internasional - ftp.unpad.ac.id · w afatnya pemimpin korea utara (korut) kim jong-il empat hari...

1
W AFATNYA pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-il empat hari lalu memunculkan sebuah pertanyaan. Apakah Korut akan bersatu kembali dengan Korea Selatan (Korsel) yang telah terpisah sejak 1948? Di tengah kesepakatan reunikasi yang masih misteri, para analis me- nyarankan proses tersebut dilakukan secara bertahap sebagaimana Hong Kong yang kembali menjadi bagian ‘Ne- geri Tirai Bambu’. Reunikasi dua Korea diminta jangan meniru metode yang menyatukan Jerman Barat dan Jerman Timur. Perwujudan Jerman Bersatu memang relatif lebih cepat. Akan tetapi, biaya yang disedot untuk menyatukan Jerman sangat besar. Berbeda halnya dengan Hong Kong yang kembali ke pangkuan China. Prosesnya memang lambat, tetapi hitungan biayanya lebih kecil. “Akan terjadi kekacauan, pereko- nomian akan merosot karena terjadi pergerakan uang dari selatan ke utara, atau pergerakan utara ke selatan,” jelas Mercus Noland, pengamat ekonomi internasional dari Institut Peterson. Sampai detik ini, penyatuan Jerman telah menjadi referensi untuk me- nyatukan dua Korea yang kini masih bermusuhan. Pihak Korsel memiliki niat untuk melakukan reunikasi de- ngan Korut. Untuk melangkah menuju impian tersebut, akademisi dan mantan pejabat Jerman pernah diundang ke Seoul, ibu kota Korsel. Pemilihan model Jerman Bersatu ka- rena pemerintah Korsel menilai proses terpisahnya dua Korea tak berbeda jauh dengan Jerman. Jerman menjadi dua negara karena dilatarbelakangi ideologi dan model sistem ekonomi. Pada Oktober lalu, dua ilmuwan, Hyung Seok-kim dari Universitas So- gang, Seoul, Korsel, dan Seung Mo-choi dari Universitas Washington, AS, me- mublikasikan penelitian mereka tentang kemungkinan biaya reunikasi dua Korea. Dalam penelitian mereka, dua pakar itu menghitung prediksi biaya pe- nyatuan Korea dengan membandingkan proses penyatuan Jerman. Saat dilakukan reunikasi, popu- lasi penduduk Jerman Timur sekitar seperempat dari populasi penduduk Jerman Barat. Pendapatan per kapita Jerman Barat empat kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan Jerman Timur. Kondisi di dua wilayah Jerman saat itu dibandingkan dengan yang terjadi di daratan Korea. Saat ini, populasi pen- duduk Korut diperkirakan setengah dari populasi penduduk Korsel. Pendapatan per kapita warga Korsel mencapai 17 kali lebih tinggi daripada warga Korut. Menurut Kim dan Choi, biaya pe- nyatuan Korea akan besar karena dibu- tuhkan anggaran untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara utara dan selatan. Pendapatan per kapita Korsel juga diperkirakan akan mengalami kemunduran sebesar 20% jika diban- ding dengan saat masih terpisah dengan Korut. Dari analisis tersebut, duo peneliti itu menyatakan kesetaraan yang didapat dari metode reunikasi Jerman diperkira- kan baru terjadi 25 tahun kemudian bila metode yang sama dilakukan di Korea. Selain soal biaya reunikasi yang besar, para pakar menakar soal untung rugi bila kedua Korea menyatu kembali. Analis ekonomi dari lembaga Goldman Sachs, Goo Hoo-kwon, melirik kekayaan mineral di wilayah Korut. Bila bersatu, menurut Kwon, industri- industri yang berada di wilayah Korsel dapat memenuhi kebutuhan mineral mereka. “Sumber daya mineral Korut di antaranya magnesit, batu bara, uranium, dan bijih besi bernilai sekitar 140 kali produksi domestik bruto 2008 (Korsel),” kata Kwon. (Reuters/DK/I-3) 22 RABU, 21 DESEMBER 2011 I NTER NASIONAL BERKABUNG: Kim Jong-un (tengah) menatap jenazah ayahnya, Kim Jong-il, yang disemayamkan di Istana Memorial Kumsusan di Pyongyang, Korut, kemarin. Foto ini diambil dari tayangan Associated Press. PARADE MILITER: Tentara Korut berparade saat merayakan hari ulang tahun ke-60 terbentuknya Korea Utara di Pyongyang, tahun lalu. Dengan meninggalnya pemimpin Korut Kim Jong-il, muncul pertanyaan siapa mengendalikan negara dan program nuklirnya. Gagasan Reunifikasi Dua Korea kembali Menghangat JEROME E WIRAWAN M ESKI Kim Jong- un hampir pasti menjadi penerus Kim Jong-il, teka- teki siapa sebenarnya peme- gang kekuasaan di Korea Utara muncul ke permukaan. Hal itu mengemuka lantaran Jong-un tidak akan serta-merta menen- tukan semua kebijakan Korut. Pria berusia 27 tahun itu dinilai belum teruji untuk mengambil tongkat estafet kepemimpinan dari mendiang ayahnya. Penentu sebagian besar kebijakan vital Korut, seperti program nuklir, akan diambil alih oleh para penasi- hat negara. Adapun di antara semua penasihat, yang paling berkuasa adalah Jang Song- thaek, 65, adik ipar mendiang Kim Jong-il. “Jang telah memainkan pe- ranan penting selama Kim Jong-il sakit. Dia sanggup mengelola masalah suksesi dan bahkan hubungan Korut dengan Amerika Serikat dan China,” papar Yang Moo- jin dari University of North Korean Studies. “Jang adalah penanggung jawab proses Kim Jong-un dalam men- jadi pemimpin secara sah dan sistematik dengan melobi par- tai dan militer,” lanjutnya. Tindakan Jang mendapat restu Kim Jong-il. Bahkan, sang mendiang sempat memberi we- wenang kepada Jang dengan mengangkatnya sebagai Wakil Kepala Komisi Pertahanan Nasional pada 2009. Posisi itu membuat Jang praktis menjadi orang kedua terpenting di Ko- rut mengingat komisi tersebut merupakan institusi puncak kekuasaan di ‘Negeri Stalinis’. Lebih jauh, Jang merupakan pemimpin caretaker Korut seka- ligus mentor Jong-un apabila Jong-il sewaktu-waktu mening- gal dunia. Sejumlah pengamat berasumsi pengangkatan Jang merupakan langkah taktis Jong-il untuk menyiapkan ahli waris setelah mendapat ‘pencerahan’ berupa serangan stroke pada 2008. Perebutan kekuasaan Jang dianggap sebagai se- orang pragmatis yang mem- peroleh kepercayaan Jong-il lantaran paham politik dalam negeri dan kebijakan ekonomi. Pria yang mengetuai departe- men industri ringan Partai Pekerja itu sempat menghilang dari publik Korut selama dua tahun sebelum kembali pada 2006. Para analis Korut yang berbasis di Seoul, Korea Selatan, meyakini masa ini merupakan bagian dari perebutan kekua- saan yang melibatkan sejumlah orang di balik istri kedua dan ketiga Jong-il. Posisi terhormat Jang tidak akan bisa diperoleh tanpa campur tangan istrinya, Kim Kyong-hui, yang tidak lain adik kandung Jong-il. Selama bertahun-tahun, persaudaraan kakak dan adik itu begitu erat. Tidak jarang Jong-il mengajak Kyong-hui dalam kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Korut. Beberapa analis menduga Jang dan istrinya boleh jadi me- nyalahgunakan amanat Jong-il dan menyingkirkan Jong-un demi kekuasaan. “Jenis perebu- tan kekuasaan semacam itu akan menciptakan huru-hara,” kata Yang dari University of North Korean Studies. Akan tetapi, lanjut Yang, Jang harus berpikir dua kali untuk menyingkirkan Jong-un. Pasal- nya, putra bungsu Jong-il terse- but mendapat dukungan penuh Ri Yong-ho, Kepala Staf Angkat- an Bersenjata Korut. Pengamat struktur kekuasaan Korut, Paik Hak-soon, menilai Yong-ho sengaja ditempatkan Jong-il untuk menjaga perimbangan kekuasaan. “Jang memang setia, tapi dia sangat berkuasa. Itu bisa jadi sumber kekhawatiran (bagi Kim Jong-il),” ujar dosen Sejong Institute itu. Terlepas dari langkah tak- tis Jong-il sebelum mening- gal, elite politik Korut ingin melanggengkan kekuasaan. “Kepemimpinan Korea Utara bersatu. Mereka paham harus bahu-membahu supaya tidak digantung satu per satu,” kata Andrei Lankov dari Kookmin University di Seoul. Oleh karena itu, hampir bisa dipastikan bahwa Jang dan Kyong-hui akan melin- dungi sang keponakan sebagai penerus dinasti Kim. (AP/ Reuters/I-2) [email protected] Pengangkatan Jang Song-thaek merupakan langkah taktis Kim Jong-il untuk menyiapkan ahli waris takhta. Kim Jong-un (akan) Disetir Pamannya JUMLAH korban tewas akibat banjir bandang dan tanah long- sor yang disebabkan oleh badai Washi di bagian selatan Filipina akhir pekan lalu, nyaris men- capai 1.000 orang. Keterangan tersebut disampaikan Dewan Nasional Manajemen dan Pe- ngurangan Risiko Bencana (NDRRMC) Filipina, kemarin. Dalam laporannya, badan itu mengatakan 957 tewas dan 49 orang hilang. Sebagian besar korban berasal dari dua kota yang menderita kerusakan terparah, yakni Cagayan de Oro dan Iligan. Kerusakan itu sendiri akibat terjangan air bah, lumpur, serta gelondongan kayu dari gunung. Sebelumnya, korban tewas dilaporkan men- capai 650 orang. Pihak berwenang di dua kota mengaku tengah berjuang untuk mencegah penyebaran penyakit di pusat-pusat evakuasi yang disesaki pengungsi. Salah satu upayanya adalah penggalian kuburan massal bagi mayat yang sudah membusuk. Sementara itu, Departemen Kesehatan menegaskan pe- nguburan mayat korban yang membusuk di Cagayan de Oro dan Iligan di kompleks per- makaman sementara, lebih baik daripada menyatukan mereka dalam kuburan mas- sal. Menurut Asisten Menteri Kesehatan Dr Eric Taya, hal itu dilakukan demi kemudahan proses identikasi korban. Taya menambahkan, Departemen Kesehatan ingin para korban diberi upacara pemakaman yang layak. Sejauh ini, pemerin- tah baru mengirimkan 437 peti mati ke Cagayan de Oro dan Iligan City untuk membantu menunda pembusukan mayat. Saat mengunjungi Cagayan de Oro, Presiden Benigno Aqui- no III mengumumkan status bencana nasional atas insiden badai Washi atau yang juga dikenal sebagai badai tropis Sendong. Presiden Aquino mengatakan pemerintah masih memiliki dana bantuan ben- cana sebesar 1,17 miliar peso bagi lebih dari 338 ribu orang yang terkena dampak bencana. Aquino membuat pernyataan itu dalam rapat dengan kepala lembaga nasional yang ber- urusan dengan bencana serta dengan pejabat pemerintah daerah. Selain mengunjungi dua wilayah dengan kerusakan terparah, pemerintah akan me- nyambangi Kota Negros Orien- tal, Ilocos Norte, dan Iloilo. Bantuan difokuskan untuk para korban selamat yang ke- kurangan air dan makanan. Para pengungsi yang mencapai 45 ribu orang juga memerlukan selimut, tenda, dan pakaian. Badan pangan PBB mengirim 3 ton biskuit dan selimut. (*/ Reuters/Inquirer/I-5) NAIK MOTOR: Enam warga yang terkena dampak banjir bandang yang terjadi Jumat (16/12) menaiki sepeda motor di Kota Iligan, selatan wilayah Filipina, Senin (19/12). Banjir bandang tersebut menjadi bencana terparah selama satu dekade. Badai Washi Telan 1.000 Korban s b (K y n s K g d m T re y s H C te n p a M in te n b n n im p S re te d n d H g d m AP REUTERS/KYODO AP/BULLIT MARQUEZ

Upload: doanhanh

Post on 13-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTERNASIONAL - ftp.unpad.ac.id · W AFATNYA pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-il empat hari lalu memunculkan sebuah pertanyaan. Apakah Korut akan bersatu kembali dengan Korea

WAFATNYA pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-il empat hari lalu memunculkan

sebuah pertanyaan. Apakah Korut akan bersatu kembali dengan Korea Selatan (Korsel) yang telah terpisah sejak 1948?

Di tengah kesepakatan reunifi kasi yang masih misteri, para analis me-nyarankan proses tersebut dilakukan secara bertahap sebagaimana Hong Kong yang kembali menjadi bagian ‘Ne-geri Tirai Bambu’. Reunifi kasi dua Korea diminta jangan meniru metode yang menyatukan Jerman Barat dan Jerman Timur.

Perwujudan Jerman Bersatu memang relatif lebih cepat. Akan tetapi, biaya yang disedot untuk menyatukan Jerman sangat besar. Berbeda halnya dengan Hong Kong yang kembali ke pangkuan China. Prosesnya memang lambat, tetapi hitungan biayanya lebih kecil.

“Akan terjadi kekacauan, pereko-nomian akan merosot karena terjadi pergerakan uang dari selatan ke utara, atau pergerakan utara ke selatan,” jelas Mercus Noland, pengamat ekonomi internasional dari Institut Peterson.

Sampai detik ini, penyatuan Jerman telah menjadi referensi untuk me-nyatukan dua Korea yang kini masih bermusuhan. Pihak Korsel memiliki niat untuk melakukan reunifi kasi de-ngan Korut. Untuk melangkah menuju impian tersebut, akademisi dan mantan pejabat Jerman pernah diundang ke Seoul, ibu kota Korsel.

Pemilihan model Jerman Bersatu ka-rena pemerintah Korsel menilai proses terpisahnya dua Korea tak berbeda jauh dengan Jerman. Jerman menjadi dua negara karena dilatarbelakangi ideologi dan model sistem ekonomi.

Pada Oktober lalu, dua ilmuwan, Hyung Seok-kim dari Universitas So-gang, Seoul, Korsel, dan Seung Mo-choi dari Universitas Washington, AS, me-mublikasikan penelitian mereka tentang

kemungkinan biaya reunifi kasi dua Korea. Dalam penelitian mereka, dua pakar itu menghitung prediksi biaya pe-nyatuan Korea dengan membandingkan proses penyatuan Jerman.

Saat dilakukan reunifi kasi, popu-lasi penduduk Jerman Timur sekitar seperempat dari populasi penduduk Jerman Barat. Pendapatan per kapita Jerman Barat empat kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan Jerman Timur.

Kondisi di dua wilayah Jerman saat itu dibandingkan dengan yang terjadi di daratan Korea. Saat ini, populasi pen-duduk Korut diperkirakan setengah dari populasi penduduk Korsel. Pendapatan per kapita warga Korsel mencapai 17 kali lebih tinggi daripada warga Korut.

Menurut Kim dan Choi, biaya pe-nyatuan Korea akan besar karena dibu-tuhkan anggaran untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara utara dan selatan. Pendapatan per kapita Korsel

juga diperkirakan akan mengalami kemunduran sebesar 20% jika diban-ding dengan saat masih terpisah dengan Korut.

Dari analisis tersebut, duo peneliti itu menyatakan kesetaraan yang didapat dari metode reunifi kasi Jerman diperkira-kan baru terjadi 25 tahun kemudian bila metode yang sama dilakukan di Korea.

Selain soal biaya reunifi kasi yang besar, para pakar menakar soal untung rugi bila kedua Korea menyatu kembali. Analis ekonomi dari lembaga Goldman Sachs, Goo Hoo-kwon, melirik kekayaan mineral di wilayah Korut.

Bila bersatu, menurut Kwon, industri-industri yang berada di wilayah Korsel dapat memenuhi kebutuhan mineral mereka. “Sumber daya mineral Korut di antaranya magnesit, batu bara, uranium, dan bijih besi bernilai sekitar 140 kali produksi domestik bruto 2008 (Korsel),” kata Kwon. (Reuters/DK/I-3)

22 RABU, 21 DESEMBER 2011INTERNASIONAL

BERKABUNG: Kim Jong-un (tengah) menatap jenazah ayahnya, Kim Jong-il, yang disemayamkan di Istana Memorial Kumsusan di Pyongyang, Korut, kemarin. Foto ini diambil dari tayangan Associated Press.

PARADE MILITER: Tentara Korut berparade saat merayakan hari ulang tahun ke-60 terbentuknya Korea Utara di Pyongyang, tahun lalu. Dengan meninggalnya pemimpin Korut Kim Jong-il, muncul pertanyaan siapa mengendalikan negara dan program nuklirnya.

Gagasan Reunifi kasi Dua Korea

kembali Menghangat

JEROME E WIRAWAN

MESKI Kim Jong-un hampir pasti menjadi penerus Kim Jong-il, teka-

teki siapa sebenarnya peme-gang kekuasaan di Korea Utara muncul ke permukaan. Hal itu mengemuka lantaran Jong-un tidak akan serta-merta menen-tukan semua kebijakan Korut.

Pria berusia 27 tahun itu dinilai belum teruji untuk mengambil tongkat estafet kepemimpinan dari mendiang ayahnya. Penentu sebagian besar kebijakan vital Korut, seperti program nuklir, akan diambil alih oleh para penasi-hat negara. Adapun di antara semua penasihat, yang paling berkuasa adalah Jang Song-thaek, 65, adik ipar mendiang Kim Jong-il.

“Jang telah memainkan pe-ranan penting selama Kim Jong-il sakit. Dia sanggup mengelola masalah suksesi dan bahkan hubungan Korut dengan Amerika Serikat dan

China,” papar Yang Moo-jin dari University of North Korean Studies. “Jang adalah penanggung jawab proses Kim Jong-un dalam men-jadi pemimpin secara sah dan sistematik dengan melobi par-tai dan militer,” lanjutnya.

Tindakan Jang mendapat restu Kim Jong-il. Bahkan, sang mendiang sempat memberi we-wenang kepada Jang dengan mengangkatnya sebagai Wakil Kepala Komisi Pertahanan Nasional pada 2009. Posisi itu membuat Jang praktis menjadi orang kedua terpenting di Ko-rut mengingat komisi tersebut merupakan institusi puncak kekuasaan di ‘Negeri Stalinis’.

Lebih jauh, Jang merupakan pemimpin caretaker Korut seka-ligus mentor Jong-un apabila Jong-il sewaktu-waktu mening-gal dunia. Sejumlah pengamat berasumsi pengangkatan Jang merupakan langkah taktis Jong-il untuk menyiapkan ahli waris setelah mendapat ‘pencerahan’ berupa serangan stroke pada 2008.

Perebutan kekuasaanJang dianggap sebagai se-

orang pragmatis yang mem-peroleh kepercayaan Jong-il lantaran paham politik dalam negeri dan kebijakan ekonomi. Pria yang mengetuai departe-men industri ringan Partai Pekerja itu sempat menghilang dari publik Korut selama dua tahun sebelum kembali pada 2006. Para analis Korut yang berbasis di Seoul, Korea Selatan, meyakini masa ini merupakan bagian dari perebutan kekua-saan yang melibatkan sejumlah orang di balik istri kedua dan ketiga Jong-il.

Posisi terhormat Jang tidak akan bisa diperoleh tanpa campur tangan istrinya, Kim Kyong-hui, yang tidak lain adik kandung Jong-il. Selama bertahun-tahun, persaudaraan kakak dan adik itu begitu erat. Tidak jarang Jong-il mengajak Kyong-hui dalam kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Korut.

Beberapa analis menduga Jang dan istrinya boleh jadi me-nyalahgunakan amanat Jong-il dan menyingkirkan Jong-un demi kekuasaan. “Jenis perebu-tan kekuasaan semacam itu akan menciptakan huru-hara,”

kata Yang dari University of North Korean Studies.

Akan tetapi, lanjut Yang, Jang harus berpikir dua kali untuk menyingkirkan Jong-un. Pasal-nya, putra bungsu Jong-il terse-but mendapat dukungan penuh Ri Yong-ho, Kepala Staf Angkat-an Bersenjata Korut. Pengamat struktur kekuasaan Korut, Paik Hak-soon, menilai Yong-ho sengaja ditempatkan Jong-il untuk menjaga perimbangan kekuasaan. “Jang memang setia, tapi dia sangat berkuasa. Itu bisa jadi sumber kekhawatiran (bagi Kim Jong-il),” ujar dosen Sejong Institute itu.

Terlepas dari langkah tak-tis Jong-il sebelum mening-gal, elite politik Korut ingin melanggengkan kekuasaan. “Kepemimpinan Korea Utara bersatu. Mereka paham harus bahu-membahu supaya tidak digantung satu per satu,” kata Andrei Lankov dari Kookmin University di Seoul.

Oleh karena itu, hampir bisa dipastikan bahwa Jang dan Kyong-hui akan melin-dungi sang keponakan sebagai penerus dinasti Kim. (AP/Reuters/I-2)

[email protected]

Pengangkatan Jang Song-thaek merupakan langkah taktis Kim Jong-il untuk menyiapkan ahli waris takhta.

Kim Jong-un (akan) Disetir Pamannya

JUMLAH korban tewas akibat banjir bandang dan tanah long-sor yang disebabkan oleh badai Washi di bagian selatan Filipina akhir pekan lalu, nyaris men-capai 1.000 orang. Keterangan tersebut disampaikan Dewan Nasional Manajemen dan Pe-ngurangan Risiko Bencana (NDRRMC) Filipina, kemarin.

Dalam laporannya, badan itu mengatakan 957 tewas dan 49 orang hilang. Sebagian besar korban berasal dari dua kota yang menderita kerusakan terparah, yakni Cagayan de Oro dan Iligan. Kerusakan itu sendiri akibat terjangan air bah, lumpur, serta gelondongan kayu dari gunung. Sebelumnya, korban tewas dilaporkan men-capai 650 orang.

Pihak berwenang di dua kota mengaku tengah berjuang untuk mencegah penyebaran penyakit di pusat-pusat evakuasi yang disesaki pengungsi. Salah satu

upayanya adalah penggalian kuburan massal bagi mayat yang sudah membusuk.

Sementara itu, Departemen Kesehatan menegaskan pe-nguburan mayat korban yang membusuk di Cagayan de Oro dan Iligan di kompleks per-makaman sementara, lebih baik daripada menyatukan mereka dalam kuburan mas-sal. Menurut Asisten Menteri Kesehatan Dr Eric Taya, hal itu dilakukan demi kemudahan proses identifi kasi korban. Taya menambahkan, Departemen Kesehatan ingin para korban diberi upacara pemakaman yang layak. Sejauh ini, pemerin-tah baru mengirimkan 437 peti mati ke Cagayan de Oro dan Iligan City untuk membantu menunda pembusukan mayat.

Saat mengunjungi Cagayan de Oro, Presiden Benigno Aqui-no III mengumumkan status bencana nasional atas insiden

badai Washi atau yang juga dikenal sebagai badai tropis Sendong. Presiden Aquino mengatakan pemerintah masih memiliki dana bantuan ben-cana sebesar 1,17 miliar peso bagi lebih dari 338 ribu orang yang terkena dampak bencana. Aquino membuat pernyataan itu dalam rapat dengan kepala lembaga nasional yang ber-urusan dengan bencana serta dengan pejabat pemerintah daerah. Selain mengunjungi dua wilayah dengan kerusakan terparah, pemerintah akan me-nyambangi Kota Negros Orien-tal, Ilocos Norte, dan Iloilo.

Bantuan difokuskan untuk para korban selamat yang ke-kurangan air dan makanan. Para pengungsi yang mencapai 45 ribu orang juga memerlukan selimut, tenda, dan pakaian. Badan pangan PBB me ngirim 3 ton biskuit dan selimut. (*/Reuters/Inquirer/I-5)

NAIK MOTOR: Enam warga yang terkena dampak banjir bandang yang terjadi Jumat (16/12) menaiki sepeda motor di Kota Iligan, selatan wilayah Filipina, Senin (19/12). Banjir bandang tersebut menjadi bencana terparah selama satu dekade.

Badai Washi Telan 1.000 Korban

sb(K

ynsKgdmT

reysHCte

npaMin

tenbnnimpS

retednd

Hgdm

AP

REUTERS/KYODO

AP/BULLIT MARQUEZ