kasus otalgia. kiki indira kusumaning ayu 111.0077

15
ASUHAN KEPERAWATAN OTALGIA Kiki Indira Kusumaning Ayu (111.0077) S1-3A

Upload: kiki-indira-kusumaning-ayu

Post on 24-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Otalgia. Kiki Indira Kusumaning Ayu 111.0077

ASUHAN KEPERAWATAN

OTALGIA

Kiki Indira Kusumaning Ayu

(111.0077)

S1-3A

STIKES Hangtuah Surabaya

2013/2014KASUS

Page 2: Kasus Otalgia. Kiki Indira Kusumaning Ayu 111.0077

Klien datang ke rumah sakit bersama istrinya dengan keluhan nyeri pada

telinga bagian tengah. merasa nyeri terutama pada malam hari sehingga klien

merasa tidak nyaman dan tidak dapat tidur dengan nyenyak.Nyeri yang dirasakan

klien hilang timbul dank lien mengeluh sakit tenggrokan. TTV TD: 120/90 mmHg

N : 80 x/menit, S: 37º C dan P: 25 x/menit. klien kadang tidak nyambung bila

diajak berbicara dengan suara yang rendah karena gangguan pendengaran.

a. Data Umum

Identitas Klien

Nama : Tn. X

Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 5 September 1990

Umur : 23 tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Status : Sudah menikah

Suku : Buton

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jl. W. Monginsidi No. 54

Diagnosa medis : Otalgia

Tanggal masuk RS : 2 juni 2013

Ruangan : Adelweis 1

Penanggung Jawab

Nama : Ny. B

Umur : 22 Tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Hubungan dengan klien : Istri klien

Alamat : Jl. W. Monginsidi No. 54

b. Riwayat Kesehatan Saat Ini

Keluhan Utama : Klien datang ke rumah sakit bersama istrinya

dengan keluhan nyeri pada telinga bagian tengah.

Alasan Masuk RS : Sering merasa nyeri terutama pada malam hari

sehingga klien merasa tidak nyaman.

Page 3: Kasus Otalgia. Kiki Indira Kusumaning Ayu 111.0077

Riwayat Penyakit

Provocative : Pada saat klien mengeluh sakit tenggorokannya

Quality : Hilang timbul

Region : Telinga kanan bagian tengah

Severity : Tingkat nyeri 5-6

Timing : Lama keluhannya tidak menentu

c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Penyakit yang pernah dialami Saat kecil/anak-anak :

Klien pernah mengalami penyakit tidak terlalu serius seperti diare dan

influenza.

Riwayat Alergi : Klien tidak mengalami alergi makanan.

Riwayat Imunisasi : Klien mengatakan bahwa ia pernah di

berikan imunisasi DPT dan BCG.

Riwayat Pembedahan : Klien tidak pernah mengalami operasi.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien dan keluarga tidak memiliki penyakit keturunan

Genogram

Page 4: Kasus Otalgia. Kiki Indira Kusumaning Ayu 111.0077

Keterangan

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: meninggal

----------- : Tinggal Serumah

e. Riwayat Psiko-Sosio-Spiritual

Psikososial

Pola Koping : Klien dapat menerima penyakit yang di deritanya.

Harapan klien tentang penyakitnya

Klien berharap agar penyakitnya cepat sembuh sehingga dapat melakukan

aktivitas sebagaimana biasanya.

Konsep diri

Klien tidak merasa rendah diri karena penyakitnya.

Pengetahuan klien tentang penyakitnya

Klien kurang mengetahui tentang penyakitnya.

Adaptasi

Klien terlihat sedikit beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit.

Sosial

Hubungan dengan anggota keluarga : Hubungan dengan keluarga cukup

baik, terlihat dari keakraban sewaktu klien di rumah sakit.

Hubungan dengan masyarakat : Hubungannya cukup baik terlihat dari

antusias warga masyarakat dan rekan-rekan sewaktu menjenguk.

Perhatian terhadap orang lain/lawan bicara : Klien cukup berkomunikasi.

Aktivitas sosial : Klien aktif mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi.

Khususnya kegiatan yang ada dilingkungannya

Bahasa yang digunakan : Sehari-hari klien menggunakan bahasa Indonesia

dan bahasa daerah.

Page 5: Kasus Otalgia. Kiki Indira Kusumaning Ayu 111.0077

Keadaan lingkungan : Lingkungan tempat tinggal klien terlihat sedikit

bersih.

Spiritual

Kegiataan keagamaan/pola ibadah : Klien rajin melaksanakan ibadah.

Keyakinan akan kesehatan : Klien merasa yakin akan segera sembuh dari

penyakitnya.

f. Kebutuhan Dasar/Pola Kebiasaan Sehari-hari

1. Makan

Sebelum MRS : Makan 3 kali sehari. Nasi, ikan, sayur 1 piring/ makan.

Kesulitan tidak ada.

Setelah MRS : Frekuensi makan menurun, namun penurunan berat badan

tidak signifikan.

2. Minum

Sebelum MRS : Minum 2000-2500 cc/ hari, jenis air putih, teh.

Setelah MRS : Asupan cairan sedikit berkurang.

3. Tidur

Sebelum MRS : Tidur malam 6-7 jam. Kesulitan tidak ada.

Setelah MRS : Gelisah dan susah tidur nyenyak.

4. Eliminasi BAB

Sebelum MRS : Frekuensi 1-2 hari. konsistensi lunak, kesulitan tidak ada.

Setelah MRS : Tidak terjadi perubahan

5. Eliminasi Urin/BAK

Sebelum MRS : Volume tidak teridentifikasi, warna kuning jernih 6-7/24

jam, kesulitan tidak ada.

Setelah MRS : tidak terjadi perubahan

g. Pemeriksaan Fisik

1. Vital sign : TD : 120/90 mmHg

N : 80 x/menit

S : 37º C

P : 25 x/menit

Page 6: Kasus Otalgia. Kiki Indira Kusumaning Ayu 111.0077

2. Pengkajian Head to toe

Kepala dan rambut : Simetris kanan dan kiri, rambut pendek dan ikal.

Wajah : Simetris, tidak ada ikterik.

Hidung : Simetris, fungsi penciuman baik, perdarahan (tidak ada),

peradangan (tidak ada), polip (tidak ada).

Telinga : Pendengaran terganggu,terdapat nyeri,dan fungsi

pendengaran kurang baik.

Kuku : Tampak tampak bersih

Mulut dan gigi : Bentuknya simetris, warna tidak ikterik, gigi dalam

susunan normal dan rapi.

Leher : Tidak ada distensi pada vena jugularis, leher dapat digerakan

dengan bebas dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar

tiroid.

Dada : Gerakan dada simetris.

Abdomen : Simetris dan tidak ada nyeri tekan

Kulit : Tidak terdapat ekimosis

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.

2. Gangguan sensori persepsi (auditori) berhubungan dengan perubahan sensori

persepsi.

3. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan ttg penyakit, penyebab

infeksi dan tindakan pencegahannya.

4. Gangguan pola tidur bd nyeri

Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan kriteria

hasil

Intervensi Rasional

Nyeri b/d proses

inflamasi

Tujuan :

Setelah diberikan

tindakan keperawatan

rasa nyeri pasien dapat

berkurang

Observasi keluhan

nyeri, perhatikan

lokasi atau karakter

dan intensitas skala

nyeri (0-4)

Mengidentifikasi

terjadinya

komplikasi dan

untuk intervensi

selanjutnya.

Page 7: Kasus Otalgia. Kiki Indira Kusumaning Ayu 111.0077

Kriteria hasil :

Melaporkan nyeri

berkurang

Ajarkan tehnik

relaksasi progresif,

nafas dalam guided

imagery.

Berikan obat

analgetik sesuai

indikasi

Membantu klien

untuk mengurangi

nyeri /mengalihkan

perhatian klien dari

nyeri.

Membantu

mengurangi nyeri

Gangguan sensori

persepsi (auditori)

b/d perubahan

sensori persepsi

Tujuan : Setelah

diberikan tindakan

keperawatan

diharapkan ketajaman

pendengaran pasien

meningkat

Kreteria hasil :

Pasien dapat

mendengar dengan

baik tanpa alat bantu

pendengaran

mampu menentukan

letak suara dan sisi

paling keras dari

garputala.

membedakan suara

jam dengan gesekan

tangan.

Pasien tidak

meminta mengulang

apa yang telah

diucapkan

Observasi tajam

pendengaran, catat

apakah kedua

telinga terlibat

Berikan lingkungan

yang tenang dan

tidak kacau, jika

diperlukan seperti

musik lembut.

Menggunakan

tanda – tanda

nonverbal

(Ekspresi wajah

dan gerakan tubuh )

dan bentuk

komunikasi

lainnya.

Anjurkan pasien

dan keluarganya

Mengetahui tingkat

ketajaman

pendengaran pasien

dan menentukan

intervensi

selanjutnya

Membantu untuk

menghindari

masukan sensori

pendengaran yang

berlebihan dengan

mengutamakan

kualitas suara.

Memudahkan

komunikasi antara

perewat dan klien

Mematuhi program

terapi mempercepat

Page 8: Kasus Otalgia. Kiki Indira Kusumaning Ayu 111.0077

untuk mematuhi

program terapi

yang diberikan

proses sembuh.

Ansietas b/d

kurang

pengetahuan

tentang penyakit,

penyebab infeksi

dan tindakan

pencegahannya

Tujuan : Setelah

diberikan tindakan

Keperawatan

diharapkan pasien bisa

mengurangi ansietas

Kriteria Hasil :

Klien tidak

menampakkan tanda-

tanda gelisah dan Klien

terlihat tenang

Dengarkan dengan

cermat apa yang

dikatakan klien

tentang penyakit

dan tindakannya.

Berikan penjelasan

singkat tentang

Organisme

penyebab,

penaganan dan

tindak lanjut

Berikan

kesempatan pada

klien bertanya dan

berdiskusi

Mendengar

memungkinkan

deteksi dan koreksi

mengenai

kesalahpahaman

informasi.

Pengetahuan

tentang diagnosa

spesifik dan

tindakan dapat

meningkatkan

kepatuhan.

Pertanyaan klien

menandakan

masalah yang perlu

Diklarifikasi,

Gangguan pola

tidur b/d nyeri

Tujuan : klien tidak

mengalami gangguan

pola tidur

Kriteria hasil :

Klien mengatakan

tidurnya cukup.

Klien mengatakan

tidurnya nyenyak

Menganjurkan

klien latihan saat

siang hari, turunkan

aktivitas mental/

fisik pada sore hari

Mininalkan suasana

Lingkungan.

Ajarkan klien

relaksasi dan

distraksi sebelum

aktivitas fisik dan

mental yang lama

mengakibatkan

kelelahan dapat

meningkatkan

waktu tidur.

Lingkungan yang

tenang dapat

membantu klien

untuk beristirahat.

Membantu klien

mengurangi

persepsi nyeri atau

Page 9: Kasus Otalgia. Kiki Indira Kusumaning Ayu 111.0077

tidur.

Pemberian obat

analgesik

mengalihkan

perhatian klien dari

nyeri yang

menghambat tidur

Membantu

mengurangi nyeri

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn. X

Tanggal MRS : 2 juni 2013

Ruangan : Adelweis 1

No. Tanggal/ Jam DX Implementasi evaluasi

1 02/06/10

09.45

10.00

10.15

10.20

1 a. Memantau / mencatat karakteristik

nyeri.

b. Membantu pasien mengidentifikasi

faktor pencetus nyeri.

c. Membantu melakukan tehnik

relaksasi (napas dalam/perlahan,

distraksi, visualisasi, imajinasi).

d. Memerikan analgetik.

Jam 10.50

S :

Klien mengatakan

tidak terdapat lagi

nyeri pada telinga

O :

Klien tidak

tampak meringis

A :

Tujuan tercapai

P :

Pertahankan

intervensi

2 03/06/10

08.00

08.15

2 a. Mengurangi kegaduhan pada

lingkungan klien.

b. Memberikan pencahayaan yang

memadai bila klien bergantung

S :

Klien mengatakan

pendengarannya

kembali normal

O :

Page 10: Kasus Otalgia. Kiki Indira Kusumaning Ayu 111.0077

08.20

08.25

pada gerak bibir.

c. Menggunakan tanda – tanda

nonverbal (Ekspresi wajah dan

gerakan tubuh ) dan bentuk

komunikasi lainnya.

d. Anjurkan pasien dan keluarganya

untuk mematuhi program terapi

yang diberikan.

Klien terlihat

mulai

komunikatif

A :

Tujuan tercapai

P :

Pertahankan

intervensi

3 04/06/10

09.00

09.05

09.10

3 a. Dengarkan dengan cermat apa

yang dikatakan klien tentang

penyakit dan tindakannya.

b. Berikan penjelasan singkat tentang

Organisme penyebab, penanganan

dan tindak lanjut

c. Berikan kesempatan pada klien

bertanya dan berdiskusi

S :

Klien mengatakan

mengerti tentang

penyakitnya.

O :

Klien tampak

tenang

A :

Tujuan tercapai

P :

Pertahankan

intervensi

4 05/06/10

08.50

09.00

09.10

09.20

4 a. Menganjurkan klien latihan saat

siang hari, turunkan aktivitas

mental/fisik pada sore hari.

b. Mininalkan suasana Lingkungan

c. Ajarkan klien relaksasi dan

distraksi sebelum tidur

d. Pemberian obat analgesik

S :

Klien mengatakan

pola tidurnya

kembali normal

O :

Klien terlihat

nyenyak waktu

tidur

A :

Tujuan tercapai

P :

Pertahankan

Page 11: Kasus Otalgia. Kiki Indira Kusumaning Ayu 111.0077

intervensi