kak_2

12
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PROGRAM : PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA KEGIATAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS TELUK DALAM KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS KESEHATAN JALAN CUT NYAK DIEN NOMOR 39 TELEPON (0541) 661082 FAXIMILE 662258 KODE POS 75512 TENGGARONG

Upload: wahyunhy

Post on 14-Jul-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

data penting

TRANSCRIPT

Page 1: KAK_2

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM :

PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA

PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA

KEGIATAN :

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN PUSKESMAS TELUK DALAM KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DINAS KESEHATAN JALAN CUT NYAK DIEN NOMOR 39 TELEPON (0541) 661082 FAXIMILE 662258 KODE POS 75512

TENGGARONG

Page 2: KAK_2

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS TELUK DALAM KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

TAHUN ANGGARAN 2015

Uraian Pendahuluan 1 1 Latar Belakang Kegiatan Perencanaan Pembangunan Puskesmas Teluk Dalam

Kecamatan Tenggarong Seberang adalah suatu kegiatan

pembangunan yang diakibatkan karena kebutuhan akan sarana

dan prasarana pelayanan kesehatan yang layak dan sesuai

dengan kebutuhan pengembangan, maintenance dengan

kelengkapan seluruh jaringan baik yang bersifat struktur

(bangunan) maupun infrastrukturnya.

Kegiatan pembangunan tersebut adalah upaya untuk

mengimplementasikan program pembangunan Pemerintah

Kabupaten Kutai Kartanegara di dalam skala pembangunan fisik

yang cukup sesuai kebutuhan, sehingga harus dapat perhatian

penuh dalam pelaksanaannya agar mencapai sasaran akhir yang

tepat guna dan memenuhi fungsinya secara optimal.

Oleh karena itu pengendalian dan pengarahan dari proses

pekerjaan Pembangunan Puskesmas Teluk Dalam Kecamatan

Tenggarong Seberang ini diperlukan sejak dini (dari tahap

perencanaan sampai pelaksanaan), guna mendukung kesuksesan

pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan nantinya.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan suatu pengarahan tugas untuk pekerjaan Konsultan Perencana Pembangunan Puskesmas Teluk Dalam Kecamatan Tenggarong Seberang yang dipersiapkan sebagai pendorong pekerjaan pelaksanaan dalam mewujudkan hasil yang sesuai dengan kepentingan dan tujuan Pengguna Jasa.

2 Maksud Dan Tujuan 2.1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi

konsultan perencana yang memuat masukan, azas, kriteria,

keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan

serta di interprestasikan kedalam pelaksanaan tugas

perencanaan yang sesuai dengan kepentingan Pengguna

Jasa.

2.2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana

dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik

untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai

dengan KAK ini.

3 Sasaran A. Kriteria Umum

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana

seperti dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum

Page 3: KAK_2

penataan ruang disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas

bangunan yaitu :

1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :

a. Menjamin penataan ruang berdasarkan ketentuan tata

ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah

yang bersangkutan.

b. Menjamin tata ruang dimanfaatkan sesuai dengan

fungsinya.

c. Menjamin kenyamanan pengguna, masyarakat dan

lingkungan.

2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :

a. Menjamin terwujudnya tata ruang berdasarkan

karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan

dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasa dan

selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial dan

budaya).

b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat

memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan

terhadap lingkungannya.

c. Menjamin tata ruang ditata dan dimanfaatkan dengan

tidak menimbulkan dampak negatif terhadap

lingkungan.

3. Persyaratan Struktur Bangunan :

a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat

mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam

dan manusia.

b. Menjamin keselamatan manusia dari kehilangan atau

kerusakan benda yang disebabkan oleh kegagalan

struktur bangunan.

c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau

kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku

struktur. Menjamin perlindungan properti lainnya dari

kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan

struktur.

4. Persyaratan Ketahanan terhadap kebakaran :

a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat

mendukung beban yang timbul akibat perilaku struktur.

b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang

dibangun sedemikian rupa sehingga mampu secara

struktur stabil selama kebakaran, sehingga :

- Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi

secara aman.

- Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran

memasuki lokasi untuk memadamkan api.

- Dapat menghindari kerusakan pada proferti

Page 4: KAK_2

lainnya.

5. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :

a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang

mempunyai akses yang layak, aman dan nyaman

kedalam bangunan dan fasilitas serta layanan di

dalamnya.

b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari

kesakitan atau luka saat evakuasi pada keadaan

darurat.

c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang

cacat, khususnya untuk bangunan fasilitas umum dan

sosial.

6. Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :

a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai

dalam menunjang terselenggaranya kegiatan didalam

bangunan gedung eksisting sesuai dengan fungsinya.

b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan

memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan

eksisting dan lingkungan.

c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan

perlengkapan pencahayaan secara baik.

d. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup,

baik alami maupun buatan dalam menunjang

terselenggaranya kegiatan dalam bangunan eksisting

sesuai dengan fungsinya.

e. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan

perlengkapan pencahayaan secara baik.

B. Kriteria Khusus

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat

yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang

akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi

teknis lainnya, misalnya :

1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi

bangunan yang ada.

2. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang

ada di sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan

bangunan dan lingkungan.

3. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial

budaya setempat, geofrafi klimatologi dan lain-lain.

4 Azas-Azas Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya

konsultan perencana hendaknya memperhatikan azas-azas

penataan ruang sebagai berikut :

1. Penataan ruang hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi

Page 5: KAK_2

tidak berlebihan.

2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan

gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan

mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial

bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada

masyarakat.

3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya

investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya,

hendaknya diusahakan serendah mungkin.

4. Desain hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat

dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat

dimanfaatkan secepatnya.

5. Penataan ruang hendaknya dapat meningkatkan kualitas

lingkungan dan menjadi acuan bangunan dan lingkungan

sekitarnya.

5 Lokasi Kegiatan Lokasi pembangunan adalah Kecamatan Tenggarong Seberang,

Kabupaten Kutai Kartanegara.

6 Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan :

Pagu Dana Perencanaan : Rp. 185.880.000,-

HPS Perencanaan : Rp. 185.876.000,-

No. DPA : 1.02.1.02.01.25.01

Tanggal : 21 Nopember 2014

APBD Kabupaten Kutai Kartanegara

Tahun Anggaran 2015

7 Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

Nama Pejabat Pembuat Komitmen :

Gatot Subroto, SE.

Proyek/Satuan Kerja :

Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara

Data penunjang2

8 Data Dasar - 9 Standar Teknis 1. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara.

2. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

10 Studi-Studi Terdahulu -

11 Referensi Hukum Referensi hukum yang menjadi persyaratan teknisuntuk

pembangunan gedung Negara adalah dengan mengikuti ketentuan-ketentua yang di atur dalam : a. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan

Page 6: KAK_2

Gedung, b. Peraturan pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang

Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

c. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000 Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Aksesibilitasi dan Fasilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Penyusunan RTBL.

g. Peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung ; serta h. Standar teknis dan pedoman teknis yang dipersyaratkan. Persyaratan teknis bangunan gedung negara harus tertuang secara lengkap dan jelas pada Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) dalam Dokumen Perencanaan

Ruang Lingkup 12 Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan adalah Perencnaan Pembangunan Puskesmas

Teluk Dalam Kecamatan Tenggarong Seberang yang dibangun meliputi : a) Desain struktur yang mampu mendukung beban yang timbul

akibat perilaku struktur,

b) Desain arsitektur berdasarkan karakteristik lingkungan,

ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah,

c) Desain Mekanikal/Elektrikal sesuai kebutuhan bangunan.

A. Kegiatan Perencanaan

Lingkup kegiatan/tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan

Perencana berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya

mengacu kepada Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan

Gedung Negara, menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor: 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, meliputi

tugas-tugas perencanaan fisik bangunan gedung negara yang

terdiri dari:

1. Persiapan perencanaan, seperti : mengumpulkan data dan

informasi lapangan termasuk gambar rencana, prarencana

bangunan dan gambar detail yang sudah dilaksanakan,

serta membuat interpretasi secara garis besar terhadap

KAK, dan konsultan dengan Pemerintah Daerah setempat

mengenai peraturan daerah / perijinan bangunan.

2. Penyusunan perencanaan seperti rencana tapak lapangan,

Page 7: KAK_2

termasuk program dan konsep utilitas, serta perkiraan biaya.

3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :

a) Rencana Lapangan bola beserta uraian konsep dan

visualisasi, rencana struktur system drainase beserta

uraian dan konsep perhitungan dan rencana utilitas dan

berdasarkan perhitungan perencanaan yang dibuat pada

tahap perencanaan terdahulu.

b) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana

anggaran biaya pekerjaan konstruksi.

c) Perkiraan biaya.

4. Penyusunan rencana detail, antara lain meliputi :

a) Gambar-gambar detail yang sesuai dengan gambar

rencana yang telah disetujui.

b) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

c) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana

anggaran biaya pekerjaan konstruksi.

d) Laporan Akhir Perencanaan

5. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu

Pejabat Pengguna Anggaran / Pejabat Kuasa Pengguna

Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen dalam menyusun

dokumen pengadaan dan membantu Panitia Pengadaan

menyusun program dan pelaksanaan pengadaan.

6. Membantu Panitia Pengadaan / Kelompok Kerja Pengadaan

Barang dan Jasa pada waktu penjelasan pekerjaan,

termasuk menyusun berita acara penjelasan pekerjaan,

menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan

tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang (bila

ada).

7. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan

konstuksi fisik dan melaksanakan kegiatan seperti :

a) Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis

pelaksanaan bila ada perubahan.

b) Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan

yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.

c) Memberikan saran-saran, pertimbangan dan

rekomendasi tentang penggunaan bahan.

d) Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

B. Proses Perencanaan

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-

keluaran yang diminta, konsultan Perencana harus

menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) minimal 1 kali dalam 1

bulan.

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal,

Page 8: KAK_2

antara dan akhir yang harus dihasilkan konsultan sesuai

dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini

dan harus dipresentasikan di depan instansi terkait.

13 Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencana berdasarkan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur

dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :

a. Gambar Rencana Teknis (Arsitektur, struktur, Mekanikal, dan

elektrikal) Format A3,

b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang meliputi

persyaratan umum, administrasi dan teknis yang

direncanakan,

c. Rencana Anggaran Biaya ( RAB ),

d. Laporan Akhir Perencanaan, yang meliputi :

Laporan Pendahuluan (penyelidikan tanah, survey

lahan, dan tata ruang bangunan)

Laporan Bulanan

Laporan Akhir

Foto Dokumentasi,

e. Keluaran akhir tahap perencanaan meliputi : Dokumen Perencanaan berupa Gambar Rencana (For Tender), rencana kerja syarat-syarat (RKS), Rencana Anggaran biaya (Engineering Estimate) dan Daftar Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) yang di susun sesuai ketentuan.

f. Semua Laporan dan keluaran akhir tahap perencanaan di buat dalam bentuk hard copy sebanyak 5 rangkap dan softcopy dalam bentuk Flashdisk.

14 Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen

Peralatan : -

Material : -

Personil : 1. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

2. Staff Teknis

3. Staff Administrasi

Fasilitas : -

15 Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultan

Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus

menyediakan fasilitas dan peralatan yang memenuhi ketentuan

proyek, baik ditinjau dari segi Iengkap (besar) proyek maupun

tingkat kompleksitas pekerjaan. Fasilitas dan peralatan tersebut

antara lain :

Kantor / studio harus berdomisili di tenggarong atau

samarinda sebagai tempat pelaksanaan pekerjaan. kantor /

studio ini dapat berupa milik sendiri atau sewa berikut

furniturenya seperti : alat tulis kantor (tinta printer, kertas,

dll), komputer, printer, alat komunikasi (telepon dan fax).

Peralatan survey, pengukuran dan pengumpulan data

Page 9: KAK_2

seperti : Total Station, kamera digital, Komputer.

Biaya asistensi minimal 3 kali pertemuan dalam 1 (satu)

bulan.

Biaya Transportasi ke lokasi proyek

Peralatan lainnya.

16 Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

Tanggung jawab yang menjadi lingkup kewenangan penyedia jasa

meliputi :

1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara

professional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai

ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal

sebagai berikut :

a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus

memenuhi persyaratan standar hasil karya

perencanaan yang berlaku.

b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah

mengakomodasi batasan - batasan yang telah

diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti

dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan

dan model lapangan yang akan diwujudkan.

c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah

memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis

lapangan bola dan atletik yang berlaku untuk lapangan

pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan

gedung negara.

17 Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

Jangka waktu pelaksanaan di tetapkan adalah 30 (tiga puluh) hari

kalender.

18 Personil Posisi Kualifikasi

Tanaga Ahli

1. Team Leader

2. Ahli Struktur

3. Cost Estimator

Minimal S1 Teknik Arsitektur,

Ahli Arsitek – Muda (101),

Pengalaman minimal 5 Tahun.

Minimal S1 Teknik Sipil, Ahli

Teknik Bangunan Gedung –

Muda (201), Pengalaman

minimal 5 Tahun.

Minimal S1 Teknik Sipil, Ahli

Teknik Bangunan Gedung -

Muda (201), Pengalaman

minimal 5 Tahun.

Page 10: KAK_2

4. Ahli Mekanikal

5. Ahli Elektrikal

Minimal S1 Teknik Mesin, Ahli

Teknik Mekanikal (301),

Pengalaman minimal 3 Tahun.

Minimal S1 Telnik Elektro, Ahli

Teknik Tenaga Listrik (401),

Pengalaman minimal 3 Tahun.

Tenaga Teknis

1. Ass. Tenaga Ahli Strutur

2. Ass. Tenaga Ahli Arsitektur

3. Ass. Tenaga Ahli M/E

4. Surveyor

Minimal S1 Sipil, pengalaman

1 - 3 Tahun.

Minimal S1 Teknik Arsitektur,

pengalaman 1 - 3 Tahun.

Minimal S1 Elektro/Mesin,

pengalaman 1 - 3 Tahun.

Mininal SMK/STM Bangunan,

pengalaman 1 - 3 Tahun.

Tenaga Pendukung

1. Operator Cad / Drafter

2. Administrasi/Sekretaris

3. Operator Komputer

4. Driver/sopir

5. Helper/cleaning service

Mininal SMK/STM Bangunan,

pengalaman 1 - 3 Tahun.

Mininal SMA/Sederajat,

pengalaman 1 - 3 Tahun.

Mininal SMA/Sederajat,

pengalaman 1 - 3 Tahun.

Mininal SMA/Sederajat.

Mininal SMA/Sederajat.

19 Program Kerja Konsultan perencana harus segera menyusun program kerja

minimal meliputi :

1. Jadwal kegiatan secara detail.

2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin keahliannya).

3. Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan perencana

harus mendapatkan persetujuan dari Kuasa Pengguna

Anggaran.

4. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

Laporan :

20 Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat : Minimal adalah Bab-bab

Pendahuluan, Pemahaman pekerjaan, Metodologi, Rencana

Kerja,Organisasi Pelaksanaan dan Jadual Penugasan Personil.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 30 (tiga puluh)

hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku

laporan.

21 Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat : Bab Pendahuluan, Gambaran Umum

Lokasi Perencanaan, Pengukuran- pengukuran topografi, Kriteria

Perencanaan dan Kesimpulan atas data-data yang diperoleh,

Page 11: KAK_2

Invoice dan sebagainya. Laporan harus diserahkan selambat-

lambatnya : 30 (tiga puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan

sebanyak 5 (lima) buku laporan

22 Laporan Antara -

23 Laporan Akhir Laporan Akhir memuat : Bab Pendahuluan, Kriteria Perencanaan,

Design Bangunan, Estimasi Biaya dan Penutup Laporan harus

diserahkan selambat-lambatnya : 30 (tiga puluh) hari kerja/bulan

sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

24. Photo Dokumentasi Berisi tentang dokumentasi kegiatan konsultan perencana selama

proses perencanaan, foto 3 R diserahkan selambat-lambatnya : 30

(tiga puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5

(lima) buku album.

Hal – hal lain :

25 Produksi dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus

dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali

ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan

keterbatasan kompetensi dalam negeri.

26 Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi.

27 Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut : 1. Konsultan Perencana harus mencari informasi yang

dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.

3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan ini agar dilaksanakan sebaik – baiknya dan akurat.

28 Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

29 Surat Pernyataan Bersedia menandatangani Surat Pernyataan kesanggupan menyelesaikan pekerjaan.

Page 12: KAK_2

Demikian Kerangan Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan bagi konsultan perencana didalam melaksanakan kegiatan Perencanaan Pembangunan Puskesmas Teluk Dalam Kecamatan Tenggarong Seberang. Pejabat Pembuat Komitmen

(PPK)