliar. Sebanyak 23 orang tewas dan 130 luka-luka dalam kecelakaan tersebut.

Kejadian-kejadian mengerikan tersebut tentu pada awalnya tidak diperkirakan atau dibayangkan akan terjadi oleh banyak perusahaan. Banyak perusahaan besar dan terkemuka terbuai oleh kesuksesan dan kelancaran operasinya. Mereka mengira segala hal akan baik-baik saja hanya karena selama bertahun-tahun tidak pernah terjadi kecelakaan berarti. Ketika mereka sadar akan adanya bahaya, semuanya sudah terlambat. Berbagai investigasi atas kecelakaan-kecelakaan besar sebagaimana dikisahkan tersebut menunjukkan banyak faktor penyebab kejadian. Beberapa faktor tersebut sebenarnya telah lama diketahui namun diabaikan oleh perusahaan.

Demi mengantisipasi aneka kejadian yang tidak diinginkan tersebut, para pakar dan komunitas Health, Safety, and the Environment (HSE) dunia mengembangkan serangkaian konsep dan aplikasi yang dikenal sebagai Process Safety Management (PSM). PSM atau Manajemen Keselamatan Proses (MKP) adalah kerangka kerja komprehensif untuk mengelola integritas operasi yang berbahaya. Tujuannya adalah untuk menghilangkan (mencegah dan mengurangi) peluang terjadi hilangnya penahanan (loss of containment) yang dapat menyebabkan kebakaran, ledakan, atau keracunan. Loss of containment jika tidak ditangani dengan baik pada gilirannya dapat merenggut korban jiwa dalam jumlah besar.

PSM juga dapat diartikan sebagai sistem manajemen yang dilakukan perusahaan melalui pendekatan proaktif. Sistem manajemen proaktif tersebut berfungsi mengidentifikasi, memberikan pengertian dan pengendalian terhadap bahaya dari keseluruhan aktivitas ataupun proses sebagai upaya perlindungan di tempat kerja.

Proses ini dapat mengacu pada standar OSHA 3132 dan 3133 yang juga berfokus kepada pencegahan, persiapan, mitigasi, respons, serta upaya pemulihan yang harus dilakukan. Harapannya, melalui PSM akan didapatkan keputusan-keputusan penting dalam menangani hal-hal yang mengarah kepada insiden serius, kejadian yang tidak terduga di luar kendali pekerja. Keputusan-keputusan tersebut penting diambil untuk memastikan bahwa semua bahaya telah diidentifikasi dan dikontrol pada setiap prosesnya.

Kerangka Kerja PSMPada tahun 1986, Badak LNG menyatakan kesiapan melaksanakan Manajemen Keselamatan Proses/Process Safety Management (PSM). Kesiapan ini diwujudkan dengan mematuhi UU No 1/1970 tentang Keselamatan Kerja dan PP No 11/1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi Serta dengan mengembangkan pengelolaan bahasa proses sesuai dengan API-750 dan OSHA 29, serta mengintegrasikan hasil evaluasi manajemen keselamatan proses yang dilakukan oleh DuPont pada tahun 1992.

PSM berbeda dengan konsep Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Konsep K3 secara umum berfokus pada individu, mulai dari aturan kerja, pelatihan kerja, supervisi, perilaku individu, dan kesiapan perlengkapan keselamatan. K3 berusaha mempersiapkan individu agar tetap aman sentosa. Adapun PSM, berfokus pada keselamatan kolektif, mulai dari komitmen kolektif akan keselamatan, sistem, kejadian-kejadian dimana seorang pekerja sendiri tidak dapat berbuat banyak, atau dampak luas dari sebuah kejadian bagi para pekerja maupun masyarakat banyak.

Untuk memahami dan mengaplikasikan PSM, kita dapat menggunakan Kerangka Kerja PSM Berbasis Risiko. Kerangka ini mencakup empat pilar yaitu:

MENGENAL PROCESS SAFETY MANAGEMENT (PSM)

SINERGY Mei - Juni 2018

22 SHEQ CORNER

Page 23: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

1. Berkomitmen pada Keselamatan Proses • Budaya keselamatan proses • Kepatuhan pada semua standar• Kompetensi keselamatan proses • Keterlibatan tenaga kerja • Outreach (menjangkau) para stakeholder

2. Memahami Risiko dan Bahaya • Informasi mengenai keselamatan proses • Identifikasi bahaya dan analisis risiko

3. Belajar dari Pengalaman • Penyelidikan kejadian • Pengukuran dan metrik • Audit• Peninjauan manajemen dan perbaikan

berkelanjutan 4. Mengelola Risiko

• Prosedur-prosedur operasi• Praktik-praktik keselamatan bekerja• Keandalan dan integritas aset • Manajemen kontraktor• Pelatihan dan jaminan kinerja• Manajemen perubahan • Kesiapan operasional • Pelaksanaan operasi • Manajemen darurat

Safe Operating Limits dan Konsep BarrierKeseluruhan kerangka kerja PSM bertujuan untuk menjaga agar sistem proses kilang berada dalam Safe Operating Limits (SOL). Sebagaimana diketahui, secara umum sistem proses dapat berada dalam status: (i) tidak aktif, (ii) normal, (iii) abnormal, dan (iv) darurat/genting. Sebuah sistem seharusnya dapat mengakomodasi material yang diproses

di dalamnya (baik dalam fase padat, cair dan gas) pada kondisi manapun dari empat status yang mungkin di atas.

Pada kondisi normal, seluruh variabel dalam sistem proses harus beroperasi secara setimbang. Variabel yang dimaksud mencakup tekanan, temperatur, laju aliran, level dan komposisi material. Perubahan apapun pada salah satu variabel akan berpengaruh pada variabel-variabel yang lain. Nilai batas atas dan batas bawah setiap variabel inilah yang disebut sebagai SOL. Jika semua SOL digabungkan, akan membentuk sebuah tutupan (envelope). Tutupan ini dikenal sebagai Safety Operating Envelope (SOE), yaitu kisaran nilai setiap variabel proses yang diperlukan agar sistem dapat beroperasi secara normal.

Dalam kenyataannya, sistem operasi tidak selalu berhasil menjaga variabel sistem berada dalam SOE. Karena itu, dalam lingkup yang lebih luas, dikembangkan konsep barrier. Barrier atau “penghalang” dapat diibaratkan seperti kurungan berlapis-lapis yang menahan seekor binatang buas (gambaran dari potensi bahaya kecelakaan) agar tidak keluar. Barrier terdiri atas tiga komponen, yaitu:

• Proses: seperangkat sistem manajemen untuk mengidentifikasi, mengontrol, dan memitigasi risiko, serta mendorong perbaikan terus menerus.

• Plant/pabrik: perangkat keras keteknikan, sistem kontrol, berikut tata letak pabrik untuk menghilangkan, mengendalikan, dan memitigasi bahaya yang mungkin terjadi.

• People/orang: kemampuan personil di lapangan dalam hal kepemimpinan, pengetahuan yang relevan, pengalaman, dan budaya organisasi yang mereka ciptakan.

SINERGY Mei - Juni 2018

23SHEQ CORNER

Page 24: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Dalam konsep barrier kejadian kecelakaan dimodelkan dalam sebuah alur yang terbagi dalam lima tahapan dengan tahapan kelima menjadi hal yang sangat dihindari. Model pentahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Lemahnya kontrol: kurangnya program, standar dan kepatuhan keselamatan; yang mengarah kepada,

2. Penyebab mendasar: faktor-faktor pribadi personil maupun faktor-faktor pada pekerjaan atau sistem yang dikelola oleh personil; yang mengarah kepada,

3. Pemicu kejadian: praktik-praktik atau tindakan serta kondisi lingkungan kerja yang berada di bawah standar; yang mengarah kepada

4. Kejadian kecelakaan; yang berakibat pada 5. Kerugian: orang, bangunan, peralatan, proses dan

lingkungan

Dalam setiap tahapan alur menuju kejadian kecelakaan tersebut, perlu dibuat barrier atau penghalang. Barrier tersebut disusun dengan model Bow-Tie (dasi kupu-kupu). Semakin awal suatu tahapan ancaman, faktor penyebab yang harus dihalangi semakin banyak, sehingga semakin banyak pula penghalang yang perlu dipasang. Sebaliknya pada sisi dampak, semakin awal suatu tahapan kejadian kecelakaan maka semakin sedikit barrier yang perlu dipasang.

Tahap-tahap pemasangan atau perlakuan barrier tersebut disusun berdasarkan hierarki manajemen risiko. Manajemen risiko adalah proses-proses dan prosedur untuk menjaga dan memverifikasi bahwa upaya-upaya penanganan risiko telah dilaksanakan sesuai tempatnya dan berjalan efektif. Hierarki manajemen risiko dari tahapan ancaman hingga tahapan kecelakaan adalah:

1. Eliminasi hal-hal yang menyebabkan lemahnya kontrol,

2. Pencegahan penyebab-penyebab mendasar,3. Deteksi dini faktor-faktor pemicu kejadian

kecelakaan,4. Mitigasi kejadian kecelakaan, dan 5. Penanganan kondisi darurat ketika terjadi

kecelakaan

Contoh penerapan konsep barrier dengan Bow-Tie Model dapat dilihat pada skema berikut:

Hazard

Barrier Concept-BOW TIE MODEL

RISK MANAGEMENT SYSTEM

THRE

ATS

CON

SEQ

UEN

CE

Causes and Contributory Factors

Consequences

Risk Management Activities(Processes, procedures, to maintain and verify that risk measures are in place and effective)

Risk measures (Barries) PreventionDetection (and correction)ControlMitigateRecover

Barrier to eliminate & Prevent causes of hazardous event

ELIMINATION PREVENTION DETECTION MITIGATION EMERGENCY

Barrier to control consequence & effects

Risk Management Hierarchy

Potential reduction of loss exposure

Event

SINERGY Mei - Juni 2018

24 SHEQ CORNER

Page 25: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Dengan menerapkan PSM secara konsekuen dan disiplin, diharapkan jumlah kejadian kecelakaan dan tingkat kerugian yang dihadapi akan dapat ditekan. Dengan demikian

kondisi kerja membaik dan produktivitas perusahaan pun diharapkan meningkat.

Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya dalam PSM adalah pengukuran. Hal-hal yang diukur adalah indikator-indikator yang menunjukkan potensi kejadian kecelakaan. Dalam PSM dikenal dua macam indikator, yaitu Leading Indicator dan Lagging Indicator. Leading Indicator adalah indikator-

indikator yang mengukur proses-proses dalam penanganan pabrik. Sementara Lagging Indicator adalah indikator-indikator yang mengukur hasil atau dampak dari proses-proses tersebut. Contoh-contoh kedua jenis indikator tersebut adalah sebagai berikut:

HAZARD TOP EVENT

Stored naptha in Tank Farm

Stored naptha in Tank Farm

Deterioration of tank condition Improper tank roof design Inadequate tank maintenance

One or more barriers fail to contain the threats

Fire and explosion on Naptha tank.Adjacent oil tank impacted and resulting tank fires. Six workers burned and killed.National news event, eputation sul-liedHal

Target + Cons. Pairs

Threat 1 Consequence 1

Consequence 2

Consequence 3

Threat 2

Threat 3

The lagging metrics include: The leading indicators and how to track them:

1. Injury and Incident Reports Near-miss incidents that did not cause a loss of containment Recordable injuries and first-aid incidents that resulted from a loss of primary containment Number of incidents vs. number of incidents with formal reports Status of incident investigations

1. Management of Change (MOC) Overdue, approved and open MOCs MOCs performed each month

2. Preventive Maintenance Completion rates Number of inspections

3. Process Hazard Analysis (PHA) Overdue, open and completed PHAs and PHA revalidations Scheduled vs. completed PHAs

2. Loss of Containment (unplanned or uncontrolled release of materials) Number of incidents Whether there was primary or secondary containment Causes and locations incidents

4. Mechanical Integrity (MI) Number of inspections scheduled for relief valves, piping, pressure vessels and storage tanks

5. Training Safety/refresher training completed Planned vs. completed training

6. Safety Action Items Open action items Initiated vs. completed items

SINERGY Mei - Juni 2018

25SHEQ CORNER

Page 26: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

What is PSM?

The world industry history has been full of accidents that caused loss not only materials but also souls. The major accident on the history was Methyl Isocyanate gas leak in Bhopal, India in 1984 that killed 2.500 people instantly and couple of days

later, 20.000 more people killed due to gas leak.

Another accident happened in Mexico city. It was an LPG tank explosion that killed 300 souls and US$20 billion of loss. In 1989, the isobutene explosion and fire in Pasadena, Texas killed 23 people, injured 130 other people and caused US$ 800 billion loss.

Those awful accidents could not be predicted by those companies. Many big companies lulled by the success and smooth process of their operation. They thought everything was fine for years. When they realized there was a big danger, it was already too late. Many investigations showed variety of reasons. Many of them were acknowledged by the companies but they refused to pay closer attention.

To prevent those terrible accidents, the experts from the world Health, Safety, and the Environment (HSE) community have developed concepts and application known as Process Safety Management (PSM). PSM is the comprehensive framework to manage the integrity of hazardous operations. The goals are to eliminate (prevent and decrease) the occurrence chance of loss of containment that can cause fire, explosion, or poisoning. Loss of containment can cause a big amount of fatalities.

PSM can also mean a management system done by company as a proactive approach. it functions to identify, educate, and control of the whole activities or process as a mean of protection within workplace.

This process refers to OSHA 3132 and 3133 standard that focus on prevention, preparation, mitigation, responses, and recovery effort needed to be done. Hopefully, PSM can help companies to make major decisions to handle things lead to serious incident or other unexpected occurrence. Those

decisions are crucial to make sure that all harm is identified and controlled on every process.

PSM frameworkIn 1986, Badak LNG stated its readiness to carry out Process Safety Management (PSM). This readiness was shown by obeying UU No 1.1970 on Work Safety and PP No 11.1979 on Work Safety on Natural Oil and Gas purification and processing, by developing the management of processing language with API-750 and OSHA 29, as well as by integrating process safety management evaluation result done by DuPont in 1992.

PSM has a different concept with occupational health and safety (K3). The K3 focuses on individual starting from work rules, work training, supervision, individual behavior, and the readiness of safety device. K3 tries to prepare an individual to be safe. Meanwhile PSM focuses on collective safety, starting form collective commitment on safety, system, or out of control situation that can affect on employees as well as community.

To understand and apply PSM, we can make use of risk-based PSM framework. This framework includes 4 pillars:

1. Commitment to Safety Process• Safety process culture• compliance with all the standards• Safety process competence• employee’s engagement• stakeholder outreach

2. Understanding Risk and Danger• Safety Process Information• Danger identification and risk analysis

3. Learning from Experience• accident investigations• measurements and metrics• audit• management review and continuous improvement.

4. Risk management• operational procedures• Work Safety practices

GETTING TO KNOW THE PROCESS SAFETY MANAGEMENT (PSM)

26

SINERGY Mei - Juni 2018

SHEQ CORNER

Page 27: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

• Aset integrity and reliability• contractor management• training and performance assurance• change management• operational readiness• operators• emergency management

Safe Operating Limits and Barrier ConceptThe whole PSM frameworks aims to maintain Safe Operating Limits (SOL) within plant process. Generally, the process system can be in the range of following statuses: (i) inactive, (ii) normal (iii) abnormal, and (iv) emergency. A system should be able to accommodate materials processed within whether it is in its solid, liquid, or gas phase.

Under normal condition, all variables in the process system needs to operate equally. Variables mentioned include pressure, temperature, flow rate, level, and material

composition. Any change on one variable will affect the rest. Upper and lower limit value of every variable later will be called SOL. If every SOL are combined, they will form a envelope, which is known as Safety Operating Envelope (SOE). SOE is range of values of every process variable needed so that the system can operate normally.’

In fact, Operational system does not always succeed to maintain system variables under SOE. Thus, on the wider range, barrier concept is created. Barrier is like a layered cage that trap wild animal ( as an illustration for the danger of an accident) so that it will not escape. Barrier is composed of three components:

• Process: a set of management system to identify, control, and mitigate the risk and encourage continuous improvement.

• Plant: technical hardware, control system, plant layout to eliminate, control and mitigate possible danger.

• People: field personal skill of leadership, relevant knowledge, experience, and organization culture created.

27

SINERGY Mei - Juni 2018

SHEQ CORNER

Page 28: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

The stages of barrier installation are composed based on risk management hierarchy. Risk management is process and procedure to maintain and verify that every risk management efforts are effectively places. Risk management hierarchy are as follows:

1. eliminate things causing weak control

2. Prevent the fundamental causes3. Detect the threats earlier4. Mitigate the accident5. Handle emergency during the accident

Example of the application of the barrier with Bow-Tie model can be seen as following scheme:

On the barrier concept, accident is modeled in a flow divided into 5 stages, in which the fifth stage is the most crucial one to avoid. They are:

1. Weak control: the lack of program, standards, and safety obedience, which lead to

2. Fundamental factors: personal or individual factors as well as work or systemic factor managed by individual, which lead to

3. Incident trigger: behaviors and working environment

condition that is below standard; which lead to4. accident; that gives an impact to5. Loss: people, building, devices, process, and environment.

On every stage of the flow, the barrier is needed. Barrier will be arranged in Bow-Tie model. The earlier the stage of threat is, the more causative factors are thus the more barriers needed. On the contrary, if we talk about the impact, the earlier the stage of the accident, the less barrier needed.

Hazard

Barrier Concept-BOW TIE MODEL

RISK MANAGEMENT SYSTEM

THRE

ATS

CON

SEQ

UEN

CE

Causes and Contributory Factors

Consequences

Risk Management Activities(Processes, procedures, to maintain and verify that risk measures are in place and effective)

Risk measures (Barries) PreventionDetection (and correction)ControlMitigateRecover

Barrier to eliminate & Prevent causes of hazardous event

Barrier to control consequence & effects

Risk Management Hierarchy

Potential reduction of loss exposure

Event

28

SINERGY Mei - Juni 2018

SHEQ CORNER

Page 29: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

The last but not least thing in PSM is measurement of indicators of threats. In PSM, there are two indicators: leading and lagging indicator. Leading indicators are the ones that

measure the process of plant handling meanwhile lagging indicators are the ones that measure the result of the process. The examples are as follow:

By applying PSM with continuity and discipline, we hope that the accident and the loss faced will be decreased. All in all,

working condition will get better and company’s producitvity will increase more.

HAZARD TOP EVENT

Stored naptha in Tank Farm

Stored naphtha in Tank Farm

Deterioration of tank condition Improper tank roof design Inadequate tank maintenance

One or more barriers fail to contain the threats

Fire and explosion on Naptha tank.Adjacent oil tank impacted and resulting tank fires. Six workers burned and killed.National news event, eputation sulliedHal

Target + Cons. Pairs

Threat 1 Consequence 1

Consequence 2

Consequence 3

Threat 2

Threat 3

Leading Indicator Lagging Indicator

Backlog maintance the amount of frequent and standing alarms

preventive and korektive maintance ratio the amount of release

the amount of detected HIPO the amount of fire and explosion

Oustanding actions the amount of device failure

Emergency drill the amount of process execution

routine plant inspection the loss of opportunity production values

the amount of clamp and box on site the amount of high risked situation handled.

MOC handling

29

SINERGY Mei - Juni 2018

SHEQ CORNER

Page 30: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar menerima cenderamata dari Ambassador Extraordinary & Plenipotentiary of Japan to Indonesia, Masafumi Ishii dalam acara kunjungan Group of Japanese Ambassador ke Badak LNG (10/4).

Seluruh jajaran manajemen Badak LNG melaksanakan kegiatan bersih-bersih sampah plastik, sebagai bagian dari peringatan Hari Bumi, 22 April 2018.

KILAS PERISTIWA BADAK LNGSepanjang April 2018, banyak peristiwa penting yang telah Badak LNG lewati. Mulai dari perpisahan dengan beberapa manajemen Perusahaan yang telah melewati MPP, antara lain Widianto P Syarif dan Kardjono Hadi. Hingga kunjungan stakeholders seperti SKK Migas, Kedutaan Jepang, dan PT KPI. Beberapa peristiwa internal perusahaan juga turut diliput seperti kegiatan STAR dan Kartini Sailing Race. Kilasan peristiwa ini kini telah menjadi bagian dari “sejarah kecil” Badak LNG yang mewarnai perjalanan Perusahaan.

SINERGY Mei - Juni 2018

30 BERITA FOTO

Page 31: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar memberikan cenderamata kepada Vice President Director PT Kaltim Parna Industri, Hotdo Pasaribu dalam kegiatan kunjungan PT KPI ke Badak LNG.

Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar bersama jajaran manajemen Badak LNG, berfoto dengan para tamu rombongan dari SKK Migas (18/4)

Bapak Widianto P Syarief hadir dan menerima cenderamata dari President Director & CEO Badak LNG Didik Sasongko Widi, dalam acara malam perpisahan yang dilaksanakan di gedung MPB Badak LNG (6/4).

SINERGY Mei - Juni 2018

31BERITA FOTO

Page 32: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Para peserta COOP mengunjungi kilang Badak LNG sebagai bagian dari acara perpisahan program COOP angkatan 29.

Bapak Kardjono Hadi memberikan sambutan dan menerima cenderamata dari Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar, dalam acara malam perpisahan yang dilaksanakan di gedung MPB Badak LNG.

Jajaran manajemen Badak LNG berfoto dengan para pekerja baru Badak LNG yang baru dilantik, di gedung Training Centre Badak LNG.

SINERGY Mei - Juni 2018

32 BERITA FOTO

Page 33: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

President Director & CEO Badak LNG Didik Sasongko Widi berfoto dengan para pemenang ajang Kartini Sailing Race 2018.

Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar dan Vice President Business Support Badak LNG, berfoto dengan Vice President Production Badak LNG, serta Senior Manager IT, Procurement & Contract, Maintenance, dan Internal Audit Badak LNG yang baru dilantik (26/3).

Kegiatan STAR yang merupakan salah satu cara Badak LNG memelihara aspek K3 di lingkungan Perusahaan.

SINERGY Mei - Juni 2018

33BERITA FOTO

Page 34: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Sebagai perusahaan yang terus mempertahankan improvement, Badak LNG memiliki berbagai instrumen untuk menjamin tumbuhnya perbaikan Perusahaan secara konsisten dari waktu ke waktu. Salah satu dari instrumen itu

adalah program CIP (Continuous Improvement Program).

Sejak 1996 Badak LNG telah mewadahi ide-ide inovasi yang dilakukan oleh insan mutu di Perusahaan dalam program CIP. Program ini dirancang agar berbagai masalah di unit kerja dapat diselesaikan dengan inovasi. Selain itu, CIP juga merupakan sarana yang tepat bagi pekerja untuk menuangkan ide dengan konsep PDCA (Plan Do Check Action) & DELTA (Delapan Langkah Tujuh Alat) yang berlangsung secara kontinu dan berkesinambungan.

Salah satu hal positif yang muncul dari kegiatan CIP tersebut adalah munculnya pemikiran baru yang mengarah pada perbaikan dan semuanya dilakukan dengan sistematis mengikuti kriteria SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Timely). Selama lebih dari 20 tahun, CIP dan beragam inovasi yang terwujud sudah menjadi semacam DNA di lingkungan kerja Badak LNG.

Menurut VP Quality System & Knowledge Management Pertamina (Persero) Annisrul Waqie tujuan utama dari CIP adalah untuk memberikan dampak yang signifikan bagi Perusahaan. “Peningkatan value creation perusahaan tidak hanya pada bisnis yang ada tetapi juga menciptakan peluang-peluang baru,” ujarnya. Hal ini berkaitan juga dengan bisnis Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) yang merupakan masa depan bagi Pertamina.

Hasil dari konsistensi Badak LNG dalam menjalankan program CIP ini tampak dari inovasi-inovasi yang berhasil

diraih oleh insan Badak LNG. Selain bermanfaat secara langsung di internal Badak LNG, prestasi tersebut juga bisa meraih prestasi di luar Perusahaan.

Salah satu contohnya adalah pencapaian yang diraih oleh empat Tim CIP Badak LNG yang berhasil meraih dua predikat Platinum serta dua predikat Gold pada konvensi Annual Pertamina Quality Awards (APQ) 2018 di Jakarta, pada 10-14 Maret 2018. Empat tim tersebut terdiri dari FT Prove Charlie 2 dan I Prove Insitu berhasil meraih penghargaan kategori Platinum. Sementara, FT Prove Optima dan FT Prove Innov 8 berhasil meraih kategori Gold. Ini adalah sebuah hasil yang menggembirakan mengingat inilah pertama kalinya Badak LNG mendapatkan kategori Platinum di ajang APQ Award.

Berawal Dari GIIAKeempat tim tersebut melewati serangkaian seleksi untuk turut serta bertanding di ajang APQ 2018. Pintu pertama yang harus dilewati tentu saja Forum CIP Internal Badak LNG 2017. Saat itu mereka berhasil masuk ke dalam sepuluh besar terbaik yang dan seluruhnya dikirim mengikuti Gas Improvement & Innovation Awards (GIIA) di Surabaya pada 6-8 Desember 2017.

GIIA sendiri merupakan event rutin berbagi pengetahuan atas hasil karya improvement & innovation berbasis Continuous Improvement Program dari seluruh Fungsi Direktorat dan Anak Perusahaan Gas dari PT Pertamina (Persero). Di samping itu, forum GIIA merupakan media untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi seluruh potensi perusahaan, khususnya Direktorat dan Anak Perusahaan Gas.

MELESTARIKAN BUDAYA INOVASI

DI BADAK LNG

SINERGY Mei - Juni 2018

34 POTRET

Page 35: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Hasilnya sungguh membanggakan, dari sepuluh tim yang dikirim oleh Badak LNG, sembilan tim mendapatkan penghargaan Gold, dan satu tim mendapatkan penghargaan Silver.

Dalam wawancara terpisah, Koordinator Harian CIP Badak LNG sekaligus Internal Auditor Audit & Compliance SHE&Q Department, Purnomo memberi penjelasan bahwa Badak LNG juga menjadikan ajang GIIA tersebut sebagai proses seleksi menuju event tahunan Annual Pertamina Quality Award (APQA). Purnomo menjelaskan bahwa GIIA merupakan seleksi berikutnya untuk menentukan ke-10 besar peserta CIP 2017 yang akan ikut serta dalam event APQA.

“Jadi tim yang akan kita kirim ke APQA bukan hanya dari ranking Forum CIP Internal Badak LNG saja, tapi juga akan dikombinasikan dengan penilaian yang mereka peroleh dari ajang GIIA di Surabaya,” tambah Purnomo.

Setelah melewati Forum CIP dan GIAA, Badak LNG segera menentukan tim-tim yang berhak mewakili perusahaan ke APQA. Proses penetapan perwakilan ke ajang bergengsi tersebut dilalui dengan berbagai pertimbangan serta

diskusi yang panjang. Hasilnya, terpilihlah empat tim yang mendapatkan peringkat gold di ajang GIIA sebagai perwakilan Badak LNG, yaitu FT Prove Insitu, FP Prove Charlie 2, FT Prove Optima, dan FT Innove 8.

FT Prove Insitu hadir dengan mengusung inovasi “Menurunkan Risiko Kerusakan Peralatan Terinsulasi Akibat Corrosion Under Insulation (CUI) dengan Sistem Deteksi Dini menggunakan CUI’s Water Detector di Kilang PT Badak NGL.”

FT Prove Charlie 2 mengunggulkan inovasi mereka yang berjudul “Meningkatkan Efisiensi Kilang dengan Mengurangi Gas Bersih yang Dibakar pada Saat Defrost MCHE Menggunakan Metode Shut Down Baru di Kilang Badak LNG.”

FT Prove Optima maju dengan inovasi “Meningkatkan Kinerja Plant-4 dengan Mempercepat Pengisian Propane Evaporator Saat Start Up di Kilang Badak LNG.”

Adapun tim FT Innove 8 turut ‘bertanding’ dengan judul “Meningkatkan Efisiensi Kegiatan Unloading Tellerette Packing pada Unit Aerator dengan Membuat Rashing Gun di Plant Pengolahan Air di PT Badak NGL.”

NAMA GUGUS INOVASI GIIA 2017 APQA 2018

FT CHARLIE 2Metode penyetopan MCHE untuk menghindari Thermal Shock dan Optimalisasi gas pada saat warm up MCHE di Proces Train PT Bdak LNG

IP INSITUMenurunkan Resiko Kerusakan Peralatan Terinsulasi Akibat Corrosion Under Insulation (CUI) Dengan Sistim Deteksi Dini Menggunakan CUI Monitoring Tools Di Kilang PT Badak NGL

IP INNOV 8Meningkatkan Efektifitas Pekerjaan Unloading dan Loading Raschig Ring di Aerator dengan Membuat Ejector Khusus Raschig Ring

FT OPTIMAMeningkatkan Kinerja Plant 4 Dengan Mempercepat Pengisian Propane Evaporator Saat Start Up di Kilang Badak LNG

IP ROTARY CModifikasi braket E1-GM-8A/B untuk memperpendek durasi penggantian dan menghemat biaya perbaikan

-

FT DELTA EHMempercepat Produksi Lng Dengan Memanaskan Derime Gas Dari Train Pengirim Pada Saat Start Up Di Kilang Badak LNG

-

FT DELTA 2Mengatasi Bocoran Gas di 5Y-1 dengan Memperkecil delta-T feed Gas Sirkuit Saat Shutdown 5E-1 Train H Di Kilang Badak LNG

-

IP ENTEMenekan Biaya Operasional IP Camera dengan Memanfaatkan Kabel Data di Area PT Badak NGL

-

FT PATAS 2 Membuat Alat Bantu Pemutar Hand Wheel Untuk Membuka dan Menutup Valve -

IP NEW IA Pembuatan alat bantu pengecekan bocoran di HE -

Platinum Gold Silver

35

SINERGY Mei - Juni 2018

POTRET

Page 36: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

As a company that continues to maintain improvement, Badak LNG has various instruments to ensure consistent improvement consistently over time. One of those instruments is the CIP (Continuous

Improvement Program) program.

Since 1996 Badak LNG has embodied the innovation ideas from Company’s innovator worker in the CIP program. This program is designed so that various problems in the work unit can be solved with innovation. In addition, CIP is also an ideal tool for workers to put their ideas into the concept of PDCA (Plan Do Check Action) & DELTA (Eight Step Seven Tools) that takes place continuously.

One positive thing that emerged from the activities of the CIP is the emergence of new ideas that lead to improved and everything is done by systematically following the SMART criteria (Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Timely). For more than 20 years, CIP and innovations embodied in the DNA has become such a work environment Badak LNG.

According to VP Quality System & Knowledge Management Pertamina (Persero) Annisrul Waqie the main objective of CIP is to provide a significant impact for the Company.

“Increasing the value creation of the company not only in the existing business but also creating new opportunities,” he said. This is also related to the business of Renewable Energy and Energy Conservation (EBTKE) which is the future for Pertamina.

The result of Badak LNG consistency in implementing CIP program is evident from innovations that have been achieved by Badak LNG’s worker. Besides benefiting directly in internal Badak LNG, the innovation gets achievement outside the Company.

One example is the accomplishment achieved by four Badak LNG CIP team won two Platinum and two Gold predicate at Annual Convention Pertamina Quality Awards (APQA) 2018 in Jakarta, on 10-14 March 2018. The four teams consist of FT Prove Charlie 2 and I Prove Insitu won the Platinum category award. Meanwhile, FT Prove Optima and FT Prove Innov 8 won the Gold category. This is an exciting result

considering that this is the first time the Badak LNG gained the Platinum category in the APQ Award event.

Starting from GIIAThe four teams pass a series of selection to participate in the event APPQ 2018. The first door that must pass course Badak LNG Internal CIP Forum 2017. At that time they managed to get into the top ten best and entirely sent to follow Gas Improvement & Innovation Awards (GIIA) in Surabaya on 6-8 December 2017.

After passing the CIP Forums and GIAA, the Badak LNG immediately determines the teams that are eligible to represent the company to APQA. The process of setting a representative to the prestigious event traversed by various considerations as well as a long discussion.¬ As a result, elected four teams whose get a gold rank in the event GIIA, i.e. I Prove Insitu, FT Prove Charlie 2, FT Prove Optima, and FT Innove 8.

Achievement at APQA 2018At the 2018 APQA event, the theme is “Quality Worker in Synergy Supports Implementation of 8 World Class Priority of Pertamina in Achieving Company Vision”. In this event, the team from Badak LNG must compete with 140 CIP Team which is the result of selection from 3.051 treaties. Quoted from page www.pertamina.com, according to APQ Committee Chairman Award 2018, Annisrul Waqie, that number increased by 42% from the number of treaties coming into APQ Awards the previous year.

Purnomo, Executive Coordinator of the CIP Badak LNG states with this high achievement, it is appropriate that the CIP Team Badak LNG given the opportunity to compete in the international CIP Forum.

“We are still communicating with Pertamina for the participation of these events, both nationally and internationally,” said Purnomo. Badak LNG is currently still awaiting information from Pertamina about the certainty of a team of Badak LNG can be delivered to the international level. The choice of

PRESERVING CULTURE OF INNOVATION IN BADAK LNG

36

SINERGY Mei - Juni 2018

PORTRAIT

Page 37: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

events on the international level quite a lot, among others, in New Zealand and Abu Dhabi. However, the board CIP Badak LNG still have to wait for Badak LNG Management decision, because of course comprehensive considerations are needed to send the team abroad.

To send the team to the next level, Badak LNG’s CIP Team will carry the same innovation by continuing to make improvements from various sides, such as technical writing of the treaties and completeness of the data. The CIP Team will also take care of the intellectual property rights in accordance with applicable rules for those innovations. Other improvements to be made are to make the innovation easier to replicate, or at least have the potential to be replicated elsewhere.

“Now the innovation of the four teams in APQA is in the process of HAKI registration,” said Purnomo.

The seriousness of the various parties to follow up this achievement record is indispensable because every innovation can be a foundation and a breakthrough to reach the next innovations. Moreover, for the first time, Badak LNG awarded

the Platinum category in APQA event. This achievement can be a strong foundation for development, especially since these innovations have received good recognition from outside parties.

Because that’s not surprising in welcoming the CIP Team on March 15, 2018, Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar revealed that the achievement in APQA is one proof that innovation in Badak LNG has run well. In addition, Gitut also hopes that this achievement can be maintained and improved again in the future.

“I hope this achievement can be viral innovation for all of us. Thus the innovations that are in accordance with the values of our company is actually implemented, “said Gitut.

Indeed it was, in the medical world there is also a good virus type and there are types of malicious viruses. Hopefully, every accomplishment achieved by Badak LNG will be a good virus that spreads infinitely, transformed into kindness, and will give birth again to innovator worker and other innovation that comes from the Badak LNG.

GROUP NAME INNOVATION GIIA 2017 APQA 2018

FT CHARLIE 2MCHE Determination Method to Avoid Thermal Shock and Gas Optimization at MCHE Warm-up at PT Badak NGL Train Process

IP INSITULowering the Damage Risk of Insulated Equipment Due to Corrosion Under Insulation (CUI) with Early Detection System Using CUI Monitoring Tools at PT Badak NGL Refinery

IP INNOV 8Increasing the Effectiveness of Unloading and Loading Raschig Ring Works on Aerators by Creating a Special Ejector Raschig Ring

FT OPTIMAImproving Plant 4 Performance by Speeding Up the Propane Evaporator Fill Up On Start Up at Badak LNG Refinery

IP ROTARY CModified E1-GM-8A/B Bracket to Shorten Replacement Duration and Save Repair Cost

-

FT DELTA EHAccelerating LNG Production By Heating the Gas Derime of the Sender Train at Start Up at Badak LNG Refinery

-

FT DELTA 2Overcoming Gas Leaks in 5Y-1 by Zinging Delta-T Feed Gas Circuit When Shutdown 5E-1 Train H in Badak LNG Refinery

-

IP ENTE Reducing IP Camera Operational Costs by Utilizing Data Cable in PT Badak NGL Area -

FT PATAS 2 Creating a Hand Wheel Tool for Opening and Closing the Valve -

IP NEW IA Creation of Leak Checking Tool at HE -

Platinum Gold Silver

SINERGY Mei - Juni 2018

37PORTRAIT

Page 38: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

INOVASI DARI BADAK LNG

Setelah melewati proses yang panjang, yaitu seleksi internal lewat ajang Continuous Improvement Program 2017, lalu disusul oleh event Gas Improvement & Innovation Awards (GIIA) pada bulan Desember 2017. Dalam ajang,

tersaringlah empat tim pejuang mutu yang berhak mewakili Badak LNG dalam ajang Annual Pertamina Quality Award tahun 2018.

Keempat tim tersebut datang dengan mengusung inovasi masing-masing, yang tentu saja telah mengalami beberapa kali penyempurnaan. Hasilnya sangat membanggakan, dari keempat tim tersebut dua tim berhasil meraih predikat Gold, dan dua tim lagi meraih predikat Platinum.

Pada tulisan kali ini, kita akan melihat inovasi-inovasi yang diusung oleh keempat tim tersebut.

FT Prove Charlie 2Dengan mengusung risalah berjudul, “Efisiensi Gas Bersih yang Dibakar pada Saat Defrost Main Cryogenic Heat Exchanger (MCHE) dengan Metode Shut Down Baru Di Kilang Badak LNG”, tim FT Prove Charlie 2 berhasil menggaet predikat Gold pada ajang GIIA dan Platinum di ajang APQ Award 2018.

Tim yang berasal dari Section Process Trains Operation Department Badak LNG ini berangkat dari pemahamannya bahwa, dalam proses produksi gas di train Badak LNG, tercatat sebanyak 286 KNm³/hr gas bersih dibakar di flare pada saat melakukan defrost unit Main Cryogenic Heat Exchanger (MCHE).

Hal ini jelas merupakan sebuah kerugian, karena terbakarnya gas dengan jumlah besar mengakibatkan pencemaran udara, pekerjaan repair akan tertunda cukup lama sebab unit MCHE harus menunggu program defrost selesai,

karena penyetopan Unit MCHE pada temperatur -80°C mengharuskan proses defrost untuk memanaskan kembali unit MCHE hingga mencapai 25°C terlebih dahulu, dan itu bisa memakan waktu selama ±11 jam sebelum dilakukan perbaikan.

Lalu yang terakhir berdasarkan Goal Objective & target pencapaian Key Performance Indicator Badak LNG tentang pencapaian Plant Thermal Efficiency, telah ditargetkan angka sebesar >87,5% serta target Feed gas to LNG ratio sebesar <26,50; yang mana untuk memenuhi target tersebut, maka salah satu usaha yang harus dilakukan adalah mengurangi atau menghemat gas yang dibakar di flare. Sementara fakta lapangan justru menunjukkan bahwa telah terjadi pembakaran gas bersih dalam jumlah yang cukup banyak di flare. Tentu ini akan membuat Key Performance Indicator akan sulit untuk dipenuhi.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, tim FT Prove Charlie 2 melakukan modifikasi cara shutdown atau penyetopan unit MCHE (5E-1) pada temperatur yang lebih panas. Lalu ketika dilakukan pengujian, ternyata hasilnya sangat menggembirakan karena dengan metode baru tersebut terbuangnya gas bersih sebanyak 286 KNm3 dapat dikurangi hingga sebesar 156 KNm3 atau turun dengan persentase sebesar 55%, dan temperature defrost di unit

SINERGY Mei - Juni 2018

38 PRODUCTION CORNER38 PRODUCTION CORNER

Page 39: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

MCHE menjadi ±6 jam lebih cepat. Sehingga persiapan perbaikan MCHE dapat dilakukan lebih cepat, yang artinya mendapatkan potensi keuntungan lain yaitu percepatan produksi LNG selama 6 jam. Potensi penghematan gas setiap shutdown adalah sebesar ± Rp 500 juta dan potensi percepatan produksi LNG selama 6 jam adalah sebesar ± 6.2 Miliar.

FT Prove Innov 8Dengan mengusung risalah berjudul,

“Meningkatkan Efisiensi Kegiatan Unloading Tellerette Packing pada Unit Aerator

dengan Membuat Rashing Gun di Plant Pengolahan Air PT. Badak

NGL”, tim FT Prove Innov 8 berhasil menggaet predikat

Gold pada ajang GIIA dan juga Gold di ajang APQ Award 2018.

Pada awalnya, tim yang berasal dari SE&C Section Maintenance Department Badak LNG ini menemukan fakta di lapangan bahwa kegiatan Unloading Tellerette Packing yang

menjadi tanggung jawab SE&C Section

masih menggunakan cara manual, yaitu

dengan menggunakan ember dan sekop. Lama melakukan pekerjaan adalah sekitar lima hari.

Cara seperti ini jelas memerlukan tenaga dan energi yang banyak serta durasi kerja yang lama. Selain itu, pencucian Tellerette Packing bekas pakai membutuhkan volume air yang banyak, lalu pekerja yang bekerja pada kegiatan ini berisiko mengalami fatigue karena pekerjaan yang dilakukan di dalam ruang terbatas, sehingga suplai udara yang sedikit dan dilakukan berulang-ulang dan tentu berpotensi mendatangkan injury pada pekerja.

Hal ini terjadi karena belum adanya alat yang dapat digunakan untuk mempermudah kegiatan Unloading Tellerette Packing tersebut.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, tim FT Prove Innov 8 berupaya memperbaharui metode kerja, dan membuat suatu alat yang bernama Rashing Gun. Alat ini berfungsi untuk menyedot dan melontarkan Tellerette Packing dengan menggunakan udara bertekanan dari vessel ke penampungan.

Dengan menggunakan alat ini, pekerjaan tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan pelepasan lumpur yang pekat dan sirkulasi udara di dalam vessel, sehingga efisiensi kerja dapat tercipta dan risiko kerja juga dapat lebih diminimalkan.

FT Prove OptimaDengan mengusung risalah berjudul, “Meningkatkan Kinerja Plant-4 Dengan Mempercepat Pengisian Propane Evaporator Saat Start Up di Kilang Badak LNG”, tim FT Prove Optima berhasil menggaet predikat Gold pada ajang GIIA dan juga Gold di ajang APQ Award 2018.

In the APQA 2018 event, four CIP teams sent by Badak LNG won two Platinum and two Gold predicate.

SINERGY Mei - Juni 2018

39PRODUCTION CORNER

SINERGY Mei - Juni 2018

Page 40: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

SINERGY Mei - Juni 2018

40 PRODUCTION CORNER

Pada awalnya, tim yang berasal dari Section Process Trains Operation Department Badak LNG ini menemukan fakta bahwa selama lebih dari 40 tahun beroperasi, kinerja sistem refrigerasi propan (Plant 4) pada saat startup di kilang Badak LNG selalu tidak optimal. Indikatornya adalah dari pencapaian target temperatur feed gas yang masuk ke unit pencairan berlangsung sangat lama, yaitu rata-rata 20 jam, bahkan pada tujuh jam awal startup hanya terjadi penurunan temperatur sebesar 20 saja, dari 300 C ke 280 C.

Kinerja Plant 4 yang tidak optimal ini menyebabkan terjadinya pemborosan energi steam turbine sebagai penggerak refrigerant kompresor di plant 4, pemborosan energi tersebut sebesar 3600 MT steam. Dampak lain yang ditimbulkan adalah waktu yang diperlukan unit pencairan untuk memproduksi LNG juga menjadi lebih lama, selama proses start up ini selalu dibakar gas hidrokarbon hingga menghasilkan 750 MT CO2, perlambatan produksi LNG selama 4 jam per start up, dan total kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 24,3 Miliar per tahun

Penyebab dari masalah ini ada beberapa hal, yang pertama karena para pekerja selama ini hanya terpaku pada prosedur lama, dimana propan cair diisi ketika kompresor sudah jalan, lalu jumlah inventori propan (Refrigerant) ketika kompresor 4K-1 dijalankan sangat minim, dan kapasitas valve make up hanya bisa mengalirkan maksimal 50 m³/hr

Berdasarkan dari beberapa alternatif perbaikan penyebab masalah, maka solusi perbaikan yang dapat dilakukan adalah: Merevisi WI Start Up Plant 4 yaitu mengalirkan C3

liquid terlebih dahulu langsung ke Evaporator sebelum 4K-1 running, dengan mitigasi untuk mengatasi potensial risiko: Jumlah make up C3 liquid maksimal 100 m3, sebagai pengaman pressure sistem dikontrol 3.5 kg/cm2 dengan 4PIC-7. Setting 4PIC-7 dinaikkan 12.5 kg/cm2 setelah 4K-1 running dan melakukan sosialisasi ke semua pekerja sebelum uji coba WI baru.

Hasil inovasi berjalan sesuai harapan dengan parameter operasi dalam kondisi normal selama interval waktu hampir 2 tahun, yang selalu dimonitor dengan melaksanakan pengukuran dan pengujian melalui Preventif & Predictive Maintenance (PM & PdM).

I-Prove InsituDengan mengusung risalah berjudul, “Menurunkan Resiko Kerusakan Peralatan Terinsulasi Akibat Corrosion Under Insulation (CUI) dengan Sistem Deteksi Dini Menggunakan CUI’s Water Detector di Kilang PT Badak NGL”, tim I-Prove Insitu berhasil menggaet predikat Gold pada ajang GIIA dan Platinum di ajang APQ Award 2018.

Tim yang berasal dari Technical Department Badak LNG ini menyadari bahwa untuk mendukung proses operasi pengolahan LNG, penggunaan material insulasi menjadi sangat penting untuk menjaga temperatur operasi di dalam peralatan (fungsi heat insulation) serta untuk perlindungan terhadap personel dari paparan temperatur ekstrem (fungsi personnel protection).

Jajaran Manajemen Badak LNG berfoto dengan tim CIP yang baru pulang dari gelaran APQ Award 2018.

SINERGY Mei - Juni 2018

Page 41: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

SINERGY Mei - Juni 2018

41PRODUCTION CORNER

Namun masalahnya, penggunaan material insulasi akan menimbulkan permasalahan baru berupa korosi di bawah insulasi (Corrosion Under Insulation/ CUI) yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada peralatan di kilang Badak LNG. Bila hal ini sampai terjadi, maka dimungkinkan terjadi kerusakan yang berat, seperti kerusakan material, loss production, bahkan hingga plant shutdown.

Untuk meminimalkan terjadinya CUI, sebenarnya Badak LNG memiliki beberapa program inspeksi yang dilakukan secara periodik, antara lain survei Corrosion Under Insulation yang dilakukan setiap 5 tahun, dan survei Corrosion Under Insulation untuk dead leg piping setiap 4 tahun.

Namun ternyata, meskipun sudah memiliki program inspeksi yang dilakukan secara rutin, kerusakan peralatan akibat CUI masih saja terjadi.

Berdasarkan kondisi tersebut, I-Prove Insitu akhirnya membuat alat monitoring yang bisa mendeteksi secara dini terjadinya Corrosion Under Insulation tersebut. Dengan adanya alat tersebut, diharapkan kasus-kasus CUI yang terjadi dapat terdeteksi secara dini, sehingga program pencegahan dapat dilakukan segera sebelum peralatan mengalami kerusakan lebih parah.

Pembuatan alat seperti ini sejalan dengan tugas utama Inspection Section, yaitu membuat dan memonitor program pencegahan korosi di kilang. Dalam lingkup yang lebih besar, program ini juga sejalan dengan Goals & Objective dari Inspection Section serta Key Performance Indicator Badak

LNG, yaitu sebanyak maksimal dua kasus Lost of Primary Containment (LOPC) Tier 1/2 serta maksimal dua kasus Unscheduled Shutdown.

Berdasarkan analisis risiko dari beberapa alternatif peningkatan, dapat disimpulkan bahwa pembuatan alat pendeteksi air di bawah insulasi merupakan metode peningkatan yang paling mudah dan layak untuk diaplikasikan. Oleh karena itu, tim I-Prove Insitu sepakat untuk membuat alat “CUI’s Water Detector” yang dapat mendeteksi secara dini keberadaan air di bawah insulasi, sehingga korosi dapat dicegah dengan lebih cepat.

Setelah dilakukan uji coba dan penelitian, keberadaan CUI’s Water Detector ini ternyata menghasilkan dampak positif yang dapat meningkatkan keandalan kilang. Beberapa dampak positif serta menghasilkan penghematan biaya yang dapat berasal dari jasa survey insulasi, pembongkaran/pemasangan insulasi, perbaikan akibat CUI, dan loss production karena delay start-up atau unscheduled shutdown.

Demikianlah keempat inovasi yang diusung oleh para pejuang mutu Badak LNG di ajang APQA 2018. Semoga setelah membacanya, kita semua dapat termotivasi untuk mengikuti jejak mereka, bukan hanya untuk sebuah ambisi pribadi, namun juga untuk kemajuan Badak LNG, serta memberikan sumbangsih hasil pemikiran serta tenaga kita terhadap kemajuan sains serta teknologi—terutama teknologi Migas—di Indonesia.

Tim FT Prove Innov 8, salah satu tim peraih predikat Gold di ajang APQ Award 2018.

SINERGY Mei - Juni 2018

Page 42: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Memasuki pertengahan tahun 2018, Badak LNG kembali menerima sebuah penghargaan. Kali ini Badak LNG mendapatkan penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA)

dalam kategori Social Empowerment untuk program Bontang Kuala Ecotourism pada 01 Juni 2018.

Bertempat di Marriot Hotel Manila, Filipina, penghargaan yang digagas oleh Enterprise Asia ini diterima langsung oleh Director & COO Badak LNG, Gitut Yuliaskar. Dengan diraihnya penghargaan ini, Badak LNG akan terus berkomitmen dalam mendorong masyarakat untuk melestarikan lingkungan dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya masyarakat di Kota Bontang.

E ntering the middle of 2018, Badak LNG again received an award. This time Badak LNG received the Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) in the Social Empowerment category for Bontang Kuala Ecotourism program on June 01, 2018.

Located at Marriot Hotel Manila, Philippines, the award was initiated by Enterprise Asia was received directly by Director & COO Badak LNG, Gitut Yuliaskar. With this award, Badak LNG will continue to be committed in encouraging people to preserve the environment and the socio-cultural values of society in Bontang City.

BADAK LNG MENERIMA PENGHARGAAN AREA 2018

BADAK LNG RECEIVED AREA 2018 AWARD

42

SINERGY Mei - Juni 2018

BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 43: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Sebagai bagian kegiatan bulan Ramadan, Badak LNG kembali melakukan kegiatan buka puasa bersama. Pada 4 Juni 2018, Badak LNG mengadakan buka puasa bersama dengan Forkopimda, MUI dan Wartawan Kota Bontang.

Acara yang berlangsung di Multi Purpose Building Badak LNG ini juga dihadiri oleh Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni dan Ketua MUI Bontang KH Imam Hambali.

Sementara esok harinya, di tempat yang sama diadakan buka puasa bersama dengan Mitra Binaan Badak LNG. Acara ini dihadiri sekitar 265 orang dari 40 kelompok mitra binaan yang tersebar di Kota Bontang dan sekitarnya. Acara yang digelar rutin tiap bulan suci Ramadan ini ditujukan untuk mempererat silaturahmi antara Perusahaan dengan berbagai pihak serta elemen masyarakat yang memiliki peran penting bagi keberlangsungan Perusahaan.

A s part of Ramadan activities, Badak LNG held an iftar event on June 4, 2018, together with Forkopimda, MUI, and Journalist of Bontang City. The event which took place at Multi Purpose Building of Badak LNG was also attended by

Mayor of Bontang City Neni Moerniaeni and Chairman of MUI Bontang KH Imam Hambali.

While the next day, in the same place, Badak held iftar with Badak LNG Trained Partners. The event was attended by about 265 people from 40 groups of partners in Bontang City and surrounding areas. The event held regularly every Ramadan is intended to strengthen the relationship between the Company with various parties and elements of society that have an important role for the sustainability of the Company.

BADAK LNG SELENGGARAKAN BUKA PUASA BERSAMA

BADAK LNG HELD IFTAR EVENT

43

SINERGY Mei - Juni 2018

BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 44: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

SINERGY Mei - Juni 2018

44 BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Badak LNG kembali mencatat prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan PROPER Emas tingkat Provinsi Kalimantan Timur pada 7 Juni 2018. Penghargaan ini diterima langsung oleh Senior Manager SHE&Q

Badak LNG Muhaimin.

Penyerahan penghargaan ini dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2018 tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang mengangkat tema “Ayo Lindungi dan Lestarikan Lingkungan Pesisir dan Laut Indonesia dari Sampah Plastik (Beat Plastic Pollution)”. Pencapaian ini tidak lepas dari komitmen seluruh pekerja dan mitra kerja Badak LNG dalam mengoperasikan kilang secara ramah lingkungan. Dukungan dari stakeholder pun memiliki peran besar dalam pengelolaan lingkungan di Badak LNG.

B adak LNG again made a proud achievement by winning the PROPER Gold award at East Kalimantan Province on June 7, 2018. This award was received by Senior Manager SHE&Q Badak LNG Muhaimin.

The award was conducted in conjunction with the World Environment Day 2018 at East Kalimantan provincial level with the theme of “Let’s Protect and Preserve the Indonesian Coastal and Marine Environment of Waste Plastics (Beat Plastic Pollution)”. This achievement cannot be separated from the commitment of all workers and partners to operate Badak LNG’s plant in an environmentally friendly manner. Support from stakeholders also has a major role in environmental management in the Badak LNG.

BADAK LNG KEMBALI MERAIH PROPER EMAS TINGKAT PROVINSI

BADAK LNG REGAINS THE GOLD PROPER IN PROVINCE

BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

SINERGY Mei - Juni 2018

Page 45: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

SINERGY Mei - Juni 2018

45BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Pada 16 Mei 2018, Badak LNG melakukan penanaman mangrove Ovata sebagai bagian dari Program Kebun Ovata di Kelurahan Berbas Tengah. Acara ini turut dihadiri oleh Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar, Manajemen

Badak LNG, dan Lurah Berbas Tengah Usman HM.

Kegiatan ini merupakan langkah awal dari rencana penanaman pohon mangrove dengan jumlah bibit sebanyak 14.836 buah pada tanah seluas 5,93 ha. Penanaman ini akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama sebanyak 3.313 bibit dengan luas 1,32 ha, tahap kedua sebanyak 4.793 bibit dengan luas 1,91 ha, dan tahap ketiga sebanyak 6.730 bibit dengan luas 2,69 ha.

O n May 16, 2018, Badak LNG planted the Ovata mangrove as part of the Ovata Garden Program in Central Berbas Village. This event was also attended by Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar, Management of Badak LNG, and

Headmen of Central Berbas Usman HM.

This activity is the first step of the plan of mangrove tree planting with as many as 14,836 of seedling mangrove on a land area of 5.93 ha. This planting will be done in three stages. The first stage planting 3,313 seedlings with an area of 1.32 ha, the second stage planting 4,793 seedlings with an area of 1.91 ha, and the third stage planting 6,730 seedlings with an area of 2.69 ha.

BADAK LNG TANAM 14 RIBU BIBIT MANGROVE

BADAK LNG PLANT FOURTEEN THOUSAND

MANGROVE SEEDS

Page 46: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Pada 2 Mei 2018, Badak LNG menyerahkan 4000 ekor bibit ikan lele kepada Lapas Kelas III Bontang sebagai bagian dari program Kampung Asimilasi Bontang Lestari. Busori Sunaryo selaku Pjs. Senior Manager Corporate Communication

Badak LNG turut hadir bersama Kepala Lapas Heru Yuswanto. Dalam sambutannya, Busori mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu berjalannya program tersebut.

“Bantuan bibit lele sebanyak 4.000 ekor yang diserahkan hari ini merupakan bagian dari pilar pemberdayaan masyarakat yaitu rangkaian program Kampung Asimilasi Warga Lapas,” ujar Busori.

Selain pemberian bantuan bibit lele ini, Badak LNG juga memberikan pendampingan dan pelatihan untuk mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang harus disediakan untuk budi daya ikan lele. Pelatihan dan pendampingan ini dilakukan secara bertahap selama dua bulan, dimulai pada April 2018.

O n 2 May, 2018, Badak LNG gave 4,000 catfish seeds to Bontang Correctional Institution Class III as a part of the program of Bontang Lestari Assimilation Village. Busori Sunaryo, the Corporate Communication Senior Manager of

Badak LNG, visited the institution with Heru Yuswanto, the head of the correctional institution. In his speech, Busori expressed his gratitude to all involved parties who had contributed to this program.

“Four thousand catfish seeds that are given today is a part of the program of Assimilation Village for the inmates of the correctional institution,” Busori said.

In addition to providing catfish seeds, Badak LNG also held workshops and training to help prepare equipment needed in the cultivation of catfish. The training and the workshops will be held for two months, starting from April 2018.

BADAK LNG SERAHKAN 4000 EKOR BIBIT IKAN LELE

BADAK LNG DONATED 4,000 CATFISH SEEDS

SINERGY Mei - Juni 2018

46 BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 47: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Pada 6 Mei 2018, Badak LNG mengadakan Community Gathering bersama masyarakat Buffer Zone di area Lapangan Kampung Baru Bontang. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar, Manajemen Badak

LNG, Lurah Berbas Tengah Usman HM, Lurah Berbas Pantai Muhammad Rendhy Maulia, Ketua RT Kelurahan Berbas Tengah dan Berbas Pantai, serta tamu undangan lainnya.

Gitut Yuliaskar berharap semua yang hadir dapat ikut merasakan kegembiraan dari kegiatan tersebut. Selain bersilaturahmi, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan manajemen baru Badak LNG kepada komunitas di lingkungan kelurahan yang ada di area Buffer Zone.

“Diharapkan dengan kegiatan seperti ini, kita semakin mengenal dan saling memahami posisi masing-masing sehingga dapat bersama-sama memajukan kota Bontang ini,” jelasnya.

O n 6 May 2018, Badak LNG held Community Gathering with the Buffer Zone community at Lapangan Kampung Baru Bontang. The gathering was attended by Gitut Yuliaskar, the Director & COO of Badak LNG, the management

of Badak LNG, Usman HM, the sub-district head of Central Berbas, Muhammad Rendhy, the sub-district head of Berbas Pantai, the neighborhood association heads of Central Berbas and Berbas Pantai sub-districts, and other guests.

Gitut Yuliaskar hoped that all attendees could experience the excitement of the gathering. In addition to maintaining the relationship with other communities, the event was held to introduce the new management of Badak LNG to the communities of Buffer Zone area.

“By holding this gathering, I hope we could get to know and understand each other and as a result, we could develop Bontang City together,” he remarked.

COMMUNITY GATHERING BADAK LNG 2018

COMMUNITY GATHERING BADAK LNG 2018

SINERGY Mei - Juni 2018

47BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 48: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Pada 20 Mei 2018, Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar beserta jajaran manajemen Badak LNG melakukan silaturahmi ke Masjid Al-Muttaqien di Kelurahan Berbas Tengah, Kota Bontang. Kunjungan ini sebagai bagian dari

rangkaian Safari Ramadhan Badak LNG yang seluruhnya akan mencakup tujuh titik di sekitar Kota Bontang.

Pada kegiatan tersebut Badak LNG melalui Yayasan Umat Islam (Yaumil) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar 14 juta rupiah. Dalam sambutannya, Direktur dan COO Badak LNG, Gitut Yuliaskar mengucapkan terima kasih kepada takmir dan jamaah Masjid Al-Muttaqien yang berkenan menerima rombongan Badak LNG. “Safari Ramadan ini juga sekaligus menyambut dan menyemarakkan bulan Ramadan yang penuh berkah dan ampunan ini,” ujarnya.

BADAK LNG LAKSANAKAN SAFARI RAMADHAN

O n May 20, 2018, Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar along with Badak LNG Management visited Al-Muttaqien Mosque in LNG Berbas Village, Bontang City. The visit is part of a series of Badak LNG’s Ramadhan

Safari which will entirely cover the seven place around Bontang City.

In this activity, Badak LNG through Yayasan Umat Islam (Yaumil) and Lembaga Amil Zakat (LAZ) provide assistance in the form of cash of 14 million rupiah. In his speech, Director and COO Badak LNG Gitut Yuliaskar thanked the takmir and pilgrims of Al-Muttaqien Mosque who are pleased to receive the Badak LNG.

“Ramadhan Safari is also at once welcomed and graced the blessed and forgiveness month of Ramadan,” he said.

BADAK LNG’S RAMADAN SAFARI

SINERGY Mei - Juni 2018

48 BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 49: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Pada 1 Mei 2018, Manajemen Badak LNG bersama dengan jajaran pemerintah Kota Bontang berkunjung ke “Rusty” Floating Resto yang digagas oleh kelompok Kerapu Macan. Pada kesempatan ini, Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar

mengatakan bahwa silaturahmi yang terjalin ini bertujuan untuk meningkatkan kekompakan antara Badak LNG dengan pemerintah Kota Bontang. “Pertemuan ini akan bagus jika dilakukan secara rutin, semakin kita kompak untuk bisa memajukan Kota Bontang yang kita cinta ini,” ujar Gitut.

Wakil Walikota Kota Bontang, Basri Rase mengapresiasi pencapaian salah satu mitra binaan Badak LNG yang mampu mengelola “Rusty” Floating Resto ini. Menurut Basri Rase hal ini merupakan bukti Badak LNG juga ikut memajukan kesejahteraan masyarakat sejalan dengan program Pemerintahan Kota Bontang.

KUNJUNGAN KE FLOATING RESTO BADAK LNG

VISITATION TO BADAK LNG FLOATING RESTAURANT

O n 1 May 2018, Badak LNG management and the government of Bontang City visited the “Rusty” Floating Restaurant which was developed by the Kerapu Macan group. In this occasion, Gitut Yuliaskar, the Director & COO of Badak LNG, said

that the purpose of this excursion was to maintain the synergy between Badak LNG and the government of Bontang City. “This gathering should be held regularly in order to improve the cooperation which will help us develop our beloved Bontang City,” said Gitut.

Basri Rase, the Vice Mayor of Bontang City, appreciated one of the achievements of Badak LNG trained partner that is able to manage the “Rusty” Floating Restaurant. According to him, the restaurant proved that Badak LNG helped improve the people’s prosperity in accordance with the program of Bontang City Government.

SINERGY Mei - Juni 2018

49BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 50: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Pada 14 Mei 2018, berlangsung acara serah terima jabatan manajemen Badak LNG. Dalam acara ini berlangsung pelantikan secara resmi Agung Eka Purnawan sebagai Senior Manager Technical Department dan Bambang Budi

Raharjo sebagai Senior Manager Services Department.

Dalam sambutannya, Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar mengatakan bahwa pergantian jabatan ini merupakan sebuah momen penting seiring dengan tanggung jawab Perusahaan yang juga semakin besar. Tanggung jawab ini tidak terlepas dari berbagai perubahan yang terjadi di Badak LNG dan perlu perhatian lebih dari pejabat yang baru ke depannya.

O n 14 May 2018, a formal handover of Badak LNG management position was conducted. Agung Eka Purnawan and Bambang Budi Raharjo were promoted to Technical Department Senior Manager and Services Department Senior

Manager respectively.

In his speech Gitut Yuliaskar, the Director & COO of Badak LNG, remarked that the management change was an important transition within Badak LNG. Therefore, the management of Badak LNG must focus their attention on facilitating this transition.

SERAH TERIMA JABATAN SENIOR MANAGER

THE HANDOVER OF SENIOR MANAGER POSITION

SINERGY Mei - Juni 2018

50 BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

SINERGY Mei - Juni 2018

Page 51: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

Pada 14 Mei 2018 Badak LNG mengadakan Exercise ISPS Code dengan skenario “Penanggulangan Penyusupan, Kebakaran, dan Tumpahan Minyak di Kapal”. Kegiatan yang dilaksanakan di TUKS LNG & LPG Bontang PT Pertamina (Persero) ini

melibatkan berbagai pihak seperti KPLP, Polisi Air (Polair), Posal TNI AL, Rumah Sakit LNG Badak, dan tim Pemadam Kebakaran Badak LNG.

Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk menjalin koordinasi personel Badak LNG dengan instansi terkait. Serta uji coba jaring komunikasi, kesiapan, keandalan, dan kemampuan terhadap penanganan gangguan terhadap fasilitas TUKS LNG & LPG Bontang PT Pertamina.

“Sesuai ketentuan ISPS Code, setiap fasilitas pelabuhan yang telah comply dengan ISPS Code, wajib melaksanakan Drill ISPS Code setiap tiga bulan dan ISPS Code setiap satu tahun,” papar Gitut.

O n 14 May 2018, Badak LNG held Exercise ISPS Code with the scenario of “Infiltration, Fire, and Oil Spill on Ship Countermeasures”. This event, which was held at PT Pertamina’s Bontang TUKS LNG & LPG, involved various parties,

including Indonesian Sea and Coast Guard, Indonesian Water Police, Indonesian Navy, Badak LNG Hospital, and Badak LNG Firefighter.

Gitut Yuliaskar, the Director & COO of Badak LNG, explained that the purpose of this exercise was to improve teamwork between Badak LNG and the involved parties. The event was also conducted to test their communication, reliability, and capability in managing incidents occurring at PT Pertamina’s Bontang TUKS LNG & LPG.

“In accordance with the ISPS Code, all of the port facilities that comply to the ISPS Code are required to conduct the drill of ISPS Code once every three months and the ISPS Code once a year,” Gitut explained.

BADAK LNG LAKSANAKAN EXERCISE ISPS CODE

BADAK LNG CONDUCTED EXERCISE ISPS CODE

SINERGY Mei - Juni 2018

51BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 52: Inovasi untuk Energi Bersih Inovasi untuk Kemajuan Masyarakatportal.badaklng.co.id/dam/jcr:b049668b-61d8-4de5-b5df-dbeb5961fd24... · Inovasi untuk Kemajuan Masyarakat. PENANGGUNG

1 Syawal 1439 HijriahTAQOBALLAHU MINNA WA MINKUMMohon Maaf Lahir dan Batin

Mengucapkan

Selamat Hari Raya