konflik horizontal

7
Sebelum menelaah lebih jauh mengenai Konflik horizontal di Indonesia, alangkah baiknya kita mengetahui lebih dahulu pengertian konflik horizontal tersebut. Konflik horizontal ialah konflik yang terjadi antar individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama. Contohnya ialah pertikaian antara sesama masyarakat, konflik antara sesama organisasi massa, tawuran antara sesama mahasiswa dan masih banyak lagi contoh lainnya. kasus-kasus konflik antar suku tersebut merupakan salah satu contoh dari konflik horizontal. Konflik antar suku juga pernah terjadi di wilayah lain antara lain konflik di Sampit antara sekelompok orang dari suku Madura dan Dayak, konflik di Aceh antara sekelompok suku Aceh dengan Jawa, bahkan konflik yang terjadi di ibukota negara kita, DKI Jakarta yaitu konflik antara orang-orang Betawi dengan Ambon Berdasarkan konflik Lampung Selatan, dapat kita lihat bahwa konflik horizontal yang terjadi berakar dari masalah kecil yang kemudian menjalar menjadi pertikaian besar dengan kompleksitas masalah yang tinggi. Hal seperti inilah yang biasa terjadi di beberapa daerah Indonesia. Kurang matangnya pola fikir dalam menananggapi masalah kecil inilah yang menyebabkan terjadinya hal semacam ini. Yang kemudian akan membawa pada timbulnya timbulnya isu-isu lain yang menjadi sebab terjadinya pertikaian tersebut, mulai dari isu etnis hingga ekonomi yang biasa dikaitkan dalam permasalahan serupa. Seharusnya masalah sedemikian, bisa diselesaikan hanya dengan musyawarah mufakat seperti yang telah dicerminkan dalam pancasila. Tetapi emosi individu bahkan kelompok akhirnya menutupi kemampuan untuk melakukan hal itu. Semua pihak berperan dalam menyelesaikan konflik horizontal di Indonesia. Tetapi dalam perjalanannya, kesulitan pihak-pihak tersebut dalam meletakkan perannya di antara konflik horizontal yang terjadi, membuat konflik tersebut terbengkalai dan kemudian meluas. Sebagai pencegahan dari dasar, pemahaman setiap pihak mengenai identitas bangsa Indonesia yang tercantum dalam pancasila merupakan satu langkah yang baik. Walupun memang susah untuk menananamkan nila-nilai pancasila di tengah era globalisasi dengan pengaruh negara luar yang begitu kuat. Menerapkan nilai-nilai pancasila setidaknya akan meminimalisir munculnya penyebab konflik. Satu hal yang patut dicamkan ialah, penerapan kekerasan dalam upaya menyelesaikan suatu konflik horizontal tidak akan menghasilkan penyelesaian. Melainkan akan menimbulkan masalah-masalah baru yang lebih kompleks. Sehingga penyelesaiannyapun juga akan lebih susah.

Upload: marwan

Post on 09-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Sebelum menelaah lebih jauh mengenai Konflik horizontal di Indonesia, alangkah baiknya kita mengetahui lebih dahulu pengertian konflik horizontal tersebut.Konflik horizontal ialah konflik yang terjadi antar individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama. Contohnya ialah pertikaian antara sesama masyarakat, konflik antara sesama organisasi massa, tawuran antara sesama mahasiswa dan masih banyak lagi contoh lainnya.

kasus-kasus konflik antar suku tersebut merupakan salah satu contoh dari konflik horizontal. Konflik antar suku juga pernah terjadi di wilayah lain antara lain konflik di Sampit antara sekelompok orang dari suku Madura dan Dayak, konflik di Aceh antara sekelompok suku Aceh dengan Jawa, bahkan konflik yang terjadi di ibukota negara kita, DKI Jakarta yaitu konflik antara orang-orang Betawi dengan Ambon

Berdasarkan konflik Lampung Selatan, dapat kita lihat bahwa konflik horizontal yang terjadi berakar dari masalah kecil yang kemudian menjalar menjadi pertikaian besar dengan kompleksitas masalah yang tinggi. Hal seperti inilah yang biasa terjadi di beberapa daerah Indonesia. Kurang matangnya pola fikir dalam menananggapi masalah kecil inilah yang menyebabkan terjadinya hal semacam ini. Yang kemudian akan membawa pada timbulnya timbulnya isu-isu lain yang menjadi sebab terjadinya pertikaian tersebut, mulai dari isu etnis hingga ekonomi yang biasa dikaitkan dalam permasalahan serupa.Seharusnya masalah sedemikian, bisa diselesaikan hanya dengan musyawarah mufakat seperti yang telah dicerminkan dalam pancasila. Tetapi emosi individu bahkan kelompok akhirnya menutupi kemampuan untuk melakukan hal itu. Semua pihak berperan dalam menyelesaikan konflik horizontal di Indonesia. Tetapi dalam perjalanannya, kesulitan pihak-pihak tersebut dalam meletakkan perannya di antara konflik horizontal yang terjadi, membuat konflik tersebut terbengkalai dan kemudian meluas.Sebagai pencegahan dari dasar, pemahaman setiap pihak mengenai identitas bangsa Indonesia yang tercantum dalam pancasila merupakan satu langkah yang baik. Walupun memang susah untuk menananamkan nila-nilai pancasila di tengah era globalisasi dengan pengaruh negara luar yang begitu kuat. Menerapkan nilai-nilai pancasila setidaknya akan meminimalisir munculnya penyebab konflik.Satu hal yang patut dicamkan ialah, penerapan kekerasan dalam upaya menyelesaikan suatu konflik horizontal tidak akan menghasilkan penyelesaian. Melainkan akan menimbulkan masalah-masalah baru yang lebih kompleks. Sehingga penyelesaiannyapun juga akan lebih susah.

Jenis-jenis konflik, Penyebab dan Cara Penyelesaian12:32 AMbyPrime News01. PERBEDAN ANTAR INDIVIDUPengertianPerbedaan antar individu merupakan perbedan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yagn berkaitan dengan harga diri, kebanggaan, identitas seseorang.

Contoh konflik yang terjadi:Konflik yang terjadi: dalam suatu angkutan kendaraan umum ada warga yang terbiasa merokok, tetapi warga lain tidak terbiasa dengan asap rokok tersebut. Sehingga ketidaknyamanan merupakan hal yang memicu konflik.

Sebab terjadinya konflikPenyebab terjadinya konflik tersebut dikarenakan adanya perbedaan diantara kedua individu, dimana menyangkut pendapat menanggapi sesuatu hal.

Dampak konflikDampak konflik tersebut diantaranya:1. Dampak positif: dapat meningkatkan kesadaran mengenai bahaya rokok2. Dampak negatif: timbulnya percekcokan antara penumpang angkutan umum

Cara penyelesaiannyaDiharapkan agar setiap orang memiliki kesadaran akan bahaya merokoksebab bahaya merokok mempunyai dampak yang besar bagi diri sendiri dan orang lain.

2. PERBEDAAN KEBUDAYAANPengertianPerbedaan kebudayaan merupakan perbedaan mengenai nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat.Contoh konflik yang terjadiKonflik yang terjadi:Seseorang yang dibesarkan dengan budaya orang barat yang menjunjung tinggi nilai kebebasan bertemu dengan seseorang yang dibesarkan dengan budaya timur yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan, maka akan terdapat perbedaan-perbedaan nlai yang dianut oleh kedua belah pihak.

Sebab terjadinya konflikPenyebab terjadinya konflik tersebut dikarenakan adanya perbedaan nilai diantara kedua belah pihak yang telah mereka terima sejak keci.

Dampak konflik:1. dampak positif:2. dampak negatif: timbulnya perselisihan

Cara penyelesaiannya:Hanya diharapkan agar meningkatkan rasa keterbukaan diri agar dapat menghindari adanya konflik

3. PERBEDAAN KEPENTINGANPengertianPerbedaan kepentingan adalah perbedaan yang disebabkan oleh berbedanya setiap kepentingan individu atau kelompok. Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Contoh konflik yang terjadiKonflik yang terjadi:Seorang pengusaha menghendaki adanya penghematan dalam biaya produksi. Sehingga dengan terpaksa harus memotong gaji para pegawainya. Namun para pegawai yang kena terpotong gajinya merasa hak-hak ekonominya diabaikan, sehingga perbedaan kepentingan tersebut menimbulkan suatu konflik.

Sebab terjadinya konflikPenyebab terjadinya konflik yaitu: dikarenakan adanya perbedaan kepentingan kepentingan diantara masyarakat yang meliputi kepentingan dibidang ekonomi, sosial, budaya dan politik.Dampak konflik:1. dampak positif:2. dampak negatif: membuat para karyawan harus mencari penghasilan tambahan

Cara penyelesaiannya:Diharapkan agar para pengusaha dan pegawai saling mengerti akan kepentingan masing-masing agar dapat terciptanya kerjasama yang baik

4. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA YANG TERLALU CEPATa. Pengertianperubahan sosial budaya tersebut mencakup cultural lag, cultural shock, westernisasi budaya / budaya kebarat-baratan, cultural lost dan konsumerisme.Contoh konflik yang terjadi:Konflik yang terjadi:Perubahan sosial yang begitu cepat terjadi dapat kita lihat dari kebiasaan masyarakat sebagai contohnya dapat kita lihat sendiri seperti kebiasaan masyarakat pada zaman dahulu dalam mengelola padi di sawah dengan menggunaan hewan (kerbau) dan sekarang beralih ke tenaga mesin yaitu jektor. Walaupun masih ada masayarakat yang menggunakan alat tradisional.

Sebab terjadinya konflik:Penyebab terjadinya konflik yaitu adanya keinginan untuk maju dan ingin mencoba hal-hal baru dan ingin mengikuti perkembangan zaman.

Dampak konflik1. dampak positif: masyarakat memiliki sifat terbuka dan ingin maju2. dampak negatif: sebagian masyarakat tidak bisa menyikapi dengan baik perkembangn zaman di bidang teknologi informasi dan komunikasi

Cara penyelesaianPerubahan sosial budaya yang cepat memiliki pengaruh yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Perubahan yang terjadi tergantung pada suatu kumpulan masyarakat yang memandang pengaruh tersebut. Pengaruh positif akan terlaksana jika masyarakat memandang baik namun itu tidak akan terjadi jika masyarakat memandang kearah sebaliknya.

5. PERBEDAAN ETNISPengertianPerbedaan etnis adalah perbedaan yang disebabkan oleh adanya gesekan sistem nilai dan normal sosial antara etnis yang satu dengan etnis yang lain.

Contoh konflik yang terjadi:Konflik yang terjadi:Seperti yang terdapat di Aceh, masyarakat yang datang merantau ke Aceh bekerja dengan giat. Melihat itu masyarakat penduduk asli menjadi cemburu dan merasa dirinya lemah dan oleh karena itu masyarakat asli Aceh tersebut mengusi orang rantauan itu. Dlam hal tersebut perbedaan etnis dapat memicu terjadinya perselisihan dan konflik.

Sebab terjadinya konflik:Penyebab terjadinya konflik tersebut karena kurang adanya kesadaran mengenai ragamnya etnis yang terdapat di negarakita yaitu Indonesia dan kurangnya memahami nilai-nilai dan norma yang terdapat pada kebudayaan lain.

Dampak konflik tersebut1. dampak positif: timbulnya rasa untuk memperbaiki kebiasaan-kebiasan buruk ras yang jelek2. dampak negatif: terjadinya konflik diantara kedua etnis tersebut

Cara penyelesaiannya:Suku atau etnis diharapkan dapat lebih giat lagi dalam bekerja agar jika datang rantauan dari luar tidak memicu adanya konflik.

6. PERBEDAAN RASPengertianPerbedaan ras adalah konflik yang disebabkan oleh adanya paham rasialisme atau diskriminasi ras dan dapat pula terjadi akibat adanya kecemburuan sosial terhadap ras tertentu yang minoritas tetapi memiliki akses ekonomi yang besar dan kuat.

Contoh konflik yang terjadi:Konflik yang terjadi:Dapat kiat lihat pada kejadian yang pernah terjadi di Afrika Selatan yaitu Apartheid. Yaitu adanya diskriminasi pada kulit hitam. Dari kejadian itu dapat kita lihat bahwa perbedaan warna kulit dapat memicu terjadinya konflik. Seperti orang berkulit putih tersebut menganggap bahwa orang berkulit hitam adalah rendahan.

Sebab terjadinya konflik

Penyebab terjadinya konflik ini dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai kemanusiawian. Manusia memiliki hak untuk hidup dan memiliki harkat dan martabat, oleh karena itu setiap manusia harus saling menghargai dan mengasihi.Dampak konflik:1. dampak negatif: -2. dampak positif: timbulnya perselisihan antar ras

Cara penyelesaiannya:Sebagai makhluk sosial kita harus mengakui bahwa kita tidak dapat hidup seorang diri. Pada kejadian itu kita harus belajar bahwa martabat semua manusia itu sama dihadapan Tuhan.

7. PERBEDAAN AGAMAPengertianKonflik akibat adanya perbedaan agama berawal dari etnis akibat primordialisme, etnosentrisme, dan kesenjangan sosial.Contoh konflik yang terjadiKonflik yang terjadi:Seperti kejadian yang terjadi di Myanmar, karena negara Myanmar menganut Agama Budha, tetapi ada suatu daerah yang menganut agama Islam yaitu Islam Rohingya tetapi pemerintah negara itu tidak menerima agama lain masuk negaranya.

Sebab terjadinya konflikPenyebab terjadinya konflik ini dikarenakan kurangnya rasa solidaritas dan toleransi antar agama.

Cara penyelesaian:Kita harus meningkatkan rasa solidaritas kita terhadap agama dan semakin meningkatkan rasa toleransi. Sebagai mayasarakat yang menjunjung tinggi nilai agama, kita harus mengerti dan paham bahwa setiap orang memiliki hak untuk beribadah menurut agama yang dianutnya.