kak_2
DESCRIPTION
data pentingTRANSCRIPT
![Page 1: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/1.jpg)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PROGRAM :
PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA
PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA
KEGIATAN :
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PUSKESMAS TELUK DALAM KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
TAHUN ANGGARAN 2015
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
DINAS KESEHATAN JALAN CUT NYAK DIEN NOMOR 39 TELEPON (0541) 661082 FAXIMILE 662258 KODE POS 75512
TENGGARONG
![Page 2: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/2.jpg)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS TELUK DALAM KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
TAHUN ANGGARAN 2015
Uraian Pendahuluan 1 1 Latar Belakang Kegiatan Perencanaan Pembangunan Puskesmas Teluk Dalam
Kecamatan Tenggarong Seberang adalah suatu kegiatan
pembangunan yang diakibatkan karena kebutuhan akan sarana
dan prasarana pelayanan kesehatan yang layak dan sesuai
dengan kebutuhan pengembangan, maintenance dengan
kelengkapan seluruh jaringan baik yang bersifat struktur
(bangunan) maupun infrastrukturnya.
Kegiatan pembangunan tersebut adalah upaya untuk
mengimplementasikan program pembangunan Pemerintah
Kabupaten Kutai Kartanegara di dalam skala pembangunan fisik
yang cukup sesuai kebutuhan, sehingga harus dapat perhatian
penuh dalam pelaksanaannya agar mencapai sasaran akhir yang
tepat guna dan memenuhi fungsinya secara optimal.
Oleh karena itu pengendalian dan pengarahan dari proses
pekerjaan Pembangunan Puskesmas Teluk Dalam Kecamatan
Tenggarong Seberang ini diperlukan sejak dini (dari tahap
perencanaan sampai pelaksanaan), guna mendukung kesuksesan
pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan nantinya.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan suatu pengarahan tugas untuk pekerjaan Konsultan Perencana Pembangunan Puskesmas Teluk Dalam Kecamatan Tenggarong Seberang yang dipersiapkan sebagai pendorong pekerjaan pelaksanaan dalam mewujudkan hasil yang sesuai dengan kepentingan dan tujuan Pengguna Jasa.
2 Maksud Dan Tujuan 2.1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
konsultan perencana yang memuat masukan, azas, kriteria,
keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta di interprestasikan kedalam pelaksanaan tugas
perencanaan yang sesuai dengan kepentingan Pengguna
Jasa.
2.2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
dengan KAK ini.
3 Sasaran A. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana
seperti dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum
![Page 3: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/3.jpg)
penataan ruang disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas
bangunan yaitu :
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin penataan ruang berdasarkan ketentuan tata
ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah
yang bersangkutan.
b. Menjamin tata ruang dimanfaatkan sesuai dengan
fungsinya.
c. Menjamin kenyamanan pengguna, masyarakat dan
lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
a. Menjamin terwujudnya tata ruang berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan
dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasa dan
selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial dan
budaya).
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat
memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan
terhadap lingkungannya.
c. Menjamin tata ruang ditata dan dimanfaatkan dengan
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat
mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam
dan manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kehilangan atau
kerusakan benda yang disebabkan oleh kegagalan
struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau
kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku
struktur. Menjamin perlindungan properti lainnya dari
kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan
struktur.
4. Persyaratan Ketahanan terhadap kebakaran :
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat
mendukung beban yang timbul akibat perilaku struktur.
b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang
dibangun sedemikian rupa sehingga mampu secara
struktur stabil selama kebakaran, sehingga :
- Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi
secara aman.
- Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran
memasuki lokasi untuk memadamkan api.
- Dapat menghindari kerusakan pada proferti
![Page 4: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/4.jpg)
lainnya.
5. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang
mempunyai akses yang layak, aman dan nyaman
kedalam bangunan dan fasilitas serta layanan di
dalamnya.
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari
kesakitan atau luka saat evakuasi pada keadaan
darurat.
c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang
cacat, khususnya untuk bangunan fasilitas umum dan
sosial.
6. Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan didalam
bangunan gedung eksisting sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan
memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan
eksisting dan lingkungan.
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan pencahayaan secara baik.
d. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup,
baik alami maupun buatan dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam bangunan eksisting
sesuai dengan fungsinya.
e. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan pencahayaan secara baik.
B. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat
yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang
akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi
teknis lainnya, misalnya :
1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi
bangunan yang ada.
2. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang
ada di sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan
bangunan dan lingkungan.
3. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial
budaya setempat, geofrafi klimatologi dan lain-lain.
4 Azas-Azas Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya
konsultan perencana hendaknya memperhatikan azas-azas
penataan ruang sebagai berikut :
1. Penataan ruang hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi
![Page 5: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/5.jpg)
tidak berlebihan.
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan
gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan
mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial
bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada
masyarakat.
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya
investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya,
hendaknya diusahakan serendah mungkin.
4. Desain hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat
dimanfaatkan secepatnya.
5. Penataan ruang hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan dan menjadi acuan bangunan dan lingkungan
sekitarnya.
5 Lokasi Kegiatan Lokasi pembangunan adalah Kecamatan Tenggarong Seberang,
Kabupaten Kutai Kartanegara.
6 Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan :
Pagu Dana Perencanaan : Rp. 185.880.000,-
HPS Perencanaan : Rp. 185.876.000,-
No. DPA : 1.02.1.02.01.25.01
Tanggal : 21 Nopember 2014
APBD Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun Anggaran 2015
7 Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
Nama Pejabat Pembuat Komitmen :
Gatot Subroto, SE.
Proyek/Satuan Kerja :
Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara
Data penunjang2
8 Data Dasar - 9 Standar Teknis 1. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara.
2. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
10 Studi-Studi Terdahulu -
11 Referensi Hukum Referensi hukum yang menjadi persyaratan teknisuntuk
pembangunan gedung Negara adalah dengan mengikuti ketentuan-ketentua yang di atur dalam : a. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
![Page 6: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/6.jpg)
Gedung, b. Peraturan pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
c. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000 Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Aksesibilitasi dan Fasilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Penyusunan RTBL.
g. Peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung ; serta h. Standar teknis dan pedoman teknis yang dipersyaratkan. Persyaratan teknis bangunan gedung negara harus tertuang secara lengkap dan jelas pada Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) dalam Dokumen Perencanaan
Ruang Lingkup 12 Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan adalah Perencnaan Pembangunan Puskesmas
Teluk Dalam Kecamatan Tenggarong Seberang yang dibangun meliputi : a) Desain struktur yang mampu mendukung beban yang timbul
akibat perilaku struktur,
b) Desain arsitektur berdasarkan karakteristik lingkungan,
ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah,
c) Desain Mekanikal/Elektrikal sesuai kebutuhan bangunan.
A. Kegiatan Perencanaan
Lingkup kegiatan/tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
mengacu kepada Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor: 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, meliputi
tugas-tugas perencanaan fisik bangunan gedung negara yang
terdiri dari:
1. Persiapan perencanaan, seperti : mengumpulkan data dan
informasi lapangan termasuk gambar rencana, prarencana
bangunan dan gambar detail yang sudah dilaksanakan,
serta membuat interpretasi secara garis besar terhadap
KAK, dan konsultan dengan Pemerintah Daerah setempat
mengenai peraturan daerah / perijinan bangunan.
2. Penyusunan perencanaan seperti rencana tapak lapangan,
![Page 7: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/7.jpg)
termasuk program dan konsep utilitas, serta perkiraan biaya.
3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
a) Rencana Lapangan bola beserta uraian konsep dan
visualisasi, rencana struktur system drainase beserta
uraian dan konsep perhitungan dan rencana utilitas dan
berdasarkan perhitungan perencanaan yang dibuat pada
tahap perencanaan terdahulu.
b) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana
anggaran biaya pekerjaan konstruksi.
c) Perkiraan biaya.
4. Penyusunan rencana detail, antara lain meliputi :
a) Gambar-gambar detail yang sesuai dengan gambar
rencana yang telah disetujui.
b) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
c) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana
anggaran biaya pekerjaan konstruksi.
d) Laporan Akhir Perencanaan
5. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu
Pejabat Pengguna Anggaran / Pejabat Kuasa Pengguna
Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen dalam menyusun
dokumen pengadaan dan membantu Panitia Pengadaan
menyusun program dan pelaksanaan pengadaan.
6. Membantu Panitia Pengadaan / Kelompok Kerja Pengadaan
Barang dan Jasa pada waktu penjelasan pekerjaan,
termasuk menyusun berita acara penjelasan pekerjaan,
menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan
tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang (bila
ada).
7. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan
konstuksi fisik dan melaksanakan kegiatan seperti :
a) Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan.
b) Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.
c) Memberikan saran-saran, pertimbangan dan
rekomendasi tentang penggunaan bahan.
d) Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
B. Proses Perencanaan
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-
keluaran yang diminta, konsultan Perencana harus
menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) minimal 1 kali dalam 1
bulan.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal,
![Page 8: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/8.jpg)
antara dan akhir yang harus dihasilkan konsultan sesuai
dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini
dan harus dipresentasikan di depan instansi terkait.
13 Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencana berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur
dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Gambar Rencana Teknis (Arsitektur, struktur, Mekanikal, dan
elektrikal) Format A3,
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang meliputi
persyaratan umum, administrasi dan teknis yang
direncanakan,
c. Rencana Anggaran Biaya ( RAB ),
d. Laporan Akhir Perencanaan, yang meliputi :
Laporan Pendahuluan (penyelidikan tanah, survey
lahan, dan tata ruang bangunan)
Laporan Bulanan
Laporan Akhir
Foto Dokumentasi,
e. Keluaran akhir tahap perencanaan meliputi : Dokumen Perencanaan berupa Gambar Rencana (For Tender), rencana kerja syarat-syarat (RKS), Rencana Anggaran biaya (Engineering Estimate) dan Daftar Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) yang di susun sesuai ketentuan.
f. Semua Laporan dan keluaran akhir tahap perencanaan di buat dalam bentuk hard copy sebanyak 5 rangkap dan softcopy dalam bentuk Flashdisk.
14 Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Peralatan : -
Material : -
Personil : 1. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
2. Staff Teknis
3. Staff Administrasi
Fasilitas : -
15 Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultan
Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus
menyediakan fasilitas dan peralatan yang memenuhi ketentuan
proyek, baik ditinjau dari segi Iengkap (besar) proyek maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan. Fasilitas dan peralatan tersebut
antara lain :
Kantor / studio harus berdomisili di tenggarong atau
samarinda sebagai tempat pelaksanaan pekerjaan. kantor /
studio ini dapat berupa milik sendiri atau sewa berikut
furniturenya seperti : alat tulis kantor (tinta printer, kertas,
dll), komputer, printer, alat komunikasi (telepon dan fax).
Peralatan survey, pengukuran dan pengumpulan data
![Page 9: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/9.jpg)
seperti : Total Station, kamera digital, Komputer.
Biaya asistensi minimal 3 kali pertemuan dalam 1 (satu)
bulan.
Biaya Transportasi ke lokasi proyek
Peralatan lainnya.
16 Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
Tanggung jawab yang menjadi lingkup kewenangan penyedia jasa
meliputi :
1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara
professional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai
ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal
sebagai berikut :
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus
memenuhi persyaratan standar hasil karya
perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
mengakomodasi batasan - batasan yang telah
diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti
dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan
dan model lapangan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis
lapangan bola dan atletik yang berlaku untuk lapangan
pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan
gedung negara.
17 Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan
Jangka waktu pelaksanaan di tetapkan adalah 30 (tiga puluh) hari
kalender.
18 Personil Posisi Kualifikasi
Tanaga Ahli
1. Team Leader
2. Ahli Struktur
3. Cost Estimator
Minimal S1 Teknik Arsitektur,
Ahli Arsitek – Muda (101),
Pengalaman minimal 5 Tahun.
Minimal S1 Teknik Sipil, Ahli
Teknik Bangunan Gedung –
Muda (201), Pengalaman
minimal 5 Tahun.
Minimal S1 Teknik Sipil, Ahli
Teknik Bangunan Gedung -
Muda (201), Pengalaman
minimal 5 Tahun.
![Page 10: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/10.jpg)
4. Ahli Mekanikal
5. Ahli Elektrikal
Minimal S1 Teknik Mesin, Ahli
Teknik Mekanikal (301),
Pengalaman minimal 3 Tahun.
Minimal S1 Telnik Elektro, Ahli
Teknik Tenaga Listrik (401),
Pengalaman minimal 3 Tahun.
Tenaga Teknis
1. Ass. Tenaga Ahli Strutur
2. Ass. Tenaga Ahli Arsitektur
3. Ass. Tenaga Ahli M/E
4. Surveyor
Minimal S1 Sipil, pengalaman
1 - 3 Tahun.
Minimal S1 Teknik Arsitektur,
pengalaman 1 - 3 Tahun.
Minimal S1 Elektro/Mesin,
pengalaman 1 - 3 Tahun.
Mininal SMK/STM Bangunan,
pengalaman 1 - 3 Tahun.
Tenaga Pendukung
1. Operator Cad / Drafter
2. Administrasi/Sekretaris
3. Operator Komputer
4. Driver/sopir
5. Helper/cleaning service
Mininal SMK/STM Bangunan,
pengalaman 1 - 3 Tahun.
Mininal SMA/Sederajat,
pengalaman 1 - 3 Tahun.
Mininal SMA/Sederajat,
pengalaman 1 - 3 Tahun.
Mininal SMA/Sederajat.
Mininal SMA/Sederajat.
19 Program Kerja Konsultan perencana harus segera menyusun program kerja
minimal meliputi :
1. Jadwal kegiatan secara detail.
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin keahliannya).
3. Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan perencana
harus mendapatkan persetujuan dari Kuasa Pengguna
Anggaran.
4. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.
Laporan :
20 Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat : Minimal adalah Bab-bab
Pendahuluan, Pemahaman pekerjaan, Metodologi, Rencana
Kerja,Organisasi Pelaksanaan dan Jadual Penugasan Personil.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 30 (tiga puluh)
hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan.
21 Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat : Bab Pendahuluan, Gambaran Umum
Lokasi Perencanaan, Pengukuran- pengukuran topografi, Kriteria
Perencanaan dan Kesimpulan atas data-data yang diperoleh,
![Page 11: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/11.jpg)
Invoice dan sebagainya. Laporan harus diserahkan selambat-
lambatnya : 30 (tiga puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan
22 Laporan Antara -
23 Laporan Akhir Laporan Akhir memuat : Bab Pendahuluan, Kriteria Perencanaan,
Design Bangunan, Estimasi Biaya dan Penutup Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya : 30 (tiga puluh) hari kerja/bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
24. Photo Dokumentasi Berisi tentang dokumentasi kegiatan konsultan perencana selama
proses perencanaan, foto 3 R diserahkan selambat-lambatnya : 30
(tiga puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku album.
Hal – hal lain :
25 Produksi dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
26 Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi.
27 Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut : 1. Konsultan Perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan ini agar dilaksanakan sebaik – baiknya dan akurat.
28 Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.
29 Surat Pernyataan Bersedia menandatangani Surat Pernyataan kesanggupan menyelesaikan pekerjaan.
![Page 12: KAK_2](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020518/577c84571a28abe054b8830c/html5/thumbnails/12.jpg)
Demikian Kerangan Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan bagi konsultan perencana didalam melaksanakan kegiatan Perencanaan Pembangunan Puskesmas Teluk Dalam Kecamatan Tenggarong Seberang. Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)