kajian pengaruh m-learning (1).pdf

10
x VOLUME2 'J'l - l-/ t\llzttet r.0 J I Malang, lndonesia Diorganisasi oleh : POLITEKNIK NEGERI MALANG at here I5 re is ind the futu

Upload: secepatkurakura

Post on 01-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • xVOLUME2'J'l

    - l-/ t\llzttet r.0 J IMalang, lndonesia

    Diorganisasi oleh :POLITEKNIK NEGERI MALANG

    athere

    I5re is

    indthe futu

  • PROSIDING

    1trNrrft',fiSEMINAR NASIONAL

    TEKNOLOGI INFORMASI DAN APLIKASINYAPOLITEKNIK NEGERI MALANG

    MALANG, 1 1 -I2 MARET 20 I O

    EDITOR

    M. Sarosa, A. Faizin, A. Rosa, F. Rahutomo, FSCS. MaisarahJ. Samboro, M. Junus, M. Nanak, W. Zamrudy, yHp. lsnomo

    Diorganisasi oleh:POLITEKNIK NEGERI MALANC

    @ x @il:#,p,n*t ry-*w

  • DEWAN REDAKSI

    KETUADr. M. Sarosa, Dipl. lng., MT.

    REVI EWER/ KOM ITE PROGRAMx Prof. lr. Sudjito, phD. (UB)G Dr. lr. Syaad patmanthara (UM)x Dr. Agung Darmawansyah (UB)f, Dr. lr. Agnes Hanna p., MT.B Dr. lr. R. Edy purwanto, MSc.x Dr. M. Sarosa, Dipl. lng., MT.; Dr. M. Maskan, MSi.x Drs. Sumiadji, MSA., Ak.r lr. Achmad Chumaidi, MT.

    KOMITE ORGANISASIe Dr. M. Sarosa, Dipl. lng., MT.x Supriatna Adhisuwignjo, ST., MTt Mohammad Noor H., ST., MSc.x Mila Fauziyah, ST., MTa M.Junus, ST. MTB Rosa Andrie Asmara, ST., MT.x Fauziah Shanti Cahyani Siti Maisarah, ST,o M. Nanak Zakaria, ST., MTe Hairus, SHx Akhmad Faizin, Dipl. lng. HTL., MT.e Faisal Rahutomo, ST., M.Kom.e Drs. Joko SamboroB Sapto Wibowo, ST., MSc.e Yoyok Heru Pl, Drs., MT.m Windi Zamrudy, B. Tech., Mpd.F Zainal Abdul Haris, Se. Ak., Msi.

  • Prosiding SENTIA 2010 -

    politeknik Negeri Malang Volume 2 - ISSN:2085-23,17

    Kajian Pengaruh M- Learning dalam Meningkatkan Hasil Bela.iar_

    Yunia Mulyani Azisl), Moechammad Sarosa2)STIE EKUITAS Bandung, Jurusan Teknik Elektro _ politeknik Negeri Malang

    vuniams @)rahoo.com, msarosa@ )rahoo.com

    pendidikan masyarakat di Indonesia ,"", tr, fiffIYfasih berum merara. Banyak faktor yang menjadipenvebab ketidak merataan pendidikan ini, diantaranva uduluh p"ndr;;[ iJo;;;,""r"ir'i"ffi,#ilmtar zsojuta mayoritas bermukim dipedesaan dengan.kondisi geografis'yang berbeda-b.d". i

  • Prosidirg SENTIA20I0 -

    Politeknik Negeri Malang

    bersedia mengabdi di daerah hingga membuat sistimbelajarjarak jauh.

    Kajian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruhbelajar jarak jauh khususnya dengan memanfaatkanperangkat teknologi informasi terhadap hasilbelajar. Perangkat telephone seluler dipilih menjadimedia pembelajaran jarak jauh dikarenakanperangkat ini sudah merambah ke seluruh pelosoknegeri dan lapisan masyarakat.

    2. Tinjuan Pustaka2.1 Distance l*arning

    Sistim belajar jarak javh (distance learning)merupakan model pembelajaran yang tidakmengharuskan pengajar bertatap muka denganpebelajar. Proses belajar mengajar dilakukanmelalui media yang bisa digunakan baik olehpengajar maupun pebelajar. Dalan Wikipediadijelaskan bahwa pembelajaran jarak jauh adalahpembelajaran dengan menggunakan suatu mediayang memungkinkan terjadi interaksi antarapengajar dan pebelajar. Sistim ini dibuat unruknlengatasi kendala lokasi tempat tinggal antarapengajar dan pebelajar.

    Media yang digunakan untuk melaksanakansistim belajar jarak jauh berkembang seiringdengan perkembangan teknologi. Di mulaidengan menggunakan media cetak (modul) yangdikirim ke daerah-daerah, kemudian berkembangkedalam bentuk CD dan video. Penunjangpendidikan jarak jauh saat ini adalah denganmenggunakan internet dimana terdapat fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran.Fasilitas ini memberikan banyak kemudahandimflna pebelajar bisa menerima paketpenbelajaran dalam waktu relatif singkatmelalui internet, apabila memungkinkan denganmenggunakan fasllitas teleconference pebelajardapat berkomunikasi dengan pengajar. Intemetmembuat aktivitas belajar dapat dilaksanakan didepan komputer.

    Selain memberikan kemudahan fasilitasbclajar, internet juga mempunyai kelemahankarena aktivitas belajar harus dilakukan didepankomputer. Padahal seperti kita ketahui tidaksemua mlsyarakal Indonesia mempunyaikomputer di rumah.

    Suatu fenomena muncul pada dasawarsaterakiir ini, dimana perkembangan teknologikomunikasi berkembang dengan sangat cepatkhususnya teknologi telepon genggam atautelepon seluler (ponsel). Di awal tahun 1990ponsel hanya dapat dimiliki oleh segelintir orangsaja karena harga yang mahal, itupun hanyadengan fasilltas yang terbatas. Di awal tahun2000 ponsel berkembang menjadi barang biasayang bisa dimiliki oleh semua masyarakatdengan harga terjangkau dan dengan fasilitas

    Volume 2 -

    ISSN: 2085-23,17

    yang beragam. Pada era sekarang, dengan ponselorang dapat melakukan SMS, MMS,mendengarkan lagu, memotret, merekam suaradan gambar, bahkan mengakses internet.

    Perkembangan ponsel yang demikian pesatmenimbulkan pemikiran bahwa kendala kegiatanbelajar jarak jauh sepertinya dapat diatasi melaluiponsel. Pemikiran ini dilandasi dengan sejumlahfakta seperti yang diungkapkan oleh Landers(2002) bahwa,o Revolusi industri yang terjadi didunia berimbas

    pada dunia pendidikan, dimana pembelajarantidak hanya terjadi dikelas saja tapi jugadilakukan diluar kelas. Sistim pembelajarantersebut adalah pembelajaran jarak jauh(d.istance learning). Terlaksananyapembelajaran jarak jauh sangat tergantung olehalat (berupa mediasi) yang dari waktu ke waktumengalami kemajuan. Akhir tahun Ig99populasi masyarakat dunia mencapai 6 milyar,dan pada tahun yang sama Nokia besertaEricson mengumumkan bahwa jumlahpengguna ponsel merk Nokia sebanyak 500juta dan akan meningkat menjadi I milyar padatahun 2004.

    . Penunjang pendidikan jarak jauh saat ini adalahdengan menggunakan internet dimana terdapatfasilitas-fasiliras yang dapar menunjangpembelajaran, diantaranya adalah Bluetoothdan GPRS (general packet radio system).

    . Tantangan baru muncul untuk mengembangkand-leanthtg menuju era ponsel yang dapatmengakses internet.

    . Teknologi ponsel merupakan teknologi yangpaling cepat merambah dunia, sehingga bisadigunakan untuk media pembelajaran.

    Survei yang dilakukan secara konsisten diAustralia memperlihatkan bahwa 95Vo siswamemiliki ponsel, 76Vo memiliki akses terhadapkamera digital, 69io dapat menggunakan MP3player, 70Vo memakai ponsel untuk foto danvideo, dan 537o melakukan MMS. Tahun 2008diadakan survei kembali dan ternyataT3io siswamengatakan tertarik menggunakan ponsel untukbelajar.

    Penggunaan perangkat ponsel sebagai mediam-leaming tidaklah berlebihan apabila kitamelihat fakta-fakta berikut ini yang ditulis dalamblog.math.unv.ac.id, :l. Pengguna telepon seluler di Indonesia

    mencapai lebih dari 96.410.000, teledensiras36,39 Vo d.engat tingkat prosentasepertumbuhan pelanggan telepon selulermercapai 28,26 7o pertahun. (sumber:balitbang depkominfo).

    2. Akses internet melalui perangkat teleponseluler canggih sepe i Blackberry, iPhone.PDA, maupun smartphone-smartphone lainmenjadi hal yang lumrah belakangan ini.

    F-6

  • Ptosidittg SENTIA 2010 -

    politek ik Negeri Malang

    3. Akses dan transfer data menggunakanjaringan telepon seluler semakin murah dancepat.

    4. Pembuatan aplikasi-aplikasi untuksmartphone yang semakin mudah, denganmenggunakan J2ME.Fenomena-fenomena tersebut tentunya

    menjadi celah yang menjanjikan bagiperkembangan nrobile leaning di lndonesia.

    Melihat sepintas dari fakta di atas dapatdikatakan bahwa teknologi ponsel merupakanteknologi yang paling cepat merambah duniasehingga dengan segala fasilitasnya dapatdigunakan untuk media pembelajaran jarak jauh.Tantangan baru muncul untuk mengembangkand-leaning menuju era ponsel yang dapatmengakses internet.

    2.2 Urgensi M-LearningBila ditinjau dari permasalahan tentang

    terbatasnya jumlah pengajar didaerah, Ietakgeografis di Indonesia yang menyebabkan kendaladalam tujuan peme.ataan pendidikan makapembelajaran secara m-learning menjadi pentinguntuk dilakukan Serta melihat perkembanganteknologi telekomunikasi khususnya teleko_munikasi bergerak dan fitur-fitur yang disediakanpada ponsel maka perlu dilakukan kajian danpenelitian untuk meneoptimalkan pemanfaatanteknologi dan fitur rersebut. misalnyamenggunakannya sebagai instrumentasipembelajaran.

    Uden (2007) menjelaskan bah*a meluasnyapenggunaan telepon genggam menciptakankeuntu[gan untuk proses pembelajaran khususnyabagi pebelajar, dimana pembelajaran mel,rlui telepongenggam dapat membantu pebelajar untukmeningkatkan motiyasi, rasa tanggung jawab karenapebelajar melakukan pembelajaran tidak dikelasmelainkan di luar kelas dengan waktu yangditentukan sendiri. Selain mempunyai keuntungan,belajar melalui telepon genggam juga mempunyaikelemahan yaitu ukuran layar yang kecil,kemampuan pemrosesan yang lebih rendah, jugabandwidth yang rendah. Untuk itu selainmemerlukan desain konteks yang menarik jugadiperlukan suatu teori pembelajaran yang cocokuntuk diterapkan pada m-learning.

    Major (2005) melakukan penelitian pada siswa diSelandia Baru tentang pembelajaran bahasa melaluitbrum diskusi yang dilakukan lewat web, dari hasilpenelitian ini ditemukan bahwa e-learning dapatmemberikan akses pada materi, menciptakankesempatan bagi pebelajar untuk membangunpengetahuan secara mandiri. Diskusi tentang bahasadan budaya dilakukan secara orrline sehinggapebelajar terbiasa belajar secara mandiri. E learningtampaknya mendorong pebelajar untuk mengambilalih tanggung jawab belajar.

    Litchfield,A.,Dyson,L.E.,Lawrence,E. (ZOO7)menjelaskan bahwa m-learning

    .dapat meningkatkanpembelajaran aktif, pemyataan inl didukung-denganpenelitian mereka yang menyimpulkan bahwa jlVore_sponden tertarik menggunakan mJeanting dan957c responden menganggap pentingmengintegrasikan teknologi kedalam linglunganbelajar dan mengajar.

    Landers (2002) melakukan penelitian tentangefektivitas penggunaan ponsel dalam pembelajaraidan menyimpulkan sebagai berikut,

    .77Ea rcsponden menyatakan m-leanring mudahdalam penggunaan peralatannya.

    o 44Vo responden menyatakan mlearningmenyenangkan.

    o 667o responden menyatakan akan mengambilpelatihan yang lain melalui metode m_learning.

    t 66Vo responden menyatakan akanmerekomendasikan m-learning pada teman_temannya.

    . 10070 respondel menyatakan mereka belajar saatdikantor.

    e77%o responden menyatakan m-leanting dapatmeningkarkan kurlitas pembelajaran-

    .7770 responden menyatakan ,n-leaming dapatmemenuhi tujuan belajar.

    .66% responden menyatakan melakukandovnloatl menjadi lebih mudah (terutama untukripe RiE0).

    .777. responden menyatakan komunikasi danumpan balik dari guru lebih mudah dilakukanden-san fasilitas on1i,re.

    o 337r responden menyatakan n-learning nyamanuntuk berdiskusi dengan teman (tergantung tipeponsel).

    o77Vo rcsponden menyatakan navigasi melaluiponsel mudah dilakukan.

    . 6670 responden menyatakan m-learning rltenjadiefektif apabila menggunakan grafis dan ilusaasi.

    c 66?o responden menyatakan evaluasimenggunakan rn -/earzing lebih efektif.

    .8870 responden menyatakan sebaiknya biayadownloacl dar, berkomunikasi digratiskan.

    2.3 Pemanfaatan Sistem Telekomunikasi padaInstrumentasi Pembelajaran

    Sistem belajar menggunakan internel yangberhasil dibangun masih bersifat statis sehinggiketergantungan te.hadap komputer masih sangattinggi. Untuk mengoptimalkannya maka perlu di-tambahkan suatu perangkat telekomunikasi agarketergantungan terhadap komputer dapatdiminimalkan. Sistem telekomunikasi yang terjadiantara pengajar dan pebelajar digambarkan sepertipada gambar dibawah ini. Keberadaan pengajaryang jauh dari pebelajar sudah bukan kendala untukmemberikan pembelajaran.

    Volume 2 - ISSN: 2085-2347

    F-'7

  • Prositiinp SE\TIA 2010 -

    Politeknik Negeri Malang

    IrHa!,lnt &tE

    Volume 2 - ISSN: 2085-2347

    biasa juga disebut dengan e-learning dan nt-leanring.

    E-leanring menurut Stockley (2006) adalahpenyampaian program pelajaran, pelatihan ataupendidikan dengan peralatan elektronik. E-learni ngmelibatkan penggunaan komputer atau peralatanelektronik dengan cara tertentu untuk menyediakanlayanan bahan-bahan pelatihan, pendidikan ataubelajar- E-Learning dapat melibatkan sejumlahragam kelengkapan pada pelatihan atau pendidikanonline (menggunakan Intemet atau Intranet). CD-ROM dan DVD dapat merupakan bahan-bahanbelajar dari E-Learning tersebut. Pendidikan jarakjauh dapat dikatakan sebagai basis perkembangan e-learning. E-leaming bisa "on demand' danmengatasi kendala waktu, kehadiran serta lalulintayperjalanan fisik (r/cvel).

    Sedangkan menurut situs blog,math.unv.ac.id,dalam http://www.achmatim.net/search/pengertian+mobile+learning, e-learning merupakan dasar dankonsekuensi logis dari perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencobamenguraikan pengertian e-leaning menurutversinya masing-masing, diantaranya : tersiratbahwa saat ini apapun dapat dilakukan melaluiponsel, bahkan e-leanting sekalipun. Konseptersebut kemudian dinamakan ntobile I ea rn i ng.

    Hartley dalam Wahono (2008) serta dalam situssiscauksw.bloqspot,com. dinvrtakan bahua e-Learning merupakan suatu model belajar mengajaryang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepebelajar dengan menggunakan media Internet,Intranet atau media jaringan komputer lain.

    E-lzaning bisa juga dilakukan secara informaldengan interaksi yang lebih sederhana, diantaranyae-leanting &rsa mencakup pemanfaatan komputerdan ponsel dalam menunjang peningkatan kualitaspembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan ..l- Mobile technologizs seperti PDA dan MP3

    players.2. Penggunaan tea ching materials betbasis waD dan

    hypermedia, multimedia CD-ROM atau yrebsires, forum diskusi, e-mail, blogs, wiki. Mailinglist, facebooks

    Keuntungan menggunakan e-leanrirg diantaranya:. menghemat waktu proses belajar mengajcr. mengurangi biaya perjalanan. menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan

    (infrastruktur, peralatan, buku). menjangkau wilayah geografis yang lebih luasr melatih pebelajar Iebih mandiri dalam

    mendapatkan ilmu pengetahuanWahono (2008) menjelaskan komponen yangmembentuk e-Leanrfug adalah:l. Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e,

    Learniflg dapat berupa persorml computer (PC).jaringan komputer, internet dan perlengkapanmultimedia. Termasuk didalamnya peralatan

    ,frw*

    !:__ nR

    Tachr.s nobib phonr

    Sistem telekomunikasi pembelajaranmelalui ponsel

    Membangun sebuah website yang memberikanlayanan informasi tentang pembelajaran akanmembantu tenaga pendidik dalam menyampaikaninformasi tentang pelajaran kepada masyarakat.Agar proses pembelajaran dapat berjalan efektifdesigner m-leaminS sepatutnya memahami tentangmakna dari cl-leaning, e-leaming, dan m-leamingsehingga dapat dibuat suatu materi pembelajaranyang menarik, mudah dipahami, dan dapat diaksesmelalui ponsel.

    Menurut Wahono (2008) terminologi r/rsrarceleaming ini sejak dulu sudah ada, hanya duludistribusi bahan ajar dan proses pembelajaran tidakmenggunakan media elektronik, misalnya universitasterbuka yang dulu mengirimkan modul pemtrelajaranlewat pos. Hanya, saat ini universitas yangmenerapkan distarrce leaning kebanyakan sudahmenggunakan media elektronik untukmendistribusikan bahan ajar dan proses belajarrnergajar, dengan kata lain bisa saja r/rircrceleaming maslk ke definisi e-I-earnitg untuk kondisiini.

    Keegan dalam Gunawardena (2001)mengidentifikasikan ada enam elemen dari distancelearning yail]r,l. Terpisahnya lokasi tempat tinggal pengaiar dan

    pebelajar.Pengaruh organisasi pendidikan.Menggunakan media untuk menghubungkanantara pengajar dan pebelaiar.Terjadi komunikasi dua arah.Pembelajaran lebih bersifat individual.Pendidikan sebagai suaru bentuk industri.

    2.4 Belajar Berbasis ITeD (e-leanting dan m-leanring)

    Behjar berlasis web melibarkan penggunaankompuler atau mungkin ponsel untuk menyediakaninformasi layanan bahan ajar. Belajar melalui webdapat dilakukan dengan 2 perangkat yaitu komputerdan ponsel, itu sebabnya model pembelajaran ini

    2.3.

    4.5.6.

    F-8

  • Prosiditg SENTIA 2010 -

    Politeknik Nege Mala g

    teleconference apabila kita memberikan layanansyncltono us lea rning melalui teleconfe rence.

    2. Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistemperangkat lunak yang mem-virtualisasi prosesbelajar mengajar konvensional. Bagaimanamanajemen kelas, pembuatan materi atau konten,forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistemujian online dan segala fitur yang berhubungandengan manajemen proses belajar mengajar.Sistem perangkat lunak teBebut sering disebutdengan Leaning Management System (LMS).

    3. Konten e-Learning: Konten dan bahan ajar yangada pada e-karning system (LearningManagement St,-rlefl). Konten dan bahan ajar inibisa dalam benttk Mubimedia-based Content(konten berbentuk multimedia interaktiD atauText-based Content (kontel berbentuk teksseperti pada buku pelajaran biasa). Biasadisimpan dalam Learning Management System(LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswakapanpun dan dimanapun.

    Beberapa ciri (dasar) yang disarankan ada pada suatuwebsite adalah:.

    . Fitur navigasinya bagus.

    . Ada bantuan yang baik (Help/ Hi ).

    . Keterbacaar/ kejelasan.o Memungkinkan dorurloarl yang cepat.

    2.5 Teknofogi Wireless JavaSecara konsep teknologi sireless dapat dibagi

    dalam dua katagori, pertama untuk lokal (areasempit) dan kedua untuk area yang luas. peralatanyang termasuk dalam katagori pertama misalnyaadalah peralatan mainan dengan ratlio control, ataujarrnga,r wireless. Perulatart wireless jenis pertamaini hanya bekerja untuk daerah dengan jangkauanyang tidak terlalu jauh. Sedangkan peralatan jenisaplikasi yang kedua diantaranya adalah pager,ponsel, PDA, dan sejenisnya. Jangkauan dariperangkat tersebut jauh lebih luas.

    Untuk membangun aplikasi pada komunikasibergerak memerlukan suatu bahasa pemrogramanyang memiliki kebebasan platform atau platformind.epettdence (Wicaksono, 2002). Salah satuteknologi Java adalah "write once run everywhere',,yaitu Java dapat dijalankan pada sistem operasiapapun tanpa perlu kompilasi ulang. Untukkomunikasi bergerak, Sun Micros\stemmengenalkan Java 2 Micro Edition rJ2ME) yangmerupakan salah satu bagian teknologi Java yangdigunakan untuk aplikasi Java yang berjalan padaperangkat mobile deyice dan teknologi aplikasiwireless (---, 2001).2.6. Hasil Belajar

    Bloom dalam Sudjana (1989,h.22). membagitiga ranah hasil belajar yaitu,l. Ranah kognitif

    Berkaitan erat dengan keberhasilan belajar secarajntelektual yang terdiri dari enam aspek. yairupengetxhuan xtau ingatan, pEmahaman. aplikasi.analisis, sintesis dan evaluasi.

    2. Ranah AfektifBerkaitan erat dengan sikap pebelajar setelahmenerima pelajaran, yang terdiri atas aspekpenerimaan, jawaban atau reaksi penilaian,organisasi dan internalisasi.

    3. Ranah PsikomotorikBerkaitan erat dengan hasil belajar ketrampilandan kemauan bertindak, ada enam aspek yaitugerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,ketrampilan membedakan secara yisual,ketrampilan dibidang fi sik, ketrampilan komplekdan komunikasi.Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil

    belajar dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor internaldan faktor eksternal.

    Faktor internal terdiri dari faktor psikologis yaitumeliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisimeltal seseorang dalam menerima pelajaran.Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilanbelajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabildimana didalamnya termasuk intelegensi, kemauan(motivasi), dan bakat. Faktor jasmani juga termasukkedalam faktor internal.

    Faktor eksternal yang dapat mempengaruhikeberhasilan belajar diantaranya adalah faktorIingkungan baik iru di sekolah, keluarga. maupun dimasyarakat.

    3. KesimpulanDari ketiga ranah yang disebutkan diaras

    nampaknya keberhasilan belajar dengan metode rn_leaming hanya dapat diukur dengan ranah kognitif,hal ini dikarenakan pebelajar tidak berada dekatdengan pengajar sehiugga ranah lain agak sulit untukdijadikan tolok ukur keberhasilan belajar.

    Berdasarkan data yang menyatakan bahwa 77Ioresponden menyatakan m-learning mudah dalampenggunaan peralatannya, 44Eo respondenmenyatakan m-learning menyenangkan, 66t/aresponden menyatakan akan mengambil pelatihanyang lain melalui metode m-learning, lTVoresponden menyatakan m-learning dapatmeningkatkan kualitas pembelajaran, 77Voresponden menyatakan m- learning dapat memenuhitujuan belajar, 77Vo responden menyatakankomunikasi dan umpan balik dari guru lebih mudahdifakukan dengan fasilitas online, 33?o respondenmenyatakan rn-learning nyaman untuk berdiskusidengan teman, 779o responden menyatakan navigasimelalui ponsel mudah dilakukan, 66qo respondenmenyatakan m-learning menjadi efektif apabilamenggunakan grafis dan ilustrasi, dan 66%responden menyatakan evaluasi menggunakan rr_leaning lebih efektif. Dapat disimpulkan bahwa ar,leantitry mempunyai pengaruh terhadap hasil

    Volume 2 -

    ISSN: 2085-2347

    F-9

  • i'rositlitg SENTIA 2010 -

    Politeknik Negeri Malang

    belajar, karena m-leaming dapat menghemat waktuproses belajar mengajar, mengurangi biayape{alanan, menghemat biaya pendidikan secarakeseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku),menjangkau wilayah geografis yang lebih luas, danmc)atih pebelajar lebih mandiri daiam mendapatkanilmu pengetahuan

    Walaupun peningkatan keberhasilan belajarmungkin hanya dapat dilihat dari ranah kognitif akantetapi tidak ada salahnya apabila modelpr;n$elajaran m-leaming mulai dipikirkanpenggunaannya, agar sistim pendidikan di Indonesiarlapat berjalan dengan adil dan merata.

    Oaftar Pustaka:Gunawardena (2001). Distance Education.

    flandbook of Research for EducationalCommunications and Technology. 355- 395.AECT.

    Kadyte, V. (2@4)- laaruing con Happen anywhere:a Mobile System for ktnguage l,eaming.Leaming with Mobile Devices Research andDevelopment. Atwww.LSDA.ore.uk.

    Landers,P.(2002).The Funte of Leamrng. From e-Iearning to mJearning.htlp://www.learning.ericsson.net/mlearninq2/project one/images/mlearn.eif

    l.anclers,P.(24)2).Mobile Leaning in Action. Frome-learning to m-leaming.http://www.learnin g.ericsson.net/mlearnine2/oroject ondimaees/mlearn.gif

    Litchfield,A.,Dyson,L.E.J-awrence,E. (2007).Direction for m-learning Research to Enlrunce

    Volume 2 - ISSN:2085-2347

    Aclit e Learning. Proceedins Ascillite Sineapore.hltn://www.ascilile.rrrg.aulcon[erence/sincapure07/procs/litchfield.pdt'.

    Major, J. (2005). Teacher Educqtion for CulturalDiversity : Online and at o Distence. Journal g!Distance Learnins Vol.9 No.l. 15-26. DistanceEducation Association of New Zealand.

    Mayorga,M.C and Morales,A.F. Learning tools forJava-enabled Phones : an applicotion dorActuarial Studies. Lea:lir,s with MobileDevices Research and DeveloDment, Athttn;//www.LSDA.ore.uk.

    Sisca.(2009). Pengenian E-Learning.blogsiscauksw.achmatim.net/search,/pengertian+mobile+learning.

    Sudjana, N. (1989). Dasar-dasar Proses BelajarMengajar. Bandung; Sinar Baru Agresindo.

    Triwahyuni.(2009). Pemanfaatan TeknologiInfomasi.Blogmath.uny.achmatim.nef/search/pengertian+mobile+learning.

    Triwahyuni.(2009). Pemanfaatan TeknologiInfomusi-blogmath.uny. achmatim.net/search/pengertian+mobile+ Iearning.Uden, L. (2007).

    Activity Tlrcory for Designing Mobile l,earning.Intemational Journal Mobile Learning andOreanisation, Vol I No.l, 8l- 102

    Wahono,R.S.(2008). Meturuskan Salah KaprahTetlang E-Leantghttp://www. km2.kmdiy.o.s/arrikel7c206.htm

    Ati+L For ,{ryturn,08$qs69t4s

    lvt : saint-notdf+a

    u:xur,r, soar"ilola c - oYariPin@ S potiua, ac' id

    F- 10

  • @Diorganisasi oleh :POLITEKNIK NEGERI MAI.ANG

    Jl. Sukarno - Hatta 9 Malang 65141Telp. :0341.404424 - 404425Fax :0341.404420E-mail : [email protected] : http;//sentia.poltek-malang.ac. id

    ISSN 208$23/17

    .ilt||lllxt|tlut]f,llt[l